antecedent repurchase intention pelanggan pada penggunaan m-comerce dalam … · 2013-07-17 ·...

29
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANTECEDENT REPURCHASE INTENTION PELANGGAN PADA PENGGUNAAN M-COMERCE DALAM TRANSAKSINYA TUGAS AKHIR Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Magister Manajemen Oleh : ANDIYAS MIAWAN S4108094 PROGRAM STUDI PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: dangkhue

Post on 06-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANTECEDENT REPURCHASE INTENTION PELANGGAN PADA PENGGUNAAN M-COMERCE DALAM … · 2013-07-17 · merupakan metode statistik yang dipilih untuk memecahkan masalah yang dirumuskan dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ANTECEDENT REPURCHASE INTENTION PELANGGAN PADA

PENGGUNAAN M-COMERCE DALAM TRANSAKSINYA

TUGAS AKHIR Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Magister

Manajemen

Oleh :

ANDIYAS MIAWAN S4108094

PROGRAM STUDI PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2011

Page 2: ANTECEDENT REPURCHASE INTENTION PELANGGAN PADA PENGGUNAAN M-COMERCE DALAM … · 2013-07-17 · merupakan metode statistik yang dipilih untuk memecahkan masalah yang dirumuskan dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  2

ABSTRAK ANTECEDENT REPURCHASE INTENTION PELANGGAN PADA

PENGGUNAAN M-COMERCE DALAM TRANSAKSINYA

ANDIYAS MIAWAN S4108094

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa untuk menggunakan Mcommerce sebagai alat dalam transaksinya. Faktor-faktor tersebut antara lain: contextual perceive value, perceive usefulness, perceive easy of use, customer satisfaction dan trust.

Berkaitan dengan tujuan yang ingin dicapai, data diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Kriterianya adalah mahasiswa UNS yang pernah menggunakan Mcommerce. Teknik ini digunakan memastikan keakuratan data penelitian.

Sampel diambil sebanyak 200 responden dengan tingkat pengembalian tinggi yaitu sebesar 179 responden. Penentuan jumlah ini dimaksudkan untuk memenuhi kriteria minimal alat statistik yang digunakan yaitu SEM (Structural Equation Modelling). Sedangkan tingkat pengembalian yang tinggi dikarenakan data dikumpulkan dengan melakukan wawancara secara langsung dipandu kuesioner.

Kualitas data penelitian dapat diperoleh dengan melakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Hal ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa data yang terkumpul memenuhi kriteria kelayakan sehingga dapat diuji dengan alat statistik apapun. SEM merupakan metode statistik yang dipilih untuk memecahkan masalah yang dirumuskan dalam studi ini.

Hasil studi ini mengindikasi hubungan antarvariabel yang signifikan yaitu: contextual perceive value pada repurchase intention, contextual perceive value pada customer satisfaction, customer satisfaction pada repurchase intention, perceive usefulnes pada customer satisfaction, perceive ease of use pada customer satisfaction, perceive ease of use pada repurchase intention, dan trust pada repurchase intention. Penelitian ini juga mendiskusikan implikasi secara lanjutan, teoritis, dan praktis Kata kunci: contextual perceive value, perceive usefulnes, perceive ease of use, customer satisfaction, trust, repurchase intention dan mcommerce

ABSTACT ANTECEDENT REPURCHASE INTENTION ON THE USE OF M-COMMERCE IN

THEIR TRANSACTIONS

ANDIYAS MIAWAN S4108094

Page 3: ANTECEDENT REPURCHASE INTENTION PELANGGAN PADA PENGGUNAAN M-COMERCE DALAM … · 2013-07-17 · merupakan metode statistik yang dipilih untuk memecahkan masalah yang dirumuskan dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  3

This stdy aims to determinant the factors that affect the interests of students to use m-commerce as a tool in their transactions. These factors include: contextual perceive value, perceive usefulnes, perceive easy of use, customer satisfaction and trust.

In connection with the objective to be achieved, the data taken using purposive sampling technique. The criteria are students who never use m-commerce UNS. This technique is used to ensure the accuracy of research data.

