analisis determinan permintaan masyarakat kota … · 2020. 3. 20. · pjk. kakak trichee, mas...
TRANSCRIPT
i
ANALISIS DETERMINAN PERMINTAAN MASYARAKAT KOTA MAKASSAR TERHADAP JASA PENGIRIMAN
PAKET PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO)
SKRIPSI
NITA ASRIANI NIM: 105710226215
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR
2020
ii
iii
iv
v
PERSEMBAHAN
Dengan segala kerendahan dan ketulusan hati skripsi ini saya
persembahkan untuk kedua orang tua saya yakni bapak H.Asri dan ibu
Hj.Nuraini atas segala doa, dukungan, serta pengorbanan yang belau
diberikan kepada saya selama ini , sehingga saya bisa sampai pada titik
ini. Dan tak lupa pula saya persembahkan skripsi ini untuk teman-teman
dan orang-orang diluar sana yang selalu mengajukan peranyaan
skripsinya sudah sampe mana ? sudah hasil belum ? kapan selesai ? dan
pertanyaan lainnya
MOTTO
Pertumbuhan yang lambat bukanlah sesuatu hal yang harus kita
takuti, melainkan Tidak tumbuh sama sekali
Gagal merencanakan sama dengan merencanakan kegagalan
vi
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas
segala rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya.
Shalawat dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah
Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat dan para pengikutnya.
Merupakan nikmat yang tiada ternilai manakala penulisan skripsi yang
berjudul “Analisis Determinan Permintaan Masyarakat Kota Makassar
Terhadap Jasa Pengiriman Paket Pos Pada PT. Pos Indonesia (Persero)
(Studi Kasus Kantor Pos Besar Makassar Sulawesi Selatan).
Skripsi yang penulis ini buat bertujuan untuk memenuhi syarat
dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih
kepada kedua orang tua penulis Bapak H. Asri dan Ibu Hj. Nuraini yang
senantiasa memberikan harapan, semangat, dukungan, perhatian, kasih
sayang, dan doa tulus danpa pamrih. Dan seluruh keluarga tercinta yang
senantiasa mendukung dan memberikan semangat serta doa restu atas
keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu hingga akhir studi ini. Semoga
apa yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi ibadah, serta
dapat bermanfaat dan bernilai ibadah.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan terwujud
tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula
vii
penghargaan yang setinggi-tingginya dan terimakasih banyak
disampaikan dengan hormat kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Abd Rahman Rahim, SE., MM., Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Ismail Rasulong, SE., MM., Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Ibu Hj. Naidah, SE., M.Si., selaku Ketua Program Studi Ekonomi
Pembangunan Universias Muhammadiyah Makassar.
4. Ibu Dr. Hj. Arniati, SE., M.Si., selaku pembimbing I yang senantiasa
meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis,
sehingga skripsi selesai dengan baik.
5. Bapak Asdar, SE., M.Si., selaku pembimbing II yang telah berkenan
membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.
6. Bapak/Ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak
menuangkan ilmunya kepada penulis selama mengikuti kuliah.
7. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar.
8. Kahar., S.E., M.M (Kak Kahar) yang banyak membantu serta memberi
masukan selama melakukan studi ini.
9. Sahabat-sahabat (Ulvia, Ical, Rifki, Reski) yang telah menjadi
sahabat, saudara, sekaligus tempat bertanya selama studi ini.
10. Sahabat-sahabat di Bank BTN KCS Makassar (Muh. Firdaus A.Md.
Pjk. Kakak Trichee, Mas Fajrin, Kakak Abul) yang menjadi tempat
meminta masukan dan membantu selama penelitian.
viii
11. Teman-teman kelas EP. 15 D yang telah menemani dan membantu
saya selama studi ini.
12. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi
Ekonomi Pembangunan Akatan 2015 (AGENSI) yang selalu belajar
bersama yang tidak sedikit bantuannya dan dorongan dalam aktivitas
studi penulis.
13. Terimakasih teruntuk semua keluarga yang tidak bias saya tulis satu
persatu yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi dan
dukungannya sehingga penulis dapat merampungkan penulisan
skripsi ini.
Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih
sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya
para pembaca, penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritikannya demi
kesempurnaan skripsi ini.
Mudah-mudahan skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas Muhammadiyah
Makassar.
Billahi fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Makassar, 8 Februari 2020
Penulis
ix
ABSTRAK
NITA ASRIANI, TAHUN 2020, Analisis determinan permintaan masyarakat kota makassar terhadap jasa pengiriman paket pos pada PT. Pos Indonesia (Persero) (Studi kasus kantor pos besar makassar selawesi selatan). Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Ekonomi Pembangunan Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh pembimbing I Hj. Arniati dan pembimbing II Asdar.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Determinan Permintaan Masyarakat Kota Makassar Terhadap Jasa Pengiriman Paket Pos Pada PT. Pos Indonesia (Persero) (Studi Kasus Kantor Pos Besar Makassar Sulawesi Selatan). Data penelitian ini diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan kuesioner. Penelitian ini menggunakan model regresi berganda dengan responden penelitian adalah konsumen PT. Pos Indonesia Indonesia (Persero) (Studi kasus kantor pos besar makassar selawesi selatan). Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pendapatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap permintaan jasa pengiriman. Tingkat pelayanan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap permintaan jasa pengiriman. Tingkat harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap permintaan jasa pengiriman.
Kata Kunci: Pendapatan, Tingkat Pelayanan, Tarif Pengiriman,
Permintaan Jasa
x
ABSTRACT
Nita Asriani, IN 2020. The determinant analysis of the demand of the city of Makassar for postal parcel delivery services at PT. Pos Indonesia (Persero) (Case study of the Makassar large post office in South Sulawesi). Thesis Faculty of Economics and Business Department of Development Economics, Muhammadiyah University Makassar. Supervised by supervisor I Hj. Arniati and supervisor II Asdar. This study aims to analyze the Determinant of Makassar City Community Demand Against Post Package Delivery Services at PT. Pos Indonesia (Persero) (Case Study of Makassar South Sulawesi Post Office). The data of this study were obtained from observations, interviews, and questionnaires. This study uses multiple regression models with research respondents are consumers of PT. Pos Indonesia Indonesia (Persero) (Case study of the big Makassar post office in South Sulawesi). From the results of this study indicate that Revenue has a positive and significant effect on demand for shipping services. The level of service has a negative and not significant effect on the demand for shipping services. The price level has a positive and significant effect on the demand for shipping services.
Keywords: Revenue, Service Level, Shipping Rates, Services Requests.
xi
DAFTAR ISI
SAMPUL
HALAMAN SAMPUL ............................................................................................... i
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN .................................................................................... v
KATA PENGANTAR ................................................................................................ vi
ABSTRAK .................................................................................................................. ix
ABSTRACT ................................................................................................................ x
DAFTAR ISI .............................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Perumusan Masalah ................................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian........................................................................................ 7
D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................ 9
A. Permintaan Jasa Pengiriman ..................................................................... 9
B. Pendapatan ............................................................................................... 14
C. Tingkat Pelayanan ...................................................................................... 16
D. Harga .......................................................................................................... 20
E. Tinjauan Empiris ......................................................................................... 25
xii
F. Kerangka Konsep ........................................................................................ 30
G. Hipotesis ..................................................................................................... 30
BAB III METODE PENELITIAN............................................................................ 32
A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 32
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................................... 32
C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran .......................................... 33
D. Populasi dan Sampel .................................................................................. 34
E. Teknik Pengumpulan Data.......................................................................... 35
F. Teknik Analisis Data .................................................................................... 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN........................................... 40
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................................ 40
B. Hasil Penelitian ........................................................................................... 47
C. Pembahasan ............................................................................................... 65
BAB V PENUTUP ...................................................................................................... 69
A. Kesimpulan ................................................................................................. 69
B. Saran .......................................................................................................... 69
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 71
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ...................................... 47
Tabel 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan jenis Kelamin ......................... 48
Tabel 4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ................................ 49
Tabel 4.4. Deskripsi Variabel Pendapatan ........................................................... 50
Tabel 4.5. Deskripsi Variabel Tingkat Pelayanan ................................................ 52
Tabel 4.6. Deskripsi Tarif Pengiriman ................................................................. 53
Tabel 4.7. Deskripsi Variabel Permintaan Jasa .................................................... 54
Tabel 4.8. Harga Uji Variabel .............................................................................. 55
Tabel 4.9. Hasil Uji Reliabilitas ........................................................................... 56
Tabel 4.10. Uji Multikolinearitas ........................................................................... 58
Tabel 4.11. Hasil Uji Regresi Berganda ................................................................ 60
Tabel 4.12. Hasil Olah Data Koefisien Determinasi .............................................. 61
Tabel 4.13. Hasil Uji F .......................................................................................... 62
Tabel 4.14. Hasil Uji T .......................................................................................... 63
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Bagan Kerangka Konsep .................................................................... 30
Gambar 4.1. Uji Normalitas .................................................................................... 57
Gambar 4.2. Uji Heteroskedastisitas ....................................................................... 59
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan pembangunan adalah untuk menjamin terwujudnya pembangunan,
manusia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia, seperti
yang telah ditegaskan dalam garis-garis besar haluan Negara 1988 yang sesuai
dengan ketepatan nomor II/MPR/1988. Hal ini berarti bahwa pengembangan tidak
hanya mengejar kemajuan lahiriah atau kepuasan ilmiah melainkan keseluruhan,
keseharian dan keseimbangan antara keduanya. Hasil pembangunan itu harus
dapat dinikmati dan dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia sebagai
perbaikan tingkat hidup yang berkeadila social dan yang menjadi tujuan
pembangnan serta merupakan cita-cita kemerdekaan.
Di dalam masyarakat maju yang dicita-citakan dimana sandang-
pangan akan tersedia dengan harga yang terjangkau, penyediaan sarana
jasa dan komunikasi dan jasa kuriir atau jasa pengiriman yang memadai
merupakan kebutuhan yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat
dan masing-masing individu.
Perubahan struktur ekonomi baik di negara maju maupun negara
berkembang pada dua puluh lima tahun terakhir ini terlihat bahwa semakin
maju ekonomi suatu negara maka kontribusi usaha jasa yang diberikan akan
semakin besar, baik terhadap perubahan struktur ekonomi maupun
pertumbuhannya. Keadaan tersebut telah banyak merubah struktur ekonomi
dan apabila dikehendaki jasa harus dikembangkan jauh melebihi bidang
yang lainnya guna memenuhi syarat untuk meningkatkan pertumbuhan.
2
Memasuki era globalisasi ekonomi sekarang ini, organisasi usaha
yang bergerak dalam bidang jasa komunikasi dan jasa pengiriman
diharapkan mampu menghadapi tantangan persaingan yang semakin ketat,
perkembangan teknologi yang canggih, tuntutan mutu produk dan mutu
pelayanan yang lebih baik. Oleh karena itu, untuk menunjang kelancaran
dan kelangsungan hidup suatu organisasi usaha atau industri terutama yang
berhubungan dengan masyarakat, untuk mendorong dan menunjang
terlaksananya pembangunan nasional, maka tidak terlepas dari adanya
fasilitas jasa komunikasi dan jasa pengiriman.
Sebagai sarana pembangunan yang paling dominan, maka maka
sesuai kebijaksanaan umum pemerintah Orde Baru, pembangunan sektor
komunikasi dan usaha jasa pengiriman termasuk salah satu yang
diprioritaskan, karena disadari bahwa tanpa pembangunan industri jasa
komunikasi dan jasa pengiriman yang mampu mendukung berbagai tuntutan
dan tantangan, maka semua program pembangunan ekonomi yang telah
direncanakan itu tidak dapat diharapkan akan berjalan dengan lancer.
Jumlah penduduk Indonesia dan wilayah Indonesia yang luas
merupakan tantangan dan kendala sekaligus peluang bagi pertelekomunikasian
dan usaha jasa pengirimannya. Dewasa ini rasanya memang tidak dapat
dibayangkan bagaimana suatu kegiatan ekonomi tanpa dukungan sarana jasa
pengiriman dan telekomunikasi yang memadai. Di Indonesia PT. Pos Indonesia
(Persero) merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dimana
menurut PP No. 24/1984 tentang Perum Pos dan Giro sifat usaha BUMN ini
adalah menyediakan pelayanan bagi pemanfaatan umum dan sekaligus untuk
memupuk keutuhan berdasarkan prinsip pengelola perusahaan.
3
Maksud perusahaan adalah menyelenggarakan kemanfaatan umum
berupa jasa yang bermutu dan memadai bagi pemenuhan hidup orang
banyak serta ikut aktif melaksanakan kebijaksanaan dan program
pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan pada umumnya.
Demikian juga halnya PT. Pos Indonesia (Persero) Makassar yang
merupakan salah satu perusahaan yang keberadaannya telah dikenal luas
oleh masyarakat sebagai penyedia saran komunikasi dan juga memberikan
layanan pengiriman barang/dokumen yang dikenal dengan paket pos. Jasa
pengiriman paket pos yang dimiliki oleh PT. Pos Indonesia (Persero)
Makassar merupakan jasa yang disediakan khusus untuk barang/dokumen
dengan tarif yang sangat efisien, baik untuk berhubungan domestik maupun
internasional.
Banyaknya produk jasa pengiriman barang/dokumen pada PT. Pos
Indonesia (Persero) Makassar sehingga dalam proposal ini penulis hanya
membahas mengenai paket pos standar domestik (dalam negeri) yaitu
standar domestik biasa dan standar Domestic cepat (kilat khusus) karena
merupakan Jasa yang melayani konsumen/pelanggan dalam mengirimkan
barang. Kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan ini tidak terlepas dari
perkembangan teknologi informasi dan persaingandi bidang usaha ini.
Dengan semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan
pengiriman barang/dokumen menyebabkan persaingan bisnis yang dihadapi
perusahaan saat ini sangat ketat, yaitu dengan munculnya pihak-pihak
swasta yang berupaya memberikan pelayanan yang lebih baik kepada
masyarakat yang sesuai dengan harapan mereka, misalnya adanya
kemudahan dalam pengiriman barang/dokumen, jangka waktu tempuh
4
pengiriman yang lebih cepat, keramahan dan kesopanan karyawan dalam
melayani konsumen/pelayanan dan lain-lain.
