analisis hambatan total pada kapal model...
TRANSCRIPT
UNIVERSITAS INDONESIA
ANALISIS HAMBATAN TOTAL PADA KAPAL MODEL MONOHULL DAN KATAMARAN KONFIGURASI R/L (STAGGERED)
DENGAN DISPLACEMENT YANG SAMA
SKRIPSI
DWI LAKSONO
0806338222
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK PERKAPALAN
DEPOK JULI 2012
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
UNIVERSITAS INDONESIA
ANALISIS HAMBATAN TOTAL PADA KAPAL MODEL MONOHULL
DAN KATAMARAN KONFIGURASI R/L (STAGGERED) DENGAN DISPLACEMENT YANG SAMA
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik
DWI LAKSONO 0806338222
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK PERKAPALAN
DEPOK JULI 2012
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
ii Universitas Indonesia
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri,
Dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk
Telah saya nyatakan dengan benar.
Nama : Dwi Laksono
NPM : 0806338222
Tanda Tangan :
Tanggal : 3 Juli 2012
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
iii Universitas Indonesia
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini diajukan oleh :
Nama : Dwi laksono
NPM : 0806316726
Program Studi : Teknik Perkapalan
Judul Skripsi : Analisis Hambatan Total Pada Kapal Model
Monohull Dan Katamaran Konfigurasi R/L
(Staggered) Dengan Displacement Yang Sama
Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima
sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana
Teknik pada Program Studi Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas
Indonesia
DEWAN PENGUJI
Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Yanuar, M.Sc, M. Eng
Penguji : Dr. Ir. Sunaryo, M.Sc
Penguji : Ir. M. A. Talahatu, M.T
Penguji : Ir. Hadi Tresno Wibowo, M.T
Penguji : Ir. Mukti Wibowo
Ditetapkan di : Depok
Tanggal : 3 Juli 2012
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
iv Universitas Indonesia
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat,
hidayah serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat
waktu. Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat
untuk mencapai gelar Sarjana Teknik Program Studi Teknik Perkapalan pada
Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Penulis mengucapkan terima kasih
sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. Ir. Yanuar, M.Sc, M.Eng selaku dosen pembimbing yang telah
menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk mengarahkan penulis dalam
penyusunan skripsi ini.
2. Ir. M. A. Talahatu, M.T; Dr. Ir. Sunaryo, M.Sc.; Ir. Hadi Tresno Wibowo,
M.T; Ir. Mukti Wibowo selaku dosen program studi Teknik Perkapalan
yang telah menularkan ilmu dan pengalamannya.
3. Bpk. Muladi dan Ibu Sunarlin selaku orang tua penulis yang telah
mendidik dan membimbing penulis dalam menghadapi kehidupan. Jasa
dan pengorbanan-mu tidak akan terlupakan.
4. Retno Muji Rahayu dan Ahmad Haris Wijaya selaku saudara yang
mewarnai kehidupan penulis. Bersama-sama melewati masa-masa indah
dan susah sejak kecil.
5. Astika Gita Ningrum selaku kekasih dan calon istri yang senantiasa
mendengarkan segala isi hati penulis dan selalu menjadi sumber semangat
bagi penulis. Love U.
6. Gunawan, S.T dan M.Baqi, S.T selaku asisten dosen yang telah
meluangkan waktu untuk melakukan asistensi.
7. Teman-teman Teknik Perkapalan 2008: Ari, Prima, Bojes, Candra, Sidiq,
Jambi, Gerry, Enggar, Iqbal, Adam, Aden, Ezat, Dadang, Ruska, Helmi,
Aji, Machi, Alfi, Arul, Lutfi, Ismail, Mame’, Khaidir, Agus, Ajul, Kiki,
Adi, Moses, Vincent, Jusak, Hudi, Edwin, Martin, Herman, Rifky, Topik,
Idham, Pandu, Ragil, Nana, Rani, Ami, Indah yang telah bersama-sama
berjuang dalam mendapatkan gelar Sarjana Teknik Perkapalan. Jangan
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
v Universitas Indonesia
lupakan momen-momen terindah kita dari gaplek, dota, nonton, karaoke,
ngerjain TMK. Tidak akan pernah terlupa.
8. Teman-teman Teknik Mesin 2008: Fikri, Ono, Randy, Ary, Anin, Andre,
Hernadi, dll. Yang telah mengisi bagian cerita kampus mulai dari PPAM
sampai sekarang. SOLID SOLID SOLID!!!!!
9. Jauhar, Gilang, Harnoko, Riko, Wasis, Andri, Imam, Latif, Dadang, Budi,
Dedi yang telah mengisi waktu di kala senggang. Mulai dari futsal, dota,
Sholat jama’ah bersama di masjid.
10. Uki, Ari, Meisyar yang telah membantu dalam perancangan alat uji dan
pengambilan data.
11. Teman-teman dan semua pihak yang telah membantu dalam bentuk doa
yang tidak bisa disebutkan satu-persatu.
Akhir kata, semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan
semua pihak yang telah disebutkan di atas. Semoga skripsi ini membawa manfaat
untuk perkembangan ilmu pengetahuan.
Depok, Juni 2012
Dwi Laksono
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
vi Universitas Indonesia
HALAMAN PERNYATAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di
bawah ini:
Nama : Dwi Laksono
NPM : 0806338222
Program Studi : Teknik Perkapalan
Departemen : Teknik Mesin
Fakultas : Teknik
Jenis Karya : Skripsi
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive Royalty-
Free Rights) atas karya ilmiah saya yang berjudul:
“Analisis Hambatan Total Pada Kapal Model Monohull Dan Katamaran
Konfigurasi R/L (Staggered) Dengan Displacement Yang Sama”
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan hak bebas royalty
noneksklusif ini, Universitas Indonesia berhak menyimpan, mengalih
media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat
dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Depok
Pada tanggal : 3 Juli 2012
Yang menyatakan,
Dwi Laksono
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
vii Universitas Indonesia
ABSTRAK Nama : Dwi Laksono Program Studi : Teknik Perkapalan Judul : Analisis Hambatan Total Pada Kapal Model Monohull
Dan Katamaran Konfigurasi R/L (Staggered) Dengan Displacement Yang Sama
Kapal adalah kendaraan pengangkut penumpang dan barang di laut. Dalam pengoperasiannya, kapal membutuhkan daya mesin yang sesuai sehingga kecepatan kapal tercapai. Hambatan kapal menjadi faktor yang paling penting dalam pemilihan main engine. Dengan displaement yang sama, penelitian ini akan membandingkan nilai hambatan total yang didapat dari kapal model monohull dan kapal model katamaran. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan mengenai penurunan nilai hambatan yang diakibatkan oleh konfigurasi membujur (R/L) pada demihull kapal katamaran. Metode eksperimen dan numerik (HullSpeed-MaxsurfPro 11.12) dilakukan dalam penelitian dengan variasi kecepatan pada angka Froude 0.2 -0.6. Pada hasil eksperimen menunjukkan hambatan total terbesar pada Fn 0.2-0.32 dimiliki oleh konfigurasi R/L 0.1. Selanjunya pada Fn > 0.32, hambatan total terbesar dimiliki oleh monhull. Monohull memiliki nilai koefisien hambatan total terbesar dibanding dengan ketiga konfigurasi. Jika dibandingkan antara ketiga konfigurasi, terlihat bahwa konfigurasi R/L 0.1 pada Fn 0.2-0.3 menghasilkan nilai koefisien hambatan total yang terbesar. Pada Fn > 0.3, nilai koefisien hambatan total terbesar dimiliki oleh konfigurasi R/L 0.0. Sedangkan analisa konfigurasi lambung secara membujur (staggered) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penurunan hambatan. Semakin besar nilai R/L, maka semakin kecil nilai hambatan yang dihasilkan.
Kata kunci: katamaran, monohull, hambatan, konfigurasi membujur.
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
viii Universitas Indonesia
ABSTRACT
Name : Dwi Laksono Study Program : Naval Architecture Title : Analysis of Total Resistant on Ship Models of Monohull
and Catamaran R/L (Staggered) Configuration with The Same Displacement
The ship is a vessel carrier of passengers and goods at sea. In operation, ship requires an ideal engine power so that it’s speed can be reached. Ship’s resistant is the most important factor in the selection of main engine. With the same of displaement, this study will compare the total resistance value obtained from monohull and catamaran models. The purpose of this study is to explain the decrease in resistance value caused by the longitudinal configuration (R / L) on demihull catamarans. Experimental and numerical methods (HullSpeed-MaxsurfPro 11:12) are conducted in this study with the Froude number variation of the speed is 0.2 -0.6. In the experimental results show that the the largest total resistant on Fn 0.2-0.32 owned by configuration of R/L 0.1. And then on Fn > 0.32, monohull has the largest total resistant. Monohull has the largest coefficient of resistant compared with the three of catamaran’s configurations. When compared among catamaran’s configurations, configuration of R/L 0.1 on Fn 0.2-0.3 have the largest coefficient of resistant. On Fn> 0.3, the largest coefficient of resistant is configuration of R / L 0.0. While the analysis of the longitudinal hull configuration (staggered) have a significant influence on reducing the resistant. The greater R/L value produces the smaller of resistant value
Keywords : catamaran, monohull, resistance, longitudinal configuration.
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
ix Universitas Indonesia
DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN JUDUL ………………………...i
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ………………………..ii
HALAMAN PENGESAHAN ……………………......iii
KATA PENGANTAR …………………...…...iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI …………………...…...vi
ABSTRAK …………………...…...vii
ABSTRACK …………………...…...viii
DAFTAR ISI …………………..…....ix
DAFTAR GAMBAR …………………..........xii
DAFTAR TABEL …...………………...…xv
BAB 1PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...………………...…...01
1.2 Perumusan Masalah ...………………...…...03
1.3 Tujuan Penelitian ...………………...…...03
1.4Batasan Penelitian ...………………...…...03
1.5 Metode Penelitian ...………………...…...04
1.6 Sistematika Penulisan ...………………...…...07
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Katamaran ...………………...…...08
2.1.1 Desain Lambung Katamaran ...………………...…...08
2.1.2 Konfigurasi Lambung Sejajar
dan Tidak Sejajar ...………………...…...11
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
x Universitas Indonesia
2.2 Komponen Hambatan Kapal ...………………...…...12
2.2.1 Hambatan Gesek ...………………...…...13
2.2.2 Hambatan Sisa ...………………...…...17
2.2.3 Hambatan Viskos ...………………...…...17
2.2.4 Hambatan Gelombang ...………………...…...17
2.2.5 Sibakan Gelombang ...………………...…...17
2.3 Bilangan Reynold ...………………...…...18
2.4 Bilangan Froude ...………………...…...19
2.5Metode PerhitunganHambatan Kapal ...………………...…...19
BAB 3RANCANGAN ALAT UJI DAN PROSEDUR PENGUJIAN
3.1 Rancangan Alat Uji ...………………...…...21
3.2 Peralatan Pendukung ...………………...…...23
3.3 Kondisi Dalam Pengujian ...………………...…...26
3.4 Prosedur Pengambilan Data ...………………...…...26
3.5 Tahapan Pengujian ...………………...…...27
3.6 Permodelan Kapal Dengan
Maxsurf Pro11.12 ………………………..28
BAB 4 PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA
4.1 Hasil Ekserimen Model Fisik ....………………...…..33
4.1.1 Rasio R/L 0.0 ...………………...…...33
4.1.2 Rasio R/L 0,1 ...………………...…...36
4.1.3 Rasio R/L 0,2 ...………………...…...38
4.1.4 Monohull ………………………..41
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
xi Universitas Indonesia
4.2 HasilSimulasi Maxsurf ....………………...…..43
4.2.1 Rasio R/L 0,0 ...………………...…...43
4.2.2 Rasio R/L 0,1 ...………………...…...45
4.2.3 Rasio S/L 0,2 ...………………...…...47
4.3Analisis Hasil Eksperimen dan Numerik ...………………...…...49
4.3.1 Analisis Gambar Koefisien Hambatan Total (Ct) Terhadap
Froude Number (Fn) ...………………...…...49
4.3.2 Analisis Gambar Koefisien Hambatan Total (Ct) Terhadap
Reynold Number (RE) ...………………...…...50
4.3.3 Komparasi Metode Eksperimen dan Numerik ......…………...….........50
4.3.3 Pengaruh Konfigurasi Jarak Lambung Secara
Membujur (R/L) ...........…………...…...52
BAB 5 KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan ...………………...…...53
5.2 Saran ...………………...…...53
DAFTAR PUSTAKA ...………………...…...55
LAMPIRAN ...………………...…...57
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
xii Universitas Indonesia
DAFTAR GAMBAR
halaman
Gambar 1.1Diagaram Alir Metode Penelitian ...................................06
Gambar 2.1Nomenklatur katamaran …………………….…07
Gambar 2.2Jenis lambung katamaran …………………….…08
Gambar 2.3Penampang body plan katamaran …………………….…09
Gambar 2.4 Unstaggered Hull …………………….…10
Gambar 2.4 Staggered Hull …………………….…10
Gambar 2.4 Diagram Komponen Hambatan Kapal,
Molland 2008 …………………….…12
Gambar 2.4 Komponen Hambatan Kapal …………………….…17
Gambar 3.1 Instalasi alat uji …………………….…22
Gambar 3.2Kapal model katamaran …………………….…23
Gambar 3.3Alat Penarik Kapal Model …………………….…23
Gambar 3.4AC Voltage Regulator …………………….…24
Gambar 3.5Load Cell Transducer …………………….…25
Gambar 3.6 Laptop dan Interface ……………………….26
Gambar 3.7 Demihull Kapal Model ……………………….28
Gambar 3.8 Permodelan dengan
MaxsurfPro 11.12 ……………………….29
Gambar 3.9 Konfigurasi S/L dan R/L ……………………….29
Gambar 3.10 Permodelan Konfigurasi Kapal ……………………….31
Gambar 3.11 Metode Perhitungan Hambatan ……………………….32
Gambar 4.1Koefisien Hambatan Total Kapal
Metode Eksperimen R/L 0,0 …………………….…35
Gambar 4.2Hubungan Ct dengan Re
Metode Eksperimen pada rasio R/L0,0 …………………….…35
Gambar 4.3Koefisien Hambatan Total Kapal
Metode Eksperimen R/L 0,1 …………………….…37
Gambar 4.4Hubungan Ct dengan Re
Metode Eksperimen pada rasio R/L0,1 …………………….…38
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
xiii Universitas Indonesia
Gambar 4.5Koefisien Hambatan Total Kapal
Metode Eksperimen R/L 0,2 …………………….…40
Gambar 4.6Hubungan Ct dengan Re
Metode Eksperimen pada rasio R/L0,2 …………………….…40
Gambar 4.7Komparasi Koefisien Hambatan Total Lambung
Terhadap Nilai Fn Pada Setiap Konfigurasi
Jarak Membujur Antara Lambung
Metode Eksperimen (R/L) …………………….…42
Gambar 4.8Komparasi Hambatan Total Lambung Terhadap
Nilai Fn Pada Setiap Konfigurasi Jarak Membujur
Antara Lambung Metode Eksperimen (R/L)
…………………….…42
Gambar 4.9Komparasi Koefisien Hambatan Total Lambung
Terhadap Reynold Number Pada Setiap Konfigurasi
Jarak Membujur Antara Lambung
Metode Eksperimen (R/L) …………………….…43
Gambar 4.10Koefisien Hambatan Total Kapal
Metode Numerik R/L 0,0 …………………….…44
Gambar 4.11Hubungan Ct dengan Re
Metode Numerik pada rasio R/L 0,0 …………………….…45
Gambar 4.12Koefisien Hambatan Total
Kapal Metode Numerik R/L 0,1 …………………….…46
Gambar 4.13Hubungan Ct dengan Re
Metode Numerik pada rasio R/L 0,1 …………………….…46
Gambar 4.14Koefisien Hambatan Total Kapal
Metode Numerik R/L 0,2 …………………….…47
Gambar 4.15Hubungan Ct dengan Re
Metode Numerik pada rasio R/L 0,2 …………………….…48
Gambar 4.16Komparasi Koefisien Hambatan Total Lambung
Terhadap Nilai Fn Pada Setiap Konfigurasi
Jarak Membujur Antara Lambung (R/L)
Hasil Simulasi Hullspeed …………………….…48
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
xiv Universitas Indonesia
Gambar 4.17Komparasi Hambatan Total Lambung
Terhadap Nilai Fn PadaSetiap Konfigurasi
Jarak Membujur Antara Lambung (R/L)
Hasil Simulasi Hullspeed …………………….…49
Gambar 4.18 Perbandingan Koefisien Hambatan
Total Terhadap Nilai Fn Pada
Numerik & Eksperimen …………………….…51
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
xv Universitas Indonesia
DAFTAR TABEL
halaman
Tabel 3.1 Ukuran Monohull dan Demihull ................................22
Tabel 3.2 Ukuran Utama Model Demihull ................................28
Tabel 3.3 Dimensi Utama Model pada
MaxsurfPro11.12 ................................29
Tabel 3.4 Konfigurasi Jarak dan Posisi Demihull ................................30
Tabel 4.1Pengujian Model Fisik …………………….…33
Tabel 4.2Data hasil penelitian pada R/L 0,0 …………………….…34
Tabel 4.3Hasil Perhitungan Fn, Rt (kN),
Re dan Ct R/L 0,0 …………………….…34
Tabel 4.4Data hasil penelitian pada R/L 0,1 …………………….…36
Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Fn, Rt (kN),
Re dan Ct R/L 0,1 …………………….…37
Tabel 4.6Data hasil penelitian pada R/L 0,2 ………………………38
Tabel 4.7Hasil Perhitungan Fn, Rt (kN),
Re dan Ct R/L 0,2 …………………….…39
Tabel 4.8 Data hasil penelitian monohull .................................41
Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Fn, Rt (kN),
Re dan Ct monohull .................................41
Tabel 4.10 Data hasil simulasi Maxsurf
“HullSpeed” pada R/L 0,0 …………………….…43
Tabel 4.11 Data hasil simulasi Maxsurf
“HullSpeed” pada R/L 0,1 …………………….…45
Tabel 4.12Data hasil simulasi Maxsurf
“HullSpeed” pada R/L 0,2 …………………….…47
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
1 Universitas Indonesia
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut UU RI No.17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, Pasal 1 angka 36:
Kapal adalah kendaraan air dengan bentuk dan jenis tertentu, yang digerakkan
dengan tenaga angin, tenaga mekanik, energi lainnya, ditarik atau ditunda,
termasuk kendaraan yang berdaya dukung dinamis, kendaraan di bawah
permukaan air, serta alat apung dan bangunan terapung yang tidak berpindah-
pindah. Secara singkat, kapal adalah kendaraan pengangkut penumpang dan
barang di laut. Kapal bergerak di air, tentulah ada faktor yang mempengaruhi
optimasi pergerakan kapal di air salah satunya adalah hambatan. Hambatan kapal
adalah salah satu-nya, faktor yang sangat penting dalam proses mendesain suatu
kapal karena faktor ini berujung pada biaya. Semakin besar hambatan kapal, maka
akan semakin besar juga daya main engine yang dibutuhkan untuk mendorong
kapal. Semakin besar daya main engine yang dipakai, harga main engine tersebut
juga akan sangat mahal. Yang selanjutnya akan berpengaruh pada biaya
operasional kapal yang tinggi karena membutuhkan konsumsi bahan bakar yang
sangat banyak untuk menggerakkan main engine tersebut. Sehinga demikian,
adalah tugas designer kapal untuk merancang kapal yang bentuk lambungnya
akan menghasilkan hambatan yang rendah pada saat kapal tersebut bergerak di
air.
Katamaran berasal dari bahasa India Tamil “Kattumaram” yang berarti
multi lambung. Jenis katamaran mulai populer dipakai untuk jenis fast ferry
ataupun roro. Katamaran sudah dikenal oleh orang-orang polinesia sejak zaman
dahulu kala. Kestabilannya yang sangat tangguh membuat para designer dan
pembangunan kapal banyak yang melirik untuk membuat jenis kapal ini. Sampai
saat ini, jenis kapal katamaran banyak digunakan untuk kapal-kapal penumpang,
perahu-perahu layar, bahkan beberapa perahu nelayan.
