analisis tata ruang kantor dalam mencapai efisiensi kerja .../analisis... · aliran prosedur kerja...

88
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA PEGAWAI DI KANTOR PD. BPR BKD KARANGANYAR TAHUN 2011 SKRIPSI Oleh: VERANICHA TRIA KUSUMADEWI X7406092 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: danghanh

Post on 22-Mar-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI

KERJA PEGAWAI DI KANTOR PD. BPR BKD

KARANGANYAR TAHUN 2011

SKRIPSI

Oleh:

VERANICHA TRIA KUSUMADEWI

X7406092

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

ABSTRACT

Veranicha Triakusumadewi, ANALYSIS OF OFFICE LAYOUT IN ACHIEVING WORK EFFICIENCY IN PD. BPR BKD KARANGANYAR OFFICE. A Thesis. Surakarta: Teacher Training and Education Faculty. Sebelas Maret University, October 2011

The purposes of this study are for (1) Knowing the layout of PD. BPR BKD Karanganyar office. (2) Knowing the work efficiency of employees in PD BPR BKD Karanganyar office. (3) Knowing the layout of PD. BPR BKD Karanganyar

The study approach used in this study is qualitative with descriptive form and the kind of this study is case study. The strategy used is rooted singular strategy. Sampling technique used is purposive sampling technique and snowball sampling technique. The data source is informan, place, events and document. The collecting data technique used is interview, observation and document analysis. For data validity, uses data triangulation methodology. While, data analysis technique used is interactive analysis.

Based on the result of the study, it can be concluded that : (1) PD. BPR BKD

distance principle, use entire room principle, the series of work principle and the change of work place arrangement principle. Because the places of tools is still far

ted based on the work procedure current of each part and the room arrangement which

The employees work of PD. BPR BKD Karanganyar office -down stairs because the work from

the field must be inputted on the upstairs, so the work is cancelled. (3) In setting the office layout of PD. BPR BKD Klayout, that is, the shortest distance principle, the using of entire rooms principle, the series of work principle and the changing of workplace arrangement, so the efficiency

well.

Page 5: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

Veranicha Triakusumadewi, ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA PEGAWAI DI KANTOR PD. BPR BKD KARANGANYAR. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret, Oktober 2011.

Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) Mengetahui tata ruang kantor PD. BPR BKD Karanganyar. (2) Mengetahui efisiensi kerja pegawai kantorPD. BPR BKD Karanganyar. (3) Mengetahui tata ruang kantor PD. BPR BKD Karanganyar dalam mencapai efisiensi kerja pegawai.

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan bentuk deskriptif dan jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Strategi yang digunakan adalah strategi tunggal terpancang. Teknik sampling dengan teknik purposive sampling dan teknik bola salju (snowball sampling). Sumber datanya adalah informan, tempat dan peristiwa serta dokumen. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan analisis dokumentasi. Untuk keabsahan data, menggunakan trianggulasi data dan trianggulasi metodologi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah analisis interaktif.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Kantor PD. BPR BKD Karanganyar belum menerapkan 4 asas tata ruang kantor, yaitu asas jarak terpendek, asas pengunaan segenap ruangan, asas rangkaian kerja dan asas perubahan susunan tempat kerja. Karena penempatan alat-alat masih jauh dari tempat duduk pegawai, masih terdapat ruangan yang kosong, setiap ruangan belum ditata sesui aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak bias diubah. (2) Kinerja pegawai kantor PD. BPR BKD Karanganyar belum efisien karena pegawai harus bolak-balik naik turun tangga karena pekerjaan dari lapangan harus di input dilantai atas sehingga pekerjaan menjadi tertunda. (3) Dalam penempatan tata ruang kantor PD. BPR BKD Karanganyar belum menerapkan 4 asas tata ruang kantor yaitu asas jarak terpendek, asas pengunaan segenap ruangan, asas rangkaian kerja dan asas perubahan susunan tempat kerja, maka efisiensi kerja belum dapat tercapai dengan baik.

Page 6: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

MOTTO

Kegagalan tidak berarti berakhirnya suatu pekerjaan, tapi awal untuk mencapai

sukses.\

(Edward Yaung)

Kerjakan apa saja yang telah menjadi hak dan kewajibanmu, karena kebahagiaan

hidupmu terletak disitu.

(Mustafa Al-Gholayami)

Semakin banyak belajar dari suatu pekerjaan, semakin banyak pula anda mendapat

penghasilan dari pekerjaan itu.

(Intisari kewiraswastaan)

Baik atau buruk hasil suatu pekerjaan tergantung dengan hati nurani dan niat kita

mengerjakannya.

(Peneliti)

Jadikanlah tempat kerjamu, sebagai rumah kedua bagimu.

(Yhesi)

Page 7: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahan untuk :

1. Allah SWT atas nikmat dan Karunia Nya.

2. Ibunda dan Ayahku tercinta, terima kasih, untuk anpa ujung.

3. Kakak-kakak dan ponakan-ponakan yang selalu menyayangiku.

4. Seseorang yang kelak akan mendampingiku.

5. Sahabat-sahabatku dan teman-teman PAP 06 yang selalu memberiku semangat.

6. Almamater.

Page 8: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur Allhamdulilah peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, atas

segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan

penyusunan skripsi berjudul ANALISIS TATA RUANG KANTORDALAM

MENCAPAI EFISIENSI KERJA PEGAWAI DI KANTOR PD. BPR

BKDKARANGANYARTAHUN 2010 dengan baik dan lancar.

Penyusunan skripsiskripsi ini tidak akan dapat berjalan dengan baik tanpa

bantuan berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini peneliti menyampaikan terima

kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta yang telah memberikan ijin untuk mengadakan penelitian.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah menyetujui

permohonan penyusunan skripsi ini.

3. Ketua dan Sekretaris Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret.

4. Ketua dan Sekretaris Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan

Administrasi Perkantoran yang telah memberikan ijin untuk menyusun skripsi.

5. Dr. Wiedy Murtini, M.Pd selaku pembimbing I yang telah sabar dan telaten

memberikan bimbingan dan pengarahan dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Anton Subarno, S.Pd, M.Pd selaku pembimbing II yang telah sabar dan

telaten memberikan bimbingan dan pengarahan dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Administrasi

Perkantoran Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta, yang telah mendidik dan membimbing selama masa kuliah.

Page 9: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

8. Prihanto, SE, MM selaku Kepala Kantor PD. BPR BKD Karangnyar yang

telah memberikan ijin bagi penulis untuk mengadakan penelitian.

9. Deni Susilo, SH selaku Kepala Bagian Umum dan para staf kantor PD. BPR

BKD Karanganyar yang telah memberikan informasi selama pengumpulan data.

10. Bapak, Ibu, dan keluarga besarku, terima kasih atas kasih sayang, dukungan,

terima kasih banyak yang telah sabar membantuku.

11. Sahabatku Dian, Ratna, Sari, Rohmat, Nico, Pi2n, Ramadan, Kemi, Dias, Yuli

terima kasih atas persahabatan yang indah.

12. Seluruh teman-teman se-angkatan yang sama-sama berjuang menyusun

skripsi maupun kuliah.

13. Semua pihak yang tidak mungkin kami sebutkan satu persatu yang telah

membantu kelancaran penyusunan skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam menyusunan

skripsi ini, namun peneliti berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi

peneliti sendiri, pembaca pada umumnya dan untuk pengembangan ilmu

pengetahuan.

Surakarta, November 2011

Peneliti

Page 10: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .............................................................................. i

HALAMAN PENGAJUAN ................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ iv

HALAMAN ABSTRAK ........................................................................ v

HALAMAN ABSTRACT ..................................................................... vi

HALAMAN MOTTO ............................................................................ vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................ viii

KATA PENGANTAR ........................................................................... ix

DAFTAR ISI .......................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Perumusan Masalah .................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5

D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI ..................................................... 7

A. Tinjauan Pustaka ..................................................... 7

1. Tata Ruang Kantor ....................................... 7

2. Efisiensi Kerja ............................................. 24

Page 11: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

B. Penelitian yang Relevan ................................................ 28

C. Kerangka Pemikiran ...................................................... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................... 31

A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................... 31 1. Tempat Penelitian ................................................. 31 2. Waktu Penelitian .................................................. 31

B. Bentuk dan Strategi Penelitian .................................... 31 1. Bentuk Penelitian ................................................. 31 2. Strategi Penelitian ................................................ 32

C. Sumber Data ................................................................ 33 D. Tehnik Sampling ......................................................... 34 E. Tehnik Pengumpulan Data .......................................... 35

1. Tehnik Wawancara ............................................. 35 2. Tehnik Observasi .................................................. 35 3. Tehnik Dokumentasi ............................................ 36

F. Validitas Data ................................................................ 36 G. Analisis Data ................................................................. 37 H. Prosedur Penelitian ........................................................ 39

BAB IV HASIL PENELITIAN ........................................................ 41

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ......................................... 41 1. Sejarah Kantor PD. BPR BKD Karanganyar ....... 41 2. Visi dan Misi Kantor PD. BPR BKD 3. Karanganyar ......................................................... 42 4. Struktur Organisasi Kantor PD. BPR BKD 5. Karangnyar ........................................................... 43 6. Sarana dan Prasarana ............................................ 44

B. Deskripsi Ruang Sub-Sub Bagian Kantor PD. BPR BKD Karanganyar ................................................................. 46 1. Ruang Direktur Utama ......................................... 46 2. Ruang Direktur ..................................................... 47 3. Ruang Counter ...................................................... 48 4. Ruang Pengawasan ............................................... 50

Page 12: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

5. Ruang Kredit ........................................................ 51 6. Ruang Meeting/Aula ............................................ 52

C. Deskripsi Permasalahan Penelitian ............................... 53 1. Tata ruang kantor PD. BPR BKD Karanganyar ... 53 2. Kinerja Pegawai kantor PD. BPR BKD 3. Karanganyar ......................................................... 55 4. Tata ruang kantor PD. BPR BKD Karanganyar dalam

mendukung efisiensi kerja pegawai ...................... 56

D. Temuan Studi yang Dihubungkan dengan Kajian Teori .......................................................... 63

BAB V PENUTUP .................. .. ......................................................... 68

A. Kesimpulan ............................................................ 68 B. Implikasi ................................................................... 68 C. Saran ........................................................................ 69

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR LABEL

Halaman

Tabel 1. Pengaruh Warna ....................................................................... 19

Tabel 2. Sumber Kebisingan .................................................................. 21

Tabel 3. Sarana dan Prasarana pada Kantor PD. BPR BKD

Karanganyar ........................................................................... 44

Tabel 4. Daftar Barang Inventaris Ruang Direktur Utama .................... 47

Tabel 5. Daftar Barang Inventaris Ruang Direktur ................................. 48

Tabel 6. Daftar Barang Inventaris Ruang Counter.................................. 50

Tabel 7. Daftar Barang Inventaris Ruang Pengawasan ........................... 51

Tabel 8. Daftar Barang Inventaris Ruang Kredit ................................... 52

Tabel 9. Daftar Barang Inventaris Ruang Meeting/ Aula ...................... 53

Page 14: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Kerangka Pemikiran .................................................................. 30

Gambar 2. Model Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data Secara

Interaktif ................................................................................... 39

Gambar 3. Bagan Prosedur Penelitian ......................................................... 40

Gambar 4. Struktur Organisasi PD. BPR BKD Karanganyar ...................... 43

Page 15: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ................................................ 71

Lampiran 2. Daftar Pertanyaan wawancara ................................................. 72

Lampiran 3. Field Note ................................................................................ 73

Lampiran 4. Foto Tata Ruang Kantor PD. BPR BKD Karangnyar ............. 78

Lampiran 5. Gambar Bagan Kantor PD. BPR BKD Karanganyar .............. 80

Lampiran 6. Gambar Bagan Kantor PD. BPR BKD Karanganyar Menurut

4 Asas ...................................................................................... 85

Lampiran 7. Denah Lantai 1 dan Lantai 2 Kantor PD. BPR BKD

Karanganyar ............................................................................ 86

Lampiran 8. Struktur Organisasi ................................................................. 91

Lampiran 9. Daftar Iventaris ........................................................................ 88

Lampiran 10. Perijinan ................................................................................. 95

Page 16: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada era sekarang ini telah terlihat banyak bermunculan organisasi yang

berneka ragam, baik organisasi-organisasi swasta maupun organisasi pemerintah yang

bergerak dalam berbagai bidang kehidupan, diantaranya yang bergerak pada bidang

politik, bidang ekonomi, bidang sosial budaya, dan sebagainya

Hal ini merupakan suatu bukti bahwa pada zaman kehidupan yang modern

ini manusia tidak dapat meninggalkan organisasi sebagai sarana yang digunakan

untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Beragam organisasi yang berkembang tersebut

juga merupakan bukti nyata bahwa semakin modernnya peradapan manusia dan

semakin kompleknya kebutuhan manusia yang harus dipenuhi. Kesemuanya itu akan

memicu manusia untuk menjadi anggota suatu organisasi, sehingga organisasi

merupakan pilihan manusia untuk mengadakan sosialisasi demi mewujudkan tujuan.

Setiap organisasi yang dibentuk dan bergerak dalam bidang apapun memiliki

suatu tujuan yang hendak dicapai. Keberhasilan pencapaian tujuan organisasi

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: manusia (man), metode (methode), bahan

(material), mesin (machine), modal (money). Dalam usaha kerjasama dari

sekelompok orang untuk mencapai tujuan tersebut, organisasi baik pemerintah

maupun swasta sering menghadapi suatu masalah, yaitu bagaimana pekerjaan-

pekerjaan atau kegiatan-kegiatan organisasi tersebut dapat berjalan dengan lancar.

Setiap organisasi agar tujuannya dapat tercapai dengan baik dituntut untuk

menyelesaikan tugas-tugasnya secara efektif dan efisien. Dikatakan efektif apabila

sasaran yang dicapai sesui dengan kebijaksanaan, rencana dan program yang telah

ditentukan. Sedangkan dikatakan efisien apabila segala sarana fasilitas kerja yang

diperlukan bagi tercapainya tujuan relatif lebih kecil dibanding dengan besarnya hasil

yang dicapai.

Page 17: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Salah satu upaya agar organisasi dapat berjalan dengan lancar adalah dengan

cara menjalankan setiap aktivitas-aktivitas organisasi dengan berlandaskan pada

efisiensi, menurut yaitu merupakan perbandingan terbaik antara usaha yang dilakukan

dengan hasil yang dicapai (The Liang Gie, 2000: 17). Dengan cara tersebut

diharapkan seluruh sumber daya yang dimiliki organisasi dapat dimanfaatkan dan

dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Efisiensi disini memiliki arti yaitu

penghematan dalam penggunaan tenaga, waktu, pikiran, ruang, dan benda termasuk

uang.

Suatu pekerjaan yang dikerjakan secara efisien dengan suatu ukuran tertentu

akan membuat tercapainya hasil yang baik secara mutu maupun jumlah bahkan dapat

mencapai hasil yang maksimal melebihi yang direncanakan. Jadi, dari uraian diatas

dapat dipahami bahwa bekerja secara efisien dapat membuat hasil yang ingin dicapai

menjadi maksimal.

Adapun kantor merupakan pusat, tempat, markas, gedung, rumah, kamar;

dimana seseorang mempunyai tugas, usaha, jabatan, kedudukan, fungsi atau

melakukan sesuatu kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya (Hery Sawiji, 2002: 5).

Pengaturan tata ruang kantor yang sesui dengan asas dapat membuat pegawai

menyelesaikan pekerjaannya dengan baik dan dapat membantu terciptanya dengan

baik dan dapat membantu terciptanya suatu proses mekanisme dan mobilisasi kerja

yang baik pula sehingga efisiensi kerja dapat tewujud dan tujuan dapat mudah

tercapai.

Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi organisasi dalam usaha

pencapaian tujuan adalah tata ruang kantor. Tata ruang kantor ialah penentuan

mengenai kebutuhan kebutuhan ruang dan tentang penggunaan secara terperinci

dari ruang itu untuk menyiapkan suatu susunan yang praktis dari faktor faktor fisik

yang dianggap perlu bagi pelaksanaan kerja perkantoran dengan biaya yang layak

(The Liang Gie, 2000: 186).

Page 18: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Susunan ruang kantor yang tidak berdesak-desakkan dan terkesan rapi serta

faktor warna dan cahaya yang sesui dengan ruang kerja dapat memunculkan

kegairahan dalam bekerja. Hal tersebut bertujuan untuk penghematan, baik

penghematan ruang maupun tenaga dan pikiran karyawan dalam bekerja. Penataan

ruang dan fasilitas didalamnaya akan dapat membantu akan terciptanya suatu proses

mekanisme dan mobilisasi kerja yang baik sehingga efisiensi kerja dapat terwujud

dan tujuan dapat mudah dicapai. Bekerja secara efisien mulai dari pegawai atau

anggota suatu organisasi dengan jabatan yang tertinggi hingga yang terendah tanpa

terkecuali, dapat membuat setiap pekerjaan yang diterima dapat diselesaikan dengan

mudah dan ringan. Namun jika hal ini tidak dapat dijalankan maka pencapaian tujuan

organisasi secara keseluruhan dikhawatirkan akan sulit diraih.

Tercapainya penataan tata ruang kantor secara maksimal, maka perlu

memperhatikan asas-asas tata ruang kantor. The Liang Gie (2000: 189) merumuskan

empat asas pokok bagi tata ruang kantor. Asas tersebut adalah:

1) Asas mengenai jarak terpendek Dengan tidak mengabaikan hal hal yang khusus, suatu tata ruang yang terbaik ialaah yang memungkinkan proses penyelesaian suatu pekerjaan menempuh jarak yang sependek pendeknya.