Persaingan bisnis dalam bidang jasa kurir (pengiriman) terus
berkembang selaras dengan permintaannya yang terus meningkat. Mulai
dari perusahaan produksi kecil nasional sampai perusahaan manufaktur luar
negeri memanfaatkannya untuk mengirimkan produknya sampai ke tujuan
dengan cepat, aman dan terjaga kualitasnya. Diantara banyaknya pelaku
bisnis tersebut, ada beberapa perusahaan jasa perposan untuk pengiriman
dokumen dan paket, baik yang berskala domestik maupun internasional,
seperti PT. CV Titipan Kilat yang yang cukup komprehensif di Indonesia
sejak tahun 1970-an. Sedangkan perusahaan-perusahaan yang
berskalainternasional diantaranya adalah PT. Birotika Semesta bekerjasama
dengan perusahaan jasa kurir internasional DHL World Wide Express dari
USA, kemudian PT. Repex Perdana Internasional bekerjasama dengan
Federal Express juga dari USA dan PT. Skypak Internasional bekerjasama
dengan TNT Express Worldwide dari Australia. Selain itu, terdapat
perusahaan jasa kurir dalam negeri yang kemudian mengembangkan
usahanya untuk jasa pengiriman ke luar negeri dengan membuat jaringan
sendiri di beberapa negara yaitu PT. Elteha Internasional. Selanjutnya pada
decade 1990-an muncul beberapa perusahaan jasa pengiriman ekspres
internasional diantaranya PT. Cardig Citra Primajasa (PT. CCP) yang
bekerjasama dengan United Parcel Services (UPS), kemudian PT. Tiki Jalur
Nugraha Ekakurir (TIKI JNE), PT. Inter Pacific Citra (Airbone Express), dan
beberapa perusahaan lainnya yang sebagian besar hanya melayani
pengiriman dalam kota dan domestik.
5
Secara umum perkembangan bisnis jasa pos dan kurir di Indonesia
tergolong cukup pesat. Hal ini terlihat dari banyaknya pelaku dalam bisnis
ini. ASPERINDO dalam hal ini menyebutkan bahwa jumlah perusahaan
yang bergerak di bidang layanan jasa pos dan 19 kurir di Indonesia hingga
saat ini mencapai ribuan Perusahaan. Dari ribuan perusahaan tersebut,
yang beroperasi dan terdaftar secara resmi di asosiasi hanya sekitar 200
perusahaan. Untuk layanan paket pos (logistik) dalam negeri, pada tahun
2017 lalu tercatat sebanyak 30,18 juta unit, sedangkan tahun 2018 menjadi
9,7 juta unit atau naik 40,26.
Demikian juga layanan paket pos luar negeri naik dari 20 ribu unit
menjadi 23 ribu unit pada tahun 2018. Jasa kurir untuk pelayanan
pengiriman ke luar negeri telah lama berkembang di Indonesia. Jasa kurir ini
tidak hanya dilakukan oleh perusahaan pemerintah yaitu PT. Pos Indonesia
saja, melainkan juga oleh perusahaan swasta yang memiliki jaringan agen di
luar negeri. Selama tahun 2017-2018 laju pertumbuhan pengiriman
paket/pos dan dokumen ke luar negeri rata-rata mencapai 1,9% per
tahunnya. Rendahnya laju pertumbuhan pengiriman paket/pos ke luar negeri
tersebut terutama karena adanya penurunan yang cukup tajam di tahun
2016. Penurunan pengiriman paket/pos tersebut masih berlanjut di tahun
2017. Sedangkan tahun 2018 terjadi peningkatan yang cukup tinggi yaitu
sebesar 27% atau sebesar 588 ton. Sementara itu, data perkembangan
jumlah pengiriman paket pos yaitu paket pos biasa, kilat khusus, perlakuan
khusus, biasa luar negeri, cepat luar negeri yang diperoleh dari PT. Pos
Indonesia (Persero) Makassar untuk tahun 2017 sebanyak 26.370 unit
dengan jumlah berat paket pos sebesar 213.033 kg. Sedangkan jumlah
6
pengiriman paket pos hingga bulan Oktober 2018 tercatat sebanyak 25.566
unit dengan jumlah berat paket pos sebesar 245.207 kg.
Semakin banyaknya perkembangan jasa di bidang pelayanan kurir
(pengiriman) dari pihak-pihak swasta mengakibatkan adanya persaingan
yang ketat dalam bidang usaha jasa kurir (pengiriman). Berdasarkan
pengamatan penulis, di Kota Makassar telah banyak berkembang usaha
jasa kurir sehingga bukan hanya PT.Pos Indonesia (Persero) saja yang
memonopoli penyediaan layanan jasa pengiriman. Hal ini menyebabkan
masyarakat/konsumen memiliki banyak pilihan untuk memenuhi kebutuhan
mereka akan jasa kurir (pengiriman) barang/dokumen.
1) Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk menulis skripsi
yang berjudul: “Analisis Determinan Permintaan Masyarakat Kota
Makassar Terhadap Jasa Pengiriman Paket Pos Pada PT. Pos
Indonesia (Persero). Hal ini dikarenakan jasa pelayanan pengiriman
melalui Pos telah dikenal luas oleh masyarakat dan tarif pengirimannya
lebih terjangkau dibanding dengan jasa pengiriman lainnya. Dan yang
menjadi alasan peneliti melakukan penelitian di kantor Pos Makassar
karena lokasi tempat penelitian lebih muda dijangkau oleh peneliti, serta
seberapa besar minat konsumen memilih jasa pelayanan pengiriman
kantor Pos dengan jasa pengiriman lainnya. Kelebihan dan Kekurangan
Pt. pos Indonesia (persero) antaranya: (1) Lebih terpercaya, (2) Sudah
dapat diakses dalam bentuk online, (3) Tarif yang diberikan lebih murah
dibandingkan dengan jasa pengiriman lainnya. Kekurangan Pt. pos
Indonesia (persero) yakni: Pt. pos Indonesia masih terkenal
dibandingkan dengan jasa pengiriman yang lain.
7
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang,
maka permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini antara lain:
1. Apakah pendapatan berpengaruh terhadap permintaan jasa pengiriman
paket pos pada PT. Pos Indonesia (Persero) Makassar?
2. Apakah tingkat pelayanan berpengaruh terhadap permintaan jasa
pengiriman paket pos pada PT. Pos Indonesia (Persero) Makassar?
3. Apakah tarif pengiriman paket pos berpengaruh terhadap permintaan jasa
pengiriman paket pos pada PT. Pos Indonesia (Persero) Makassar ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh pendapatan terhadap permintaan jasa
pengiriman paket pos pada PT. Pos Indonesia (Persero) Makassar.
2. Untuk mengetahui pengaruh tingkat pelayanan terhadap permintaan jasa
pengiriman paket pos pada PT. Pos Indonesia (Persero) Makassar.
3. Untuk mengetahui pengaruh tarif pengiriman paket pos terhadap
permintaan jasa pengiriman paket pos pada PT. Pos Indonesia (Persero)
Makassar.
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian
ini diharapka mempunyai manfaat bagi peneliti baik secara lansung maupun
tidak lansung. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat yaitu :
8
a. Sebagai informasi tambahan bagi mahasiswa/i Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Makassar, khususnya mahasiswa/i
Ekonomi Pembangunan yang infin melakuka penelitian selanjutnya
dengan tema yang sama.
b. Sebagai bahan pertimbangan bagi instansi yang terkait dalam
memproyeksi kebijakan untuk mengembangkan dan memajukan PT.
Pos Indonesia (Persero) Makassar.
c. Sebagai penambah, pelengkap, sekaligus pembanding hasil-hasil
penelitian yang sudah ada menyangkut topic yang sama.
2. Manfaat Praktis
Secara Praktis penelitian ini dapat memberikan bermanfaat sebagai
berikut:
a. Bagi Penulis
Dapat memperoleh pengalaman baik secara teoritik maupun secara
praktis dalam proses penelitian.
b. Bagi masyarakat/konsumen
Memberikan kemudahan terhadap masyarkat/konsumen dalam
melakukan pengiriman dan transaksi pembiayaan.
c. Bagi pembaca
Sebagai acuan bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian yang
sama dan sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya dimasa yang
akan datang.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Permintaan Jasa Pengiriman
Menurut pengertian sehari-hari permintaan diartikan secara absolut
yaitu jumlah yang dibutuhkan. Jalan pikiran ini di dasarkan atas pemikiran
manusi mempunyai kebun. Atas kebutuhan inillah individu tersebut
mempunyai permintaan akan barang, semakin banyak penduduk suatu
Negara maka makin besar permintaan masyarakat akan jenis barang
(Sudarsono,1992 dalam Pramana,2010:27)
Permintaan menurut ilmu ekonomi diartikan sebagai jumlah barang
yang dibeli oleh sejumlah konsumen dengan harga tertentu pada waktu dan
tempat tertentu (Samuelson, 1992 dalam Pramana, 2010:27). Sesuai hukum
permintaan, apabila garga suatu barang semakin meningkat, maka jumlah
barang yang diminta akan semakin menurun. Begitu pula sebaliknya, apabila
harga suatu baran semakin menurun, maka jumalah barang yang diminta
akan semakin meningkat. Jika jumlah barng yang dibeli tergantung pada
berbagai kemungkinan tingkat harga, maka disebut “permintaan harga”, jika
jumlah barang yang dibeli tergantung pada berbagai kemungknan tingkat
pendapatan, maka disebut “permintaan pendapatan” , dan jika jumlah barang
yang dibeli tergantung pada berbagai kemungkinan tingkat harga barang lain,
maka disebut “permitaan silang” (Oktiana, 2011:12).
1. Hukum Permintaan
Perilaku konsumen yang sederhana dapat dijelaskan dalam hukum
permintaan yang menyatakan bahwa jika harga suatu barang baik ceteris
paribus, maka jumlah barang yang diminta konsumen tersebut akan turun
9
10
dan sebaliknya jika harga suatu barang maka jumlah barang yang diminta
konsumen tersebut akan naik. Kenaikan harga dan permintaan seperti
diatas disebabkan oleh:
a. Kenaikan harga yang menyebabkan pembeli mencari barang lain
yang dapat digunakan sebagai pengganti atau barang yang
mengetahui harga,demikian sebaliknya.
b. Kenaikan harga menyebabkan pendapatan riil pada pembeli
berkurang. Setiap penurunan harga suatu barang tanpa ada
perubahan atas harga barang lain atau pendapatan yang diterima
selalu berarti kenaikan pendapatan riil, yaitu jumlah barang yang
dibeli. Gejala ini dinamakan efek penurunan harga (Arsyad,1996
dalam Pramana, 2010:29).
Pada umumnya kebutuhan manusia mempunyai sifat yang tak terbatas
sedangkan alat pemuas kebutuhan itu sifatnya terbatas, jadi tidak semua
kebutuhan akan terpenuhi. Kebutuhan seseorang dikatakan terpenuhi apabila
ia dapat mengkonsumsikan barang/jasa yang ia butuhkan. Sementara itu yang
dimaksudkan dengan kebutuhan masyarakat adalah keinginan masyarakat
untuk memperoleh dan mengkonsumsikan barang dan jasa. Permintaan akan
suatu barang/jasa timbul dari keinginan. Hal ini menunjukkan bahwa keinginan
permintaan itu adalah dua hal yang berbeda satu dengan yang lainnya.
Permintaan bukanlah keinginan, sebagaimana keinginan bukan permintaan.
Namun tidak dapat diingkari bahwa keduanya itu berhubungan.
Teori permintaan menerangkan tentang ciri hubungan antara jumlah
permintaan dan harga. Berdasarkan ciri hubungan antara permintaan dan
harga dapat dibuat grafik dan permintaan. Yang dimaksud dengan permintaan
11
adalah jumlah barang yang diminta konsumen pada suatu waktu, yang
didukung oleh daya beli. Yang dimaksud daya beli adalah kemampuan
konsumen untuk membeli sejumlah barang yang diinginkan, yang biasanya
dinyatakan dalam bentuk uang. Namun demikian daya beli tersebut juga relatif
terbatas seperti halnya sumber-sumber ekonomi lainnya. (Noor Aziz, 2008:
23) Pengertian permintaan juga dapat diartikan berbagai jumlah (kuantitas)
suatu barang dimana konsumen bersedia membayar pada berbagai alternatif
harga barang. (Soeharno, 2009: 13).
2. Faktor faktor yang mempengaruhi permintaan
a. Harga barang itu sendiri
Apabila harga suatu barang semakin murah, kecenderungan
permintaan terhadap barang itu akan bertambah dan hal itu juga
berlaku sebaliknya.
b. Harga barang lain yang terkait.
Apabila bila barang subsitusinya turun, maka permintaan akan barang
tersebut akan berkurang. Namun apabila harga barang subsitusunya
naik, maka permintaan barang tersebut akan meningkat.
(hubungannya positif/berbanding lurus). Apabila harga barang
komplementernya turun, maka permintaan akan barang tersebut akan
memnurun pula. Sebaliknya, jika barang komplementernya naik, maka
permintaan akan barang tersebut akan meningkat pula. (hubungannya
negative/berbanding terbalik)
c. Tingkat pendapatan
Tingkat pendapatan konsumen akan menunjukkan daya beli
komsumen. Semakin tinggi tingkat pendapatan, maka semakin
12
meningkat permintaan terhadap suatu barang bersebut. Contohnya,
disuatu pasar malam terdapat bazar baju murah, caca memutuskan
hanya membeli sattu baju seharga Rp.80.000 karena caca hanya
memiliki penghasilan Rp.500.000/bulan. Berbeda dengan amed
berpenghasilan Rp.1.000.000/bulan, ia membeli 2 baju di bazar
tersebut.
d. Selera masyarakat
Selera atau kebiasaan juga akan memengaruhi permintaan suatu
barang. Jika selera masyarakat terhadap suatu barang meningkat,
permintaan terhadap barang itupun akan meningkat.
e. Jumlah penduduk
Semakin besar jumlah penduduk suatu daerah atau Negara, semakin
tinggi permintaan suatu barang untuk harga tertentu.
f. Prediksi konsumen tentang kondisi pada masa mendatanng.
Bila kita memperkirakan bahwa harga suatu barang akan naik, adalah
lebih baik membeli barang itu sekarang, sehingga mendorong orang
untuk membeli lebih banyak saat ini guna menghemat belanja masa
mendatang.
