annual report bank jabar banten 2008
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008
1/124
1B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8
PT
SekilasBank Jabar BantenBank Jabar Banten in Brief
PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten
dengan sebutan Bank Jabar Banten merupakan bank
umum milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan
Pemerintah Provinsi Banten bersama-sama dengan
pemerintah kota/kabupaten se-Jawa Barat dan Banten.
PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat and Banten
which is called name Bank Jabar Banten is a bank
owned by the Provincial Governments of West Java and
Banten jointly with regency/city administration
throughout West Java and Banten provinces.
-
7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008
2/124
2 B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8
SEKILAS BANK JABAR BANTENBANK JABAR BANTEN IN BRIEF
Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jawa
Barat (Jabar) dan Banten merupakan bank
milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan
Pemerintah Provinsi Banten bersama-sama
dengan pemerintah kota/kabupaten se-Jawa
Barat dan Banten. Dasar pendiriannya adalah
Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia
(RI) Nomor 33 Tahun 1960 tentang Penentuan
Perusahaan di Indonesia Milik Belanda yang
Dinasionalisasi.
Salah satu perusahaan milik Belanda yang
berkedudukan di Bandung yang dinasionalisasi
adalah NV Denis (De Erste Nederlansche
Indische Shareholding), bergerak di bidang
bank hipotek.
Sebagai tindak lanjut dari PP Nomor 33 Tahun
1960, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan
Akta Notaris Noezar Nomor 152 Tanggal
21 Maret 1961 dan Nomor 184 Tanggal 13
Mei 1961 serta dikukuhkan dengan Surat
Keputusan (SK) Gubernur Provinsi Jawa Barat
Nomor 7/GKDH/BPD/61 Tanggal 20 Mei 1961
mendirikan PT Bank Karya Pembangunan
dengan modal dasar untuk pertama kali
berasal dari kas daerah sebesar Rp2.500.000.
Sebagai upaya untuk menyempurnakan
kedudukan hukum Bank Karya Pembangunan
Daerah Jabar, dikeluarkan Peraturan Daerah
(Perda) Provinsi Jawa Barat Nomor 11/PD-
DPRD/72 Tanggal 27 Juni 1972 tentang
Kedudukan Hukum Bank Karya Pembangunan
Daerah Jawa Barat sebagai perusahaan daerah
(PD) yang berusaha di bidang perbankan.
Selanjutnya, melalui Perda Provinsi Jawa Barat
Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jawa Barat
(Jabar) and Banten is a bank owned by the
Provincial Governments of West Java and
Banten jointly with regency/city administration
throughout West Java and Banten provinces.
The incorporation is based on the Government
Regulation (PP) of the Republic of (RI) Number
33 of the Year 1960 on Establishment of ex-
Dutch Nationalized Companies in Indonesia.
One of the companies formerly owned by the
Dutch headquartered in Bandung that has been
nationalized is NV Denis (De Erste
Nederlansche Indische Shareholding),
operational in mortgage bank.
In a follow-up to the PP Number 33 of the Year
1960, the Provincial Government of West Java,
with the Deeds of Notary Noezar Number 152
Dated March 21, 1961 and Number 184 Dated
May 13, 1961 and ratified by the Decree of
(SK) of the West java Governor Number 7/
GKDH/BPD/61 Dated May 20, 1961 has been
incorporated PT Bank Karya Pembangunan with
authorized capital of Rp2,500,000 by the
provincial administration.
Strengthening the legal base of Bank Karya
Pembangunan Daerah Jabar, a decree was
issued in form of By-Law (Perda) of West Java
Province Number 11/PD-DPRD/72 Dated June
27, 1972 on Legal Status of Bank Karya
Pembangunan Daerah Jabar as a Province-
owned Company (PD) operational in banking.
Further, under the West Java Province Decree
Number 1/DP-040/PD/1978 Dated June 27,
-
7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008
3/124
3B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8
SEKILAS BANK JABAR BANTENBANK JABAR BANTEN IN BRIEF
Nomor 1/DP-040/PD/1978 Tanggal 27 Juni
1978, nama PD Bank Karya Pembangunan
Daerah Jabar diubah menjadi BPD Jabar.
Seiring kebutuhan nasabah maka pada tahun
1992 aktivitas BPD Jabar ditingkatkan menjadi
bank umum devisa berdasarkan SK. Direksi
Bank Indonesia (BI) Nomor 25/84/KEP/DIR
Tanggal 2 November 1992. Selanjutnya,
berdasarkan Perda Nomor 11 Tahun 1995,
bank ini mempunyai sebutan Bank Jabar
dengan logo baru.
Mengikuti perkembangan perekonomian
dan perbankan, berdasarkan Perda Nomor
22 Tahun 1998 dan Akta Pendirian Nomor 4
Tanggal 8 April 1999 berikut Akta PerbaikanNomor 8 Tanggal 15 April 1999 yang telah
disahkan oleh Menteri Kehakiman RI pada
tanggal 16 April 1999, bentuk hukum Bank
Jabar diubah dari PD menjadi perseroan
terbatas (PT).
Untuk memenuhi permintaan masyarakat akan
jasa layanan perbankan yang berlandaskan
syariah, sesuai dengan izin BI Nomor 2/18/
DpG/DPIP Tanggal 12 April 2000, sejak tanggal15 April 2000, Bank Jabar menjadi BPD pertama
di Indonesia yang menjalankan dual banking
system, yaitu memberikan layanan perbankan
dengan sistem konvensional dan sistem
syariah.
Agar lebih leluasa melaksanakan ekspansi
usaha, berdasarkan hasil rapat umum
pemegang saham (RUPS) tanggal 16 April
2001, disetujui peningkatan modal dasar
1978, PD Bank Karya Pembangunan Daerah
Jabar was renamed into BPD Jabar.
In line with the customer needs, in 1992 activi-
ties and legal status of BPD Jabar were upgraded
into a foreign exchange commercial bank based
on the central bank Decree of Bank Indonesia
(BI) Number 25/84/KEP/DIR Dated November 2,
1992. In further developments, the By-Law
Number 11 of the Year 1995 has authorized
renaming it into Bank Jabar carrying a new logo.
Keeping abreast with economic and banking
developments, based on the By-Law Number 22
of the Year 1998 and Incorporation Act Number
4 Dated April 8, 1999 as well as Amendment ActNumber 8 Dated April 15, 1999 as has been
ratified by the Justice Minister on April 16, 1999,
the legal status of Bank Jabar was upgraded
from PD to a limited liability company (Perseroan
Terbatas /PT).
In respond to the growing public needs for
sharia banking services, in conformity with the
license from the central bank BI Number 2/18/
DpG/DPIP Dated April 12, 2000, as from April15, 2000, Bank Jabar has been the first
provincial bank (BPD) in Indonesia to carry out
dual banking system, providing both
conventional and sharia system banking.
For higher flexibility in business expansion,
based on the results of the shareholders
general meeting (RUPS) on April 16, 2001, the
authorized capital of Bank Jabar was increased
-
7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008
4/124
4 B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8
SEKILAS BANK JABAR BANTENBANK JABAR BANTEN IN BRIEF
Bank Jabar menjadi Rp1 triliun. Selanjutnya,
berdasarkan hasil keputusan RUPS yang
diselenggarakan pada tanggal 14 April 2004
dengan Akta Nomor 10 Tanggal 14 April 2004,
modal dasar Bank Jabar dinaikkan dari Rp1
triliun menjadi Rp2 triliun.
Melihat perkembangan yang terus meningkat
dan prospek usaha yang terus membaik,
pada RUPS tanggal 5 April 2006 ditetapkan
bahwa modal dasar Bank Jabar naik dari
Rp2 triliun menjadi Rp4 triliun. Pada bulan
November 2007, menyusul dikeluarkannya SK.
Gubernur BI Nomor 9/63/kep.gbi/2007 tentang
Perubahan Izin Usaha Atas Nama PT BPD
Jabar Menjadi Izin Usaha Atas Nama PT BPD
Jabar dan Banten, dilaksanakan penggantiancall namedari Bank Jabar menjadi Bank Jabar
Banten.
to Rp1 trillion. Based on the shareholders
meeting decision on April 14, 2004 by the Act
Number 10 Dated April 14, 2004, the
authorized capital of Bank Jabar was doubled
from Rp1 trillion to Rp2 trillion.
Taking the banks continuous growth and
improved business prospects into account, the
shareholders general meeting on April 5, 2006
decided to double the authorized capital of
Bank Jabar from Rp2 trillion to Rp4 trillion. In
November 2007, following the issuance of the
central bank Governors Decree Number 9/63/
kep.gbi/2007 on Business License Amendment
of PT BPD Jabar into Business License under
the name PT BPD Jabar dan Banten, the callname of Bank Jabar was changed into Bank
Jabar Banten.