2) Asas mengenai rangkaian kerja Dengan tidak mengabaikan hal hal yang khusus, suatu tata ruang kantor yang terbaik ialah yang menempatkan para pegawai dan alat alat kantor menurut rangakaian yang sejalan dengan urutan penyelesaian pekerjaan yang bersangkutan. Asas ini merupakan kelengkapan daripada asas mengenai jarak terpendek.

3) Asas mengenai penggunaan segenap ruang Suatu tata ruang yang terbaik ialah yang mempergunakan sepenuhnnya semua ruangan yang ada. Ruang itu tidak hanya yang vertikal keatas maupun kebawah. Jadi, dimana pun tidak ada ruang yang dibiarkan tak terpakai.

4) Asas mengenai perubahan susunan tempat kerja Dengan tidak mengabaikan hal hal yang khusus, suatu tata ruang kantor yang terbaik ialah yang dapat diubah atau disusun kembali dengan tidak terlampau sukar atau tidak memakan biaya yang besar.

Page 19: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Berdasarkan studi pendahuluan, peneliti menemukan permasalahan bahwa

pembagian tata ruang kantor PD. BPR BKD yang belum optimal, sempitnya area

gedung menimbulkan masalah dalam pembagian ruang, adanya penggunaan sekat

sekat pada tiap sub bagian menambah sempitnya ruangan, dan susunan tempat kerja

yang belum sesui dengan alur prosedur keja pegawai.

Pada tiap sub bagian ditemukan masalah dalam penataan meja dan kursi

yang berdempetan membuat ruangan terasa sesak dan sempit. Walaupun sudah ada

AC (Air Conditioner) tetapi ruangan masih pengap dan panas karena sempitnya

ruangan. Banyaknya dokumen dan arsip-arsip yang diletakkan di lantai ruangan

sehingga mengganggu lalu lintas pekerjaan. Dan kurang diperhatikannya penyusunan

perabot dan alat alat perlengkapan.

Pengaturan tata ruang kantor yang baik akan memungkinkan pelaksanaan

pekerjaan menjadi lancar tanpa menghambur-hamburkan waktu dan tenaga. Untuk itu

penyusunan perabot kantor dan penempatan alat-alat perlengkapan, pengaturan

tempat kerja, pengaturan cahaya, udara, suhu, suara, suhu, warna harus diperhatikan.

Tata ruang yang baik akan menimbulkan efisiensi pekerjaan para karyawan dalam

pencapaian tujuan suatu organisasi secara efisien.

Berdasarkan uraian dari uraian di atas, maka peneliti berusaha mengkaji

tentang efisiensi dan tata ruang kantor dengan melakukan penelitian dengan judul:

TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI

KERJA PEGAWAI

B. Rumusan Masalah

Menurut Moh. Nasir (2005: 111) perumusan masalah merupakan hulu dari

penelitian dan merupakan langkah penting dan pekerjaan yang sulit dalam penelitian

ilmiah. Perumusan masalah merupakan pertanyaan yang lengkap dan terpenuhi

mengenai ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti. Oleh karena itu, dalam

penelitian ini dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

Page 20: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

1. Bagaimana tata ruang kantor PD. BPR BKD Karanganyar?

2. Apakah kinerja pegawai kantor PD. BPR BKD Karanganyar sudah efisien?

3. Bagaimana tata ruang kantor PD. BPR BKD Karanganyar dalam mencapai

efisiensi kerja pegawai?

C. Tujuan Penelitian

Setiap kegiatan pasti mempunyai tujuan tertentu sehingga dalam kegiatannya

dapat terukur hasilnya. Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 58) sesuatu yang ingin

dicapai merupakan tujuan penelitian. Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Untuk mengetahui tata ruang kantor PD. BPR BKD Karanganyar.

2. Untuk mengetahui efisiensi kerja pegawai kantor PD. BPR BKD Karanganyar.

3. Untuk mengetahui tata ruang kantor PD. BPR BKD Karanganyar dalam mencapai

efisiensi kerja pegawai.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dapat menghasilkan informasi baru yang rinci dan dapat

memberikan manfaat dalam menjawab masalah penelitian. Secara teoritis adalah

untuk pengembangan lebih lanjut. Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari

penelitian ini antara lain:

1. Manfaat Teoritis

Untuk menambah dan memperluas pengetahuan di bidang administrasi

perkantoran khususnya pengetahuan tentang tata ruang dan efisiensi kerja pegawai.

2. Manfaat Praktis

a. Sebagai bahan masukan bagi pimpinan di kantor PD. BPR BKD Karanganyar

dalam menentukan kebijaksanaan yang berhubungan dengan tata ruang kantor

bagian tabungan dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Page 21: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

b. Memberikan sumbangan pemikiran yang berarti bagi pegawai kantor PD. BPR

BKD Karanganyar .

c. Sebagai bahan pertimbangan dan perbandingan bagi pengembangan penelitian

sejenis di masa yang akan datang.

Page 22: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka merupakan pengkajian terhadap pengetahuan tentang

konsep-konsep, hukum-hukum dan prinsip-prinsip yang relevan dengan

permasalahan, melihat dari penelitian ini, maka tinjauan pustaka yang perlu dikaji

adalah:

1. Tinjauan Tentang Tata Ruang Kantor

a. Pengertian Kantor

Ditinjau secara fisik kantor adalah suatu ruang atau bagian dari

bangunan tempat melaksanakan segenap pelayanan perkantoran, tapi pada

dasarnya kantor merupakan bentuk suatu organisasi. Prajudi Atmosudirdjo

organisasi yang terdiri atas tempat, staf, personel, dan operasi ketatausahaan,

guna mem

Moekijat dalam Hery Sawiji (2002:5) berpendapat bahwa:

Kantor itu dipandang sebagai suatu sentrum (pusat) dari kegiatan-kegiatan, tempat penyimpanan surat-surat, arsip-arsip dan dokumen-dokumen penting, data dan informasi serta warkat-warkat lainnya. Kantor juga merupakan tempat fungsionaris lain menghubungi dan meninggalkan pesan atau berita, merupakan pusat pemikiran kegiatan utama seseorang yang sudah menjadi penyelenggara kegiatan administrasi bagaimanapun.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kantor

adalah tempat seseorang melakukan pemikiran dan menyelesaikan segala

sesuatu yang menjadi tugas, pekerjaan dan tanggung jawabnya sebagai

anggota suatu organisasi. Selain itu, kantor merupakan tempat untuk

menerima, mengumpulkan, mengolah, menyimpan dan menyalurkan surat-

surat, dokumen-dokumen, data-data dan informasi penting lainnya.

Page 23: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

b. Pengertian Tata Ruang Kantor

Salah satu faktor yang dapat menciptakan efisiensi kerja pegawai

adalah penyusunan tata ruang kantor yang efisien. The Liang Gie (2000:186)

kebutuhan kebutuhan ruang dan tentang penggunaan secara terperinci dari

ruang itu untuk menyiapkan suatu susunan yang praktis dari faktor faktor

fisik yang dianggap orperlu bagi pelaksanaan kerja perkantoran dengan

biaya yang layak.

Mengenai definisi tata ruang kantor, Ida Nuraida (2008:142)

penyusunan alat-alat dan perabotan kantor pada luas lantai dan ruangan

kantor yang tersedia untuk memberikan sarana bagi pekerja

George R. Terry yang dikutip oleh Aries Susilo (2000:36) menerangkan

penggunaan ruang secara terperinci untuk menyiapkan suatu susunan yang

praktis dari faktor-faktor fisik yang perlu bagi pelaksanaan kerja perkantoran

dengan biaya-

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tata ruang

kantor adalah penyusunan perabot, peralatan dan perlengkapan kantor serta

penganturan tempat kerja yang disesuikan dengan ruangan yang bertujuan

untuk mewujudkan efisiensi kerja pegawai. Tata ruang tidak hanya sebatas

tentang penempatan dan penyusunan peralatan dan perlengkapan kantor saja,

tetapi juga menyangkut jumlah peralatan dan perlengkapan tersebut, jumlah

orang yang menempati ruangan, jumlah dan fungsi ruangan serta biaya yang

diperlukan.

c. Tujuan Tata Ruang Kantor

Setiap kegiatan dalam suatu organisasi atau instansi tentunya memiliki

tujuan yang hendak dicapai. Seperti halnya dengan penataan tata ruang

Page 24: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

kantor, ada beberapa tujuan yang hendak dicapai. Aries Susilo (2000:37)

merumuskan tata ruang kantor sebagai berikut:

1) Mempelancar pekerjaan kantor secara efektif 2) Mempergunakan segenap ruangan yang ada dengan baik 3) Memberikan kesenangan dan rasa puas pegawai 4) Memudahkan pengawasan terhadap pekerjaan kantor 5) Memberikan kesan yang baik dari para pelanggan dan tamu

terhadap kantor 6) Memberikan fleksibilitas yang besar untuk kebutuhan kebutuhan

yang berlebihan Berkenaan dengan tujuan tata ruang kantor , The Liang Gie

(2000:188-189) memberikan rumusan sebagai berikut:

1) Pekerjaan dikantor itu dalam proses pelaksanaannya dapat menempuh jarak yang sependek mungkin

2) Rangkaian aktivitas tata usaha dapat mengalir secara lancar 3) Segenap ruang dipergunakan secara efesien untuk keperluan

pekerjaan 4) Kesehatan dan kepuasaan bekerja para pegawai dapat terpelihara 5) Pengawasan terhadap pekerjaan dapat berlangsung secara

memuaskan 6) Pihak luar yang mengujungi kantor yang bersangkutan mendapat

kesan yang baik tentang organisasi itu 7) Susunan tempat kerja dapat dipergunakan untuk berbagai

pekerjaan dan mudah diubah sewaktu waktu diperlukan Berkenaan dengan tujuan tata ruang kantor, Ida Nuraida (2008:142-

143) memberikan rumusan sebagai berikut:

1) Memberikan ruangan yang ada guna dimanfaatkan untuk faedah ekonomis yang besar.

2) Memudahkan pengawasan manajer terhadap para staf yang sedang bekerja,

3) Memudahkan arus komunikasi dan arus kerja.

4) Memberikan kepuasan dan kenyaman kerja.

5) Menyediakan pelayanan yang dibutuhkan pegawai seperti komputer, telepon, teleks, intercom, faksimili, e-mail, dan pelayanan lainnya yang menyangkut pelayanan rumah tangga perusahaan seperti penyediaan air minum.

6) Memudahkan setiap gerakan para pegawai dalam penyimpanan arsip.

Page 25: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

7) Memberikan rasa aman dn keleluasan poribadi.

8) Menjauhkan pekerjaan yang menimbulkan bunyi keras, gaduh, dan mengganggu pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi tinggi.

9) Menciptakan citra dan kesan yang baik bagi para pelanggan dan tamu perusahaan.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa

tujuan dari tataruang kantor adalah untuk memanfaatkan segenap ruangan

secara optimal dan menempatkan perabot kantor di tempat yang sesui,

sehingga dapat melancarkan dan memudahkan pelaksanaan pekerjaan kantor.

Jika ruangan kantor tidak ditata dengan baik, maka akan menyita banyak

waktu, tenaga dan pikiran para pegawai dalam menyelasaikan tugasnya

sehingga prinsip efisiensi dalam bekerja dapat terwujud. Dengan tata ruang

kantor yang baik, akan memberikan kepuasaan dan kenyamanan untuk

bekerja, sehingga pegawai merasa betah ketika bekerja di kantor.

Penataan ruang kantor tidak hanya ditujukan untuk pegawai saja

melainkan pihak-pihak lain yang berkepentingan di kantor tersebut, antara

lain pimpinan dan pihak luar yang mengunjungi kantor. Bagi pimpinan, akan

lebih memudahkan pengawasan terhadap para pegawainya sedangkan bagi

pihak luar akan memberikan kesan yang baik terhadap kantor tersebut.

Pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan diperlukan agar proses

pelaksanaan pekerjaan oleh pegawai dapat terlaksana sesuai dengan yang

semestinya. Penataan kantor juga bertujuan agar pihak-pihak luar yang

berkepentingan merasa nyaman berada di kantor tersebut, apalagi jika fungsi

kantor adalah untuk pelayanan masyarakat, maka harus benar-benar

memperhatikan segi kenyamanan dan efisiensi kerjanya, sehingga akan

menimbulkan kesan yang baik dari masyarakat.

d. Asas Tata Ruang Kantor

Agar dapat tercapai penataan tata ruang kantor secara maksimal, maka

perlu memperhatikan asas asas tata ruang kantor. The Liang Gie (2000:189)

merumuskan empat asas pokok bagi tata ruang kantor. Asas tersebut adalah:

Page 26: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

1) Asas mengenai jarak terpendek Dengan tidak mengabaikan hal hal yang khusus, suatu tata ruang yang terbaik ialaah yang memungkinkan proses penyelesaian suatu pekerjaan menempuh jarak yang sependek pendeknya.

2) Asas mengenai rangkaian kerja Dengan tidak mengabaikan hal hal yang khusus, suatu tata ruang kantor yang terbaik ialah yang menempatkan para pegawai dan alat alat kantor menurut rangakaian yang sejalan dengan urutan penyelesaian pekerjaan yang bersangkutan. Asas ini merupakan kelengkapan daripada asas mengenai jarak terpendek.

3) Asas mengenai penggunaan segenap ruang Suatu tata ruang yang terbaik ialah yang mempergunakan sepenuhnnya semua ruangan yang ada. Ruang itu tidak hanya yang vertikal keatas maupun kebawah. Jadi, dimana pun tidak ada ruang yang dibiarkan tak terpakai.

4) Asas mengenai perubahan susunan tempat kerja Dengan tidak mengabaikan hal hal yang khusus, suatu tata ruang kantor yang terbaik ialah yang dapat diubah atau disusun kembali dengan tidak terlampau sukar atau tidak memakan biaya yang besar.

Asas jarak terpendek berguna agar penyelesaian pekerjaan lebih cepat.

Salah satu penerapan asas ini adalah dengan meletakkan barang-barang yang

diperlukan pegawai dalam bekerja di dekat tempat duduknya, sehingga akan

mengurangi pemborosan waktu dan tenaga. Selain itu, penataan ruang kantor

juga harus memperhatikan rangkaian kerja yang dilakukan para pegawai.

Pengaturan dan penempatan para pegawai seharusnya disesuaikan dengan

urutan pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan. Menurut asas ini, suatu

pekerjaan harus senantiasa bergerak maju dari permulaan sampai

penyelesaian, tidak ada gerakan mundur atau menyilang. Dalam penataan

ruang kantor, suatu ruangan harus ditata sedemikian rupa sehingga satu

ruangan tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal.

Mengenai asas tata ruang kantor, Ida Nuraida (2007) menambahkan

bahwa dalam penataan ruang kantor juga harus memperhatikan 2 (dua) hal

yaitu asas intregrasi kegiatan dan asas kepuasaan kerja bagi pegawai. Tata

ruang dan peralatan kantor harus mengintegrasikan kegiatan antar dan inter

Page 27: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

bagian yang ada dalam organisasi. Selain itu, tata ruang dan peralatan kantor

harus membuat pegawai dapat bekerja secara aman, nyaman dan puas.

Artinya, pegawai dalam bekerja tidak terganggu oleh situasi-situasi yang

menghambat pekerjaannya misalnya suasana yang berisik dan panas, barang-

barang yang dapat membayakan dan lingkungan kantor yang tidak

mendukung dalam penyelesaikan pekerjaan.

Berdasarkan rumusan di atas, diharapkan dapat tercapai tata ruang

kantor yang efisien, yaitu pekerjaan dapat berjalan menurut aliran garis lurus,

sehingga kesimpangsiuran pekerjaan dan mondar mandirnya pegawai dapat

terhindarkan, yang sama artinya dengan menghemat tenaga, waktu, pikiran

serta biaya

e. Manfaat Tata Ruang Kantor

Manfaat yang dapat diperoleh dengan adanya tata ruang kantor yang

efisien diharapkan dapat mengakibatkan lancarnya kegiatan-kegiatan kantor.

Badri Munir Sukoco (2007:189) menyatakan bahwa layout kantor yang

efektif akan memberikan manfaat sebagai berikut:

1) Mengoptimalkan penggunaan ruang yang efektif.

2) Mengembangkan lingkungan kerja yang nyaman bagi pegawai.

3) Memberikan kesan yang positif terhadap masyarakat.

4) Menjamin efisiensi dari arus kerja yang ada.pan

5) Meningkatkan produktifitas kerja pegawai.

6) Mengantisipasi pengembangan organisasi di masa depan dengan melakukan perencanaan layout yang fleksibel.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat diketahui bahwa tata ruang

kantor yang baik dan terencana memberikan manfaat kepada 2 (dua) pihak

yaitu pihak internal kantor yakni para personil kantor khususnya pegawai dan

pihak eksternal kantor yakni masyrakat umum. Manfaat yang diberikan bagi

pegawai antara lain dapat menciptakan suatu kondisi yang menunjang

kelancaran pekerjaan kantor, penghematan ruangan, mempercepat

terselesainya pekerjaan kantor dan yang paling utama adalah terciptanya

Page 28: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

efisiensi dalam bekerja. Sedangkan bagi pihak luar, tata ruang kantor yang

baik juga memberikan kenyamanan dan kepuasan bagi masyarakat sehingga

masyarakat memiliki kesan yang baik terhadap kantor tersebut.

f. Macam-Macam Tata Ruang Kantor

Dalam melaksanakan penataan ruangan kantor yang perlu

diperhatikan terlebih dahulu ialah bentuk dan luas ruang yang tersedia serta

jenis pekerjaan, sehingga dihasilkan tata ruang kantor yang efesien. The Ling

Gie (2000:192-193) membedakan tata ruang kantor dalam dua macam, yaitu:

1) Tata ruang kantor yang terpisah pisah Pada susunan ini ruang untuk bekerja terbagi bagi dalam beberapa satuan.