Samples was taken of 200 respondents with a high rate of return that is equal to 179 respondent. Determination of this amount is intended to meet the minimum criteria for statistical tool used is the SEM (Structural Equation Modeling). While the high return rate due to data collected by conducting interviews directly guided questionnaire.

The quality research data can be obtained by analyzing the validity and reliability test. It is intended to ensure that data collected meet the eligibility criteria so that it can be tested with any statistical tool. SEM is a statistical method chosen to solve the problem formulated in this study.

The results of this study indicate a significant relationship other variables namely: contextual perceive value on repurchase intention, contextual perceive value on customer satisfaction, customer satisfaction on repurchase intention, perceive usefulnes on customer satisfaction, perceive ease of use on customer satisfaction, perceive ease of use in repurchase intention, and trust on repurchase intention. The study also discusses the implications are advanced, theoretical, and practical. Keywords: contextual perceive value, perceive usefulnes, perceive ease of use, customer satisfaction, trust and repurchase intention, m-commerce

Page 4: ANTECEDENT REPURCHASE INTENTION PELANGGAN PADA PENGGUNAAN M-COMERCE DALAM … · 2013-07-17 · merupakan metode statistik yang dipilih untuk memecahkan masalah yang dirumuskan dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  4

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Penjualan produk telepon selular, saat ini menunjukkan tren yang makin meningkat.

Hal ini terlihat dari banyaknya pengguna telepon selular baik di kalangan pebisnis, maupun

kalangan umum. Perkembangan bisnis telepon selular di Indonesia dilatarbelakangi oleh

berbagai faktor, antara lain adanya peningkatan permintaan konsumen akibat adanya

kompetisi harga antara para produsen telepon selular, selain itu ditunjang dengan strategi

bisnis baru yang menghendaki pemainnya menggunakan jaringan mobile tanpa kabel yang

disebut m-commerce Govindan et al., (2008). Mobile bisnis membuka kesempatan bagi

marketing baru dan customer relationship management (CRM) karena dengan mobile bisnis

dapat memberikan dua cara komunikasi yang interaktif dengan lokasi yang spesifik dan

personal yang tepat.

Kedepan persaingan dalam lingkungan bisnis akan menjadi lebih kompetitif. Setiap

perusahaan berlomba-lomba menciptakan produk dan jasa yang lebih baik untuk para

pelanggannya. Dengan menggunakan peralatan wireless dan jaringan mobile, paltform baru

dalam bisnis perdagangan jasa dan produk disebut sebagai m-commerce yang menjadi

perhatian utama dalam bisnis Govindan et al., (2008). Tidak seperti m-commerce koneksinya

melalui internet, m-commerce koneksinya menggunakan wireless dalam jaringan mobile.

Peralatan mobile yang sangat kecil memudahkan pengguna membawanya disetiap tempat

apabila dibutuhkan.

Meskipun ada banyak potensi untuk bisnis m-commerce, ketika dibandingkan dengan

negara maju seperti jepang dan amerika, pengguna m-commerce di Indonesia masih relatif

kecil. Adopsi teknologi 3G dan Wimax masih kacil dibandingkan negara berkembang yang

lain. Tetapi trendnya pengguna teknologi Wireless untuk tujuan transaksi Mobile

menunjukan kenaikan setiap tahunnya.

Govindan et al., (2008) melakukan penelitian terhadap faktor-faktor yang

berpengaruh terhadap niat menggunakan m-commerce di Malaysia. Dan hasilnya ada

beberapa variabel yang berpengaruh diantaranya perceived uselfunes, social influence,

perceived cost, dan trust. Hasilnya adalah perceived uselfunes, social influence dan trust

Page 5: ANTECEDENT REPURCHASE INTENTION PELANGGAN PADA PENGGUNAAN M-COMERCE DALAM … · 2013-07-17 · merupakan metode statistik yang dipilih untuk memecahkan masalah yang dirumuskan dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  5

mempunyai arah pengaruh yang positif terhadap niat untuk menggunakan produk m-

commerce. Sedangkan perceived cost mempunyai arah pengaruh yang negatif terhadap niat

untuk menggunakan.