-
7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008
5/124
5B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8
No. Uraian DESEMBER DESEMBER DESEMBER DESEMBER DESEMBER
2004 2005 2006 2007 2008 (Audit ed)
A Jum lah Aset 13.265.066 15.588.333 21.290.573 23.124.534 26.113.653
B Penyal uran Dana 11.659.327 13.745.654 18.407.616 19.496.680 23.224.217
1 Kredit yang diberikan (termasuk kredit bank lain) 8.746.282 10.074.504 11.763.535 13.047.515 16.429.069
2 Penempatan pada Bank Lain 1.604.331 2.562.045 1.697.254 2.095.747 2.387.795
3 SSB termasuk SBI 1.303.830 1.104.221 4.940.543 4.344.559 4.373.542
4 Penyertaan 4.884 4.884 6.284 8.859 33.811
C Pengh imp unan Dana 11.544.623 13.350.999 18.371.222 19.909.813 22.388.581
C.1. Dana Pihak Keti ga 10.302.313 11.526.331 15.540.826 16.485.382 18.347.050
1 Giro 3.870.922 5.463.497 6.621.528 6.563.062 7.405.206
2 Tabungan 1.612.520 1.803.527 2.172.886 2.709.291 3.139.322
3 Simpanan Berjangka 4.818.871 4.259.307 6.746.412 7.213.029 7.802.522
C.2. Dana Lain nya 1.242.310 1.824.668 2.830.396 3.424.431 4.041.531
1 Simpanan Dari Bank Lain 38.590 781.151 795.618 1.681.756 2.322.237
2 Obligasi yang diterbitkan 1.146.628 962.674 1.958.302 1.681.980 1.683.408
3 Pinjaman yang diterima 57.092 80.843 76.476 60.695 35.886
D Ekui tas 1.230.273 1.554.008 1.854.042 2.235.604 2.554.654
1 Modal Disetor 861.342 1.073.034 1.264.475 1.495.597 1.541.101
Propinsi Jawa Barat 468.499 568.499 618.499 718.499 718.499
Propinsi Banten 67.150 91.501 96.501 119.147 122.147
Kota & Kab. se - Jawa Barat 238.865 306.706 405.074 500.650 525.154
Kota & Kab. se - Banten 86.828 106.328 144.401 157.301 175.301
IPO (Initial Offering)- Go Public - - - - -
2 Saldo Laba 368.931 480.974 589.567 740.007 1.013.553
E Modal Bank 1.232.841 1.546.638 1.871.781 2.220.936 2.430.818
1 Modal Inti 1.133.286 1.425.510 1.726.041 2.071.396 2.263.400
2 Modal Pelengkap 104.439 125.081 150.714 156.212 197.476
3 Penyertaan ( - / - ) (4.884) (3.953) (4.974) (6.672) (30.058)
F Akti va Tertimbang Menurut Resiko (ATMR) 8.352.079 10.006.506 12.057.097 12.496.954 15.798.106
G Kualitas Aktiva Produktif (termasuk SBI)
1 Lancar 11.699.677 13.715.425 18.872.698 20.324.387 23.545.084
2 Dalam Perhatian Khusus 13.127 76.842 62.441 300.779 494.838
3 Kurang Lancar 16.788 8.944 11.372 13.048 13.987
4 Diragukan 6.901 11.777 12.352 21.436 19.860
5 Macet 5.062 26.006 26.620 59.815 101.124
H Laba Rugi
1 Pendapatan Bunga 1.759.505 2.074.421 2.384.432 2.459.590 3.079.494
2 Beban Bunga 617.935 795.238 1.289.443 1.246.368 1.253.624
3 Pendapatan Bunga Bersih 1.141.570 1.279.183 1.094.989 1.213.222 1.825.870
4 Pendapatan Operasional Lainnya 109.748 78.938 196.570 219.749 174.708
5 Beban Operasional Lainnya 869.468 885.334 787.264 873.599 1.187.995
6 Pendapatan (Beban) Operasional Lainnya (759.720) (806.396) (590.694) (653.850) (1.013.287)
7 Pendapatan Non Operasional 29.127 16.091 26.360 17.219 29.510
8 Beban Non Operasional 72.409 41.989 28.318 15.917 10.699
9 Pendapatan (Beban) Non Operasional (43.282) (25.898) (1.958) 1.302 18.811
10 Laba Sebelum Pajak 338.568 446.889 502.337 560.674 831.394
11 Pajak 145.139 190.253 201.267 184.431 275.666
12 Laba Bersih 193.429 256.636 301.070 376.243 555.728
13 Laba Rugi Awal Tahun 281.041 368.931 480.974 589.567 740.007
Dividen dan lainnya (105.539) (144.593) (192.477) (225.803) (282.182)
14 Saldo Laba Rugi 368.931 480.974 589.567 740.007 1.013.553
Ikhtisar Keuangan
Financial Highlight
Description
Total Asset
Credit
Disbursed Loan
Placement in Other Banks
Securities incl. BI Certificates
Placement
Funding
Third party Fund
Current Account
Saving
Time Deposit
Other Funding
Saving from Other Banks
Bonds issued
Borrowings
Equity
Paid-up Capital
West Java Province
Banten Province
All West Java City and Regency
All Banten City and Regency
Initial Public Offering (IPO)- Go Public
Profit Balance
Bank Capital
Core Capital
Supplementary Capital
Investments (- / -)
Risk Weighted Asset
Earning Asset Qualit y (incl. SBI)
Current
Special Mention
Substandard
Doubtful
Loss
Profit (Loss)
Interest Income
Interest Expense
Net Interest Income
Other Operating Income
Other Operating Expense
Other Operating Income (expense)
Non Operating Income
Non Operating Expense
Non Operating Income (Expense)
Profit Before Tax
Tax
Net Profit
Profit (Loss) as at beginning year
Dividend and Others
Profit (Loss) Balance
-
7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008
6/124
6 B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8
No. PEMEGANG SAHAM DESEMBER DESEMBER SHAREHOLDER
2007 2008
A. PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT 718.498.683.250,00 718.498.683.250,00 PROVINCIAL GOVERNMENT OF WEST JAVA
B. PEMERINTAH KOTA/KAB. SEJABAR 500.649.990.000,00 525.153.399.542,00 ALL-WEST JAVA CITY/REGENCY GOVERNMENT
KOTA 113.590.829.750,00 124.844.239.292,00 CITY
1. KOTA BANDUNG 29.000.001.500,00 29.000.001.500,00 BANDUNG CITY
2. KOTA CIREBON 3.155.562.000,00 4.259.907.469,00 CIREBON CITY
3. KOTA SUKABUMI 7.205.130.000,00 8.205.130.000,00 SUKABUMI CITY
4. KOTA BEKASI 9.674.256.000,00 12.674.256.000,00 BEKASI CITY
5. KOTA BOGOR 8.410.388.250,00 10.059.452.323,00 BOGOR CITY
6. KOTA CIMAHI 21.000.000.000,00 23.500.000.000,00 CIMAHI CITY
7. KOTA DEPOK 13.895.492.000,00 14.895.492.000,00 DEPOK CITY
8. KOTA BANJAR 8.250.000.000,00 8.250.000.000,00 BANJAR CITY
9. KOTA TASIKMALAYA 13.000.000.000,00 14.000.000.000,00 TASIKMALAYA CITY
KABUPATEN 387.059.160.250,00 400.309.160.250,00 REGENCY
1. KAB. BANDUNG 170.226.741.750,00 170.226.741.750,00 BANDUNG REGENCY
2. KAB. CIREBON 9.402.270.000,00 11.402.270.000,00 CIREBON REGENCY
3. KAB. KARAWANG 8.579.661.000,00 9.579.661.000,00 KARAWANG REGENCY
4. KAB. CIAMIS 6.430.274.250,00 7.180.274.250,00 CIAMIS REGENCY
5. KAB. TASIKMALAYA 29.738.450.000,00 30.738.450.000,00 TASIKMALAYA REGENCY
6. KAB. SUKABUMI 18.500.000.000,00 18.500.000.000,00 SUKABUMI REGENCY
7. KAB. SUBANG 9.561.118.500,00 9.561.118.500,00 SUBANG REGENCY
8. KAB. INDRAMAYU 13.611.976.750,00 15.611.976.750,00 INDRAMAYU REGENCY
9. KAB. BEKASI 16.387.626.000,00 16.387.626.000,00 BEKASI REGENCY
10. KAB. SUMEDANG 11.513.171.000,00 11.513.171.000,00 SUMEDANG REGENCY
11. KAB. BOGOR 38.364.516.500,00 43.364.516.500,00 BOGOR REGENCY
12. KAB. CIANJUR 25.604.190.000,00 25.604.190.000,00 CIANJUR REGENCY
13. KAB. KUNINGAN 5.877.030.000,00 6.377.030.000,00 KUNINGAN REGENCY
14. KAB. MAJALENGKA 8.865.667.250,00 8.865.667.250,00 MAJALENGKA REGENCY
15. KAB. GARUT 5.591.674.500,00 5.591.674.500,00 GARUT REGENCY
16. KAB. PURWAKARTA 8.804.792.750,00 9.804.792.750,00 PURWAKARTA REGENCY
C. PEMERINTAH PROPINSI BANTEN 119.147.464.000,00 122.147.464.000,00 BANTEN PROVINCIAL GOVERNMENT
D. PEMERINTAH KOTA/KAB. SEBANTEN 157.300.979.000,00 175.300.979.000,00 ALL- BANTEN CITY/REGENCY GOVERNMENT
KOTA 36.117.228.500,00 39.117.228.500,00 CITY
1. KOTA TANGERANG 26.617.228.500,00 26.617.228.500,00 TANGERANG CITY
2. KOTA CILEGON 9.500.000.000,00 12.500.000.000,00 CILEGON CITY
KABUPATEN 121.183.750.500,00 136.183.750.500,00 REGENCY
1. KAB. SERANG 31.077.812.750,00 36.077.812.750,00 SERANG REGENCY
2. KAB. TANGERANG 54.826.547.250,00 64.826.547.250,00 TANGERANG REGENCY
3. KAB. LEBAK 8.974.788.500,00 8.974.788.500,00 LEBAK REGENCY
4. KAB. PANDEGLANG 26.304.602.000,00 26.304.602.000,00 PANDEGLANG REGENCY
J U M L A H 1.495.597.116.250,00 1.541.100.525.792,00 Total
Ikhtisar Saham
Stock Highlight
-
7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008
7/124
7B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8
Pembagian Deviden
Distribution of Dividend
DIVIDEN DIVIDEN KENAIKA NNO. PEMEGANG SAHAM TAHUN BUKU TAHUN BUKU (PENURUNAN)
2007 2008 (RUPIAH) ( % )
A PEMERINTAH PROPINSI 134,290,454,822.00 175,924,594,410.48 41,634,139,588.48 31.00% JAWA BARAT
B PEMERINTAH KOTA 95,121,728,944.00 125,158,322,613.04 30,036,593,669.04 31.58% & KABUPATEN SE - JAWA BARAT
PEMERINTAH KOTA 20,625,156,400.00 28,973,793,810.81 8,348,637,410.81 40.48%
SE - JAWA BARAT1 Kota Bandung 5,356,325,734.00 7,100,658,109.37 1,744,332,375.37 32.57%
2 Kota Cirebon 658,527,964.00 795,173,471.71 136,645,507.71 20.75%
3 Kota Sukabumi 1,190,592,183.00 1,886,603,137.53 696,010,954.53 58.46%
4 Kota Bekasi 1,897,166,540.00 2,858,444,698.26 961,278,158.26 50.67%
5 Kota Bogor 1,649,064,073.00 2,259,208,666.02 610,144,593.02 37.00%
6 Kota Depok 2,656,353,155.00 3,422,719,114.78 766,365,959.78 28.85%
7 Kota Cimahi 4,034,634,714.00 5,447,918,440.06 1,413,283,726.06 35.03%
8 Kota Tasikmalaya 2,365,130,694.00 3,183,053,470.59 817,922,776.59 34.58%
9 Kota Banjar 817,361,343.00 2,020,014,702.49 1,202,653,359.49 147.14%
PEMERINTAH KAB UPATEN 74,496,572,544.00 96,184,528,802.22 21,687,956,258.22 29.11% SE - JAWA BARAT
1 Kabupaten Bandung 33,176,538,693.00 41,680,063,162.71 8,503,524,469.71 25.63%
2 Kabupaten Cirebon 1,579,546,274.00 2,751,040,475.72 1,171,494,201.72 74.17%