Dalam ilmu ekonomi, jasa adalah aktivitas ekonomi yang melibatkan
sejumlah interaksi dengan konsumen atau dengan barang-barang milik, tetapi
tidak menghasilkan transfer kepemilikan. Ada beberapa pendapat yang
mengemukakan tentang pengertian jasa, antara lain, menurut : Phillip Kotler
2012:12) Jasa adalah setiap tindakan atau unjuk kerja yang ditawarkan oleh
salah satu pihak ke pihak lain yang secara prinsip intangibel dan tidak
menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun. Produksinya bisa terkait dan
13
bisa juga tidak terikat pada suatu produk fisik. Adrian Payne 2009:12) Jasa
adalah aktivitas ekonomi yang mempunyai sejumlah elemen (nilai atau
rnanfaat) intangibel yang berkaitan dengannya, yang melibatkan sejumlah
interaksi dengan konsumen atau dengan barang-barang milik, tetapi tidak
menghasilkan transfer kepemilikan. Perubahan dalam kondisi ini bisa saja
muncul dan produksi suatu jasa bisa memiliki atau bisa juga tidak mempunyai
kaitan dengan produk fisik. (J. Supranto 2011:21) Jasa merupakan suatu
kinerja penampilan, tidak berwujud dan cepat hilang, lebih dirasakan daripada
dimiliki serta pemakai jasa lebih dapat berpartisipasi aktif dalam proses
mngkonsumsi jasa. “Jasa adalah barang yang tidak ketara (Intangible
Product) yang dibeli dan dijula di pasar melalui suatu transaksi pertukaran
saling memuaskan”. (Swastha dan Irawan, 2010: 16). Jasa pada dasarnya
merupakan aktivitas-aktivitas yang tidak nyata yang memberikan keinginan,
kepuasan yang tidak perlu melekat pada penjualan daripada produk atau jasa
lainnya. (William J Stanton, 2009:29) Jadi perusahaan jasa yang berhasil
memfokuskan perhatiannya pada karyawan dan pelanggan mereka
memahami rantai pelayanan laba, yang menghubungkan laba perusahaan
jasa dengan kepuasan karyawan dan pelanggan. Rantai ini terdiri dari lima
rantai:
a. Layanan yang sehat mendatangkan laba dan pertumbuhan yang baik
b. Pelanggan yang puas dan loyal
c. Karyawan jasa yang puas dan produktif
d. Nilai pelayanan lebih besar
e. Mutu pelayanan internal (Philip Kotler: 2008)
14
B. Pendapatan
Pendapatan merupakan unsur yang sangat penting dalam lapporan
keuangan, karena dalam melakukan suatu aktivitas usaha, manajemen
perusahaan tentu ingin mengetahui nilai atau jumlah pendapatan yang
diperoleh dalam suatu periode akuntansi yang diakui sesuai dengan prinsip-
prinsip yang berlaku umum (payaman 2009:14).
Earning atau pendapatan merupakan salah satu tujuan didirikannya
sebuah usaha. Dengan adanya pendapatan itu berarti sebuah usaha masih
berjalan dan layak untuk mempertahankan walaupun sebenarnya masih ada
beberapa hal yang lain selain pendapatan yang bisa menjadi bahan
pertimbangan untuk meneruskan sebuah usaha. Dengan memeperhatikan
jumlah pendapatan, akan diketahui apakah suatu usaha pendapatan untung
atau malah merugi (Ikatan akuntansi Indonesia 2009:24).
Menurut (soekartawi 2010:17) mengemukakan bahwa “pendapatan
merupakan selisih antara jumlah penerimaan dan jumlah biaya yang
dikeluarkan” dan dapat dihitung dengan rumus sesbagai berikut.
Pd=TR – TC
Dimana :
TR = Total Permintaan (Total Revenue)
TC = Total Biaya (Total Cost)
Total permintaan (TR) adalah besarnya uang atau balas jasa yang
diperoleh dari hasil penjualan berupa barang atau jasa sebelum dikurangi
dengan biaya-biaya yang digunakan dalam proses produksi. Sedangkan total
biaya (TC) adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan selama proses
produksi.
15
Secara umum pendapatan dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
1. Pendapatan nasional atau national income adalah jumlah pendapatan
yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang digunakan untuk memproduksi
barang dan jasa dalam suatu periode satu tahun (Sukirno 2011:36). Dalam
istilah pendapatan nasional terkandung lima komponen pendapatan nasional.
2. Pendapatan perorangan adalah pendapan atau penghasilan yang yang
diperoleh seseorang dalam waktu tertu (Hasanah 2005:25), pendapatan
perorangan mencakup:
a. Upah adalah balas jasa yang dibayarkan kepada pekerja harian dengan
pedoman atas perjanjian yang disepakati. Upah dapat dibayarkan dengan
cara harian, minguan atau bulanan.
b. Pendaapatan modal adalah pendapatan seseorang dari kepemilikan
modal yang telah digunakan untuk memproduksi baranag dan jasa.
Dalam ilmu ekonomi, istilah pendapatan mengandung arti yaitu hasil dari
pekerjaan seseorang yang dikeluarkannya untuk mengkonsumsi suatu barang
dan jasa dan selebihnya ditabung.
Pengertian pendapatan dari penerimaan menurut Biro Pusat Satatistik
dibedakan dalam :
1. Pendapatan faktor yang didistribusikan, yang dibagi menurut sumbernya
menjadi:
a. Penghasilan gaji dan upah
b. Penghasilan dari usaha sendiri dan pekerjaan bebas
c. Penghasilan dari pemilikan harta
16
2. Transfer yang bersifat redistributif, terutama terjadi dari transfer
pendapatan yang tidak mengikat dan biasanya bukan merupakan imbalan
atas penyerahan barang, jasa atau harta milik.
Hans Dieter Evers (2008: 27) merinci pendapatan terdiri atas:
3. Pendapatan berupa uang, yaitu pendapatan dari:
a. Dari usaha sendiri meliputi hasil bersih dari usaha sendiri, komisi atau
penjualan dari kerajinan rumah.
b. Hasil investasi yakni pendapatan yang diperoleh dari harta milik tanah.
c. Keuntungan sosial yakni pendapatan yang diperoleh dari kerja sosial
4. Pendapatan berupa barang, yaitu pendapatan berupa:
a. Pendapatan pemabayaran upah dan gaji yang dibentukkan dalam
batas pengorbanan, transportasi, dan pemukiman.
b. Barang yang diproduksi di rumah atau sewa yang seharusnya
dikeluarkan terhadap rumah sendiri yang ditempati.
c. Penerimaan yang bukan pendapatan, yaitu pengambilan tabungan,
penjualan barang-barang, penagihan piutang, pinjaman uang, kiriman
uang, hadiah, warisan atau menang judi.
C. Tingkat Pelayanan
Pelayanan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah
sebagai suatu usaha untuk membantu menyiapkan atau mengurus apa yang
diperlukan prang lain. Sedangkan menurut Moenir (2010:26) pelayanan
adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang
dengan landasan faktor materi melalui sistem, prosedur dan metode tertentu
dalam rangka usaha memenuhi kepentingan orang lain sesuai dengan
haknya.
17
Pelayanan hakikatnya adalah serangkaian kegiatan, karena itu
pelayanan merupakan sebuah proses. Sebagai proses, pelayanan berlansung
secara rutin dan berkesinambungan, meliputi seluruh kehidupan orang dalam
masyarakat.
Menurut Sampara dalam Sinambela (2011:5) pelayanan adalah suatu
kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi lansung antara
seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan
kepuasan pelanggan.
Menurut Ahmad Batinggi (2012:12) Pelayanan Umum dapat diartikan
sebagai perbuatan atau kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah untuk
mengurus hal-hal yang diperlukan masyarakat/khalayak umum. Dengan
demikian, pelayanan yang baik dan berkualitasadalah pelayanan yang cepat,
menyenangkan, tidak mengandung kesalahan, mengikuti prosedur yang telah
ditetapkan.
Masih banyak pengertian pelayanan yang dikemukakan oleh beberapa
pakar, diantaranya Fandi Ciptono dan lain-lainnya. Pada prinsipnya dapat
disimpulkan bahwa pelayanan yang baik yang dilakukan oleh suatu organisasi
baik pemerintah maupun swasta termasuk bidang ketata usahaan harus
memuat beberapa aspek, antara lain :
a. Keterbukaan, yaitu adanya informasi pelayanan yang berupa loket
informasi yang dimilikinya dan terpampang dengan jelas;
b. Kesederhanaan yaitu mencakup prosedur palayanan dan persyaratan
pelayanan;
c. Kepastian yaitu menyangkut informasi waktu, biaya dan petugas
pelayanan yang jelas;
18
d. Keadilan yaitu memberi perhatian yang sama terhadap pelanggan tanpa
adanya diskriminasi yang dapat dilihat dari materi atau kedekatan
seseorang;
e. Keamanan dan kenyamanan hasil produk pelayanan memenuhi kualitas
teknis dan dilengkapi dengan jaminan purna pelayanan secara
administrasi.
Perilaku petugas pelayanan menyenangkan pelanggan, yaitu harus
tanggap dan peduli dalam memberikan pelayanan dengan tidak
mempersulit pelanggan untuk mencari keuntungan pribadi.
1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pelayanan:
a. Tangibles / Bukti Lansung
Tangibles merupakan bukti nyata dari dari kepedulian dan perhatian
yang diberikan oleh penyedia jasa kepada konsumen.
b. Reliability / keandalan
Reliability atau keandalan merupakan kemampuan perusahaan untuk
melaksanakan jasa sesuai dengan apa yang telah dijanjikan secara
tepat waktu.
c. Responsiveness / ketanggapan
Responsiveness atau daya tangkap merupakan kemampuan
perusahaan yang dilakukan lansung oleh karyawan untuk memberikan
pelayanan dengan cepat dan tanggap.
d. Assurance / jaminan
Assurance atau jaminan merupakan pengetahuan dan perilaku
employee untuk membangun kepercayaan dan keyakinan pada diri
konsumen dalam mengonsumsi jasa yang ditawarkan.
19
e. Emphaty / empati
Emphaty atau empati merupakan kemampuan perusahaan yang
dilakukan lansung oleh karyawan untuk memberikan perhatian kepada
konsumen secara individu.
2. Fungsi dan Tujuan Pelayanan
Dengan memberikan kualitas pelayanan kepada konsumen harus
berfungsi untuk lebih memberikan kepuasan yang maksimal, karena itulah
dalan memberikan kepuasan yang maksimal, karena itulah dalam
memberiikan sebuah pelayan harus dilakukan sesuai dengan fungsi dari
pelayanan. Tujuan umum diberikannya kualitas pelayanan yang baik
adalah agar konsumen merasakan kepuasan dan akan berdampakpositif
bagi perusahaan.
Sedangkan pengertian dari pelayanan publik atau pelayanan umum
dapat didefinisikan sebagai segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam
bentuk barang public maupun jasa publik yang pada prinsipnya menjadi
tanggung jawab dan dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah di Pusat, di
Daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha
Milik Daerah, dalam rangka upaya pemenuhan kebutuha masyarakat
maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-
undangan. (Sumber: www.wikipedia.com)
Sedangkan didalam Undang-undang No 25 tahun 2009 tentang
pelayanan publik, mendefinisikan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan
atau serangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga Negara
dan penduduk atas barang, jasa, dan atau pelayanan administrative yang
disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
20
3. Penyelenggaraan Pelayanan
Dalam penyelenggaraan pelayanan maka berdasarkan organisasi
yang menyelenggarakannya, pelayanan publik atau pelayanan umum dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Pelayanan publik atau pelayanan umum yang diselenggarakan oleh
organisasi privat, adalah semua penyediaan barang atau jasa publik
yang diselenggarakan oleh swasta, seperti misalnya rumah sakit
swasta, PTS, perusahaan pengangkutan milik swasta.
b. Pelayanan publik atau pelayanan umum yang diselenggarakan oleh
organisasi publik.
D. Harga
Harga adalah satu-satunya unsur pemasaran yang menghasilkan
pendapatan penjualan. Unsur lainnya jelas mengakibatkan keluarnya biaya.
Kalau seorang ingin membeli sesuatu barang atau jasa, maka orang tersebut
harus mengeluarkan sejumlah yang tertentu sebagai pengganti barang atau
jasa. “Harga jasa merupakan penetapan yang penting karena terkait dengan
revenue, citra, distribusi dan lain-lain”. (Lupiyoadi, 2001: 86).
Harga adalah kemampuan yang dimiliki suatu barang atau jasa, yang
dinyatakan dalam bntuk uangn. Harga juga merupakan suatu nilai relative
yang dimiliki oleh suatu produk. Nilai tersebut bukanlah indikator pasti yang
menjukkan besarnya sumber daya yang dibutuhkan untuk menghasilkan
produk. (Samsul Ramli, 2013:12).
1. Fungsi Harga
a. Menjadi acuan dalam memperhitungkan nilai jual suatu barang atau
jasa.
21
b. Untuk membantu aktifitas transaksi, dimana harga yang sudah
terbentuk akan akan dipermudah proses jual-beli.
c. Menetapkan harga yangn tetap akan memberikan keuntungan bagi
bagi penjual atau produsen.
d. Menjadi salah salah satu acuan bagi konsumen dalam menilai
kualitas suuatu barang atau jasa.
e. Membantu konsumen dalam pengambilan keputusan berkaitan
dengan manfaat produk dan daya beli konsumen.
2. Tujuan Penetapan Harga
Bagi produsen atau penjual, penetapan harga yang tepat pada produk
akan berdampak pada besarnya keuntugan dan loyalitas konsumen.
Mengacu pada pengertian harga diatas, adapun beberapa tujuan
penetapan harga adalah sebagai berikut:
a. Untuk mendapatkan pagsa pasar
Tujuan penetapan harga sanngat berhubungan dengan target
penjualan barang dan jasa. Sebagian bisnis menetapkan harga
murah dan kualitas yang baik pada barang yang dijualnya dengan
tujuan untuk mendapatkan pangsa pasar atau market share yang
lebih besar.
b. Meningkatan Keuntungan
Penetapan harga juga bertujuaan untuk meningkatkan atau
memaksimalkan keuntungan yang diperoleh. Semakin tinggi hahrga
maka potensi keuntungan akan semakin besar. Namun tentu saja
strategi penetapan harga harus memperhatikan daya beli
konsumen, dan faktor-faktor lainnya.
22
c. Menjaga Loyalitas Konsumen
Penetapan harga dilakukan dengan berbagai pertimbangan, salah
satunya adalah untuk menjaga loyalitas konsumen agar terus
membeli dari produsenn tertentu.
d. Menjaga Daya Saing
Suatu perusahaan umumnya selalu berusaha ntuk menjaga
persaingan dengan para market leader atau pemimpin dipasar
tertentu. Salah satu cara untuk menjaga daya saing dengan
kompetitor adalah denga penetapan harga yang tepat, misalnya
menawarkan harga sedikit lebih murah atau memberikan harga yang
sama dengan layanan tambahan.
