analisis pengaruh return on assets, debt to assets ratio, return on equity, dan size of firm...
TRANSCRIPT
i
ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSETS, DEBT TO ASSETS RATIO,
RETURN ON EQUITY, DAN SIZE OF FIRM TERHADAP RETURN
SAHAM (Studi Kasus Saham – Saham Bluchips yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Periode Tahun 2011 sampai Tahun 2013)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Akhir Akademika Dan Melengkapi
Sebagian Dari Syarat-syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi
Jurusan Manajemen
Oleh
RIZQOH AYU ARAFAH
2011410019
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS DARMA PERSADA
JAKARTA
2015
i
LEMBAR PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Rizqoh Ayu Arafah
NIM : 2011410019
Jurusan/Perminataan : Manajemen/ Manajemen Keuangan
Dengan ini menyatakan bahwa karya tulis dengan judul “ANALISIS
PENGARUH RETURN ON ASSETS, DEBT TO ASSETS RATIO, RETURN
ON EQUITY, DAN SIZE OF FIRM TERHADAP RETURN SAHAM (Studi
Kasus Saham – SahamBluchips yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode Tahun 2011 sampai Tahun 2013)” yang dibimbing Bapak Jombrik,
SE,MM adalah benar merupakan hasil karya tulis saya sendiri danbukan
merupakan jiplakan dari hasil karya tulis orang lain.
Apabila dikemudian hari ternyata ditemukan ketidaksesuian, maka saya bersedia
mempertanggungjawabkan.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Jakarta, 29 Juli 2015
Yang menyatakan,
ii
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
Yang bertandatangan dibawah ini :
Nama : Rizqoh Ayu Arafah
NIM : 2011410019
Jurusan : Manajemen
Peminatan : Manajemen Keuangan
JudulSkripsi : ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSETS, DEBT TO
ASSETS RATIO, RETURN ON EQUITY, DAN SIZE OF
FIRM TERHADAP RETURN SAHAM (StudiKasusSaham –
SahamBluchips yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
PeriodeTahun 2011 sampaiTahun 2013)
Telah diperikas dan disetujui, untuk diajukan dan diujikan dihadapan panitia
penguji skripsi 27 Juli 2015
Jakarta, 29 Juni 2015
Mengetahui, Menyetujui,
Ketua Jurusan Manajemen Pembimbing I
iii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Nama : Rizqoh Ayu Arafah
NIM : 2011410019
Program Studi : S1 Ekonomi
Konsentrasi : Manajemen Sumber Daya Manusia
Judul Skripsi :PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN
KESELAMATAN KERJA TERHADAP KINERJA
KARYAWAN PT. BRIDGESTONE TIRE INDONESIA,
BEKASI PLANT
Telah diperiksa, dikasi dan diujikan dalam sidang Ujian Skripsi Sarjana tanggal
27 Juli 2015 dengan hasil A.
Jakarta, Juli 2015
Ketua Jurusan Manajemen
PANITIA PENGUJI SKRIPSI
iv
ABSTRAK
Nama : Rizqoh Ayu Arafah, NIM : 2011410019, Judul : ANALISIS
PENGARUH RETURN ON ASSETS, DEBT TO ASSETS RATIO, RETURN ON
EQUITY, DAN SIZE OF FIRM TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Kasus
Saham – Saham Bluchips yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun
2011 sampai Tahun 2013)
Kata Kunci : Return on Assets, Debt to Assets Ratio, Return on Equity, Size of
Firm, Return Saham
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh
variabel return on assets (ROA), debt to assets ratio (DAR), return on equity ratio
(ROE), dan size of firm terhadap Return Saham.
Pemilihan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif. Analisis data menggunakan analisis regresi
linear berganda dan hipotesis diuji dengan uji t dan uji F tdengan tingkat
signifikansi sebesar 5%. Penelitian ini menggunakan perangkat lunak pengolah
data hasil penelitian yaitu SPSS 20.0.
Hasil analisis selama periode 2011-2013 menunjukkan bahwa secara
simultan dengan tingkat signifikan 5% variabel ROA, DAR, ROE, dan SIZE tidak
berpengaruh signifikan terhadap return saham. Secara parsial keempat variabel
independen selama periode 2011-2013 tidak berpengaruh signifikan terhadap
return saham, hanya saja pada tahun 2013 size of firm berpengaruh terhadap
return saham dengan nilai signifikan 0,010. Namun demikian perubahan harga
saham pada tahun 2011 dapat dijelaskan oleh keempat variabel independen
berdasarkan hasil analisis koefisien determinasi sebesar 10% dan sisanya 90%
dijelaskan oleh variabel lain. Pada tahun 2012 perubahan harga saham dapat
dijelaskan oleh keempat variabel independen sebesar 5% dan sisanya 95%
dijelaskan oleh variabel lain. Pada tahun 2013 perubahan harga saham masih
dapat dijelaskan oleh keempat variabel independen sebesar 28,1% dan sisanya
71,9% ddijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
v
KATA PENGANTAR
Dengan Mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala
rahmat yang telah diberikan kepada penulis, baik berupa kesehatan fisik dan
mental sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, yang merupakan salah
satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi jurusan manajemen
pada Fakultas Ekonomi Universitas Darma Persada Jakarta.
Penulis mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada semua
pihak yang telah memberikan bantuan sehingga memungkinkan skripsi ini
terwujud. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada :
1. Ayahanda dan Ibunda tercinta terimakasih atas do’a, semangat, motivasi,
dan bimbingannya, terimakasih untuk semua kasih sayang yang telah
diberikan kepadaku selama ini.
2. Ke empat kakakku dan ke enam keponakanku, yang menghadirkan
senyuman dan memberikan bantuan penyusunan skripsi ini.
3. Bapak Sukardi Hardjo Sentono, SE, MM, Selaku Dekan Fakultas Ekonomi,
Universitas Darma Persada beserta jajaran.
4. Ibu Ellena Nur Fazria H, SE, MM, Selaku Ketua Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi, Universitas Darma Persada.
5. Bapak Jombrik, SE, MM, selaku dosen pembimbing yang senantiasa
meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan bimbingan dalam
penyusunan skripsi ini.
vi
6. Seluruh dosen di Fakultas Ekonomi, Universitas Darma Persada, terima
kasih untuk ilmu dan inspirasinya.
7. Seluruh Staff Tata Usaha Fakultas Ekonomi yang telah Banyak Membantu
Penulis Semasa Kuliah.
8. Seseorang yang selalu mendukung, memberikan motivasi, dan menemani
penulis selama ini, terima kasih atas waktunya
9. Team 9 angkatan 2011 (Fitri, zalika, Milda, Aptrena, Vera, Tira, Enggar,
Falah, Yuda) terimakasih karena selalu ada tawa bersama kalian.
Setidaknya itu menjadi obat penenang bagiku dan kenangan dengan kalian
tidak akan pernah terlupakan. Thankyou so much
10. Teman-teman Manajemen dan Akuntansi 2011 yang telah membantu
penulis menyelesaikan Skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak
terdapat keterbatasan ilmu dan wawasan. Akhir kata dengan segala kerendahan
hati semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pebaca
umumnya.
Jakarta, Juni 2015
Rizqoh Ayu Arafah
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN
LEMBAR PERNYATAAN i
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI iii
ABSTRAK iv
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR xi
DAFTAR LAMPIRAN xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Pembatasan Masalah 5
C. Rumusan Masalah 6
D. Tujuan Penelitian 7
E. Manfaat Penelitian 7
BAB II TINJAUAN LITERATUR
A. Investasi 9
1. Pengertian Investasi 9
2. Bentuk-Bentuk Investasi 10
3. Jenis-Jenis Investasi 11
B. Pasar Modal 12
1. Pengertian Pasar Modal 12
2. Fungsi Pasar Modal 13
3. Instrumen Pasar Modal 15
C. Saham 17
1. Pengertian Saham 17
2. Jenis-Jenis Saham 18
D. Return 21
viii
E. Laporan Keuangan 22
F. Analisis Tingkat Keuntungan Investasi 24
1. Analisis Fundamental 25
2. Analisis Teknikal 26
3. Analisis Laporan Keuangan 29
G. Tinjauan Atas Penelitian Sebelumnya 30
H. Kerangka Konseptual 33
I. Hipotesis 34
J. Kerangka Pikir 35
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian 36
B. Jenis dan Sumber Data 36
C. Populasi dan Sampel 36
D. Metode Pengumpulan Data 37
E. Metode Analisis Data 38
1. Analisis Regresi 38
2. Statistik Deskriptif 39
F. Variabel Dependen 39
1. Return Saham 39
G. Variabel Independen 40
1. Return on Assets (ROA) 40
2. Debt to Assets Ratio (DAR) 41
3. Return on Equity (ROE) 42
4. Size of Firm 43
H. Uji Asumsi Klasik 43
1. Uji Normalitas Data 43
2. Uji Multikolonieritas 44
3. Uji Autokorelasi 44
4. Uji Heteroskedastisitas 45
I. Hipotesis 45
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Sampel Penelitian 50
B. Ringkasan Hasil Perhitungan Variabel 51
C. Hasil Uji Asumsi Klasik 60
D. Hasil Regresi Linier 72
E. Hasil Hipotesis 77
F. Interpretasi Hasil Penelitian 92
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan 99
B. Keterbatasan dan Saran 101
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Instrumen pasar modal Indonesia 16
Tabel 2.2 Jenis- jenis rasio keuangan 29
Tabel 4.1 Rata-rata return saham tiap perusahaan periode 2011-2013 51
Tabel 4.1.1 Rata-rata return on assets tiap perusahaan periode 2011-2013 53
Tabel 4.1.2 Rata-rata debt to assets ratio tiap perusahaan periode 2011-2013 55
Tabel 4.1.3 Rata-rata return on equity tiap perusahaan periode 2011-2013 57
Tabel 4.1.4 Rata-rata size of firm tiap perusahaan periode 2011-2013 59
Tabel 4.2 Hasil Uji normalitas data tahun 2011 61
Tabel 4.2.1 Hasil Uji normalitas data tahun 2012 62
Tabel 4.2.2 Hasil Uji normalitas data tahun 2013 63
Tabel 4.3 Hasil Uji multikolonieritas tahun 2011 64
Tabel 4.3.1 Hasil Uji multikolonieritas tahun 2012 65
Tabel 4.3.2 Hasil Uji multikolonieritas tahun 2013 66
Tabel 4.4 Hasil Uji autokorelasi tahun 2011 67
Tabel 4.4.1 Hasil Uji autokorelasi tahun 2012 67
Tabel 4.4.2 Hasil Uji autokorelasi tahun 2013 68
Tabel 4.5 Hasil regresi linier berganda tahun 2011 72
Tabel 4.5.1 Hasil regresi linier berganda tahun 2012 74
Tabel 4.5.2 Hasil regresi linier berganda tahun 2013 76
Tabel 4.6 Hasil Uji parsial (uji t) tahun 2011 77
Tabel 4.6.1 Hasil Uji simultan (uji F) tahun 2011 79
Tabel 4.6.2 Koefisien determinan (R2) tahun 2011 81
Tabel 4.6.3 Pengujian variabel paling dominan tahun 2011 82
Tabel 4.7 Hasil Uji parsial (uji t) tahun 2012 82
Tabel 4.7.1 Hasil Uji simultan (uji F) tahun 2012 84
xi
Tabel 4.7.2 Koefisien determinan (R2) tahun 2012 85
Tabel 4.7.3 Pengujian variabel paling dominan tahun 2012 86
Tabel 4.8 Hasil Uji parsial (uji t) tahun 2013 87
Tabel 4.8.1 Hasil Uji simultan (uji F) tahun 2013 89
Tabel 4.8.2 Koefisien determinan (R2) tahun 2013 90
Tabel 4.8.3 Pengujian variabel paling dominan tahun 2013 91
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Investasi langsung dan investasi tidak langsung 12
Gambar 2.2 Aliran dana dan efek dalam pasar modal 15
Gambar 2.3 Harga saham mingguan PT Kalbe Farma 28
Gambar 2.4 Kerangka konseptual 33
Gambar 2.5 Kerangka pikir 35
Gambar 4.1 Hasil heteroskedastisitas 2011 69
Gambar 4.1.1 Hasil heteroskedastisitas 2012 70
Gambar 4.1.2 Hasil heteroskedastisitas 2013 71
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar riwayat hidup 105
Lampiran 2 Perhitungan Return on assets (ROA) tahun 2011 106
Lampiran 3 Perhitungan Return on assets (ROA) tahun 2012 107
Lampiran 4 Perhitungan Return on assets (ROA) tahun 2013 108
Lampiran 5 Perhitungan Debt to assets ratio (DAR) tahun 2011 109
Lampiran 6 Perhitungan Debt to assets ratio (DAR) tahun 2012 110
Lampiran 7 Perhitungan Debt to assets ratio (DAR) tahun 2013 111
Lampiran 8 Perhitungan Return on equity (ROE) tahun 2011 112
Lampiran 9 Perhitungan Return on equity (ROE) tahun 2012 113
Lampiran 10 Perhitungan Return on equity (ROE) tahun 2013 114
Lampiran 11 Perhitungan Size of Firm tahun 2011 115
Lampiran 12 Perhitungan Size of Firm tahun 2012 116
Lampiran 13 Perhitungan Size of Firm tahun 2013 117
Lampiran 14 Perhitungan Return sahamtahun 2011 sampai 2013 118
Lampiran 15 Hasil output spss return on assets, debt to assets ratio, return on equity,
dan size of firm terhadap return saham 119
Lampiran 16 Tabel uji t 123
Lampiran 17 Tabel uji F 124
Lampiran 18 Lembar Konsultasi 125
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Investasi kini menjadi aktivitas alternatif untuk mendapatkan
keuntungan sebagai pemenuhan kebutuhan seseorang. Investasi adalah
penggunaan sejumlah dana atau sumber daya lainnya saat ini, untuk
memperoleh sejumlah keuntungan di masa yang akan datang (Tandelilin,
2010:2). Pasar modal adalah salah satu media investasi dimana memiliki
fungsi sebagai fasilisator dalam kegiatan jual-beli surat berharga bagi
pihak yang kekurangan dana dengan menawarkan surat berharga dan bagi
pihak yang memiliki kelebihan dana dengan melakukan investasi.
Salah satu instrument investasi yang popular di pasar modal adalah
saham. Perusahaan mengeluarkan saham untuk pemenuhan kebutuhan
pendanaannya, sementara pemodal membeli saham utuk mendapatkan
keuntungan dimasa yang akan datang berupa dividen (pembagian laba)
atau capital gain pada saat sahamnya dijual kembali.
Perusahaan yang bergabung dalam pasar modal harus menjaga nilai
perusahaan mereka karena nilai perusahaan yang baik akan memberikan
pandangan positif mengenai perusahaan dan memberikan peluang return
yang besar. Pandangan positif tersebut dapat menyebabkan semakin
banyak investor yang tertarik untuk membeli saham perusahaan sehingga
harga saham perusahaan meningkat dan saham perusahaan menjadi
2
bernilai. Sebaliknya, apabila perusahaan tidak mampu memberikan
pandangan yang baik mengenai perusahaan, maka investor cenderung
tidak tertarik untuk membeli saham perusahaan.
Tujuan dari para investor dalam menanamkan modalnya di suatu
perusahaan yaitu menginginkan pendapatan dari setiap saham yang
ditanamkan di perusahaan tersebut. Salah satu pendapatan yang
diharapkan yakni return saham. Sebelum para investor menanamkan
modalnya dan memperoleh return atas sahamnya, maka para investor
tersebut juga harus mengukur kinerja keuangan agar mereka dapat
memperoleh keyakinan bahwa perusahaan tersebut dapat mengembalikan
modalnya serta dapat memperoleh keuntungan sesuai yang diharapkan.
Bagi pemegang saham faktor fundamental memberikan gambaran yang
jelas dan bersifat analisis terhadap prestasi manajemen perusahaann dalam
mengelola perusahaan yang menjadi tanggung jawab. Dalam kerangka
inilah penelitian ini dilakukan, walaupun didasari bahwa faktor-faktor
fundamental sangat luas dan kompleks cakupannya tidak saja meliputi
kondisi internal perusahaan, tetapi juga kondisi fundamental makro
ekonomi yang berada diluar kendali perusahaan. Oleh karena itu penelitian
ini dibatasi hanya menganalisis faktor-faktor fundamental yaitu meliputi
rasio profitabilitas yang diproksikan dengan ROA, leverage yang
diproksikan dengan DR dan ukuran perusahaan. Pemilihan faktor-faktor
tersebut sebagai variabel independen didasarkan pada pemikiran bahwa
3
faktor tersebut menggambarkan return yang akan diterima para pemodal
atas investasinya pada saham.
Bagi para investor yang melakukan analisis fundamental atau analisis
perusahaan, informasi laporan keuangan dapat memberikan informasi bagi
investor mengenai kondisi perusahan secara keseluruhan. Investor
memerlukan laporan keuangan, dimana merupakan salah satu aspek
fundamental yang relevan yang dapat menggambarkan kondisi perusahaan
saat ini. Alat ukur yang digunakan dalam menilai suatu perusahaan adalah
melalui rasio keuangan pada laporan keuangan emiten. Rasio keuangan selalu
digunakan sebagai indeks untuk membandingkan, analisis, dan menafsirkan
kesehatan keuangan perusahaan dan kriteria bagi investor dan peneliti
untuk membandingkan situasi keuangan perusahaan.
Penelitian dilakukan pada saham-saham bluchips, alasan memilih
obyek penelitian ini karena saham-saham bluchips yang sering disebut
saham-saham glamor adalah kumpulan saham yang permintaan nya besar
di dalam bursa perdagangan saham. Dengan kata lain saham-saham
tersebut sangat laris di pasaran. Hal tersebut karena didasari dengan
kinerja perdagangan perusahaan yang baik. Kinerja perdagangan
perusahaan yang baik tersebut pada akhirnya menaikkan harga saham yang
bersangkutan. Dengan naiknya harga saham maka volume perdagangan
akan meningkat dan return saham pun akan meningkat karena tingginya
minat atau permintaan akan saham tersebut.
4
Penelitian mengenai return saham telah banyak dilakukan mengingat
pentingnya faktor fundamental dalam mempengaruhi nilai return saham.
Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sofilda (2008)
dalam penelitiannya ditemukan bahwa secara parsial ukuran perusahaan
berpengaruh terhadap return saham, sedangkan penelitian yang dilakukan
oleh Ulfyana (2011) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
return saham. Penelitian yang dilakukan Sari (2012) hasil penelitiannya
bahwa ROE secara parsial tidak berpengaruh terhadap return saham,
sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Amanda (2012) dengan hasil
secara parsial ROE berpengaruh positif terhadap return saham. Kemudian
penelitian Khoir (2012) menemukan bahwa debt to assets ratio (DAR)
tidak pengaruh signifikan terhadap return saham dan penelitian Safitri
(2013) melakukan penelitian bahwa ROA tidak berpengaruh signifikan
terhadap harga saham, tetapi berbeda dengan penelitian Zuliarni (2012),
yang menyatakan bahwa ROA berpengaruh positif terhadap Harga Saham.
Berdasarkan bukti empiris masih menunjukkan hasil yang berbeda-
beda, sehingga perlu dilakukan penelitian lanjutan unntuk membuktikan
bagaimana pengaruh Return on Assets, Debt to Assets Ratio, Return on
Equity dan Size of Firm terhadap return saham terutama pada saham-
saham bluchips sehingga dapat memberikan dampak dalam pengambilan
keputusan investasi oleh investor.
5
Oleh karena itu peneliti tertarik untuk membuat penelitian ini dengan
judul “Analisis Pengaruh Return on Assets (ROA), Debt to Assets Ratio
(DAR), Return on Equity (ROE) dan Size of Firm Terhadap Return
Saham (Studi Kasus Saham-saham bluchips di Bursa Efek Indonesia
periode pengamatan 2011 sampai 2013)”
B. Pembatasan Masalah
Agar dapat mengarah pada permasalahan yang ada dan pemecahan
masalah yang tepat, maka penulis akan membatasi pada :
1. Objek dan cakupan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah saham bluchips di BEI tahun 2011-2013.
2. Perusahaan yang dipilih merupakan saham-saham yang termasuk
dalam saham bluchips tahun 2011-2013 dan perusahaan-perusahaan
yang keluar dalam daftar saham bluchips pada periode tersebut tidak
dijadikan sampel dalam penelitian ini.
3. Perusahaan yang laporan keuangannya terpublikasi dengan lengkap.
4. Laporan keuangan yang digunakan adalah laporan keuangan tahun
2010-2012.
5. Data yang digunakan untuk menghitung return dalam penelitian ini
adalah harga-harga penutup saham-saham tersebut.
6
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang penelitian, dapat dirumuskan
permasalahan, sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh Return on Assets (ROA) terhadap Return saham
Pada Saham bluchips di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013 ?
2. Bagaimana pengaruh Debt to Assets Ratio (DAR) terhadap Return
saham Pada Saham bluchips di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-
2013 ?
3. Bagaimana pengaruh Return on Equity (ROE) terhadap Return saham
Pada Saham bluchips di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013 ?
4. Bagaimana pengaruh Size of Firm terhadap Return saham Pada Saham
bluchips di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013 ?
5. Bagaimana pengaruh secara simultan antara Return on Assets (ROA),
Debt to Assets Ratio (DAR), Return on Equity (ROE), dan Size of
Firm terhadap Return saham Pada Saham bluchips di Bursa Efek
Indonesia tahun 2011-2013 ?
7
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh Return on Assets
(ROA) terhadap Return Saham.
2. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh Debt to Assets Ratio
(DAR) terhadap Return Saham.
3. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh Return on Equity
terhadap Return Saham.
4. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh Size of Firm terhadap
Return Saham.
5. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh Return on Assets
(ROA), Debt to Assets Ratio (DAR), Return on Equity (ROE), dan
Size of Firm terhadap Return Saham.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan berguna sebagai berikut :
1. Bagi Penulis, penelitian ini sebagai penambah pengetahuan sekaligus
guna mempraktekkan pengetahuan yang telah diperoleh penulis
selama mengikuti perkuliahan.
2. Bagi Manajemen Perusahaan, penelitian ini untuk pengendalian
internal dan pengambilan keputusan pendanaan serta keputusan
investasi perusahaan dalam rangka pengembangan usahanya.
8
3. Bagi Para Kreditur dan Para Investor, penelitian ini dapat digunakan
untuk lebih memahami sifat dasar dan karasteristik operasional dari
suatu perusahaan sebagai dasar pengambilan keputusan investasi.
4. Bagi Pembaca, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai
bahanreferensi bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan
analisis kinerja keuangan terhadap return saham.
9
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
A. Investasi
1. Pengertian Investasi
Investasi berkaitan dengan keputusan untuk mengalokasikan
sejumlah dana, dalam suatu waktu tertentu, pada asset tertentu,
sehingga investor akan mendapatkan pengembalian di masa yang akan
datang.
Menurut Jogiyanto (2003 :5) definisi investasi adalah penundaan
Konsumsi sekarang untuk digunakan di dalam produksi yang efisien
selama periode waktu yang tertentu.
Kemudian definisi lain yang dikemukakan oleh Tandelilin
(2010:2) adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya
lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh
sejumlah keuntungan dimasa mendatang.
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa investasi
merupakan suatu aktivitas, berupa penundaan konsumsi di masa
sekarang dalam jumlah tertentu dan selama periode waktu tertentu
pada suatu asset yang efisien oleh investor dengan tujuan memperoleh
keuntungan dimasa yang akan datang pada tingkat tertentu sesuai
dengan yang diharapkan. Tentunya pengembalian yang diharapkan
adalah pengembalian di masa dayang yang lebih baik daripada
mengkonsumsi di masa sekarang.
10
Pengembalian yang diharapkan akan didapat oleh investor adalah
pengembalian yang rasional, dimana investor mengharapkan
pengembalian atas investasi yang dilakukannya atas dasar perkiraan
risiko yang bersedia ditanggung. Penilaian alternatif investasi yang
baik adalah dengan memilih investasi dengan tingkat pengembalian
yang tertinggi dari berbagai pilihan investasi pada risiko yang sama,
atau memilih investasi yang mempunya tingkat pengembalian yang
sama pada risiko yang terkecil.
2. Bentuk-bentuk Investasi
Bentuk investasi sangat beragam yang dapat dijadikan sarana
investasi. Masing-masing dengan ciri tersendiri dengan kandungan
risiko dan return harapan yang berbeda-beda. Investor tinggi memilih
bentuk investasi mana yang menurut mereka dapat memenuhi
keinginan untuk berinvestasi.Menurut Fahmi (2009:7) dalam
aktivitasnya investasi pada umumnya dikenal ada dua bentuk, yaitu :
1. Real Investment
Investasi nyata yang secara umum melibatkan asset berwujud
seperti tanah, mesin-mesin atau pabrik.
2. Financial Investment
Investasi keuangan melibatkan kontrak tertulis, seperti saham biasa
(common stock) dan obligasi (bond).
Perbedaan antara investasi pada real investment dan financial
investment adalah tingkat likuiditas dari kedua investasi
11
tersebut.Investasi pada real investment relative lebih sulit untuk
dicairkan karena terbentur pada komitmen jangka panjang antara
investor dengan perusahaan.Sementara investasi pada financial
investment lebih mudah dicairkan karena dapat dijualbelikan tanpa
terikat waktu.
3. Jenis-jenis Investasi
Alternatif investasi yang tersedia bagi investor sangat beragam
jenisnya, mulai dari yang berisiko rendah sampai dengan yang
berisiko tinggi, mulai dari yang berpendapatan tetap sampai dengan
yang berpendapatan bervariasi.
Gumanti (2011:24) membagi alternatif investasi menjadi dua
golongan besar, yaitu :
a) Investasi langsung (direct investing), investor membeli dan menjual
bagian dari investasi secara langsung tanpa harus menggunakan
fasilitas perusahaan investasi (investment companies) atau
reksadana (mutual funds).
b) Investasi tidak langsung, investor membeli dan menjual bagian dari
investasinya melalui perusahaan investasi atau reksadana dalam
bentuk portofolio sekuritas.
12
Gambar 2.1 Investasi Langsung dan Investasi tidak
Langsung
Investasi Tidak
Langsung
Investasi
Langsung
Investasi Langsung
Sumber: Gumanti (2011:24)
Investor yang melakukan aktivitas investasinya dipasar modal,
apakah melalui jasa perantara atau sarana yang lain, memiliki
sejumlah jenis asset atau sekuritas yang dapat dipilih. Pada kelompok
investasi langsung, ada empat jenis besar alternatif investasi Gumanti
(2011:24), yaitu :
a) Investasi yang tidak diperdagangkan (nonmarketable investing)
b) Pasar uang (money market)
c) Pasar modal (capital market)
d) Pasar derivatif (derivative market)
Sedangkan pada kelompok investasi tidak langsung hanya ada satu
jenis alternatif investasi, yaitu perusahaan investasi (investment
companies).
Investor Perusahaan
Investasi
Aktiva-aktiva
keuangan
13
B. Pasar Modal
1. Pengertian Pasar Modal
Menurut Undang-undang Pasar Modal Republik Indonesia
Nomor 8 tahun 1995 Pasal 1 butir 13 menyatakan bahwa:
“Pasar Modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan
penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang
berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan
potensi yang berkaitan dengan efek”.
Sedangkan menurut Gumanti (2011:77) menyebutkan bahwa:
“Pasar Modal merupakan suatu jaringan yang kompleks dari
individu, lembaga dan pasar yang timbul sebagai upaya dalam
mempertemukan mereka yang memiliki uang (dana) untuk
melakuka pertukaran efek dan surat berharga”.
Disisi lain, Fahmi (2009:41) mengemukakan bahwa :
“Pasar Modal adalah tempat dimana pihak khususnya perusahaan
menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari hasil
penjualan tersebut nantinya akan dipergunakan sebagai tambahan
dana atau untuk memperkuat dana perusahaan”.
Dari pengertian-pengertian pasar modal diatas maka dapat
disimpulkan bahwa pada dasarnya, Pasar Modal adalah suatu tempat
bertemunya berbagai pihak yang menawarkan dan membutuhkan dana.
2. Fungsi Pasar Modal
Pasar modal bertindak sebagai penghubung antara para investor
dengan perusahaan atau institusi pemerintahan melalui perdagangan
instrument keuangan jangka panjang, seperti obligasi, saham, dana
sebagainya.
14
Menurut Martalena (2011:3) pasar modal memiliki peranan yang
penting dalam perekonomian suatu negara karena memiliki 4 fungsi,
yaitu:
1. Fungsi Saving
Pasar modal dapat menjadi alternatif bagi masyarakat yang ingin
menghindari penurunan mata uang karena inflasi.
2. Fungsi Kekayaan
Masyarakat dapat mengembangkan nilai kekayaan dengan
berinvestasi dalam berbagai instrument pasar modal yang tidak
akan mengalami penyusutan nilai sebagaimana yang terjadi pada
investasi nyata, misalnya rumah atau perhiasan.
3. Fungsi Likuiditas
Instrument pasar modal pada umumnya mudah untuk dicairkan
sehingga memudahkan masyarakat memperoleh kembali dananya
dibandingkan rumah dan tanah.
4. Fungsi Pinjaman
Pasar modal merupakan sumber pinjeman bagi pemerintah maupun
perusahaan membiayai kegiatannya.
15
Gambar 2.2 Aliran Dana dan Efek dalam Pasar Modal
Sumber:Martalena (2011:3)
Pihak yang membutuhkan dana, baik itu perusahaan maupun
pemerintahan, menerbitkan instrument berupa saham dan obligasi
untuk dapat memenuhi kebutuhan dana. Sementara dipihak lain, ada
pihak yang memiliki kelebihan dana dan menginvestasikannya di
pasar modal, baik secara langsung ke saham dan obligasi maupun
pada instrument turunannya.
3. Instrumen Pasar Modal
Dalam pasar modal, banyak instrument yang ditawarkan, antara
lain saham, obligasi, reksadanam dan lain-lain.Setiap instrumen
memiliki karakteristik, keuntungan dan risiko yang berbeda-beda.
Pasar Modal
Perusahaan/institus
i pemerintahan
yang
membutuhkan
Dana
Efek
Pemodal/investor
yang memiliki
kelebihan dana
16
Menurut Martalena (2011:18) instrumen pasaar modal yang
umumnya diperdagangkan antara lain:
Tabel 2.1
Instrumen Pasar Modal Indonesia
Instrumen Definisi Keuntungan Risiko
Saham Sertifikat yang
menunjukkan
bukti
kepemilikan
suatu
perusahaan
- Capital gain
- Dividen
- Capital loss
tidak ada
pembagian
dividen
- Risiko
likuiditas
- Delisting
dari bursa
efek
Obligasi Efek bersifat
hutang
- Bunga
dengan
jumlah serta
waktu yang
telah
ditetapkan
- Capital
gain
- Dapat
dikonversi
menjadi
saham
(untuk
obligasi
konversi)
- Memilih
hak klaim
pertaman
pada saat
emiten
dilikudasi
- Gagal bayar
- Risiko
tingkat suku
bunga
(interest rate
risk)
- Capital loss
- callability
Bukti right
(hak
Sekuritas yang
memberikan
- capital gain
dengan
- capital loss
dengan
17
memesan efek
terlebih
dahulu)
hak kepada
pemiliknya
untuk membeli
saham baru
perusahaan
dengan harga
dan dalam
periode tertentu
leverage,
jika bukti
right
ditukar
dengan
saham baru
- capital gain
yang
diperoleh di
pasar
sekunder
leverage
- capital loss
yang
diperoleh di
pasar
sekunder
Waran Merupakan
sekuritas yang
melekat pada
penerbitan
saham maupun
obligasi yang
memberikan
hak kepada
pemiliknya
untuk membeli
saham
perusahaan
dengan haarga
dan pada
jangka waktu
tertentu
- capital gain
dengan
leverage,
jika waran
dikonversi
menjadi
saham baru.
- capital gain
yang
diperoleh di
pasar
sekunder
- capital loss
dengan
leverage
- capital loss
yang
diperoleh di
pasar
sekunder
Sumber : Martalena (2011:18)
C. Saham
1. Pengertian Saham
Saham merupakan surat berharga yang paling popular dan dikenal
luas dimasyarakat. Digunakannya saham sebagai salah satu alat untuk
mencari tambahan dana menyebabkan kajian dan analisis tentang
saham begitu berkembang baik secara fundamental dan teknikal. Dari
18
berbagai literature mencoba memberikan rekomendasi yang berbeda-
beda namun tujuannya sama yaitu ingin memberikan profit yang
tinggi bagi pemakainya.
Menurut Darmadji (2006:5) Saham (stock) merupakan tanda
penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu
perusahaan atau perseroan terbatas.
Sama halnya pendapat Tambunan (2007:1) yang menyatakan
bahwa:
“Saham merupakan bukti penyertaan modal pada sebuah
perusahaan.Dengan membeli saham perusahaan berarti
menginvestasikan modal/dana yang nantinya akan digunakan oleh
pihak manajemen untuk membiayai kegiatan operasional
perusahaan”.
Dari definisi-definisi saham diatas dapat disimpulkan bahwa pada
dasarnya, Saham merupakan salah satu surat berharga yang
diperjualbelikan di pasar modal yang merupakan tanda penyertaan
kepemilikan suatu perusahaan.
2. Jenis-jenis Saham
Saham merupakan surat berharga yang paling popular dan dikenal
luas oleh masyarakat. Pada umumnya, saham yang dikenal sehari-hari
merupakan saham biasa (common stock). Menurut Darmadji (2006:7)
mengemukakan bahwa ada beberapa sudut pandang untuk
membedakan saham, yaitu:
a) Ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih atau klaim maka
saham terbagi atas :
19
1) Saham Biasa (common stock), yaitu saham yang menempatkan
pemiliknya pada posisi paling junior dalam pembagian dividen
dan hak atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan
tersebut dilikuidasi.
2) Saham Preferen (preferred stock), yaitu saham yang memiliki
karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa,
karena bisa menghasilkan pendapatan tetap, tetapi juga bisa
tidak mendatangkan hasil seperti yang dikehendaki investor.
b) Dilihat dari peralihannya, saham dibedakan atas:
1) Saham atas unjuk (bearer stock), artinya saham tersebut tidak
tertulis nama pemiliknya, agar mudah dipindahtangankan dari
satu investor ke investor lain. Secara hokum, siapa yang
memegang saham tersebut maka dialah yang diakui sebagai
pemiliknya dan berhak untuk ikut hadir dalam RUPS.
2) Saham atas nama (registered stock), merupakan saham dengan
nama pemilik yag ditulis secara jelas dan cara peralihannya
harus melalui prosedur tertentu.
c) Ditinjau dari kinerja perdagangannya, maka saham dapat
dikategorikan atas:
1) Saham unggulan (blue-chip stock), yaitu saham biasa dari suatu
perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, sebagai pemimpin di
industri sejenis, memiliki pendapatan yang stabil, dan konsisten
dalam membayar dividen.
20
2) Saham pendapatan (income stock), saham dari suatu emiten
yang memiliki kemampuan membayar dividen lebih tinggi dari
rata-rata dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya.
3) Saham pertumbuhan (groeth stock-well-know) yaitu saham-
saham dari emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan
yang tinggi.
4) Saham spekulatif (speculative stock), yaitu saham suatu
perusahaan yang tidak bisa secara konsisten memperoleh
penghasilan dari tahun ke tahun, akan tetapi memiliki
kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa mendatang,
meskipun belum pasti.
5) Saham siklikal (cyclical stock), yaitu saham yang tidak
terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis
secara umum. Pada saat resesi ekonomi, harga saham ini tetap
tinggi, dimana emitennya mampu memberikan dividen yang
tinggi sebagai akibat dari kemampuan emiten dalam
memperoleh penghasilan yang tinggi pada masa resesi.
D. Return
Seandainya seorang investor menginvestasikan dananya pada
financial asset dalam instrument investasi saham, maka investor tersebut
turut memiliki penyertaan modal perusahaan.Kepemilikan atas saham
suatu perusahaan berarti ikut menikmati keuntungan dan kerugiannya
sesuai dengan banyaknya modal yang disetorkan kepada perusahaan.
21
Menurut Fahmi (2009:151) Return merupakan keuntungan yang
diperoleh oleh perusahaan, individu dan institusi dari hasil kebijakan
investasi yang dilakukannya.
Kemudian menurut Jogiyanto (2003:109), definisi Return adalah
“Hasil yang diperoleh dari investasi.Return dapat berupa return
realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi
tetapi yang diharapkan akan terjadi di masa mendatang”.