Dalam proses perancangan kapal katamaran ini perlu dipertimbangkan
keakurasian dalam mengestimasi besarnya hambatan pada kapal. Hambatan kapal
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
2
Universitas Indonesia
menjadi faktor yang paling penting dikarenakan berpengaruh terhadap proses
pembuatan kapal selanjutnya (pemilihan daya main engine). Hambatan kapal yang
kecil akan berpengaruh terhadap efisiensi daya main engine dan penghematan
konsumsi bahan bakar. Hambatan kapal sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti, ukuran kapal, bentuk badan kapal dan kecepatan yang diinginkan.
Pengurangan nilai hambatan akibat gelombang pada kapal monohull dapat
dilakukan dengan memperbesar rasio kerampingan. Lambung kapal harus
seramping mungkin untuk mencapai kecepatan tinggi. Namun, kekurangan utama
dari kerampingan ini adalah berkurangnya stabilitas transversal.Oleh karena itu
untuk menutupi kekurangan dari single body harus diubah menjadi multihull
dengan jarak antar lambung yang tepat (Javanmandi,2008).
Berbeda halnya dengan kapal monohull, hambatan pada kapal katamaran
memiliki komponen yang lebih kompleks. Hal ini diakibatkan oleh rumitnya efek
interaksi komponen hambatan viskos dan gelombang pada lambung kapal
katamaran. Pengaruh kedua hal tersebut harus dikaji secara seksama agar output
dapat digunakan dalam memprediksi komponen hambatan dan kebutuhan tenaga
propulsi kapal.
Tujuan penelitian adalah mencari konfigurasi R/L optimum untuk
mendapatkan nilai hambatan terendah sehingga akan mengurangi konsumsi energi
pada saat kapal beroperasi dan membandingkan nilai hambatan yang terjadi pada
kapal katamaran dan monohull. Berdasarkan teori kesamaan similariti, kesamaan
kinematik dan kesamaan dinamik dibuat 2 tipe bentuk lambung simetris untuk
digunakan dalam penelitian ini melalui eksperimen di kolam dan simulasi
HullSpeed MaxsurfPro sebagai metode numerik.
1.2 Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
a. Bagaimanakah pengaruh kapal monohull jarak antar lambung secara
membujur (R/L) terhadap hambatan gelombang air yang dihasilkan oleh
kapal katamaran
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
3
Universitas Indonesia
b. Bagaimanakah besar perbedaan nilai hambatan total yang dihasilkan oleh
kapal monohull dengan kapal katamaran dengan displacemen yang sama
pada metode numerik.
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun dari tujuan dalam penelitian ini adalah :
Mengetahui karakteristik hambatan total pada variasi lambung
katamaran secara membujur.
Mencari konfigurasi membujur (R/L) yang paling optimum untuk
mendapatkan nilai hambatan total terendah.
Membandingkan nilai hambatan total yang terjadi pada kapal
katamaran yang di uji melalui eksperimen dan monohull yang
datanya diambil dari HullSpeed Maxsurf.
Untuk memenuhi syarat kelulusan dan mendapatkan gelar Sarjana
Teknik Universitas Indonesia.
1.4 Batasan Masalah
Batasan masalah perlu dilakukan untuk memfokuskan pembahasan
sehingga per-masalahan tidak melebar dan untuk memperoleh hasil akhir yang
sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Berikut ini merupakan beberapa pokok
bahasan yang akan dikaji, antara lain:
Bentuk lambung yang digunakan adalah Dewa Ruci dengan model
katamaran.
Jarak demihull secara melintang (S/L) adalah 0.4. Dengan variasi
secara membujur (R/L) adalah 0; 0,1; 0,2.
Metode eksperiman dilakukan bukan dalam towing tank,
melainkan pada kolam umum dengan ukuran L : 30 m, B : 15 m,
dan D : 1,5 m.
Variasi kecepatan yang digunakan adalah Fr 0,2-0,6.
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
4
Universitas Indonesia
1.5 Metode Penelitian
Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis melakukan beberapa metode
dalam penulisan, yaitu:
1. Konsultasi serta Studi Literatur
Konsultasi dengan dosen pembimbing merupakan suatu media
untuk merumuskan tema yang akan dibahas dalam skripsi serta alat uji
yang harus dibuat untuk mendukung penelitian pada tema skripsi tersebut
dan memperoleh informasi mengenai dasar teori yang digunakan dalam
pengolahan data yang akan dilakukan serta hasil yang hendak diperoleh
dari penelitian tersebut.
Sebagai bahan penunjang dalam hal penulisan, penulisan tugas
akhir ini berdasarkan pada literatur-literatur yang mendukung dan
mempunyai relevansi serta korelasi dengan permasalahan yang ada.
Pengumpulan bahan referensi penunjang yang dapat membantu penulis
dapat melalui jurnal, paper, buku-buku, e–mail, e-book, dan e-news.
2. Perancangan Alat Uji
Membuat alat uji laboratorium sesuai dengan rancangan awal yang
telah dikonsultasikan dengan dosen pembimbing serta mengenai bahan-
bahan yang akan digunakan dalam penelitian tersebut.
Penelitian ini akan dilakukan dalam dua metode, yaitu metode
numerik dan metode eksperimen. Perancangan model dilakukan untuk
kedua metode tersebut, dimana penggunaan program MaxsurfPro
diterapkan untuk metode numerik. Perancangan dengan program
MaxsurfPro mengacu pada dimensi kapal model yang telah dicetak
terlebih dahulu.
3. Pengumpulan Data
Data-data yang diperoleh dari penelitian dengan menggunakan alat
uji laboratorium selanjutnya dibandingkan dengan dasar teori yang telah
dijelaskan oleh dosen pembimbing, data-data dan keterangan didapat dari
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
5
Universitas Indonesia
studi percobaan (data percobaan), studi literatur (dari sumber-sumber yang
berhubungan dengan penelitian) serta melakukan diskusi dengan team
skripsi dan dosen pembimbing.
a. Perhitungan Hambatan Total
Komputasi numerik hambatan total pada kapal model
dilakukan dengan menggunakan metode Holtrop pada program
MaxsurfPro. Sama halnya dengan metode Numerik, perhitungan
hambatan total juga dilakukan pada metode eksperimen dengan
melakukan uji tarik kapal model. Dalam kalkulasi hambatan total,
kedua metode ini menerapkan perubahan konfigurasi jarak antar
lambung, baik secara melintang maupun secara membujur agar
mendapatkan variasi datayang bertujuan untuk mengetahui jenis
konfigurasi yang menghasilkan nilai hambatan terendah.
b. Validasi Data
Pada tahapan ini dilakukan uji validasi atas hasil tahanan
model. Sehingga diperlukan studi komparasi dengan metode lain,
dalam hal ini besar hambatan padaperhitungan Maxsurf akan
menjadi pembanding dengan besar hambatan uji eksperimen.
Apabila masih belum terjadi kecocokan, maka dilakukan
perhitungan ulang /dan perubahan pada setting parameter program
Maxsurf. Jika hasil validasi telah sesuai, maka dilanjutkan dengan
analisa hasil kedua metode tersebut.
4. Pengolahan Data
Data awal yang diperoleh dari penelitian kemudian dimasukkan ke
dalam persamaan-persamaan yang terdapat pada dasar teori sehingga
didapatkan data yang dibutuhkan yang kemudian digunakan untuk
melakukan analisis dan proses selanjutnya.
5. Analisis Data
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
6
Universitas Indonesia
Data-data dari pengolahan digunakan untuk menganalisis
konfigurasi R/L optimum pada kapal model katamaran untuk
menghasilkan nilai hambatan terendah.
6. Kesimpulan dan Saran
Hasil output dari kedua metode baik numerik maupun eksperimen
berupa angka dan grafik untuk selanjutnya dapat ditentukan jenis
konfigurasi yang tepat untuk kapal katamaran.
Gambar 1.1 Diagram Alir Metode Penelitian
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
7
Universitas Indonesia
1.6 Sistematika Penulisan
Penulisan skripsi ini terbagi dalam beberapa bab yang dijelaskan secara
ringkas sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini membahas mengenai latar belakang permasalahan,
tujuan penelitian, metode penelitian, batasan permasalahan yang
dibahas dalam tugas akhir ini, metode penulisan dalam hal ini
bagaimana penulis mendapatkan informasi mengenai penelitian
ini serta sistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan mengenai landasan teori yang berhubungan
dan digunakan dalam menyelesaikan masalah yang dibahas.
BAB III : RANCANGAN ALAT UJI DAN PROSEDUR PENGUJIAN
Bab ini menjelaskan mengenai rancangan alat uji, peralatan-
peralatan pendukung dalam pengujian, kondisi dalam pengujian
serta prosedur pengujian dan pengambilan data.
BAB IV : PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA DATA
Bab ini menjelaskan mengenai pengolahan data, menampilkan
data penelitian, grafik yang didapat dari pengujian, hasil dari
pengujian serta analisis dari hasil penelitian.
BAB V : PENUTUP
Bab ini merupakan bab penutup, pada bab ini diberikan
kesimpulan serta saran seandainya penelitian ini akan
dilanjutkan suatu saat sehingga memperoleh hasil yang lebih
akurat.
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
8 Universitas Indonesia
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Katamaran
Katamaran adalah tipe kapal yang memiliki dua buah lambung (demihulls)
yang dihubungkan oleh suatu konstruksi sehingga menjadi sebuah kesatuan
sebagai satu kapal. Kedua demihulls ini tersusun dengan rangkaian bridging.
Struktur bridging ini merupakan sebuah keuntungan katamaran karena menambah
tinggi lambung timbul (freeboard). Sehingga kemungkinan terjadi deck wetness
dapat dikurangi. Katamaran mempunyai garis air lambung yang sangat ramping
dengan tujuan untuk memperoleh hambatan yang rendah. Garis air yang ramping
ini menyebabkan katamaran sensitif terhadap perubahan distribusi berat.
Gambar 2. 1 Nomenklatur katamaran [Parsons, 2003]
2.1.1 Desain Lambung Katamaran
Diketahui bahwa kapal displasmen monohull yang konvensional tidak
ekonomis pada bilangan Fnoude sekitar 0.4, dimana umumnya terjadi hump
hambatan akibat besarnya gelombang gravitasi pada permukaan air
[Zouridakis,2005]. Untuk memperkecil hambatan kapal monohull adalah suatu hal
yang sulit dicapai karena dibutuhkan lebar kapal yang lebih kecil (atau rasio L/B
menjadi besar) dengan displasmen tetap, dimana hal ini dapat menurunkan
karakteristik stabilitas kapal monohull. Sehingga kapal katamaran menjadi solusi
atas permasalahan tersebut, dimana lambung kapal katamaran yang terpisah dan
lambung yang kecil/pipih dapat memperkecil gangguan permukaan air
(disturbance on the Fnee surface) maka dengan sendirinya dapat memperkecil
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
9
Universitas Indonesia
hambatan kapal. Disamping itu dengan konfigurasi lambung yang terpisah
memberikan momen inersia yang besar sehingga menghasilkan kemampuan
stabilitas yang cukup baik dengan sudut akselarasi gerakan rolling yang kecil.
Secara umum, konsep konstruksi kapal katamaran terdiri dari tiga bagian
struktur:
a. Lambung sebagai daya apung dan akomodasi sistem propulsinya.
b. Struktur penghubung (cross structure) sebagai penguat bidang transversal.
c. Bangunan atas yang terletak di atas struktur penghubung sebagai geladak.
Desain lambung merupakan hal yang sangat esensi dari bagian lainnya untuk
memprediksi besarnya hambatan dan kebutuhan tenaga mesin pada kapal
katamaran. Saat ini, banyak dijumpai desain kapal katamaran dengan konfigurasi
dan dimensi yang bervariasi, dimana karakteristik desainnya sangat tergantung
pada misi dan fungsi operasionalnya.
Kedua lambung katamaran didesain sedemikian rupa menurut aliran fluida
yang melewatitunnel-nya. Susunan lambung itu terbagi menjadi simetris dan
asimetris.
Gambar 2. 2 Jenis lambung katamaran
a. Model twinhull yang kedua sisinya simetris stream line (model b)
Di asumsikan sebagaimana dua buah kapal monohull yang kedua
lambungnya dihubungkan dengan jarak tertentu, maka akan mempunyai
sistem gelombang yang sama dengan bentuk kapal stream line. Pada
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
10
Universitas Indonesia
sekeliling bagian kapal yang tercelup dalam air akan berkembang dan
menghasilkan gerakan. Dan hal ini akan menimbulkan dua macam
gelombang, yaitu gelombang divergen dan gelombang transversal dan
keduanya secara umum terdapat di bagian dekat haluan dan buritan kapal
dan bergerak ke depan bersama badan kapal.
b. Model kapal asimetris yang bagian sisi luarnya stream line (model d)
Di ujung bagian depan merupakan titik dimana aliran fluida akan
menyebar ke arah samping (mengikuti garis stream line), hampir sama
dengan gambar di atas, hanya saja di bagian sisi dalam lurus sehingga
alirannya mengikuti bentuk badan kapal (lurus) sampai ke buritan kapal.
Sehingga apabila diterapkan bentuk ini akan menimbulkan gelombang ke
samping yang cukup besar.
c. Model dengan stream line di sisi bagian dalam (model a dan c)
Aliran fluida yang dibentuk dari haluan kapal terkonsentrasi de
tengah kapal (antara dua hull) bergerak sampai ke buritan kapal,
sedangkan ke arah samping arah aliran lurus mengikuti bentuk badan
kapal sisi luar sampai ke buritan.
Sedangkan penampang body plan katamaran dibedakan menjadi 2, yaitu :
- Round bilge
- Hard chine
Gambar 2. 3 Penampang body plan katamaran
Bentuk lambung tipe hard chine agak sederhana dan mudah dalam
pengerjaan konstruksinya. Tipe lambung ini memiliki luas bidang basah statik
yang lebih besar sehingga dapat memperbesar hambatan gesek (Fnictional drag)
pada kecepatan rendah. Sedangkan pada kecepatan tinggi, luas bidang basah akan
berkurang dengan sendirinya akibat timbulnya gaya angkat ( dynamic lift ).
Lambung tipe round bilge sangat sesuai untuk muatan yang lebih banyak
(berat) dan kecepatan rendah. Lambung tipe ini memiliki gerakan yang relatif
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
11
Universitas Indonesia
kecil dan tidak mudah mengalami hempasan gelombang (slamming ) sehingga
dapat memberikan rasa nyaman pada kondisi gelombang ekstrim. Biasanya tipe
lambung ini dilengkapi dengan spray pada bagian depan ( bow ) untuk
menurunkan efek sibakan air ( water spray ).
2.1.2 Konfigurasi Lambung Sejajar (unstaggered) dan Tidak Sejajar
(staggered )
Perbedaan lambung staggered dan unstaggered adalah terletak pada
konfigurasi posisi lambung secara membujur. Posisi lambung yang tidak sama
secara memanjang disebut staggered hull, sedangkan posisi lambung secara
memanjang yang sama disebut unstaggered hull.
Gambar 2. 4 Unstaggered Hull
Gambar 2. 5 Staggered Hull
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
12
Universitas Indonesia
2.2 Komponen Hambatan Kapal
Kapal yang bergerak di media air dengan kecepatan tertentu, akan
mengalami gaya hambat (tahanan atau resistance) yang berlawanan dengan arah
gerak kapal tersebut. Besarnya hambatan kapal sangat dipengaruhi oleh kecepatan
gerak kapal (Vs), berat air yang dipindahkan oleh badan kapal yang tercelup
dalam air (displacement), dan bentuk badan kapal(hull form).
Berdasarkan pada proses fisiknya, [Couser 1977] mengemukakan bahwa
hambatan pada kapal yang bergerak di permukaan air terdiri dari dua komponen
utama yaitu tegangan normal ( nomal stress ) dan tegangan geser ( tangential
stress ). Tegangan normal berkaitan dengan hambatan gelombang ( wave making)
dan tegangan viskos. Sedangkan tegangan geser disebabkan oleh adanya
viskositas fluida. Kemudian [Molland 2008] menyederhanakan komponen
hambatan dalan dua kelompok utama yaitu hambatan viskos ( viscous resistance )
dan hambatan gelombang ( wave resistance).
Gambar 2. 6 Diagram Komponen Hambatan Kapal, Molland 2008
Standar internasional dari ITTC meng-klasifikasikan hambatan kapal di air
tenang ( calm water ), secara praktis dalam dua komponen hambatan utama yaitu
hambatan viskos ( viscous resistance ) yang terkait dengan bilangan Reynolds dan
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
13
Universitas Indonesia
hambatan gelombang ( wave making resistance ) yang bergantung pada Fnoude,
dimana korelasi kedua komponen tersebut diperlihatkan dalam persamaan berikut.
(2.1)
Hambatan gelombang (Rw) mengandung komponen fluida ideal ( inviscid ) dan
hambatan viskos atau kekentalan ( Rv ) meliputi hambatan akibat tegangan geser
(Fniction drag ) dan komponen tekanan kekentalan ( viscous pressure ).
Total hambatan kapal dapat dinyatakan dengan persamaan 2.2
RT = ½ ρ CT ( WSA) V2 (2.2)
Komponen hambatan kapal dari total hambatan dapat diuraikan sebagai berikut :
2.2.1 Hambatan Gesek
Hambatan gesek adalah komponen hambatan yang diperoleh dengan cara
mengintergralkan tegangan tangensial ke seluruh permukaan basah kapal menurut
arah gerakan kapal [Harvald, 1983]. Bagi suatu benda yang bergerak di dalam
fluida, adanya viskositas akan menimbulkan gesekan. Penting tidaknya gesekan
dalam situasi fisik ini tergantung pada jenis fluida dan konfigurasi fisik atau pola
alirannya. Daerah fluida yang dekat dengan benda padat didefinisikan sebagai
lapisan batas (boundary layer). Di dalam daerah ini gradien melintang
kecepatannya sangat besar dibandingkan dengan variasi longitudinalnya, dan
tegangan gesernya mempunyai makna yang sangat penting. Koefisien hambatan
gesek CF biasanya diperoleh melalui percobaan di tangki uji ( towing tank ),
sehingga diperlukan suatu cara yang seragam untuk menghitung gesekan
permukaan dan untuk mengembangkan data yang diperoleh dari model ke ukuran
kapal yang sebenarnya. Besar hambatan gesek pada dasarnya tergantung pada luas
permukaan basah lambung kapal, tingkat kekasaran permukaan dan bilangan
Reynolds , dimana bilangan ini dinyatakan dengan persamaan 2.3.
(2.3)
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
14
Universitas Indonesia
Fluida yang berada di antara dua buah pelat sejajar dengan salah satu pelat
bergerak sementara jarak (h) diantaranya konstan akan mempunyai profil
kecepatan yang linier jika sepanjang pelat tersebut tidak ada gradien tekanan
dalam arah gerakan kapal tersebut.
Penyelidikan menunjukkan bahwa fluida melekat pada kedua pelat tersebut dan
antara fluida dan kedua pelat tersebut tidak terjadi slip.Fluida tersebut didesak
sedemikian rupa sehingga berbagai lapisan fluida dapat saling bergeser secara
seragam. Kecepatan Lapisan yang berjarak (y) dari pelat yang diam dapat
dinyatakan sebagai :
(2.4)
Untuk memepertahankan gerakan, harus ada gaya yang bekerja pada pelat yang
bergerak. Percobaan menunjukkan bahwa gaya (F) tersebut berbanding lurus
dengan luas pelat (S) dan berbanding terbalik dengan jarak antara kedua pelat (h).
Ini dapat ditulis sebagai :
(2.5)
adalah koefisien viskositas dinamis. Gaya (F) secara numerik sama
dengan hambatan yang dihasilkan oleh perpindahan pelat dan dapat dijelaskan
dengan menganggap bahwa diseluruh fluida yang bergerak terdapat tengangan
tangensial yang melawan perubahan bentuk yang terjadi. Dengan meninjau
elemen kecil pada fluida yang sedang dalam keadaan bergeseran dengan lainnya
maka dapat dituliskan:
(2.6)
τ adalah tegangan geser dan adalah laju perbuahan kecepatan sebagai
fungsi dari jarak y. Hambatan gesek dipengaruhi oleh kecepatan benda (V), luas
permukaan basah (S), dan massa jenis fluida (). Dengan rumus :
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
15
Universitas Indonesia
(2.7)
CF = hambatan gesek spesifik atau koefisien gesek.