Amin (2008) menguji faktor-faktor yang berpengaruh terhadap niat pelanggan dalam

menggunakan kartu kredit mobile di malaysia, yaitu perceived usefulness, perceived ease of

use, perceived credibility, informasi tentang mobile credit card dan perceived expresiveness.

Hasilnya menunjukan bahwa perceived usefulness, perceived ease of use, perceived

credibility dan sejumlah informasi tentang kartu kredit mobile berpengaruh secara positif

signifikan terhadap niat menggunakan kartu kredit mobile. Variabel perceivedd ease of use

juga berpengaruh positif terhadap perceivedd of usefulnesss.

Lee dan Jun (2007) melakukan pengujian faktor-faktor yang berpengaruh terhadap

niat pembelian ulang dalam produk atau jasa yang menggunakan m-commerce di korea

selatan. Hasilnya menunjukan bahwa variabel perceived value dan cutomer satisfaction

berpengaruh secara positif terhadap niat pembelian ulang. Variabel perceived value dan

perceived ease of use berpengaruh positif terhadap perceived usefulness. Sedangkan variabel

perceived value, perceived usefulness, dan perceived ease of use berpengaruh secara positif

terhadap customer satisfaction.

Berdasar latar belakang masalah di atas, maka penelitian ini berusaha mengetahui

faktor- faktor apa saja yang mempengaruhi minat beli konsumen terhadap produk dan jasa

yang ditawarkan melalui m-commerce yang meliputi perceived value, Perceived usefulness,

perceived ease of use, customer satisfaction dan repurchase intention yang kemudian

diharapkan dapat menjawab dan memenuhi persyaratan konsumen. Untuk itu, peneliti

mengambil judul penelitian : ANTECEDENT REPURCHASE INTENTION

PELANGGAN PADA PENGGUNAAN M-COMMERCE DALAM TRANSAKSINYA

B. RUMUSAN MASALAH

Pada penelitian ini permasalahan dibatasi pada analisis perceived value, perceived

usefulness, perceived ease of use dan customer satisfaction, yang diduga mempunyai

hubungan dengan keinginan untuk menggunakan dan melakukan pembelian produk atau jasa

yang dijual melalui mobile marketing atau mobile m-commerce. Adapun rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah :

Page 6: ANTECEDENT REPURCHASE INTENTION PELANGGAN PADA PENGGUNAAN M-COMERCE DALAM … · 2013-07-17 · merupakan metode statistik yang dipilih untuk memecahkan masalah yang dirumuskan dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  6

1. Adakah pengaruh contextual perceived value terhadap repurchase intention pada

produk dan jasa yang dijual menggunakan m-commerce?

2. Adakah pengaruh contextual perceived value terhadap customer satisfaction pada

produk dan jasa yang dijual menggunakan m-commerce?

3. Adakah pengaruh perceived usefulness terhadap repurchase intention pada produk dan

jasa yang dijual menggunakan m-commerce?

4. Adakah pengaruh perceived usefulness terhadap customer satisfaction pada produk dan

jasa yang dijual menggunakan m-commerce?

5. Adakah pengaruh perceived ease of use terhadap customer satisfaction pada produk

dan jasa yang dijual menggunakan m-commerce?

6. Adakah pengaruh perceived ease of use terhadap repurchase intention pada produk

dan jasa yang dijual menggunakan m-commerce?

7. Adakah pengaruh trust terhadap repurchase intention pada produk dan jasa yang

dijual menggunakan m-commerce?

8. Adakah pengaruh customer satisfaction terhadap repurchase intention pada produk

dan jasa yang dijual menggunakan m-commerce?

C. BATASAN MASALAH

Batasan masalah diperlukan agar masalah yang dibicarakan tidak semu dan tersamar

dengan masalah yang lainnya. Untuk lebih memfokuskan pada permasalahan yang diteliti

maka dalam penelitian ini dibatasi pada hal-hal sebagai berikut:

1. Di dalam penelitian ini subjek penelitian adalah Konsumen yang tertarik atau berniat

melakukan pembelian ulang terhadap produk m-commerce.