Return realisasi merupakan return yang telah terjadi dan dihitung
berdasarkan data historis. Return realisasi digunakan sebagai salah satu
pengukur kinerja perusahaan. Return historis juga berguna sebagai dasar
perhitungan return ekspektasi dan risiko di masa yang akan datang.
Menurut Jones (2004:140), komponen return terdiri dari:
a) Yield merupakan pemberian secara periodik oleh perusahaan
dalam bentuk uang tunai kepada investor. Pemberian yield ini
merupakan kebijakan manajemen perusahaan. Yield biasanya
diharapkan untuk investasi jangka panjang.
b) Capital Gain (loss) adalah selisih perubahan harga yang terjadi
pada saat dibeli dengan saat saham tersebut dijual di kemudian
hari. Return ini diharapkan pada investasi jangka pendek.
Dari uraian di atas, hasil (return) yang diperoleh investor dari hasil
investasi saham terdiri dari dua komponen yaitu capital gain dan dividen
yang merupakan penghasilan tambahan.
22
E. Laporan Keuangan
Laporan keuangan (financial statement) merupakan ikhtisar
mengenaikeadaan keuangan suatu perusahaan pada suatu saat
tertentu.Laporan keuanganterdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan
perubahan modal, laporan arus kas,dan catatan atas laporan keuangan.
Menurut Kasmir (2008:23) definisi Laporan Keuangan sebagai
berikut:
“Laporan yang menunjukkan kondisi perusahaan saat ini.Kondisi
perusahaan terkini maksudnya adalah keadaan keuangan perusahaan
pada tanggal tertentu (untuk neraca) dan periode tertentu (untuk
laporan laba rugi)”.
Laporan keuangan yang sering disajikan adalah (1) neraca, (2) laporan
laba rugi, (3) laporan arus kas, dan (4) laporan ekuitas pemilik atau
pemegang saham.Selain itu, catatan atas laporan keuangan atau
pengungkapan juga merupakan bagian integral dari setiap laporan
keuangan.
Neraca merupakan laporan yang menggambarkan posisi keuangan,
yang menunjukkan aktiva, kewajiban, dan ekuitas dari suatu perusahaan
pada tanggal tertentu.Laporan laba rugi merupakan ringkasan aktivitas
usaha perusahaan untuk periode tertentu yang melaporkan hasil usaha atau
kerugian yang timbul dari kegiatan usaha dan aktivitas lainnya.Laporan
perubahan ekuitas adalah laporan yang menunjukkan perubahan ekuitas
perusahaan yang menggambarkan peningkatan atau penurunan aktiva
bersih atau kekayaan selama periode pelaporan.Laporan arus kas
23
menunjukkan penerimaan dan pengeluaran kas dalam aktivitas perusahaan
selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut aktivitas operasi,
investasi dan pendanaan.Catatan atas laporan keuangan memberikan
penjelasan mengenai gambaran umum perusahaan, ikhtisar kebijakan
akuntansi, penjelasan pospos laporan keuangan dan informasi penting
lainnya (Panduan Pemodal, 2006).
Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang
menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan
suatu perusahaan yang bermanfaan bagi sejumlah besar pemakai dalam
pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukkan
apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship), atau
pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan
kepadanya.
Investor dapat menilai perusahaan dengan menggunakan laporan
keuangan.Laporan keuangan memberi informasi yang menggambarkan
kinerja perusahaan, sehingga informasi tersebut dapat menjadi landasan
pertimbangan investor dalam pengambilan keputusan investasi.
Dalam Standar Akuntansi Keuangan dinyatakan tujuan laporan
keuangan adalah sebagai berikut:
1. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja
serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat
bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
24
2. Laporan keuangan disusun untuk memenuhi kebutuhan bersama oleh
sebagian besar pemakainya, yang secara umum menggambarkan
pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu.
3. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang dilakukan manajemen
atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang
dipercayakan kepadanya.
F. Analisis Tingkat Keuntungan Investasi
Untuk dapat memilih investasi yang aman, diperlukan suatu analisis
yang cermat, teliti, dan didukung oleh data-data yang akurat. Teknik yang
benar dalam analisis akan mengurangi tingkat resiko bagi investor dalam
berinvestasi. Mulai dari yang paling sederhana sampai dengan analisis
yang bersifat rumit.Bahkan ada juga investor yang hanya melihat tren
masyarakat secara sepintas, langsung saja melakukan investasi di
instrumen tersebut.Tentu saja hal ini bukan suatu kesalahan, tetapi
alangkah baiknya jika uang atau modal yang diinvestasikan akan
menghasilkan keuntungan yang maksimal dan aman. Ataupun kalau ada
resiko, resikonya akan lebih kecil jika dibandingkan dengan kemungkinan
keuntungan yang dapat diraih. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika
calon investor mau mengeluarkan uang yang cukup besar untuk
mendapatkan informasi dan analisis yang lebih bersifat akurat.
Secara umum ada banyak teknik analisis dalam melakukan penilaian
investasi, tetapi yang paling banyak dipakai adalah analisis yang bersifat
25
fundamental, analisis teknikal, analisis ekonomi dan analisis rasio
keuangan (Raharjo 2005).
1. Analisis Fundamental
Analisis ini sangat berhubungan dengan kondisi keuangan
perusahaan. Dengan analisis ini diharapkan calon investor akan
mengetahui operasional perusahaan yang nantinya menjadi milik
investor. Apakah sehat atau tidak, apakah cukup menguntungkan atau
tidak, dan sebagainya.Karena biasanya nilai suatu saham sangat
dipengaruhi oleh kinerja dari perusahaan yang bersangkutan. Hal ini
penting karena nantinya akan berhubungan dengan hasil yang
diperoleh dari investasi dan juga resiko yang akan ditanggung.
Data yang dipakai dalam analisis fundamental menyangkut data-
data historis, yaitu data-data masa lalu.Analisis ini sering disebut
dengan company analysis.Didalamnya menyangkut analisis tentang
kekuatan dan kelemahan dari perusahaan, bagaimana kegiatan
operasionalnya, dan juga bagaimana prospeknya dimasa datang.
2. Analisis Teknikal
Analisis ini cukup sering dipakai oleh calon investor dan
biasanya data yang digunakan dalam analisis ini berupa grafik atau
program komputer.Dari grafik atau program komputer dapat diketahui
bagaimana kecenderungan pasar, sekuritas, atau future komoditas
yang akan dipilih dalam investasi. Meskipun biasanya analisis ini
digunakan untuk analisis jangka pendek dan jangka menengah tetapi
26
sering juga digunakan untuk menganalisis dalam jangka panjang,
yang didukung juga dengan data-data lain. Teknik ini mengabaikan
hal-hal yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan. Beberapa
analisis teknikal antara lain grafik sederhana, contohnya adalah Trend
(kecenderungan).
Gerakan Trend didasarkan pada data berkala (time series data).
Data berkala merupakan data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu,
menggambarkan perkembangan suatu kegiatan (perkembangan
produksi, harga, hasil penjualan, jumlah personil, dan
sebagainya).Dengan analisis ini dimungkinkan untuk mengetahui
perkembangan suatu atau beberapa kejadian serta
hubungan/pengaruhnya terhadap kejadian lainnya.
Gerakan atau variasi data berkala terbagi dalam empat komponen,
yaitu:
a) Gerakan Trend jangka panjang (Long Term Movement or
SecularTrend). Gerakan disini menunjukkan arah
perkembangan secaraumum atau kecenderungan
menaik/menurun.
b) Gerakan variasi siklis (Cyclical Movement or Variations),
merupakangerakan jangka panjang disekitar garis trend
(berlaku untuk datatahunan). Gerakan ini bisa berulang tiga
tahun, lima tahun, atau lebih. Salah satu contoh yang bisa
27
diambil adalah business cycles yang menunjukkan jangka
waktu kemakmuran, kemunduran, depresi, danpemulihan.
c) Gerakan variasi musiman (Seasonal Movement or
Variations), merupakan gerakan yang mempunyai pola
yang tetap dari waktu ke waktu, comtoh menurunnya harga
beras pada waktu panen.
d) Gerakan variasi yang tidak teratur (Irreguler or Random
Movement), merupakan gerakan atau variasi yang sporadic
sifatnya, contoh naik turunnya produksi industry karena
pemogokan.
Pasar secara umum masih down trend akibat krisis di Eropa.
Pada guncangan bursa dalam 4 minggu sebelumnya, Kalbe Farma
juga terkoreksi namun cepat membaik dikala penurunan di bursa
mulai merdeka. Secara individual, arah pergerakan harga saham
Kalbe Farma mulai tren naik dan mencoba menembus harga
resistennya.
28
Grafik 2.1
Harga Saham Mingguan PT Kalbe Farma
D
a
l
a
m
g
r
a
f
ik 2.1 harga saham mingguan, terlihat pola harga yang
menyerupai cangkir bertangkai (cup with handle). Pola cangkir
terbentuk selama lebih kurang 7 bulan. Lalu mengalami koreksi
normal membentuk tangkai (handle). Konsolidasi di wilayah
tangkai sudah berlangsung selama 7 minggu.
Pada penutupan (13 juni 2012) saham Kalbe Farma ditutup
dengan harga 3975. Ini sudah mendekati harga resisten yang
harus ditembus yaitu 4050 (buy point).
29
3. Analisis Rasio Keuangan
Analisis ini banyak digunakan oleh calon investor.
Sebenarnya analisis ini didasarkan pada hubungan antar pos
dalam laporan keuangan perusahaan yang akan mencerminkan
keadaan keuangan serta hasil dari operasional perusahaan.
Menurut J. Fred Weston dalam bukunya Kasmir
(2008:106) Analisis Laporan Keuangan, rasio keuangan dapat
dikelompokkan menjadi 5 jenis berdasarkan ruang lingkup atau
tujuan yang ingin dicapai dapat dilihat pada Tabel 2.2 sebagai
berikut :
Tabel 2.2
Jenis-jenis Rasio Keuangan
No.
Rasio
Keuangan Jenis-Jenis Rasio
1 Likuidity Ratio
Current Ratio (CR)
Quick Ratio/ Acid Test Ratio (QR)
Net Working Capital (NWC)
2 Leverage
Debt Ratio (DR)
Debt to Equity Ratio (DER)
Times Interest Earned (TIE)
Long Term Debt to Equity Ratio
Cash Flow Ratio
3 Activity Ratio
Inventory Turnover (IT)
Average Collection Period (ACP)
Fixed Assets Turnover (FAT)
Total Assets Turnover (TAT)
Day Sales in Inventory
Account Receivable Turnover
4 Profitability
Ratio
Gross Profit Margin (GPM)
Operating Return on Assets
(OROA)
Net Profit Margin (NPM)
Return on Assets (ROA)
30
Return on Equity (ROE)
Operating Ratio (OR)
5 Market Ratio
Price to Earning Ratio (PER)
Earning Per Share (EPS)
Dividend Yeield (DY)
Dividend Payout Ratio (DPR)
Dividend Per Share (DPS)
Book Value Per Share (BVS)
Price to Book Value (PBV)
Sumber : Kasmir (2008:106)
G. Tinjauan Atas Penelitian Sebelumnya
Beberapa penelitian terdahulu yang dapat dijadikan dasar dalam
melakukan penelitian ini sebagai berikut :
Penelitian Sofilda (2008) dengan judul Pengaruh Ukuran Perusahaan
dan Karakteristik Kepemilikan Terhadap Harga Saham LQ-45 Pada Bursa
Efek Jakarta dengan hasil penelitiannya adalah secara simultan ketujuh
variabel tersebut yaitu Ukuran Perusahaan, Price Earning Ratio,Sales
Growth, Dividend Yield, Earning Per Share, Return on Equity, Return on
Asset berpengaruh terhadap harga saham.
Penelitian Hartati (2010) dengan judul Pengaruh Return on Assets
(ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per Share (EPS), Price
Earning Ratio (PER) terhadap Return Saham (Studi pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia) dengan hasil
penelitiannya adalah secara simultan kelima variabel tersebut yaitu ROA,
DER, EPS, PER, Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap return saham.
Sedangkan secara parsial ROA dan DER berpengaruh terhadap return
31
saham, akan tetapi EPS, PER, dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh
terhadap return saham.
Penelitian Sari (2012) dengan judul analisis pengaruh DER, CR, ROE,
dan TAT terhadap return saham ( Studi Pada Saham Indeks LQ45 Periode
2009 – 2011 Dan Investor Yang Terdaftar Pada Perusahaan Sekuritas Di
Wilayah Semarang Periode 2012) dengan hasil penelitiannya DER, CR,
dan ROE tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hanya TAT
yang berpengaruh signifikan terhadap return saham.
Penelitian Amanda (2012) dengan judul pengaruh DER, ROE, EPS,
dan PER terhadap harga saham (Studi pada Perusahaan Food and Beverages
yang Terdaftar di BEI Tahun 2008-2011) dengan hasil penelitian secara
simultan DER, ROE, EPS, dan PER berpengaruh signifikan terhadap harga
saham. Sedangkan secara parsial ROE, EPS berpengaruh positif dan DER,
PER berpengaruh negatif.
Penelitian Ulfyana (2011) dengan judul pengaruh laba unexpected,
large working capital accruals positif, large working capital accruals
negatif, ukuran perusahaan, earning per share, dan investment opportunity
set terhadap return saham dengan hasil penelitiannya bahwa ukuran
perusahaannya tidak berpengaruh terhadap return saham.
Penelitian Safitri (2013) dengan judul Pengaruh Earning Per Share
(EPS), Price Earning Ratio (PER), Return on Assets (ROA), Debt to
Equity Ratio (DER), dan Market Value Added (MVA) terhadap Harga
Saham dalam Kelompok Jakarta Islamic Index dengan hasil penelitiannya
32
bahwa secara simultan EPS, PER, ROA, DER, dan MVA berpengaruh
terhadap harga saham. Sedangkan secara parsial EPS, PER, MVA
berpengaruh terhadap harga saham, akan tetapi ROA dan DER tidak
berpengaruh terhadap harga saham.
Penelitian Zuliarni (2012) dengan judul Pengaruh Kinerja Keuangan
Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Mining And Mining Service Di
Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan hasil penelitiannya bahwa secara
simultan ROA, DER, dan DPR berpengaruh terhadap harga saham.
Sedangkan secara parsial ROA dan DER berpengaruh signifikan terhadap
harga saham, tetapi DPR tidak berpengaruh signifikan terhadap harga
saham.
33
H. Kerangka Konseptual
Gambar 2.3
Kerangka Konseptual
k
Keterangan : Simultan
Parsial
Return on
Assets (ROA)
Return on
Equity (ROE)
Debt to Assets
Ratio (DAR)
Return Saham
Size of Firm
34
I. Hipotesis
1. Secara Parsial
H1 : Return on Assets (ROA) berpengaruh signifikan terhadap Return
Saham
H2 : Debt to Assets Ratio (DAR) berpengaruh signifikan terhadap
Return Saham
H3 : Return on Equity (ROE) berpengaruh signifikan terhadap Return
Saham
H4 : Size of Firm berpengaruh signifikan terhadap Return Saham
2. Secara Simultan
H1 : Return on Asets (ROA), Debt to Assets Ratio (DAR), Return on
Equity (ROE), dan Size of Firm secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap Return Saham
35
J. Kerangka Pikir
Gambar 2.4
Kerangka Pikir
Bagaimana Pengaruh ROA, DAR, ROE, dan Size of Firm Terhadap
Return Saham pada Saham Bluchips di BEI tahun 2011-2013
Menghitung variabel independen :
𝑅𝑂𝐴 =Laba Bersih
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
Total Kewajiban
DAR = Total AKtiva Laba bersih
ROE =
Total kewajiban
𝑆𝑖𝑧𝑒 𝑜𝑓 𝐹𝑖𝑟𝑚 = 𝐿𝑛 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
Laporan Kuangan Konsolidasi pada
tanggal 31 Desember yang telah diaudit
untuk tahun 2010-2012
Penghitungan Regresi Linier
Closing price perdagangan
saham bluchips periode
2011-2013
Menginterpretasikan Hasil Analisis
STAR
T
Analisis Pengaruh ROA, DAR, ROE,
dan Size of Firm Terhadap Return Saham
Melakukan Uji Hipotesis
Mengumpulkan data dari BEI, www.yahoofinance.co.id
Menghitung Variabel Dependen :
1
1 )(
it
itit
itP
PPR
Kesimpulan dan Saran
36
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Bursa Efek Indonesia melalui website
resmi www.idx.co.id dan Perpustakaan Universitas Darma Persada, sejak
November
B. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif
dan kualitatif. Data kuantitatif berupa angka-angka yaitu, data laporan
keuangan perusahaan yang menjadi sampel penelitian periode 2010-2012
dan penutupan harga saham periode 2011-2013, yang berasal dari ICDM
(International Capital Market Directory). Sedangkan data kualitatif
merupakan interpretasi dari data kuantitatif yang telah diolah oleh peneliti.
Sumber data yang digunkan dalam penelitian ini adalah data
sekunder,yakni data berupa dokumen dan informasi berhubungan dengan
objek penelitian yang diterbitkan oleh pihak lain dalam hal ini pihak Bursa
Efek Indonesia melalui otoritas Pusat Informasi Pasar Modal, yakni buku
ICMD dan data yang diakses dari situs resmi BEI (www.idx.co.id).
C. Populasi dan Sampel
Menurut Sugiyono (2013:115) Populasi adalah obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
37
Dalam penelitian ini terdapat 36 saham bluchips yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive
sampling. Menurut Sugiyono (2013:122) purposive sampling adalah
teknik penentuan sampel dengan kriteria atau pertimbangan tertentu.
Kriteria permilihan sampel dalam penelitian ini adalah :
1. Perusahaan yang termasuk saham bluchips yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode tahun 2011 sampai tahun 2013
2. Mengeluarkan laporan keuangan tahunan selama periode tahun
2011,2012,2013 secara berturut-turut
3. Perusahaan tidak melakukan delisting selama periode penelitian
4. Memiliki data-data laporan keuangan dan informasi yang terkait
dan dibutuhkan dalam penelitian ini
Berdasarkan kriteria pemilihan sampel, maka sampel dalam penelitian
ini sebanyak 32 perusahaan.