2) Tata ruang yang terbuka Menurut susunan ini ruang kerja yang bersangkutan tidak dipisahkan.

Tata ruang kantor yang terbuka lebih baik dan memuaskan daripada

ruang yang sama luasnya tetapi terbagi dalam satuan-satuan kecil. Hal tersebut

diungkapkan The Liang Gie (2000) dengan alasan sebagai berikut: 1)

memudahkan pengawasan terhadap pegawai, dengan tata ruang kantor yang

terbuka, para pimpinan lebih leluasa untuk melihat dan mengamati proses

pelaksanaan pekerjaan pegawainya; 2) lebih memudahkan hubungan di antara

para pegawai, karena merasa bekerja dalam satu ruangan yang sama maka

akan menumbuhkan rasa persatuan yang lebih erat; 3) jika terjadi penambahan

pegawai atau alat-alat kantor ataupun perubahan mengenai proses

penyelesaian suatu pekerjaan, tataruang yang terbuka lebih mudah

menampungnya.

Dalam tata ruang kantor yang terpisah-pisah, pemisahan ruangan

dapat terjadi karena keadaan gedungnya yang terdiri atas kamar-kamar

maupun karena memang sengaja dibuat terpisah dengan pemisah kaca.

Sedangkan untuk tata ruang yang terbuka, semua aktivitasnya dilaksanakan

pada satu ruang besar yang terbuka, tidak lagi dipisah-pisahkan menurut

Page 29: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

kamar atau sekatan-sekatan buatan. Tata ruang terbuka lebih baik dari pada

tata ruang yang terpisah- pisah. Hal tersebut diungkapkan Hery Sawiji

(2002:79) dengan alasan :

1) Memungkinkan pengawasan yang lebih efektif terhadap segenap pegawai.

2) Lebih memudahkan hubungan diantara para pegawai. Hal ini dapat menumbuhkan rasa persatuan yang lebih erat karena mereka merasa bekerja sama pada satu ruangan.

3) Lebih memudahkan tersebarnya cahaya dan peredaran udara. 4) Kalau terjadi penambahan pegawai atau alat-alat kantor maupun

perubahan mengenai proses penyelesaian suatu pekerjaan, atau tata ruang yang terbuka lebih mudah menampungnya.

Berkenaan dengan macam tata ruang kantor, Ida Nuraida (2008: 143-

144) menyebutkan bahwa secara garis besar tata ruang kantor dapat

dibedakan menjadi dua macam yaitu:

1) Ruang kantor terbuka (open plan offices)

Semua aktivitas dilaksanakan bersama-sama oleh beberapa

pegawai dalam satu ruangan besar yang terbuka serta tidak

dipisahkan noleh tembok atau penyekat yang terbuat dari kayu.

Keuntungan adalah:

a) Memudahkan perubahan layout ruangan tanpa perlu biaya yang tinggi.

b) Memudahkan komunikasi dan koodinasi kerja antar pegawai baik.

c) Menghemat penggunaan penerangan dan peralatan kerja.

d) Mmudahkan pengawasan.

Kerugian adalah:

a) Sulit melakukan pekerjaan yang bersifat rahasia.

b) Memerlukan air conditioning untuk mengurangi debu dan pendingin udara serta air cleaner untuk mengurangi bau.

c) Memungkinkan terjadinya kebisingan yang menggangu konsentrasi kerja.

Page 30: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

2) Ruang kantor tertutup (closed plan offices)

Tempat kerja dipisahkan dalam kamar-kamar atau ruangan yang

dipisahkan oleh tembok atau penyekat yang terbuat dari kayu.

Keuntungan adalah:

a) Cocok untuk pekerjaan yang harus terjamin kepentingan, kerahasiaan, dan keamanannya, baik dari segi pembicaraan, dokumen-dokumen, atau asset perushaan yang beharga.

b) Konsentrasi terhadap pekerjaan lebih mudah.

c) Dapat lebih menghargai tamu.

Kerugian adalah:

a) Mmbutuhkan biaya yang lebih besar untuk memisahkan ruangan, lebih banyak alat komunikasi (seperti telepon dan e-mail), penerangan, ventilasi, peralatan kantor dan pemeliharaanya dan lain-lain.

b) Mempersulit perubahaan layout kantor atau fleksibilitas ruangan kurang.

c) Komunikasi atau koordinasi lebih sulit jika tidak ditunjang oleh alat komunikasi yang memadai.

d) Mempersulit pengawasan.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, secara garis besar tata ruang

kantor dibagi menjadi 2 (dua) macam, yaiitu tata ruang terbuka dan tata ruang

tertutup, dengan keuntungan dan kerugiannya masing-masing. Pemilihan

jenis tata ruang kantor baik itu terpisah, terbuka atau tertutup tergantung pada

jenis pekerjaan, situasi dan kondisi organisasi yang bersangkutan. Setelah

memahami keuntungan dan kerugian dari macam-macam tata ruang,

hendaknya benar-benar menjadi perhatian karena jika tidak tepat dalam

menentukan jenis tata ruang kantor, maka prinsip efisiensi dalam pelaksanaan

pekerjaan kantor tidak akan terwujud.

g. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Tata Ruang Kantor

The Liang Gie (2000:

yang sangat mempengaruhi efesiensi dalam pekerjaan perkantoran adalah

cahatya, warna, udara dan suara. Dari pendapat tersebut, dapat diketahui hal-

Page 31: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

hal yang berpengaruh terhadap tingkat efisiensi dalam melaksanakan

pekerjaan kantor. Hal tersebut yang harus diperhatikan dalam penyusunan

ruang kantor.

Untuk lebih jelasnya faktor faktor tersebut diuraikan sebagai berikut:

1) Cahaya

Dalam sebuah kantor, cahaya sangat diperlukan untuk

melaksanakan pekerjaan kantor. Cahaya dalam ruangan kantor

diusahakan dapat memancar dengan cukup dan tepat. Cahaya yang

memancar dengan cukup dan tepat menjadikan karyawan menjadi lebih

efesien dalam bekerja karena lebih sedikit membuat kesalahan, membuat

mata tidak cepat lelah dan lebih cepat menyelesaikan pekerjaan. Hal

tersebut sesui dengan yang dikemukakan oleh Hery Sawiji (2002: 81)

bahwa:

Cahaya penerangan kantor tak hanya harus memungkinkan untuk melihat saja, tetapi juga harus memungkinkan seorang pegawai melihat apa yang dia kerjakan dengan jelas, cepat dan tepat. Karena itu, cahaya penerangan kantor yang tidak cukup akan menyebabkan penundaan pekerjaan dan timbulnya kesalahan-kesalahan. Demikian pula dalam cahaya penerangan yang tak cukup, mata akan sakit, cepat lelah, timbul sakit kepala dan kepenatan-kepenatan yang lain yang akhirnya akan menyebabkan penundaan pekerjaaan, timbulnya kesalahan-kesalahan dan gangguan-gangguan dalam bekerja.

Hery Sawiji (2002: 81) menyebutkan bahwa cahaya penerangan

kantor dapat dibedakan menjadi 3 macam:

1) Cahaya matahari 2) Cahaya buatan 3) Cahaya kombinasi dari keduanya

Berdasarkan pendapat diatas dapat dijelaskan bahwa cahaya

matahari ialah cahaya yang berasal dari sinar matahari langsung yang

dipergunakan sebagai penerangan dalam ruangan kantor. Cahaya buatan

ialah cahaya penerangan ruang kantor yang berasal dari cahaya lampu.

Sedangkan cahaya kombinasi ialah cahaya penerangan kantor yang

berasal dari kombinasi cahaya matahari dan cahaya lampu.

Page 32: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

The Liang Gie (2000:213) mengemukakan bahwa cahaya buatan

dibedakan menjadi 4 macam, yaitu:

a) Cahaya langsung Cahaya ini memancar langsung dari sumbernya kepermukaan meja. Apabila dipakai lampu biasa atau (pijar), cahaya bersifat sangat tajam. Bayangan yang ditimbulkan sangat tegas. Cahaya ini lekas menimbulkan kelelahan pada mata. Lebih-lebih apabila terletak dalam lingkungan sudut 45 derajat dari pengelihatan mata.

b) Cahaya setengah langsung Cahaya ini memancar dari sumbernya melalui tudung lampu yang

biasanya terbuat dari gelas dengan warna putih susu. Cahaya menyebar ke berbagai jurusan namun sebagian besar cahaya tetap langsung jatuh di atas meja dan memantul kearah mata pegawai.

c) Cahaya setengah tak langsung Cahaya ini terjadi dari pantulan langit-langit dan dinding ruangan. Cahaya ini sebagian terpancar dari tudung lampu. Penerangan ini sudah lebih baik karena sifat cahaya dan bayangan yang ditimbulkan tidak terlalu tajam.

d) Cahaya tak langsung Cahaya ini memancar seluruhnya dari sumber cahaya ke langit-langit ruangan kemudian dipantulkan ke meja. Sifat cahaya ini lunak, tidak menimbulkan bayang-bayang dan merata sehingga tidak mudah menimbulkan kelelahan pada mata.

Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa cahaya

penerangan yang paling baik digunakan dikantor adalah cahaya tak

langsung, karena cahaya tersebut tidak menimbulkan kelelahan pada

mata sehingga para pekerja akan lebih cepat dalam menyelesaikan

pekerjaannya dan kesehatan mata para pekerja terjaga.

2) Warna

Bagi suatu kantor warna tidak hanya berfungsi untuk

memperindah, namun juga merupakan faktor penting yang mempunyai

pengaruh cukup besar bagi pegawai dalam melaksanakan kegiatannya.

Warna mempunyai pengaruh pada keadaan jiwa pegawai. Dengan

pewarnaan yang tepat pada ruangan dan peralatan kantor, maka

ketenangan dan kegembiraan pegawai akan dapat terpelihara.

Page 33: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Dalam pemilihan warna, hendaknya disesuikan dengan iklim,

suasana kerja dan cahaya yang digunakan di dalam kantor tersebut.

Selain itu, pemilihan warna juga harus memperhatikan sifat dan jenis

pekerjaan yang dilakukan. McShane dalam Badri Munir Sukoco

akan dampak fisik warna, namun banyak yang tidak sadar akan dampak

psikologisnya baik positif maupun negatif pada produktivitas, kelelahan,

Hery Sawiji (2002:89) berpendapat bahwa penggunaan warna

akan mempengaruhi keadaan didalam kantor dalam hal:

a) Prestige Prestige suatu kantor diukur dari kesan yang diberikan oleh pihak luar tentang penampilan kantor tersebut.

b) Kesehatan Penelitian penelitian menunjukan bahwa kesehatan para pegawai secara langsung dipengaruhi oleh penggunaan warna kantor.

c) Moral Warna mempunyai efek psycologis akan moral dan sikap pegawai terhadap teman sekerja dan kantor dimana mereka bekerja.

d) Efisiensi Penelitian penelitian menunjukan bahwa warna tak hanya mempengaruhi kesehatan dan moral para pegawai tetapi juga mempengaruhi efesiensi kerja para pegawai.

Menurut Badri Munir Sukoco (2007:215), ada beberapa faktor

yang perlu diperhatikan sebelum memulai proses perencanaan memilih

warna ruang kantor yaitu:

a) Penutup Lantai Warna yang digunakan untuk menutup lantai sangat penting, dan menutup lantai dengan karpet merupakan pilihan yang bagus. Pilihan warnanya beragam sangat beragam dan mudah disesuikan dengan faktor lain yang terdapat di kantor, menjadikan karpet sebagai pilihan favorit untuk menutup lantai...

b) Penutup Dinding Karpet juga menjadi pilihan favorit untuk menutup dinding karena nilai estetikanya serta kemampuan untuk menyerap suara. Pilihan warna disesuikan dengan kondisi ruang kantor...

Page 34: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

c) Warna Furnitur Pemilihan warna furnitur yang akan digunakan dalam ruang kantor juga harus disesuikan dengan kedua hal tersebut diatas... . Dewasa ini, tren yang sedang berkembang adalah memilih furnitur dengan warna yang kontras dengan warna dinding...

Setiap warna mempunyai pengaruh yang berlainan bagi setiap

orang dan setiap orang akan menunjukkan rekasi yang berbeda terhadap

warna-warna tertentu. Pengaruh umum warna dapat dijelaskan sebagai

berikut:

Tabel 1. Pengaruh Warna

No. Warna Jarak Temperatur Efek Psikis

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Putih

Biru

Hijau

Merah

Oranye

Kuning

Coklat

Ungu

Hitam

Netral

Jauh

Jauh

Dekat

Sangat dekat

Dekat

Sangat dekat

Sangat dekat

Sangat dekat

Dingin

Dingin/sejuk

Netral

Panas

Sangat hangat

Hangat

Netral

Dingin

Panas (menyerap cahaya besar)

Ketenangan

Keleluasaan, ketentraman

Menyenangkan

Merangsang kegembiraan tapi bisa juga mengganggu

Merangsang

Merangsang riang gembira, melenyapkan rasa tertekan

Merangsang

Agresif

Agresif, menakutkan mengganggu, menolak

Sumber: Ida Nuraida (2008:158)

Page 35: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Bukan hanya pemilihan warna saja yang diperlukan, tetapi

komposisi warnapun harus diperhatikan juga, karena jika memilih

komposisi warna yang salah, maka akan mengganggu pemandangan dan

dapat menimbulkan rasa kurang nyaman serta dapat mempengaruhi

kegairahan dan semangat kerja pegawai. Oleh karena itu, untuk ruang

kantor hendaknya dipilih warna-warna yang lembut seperti coklat muda

atau krem, abu-abu muda, biru muda, dan lain sebagainya.

3) Udara

Faktor udara sangat penting bagi pegawai yang bekerja dalam

suatu ruangan. Udara yang dihirup pegawai setiap hari dapat

mempengaruhi kesehatan dan ketengan pegawai dalam bekerja. Dalam

suatu kantor perlu diperhatikan pertukaran udara yang cukup, adanya

ventilasi dan jendela yang banyak, sehingga memungkinkan udara dapat

keluar masuk setiap saat, sehingga udara dalam kantor tetap bersih.

Selain itu kontruksi gedung pun akan berpengaruh pada pertukaran

udara, misalnya: gedung yang mempunyai plafon tinggi akan

menimbulkan pertukaran udara yang banyak daripada berplafon rendah.

Suhu udara dalam ruangan juga perlu diperhatikan, karena suhu

yang sesui untuk melaksanakan aktifitas akan menaikkan produktifitas,

kualitas kerja yang baik memperbaiki suasana kerja dan kesehatan,

mempetinggi moral dan menimbulkan kesan yang baik bagi para tamu

yang datang ke kantor. Hal ini sesui dengan pernyataan Mokijat dalam

Ida Nuraida (2008:161) bahwa:

Air Conditioner (AC) mengatur keadaan udara dengan mengawasi suhu, peredaran, kelembaban dan kebersihan. Efisiensi pegawai kantor menunjukan keuntungan rata-rata 20% setelah diberi AC. Dengan terpenuhinya kualitas dan kuantitas udara yang baik maka akan memberikan keuntungan yang banyak bagi kantor antara lain meningkatkan produktivitas kerja, meningkatkan mutukerja kantor, menjaga kesehatan pegawai, meningkatkan semangat kerja dan menimbulkan kesan yang menyenangkan bagi para tamu.

Page 36: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Menurut Soetarman dalam bukunya The Liang Gie (2000:220)

mengemukakan bahwa ada beberapa hal yang dapat mengatasi udara

yang panas dan lembab:

1) Mengatur suhu udara dalam ruang kerja dengan air conditioning. 2) Mengusahakan peredaran udara yang cukup dalam ruang kerja. 3) Mengatur pakaian kerja yang sebaik-baiknya dipakai oleh para

pekerja.

4) Suara

Faktor suara dapat mempengaruhi efisiensi kerja terutama

pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi tinggi,karena suara yang

bising dapat menganggu dalam bekerja dan berpengaruh pada kesehatan

pegawai. Seperti yang diungkapkan Shomer dalam Badri Munir Sukoco

tidak diinginkan, beberapa gangguan fisik dan psikologis terhadap

mereka akan terja

Dengan terganggunya konsentrasi ini maka pekerjaan yang

. Moekijat

dalam Ida Nuraida (2008:161-162) mengemukakan:

Pengaruh suara yang gaduh adalah: a) Gangguan mental dan saraf pegawai. b) Kesulitan mengadakan konsentrasi, mengurangi hasil, kesalahan

lebih banyak, kesulitan menggunakan telepon, dan ketidakhadiran yang lebih banyak.

c) Kelelahan yang bertambah dan semangat kerja pegawai yang berkurang. Adapun cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi

kebisingan tersebut, antara lain:

a) Membuat teknik konstruksi bangunan yang efektif. b) Menggunakan peralatan kantor yang tidak menimbulkan suara

bising... c) Menggunakan material penyerap suara yang diletakkan pada

dinding, jendela, atau lantai yang menyerap dan mengisolasi suara...

d) Menjauhkan peralatan yang menimbulkan suara bising... Berikut ini adalah beberapa sumber kebisingan hasil dari

penelitian Ayr, Cirillo, Fato, dan Martellota.