3 Kabupaten Karawang 1,738,300,327.00 2,243,561,608.75 505,261,281.75 29.07%4 Kabupaten Ciamis 1,202,795,772.00 1,589,757,508.48 386,961,736.48 32.17%
5 Kabupaten Tasikmalaya 5,597,384,386.00 7,424,296,744.14 1,826,912,358.14 32.64%
6 Kabupaten Sukabumi 3,860,728,045.00 4,529,729,938.92 669,001,893.92 17.33%
7 Kabupaten Subang 1,925,728,103.00 2,341,042,417.25 415,314,314.25 21.57%
8 Kabupaten Indramayu 2,492,842,917.00 3,496,129,652.52 1,003,286,735.52 40.25%
9 Kabupaten Bekasi 3,019,915,622.00 4,012,514,601.08 992,598,979.08 32.87%
10 Kabupaten Sumedang 2,402,660,665.00 2,819,002,993.01 416,342,328.01 17.33%
11 Kabupaten Bogor 8,006,214,333.00 9,801,645,885.43 1,795,431,552.43 22.43%
12 Kabupaten Cianjur 3,847,689,914.00 6,269,192,757.02 2,421,502,843.02 62.93%
13 Kabupaten Kuningan 1,191,684,317.00 1,510,407,025.68 318,722,708.68 26.75%
14 Kabupaten Majalengka 1,850,158,433.00 2,170,760,993.02 320,602,560.02 17.33%
15 Kabupaten Garut 975,618,096.00 1,369,122,994.13 393,504,898.13 40.33%
16 Kabupaten Purwakarta 1,628,766,647.00 2,176,260,044.36 547,493,397.36 33.61%C PEMERINTAH 21,320,147,490.00 29,234,500,935.80 7,914,353,445.80 37.12% PROPINSI BANTEN
D PEMERINTAH KOTA 31,449,486,410.00 40,167,926,004.64 8,718,439,594.64 27.72% & KABUPATEN SE - BANTEN
PEMERINTAH KOTA 7,172,028,303.00 9,169,780,063.02 1,997,751,760.02 27.85% SE - BANTEN
1 Kota Tangerang 5,554,696,284.00 6,517,235,504.19 962,539,220.19 17.33%
2 Kota Cilegon 1,617,332,019.00 2,652,544,558.83 1,035,212,539.83 64.01%
PEMERINTAH KAB UPATEN 24,277,458,107.00 30,998,145,941.62 6,720,687,834.62 27.68% SE - BANTEN
1 Kabupaten Serang 5,803,852,573.00 8,323,557,360.64 2,519,704,787.64 43.41%
2 Kabupaten Tangerang 11,250,345,301.00 14,036,420,398.56 2,786,075,097.56 24.76%
3 Kabupaten Lebak 1,733,805,375.00 2,197,479,360.21 463,673,985.21 26.74%
4 Kabupaten Pandeglang 5,489,454,858.00 6,440,688,822.21 951,233,964.21 17.33%
J U M L A H 282,181,817,666.00 370,485,343,963.95 88,303,526,297.95
SHARE HOLDER
ALL-WEST JAVA
PROVINCIAL GOVT
ALL-WEST JAVA
CITY/ & REGENCY
GOVT
ALL-WEST JAVA
CITY GOVT
Bandung City
Cirebon City
Sukabumi City
Bekasi City
Bogor City
Depok City
Cimahi City
Tasikmalaya City
Banjar City
ALL-WEST JAVA
REGENCY GOVT
Bandung Regency
Cirebon Regency
Karawang RegencyCiamis Regency
Tasikmalaya Regency
Sukabumi Regency
Subang Regency
Indramayu Regency
Bekasi Regency
Sumedang Regency
Bogor Regency
Cianjur Regency
Kuningan Regency
Majalengka Regency
Garut Regency
Purwakarta Regency
BANTEN
PROVINCIAL GOVT
ALL-BANTEN CITY &
REGENCY GOVT
ALL-BANTEN
CITY GOVT
Tangerang City
Cilegon City
ALL-BANTEN
REGENCY GOVT
Serang Regency
Tangerang Regency
Lebak Regency
Pandeglang Regency
TOTAL SHARES
-
7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008
8/124
8 B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8
Beberapa peritiwa penting selama 2008:
Januari
16 - RUPS Bank Jabar Banten di
Menara Bank Jabar Banten.
18 - Keikutsertaan BJB dalam proyek
sindikasi tol Bekasi Cawang
Kampung Melayu.
Februari
20 - Bank Jabar Banten menjadi
Agen ORI.
28 - RUPS Bank Jabar Banten di
Menara Bank Jabar Banten.
Maret
4 - Bank Jabar Banten mendapatkanpenghargaan Kriya Pranala
Mahakarya.
April
1 - Bank Jabar Banten bekerjasama
dengan ARTAJASA.
8 - Bank Jabar Banten bekerjasama
dengan Standard Chartered.
Some significant events in 2008:
J a n u a r y
16 - BJB Shareholders General
Meeting at Bank Jabar Banten Tower.
18 - BJB participation in the Bekasi
Cawang Kampung Melayu toll road
project syndication.
F e b r u a r y
20 - Bank Jabar Banten as an autho
rized Agent for ORI bonds.
28 - BJB Shareholders General
Meeting Bank Jabar Banten Tower.
Ma r c h
4 - Bank Jabar Banten won KriyaPranala Mahakarya award.
A p r i l
1 - Bank Jabar Banten cooperation.
agreement with ARTAJASA.
8 - Bank Jabar Banten cooperation
agreement with Standard Chartered.
Kilas Balik 2008
Flash Back of 2008
-
7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008
9/124
9B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8
KILAS BALIK 2008MILESTONE 2008
21 - Dalam rangka melindungi
nasabahnya, Bank Jabar Banten
bekerjasama dengan CIGNA
Asuransi.
Juni
5 - Peresmian Kantor Cabang
Padalarang.
9 - Bank Jabar Banten bekerjasama
dengan AIG Life.
15 - Bank Jabar Banten bekerja sama
dengan Polda JABAR.
Juli
4 - Bank Jabar Banten bekerja sama
dengan beberapa perusahaan
sekuritas yaitu Danareksa, Bahana,
Syailendra dan Trimegah.
17 - Peresmian Kantor Cabang
Syariah Bekasi.
Desember
3 - Peresmian Kantor Cabang Banjar.
21 - For customer protection
enhancement, Bank Jabar Banten
fostered cooperation with CIGNA
insurance.
J u n e
5 - Padalarang Branch Inauguration.
9 - Bank Jabar Banten cooperation
agreement with AIG Life.
15 - Bank Jabar Banten cooperation
agreement with West Java Police.
J u l y
4 Bank Jabar Banten cooperation
agreement with Danareksa and
securitas companies.
17 Bekasi Sharia Branch
Inauguration.
D e c em b e r
3 - Banjar Branch Inauguration.
-
7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008
10/124
10 B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8
Penghargaan
Awards
PENGHARGAAN YANG TELAH
DIDAPATKAN PADA TAHUN 2008
InfoBank Awards 2008 Kinerja
Keuangan Sangat Bagus.
Bisnis Indonesia Efficiency Awards
Kategori Bank Pembangunan Daerah.
Bank Jabar Banten mendapatkan
penghargaan Kriya Pranala Mahakarya
(Bank Teraktif dalam Linkage Program).
AW A R DS WO N I N 2 0 0 8
InfoBank Awards 2008 for Excellent
Financial Performance.
Bisnis Indonesia Efficiency Awards for
Provincial Development Bank category.
Bank Jabar Banten won Kriya Pranala
Mahakarya award (Most Active Bank in
Linkage Program).
-
7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008
11/124
11B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8
V I S I O N
One of the 10 largest banks with high
performance in Indonesia.
M I S SI ON AND FUNCT I ONS
Mover and motivator for accelerating
provincial developments.
Provincial cash depository.
A source of provincial income.
THE PARTN ER FOR W ELFARE
A statement of corporate culture. Bank Jabar
Banten have pillars of corporate culture as
the main pillar to be an esential reference for
the whole levels within Bank Jabar Banten in
managing the business.
PILLARS OF CORPORATE CULTURE
BANK JABAR BANTEN
a. Market oriented.
b. Human Resource Quality development.
c. Fulfillment of Stakeholder interests.
d. Performance Quality Improvement.
ESSENT I A L PO I NTS
CORPORATE CULTURE BEHAV I OR :
a. Working hard with sense of
responsibility, honesty and self-
discipline as a realization of faith in the
Almighty God.
b. Proficiency in the systems and
procedures, product and service
knowledge, selling skills and acting as
a marketer.
VISI
Menjadi 10 Bank terbesar dan berkinerja baik di
Indonesia.
MISI DAN FUNGSI
Penggerak dan pendorong laju
pembangunan di daerah.
Melaksanakan penyimpanan uang daerah.
Salah satu sumber pendapatan asli daerah.
MITRA USAHA MENUJU SEJAHTERA
Sebagai pernyataan dari budaya perusahaan,
Bank Jabar Banten memiliki pilar-pilar budaya
perusahaan yang merupakan penjabaran atas
pilar utama di atas sebagai acuan pokok
bagaimana perilaku seluruh jajaran Bank Jabar
Banten dalam melakukan pengelolaan bisnisnya.
PILAR-PILAR BUDAYA PERUSAHAAN
BANK JABAR BANTEN
a. Orientasi kepada pasar.
b. Pengelolaan dan pengembangan kualitas
Sumber Daya Manusia.
c. Pemenuhan kepentingan semua pihak
(stakeholder).
d. Peningkatan kualitas kinerja.
INTISARI BUTIR-BUTIR
PERILAKU BUDAYA PERUSAHAAN:
a. Bekerja keras dengan penuh tanggung
jawab, jujur dan berdisiplin sebagai wujud
dari keimanan dan ketakwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
b. Menguasai sistem dan prosedur,
pengetahuan produk dan jasa Bank serta
menguasai keterampilan menjual serta
berperan sebagai pemasar.
Visi, Misi dan Budaya Perusahaan
Vision, Mission and Corporate Culture
-
7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008
12/124
12 B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8
VISI DAN MISI BANK JABAR BANTENVISION AND MISSION
c. Bekerja sebagai wirausahawan, inovatif,
kreatif, dinamis dan proaktif.
d. Memelihara semangat kerja tim.
e. Mampu memberi layanan secara cepat,
teliti dan ramah.
f. Selalu berusaha memperluas wawasan,
pengetahuan dan keterampilan kerja
sebagai kontribusi terbaik demi kemajuan
Bank.
g. Peduli terhadap masalah yang muncul dan
menyelesaikannya secara tepat dan cepat.
h. Terbuka terhadap perubahan dengan tetap
menjaga pengendalian diri.
i. Bersikap tertib, selalu tampil rapi, tepat
waktu, tepat janji dan menjunjung tinggi
etika pergaulan.
j. Bekerja secara profesional sesuai sistemdan prosedur.
k. Bersikap terbuka, memiliki rasa
kebersamaan, toleran, dan menjaga
keharmonisan antarsesama pegawai.
l. Memahami dan menguasai ketentuan-
ketentuan yang mengatur tentang rahasia
Bank, rahasia perusahaan dan rahasia
jabatan.