D. Metode Pengumpulan Data
Di dalam penelitian ini diperlukan metode-metode yang digunakan
untuk mendapatkan data atau bahan keterangan yang digunakan untuk
perhitungan analisis return saham, yaitu berupa :
1. Metode dokumentasi
Metode dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan data yang
penyelidikannya ditujukan pada penguraian dan penjelasan apa yang
38
telah lalu, melalui sumber-sumber dokumen. Dari metode ini
diharapkan akan diperoleh catatan mengenai data-data yang ada
hubunganya dengan penelitian ini yaitu laporan keuangan.
2. Metode studi kepustakaan
Metode telaah kepustakaan dilakukan dengan mengumpulkan data
yang bersifat teoritis mengenai permasalahan yang berkaitan dengan
penelitian ini. Metode ini dilakukan untuk menunjang kelengkapan
data dengan menggunakan buku-buku literatur yang berhubungan
dengan return saham.
E. Metode Analisis Data
1. Analisis Regresi
Analisis Regresi secara teoritis dibagi menjadi dua yaitu regresi
linier sederhana dan regresi linier berganda.
Analisis regresi linier sederhana bertujuan untuk mempelajari
hubungan linier antara 2 (dua) variabel, yaitu satu variabel terikat dan
satu variabel bebas.
Regresi Linier berganda merupakan regresi linier yang memiliki
lebih dari satu variabel bebas (independen).Analisis regresi linier
berganda ini digunakan dengan tujuan untuk meramalkan nilai
pengaruh 3 (tiga) variabel bebas atau lebih terhadap satu variabel
terikat. Jadi analisis regresi linier berganda ini akan dilakukan apabila
jumlah variabel bebasnya minimal 2 variabel. Perumusan umum
regres linier berganda untuk 3 (tiga) variabel bebas adalah :
39
Keterangan :
Y = Return Saham
α = Konstanta
β1 – β3 = Koefisien regresi dari setiap variabel independen
X1 = Return on Asssets
X2 = Debt to Assets Ratio
X3 = Return on Equity
X4 = Size of Firm
Dalam penelitian ini, model analisis yang aka digunakan adalah
model regresi linier berganda. Karena dalam penelitian ini terdapat
empat variabel bebas.
2. Statistik Deskriptif
Sebelum melakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji
statistik umum yang berupa statistik deskriptif. Statistik deskriftif
meliputi mean, minimum, maximum serta standar deviasi yang
bertujuan mengetahui distribusi data yang menjadi sampel penelitian.
F. Variabel Dependen
1. Return Saham
Return Saham adalah tingkat pengembalian hasil yang diperoleh
investor dari sejumlah dana yang diinvestasikan pada suatu periode
tertentu yang dinyatakan dalam persentase. Return saham dalam
Y = α + β1X1+ β2X2 + β3X3+ β4X4 + e
40
penelitian ini diperoleh dari nilai capital gain. Return merupakan
penjumlahan capital gain dengan dividen yield. Akan tetapi karena
tidak semua perusahaan membayarkandividennya, maka return yang
digunakan dalam penelitian inihanyalah nilai dari capital gain. Nilai
dari capital gain diperolehdari harga saham tahun ini dikurang harga
saham tahun lalu dibagi harga saham tahun lalu. Dirumuskan sebagai
berikut:
Keterangan :
Rit = Return Saham
Pit = Harga Saham Tahun t
Pit-1 = Harga Saham Tahun t-1
G. Variabel Independen
1. Return on Assets (ROA)
ROA termasuk salah satu rasio profitabilitas yang dapat
diperolehdengan membagi laba bersih dengan total aktiva yang
dimilikiperusahaan. Rasio ROA yang positif menunjukkan bahwa dari
total aktiva yang dipergunakan untuk beroperasi perusahaan mampu
memberikan laba bagi perusahaan. Sebaliknya apabila ROA negative
menunjukkan bahwa total aktiva yang dipergunakan untuk beroperasi
1
1 )(
it
itit
itP
PPR
41
perusahaan, tetapi perusahaan mengalami kerugian. Secara sistematis
return on asset dapat dirumuskan sebagai berikut :
( Sawir, 2003 )
2. Debt to Assets Ratio (DAR)
Rasio hutang adalah rasio yang mengukur besarnya total aktiva
yang dibiayai oleh kreditor perusahaan (Sundjaja dan Barlian,
2003:140). DAR menjelaskan besar kekayaan perusahaan yang di
biayai oleh hutang. Aset perusahaan yang terlalu banyak berasal dari
hutangakan menciptakan risiko bagi perusahaan karena apabila
perusahaan menggunakan semakin banyak hutang untuk membiayai
aktivanya akan berpengaruh semakin besarnya kewajiban perusahaan
baik dalam bentuk kewajiban tetap dan bunga, di lain sisi hutang juga
mampu membangun kesempatan untuk meningkatkan kinerja
perusahaan. Rasio hutang dapat diukur melalui formula matematis
berikut ini :
(Sundjaja, 2003)
Total Kewajiban
DAR =
Total Aktiva
Total Kewajiban
DAR =
Total Aktiva
42
3. Return on Equity (ROE)
Seorang investor selalu mengharapkan profit dalam investasinya,
maka dariitu rasio pertumbuhan profitabilitas perusahaan juga menjadi
hal yang diperhatikan investor. Salah satu rasio profitabilitas yang
terdapat dalam laporan keuangan adalah ReturnOn Equity.
Nurmalasari dalam Hutami (2012: 110) menyatakan bahwa ROE
merupakan salah satu alat utama investor yang paling sering digunakan
dalam menilai suatu saham. “ROE merupakan suatu pengukuran dari
penghasilan (income) atas modal yang diinvestasikan dalam
perusahaan” (Syamsuddin, 2011: 64). ROE diukur dengan satuan
persen dan secara matematis rumus ROE adalah
(Syamsuddin, 2011:74)
Nilai Return On Equity yang positif menunjukkan baiknya kinerja
manajemen dalam mengelola modal yang ada untuk menghasilkan laba.
Menurut Chrisna dalam Hutami (2012:2) kenaikan ROE biasanya
diikuti oleh kenaikan harga saham perusahaan yang bersangkutan.
Semakin tinggi ROE berarti semakin efisien penggunaan modal sendiri
yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan untuk menghasilkan
keuntungan bagi pemegang saham.
Laba Bersih
ROE =
Total Modal Sendiri
43
4. Ukuran Perusahaan ( Size of Firm )
Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu
perusahaan. Pada penelitian ini ukuran perusahaan diukur dengan
logaritma natural total aset. Perusahaan besar memiliki pertumbuhan
yang relatif lebih besar dibandingkan perusahaan kecil sehingga return
saham perusahaan besar lebih besar dibandingkan return saham pada
perusahaan berskala kecil. Oleh karena itu, investor akan lebih
memilih perusahaan besar dengan harapan memperoleh return yang
besar pula. Dapat dirumuskan sebagai berikut :
( Ulfyana, 2011 )
H. Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan analisis regresi, untuk mendapatkan nilai yang
baik, maka harus dilakukan uji asumsi klasik.Uji asumsi klasik bertujuan
untuk mengetahui apakah model regresi yang diperoleh dapat
menghasilkan estimator linier yang baik. Berkaitan dengan uji asumsi
klasik dalam penelitian ini, model analisis yang digunakan akan
menghaslkan estimator yang tidak bias apabila memenuhi beberapa asumsi
klasik yaitu uji normalitas data, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan
heterokedastisitas.
1) Uji Normalitas Data
Analisis normalitas dilakukan dengan mengamati penyebaran data
(titik) pada sumbu diagonal grafik. Metode yang dipakai dalam
Size of Firm = Ln of Total Assets
44
pengujian ini adalah metode plot. Jika data menyebar disekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka 50 model regresi
memenuhi asumsi normalitas. Sebaliknya jika data menyebar jauh dari
garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal maka
model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Meskipun analisis
regresi tidak tergantung pada kenormalan distribusi, tetapi analisis
yang akan dilakukan akan lebih stabil jika asumsi distribusi normal
terpenuhi.
2) Uji multikolonieritas
Yaitu untuk menguji ada tidaknya hubungan sempurna atau hampir
sempurna diantara variabel bebas pada model regresi linier berganda di
dalam penelitian ini. Korelasi yang kuat antar variabel bebas
menunjukan adanya multikolonieritas.
3) Uji autokorelasi
Yaitu untuk menguji adanya korelasi internal di antara anggota-
anggota dari serangkaian pengamata yang terusun dalam rangkaian
waktu dan yang tersusun dalam rangkaian ruang. Penyebab
autokorelasi ini kemungkinan adalah adanya kesalahan dalam
penyusunan metode, sehingga model harus diperbaiki. Salah satu cara
untuk mengujinya adalah uji statistik Durbin Watson. Ketentuannya
adalah sebagai berikut :
Durbin Watson Kesimpulan
Kurang dari 1,10 Ada autokorelasi
45
1,10 – 1,54 Tanpa Kesimpulan
1,55 – 2,45 Tidak ada autokorelasi
2,46 – 2,90 Tanpa Kesimpulan
Lebih dari 2,90 Ada autokorelasi
Sumber :
4) Uji Heterokedastisitas
Masalah heterokedastisitas akan menimbulkan variabel prediktor
akan menjadi tidak efisien. Untuk mendeteksi masalah tersebut
dilakukan uji Glesjer Test yaitu dengan meregresi nilai absolute
residual model yang destimasi terhadap variabel-variabel independen
dengan memperhatikan nilai t-statistik dan signifikansinya.
Heterokedastisitas ada apabila nilai signifinansinya < 0,05, sebaliknya
apabila nilai signifikansinya >0,05 berarti tidak terjadi
heterokedastisitas.
I. Uji Hipotesis
Dalam penelitian ini, uji hipotesis yang digunakan adalah uji t dan uji
F. uji ini dilakukan untuk menganalisis dan menarik kesimpulan apakah
ada atau tidaknya pengaruh yang signifikan antara pengaruh variabel
independen yaitu Return on Asset, Debt to Assets Ratio, Return on Equity,
dan Size of Firm terhadap variabel dependen yaitu Return Saham.
a) Uji Parsial (Uji t)
Uji t yang dilakukan dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui
koefisien regresi secara parsial dari variabel-variabel independen
46
terhadap variabel dependen. Langkah- langkah pengujiannya adalah
sebagai berikut:
1) Membuat formulasi uji hipotesis
(a) Ho1 : b1= 0 : tidak ada pengaruh positif faktor Return on Asset
terhadap Return Saham.
Ha1 : b1 ≠ 0 : ada pengaruh positif faktor Return on Asset
terhadap Return Saham.
(b) Ho2 : b2 = 0 : tidak ada pengaruh positif faktor Debt to Assets
Ratio terhadap Return Saham.
Ha2 : b2 ≠ 0 : ada pengaruh positif faktor Debt to Assets Ratio
terhadap Return Saham.
(c) Ho3 : b3 = 0 : tidak ada pengaruh positif faktor Return on Equity
terhadap Return Saham.
Ha3 : b3 ≠ 0 : ada pengaruh positif faktor Return on Equity
terhadap Return Saham.
(d) Ho4 : b4 = 0 : tidak ada pengaruh positif faktor Size of Firm
terhadap Return Saham.
Ha4 : b4 ≠ 0 : ada pengaruh positif faktor Size of Firm terhadap
Return Saham.
2) Menentukan besarnya𝛼untuk mengetahui tingkat signifikansi hasil
pengolahan data. Nilai α ditetapkan sebesar 5%.
3) Menghitung nilai t
4) Membuat kriteria pengujian hipotesis
47
(a) H0 ditolak bila :
P.value < a (a = 0,05)
(b) H0 diterima bila :
P.value > a (a = 0,05)
b) Uji Simultas (Uji F)
Uji F yang dilakuka dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui
pengaruh secara serentak dari variabel-variabel independen terhadap
variabel dependen. Langkah- langkah pengujiannya sebagai berikut :
1) Membuat Formulasi uji hipotesis
H0 : b1 = b2 = b3 = b4 = 0 artinya tidak ada pengaruh yang
signifikan antara Return on Asset , Debt to Assets Ratio, Return on
Equity, dan Size of Firm secara serentak terhadap Return Saham.
Ha : b1 = b2 = b3 = b4 = 0 artinya ada pengaruh yang signifikan
antara, Return on Asset , Debt to Assets Ratio, Return on Equity,
dan Size of Firm secara serentak terhadap Return Saham.
2) Menentukan besarnya a untuk mengetahui tingkat signifikansi
hasil pengolahan data. Nilai α ditetapkan sebesar 5% atau tingkat
signifikansi 95%.
3) Menghitung nilai F
4) Membuat kriteria pengujian hipotesis
(a) H0 ditolak bila :
P.value < a (a = 0,05)
48
(b) H0 diterima bila :
P.value > a (a = 0,05)
c) Koefisien Determinasi ( R2)
Koefisien determinasi adalah nilai yang menunjukkan seberapa besar
variabel independen dapat menjekaskan variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi (R2) dilihat pada hasil pengujian regresi linier
berganda untuk variabel independen terhadap variabel dependennya.
Koefisien determinasi dapat dilihat nilai adjusted R2.
d) Pengujian Variabel yang Paling Dominan
Pengujian variabel ini digunakan untuk menentukan variabel bebas
yang paling dominan mempengaruhi reurn saham. Pengujian ini
ditentukan dengan melihat pada nilai standardized coefficients atau
beta pada masing-masing variabel bebas yang di teliti.
J. Mekanisme pengolahan Data
Agar data yang diperoleh dapat diolah secara baik dan benar maka
mekanisme pengolahan data dilakukan secara berurutan.Adapun
mekanisme pengolahan data sebagai berikut :
1. Data laporan keuangan Perusahaan Bluchip yang telah dipublikasikan
di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui website resmi www.`idx.com
kinerja keuangan tahun 2012 dan kinerja saham tahun 2013.
2. Menghitung rasio-rasio keuangan yang meliputi Return on Assets,
Debt to Assets Ratio, Return on Equity, dan Size of Firm ( Microsoft
Excel).
49
3. Menghitung Return Saham
4. Melakukan Uji asumsi klasik
5. Mengolah data menggunakan SPSS versi 20 (regresi linier berganda)
& Uji hipotesis
6. Memberikan Interpretasi hasl pengujian
7. Memberikan kesimpulan dan saran
8. Selesai
50
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Sampel Penelitian
Berdasarkan kriteria pemilihan sampel pada Bab 3, sampel yang
digunakan adalah saham perusahaan yang terdaftar pada saham-saham
bluchips di Bursa Efek Indonesia selama Tahun 2011 sampai Tahun 2013
berturut- turut. Perusahaan yang termasuk saham bluchips yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011 sampai tahun 2013, Mengeluarkan
laporan keuangan tahunan selama periode tahun 2011,2012,2013 secara
berturut-turut, Perusahaan tidak melakukan delisting selama periode
penelitian, dan Memiliki data-data laporan keuangan daninformasi yang
terkait dan dibutuhkan dalam penelitian ini. Berdasarkan kriteria tersebut
terpilihlah 32 perusahaan yang dapat dijadikan sebagai sampel pada
penelitian ini.Perusahaan yang terpilih tersebut dinilai cukup mewakili
penelitian karena telah memenuhi persyaratan yang harus dipenuhi. Data
penelitian didasarkan pada laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laporan
laba rugi dan catatan atas laporan keuangan tiap perusahaan, serta data harga
pasar saham yaitu harga saham penutupan (closing price) yang diterbitkan
oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini variabel-variabel
independennya adalah Return on Assets (ROA), Debt to Assets Ratio(DAR),
Return on Equity (ROE), dan Size of Firm serta variabel dependennya Return
Saham.
51
B. Ringkasan Hasil Perhitungan Variabel
1. Return Saham
return saham merupakan hasil yang diperoleh para investor dalam
berinvestasi yang berupa capital gain/loss. Adapun closing price dalam
penelitian ini diambil data closing pricemingguan yang ada di dalam
ICMD edisi tahun 2011 sampai tahun 2013 dan yang diunduh melalui
website www.bei.co.id.
Nilai return saham ditentukan selama 3 tahun yaitu 2011 sampai
2013 kemudian dicari rata-ratanya. Berikut pada tabel 4.1 disajikan hasil
dari perhitungan rata-rata return saham perusahaan sampel selama
periode tahun 2011 sampai tahun 2013.
Tabel 4.1
Rata- Rata Return Saham tiap perusahaan periode 2011 sampai
2013
No Kode Nama Perusahaan Rata- Rata Return
Saham
1 AALI Astra Agro Lestari, Tbk 0,160
2 ADMF Adira Multi Finance, Tbk -0,256
3 AKRA AKR Corporindo, Tbk 1,185
4 ANTM Aneka Tambang, Tbk -0,642
5 ASII Astra Internasional, Tbk -0,575
6 BBCA Bank Central Asia, Tbk 0,505
7 BBNI Bank Negara Indonesia, Tbk 0,182
8 BBRI Bank Rakyat Indonesia, Tbk -0,040
9 BMRI Bank Mandiri, Tbk 0,384
10 CPIN Charoen Pokphand, Tbk 0,967
11 EXCL Excel 0,176
12 GGRM Gudang Gaam, Tbk 0,230
13 HMSP HM. Sampoerna, Tbk 0,872
14 INCO* Vale Indonesia, Tbk -0,324
15 INDF Indofood Sukses Makmur, Tbk 0,452
52
16 INTP Indocement Tunggal Prakasa, Tbk 0,384
17 ISAT Indosat, Tbk -0,071
18 ITMG* Indo Tambangraya Megah, Tbk -0,365
19 JPFA JAPFA Comfeed Indonesia, Tbk 0,071
20 JSMR Jasa Marga, Tbk 0,409
21 KLBF Kalbe Farma, Tbk 0,015
22 LPKR Lippo Karawaci, Tbk 0,558
23 LSIP London Sumatera Plantation, Tbk -0,821
24 MYOR Mayora Indonesia, Tbk 1,080
25 MNCN Media Nusantara Citra, Tbk 1,319
26 PGAS* Perusahaan Gas Negara, Tbk 0,185
27 PTBA Bukit Asam, Tbk -0,551
28 SMGR Semen Gresik, Tbk 0,573
29 TINS Timah, Tbk -0,317
30 TLKM Telekomunikasi Indonesia, Tbk -0,394
31 UNTR United Tractor, Tbk 0,021
32 UNVR Unilever, Tbk 0,605
Minimum -0.821
Maximum 1,319
Mean 0.18772
Std. Deviation 0.547985
Sumber : Pengolahan Data Penulis
Dari Tabel 4.1 kita dapat melihat bahwa nilai rata-rata return
saham seluruh perusahaan sampel selama tahun pengamatan adalah
sebesar 0,18772. Perusahaan sampel yang memiliki rata-rata return
saham tertinggi selama tahun pengamatan yaitu PT Media Nusantara
Citra, Tbk sebesar 1,319. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat imbal hasil
saham atas PT Media Nusantara Citra, Tbk sangat baik. Sedangkan nilai
rata-rata return saham terendah selama tahun pengamatan dipegang oleh
PT London Sumatera Plantation, Tbk.