3. Jenis-Jenis Harga
Ada beberapa jenis harga didalam aktivitas perekonomian. Adapun
beberapa jenis harga tersebut adalah sebagai berikut:
a. Harga Subjektif
Harga subjektif adalah harga yang ditetapkan berdasarkan taksiran
atau opini seseorang. Penjual dan pembeli memiliki transaksi harga
yang beberapa untuk suatu produk dan biasanya bereda dengan harga
pasar.
b. Harga Objektif (Harga Pasar)
Harga objektif adalah harga yang telah disepakati oleh penjual dan
pembeli. Nilainya dijadikan Patokan bagi para penjual dalam
memasarkan produknya.
c. Harga Pokok
Harga pokok adalah harga nilai riil suatu produk, atau jumlah nilai yang
dikeluarkan untuk meghasilkan produk tersebut.
23
d. Harga jual adalah harga pokok ditambah dengan besarnya keuntungan
yang diharapkan oleh produsen atau penjual. Umumnya harga jual
pada masing-masing pnjual berbeda, namun tetap berpatokan pada
harga pasar.
Harga merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam
pemasara suatu produk karena harga adalah satu dari empat bauran
pemasaran / marketing mix (4P = product, price, place, promotion / produk,
harga, distribusi, promosi).
Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan
karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh
perusahaan dari penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa.
Menetapkan harga terlalu tinggi akan menyebabkan penjualan akan
menurun, namun jika harga terlalu rendah akan mengurangi keuntungan
yang dapat diperoleh organisasi perusahaan. (www.sinarharapan.co.id)
a. Tujuan Penetapan Harga
1. Mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dengan menetapkan
harga yang kompetitif maka perusahaan akan mendulang untung
yang optimal.
2. Mempertahankan perusahaan dari marjin keuntungan yang didapat
perusahaan akan digunakan untuk biaya operasional perusahaan.
Contoh : untuk gaji/upah karyawan, untuk bayar tagihan listrik, tagihan
air bawah tanah, pembelian bahan baku, biaya transportasi, dan lain
sebagainya.
3. Menggapai ROI (Return on Investment) Perusahaan pasti
menginginkan balik modal dari investasi yang ditanam pada
24
perusahaan sehingga penetapan harga yang tepat akan
mempercepat tercapainya modal kembali / roi.
4. Menguasai Pangsa Pasar dengan menetapkan harga rendah
dibandingkan produk pesaing, dapat mengalihkan perhatian konsumen
dari produk kompetitor yang ada di pasaran.
5. Mempertahankan status quo Ketika perusahaan memiliki pasar tersendiri,
maka perlu adanya pengaturan harga yang tepat agar dapat tetap
mempertahankan pasar yang ada.(www.sinarharapan.co.id)
b. Cara Penetapan Harga Produk
1. Pendekatan Permintaan dan Penawaran (Supply Demand Approach)
dari tingkat permintaan dan penawaran yang ada ditentukan harga
keseimbangan (Equilibrium Price) dengan cara mencari harga yang
mampu dibayar konsumen dan harga yang diterima produsen
sehingga terbentuk jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang
ditawarkan.
2. Pendekatan Biaya (Cost Oriented Approach) menentukan harga
dengan cara menghitung biaya yang dikeluarkan produsen dengan
tingkat keuntungan yang diinginkan baik dengan markup pricing dan
break even analysis.
3. Pendekatan Pasar (Market Approach) merumuskan harga untuk
produk yang dipasarkan dengan cara menghitung variabel-variabel
yang mempengaruhi pasar dan harga seperti situasi dan kondisi
politik, persaingan, sosial budaya, dan lain-lain.
(www.sinarharapan.co.id)
25
E. Tinjauan Empiris
Menurut Suwardi, dkk jurnal, universitas jember (2014:32), pengaruh
kualitas pelayanan, harga dan citra merek terhadap kepuasan dan loyalitas
pelanggan pos ekspres di kantor pos bondowoso dan situbondo. Kualitas
layanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan dikantor pos
bondowoso situbondo. Hal ini berarti bahwa jika persepsi pelanggan terhadap
kualitas pelayanan baik (meningkat) maka dapat meningkatkan kepuasan
pelanggan, dan sebaliknya jika kualias layanan dipersepsburuk (turun) maka
dapat menurunkan kepuasan pelanggan.
Menurut Dady J.Lumenta 1 silvia L. manday 2 Rotinsulu Jopie J.3
(2014). Harga dan kualitas pelayan terhadap kepuasan konsumen PT. Pos
Indonesia (persero) manado. Yang dimana hasil analisisnya menunjukkan
bahwa harga dan kualitas pelayanan secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan konsumen.
Menurut Cherli anggelia, Analisis pelayanan jasa pengiriman paket
pada PT. Pos Indinesia (persero) pecan baru. Hasil penelitian ini berupa
wawancara, observasi dan studi pstaka, dapat disimpulkan bahwa
implementasi layanan pengiriman paket pos berkinerja baik tetapi ada
beberapa yang dianggaap belum optimal.
Menurut Dwi Richa farokha dan achmad syafi’I, kualitas pelayanan
pengiriman pos express di PT. Pos Indonesia cabang baratjaya Surabaya.
Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan dalam
kategori bbaik, hal ini ditunjukkan oleh kriteria 1). Prosedur pelayanan sudah
sesuai dan mudah dipahami, pelanggan tidak mengalami kesulitan dalam
menggunakan jasa pengiriman jasa pengiriman paket pos express. 2). Waktu
26
penyelesaian pengiriman paket pos express mengenai ketepatan waktu
pelayanan, masyarakat dinilai sudah cukup memuaskan. 3). Biaya pelayanan
yang dikenakan sudah wajar dan sesuai dengan ketentuan, tidak ada biaya
tambahan yang dikeluarkan oleh pelanggan. 4). Produk pelayanan di PT. Pos
cabang baratajaya Surabaya sudah cukup memuaska. 5). Sarana dan
prasarana cukup memadai, kenyamanan ruang pelayanan dan kebersihan
gedung sudah cukup nyaman dan bersih. 6). Kompetensi petugas dilihat dari
kemampuan petugas, tanggung jawab petugas, kedisiplinan, kesopanan, dan
keramahan sudah baik akan tetapi masih perlu peningkatan.
Menurut Hasmirah (2017). Pengaruh pendapatan dan gaya hidup
terhadap pola konsumsi masyarakat Wahdah Islamiyah Makassar yang mana
hasil analisisnya menunjukkan bahwa semakin besar pendapatan maka
semakin besar juga konsumsi dan semakin tinggi kesejahteraannya. Di mana
teori ini secara umum masyarakat mengakui tolak ukur kesejahteraan adalah
tingkat pendapatan. Dapat disimpulkan bahwa pendapatan secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap permintaan jasa pengiriman
Menurut Siti wahyuningsih (2013:14). Pengembangan layana jasa
pengiriman PT.Pos Indonesia untuk kebutuhan masyarakat dikota bandung
shipment service development of PT. Pos Indonesia for society needs in
bandung. Dari hasil penelitian ini menunjukkan pengembangan layanan jasa
pengiriman pada PT.Pos Indonesia dikota bandung berpedoman pada UU
tentang pos No. 38/2009 dan berkomitmen pada prinsip utama Good
Corporate Governance (GCG) untuk meningkatkan kinerja layanan sesuai
dengan kebutuhan masyarakat/pelanggannya. Berdasarkan analisis kualitas
layanan (Service Quality), masyarakat/pelanggan jasa pada umumnya
27
menilai baik terhadap pengembangan layanan jasa pengirima yang
diselenggarakan oleh PT. Pos Indonesia dikota bandung.
Menurut Syaidah (2014:12). Persepsi masyarakat atas pemanfaatan tik
pada layanan tik pada layanan pos di Kantor Pos Ciajur, dari hasil penelitian
ini bertujuan untuk menggambarkan pemahaman, sikap, dan penelitian
masyarakat terhadap layanan pada PT. Pos Indonesia.
No Nama Judul Artikel Metode Analisis
Hasil Penelitian
1 Syaidah (2014) Persepsi
Masyarakat
Atas
Pemanfaatan
TIK pada
layanan Pos
Cianjur.
Deskriptif
Kuantitatif.
Penelitian ini bertujuan
untuk menggambarkan
pemahaman, sikap,
dan pelayanan
masyarakat terhadap
layanan PT. Pos
Indonesia .
2 Dady J.
Lumenta 1
Sivya L.
Mandey 2
Rotinsulu Jopie
J.3 (2014)
Harga dan
kualitas
pelayanan
terhadap
kepuasan PT.
Pos Indonesia
(Persero)
Manado
Analisis
Asosiatif
(Kuantitatif)
Hasil analisis
menunjukkan harga
dan kualitas pelayanan
secara simultan
berpengaruh signifikan
terhadap konsumen.
Sedangkan secara
parsial keduaa
variabel berpengaruh
signifikan terhadap
kepuasan konsumen.
3 Dwi Richa
Farokha dan
Achmad syafi’I
(2012)
Kualitas
pelayanan
pengiriman pos
express di PT.
Pos Indonesia
cabang
baratraya
Surabaya.
kualitatif Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
kualitas pelayanan
dalam kategori baik,
hal ini ditunjukkan oleh
kriteria 1). Prosedur
layanan sudah sesuia
dan mudah dipahami,
pelanggan tidak
mengalami kesulitan
dalam menggunakan
28
jasa pengiriman paket
pos Express
2). Waktu
penyelesaian
pengiriman paket Pos
Express mengenai
ketepatan waktu
pelayanan,
masyarakat dinilai
cukup memuaskan.
3). Biaya pelayanan
yang dikenakan sudah
wajar dan sesuai
dengan ketentuan,
tidak ada biaya
tambahan yang
dikeluarkan oleh
pelanggan.
4). Produk pelayanan
di PT. Pos cabang
Barataraya Surabaya
sudah cukup
meuaskan.
5). Sarana dan
prasarana cukup
memadaia,
kenyamanan ruangan
pelayanan dan
kebersihan gedung
sudah cukup nyaman
dan bersih.
6). Kompetensi
petugas dilihat dari
kemampuan petugas,
tanggung jawab
petugas, kedisiplinan,
kesopanan, dan
keramahan sudah baik
akan tetapi masih
perlu peningkatan.
29
4 Chehrli
Anggelia
(2014)
Analisis
pelayanan jasa
pengiriman
paket pada PT.
Pos Indonesia
(Persero)
Pekanbaru.
kuantitatif Hasil penelitian ini
berupa wawancara,
observasi, dan study
pustaka, dapat
disimpulkan bahawa
implementasi layanan
pengiriman paket Pos
berkinerja baik tetapi
ada beberapa yang
dianggap beelum
optimal.
5 Siti
Wahyuningsih
(2013)
Pengembangan
layanan jasa
pengiriman pt.
Pos Indonesia
untuk
kebutuhan
masyarakat
dikota bandung.
kuantitatif Haisl penelitian
menunjukkan,
pengembangan
layanan jasa
pengiriman pada PT.
Pos Indonesia di kota
bandung berpedoman
pada UU teentang Pos
No. 38/2009 dan
berkiomitmen pada
prinsip utama Good
Corporate Governance
(GCG) untuk
meningkatkan kinerja
layanan sesuai
dengan kebutuhan
masyarakat
/pelanggannya.
Berdasarkan analisis
kualitas pelayanan (
Service Quality),
masyarakat/pelanggan
jasa pada umumnya
menilai baik terhadap
pengembangan
layanan jasa
pengiriman yang
diseelenggarakan PT.
Pos Indonesia di Kota
Bandung.
Sumber : Jurnal Ekonemi dan Informasi Kntor Pos Indonesia
30
F. Kerangka Konsep
Pada dasarnya pendapatan PT. Pos Makassar tidak terlepas dari
masyarakat itu sendiri secara maksimal dan efisien. Dalam upaya peningkatan
pendapatan PT. Pos Makassar dapat dilihat seberapa besar tingkat
masyarakat menggunakan jasa PT. Pos Makassar. Dalam konsep ekonomi
hal yang harus di perhatikan adalah tentang pemanfaatan sumber daya dan
kepercayaan masyarakat pada PT. Pos Makassar.
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Konsep
G. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalahan
penelitian yang kebenarannya harus diuji secara empiris. Berdasarkan
perumusan masalah di atas, maka penulis membuat hipotesis sebagai berikut:
1. Diduga Pendapatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
permintaan jasa pengiriman paketpos pada PT. Pos Indonesia (Persero)
Makassar.
Pendapatan
(x1)
Permintaa Jasa
Pengiriman
(Y)
Tingkat
Pelayanan
(x2)
Tarif
Pengiriman
(x3)
31
2. Diduga tingkat pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
permintaan jasa pengiriman paket pos pada PT. Pos Indonesia (Persero)
Makassar.
3. Diduga tarif pengiriman paket pos berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap permintaan jasa pengiriman paket pos pada PT. Pos Indonesia
(Persero) Makassar.
32
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan
pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
kuantitatif karena dalam ppengolahan datanya menggunakan SPSS atau
Regresi Linier Berganda. Metode penelitian kuantitatif, sebagaimana
dikemukakan oleh Sugiyono (2012:8) yaitu: “metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positisivm, digunakan untuk meneliti pada populasi
atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian,
analisis data bersifat kuantitatif/statistic, dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan”. Menurut Sugiiyono (2012:13) penelitian
deskriptif yaitu, penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel
mandiri, atau menghubungkan dengann variabel yang lain.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Untuk memperoleh data data dalam penelitian ini, maka penelitian ini
dilakukan pada PT. Pos Indonesia (persero) atau Kantor pos besar
Makassar. Pemiliha tempat berdasarkan judul proposal “Analisis
Determinan Permintaan Masyarakat Kota Makassa Terhadap Jasa
Pengiriman Paket Pos Pada PT. Pos Indonesia (Persero) (Studi Kasus
Kantor Pos Besar Makassar Sulawesi Selatan).
32
33
2. Waktu Penelitian
Waktu yang diburuhkan dalam penelitian ini kurang lebih selama 2 bulan
yaitu: september-oktober 2019.
C. Defenisi Orasional Variabel dan Pengukuran
Untuk memudahkan penulis dalam mencari data dan menentukan
variabel penelitian sekaligus untuk menyamakan persepsi tentang istilah-
istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka batasan variabelnya
yaitu:
1. Jasa pengiriman (Y) adalah merupakan sebuah perusahaan yang
bergerak pada bidang layanan pengiriman, yang dalam hal ini dalah
pengiriman barang. Jasa pengiriman dapat pula kita artikan sebagi
proses pemindahan barang dari suatu tempat ke tempat lain, yang
dalam hal ini jasa kurir atau sember daya manusia (SDM) berperan
penting
2. Pendapatan (X1) adalah laba/keuntungan yang diperoleh dari
pengiriman paket pos (rupiah).