Page 37: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Tabel 2. Sumber Kebisingan

Sumber Kebisingan

Orang berbicara

Telepon Berbunyi

Suara dari luar

HVAC systems*

Peralatan kantor

Seluruh sampel

Ruang baca

Kantor tunggal

Kantor non AC

Kantor ber-AC

31%

47%

7%

14%

21%

8%

9%

18%

33%

10%

11%

14%

21%

13%

12%

34%

26%

27%

-

41%

16%

4%

27%

40%

16%

Sumber: Badri Munir Sukoco (2007:217)

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa sumber

kebisingan dapat berasal dari beberapa hal dengan tingkat kebisingan

yang berbeda satu sama lain di berbagai tempat, khususnya kantor. Hal

ini dapat dijadikan acuan bagi kantor agar dapat mengantisipasi adanya

kebisingan-kebisingan yang mungkin muncul dan dapat mengganggu

aktivitas pekerjaan kantor.

Dari beberapa pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa

pengaruh suara sangat besar terhadap pekerjaan seseorang, maka dari itu

perlu adanya pengaturan letak dari alat atau mesin yang menimbulkan

suara berisik atau gaduh. Untuk menciptakan suasana yang tenang, lantai

maupun dinding hendaknya dilapisi dengan bahan yang kedap suara.

Langit-langit pun diusahakan terbuat dari bahan yang menyerap bunyi.

Dengan cara demikian unsur bising, gaduh maupun gangguan suara lain

dapat berkurang.

h. Tata Ruang Kantor Yang Baik/Efektif

Bentuk pekerjaan yang dilakukan oleh organisasi dalam sebuah kantor

biasanya mempengaruhi tata ruang kantor sebagai faktor utama untuk

mendapatkan efisiensi ruang yang baik dan efektif. The Liang Gie (2000:191-

Page 38: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

192) berpendapat bahwa untuk menentukan letak dan susunan ruang kantor

perlu memperhatikan beberapa pedoman sebagai berikut:

1) Satuan-satuan yang tugas pekerjaannya memang khusus melayani publik hendaknya ditaruh ditempat yang mudah didatangi orang-orang luar itu tanpa menganggu satuan-satuan lainnya.

2) Satuan-satuan yang pekerjaannya berhubungan erat satu sama lain hendaknya dikelompokkan pada 1 tempat.

3) Satuan pusat yang mengerjakan semua kerja ketatausahaan dari organisasi itu hendaknya diberi tempat di tengah-tengah, sehingga satuan-satuan lainnya dapat mudah menghubunginya.

4) Satuan yang tugas pekerjaannya bersifat sangat gaduh, hendaknya dijauhkan dari satuan-satuan lainnya terutama satuan yang banyak menjalankan pekerjaan otak.

Martinez dan Quible dalam Badri Munir Sukoco (2007:196)

berpendapat bahwa ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan guna

mendesain layout kantor yang efektif, antara lain:

1) Menganalisis hubungan antara peralatan, informasi, dan pegawai dalam arus kerja.

2) Mengondisikan arus kerja agar bergerak dalam bentuk garis lurus dan meminimalisir kemungkinan terjadinya crisscrossing dan backtracking.

3) Pegawai maupun tim kerja yang melakukan pekerjaan serupa harus ditempatkan dalam area yang berdekatan.

4) Pegawai maupun divisi yang berhubungan dengan publik harus ditempatkan berdekatan dengan pintu masuk.

5) Pegawai maupun tim kerja yang membutuhkan konsentrasi harus ditempatkan di ruang kerja yang suasananya lebih tenang.

6) Alokasi ruang harus berdasarkan posisi, pekerjaan yang dilakukan, dan peralatan khusus yang diperlukan masing-masing individu.

7) Furnitur dan peralatan harus sesui dengan kebutuhan. 8) Lorong harus nyaman dan lebar untuk mengantisipasi pergerakan

yang lebih efisien dari pekerja. 9) Pertimbangan keamanan harus diberikan prioritas tinggi. 10) Area terbuka yang besar lebih efisien dibandingan ruangan kecil

yang tertutup. 11) Provisi yang tepat bagi pencahayaan, dekorasi, AC, kelembaban,

dan kontrol suara. 12) Memperhatikan kebutuhan perluasan kantor di masa datang. 13) Pekerjaan harus datang pada pegawai, bukan sebaliknya. Dari pendapat tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa tata ruang

kantor yang baik atau efektif adalah tata ruang yang menekankan pada

Page 39: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

penyusunan perabot dan alat perlengkapan kantor pada letak yang diatur

secara tepat, sehingga dengan pengaturan itu diharapkan akan tercipta suatu

ruangan yang menunjang kelancaran aktivitas-aktivitas pegawai dalam

bekerja.

Dengan pedoman-pedoman tersebut diharapkan layout kantor dapat

membuat pekerjaan berlangsung secara efektif dan efesien serta sesui dengan

kualifikasi yang dibutuhkan oleh pegawai dalam menjalankan pekerjaannya

tersebut.

2. Tinjauan Tentang Efisiensi Kerja

a. Pengertian Efisiensi Kerja

Definisi efisiensi menurut WJS Poerwodarminto dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia (2000

menjalankan sesuatu (dengan tidak membuang-buang waktu, tenaga, dan

biaya) kedayagunaan. Kemampuan menjalankan tugas dengan baik dan tepat

(dengan tidak membuang-

Ibnu Syamsu, S.

Allan H. Morgesen dalam The Liang Gie (2000:173) merumuskan

menemukan cara-cara yang lebih mudah dan lebih baik dalam melaksanakan

kan bahwa

kerja adalah perbandingan terbaik antara suatu krja dengan hasil yang dicapai

The Liang Gie (2000:171-172) meninjau tentang efisiensi kerja dari 2 segi yaitu:

1) Segi Usaha Suatu kegiatan dapat dikatakan secara efisien kalau sesuatu hasil tertentu tercapai dengan usaha yang sekecil kecilnya.

Page 40: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

2) Segi Hasil Suatu kegiatan dapat disebut efisien kalau dengan usaha tertentu memberikan hasil yang sebanyak banyaknya, baik yang mengenai mutunya ataupun jumlah satuan hasil tertentu.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa efisiensi

kerja merupakan perwujudan dari cara kerja yang memungkinkan mencapai

hasil yang ditentukan dengan penggunaan sumber usaha yang kecil. Seperti

halnya yang dikemukakan oleh The Liang Gie (2000:173):

Dengan tidak mengabaikan faktor-faktor lainnya yang ikut mempengaruhi sesuatu kerja, maka perbandingan terbaik antara usaha dan hasilnya dalam kerja itu terutama ditentukan oleh caranya melakukan aktivitas yang bersangkutan. Jadi, efisiensi kerja pada umumnya merupakan perwujudan dari cara-cara kerja yang memungkinkan tercapainya perbandingan terbaik antara usaha dan hasil, yaitu cara-cara bekerja efisien.

Efisiensi kerja dapat dilihat dari 2 (dua) segi yaitu segi hasil kerja dan

segi usaha. Efisiensi kerja dilihat dari segi hasil kerja yang dikehendaki

berkaitan dengan jumlah yang lebih banyak dan mutu yang lebih baik, dengan

kata lain bahwa dengan usaha tertentu yang dilakukan akan mampu

mendapatkan hasil yang maksimal. Sedangkan efisiensi kerja jika dilihat dari

segi usaha, dapat dikembalikan pada 5 unsur yang dapat juga disebut sebagai

sumber-sumber kerja, yakni pikiran, tenaga, waktu, ruang dan benda

termasuk uang The Liang Gie (2000:171), dimana dalam penggunaan kelima

unsur kerja tersebut sesui dengan kebutuhan dan tidak menimbulkan

pemborosan. Artinya efisiensi kerja jika dilihat dari segi usaha bekerja yang

tidak sedikit pun mengurangi hasil yang dicapai karena dilakukan melalui

cara yang paling mudah, ringan, cepat, dekat dan murah.

b. Asas Asas Efisiensi

Agar tercapai perbandingan terbaik antara setiap kerja ketatausahaan

dengan hasilnya. The Liang Gie (2000:174) berpendapat bahwa asas asas

efisiensi bagi tata usaha itu ada 5 yaitu:

Page 41: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

1) Perencanaan 2) Penghapusan 3) Penyederhanaan 4) Penghematan 5) penggabungan

Untuk lebih jelasnya mengenai asas asas, maka diuraikan sebagai berikut:

1) Asas Perencanaan

Merencanakan yaitu menentukan terlebih dahulu mengenai tindakan tindakan dan strategi yang akan dilakukan dalam mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.

2) Asas Penghapusan

Penghapusan berarti meniadakan langkah langkah atau kegiatankegiatan dalam pelaksanaan sesuatu pekerjaan yang dianggap kurang perlu atau tidak berhubungan dengan hasil kerja yang ingin dicapai.

3) Asas Penyerderhanaan

Menyederhanakan berarti membuat suatu pekerjaan yang sulit dan yang rumit menjadi lebih mudah dan sederhana.

4) Asas Penghematan

Penghematan berarti mencegah pemakaian benda benda secara berlebih lebihan sehingga biaya pekerjaan yang bersangkutan menjadi mahal.

5) Asas Penggabungan

Penggabungan berarti mempersatukan pekerjaan pekerjaan yang mempunyai persamaan atau benda benda yang mungkin dikerjakan sekaligus dalam satu langkah sehingga dapat menghemat waktu kerja.

c. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Efisiensi Kerja

Kemampuan seseorang bekerja efisien tidak hanya tergantung pada

kecerdasan dan bakat yang dibawa sejak lahir. Upaya untuk mewujudkan

efisiensi kerja tidak terlepas dari beberapa faktor yang berpengaruh

terhadapnya, seperti diungkapkan The Liang Gie dalam Soemardji Hartoyo

(2000:39) bahwa:

Page 42: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi kerja itu dapat

dikatagorikan menjadi 4 (empat) jenis yaitu:

1. Sumber Daya Manusia (SDM)

2. Suasana dan lingkungan organisasi

3. Alat perlengkapan kerja

4. Sistem atau prosedur

1) Sumber Daya Manusia (SDM)

Ada tiga hal yang harus dimiliki oleh manusia dalam melaksanakan

suatu pekerjaan:

a) Kemauan kerja

Merupakan hasrat seseorang untuk mau dan suka melaksanakan

pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya dengan sebaik-

baiknya.

b) Kemampuan bekerja

Merupakan kesanggupan fisik seorang pegawai untuk

melaksanakan pekerjaan. Hal ini berkaitan dengan kesehatan

seorang pegawai.

c) Kemahiran pekerja

Merupakan kesanggupan seorang pegawai untuk menyelesaikan

pekerjaan dengan seefisien mungkin. Dalam hal ini berkaitan

dengan pendidikan, pengalaman dan kecakapan seorang

pegawai.

2) Lingkungan organisasi

Merupakan suatu tempat dimana di dalamnya berlangsung suatu

pekerjaan.

3) Peralatan dan Perlengkapan

Peralatan maupun perlengkapan yang dipakai hendaknya disesuikan

dengan sifat dan jenis pekerjaan yang berlangsung agar dapat

mempermudah dalam penggunaan dan penyelesaian suatu pekerjaan.

Page 43: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

4) Sistem atau prosedur kerja

Sistem atau prosedur merupakan suatu rangkaian kerja yang

fungsional dan urutan-urutan pelaksanaan suatu pekerjaan.

Dari seluruh pembahasan mengenai efisiensi kerja sebelumnya, dapat

ditarik kesimpulan bahwa efisiensi kerja adalah pelaksanaan aktivitas-

aktivitas manusia dengan memperhatikan perbandingan terbaik antara usaha

dengan hasilnya. Jadi, setiap pegawai dikatakan dapat mencapai efisiensi

kerja apabila dapat dapat menyelesaikan tugas pekerjaannya dengan mudah,

murah dan cepat tanpa menyisihkan kualitas pekerjaan yang dilakukan. Hal

tersebut merupakan perwujudan dari 5 (lima) unsur efisiensi yaitu pikiran,

tenaga, waktu, ruang dan benda termasuk uang.

Pengukuran efisiensi kerja pegawai dapat dilakukan dengan melihat

pada ketercapaian tujuan dengan memperhatikan perbandingan antara usaha

dengan hasilnya.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang dilakukan Nur Syamsiah Widyaningrum (2006) dalam

Analsis Penataan Ruang Kantor Tata Usaha

dalam Mencapai Efisiensi Kerja Pegawai di Kantor Pelayanan Pajak

Pratama Surakarta Tahun 2006

kantor yang baik dan sesuai asas akan dapat membantu pencapaian efisiensi

kerja pegawai. penataan ruang kantor yang baik akan mempelancar arus

komunikasi antar pegawai dan memberikan inspirasi bagi para pegawai. Jika

arus komunikasi lancar dan pegawai merasa nyaman dalam bekerja, maka

pekerjaan dapat tertangani dengan baik sehingga efisiensi kerja pun dapat

tercapai.

Hasil penelitian yang Amin Priyono (2006) dalam penelitiannya yang

Studi Korelasi Sistem Kearsipan dan Tata Ruang Kantor dengan

Efisiensi Kerja Pegawai Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Sukoharjo

Tahun 2006 Berdasarkan analisis data menunjukan bahwa tata ruang kantor

Page 44: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

mempunyai hubungan yang signifikan dengan efisiensi kerja pegawai di

Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Sukoharjo. Hal ini menunjukan bahwa

antara tata ruang kantor dan efisiensi kerja pegawai saling berkaitan. Tata

ruang kantor yang baik dan efektif akan membantu pencapain efisiensi kerja

di kantor.

Beberapa penelitian yang dilakukan di tempat dan waktu yang

berbeda tersebut menyimpulkan satu hal yang sama yaitu bahwa tata ruang

kantor memang memiliki keterkaitan dan pengaruh terhadap efisiensi kerja

pegawai, dengan presentase pengaruh yang berbeda satu sama lain. Dengan

adanya tata ruang kantor yang baik akan membantu tercapainya efisiensi

kerja para pegawai di kantor. Hal ini semakin meyakinkan peneliti untuk

melaksanakan penelitian mengenai tata ruang kantor dalam mencapai

efisiensi kerja pegawai di Kantor PD. BPR BKD Karanganyar. Hasil

penelitian ini dapat menguatkan kesimpulan dari penelitian-penelitian

sebelumnya yang menyatakan bahwa tata ruang kantor berkaitan dan

mempengaruhi efisiensi kerja pegawai atau justru menghasilkan kesimpulan

yang berbeda sehingga akan memperbanyak referensi hasil penelitian yang

sejenis.

C. Kerangka Pemikiran

Sebuah organisasi agar dapat berjalan dengan lancar adalah dengan

cara menjalankan setiap aktivitas aktivitas organisasi dengan berlandaskan

pada efisiensi kerja. Suatu pekerjaan yang dikerjakan secara efisien dengan

suatu ukuran tertentu akan membuat tercapainya hasil yang baik secara mutu

maupun jumlah bahkan dapat mencapai hasil yang maksimal melebihi yang

direncanakan. Salah satu unsur penting dalam mewujudkan efisiensi kerja

pegawai adalah dengan penataan tata ruang kantor yang baik. Hal ini

dikarenakan tata ruang kantor menjadi suatu yang bersinggungan langsung

dengan pegawai selaku subyek pelaksana pekerjaan kantor.

Penataan tata ruang kantor PD. BPR BKD Karanganyar belum

sepenuhnya menerapkan 4 asas penataan tata ruang kantor yang baik, yaitu

Page 45: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

asas jarak terpendek, asas rangkaian kerja, asas penggunaan segenap ruang,

dan asas perubahan susunan tempat kerja. Masalah-masalah yang sering

terjadi di kantor PD. BPR BKD Karanganyar yaitu, dalam meletakkan

dokumen dan arsip-arsip disembarang tempat dan kurang diperhatikannya

penyusunan perabot dan alat alat perlengkapan. Sempitnya area gedung

menjadi masalah yang utama dalam pembagian ruangan. Oleh karena itu,

untuk menciptakan efisiensi kerja pegawai perlu memperhatikan prinsip-

prinsip dalam penataan ruang kantor.

Melalui kegiatan penelitian ini, akan dapat diketahui kondisi nyata di

lapangan mengenai tata ruang kantor PD. BPR BKD Karanganyar.

Berdasarkan data yang diperoleh kemudian akan dianalisis sehingga akan

dapat diketahui kelemahan tata ruang ruang kantor yang menyebabkan

efisiensi kerja pegawai di kantor PD. BPR BKD Karanganyar belum optimal.

Tata ruang kantor merupakan salah satu faktor yang memiliki

peranan penting dalam menentukan kelancaran pekerjaan suatu organisasi.

Untuk itu dalam penyusunan tata ruang kantor didasarkan pada asas-asas

yang ada, agar mampu menciptakan suasana kerja yang nyaman bagi pegawai

dalam bekerja. Dengan tata ruang yang baik akan menimbulkan efisiensi

kerja pegawai dalam pencapaian tujuan suatu organisasi akan mudah tercapai.

Page 46: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Untuk lebih jelasnya dapat pada bagan berikut:

Gambar : Kerangka Pemikiran

Efisiensi Kerja Pegawai kantor PD.BPR BKD Karanganyar

Tata Ruang Kantor PD. BPR BKD Karanganyar

Tata ruang kantor untuk mencapai efisiensi kerja

Page 47: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kantor PD. BPR BKD Karanganyar.

Alasan peneliti melakukan penelitian di kantor PD. BPR BKD Karanganyar

dengan pertimbangan sebagai berikut:

a. Kepala kantor PD. BPR BKD Karanganyar memberikan ijin dan memberikan

data yang diperlukan peneliti, sehingga mempermudah pengumpulan data

yang diperlukan dengan masalah yang diteliti.

b. Terdapat permasalahan yang berkaitan dengan tata ruang kantor dan efisiensi

kerja pegawai.

c. Tersedianya informasi dan data yang dibutuhkan untuk menjawab

permasalahan dalam penelitian.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian merupakan lamanya proses penelitian yang diawali dari

pengajuan masalah, pembuatan proposal penelitian, penyusunan dan penulisan

laporan sampai selesai. Waktu terhitung mulai bulan Agustus 2010 sampai bulan

November 2011. (Jadwal terlampir)

B. Bentuk dan Strategi Penelitian

1. Bentuk Penelitian

Mengkaji suatu permasalahan secara utuh dan lengkap diperlukan suatu

pendekatan permasalahan melalui bentuk penelitian yang tepat. Bentuk penelitian

yang tepat akan mencerminkan kedalaman materi permasalahan yang disajikan.

Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian kualitatif yang bertujuan agar

permasalahan yang diteliti dapat diungkapkan secara mendalam dengan mencari

kebenaran secara ilmiah dan memandang obyek secara keseluruhan.

Dalam penelitian ini menggunakan bentuk penelitian kualitatif, yaitu

jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai

Page 48: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau dengan cara-cara lain dari

kuantifikasi (pengukuran). Bogdan dan Taylor dalam Iskandar (2009: 11)

mengemukaka

yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari

orang-orang dan perilaku yang diamati. Sedangkan H.B. Sutopo (2002: 89)

lah suatu kegiatan untuk

menjawab pertanyaan tentang bagaimana dan mengapa (proses dan makna )

adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang

dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan,

secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada

suatu konteks khusus yang alami dan dengan memanfaatkan berbagai metode

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian

kualitatif merupakan penelitian yang menganalisa fenomena, peristiwa, aktifitas

yang ada secara mendalam oleh peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain

sebagai alat pengumpul data utama dari obyek dan permasalahan penelitian.

Peneliti memanfaatkan dan mengumpulkan informasi dengan cara mendalami

peristiwa yang ada sehingga akan memperoleh gambaran dan penjelasan

mengenai tata ruang kantor dalam mencapai efisiensi kerja pegawai di kantor PD.

BPR BKD Karanganyar.

2. Strategi Penelitian

Strategi merupakan pola dan cara yang digunakan berdasarkan rencana

yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran, dalam

penelitian ini peneliti menggunakan strategi penelitian deskriptif. Menurut Nana

penelitian yang paling dasar. Ditujukan untuk mendiskripsikan dan

menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat

alamiah ataupun r

Page 49: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Strategi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah strategi

tunggal terpancang . Tunggal diartikan bahwa hanya ada satu permasalahan dan

satu ruang lingkup lokasi penelitian yaitu kantor PD. BPR BKD Karanganyar.

Sedangkan terpancang maksudnya peneliti terjun langsung ke lapangan memilih

dan menentukan fokus utama atau sasaran dan tujuan serta permasalahan yang

sudah berbekal teori-teori yang sudah ada yaitu mengenai tata ruang kantor dalam

mencapai efisiensi kerja pegawai di kantor PD. BPR BKD Karanganyar.

C. Sumber Data

Sumber data merupakan suatu sumber di mana data dapat diperoleh.

Dalam memilih sumber data, peneliti harus benar-benar berpikir mengenai

kemungkinan kelengkapan informasi yang akan dikumpulkan dan juga

validitas

dapat berupa manusia, peristiwa dan tingkah laku, dokumen dan arsip serta

berbagai benda lain. Informan adalah orang yang dipandang mengetahui

permasalahan yang dikaji dalam penelitian dan bersedia untuk memberikan

Adapun sumber data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Informan

Informan adalah orang-orang yang dipandang mengetahui permasalahan yang

akan dikaji oleh peneliti dan bersedia memberikan informasi terkait dengan

penelitian ini. Informan dalam penelitian ini adalah :

a. Kepala kantor PD. BPR BKD Karanganyar

b. Karyawan kantor PD. BPR BKD Karanganyar

c. Bagian Umum

2. Tempat dan Peristiwa

Dari pengamatan pada tempat dengan keragaman benda yang berada di

lokasi, peneliti dapat memperoleh informasi yang berkaitan dengan perilaku

atau peristiwa yang terjadi. Tidak semua peristiwa dapat diamati secara

langsung, kecuali peristiwa atau aktivitas yang sedang berlangsung ketika

Page 50: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

penelitian dilakukan. Dalam hal ini, kajian peristiwa didapatkan dari cerita

informan atau dokumen yang ada.

3. Dokumen

Dokumen merupakan bahan tertulis/benda yang berkaitan dengan suatu

peristiwa atau aktivitas tertentu. Dalam penelitian ini, dokumen yang

digunakan sebagai sumber data antara lain foto, denah tata ruang, laporan-

laporan dan catatan-catatan mengenai kepemilikan peralatan dan

perlengkapan kantor

D. Teknik Sampling

cuplikan merupakan suatu bentuk khusus atau proses bagi pemusatan atau

digunakan untuk menyeleksi dan memfokuskan permasalahan agar dalam

pelaksanaan penelitian atau dalam pemilihan sampel lebih terarah dan tepat pada

orang yang mengetahui permasalahan yang dibahas.

Dalam menentukan informan ini peneliti menggunakan teknik purposive

samplin

teknik purposive sampling ini terkandung maksud untuk menjaring sebanyak

mungkin informasi dari berbagai macam sumber. Dan peneliti menggunakan

teknik bola salju (Snowball Sampling). Dalam teknik bola salju, peneliti

memulainya dengan menetapkan satu atau beberapa orang informan kunci (key

informan) dan melakukan wawancara (interview) terhadap mereka secara bertahap

atau berproses, kepada mereka kemudian diminta arahan, saran, petunjuk siapa

sebaiknya yang menjadi informan berikutnya yang menurut mereka mempunyai

pengetahuan, pengalaman, dan informasi yang dicari, selanjutnya penentuan

informan berikutnya dilakukan dengan teknik yang sama sehingga akan diperoleh

jumlah informan yang semakin lama semakin besar.

Page 51: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

E. Teknik Pengumpulan Data

Data adalah bahan informasi untuk proses berpikir gamblang (eksplisit)

kemungkinan-kemungkinan pemecahan, persoalan, atau keterangan sementara

yang sudah disusun harus diuji melalui pengumpulan data yang sudah relevan

atau ada kaitannya. Ada beberapa macam teknik dalam pengumpulan data, dalam

penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:

1. Wawancara

Wawancara adalah suatu proses memperoleh keterangan atau

informasi guna tujuan tertentu yang dilakukan dengan cara tanya jawab antara

pewawancara yang mengajukan pertanyaan dengan responden yang

memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara.

Licoln dan Guba dalam Iskandar (2009) mengemukakan bahwa tujuan

mengadakan wawancara antara lain adalah untuk mengkonstruksi mengenai

orang, kejadian, kegiatan, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan dan

kepedulian tentang situasi sosial (setting social). Dalam penelitian ini,

peneliti menggunakan jenis wawancara terstruktur. Hal ini dikarenakan

pokok-pokok pertanyaan sudah dibuat kerangka dan garis besarnya, sehingga

pertanyaan lebih terstruktur dan terarah. Pertanyaan dapat berkembang sesuai

dengan kebutuhan data, sehingga dapat menggali informasi secara mendalam.

2. Observasi

Kegiatan observasi meliputi melakukan pengamatan, pencatatan

secara sistematik kejadian-kejadian, perilaku, objek-objek yang dilihat dan

hal-hal lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian yang sedang

dilakukan. Dalam penelitian ini, teknik observasi yang peneliti gunakan

adalah observasi berperan pasif. H. B. Sutopo (2002) menyatakan bahwa

observasi berperan pasif adalah metode pengumpulan data yang digunakan

untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan penginderaan, di

mana peneliti hanya mendatangi lokasi, tetapi sama sekali tidak berperan

sebagai apapun selain sebagai pengamat pasif.

Page 52: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

3. Analisis dokumentasi

Selain menggunakan observasi dan wawancara, pengumpulan data

juga dilakukan dengan cara mencatat arsip atau dokumen yang berkaitan

dengan pemasalahan penelitian. Analisis dokumen dilakukan untuk

mengumpulkan data yang bersumber dari arsip dan dokumen baik yang

berada di tempat penelitian ataupun yang berada di luar penelitian, yang ada

hubungannya dengan penelitian tersebut. Arikunto dalam Iskandar

mengenai atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar,

F. Validitas Data

Dalam pengumpulan data sering kali terjadi perbedaan bahkan

pertentangan antara sumber data terhadap data yang diperoleh. Untuk itu,

eabsahan data merupakan konsep

penting yang diperbaharui dari konsep kesahihan (validitas) dan keterandalan

Dalam penelitian kualitatif, data yang dikumpulkan diolah dan diuji

validitasnya melalui trianggulasi. Lexy J. Moleong (2001:178) menjelaskan

memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau

Patton dalam H. B. Sutopo (2002) terdapat empat macam teknik

trianggulasi, yaitu:

a. Trianggulasi data (data triangulation), cara

ini mengarahkan peneliti agar dalam mengumpulkan data, peneliti wajib

menggunakan beragam sumber yang tersedia. Artinya, data yang sejenis akan

lebih mantap kebenarannya jika digali dari berbagai sumber yang berbeda.

Trianggulasi data sering disebut juga dengan trianggulasi sumber.

Page 53: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

b. Trianggulasi peneliti (investigation

triangulation), hasil peneliti baik data maupun kesimpulan mengenai bagian

atau keseluruhannya bisa diuji validitasnya dari beberapa peneliti.

c. Trianggulasi metodologi (methodological

triangulation), jenis trianggulasi ini bisa dilakukan oleh seorang peneliti

dengan mengumpulkan data sejenis tetapi menggunakan teknik atau metode

pengumpulan data yang berbeda. Dengan menggunakan metode yang berbeda

untuk satu informasi yang sama, peneliti dapat menarik kesimpulan atas data

yang digali secara lebih mantap.

d. Trianggulasi teoritis (theorical

triangulation), trianggulasi ini dilakukan dengan menggunakan perspektif

lebih dari satu teori dalam membahas permasalahan yang dikaji. Hal ini

dikarenakan setiap pandangan teori selalu memiliki kekhususan cara pandang,

maka dengan menggunakan beberapa perspektif dapat menghasilkan

simpulan yang multidimensi.

Untuk memastikan keabsahan data, dalam penelitian ini menggunakan

trianggulasi data (data trianggulation) dan trianggulasi metodologi

(methodological triangulation). Trianggulasi data sering juga disebut trianggulasi

sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu

informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda. Dengan teknik ini

data yang diperoleh melalui sumber yang satu bisa lebih teruji kebenarannya bila

dibandingkan dengan data sejenis yang diperoleh dari sumber yang berbeda.

G. Analisis Data

Bogdan dan Taylor dalam Iskandar (2009:136) mengemukakan bahwa

menemukan tema dan merumuskan ide seperti yang disarankan oleh data dan

sebagai usaha untuk memberikan ban

data adalah proses kategori urutan data, mengorganisasikan ke dalam suatu pola,

kategori dan satuan uraian dasar. Karena penelitian ini bersifat kualitatif, maka

analisis data berlangsung mulai dari awal penelitian samapai penelitian berakhir

Page 54: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

yang dituangkan dalam laporan penelitian yang dilakukan secara simultan dan

terus menerus.

Analisis data sebagai proses yang merinci usaha secara formal untuk

menemukan tema dan merumuskan hipotesis. Teknik analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan

yang didapat dalam penelitian dan mengembangkan serta menghubungkan dengan

teori-teori yang melandasinya. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik

interaktif. Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam analisis interaktif

adalah:

1. Pengumpulan data

Pengumpulan data akan dilakukan selama data yang diperlukan

belum cukup jika telah cukup dalam pengambilan kesimpulan maka

pengumpulan data dapat dihentikan. Langkah dalam pengumpulan data

adalah: wawancara, observasi, dan analisis dokumen.

2. Reduksi data

Reduksi data merupakan suatu kegiatan analisis data yang

menajamkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan

mengorganisasikan data. Proses reduksi data berlangsung secara terus

menerus sepanjang pelaksanaan penelitian, bahkan prosesnya diawali

sebelum pelaksanaan pengumpulan data. Artinya, sebenarnya peneliti sudah

melaksanakan reduksi data sejak peneliti mengambil dan menyusun kerangka

kerja konseptual mengenai penelitian yang akan dilakukan.

3. Sajian data

Sajian data merupakan suatu proses pengumpulan informasi yang

tersusun dan disajikan yang memberi kemudahan dalam penarikan

kesimpulan, data yang sudah terkumpul perlu disajikan dalam bentuk-bentuk

tertentu guna menggabungkan informasi yang tersusun dalam bentuk yang

padu dan sistematis sehingga akan lebih mudah dipahami ketika dibaca.

4. Penarikan kesimpulan / verifikasi

Penarikan kesimpulan merupakan langkah analisis data yang

dilaksanakan segera setelah data diperoleh. Kesimpulan-kesimpulan yang

Page 55: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

didapat juga harus diverifikasikan. Jadi, bukan berarti sesudah dilakukan

penarikan kesimpulan merupakan analisis final, karena pada dasarnya makna-

makna yang muncul dari data harus diuji kebenarannya.

Secara proses siklus pengumpulan data dan analisis data sampai pada

tahap penyajian hasil penelitian serta pengambilan keputusan tampak pada

gambar di bawah ini:

Gambar 2. Model Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data Secara Interaktif

Sumber: H. B. Sutopo (2002: 96)

H. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah tata urutan atau langkah-langkah rinci yang

harus ditempuh untuk melaksanakan penelitian. Hal ini dimaksudkan agar

penelitian dapat berjalan teratur sehingga hasil penelitian dapat

dipertanggungjawabkan.

Dalam penelitian ini peneliti melakukan beberapa langkah atau melalui

beberapa prosedur yang dapat dilakukan secara sistematis. Adapun prosedur yang

dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tahap persiapan

Dalam tahap ini peneliti mengumpulkan bahan informasi dan teori

yang dapat mendukung permasalahan. Tahap ini dimulai dari pembuatan

Pengumpulan data

Sajian Data Reduksi Data

Kesimpulan / Verifikasi

Page 56: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

rancangan penelitian, penyusunan proposal, memilih lokasi, mengurus

perijinan dan persiapan pelaksanaan teknis.

2. Tahap pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilakukan dengan terjun ke lapangan dan

memulai untuk menggali data yang relevan dengan tujuan penelitian.

3. Tahap analisis

Untuk analisis awal penelitian ini dilakukan sejak pengumpulan data

di lapangan, sedangkan analisis akhir dilakukan setelah penggalian data

dianggap cukup mendukung maksud dan tujuan penelitian. Tahap ini

merupakan usaha untuk menemukan tema-team yang relevan dengan masalah

penelitian. Setelah data yang dikumpulkan relevan dengan masalah

penelitian, data tersebut kemudian dianalisis kembali secara intensif dan

mendalam untuk kemudian ditarik suatu kesimpulan.

4. Tahap penulisan laporan penelitian

Pada tahap ini peneliti akan menuliskan hasil penelitiannya dalam

bentuk skripsi. Hasil laporan ini kemudian digandakan sesuai kebutuhan guna

pelaporan kepada pihak-pihak terkait.

Untuk lebih memudahkan peneliti dalam melangkah, peneliti sajikan

skema prosedur penelitian sebagai berikut.

Gambar 3. Bagan Prosedur Penelitian

Analisis Akhir Persiapan penelitian

Pengumpulan data dan analisis awal

Penarikan kesimpulan

Penulisan laporan penelitian

Penggandaan Laporan

Page 57: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Sejarah PD. BPR BKD Karanganyar

Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Badan Kredit Desa

Karanganyar atau PD. BPR BKD Karanganyar merupakan perusahan daerah yang

mempunyai tujuan untuk memberantas ijon, gadai gelap, rentenir dan praktek-

praktek perilaku ekonomi negatif yang timbul di masyarakat pedesaan. Kantor ini

beralamatkan di Jalan Lawu Timur No. 135 Karanganyar 57714. Dengan dasar

hukum SK. Bupati Kepala Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Karanganyar No.

581/161/1985, maka pada tanggal 27 Maret 1985 secara resmi didirikan PD. BPR

BKD Karangnyar.

Kantor PD. BPR BKD Karanganyar telah membuka kantor kas di

beberapa wilayah dengan maksud untuk lebih mendekatkan pelayanan bank

kepada masyarakat. Kantor kas ini ditempatkan di wilayah yang berbatasan

dengan kota atau kabupaten lain yang tujuannya sebagai batu loncatan memasuki

wilayah lain. Kantor-kantor kas yang telah dibuka yaitu Kantor Kas Jambangan,

Grompol, Gajahan Colomadu, Pasar Klodran, Karangpandan, Palur, Jumapolo.

Tujuan PD. BPR BKD Karanganyar mendirikan beberapa kantor kas selain

memperluas jaringan pemasaran adalah untuk mendekatkan sarana permodalan ke

pelosok-pelosok daerah sehingga calon debitur lebih dapat menghemat biaya

transportasi dan waktu.

Kantor PD. BPR BKD Karanganyar terdiri dari 2 (dua) lantai. Berikut ini

rincian ruang yang berada di masing-masing lantai.

a. Lantai I

Lantai yang terletak di bawah yang memiliki 10 (sepuluh) ruangan yang

terdiri dari :

1) Counter 2) Ruang Tabungan 3) Ruang Kredit 4) Ruang Pengawas

Page 58: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

5) Ruang Kabag Kredit 6) Ruang Direktur 7) Brankas 8) Ruang Jaminan 9) Ruang Kabag Operasional 10) Garasi

b. Lantai yang terletak diatas memiliki 7 (tujuh) ruangan yaitu:

1) Ruang Meeting 2) Ruang Direktur Utama 3) Ruang IT 4) Ruang Komputer 5) Aula 6) Gudang 7) Ruang Bagian Umum

Ruangan-ruangan yang diobservasi dan dijadikan obyek penelitian adalah

ruangan- ruangan yang merupakan bagian utama dari kantor PD. BPR BKD

Karanganyar. Hal ini dimaksudkan agar penelitian lebih terfokus dan tidak keluar

dari lingkup penelitian. Rungan- ruangan tersebut antara lain:

1) Ruang Direktur Utama

2) Ruang Direktur

3) Ruang Counter

4) Ruang Pengawasan

5) Ruang Kredit

6) RuangMeeting/Aula

2. Visi dan Misi Kantor PD. BPR BKD Karanganyar

1) Visi

Visi kantor PD. BPR BKD Karanganyar adalah menjadi BPR unggulan dan

andalan untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah pada khususnya masyarakat

Kabupaten Karanganyar pada umumnya serta berperan aktif mendorong

terciptanya Karanganyar Tentram.