53
2. Return on Assets (ROA)
ROA merupakan salah satu rasio profitabilitas yang dapat
diperoleh dengan membagi laba bersih dengan total aktiva yang dimiliki
perusahaan. Rasio ROA yang positif menunjukkan bahwa dari total
aktiva yang dipergunakan untuk beroperasi perusahaan mampu
memberikan laba bagi perusahaan. Sebaliknya apabila ROA negative
menunjukkan bahwa total aktiva yang dipergunakan untuk beroperasi
perusahaan,tetapi perusahaan mengalami kerugian.
Nilai return on assets ditentukan selama 3 tahun yaitu 2011 sampai
2013 kemudian dicari rata-ratanya. Berikut pada tabel 4.1.1 disajikan
hasil dari perhitungan rata-rata returnon assets perusahaan sampel
selama periode tahun 2011 sampai tahun 2013.
Tabel 4.1.1
Rata- Rata Return on Assets tiap perusahaan periode 2011 sampai
2013
No Kode Nama Perusahaan Rata- Rata Return
on Assets
1 AALI Astra Agro Lestari, Tbk 0,229
2 ADMF Adira Multi Finance, Tbk 0,114
3 AKRA AKR Corporindo, Tbk 0,123
4 ANTM Aneka Tambang, Tbk 0,139
5 ASII Astra Internasional, Tbk 0,137
6 BBCA Bank Central Asia, Tbk 0,027
7 BBNI Bank Negara Indonesia, Tbk 0,019
8 BBRI Bank Rakyat Indonesia, Tbk 0,031
9 BMRI Bank Mandiri, Tbk 0,023
10 CPIN Charoen Pokphand, Tbk 0,275
11 EXCL Excel 0,092
12 GGRM Gudang Garam, Tbk 0,121
13 HMSP HM. Sampoerna, Tbk 0,370
54
14 INCO* Vale Indonesia, Tbk 0,122
15 INDF Indofood Sukses Makmur, Tbk 0,078
16 INTP Indocement Tunggal Prakasa, Tbk 0,206
17 ISAT Indosat, Tbk 0,014
18 ITMG* Indo Tambangraya Megah, Tbk 0,274
19 JPFA JPFA Comfeed Indonesia, Tbk 0,106
20 JSMR Jasa Marga Tbk 0,061
21 KLBF Kalbe Farma, Tbk 0,188
22 LPKR Lippo Karawaci, Tbk 0,043
23 LSIP London Sumatera Plantation, Tbk 0,195
24 MYOR Mayora Indonesia, Tbk 0,091
25 MNCN Media Nusantara Citra, Tbk 0,138
26 PGAS* Perusahaan Gas Negara, Tbk 0,214
27 PTBA Bukit Asam, Tbk 0,242
28 SMGR Semen Gresik, Tbk 0,207
29 TINS Timah, Tbk 0,123
30 TLKM Telekomunikasi Indonesia, Tbk 0,158
31 UNTR United Tractor, Tbk 0,124
32 UNVR Unilever, Tbk 0,397
Minimum 0,014
Maximum 0,397
Mean 0.14628
Std. Deviation 0,096484
Sumber : Pengolahan data penulis
Dari Tabel 4.1 kita dapat melihat bahwa nilai rata-rata return on
assets seluruh perusahaan sampel selama tahun pengamatan adalah
sebesar 0,14628. Perusahaan sampel yang memiliki rata-rata return on
assets tertinggi selama tahun pengamatan yaitu PT Unilever, Tbk
sebesar 0,397.Hal ini menunjukkan bahwa tingkat imbal hasil saham atas
PT Unilever, Tbk sangat baik.Sedangkan nilai rata-rata return on assets
terendah selama tahun pengamatan dipegang oleh PT Indosat, Tbk.
55
3. Debt to Assets Ratio (DAR)
Rasio hutang adalah rasio yang mengukur besarnya total aktiva
yang dibiayai oleh kreditor perusahaan. DAR menjelaskan besar
kekayaan perusahaan yang di biayai oleh hutang.Aset perusahaan yang
terlalu banyak berasal dari hutangakan menciptakan risiko bagi
perusahaan.
Nilai debt to assets ratio ditentukan selama 3 tahun yaitu 2011
sampai 2013 kemudian dicari rata-ratanya. Berikut pada tabel 4.1.2
disajikan hasil dari perhitungan debt to assets ratio perusahaan sampel
selama periode tahun 2011 sampai tahun 2013.
Tabel 4.1.2
Rata- Rata Debt to Assets Ratio tiap perusahaan periode 2011
sampai 2013
No Kode Nama Perusahaan Rata- Rata Debt
to Assets Ratio
1 AALI Astra Agro Lestari, Tbk 0,444
2 ADMF Adira Multi Finance, Tbk 0,314
3 AKRA AKR Corporindo, Tbk 0,366
4 ANTM Aneka Tambang, Tbk 0,335
5 ASII Astra Internasional, Tbk 0,353
6 BBCA Bank Central Asia, Tbk 0,208
7 BBNI Bank Negara Indonesia, Tbk 0,136
8 BBRI Bank Rakyat Indonesia, Tbk 0,244
9 BMRI Bank Mandiri, Tbk 0,182
10 CPIN Charoen Pokphand, Tbk 0,513
11 EXCL Excel 0,296
12 GGRM Gudang Garam, Tbk 0,347
13 HMSP HM. Sampoerna, Tbk 0,639
14 INCO* Vale Indonesia, Tbk 0,396
15 INDF Indofood Sukses Makmur, Tbk 0,302
16 INTP Indocement Tunggal Prakasa, Tbk 0,443
17 ISAT Indosat, Tbk 0,149
56
18 ITMG* Indo Tambangraya Megah, Tbk 0,487
19 JPFA JPFA Comfeed Indonesia, Tbk 0,308
20 JSMR Jasa Marga Tbk 0,231
21 KLBF Kalbe Farma, Tbk 0,417
22 LPKR Lippo Karawaci, Tbk 0,204
23 LSIP London Sumatera Plantation, Tbk 0,450
24 MYOR Mayora Indonesia, Tbk 0,271
25 MNCN Media Nusantara Citra, Tbk 0,377
26 PGAS* Perusahaan Gas Negara, Tbk 0,468
27 PTBA Bukit Asam, Tbk 0,452
28 SMGR Semen Gresik, Tbk 0,418
29 TINS Timah, Tbk 0,389
30 TLKM Telekomunikasi Indonesia, Tbk 0,379
31 UNTR United Tractor, Tbk 0,365
32 UNVR Unilever, Tbk 0,766
Minimum 0,136
Maximum 0,766
Mean 0,36403
Std. Deviation 0,134199
Sumber : Pengolahan data penulis
Dari Tabel 4.1 kita dapat melihat bahwa nilai rata-rata debt to
assets ratio seluruh perusahaan sampel selama tahun pengamatan adalah
sebesar 0,36403. Perusahaan sampel yang memiliki rata-rata debt to
assets ratio tertinggi selama tahun pengamatan yaitu PT Unilever, Tbk
sebesar 0,766.Hal ini menunjukkan bahwa tingkat imbal hasil saham atas
PT Unilever, Tbk sangat baik.Sedangkan nilai rata-rata debt to assets
ratio terendah selama tahun pengamatan dipegang oleh PT Bank Negara
Indonesia, Tbk.
57
4. Return on Equity (ROE)
Return On Equity adalah salah satu rasio yang dapat digunakan
untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
bersih berdasar modal tertentu. Besarnya rasio ini menunjukkan ukuran
profitabilitas dilihat dari sudut pandang pemegang saham.Return On
Equity merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat
pengembalian atas investasi oleh pemegang saham biasa.
Nilaireturn on equityditentukan selama 3 tahun yaitu 2011 sampai
2013 kemudian dicari rata-ratanya. Berikut pada tabel 4.1.2 disajikan
hasil dari perhitungan return on equityperusahaan sampel selama periode
tahun 2011 sampai tahun 2013.
Tabel 4.1.3
Rata- Rata Return on Equity tiap perusahaan periode 2011 sampai
2013
No Kode Nama Perusahaan Rata- RataReturn
on Equity
1 AALI Astra Agro Lestari, Tbk 0,283
2 ADMF Adira Multi Finance, Tbk 0,342
3 AKRA AKR Corporindo, Tbk 0,296
4 ANTM Aneka Tambang, Tbk 0,196
5 ASII Astra Internasional, Tbk 0,273
6 BBCA Bank Central Asia, Tbk 0,244
7 BBNI Bank Negara Indonesia, Tbk 0,146
8 BBRI Bank Rakyat Indonesia, Tbk 0,301
9 BMRI Bank Mandiri, Tbk 0,212
10 CPIN Charoen Pokphand, Tbk 0,402
11 EXCL Excel 0,211
12 GGRM Gudang Garam, Tbk 0,184
13 HMSP HM. Sampoerna, Tbk 0,720
14 INCO* Vale Indonesia, Tbk 0,163
58
15 INDF Indofood Sukses Makmur, Tbk 0,157
16 INTP Indocement Tunggal Prakasa, Tbk 0,240
17 ISAT Indosat, Tbk 0,040
18 ITMG* Indo Tambangraya Megah, Tbk 0,406
19 JPFA JPFA Comfeed Indonesia, Tbk 0,238
20 JSMR Jasa Marga Tbk 0,151
21 KLBF Kalbe Farma, Tbk 0,236
22 LPKR Lippo Karawaci, Tbk 0,089
23 LSIP London Sumatera Plantation, Tbk 0,232
24 MYOR Mayora Indonesia, Tbk 0,228
25 MNCN Media Nusantara Citra, Tbk 0,186
26 PGAS* Perusahaan Gas Negara, Tbk 0,397
27 PTBA Bukit Asam, Tbk 0,344
28 SMGR Semen Gresik, Tbk 0,281
29 TINS Timah, Tbk 0,172
30 TLKM Telekomunikasi Indonesia, Tbk 0,270
31 UNTR United Tractor, Tbk 0,211
32 UNVR Unilever, Tbk 1,062
Minimum 0,040
Maximum 1,062
Mean 0,27853
Std. Deviation 0,186506
Sumber : Pengolahan data penulis
Dari Tabel 4.1 kita dapat melihat bahwa nilai rata-rata return on
equity seluruh perusahaan sampel selama tahun pengamatan adalah
sebesar 0,27853. Perusahaan sampel yang memiliki rata-rata return on
equity tertinggi selama tahun pengamatan yaitu PTUnilever, Tbk
sebesar 30,60. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat imbal hasil saham
atas PTUnilever, Tbksangat baik. Sedangkan nilai rata-rata return on
equity selama tahun pengamatan dipegang oleh PT Indosat, Tbk
59
5. Size of Firm
Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu
perusahaan. Perusahaan besar memiliki pertumbuhan yang relatif lebih
besar dibandingkan perusahaan kecil sehingga return saham perusahaan
besar lebih besar dibandingkan return saham pada perusahaan berskala
kecil.
Nilaisize of firmditentukan selama 3 tahun yaitu 2011 sampai 2013
kemudian dicari rata-ratanya.Berikut pada tabel 4.1.2 disajikan hasil dari
perhitungan size of firmperusahaan sampel selama periode tahun 2011
sampai tahun 2013.
Tabel 4.1.4
Rata- Rata Size of Firm tiap perusahaan periode 2011 sampai 2013
No Kode Nama Perusahaan Rata- Rata Size of
Firm
1 AALI Astra Agro Lestari, Tbk 0,162
2 ADMF Adira Multi Finance, Tbk 0,165
3 AKRA AKR Corporindo, Tbk 0,229
4 ANTM Aneka Tambang, Tbk 0,235
5 ASII Astra Internasional, Tbk 0,119
6 BBCA Bank Central Asia, Tbk 0,198
7 BBNI Bank Negara Indonesia, Tbk 0,195
8 BBRI Bank Rakyat Indonesia, Tbk 0,200
9 BMRI Bank Mandiri, Tbk 0,201
10 CPIN Charoen Pokphand, Tbk 0,160
11 EXCL Excel 0,173
12 GGRM Gudang Garam, Tbk 0,174
13 HMSP HM. Sampoerna, Tbk 0,169
14 INCO* Vale Indonesia, Tbk 0,147
15 INDF Indofood Sukses Makmur, Tbk 0,178
16 INTP Indocement Tunggal Prakasa, Tbk 0,167
17 ISAT Indosat, Tbk 0,178
18 ITMG* Indo Tambangraya Megah, Tbk 0,141
60
19 JPFA JPFA Comfeed Indonesia, Tbk 0,160
20 JSMR Jasa Marga Tbk 0,238
21 KLBF Kalbe Farma, Tbk 0,297
22 LPKR Lippo Karawaci, Tbk 0,306
23 LSIP London Sumatera Plantation, Tbk 0,157
24 MYOR Mayora Indonesia, Tbk 0,295
25 MNCN Media Nusantara Citra, Tbk 0,160
26 PGAS* Perusahaan Gas Negara, Tbk 0,250
27 PTBA Bukit Asam, Tbk 0,162
28 SMGR Semen Gresik, Tbk 0,237
29 TINS Timah, Tbk 0,156
30 TLKM Telekomunikasi Indonesia, Tbk 0,116
31 UNTR United Tractor, Tbk 0,175
32 UNVR Unilever, Tbk 0,161
Minimum 0,116
Maximum 0,306
Mean 0,18941
Std. Deviation 0,048414
Sumber : Pengolahan data penulis
Dari Tabel 4.1 kita dapat melihat bahwa nilai rata-rata size of
firmseluruh perusahaan sampel selama tahun pengamatan adalah sebesar
0,18941. Perusahaan sampel yang memiliki rata-rata size of firm
tertinggi selama tahun pengamatan yaitu PT Lippo Karawaci, Tbk
sebesar 0,306. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat imbal hasil saham
atas PT Lippo Karawaci, Tbksangat baik. Sedangkan nilai rata-rata size
of firm selama tahun pengamatan dipegang oleh PT Telekomunikasi
Indonesia, Tbk.
C. Hasil Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan untuk melihat apakah model regresi untuk
peramalan memenuhi asumsi-asumsi dalam regresi berganda. Tahap
61
pengujian yang dilakukan adalah uji normalitas, uji multikolonieritas, uji
autokorelasi, dan uji heterokedastisitas antara variabel independen dalam
model regresi. Secara lengkap hasil uji tersebut akan dijelaskan dibawah ini.
1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan menguji apakah dalam model penelitian
variabelterdistribusi secara normal. Uji normalitas data dalam penelitian
ini menggunakanpengujian One-Sample Kolmogorov Smirnov test yang
terdapat dalam program SPSS 20.0 for Windows. Data dikatakan
terdistribusi dengan normal apabilaresidual terdistribusi dengan normal
yaitu memiliki tingkat signifikansi diatas 5%.
a) Uji Normalitas Data 2011
Uji normalitas data dilakukan dengan model stepwise untuk
mengetahui sejauh mana normalitas setiap variable yang
digunakan.Adapun hasilnya sebagaimana tabel 4.2 dibawah ini.
Tabel 4.2
Hasil Uji Normalitas Data
Tahun 2011
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 32
Normal Parametersa,b Mean 0E-7
Std. Deviation .29625348
Most Extreme Differences
Absolute .073
Positive .073
Negative -.073
Kolmogorov-Smirnov Z .415
Asymp. Sig. (2-tailed) .995
Sumber : Data dioleh dari SPSS 20
62
Dari hasilsil uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-
S) pada tabel 4.diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0,995 (0,995
> 0,05). Hal ini berarti model regresi berdistribusi normal.
b) Uji Normalitas Data 2012
Uji normalitas data dilakukan dengan model stepwise untuk
mengetahui sejauh mana normalitas setiap variabel yang
digunakan.Adapun hasilnya sebagaimana tabel 4.2.1 dibawah ini.
Tabel 4.2.1
Hasil Uji Normalitas Data
Tahun 2012
Dari hasil uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S)
pada tabel 4.diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0,681 (0,681 >
0,05). Hal ini berarti model regresi berdistribusi normal.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 32
Normal Parametersa,b Mean 0E-7
Std. Deviation .30338775
Most Extreme
Differences
Absolute .127
Positive .127
Negative -.113
Kolmogorov-Smirnov Z .718
Asymp. Sig. (2-tailed) .681
Sumber : Pengolahan data dari SPSS 20.0
63
c) Uji Normalitas Data 2013
Uji normalitas data dilakukan dengan model stepwise untuk
mengetahui sejauh mana normalitas setiap variable yang
digunakan.Adapun hasilnya sebagaimana tabel 4.2.2 dibawah ini.
Tabel 4.2.2
Hasil Uji Normalitas Data
Tahun 2013
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz
ed Residual
N 32
Normal Parametersa,b
Mean 0E-7
Std.
Deviation .20927368
Most Extreme
Differences
Absolute .086
Positive .053
Negative -.086
Kolmogorov-Smirnov Z .488
Asymp. Sig. (2-tailed) .971
Sumber : Pengolahan data dari SPSS 20.0
Dari hasil uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-
S) pada tabel 4.diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0,971 (0,971
> 0,05). Hal ini berarti model regresi berdistribusi normal.
2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui korelasi antar
variabel independen.Model regresi yang baik adalah model yang tidak
terdapat korelasi antara variabel independen atau korelasi antar variabel
independennya rendah.Keberadaan multikolinieritas di deteksi dengan
64
Varians Inflating Factor (VIF) dan Tolerance (Ghozali, 2005). Hasil uji
multikolinieritas tersaji pada tabel berikut ini :
a) Uji Multikolinieritas 2011
Tabel 4.3
Hasil Uji Multikolinieritas
Tahun 2011
Sumber :Data diolah dari SPSS 20
Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa nilai VIF debt to
assets ratio dan size of firm kurang dari angka 10 sedangkan nilai VIF
return on assets dan return on equity lebih dari angka 10. Angka
tolerance masing-masing variabel bebas ada yang kurang dari 10
persen (0,1) dan ada yang lebih dari 10 persen. Maka dikatakan masih
terjadi gejala multikolonieritas, tetapi tidak terjadi pada semua
variabel independent.Sehingga data secara keseluruhan masih dapat
dijadikan pengujian dalam hubungan antar variable.