3. Tingkat pelayanan (X2) adalah sebuah hasil yang harus dicapai dalam
melakukan kepada masyarakat/konsumen.
4. Tarif pengiriman (X3) adalah sejumlah biaya yang harus dikeluarkan
oleh konsumen yang telah ditetapkan jumlahnya oleh suatu
pembiayaan.
34
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi ialah semua nilai baik hasil perhitungan maupun
pengukuran, baik kuantitatif maupun kualitatif, dari karakteristik
tertentu mengenai sekelompok objek yang lengkap dan jelas (Husaini
Usman, 2009:181)
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh permintaan jasa
pengiriman paket pos di Kota Makassar adalah 200 orang.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian untuk diambil dari keseluruhan obyek
yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi Soekidjo, (2008 :
79). Salah satu metode yang digunakan untuk menentukan jumlah
sampel adalah menggunakan rumus Slovin (Sevilla, 2008:18), sebagai
berikut:
Keterangan:
n : jumlah sampel
N : jumlah populasi
e : batas toleransi (error tolerance)
Untuk menggunakan rumus ini, pertama ditentukan berapa
batas toleransi kesalahan. Batas toleransi kesalahan ini dinyatakan
dengan persentase. Semakin kecil toleransi kesalahan, semakin akurat
sampel menggambarkan populasi. Misalnya, penelitian dengan batas
kesalahan 5% berarti memiliki tingkat akurasi 95%. Penelitian dengan
35
batas kesalahan 2% memiliki tingkat akurasi 98%. Dengan jumlah
populasi yang sama, semakin kecil toleransi kesalahan, semakin besar
jumlah sampel yang dibutuhkan.
Jumlah populasi dalam penelitian adalah 200 permintaan jasa
pengiriman pos sampel ditentukan dengan menggunakan rumus
Slovin, yakni sebagai berikut:
Keterangan :
1 = konstanta
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e2 = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan
sampel yang dapat ditolerir yakni 10% dengan tingkat
kepercayaan 90%.
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Observasi yaitu dengan melakukan pengamatan lansung terhadap objek
yang akan diteliti, dalam hal ini pengamatan lansung ke kantor Pos Besar
makassar mengenai permintaan terhadap jasa pengiriman paket Pos.
36
2. Wawancara yaitu salah satu teknik pengumpulan data dan informasi
dengan amewawancarai masyarakat yang mengirin paket di Kantor Pos
besrar Makassar.
3. Kuesioner (Daftar Pelayanan) yaitu salah satu teknik pengumpulan data
dan informasi dengan cara menyebarkan angket (Daftar Pertanyaan)
kepada responden yang dijadikan sampel penelitian dalam hal ini
responden ditentukan secara sampling purposive.
4. Studi kepustakaan yaitu mengumpulkan data dan informasi melalui telaah
berbagai literatur yang berhubungan dengan permasalahan yang ada di
dalam penulisan proposal ini dapat diperoleh dari buku-buku, internet
dan lain-lain.
5. Dokumentasi yaitu pengumpulan data dengan meminta data laporan
pendapatan dari kantor Pos besar kota Makassar sebagai bahan
penelitian.
F. Teknik Analisis Data
Dalam menganalisis besarnya pengaruh variabel-variabel bebas
terhadap variabel terikat, digunakan model ekonometrika dengan
meregresikan variabel-variabel yang ada dengan menggunakan SPSS.
Fungsi matematikanya adalah sebagai berikut:
Y = f (X1, X2, X3)…………………………….............……….( 1 )
Kemudian fungsi di atas ditransformasikan ke dalam model
persamaan regresi linier berganda (multiple regression) dengan
spesifikasi model sebagai berikut :
Y= α + b1X1+ b2X2+ b3X3 + µ…………….............…....( 2 )
Dimana:
37
Y = Jasa pengiriman (orang)
α = Intercept / Konstan
b1b2 = koefisien Regresi
X1 = Pendapatan (rupiah)
X2 = Tingkat Pelayanan
X3 = Tarif
Untuk menganalisis model tersebut dilakukan pengujian sebagai
berikut :
1. Uji asumsi klasik terdiri dari uji normalitas, uji heteroskedastisitas, dan
uji multikolinieritas, adalah sebagai berikut:
a. Uji Normalitas bertujuan untuk mengkaji apakah dalam model regresi
variabel dependen, dan varibel independen, atau keduanya
mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik
adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Salah satu
metode untuk mengetahui Normalitas adalah dengan menggunakan
metode analisis grafik secara histogram dengan melihat nilai
probabilitas dari Jarque-Bera, jika probabilitas bernilai lebih besar dari
5 persen maka dapat dikatakan bahwa data berdistribusi normal, dan
sebaliknya jika probabilitas bernilai kurang dari 5 persen maka
dikatakan bahwa data tidak berdistribusi normal.
b. Uji heteroskedastisitas, Supranto (2010:42) mengatakan,
heteroskedastisitas adalah suatu keadaan di mana varian dari
kesalahan pengganggu tidak konstan untuk semua nilai variabel
bebas. Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu
38
pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
homoskedatisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas.
Model yang baik adalah Homoskedastisitas dan tidak terjadi
Heteroskedastisitas. Cara untuk mendeteksi ada tidaknya
Heteroskedastisitas antara lain dengan melakukan uji White dengan
melihat probabilitas dari Obs R2. Jika probabilitasnya lebih besar dari
5 persen, maka dapat dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas atau
data bersifat homoskedastisitas dan sebaliknya jika probabilitasnya
kurang dari 5 persen maka data dikatakan bersifat
heteroskedastisitas.
c. Multikolinieritas yang berarti adanya hubungan linier yang sempurna
atau eksak di antara variabel-variabel bebas dalam model regresi
diciptakan oleh Ranger Fish di dalam bukunya “Statistical Confluence
Analysis by Means of Complete Regressions Systems”. Uji
Multikolinearitas digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya hubungan
antar beberapa atau semua variabel independen dalam model
regresi. Multikolinearitas merupakan keadaan di mana satu atau lebih
variabel independen dinyatakan sebagai kondisi linier dengan variabel
lainnya. Artinya bahwa jika di antara pengubah-pengubah bebas yang
digunakan sama sekali tidak berkorelasi satu dengan yang lain maka
bisa dikatakan tidak terjadi Multikolinearitas.Untuk menguji asumsi
Multikolinearitas dapat digunakan uji Correlation Matrix. Jika antar
variabel independen ada korelasi yang 45 cukup tinggi (umumnya
diatas 0.90), maka hal ini merupakan indikasi bahwa adanya
Multilinearitas.
39
1. Uji analisis regresi linier berganda terdiri dari uji statistic F, uji statistic T,
dan uji determinasi (R2), adalah sebagai berikut :
a. Uji Statistik-f, digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas
secara signifikan terhadap variabel dependen. Dimana jika F hitung <
F tabel, maka Ho diterima atau variabel independen secara bersama-
sama tidak memiliki pengaruh terhadap variabel dependen (tidak
signifikan) dengan kata lain perubahan yang terjadi pada variabel
terikat tidak dapat dijelaskan oleh perubahan variabel independen,
dimana tingkat signifikansi yang digunakan yaitu 10 %.
b. Uji Statistik-t, digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing
variabel independen secara sendiri-sendiri mempunyai pengaruh
secara signifikan terhadap variabel dependen. Dengan kata lain,
untuk mengetahui apakah masing-masing variabel independen dapat
menjelaskan perubahan yang terjadi pada variabel dependent secara
nyata. Dimana jika thitung > tabel Hi diterima (signifikan) dan jika
thitung < t tabel Ho diterima (tidak signifikan). Uji t digunakan untuk
membuat keputusan apakah hipotesis terbukti atau tidak, dimana
tingkat signifikan yang digunakan yaitu 10 %.
c. Koefesien Determinasi (R2), koefisien determinasi digunakan
untuk mengukur seberapa besar pengaruh variabel dependen
yaitu jenis pendapatan (X1), tingkat pelayanan (X2), tarif
pengiriman (X3), terhadap variabel dependen dalam hal ini jasa
pengiriman (Y).
40
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah singkat PT. Pos Indonesia
PT. Pos Indonesia (Persero) adalah salah satu dari Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) yang ada di Indonesia seperti halnya PT. PLN, PT.
Kereta Api, PT. Telkom dan lain sebagainya. Pentingnya komunikasi
secara tertulis menjadi ide pertama timbulnya gagasan untuk mendirikan
perusahaan ini. Selain itu pendirian perusahaan juga bertujuan untuk
menjamin keamanan surat-menyurat antar penduduk di seluruh did
Indonesia.
Kantor Pos Indonesia pertama kali didirikan dijakarta pada masa
colonial belanda, pada tanggal 26 Agustus 1746 oleh Gubernur Jendral
G. W. Barron Van Inhoff dengan tujuan untuk lebih meenjamin keamanan
surat-surat penduduk, terutama bagi mereka yang berdagang dari kantor-
kantor diluar jawa dan bagi mereka yang dating dari dan pergi ke Negeri
Belanda. Sejak itulah pelayanan Pos telah lahir mengembangkan peran
dan fungsi pelayanan kepada publik.
Setelah kantor pos Batavia didirikan, maka empat tahun
kemudian dididrikan kantor Pos semarang untuk mengadakan
perhubungan Pos yang teratur antara kedua tempat itu dan untuk
mempercepat pengirimannya.
40
41
2. Visi Misi PT Pos Indonesi
a. Visi
PT. Pos Indonesia (PERSERO) Makassar memiliki visi “ Menjadi
perusahaan Pos terpercaya “
b. Misi
Misi PT.Pos Indonesia (persero) makassar adalah sebagai berikut
a. Berkomitmen kepada pelanggan untuk menyediakan layanan yang
selalu tepat waktu dan nilai terbaik.
b. Berkomitmen kepada karyawan untuk untuk memberikan iklim
kerja yang aman, nyaman, dan menghargai kontribusi.
c. Berkomitmen kepada pemegang saham untuk memberikanhasil
usaha yang menguntungkan dan terus bertumbuh.
d. Berkomitmen untuk berkontribusi positif kepada masyarakat.
e. Berkomitmen untuk berperilaku transparan dan terpercaya kepada
seluruh pemangku kepentingan.
3. Struktur Organisasi dan Job Description PT. Pos Indonesia
a. Struktur Organisasi Perusahaan
Sruktur oerganisasi merupakan suatu komponen susunan
organisasi yang saling berhubungan yang menunjukkan kerangka
perwujudan hubungan antara fungsi, bagian, posisi, kedudukan,
tugas, maupun wewenang dan tanggung jawab atas fungsi yang
bersangkutan.
Struktur organisasi mencerminkan pembagian dan hierarki
wewenang dalam perusahaan. Melalui struktur organisasi,
manajemen melaksanakan pendelegasian wewenang untuk
42
melaksanakan tugas khusus kepada manajemen yang lebih bawah,
agar dapat dicapai pembagian pekerjaan yang lebih bermanfaat.
Suatu organisasi yang baik harus mempunyai struktur
organisasi yang jelas agar tanggunng jawab yang diberikan dapat
berjalan dengan efektif dan efisien. Struktur yang jelas juga dapat
menghindari terjadinya tumpeng tindih pekerjaan dan fungsi masing-
masing bagian yang ada, serta mencegah timbulnnya kecurangan
yang mungkin terjadi didalam organisasi.
Skema struktur organisasi yang terdapat dalam PT. Pos
Indonesia (Persero) Makassar dapat dilihat pada bagian yaitu tipe
struktur organisasi fungsional, dimana para manajemennya
bertanggung jawab terhadap fungsi tertentu. Namun untuk menbatasi
pembahasan yang terlalu luas, dalam skripsi ini penulis hanya akan
menbahas tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian
/fungsi kinerja.
b. Job Description
Fungsis dan tugags dari masing-masing bagian pada struktur
organisasi pada PT.Pos Indonesia (Perserpo) makassar antara lain:
1. Kepala Kantor
a) Memimpin dan memngendalikan semua aktifitas kantor.
b) Koordinasi tugas dan wakil
c) Mewakili perusahaan dengan pihak luar
d) Tanggung jawab perusahaan dalam bidang keuangan
e) Konsep dan kerangka kerja, baik jangnka pendek maupun
jangka panjang
43
f) Menargetkan kinerja perusahaan / kantor
2. Wakil Kepala Kantor
a) Memimpin dan memngendalikan semua aktifitas kantor.
b) Koordinasi tugas dengan Wakil
c) Mewakili perusahaan dengan pihak luar
d) Tanggung jawab perusahaan dalam bidang keuangan
e) Konsep dan kerangka kerja, baik jangka pendek maupun
jangka panjang.
f) Menargetkan kinerja perusahaan/kantor
3. Supervisor pengolahan
a) Mengawasi operasional pengiriman dan penerimaan kiriman
pos
b) Bertanggung jawab terhadap kelancaran lalu lintas kiriman
c) Penjadwalan alat angkut
d) Pelaporan.