PRINSIP-PRINSIP OPERASIONAL:
1. Kehati-hatian: prinsip kehati-hatian
sebagai dasar utama dalam menentukan
setiap langkah dan tindakan guna
mewujudkan misi Bank.
2. Terpercaya: prinsip untuk menjadikan
Bank Jabar Banten sebagai bank
kepercayaan masyarakat.
3. Kebersamaan: prinsip kebersamaan
yang selalu dibina untuk menjadikan
c. Working as an enterpreneur,
innovative, creative, dynamic and pro-
active.
d. Maintaining teamwork spirit.
e. Ability to provide efficient, accurate
and friendly services.
f. Always striving for gaining more
knowledge, occupational skill as
the best contribution to the Bank
development.
g. Caring for any incoming problems and
making a correct, efficient solution.
h. Open to changes while maintaining
self-control.
i. Compliant, descent appearance, on-
time, keeping promise and upholding
social ethics.j. Working professionally pursuant to the
system and procedure.
k. Open mind, sense of brotherhood,
tolerant, and keeping harmony among
colleagues.
l. Understanding and compliant to the
prevailing regulations about bank
secrecy, company confidentiality, and
professional confidentiality.
OPERAT I ONAL PR I NC I P LES :
1. Prudence: principles of prudence as
the main foundation for taking any
step and action towards Bank mission
achievement.
2. Reliable: the principle to make Bank
Jabar Banten the bank for the public to
rely on.
3. Togetherness: the spirit of
togetherness to be nurtured for making
-
7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008
13/124
13B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8
VISI DAN MISI BANK JABAR BANTENVISION AND MISSION
Bank Jabar Banten sebagai bank
kebanggaan masyarakat.
4. Kemitraan: prinsip untuk terus
menjaga dan menjalin hubungan
yang baik dan saling menguntungkan
dengan para nasabah.
5. Dinamis: kedinamisan dalam setiap
kegiatan dan tindakan dalam upaya
memberikan pelayanan yang terbaik
bagi nasabah.
6. Keandalan dan kekuatan yang
dimiliki dari dalam perusahaan,
telah menjadikan Bank Jabar Banten
menjadi bank yang kuat dan tetap
bertahan.
Bank Jabar Banten a bank od pride for
the public.
4. Partnership: the principle to
consistently maintain and foster good
and mutually beneficial relations with
the customers.
5. Dynamic: be dynamic in every activity
and action for providing the customers
with the best services.
6. Reliability and strength gained from
within the company has made Bank
Jabar Banten strong and stable.
-
7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008
14/124
14 B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8
Struktur Organisasi
Organization Structure
-
7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008
15/124
15B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8
Kemampuan Bank Jabar Banten dalam menghadapi krisis
membuktikan bahwa bank tersebut memiliki daya tahan yang
sangat baik dalam menghadapi peristiwa risiko (risk event),khususnya yang berkaitan dengan risiko pasar yang bersifat
sistematis (generalor systematic market risk).
Bank Jabar Bantens smooth survival against the crisis has proven
that the bank holds an excellent resistance against risk event,
particularly related to general or systematic market risk.
LaporanDewan KomisarisCommissioner Board Report
-
7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008
16/124
16 B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8
LAPORAN DEWAN KOMISARISCOMMISSIONER BOARD REPORT
Assalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh,
Sebuah kehormatan dan kebahagiaan bagi
kami, atas nama Dewan Komisaris PT Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten
(Bank Jabar Banten), untuk menyampaikan
hasil usaha dan perkembangan utama Bank
Jabar Banten selama tahun 2008.
Turbulensi ekonomi yang terjadi pada tahun
2008 khususnya sejak semester kedua2008 yang menerpa sektor finansial global,
telah berdampak pada perekonomian
Indonesia, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Keadaan tersebut mempengaruhi
industri perbankan nasional, tidak terkecuali
Bank Jabar Banten. Akibat utama dari krisis
finansial global terhadap industri perbankan
adalah pengetatan likuiditas, peningkatan suku
bunga, kenaikan nilai tukar, serta tendensi
peningkatan non performing loans(NPL).
A ss a la m u a la ik u m w a r a h m a t u l l a h i
w a b ar a k a t u h ,
It is an honor and pleasure for us, on behalf of
the Board of Commissioners of PT Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten
(Bank Jabar Banten), to present the 2008
report on the main business and development
of Bank Jabar Banten.
Economic turbulence happening in 2008
especially in the secondsemesterof 2008that hampered the global financial business
has affected Indonesian economy, both directly
and indirectly. The situation also affected
national banking performance, not an
exception toBank Jabar Banten. The main
consequence of the global financial crisis on
the banking industry are tighter liquidity, rising
interest rates, currency exchange upsurge, and
upwards trend in non performing loans (NPL).
Lex Laksamana Zainal Lan
Komisaris Utama
-
7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008
17/124
17B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8
LAPORAN DEWAN KOMISARISCOMMISSIONER BOARD REPORT
Meskipun demikian, peningkatan praktik kehati-
hatian perbankan yang diterapkan Bank Jabar
Banten serta kekuatan fondasi bisnis yang
dimilikinya mengantarkan Perseroan menembus
gelombang badai yang menerpa. Hal itu juga
telah menjadikan Perseroan secara internal
makin kokoh. Dewan Komisaris mencatat
bahwa hal serupa pernah terjadi saat krisis
tahun 1997, di mana Bank Jabar Banten (pada
waktu itu masih bernama Bank Jabar) mampu
melewati badai krisis yang melanda.
Kemampuan Bank Jabar Banten dalam mengha-
dapi krisis membuktikan bahwa bank tersebut
memiliki daya tahan yang sangat baik dalam
menghadapi peristiwa risiko (risk event),
khususnya yang berkaitan dengan risiko pasaryang bersifat sistematis (generalor systematic
market risk). Hal ini meyakinkan kami, Dewan
Komisaris, bahwa upaya bisnis yang dilakukan
manajemen Bank Jabar Banten berada pada
jalur yang benar (on the track). Walau
demikian, perbaikan di segala bidang masih
perlu dilakukan. Kewaspadaan terhadap
perubahan kondisi lingkungan eksternal harus
ditingkatkan, dan sikap berpuas diri perlu
dihindari. Dengan dilandasi sikap tersebut,Dewan Komisaris mencatat, manajemen Bank
Jabar Banten sudah memenuhi sasaran usaha
sebagaimana dituangkan dalam Rencana Kerja
dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2008 yang
ditetapkan Direksi dan disetujui Dewan
Komisaris.
Beberapa pencapaian tersebut mencakup:
Aset meningkat 12,93% menjadi Rp26
triliun.
However, banking practices are increasingly
prudent as have been implemented by Bank
Jabar Banten and its solid business base has
enabled the bank to survive the unfavorable
waves. The changing situation has also made
the Company internally stronger. The Board of
Commissioners has noted that similar
situations happened during the 1997 crisis,
when Bank Jabar Banten (previously known as
Bank Jabar) survived the crisis outbreak.
Bank Jabar Bantens smooth survival against
the crisis has proven that the bank holds an
excellent resistance against risk event,
particularly related to general or systematic
market risk. This has further made us, theBoard of Commissioners more confident that
the business strategies developed by the
management of Bank Jabar Banten remains on
the right track. Nonetheless, improvements in
all aspects are still needed. Careful anticipation
towards external conditions should be
improved, while self-contentment should be
prevented. Based on such a strategy, the
Board of Commissioners noted that the
management of Bank Jabar Banten hasreached its business targets just as stipulated
in the Company Annual Work and Budget Plan
2008 as has been prepared by BoD and
approved by BoC.
A c h i ev em e n t s p o s t e d i n c l u d e :
Asset rise by 12.93% to Rp26 trillion.
-
7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008
18/124
18 B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8
LAPORAN DEWAN KOMISARISCOMMISSIONER BOARD REPORT
Laba sebelum pajak bertambah 48,28%
menjadi Rp831 miliar.
Penghimpunan dana nasabah naik 11,29%
menjadi Rp18 triliun.
Kredit (bank konvensional) berkembang
25,92% menjadi Rp16 triliun sedangkan
pembiayaan syariah meningkat 82,66%
menjadi Rp593 miliar.
Sejumlah pencapaian usaha tersebut diraih
ketika kondisi ekonomi nasional tersendat,
tetapi masih dalam tataran tidak memburuk.
Hal ini dapat terlihat dari pertumbuhan produk
domestik bruto (PDB) nasional pada tahun
2008 yang mencapai 6,0%, laju inflasi 11,06%,
serta suku bunga acuan (BI Rate) yang pada
tanggal 31 Desember 2008 tercatat 9,25%yang kemudian diturunkan menjadi 8,75%
pada awal tahun 2009.
Bila kami mencermati prospek bisnis pada
tahun 2009 serta tahun-tahun sesudahnya
mengindikasikan bahwa perbankan dituntut
makin cerdas,prudent, dan profesional. Hal ini
tidak lepas dari kondisi eksternal yang terus
berubah mencari titik keseimbangan baru.
Selain persoalan ekonomi, nuansa politik yangdiakibatkan pemilihan umum (pemilu) nasional
2009 perlu dimasukkan sebagai pertimbangan
variabel bisnis. Demikian pula stimulus fiskal
yang diancangkan pemerintah untuk dilakukan
pada tahun 2009 memungkinkan terjadinya
crowding-outsehingga berpotensi menekan
kondisi likuiditas perbankan. Ketatnya likuiditas
dan fenomenaprisonersdilemmapun
menyebabkan terjadinya kelembaban suku
bunga, sehingga penurunan BI Rate kurang
Pre-tax profit up by 48.28% to Rp831
billion.
Customer funding up by 11.29% to Rp18
trillion.
Credit (conventional bank) growth by
25.92% to Rp16 trillion, and sharia
financing up by 82.66% to Rp593 billion.
Such business growth was achieved amidst
slowdown in the national economy, but the
general condition is not worsening. This is
readable from the national gross domestic
product (GDP) growth in 2008 at 6,0%,
inflation rate 11.06%, and BI Rate that stood
at 9.25% on December 31, 2008 was lowered
to 8.75% in early 2009.
Taking business prospects in 2009 and later
years into account, banking industry is
required to be more intelligent, prudent and
professional . This is closely related to the
external changes that keep on searching for
a new balance point. Apart from economic
issues, political atmosphere colored by thegeneral elections in 2009 should be a point
of consideration in business variables.