Model Collinearity
Statistics
Tolerance VIF
1
(Constant)
ROA .035 28.248
DAR .104 9.610
ROE .055 18.226
SIZE .933 1.071
65
b) Uji Multikolinieritas 2012
Tabel 4.3.1
Hasil Uji Multikolinieritas
Tahun 2012
Model Collinearity
Statistics
Tolerance VIF
1
(Constant)
ROA .055 18.334
DAR .158 6.326
ROE .072 13.930
SIZE .923 1.084
Sumber : Pengolahan data dari SPSS 20.0
Berdasarkan Tabel 4.3.1 dapat dilihat bahwa nilai VIF debt to
assets ratio dan size of firm kurang dari angka 10 sedangkan nilai VIF
return on assets dan return on equity lebih dari angka 10. Angka
tolerance masing-masing variabel bebas ada yang kurang dari 10
persen (0,1) dan ada yang lebih dari 10 persen. Maka dikatakan masih
terjadi gejala multikolonieritas, tetapi tidak terjadi pada semua
variabel independent.Sehingga data secara keseluruhan masih dapat
dijadikan pengujian dalam hubungan antar variable.
66
c) Uji Multikolinieritas 2013
Tabel 4.3.2
Hasil Uji Multikolinieritas
Tahun 2013
Model Collinearity
Statistics
Tolerance VIF
1
(Constant)
ROA .070 14.308
DR .203 4.934
ROE .085 11.833
SIZE .931 1.074
Sumber : Data diolah dari SPSS 20
Berdasarkan Tabel 4.3.2 dapat dilihat bahwa nilai VIF debt to
assets ratio dan size of firm kurang dari angka 10 sedangkan nilai VIF
return on assets dan return on equity lebih dari angka 10. Angka
tolerance masing-masing variabel bebas ada yang kurang dari 10
persen (0,1) dan ada yang lebih dari 10 persen. Maka dikatakan masih
terjadi gejala multikolonieritas, tetapi tidak terjadi pada semua
variabel independent.Sehingga data secara keseluruhan masih dapat
dijadikan pengujian dalam hubungan antar variable.
3. Uji Autokorelasi
Gejala Autokorelasi dideteksi dengan menggunakan SPSS Durbin-
Watson (DW). Menurut Ghozali (2005), untuk mendeteksi ada tidaknya
autokorelasi maka dilakukan pengujian Durbin-Watson (DW).
67
a) Uji Autokorelasi 2011
Tabel 4.4
Hasil Uji Autokorelasi
Tahun 2011
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 .317a .100 -.033 .317441 2.331
Sumber : Data diolah dari SPSS 20
Berdasarkan Tabel 4.4 di atas terlihat nilai DW sebesar 2,331,
sesuai dengan ketentuan yang berlaku DW berada diantara nilai 1,55
sampai 2,45 berarti tidak terdapat autokorelasi yang berarti masing-
masing data variable independent tidak berkorelasi secara langsung
sehingga data layak dijadikan variable, dalam hal ini diperoleh nilai
DW 2,331 berada diantara nilai 1,55 sampai 2,45 dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi.
b) Uji Autokorelasi 2012
Tabel 4.4.1
Hasil Uji Autokorelasi
Tahun 2012
Sumber : Data diolah dari SPSS 20
Berdasarkan Tabel 4 di atas terlihat nilai DW sebesar 1,939,
sesuai dengan ketentuan yang berlaku DW berada diantara 1,55
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 .225a .050 -.090 .325085 1.939
68
sampai 2,45 berarti tidak terdapat autokorelasi yang berarti masing-
masing data variable independent tidak berkorelasi secara langsung
sehingga data layak dijadikan variable, dalam hal ini diperoleh nilai
DW sebesar 1,939 berada diantara nilai 1,55 sampai 2,45 dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi.
c) Uji Autokorelasi 2013
Tabel 4.4.2
Hasil Autokorelasi
Tahun 2013
Sumber : Data diolah dari SPSS 20
Berdasarkan Tabel 4 di atas terlihat nilai DW sebesar 1,555,
sesuai dengan ketentuan yang berlaku DW berada diantara 1,55
sampai 2,45 berarti tidak terdapat autokorelasi yang berarti masing-
masing data variable independent tidak berkorelasi secara langsung
sehingga data layak dijadikan variable, dalam hal ini diperoleh nilai
DW 1,555 berada diantara nilai 1,55 sampai 2,45 dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi.
4. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terdapat ketidaksamaan variance dari residualdari satu residual ke
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 .530a .281 .174 .224240 1.555
69
residual lainnya.Jika variance dari satu residual satu pengamatan ke
pengamatan lainnya tetap maka terjadi homokedastisitas.Jika berbeda
maka disebut heterokedastisitas.Model regresi yang baik adalah yang tidak
terjadi heterokedastisitas.Menurut Ghozali (2005) jika variabel independen
signifikan terjadi secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka
ada indikasi terjadi heterokedastisitas.
a) Uji Heterokedastisitas 2011
Gambar 4.1
Hasil Uji Heterokedastisitas
Sumber : Hasil pengolahan data SPSS 20
Hasil uji heteroskedastisitas menunjukan bahwa titik-titik tersebar
di atas dan dibawah angka nol. Titik-titik menyebar dan tidak
70
membentuk pola tertentu yang teratur sehingga dapat disimpulkan
bahwa dalam model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas.
b) Uji Heterokedastisitas 2012
Gambar 4.1.1
Hasil Uji Heterokedastisitas
Sumber : Hasil pengolahan data SPSS 20
Hasil uji heteroskedastisitas menunjukan bahwa titik-titik tersebar
di atas dan dibawah angka nol. Titik-titik menyebar dan tidak
membentuk pola tertentu yang teratur sehingga dapat disimpulkan
bahwa dalam model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas.
71
c) Uji Heterokedastisitas 2013
Gambar 4.1.2
Hasil Uji Heterokedastisitas
Sumber : Hasil pengolahan data SPSS 20
Hasil uji heteroskedastisitas menunjukan bahwa titik-titik tersebar
di atas dan dibawah angka nol. Titik-titik menyebar dan tidak
membentuk pola tertentu yang teratur sehingga dapat disimpulkan
bahwa dalam model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas.
72
D. Hasil Regresi Linier
1. Regresi Linier Berganda Tahun 2011
Hasil perhitungan dengan menggunakan medel regresi linier
berganda yang telah memenuhi uji asumsi klasik antara variabl bebas
(ROA, DAR, ROE, dan SIZE) terhadap variabel terikat (return saham)
dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.5
Hasil Regresi Linier Berganda
Tahun 2011
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
B Std. Error Beta
1
(Constant) -.517 .499
ROA 1.982 3.145 .612
DAR .866 .807 .608
ROE -.806 1.569 -.400
SIZE .558 1.135 .093
Sumber : Data diolah dari SPSS 20.0
Dari tabel 4.5 persamaan regresi yang terbentuk adalah:
Return saham = -0,517 + 1,982ROA + 0,866DAR – 0,806ROE +
0,558SIZE
Persamaan tersebut memperlihatkan bahwa ada tiga variable
independent yang berpengaruh secara positif terhadap variable
dependent (Return Saham) yaitu ROA, DAR dan SIZE dengan nilai
koefisien masing-masing ; 1,982ROA, 0,866DAR, dan 0,558SIZE
sedangkan ada satu variable yang berpengaruh secara negatif terhadap
73
variable dependent (Return Saham) yaitu ROE dengan koefisien
(0,806ROE)
A = (0,517)Artinya, jika nilai return on asset, debt to assets ratio,
return on equity, dan size of firmsama dengan nol, maka nilai
return saham sebesar (0,517)
β1 = 1,982 artinya bahwa setiap peningkatan return on asset sebesar 1
satuan, maka return saham mengalami peningkatan sebesar
1,465 satuan dengan asumsi variabel lainnya konstan.
β2 = 0,866 artinya bahwa setiap peningkatan debt to assets ratio
sebesar 1 persen, maka return saham mengalami peningkatan
sebesar 0,349 persen dengan asumsi variabel lainnya konstan.
β3 = (0,806) artinya bahwa setiap peningkatan size of firm sebesar 1
satuan, maka return saham mengalami penurunan sebesar
(1,323) satuan dengan asumsi variabel lainnya konstan.
β4 = 0,558 artinya bahwa setiap peningkatan size of firm sebesar 1
satuan, maka return saham mengalami peningkatan sebesar
0,041satuan dengan asumsi variabel lainnya konstan.
2. Regresi Linier Berganda Tahun 2012
Hasil analisis dengan menggunakan medel regresi linier berganda
yang telah memenuhi uji asumsi klasik antara variabl bebas (ROA,
DAR,ROE, dan SIZE) terhadap variabel terikat (return saham) dapat
dilihat pada tabel dibawah ini :
74
Tabel 4.5.1
Hasil Regresi Linier Berganda
Tahun 2012
Sumber : Data diolah dari SPSS 20.0
Dari tabel 4.5.1Persamaan regresi yang terbentuk adalah:
Return saham = -0,322 + 1,493ROA + 0,344DAR – 0,480ROE +
1,294SIZE
Persamaan tersebut memperlihatkan bahwa ada tiga variable
independent yang berpengaruh secara positif terhadap variable
dependent (Return Saham) yaitu ROA, DAR dan SIZE dengan nilai
koefisien masing-masing ; 1,493ROA, 0,344DAR, dan 1,294SIZE
sedangkan ada satu variable yang berpengaruh secara negatif terhadap
variable dependent (Return Saham) yaitu ROE dengan koefisien
(0,480ROE)
α = (0,322) artinya jika nilai return on asset, debt to assets ratio,
return on equity, dan size of firmsama dengan nol, maka nilai
return saham sebesar (0,322).
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
B Std. Error Beta
1
(Constant) -.322 .468
ROA 1.493 2.310 .519
DAR .344 .657 .247
ROE -.480 1.026 -.327
SIZE 1.294 1.285 .197
75
β1 = 1,493 artinya bahwa setiap peningkatan return on asset sebesar 1
satuan, maka return saham mengalami peningkatan sebesar
1,171satuan dengan asumsi variabel lainnya konstan.
β2 = 0,344 artinya bahwa setiap peningkatan debt to assets ratio
sebesar 1 satuan, maka return saham mengalami peningkatan
sebesar 0,022 satuan dengan asumsi variabel lainnya konstan.
β3 = (0,480) artinya bahwa setiap peningkatan return on equity
sebesar 1 satuan, maka return saham mengalami penurunan
sebesar (0,802) satuan dengan asumsi variabel lainnya konstan.
β4 = 1,294 artinya bahwa setiap peningkatan size of firm sebesar 1
satuan, maka return saham mengalami peningkatan sebesar
0,972 satuan dengan asumsi variabel lainnya konstan.
3. Regresi Linier Berganda Tahun 2013
Hasil analisis dengan menggunakan medel regresi linier berganda
yang telah memenuhi uji asumsi klasik antara variabl bebas (ROA,
DAR, ROE, dan SIZE) terhadap variabel terikat (return saham) dapat
dilihat pada tabel dibawah ini :
76
Tabel 4.5.2
Hasil Regresi Linier Berganda
Tahun 2013
Sumber :Data diolah dari SPSS 20.0
Dari tabel 4.5.2Persamaan regresi yang terbentuk adalah:
Return saham = -0,186 - 2,422ROA - 0,668DR + 1,242ROE +
2,418SIZE
Persamaan tersebut memperlihatkan bahwa ada dua variable
independent yang berpengaruh secara positif terhadap variable
dependent (Return Saham) yaitu ROE dan SIZE dengan nilai
koefisien masing-masing ; 1,242ROE, dan 2,418SIZE sedangkan ada
dua variable yang berpengaruh secara negatif terhadap variable
dependent (Return Saham) yaitu ROA dan DAR dengan koefisien
masing-masing; (2,422ROA) dan (0,668DR)
α = (0,186) artinya jika nilai return on asset, debt to assets ratio, size
of firmsama dengan nol, maka nilai return saham sebesar
(0186).
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
B Std. Error Beta
1
(Constant) -.186 .274
ROA -2.422 1.507 -.992
DAR -.668 .405 -.598
ROE 1.242 .640 1.090
SIZE 2.418 .874 .468
77
β1 = (2,422) artinya bahwa setiap peningkatan return on asset sebesar
1 satuan, maka return saham mengalami penurunan sebesar
(2,608) satuan dengan asumsi variabel lainnya konstan.
β2 = (0,688) artinya bahwa setiap peningkatan debt to assets ratio
sebesar 1 satuan, maka return saham mengalami penurunan
sebesar (0,876) satuan dengan asumsi variabel lainnya konstan.
β3 = 1,242 artinya bahwa setiap peningkatan return on equitysebesar 1
satuan, maka return saham mengalami peningkatan sebesar
1,056 satuan dengan asumsi variabel lainnya konstan.
β4 = 2,418 artinya bahwa setiap peningkatan size of firm sebesar 1
satuan, maka return saham mengalami peningkatan sebesar
2,232 satuan dengan asumsi variabel lainnya konstan.
E. Hasil Hipotesis
1. Hasil Hipotesis Tahun 2011
a) Uji Parsial (Uji t)
Tabel 4.6
Hasil Uji Parsial (uji t)
Model T Sig.
1
(Constant) -1.036 .310
ROA .630 .534
DAR 1.074 .293
ROE -.514 .612
SIZE .492 .627
Sumber : Data diolah dari SPSS 20
78
Dari tabel 4.6persamaan diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) ROA (X1) terhadap Return Saham (Y)
Hasil pengolahan data untuk melihat pengaruh ROA
terhadap Return Saham, maka diperoleh nilai t-hitung
sebesar (1,036)< dari nilai t-tabel 2,048 dengan nilai
signifikan 0,534 > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa secara
parsial ROA terhadap return saham tidak berpengaruh
signifikan dan bernilai positif, nilai t yang negatif berarti
ROA mempunyai hubungan yang tidak searah dengan return
saham.
2) DAR (X2) terhadap Return Saham (Y)
Hasil pengolahan data untuk melihat pengaruh DAR
terhadap Return Saham, maka diperoleh nilai t-hitung
sebesar 0,630< dari nilai t-tabel 2,048 dengan nilai
signifikan 0,293> 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa secara
parsial DAR terhadap return saham tidak berpengaruh
signifikan dan bernilai positif, nilai t yang positif berarti
DAR mempunyai hubungan yang searah dengan return
saham.
3) ROE (X3) terhadap Return Saham (Y)
Hasil pengolahan data untuk melihat pengaruh ROE
terhadap Return Saham, maka diperoleh nilai t-hitung
sebesar(0,514)< dari nilai t-tabel 2,048 dengan nilai
79
signifikan 0,612 > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa secara
parsial ROE terhadap return saham tidak berpengaruh
signifikan dan bernilai positif, nilai t yang negatif berarti
ROE mempunyai hubungan yang tidak searah dengan
return saham.
4) SIZE (X4) terhadap Return Saham (Y)
Hasil pengolahan data untuk melihat pengaruh SIZE
terhadap Return Saham,maka diperoleh nilai t-hitung
sebesar 0,492 < dari nilai t-tabel 2,048 dengan nilai
signifikan 0,627 > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa secara
parsial SIZE terhadap return saham tidak berpengaruh
signifikan dan bernilai positif, nilai t yang positif berarti
SIZE mempunyai hubungan yang searah dengan return
saham.
b) Uji Simultan (Uji F)
Tabel 4.6.1
Hasil Uji Simultan (uji F)
Berdasarkan hasil SPSS pada Tabel 4.6.1 diperoleh nilai
signifikan sebesar 0,565 yang lebih besar dari α = 0,05dan nilai F
Model Sum of
Squares
Df Mean
Square
F Sig.
1
Regression .303 4 .076 .752 .565b
Residual 2.721 27 .101
Total 3.024 31
Sumber : Data diolah dari SPSS 20.0
80
hitung sebesar 0,752 yang lebih kecil dari F tabel 2,728
mengindikasikan bahwa Ha ditolak dan Ho diterima, sehingga
dapat disimpulkan bahwa variabel return on asset (ROA), debt to
assets ratio (DAR), return on equity (ROE), dan size of
firm(SIZE) secara serempak tidak mempunyai pengaruh
signifikan terhadap return saham.
Tidak signifikannya ketiga variabel tersebut selama periode
pengamatan bisa disebabkan karena tingkat daya beli masyarakat
berkurang sehingga berdampak terhadap pendapatan perusahaan
yang menurun. Pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2013
kondisi ekonomi di Indonesia sedang mengalami penurunan
karena krisis global yang melanda berbagai Negara. Hal ini
berpengaruh terhadap kinerja perusahaan ketika perusahaan
tersebut kinerja keuangannya sedang tidak baik, maka harapan
investor terhadap keuntungan perusahaan tersebut berkurang.
Kurangnya minat investor terhadap saham bluchips akan
berpengaruh terhadap keputusan atas harga saham bluchips, jika
harga saham menurun hal ini akan berpengaruh terhadap return
saham.
81
c) Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 4.6.2
Koefisien Determinasi
Tahun 2011
Sumber : Data diolah dari SPSS 20
Terliht pada tabel koefisien determinasi mengukur
seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi
variabel dependen.Nilai koefisien determinasi adalah diantara 0
dan 1.Berdasarkan Tabel Hasil uji regresi menunjukan nilai R2
sebesar 0,100 atau 10%. Hal ini menunjukan 10% perubahan
return saham dipengaruhi oleh return on assets, debt to assets
ratio, dansize of firm. Sedangkan 90% dijelaskan oleh faktor lain
diluar model penelitian misalnya faktor fundamental lain seperti
price to earning ratio (PER), earning per share (EPS), Price to
book value (PBV).
d) Pengujian Variabel yang Paling Dominan
Pengujian ini menentukan variabel bebas yang paling
dominan mempengaruhi reurn saham. Pengujian ini ditentukan
dengan melihat pada nilai standardized coefficients atau beta
pada masing-masing variabel bebas yang di teliti. Sebagaimana
terlihat pada Tabel 4.6.3 dibawah ini;
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .317a .100 -.033 .317441
82
Tabel 4.6.3
Variabel paling dominan
Dari tabeldiatas tampak bahwa variabel ROA mempunyai
nilai beta sebesar 0,612 atau yang tertinggi diantara variabel
bebas lainnya. Nilai ini menunjukkan bahwa return on assets
mempunyai pengaruh paling dominan terhadap return saham
perusahaan dalam kelompok saham-saham bluchips di BEI.