2) Misi

Misi kantor PD. BPR BKD Karanganyar adalah:

a) Menghimpun dana dari masyarakat yang kemudian disalurkan kepada

masyarakat dalam berbagai bentuk produk kredit atau permodalan.

Page 59: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

b) Mendorong terciptanya pemerataan dan kesempatan kerja bagi masyarakat

di wilayah Kabupaten Karanganyar dan PD. BPR BKD Karanganyar

sebagai sumber pembiayaan membuka pelayanan di berbagai pelosok

pedesaan dalam upaya mendekatkan sarana permodalan.

c) Mengemban misi sebagai penyumbang PANS dalam rangka otonomi

daerah.

3. Struktur Organisasi Kantor PD. BPR BKD Karanganyar

Di dalam struktur organisasi PD. BPR BKD Karanganyar berada di bawah

komando Pemerintah kabupaten Karanganyar. Dalam melaksanakan tugasnya,

dibagi dalam 4 (empat) sub bagian yaitu bagian bisnis, bagian operasional, bagian

umum dan pengembangan, kepala cabang. Berikut ini struktur organisasi Kantor

PD. BPR Bank Karanganyar.

Gambar 5. Struktur Organisasi PD. BPR BKD Karanganyar

Page 60: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

4. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana merupakan alat penunjang untuk membantu dalam

pelaksanaan pekerjaan demi tercapainya efisiensi kerja. Kantor PD. BPR BKD

Karanganyar merupakan perusahaan pemerintahan, yang mana dalam pencapaian

tujuannya organisasi tersebut menggunakan barang-barang yang berasal dari dana

APBD kabupaten Karanganyar.

Sarana dan prasarana yang berupa tanah, gedung dan bangunan beserta

peralatan dan mesin yang dikelola oleh kantor PD. BPR BKD Karanganyar,

adalah sebagai berikut:

Tabel 3: Sarana dan Prasarana pada kantor PD. BPR BKD Karanganyar

No Nama Barang Jumlah Barang

1 Kendaran roda 2 5 unit

2 Kendaran roda 4 4 unit

3 Komputer 11 buah

4 Printer 22 buah

5 Laptop 9 buah

6 Modem 5 buah

7 Flash disk 10 buah

8 Server 5 buah

9 Tape recorder 3 buah

10 Sound sistem 1 buah

11 TV 3 buah

12 Mesin penghitung uang 4 buah

Page 61: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

13 Ditektor uang 1 buah

14 CCTV 1 unit

15 LCD 2 buah

16 Kipas angin 2 buah

17 Almari buffet 1 buah

18 Pesawat telephone 3 buah

19 Facsilime 1 buah

20 Tempat kartu absen 2 buah

21 Rak TV 1 buah/set

22 Papan nama 2 buah

23 Tabung pemadam api 2 buah

24 Mesin absensi 1 buah

25 Mesin penghancur kertas 3 buah

26 Alat pemotong kertas 2 buah

27 Over head projector 1 buah

28 Mesin foto copy 1 buah

29 Mesin penghisap debu 3 buah

30 Mesin ketik manual 2 buah

31 Rak buku 4 buah

32 Dispenser 3 buah

Page 62: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

33 Meja kursi direksi 2 buah

34 Meja kayu 52 buah

35 Kursi kayu 40 buah

36 Kursi besi 150 buah

37 Meja rapat 2 buah/set

38 Meja resepsionis 1 buah

39 Lemari besi 12 buah

40 Lemari kayu 9 buah

41 Brangkas 3 buah

42 White board 1 buah

43 Kursi sudut 2 buah/set

44 Kursi sofa 3 buah/set

45 Kursi ruang tunggu 2 buah/set

46 Kursi tamu 1 buah/set

47 Lemari arsip 17 buah

48 Kipas angin 3 buah

49 AC 20 buah/unit

50 Baby loker 2 buah

51 Rak buku 3 buah

52 Handy talky (Ht) 6 buah/unit

Page 63: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

53 Lampu senter 8 buah

54 Lampu emergensi 2 buah

55 Jenset 1 buah

Sumber: Daftar Inventaris PD. BPR BKD Karanganyar Kantor Pusat

B. Deskripsi Ruang Sub-Sub Bagian Kantor PD. BPR BKDKaranganyar

1) Ruang Direktur Utama

Ruang untuk Direktur Utama berada di depan ruang meeting dengan

ukuran 3 m x 5 m. Ruangan ini menghadap ke timur dengan pintu masuk di

sebelah barat. Di sebelah utara pintu masuk terdapat sebuah lemari arsip. Sisi

utara ruangan ini tidak diletakkan barang apapun hanya ada tirai berwarna biru.

Jika diletakan barang di sini, akan menyulitkan untuk membuka tirai tersebut.

Ruangan ini cukup luas karena hanya terdapat seorang direktur yang

menempati ruang dengan barang-barang yang sudah tertata dengan cukup rapi

sehingga tidak menimbulkan kesan sempit pada ruang ini. Meja direktur utama

berada tepat di depan pintu masuk dan menghadap ke barat. Meja tersebut

dilengkapi dengan 2 buah kursi, satu kursi untuk direktur berada di sebelah timur

meja dan 1 buah kursi lainnya diperuntukan untuk tamu direktur dan berada tepat

di depan meja direktur. Diruangan juga dilengkapi 1 set meja kursi diperuntukan

untuk tamu. Meja tersebut hanya ada peralatan tulis, sebuah kalender meja, vas

bunga, telepon dan beberapa tumpukan dokumen. Arsip-arsip direktur telah

disusun dalam lemari arsip yang ada di ruang tersebut.

Pencahayaan pada ruang ini hanya terdapat 1 (satu) set lampu yang terdiri

dari 2 (dua) buah lampu neon dengan daya 40 watt. Karena pencahayaan juga di

dapatkan secara langsung maka lampu yang di pasang hanya 1 (satu) set saja.

Demikian halnya dengan AC, AC hanya di pasang satu yang diletakan di bagian

atas meja direktur. Warna dinding pada ruang ini tetap sama yaitu dinding

berwarna putih. Gambar denah ruang direktur utama dapat dilihat dalam lampiran.

Page 64: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Tabel 4: Daftar Barang Inventaris Ruang Direktur Utama

No. Nama Barang Jumlah (buah)

1 Meja besi 1

2 Meja ruang tamu 2

3 Kursi 8

4 Rak buku 1

5 Laptop 1

6 Printer 1

7 Filling cabinet 1

8 AC 1

Sumber: Daftar Inventaris PD. BPR BKD Karanganyar Kantor Pusat

2) Ruang Direktur

Ruang direktur berada pada lantai I, namun berada pada bagian agak

belakang dari ruang counter karena direktur hanya memberikan pengawasan saja

tidak berhubungan langsung dengan masyarakat/nasabah. Meja direktur memiliki

panjang 150 cm, lebar 75 cm, dan tinggi 45 cm. Di meja itu terdapat beberapa

tumpukan dokumen yang memenuhi meja tersebut, selain dokumen pada meja

tersebut juga terdapat kalender meja, alat-alat tulis dan baki arsip. Di belakang

meja direktur terdapat sebuah meja kecil yang digunakan untuk menyimpan

dokumen-dokumen dan telepon.

Di sebelah kanan direktur terdapat tirai berwarna biru dan di atasnya

terdapat Air Conditioner (AC), sehingga AC ini tepat berada di atas direktur.

Selain itu, di ruangan ini juga terdapat pengharum ruangan otomatis yang

dipasang di dinding bagian atas dekat dengan AC. Ruangan ini dipasangi lampu

Page 65: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

neon sebanyak 2 buah dengan masing-masing lampu berdaya 25 watt. Dinding di

ruangan ini maupun di ruangan lain-lainnya berwarna putih sehingga

menimbulkan suasana yang terang dan tenang ketika memasuki ruangan ini. Antar

bagian pada ruangan ini dibiarkan tertutup karena adanya sekat-sekat antar

ruangan.

Dengan adanya pengawasan yang kurang optimal maka segala aktivitas

belum dapat dilakukan secara lancar. Meskipun kadang ada masalah, tapi masalah

tersebut tidak dapat segera dapat teratasi karena pimpinan belum dapat

mengetahui secara langsung masalah atau kendala-kendala yang ada. Serta dengan

adanya pengawasan secara tidak langsung maka pegawai dalam bekerja tidak

optimal sehingga akan menghasilkan kinerja yang belum maksimal. Gambar

denah ruang direktur dapat dilihat dalam lampiran.

Tabel 5: Daftar Barang Inventaris Ruang Direktur

No. Nama Barang Jumlah (buah)

1 Meja besi 1

2 Meja kayu 1

3 Kursi 4

4 Laptop 1

5 Printer 1

6 Filling cabinet 1

7 AC 1

Sumber: Daftar Inventaris PD. BPR BKD Karanganyar Kantor Pusat

3) Ruang Counter

Page 66: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Pada counter ini terjadi transaksi antara pegawai dengan nasabah.

Ruangan ini berukuran 7 m x 8 m. Pintu ruangan berada ± 3 m dari pintu masuk

ruang counter ini. Tepat di sebelah kanan pintu bagian dalam counter terdapat 2

buah filling cabinet yang berfungsi untuk penyimpanan arsip tabungan dan arsip

kredit. Selain itu di luar counter terdapat 4 laci yang digunakan sebagai tempat

blangko pengambilan dan penyimpanan serta dilengkapi dengan 2 buah pena.

Terdapat 3 orang pegawai yang melayani nasabah namun, di dalamnya

juga dipenuhi dengan barang-barang yang berkaitan dengan kegiatan administrasi,

karena pada hakekatnya di ruangan inilah seluruh aktivitas administrasi

dilaksanakan. Ruangan ini terletak tepat di depan ruang tunggu, pada counter

hanya terdapat satu pintu yang digunakan khusus untuk pegawai jadi nasabah

hanya dilayani di depan counter. Nasabah tidak diperbolehkan untuk keluar

masuk ke dalam counter. Meskipun pintu itu hanya untuk pegawai, namun pintu

itu tidak dikunci selama pegawai beraktivitas. Hal ini dimaksudkan untuk

mempermudah pegawai keluar masuk ruangan mengingat mobilitas pekerjaan

pegawai yang cukup tinggi.

Pada meja counter terdapat kalender meja dan vas bunga serta tempat

lembar-lembar slip yang berisikan informasi tentang PD. BPR BKD Karanganyar.

Bagian dalam counter terdapat 3 komputer yang digunakan oleh masing-masing

pegawai. Selanjutnya meja counter yang memanjang terdapat dokumen-dokumen

administrasi dan laci sebagai tempat penyimpanan uang serta 2 (dua) buah

telepon. Kemudian dibelakang meja counter sebelum lemari arsip terdapat dua

buah mesin fotocopy. Sedangkan televisi 21 inci terdapat di pojok meja counter

yang menghadap ke ruang tunggu dan dapat dilihat oleh para nasabah yang

sedang menunggu, sehingga para nasabah tidak jenuh dan monoton.

Di bagian dalam counter juga terdapat 2 buah filling cabinet yang masing-

masing berada di bagian belakang para pegawai. Tiap pegawai di belakang

kursinya terdapat 2 buah filling cabinet yang digunakan sebagai tempat

penyimpanan. Dalam counter terdapat 1 buah AC yang terletak di tengah-tengah

dinding atas di atas jam dinding. AC pada ruangan ini hanya 2 karena jumlah

pegawai hanya 3 dan ruangannya tidak terlalu lebar. Dalam ruangan ini juga

Page 67: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

terdapat 4 set lampu neon berdaya 40 watt yang ditutupi dengan teralis sehingga

pencahayaannya tidak terlalu kuat tapi cukup terang.

Penggunaan pencahayaan pada ruangan ini sudah cukup bagus, karena di

ruang ini memerlukan kejelian pegawai dalam menghitung uang atau dalam

aktivitas yang lain maka pencahayaan pada ruang ini digunakan daya yang lebih

besar daripada ruang yang lain. Di samping ruang tunggu terdapat 1 set meja dan

kursi yang digunakan untuk melayani nasabah. Misalnya pelayanan kredit bagi

nasabah, pembukaan buku tabungan atau komplain dari nasabah. Dan di belakang

meja tersebut terdapat papan informasi yang berkaitan dengan PD. BPR BKD

Karanganyar. Gambar denah ruang counter dapat dilihat dalam lampiran.

Tabel 6: Daftar Barang Inventaris Ruang Counter

No. Nama Barang Jumlah (buah)

1 Meja counter 1

2 Meja counter 2

3 Kursi 20

4 Lemari arsip 2

5 Komputer 5

6 Printer 5

7 Filling cabinet 6

8 AC 2

Sumber: Daftar Inventaris PD. BPR BKD Karanganyar Kantor Pusat

4) Ruang Pengawasan

Ruangan ini berada disebelah kiri ruangan kredit. Luas ruangan ini 3 m x 4

m, dan terdapat 2 meja dan 5 kursi. 1 meja menghadap ke barat diperuntukan

Page 68: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

untuk kepala pengawas dan meja yang satu untuk bawahan yang menghadap

langsung ke ruangan kredit sehingga secara langsung dapat melakukan

pengawasan pada bagian kredit.

Disamping kanan meja pimpinan pengawas terdapat sebuah meja yang

digunakan untuk meletakan printer yang disambungkan dengan laptop yang

berada di meja pimpinan pengawas. Selain laptop,diatas meja pimpinan terdapat

map-map yang berisi arsip, telepon, dan peralatan tulis. Diruangan ini terdapat 1

lemari arsip yang berada disebelah kiri kepala pengawas dan terdapat 1 unit AC

yang berada diatas jendela. Dibelakang kursi terdapat jendela kaca. Jendela ini

tidak ditutup dengan tirai jadi dibiarkan terbuka untuk mendapatkan pencahayaan.

Dan diruangan ini terdapat 2 buah lampu yang berdaya 40 watt karena selain dari

lampu pencahayaan juga dari jendela. Gambar denah ruang pengawasan dapat

dilihat dalam lampiran.

Tabel 7: Daftar Barang Inventaris Ruang Pengawasan

No. Nama Barang Jumlah (buah)

1 Meja kayu 3

2 Kursi 4

3 Laptop 1

4 Printer 1

5 Lemari arsip 1

6 AC 1

Sumber: Daftar Inventaris PD. BPR BKD Karanganyar Kantor Pusat

5) Ruang Kredit

Ruang kredit bersebelahan langsung dengan ruangan pengawasan

sehingga memudahkan pengawas dalam melakukan pengawasan. Karena pegawai

Page 69: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

dibagian kredit sangat banyak maka ruangan ini cukup luas yaitu berbentuk

persegi berukuran 6 m x 6 m. Pintu masuk ruang ini merupakan pintu yang terbuat

dari alumunium dengan 2 (dua) daun pintu. Pemilihan pintu ini disesuaikan

dengan jenis pekerjaan mengingat dalam melaksanakan pekerjaan di bagian

operasional ini memiliki mobilitas yang cukup tinggi. Dengan adanya pintu yang

dapat ditarik dan didorong maka akan memudahkan pegawai untuk keluar dan

masuk pada ruangan ini.

Di ruang ini terbagi menjadi 2 (dua) pekerjaan yaitu yang menangani

bagian kredit dan menangani bagian nasabah. Bagian kredit ada 6 (enam) buah

meja kayu untuk pegawai yang menghadap ke timur. Di bagian depan bagian

kredit juga terdapat 6 (enam) buah meja kayu yang berjejer menghadap ke barat

yang digunakan oleh pegawai yang menangani bagian nasabah. Meja-meja yang

berada di ruangan ini dipenuhi oleh tumpukan berkas/file dan dokumen-dokumen.

Diruangan ini juga terdapat 2 buah mesin ketik manual, 6 lemari arsip

untuk penyimpanan dokumen dokumen dan terdapat 3 unit komputer guna

melayani nasabah yang meangajukan perkreditan. Karena pada ruangan ini

diperlukan ketelitian dan di ruang ini hanya terdapat 4 buah jendela yang berada

di bagian kanan dan kiri pintu maka pencahayaan pada ruang ini yaitu 4 (empat)

set lampu noen yang masing-masing terdiri dari 2 (dua) buah lampu neon dengan

daya 40 watt. Di dinding ruangan bagian kredit terdapat 4 buah AC. Gambar

denah ruang kredit dapat dilihat dalam lampiran.

Tabel 8: Daftar BarangInventaris Bagian Kredit

No. Nama Barang Jumlah (buah)

1 Meja kayu 11

2 Kursi 11

3 Lemari arsip 4

4 Komputer 3

Page 70: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

5 Printer 3

6 Filling cabinet 3

7 AC 4

8 Mesin ketik manual 1

Sumber: Daftar Inventaris PD. BPR BKD Karanganyar Kantor Pusat

6) Ruang Meeting/Aula

Ruangan ini terdapat dilantai atas dan ruangan ini luasnya 8 m x 15 m

yang digunakan sebagai ruang untuk mengadakan pertemuan secara formal antara

pimpinan dengan para pegawai. Pintu masuk berada di pojok selatan sisi timur

ruangan. Di dalam ruangan ini terdapat beberapa meja dan kursi yang disusun

seperti huruf U. Di bagian barat sebelah atas terdapat layar untuk menampilkan

presentasi dari LCD, LCD sendiri di letakan menggantung di depan layar tersebut

dengan jarak kira-kira 2 meter. Di atas layar tersebut terdapat sebuah jam dinding

dan di atasnya terdapat sebuah AC yang dilengkapi dengan pengharum ruangan.