2.2.1.1 Koefisien Gesek
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi nilai koefisien gesek yaitu sifat aliran,
angka Reynolds, bentuk permukaan, sifat dan keadaan permukaan. Selanjutnya
koefisien gesek didefinisikan sebagai :
(2.8)
William Fnoude melakukan percobaan dengan menggunakan sejumlah
papan untuk diuji tarik di kolam dengan kecepatan berbeda-beda dan dilapisi
dengan berbagai bahan. Hasil percobaan tersebut hambatan gesek permukaan
budang dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut :
(2.9)
Dimana ;
f : Koefisien gesek papan
S : Luas total permukaan
V : Kecepatan papan
n : Indeks yang merupakan pangkat kenaikan
Selanjutnya rumus tersebut dilengkapi oleh R.E Fnoude menjadi
(2.10)
Setelah beberapa percobaan R.E Fnoude juga menyatakan bahwa
permukaan yang dipernis dan mulus mempunyai kualitas gesekan yang sama.
Rumus hambatan gesek tersebut kemudian dinyatakan dalam kilogram (gaya)
sebagai:
(2.11)
Dimana ;
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
16
Universitas Indonesia
γ : Berat jenis dalam kg/m
λ : Koefisien tahanan gesek
S : Luas permukaan basah
V : Kecepatan dalam m/detik
Le Besnaris menyatakan koefisien menyatakan koefisien gesekan pada suhu 150C
dalam rumus sebagai berikut :
(2.12)
L adalah panjang model atau kapal dalam meter. Jika koefisien gesekan tersebut
dipakai untuk suhu selain 150C maka koreksi dapat dilakukan dengan
menggunakan rumus berikut ini :
(2.13)
(2.14)
Hasil penggabungan penggabungan persamaan (2.8) dengan (2.14) persamaan
menghasilkan hubungan sebagai berikut :
(2.15)
(2.16)
g adalah percepatan gravitasi; harga ini harus diikutkan dalam rumus
tersebut sesuai definisi λ dan satuan yang dipakai.
Towing tank di seluruh dunia telah memikirkan untuk membuat suatu cara yang
seragam untuk menghitung gesekan permukaan dan untuk mengembangkan data
yang diperoleh dari model ke ukuran kapal yang sebenarnya. Banyak usulan yang
dipelajari oleh The International Towing Tank Conference (ITTC) dan tahun 1957
memberikan persetujuan pada rumus berikut ini :
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
17
Universitas Indonesia
(2.17)
2.2.2 Hambatan Sisa
Bagian terbesar dari hambatan sisa adalah komponen hambatan
gelombang [Harvald, 1983]. Unsur lainnya adalah hambatan tekanan dan
hambatan gesek tambahan sebagai akibat bentuk benda yang tiga dimensi. Dari
kegiatan praktis di laboratorium, hambatan sisa adalah kuantitas yang merupakan
hasil pengurangan dari koefisien hambatan total dengan koefisien hambatan
gesek.
2.2.3 Hambatan Viskos
Hambatan Viskos adalah penjumlahan dari beberapa komponen hambatan
yakni hambatan bentuk ( viscous form resistance ), hambatan gesek lambung
kapal (naked hull skin Fniction ) dan hambatan tahanan lambung kapal (
appendage skin Fniction ). Hambatan bentuk adalah integral dari gaya normal
yang bekerja pada lambung, dimana besar hambatannya tergantung bentuk
lambung dibawah permukaan air.
2.2.4 Hambatan Gelombang
Hambatan gelombang adalah komponen hambatan yang berkaitan dengan
penggunaan energi untuk pembentukan gelombang gravitasi atau bekerjanya gaya
normal fluida pada seluruh badan kapal. Komponen ini dipisahkan menjadi dua
bagian, yaitu hambatan pola gelombang ( RWP ) dan hambatan gelombang pecah
(RWH ) [Hogben et al 1975]. Pada umumnya, yang diartikan sebagai hambatan
gelombang adalah dengan mengabaikan hambatan gelombang pecah karena
besarnya relatif kecil dan terjadi pada kecepatan tinggi ( high speed condition ).
Hambatan gelombang terjadi disebabkan oleh tekanan fluida yang bekerja dalam
arah normal terhadap lambung kapal.
2.2.5 Sibakan Gelombang
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
18
Universitas Indonesia
Geometri kapal dengan kecepatan tertentu berpotensi menghasilkan
gelombang samping yang cukup besar. Gelombang ini popular dengan sebutan
sibakan gelombang ( ship wave wash), yang sangat berbahaya bagi lingkungan
sekitarnya ketika intensitasnya cukup tinggi. Kapal-kapal cepat yang agark gemuk
(bluffer) cenderung menghasilkan sibakan gelombang yang besar dan kapal-kapal
yang langsing menyebabkan massa air terdorong ke arah haluan menghasilkan
gelombang pecah ( wave breaking ).
Gambar 2. 7 Komponen Hambatan Kapal
2.3 Bilangan Reynolds
Bilangan reynolds merupakan paramater yang dapat menentukan suatu
aliran itu laminar atau turbulen. Bilangan reynolds merupakan bilangan tak
berdimensi yang menyatakan perbandingan antara gaya inersia dan gaya viskos di
dalam fluida.
(2.18)
(2.19)
Dimana :
Re : Bilangan Reynolds
V : Kecepatan Kapal (m/s)
L : Panjang kapal (m)
ϑ : Viskositas kinematik (m2/s)
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
19
Universitas Indonesia
(Re adalah Reynold’s number dengan menggunakan referensi panjang garis air.)
2.4 Bilangan Fnoude
Tahanan menurut Fnoude merupakan fungsi dari bentuk, kecepatan dan
viskositas. Untuk menyatakan besarnya tahanan gesek maka berhubungan dengan
viskositas dan bilangan reynoldnya. Sedangkan untuk menyatakan besarnya
gelombang yang terbentuk berhubungan dengan gaya gravitasi yang terjadi akibat
dari bentuk lambung kapal. Maka untuk menyatakan besarnya tahanan bentuk
atau tahanan sisa dapat menggunakan Fnoude’s Number (Fn)
(2.21)
dimana Fn dipengaruhi oleh kecepatan (v), gaya gravitasi (g) dan panjang garis air
kapal(Lwl).
2.5 Metode Perhitungan Hambatan Kapal
Hambatan kapal katamaran diasumsikan sebagai penjumlahan dari
beberapa komponen yang saling tidak bergantung ( independent ) agar mudah
memecahkan masalah hambatan lambung kapal dan pengaruh jarak antara
lambung ( hull clearance ).
Metode yang digunakan pada pengujian lambung kapal yang konvensional
yaitu dengan membagi hambatan pada beberapa komponen yang didasarkan pada
pengukuran total hambatan dari pengujian model dengan mengestimasi hambatan
gesek ( Fniction ) dari formula empiris, atau pengukuran langsung dari
komponen-komponen. Kedua metode tersebut untuk mengidentifikasi komponen-
komponen dan asumsi-asumsi yang terkait.
Pemisahan hambatan pada beberapa komponen adalah berdasarkan prinsip
momentum pada sebuah model kapal di tangki uji yang diformulasikan untuk
mendapatkan ekspresi konfigurasi gelombang yang ditimbulkan dan hambatan
wake transverse.
Efek interferensi antara lambung (demihull) dengan memodifikasi
komponen hambatan pada konfigurasi lambung kapal katamaran dapat diuraikan
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
20
Universitas Indonesia
sebagai modifikasi ITTC-1957, ITTC-1978 dan metode pengukuran langsung
untuk menghitung hambatan kapal katamaran.
Perhitungan hambatan kapal lambung ganda ( catamaran ) mengadopsi
metode hambatan kapal lambung ( monohull ) dengan memasukkan pengaruh
interferensi sebagai berikut :
ITTC 1957
(CT)CAT = (CF)CAT + (CR)CAT
= σ CF + Ω CR (2.22)
dimana :
σ Faktor interferensi hambatan gesek (Fniction)
Ω Faktor interferensi hambatan sisa ( residuary )
Pertambahan kecepatan yang terjadi diantara lambung kapal dapat
diperhitungkan dengan memperkenalkan faktor interferensi σ dimana dihitung
dari intergrasi hambatan gesekan lokal (local Fniction) atas permukaan bidang
basah. Hal ini sangat tergantung pada jarak antara lambung ( hull clearance).
Faktor interferensi hambatan sisa (residuary) Ω dapat diintegrasikan dari hasil
eksperimen. Besaran faktor ini disebabkan variasi jarak lambung dan kecepatan
(Muller-Graft,1989).
ITTC 1978
(CT)CAT = (1+k CAT)(CF)CAT + (CW)CAT
= (1 +øk)σ CF + τ Cw (2.23)
dimana :
ø Faktor interferensi hambatan bentuk (form)
τ Faktor interferensi hambatan gelombang (wave)
σ Faktor interferensi hambatan viskos ( viscous )
ø digunakan dalam perhitungan pengaruh perubahan tekanan sekitar
lambung (demihull). Untuk tujuan praktis, ø dan σ dapat dikombinasikan [Insel
dan Molland, 1991 dan 1992] ke dalam interferensi hambatan viskos ( viscous ),
yakni faktor β, dimana (1+øk )σ = (1+βk). Faktor interferensi hambatan
gelombang (wave-making) dapat diperoleh dari hasil eksperimen.
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
21 Universitas Indonesia
BAB 3
RANCANGAN ALAT UJI DAN PROSEDUR PENGUJIAN
3.1 Rancangan Alat Uji
Pada penelitian ini alat uji dirancang sendiri berdasarkan dasar teori dan
pengalaman dari dosen pembimbing. Alat uji ini dirancang sebagai alat uji dengan
skala laboratorium (kolam uji), yaitu penggunaan alat yang hanya ditunjukkan
untuk penelitian dan pengambilan data dari model kapal katamaran yang akan
dilakukan penelitian. Pengujian yang dilakukan terhadap kapal model dirancang
sedemikan rupa sehingga menyerupai pengujian yang dilakukan dilabotarium.
Sebagai ganti towing tank, digunakan kolam renang dengan panjang 30 meter,
lebar 15 meter, dan kedalaman 1,5 meter juga peralatan-peralatan pendukung
lainnya yang memungkinkan pengambilan data seakurat mungkin. Pengujian
dilakukan dengan cara menarik kapal menggunakan tali dimana gulungan tali
dihubungkan pada motor listrik yang diatur tegangannya guna medapatkan variasi
putaran motor
Rancangan alat uji seperti terlihat pada gambar 3.1 dimana kapal model
katamaran akan ditarik sejauh 3 m. Model uji dilengkapi dengan alat ukur load
cell transducer untuk mengukur besar (gaya) hambatan. Posisi alat tersebut
terletak ditengah model kapal dan model dapat bergerak bebas secara vertikal.
Pengujian dilakukan dengan merekam hasil tegangan tali pada load cell melalui
data akusisi yang terbaca pada komputer. Data percobaan dari variasi jarak
S/L(0.4) dengan R/L (0 ; 0,1 ; 0,2) untuk menghasilkan konfigurasi hambatan
kapal yang terbaik.
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
22
Universitas Indonesia
Gambar 3.1 Instalasi alat uji
Spesifikasi alat uji (model katamaran)
Alat uji yang digunakan berupa kapal model katamaran dengan spesifikasi
sebagai berikut :
Tabel 3.1 Ukuran Monohull dan Demihull
Parameter Monohull Demihull Unit
L 1.96 1.96 m
B 0,42 0,42 m
T 0,19 0,11 m
H 0,4 0,4 m
Disp 80 40 kg
(Pengolahan Penulis, 2012)
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
23
Universitas Indonesia
Gambar 3.2 Kapal model katamaran
3.2 Peralatan Pendukung
Pada penelitian ini terdapat beberapa komponen yang digunakan antara
lain :
3.2.1 Alat Penarik Kapal Model
Alat penarik berfungsi untuk menarik kapal model dengan kecepatan
yang dapat diatur dan diasumsikan sebagai penggerak/ gaya dorong (propulsi)
kapal model. Alat penarik ini merupakan satu rangkaian komponen yang
dirakit menjadi satu kesatuan. Komponen tersebut terdiri dari sebagai berikut:
Gambar 3. 3 Alat Penarik Kapal Model
Rangka
Rangka yang digunakan adalah besi siku berlubang yang disambung
denganmenggunakan baut dan disusun sedemikian rupa sehingga kokoh untuk
menahanberat dari motor listrik dan gulungan tali.
Motor Listrik
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
24
Universitas Indonesia
Motor listrik disambungkan dengan gulungan tali yang dihubungkan
dengan belt.Fungsi dari motor lsitrik ini adalah untuk memutar gulungan tali
dimana tali tersebut digunakan untuk menarik kapal model.
Gulungan Tali
Gulungan tali yang menggunakan silinder hollow berbahan plastik dengan
diameter 120mm.
Tali
Tali yang digunakan adalah tali wol yang sudah di gabung menjadi dua
agar mampu menahan tegangan tali pada saat menarik kapal.
Pulley
Dua buah pulley digunakan untuk mereduksi putaran motor listrik. Pulley
dihubungkan pada gulungan tali dan pada poros motor listrik.
Saklar (switch ON/OFF)
Saklar digunakan untuk menghidupkan dan mematikan motor listrik.
3.2.2 AC Voltage Regulator
AC Voltage Regulator adalah suatu alat yang dapat mengatur voltase
keluaran.AC voltage regulator digunakan untuk mengatur putaran motor
dengan mengaturvoltase masukan yang dapat diubah sesuai keinginan.
Spesifikasi teknik dari AC voltage regulator yang digunakan adalah Merk :
OKI, Input : 220V 50/60 Hz, Output : 0 – 250V dan Cap : 2000 VA.
Gambar 3. 3 AC Voltage Regulator
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
25
Universitas Indonesia
3.2.3 Load Cell Transducer
Alat ini digunakan untuk mengukur gaya tarik kapal model pada saat
kapal model ditarik. Loadcell yang digunakan pada percobaan disambungkan
pada interface kemudian diteruskan ke laptop. Interface pada perangkat
loadcell merupakan alat penerjemah gaya tarik pada kapal menjadi satuan
angka yang kemudian dapat terbaca pada laptop/komputer. Loadcell
diletakkan pada bagian depan kapal sebagai penghubung antara tali dan kapal
model. Loadcell transducer merupakan suatu transducer yang bekerja
berdasarkan prinsip deformasi suatu material akibat adanya tegangan mekanis
yang bekerja. Besar tegangan mekanis berdasarkan pada deformasi yang
diakibatkan oleh regangan. Regangan tersebut terjadi pada lapisan permukaan
dari material sehingga dapat terukur pada alat sensor regangan atau strain
gage. Strain gage ini merupakan transducer pasif yang merubah suatu
pergeseran mekanis menjadi perubahan tahanan/hambatan.
Gambar 3. 4 Load Cell Transducer
3.2.4 Beban
Saat pengujian diperlukan beban sebesar 40 kg (setiap hull) agar kapal
model mencapai kondisi draft. Kondisi ini dimaksudkan agar data yang
diperoleh sesuai dengan kondisi operasi dari kapal.
3.2.5 Alat Pengukur Waktu
Saat pengujian diperlukan alat pengukur waktu (stopwatch) yang
digunakan ketika kapal model yang sedang ditarik berada pada area jarak
tempuh kapal yang ditentukan secara konstan yaitu 3 m.
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
26
Universitas Indonesia
3.2.6 Laptop
Laptop yang digunakan pada percobaan ini bertujuan untuk merekam
data akuisisi yang telah dihasilkan oleh load cell. Pemasangannya dengan
cara dihubungkan dengan interface, interface ini sendiri berfungsi untuk
menterjemahkan hasil data yamng didapat dari load cell ke laptop.
Gambar 3.6 Laptop dan Interface
3.3 Kondisi Dalam Pengujian
Proses pengujian tarik ini dilakukan pada kolam pengujian dengan panjang
(L) = 30 m, lebar (B) = 15 m dan kedalaman kolam (h) = 1,5 m dengan kondisi air
yang tenang (calm water).
3.4 Prosedur Pengambilan Data
Proses pengujian ini bertujuan untuk mendapatkan bentuk hambatan
gelombang dari tiap konfigurasi untuk selanjutnya dilakukan perbandingan
terhadap nilai yang didapatkan.
Dalam percobaan ini, kapal model ditarik oleh alat penarik yang telah
dirancang sedemikian rupa sehingga putaran motor listrik memutar gulungan tali
dan menarik kapal model. Ketika proses penarikan kapal, load cell akan
menunjukkan berapa besar gaya tarik yang terjadi dan data gaya tarik tersebut
akan diintrepretasikan oleh interface yang terhubung pada komputer. Besar gaya
tarik pada saat kapal ditarik adalah besar gaya hambat yang dialami oleh kapal
pada saat ditarik.
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
27
Universitas Indonesia
Beberapa variasi pengujian tarik dilakukan berdasarkan konfigurasi
demihull dan disetiap pengujian dilakukan variasi putaran motor listrik untuk
mendapatkan bilangan Fnoude yang diinginkan. Berikut merupakan variasi
pengujian tarik :
1. Pengujian tarik kapal model dengan konfigurasi lambung S/L 0,4 dan R/L
0
2. Pengujian tarik kapal model dengan konfigurasi lambung S/L 0,4 dan R/L
0,1
3. Pengujian tarik kapal model dengan konfigurasi lambung S/L 0,4 dan R/L
0,2
3.5 Tahapan Pengujian
Tahap pengujian dalam pengambilan data untuk perhitungan hambatan
kapal katamaran dengan konfigurasi lambung sejajar adalah sebagai berikut:
a. Kapal model dipersiapkan untuk dilakukan uji tarik sesuai dengan variasi
yang diinginkan. Instalasi lengan aluminium penghubung diperlukan
mengingat dalam hal ini setiap variasi berhubungan dengan panjang
lengan aluminum penghubung pada kedua demihull tersebut.
b. Setelah instalasi dilakukan, selanjutnya load cell diletakkan diatas
anjungan kapal model (di tengah-tengah lengan aluminum penghubung
demihull) yang dihubungkan dengan tali penarik yang berasal dari
gulungan tali untuk selanjutnya diputar oleh motor listrik.
c. Load cell juga dihubungkan dengan interface yang terintegrasi dengan
komputer. Ketika pada saat proses penarikan, gaya tarik tersebut akan
menghasilkan output berupa data yang terdiri dari angka.
d. Sebelum dilakukan penarikan pada kapal model, beban diberikan sebesar
40 kg (pada setiap hull) pada kapal model untuk mencapai draft.
e. Motor listrik dinyalakan sesuai dengan aba-aba dan dilakukan pengaturan
voltase menggunakan AC voltage regulator. Dalam percobaan ini,
pengaturan voltase dilakukan sebanyak sembilan kali untuk mendapatkan
variasi kecepatan kapal model. Setelah kapal model melewati batas jarak 3
meter, pengukur waktu (stop watch) dan motor listrik dimatikan. Sehingga
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
28
Universitas Indonesia
didapatkan variasi waktu untuk setiap kecepatan kapal model dan
selanjutnya tampilan data output dari loadcell dapat disimpan untuk jenis
variasi tersebut.
f. Untuk melakukan jenis variasi selanjutnya, dapat dilakukan dengan
mengulang berbagai langkah di atas.
3.6 Permodelan Kapal Dengan Maxsurf Pro 11.12
3.6.1 Desain Kapal Model
Pemodelan kapal menggunakan Maxsurf Pro 11.12. Perangkat lunak ini
merupakan salah satuCASD dengan metode Case Based Reasoning, dimana pada
penggunaan perangkat lunak inidapat diterapkan dimensi design re-use, intelligent
approaches, conceptual design dan fulldesigners’s intervention [Maher, 1995].