Kesimpulan yang dapat diambil adalah variabel return on assets
terbukti sebagai variabel yang mempunyai pengaruh paling
dominan terhadap return saham pada saham-saham
bluchipstahun 2011.
Model Standardized
Coefficients
Beta
1
(Constant)
ROA .612
DAR .608
ROE -.400
SIZE .093
83
2. Hasil Uji Hipotesis Tahun 2012
a) Uji Parsial (Uji t)
Tabel 4.7
Hasil Uji Parsial (uji t)
Tahun 2012
Model T Sig.
1
(Constant) -.688 .497
ROA .646 .524
DAR .524 .605
ROE -.467 .644
SIZE 1.007 .323
Sumber : Data diolah dari SPSS 20.0
Dari tabel 4.7 persamaan diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
1) ROA (X1) terhadap Return Saham (Y)
Hasil pengolahan data untuk melihat pengaruh ROA
terhadap Return Saham, maka diperoleh nilai t-hitung sebesar
0,646 < dari nilai t-tabel 2,048 dengan nilai signifikan 0,524 >
0,05. Hal ini menunjukkan bahwa secara parsial ROA terhadap
return saham tidak berpengaruh signifikan dan bernilai positif,
nilai t yang positif berarti ROA mempunyai hubungan yang
searah dengan return saham.
2) DAR (X2) terhadap Return Saham (Y)
Hasil pengolahan data untuk melihat pengaruh DAR
terhadap Return Saham, maka diperoleh nilai t-hitung sebesar
0,524< dari nilai t-tabel 2,048 dengan nilai signifikan 0,605>
84
0,05. Hal ini menunjukkan bahwa secara parsial DAR terhadap
return saham tidak berpengaruh signifikan dan bernilai positif,
nilai t yang positif berarti DAR mempunyai hubungan yang
searah dengan return saham.
3) ROE (X3) terhadap Return Saham (Y)
Hasil pengolahan data untuk melihat pengaruh ROE
terhadap Return Saham, maka diperoleh nilai t-hitung sebesar
(0,467)< dari nilai t-tabel 2,048 dengan nilai signifikan 0,644>
0,05. Hal ini menunjukkan bahwa secara parsial ROE terhadap
return saham tidak berpengaruh signifikan dan bernilai positif,
nilai t yang negatif berarti ROE mempunyai hubungan yang
tidak searah dengan return saham.
4) SIZE (X4) terhadap Return Saham (Y)
Hasil pengolahan data untuk melihat pengaruh SIZE
terhadap Return Saham, maka diperoleh nilai t-hitung sebesar
1,007< dari nilai t-tabel 2,048 dengan nilai signifikan 0,323>
0,05. Hal ini menunjukkan bahwa secara parsial SIZE terhadap
return saham tidak berpengaruh signifikan dan bernilai positif,
nilai t yang positif berarti SIZE mempunyai hubungan yang
searah dengan return saham.
85
b) Uji Simultan (Uji F)
B
Berdasarkan hasil SPSS pada Tabel 4.7.1 diperoleh nilai
signifikan sebesar 0,836 yang lebih besar dari α= 0,05dan nilai F
hitung sebesar 0,358 yang lebih kecil dari F tabel2,728
mengindikasikan bahwa Ha ditolak dan Ho diterima, sehingga
dapat disimpulkan bahwa variabel return on asset (ROA), debt
to assets ratio (DR), return on equity (ROE), dan size of firm
secara serempak tingak mempunyai pengaruh signifikan
terhadap return saham.
c) Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 4.7.2
Koefisien Determinasi
Tahun 2012
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .225a .050 -.090 .325085
Sumber : Data diolah dari SPSS 20.0
Tabel 4.7.1
Hasil Uji Simultan (uji F)
Tahun 2012
Model Sum of
Squares
Df Mean
Square
F Sig.
1
Regression .151 4 .038 .358 .836b
Residual 2.853 27 .106
Total 3.005 31
Sumber : Data diolah dari SPSS 20.0
86
Koefisien determinasi mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variable
dependen.Nilai koefisien determinasi adalah diantara 0 dan 1.
Berdasarkan Tabel Hasil uji regresi menunjukan nilai R2 sebesar
0,050 atau 5%. Hal ini menunjukan 5% perubahan return saham
dipengaruhi oleh return on assets, debt to assets ratio, return on
equity,dan size of firm. Sedangkan 95% dijelaskan oleh faktor
lain diluar model penelitian misalnya faktor fundamental lain
seperti price to earning ratio (PER), earning per share (EPS),
Price to book value (PBV).
d) Pengujian Variabel yang Paling Dominan
Pengujian ini menentukan variabel bebas yang paling
dominan mempengaruhi return saham. Pengujian ini ditentukan
dengan melihat pada nilai standardized coefficients atau beta
pada masing-masing variabel bebas yang di teliti. Sebagaimana
terlihat pada Tabel 4.7.3 dibawah ini;
87
Tabel 4.7.3
Variabel Paling Dominan
Tahun 2012
Model Standardized
Coefficients
Beta
1
(Constant)
ROA .519
DAR .247
ROE -.327
SIZE .197
Sumber : Data diolah dari SPSS 20.0
Dari tabel diatas tampak bahwa variabel ROA
mempunyai nilai beta sebesar 0,519 atau yang tertinggi diantara
variabel bebas lainnya. Nilai ini menunjukkan bahwa return on
assets mempunyai pengaruh paling dominan terhadap return
saham perusahaan dalam kelompok saham-saham bluchips di
BEI. Kesimpulan yang dapat diambil adalah variabel return on
assets terbukti sebagai variabel yang mempunyai pengaruh
paling dominan terhadap return saham pada saham-saham
bluchips Tahun 2012.
88
3. Hasil Uji Hipotesis Tahun 2013
a) Uji Parsial (Uji t)
Tabel 4.8
Hasil Uji Parsial (uji t)
Tahun 2013
Model T Sig.
1
(Constant) -.677 .504
ROA -1.607 .120
DAR -1.648 .111
ROE 1.941 .063
SIZE 2.767 .010
Sumber : Data diolah dari SPSS 20.0
Dari Tabel 4.8persamaan diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) ROA (X1) terhadap Return Saham (Y)
Hasil pengolahan data untuk melihat pengaruh ROA
terhadap Return Saham, maka diperoleh nilai t-hitung
sebesar (1,607) < dari nilai t-tabel 2,048 dengan nilai
signifikan 0,120 > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa secara
parsial ROA terhadap return saham tidak berpengaruh
signifikan dan bernilai positif, nilai t yang negatif berarti
ROA mempunyai hubungan yang tidak searah dengan return
saham.
89
2) DAR (X2) terhadap Return Saham (Y)
Hasil pengolahan data untuk melihat pengaruh DAR
terhadap Return Saham, maka diperoleh nilai t-hitung sebesar
(1,648) < dari nilai t-tabel 2,048 dengan nilai signifikan
0,111 > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa secara parsial
DAR terhadap return saham tidak berpengaruh signifikan dan
bernilai positif, nilai t yang negatif berarti DR mempunyai
hubungan yang tidak searah dengan return saham.
3) ROE (X3) terhadap Return Saham (Y)
Hasil pengolahan data untuk melihat pengaruh ROE
terhadap Return Saham, maka diperoleh nilai t-hitung sebesar
1,941< dari nilai t-tabel 2,048 dengan nilai signifikan 0,063 >
0,05. Hal ini menunjukkan bahwa secara parsial ROE
terhadap return saham tidak berpengaruh signifikan dan
bernilai positif, nilai t yang positif berarti ROE mempunyai
hubungan yang searah dengan return saham.
4) SIZE (X3) terhadap Return Saham (Y)
Hasil pengolahan data untuk melihat pengaruh SIZE
terhadap Return Saham, maka diperoleh nilai t-hitung sebesar
2,767 > dari nilai t-tabel 2,048dengan nilai signifikan 0,010 <
0,05. Hal ini menunjukkan bahwa secara parsial SIZE
terhadap return saham berpengaruh signifikan dan bernilai
90
positif, nilai t yang positif berarti SIZE mempunyai hubungan
yang searah dengan return saham.
b) Uji Simultan (Uji F)
Berdasarkan hasil SPSS pada Tabel 4.8.1 diperoleh nilai
signifikan sebesar 0,056 yang lebih besar dari α= 0,05dan nilai F
hitung sebesar 2,632 yang lebih kecil dari F tabel yang hanya
2,728 mengindikasikan bahwa Ha ditolak dan Ho diterima,
sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel return on asset
(ROA), debt to assets ratio (DAR), return on equity (ROE),
dansize of firm secara serempak tingak mempunyai pengaruh
signifikan terhadap return saham.
Tabel 4.8.1
Hasil Uji Simultan (uji F)
Tahun 2013
Model Sum of
Squares
Df Mean
Square
F Sig.
1
Regression .529 4 .132 2.632 .056b
Residual 1.358 27 .050
Total 1.887 31
Sumber : Data diolah dari SPSS 20.0
91
c) Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 4.8.2
Koefisien Determinasi
Tahun 2013
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .530a .281 .174 .224240
Sumber : Data diolah dari SPSS 20.0
Koefisien determinasi mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel dependen.Nilai
koefisien determinasi adalah diantara 0 dan 1. Berdasarkan Tabel
Hasil uji regresi menunjukan nilai R2 sebesar 0,281 atau 28,1%.
Hal ini menunjukan 28,1% perubahan return saham dipengaruhi
oleh return on assets, debt to assets ratio, return on equity,dan
size of firm. Sedangkan 71,9% dijelaskan oleh faktor lain diluar
model penelitian misalnya faktor fundamental lain seperti price
to earning ratio (PER), earning per share (EPS), Price to book
value (PBV).
d) Pengujian Variabel yang Paling Dominan
Pengujian ini menentukan variabel bebas yang paling
dominan mempengaruhi return saham. Pengujian ini ditentukan
dengan melihat pada nilai standardized coefficients atau beta
pada masing-masing variabel bebas yang di teliti. Sebagaimana
terlihat pada Tabel 4.8.3 dibawah ini;
92
Tabel 4.8.3
Variabel Paling Dominan
Tahun 2013
Model Standardized
Coefficients
Beta
1
(Constant)
ROA -.992
DR -.598
ROE 1.090
SIZE .468
Sumber :Data diolah dari SPSS 20.0
Dari tabel diatas tampak bahwa variabel ROE mempunyai
nilai beta sebesar 1,090 atau yang tertinggi diantara variabel
bebas lainnya. Nilai ini menunjukkan bahwa return on equity
mempunyai pengaruh paling dominan terhadap return saham
perusahaan dalam kelompok saham-saham bluchips di BEI.
Kesimpulan yang dapat diambil adalah variabel return on equity
terbukti sebagai variabel yang mempunyai pengaruh paling
dominan terhadap return saham pada saham-saham
bluchipsTahun 2013.
F. Interpretasi Hasil Penelitian
Setelah dilakukkan pengolahan data statistik selama tiga tahun
(2011, 2012, dan 2013) dapat diberikan beberapa interpretasi hasil
penelitian lebih jelas akan ditelaah lebih lanjut setiap data hasil
perhitungan.
93
Pada tahun 2011 dapat dijelaskan bahwa koefisien determinasi R2
sebesar 0,100 atau 10% menunjukkan variabel ROA, DAR, ROE, dan
SIZE mempunyai kemampuan mempengaruhi return saham atau
berpengaruh sebesar 10% sedangkan sisanya sebesar 90% dijelaskan oleh
variabel bebas lain.
Pada tahun 2012 dapat dijelaskan bahwa koefisien determinasi R2
sebesar 0,050 atau 5% menunjukkan variabel ROA, DAR, ROE, dan SIZE
mempunyai kemampuan mempengaruhi return saham atau berpengaruh
sebesar 5% sedangkan sisanya sebesar 95% dijelaskan oleh variabel bebas
lain.
Pada tahun 2013 dapat dijelaskan bahwa koefisien determinasi R2
sebesar 0,281 atau 28,1% menunjukkan variabel ROA, DAR, ROE, dan
SIZE mempunyai kemampuan mempengaruhi return saham atau
berpengaruh sebesar 28,1% sedangkan sisanya sebesar 71,9% dijelaskan
oleh variabel bebas lain.
Rendahnya koefisien determinasi R2 pada tahun 2011,2012, dan
2013 diduga karena para investor kurang mementingkan variabel ROA,
DAR, ROE, dan SIZE. Ada kecenderungan investor lebih
memperhatikkan faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti
faktor teknikal saham, faktor makro ekonomi seperti; inflasi, suku bunga
dan faktor fundamental lainnya yang berhubungan dengan kinerja
keuangan seperti; Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER),
Market to Book Ratio (MBR) , dan kinerja keuangan lainnya.
94
Dari hasil analisis regresi data tahun 2011 hasil uji F didapat nilai
signifikan pada tingkat 0,565 > 0,05. Berdasarkan hasil uji F tahun 2012
dengan nilai signifikan pada tingkat 0,836 > 0,05 dan kemudian hasil uji F
pada tahun 2013 didapat nilai signifikan pada tingkat 0,056 > 0,05. Dari
hasil uji F pada tiga tahun tersebut membuktikan bahwa variabel bebas
(ROA, DAR, ROE, dan SIZE) secara bersama-sama tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap return saham atau dapat disimpulkan bahwa Ho
diterima.
Sedangkan pengaruh variabel bebas secara individu uji t terhadap
return saham akan dikemukakan sebagai berikut :
1. Return on Assets (ROA)
Dari hasil uji t selama tiga tahun (2011,2012,2013), pada tahun
2011 diperoleh nilai thitung 0,630 dengan tingkat signifikansi 0,534.
Pada tahun 2012 diperoleh nilai thitung 0,646 dengan tingkat signifikansi
0,524. Pada tahun 2013 diperoleh nilai thitung -1,607 dengan tingkat
signifikansi 0,120 yang artinya secara parsial ROA selama tiga tahun
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham Ha ditolak
dan Ho diterima. Hasil penelitian ini tidak sesuai dalam penelitian
yang telah dilakukan oleh Hartati (2010) yang menemukan bahwa
return on assets mempunyai pengaruh signifikan terhadap return
saham.Hal ini berarti adanya hubungan searah antara nilai ROA
dengan harga saham perusahaan.Semakin meningkatnya nilai ROA
maka harga saham perusahaan juga mengalami peningkatan,
95
sebaliknya jika nilai ROA mengalami penurunan maka harga saham
juga mengalami penurunan.
2. Debt to Assets Ratio (DAR)
Dari hasil uji t selama tiga tahun (2011,2012,2013), pada tahun
2011 diperoleh nilai thitung 1,074 dengan tingkat signifikansi 0,293.
Pada tahun 2012 diperoleh nilai thitung 0,524 dengan tingkat signifikansi
0,605. Pada tahun 2013 diperoleh nilai thitung -1,648 dengan tingkat
signifikansi 0,111 yang artinya secara parsial DAR selama tiga tahun
(2011,2012,2013) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return
saham Ha ditolak dan Ho diterima. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Khoir (2010) yang menemukan bahwa
debt to assets ratio tidak pengaruh signifikan terhadap return saham.
Hal ini disebabkan karena strategi perusahaan dalam pendanaan terkait
dengan teori struktur modal yaitu teori pecking order atau teori sinyal
yang menyatakan bahwa manajemen perusahaan memilih untuk
menggunakan biaya modal yang hanya berasal dari internal perusahaan
dan tidak menganjurkan untuk membiayai modal dari luar yang berasal
dari hutang. Mereka beranggapan bahwa modal yang didapat dari
hutang akan berpengaruh kurang baik di masa depan terhadap nilai
perusahaan karena hutang mengandung risiko sehingga terjadi
pengaruh DAR yang negatif dan tidak signifikan terhadap harga saham.
3. Return on Equity (ROE)
96
Dari hasil uji t selama tiga tahun (2011,2012,2013), pada tahun
2011 diperoleh nilai thitung - 0,514 dengan tingkat signifikansi 0,612.
Pada tahun 2012 diperoleh nilai thitung - 0,467 dengan tingkat
signifikansi 0,644. Pada tahun 2013 diperoleh nilai thitung 1,941 dengan
tingkat signifikansi 0,063 yang artinya secara parsial ROE selama tiga
tahun (2011,2012,2013) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
return saham Ha ditolak dan Ho diterima. Hasil penelitian ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari (2012) yang menemukan
bahwa return on equity tidak pengaruh signifikan terhadap return
saham. Namun tidak sesuai dalam penelitian yang telah dilakukan
Amanda (2010) yang menemukan bahwa return on equity berpengaruh
positif terhadap return saham. ROE mengukur kemampuan perusahaan
menghasilkan income berdasarkan modal tertentu. Kenaikan ROE
menandakan meningkatnya kinerja manajemen dalam mengelola
sumber dana yang ada untuk menghasilkan laba. Hal ini menyatakan
bahwa kenaikan ROE akan diikuti kenaikan harga saham karena ROE
yang tinggi menunjukkan baiknya tingkat efisiensi penggunaan modal
sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham.
4. Size of Firm
Dari hasil uji t selama tiga tahun (2011,2012,2013), pada tahun
2011 diperoleh nilai thitung 0,492 dengan tingkat signifikansi 0,627.
Pada tahun 2012 diperoleh nilai thitung 1,007 dengan tingkat signifikansi
0,323. Pada tahun 2013 diperoleh nilai thitung 2,767 dengan tingkat
97
signifikansi 0,010 yang artinya secara parsial size selama dua tahun
(2011,2012) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return
saham Ha ditolak dan Ho diterima. Hanya tahun 2013 yang
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Hasil
penelitian tahun 2011 dan tahun 2012 ini sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Hartati (2010) yang menemukan bahwa size of
firm tidak pengaruh signifikan terhadap return saham. Namun
penelitian pada tahun 2013 tidak sesuai dalam penelitian yang telah
dilakukan Ulfyana (2011) yang menemukan bahwa size of firm tidak
berpengaruh terhadap return saham. Hal ini disebabkan karena
perusahaan dengan aset yang kecil sahamnya kurang diminati oleh
investor sebagaimana dikemukakan oleh Widjaja (2009:25) bahwa
perusahaan yang mempunyai nilai skala kecil cenderung kurang
menguntungkan dibandingkan dengan perusahaan yang berskala besar.