Di dalam ruangan tersebut terdapat 2 (dua) buah AC namun dipasang

berhadapan. Jadi AC yang satunya berada di bagian timur atas ruangan ini. Warna

dinding dalam rung ini sama dengan ruang-ruang yang lainnya yaitu putih.

Ruangan ini terlihat tampak luas, bersih dan nyaman karena ditata dengan rapi

dan penggunaannya pun tidak setiap hari jadi tidak banyak orang yang berlalu-

lalang di ruang ini.

Karena ruang ini diperuntukan hanya untuk pertemuan saja, maka di sana

tidak terlihat adanya barang-barang yang digunakan sebagai operasional

perusahaan seperti komputer, filling cabinet atau brankas. Hanya terlihat beberapa

gambar yang menempel di dinding yang digunakan untuk mempercantik ruangan.

Gambar denah ruang aula dapat dilihat dalam lampiran.

Tabel 9: Daftar Inventaris Bagian Ruang Meeting/Aula

Page 71: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

No. Nama Barang Jumlah (buah)

1 Meja kayu 8

2 Kursi 15

3 LCD 1

4 AC 4

5 White Board 1

Sumber: Daftar Inventaris PD. BPR BKD Karanganyar Kantor Pusat

C. Deskripsi Permasalahan Penelitian

1. Tata Ruang Kantor PD. BPR BKD Karanganyar

Seluruh ruangan pada PD.BPR BKD Karanganyar yaitu 16 (enam belas)

ruang yang terdapat pada lantai I dan lantai 2. Unit-unit kantor yang berhubungan

dengan pelayanan terhadap masyarakat berada di lantai I, selain itu juga terdapat

unit utama yang berada di lantai I yaitu ruang direktur utama. Praktis semua

aktivitas semua terpusat di lantai I sehingga lantai I ini dikatakan sebagai lantai

utama pada PD.BPR Bank Karanganyar.

Penataan ruang kantor merupakan pengaturan tempat pegawai dalam

melaksanakan pekerjaannya, serta pengaturan peralatan dan perlengkapan kantor

yang mendukung pelaksanaan pekerjaan dan mempertimbangkan luas lantai yang

tersedia. Penataan ruang kantor dimaksudkan untuk memperlancar pekerjaan yang

menjadi tugas dan wewenang pegawai yang menempatinya, serta agar dapat

memaksimalkan ruangan yang ada pada suatu kantor.

Pada lantai I PD.BPR KD Karanganyar terbagi menjadi beberapa ruangan

diantaranya ruang counter, ruang direktur, ruang pengawasan dan ruang

keuangan. Setiap ruangan kantor diatur secara terpisah, namun pada ruangan

counter dan ruangan kredit menggunakan tipe semi terbuka dengan menggunakan

Page 72: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

penyekat papan kayu. Seperti yang diungkapkan oleh informan I wawancara

tanggal 12 Juli 2011 bahwa:

-tiap ruangan menggunakan tipe terpisah/tertutup dengan tujuan

agar para karyawan lebih berkonsentrasi pada pekerjaan dan tidak

terganggu dengan lalu lalang pegawai lain atau n

Namun pada ruangan kredit counter menggunakan tipe semi terbuka

karena berinteraksi langsung dengan nasabah, akan tetapi ruangan ini masih

terhalang ruangan tabungan yang menyebabkan kurang lancarnya sistem kerja dan

waktu banyak yang terbuang apabila ada nasabah yang mengajukan perkreditan.

Hal ini sesuai dengan pernyataan Informan II wawancara tanggal 12 Juli 2011

bahwa:

menjadikan tempat lebih mudah dalam melaksanakan pekerjaan dan lebih memudahkan nasabah melakukan transaksi serta pengawasan bisa dilakukan secara optimal, tetapi dengan keadaan ruangan counter dan ruang kredit yang terpisah oleh ruang tabungan maka pekerjaan para

Semua kegiatan utama terpusat pada lantai I dan ruangan yang tidak

terlalu luas maka penataan ruang-ruang di sini sangat diperhatikan sekali.

Penataan ruang yang baik tidak hanya penataan yang rapi, bersih dan nyaman

saja, namun juga harus memperhatikan luas ruangan yang dibutuhkan berdasarkan

jumlah pegawai dan jenis pekerjaan yang diselesaikan serta penempatan ruang

yang sesuai dengan prosedur kerja. Beberapa informan yang peneliti wawancarai

mengeluhkan masalah alokasi ruang yang tidak sesuai dengan kebutuhan. Seperti

yang diungkapkan informan IV wawancara tanggal 12 Juli 2011 yang menyatakan

bahwa:

perpusatnya kegiatan. Meskipun pegawai tidak terlalu banyak namun

banyak nasabah yang datang setiap harinya. Tapi apa boleh buat, kami

hanya pegawai yang tinggal nempati saja. Paling kami hanya harus pintar-

Page 73: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Hal tersebut diperkuat oleh informan V wawancara tanggal 12 Juli 2011

yang menyatakan bahwa:

gan ini terasa sempit jika nasabah yang datang membludak. Karena

itu penataan pada ruang tunggu seharusnya dibuat lebih luas agar semua

Penataan ruang kantor PD. BPR BKD Karanganyar belum mengikuti alur

prosedur kerja karena bagian counter dalam melaksanakan pekerjaan, nasabah

setelah datang mengambil nomor urut kemudian berjalan ke arah slip untuk

menuliskan kebutuhannya misalnya akan menabung, pengambilan uang kemudian

menuju ke ruang tunggu guna menunggu nomor antrian. Setelah menuju didepan

counter dan menyerahkan slip kepetugas kemudian menunggu proses transaksi

selesai. Hal ini akan mempersulit nasabah dan pegawai melakukan transaksi, akan

tetapi masih ada ruangan yang terlalu sempit dan masih ada ruangan yang terpisah

sehingga pekerjaan pegawai kurang efisien dan banyak waktu yang terbuang.

2. Kinerja Pegawai Kantor PD. BPR BKD Karanganyar

Penataan ruang kantor merupakan salah satu hal yang penting bagi sebuah

instansi atau organisasi hal ini dikarenakan kantor merupakan tempat pegawai

melakukan aktifitas pekerjaan yang diamanatkan kepada mereka. Kondisi atau

lingkungan kerja yang nyaman akan dapat tercapai salah satunya dengan penataan

ruang kantor yang baik.

Dalam melaksanakan suatu pekerjaan diperlukan sarana dan prasarana

yang memadai, sehingga kinerja pegawai akan maksimal. Kinerja pegawai dapat

dilihat dimana pegawai bekerja dalam menyelesaikan pekerjaannya. Tata ruang

kantor sangat mempengaruhi kinerja pegawai kantor PD. BPR BKD Karanganyar

dalam bekerja. Seperti yang diungkap informan IV wawancara tanggal 12Juli

2011 yang menyatakan bahwa:

naik turun tangga sehingga pekerjaan tertunda. Setelah pekerjaan dari

lapangan harus di iput di ruang atas dan kadang terjadi kesalahan harus

bolak-

Page 74: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Hal tersebut senada dengan pernyataan informan V pada wawancara

tanggal 12Juli 2011 bahwa:

untuk naik turun tangga dalam m

Tata ruang yang tidak memadai akan mengakibatkan penurunan efisiensi

kerja pegawai. Penataan ruang yang baik, yang sesui dengan prinsip-prinsip, asas-

asas, dan selaras dengan tujuan dan manfaat kantor akan dapat berpengaruh baik

pula bagi para pegawai. pengaruh penataan ruang kantor yang baik bagi pegawai

akan membuat pegawai merasa nyaman dalam melakukan pekerjaan yang menjadi

tugas serta kewajibannya, sehingga pekerjaan akan berjalan dengan lancar dan

efisiensi kerja akan dapat tercapai.

3. Tata Ruang Kantor PD. BPR BKD Karanganyar dalam

mendukung efisiensi kerja pegawai

Tata ruang kantor merupakan sebuah pengaturan tempat pegawai dalam

melaksanakan pekerjaannya beserta pengaturan perlengkapan dan peralatan kantor

sebagai sarana dan prasarana yang ada didalamnya. Tata ruang kantor

dimaksudkan untuk memperlancar pekerjaan yang menjadi tugas dan wewenang

pegawai yang menempatinya serta agar dapat memaksimalkan ruangan yang ada

pada suatu kantor atau instansi tertentu.

Ruang kantor PD.BPR BKD Karanganyar menggunakan tipe ruang

dengan tata ruang tertutup, didalam ruangan tersebut terdapat sekat atau tembok

pemisah yang membetuk ruangan yang menjadi ruang kerja pegawai sekaligus

yang menjadi pemisah bagi masing-masing pegawai yang ada disitu.

Ruang kantor PD. BPR BKD Karanganyar berukuran 15 m x 30 m

sehingga terkesan luas dan lega. Didalam ruangan terdapat beberapa ruangan

disisi kanan dan kiri ruangan. Ruangan-ruangan tersebut menggunakan tipe

tertutup. Disisi kanan ruangan terdapat ruang tunggu, ruang counter, ruang

tabungan, ruang kredit dan ruang pengawas. Dan disebelah kiri ruangan terdapat

ruang kabag operasional, ruang jaminan, ruang brangkas, ruang direktur dan

Page 75: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

ruang kabag kredit. Terdapat pula satu ruangan semi terbuka yang ditempati oleh

ruang counter dan ruang kredit.

a. Penempatan peralatan dan perlengkapan kantor PD. BPR

BKDKaranganyar

Dalam melaksanakan pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung

jawabnya, seorang pegawai membutuhkan peralatan dan perlengkapan kantor

yang memadai dan menunjang pekerjaan tersebut. Peralatan dan perlengkapan

tersebut memerlukan penempatan yang tepat agar aktivitas pekerjaan yang

dilakukan pegawai dapat berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan prosedur.

Peralatan yang ada di bagian counter dan sub-sub bagian di bawahnya

dapat dikatakan cukup lengkap dan sesuai dengan pekerjaan di masing-masing

bagian. Semua kegiatan tersebut lebih banyak membutuhkan peralatan berupa

komputer, printer, scanner, lemari arsip, fillingcabinet, brankas, dan lain-lain.

Sedangkan perlengkapan yang dibutuhkan berupa alat tulis kantor (ATK) seperti

pulpen, pena, pensil, spidol, kertas, tinta spidol, tinta printer, tip-ex dan lain

sebagainya. Sarana komunikasi yang disediakan adalah pesawat telepon yang ada

di setiap ruang di bagian dan sudah di sambungkan secara paralel ke ruang-ruang

lainnya, sehingga memudahkan komunikasi lintas bagian. Sedangkan prasarana

lainnya antara lain jam dinding, radio, televisi, dan satu set sofa yang diletakkan

di ruang direktur utama.

Penataan peralatan dan perlengkapan kantor mempunyai pengaruh

terhadap pelaksanaan pekerjaan oleh pegawai. Namun, berdasarkan observasi

yang peneliti lakukan letak peralatan dan perlengkapan tidak berdekatan dengan

tempat duduk pegawai. Misalnya lemari arsip atau filling cabinet yang diletakkan

di pojok ruangan, tidak di dekat tempat duduk pegawai yang menggunakan file

atau arsip tersebut. Hal ini menghambat kerja para pegawai karena harus bolak-

balik ketika membutuhkan file atau arsip tersebut. Seperti yang diungkapkan oleh

informan III wawancara tanggal 12 Juli 2011 bahwa:

Page 76: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

menggunakan, sehingga jika akan menggunakan arsip tersebut harus

Penataan ruang beserta peralatan dan perlengkapan kantor yang baik

mempunyai pengaruh bagi pegawai. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh

informan V wawancara tanggal 12 juli 2011 sebagai berikut:

perlengkapan di kantor ini sudah lebih dari cukup. Masalah

penempatannya saya kira tidak ada masalah, yang penting tidak mengnggu

Hal ini diperkuat oleh pernyataan informan II wawancara tanggl 12 Juli

2001 sebagai berikut:

memang berada dibelakang sehingga kalau

membutuhkan arsip harus mengambilnya disana. Ini membuat pekerjaan

Dari beberapa wawancara diatas dapat diketahui bahwa tersedianya

peralatan dan perlengkapan kantor yang cukup dapat membuat pekerjaan menjadi

lebih cepat diselesaikan, sehingga dapat menghemat waktu serta tenaga. Hal ini

akan membantu meningkatkan efisiensi kerja pegawai dalam melaksanakan tugas

dan tanggung jawabnya. Dan peralatan yang tidak diletakakan di dekat pegawai

akan menghambat pekerjaan dan efisiensi kerja tidak tercapai.

Selain penataan peralatan, perlengkapan seperti kertas, pulpen, pensil dan

alat tulis lainnya, sebaiknya juga diletakkan dekat dengan pegawai. Kertas untuk

print sebaiknya diletakkan di meja komputer atau di dekat printer agar mudah dan

cepat diambil jika dibutuhkan. Namun, yang tampak bahwa di meja pegawai

adalah berkas-berkas pekerjaan yang menumpuk dan berserakan, sehingga tidak

menyisakan tempat untuk meletakkan alat-alat tulis. Sedangkan kertas juga

Page 77: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

diletakkan di lemari dan diambil ketika membutuhkan saja. Hal seperti ini akan

menghambat kerja pegawai karena tidak efisien waktu, tempat, dan tenaga.

Page 78: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

b. Tata ruang yang aman dan nyaman

Dalam menjalankan pekerjaan, selain harus dilengkapi dengan peraatan

dan perlengkapan yang memadai, pegawai juga membutuhkan suasana ruangan

`yang aman dan nyaman. Aman artinya terbebas dari berbagai gangguan dalam

melaksanakan tugasnya, sedangkan nyaman artinya kondisi yang menyenangkan

hati dan pikiran serta membuat pegawai betah berada di ruangan tersebut. Suasana

kantor yang tidak gaduh, tenang, terang, dan tidak sempit akan membuat pegawai

merasa nyaman, sehingga dapat menimbulkan semangat kerja pada para pegawai.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keamanan dan kenyamanan

dalam penataan ruang kantor, yaitu:

a. Cahaya atau penerangan

Penerangan yang ada harus sesuai dengan kebutuhan, tidak terlalu terang

tetapi juga tidak terlalu gelap. Dengan sistem penerangan yang baik, diharapkan

para pegawai dapat menjalankan tugasnya dengan baik, kenyamanan dalam

bekerja dapat tercapai dan akan memperkecil tingkat kesalahan pegawai, sehingga

akan dapat meningkatkan produktivitas pegawai.

Penerangan atau pencahayaan di seluruh ruang tata kantor PD. BPR BKD

Karanganyar menggunakan cahaya kombinasi, yaitu perpaduan antara cahaya

buatan dengan cahaya matahari. Cahaya buatan berasal dari lampu TL (neon)

yang ditutupi semacam teralis yang terbuat dari aluminium dan lampu esensial.

Sedangkan cahaya matahari yang ikut menerangi ruangan berasal dari jendela

kaca warna bening. Namun, pada ruang-ruang tersebut terdapat perbedaan dalam

besarnya kombinasi cahaya ini. Misalnya, pencahayaan di ruang direktur utama

dan ruang keuangan lebih dominan berasal dari lampu buatan yaitu TL (neon)

yang berdaya 40 watt, karena walaupun memiliki jendela kaca yang besar di sisi

ruangan tetapi jendela tersebut selalu tertutup gordyn warna putih dan jarang

sekali dibuka. Informan 1 wawancara tanggal 12 Juli 2011 menyatakan:

Gordynnya memang sengaja ditutup karena silau jika dibuka.Saya rasa

Page 79: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Pencahayaan di ruang ruang lain seperti ruang kredit, ruang pengawas,

ruang counter memang berasal dari kombinasi cahaya buatan dan cahaya

matahari. Karena selain menyalakan lampu TL (neon), ruangan-ruangan tersebut

juga membuka gordyn sehingga cahaya matahari dapat masuk ke ruangan. Selain

agar cahaya matahari dapat masuk, alasan utama gordyn ini dibuka adalah karena

memang sisi ruangan yang dipasangi gordyn, dan gordyn tersebut selalu dibuka.

Seperti yang diungkapkan oleh informan II wawancara pada tanggal 12

Juli 2011 seperti berikut:

Hal ini diperkuat oleh pernyataan informan III wawancara tanggal 12 Juli

2001 sebagai berikut:

di luar.

Dari beberapa wawancara yang peneliti lakukan, walaupun dengan

ruangan yang relatif sama ternyata memiliki pertimbangan sendiri dalam sistem

pencahayaannya. Masing-masing keputusan untuk jenis pencahayaan di suatu

ruangan memiliki dasar alasan. Yang penting adalah ruangan tersebut harus cukup

cahaya, karena para pegawai akan lebih efisien dalam bekerja jika ditunjang oleh

pencahayaan yang baik.