Tabel 3.2 Ukuran Utama Model Demihull
Ukuran Utama LOA 1.96 m B 0,42 m T 0.11 m H 0.4 m
(Pengukuran Penulis, 2012)
Gambar 3.7 Demihull Kapal Model
Berdasarkan data kapal model tersebut, kemudian dilakukan perancangan desain
monohull dan katamaran (displacement sama)pada program MaxsurfPro11.12
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
29
Universitas Indonesia
Tabel 3.3 Dimensi Utama Model pada MaxsurfPro11.12
Parameter Monohull Demihull Unit
L 1.96 1.96 m
B 0,42 0,42 m
T 0,19 0,11 m
H 0,4 0,4 m
Cb 0,571 0,508
Cp 0,634 0,586
WSA 0,977 0,669 m2
Disp 80 40 kg
(Pengolahan Penulis, 2012)
………..
Gambar 3.8 Permodelan dengan MaxsurfPro 11.12
3.6.2 Konfigurasi Lambung Kapal
Dalam penelitian ini, terdapat beberapa konfigurasi yang akan dilakukan
berdasarkan pada variasi jarak antara lambung (R/L).
Gambar 3.8a. Perspective View
Gambar 3.8b. Body Plan
Gambar 3.9 Konfigurasi S/L dan R/L
S R
L L
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
30
Universitas Indonesia
L
Dalam pengujian ini, konfigurasi lambung dilakukan secara membujur
(R/L) dantidak hanya dilakukan pada metode eksperimen, namun juga dilakukan
pada permodelan kapal dengan MaxsurfPro. Berikut merupakan detail jenis
konfigurasi:
Tabel 3.4 Konfigurasi Jarak dan Posisi Demihull
Konfigurasi 1 Konfigurasi 2 Konfigurasi 3
S/L 0,4 S/L 0,4 S/L 0,4
R/L 0,0 R/L 0,1 R/L 0,2
Langkah selanjutnya adalah permodelan kapal pada MaxsurfPro 11.12
sesuai konfigurasi pada Tabel 3.4
Gambar 3.10a. Konfigurasi S/L 0,4 dan R/L 0
Gambar 3.10b. Konfigurasi S/L 0,4 dan R/L 0,1
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
31
Universitas Indonesia
Gambar 3.10 Permodelan Konfigurasi Kapal
3.6.3 Metode Numerik : HullSpeed
Perhitungan hambatan metode numerik dilakukan dengan menggunakan
program HullSpeed pada MaxsurfPro 11.12. Setelah konfigurasi lambung kapal
dilakukan pada MaxsurfPro, maka langkah selanjutnya adalah melakukan analisis
hambatan kapal. HullSpeed merupakan software yang diperuntukkan menganalisa
hambatan dan power suatu kapal untuk beberapa kondisi kecepatan.Hullspeed
juga mampu memprediksi hambatan kapal-kapal khusus seperti submarine.Dalam
perhitungannya diperlukan beberapa penentuan, diantaranya sebagai berikut:
Penentuan Metode
Setelah penentuan desain kapal yang akan dianalisis, langkah selanjutnya
adalah menentukan metode perhitungan desain kapal.Dalam menentukan
metode apa yang akan digunakan sebaiknya melihat rasio antara tiap metode
yang ada. Beberapa metode perhitungan diberikan seperti pada Gambar 3.4.
Penentuan jenis metode yang akan digunakan, berdasarkan hasil running dan
dilakukan validasi data terhadap berbagai jenis metode tersebut seperti pada
Gambar 3.5.Metode Holtrop merupakan metode yang paling mendekati
dengan nilai eksperimen dan selanjutnya metode Holtrop akan menjadi acuan
dalam perhitungan hambatan.
Penentuan Limit Kecepatan
Setelah ditetapkan, langkah berikutnya adalah menentukan limitasi kecepatan
yang diinginkan. Maka secara langsung Hullspeed telah menghitung
kecepatan yang telah ditentukan, metode-metode yang dipilih dan komposisi
dimensi komponen-komponen disain kapal tersebut.
Gambar 3.10c. Konfigurasi S/L 0.4 R/L 0.2
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
32
Universitas Indonesia
Gambar 3.11 Metode Perhitungan Hambatan pada HullSpeed
Penentuan Tingkat Efisiensi
Setelah metode ditetapkan, langkah berikutnya adalah menentukan tingkat
efisiensi yang diinginkan. Hal ini berdampak pada besar power kapal yang
dibutuhkan.
Penentuan Tipe Grafik
Setelah metode ditetapkan, langkah berikutnya adalah menentukan tipe grafik
yang diinginkan.
Penentuan Unit
Penentuan unit pada hakekatnya adalah upaya menyamakan sisi pandang,
khususnya pada proses penghitungan hambatan desain kapal.
Penentuan Pengecekan Perlengkapan Komponen
Merupakan upaya untuk melihat panjang LWL dan Sarat Disain (T) dalam
konsep penghitungan hambatan dan power desain kapal.
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
33 Universitas Indonesia
BAB 4
PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA DATA
4.1 Hasil Eksperimen Model Fisik
Model uji menggunakan lambung simetris dengan konfigurasi jarak antara
lambung yang bervariasi secara melintang (S/L).
Pengujian hambatan lambung katamaran dilakukan pada kecepatan Froude ( Fn )
0.2 hingga 0.6, dengan tiga konfigurasi jarak lambung yang berbeda pada arah .
Rasio S/L menggambarkan rasio jarak antara kedua lambung (terhadap
garis tengah lambung) dan panjang lambung. Rasio R/L menggambarkan rasio
perbedaan jarak forepeak demihull 1 dengan demihull 2. Jenis pengujian model
fisik diperlihatkan pada Tabel 4.1.
Tabel 4. 1 Pengujian Model Fisik
Kondisi Uji Model Uji S/L R/L
1 Katamaran 0,4 0,0
2 Katamaran 0,4 0,1
3 katamaran 0,4 0,2
Model uji dilengkapi dengan alat ukut ‘load cell transducer’ untuk mengukur
besar (gaya) hambatan. Posisi alat tersebut terletak ditengah model kapal dan
model dapat bergerak bebas secara vertikal.
4.1.1 Rasio S/L 0,4 – R/L 0,0
Jenis konfigurasi ini memiliki jarak antar lambung secara melintang
sebesar 0,4 dari panjang kapal dan secara membujur sebesar 0 dari panjang kapal.
Berikut adalah data yang diperoleh:
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
34
Universitas Indonesia
Tabel 4. 2 Data hasil penelitian pada S/L 0.4-R/L 0.0
v(m/s) Rt(kg)
0.868055333 0.158832 1.023809667 0.160564
1.158425 0.161773 1.263776259 0.163423
1.450233539 0.164233 1.672967843 0.165667 1.798915867 0.166867
2.055204427 0.168
2.243117486 0.169124
2.512155655 0.169785
Data di atas merupakan data hasil percobaan uji tarik di kolam pengujian.
Dilakukan pengambilan data secara berulang untuk mendapatkan nilai hambatan
total kapal pada variasi kecepatan yang berbeda. Dari data berupa kecepatan
kapal dan hambatan total kapal (tegangan tali) diolah dengan bantuan persamaan
berikut :
RT = ½ ρ CT ( WSA) V2 (2.2)
= ϑ
(2.3)
ܨ = ௩ඥ
(2.19)
Didapatkan data-data hasil pengolahan sebagai berikut: Tabel 4. 3 Hasil Perhitungan Fn, Rt (kN), Re dan Ct S/L 0.4-R/L 0.0
v(m/s) knot Fn Re Rt(Kn) Rt Ct 0.868055 1.68751 0.208483 1103153.653 0.001557 0.158832 0.000305
1.02381 1.990299 0.245891 1301091.451 0.001574 0.160564 0.000221 1.158425 2.251993 0.278222 1472165.104 0.001585 0.161773 0.000174 1.263776 2.471209 0.301234 1606048.996 0.001602 0.163423 0.000148 1.450234 2.835811 0.345678 1843005.122 0.001609 0.164233 0.000113 1.672968 3.271349 0.398769 2126063.3 0.001624 0.165667 8.55E-05 1.798916 3.51763 0.42879 2286122.248 0.001635 0.166867 7.45E-05 2.055204 4.018781 0.489879 2611822.292 0.001646 0.168 5.75E-05 2.243117 4.386229 0.53467 2850628.471 0.001657 0.169124 4.86E-05
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
35
Universitas Indonesia
2.512156 4.912311 0.598798 3192531.145 0.001664 0.169785 3.89E-05
Dari data di atas kemudian dibuat gambar CT (Total Resistance
Coefficient) vs Fn (Froude Number) dan Ct vs Re (Reynold Number) pada
rasio S/L 0.4-R/L 0.0 sebagai berikut:
Gambar 4. 1 Koefisien Hambatan Total Kapal Metode Eksperimen S/L 0.4-R/L 0.0
Gambar 4. 2 Hubungan Ct dengan Re Metode Eksperimen pada rasio S/L 0.2
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
36
Universitas Indonesia
4.1.2 Rasio S/L 0.4-R/L 0.1
Pada konfigursi ini memiliki jarak antar lambung secara melintang sebesar
0.4 dari panjang kapal dan secara membujur sebesar 0.1 dari panjang kapal.
Berikut adalah data yang diperoleh:
Tabel 4. 4 Data hasil penelitian pada S/L 0.4-R/L 0.1
v(m/s) Rt(kg) 0.893308 0.167992886
0.958333 0.168111125
1.287879 0.168232862
1.408624 0.16835929
1.543294 0.168472645
1.672968 0.168782021
1.798916 0.168801667
2.055204 0.168843067
2.243117 0.169698667
2.512156 0.170266667
Data di atas merupakan data hasil percobaan uji tarik di kolam pengujian.
Dilakukan pengambilan data secara berulang untuk mendapatkan nilai hambatan
total kapal pada variasi kecepatan yang berbeda. Dari data berupa kecepatan kapal
dan hambatan total kapal (tegangan tali) diolah dengan bantuan persamaan berikut
:
RT = ½ ρ CT ( WSA) V2 (2.2)
= ϑ
(2.3)
ܨ = ௩ඥ
(2.19)
Didapatkan data-data hasil pengolahan sebagai berikut:
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
37
Universitas Indonesia
Tabel 4. 5 Hasil Perhitungan Fn. Rt (kN). Re dan Ct S/L 0.4-R/L 0.1
v(m/s) knot Fn Re Rt (kg) Rt(Kn) Ct
0.893308 1.746789 0.2129291 1135246 0.167992886 0.001646 0.000305681 0.958333 1.873941 0.22842855 1217882 0.168111125 0.001647 0.00026699 1.287879 2.518339 0.30697906 1636679 0.168232862 0.001649 0.000147836 1.408624 2.754447 0.33576 1790127 0.16835929 0.00165 0.000123577 1.543294 3.017783 0.36786 1961270 0.168472645 0.001651 0.000102951 1.672968 3.271349 0.398769 2126063 0.168782021 0.001654 8.761E-05 1.798916 3.51763 0.42879 2286122 0.168801667 0.001654 7.57717E-05 2.055204 4.018781 0.489879 2611822 0.168843067 0.001655 5.80522E-05
2.243117 4.386229 0.53467 2850628 0.169698667 0.001663 4.87381E-05
2.512156 4.912311 0.598798 3192531 0.170266667 0.001669 3.8988E-05
Dari data di atas kemudian dibuat gambar CT (Total Resistance
Coefficient) vs Fn (Froude Number) dan Ct vs Re (Reynold Number) pada rasio
S/L 0.4-R/L 0.1 sebagai berikut:
Gambar 4. 3 Koefisien Hambatan Total Kapal Metode Eksperimen S/L 0.4-R/L 0.1
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
38
Universitas Indonesia
Gambar 4. 4 Hubungan Ct dengan Re Metode Eksperimen pada rasio S/L 0.4-R/L 0.1
4.1.3 Rasio S/L 0.4-R/L 0.2
Pada konfigurasi ini memiliki jarak anatar lambung secara melintang
sebesar 0.4 dari panjang kapal dan membujur sebesar 0.2 dari panjang kapal.
Berikut adalah data yang diperoleh:
Tabel 4. 6 Data hasil penelitian pada S/L 0.4-R/L 0.2
V(m/s) Rt(kg)
1.024551 0.147228
1.216667 0.148703 1.351449 0.149733
1.4502 0.150239
1.668441 0.151138
1.798916 0.151853
1.962953 0.15305 2.055204 0.155788
2.243117 0.156434
2.512156 0.157234
Data di atas merupakan data hasil percobaan uji tarik di kolam pengujian.
Dilakukan pengambilan data secara berulang untuk mendapatkan nilai hambatan
total kapal pada variasi kecepatan yang berbeda. Dari data berupa kecepatan kapal
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
39
Universitas Indonesia
dan hambatan total kapal (tegangan tali) diolah dengan bantuan persamaan berikut
:
RT = ½ ρ CT ( WSA) V2 (2.2)
= ϑ
(2.3)
ܨ = ௩ඥ
(2.19)
Didapatkan data-data hasil pengolahan sebagai berikut:
Tabel 4. 7 Hasil Perhitungan Fn. Rt (kN). Re dan Ct S/L 0.4-R/L 0.2
V(m/s) knot Fn Rt(kg) Re Ct Rt(Kn)
1.024551 2.003425 0.244212 0.147227646 1302033.99 0.000203 0.001443
1.216667 2.37909 0.290005 0.14870259 1546180.56 0.000145 0.001457 1.351449 2.642646 0.322132 0.149732783 1717466.86 0.000118 0.001467
1.4502 2.835745 0.34567 0.15023853 1842962.47 0.000103 0.001472 1.668441 3.262497 0.39769 0.15113783 2120310.54 7.85E-05 0.001481
1.798916 3.51763 0.42879 0.15185313 2286122.25 6.78E-05 0.001488
1.962953 3.838391 0.46789 0.15304959 2494586.48 5.74E-05 0.0015 2.055204 4.018781 0.489879 0.155787667 2611822.29 5.33E-05 0.001527
2.243117 4.386229 0.53467 0.156434333 2850628.47 4.49E-05 0.001533
2.512156 4.912311 0.598798 0.157234333 3192531.15 3.6E-05 0.001541
Dari data di atas kemudian dibuat gambar CT (Total Resistance
Coefficient) vs Fn (Froude Number) dan Ct vs Re (Reynold Number) rasio S/L 0.4
sebagai berikut :
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
40
Universitas Indonesia
Gambar 4. 5 Koefisien Hambatan Total Kapal Metode Eksperimen S/L 0.4-R/L 0.2
1000000 1500000 2000000 2500000 3000000 35000000.00002
0.00004
0.00006
0.00008
0.00010
0.00012
0.00014
0.00016
0.00018
0.00020
0.00022
Ct
Fn
Rasio S/L 0.4-R-L 0.2
Gambar 4. 6 Hubungan Ct dengan Re Metode Eksperimen pada rasio S/L 0.4-R/L 0.2
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
41
Universitas Indonesia
4.1.4 Monohull
Berikut adalah data yang diperoleh:
Tabel 4. 8 Data hasil penelitian monohull
V (m/s) Rt (kg) 0.9002 0.224849 1.0288 0.228533 1.1574 0.258481 1.3503 0.301943 1.5432 0.325737 1.6718 0.353617
1.929 0.410807 2.0576 0.434316 2.3148 0.492095 2.5077 0.531449
Dari data berupa kecepatan kapal dan hambatan total kapal (tegangan tali)
diolah dengan bantuan persamaan berikut :
RT = ½ ρ CT ( WSA) V2 (2.2)
=
(2.3)
ܨ = ௩ඥ
(2.19)
Didapatkan data-data hasil pengolahan sebagai berikut: Tabel 4. 9 Hasil Perhitungan Fn. Rt (kN). Re dan Ct monohull
knots V (m/s) Fn Ct Re Rt (kg) Rt (kN) 1.75 0.9002 0.216203 0.000568 1144004 0.224849 0.002204
2 1.0288 0.247089 0.000442 1307433 0.228533 0.00224 2.25 1.1574 0.277976 0.000395 1470863 0.258481 0.002533
2.625 1.3503 0.324305 0.000339 1716006 0.301943 0.002959 3 1.5432 0.370634 0.00028 1961150 0.325737 0.003192
3.25 1.6718 0.40152 0.000259 2124579 0.353617 0.003465 3.75 1.929 0.463293 0.000226 2451438 0.410807 0.004026
4 2.0576 0.494179 0.00021 2614867 0.434316 0.004256 4.5 2.3148 0.555951 0.000188 2941725 0.492095 0.004823
4.875 2.5077 0.60228 0.000173 3186869 0.531449 0.005208
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
42
Universitas Indonesia
Setelah itu dibandingkan nilai hambatan total antara S/L0.4-R/L0.0; S/L 0.4-
R/L0.1; S/L0.4-R/L0.2 dan monohull terhadap nilai Fn dan Re. Gambar
perbandingannya adalah sebagai berikut:
Gambar 4. 7 Komparasi Koefisien Hambatan Total Lambung Terhadap Nilai Fn Pada Setiap Konfigurasi Jarak Membujur Antara Lambung Metode Eksperimen
Gambar 4. 8 Komparasi Hambatan Total Lambung Terhadap Nilai Fn Pada Setiap Konfigurasi Jarak Membujur Antara Lambung Metode Eksperimen
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
43
Universitas Indonesia
Gambar 4.9 Komparasi Koefisien Hambatan Total Lambung Terhadap Reynold Number Pada Setiap Konfigurasi Jarak Membujur Antara Lambung Metode Eksperimen
4.2 Hasil Simulasi Maxsurf : HullSpeed
Pembuatan model kapal dilakukan pada program MaxusrfPro dan simulasi
kapal dilakukan pada HullSpeed. Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk
mendapatkan gaya/ hambatan pada lambung kapal dengan memvariasikan jarak
antara lambung. baik secara melintang maupun secara membujur. Untuk proses
perhitungan hambatan kapal menggunakan Hullspeed dengan input kecepatan
kapal (Vs) = 0 – 10 knot tanpa menghitung daya mesin induk (main engine)maka
besarnya hambatan total Rt untuk beberapa metode (Holtrop. Compton. Fung.
Van Oortmerssen. Series 60) dapat dihasilkan. Berdasarkan hasil running
hullspeed menunjukkan bahwa metode yangpaling mendekati adalah metode
Fung. sehingga untuk selanjutnya yang menjadi acuan perhitungan
hambatanadalah metode Fung.