Likewise, the fiscal stimulus announced by
the government in 2009 may create
crowding-out that leads to potential
pressure on the banking l iquidity. Tight
liquidity and prisoners dilemma
phenomenon may lead to interest rate
saturation, so that a cut-down in the BI
Rate may not be effective enough to drag
-
7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008
19/124
19B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8
LAPORAN DEWAN KOMISARISCOMMISSIONER BOARD REPORT
down credit and third party fund interest
rates.
In addition, economic slowdown may affect
credit disbursement and trigger an increase
in NPL that affects banking performance in
general. Efforts to shift priority into micro,
small and medium enterprises, increase in
fee based activities, and improvement in
business efficiency has altogether adequately
tackled the rising challenges. Anticipation
towards national economic recession has also
formulated accurately and systematically
within the entity of Bank Jabar Banten. For
this reason, behind the worries, there are
signs of self-confidence and optimism to face
the future.
Another note we have made is that in 2008
Bank Jabar Banten determined 19 points of
policy statement in performing its business
activities to improve company performance.
Such a policy oriented to comprehensive
improvement, in corporate management can
be divided into four main categories as
follows:
Policy aimed at improving Company
operational management.
Policy aimed at supporting the
achievement of target company
performance and profitability.
Policy aimed at prioritizing of to market
and customer corporate-centric
competitiveness.
efektif untuk menurunkan suku bunga kredit
dan dana pihak ketiga (DPK).
Selain itu, perlambatan ekonomi bakal mempe-
ngaruhi penyaluran kredit dan menimbulkan
tren peningkatan NPLyang berimbas pada
kinerja perbankan secara keseluruhan. Upaya
pengalihan prioritas terhadap usaha mikro,
kecil, dan menengah (UMKM), peningkatan
aktivitas feebased, dan peningkatan efisiensi
usaha telah mampu menjawab sebagian
tantangan yang dihadapi. Antisipasi terhadap
memburuknya kondisi perekonomian nasional
juga telah dilakukan secara saksama dan
sistematis di dalam entitas Bank Jabar Banten.
Oleh karena itu, di balik kekhawatiran yang
dirasakan, masih merebak rasa percaya diri danoptimisme dalam menatap masa depan.
Yang juga menjadi catatan kami, pada tahun
2008 Bank Jabar Banten menerapkan 19 butir
kebijakan manajemen ataupolicy statement
dalam menjalankan aktivitas usaha untuk
meningkatkan kinerja perusahaan. Kebijakan
yang mengarah pada perbaikan, peningkatan,
dan penyempurnaan pengelolaan perseroan ini
dapat digolongkan dalam empat kategoriutama, yaitu:
Kebijakan yang bertujuan meningkatkan
penguasaan serta pengendalian
kepengurusan Perseroan.
Kebijakan yang menopang pencapaian sa-
saran kinerja serta profitabilitas perseroan.
Kebijakan yang mengedepankan mutu
layanan maupun daya saing perseroan
sebagai bank yang berorientasi pasar dan
nasabah (market and customer-centric).
-
7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008
20/124
20 B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8
LAPORAN DEWAN KOMISARISCOMMISSIONER BOARD REPORT
Policy aimed at improvement of the
corporate functions and roles as a financial
intermediary institution and regional
economy power-motor.
The Board of Commissioners continuously
monitors the management and development of
the Company in line with the preset direction
and strategies. In this connection, the Board of
Commissioners is assisted by permanent
committees currently consisting of the audit
committee, risk monitoring committee, and the
remuneration and nomination committee.
In harmony with the roles and function of the
permanent committees, the board of
commissioners of Bank Jabar Banten upholdscommitment to good corporate governance
(GCG) encompassing the principles of
transparency, accountability, responsibility and
independence, and fairness. In conformity with
the regulation of Bank Indonesia (BI) Number
8/4/PBI/2006 Dated October 5, 2006 on the
implementation of Good Corporate Governance
in Commercial Banks, the Company has
administered self assessment of GCG of which
the results have been reported to BI.
In closing, on behalf of other member
commissioners, we would like to express our
sincere thanks to:
The Governor of West Java, The Governor
of Banten, Regents and Mayors throughout
West Java and Banten for their continued
support, confidence and guidance to us in
performing the functions and roles as the
Kebijakan yang mengacu pada fungsi dan
peran Perseroan sebagai lembaga
intermediasi keuangan dan motor
penggerak perekonomian daerah.
Dewan Komisaris terus memantau
kepengurusan serta perkembangan Perseroan
sesuai dengan arah dan strategi yang telah
ditetapkan. Terkait dengan hal itu, Dewan
Komisaris dibantu komite tetap dewan
komisaris yang saat ini terdiri atas komite
audit, komite pemantau risiko, dan komite
remunerasi dan nominasi.
Sejalan dengan peran dan fungsi masing-
masing komite tetap dewan komisaris, Bank
Jabar Banten memiliki komitmen danmenjunjung tinggi prinsip dasar tata kelola
perusahaan yang baik (good corporate
governanceatau GCG) mencakup transparansi,
akuntabilitas, tanggung jawab, independensi,
dan kewajaran. Sesuai dengan Peraturan Bank
Indonesia (BI) Nomor 8/4/PBI/2006 Tanggal 5
Oktober 2006 tentang Pelaksanaan Good
Corporate Governancebagi Bank Umum,
Perseroan melakukan selfassessment
pelaksanaan GCG yang hasilnya telahdisampaikan kepada BI.
Akhir kata, perkenankan kami atas nama
anggota komisaris yang lain mengucapkan
terima kasih kepada:
Bapak Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ibu
Gubernur Banten, Bapak dan Ibu Bupati,
serta Walikota se-Jabar dan Banten yang
telah memberikan dukungan, kepercayaan,
dan arahan kepada kami dalam
-
7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008
21/124
21B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8
LAPORAN DEWAN KOMISARISCOMMISSIONER BOARD REPORT
Board of Commissioners of Bank Jabar
Banten.
BI, Ministry of Finance Republic of
Indonesia (RI), capital market authorities,
and parliament members, both at the
central and provincial, for consistently
supporting the business growth of the
company.
May Allah SWT bless on our efforts to reach
sustainable growth for Bank Jabar Banten and
all stakeholders through to the years ahead.
Wa billahit-taufiq wal-hidayah
Wassalamualaikum wa rahmatullahi wa
barakatuh.
L e x L a k s am a n a Z a i n a l L a n
P r e si d e n t C om m i s si o n e r .
menjalankan fungsi dan peran sebagai
Dewan Komisaris Bank Jabar Banten.
BI, Departemen Keuangan (Depkeu)
Republik Indonesia (RI), otoritas pasar
modal, dan para pejabat legislatif, baik
pusat maupun daerah, yang senantiasa
mendukung pertumbuhan perseroan
selama ini.
Semoga Allah SWT memberkati upaya kita
untuk meraih pertumbuhan yang berkesinam-
bungan bagi Bank Jabar Banten dan para
stakeholderspada tahun-tahun mendatang.
Wa billahit-taufiq wal-hidayah
Wassalamualaikum wa rahmatullahi wa
barakatuh.
Ttd
Lex Laksamana Zainal Lan
Komisaris Utama.
-
7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008
22/124
22 B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8
Lex Laksamana Zainal Lan
Lahir pada tanggal 19 Oktober 1952 diBandung. Menjabat sebagai KomisarisUtama Bank Jabar Banten sejak tahun
2005. Saat ini juga menjabat sebagaiSekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat.Memiliki pengalaman yang luas dalam
menangani berbagai proyek saatbergabung bersama DepartemenPekerjaan Umum. Jabatan terakhirnya
sebelum bergabung dengan BankJabar Banten adalah AsistenPerekonomian Setda Provinsi Jawa
Barat.
L e x L a k s am ana Z a i n a l La n
Born on 19 October 1952 in Bandung.Assuming President Commissioner ofBank Jabar Banten position since
2005. Currently is also the RegionalSecretary of the West Java ProvincialGovernment. Extensive experiences in
handling various projects duringservice term at the Ministry of PublicWorks. Latest position prior to joining
Bank Jabar Banten is Economic AffairAssistant to the Regional Secretariatof the West Java Province.
Achmad Baraba
Lahir pada tanggal 3 Maret 1955 diSolo. Menjabat sebagai Komisaris
Independen Bank Jabar Banten sejaktahun 2007. Sebelumnya pernahmenjabat sebagai Direktur/SeniorManager di Ernst & Young, dan aktif di
Bank Indonesia sebagai anggota timpewawancarafit and proper testdananggota Komite Ahli Pengembangan
Perbankan Syariah Bank Indonesia.Aktif juga di Fakultas EkonomiUniversitas Indonesia sebagai dosen
tidak tetap.
A c hma d B a r a b a
Born on March 3, 1955 in Solo.Independent Commissioner of Bank
Jabar Banten since 2007. Previouspositions include Director/SeniorManager at Ernst & Young, activemember of the fit and proper test
team at Bank Indonesia and memberof Bank Indonesias Sharia BankingExpert Committee. Also active non-
permanent lecturer at the EconomicsFaculty of Universitas Indonesia.
Muryanto
Lahir pada tanggal 10 Oktober 1949 di
Yogyakarta. Menjabat sebagaiKomisaris Independen Bank JabarBanten sejak tahun 2007. Sebelumnya
berkarir di Bank Mandiri sejak tahun1974 - Maret 2003. Terakhir menjabat
sebagai AVP Kacab Kelas H2, BankMandiri.
Mu r y a n t o
Born on October 10, 1949 in
Yogyakarta. IndependentCommissioner of Bank Jabar Bantensince 2007. Previous banking career
with Bank Mandiri from 1974 to March2003. Last position held is AVP Branch
Head H2, Bank Mandiri.
Profil Dewan Komisaris
Board of Comissioners Profile
-
7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008
23/124
23B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8
LaporanDewan DireksiDirector Board Reports
Dalam skema tata kelola perusahaan yang baik, Bank Jabar Banten telah
menerapkan sistem manajemen risiko berupa pengawasan internal dan tata
kelola perusahaan yang sejalan dengan kaidah standar yang berlaku secara
nasional maupun internasional antara lain peraturan perundangan yang
berlaku, dan rekomendasi kelompok kerja perbankan dari komite nasional
kebijakan Good Corporate Governance.
In good corporate governance scheme, Bank Jabar Banten has implemented
risk management system in form of internal control and corporate governance
in compliance with the national and international standards includingcompliance to the prevailing laws and regulations, recommendation from
banking task force of the Good Corporate Governance policy national
committee.