Dengan adanya cahaya matahari maupun lampu TL (neon) dan esensial,

sudah cukup memberikan penerangan bagi direktur di ruangannya. Hal ini

diperkuat oleh pernyataan Informan IV wawancara tanggal 12 Juli 2011 bahwa:

Di kantor PD.BPR BKD Karanganyar, cahaya sangat diperlukan untuk

menunjang pelaksanaan pekerjaan. Cahaya dalam ruangan diusahakan dapat

memancar dengan cukup dan tepat ke segala penjuru ruangan, agar pegawai lebih

Page 80: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

sedikit membuat kesalahan, mata tidak cepat lelah dan penyelesaian pekerjaan

akan lebih cepat, yang artinya efisien kerja pegawai dapat tercapai.

b. Warna

Bagi suatu kantor, warna tidak hanya berfungsi untuk memperindah

ruangan saja. Namun, warna juga memiliki pengaruh yang penting pada kejiwaan

pegawai. Dengan pemilihan warna yang tepat bagi ruangan, maka akan dapat

menumbuhkan kegembiraan dan kenyamanan dalam bekerja. Dengan

kegembiraan dan kenyamanan yang dirasakan pegawai, akan meningkatkan

semangat pegawai dalam bekerja, sehingga efisiensi dapat tercapai. Warna yang

dipilih untuk ruangan-ruangan di gedung ini adalah warna putih yang

menimbulkan hawa sejuk.

Sebagaimana yang diungkapkan Informan III wawancara tanggal 12 Juli 2011 bahwa:

Hal ini diperkuat dengan informan II wawancara tanggal 12 Juli 2001

bahwa:

Dari beberapa wawancara yang peneliti lakukan, pemilihan warna pada

ruangan menjadi penting karena setiap warna memiliki pengaruh yang berbeda-

beda. Jika kita memilih warna yang tidak cocok, maka akan membuat suasana

ruangan menjadi tidak nyaman. Dengan suasana ruangan yang tidak nyaman, akan

membuat pegawai tidak betah berada di ruangan, sehingga efisiensi dan

produktivitas pegawai akan menurun.

c. Udara

Page 81: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Kualitas udara yang dihirup pegawai setiap hari, dapat mempengaruhi

kesehatan dan ketenangan pegawai dalam bekerja. Udara yang kurang bersih

karena kurangnya sirkulasi, akan mengganggu kesehatan para pegawai yang akan

berakibat pada menuru nya kinerja pegawai. Oleh karena itu, setiap ruangan perlu

adanya ventilasi udara yang berguna untuk memperlancar sirkulasi udara.

Keberadaan Air Konditoner (AC) sangat membantu dalam sirkulasi udara ini,

karena pada AC sudah dilengkapi dengan alat penyaring udara. Selain itu, dengan

adanya AC membuat ruangan menjadi lebih nyaman. Seperti yang diungkapkan

Informan 1 wawancara tanggal 12 Juli 2011 sebagai berikut:

sudah memakai AC sedangkan dulu hanya kipas angin biasa

Semua ruangan di gedung ini dilengkapi dengan AC, yang jumlah di

masing-masing ruangan berbeda sesuai dengan kebutuhan. Jika ruangannya

tergolong sempit dengan pegawai yang sedikit maka AC yang dipasang cukup

satu saja. Namun, jika pegawai yang ada di ruangan relatif banyak, maka ruangan

tersebut dipasangi 2 (dua) buah AC. Seperti yang diungkapkan Informan II

wawancara tanggal 12 Juli 2011 bahwa:

saja sudah dingin apalagi kalau ditambah lagi, nanti ada pegawai yang

Dikantor PD. BPR BKD Karanganyar suhu udara sangat penting bagi

kenyamanan dan kesehatan pegawai. Suhu yang sesuai dapat menciptakan

semangat para pegawai dalam melakukan suatu pekerjaan. Dengan semangat kerja

yang tinggi, produktivitas kerja akan meningkat dan efisiensi kerja pun dapat

tercapai.

d. Suara

Suara berpengaruh terhadap kelancaran pegawai dalam melaksakan

pekerjaan. Suara gaduh dan bising akan mengganggu konsentrasi pegawai dalam

Page 82: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

bekerja, apalagi jika melaksanakan pekerjan yang membutuhkan konsentrasi

tinggiseperti menghitung.

Namun, ada pula suara yang justru membuat pegawai lebih bersemangat

dalam bekerja. Suara itu ialah musik yang disetel di dalam ruangan. Ruangan

yang selalu terdengar musik di dalamnya adalah ruaang counter. Musik tersebut

dinyalakan dari komputer yang ada di ruangan. Sedangkan di ruang counter

terdapat televisi yang bisa dinikmati suara sekaligus gambarnya. Seperti yang

diungkapkan Informan V wawancara tanggal 12 Juli 2011 bahwa:

selalu menyetel musik dari komputer. Adanya musik ini tidak mengganggu, justru membuat pegawai semangat bekerja. Selain itu musik membuat pegawai betah di kantor karena serasa berada di rumah sendiri. Suara yang mengganggu itu jika ada nasabah yang berbincang-bincang atau marah-marah karena antrinya kelamaan yang mengganggu

Dari wawancara tersebut dapat disimpulkan adanya musik justru membuat

pegawai betah dan meningkatkan semangat dalam bekerja, sedangkan suara yang

gaduh dan bising membuat konsentrasi pegawai dalam bekerja menjadi terpecah.

D. Temuan Studi yang Dihubungkan dengan Kajian Teori

Penataan ruang kantor merupakan salah satu hal yang penting bagi sebuah

instansi atau organisasi. Hal ini dikarenakan kantor merupakan tempat pegawai

melakukan aktivitas pekerjaan yang diamanatkan kepada mereka. Kondisi atau

lingkungan kerja yang nyaman akan dapat tercapai salah satunya dengan penataan

ruang kantor yang baik

Kantor merupakan pusat seluruh kegiatan pegawai dalam mengerjakan

tugas pekerjaan. Pengaturan tata ruang kantor yang sesuai asas dapat membuat

pegawai menyelesaikan pekerjaannya dengan baik dan dapat membantu

terciptanya suatu proses mekanisme dan mobilisasi kerja yang baik pula sehingga

efisiensi kerja dapat terwujud dan tujuan dapat dengan mudah dicapai.

Susunan ruang kantor yang tidak berdesak-desakan dan terkesan rapi dapat

memunculkan kegairahan pegawai dalam bekerja. Penataan ruang dan fasilitas di

dalamnya akan dapat membantu tercapainya suatu proses mekanisme dan

Page 83: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

mobilisasi kerja yang baik sehingga efisiensi kerja dapat terwujud dan tujuan

organisasi dapat tercapai. Jika semua anggota organisasi mulai dari jabatan yang

tertinggi hingga yang terendah bekerja secara efisien maka segala pekerjaan dapat

terselesaikan dengan baik. Namun, jika hal ini dapat dijalankan maka pencapaian

tujuan organisasi secara keseluruhan dikhawatirkan akan sulit diraih. Dalam

melakukan aktifitasnya, tiap-tiap bagian di suatu kantor harus menjalin hubungan

kerja yang baik. Satu sama lain berkaitan dan memiliki ketergantungan sehingga

tidak mungkin berjalan sendiri-sendiri

1. TataRuangKantorPD. BPRBKDKaranganyar

Penataan ruang kantor yang tepat akan berpengaruh terhadap

motivasi karyawan dalam melaksanakan aktivitasnya sehingga produktivitas

kerja karyawan juga meningkat. Tata ruang berhubungan dengan kesesuian

penempatan perlengkapan dan peralatan serta fasilitas yang memadai dengan

letak dan ukuran ruangan serta syarat pendukung lainnya. Hal tersebut sesui

dengan pendapat Aris Susilo (2000

tujuan tata ruang kantor adalah memperlancar pekerjaan kantor secara

Di kantor PD. BPR BKD Karanganyar penataan ruangannya sudah

dikatakan cukup bagus namun ukuran ruangannya kurang begitu luas

sehingga tingkat kenyamanan dalam bekerja terganggu oleh aktivitas kerja

karyawan yang lain. Penataan ruang yang baik tidak hanya penataan yang

rapi, bersih dan nyaman saja, namun juga harus memperhatikan luas ruangan

yang dibutuhkan berdasarkan jumlah pegawai dan jenis pekerjaan yang

diselesaikan serta penempatan ruang yang sesui dengan prosedur kerja.

2. KinerjaPegawaiKantorPD. BPRBKDKaranganyar

Tata ruang yang tidak memadai akan mengakibatkan penurunan

efisiensi kerja pegawai. Penataan ruang yang baik, yang sesui dengan prinsip-

prinsip, asas-asas, dan selaras dengan tujuan dan manfaat kantor akan dapat

berpengaruh baik pula bagi para pegawai. Pengaruh penataan ruang kantor

Page 84: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

yang baik bagi pegawai akan membuat pegawai merasa nyaman dalam

melakukan pekerjaan yang menjadi tugas serta kewajibannya, sehingga

pekerjaan akan berjalan dengan lancar dan efisiensi kerja akan dapat tercapai.

Hal tersebut sesui dengan pendapat The Liang Gie (2000:171) yang

terba

3. Tata Ruang Kantor PD. BPR BKD Karanganyar Dalam Mendukung Efisiensi

Kerja Pegawai

Penataan ruang kantor PD. BPR BKD Karanganyar belum bisa

dikatakn memenuhi standar atau belum dapat dikatakan baik. Hal ini dapat

dilihat dari belum terpenuhinya prinsip-prinsi dasar penataan ruang yang

benar. Penataan ruang kantor PD. BPR BKD dengan penempatan peralatan

dan perlengkapan kantor yang teratur, rapi, dan bersih. Dengan menggunakan

tipe penataan kantor tertutup didalamnya dan ada beberapa ruangan yang

menggunakan sekat dengan menggunakan partisi kayu semi permanen.

Ruang kantor PD. BPR BKD tersebut berwarna putih dengan luas 15 m x 30

m sehingga terkesan luas dan lega.

Tata ruang kantor adalah pengaturan ruang kantor serta penyusunan alat-alat

dan perabot kantor pada luas lantai dan ruangan yang tersedia untuk

a. Penempatan peralatan dan perlengkapan kantor PD. BPR BKD

Karanganyar

Dalam sebuah instansi atau kantor, peralatan dan perlengkapan sangatlah

diperlukan. Peralatan dan perlengkapan kantor merupakan sarana

penunjang bagi pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya. Peralatan

dan perlengkapan yang ada dikantor PD. BPR BKD Karanganyar sudah

dapat dikatakan memadai tapi penempatan peralatan dan perlengkapan

kantor tersebut nampak kurang teratur. Hal ini disebabkan oleh ruangan

yang kurang luas.

Page 85: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Pengaturan terhadap peralatan dan perlengkapan kantor yang tepat akan

berpengaruh pada kenyamanan karyawan dalam bekerja. Hal tersebut

sesui dengan pendapat T Liang Gie dalam Heri Sawiji (2002:73) yang

-

alat kantor pada letak yang tepat serta pengaturan tempat kerja yang

menimbulkan kepuasan kerja bagi para kar

b. Tata ruang yang aman dan nyaman

Dalam penataan ruang kantor PD. BPRBKD Karanganyar

memperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhinya. Hal ini sesui

dengan pendapat Slamet Soetanto (2000:57) yang menyatakan bahwa

ng kantor adalah untuk mengkoordinasi

penggunaan kantor dengan lingkungan terkait seperti cahaya, warna, dan

-faktor tersebut adalah:

1) Cahaya

Pencahayaan ruang kantor PD. BPR BKD Karanganyar

menggunakan sumber cahaya kombinasi dari cahaya buatan dan

cahaya matahari. Cahaya buatan berasal dari lampu neon yang

dipasang diatap ruang dengan sistem penerangan merata sehingga

ruangan menjadi terang dan tidak terkesan remang-remang, cahaya

tersebut memancar tidak langsung karena lampu neon tersebut

tertutup kaca kristal. Hal ini sesui dengan pendapat Hery Sawiji

memungkinkan untuk melihat saja, tetapi juga harus memungkinkan

seorang pegawai melihat apa yang dia kerjakan dengan jelas, cepat

2) Warna

Pewarnaan dinding ruang kantor PD. BPR BKD Karanganyar adalah

warna putih. Warna dapat mempengaruhi keadaan jiwa pegawai

yang sedang bekerja dalam ruangan. Warna putih tersebut

dimaksudkan untuk memberikan suasana nyaman, segar, dan teduh

bagi pegawai yang bekerja didalamnya. Hal ini sesui dengan

Page 86: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

-

penelitian menunjukan bahwa warna tak hanya mempengaruhi

kesehatan dan moral para pegawai tetapi juga mempengaruhi

efisiensi

3) Udara

Pengaturan udara dirungan PD. BPR BKD Karanganyar

menggunakan pengatur suhu buatan yaitu AC (Air Conditioner),

sehingga ruangan terasa sejuk dan tidak panas walaupun aktivitas

kantor banyak dilakukan pada siang hari. Hal ini sesui dengan

pendapat Soetarman dalam bukunya The Liang Gie (2000:220) yang

usaha untuk mengatasi udara yang panas dan lembab, yaitu mengatur

suhu udara dalam ruang kerja dengan AC (Air Conditioner),

mengusahakan peredaran udara yang cukup dalam ruang kerja, dan

mengatur pakaian kerja yang sebaik-baiknya dipakai oleh para

4) Suara

Suara diruang PD. BPR BKD Karanganyar cukup tenang tidak

berisik. Suara sangat berpengaruh terhadap kelancaran suatu

pekerjaan, suara yang gaduh dan ribut akan menganggu konsentrasi

dan ketenangan pegawai dalam bekerja. Konsentrasi dan ketenangan

yang terganggu akan berdampak pada terhambatnya aktivitas,

tegang, dan memberi kesan terburu-buru. Hal ini sesui dengan yang

dikemukakan oleh Shomer dalam Badri Munir Sukoco (2007:216)

diinginkan, beberapa gangguan fisik dan psikologis terhadap mereka

pekerjaan yang dilakukan akan banyak timbul kesalahan atau

kerusakan.

Page 87: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan dan analisis yang telah dilakuakn, maka

kesimpulan yang dapat ditarik sebagai berikut:

1. Kantor PD. BPR BKD Karanganyar belum menerapkan 4 asas tata ruang

kantor, yaitu asas jarak terpendek, asas pengunaan segenap ruangan, asas

rangkaian kerja dan asas perubahan susunan tempat kerja. Karena

penempatan alat-alat masih jauh dari tempat duduk pegawai, masih terdapat

ruangan yang kosong, setiap ruangan belum ditata sesui aliran prosedur kerja

masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak bisa diubah .

2. Kinerja pegawai kantor PD. BPR BKD Karanganyar belum efisien karena

pegawai harus bolak-balik naik turun tangga karena pekerjaan dari lapangan

harus di input dilantai atas sehingga pekerjaan menjadi tertunda.

3. Dalam penempatan tata ruang kantor PD. BPR BKD Karanganyar belum

menerapkan 4 asas tata ruang kantor yaitu asas jarak terpendek, asas

pengunaan segenap ruangan, asas rangkaian kerja dan asas perubahan

susunan tempat kerja, maka efisiensi kerja belum dapat tercapai dengan baik.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan sebelumnya, implikasi hasil

penelitian di Kantor PD. BPR BKD Karanganyar sebagai berikut:

1. Asas jarak terpendek harus diterapka dengan baik, agar efisiensi kerja dapat

tercapai.

2. Dengan penataan ruang kantor yang sesui dengan asas rangkaian kerja, maka

akan memperlancar pelaksanaan pekerjaaan secara lebih maksimal dan

efisiensi kerja dapat tercapai.

3. Dengan penataan ruang kantor yang baik, maka dapat menekankan pada

penghematan waktu demi terciptanya efisiensi kerja pegawai.

Page 88: ANALISIS TATA RUANG KANTOR DALAM MENCAPAI EFISIENSI KERJA .../Analisis... · aliran prosedur kerja masing-masing bagian dan susunan ruangan yang tidak ... Model Teknik Pengumpulan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

C. Saran

Berdasarkan pada kesimpulan dan implikasi hasil penelitian yang telah

dikemukakan diatas, maka saran yang dapat diberikan peneliti sebagai berikut:

1. Kepada Kepala Kantor PD. BPR BKD Karanganyar

a. Susunan tempat kerja pegawai sebaiknya disesuikan dengan alur

prosedur kerja masing-masing pegawai agar pegawai tidak bolak balik

naik turun tangga.

b. Untuk memudahkan dan melancarkan pelaksanaan pekerjaan, sebaiknya

pada masing-masing tempat duduk pegawai dilengkapi dengan almari

atau rak arsip kecil yang dapat menampung file/dokumen/berkas masing-

masing pegawai. Agar file/dokumen/berkas tidak berserakan dilantai.

c. Untuk gambar denah tata ruang yang disarankan menurut 4 asas tata

ruang kantor yaitu asas jarak terpendek, asas segenap ruang, asas

rangkaian kerja, dan asas perubahan susunan tempat kerja, dapat dilihat

dalam lampiran.

2. Kepada Para Pegawai Kantor PD. BPR BKD Karanganyar

a. Berdasarkan penelitian yang dilakukan ternyata musik memberikan efek

yang positif karena mampu meningkatkan semangat kerja para pegawai.

Oleh sebab itu, peneliti menyarankan agar para pegawai dalam bekerja

sambil mendengarkan musik yang lembut sebagai relaksasi.

b. Para pegawai hendaknya selalu menjaga kebersihan dan kerapian

lingkungan kerja mereka. Dengan ruangan yang bersih, rapi dan nyaman

maka akan membuat para pegawai betah diruangan dan membuat gairah

kerja pun meningkat, sehingga efisiensi akan dapat dicapai.

3. Bagi Penelitian Sejenis di Masa yang Akan Datang

Sebaiknya peneliti lain meneliti tentang tata ruang yang efektif/tepat karena dalam penelitian ini peneliti lebih fokus meneliti tentang tata ruang yang efisien.