2. Atribut yang akan diteliti adalah contextual perceived value, perceived usefulness,

perceived ease of use, customer satisfaction, trust, repurchase intention. Penentuan faktor

atau atribut tersebut mengacu pada penelitian sebelumnya (Lee dan Jun, 2007).

D. TUJUAN PENELITIAN

Page 7: ANTECEDENT REPURCHASE INTENTION PELANGGAN PADA PENGGUNAAN M-COMERCE DALAM … · 2013-07-17 · merupakan metode statistik yang dipilih untuk memecahkan masalah yang dirumuskan dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  7

Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan, penelitian ini dilakukan dengan

tujuan untuk mengetahui dan menganalisis :

1. Pengaruh contextual perceived value terhadap repurchase intention pada produk dan

jasa yang dijual menggunakan m-commerce.

2. Pengaruh contextual perceived value terhadap customer satisfaction pada produk dan

jasa yang dijual menggunakan m-commerce.

3. Pengaruh perceived usefulness terhadap repurchase intention pada produk dan jasa

yang dijual menggunakan m-commerce.

4. Pengaruh perceived usefulness terhadap customer satisfaction pada produk dan jasa

yang dijual menggunakan m-commerce.

5. Pengaruh perceived ease of use terhadap customer satisfaction pada produk dan jasa

yang dijual menggunakan m-commerce.

6. Pengaruh perceived ease of use terhadap repurchase intention pada produk dan jasa

yang dijual menggunakan m-commerce.

7. Pengaruh trust terhadap repurchase intention pada produk dan jasa yang dijual

menggunakan m-commerce.

8. Pengaruh customer satisfaction terhadap repurchase intention pada produk dan jasa

yang dijual menggunakan m-commerce.

E. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritis

Pertama, kerangka pemikiran dalam studi ini diharapkan mampu mengukur niat

untuk menggunakan dan menjadi dasar pertimbangan kebijakan penerapan dan

pengembangan strategi marketing dalam suatu perusahaan.

Kedua, kerangka teoritis yang dikmbangkan dalam studi ini bertumpu pada lima

variabel amatan yang membentuk hubungan, sehingga model yang dihasilkan

diperkirakan mempunyai keunikan yang berbeda dari studi-studi sebelumnya. Keunikan

ini tercermin dari hubungan masing-masing variabel yang saling terkait, sehingga model

yang dihasilkan diharapkan dapat menjadi model alternatif yang dapat digunakan untuk

Page 8: ANTECEDENT REPURCHASE INTENTION PELANGGAN PADA PENGGUNAAN M-COMERCE DALAM … · 2013-07-17 · merupakan metode statistik yang dipilih untuk memecahkan masalah yang dirumuskan dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  8

menjelaskan kompleksitas fenomena dalam meningkatkan niat menggunakan atau minat

beli konsumen.

2. Bagi Akademisi

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi atau

kajian bagi penelitian-penelitian berikutnya mampu memperbaiki dan menyempurnakan

kelemahan dalam penelitian ini.

3. Manfaat Praktis

Model yang dikembangkan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

faktor-faktor apa saja yang membuat seseorang mempunyai niat untuk menggunakan atau

minat beli terhadap produk dan jasa yang ditawarkan menggunakan M-commerce.