4. Supervisor pemasaran
a) Membuat rencana program aksi pemasaran
b) Scheduling perluasan pasar
c) Strategi promosi
d) Statistika pangsa pasar
e) Memberikan keterangan pers
5. Supervisor akuntansi
a) Mengawasi dan mengendalikan biaya dan pendapatan
b) Menganalisis pertumbuhan dan pendapatan
c) Mempersiapkan laporan laba / rugi
44
d) Menyediakan laporan bulanan
6. Supervisor Pos Pake Waktu (PPW)
a) Mengawasi pelaksanaan pengiriman surat pos waktu, seperti
kilat kkhusus, express mail service (EMS), dan plus
b) Membuat statistic standard waktu penyebaran (SWP) kiriman
PPW
c) Koordinasi dengan petugas bes dan cukai
d) Koordinasi dengan bagian antaran
e) Pelapporan
7. Supervisor pelayanan
a) Mengawasi operasional pelayanan seluruh customer di kantor
b) Membuat statistik pertumbuhan produksi seluruh counter
c) Memerikasa pembukaan transaksi harian
d) Pelaporan
8. Supervisor keuangan
a) Mengawasi alur keluar masuk kas
b) Menbuat rencana permintaan Benda Pos dan Matrai (BPM)
c) Mendistribusikan kebutuhan BPM untuk counter termasuk
kantor cabang
d) Mengawasi pekerjaan kasir
e) Membina hubungan baik dengan mitra usaha (Bank)
f) Menjaga pagu/batas saldo maksimal
g) Pelaporan
9. Supervisor antaran
a) Mengawasi dan mengembalikan proses antaran paket pos
45
b) Membagi kinerja setiap petugas antaran
c) Mengikuti perkembangan lingkungan khususnya dalam
perkembangan pemukinman
d) Mengikuti perkembangan lingkungan khususnya dalam
perkembangan pemukiman dan mengatur mutasi/rolling
petugas antaran
e) Pelaporan
10. Supervisor jasa keuangan
a) Merencanakan dan mengendalikan penyelenggaraan jasa
keagenan
b) Membina hubungan baik dengan mitra usaha
c) Statistik pertumbuhan jasa keuangan
d) Pelaporan
11. Supervisor audit
a) Membuat perencanaan pengendalian/pengawasan bidang
operasional dan mutu serta bidang keuangan, baik jangka
pendek maupun panjang
b) Melaksanakan audit bidang keuangan secara rutin
c) Sebagai data pusat operasional
d) Sebagai data pusat operasional
e) Melaporkan seluruh kegiatan kepada kepala kantor
12. Supervisor unit logistic
a) Mengawasi pelayanan counter paket pos
b) Membuat perencanaan perluasan perluasan pasar bisnis ligistik
c) Membuat statistik pertumbuhan bisnis Pket / logistic
46
d) Koordinasi dengan petugas bead an cukai
e) Pelaporan
13. Supervisor Giro
a) Mengawasi dan mengendalikan proses pelayanan giro
b) Mengawasi pengeluaran cek
c) Data base pelanggan giro
d) Mengawasi proses penyetoran pajak
14. Supervisor ADM/SDM
a) Menbuat data base pegawai
b) Perencanaan mutase
c) Mengawasi tata usaha perkantoran
d) Mengawasi pengarsipan kepegawaian
15. Supervisor saran dan TSI (Teknologi dan sistem informasi)
a) Membuat rencana kebutuhan sarana, peralatan, dan
pengadaan
b) Mengawasi dan mengendalikan penggunaan sarana dan
kendaraan
c) Data base pelanggan wasantara net
16. Supervisor filatali
a) mengawasi persediaan benda filateli
b) membuat rencana permintaan benda filateli
c) mengawasi dan mengendalikan pemjualan benda filateli
d) membina perkumpulan filateli Indonesia
47
B. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden
Karakteristik responden digunakan untuk mengetahui keragaman
dari responden berdasarkan umur, jenis kelamin, dan pekerjaan. Hal
tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran yang cukup jelas
mengenai kondisi dari responden, dan kaitannya dengan masalah dan
tujuan penelitian tersebut.
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Usia responden dapat dikelompokkan kedalam lima kelompok
yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
S
u
m
ber : Data primer, tahun 2019
Dari data di atas diperoleh bahwa tingkat usia responden
didominasi oleh responden yang berusia 20 tahun – 29 tahun
NO Tingkat Usia Responden Jumlah
Responden
(Orang)
Persentase
(%)
1 20-29 33 50
2 30-39 22 33,3
3 40-49 11 16,7
4 50-59 - -
5 >59 - -
Jumlah 66 100
48
dengan jumlah 33 orang atau sebesar 50 %, responden yang
berusia 30-39 tahun dengan jumlah 22 orang atau sebesar 33,3%,
responden yang berusia 40-49 tahun dengan jumlah 11 orang atau
sebesar 16,7 %.
b. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Pada bagian ini akan memberikan gambaran secara umum
mengenai keadaan responden yang ditinjau dari jenis kelamin yakni
laki-laki dan perempuan, untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada
tabel
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis kelamin Jumlah ( Orang) Persentase (%)
1 Perempuan 42 63,7
2 Laki-laki 24 36,3
Jumlah 66 100
Sumber: Data primer, tahun 2019
Dari tabel karakteristik responden (konsumen/masyarakat)
yang menggunakan jasa pengiriman paket pos berdasarkan jenis
kelamin diatas terdapat dua jenis kelamin yakni, perempuan dan
laki-laki. Namun dapat kita lihat pada tabel diatas bahwa responden
didominasi oleh perempuan sebanyak 42 orang atau sebesar 63,7%
dan laki-laki sebanyak 24 orang atau sebesar 36,3%.
c. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
49
Pada bagian ini akan memberikan gambaran menegenai
jenis pekerjaan responden yang terdiri dari beberapa jenis antara
lain, pegawai swasta, pegawai negeri, pegawai BUMN, dan
wiraswasta. Distribusi sampel menuut jenis pekerjaan dapat dilihat
pada tebel berikut ini.
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
S
umb
er:
Data primer, tahun 2019
Dari tabel di atas dapat di lihat jenis mata penceharian
(pekerjaaan) konssumen/masyarakat yang menggunakan jasa
pengiriman paket pos dimana sebagai responden didominasi oleh
responden yang bekerja sebagai pegawai swasta sebanyak 16
orang atau sebesar 24,3 %, pegawai negri sebanyak 10 orang atau
15,1 %. Pegawai BUMN sebanyak 7 orang atau sebesar 10,6 %.
No
Jenis Mata Penceharian
(Pekerjaan)
Jumlah Responden
(Orang)
Persentase
(%)
1 Pegawai Swasta 16 24,3
2 Pegawai Negri 10 15,1
3 Pegawai BUMN 7 10,6
4 Wiraswasta 33 50
Jumlah 66 100
50
Dan didominasi oleh wiraswasta sebanyak 33 orang atau sebesar
50%.
2. Deskripsi Variabel Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 66
orang responden melalui kuesener, untuk mendapatkan kecendrungan
jawaban pada masing-masing variabel akan didasarkaan pada rentang
skor sebagai mana pada lmpiran sebagai berikut:
a. Deskrpsi Variabel Pendapatan
Pendapatan adalah seluruh penerimaan baik berupa uang
maupun berupa barang yang berasal dari pihak lain maupun hasil
industry yang dinilai atas dasar sejumlah uang dari harta yang
berlaku saat itu. Pendapatan merupakan sumber penghasilan
sesorang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan sangat
penting artinya bagi kelangsungan hidup dan penghidupan
seseorang secara lansung maupun maupun tidak lansung (suroto,
2000). Sedangkan menurut Accounting principle board dikutip oleh
theodorus taunakotta (1984:153) dalam buku teori akuntansi
pengertian pendapatan adalah pendapatan sebagai inflow of asset
kedalam perubahan sebagai akibat penjualan barang dan jasa.
Tabel 4.4
Deskrpsi Variabel Pendapatan
No Pendapatan (Rp) Jumlah Persentase (%)
51
1 <1.900.000 33 50
2. 2.000.000-2.900.000 16 24,24
3 3.000.000-3.900.000 10 15,15
4 4.000.000-4.900.000 4 6,06
5 >5.000.000 3 4,60
Jumlah 66 100
Sumber: Data primer, tahun 2019
Dari tabel di atas dapat dilihat pendapatan konsumen/masya
rakat yang menggunakan jasa pengiriman paket pos dimana
sebagai responden didominasi oleh responden yang memiliki
pendapatan < 1.900.000 sebanyak 33 orang atau sebesar 50 %,
2.000.000 – 2.900.000 sebanyak 16 orang atau sebesar 24,24 %,
3.000.000 – 3.900.000 sebanyak 10 orang atau sebesar 15,15 %,
4.000.000 – 4.900.000 sebanyak 4 orang atau sebesar 6,06 %, dan
> 5.000.000 sebanyak 3 orang atau sebesar 4,60 %. Dari
penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pendapatan responden
yang mendominasi adalah pendapatan < 1.900.000 yakni sebanyak
33 orang atau sebesar 50 %.
b. Deskripsi Variabel Tingkat Pelayanan
Tingkat pelayanan merupakan salah satu bagian dari strategi
manajemen perusahaan. Tingkat pelayanan telah menjadi satu
tahap keberhasilan suatu organisasi/perusahaan. Pengembangan
tingkat pelayanan sangat didorong oleh kondisi persaingan antara
52
perusahaan, kemajuan teknologi, tahap perekonomian dan social
budaya masyarakat.
Menurut Tjipnoto (2011:59) tingkat pelayanan adalah tingkat
keunggulan yang yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat
keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan.
Menurut Goeth dan Davis yang dikutip Tjipnoto (2012:51)
menyatakan bahwa: tingkat pelayanan/kualitas pelayanan
merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan
produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi
atau melibihi harapan.
Tabel 4.5
Deskripsi Variabel Tingkat Pelayanan
Pernyataan STS TS KS S SS Jumlah
Tingkat pelayanan kantor
pos terhadap layanan jasa
3 8 8 36 11 66
Persentasi (%) 4,5 12,1 12,1 54,6 16,7 100
Sumber: Data primer, tahun 2019
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa pernyataan
mengenai tingkat pelayanan kantor Pos terhadap layanan jasa di
dominasi oleh responden yang memberikan pernyataan S yakni
sebanyak 36 orang atau sebesar 54,6%, responden yang
memberikan pernyataan SS sebanyak 11 orang atau sebesar
16,7%, respoonden yang memberikan pernyataan KS sebanyak 8
53
orang atau sebesar 12,1%, responden yang memberikan
pernyataan TS sebanyak 8 orang atau sebesar 12,1% dan yang
terakhir responden yang memberikan pernyataan STS sebanyak 3
orang atau sebesar 4,5%.
c. Deskripsi Tarif Pengiriman
Secara sederhana dapat disimpulkan bahwa pengertian tarif
adalah sejumlah pungutan biaya di bebankan atas suatu
hal,kegiatan, kebijakan, ataupun yang telah diatur dalam peraturan.
Dalam skala pemerintahan, tarif dapat didefinisikan sebagai
pungutan yang dibebankan untuk semua barang yang meleati
negara baik keluar maupun masuk dan diatur melalui perundang-
undangan seperti tarif ekspor, impor dan sejenisnya.
Menurut hamdy (2000:65) tarif disebut juga pungutan biaya
masuk yang dikenakan atas barang impor yang masuk untuk
dipakai atau dikonsumsi habis di dalam negeri.
Tabel 4.6
Deskripsi Tarif Pengiriman
No Tarif (Harga) Rp Jumlah Persentase (%)
1 <50.000 48 72,8
2 51.000 – 150.000 14 21,2
3 151.000 – 250.000 1 1,5
4 251.000 – 350.000 - 0
54
5 >350.000 3 4,5
Jumlah 66 100
Sumber: Data primer, tahun 2019
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa tarif pengiriman
yang mendominasi dari tabel diatas adalah <Rp.50.000 sebanyak
48 orang atau sebesar 72,8%, tarif Rp.51.000 – Rp.150.000
sebanyak 14 orang atau sebesar 21,2%, tarif Rp.151.000 –Rp.
250.000 sebanyak 1 orang atau sebesar 1,5%, tarif Rp.251.000 –
Rp. 350.000 tidak ada dan yang terakhi adalah trif >Rp.350.000
sebanyak 3 orang atau sebaesar 4,5%.
d. Deskripsi Variabel Permintaan Jasa
Permintaan adalah sejumlah baramng yang akan dibeli atau
diminta pada suatu harga dan waktu tertentu. Permintaan berkaitan
dengan keinginan konsumen akan suatu barang dan jasa yang ingin
dipenuhi. Dan kecendrungan permintaan konsumen akan barang
dan jasa tak terbatas.
Menurut gilarsi (2007) permintaan (demand) yaitu selalu
menunjuk pada suatu hubungan tertentu antara jumlah suatu
barang yang akan dibeli orang dan harga barang tersebut.
Permintaan adalah jumlah dari suatu suatu barang yang mau dan
mampu dibeli pada berbagai tingkat harga, selama jangka waktu
tertentu, dengan anggapan hal-hal lain tetap sama (=ceteris
papribus).
Berikut ini tabel deskripsi variabel permintaan jasa.
Tabel 4.7
55
Deskripsi Variabel Permintaan Jasa
No Permintaan jasa (Kg) Jumlah Persentase (%)
1 <1 Kg 0 0
2 1 Kg – 2,5 Kg 49 74,2
3 3 Kg – 4,5 Kg 9 13,7
4 5 Kg – 6,5 Kg 3 4,5
5 >6,5 Kg 5 7,6
Jumlah 66 100
Sumber: Data primer, tahun 2019
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa permintaan jasa
pengiriman didominasi pada pada jumlah 1 Kg – 2,5 Kg sebanyak
49 atau sebesar 72,2%, 3 Kg – 4,5 Kg sebanyak 9 atau sebesar
13,7%, 5 Kg – 6,6 Kg sebanyak 3 atau sebesar 4,5%, >6,5 Kg
sebanyak 5 atau sebesar 7,6%, dan permintaan yang paling rendah
yakni <1 Kg itu tidak ada atau 0.
3. Hasil Uji Instrumen
a. Uji Validitas
Uji validitas bertujuan untuk memenuhi keabsahan responden
dalam uji validitas dalam kuesioner di mana dalam penguji validitas
dilakukan dengan mengkorelasikan item pernyataan dengan total
stor. Suatu item kuesioner dinyatakan valid apabila nilai r hitung > r
tabel. Pengujian validitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
56
Tabel 4.8
Hasil Uji Variabel
S
umber: Data diolah dari SPSS, 2019
Hasil pengamatan r tabel didapatkan nilai dari sampel (N)= 66
sebesar 0,201 sehingga merujuk pada hasil dari uji validitas
dihasilkan bahwa semua instrumen dari variabel pendapatan (X1),
variabel tingkat pelayanan (X2), variabel tarif pengiriman (X3), dan
permintaan jasa pengiriman (Y) semuanya menghasilkan nilai r
hitung > r tabel sehingga dapat disimpulakan bahwa semua
instrument dalam penelitian ini dapat dikatakan valid.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk menguji akurasi dan ketetapan
dari pengukuran instrument reliabilitas bias menggunakan Cronbach
alpha 0,60. Jika reliabilitas kurang dari 0.60 kurang baik, sedangkan
0,70 dapat diterima dan diatas 0,80 adalah baik. Pengujian
reliabilitas dapat dilihat dibawah ini.
Tabel 4.9
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel r hitung r tabel Keterangan
X.1 0,555 0,201 Valid
X.2 0,291 0,201 Valid
X.3 0,860 0,201 Valid
Y 1 0,201 Valid
57
Sumber: Data diolah di SPSS, 2019
Hasil uji reliabilitas pada tabel di atas menunjukkan bahwa
variabel mempunyai nilai Cronbach alpha>0,60. Jadi dapat
dikatakan semua konsep pengukur variabel dari kuesioner adalah
reliabel (dapat diandalkan) sehingga pada item masing-masing
variabel tersebut layak digunakan sebagai alat ukur.
4. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Dalam penelitian ini uji normalitas digunakan untuk
mengetahui apakah dalam modal regresi, variabel residual memiliki
distribusi yang normal. Dalam pengujian normalitas digunakan alat
analisis plot grafis telah berasumsi bahwa normalitas akan
terpenuhi apabila titik-titik pada grafik mendekati sumbu
diagonalnya maka pengujian dengan analisis statistic dinyatakan
normalitas (Ghazali, 2013).
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items
Keterangan
.745 .769 Reliabel
58
Gambar 4.1 Uji Normalitas
Dari hasil garafik histogram didapatkan garis kurva normal,
berarti data yang diteliti di atas berdistribusi normal, demikian juga
dari normal probability plots menunjukkan berdistribusi normal
karena garis ( titik-titik ) mengikuti garis diagonal.
b. Uji Multikolinearitas
Pada penelitian ini uji multikolinearitas dilakukan untuk
menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi
bebas (independen). Regresi dikatakan baik jika suatu regresi tidak
memiliki multikolinearitas dapat dilihat melalui nilai VIF (Variance
Inflation Factors) atau nilai toleransinya, yakni apabila nilai VIF < 10
atau kebalikannya dengan melihat nilai toleransinya > 0,1.
59
Tabel 4.10
Uji Multikolinearitas
H
a
s
i
l
u
j
i
Pada tabel 4.10 tersebut di atas menunjukkan bahwa semua
variabel memiliki nilai VIF < 10 dan nilai toleransinya > 0,1. Ini
menunjukkan bahwa indikasi keberadaan multikolinearitas pada
persamaan yang dilakukan tidak terbukti atau tidak terdapat
multikolinearitas pada persamaan yang dilakukan atau hubungan
yang terjadi antar variabel bebas dapat ditoleransi sehingga tidak
akan menganggu hasil regresi.
c. Uji Heterokedastisitas
Uji Heterokedastisitas dalam penelitian ini untuk mengetahui
ada atau tidaknya ketidak samaan variance yang telah terjadi pada
model regresi dari residual yang satu pengamatan ke pengamatan
lainnya.
Dalam persamaan regesi berganda perlu diuji mengenai sama
atau tidaknya varians dari residual dan observasi lainnya. Jika
Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1
(Constant)
x1 .788 1.269
x2 .846 1.182
x3 .835 1.198
a. Dependent Variable: y
Sumber: Data Diolah dari SPSS, 2019
60
residual mempunyai varians yang sama, disesbut
homoskkedastisitas, dan jika variansnya tidak sama disebut terjadi
heteroskedastisidas. Persamaan regresi yang baik jika tidak terjadi
heteroskedastisitas.
Gambar 4.2 Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan gambar di atas hasil output gambar scatteplot,
didapat titik-titik yang menyebar di bawah dan di atas sumbu Y, dan
juga mempunyai pola yang teratur. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa variabel bebas di atas tidak terjadi heteroskedastisitas atau
bersifat homoskedastisitas.
61
4. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui
pengaruh pendapatan (x1), tingkat pelayanan (x2), dan tarif
pengiriman (x3) terhadap permintaan jasa (Y) , adapun hasil regresi
tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.11
Hasil Uji Regresi Berganda
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -.814 .408 -1.994 .051
x1 .470 .108 .277 4.346 .000
x2 -.042 .115 -.023 -.368 .714
x3 1.625 .132 .762 12.319 .000
a. Dependent Variable: y
Sumber: Data Diolah dari SPSS, 2019
Pada tabel di atas yakni hasil olah data regresi dengan
menggunakan program SPSS maka persamaan regresi dapat
disajikan sebagai berikut :
Y = a + b1 x1 +b2 x2 + b3 x3 + e
Y = - 0,814 + 0,470 x1 – 0,042 x2 + 1,625 x3+ e
Dimana :
Nilai konstanta dengan koefisien regresi pada tabel di atas dapat
dijelaskan sebagai berikut:
62
a. Konstanta sebesar - 0,814 menunjukkan bahwa jika variabel-variabel
independen (pendapataan, tingkat pelayanan, dan tariff pengiriman) di
asumsikan tidak mengalami perubahan (konstan) maka nilai Y adalah
sebesar -0,814.
b. Pendapatan (X1) sebesar 0,470 berarti setiap peningkatan sebesar
1% maka pendapatan akan mengalami peningkatan sebesar 0,470%.
c. Tingkat pendapatan (X2) sebesar -0,042 berarti setiap perubahan
sebesar 1% maka pendapatan akan mengalami peningkatan sebesar
-0,042%.
d. Tariff pengiriman (X3) sebesar 1,625 berarti setiap peningkatan
sebesar 1% maka pendapatan akan mengalami peningkatan sebesar
1,625%.
5. Uji Statistik
a. Koefisien Determinan (R2)
Analisis koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui
seberapa besar pengetahuan variabel bebas terhadap variabel
terkaitnya dari hasil perhitungan melaui alat ukur statistic SPSS 23 di
dapatkan nilai koefisien determinasi sebagai berikut:
Tabel 4.12
Hasil Olah Data Koefisien Determinasi
Model Summary
b
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .896a .802 .792 .88663
a. Predictors: (Constant), x3, x2, x1
b. Dependent Variable: y
Sumber: Data Diolah dari Spss, 2019
63
Hasil determinan diperoleh oleh koefisien determinsi (R2)
sebesar 0,896 berarti bahwa 89,6 % variabel bebas (X) menjelaskan
variabel terkait (Y) atau dengan kata lain, variabel bebas (X) terhadap
naik turunnya minat permintaan jasa pengiriman (Y) adalah sebesar
89,6 sedangkan sisanya 10,4 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
dimasukkan dalam penelitian ini.
b. Uji F (Simultan)
Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terkait secara keseluruhan. Jika nilai signifikan
lebihi kecil dari 0,05 maka Ho di tolak, artinya ada pengaruh yang
signifikan lebih kecil dari variabel independen terhadap variabel
dependen. Sedangkan jika nilai signiifikan lebih besar dari 0,05 maka
Ho diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel
independen terhadap variabel dependen. Hasil uji F pada penelitian
ini dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.13
Hasi Uji F
ANOVA
a
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 197.382 3 65.794 83.695 .000b
Residual 48.739 62 .786
Total 246.121 65
a. Dependent Variable: y
b. Predictors: (Constant), x3, x2, x1
Sumber: Data diolah dari SPSS, 2019
64
Berdasarkan tabel 4.12 dapat dilihat bahwa hasil uji F
menunjukkan nilai F hitung lebih besar dari F tabel (83,695>2,98)
dengan signifikan sebesar 0,000. Nilai signifikan tersebut lebih kecil
dari 0,05, sehingga hal tersebut menunjukkan bahwa variabel
independen berpengaruh simultan terhadap variabel dependen yaitu
pendapatan, tingkat pelayanan, dan tarif pengiriman.
c. Uji (t) Parsial
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas
secara individu terhadap variabel terkait. Pada penelitian ini hipotesis
1 sampai dengan hipotesis 2 diuji menggunakan uji t. Uji t dilakukan
dengan cara berdasarkan nilai probabilitas. Jika nilai t hitung lebih
kecil dari t tabel maka hipotesis diajukan (H0) diterima atau dikatakan
besar tidak ada pengaruh. Sedangkan jika t hitung lebih kecil dari t
tabel maka hipotesis yang dijadikan (H0) ditolak hasil uji t pada
penelitian ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.14
Hasil uji t
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -.814 .408 -1.994 .051
x1 .470 .108 .277 4.346 .000
x2 -.042 .115 -.023 -.368 .714
x3 1.625 .132 .762 12.319 .000
a. Dependent Variable: y
Sumber: Data DIolah dari Spss, 2019
65
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dijelaskan pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen sebagai berikut:
a. Pengaruh pendapatan (X1) terhadap permintaan jasa pengiriman
paket (Y) Pos pada PT.Pos Persero Makassar.
Berdasarkan tabel 4.14, dapat dilihat besarnya nilai t hitung
sebesar 0,470 sedangkan besarnya t tabel pada tingkat kepercayaan
95% dan derajat sebesar (66-3-1=62) maka diperoleh nilai t tabel
sebesar 4,346. Karena nilai t tabel lebih kecil dari t hitung
(1,669<4,346) dengan signifikan sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05
(0,000<0,05) dan koefisen variabel X1 sebesar 0,470 maka dapat
disimpulkan bahwa pendapatan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap permintaan jasa pengiriman paket pos pada PT. Pos
(Persero) Makassar.
b. Pengaruh Tingkat Pelayanan (X2) Terhadap Permintaan Jasa
Pengiriman Paket (Y) Pos pada PT.Pos Persero Makassar.
Berdasarkan tabel 4.14, dapat dilihat besarnya nilai t hitung
sebesar 0,714 sedangkan besarnya t tabel pada tingkat kepercayaan
95% dan derajat sebesar (66-3-1=62) maka diperoleh nilai t tabel
sebesar 1,669. Karena nilai t tabel lebih besar dari t hitung
(1,669>0,714) dengan signifikan sebesar 0,714 lebih besar dari 0,05
(0,714>0,05) dan koefisen variabel X2 sebesar -0,042 maka dapat
disimpulkan bahwa pendapatan berpengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap permintaan jasa pengiriman paket pos pada PT.
Pos (Persero) Makassar.
66
c. Pengaruh Tarif Pengiriman (X3) Terhadap Tingkat Permintaan
Jasa Pengiriman Paket (Y) Pos pada PT.Pos Persero Makassar.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh
tarif pengiriman terhadap permintaan jasa pengiriman. adalah
berpengaruh positif dan signifikan. Dengan nilai untuk variabel tariff
pengiriman diperoleh nilai sebesar 0,000 < 0,05 dan t hitung 12,319 >
t tabel 1,669. Sebagaimana yang terjadi di lapangan menunjukkan
bahwa tarif pengiriman mempunyai pengaruh besar terhadap usaha
jasa pengiriman yang dilakukan oleh PT. Pos Persero Makassar. Hal
ini dikarenakan, para konsumen lebih memilih menggunakan jasa
pengiriman yang memberi harga lebih murah di banding jasa
pengiriman lainnya.
C. Pembahasan
Selanjutnya dilakukan penjabaran atas analisis determinan
permintaan masyarakat terhadap jasa pengiriman paket pos pada PT.Pos
(Persero) Makassar. Adapun hasil analisis dimaksud beserta temuan dari
penelitian sebelumnya adalah sebagai berikut :
1. Pengaruh Pendapatan Terhadap Permintaan Jasa Pengiriman
Paket Pos pada PT.Pos Persero Makassar.
Berdasarkan tabel 4.14, dapat dilihat besarnya nilai t hitung
sebesar 0,470 sedangkan besarnya t tabel pada tingkat kepercayaan
95% dan derajat sebesar (66-3-1=62) maka diperoleh nilai t tabel
sebesar 4,346. Karena nilai t tabel lebih kecil dari t hitung (1,669<4,346)
dengan signifikan sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 (0,000<0,05) dan
koefisen variabel X1 sebesar 0,470 maka dapat disimpulkan bahwa
67
pendapatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap permintaan jasa
pengiriman paket pos pada PT. Pos (Persero) Makassar. Sebagaimana
yang terjadi di lapangan, pendapatan konsumen PT. Pos (Persero)
Makassar dapat ditingkatkan apabila didukung oleh permintaan
pengiriman baik dari dalam daerah maupun luar daerah yang semakin
meningkat dari usaha konsumen masing-masing contohnya usaha
online shop yang sangat memerlukan jasa pengiriman.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh Hasmira (2017). Pengaruh pendapatan dan gaya hidup terhadap
pola konsumsi masyarakat Wahdah Islamiyah Makassar yang mana
hasil analisisnya menunjukkan bahwa semakin besar pendapatan maka
semakin besar juga konsumsi dan semakin tinggi kesejahteraannya. Di
mana teori ini secara umum masyarakat mengakui tolak ukur
kesejahteraan adalah tingkat pendapatan. Dapat disimpulkan bahwa
pendapatan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
permintaan jasa pengiriman.
2. Pengaruh Tingkat Pelayanan Terhadap Permintaan Jasa
Pengiriman Paket Pos pada PT.Pos Persero Makassar.
Berdasarkan tabel 4.14, dapat dilihat besarnya nilai t hitung
sebesar 0,714 sedangkan besarnya t tabel pada tingkat kepercayaan
95% dan derajat sebesar (66-3-1=62) maka diperoleh nilai t tabel
sebesar 1,669. Karena nilai t tabel lebih besar dari t hitung
(1,669>0,714) dengan signifikan sebesar 0,714 lebih besar dari 0,05
(0,714>0,05) dan koefisen variabel X2 sebesar -0,042 maka dapat
disimpulkan bahwa pendapatan berpengaruh negatif dan tidak signifikan
68
terhadap permintaan jasa pengiriman paket pos pada PT. Pos (Persero)
Makassar. Hal ini dikarenakan, hampir semua jasa pengiriman
menyediakan pelayanan yang sama. Namun demikian tingkat pelayanan
bagi sebagian besar konsumen juga sangat di perhatikan. Dalam hal ini
yang sangat di perhatikan oleh pelanggan adalah (1). Tangibles,
meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, personilnya dan sarana komunikasi.
(2). Realibility, yaitu kemampuan untuk mengkasilkan kinerja pelayanan
yang memuaskan. (3). Responsiveness, yaitu bias menjawab kebuuhan
atau bisa diartikan dengan kemauan untuk menolong pelanggan daan
memberikan pelayanan yang cepat. (4). Assurance, meliputi
pengetahuan dan rasa hormat para karyawan dan kemampuan mereka
berarti adanya jaminan tentang kepastian pelayanan yang diberikan. (5).
Empathy, yaitu adanya penjiwaan dan perhatian secara pribadi terhadap
pelanggan. Oleh karena itu untuk meningkatkan layanan jasa, pihat
kantor Pos menyediakan beberapa atribut yang menjasi prioritas utama
untuk dilakukan perbiakan dan peningkatan kualitas pelayanan. Salah
satu contoh atribut yang berada pada rank 1 adalah, terdapat garansi
pelayanan paket/surat. Rank 2 adalah pengiriman paket atau surat
dijamin tepat waktu.
Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Cherli Anggelia, dalam analisisnya yang berjudul analisis
pelayanan jasa pengiriman paket pos pada PT. Pos Indonesia Pekan
Baru , yang mana hasil penelitiannya ini berupa wawancara, observasi,
dan study pustaka. Dapat disimpulkan bahwa implementasi layanan
69
pengiriman paket pos berkinerja baik namun tetap ada beberapa yang di
anggap belum optimal.