Pendapat tersebut ditegaskan oleh Wiliandri (2011:98) bahwa makin
besar ukuran sebuah perusahaan (size) yang dapat dilihat dari besarnya
total aset sebuah perusahaan maka harga saham perusahaan semakin
tinggi, sedangkan jika ukuran perusahaan semakin kecil maka harga
saham akan semakin rendah. Artinya para investor di pasar modal akan
lebih tertarik kepada perusahaan yang memiliki total aset yang besar
karena perusahaan besar lebih mudah memperoleh pinjaman karena
nilai aktiva yang dijadikan jaminan lebih besar dan tingkat
kepercayaan bank juga lebih tinggi sehingga harga pasar saham
98
perusahaan tersebut di Bursa Efek Indonesia akan meningkat.Semakin
besar kekayaan suatu perusahaan maka semakin positif respon investor
di pasar modal yang diindikasikan dengan meningkatnya harga pasar
saham perusahaan tersebut.Semakin besar ukuran perusahaan maka
menunjukkan bahwa perusahaan memiliki aktiva yang besar yang
dapat dikelola guna menghasilkan laba sebesar-besarnya sehingga hal
ini direspon secara positif oleh para investor di pasar modal. Pada
kondisi yang seperti itulah harga saham di pasar modal akan bergerak
naik karena respon positif menunjukkan adanya kenaikan jumlah
permintaan saham. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ukuran
perusahaan (Size) memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap
pergerakan harga saham di pasar modal.
99
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh return on assets, debt
ratio, return on equity dan size of firm terhadap return saham pada saham-
saham bluchips yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011 sampai
2013.
Analisis data dilakukan dengan menggunakan regresi linier berganda
dengan bantuan SPSS 20 For Windows. Dari hasil analisis data dapat
disimpulkan bahwa :
1. Variabel ROA, DAR, ROE, dan SIZE selama periode pengamatan
(2011,2012,2013) secara simultan tidak berpengaruh signifikan
terhadap return saham pada saham- saham bluchips. Hal ini tercermin
dalam nilai signifikansi pada tabel anova , yaitu pada tahun 2011
sebesar 0,565 > dari α = 0,05. Pada tahun 2012 sebesar 0,836 > dari α
= 0,05. Pada tahun 2013 sebesar 0,056 > dari α = 0,05.
2. Variabel ROA secara parsial selama periode pengamatan
(2011,2012,2013) tidak berpengaruh terhadap harga saham dengan
nilai signifikansi masing-masing sebesar 0,534; 0,524; 0,12.
3. Variabel DAR secara parsial selama periode pengamatan
(2011,2012,2013) tidak berpengaruh terhadap harga saham dengan
nilai signifikansi masing-masing sebesar 0,293; 0,605; 0,111.
100
4. Variabel ROE secara parsial selama periode pengamatan
(2011,2012,2013) tidak berpengaruh terhadap harga saham dengan
nilai signifikansi masing-masing sebesar 0,612; 0,644; 0,63.
5. Variabel SIZE secara parsial selama periode pengamatan (2011,2012)
tidak berpengaruh terhadap harga saham dengan nilai signifikansi
masing-masing sebesar 0,627 dan 0,323, sedangkan pada tahun 2013
SIZE secara parsial berpengaruh terhadap harga saham dengan nilai
signifikansi 0,010.
6. Pada tahun 2011 ROA memiliki pengaruh paling dominan terhadap
harga saham . Hal ini tercermin dalam nilai standardized coefficients
beta yang menunjukkan bahwa nilai ROA paling tinggi di antara
variabel bebas lainnya, yaitu sebesar 61,2%. Pada tahun 2012 ROA
memiliki pengaruh paling dominan terhadap harga saham . Hal ini
tercermin dalam nilai standardized coefficients beta yang
menunjukkan bahwa nilai ROA paling tinggi di antara variabel bebas
lainnya, yaitu sebesar 51,9%. Pada tahun 2013 ROE memiliki
pengaruh paling dominan terhadap return saham . Hal ini tercermin
dalam nilai standardized coefficients beta yang menunjukkan bahwa
nilai ROE paling tinggi di antara variabel bebas lainnya, yaitu sebesar
109%.
B. Keterbatasan dan Saran
1. Penelitian ini belum dapat membuktikan pengaruh return on assets,
debt ratio, dan return on equity terhadap return saham.
101
2. Perusahaan yang termasuk dalam saham-saham bluchips sebaiknya
meningkatkan pengelolaan keuangan mereka dengan meningkatkan
rasio-rasio keuangan mereka seperti Return on Assets (ROA), Return
on Equity (ROE), dan ukuran perusahaan (Size of firm) dan
menurunkan debt to assets ratio (DAR) agar harga pasar saham
perusahaan di pasar modal mengalami peningkatan.
3. Bagi para investor atau calon investor disarankan agar benar-benar
memperhatikan faktor fundamental atau rasio keuangan perusahaan-
perusahaan sebelum memutuskan untuk berinvestasi di perusahaan
tersebut.
4. Bagi peneliti berikutnya disarankan untuk memperbanyak jumlah
tahun pengamatan lebih lama lagi yaitu lebih dari tiga tahun sehingga
pergerakan harga saham berdasarkan pengaruh faktor fundamental
perusahaan seperti return on assets, debt to total assets, return on
equity dan ukuran perusahaan dapat lebih mencerminkan kondisi yang
sesungguhnya
5. Periode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini relatif pendek
yaitu dari tahun 2011 sampai dengan 2013, penelitian selanjutnya
diharapkan dapat memperpanjang periode penelitian.
6. Penelitian ini hanya menggunakan perusahaan yang termasuk dalam
saham bluchips, penelitian selanjutnya disarankan untuk mengambil
sampel dari jenis industri yang lain.
102
DAFTAR PUSTAKA
Amanda. Astrid. 2012. Pengaruh DER, ROE, EPS, dan PER terhadap harga
saham (Studi pada Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di BEI
Tahun 2008-2011)
Bursa Efek Indonesia. 2006. Panduan Pemodal. PT. Bursa Efek Indonesia.
Darmadji, Tjiptono dan Hendy M. Fakhruddin. 2011. “Pasar Modal Indonesia”.
Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat.
Fahmi, Irham dan Yovi Lavianti Hadi. 2009. “Teori Portofolio dan Analisis
Investasi”. Bandung: Alfabeta
Gill, J.O., dan Chatton, M. 2006. “Memahami Laporan Keuangan”. Jakarta:
PPM.
Gumanti, Tatang Ary. 2011. “Manajemen Investasi”. Bogor: Mitra Wacana
Media
Hartati. 2010. Pengaruh Return on Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER),
Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER) terhadap return
Saham (Studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar dibursa efek
Indonesia). Skripsi Akuntansi pada Fakultas ekonomi Universitas Sebelas
Maret, Surakarta
Husnan, Suad. 2009. “Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas”, Edisi Keempat.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Jogiyanto, Hartono, M, 2003, Teori Portofolio dan Analisis Investasi,
Yogyakarta : BPFE.
Kasmir. 2011. “Analisis Laporan Keuangan”. Jakarta :
103
Martalena dan Malinda, Maya. 2011. “Pengantar Pasar Modal”. Yogyakarta:
Penerbit Andi.
Priharyanto, Budi. 2009. “Analisis Pengaruh Current Ratio, Inventory Turnover,
Debt To Equity Ratio, dan Size Terhadap Profitabilitas”. Tesis. Magister
Manajemen pada Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang.
Diunduh tanggal 5 November 2014
Rahardjo, Budi 2005. Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return
Saham Pada Perusahaan LQ-45 Di Bursa Efek Jakarta.
(http://rac.uii.ac.id/server/document/public/20060429025446312389.pdf)
Safitri, Abied Lutfi. 2013. Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio,
Return on Assets, Debt to Equity Ratio, dan Market Value Added terhadap
Harga Saham pada Kelompok Jakarta Islamic Index.
(http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/maj)
Sari, Nur Fita. 2012. Analisis pengaruh DER, CR, ROE, dan TAT terhadap return
saham ( Studi Pada Saham Indeks LQ45 Periode 2009 – 2011 Dan
Investor Yang Terdaftar Pada Perusahaan Sekuritas Di Wilayah Semarang
Periode 2012)
Sawir, Agnes. 2003. “Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan
Perusahaan”. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka.
Sofilda, Eleonora dan Subaedi, Edi. (2011). “Pengaruh Ukuran Perusahaan dan
Karakteristik Kepemilikan Terhadap Harga saham LQ-45 Pada Bursa Efek
Jakarta”. Jurnal. http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/2207125 Diakses
tanggal 15 Februari 2015.
Sugiyono. 2013. “Metode Penelitian Bisnis”. Bandung : Alfabeta.
Sundjaja, Ridwan S. & Inge Barlian. 2003. Manajemen Keuangan. Edisi Kelima.
Jakarta: Literata Lintas Media.
Susanto, Djoko dan Agus Sabardi, 2002. “Analisis Teknikal di Bursa Efek”,
BPFE UGM, Yogyakarta.
Tambunan, Andy Porman. 2007. “Menilai Harga Wajar Saham”. Edisi Pertama.
Jakarta: PT Elex Media Komputindo
Tandelilin, Eduardus. 2010, “Analisis Investasi Dan Manajemen Portofolio”,
Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE
104
Tryfino. 2009. “Cara Cerdas Berinvestasi Saham” . Jakarta: Transmedia Pustaka
Undang- Undang nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal.
Widjaja, Indra. 2009. Pengaruh firm size dan capital structure terhadap prospek
saham perusahaan. Jurnal Organisasi dan Manajemen, Th. II, No. 1,
Januari 2009, Hlm. 21 – 30.
Wiliandri, Ruly. 2011. Pengaruh blockholder ownership dan firm size terhadap
kebijakan hutang perusahaan. Jurnal Ekonomi Bisnis, Th. 16, No. 2, Juli
2011, Hlm. 95 – 102.
--- www.idx.co.id
--- www.ICMD.co.id
--- www.yahoofinance.co.id
105
LAMPIRAN 1
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Rizqoh Ayu Arafah
Tempat / Tanggal Lahir : Bekasi / 19 Mei 1994
Jenis Kelamin : Perempuan
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Jl. Bintara IX rt02/rw05 no 7
Kecamatan Bekasi Barat, Kelurahan Bintara
Pendidikan : SDN Bintara IV Bekasi (1999 – 2005)
SMPN 13 Bekasi (2005 – 2008)
SMK Plus Teratai Putih Global 2 Bekasi (2008 – 2011)
Universitas Darma Persada (2011 – 2015)
106
Hasil output SPSS Tahun 2013
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression .529 4 .132 2.632 .056b
Residual 1.358 27 .050
Total 1.887 31
a. Dependent Variable: Ri
b. Predictors: (Constant), SIZE, ROE, DR, ROA
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) -.186 .274 -.677 .504
ROA -2.422 1.507 -.992 -1.607 .120 .070 14.308
DR -.668 .405 -.598 -1.648 .111 .203 4.934
ROE 1.242 .640 1.090 1.941 .063 .085 11.833
SIZE 2.418 .874 .468 2.767 .010 .931 1.074
a. Dependent Variable: Ri
Model Summaryb
Model R R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Change Statistics Durbin-
Watson R Square
Change
F Change df1 df2 Sig. F
Change
1 .530a .281 .174 .224240 .281 2.632 4 27 .056 1.555
a. Predictors: (Constant), SIZE, ROE, DR, ROA
b. Dependent Variable: Ri
107
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 32
Normal Parametersa,b Mean 0E-7
Std. Deviation .20927368
Most Extreme Differences
Absolute .086
Positive .053
Negative -.086
Kolmogorov-Smirnov Z .488
Asymp. Sig. (2-tailed) .971
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Hasil output SPSS Tahun 2012
Model Summaryb
Mod
el
R R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error
of the
Estimate
Change Statistics Durbin-
Watson R Square
Change
F
Change
df1 df2 Sig. F
Change
1 .225a .050 -.090 .325085 .050 .358 4 27 .836 1.939
a. Predictors: (Constant), SIZE, DR, ROE, ROA
b. Dependent Variable: Ri
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression .151 4 .038 .358 .836b
Residual 2.853 27 .106
Total 3.005 31
a. Dependent Variable: Ri
b. Predictors: (Constant), SIZE, DR, ROE, ROA
108
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) -.322 .468 -.688 .497
ROA 1.493 2.310 .519 .646 .524 .055 18.334
DR .344 .657 .247 .524 .605 .158 6.326
ROE -.480 1.026 -.327 -.467 .644 .072 13.930
SIZE 1.294 1.285 .197 1.007 .323 .923 1.084
a. Dependent Variable: Ri
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 32
Normal Parametersa,b Mean 0E-7
Std. Deviation .20927368
Most Extreme Differences
Absolute .086
Positive .053
Negative -.086
Kolmogorov-Smirnov Z .488
Asymp. Sig. (2-tailed) .971
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Hasil output SPSS Tahun 2011
Model Summaryb
Mod
el
R R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error
of the
Estimate
Change Statistics Durbin-
Watson R Square
Change
F
Change
df1 df2 Sig. F
Change
1 .225a .050 -.090 .325085 .050 .358 4 27 .836 1.939
a. Predictors: (Constant), SIZE, DR, ROE, ROA
b. Dependent Variable: Ri
109
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression .151 4 .038 .358 .836b
Residual 2.853 27 .106
Total 3.005 31
a. Dependent Variable: Ri
b. Predictors: (Constant), SIZE, DR, ROE, ROA
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) -.517 .499 -1.036 .310
ROA 1.982 3.145 .612 .630 .534 .035 28.248
DR .866 .807 .608 1.074 .293 .104 9.610
ROE -.806 1.569 -.400 -.514 .612 .055 18.226
SIZE .558 1.135 .093 .492 .627 .933 1.071
a. Dependent Variable: Ri
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 32
Normal Parametersa,b Mean 0E-7
Std. Deviation .29625348
Most Extreme Differences
Absolute .073
Positive .073
Negative -.073
Kolmogorov-Smirnov Z .415
Asymp. Sig. (2-tailed) .995
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
110
TABEL UJI F
0,05 dk pembilang = (k)
dk penyebut
= (n-k-1) 1 2 3 4 5 6 7 8
1 161.448 199.500 215.707 224.583 230.162 233.986 236.768 238.883
40 4.085 3.232 2.839 2.606 2.449 2.336 2.249 2.180
80 3.960 3.111 2.719 2.486 2.329 2.214 2.126 2.056
120 3.920 3.072 2.680 2.447 2.290 2.175 2.087 2.016
160 3.900 3.053 2.661 2.428 2.271 2.156 2.067 1.997
200 3.888 3.041 2.650 2.417 2.259 2.144 2.056 1.985
240 3.880 3.033 2.642 2.409 2.252 2.136 2.048 1.977
280 3.875 3.028 2.637 2.404 2.246 2.131 2.042 1.972
330 3.870 3.023 2.632 2.399 2.241 2.126 2.037 1.966
331 3.870 3.023 2.632 2.399 2.241 2.126 2.037 1.966
332 3.870 3.023 2.632 2.399 2.241 2.126 2.037 1.966
333 3.870 3.023 2.632 2.399 2.241 2.126 2.037 1.966
334 3.869 3.023 2.632 2.399 2.241 2.126 2.037 1.966
335 3.869 3.023 2.632 2.399 2.241 2.126 2.037 1.966
336 3.869 3.023 2.631 2.399 2.241 2.126 2.037 1.966
337 3.869 3.023 2.631 2.398 2.241 2.126 2.037 1.966
338 3.869 3.022 2.631 2.398 2.241 2.125 2.037 1.966
339 3.869 3.022 2.631 2.398 2.241 2.125 2.037 1.966
340 3.869 3.022 2.631 2.398 2.241 2.125 2.037 1.966
111
TABEL UJI T
d.f. TINGKAT SIGNIFIKANSI
dua sisi 0.200 0.100 0.050 0.020 0.010 0.002 0.001
satu sisi
10.00
5.00
2.50
1.00
0.50
0.10 0,05
1 3.078 6.314 12.706 31.821 63.657 318.309 636.619
2 1.886 2.920 4.303 6.965 9.925 22.327 31.599
3 1.638 2.353 3.182 4.541 5.841 10.215 12.924
4 1.533 2.132 2.776 3.747 4.604 7.173 8.610
5 1.476 2.015 2.571 3.365 4.032 5.893 6.869
6 1.440 1.943 2.447 3.143 3.707 5.208 5.959
7 1.415 1.895 2.365 2.998 3.499 4.785 5.408
8 1.397 1.860 2.306 2.896 3.355 4.501 5.041
9 1.383 1.833 2.262 2.821 3.250 4.297 4.781
10 1.372 1.812 2.228 2.764 3.169 4.144 4.587
11 1.363 1.796 2.201 2.718 3.106 4.025 4.437
12 1.356 1.782 2.179 2.681 3.055 3.930 4.318
13 1.350 1.771 2.160 2.650 3.012 3.852 4.221
14 1.345 1.761 2.145 2.624 2.977 3.787 4.140
15 1.341 1.753 2.131 2.602 2.947 3.733 4.073
16 1.337 1.746 2.120 2.583 2.921 3.686 4.015
17 1.333 1.740 2.110 2.567 2.898 3.646 3.965
18 1.330 1.734 2.101 2.552 2.878 3.610 3.922
19 1.328 1.729 2.093 2.539 2.861 3.579 3.883
20 1.325 1.725 2.086 2.528 2.845 3.552 3.850
21 1.323 1.721 2.080 2.518 2.831 3.527 3.819
22 1.321 1.717 2.074 2.508 2.819 3.505 3.792
23 1.319 1.714 2.069 2.500 2.807 3.485 3.768
24 1.318 1.711 2.064 2.492 2.797 3.467 3.745
25 1.316 1.708 2.060 2.485 2.787 3.450 3.725
26 1.315 1.706 2.056 2.479 2.779 3.435 3.707
27 1.314 1.703 2.052 2.473 2.771 3.421 3.690
28 1.313 1.701 2.048 2.467 2.763 3.408 3.674
29 1.311 1.699 2.045 2.462 2.756 3.396 3.659
30 1.310 1.697 2.042 2.457 2.750 3.385 3.646