-
7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008
24/124
24 B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8
Assalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh,
Dengan mengucapkan puji syukur atas berkahdan rahmat Allah SWT, perkenankan kami,
mewakili Direksi, menyampaikan kinerja dan
hasil usaha PT Bank Pembangunan Daerah Jawa
Barat dan Banten (Bank Jabar Banten) untuk
tahun buku yang berakhir 31 Desember 2008,
sesuai dengan rencana bisnis Bank Jabar Banten
yang ditetapkan dan disetujui oleh Dewan
Komisaris.
Di tengah tantangan yang tidak ringan sebagaiakibat dari krisis surat utang subprimemortgage
di Amerika Serikat telah mendorong terjadinya
gejolak di pasar uang internasional dan mening-
katnya harga minyak dunia. Namun demikian,
kinerja perekonomian di Indonesia sampai de-
ngan akhir tahun 2008 masih cukup stabil, walau-
pun terjadi perlambatan. Di tengah tantangan
tersebut selama tahun 2008 Bank Jabar Banten
tetap terpacu untuk senantiasa tumbuh dan
berkembang serta menjalankan fungsi interme-
A s sa l am u a l a ik um w a r a hm a t u l l ah i
w a b a r ak a t u h ,
Thanking God the Almighty for all blessings,allow us, on behalf of the Board of Directors to
present a report on the corporate and business
performance of PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten (Bank Jabar Banten) for
the year ended December 31, 2008, in
conformity with the business plan of Bank Jabar
Banten as approved by the Board of
Commissioners.
Subprime mortgage crisis outbreak in theUnited States that has triggered global
financial market recession and steep oil price
increase worldwide have altogether create
more challenges to face. However,
Indonesian economic performance until the
year-end of 2008 remained stable regardless
of a slowdown. Throughout the year 2008,
Bank Jabar Banten was motivated to
consistently grow and succeed in running its
intermediary role as a commercial bank with
Agus Ruswendi
Direktur Utama
LAPORAN DEWAN DIREKSIDIRECTOR BOARD REPORTS
-
7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008
25/124
25B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8
diasi sebagaimana layaknya suatu bank umum
dengan tetap menekankan pentingnya pelayanan
dan ketersediaan produk yang berkualitas serta
memegang teguh prinsip kehati-hatian.
Dalam rangka mendekatkan layanan kepada
nasabah dan memperluas jaringan bisnis serta
meningkatkanpangsa pasar baik penghimpunan
dana pihak ketiga maupun penyaluran kredit,
sepanjang tahun 2008 kami telah menambah
jaringan Kantor Cabang, sehingga total keselu-
ruhan jaringan sebanyak 37 Kantor Cabang
konvensional. Salah satu diantaranya telah
dibuka di luar Jawa Barat dan Banten yaitu kota
Surabaya, serta 6 Kantor Cabang Syariah, 63
Kantor Cabang Pembantu, 29 Kantor Kas, dan
32 Payment Point,28office channeling dan 130
jaringan ATM.
Untuk meningkatkan kinerja Bank Jabar Banten,
kami telah mengambil inisiatif strategis dan
program, antara lain sebagai berikut:
1. Meningkatkan fungsi bank sebagai lembaga
intermediasi dengan menerapkan prinsip
kehati-hatian serta tata kelola perusahaan
yang baik sehingga sisi supplydan demand
dapat tumbuh secara signifikan, seimbangdan sehat.
2. Meningkatkan kinerja bank melalui
peningkatan efektivitas dan efisiensi dalam
operasional bank.
3. Memperkuat permodalan bank dari
pemegang saham maupun internal bank.
4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sum-
ber daya manusia yang memiliki integritas,
komitmen dan kompetensi yang tinggi.
emphasis service and product quality as well
as strong commitment to prudential banking
principles.
Getting closer to the customers and
expanding business networks as well as
market share in term of third party funding
and credit disbursement, throughout the year
2008 we have add more branches to the
existing network so as to reach a total of 37
Conventional Branch Offices. One of them
located in Surabaya or outside West Java
and Banten, 6 Sharia Branch Offices, 63 Sub-
Branch Offices, 29 Cash Offices, and 32
Payment Points, 28 office channeling units
and a network of 130 ATM units.
In support of Bank Jabar Banten
performance, we have taken strategic
initiatives and programs such as:
1. Improvement in bank function as an
intermediary institution by implementing
prudential banking principles and good
corporate governance that altogether
insure a significant, balanced and soundequilibrium of supply and demand.
2. Enhancement of bank performance
through increased effectiveness and
efficiency of bank operations.
3. Strengthening the bank capital from both
internal source and shareholders.
4. Improving the quality and size of human
resource with high commitment and
competence.
LAPORAN DEWAN DIREKSIDIRECTOR BOARD REPORTS
-
7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008
26/124
26 B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8
LAPORAN DEWAN DIREKSIDIRECTOR BOARD REPORTS
5. Membangun budaya kerja dan budaya
perusahaan untuk memberikan pelayanan
terbaik.
6. Membangun Sistem Informasi Manajemen
dan menetapkan standar mutu organisasi,
menuju manajemen yang terintegrasi,
efektif dan efisien berdasarkan kompetensi,
integritas, transparansi, akuntabilitas dan
kebersamaan.
7. Mengembangkan produk yang berorientasi
kepada keinginan dan kebutuhan masyara-
kat/pasar dengan mengoptimalkan tekno-
logi informasi serta memberikan pelayanan
unggul untuk meningkatkan competitive
advantagesdan corporate image.
8. Melakukan sosialisasi dan edukasi baik
internal maupun eksternal serta promosi.9. Memperluas jaringan layanan dan fasilitas
fisik.
10. Mengoptimalkan proses penerapan
manajemen risiko yang mencakup:
a) Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan
Direksi.
b) Kecukupan kebijakan, prosedur dan
penetapan limit toleransi risiko.
c) Kecukupan proses identifikasi, pengukur-
an, pemantauan dan pengendalian risikoserta sistem informasi manajemen risiko.
d) Sistem pengendalian intern secara
menyeluruh.
11. Mengoptimalkan pelaksanaan kepatuhan
bank.
12. Meningkatkan penanganan pengaduan
nasabah dan penyelesaian masalah hukum.
13. Meningkatkan kuantitas dan kualitas
pengawasan dengan menerapkan Risk
Based Audit (RBA) serta pemantauan tindak
5. Developing work ethics and corporate
culture for the best in services.
6. Developing Management Information
System and preparing organization
quality standard towards integrated,
effective and efficient management on
the basis of competence, integrity,
transparency, accountability and
togetherness.
7. Developing products with orientation to
the needs and wants of the public/
market by optimizing the use of
information technology and providing
excellent services to improve competitive
advantages and corporate image.
8. Conducting socialization and education
as well as promotion, both internally andexternally.
9. Expanding service and facility networks.
10. Optimizing the process of risk
management, encompassing:
a) BoC and BoD Active supervision.
b) Adequacy in policies, procedures and
transaction limit risk tolerance.
c) Adequacy in the process of
identification, measurement, and riskmanagement information system.
d) Comprehensive internal control.
11. Optimizing the bank compliance
implementation.
12. Improving customer complaint handling
and legal settlement.
13. Improving the quantity and quality of
supervision by implementing Risk Based
Audit (RBA) as well as monitoring the
-
7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008
27/124
27B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8
LAPORAN DEWAN DIREKSIDIRECTOR BOARD REPORTS
lanjut atas hasil pemeriksaan internal
maupun eksternal.
14. Meningkatkan penyertaan modal baik
kepada PD. BPR maupun anak perusahaan
menurut kebutuhan dan kemampuan
perseroan berdasarkan perhitungan cost
and benefit.
15. Menertibkan administrasi dan
penyempurnaan peraturan intern yang
sudah tidak sesuai.
16. Memanfaatkan secara optimal aset-aset
yang dimiliki untuk menunjang pelaksanaan
kegiatan bank.
17. Meningkatkan fee based income.
18. Melaksanakan persiapan spin offDivisi
Usaha Syariah menjadi Bank Umum
Syariah.
Strategi pengembangan tersebut di atas
merupakan upaya seluruh jajaran manajemen
dalam mempertahankan dan meningkatkan
kinerja Bank Jabar Banten secara
berkesinambungan. Selain itu, kami terus
mengupayakan peningkatan penyaluran kredit
produktif secara optimal guna mendorong
pertumbuhan ekonomi di daerah khususnya di
Jawa Barat dan Banten. Hal ini terbukti denganmeningkatnya komposisi kredit produktif.
Kinerja Keuangan Bank
Volume usaha Bank Jabar Banten meningkat
sebesar 12,93% dari Rp23,12 triliun di tahun
2007 menjadi Rp26,11 triliun di akhir 2008.
Dari sisi penghimpunan dana, Bank Jabar Banten
berhasil menghimpun dana sebesar Rp22,38
triliun meningkat sebesar Rp2,47 triliun, atau
12,45%, dari Rp19,90 triliun di tahun 2007.
follow-up actions to the internal and
external audit reports.
14. Increasing the capital placement in the
provincial government, micro-credit
banks and subsidiary companies in line
with the needs and capacity of the
company and is based on cost and benefit
analysis.
15. Improving administrative management
and updating internal regulations.
16. Optimizing the benefits of own assets in
support of bank operations.
17. Increasing fee based income.
18. Preparing for spin off of the Sharia
Division into Sharia General Bank.
The aforementioned strategy represents
concerted efforts of the management in
maintaining and improving the performance of
Bank Jabar Banten continuously. In addition, we
keep on channeling productive credits in support
of regional economic development, particularly in
West Java and Banten. This is well proven with
the increase in productive credit disbursement.
Ban k F in a n c i a l P e r f o rm an c e
Business volume of Bank Jabar Banten rose
by 12.93% from Rp23.12 trillion in 2007 to
Rp26.11 trillion in the year-end of 2008.
In term of funding, Bank Jabar Banten
succeeded to reach Rp22.38 trillion, up by
Rp2.47 trillion or up by 12.45% from
Rp19.90 trillion in 2007. Funding was
-
7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008
28/124
28 B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8
Penghimpunan dana dilakukan secara simultan
melalui upaya pemasaran yang terpadu, antara
lain melalui promosi, peningkatan pelayanan
kepada nasabah, diversifikasi produk serta
pengembangan berbagai fitur yang berbasis
teknologi, melalui kerjasama dengan bank
ataupun perusahaan jasa di luar perbankan.
Dalam hal penyaluran dana telah terjadi
peningkatan LDR dari 79,02% menjadi 89,44%
per akhir tahun 2008. Hal ini adalah salah satu
target yang tercapai dalam tahun 2008.
Adapun perbandingan antara kredit produktif
dengan kredit konsumtif yang pada tahun 2007
adalah 11,4% berbanding 88,6% menjadi
27,17% berbanding 72,83%.