3. Pengaruh Tarif Pengiriman Terhadap Tingkat Permintaan Jasa
pada PT.Pos Persero Makassar.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh tarif
pengiriman terhadap permintaan jasa pengiriman. adalah berpengaruh
positif dan signifikan. Dengan nilai untuk variabel tariff pengiriman
diperoleh nilai sebesar 0,000 < 0,05 dan t hitung 12,319 > t tabel 1,669.
Sebagaimana yang terjadi di lapangan menunjukkan bahwa tarif
pengiriman mempunyai pengaruh besar terhadap usaha jasa
pengiriman yang dilakukan oleh PT. Pos Persero Makassar. Dalam
penetapan tarif pengiriman paket Pos yaitu dihitung berdasarkan jenis
layanan yang digunakan, berat paket, serta tujuan pengiriman paket.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa, para konsumen lebih memilih
menggunakan jasa pengiriman yang memberikan harga lebih murah di
banding jasa pengiriman lainnya.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh Dady J.Lumenta 1 Silvia L. Manday 2 Rotinsulu Jopie J.3 (2014).
Harga dan kualitas pelayanan terhadap jasa kepuasan konsumen PT.
Pos Indonesia Persero Manado. Yang dimana hasil analisisnya
menunjukkan bahwa harga dan kualitas pelayanan secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen.
70
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan pembahasan
yang telah dikemukakan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Pendapatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap permintaan
jasa pengiriman dengan nilai untuk variabel pendapatan diperoleh nilai
sebesar 0,000 < 0,005 dan t hitung 4,346 > t tabel 1,669.
2. Tingkat pelayanan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap
permintaan jasa pengiriman dengan nilai untuk variabel tingkat
pelayanan diperoleh nilai sebesar 0.714 > 0,05 dan t hitung -0,368 < t
tabel 1,669.
3. Tingkat harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap permintaan
jasa pengiriman dengan nilai untuk variabel tingkat harga diperoleh nilai
sebesar 0,000 < 0,05 dan t hitung 12,319 > t tabel 1,669.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diambil, maka saran yang dapat
diberikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah:
1. Untuk memenuhi permintaan jasa pengiriman paket Pos yang terus
menerus meningkat maka diperlukan peningkatan mutu dan pelayanan
serta harga yang cukup terjangkau.
2. Tingkat kepuasan pelayanan memegang peran yang sangat penting
dalam peningkatan permintaan jasa pengiriman paket pos. Oleh karena
itu disarankan kedepannya lebih meningkatkan kepuasan kepada
pelanggan.
70
71
3. Perlunya dilakukan inovasi-inovasi dalam usaha peningkatan
permintaan jasa pengiriman paket Pos serta dalam menghadapi
banyaknya persaingan yang semakin ketat dalam penyediaan jasa
pengiriman atau jasa kurir.
72
DAFTAR PUSTAKA
Aziz Noor, 2003. Pengantar Mikro Ekonomi (Aplikasi Dalam Manajemen),
Malang: Penerbit Erlangga
Arsyad,, 2010. Hukum Permintaan,Jakarta : BPFE.
Ahmad Batinggi, 2012. Pengertian Pelayanan Umum. Jakarta: Erlangga
Adrian Paini, 2009. Pengertian Jasa. Jawa Barat. BPFE.
Accounting principle board, (1984:153) Teori akuntansi. Surabaya: Galia
Indonesia
Boediono. 2009. Ekonomi Mikro. Yogyakarta: BPFE.
Cherli anggelia, Analisis Pelayanan Jasa Pengiriman Paket Pada PT. Pos
Indonesia (Persero) Pekanbaru.
Dady J.Lumenta DKK, 2014. Harga dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan
konsumen PT. Pos Indonesia (Persero). Manado.
Dwi Richa farokha dan Achmad Syafi’I , Kualitas Pelayanan Pengiriman Pos
Expres di PT. Pos Indonesia Cabang Baratjaya Surabaya.
Geoth dan Davis, (2012:51) Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta: ghalia
Indonesia
73
Giralis, 2007. permintaan (Deman). Jakarta: Erlangga.
Hasmira. 2017. Pengaruh pendapatan dan gaya hidup terhadap pola konsumsi
masyarakat Wahdah Islamiyah Makassar. Skripsi. Makassar: UIN
Makassar
Husaini Usman, 2009. Pengertian Populasi. Jakarta. Erlangga.
http://id.m.wikipedia.org, permintaan.
Ikatan Akuntansi Indonesia, 2009. Pendapat. Jakarta. Erlangga
Moenir, 2010. Pelayanan. Medan. Erlangga.
Mulyadi, 2011. Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Oktiana,2011. Permintaan Harga. Bandung. PT. Pradiya Paramita
Phillip Kotler, 2011. Pengertian Jasa. Bandung. Erlangga
Payaman, 2009. Penmadapan. Surabaya. PT. Raja Grafindo.
Soeharno, 2009. Pengertian Permintaan. Surabaya. Erlangga.
Suprianto, 2011. Jasa. Pekan Baru. Erlangga
68
74
Soekartawi, 2010. Sektor Informal di Negara Sedang Berkembang. Urbanisasi,
Pengangguran, dan Sektor Informal di Kota. (C. Manning & T. N. Effendi).
Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.
Sampara, 2011. Pelayanan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sudarsono, 2010. Pengertian Permintaan. UI Press.Jakarta. Pustaka Pelajar
Samuelson. 2010.permintaan menurut ilmu ekonomi. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Samsul Ramli, 2013.Harga. Subang: Raja Gravindo Persada.
Siti Wahyu Ningsih, 2012.. pengembangan layanan jasa Pengiriman PT. Pos
Indonesia Untuk Kebutuhan Masyarakat di kota Bandung.
Syaidah, 2014. Persepsi Masyarakat Atas Pemanfaatan TIK Pada Layanan Pos
di Kantor Pos Cianjur
Suardi, 2014. Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga dan Citra Merek Terhadap
Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan Pos Expres di Kantor Pos
Bondowoso dan Situbondo. Universitas Jember.
Suroto, 2000. Pendapatan. Yogyakarta: BPFE.
Tjipnoto, (2011:59) Pelayanan Jasa. Jakarta:Rajawali Press.
75
L
A
M
P
I
R
A
N
76
Lampiran 1
Kuesioner Penelitan
ANALISIS DETERMINAN PERMINTAAN MASYARAKAT KOTA MAKASSAR
TERHADAP JASA PENGIRIMAN PAKET POS PADA PT. POS
INDONESIA (PERSERO) (studi kasus kantor pos besar makassar
sulawesi selatan)
Yth.
Kepala Kantor Pos Besar Makassar
Di Tempat
Dengan hormat, dalam rangka memenuhi syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi Universita Muhammadiyah Makassar, maka saya:
Nama :Nita Asriani
Stb :105710226215
Prodi :Ekonomi Pembangunan
Judul skripsi :ANALISIS DETERMINAN PERMINTAAN MASYARAKAT KOTA
MAKASSAR TERHADAP JASA PENGIRIMAN PAKET POS PADA PT.
POS INDONESIA (PERSERO) (studi kasus kantor pos besar
makassar sulawesi selatan)
Bermaksud melakukan penelitian dengan mengambil informasi dari kantor
pos besar makassar dan para konsumen. Saya mohon dengan hormat
kepada Bapak/ibu/saudara/i untuk meluangkan waktu sejenak guna
mengisi kuesener yang terlampir berikut. Kuesioner ini semata-mata
untuk kepentingan studi. Kami akan menjaga kerahasiaan jawaban
Bapak/ibu/saudara/i.
Atas kesediaan dalam meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner ini
kami mengucapkan banyak terimaksih.
Peneliti,
Nita Asriani
77
Petunjuk Pengisian
1. Bahwa kuesioner ini semata-mata untuk keperluan akademis atau penelitian. Mohon dijawab sesuai pertanyaan dan mengenai kerahasiaannya akakn dijaga.
2. Baca dan jawablan semua pertanyaan secara teliti tanpa ada yang ter;lewatkan karena pertanyaan uang pertama kali anda aka nisi akan terus berhubungan dengan pertanyaan berikutnya.
3. Berlah tanda silang (X) atau tanda (√) untuk jawaban yang saudara angngap paling benar.
I. Identitas Responden 1. Nama Responden : 2. Alamat Responden : 3. Usia Responden : 4. Jenis Kelamin Responden ; 5. Pekerjaan Responden : a. Pelajar/Mahasiswa b. Pegawai Swasta c. Pegawai negri d. Wiraswasta e. Lain-Lain, sebutkan.
II. Pendapatan Responden Pendapatan perbulan
a. <Rp. 1.900.000 b. Rp. 2.000.000 – Rp. 2.900.000 c. Rp. 3.000.000 – Rp. 3.900.000 d. Rp. 4.000.000 – Rp. 4.900.000 e. >Rp. 5.000.000 f. …………. , jika bersedia mencantumkan.
III. Pelayanan terhadap konsumen 1. Bagaimanakah tingkat pelayanan Kantor Pos Besar Makassar terhadap
para konsumen….
Pernyataan STS TS KS S SS Jumlah
Tingkat pelayanan kantor
pos terhadap layanan jasa
3 8 8 36 11 66
Persentasi (%) 4,5 12,1 12,1 54,6 16,7 100
78
Kriteria Penilaian Skore:
a. Sangat memuaskan, diberikan dengan nilai 5. b. Memuaskan, diberikan dengan nilai 4. c. Cukup memuaskan, diberikan dengan nilai 3. d. Kurang memuaskan, diberikan dengan nilai 2. e. Tidak memuaskan, diberikan dengan nilai 1.
2. Apakah anda pernah complain tentang pelayanan jasa pengiriman paket Pos….?
IV. Tujuan Pengiriman paket Pos Kemanakah akan Anda tujukan pengiriman paket Pos tersebut….?
V. Jumlah berat paket pos Berapakah berat paket pos yang akan Anda kirimkan….?
No Permintaan jasa (Kg) Jumlah Persentase (%)
1 <1 Kg 0 0
2 1 Kg – 2,5 Kg 49 74,2
3 3 Kg – 4,5 Kg 9 13,7
4 5 Kg – 6,5 Kg 3 4,5
5 >6,5 Kg 5 7,6
Jumlah 66 100
VI. Tariff pengiriman Berapakah tarifpengiriman paket p[os yang akan Anda bayar sesuai dengnsn
tariff yang ditetapkan oleh PT. Pos Indonesia (Persero) Makassar….?
No Tarif (Harga) Rp Jumlah Persentase (%)
1 <50.000 48 72,8
79
2 51.000 – 150.000 14 21,2
3 151.000 – 250.000 1 1,5
4 251.000 – 350.000 - 0
5 >350.000 3 4,5
Jumlah 66 100
VII. Jumlah pengiriman Dalam setahun, berapakali Anda mengirimkan paket pos….?
VIII. Bentuk pengiriman paket Dalam bentuk barang apakah yang akan Anda kirimkan….?
IX. Alasan pengiriman Mengapa anda lebih memilih pengiriman paket pos di PT.Pos Indonesia
(Persero) dibandinglkan dengan jasa pengiriman lainnya….?
Uji Validitas
80
Correlations
X1 X2 X3 Y
X1
Pearson Correlation 1 .360** .376
** .555
**
Sig. (2-tailed) .003 .002 .000
Sum of Squares and Cross-
products 85.455 28.000 25.545 80.455
Covariance 1.315 .431 .393 1.238
N 66 66 66 66
X2
Pearson Correlation .360** 1 .280
* .291
*
Sig. (2-tailed) .003 .023 .018
Sum of Squares and Cross-
products 28.000 70.667 17.333 38.333
Covariance .431 1.087 .267 .590
N 66 66 66 66
X3
Pearson Correlation .376** .280
* 1 .860
**
Sig. (2-tailed) .002 .023 .000
Sum of Squares and Cross-
products 25.545 17.333 54.121 99.212
Covariance .393 .267 .833 1.526
N 66 66 66 66
Y
Pearson Correlation .555** .291
* .860
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .018 .000
Sum of Squares and Cross-
products 80.455 38.333 99.212 246.121
Covariance 1.238 .590 1.526 3.786
N 66 66 66 66
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
81
UJI REABILITAS
Varibel r hitung r tabel Keterangan
X.1 0,555 0,201 Valid
X.2 0,291 0,201 Valid
X.3 0,860 0,201 Valid
Y 1 0,201 Valid
Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items
Keterangan
.745 .769 Reliabel
82
UJI ASUMSI KLASIK
UJI NORMALITAS
83
UJI MULTIKOLIENIRITAS
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1
(Constant)
x1 .788 1.269
x2 .846 1.182
x3 .835 1.198
84
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .896a .802 .792 .88663
a. Predictors: (Constant), x3, x2, x1
UJI HETEROSKEDASTISITAS
UJI REGRESI BERGANDA
R SQUARE (R2)
85
UJI T
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coeffici
ents
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -.814 .408 -1.994 .051
x1 .470 .108 .277 4.346 .000
x2 -.042 .115 -.023 -.368 .714
x3 1.625 .132 .762 12.319 .000
b. Dependent Variable: y
REGRESI BERGANDA
UJI F
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 197.382 3 65.794 83.695 .000b
Residual 48.739 62 .786
Total 246.121 65
a. Dependent Variable: y
b. Predictors: (Constant), x3, x2, x1
86
BIOGRAFI PENULIS
NITA ASRIANI atau yang lebih sering disapa nita lahir di
Tarailu (Mamuju, Sulawesi Barat pada tanggal 10 Oktober
1997, anak ke tiga dari pasangan Bapak H. Asri dan Ibu Hj.
Nuraini Peneliti sekarang bertempat di Jl. Talasalapang II,
kompleks p&k blok C4 Kecamatan Rappocini Kelurahan
Gunung Sari . Peneliti telah menempuh pendidikan sebagai berikut, penulis telah
menyelesaikan Pendidikan Sekolah Dasar pada tahun 2009 di SD InpresTarailu,
kemudian melanjutkan pendidikan pada Sekolah Menengah Pertama di SMPN 1
Sampaga dan lulus pada tahun 2012, kemudian pada tahun 2015 lulus tingkat
Pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMAN 1 Pangale . Pada tahun yang
sama peneliti melanjutkan pendidikan ke tingkat perguruan tinggi swasta pada
jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar Program Strata Satu (S1). Sampai dengan penulisan
skripsi peneliti masih terdaftar sebagai mahasiswa akhir program studi ekonomi
pembangunan S1 di Universitas Muhammadiyah Makassar, dan sebagai tugas
akhir maka penulis menulis sebuah skripsi yang berjudul “ Analisis Determinan
Permintaan Masyarakat Terhadap Jasa Pengiriman Paket Pos pada PT.Pos
Indonesia (Persero) (Studi Kasus kantor Pos besar Makassar Sulawesi Selatan).