4.2.1 Rasio S/L 0.4-R/L 0.0
Data yang dihasilkan pada percobaan dengan simulasi kapal yang
dilakukan pada HullSpeed ( software Maxsurf) adalah sebagai berikut :
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
44
Universitas Indonesia
Tabel 4. 10 Data hasil simulasi Maxsurf “HullSpeed” pada S/L 0.4-R/L 0.0
knot v(m/s) Fn Ct Rt(kg) Re Rt(kN)
1.5 0.750545 0.1789 0.000323455 0.187226 1115726 0.001835
1.6 0.800385 0.19078 0.0002567 0.168975 1189816 0.001656
1.8 0.922553 0.2199 0.0002245 0.196335 1371426 0.001924
2.0 1.030373 0.2456 0.00020987 0.228949 1531706 0.002244
2.4 1.205697 0.28739 0.00020456 0.305559 1792335 0.002994
2.8 1.439058 0.343014 0.00019786 0.42103 2139238 0.004126
3.3 1.711312 0.407909 0.00019034 0.572779 2543959 0.005613
3.8 1.944673 0.463533 0.00018678 0.725808 2890862 0.007113
4.3 2.216927 0.528427 0.00017653 0.891497 3295583 0.008737
4.6 2.372501 0.56551 0.000172344 0.996798 3526852 0.009769
4.9 2.489181 0.593322 0.0001634 1.040312 3700304 0.010195
4.9 2.528075 0.602592 0.00015879 1.042801 3758121 0.010219
Dari data di atas kemudian dibuat gambar CT (Total Resistance
Coefficient) vs Fn (Froude Number) dan Ct vs Re (Reynold Number) rasio
S/L 0.4-R/L 0.0 sebagai berikut:
Gambar 4. 10 Koefisien Hambatan Total Kapal Metode Numerik S/L 0.4-R/L 0.0
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
45
Universitas Indonesia
Gambar 4. 11 Hubungan Ct dengan Re Metode Numerik pada rasio S/L 0.4-R/L 0.0
4.2.2 Rasio S/L 0.4-R/L 0.1
Data yang dihasilkan pada percobaan dengan simulasi kapal yang
dilakukan pada HullSpeed ( software Maxsurf) adalah sebagai berikut :
Tabel 4. 11 Data hasil simulasi Maxsurf “HullSpeed” pada S/L 0.4-R/L 0.1
knot v (m/s) Fn Re Ct Rt (kg) Rt (Kn)
1.8 0.901754 0.214942 1340506.41 0.00031 0.258752318 0.002536
2.0 1.030576 0.245648 1532007.32 0.00025 0.2726628 0.002672
2.4 1.223809 0.291707 1819258.69 0.000202 0.310848594 0.003046
2.8 1.417042 0.337766 2106510.07 0.000173 0.357691227 0.003505
3.1 1.610275 0.383825 2393761.44 0.000158 0.420051035 0.004117
3.5 1.803508 0.429885 2681012.81 0.000152 0.50801664 0.004979
3.9 1.996741 0.475944 2968264.18 0.000147 0.602225318 0.005902
4.3 2.189974 0.522003 3255515.56 0.000143 0.704712798 0.006906
4.8 2.447618 0.583415 3638517.39 0.000135 0.831034874 0.008144
5.2 2.640851 0.629474 3925768.76 0.00013 0.931599728 0.00913
5.5 2.834084 0.675533 4213020.13 0.000129 1.064665915 0.010434
5.8 2.962906 0.706239 4404521.05 0.000125 1.127571171 0.01105
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
46
Universitas Indonesia
6.0 3.091728 0.736945 4596021.96 0.00012 1.178642258 0.011551
6.7 3.413783 0.81371 5074774.25 0.000117 1.396797697 0.013689
Dari data di atas kemudian dibuat Gambar Ct vs Fn dan Ct vs Re pada
rasio S/L 0.4-R/L 0.1 sebagai berikut:
Gambar 4. 12 Koefisien Hambatan Total Kapal Metode Numerik S/L 0.4-R/L0.1
Gambar 4. 13 Hubungan Ct dengan Re Metode Numerik pada rasio S/L 0.4-R/L0.1
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
47
Universitas Indonesia
4.2.3 Rasio S/L 0.4-R/L 0.2
Data yang dihasilkan pada percobaan dengan simulasi kapal yang
dilakukan pada HullSpeed ( software Maxsurf) adalah sebagai berikut :
Tabel 4. 12 Data hasil simulasi Maxsurf “HullSpeed” pada S/L 0.4-R/L 0.2
knot V(m/s) Fn Ct Re Rt (kg) Rt (Kn) 1.5 0.7671 0.182846 0.000206 1140336.05 0.12445429 0.00122 1.8 0.89495 0.21332 0.000168 1330392.059 0.13804002 0.001353 2.1 1.086725 0.259032 0.000144 1615476.071 0.17456452 0.001711 2.4 1.214575 0.289506 0.000135 1805532.08 0.20397905 0.001999 2.9 1.470275 0.350455 0.000121 2185644.097 0.26830385 0.002629 3.1 1.598125 0.380929 0.000121 2375700.105 0.31675237 0.003104 3.5 1.7899 0.426641 0.00012 2660784.118 0.39632289 0.003884 3.8 1.91775 0.457115 0.00012 2850840.126 0.4535325 0.004445 4.0 2.0456 0.48759 0.00012 3040896.134 0.51553033 0.005052 4.5 2.3013 0.548538 0.000119 3421008.151 0.64751002 0.006346 4.8 2.42915 0.579013 0.000118 3611064.16 0.7148451 0.007005 5.0 2.557 0.609487 0.000117 3801120.168 0.7883596 0.007726
Dari data di atas kemudian dibuat gambar CT (Total Resistance
Coefficient) vs Fn (Froude Number) dan Ct vs Re (Reynold Number) rasio S/L
0.4-R/L 0.2 sebagai berikut:
Gambar 4. 14 Koefisien Hambatan Total Kapal Metode Numerik S/L 0.4-R/L 0.2
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
48
Universitas Indonesia
Gambar 4. 15 Hubungan Ct dengan Re Metode Numerik pada rasio S/L 0.4 - R/L 0.2
Setelah itu dibandingkan nilai koefisienhambatan total antara S/L0.4-
R/L0.0; S/L0.4-R/L0.1 dan S/L0.4-R/L0.2 terhadap nilai Fn dan Re. Gambar
perbandingannya adalah sebagai berikut:
Gambar 4. 16 Komparasi Koefisien Hambatan Total Lambung Terhadap Nilai Fn Pada
Setiap Konfigurasi Jarak Membujur Antara Lambung Hasil Simulasi Hullspeed
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
49
Universitas Indonesia
Gambar 4. 17 Komparasi Koefisien Hambatan Total Lambung Terhadap Nilai Re Pada Setiap Konfigurasi Jarak Membujur Antara Lambung Hasil Simulasi Hullspeed
4.3 Analisis Hasil Numerik dan Eksperimen
Kapal katamaran dengan konfigurasi S/L 0.2 – 0.4 memiliki karakteristik
yang berbeda. Pengaruh konfigurasi jarak lambung secara melintang memberikan
dampak terhadap nilai hambatan yang dihasilkan. Nilai perbandingan ke-3 ratio
S/L akan diperlihatkan pada Gambar 4.7 (hasil eksperimen) dan Gambar 4.15
(hasil numerik).
4.3.1 Analisis Gambar Koefisien Hambatan Total (Ct) terhadap Froude
Number (Fn)
Pada Gambar 4.8 dan 4.17 (hubungan antara koefisien hambatan total (Ct)
dengan Froude number (Fn) menunjukkan bahwa ke-3 ratio R/L tersebut
memiliki trend yang sama, yaitu memiliki nilai yang cukup signifikan pada
bilangan Froude ≈ 0.2 kemudian bergerak turun seiring dengan bertambahnya
bilangan Froude. Pada konfigurasi R/L 0.1; Fn 0.2 - 0.3, besar koefisen hambatan
total lebih kecil dari konfigurasi R/L 0.0 dengan nilai Fn yang sama. Tapi
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
50
Universitas Indonesia
selanjutnya dari Fn > 0.3, nilai koefisien hambatan toatal pada konfigurasi R/L 0.0
lebih besar dari R/L 0.1 setiap kenaikan Fn. Selanjutnya pada konfigurasi R/L 0.2
memiliki koefisien hambatan total yang terkecil dibanding konfigurasi R/L 0.0
dan R/L 0.1 di setiap kenaikan Fn. Sedangkan nilai koefisien hambatan total yang
didapat dari kapal model monohull lebih besar hampir dua kali lipat dari nilai
hambatan total konfigurasi R/L.
Koefisien hambatan total merupakan penggabungan dari beberapa
komponen koefisien. diantaranya koefisien hambatan viskos dan koefisien
hambatan gelombang [Molland.2008]. Berdasarkan data eksperimen tersebut.
mengindikasikan bahwa koefisien hambatan viskos memiliki nilai yang besar
pada kecepatan awal saat bilangan Froude rendah sehingga besar nilai pada
kecepatan awal sangat didominasi oleh koeifisen hambatan viskos.
4.3.2 Analisis Gambar Koefisien Hambatan Total (Ct) terhadap
Reynold Number (Re)
Pada Gambar 4.9 dan 4.18 (hubungan antara Ct dengan Re) menunjukkan
bahwa ke-3 ratio R/L mengalami transisi dari aliran laminar menuju aliran
turbulent pada nilai Re 1.50 x 106 - 2.0 x 10 untuk metode eksperimen dan nilai Re
antara 1.75 x 106 untuk metode numerik. Dengan konfigurasi R/L mempengaruhi
cepat lambatnya transisi aliran dari laminar menuju turbulent. Pada metode
eksperimen dengan rasio R/L 0.2 akan mempercepat terjadinya transisi dan untuk
rasio R/L 0.0 akan menunda terjadinya transisi aliran laminar menuju turbulent.
Pada metode numerik rasio R/L tidak berpengaruh pada cepat lambatnya
transisi aliran dari laminar menuju turbulent yaitu memiliki proses transisi dengan
trend yang sama untuk setiap konfigurasinya. Hal ini dikarenakan pada ketiga
rasio tersebut. aliran transisi sama-sama terjadi pada Re 1.75 x 106.
4.3.3 Komparasi Metode Eksperimen dan Numerik
Berikut ini merupakan perbandingan nilai hambatan total baik metode
eksperimen maupun numerik yang ditunjukkan pada Gambar 4.9 dan 4.16.
sebagai berikut :
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
51
Universitas Indonesia
Gambar 4. 18 Perbandingan Koefisien Hambatan Total Terhadap Fn Kapal Numerik & Eksperimen Pada S/L 0.2-0.4
Perbedaan lebih besarnya hasil pada metode eksperimen dibanding dengan
metode numerik ini dapat ditunjukkan pada besar standar deviasi. Konfigurasi
R/L 0.0 memiliki standar deviasi sebesar 8.6x10-5 dan 4.6x10-5 dimana standar
deviasi data eksperimen ≈ 1.86 kali lebih besar dari data numerik. Kemudian pada
konfigurasi R/L 0.1 sebesar 9.1x10-5 dan 5.5x10-5 dengan nilai standar deviasi
eksperimen ≈ 1.6 kali lebih besar. Sama halnya dengan konfigurasi R/L 0.2
memiliki standar deviasi sebesar 5.2x10-5 dan 2.1x10-5 dengan standar deviasi
eksperimen ≈ 1.9 kali lebih besar. Hal ini mengindikasikan bahwa metode
eksperimen memiliki penyimpangan data yang lebih besar dibandingkan dengan
data numerik.
Adanya perbedaan hasil antara metode eksperimen dan numerik
disebabkan karena beberapa faktor. diantaranya : (a) Perbedaan dimensi saat
pemodelan kapal (hull form) yaitu pada eksperimen hanya diketahui Cb.
sedangkan pada numerik diketahui nilai Cb. Cw dan Cm. Sehingga akan
mempengaruhi faktor hasil yang diperoleh. (b) Adanya kemungkinan peralatan uji
tarik yang perlu di kalibrasi ulang. Kalibrasi alat akan mempengaruhi hasil
pengujian. (c) Beban yang diberikan saat pengujian tidak memenuhi seluruh
bagian hull (ada ruang kosong tanpa beban) sedangkan pada numerik pembebanan
diberikan secara merata. sehingga perbedaan peletakan beban tersebut akan
mempengaruhi hasil dari uji tarik.. (d) Kondisi air yang dipakai saat pengujian
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
52
Universitas Indonesia
tidak tenang, terdapat pengaruh angin yang membuat air menimbulkan gelombang
kecil.
4.3.4 Pengaruh Konfigurasi Jarak Lambung secara Membujur (R/L)
Efek interaksi pada konfigurasi demihull kedua lambung pada arah
melintang (S/L) sangat berpengaruh. Jarak pemisah antara demihull (S/L) adalah
sangat krusial akan terjadinya interaksi gelombang timbul (wave making) yang
saling berlawanan dari depan (bow) menjalar ke belakang (stern) kapal. Namun.
dengan jarak dan kecepatan tertentu. efek interaksi gelombang dapat negatif
(menguntungkan) dimana hambatan gelombang yang ditimbulkan menjadi lebih
kecil.
Konfigurasi demihull secara membujur ( R/L ) menimbulkan intereferensi
gelombang yang lebih kecil dibandingkan konfigurasi demihull yang sejajar.
Fenomena ini terjadi akibat adanya formasi pertemuan dua moda gelombang yang
saling menguatkan pada konfigurasi demihull yang sejajar dan masing-masing
berasal dari haluan (bow). Berbeda halnya dengan konfigurasi demihull secara
membujur, pada konfigurasi ini akan terbentuk pertemuan dua moda gelombang
yang tidak menguatkan diakibatkan oleh sibakan gelombang yang terjadi didepan
(bow) dari lambung yang satu dapat mengecil dan menghilang oleh adanya
sibakan gelombang dibelakang (stern) dari lambung lainnya.
Sistem gelombang transversal juga memberikan kontribusi signifikan
terhadap besarnya hambatan yang dihasilkan. Pada konfigurasi yang sejajar secara
membujur ( R/L = 0) besarnya hambatan akan dipengaruhi oleh kuatnya pola
gelombang dan fase yang sama. Sedangkan pada konfigurasi R/L≠0, sistem
gelombang transversal akan berkurang akibat area interaksi gelombang yang
semakin kecil disepanjang demihull sehingga hal ini yang menyebabkan nilai
hambatan pada konfigurasi staggered hull akan mengalami penurunan
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
53 Universitas Indonesia
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari penelitian ini dapat disimpulkan beberapa hal antara lain:
1. Nilai hambatan total terbesar pada Fn 0.2-0.32 dimiliki oleh
konfigurasi R/L 0.1. Dan selanjutnya untuk Fn > 0.32, nilai ambatan
total terbesar dimiliki oleh monohull.
2. Nilai koefisien hambatan total monohull lebih besar hampir daripada
konfigurasi. Pada konfigurasi, nilai koefisien hambatan total terbesar
pada Fn 0.2-0.3 terjadi pada konfigurasi R/L 0.1. Tetapi selanjutnya
pada Fn > 0.3, nilai koefisien hambatan total lebih kecil dari pada
konfigurasi R/L 0.0. Konfigurasi R/L memiliki koefisien hambatan
paling kecil.
3. Metode eksperimen memiliki nilai koefisien yang bebrbeda
dibandingkan metode numerik. Hal ini disebabkan oleh berbagai
faktor. Metode eksperimen memiliki penyimpangan data yang lebih
besar dibandingkan dengan data numerik.
4. Konfigurasi lambung secara membujur (R/L) memberikan pengaruh
yang signifikan terhadap penurunan hambatan. Semakin besar nilai
R/L, maka semakin kecil nilai hambatan yang dihasilkan. Berdasarkan
hal tersebut, maka dapat dikatakan bahwa konfigurasi terbaik untuk
mendapatkan nilai hambatan terendah adalah konfigurasi R/L 0.2.
5.2 Saran
Berikut ini adalah saran dari penulis untuk mendukung kenajuan
penelitian selanjutnya:
1. Penggunaan kolam tarik merupakan hal yang harus dilakukan untuk
mendapatkan hasil yang maksimal.
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
54
Universitas Indonesia
2. Perlu dilakukan kalibrasi ulang pada load cell karena perbedaan data
eksperimen dan numerik yang cukup besar.
3. Kedepannya perlu dilakukan penelitian dengan konfigurasi yang
berbeda untuk mendapatkan hasil yang pasti.
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
55 Universitas Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
Couser, P R, Molland, A, F, Amstrong N and Utama, I K A P. 1997. Calm Water Powering Prediction for High Speed Catamarans, Procs. of FAST 1997, Sydney, 21-23 July.
Doctors, L.J. and Scare, R.J. (2003). Optimization of trimaran sidehull for
Minimum resistance, Proceeding of Seventh International Conference on Fast
Sea transportation. FAST’2003, Ischia-Italy, October 2003.
Harvald, S A. 1983. Resistance and Propulsion of Ships, John Wiley and Sons, Toronto, Canada.
Hogben, N dan Standing, R (1975), Wave Pattern Resistance Fnom Routine
Model Tests, Trans. RINA, Vol. 117.
Insel, M and Molland, A F (1991). An Investigation into the Resistance
Components of High Speed Displacement Catamarans. Meeting of the Royal
Institution of Naval architects.
Insel, M and Molland, A F (1992). An Investigation into the Resistance
Components of High Speed Displacement Catamarans. Trans RINA Vol. 134.
ITTC (2002), Recommended Procedure and Guidelines, Testing and Extrapolation Methodisn Resistance Towing Tank Tests, ITTC 7,5-02-02-02.
ITTC (2002), Recommended Procedure and Guidelines, Model Manufacture: Ship Models, ITTC 7,5-01-01-01.
Jamaluddin, A., Utama, I.K.A.P., Murdijanto (2011), Evaluation of Molland’s
Viscous Form Factor of Katamaran Configuration using Experimental Tank
Test Results, The 12th International Conference on QIR (Quality in Research),
ISSN 114-1284, Bali, Indonesia, July 4 – 7, 2011.
Milward, A. (1992). The Effect of hull separation and restricted water Depth on
Catamaran Resistance. Trans. Royal Institution of Naval architects, Vol. 134,
pp 341-346, Discussion pp 347-349.
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
56
Universitas Indonesia
Molland, A.F. (2008). A Guide to Ship Design, Construction and Operation. The
Maritime Engineering Reference Book, Butterworth-Heinemann, Elsevier.
Moraes, H.B., Vasconcellos J.M., and Latorre R.G. 2004. Wave Resistance for
High Speed Catamaran. Ocean Engineering, Volume 31, Issue 17-18, Dec
2004. Pp. 2253 – 2282.
Parsons, Michael G. 2003. Ship Design and Construction Volume II. Jersey City :
The Society of Naval Architect and Marine Engineering.
Seif, M.S. and Amini, E. (2004). Performance Comparison between Planing
Monohull and catamaran at High Fnoude Numbers. Iranian Journal of
Science & Technology, Transaction B, Vol. 28 no. B4.
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
Lampiran 1
LAMPIRAN
1. Data Hasil Pengukuran untuk Setiap Konfigurasi R/L
Data ini dihasilkan dari pengukuran uji tarik menggunakan load cell.
Pengujian dilakukan dengan merekam hasil tegangan tali pada load cell
melalui data akusisi yang terbaca pada komputer.