Kami sangat bersyukur atas pencapaian hasil
usaha Bank Jabar Banten untuk tahun buku
2008. Pencapaian laba sebelum pajak tercatat
sebesar Rp831,39 miliar di tahun 2008,
meningkat sebesar 48,28% dari Rp560,67 miliar
di tahun 2007. Bank Jabar Banten mencatat ROA
dan ROE masing-masing sebesar 3,36% dan
25,53% di tahun 2008, dibandingkan dengan
2,44% dan 19,58% pada tahun 2007.
Di luar perbaikan yang masih harus diupayakan
secara umum Bank Jabar Banten berhasil mem-
perkokoh landasan bisnisnya sebagaimana dapat
diukur dari beberapa rasio keuangan lainnya.
Rasio kredit bermasalah terhadap total kredit
adalah 0,78% sedangkan NPL netto adalah
0,11%, hal tersebut masih termasuk kriteria
sehat. Rasio kecukupan modal
(memperhitungkan risiko kredit) turun dari
17,77% menjadi 15,39%. Bila memperhitungkan
pursued simultaneously through integrated
marketing, including promotions, customer
service improvement, product diversification
and development of various technology-
based product features in cooperation with
other banks or non-bank institutions.
In term of fund extension, the LDR rose from
79.02% to 89.44% as the year-end of 2008,
reflecting achievement of the 2008 target.
The comparison of productive credit and
consumer credit on 2007 were 11.4%
proportioned 88.6% become 27.17%
proportioned 72.83%.
We are sincerely grateful for all the
achievements of Bank Jabar Banten for the
year 2008. Pre-tax profit stood at Rp831.39
billion in 2008, up by 48.28% compared to
Rp560.67 billion in 2007. Bank Jabar Banten
posted ROA and ROE respectively at 3.36%
and 25.53% in 2008, compared to 2.44%
and 19.58% in 2007.
Apart from further improvements in need, in
general Bank Jabar Banten has strengthened
its business base just as measured by other
financial ratios. The NPL to total credit ratio
was 0.78% while net NPL was 0.11%,
indicating its financially sound level. The
capital adequacy ratio (credit risk
considered) decreased by 17.77% to
15.39%. When credit and market risks are
considered, then the CAR decreased by
LAPORAN DEWAN DIREKSIDIRECTOR BOARD REPORTS
-
7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008
29/124
29B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8
risiko kredit dan risiko pasar maka CAR turun
dari 17,66% menjadi 15,29% jauh di atas keten-
tuan Bank Indonesia untuk CAR sebesar 8%.
Fokus pada pertumbuhan dan Tata Kelola
Perusahaan yang baik
Sebagai bank umum milik daerah, tentunya
Bank Jabar Banten mempunyai tujuan untuk
meningkatkan perannya sebagai penggerak laju
perekonomian daerah Jawa Barat dan Banten.
Untuk itu, kami fokus pada empat hal utama,
yaitu:
1. Pengembangan produk perkreditan, baik
konvensional maupun prinsip syariah.
2. Pengembangan sentra-sentra Usaha
Menengah Kecil Mikro (UMKM) Mitra Utama
Bank Jabar Banten.3. Penyaluran kredit, kepada sektor UMKM,
pola linkage programmelalui lembaga
keuangan.
4. Penyediaan layanan office channeling
syariah bagi masyarakat yang
membutuhkan jasa perbankan syariah.
Dalam skema tata kelola perusahaan yang baik,
Bank Jabar Banten telah menerapkan sistem
manajemen risiko berupa pengawasan internaldan tata kelola perusahaan yang sejalan dengan
kaidah standar yang berlaku secara nasional
maupun internasional antara lain peraturan
perundangan yang berlaku, dan rekomendasi
kelompok kerja perbankan dari komite nasional
kebijakan Good Corporate Governance.
Menghadapi tahun 2009, secara umum segenap
manajemen Bank Jabar Banten optimis untuk
dapat meraih sukses kembali. Untuk itu, kami
17.66% to 15.29% or far above the
minimum CAR of 8% set by Bank Indonesia.
Fo c u s o n G r ow t h a n d G o o d Co r p o r a t e
Go v e r n a n c e
As a commercial bank owned by the province,
Bank Jabar Banten certainly aims to improve its
role as economic motor power for West Java and
Banten. For this reason we are focusing on four
points as follows:
1. Credit product development, both in
conventional and sharia systems.
2. Expansion of centers for Micro-SME
businesses, Mitra Utama Bank Jabar Banten
3. Credit extension to the micro-SME sectors,
and linkage program through financial
institutions.
4. Establishment of sharia office channeling for
the public in need of sharia banking
services.
Under its good corporate governance scheme,
Bank Jabar Banten has implemented risk
management system in form of internal controland corporate governance in compliance with the
national and international standards including
compliance to the prevailing laws and
regulations, recommendation from banking task
force of the Good Corporate Governance policy
national committee.
Onwards to the year of 2009, in general the
management of Bank Jabar Banten is optimistic
about gaining repeat success. Accordingly, we
LAPORAN DEWAN DIREKSIDIRECTOR BOARD REPORTS
-
7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008
30/124
30 B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8
sangat mengharapkan peran serta dari
pemegang saham, nasabah, maupun
masyarakat umumnya. Kami percaya, dengan
sinergi yang baik ini, hasil kerja kita akan lebih
baik lagi.
Pada kesempatan ini, kami atas nama Direksi
mengucapkan banyak terima kasih kepada
seluruh stakeholderatas dukungan serta
komitmennya yang tidak pernah surut bagi
pertumbuhan Bank Jabar Banten selama ini.
Bank Jabar Banten selalu berharap akan
senantiasa meningkatkan kualitas pelayanan
bagi para nasabah, meningkatkan nilai lebih bagi
para pemegang saham serta memenuhi
kewajibannya kepada karyawan.
Semoga kerjasama yang telah terjalin bersama
Bank Jabar Banten, dapat meningkatkan
kesejahteraan di masa yang akan datang.
Wassalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh
TTD
Agus RuswendiDirektur Utama
highly hope for confidence from the
shareholders, customers, and the public. We
believe that with this good synergy our
performance will be even better.
On this occasion, on behalf of the Board of
Directors, we thank all stakeholders on their
continued support and commitment to the
growth of Bank Jabar Banten.
Bank Jabar Banten always hopes and strives for
service quality improvement, create more added
values for the shareholders and meet all
obligations to the employees.
May the long-standing cooperation with Bank
Jabar Banten gain further improvement in the
future.
Wa s s al am u a la ik u m w a r a hm a t u l la h i
w a b a r ak a t u h
A g u s R u sw e n d i P r e s id e n t D i r e c t o r
LAPORAN DEWAN DIREKSIDIRECTOR BOARD REPORTS
-
7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008
31/124
31B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8
Agus Ruswendi
Lahir pada tanggal 5 Mei 1961 di
Bandung. Menjabat Direktur Utama
Bank Jabar Banten sejak tahun 2007.
Sebelumnya, menjabat Direktur Dana
dan Jasa Bank Jabar Banten. Berkarier
di Bank Jabar Banten sejak tahun1985.
A g u s Ru sw e n d i
Born on May 5, 1961 in Bandung.
President Director of Bank Jabar
Banten since 2007. Previously
assuming the position of Director of
Funding and Services of Bank Jabar
Banten. His career at Bank JabarBanten began in 1985.
Entis Kushendar
Lahir di Sukabumi, Jawa Barat, pada
tanggal 16 Mei 1961. Menjabat
Direktur Kredit Bank Jabar Bantensejak tahun 2007. Bekerja di Bank
Jabar Banten sejak tahun 1985 dan
jabatan terakhirnya sebelum diangkat
sebagai direktur adalah pemimpin
divisi umum.
En t i s K u s h e n d a r
Born on May 16, 1961 in Sukabumi,
West Java. Director of Credit of Bank
Jabar Banten since 2007. Joining BankJabar Banten since 1985 with previous
position as General Affairs Division
Head.
Tatang Sumarna
Lahir di Bandung pada tanggal 7
Januari 1961. Menjabat Direktur Dana
dan Jasa Bank Jabar Banten sejak
tahun 2007. Bekerja di Bank Jabar
Banten pada tahun 1985 dan jabatan
terakhirnya sebelum bertanggung
jawab sebagai direktur adalah
pemimpin divisi akuntansi.
T at a n g S uma r n a
Born on January 7, 1961 in Bandung.
Director of Funding and Services of
Bank Jabar Banten since 2007.
Working at Bank Jabar Banten since
1985 with prior title as Accounting
Division Head.
Profil Dewan Direksi
Board of Directors Profile
-
7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008
32/124
32 B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8
Dadang Agus Suryanto
Lahir di Garut pada tanggal 12
Februari 1962. Menjabat Direktur
Operasional Bank Jabar Banten sejak
tahun 2007. Bekerja di Bank Jabar
Banten sejak tahun 1981 dan
menjabat pemimpin divisi SDM
sebelum menjadi direktur.
Da d a n g A g u s S u r y a n t o
Born on February 12, 1962 in Garut
Operations Director of Bank Jabar
Banten since 2007. Joining Bank Jabar
Banten since 1981 with previous
position as HRD Division Head.
Herry Achmad Buchory
Lahir di Bandung pada tanggal
26 Juni 1957. Menduduki posisi
Direktur Kepatuhan dan Manajemen
Risiko Bank Jabar Banten sejak tahun
2007. Berkarier di Bank Jabar Banten
sejak tahun 1976 dan menjabat
sebagai Pemimpin Divisi Perencanaan
dan Pengembangan sebelum
diangkat sebagai direktur.
He r r y A chm a d B u ch o r y
Born on June 26, 1957 in Bandung.
Compliance and Risk Management
Director of Bank Jabar Banten since
2007. Career with Bank Jabar Banten
since 1976 and was promoted to
Planning and Development Division
Head prior to his current position.
PROFIL DEWAN DIREKSIDIRECTOR BOARD PROFILE
-
7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008
33/124
33B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8
Tata KelolaPerusahaanGood Corporate Governance
Sejak bulan Juni 2007, Bank Jabar Banten telah
merancang dan menyempurnakan pedoman kebijakan
serta panduan implementasi GCGsesuai dengan
ketentuan BI dalam Peraturan Bank Indonesia.
Since of June 2007, Bank Jabar Banten has prepared
and updated the guideliness of policy and GCG
implementation, according with central bank regulations.
-
7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008
34/124
34 B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8
Prinsip-Prinsip Utama
Penerapan GCG di Bank Jabar Banten berpedo-
man pada lima prinsip utama, yaitu keterbukaan,
tanggung jawab, akuntabilitas, kewajaran, dan
independensi. Kelima prinsip ini menjadi dasar
dalam penetapan Kebijakan Umum Direksi
Tahunan (KUDT). Dokumen KUDT tersebut
merupakan pedoman penyusunan Rencana Bisnis
Bank Jabar Banten yang disusun setiap tahun
dan merupakan landasan pelaksanaan tugas selu-
ruh unit organisasi Bank Jabar Banten di kantor
pusat maupun kantor cabang. Tertuangnya
prinsip utama GCG dalam dokumen yang disusun
dengan tujuan untuk mewujudkan keseragaman,
kesatuan bahasa, kesamaan pandangan, dan
kesatuan gerak langkah operasional tersebut
memastikan bahwa seluruh jajaran Bank JabarBanten akan selalu berpedoman pada GCG dalam
menjalankan pekerjaannya sehari-hari.
Dalam rangka meningkatkan penerapan praktik
GCG secara menyeluruh di Bank Jabar Banten,
seperti yang disyaratkan oleh Bank Indonesia
(BI) mulai bulan Juni 2007, Bank Jabar Banten
telah merancang dan menyempurnakan pedo-
man kebijakan serta panduan implementasi GCG
sesuai dengan ketentuan BI dalam PeraturanBank Indonesia (PBI) No. 8/4/PBI/2006 Tanggal
30 Januari 2006 sebagaimana telah diubah
dengan PBI No. 8/14/PBI/2006 Tanggal 5
Oktober 2006 tentang Pelaksanaan Good
Corporate Governance(GCG) bagi Bank Umum.
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Pelaksanaan tata kelola perusahaan di Bank
Jabar Banten berlandaskan pada komitmen
bersama dari seluruh jajaran manajemen dan
Ma i n P r i n c i p l e
GCG implementation in Bank Jabar Banten is
based on five core principles consisting of
transparency, responsibility, accountability,
fairness and independence. These five
principles represent the base for formulating
the Board of Directors Annual General Policy.
That document is the guideline for designing
the Bank Jabar Banten business plan every
year and the reference for operational activities
of organization units within Bank Jabar Banten
both at the head office and across branches.
Inclusion of GCG core principles into the
document aims to ensure of shared standard in
expression, perception and actions in
operational activities of all functional lines
under Bank Jabar Banten that altogether mustalways refer to GCG in performing daily duties.
Ensuring comprehensive implementation of
GCG in Bank Jabar Banten, just as required by
the central bank (Bank Indonesia - BI), as of
June 2007, Bank Jabar Banten has prepared
and updated the guideliness of policy and GCG
implementation, according with central bank
regulations (PBI) No. 8/4/PBI/2006 datedJanuary 30, 2006 as has been replaced with
PBI No. 8/14/PBI/2006 dated October 5, 2006
concerning implementation of Good Corporate
Governance (GCG) in commercial banks.
GCG S t r u c t u r e
Good Corporate Governance implementation by
Bank Jabar Banten is based on a shared
commitment of all management and staff
TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE
-
7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008
35/124
35B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8
staf untuk tunduk dan patuh pada seluruh
peraturan dan perundangan yang berlaku di
sektor perbankan. Hal ini dimulai dari puncak
kepengurusan Bank Jabar Banten yang dilakukan
oleh dewan komisaris dan direksi yang
independen dan profesional. Secara garis besar,
dewan komisaris melakukan fungsi pengawasan,
sedangkan direksi bertanggung jawab atas
penentuan dan penerapan strategi untuk
mencapai sasaran dan tujuan usaha perseroan.
Dewan Komisaris
Tugas Dewan Komisaris sebagai berikut.
1. Memastikan terselenggaranya pelaksanaan
good corporate governance(GCG) dalam
setiap kegiatan usaha Perseroan padaseluruh tingkatan atau jenjang organisasi.
2. Melakukan pengawasan, pengarahan, dan
evaluasi kepengurusan bank oleh direksi,
serta memberikan persetujuan atas rencana
bisnis perseroan.
3. Mengkaji dan menyetujui kebijakan-
kebijakan yang diusulkan oleh direksi,
kebijakan penyertaan modal dan penyertaan
modal sementara.
4. Menentukan dan melaksanakan sistemnominasi, evaluasi, dan remunerasi yang
transparan bagi direksi dengan
mempertimbangkan hasil kajian komite
remunerasi dan nominasi.
5. Mengevaluasi laporan tahunan yang
dipersiapkan oleh direksi sebelum
pelaksanaan RUPS.
6. Mengusulkan penunjukkan akuntan publik
atas rekomendasi komite audit untuk mela-
kukan audit atas laporan keuangan bank.
members to compliance with all the prevailing
regulations and laws in the banking sector.
Implementation started with the top manage-
ment of Bank Jabar Banten encompassing the
boards of commissioners and of directors in
independent and professional manners. In
general, the board of commissioners performs
supervisory functions while the board of
directors is responsible on the preparation and
implementation of strategies for achieving the
corporate business targets and goals.
B o a r d o f Com m i ss io n e r s
Duties of the Board of Commissioners are.
1. Ensuring effective implementation of good
corporate governance (GCG) in each
business activities of the Company in everylevel of the organization.
2. Conducting supervision, guidance and
evaluation of bank management by the
board of directors, and approving of
corporate business plans.
3. Reviewing and approving of policies
including policies on placement and interim
placement of capital submitted by the
board of directors.
4. Deciding and implementing the nomina-tion, evaluation and remuneration systems
transparent to the board of directors by
considering committee review summary on
remuneration and nomination.
5. Evaluating the annual report prepared by
the board of directors ahead of the
shareholders general meeting.
6. Proposing a public accountant recom
mended by the audit committee to audit
the bank financial reports.
TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE
-
7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008
36/124
36 B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8
Komisaris Independen
Pada RUPS tanggal 28 Maret 2007
memutuskan mengangkat Achmad Baraba
dan Muryanto sebagai Komisaris Independen
Bank Jabar Banten. Hal ini sesuai dengan
peraturan BI No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30
Januari 2006 sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/
PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang
Pelaksanaan Good Corporate Governance
(GCG) bagi bank umum.
Dalam ketentuan tersebut yang dimaksud
dengan Komisaris Independen adalah anggota
Dewan Komisaris yang tidak memiliki hubungan
keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham
dan atau hubungan keluarga dengan anggotaDewan Komisaris lainnya, Direksi dan atau
pemegang saham pengendali atau hubungan lain
yang dapat mempengaruhi kemampuannya
untuk bertindak independen.
Direksi
Bank Jabar Banten memiliki lima direksi yang
terdiri atas Direktur Utama dan empat orang
Direktur. Dalam hal ini Direksi Bank Jabar Banten
memiliki tanggung jawab untuk menetapkan arahstrategis bisnis perusahaan serta memantau dan
memastikan bahwa arah strategis tersebut
dijalankan demi tercapainya sasaran dan tujuan
kewajiban Perseroan. Direksi juga berhak
mengangkat dan memberhentikan pegawai, serta
menetapkan susunan organisasi dan tata kerja
Perseroan dengan persetujuan Komisaris. Tata
tertib dan tata cara menjalankan fungsi dan
tugas Direksi diatur dalam keputusan Komisaris
sesuai dengan peraturan perundangan yang
I n d e p e n d e n t Com m i ss io n e r s
On March 28, 2007 the Shareholders General
Meeting decided to appoint Achmad Baraba and
Muryanto to be Independent Commissioners of
Bank Jabar Banten. This decision is pursuant to
the BI Regulation No. 8/4/PBI/2006 dated
January 30, 2006 as has been ammended with
Bank Indonesia Regulation No. 8/14/PBI/2006
dated October 5, 2006 on Implementation of
Good Corporate Governance (GCG) in
commercial banks.
Under the regulation, Independent
Commissioner is a member of the Board of
Commissioners without any managerial,
ownership and family relationship with other
members of the Board of Commissioners,majority shareholders or another type of
relationship that may influence their
independence.
B o a r d o f D i r e c t o r s
Bank Jabar Banten has five directors consisting
of President Director and four Directors. Bank
Jabar Banten Board of Directors holds
responsibility on mapping company businessstrategies, monitoring and ensuring that the
strategies are implemented effectively to reach
for the targets and goals of the company. The
Board holds the right to appoint and terminate
employment, establish company organization
and administration upon approval from
Commissioners. Systems and procedures of
director functions and duties are governed
under a Commissioner decision in compliance
with the prevailing regulations. Description on
TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE
-
7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008
37/124
37B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8
berlaku. Penjabaran tugas, tanggung jawab dan
fungsi Direksi Bank Jabar Banten telah mengacu
pada ketentuan dan panduan Komite Nasional
Kebijakan GCG dan berpedoman kepada
Ketentuan Bank Indonesia.
Adapun susunan Direksi adalah sebagai berikut:
Agus Ruswendi Direktur Utama.
Herry Achmad Buchory Direktur.
Tatang Sumarna - Direktur.
Dadang Agus Suryanto - Direktur.
Entis Kushendar - Direktur.
Direktur Kepatuhan
dan Manajemen Risiko
Salah seorang dari Direksi tersebut yaitu Herry
Achmad Buchory, telah ditunjuk sebagai Direktur
Kepatuhan dan Manajemen Risiko. Dalampraktiknya, direksi ini bertanggung jawab
memastikan diterapkannya tata kelola perusaha-
an yang baik dan dipatuhinya peraturan Bank
Indonesia dan peraturan perundang-undangan
lain yang berlaku di sektor perbankan.
Tugas Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko
sebagai berikut:
Menetapkan langkah-langkah yang diperlu-
kan untuk memastikan bahwa Perseroantelah memenuhi seluruh Peraturan Bank
Indonesia maupun ketentuan perundang-
undangan lain yang berlaku dalam rangka
menegakkan prinsip kehati-hatian
(prudential banking).
Memantau serta menjaga agar seluruh
kegiatan usaha Perseroan tidak menyimpang
dari ketentuan yang berlaku.
duties, responsibilities and functions of Bank
Jabar Banten directors refer both to the
guidelines set by the GCG National Committee
and Bank Indonesia regulations.
The Board of Directors consists of:
Agus Ruswendi President Director.
Herry Achmad Buchory Director.
Tatang Sumarna - Director.
Dadang Agus Suryanto - Director.
Entis Kushendar - Director.
Com p l i a n c e a n d R i sk
M a n a g em e n t D ir e c t o r
One of the Directors, Herry Achmad Buchory,
has been appointed as the Director of
Compliance and Risk Management. In practice,the director is responsible on effective
implementation of good corporate governance
and compliance to the central bank regulations
and other banking laws.
Duties of the Director of Compliance and Risk
Management are:
Taking on steps necessary to ensure
that the Company has been incompliance with all regulations issued
by the central bank and with other
prevailing laws in support of prudential
banking principles.
Monitoring and assuring that all business
activities of the Company are in line with
the existing laws