Time Konfigurasi 0.0
Konfigurasi 0.1
Konfigurasi 0.2
1 2 3 1 2 3 1 2 3
0.001 0.007019 0.00366 0.00763 0.00671 0.005798 0.004578 0.00549 0.007629 0.005798
0.002 0.007324 0.0058 0.00763 0.00763 0.00824 0.007935 0.00549 0.007935 0.004273
0.003 0.005493 0.00519 0.00763 0.00855 0.007324 0.008545 0.0058 0.007629 0.004273
0.004 0.005188 0.00458 0.00763 0.00732 0.006714 0.007629 0.00336 0.006409 0.004883
0.005 0.003967 0.00092 0.00671 0.00458 0.005493 0.004273 0.00549 0.006714 0.004883
0.006 0.005188 0.00549 0.0061 0.00488 0.005493 0.007935 0.0058 0.006104 0.004883
0.007 0.006409 0.00519 0.00458 0.00763 0.004273 0.007324 0.00702 0.004578 0.004883
0.008 0.005493 0.00488 0.00488 0.00794 0.004578 0.00885 0.0058 0.004273 0.005493
0.009 0.005798 0.00671 0.00458 0.00702 0.005188 0.007324 0.0061 0.004883 0.005493
0.01 0.006714 0.00488 0.00488 0.00671 0.005493 0.006104 0.00427 0.004883 0.007019
0.011 0.006409 0.0058 0.0061 0.0061 0.005798 0.005493 0.00671 0.005798 0.006409
0.012 0.006409 0.00671 0.00519 0.00549 0.006409 0.004578 0.00702 0.004883 0.006714
0.013 0.006714 0.00702 0.0058 0.0058 0.007019 0.005188 0.00702 0.003967 0.007324
0.014 0.007019 0.00732 0.00488 0.00519 0.007324 0.004883 0.00702 0.006104 0.00824
0.015 0.007629 0.00794 0.0061 0.00549 0.007629 0.006104 0.00641 0.004883 0.008545
0.016 0.009155 0.00824 0.00671 0.00549 0.007629 0.005188 0.00641 0.006104 0.007935
0.017 0.00885 0.0058 0.00641 0.00549 0.007019 0.006104 0.00641 0.005188 0.007935
0.018 0.00824 0.00855 0.00763 0.00549 0.007935 0.004273 0.0061 0.003967 0.007629
0.019 0.003662 0.00794 0.00794 0.0061 0.006409 0.007324 0.00549 0.007324 0.005798
0.02 0.006104 0.00763 0.00824 0.00732 0.007629 0.006104 0.00366 0.007324 0.003052
0.021 0.007629 0.00671 0.00885 0.00641 0.006104 0.007019 0.00519 0.007324 0.007019
0.022 0.006104 0.0058 0.00824 0.00794 0.007935 0.006409 0.00549 0.007629 0.005188
0.023 0.005493 0.0058 0.00732 0.00732 0.006714 0.008545 0.00519 0.004578 0.005188
0.024 0.005798 0.00519 0.00794 0.00855 0.006104 0.00824 0.00458 0.006409 0.004883
0.025 0.005188 0.00336 0.00794 0.00732 0.002747 0.007629 0.00641 0.006714 0.005798
0.026 0.003967 0.00488 0.0061 0.00885 0.004578 0.006714 0.00519 0.006104 0.005493
0.027 0.005798 0.00549 0.00336 0.00885 0.004578 0.007629 0.00641 0.006409 0.005798
0.028 0.005493 0.0061 0.00458 0.00732 0.005493 0.007629 0.0058 0.005188 0.005798
0.029 0.005493 0.0058 0.00458 0.00427 0.003052 0.007935 0.00641 0.004273 0.005493
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
(Lanjutan)
0.03 0.006714 0.00488 0.0061 0.00275 0.005493 0.006104 0.00763 0.004578 0.005798
0.031 0.005798 0.0061 0.00488 0.00641 0.006104 0.005188 0.00702 0.004883 0.005798
0.032 0.006104 0.0058 0.0058 0.00183 0.006104 0.004273 0.00763 0.005188 0.005188
0.033 0.006714 0.00702 0.0061 0.0058 0.006409 0.001526 0.00824 0.005188 0.006409
0.034 0.006409 0.00702 0.0058 0.0058 0.006409 0.005188 0.00671 0.005493 0.007019
0.035 0.007629 0.00549 0.00671 0.0058 0.006714 0.005493 0.00732 0.004273 0.007324
0.036 0.007935 0.00855 0.0061 0.0061 0.007324 0.006714 0.00641 0.002441 0.008545
0.037 0.007935 0.00732 0.0061 0.0058 0.00824 0.006104 0.00641 0.005798 0.007629
0.038 0.00824 0.00763 0.00794 0.0061 0.004883 0.006409 0.00549 0.006714 0.006409
0.039 0.007629 0.00794 0.00855 0.00702 0.00824 0.007324 0.0058 0.006714 0.007019
0.04 0.007935 0.00763 0.00855 0.00732 0.007629 0.006409 0.00427 0.006409 0.006409
0.041 0.007324 0.00732 0.00946 0.00641 0.007629 0.006714 0.00488 0.005493 0.005798
0.042 0.006104 0.0061 0.00855 0.00702 0.007019 0.006409 0.0058 0.007629 0.005188
0.043 0.006104 0.00549 0.00885 0.00702 0.006409 0.00885 0.00549 0.007629 0.005188
0.044 0.005798 0.00458 0.00732 0.00732 0.006409 0.00824 0.00488 0.007629 0.006104
0.045 0.005493 0.00519 0.00458 0.00794 0.005493 0.00824 0.00519 0.007629 0.005493
0.046 0.004883 0.00427 0.0061 0.00824 0.004883 0.00824 0.00671 0.005798 0.005188
0.047 0.003662 0.00519 0.0058 0.00794 0.005188 0.005798 0.00488 0.005493 0.003662
0.048 0.005493 0.00549 0.00549 0.00671 0.005493 0.007629 0.0061 0.004578 0.005493
0.049 0.005493 0.00702 0.0061 0.00794 0.005188 0.007324 0.00641 0.004273 0.005493
0.05 0.005493 0.00549 0.0058 0.00763 0.006104 0.005188 0.00671 0.001221 0.005188
0.051 0.006104 0.00702 0.00458 0.00702 0.006714 0.005493 0.00671 0.003967 0.005798
0.052 0.006714 0.00732 0.00458 0.00702 0.006104 0.003357 0.00702 0.004273 0.006409
0.053 0.007019 0.00763 0.0058 0.00641 0.006104 0.004883 0.00671 0.005188 0.007324
0.054 0.007629 0.00763 0.00732 0.00214 0.006714 0.005493 0.00702 0.003662 0.007019
0.055 0.007935 0.00855 0.0058 0.00183 0.007324 0.001831 0.00641 0.004273 0.007629
0.056 0.007629 0.00824 0.00641 0.00641 0.007629 0.005493 0.00732 0.005188 0.007324
0.057 0.00824 0.00671 0.0058 0.0058 0.007019 0.005188 0.00641 0.006104 0.007019
0.058 0.007629 0.00824 0.0061 0.00549 0.00824 0.005493 0.00488 0.007019 0.007935
0.059 0.007629 0.00763 0.00671 0.00641 0.004578 0.006104 0.00427 0.007019 0.006714
0.06 0.00824 0.00458 0.00794 0.0061 0.007324 0.006409 0.00519 0.007935 0.006714
0.061 0.007324 0.00671 0.00824 0.00641 0.00824 0.007935 0.00488 0.006714 0.005493
0.062 0.005798 0.0061 0.00794 0.00671 0.007019 0.007019 0.0058 0.007629 0.004883
0.063 0.004273 0.00488 0.00855 0.00794 0.006714 0.007324 0.00641 0.005798 0.004883
0.064 0.005493 0.00183 0.00671 0.00794 0.005188 0.007629 0.00519 0.007629 0.005493
0.065 0.005188 0.00397 0.00702 0.00763 0.005493 0.00824 0.0061 0.007019 0.004273
0.066 0.005188 0.00458 0.00702 0.00763 0.005188 0.007629 0.00336 0.005798 0.003662
0.067 0.006714 0.0061 0.00549 0.00732 0.005188 0.007629 0.00641 0.006104 0.005493
0.068 0.005493 0.00671 0.00305 0.00702 0.004883 0.006714 0.00641 0.005188 0.005798
0.069 0.005493 0.00519 0.00427 0.00641 0.005798 0.003662 0.00336 0.004273 0.005493
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
(Lanjutan)
0.07 0.006714 0.00641 0.00549 0.00641 0.007019 0.006104 0.00427 0.004578 0.006104
0.071 0.006714 0.00641 0.00488 0.0061 0.005798 0.004883 0.00794 0.003967 0.006104
0.072 0.006409 0.00641 0.0061 0.0058 0.006104 0.004578 0.00732 0.003662 0.005798
0.073 0.006714 0.00671 0.00488 0.00519 0.006104 0.006104 0.00824 0.004883 0.006409
0.074 0.007019 0.00671 0.00549 0.00488 0.005798 0.005188 0.00671 0.003967 0.007019
0.075 0.006714 0.00794 0.00641 0.00702 0.006714 0.006104 0.00641 0.005493 0.007629
0.076 0.00824 0.00855 0.00641 0.0061 0.007324 0.005493 0.00702 0.006104 0.006714
0.077 0.007935 0.00885 0.00732 0.00641 0.00824 0.005493 0.00641 0.006104 0.007935
0.078 0.007324 0.00794 0.00855 0.0058 0.007935 0.006714 0.00549 0.006714 0.006714
0.079 0.007935 0.00824 0.00824 0.00641 0.007629 0.006104 0.00244 0.006714 0.006409
0.08 0.007324 0.00916 0.00488 0.00641 0.007019 0.006409 0.00305 0.006714 0.005798
0.081 0.007324 0.00671 0.00794 0.00671 0.007629 0.006104 0.00519 0.007935 0.006104
0.082 0.005798 0.0061 0.00824 0.00671 0.007324 0.008545 0.00519 0.007629 0.005798
0.083 0.005798 0.0058 0.00824 0.00794 0.006714 0.008545 0.00488 0.008545 0.005188
0.084 0.005493 0.00549 0.00519 0.00794 0.006714 0.007935 0.0058 0.006104 0.004273
0.085 0.005188 0.00549 0.00732 0.00763 0.004883 0.007324 0.00488 0.006104 0.005798
0.086 0.004883 0.00458 0.00702 0.00763 0.005188 0.00824 0.00671 0.007324 0.004883
0.087 0.005493 0.00519 0.00488 0.00794 0.004273 0.007629 0.00641 0.005493 0.004883
0.088 0.004883 0.00519 0.00488 0.00763 0.005188 0.007935 0.00671 0.004578 0.005188
0.089 0.005798 0.0061 0.0058 0.00702 0.006104 0.007629 0.00702 0.003967 0.005188
0.09 0.005798 0.0061 0.00366 0.00549 0.005493 0.006409 0.0061 0.004883 0.005493
0.091 0.004883 0.00488 0.00275 0.00641 0.006104 0.005188 0.00671 0.004883 0.006104
0.092 0.005493 0.00732 0.00366 0.00519 0.006104 0.005493 0.00702 0.004578 0.006104
0.093 0.006409 0.00641 0.0058 0.0058 0.005798 0.005493 0.00824 0.004578 0.006104
0.094 0.007324 0.00794 0.0061 0.00519 0.006104 0.006104 0.00702 0.003052 0.006409
0.095 0.007019 0.00763 0.0061 0.00549 0.007019 0.005798 0.00671 0.005188 0.007324
0.096 0.007935 0.00885 0.0061 0.00549 0.007019 0.005493 0.00305 0.005798 0.006104
0.097 0.00885 0.00794 0.00641 0.00641 0.00824 0.005798 0.00794 0.005798 0.007019
0.098 0.009155 0.00794 0.00702 0.00641 0.008545 0.006104 0.0061 0.007019 0.007019
0.099 0.007629 0.00763 0.00824 0.00671 0.007935 0.004578 0.00519 0.007019 0.006714
0.1 0.007019 0.00458 0.00824 0.00641 0.007629 0.006409 0.00366 0.006409 0.006409
0.101 0.007629 0.0058 0.00855 0.0058 0.007629 0.007019 0.00458 0.007629 0.006409
0.102 0.007324 0.0058 0.00763 0.00519 0.007324 0.001831 0.00519 0.007629 0.006104
0.103 0.006104 0.00519 0.00732 0.00702 0.005798 0.00824 0.00641 0.008545 0.004578
0.104 0.005493 0.00458 0.00763 0.00855 0.006104 0.00885 0.00519 0.007019 0.003967
0.105 0.003662 0.00397 0.00671 0.00916 0.005493 0.00885 0.0058 0.006714 0.004273
0.106 0.005188 0.00519 0.0061 0.00885 0.005493 0.005798 0.0058 0.006409 0.005493
0.107 0.005188 0.0058 0.00397 0.00824 0.005188 0.007629 0.00671 0.005493 0.004883
0.108 0.005493 0.0061 0.00549 0.00549 0.006409 0.007324 0.0058 0.006104 0.006409
0.109 0.004273 0.0058 0.00519 0.00366 0.005798 0.00824 0.00549 0.004883 0.006409
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
(Lanjutan)
0.11 0.005493 0.0061 0.00458 0.00702 0.003052 0.006409 0.00732 0.005188 0.003967
0.111 0.005798 0.0058 0.00549 0.0061 0.006104 0.004883 0.00702 0.003967 0.004578
0.112 0.007324 0.00641 0.00519 0.0058 0.004578 0.004578 0.00671 0.004883 0.007019
0.113 0.006409 0.00671 0.00549 0.0058 0.006409 0.004883 0.00732 0.006104 0.007324
0.114 0.007935 0.00671 0.00549 0.00519 0.003052 0.003662 0.00732 0.005493 0.007019
0.115 0.007935 0.00824 0.00671 0.00641 0.006409 0.006104 0.00855 0.005493 0.00824
0.116 0.00885 0.00794 0.00732 0.00549 0.007935 0.005188 0.00641 0.005493 0.007019
0.117 0.00824 0.00885 0.00702 0.0058 0.007629 0.005188 0.00641 0.005798 0.007019
0.118 0.007935 0.00855 0.00702 0.00458 0.00824 0.005493 0.00702 0.003357 0.005798
0.119 0.004578 0.00427 0.00885 0.0061 0.007019 0.006714 0.00458 0.006409 0.007324
0.12 0.007935 0.00702 0.00824 0.00671 0.007629 0.007019 0.00458 0.007629 0.006714
0.121 0.007629 0.00732 0.00794 0.00549 0.007324 0.006409 0.00488 0.007935 0.006104
0.122 0.006714 0.00671 0.00794 0.00702 0.007019 0.008545 0.0058 0.007935 0.005188
0.123 0.006104 0.0061 0.00855 0.00732 0.006409 0.007935 0.00549 0.007324 0.005188
0.124 0.004273 0.00488 0.00824 0.00794 0.006714 0.007935 0.00549 0.007324 0.004273
0.125 0.003967 0.00519 0.00702 0.00824 0.005493 0.008545 0.00519 0.007324 0.004883
0.126 0.006104 0.00488 0.00427 0.00824 0.004578 0.006714 0.00488 0.007629 0.004883
0.127 0.005493 0.00549 0.00336 0.00732 0.005493 0.007324 0.0058 0.005798 0.005493
0.128 0.004883 0.00519 0.00458 0.00855 0.005493 0.007019 0.00549 0.003967 0.005798
0.129 0.005188 0.00671 0.00488 0.00671 0.004883 0.007019 0.00671 0.004273 0.005188
0.13 0.004578 0.0058 0.00641 0.00641 0.006104 0.006409 0.00732 0.004273 0.005493
0.131 0.005188 0.00732 0.00519 0.0061 0.005188 0.005188 0.00671 0.001221 0.006104
0.132 0.004883 0.00641 0.00519 0.00488 0.006714 0.005798 0.00702 0.005188 0.006104
0.133 0.007324 0.00671 0.00549 0.0058 0.005493 0.004578 0.00641 0.004883 0.007324
0.134 0.007629 0.00702 0.0058 0.00641 0.006104 0.006104 0.00732 0.004578 0.007629
0.135 0.007324 0.00885 0.0058 0.00641 0.006104 0.005798 0.00732 0.009155 0.007629
0.136 0.007935 0.00824 0.00671 0.00458 0.007324 0.005798 0.00794 0.005798 0.007935
0.137 0.008545 0.00855 0.00763 0.0061 0.006409 0.005493 0.0058 0.005188 0.007629
0.138 0.00885 0.00671 0.00763 0.00275 0.00824 0.003662 0.0061 0.006104 0.007935
0.139 0.007324 0.00732 0.00916 0.00671 0.007324 0.006104 0.00214 0.006104 0.007019
0.14 0.007629 0.00732 0.00824 0.0061 0.007935 0.006104 0.00397 0.005798 0.007629
0.141 0.00824 0.00702 0.00794 0.00702 0.007629 0.006409 0.00488 0.00824 0.006104
0.142 0.006104 0.0058 0.00732 0.00732 0.007324 0.009155 0.00519 0.007935 0.004883
0.143 0.005493 0.0061 0.00794 0.00763 0.006409 0.00824 0.00488 0.006714 0.004883
0.144 0.001831 0.00519 0.00855 0.00763 0.005798 0.00885 0.00549 0.006714 0.003357
0.145 0.004273 0.0061 0.00702 0.00794 0.005188 0.008545 0.0058 0.007935 0.004578
0.146 0.003967 0.00214 0.00702 0.00732 0.004273 0.00824 0.00641 0.006409 0.005493
0.147 0.005493 0.00458 0.00549 0.00732 0.005493 0.007324 0.00549 0.005493 0.006104
0.148 0.001831 0.00427 0.00488 0.00732 0.002136 0.007019 0.00549 0.005188 0.007019
0.149 0.005188 0.00549 0.00549 0.00732 0.004883 0.007629 0.00183 0.005188 0.005493
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
(Lanjutan)
0.15 0.006104 0.00641 0.00519 0.00671 0.007324 0.006104 0.0058 0.004578 0.006409
0.151 0.006104 0.00275 0.00244 0.0061 0.005493 0.005798 0.00763 0.004883 0.006714
0.152 0.007324 0.0061 0.0058 0.00488 0.006104 0.004578 0.00549 0.004578 0.007019
0.153 0.006104 0.00732 0.00702 0.00427 0.005493 0.005188 0.00794 0.004578 0.007019
0.154 0.007019 0.00732 0.00519 0.00488 0.006409 0.005493 0.00794 0.004273 0.007629
0.155 0.00885 0.00794 0.00549 0.00488 0.007019 0.005188 0.00671 0.005188 0.007629
0.156 0.008545 0.00763 0.0061 0.0061 0.007324 0.004273 0.00702 0.006409 0.006714
0.157 0.00824 0.00885 0.00702 0.00641 0.007935 0.005188 0.0058 0.005493 0.005493
0.158 0.007935 0.00824 0.00794 0.0061 0.007324 0.005798 0.0061 0.006409 0.004273
0.159 0.007324 0.00732 0.00824 0.00366 0.00946 0.003052 0.0058 0.007324 0.005798
0.16 0.007629 0.00763 0.00824 0.00305 0.007629 0.006714 0.0058 0.006714 0.006104
0.161 0.007324 0.00763 0.00732 0.00336 0.008545 0.006409 0.00488 0.007629 0.004578
0.162 0.007324 0.00671 0.00763 0.00824 0.005188 0.008545 0.0058 0.007935 0.003967
0.163 0.005798 0.0061 0.00885 0.00702 0.004578 0.00824 0.0061 0.004578 0.005188
0.164 0.004883 0.00488 0.00732 0.00824 0.005493 0.00824 0.00488 0.007324 0.001831
0.165 0.003052 0.00458 0.00366 0.00794 0.005798 0.007629 0.00519 0.007935 0.001221
0.166 0.004883 0.0061 0.0058 0.00763 0.005188 0.008545 0.00519 0.006714 0.005493
0.167 0.004883 0.00305 0.0058 0.00671 0.005798 0.007324 0.00427 0.005798 0.006104
0.168 0.004578 0.00549 0.00488 0.00732 0.005493 0.007935 0.0061 0.004883 0.006104
0.169 0.004883 0.0058 0.00488 0.00671 0.006104 0.007935 0.00488 0.005188 0.006104
0.17 0.005493 0.00641 0.00488 0.00641 0.004883 0.005493 0.00671 0.004578 0.005493
0.171 0.005798 0.00641 0.00488 0.0058 0.006409 0.005493 0.00763 0.004883 0.005493
0.172 0.005798 0.00671 0.00549 0.00519 0.005493 0.004578 0.00702 0.004273 0.005798
0.173 0.006714 0.00702 0.00549 0.00427 0.007019 0.004883 0.00855 0.004578 0.006409
0.174 0.007324 0.00671 0.00458 0.0058 0.004578 0.004883 0.00702 0.004578 0.005798
0.175 0.008545 0.00794 0.0061 0.0061 0.007324 0.005798 0.00732 0.005493 0.007324
0.176 0.007935 0.00855 0.0058 0.00549 0.007019 0.002747 0.00671 0.007935 0.007629
0.177 0.008545 0.0061 0.00702 0.00671 0.007935 0.005493 0.00702 0.005493 0.007324
0.178 0.007629 0.00855 0.00763 0.00549 0.008545 0.005798 0.00519 0.005798 0.006409
0.179 0.007629 0.00794 0.00855 0.00794 0.007019 0.006409 0.00458 0.006714 0.007324
0.18 0.007324 0.00763 0.00794 0.00763 0.007629 0.007324 0.00458 0.006714 0.007019
0.181 0.006104 0.00702 0.00824 0.00732 0.007019 0.007629 0.00549 0.008545 0.007019
0.182 0.006714 0.0058 0.00855 0.00732 0.007324 0.006714 0.00488 0.007935 0.006104
0.183 0.006104 0.00641 0.00794 0.00855 0.006409 0.004273 0.00549 0.007935 0.005188
0.184 0.005188 0.00488 0.00732 0.00794 0.005798 0.00824 0.00549 0.007019 0.004883
0.185 0.005493 0.00519 0.00702 0.00855 0.006104 0.008545 0.00427 0.007935 0.003967
0.186 0.006104 0.00214 0.0061 0.00702 0.005188 0.006714 0.00549 0.007019 0.004883
0.187 0.005188 0.00427 0.00427 0.00458 0.004578 0.007629 0.0058 0.005798 0.005493
0.188 0.004883 0.00549 0.00305 0.00763 0.004883 0.007324 0.00641 0.003357 0.005493
0.189 0.005798 0.00519 0.00519 0.00641 0.005798 0.005493 0.0058 0.004883 0.005493
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
(Lanjutan)
0.19 0.007019 0.00641 0.00549 0.00641 0.005798 0.002136 0.00702 0.003357 0.005493
0.191 0.006104 0.00549 0.0058 0.00397 0.007019 0.005188 0.00458 0.006104 0.006104
0.192 0.006104 0.0058 0.0061 0.00641 0.006714 0.004578 0.00794 0.005188 0.006409
0.193 0.006714 0.00702 0.00549 0.0061 0.006409 0.005493 0.00763 0.005493 0.005798
0.194 0.006714 0.00732 0.0061 0.0061 0.007324 0.005798 0.00824 0.005798 0.006714
0.195 0.007935 0.00763 0.0058 0.0061 0.006409 0.005798 0.00549 0.004883 0.007324
0.196 0.007324 0.00824 0.00641 0.00305 0.008545 0.004883 0.00702 0.005493 0.006714
0.197 0.009155 0.00824 0.00702 0.0058 0.007629 0.005493 0.00641 0.005493 0.007324
0.198 0.007019 0.00732 0.00702 0.00641 0.009155 0.006104 0.0058 0.006409 0.006714
0.199 0.007324 0.00855 0.00763 0.0058 0.00824 0.006104 0.0058 0.007629 0.007019
0.2 0.007935 0.00641 0.00763 0.0058 0.00824 0.007629 0.00488 0.007629 0.005493
0.201 0.006409 0.00702 0.00855 0.00641 0.007324 0.006409 0.00519 0.008545 0.005798
0.202 0.006409 0.00671 0.00885 0.00671 0.006714 0.007324 0.00427 0.007019 0.005493
0.203 0.006104 0.00549 0.00763 0.00732 0.006409 0.006714 0.00519 0.005493 0.005493
0.204 0.005188 0.00427 0.00427 0.0061 0.004273 0.00824 0.0058 0.007935 0.004578
0.205 0.004273 0.00427 0.00732 0.00794 0.004883 0.00824 0.00702 0.007324 0.005188
0.206 0.004883 0.00336 0.0058 0.00763 0.005188 0.007324 0.0058 0.006714 0.005493
0.207 0.006104 0.00427 0.00671 0.00824 0.004273 0.007629 0.0058 0.006104 0.005188
0.208 0.004578 0.00549 0.00488 0.00763 0.003967 0.006714 0.0061 0.006409 0.004883
0.209 0.005798 0.0058 0.0058 0.00702 0.004578 0.006714 0.0061 0.004578 0.005493
0.21 0.005798 0.00275 0.00488 0.00671 0.005188 0.006714 0.00763 0.004578 0.005798
0.211 0.005493 0.00671 0.00153 0.00549 0.005188 0.005493 0.00732 0.004273 0.005493
0.212 0.005798 0.00641 0.00519 0.00519 0.006409 0.004578 0.00732 0.001221 0.004883
0.213 0.006409 0.00732 0.0058 0.00549 0.007324 0.003967 0.00702 0.004578 0.005798
0.214 0.006714 0.0061 0.00519 0.0058 0.006409 0.004883 0.00732 0.005188 0.006409
0.215 0.00824 0.00794 0.00671 0.0058 0.007324 0.005188 0.00549 0.006104 0.007019
0.216 0.009155 0.00794 0.00702 0.0061 0.007629 0.005798 0.00641 0.005493 0.007324
0.217 0.007935 0.00916 0.00671 0.00702 0.007629 0.007019 0.00671 0.004578 0.006104
0.218 0.007629 0.00855 0.00855 0.00519 0.007935 0.006714 0.0061 0.007019 0.006104
0.219 0.007019 0.00794 0.00885 0.00702 0.006409 0.005798 0.00488 0.007019 0.006104
0.22 0.007324 0.00794 0.00916 0.0061 0.008545 0.006409 0.00519 0.007935 0.006409
0.221 0.007019 0.00671 0.00732 0.00427 0.007324 0.006714 0.00519 0.00885 0.006104
0.222 0.006409 0.00519 0.00824 0.00732 0.004578 0.007629 0.00519 0.007935 0.007935
0.223 0.006104 0.00549 0.00824 0.00641 0.006409 0.007935 0.00549 0.007324 0.006409
0.224 0.005798 0.00519 0.00702 0.00458 0.005798 0.00885 0.00549 0.007019 0.005493
0.225 0.004578 0.00397 0.00732 0.00763 0.004883 0.00824 0.0061 0.006714 0.005188
0.226 0.004883 0.00397 0.0058 0.00641 0.005188 0.007935 0.00549 0.005798 0.006104
0.227 0.003662 0.0061 0.00488 0.00702 0.005493 0.007935 0.0061 0.006104 0.005493
0.228 0.004883 0.00458 0.00397 0.00702 0.005493 0.007629 0.0058 0.004578 0.006104
0.229 0.005493 0.0058 0.00519 0.00732 0.006104 0.006714 0.0061 0.003967 0.004578
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
(Lanjutan)
0.23 0.005798 0.00549 0.00519 0.00671 0.004578 0.007324 0.00732 0.005188 0.004578
0.231 0.007019 0.0061 0.00488 0.0061 0.005188 0.004883 0.00702 0.004578 0.003662
0.232 0.005798 0.00671 0.00214 0.00519 0.006714 0.005493 0.00855 0.004273 0.003967
0.233 0.006409 0.00671 0.00549 0.00549 0.007629 0.004883 0.00732 0.004578 0.003052
0.234 0.004578 0.00794 0.00641 0.00519 0.006409 0.004883 0.00824 0.003357 0.006714
0.235 0.007324 0.00824 0.0061 0.00549 0.008545 0.005188 0.00671 0.001831 0.005188
0.236 0.007935 0.00855 0.00671 0.00549 0.007324 0.004883 0.00732 0.005188 0.005493
0.237 0.004578 0.00794 0.00763 0.0061 0.00885 0.006409 0.00641 0.006104 0.00824
0.238 0.007324 0.00458 0.00824 0.0058 0.007935 0.006409 0.0058 0.006714 0.007019
0.239 0.007935 0.00702 0.00458 0.0058 0.00824 0.005798 0.00641 0.006714 0.006714
0.24 0.007324 0.00702 0.00855 0.00702 0.007324 0.007324 0.00458 0.004273 0.005493
0.241 0.007935 0.00641 0.00824 0.0061 0.007629 0.007019 0.00488 0.007629 0.006714
0.242 0.006104 0.00641 0.00671 0.00763 0.007019 0.007935 0.00183 0.00824 0.006104
0.243 0.006104 0.0058 0.00824 0.00519 0.006714 0.007324 0.00549 0.007629 0.005493
0.244 0.004883 0.00305 0.00763 0.00732 0.005798 0.007019 0.00549 0.006409 0.003967
0.245 0.004273 0.00488 0.00671 0.00458 0.005798 0.008545 0.00519 0.003357 0.005188
0.246 0.005188 0.0061 0.00702 0.00549 0.004578 0.007935 0.00458 0.006104 0.004883
0.247 0.005493 0.00458 0.00488 0.00671 0.003967 0.003357 0.0058 0.005188 0.004883
0.248 0.004883 0.00549 0.00519 0.00794 0.005798 0.007019 0.0058 0.005188 0.004883
0.249 0.005493 0.00519 0.00458 0.00702 0.005493 0.007019 0.00732 0.004883 0.005493
0.25 0.006104 0.00305 0.00519 0.00671 0.004578 0.005188 0.00671 0.001221 0.006104
0.251 0.005798 0.00549 0.00427 0.00671 0.005798 0.001831 0.00702 0.004578 0.006104
0.252 0.006104 0.0061 0.0061 0.00549 0.006104 0.004883 0.00763 0.004578 0.006104
0.253 0.006409 0.00671 0.0058 0.0061 0.006104 0.004578 0.0061 0.005188 0.006409
0.254 0.007935 0.00336 0.00549 0.00549 0.006104 0.002136 0.00732 0.006104 0.007324
0.255 0.007324 0.00794 0.0058 0.00427 0.006714 0.005493 0.00671 0.004883 0.007019
0.256 0.00824 0.00794 0.00641 0.00549 0.007019 0.004578 0.00763 0.004883 0.007629
0.257 0.00885 0.00885 0.00671 0.0061 0.007324 0.007324 0.0058 0.005798 0.007629
0.258 0.00824 0.00549 0.0061 0.0058 0.009766 0.005798 0.0061 0.005493 0.007019
0.259 0.007629 0.00794 0.00916 0.0058 0.007935 0.006409 0.00549 0.004883 0.006714
0.26 0.008545 0.00732 0.00824 0.0061 0.007324 0.007019 0.00427 0.007019 0.006714
0.261 0.007935 0.0058 0.00794 0.0061 0.007629 0.007324 0.00519 0.007935 0.006104
0.262 0.006409 0.00732 0.00855 0.00732 0.003967 0.007935 0.00549 0.00824 0.005798
0.263 0.006104 0.0058 0.00763 0.00824 0.006714 0.007935 0.00458 0.008545 0.005188
0.264 0.005493 0.00549 0.00549 0.00855 0.004883 0.008545 0.00549 0.007019 0.003357
0.265 0.004578 0.00397 0.00702 0.00732 0.005493 0.00885 0.00549 0.006409 0.005798
0.266 0.004883 0.00153 0.0061 0.00732 0.005188 0.00824 0.00519 0.006409 0.005188
0.267 0.006409 0.00549 0.0061 0.00671 0.004883 0.00824 0.0061 0.005798 0.004883
0.268 0.006104 0.00549 0.00458 0.00702 0.006104 0.007629 0.00549 0.006104 0.005188
0.269 0.005798 0.00549 0.00214 0.00794 0.004883 0.006104 0.0061 0.005493 0.005798
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
(Lanjutan)
0.27 0.005493 0.00671 0.00488 0.00732 0.006104 0.005798 0.00458 0.003662 0.005493
0.271 0.005798 0.00641 0.00519 0.00244 0.006714 0.002747 0.00702 0.004273 0.005798
0.272 0.005493 0.0058 0.00549 0.00519 0.006409 0.004883 0.00671 0.004273 0.006104
0.273 0.006409 0.00641 0.0058 0.00549 0.007019 0.005493 0.00702 0.002441 0.006409
0.274 0.007935 0.00702 0.0061 0.00549 0.006104 0.006104 0.00671 0.004883 0.007019
0.275 0.007324 0.00732 0.0061 0.0058 0.007629 0.005798 0.00763 0.004883 0.006409
0.276 0.007629 0.00855 0.00275 0.0061 0.007629 0.005798 0.00702 0.006104 0.007324
0.277 0.007935 0.00885 0.00671 0.0058 0.007935 0.005493 0.00671 0.006714 0.007324
0.278 0.009766 0.00458 0.00763 0.00519 0.007935 0.002136 0.00641 0.005798 0.007629
0.279 0.007019 0.00732 0.00794 0.0061 0.007935 0.006409 0.0061 0.006714 0.005798
0.28 0.007324 0.00794 0.00794 0.00641 0.007324 0.006409 0.00397 0.007019 0.007019
0.281 0.006409 0.00702 0.00702 0.00641 0.007935 0.007324 0.0058 0.007629 0.006104
0.282 0.005798 0.0058 0.00855 0.00671 0.007324 0.007019 0.00488 0.00824 0.005493
0.283 0.005188 0.00549 0.00763 0.00885 0.005798 0.007935 0.00183 0.007935 0.004578
0.284 0.004883 0.00458 0.0061 0.00671 0.005798 0.00885 0.00488 0.007019 0.003967
0.285 0.004578 0.00458 0.0058 0.00824 0.005493 0.008545 0.00488 0.007324 0.003967
0.286 0.005493 0.00427 0.00671 0.00824 0.004578 0.007935 0.0058 0.007324 0.005493
0.287 0.004578 0.00549 0.00519 0.00702 0.005188 0.007935 0.0058 0.007629 0.006409
0.288 0.005493 0.00549 0.00458 0.00366 0.005188 0.007629 0.00702 0.005798 0.006104
0.289 0.006409 0.00641 0.00427 0.00702 0.005493 0.006409 0.00458 0.005493 0.006104
0.29 0.005493 0.00519 0.00458 0.00702 0.005493 0.006409 0.00702 0.004273 0.005798
0.291 0.005493 0.0061 0.00519 0.0058 0.006104 0.005798 0.00702 0.003967 0.003357
0.292 0.006409 0.00641 0.00549 0.00549 0.006714 0.005188 0.00641 0.004273 0.003052
0.293 0.005798 0.00732 0.0058 0.00549 0.006104 0.004273 0.00458 0.004578 0.003662
0.294 0.007019 0.00885 0.00458 0.00549 0.006409 0.004883 0.00763 0.005188 0.004578
0.295 0.007935 0.00763 0.00641 0.00458 0.007935 0.002747 0.00671 0.004883 0.003357
0.296 0.00885 0.00794 0.0058 0.0058 0.007935 0.005188 0.00641 0.004883 0.005188
0.297 0.009155 0.00916 0.00671 0.00549 0.007019 0.005493 0.00641 0.004578 0.003662
0.298 0.007324 0.00916 0.00763 0.0061 0.007629 0.006714 0.00549 0.005798 0.007629
0.299 0.007324 0.00763 0.00946 0.00641 0.007324 0.005798 0.0058 0.006714 0.007629
0.3 0.007019 0.00794 0.00824 0.0061 0.007935 0.006714 0.00641 0.007019 0.007324
0.301 0.007629 0.00671 0.00702 0.00641 0.006714 0.006714 0.00458 0.006104 0.007324
0.302 0.006104 0.00763 0.00732 0.00671 0.007935 0.007935 0.00519 0.007935 0.002747
0.303 0.005798 0.00549 0.00824 0.00794 0.004578 0.00824 0.00427 0.007629 0.003357
0.304 0.004578 0.00488 0.00702 0.00732 0.005798 0.007935 0.00549 0.007935 0.001221
0.305 0.005188 0.00458 0.0061 0.00855 0.001831 0.010071 0.00549 0.007629 0.001221
0.306 0.004578 0.0061 0.00153 0.00732 0.005188 0.00824 0.00458 0.007629 0.002747
0.307 0.005493 0.00488 0.00549 0.00824 0.002136 0.007324 0.00519 0.006104 0.005188
0.308 0.005798 0.00549 0.00488 0.00794 0.004578 0.007629 0.00549 0.005188 0.006714
0.309 0.005493 0.0061 0.00488 0.00702 0.005188 0.006714 0.0058 0.004883 0.002441
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
(Lanjutan)
0.31 0.005798 0.0061 0.00488 0.0061 0.006409 0.005798 0.00702 0.003662 0.002136
0.311 0.006409 0.00671 0.00427 0.0061 0.005798 0.006104 0.00702 0.002136 0.006104
0.312 0.005798 0.00671 0.00549 0.00519 0.006104 0.004883 0.00702 0.004883 0.006714
0.313 0.006409 0.00641 0.00641 0.00519 0.006409 0.004883 0.00855 0.005188 0.002441
0.314 0.007935 0.00794 0.0058 0.00549 0.006714 0.005188 0.00763 0.005188 0.002441
0.315 0.007629 0.00885 0.00671 0.0058 0.006714 0.004273 0.00702 0.006104 0.003662
0.316 0.00824 0.00824 0.00732 0.0058 0.00885 0.005493 0.00549 0.005493 0.007629
0.317 0.006104 0.00885 0.0061 0.0061 0.007629 0.005493 0.00763 0.005493 0.006714
0.318 0.008545 0.00855 0.00763 0.00549 0.007935 0.005493 0.00519 0.005493 0.007324
0.319 0.007935 0.00732 0.00824 0.0058 0.007629 0.006409 0.00549 0.005493 0.004578
0.32 0.007019 0.00732 0.00946 0.00641 0.006714 0.006409 0.00397 0.003662 0.005188
0.321 0.006104 0.00671 0.00916 0.00702 0.007629 0.006409 0.00488 0.007935 0.004273
0.322 0.007324 0.0061 0.00794 0.00671 0.006714 0.007629 0.00519 0.007324 0.006409
0.323 0.005798 0.00641 0.00671 0.00855 0.006714 0.007935 0.00458 0.007629 0.006409
0.324 0.006409 0.00488 0.00732 0.00732 0.004578 0.00885 0.00458 0.007324 0.003967
0.325 0.004273 0.00458 0.00641 0.00855 0.005493 0.00824 0.0058 0.007935 0.004578
0.326 0.005188 0.00549 0.00641 0.00824 0.005798 0.007935 0.00549 0.007019 0.005188
0.327 0.001831 0.0061 0.00519 0.00702 0.004273 0.007324 0.00641 0.006409 0.004883
0.328 0.005188 0.00427 0.00549 0.00458 0.006409 0.003662 0.0058 0.004578 0.005493
0.329 0.006104 0.00519 0.00549 0.00427 0.005798 0.006409 0.0061 0.004883 0.005493
0.33 0.005798 0.0058 0.00488 0.00275 0.002747 0.006104 0.00702 0.005188 0.004883
0.331 0.006714 0.00732 0.00641 0.0058 0.005493 0.006409 0.0058 0.004578 0.004883
0.332 0.005188 0.00641 0.00549 0.0058 0.005798 0.004883 0.00702 0.004883 0.005798
0.333 0.006409 0.00641 0.0061 0.00519 0.006104 0.005188 0.00855 0.004578 0.006409
0.334 0.007935 0.00763 0.0061 0.00549 0.007324 0.005493 0.0061 0.004883 0.006409
0.335 0.007935 0.00855 0.0061 0.0058 0.006714 0.005188 0.00702 0.004578 0.007019
0.336 0.007629 0.00885 0.00732 0.00549 0.007935 0.005188 0.00671 0.005188 0.007935
0.337 0.007935 0.00855 0.00732 0.0058 0.008545 0.005493 0.00244 0.004883 0.007019
0.338 0.007935 0.00885 0.00763 0.0058 0.00824 0.006409 0.0058 0.005493 0.007324
0.339 0.007935 0.00824 0.00885 0.00641 0.009155 0.006104 0.00549 0.007935 0.006714
0.34 0.007629 0.00763 0.00885 0.00671 0.007935 0.006104 0.00519 0.007019 0.006714
0.341 0.006714 0.00641 0.00794 0.0061 0.007324 0.007019 0.00488 0.007324 0.006409
0.342 0.006409 0.0058 0.00794 0.00702 0.007324 0.003967 0.0061 0.007629 0.006104
0.343 0.005493 0.0061 0.00824 0.00702 0.005798 0.007935 0.00519 0.007019 0.005188
0.344 0.005188 0.00549 0.00702 0.00641 0.006409 0.007935 0.00488 0.007629 0.004883
0.345 0.003967 0.00427 0.00305 0.00732 0.003052 0.00885 0.00427 0.007629 0.004578
0.346 0.006409 0.00549 0.0061 0.00855 0.004273 0.008545 0.00519 0.007324 0.005493
0.347 0.005798 0.0058 0.00549 0.00732 0.003357 0.007324 0.00549 0.005798 0.005188
0.348 0.006409 0.0061 0.00519 0.00763 0.004883 0.00824 0.00458 0.004578 0.004883
0.349 0.005493 0.00488 0.00519 0.00763 0.005798 0.006409 0.00641 0.001831 0.005798
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
(Lanjutan)
0.35 0.005798 0.00488 0.00458 0.0061 0.005493 0.006104 0.0061 0.003967 0.004883
0.351 0.002747 0.00305 0.0061 0.00183 0.004883 0.005493 0.00427 0.004578 0.004883
0.352 0.007019 0.00732 0.00702 0.0061 0.006104 0.004883 0.00671 0.004883 0.005493
0.353 0.006409 0.00641 0.0058 0.00549 0.005493 0.004883 0.00732 0.007935 0.005493
0.354 0.007324 0.00732 0.00305 0.0061 0.005493 0.005493 0.00732 0.006104 0.004273
0.355 0.007324 0.00549 0.00458 0.00519 0.007019 0.002136 0.00458 0.004883 0.005798
0.356 0.007935 0.00824 0.00702 0.0061 0.007935 0.005493 0.00702 0.003967 0.006409
0.357 0.008545 0.00824 0.00702 0.00519 0.007019 0.004578 0.00671 0.005188 0.007324
0.358 0.00824 0.00824 0.00794 0.00671 0.00824 0.005493 0.00641 0.003052 0.007324
0.359 0.007324 0.00855 0.00946 0.00641 0.00824 0.006714 0.00488 0.006409 0.007324
0.36 0.007324 0.00732 0.00732 0.00641 0.007629 0.006104 0.00458 0.006714 0.007019
0.361 0.007019 0.00732 0.00885 0.00641 0.007019 0.006714 0.00519 0.007629 0.007935
0.362 0.005798 0.0058 0.00763 0.00641 0.007324 0.007935 0.0061 0.00885 0.007019
0.363 0.005493 0.00641 0.00519 0.00763 0.007324 0.007935 0.00488 0.007019 0.005493
0.364 0.004883 0.00458 0.00702 0.00794 0.005188 0.007935 0.00488 0.007629 0.006104
0.365 0.005493 0.00427 0.0058 0.00824 0.004883 0.007324 0.0058 0.007019 0.005798
0.366 0.005493 0.00549 0.00519 0.00671 0.006104 0.007019 0.00519 0.007019 0.003662
0.367 0.005188 0.0061 0.00488 0.00763 0.004578 0.008545 0.0058 0.007629 0.004578
0.368 0.005493 0.00519 0.0061 0.00732 0.002441 0.007019 0.00641 0.004883 0.004578
0.369 0.005798 0.00549 0.00519 0.00671 0.005188 0.007324 0.00549 0.004273 0.004883
0.37 0.005798 0.0061 0.00519 0.0058 0.005188 0.005798 0.0061 0.004273 0.005493
0.371 0.004578 0.0061 0.0061 0.0058 0.006409 0.005493 0.00702 0.004578 0.005188
0.372 0.005493 0.00519 0.00519 0.0058 0.006409 0.004883 0.00458 0.002136 0.005493
0.373 0.007324 0.00641 0.00488 0.00641 0.005493 0.006104 0.00702 0.004883 0.005493
0.374 0.006714 0.00458 0.0058 0.00427 0.006714 0.005188 0.00763 0.005493 0.005798
0.375 0.007629 0.00855 0.00336 0.00549 0.006104 0.005188 0.00824 0.004883 0.007019
0.376 0.009766 0.00794 0.00641 0.00488 0.007324 0.006409 0.00641 0.004883 0.00824
0.377 0.006104 0.00855 0.00702 0.00549 0.00824 0.005493 0.00641 0.004578 0.007629
0.378 0.007629 0.00885 0.00824 0.00641 0.00824 0.005493 0.0058 0.006104 0.007629
0.379 0.006714 0.00732 0.00824 0.00275 0.007935 0.006714 0.00671 0.006104 0.005798
0.38 0.007019 0.00763 0.00855 0.00244 0.006104 0.007019 0.00305 0.006714 0.007324
0.381 0.006714 0.00702 0.00855 0.00305 0.007629 0.005798 0.00549 0.008545 0.006104
0.382 0.005188 0.00641 0.00458 0.00763 0.007324 0.007629 0.00153 0.00824 0.006104
0.383 0.005188 0.00641 0.00732 0.00702 0.005798 0.007324 0.00488 0.007629 0.006104
0.384 0.004883 0.00458 0.00702 0.00794 0.005493 0.009155 0.00549 0.007019 0.004273
0.385 0.005798 0.00519 0.00641 0.00855 0.005493 0.007629 0.00183 0.006714 0.003967
0.386 0.003662 0.00519 0.0061 0.00794 0.005798 0.007935 0.00549 0.004273 0.004578
0.387 0.005798 0.00336 0.0058 0.00794 0.005188 0.007324 0.0058 0.006409 0.003967
0.388 0.005798 0.00519 0.00488 0.00732 0.006104 0.007019 0.00549 0.006104 0.004883
0.389 0.006104 0.0061 0.00397 0.00671 0.005493 0.006714 0.00671 0.004273 0.005188
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
(Lanjutan)
0.39 0.006104 0.0061 0.00488 0.00671 0.005798 0.006104 0.00488 0.002747 0.005188
0.391 0.006104 0.00275 0.00549 0.00641 0.006409 0.006409 0.00702 0.004578 0.005493
0.392 0.002136 0.0061 0.00519 0.00549 0.005798 0.005493 0.00458 0.004883 0.005798
0.393 0.006104 0.00671 0.0061 0.00458 0.005493 0.004273 0.00702 0.004883 0.005798
0.394 0.007935 0.00641 0.0058 0.00488 0.006409 0.004578 0.00732 0.005188 0.007019
0.395 0.007935 0.00824 0.00641 0.0061 0.006104 0.003662 0.00702 0.005798 0.006714
0.396 0.009155 0.00763 0.00641 0.00427 0.007629 0.006714 0.00641 0.005188 0.007324
0.397 0.007324 0.00794 0.00641 0.0058 0.00946 0.005493 0.00671 0.005493 0.007629
0.398 0.00824 0.00732 0.00702 0.0058 0.007935 0.007019 0.0058 0.005493 0.005798
0.399 0.007935 0.00885 0.00671 0.0058 0.00885 0.005798 0.0061 0.003052 0.007019
0.4 0.007019 0.00763 0.00763 0.00549 0.007629 0.007019 0.00488 0.007324 0.006104
0.401 0.007019 0.00671 0.00916 0.00641 0.003967 0.006409 0.00488 0.007324 0.005493
0.402 0.005798 0.00549 0.00794 0.00671 0.006409 0.00824 0.00519 0.007629 0.006104
0.403 0.006409 0.00183 0.00824 0.00732 0.003357 0.007629 0.0058 0.006714 0.005493
0.404 0.003967 0.00427 0.00732 0.00732 0.005493 0.00824 0.0058 0.003357 0.005798
0.405 0.004883 0.00427 0.00366 0.00671 0.005798 0.00824 0.00549 0.006714 0.006104
0.406 0.005493 0.00488 0.00549 0.00732 0.005493 0.00824 0.00641 0.006714 0.006104
0.407 0.005798 0.00519 0.00519 0.00855 0.005188 0.007629 0.00549 0.006714 0.006409
0.408 0.005188 0.00458 0.00488 0.00824 0.006409 0.006714 0.0061 0.007019 0.005188
0.409 0.006104 0.0058 0.00488 0.00519 0.005188 0.006409 0.0061 0.004883 0.005493
0.41 0.002747 0.0061 0.0061 0.00671 0.006104 0.006409 0.00763 0.004883 0.006104
0.411 0.005188 0.00458 0.00519 0.00214 0.005798 0.005188 0.00641 0.004578 0.001831
0.412 0.006714 0.0058 0.0058 0.0058 0.005493 0.006104 0.00732 0.003967 0.005493
0.413 0.006409 0.00671 0.0058 0.00549 0.006409 0.004883 0.00397 0.004273 0.005798
0.414 0.00824 0.00794 0.0058 0.00549 0.006409 0.005188 0.00702 0.004883 0.006714
0.415 0.007324 0.00427 0.00702 0.0061 0.006104 0.003662 0.00702 0.004578 0.007019
0.416 0.007629 0.00763 0.00641 0.00519 0.007629 0.005493 0.00763 0.005493 0.007935
0.417 0.00885 0.00824 0.00671 0.0061 0.007629 0.005798 0.00702 0.006714 0.007629
0.418 0.007629 0.00732 0.00794 0.0061 0.007935 0.005188 0.00641 0.006104 0.007629
0.419 0.007935 0.00763 0.00732 0.0061 0.007935 0.007019 0.00488 0.006104 0.007629
0.42 0.008545 0.00763 0.00855 0.0061 0.007935 0.006104 0.0058 0.007019 0.007019
0.421 0.007935 0.00763 0.00824 0.00671 0.007019 0.007019 0.00519 0.007019 0.006409
0.422 0.006104 0.0061 0.00824 0.00702 0.007935 0.008545 0.00519 0.007324 0.005798
0.423 0.005493 0.00214 0.00794 0.00763 0.004578 0.007629 0.00549 0.007935 0.005493
0.424 0.002441 0.00397 0.00641 0.00794 0.005188 0.007629 0.00519 0.007935 0.005188
0.425 0.004883 0.00458 0.00641 0.00794 0.005798 0.00885 0.00458 0.007935 0.004578
0.426 0.005798 0.00427 0.0061 0.00824 0.004883 0.003662 0.0058 0.00824 0.004578
0.427 0.005798 0.00641 0.00519 0.00732 0.005493 0.007324 0.00549 0.006714 0.005188
0.428 0.006409 0.00458 0.00488 0.00794 0.005798 0.006714 0.00671 0.006409 0.006104
0.429 0.005188 0.00549 0.00458 0.00641 0.005798 0.004578 0.0061 0.005188 0.006104
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
(Lanjutan)
0.43 0.005493 0.0058 0.0061 0.00641 0.006104 0.005188 0.00732 0.004883 0.005188
0.431 0.005798 0.00214 0.00488 0.0058 0.006409 0.004883 0.00336 0.005188 0.006409
0.432 0.006409 0.0058 0.0058 0.00549 0.006104 0.005493 0.00732 0.004883 0.005493
0.433 0.006409 0.00702 0.00305 0.00488 0.006104 0.005188 0.00732 0.004578 0.006104
0.434 0.007324 0.00763 0.00549 0.00488 0.007324 0.005188 0.00702 0.004273 0.005188
0.435 0.007935 0.00397 0.00519 0.00549 0.007324 0.005188 0.00824 0.004578 0.006409
0.436 0.007935 0.00824 0.00702 0.00702 0.00824 0.006104 0.00671 0.002747 0.007629
0.437 0.00824 0.00885 0.00732 0.00519 0.007629 0.005493 0.0061 0.005188 0.007019
0.438 0.00824 0.00855 0.00855 0.00671 0.00824 0.006409 0.00397 0.004883 0.006409
0.439 0.004273 0.00824 0.00763 0.00641 0.007935 0.004578 0.00519 0.005188 0.007019
0.44 0.007935 0.00732 0.00549 0.0058 0.006714 0.007019 0.00488 0.006104 0.006714
0.441 0.006104 0.00641 0.00885 0.00702 0.007935 0.006714 0.0058 0.004273 0.006104
0.442 0.006104 0.00671 0.00855 0.00732 0.005798 0.00824 0.00519 0.007324 0.006409
0.443 0.006104 0.0061 0.00732 0.00763 0.004578 0.007935 0.00549 0.00824 0.005798
0.444 0.004883 0.00458 0.00732 0.00763 0.005798 0.00824 0.00519 0.00824 0.005188
0.445 0.005493 0.00519 0.00671 0.00763 0.006104 0.007629 0.0061 0.007935 0.004273
0.446 0.001221 0.00183 0.00519 0.00794 0.004578 0.00824 0.00488 0.006104 0.004273
0.447 0.005493 0.00488 0.00427 0.00702 0.005188 0.007935 0.00519 0.006409 0.005798
0.448 0.005493 0.00549 0.00458 0.00763 0.005798 0.007019 0.00244 0.006714 0.006104
0.449 0.005493 0.0061 0.00488 0.00671 0.004883 0.007324 0.00549 0.005493 0.005493
0.45 0.007019 0.00427 0.00488 0.00671 0.006104 0.006104 0.0061 0.005493 0.006409
0.451 0.006104 0.00702 0.0061 0.0061 0.005798 0.006104 0.00763 0.004273 0.004578
0.452 0.006104 0.0061 0.0058 0.00549 0.006104 0.004578 0.0061 0.004273 0.006714
0.453 0.007324 0.00702 0.00549 0.0061 0.006714 0.003967 0.00794 0.004883 0.006104
0.454 0.007324 0.00794 0.0061 0.0061 0.005798 0.004883 0.00763 0.005188 0.005798
0.455 0.00824 0.00946 0.0058 0.0061 0.007019 0.005188 0.00366 0.004883 0.003967
0.456 0.00824 0.00855 0.0058 0.00549 0.007324 0.006714 0.00641 0.005188 0.003967
0.457 0.007324 0.00794 0.00794 0.00549 0.007629 0.005798 0.00702 0.005493 0.003052
0.458 0.007629 0.00824 0.00916 0.0058 0.00824 0.006104 0.0058 0.005798 0.004273
0.459 0.007629 0.00702 0.00855 0.00549 0.006714 0.005188 0.00641 0.007629 0.003662
0.46 0.00824 0.00702 0.00977 0.00641 0.007935 0.003662 0.00458 0.006714 0.007324
0.461 0.007629 0.00702 0.00885 0.00671 0.007629 0.006714 0.00519 0.006409 0.003662
0.462 0.006409 0.00458 0.00794 0.00732 0.003967 0.006714 0.00214 0.00824 0.006104
0.463 0.003662 0.00488 0.00794 0.00763 0.005798 0.00885 0.00458 0.007629 0.006104
0.464 0.005188 0.00488 0.00366 0.00794 0.007324 0.00824 0.00519 0.005188 0.005188
0.465 0.004883 0.00488 0.00641 0.00794 0.004578 0.00824 0.00549 0.007019 0.004883
0.466 0.004883 0.00519 0.00549 0.00671 0.005188 0.007324 0.00641 0.007019 0.004883
0.467 0.004883 0.00397 0.00488 0.00794 0.004883 0.007629 0.0061 0.006714 0.004883
0.468 0.003967 0.0061 0.00488 0.00763 0.004578 0.006104 0.00549 0.004578 0.005493
0.469 0.005798 0.00671 0.00458 0.00702 0.005493 0.007935 0.00671 0.005188 0.005188
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
(Lanjutan)
0.47 0.003052 0.0058 0.00488 0.00641 0.005798 0.005493 0.0058 0.004273 0.005188
0.471 0.005188 0.00732 0.0058 0.0058 0.006409 0.005188 0.00641 0.003967 0.006104
0.472 0.006714 0.00671 0.00519 0.00488 0.005493 0.004883 0.00732 0.005493 0.005188
0.473 0.006409 0.00702 0.00549 0.00519 0.007324 0.005798 0.00427 0.004883 0.006104
0.474 0.007935 0.00763 0.0058 0.00549 0.006714 0.003967 0.00732 0.005493 0.006104
0.475 0.007324 0.00885 0.0061 0.00519 0.007629 0.004883 0.00763 0.004883 0.006714
0.476 0.00824 0.00855 0.0061 0.00641 0.006409 0.006714 0.00671 0.006409 0.007629
0.477 0.00946 0.00794 0.00732 0.00641 0.00824 0.005798 0.00763 0.005798 0.007629
0.478 0.007935 0.00824 0.00427 0.00671 0.00824 0.006104 0.00549 0.005798 0.007935
0.479 0.007935 0.00824 0.00855 0.00763 0.00885 0.005798 0.0061 0.006409 0.007629
0.48 0.004578 0.00671 0.00885 0.00671 0.007629 0.007019 0.00305 0.007019 0.006714
0.481 0.006104 0.00702 0.00732 0.00732 0.009155 0.006714 0.00519 0.007935 0.006409
0.482 0.006104 0.00671 0.00763 0.00366 0.006409 0.007324 0.00488 0.007935 0.006104
0.483 0.005798 0.0058 0.00916 0.00794 0.002747 0.00824 0.0058 0.007935 0.004578
0.484 0.005493 0.00458 0.00763 0.00763 0.005493 0.00824 0.00519 0.007629 0.004883
0.485 0.005493 0.00549 0.00366 0.00702 0.004273 0.007935 0.00549 0.007019 0.004883
0.486 0.005188 0.00488 0.00519 0.00794 0.004273 0.007324 0.0058 0.004273 0.004883
0.487 0.004273 0.00458 0.00549 0.00732 0.001831 0.007935 0.00641 0.007019 0.004578
0.488 0.005493 0.00519 0.00458 0.00641 0.005798 0.007324 0.00488 0.006409 0.005493
0.489 0.005493 0.0058 0.00519 0.00641 0.002136 0.006714 0.0061 0.005188 0.004883
0.49 0.005798 0.0061 0.0061 0.0061 0.005798 0.003967 0.00671 0.005493 0.004578
0.491 0.005493 0.00488 0.00519 0.0061 0.006409 0.006409 0.0061 0.005188 0.004578
0.492 0.005798 0.00641 0.0061 0.0061 0.006409 0.005188 0.00702 0.004578 0.004883
0.493 0.006714 0.00702 0.00549 0.00488 0.003052 0.005493 0.00732 0.004578 0.004578
0.494 0.003662 0.00763 0.00641 0.00488 0.006409 0.005188 0.0061 0.004883 0.005493
0.495 0.007935 0.00763 0.0058 0.00671 0.007324 0.004883 0.00519 0.003052 0.007324
0.496 0.007629 0.00794 0.0061 0.0058 0.007629 0.005188 0.00641 0.005493 0.007324
0.497 0.00946 0.00885 0.00763 0.00458 0.00824 0.003967 0.00732 0.005798 0.008545
0.498 0.007935 0.00763 0.00671 0.00366 0.007935 0.006104 0.00763 0.005798 0.00824
0.499 0.007629 0.00885 0.00855 0.00702 0.00824 0.006714 0.00549 0.006714 0.00824
0.5 0.007324 0.00732 0.00794 0.0061 0.007324 0.006714 0.00519 0.006714 0.00824
0.501 0.007019 0.00671 0.00549 0.00549 0.003967 0.006714 0.0058 0.007324 0.006409
0.502 0.006714 0.0061 0.00794 0.00702 0.007324 0.007324 0.00458 0.007019 0.006714
0.503 0.004578 0.00458 0.00702 0.00794 0.006409 0.009155 0.00519 0.007324 0.004578
0.504 0.001221 0.00519 0.00763 0.00763 0.006409 0.008545 0.0058 0.007935 0.002441
0.505 0.005798 0.00519 0.00641 0.00794 0.005188 0.008545 0.00458 0.007324 0.004883
0.506 0.005188 0.0061 0.00549 0.00794 0.006104 0.008545 0.00549 0.007019 0.004883
0.507 0.005493 0.00488 0.00488 0.00763 0.005493 0.007935 0.0058 0.007019 0.005188
0.508 0.005188 0.00519 0.00458 0.00732 0.004578 0.007019 0.00641 0.007324 0.005798
0.509 0.006409 0.0058 0.00488 0.00732 0.005188 0.006104 0.00549 0.004578 0.005188
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012
(Lanjutan)
0.51 0.005798 0.0061 0.00275 0.00702 0.006104 0.007324 0.00641 0.004273 0.005493
0.511 0.007019 0.0061 0.00549 0.00549 0.006104 0.005493 0.00732 0.004273 0.005493
0.512 0.006409 0.00732 0.00488 0.0061 0.006409 0.004578 0.00702 0.004883 0.005798
2. Data Pengujian Monohull
V (knots) V (m/s) Fn Ct Re Rt (kg) Rt (kN)
1.75 0.9002 0.216203 0.000568 1144004 0.22477 0.002203
1.875 0.9645 0.231646 0.000484 1225719 0.219945 0.002155
2 1.0288 0.247089 0.000442 1307433 0.228709 0.002241
2.125 1.0931 0.262532 0.000419 1389148 0.244427 0.002395
2.25 1.1574 0.277976 0.000395 1470863 0.258481 0.002533
2.375 1.2217 0.293419 0.000379 1552577 0.276041 0.002705
2.5 1.286 0.308862 0.000358 1634292 0.288962 0.002832
2.625 1.3503 0.324305 0.000339 1716006 0.301943 0.002959
2.75 1.4146 0.339748 0.000319 1797721 0.311599 0.003054
2.875 1.4789 0.355191 0.000298 1879435 0.31824 0.003119
3 1.5432 0.370634 0.00028 1961150 0.325593 0.003191
3.125 1.6075 0.386077 0.000269 2042865 0.339562 0.003328
3.25 1.6718 0.40152 0.000259 2124579 0.353289 0.003462
3.375 1.7361 0.416963 0.00025 2206294 0.367907 0.003605
3.5 1.8004 0.432406 0.00024 2288008 0.379805 0.003722
3.625 1.8647 0.447849 0.00023 2369723 0.390331 0.003825
3.75 1.929 0.463293 0.000226 2451438 0.410807 0.004026
3.875 1.9933 0.478736 0.000221 2533152 0.42892 0.004203
4 2.0576 0.494179 0.00021 2614867 0.434316 0.004256
4.125 2.1219 0.509622 0.000197 2696581 0.433292 0.004246
4.25 2.1862 0.525065 0.000192 2778296 0.448276 0.004393
4.375 2.2505 0.540508 0.00019 2860010 0.470085 0.004607
4.5 2.3148 0.555951 0.000188 2941725 0.492095 0.004823
4.625 2.3791 0.571394 0.000184 3023440 0.508754 0.004986
4.75 2.4434 0.586837 0.000177 3105154 0.516211 0.005059
4.875 2.5077 0.60228 0.000173 3186869 0.529913 0.005193
Analisis hambatan..., Dwi Laksono, FT UI, 2012