Melalui studi ini diharapkan agar para marketer dapat mengetahui kecenderungan orang

sejak awal terhadap minat beli sehingga dapat mengalokasikan sumberdaya pemasaran

lebih efektif dan efisien

BAB II

Page 9: ANTECEDENT REPURCHASE INTENTION PELANGGAN PADA PENGGUNAAN M-COMERCE DALAM … · 2013-07-17 · merupakan metode statistik yang dipilih untuk memecahkan masalah yang dirumuskan dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  9

KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Bab ini bertjuan untuk menelusuri literatur yang menjelaskan fenomena repurchase intention pada produk M-commerce. Hal ini dimaksudkan untuk menjelaskan posisi studi ini dibandingkan studi-studi sebelumnya terkait dengan variabel-variabel yang menjadi obyek amatan beserta hubungan antarvariabel yang terbentuk. Berkaitan dengan hal ini, ada 4 sub bahasan yang dijelaskan. Pertama, pengertian tentang isu penelitian yang menjelaskan definisi konseptual terkait dengan variabel yang diamati. Kedua, posisi studi yang bertujuan untuk menjelaskan perbedaan variabel yang menjadi fokus bahasan studi dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Ketiga, pembahasan teori dan proposisi yang digunakan sebagai landasan pengembangan hipotesis. Keempat, pengembangan model yang didasarkan pada rumusan hipotesis. Berikut ini adalah penjelasan terhadap masing-masing sub bahasan tersebut.

A. PENGERTIAN ISU PENELITIAN

M-commerce secara relative merupakan sebuah konsep new marketing, terdapat beberapa difinisi M-commerce. Abu Bakar dan Osman (2005) dalam Govindan et al., (2008) mendefinisikan M-commercee sebagai pertukaran atau jual beli pada sebuah komoditi dan jasa melalui peralatan wireless seperti telepon seluler dan personal digital assistent (PDAs). Feng et al., (2006) dalam Govindan et al., (2008) menyatakan bahwa M-commerce adalah inovasi kesempatan bisnis baru dengan karakteristik yang unik dan fungsinya, seperti mobilitas dan target yang tepat. Tiwari and Buse (2007) dalam govindan et al., (2008) menyatakan bahwa M-commerce adalah integrasi sub bagian mobile bisnis jasa yang diberikan meliputi comercial dan non comersial barang atau jasa.

Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi M-commerce sangat penting dilakukan. Berkaitan dengan pengertian isu penelitian, purchase intention terhadap produk M-commerce merupakan variabel yang diposisikan sebagai tujuan dalam studi ini. Hal ini diharapkan dapat memberikan suatu pemahaman kepada pemasar tentang perlunya kehati-hatian dalam merumuskan kebijakan pemasaran terkait dengan upaya-upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan purchase intention terhadap produk M-commerce. Hal ini dipertimbangkan penting sebab dengan menggunakan M-commerce pemasar maupun konsumen akan lebih hemat dalam mengeluarkan biaya untuk mendapatkan produk maupun jasa.

B. POSISI STUDI

Page 10: ANTECEDENT REPURCHASE INTENTION PELANGGAN PADA PENGGUNAAN M-COMERCE DALAM … · 2013-07-17 · merupakan metode statistik yang dipilih untuk memecahkan masalah yang dirumuskan dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  10

Posisi studi ini dapat dijelaskan melalui tabel II.1. dan II.2. yang menyajikan variabel-variabel yang menjadi obyek amatan, karakteristik produk yang menjadi obyek studi, alat statistik yang digunakan dalam memecahkan masalah dan unit analisis yang digunakan dalam penelitian.

Tabel II.1. Posisi Studi

Peneliti / Tahun

Variabel Objek Studi Unit Analisis

Alat Statistik

Hanudin Amin (2008)

Independen: Perceived

Usefulness Perceived

ease of use Perceived

credibility Sejumla

informasi Perceived

expresivenes

Dependen: Usage

Intention Intervening:

Perceived usefulness

Nasabah perbankan di kinabalu Malaysia

Mobile phone credit cards

Regresion dan analisis multivariate

Govindan et al., (2008)

Independen: Perceived

usefulness Perceived

ease of use Sosial

influence Trust Perceivedd

cost Dependen:

Consumer Intention to use

Pusat perbelanjaan di Malaysia

Konsumen yang menggunakan M-commerce

Regresion dan analisis multivariate

Dilanjutkan tabel II.2.

Tabel II.2. Posisi Studi (Lanjutan)

Page 11: ANTECEDENT REPURCHASE INTENTION PELANGGAN PADA PENGGUNAAN M-COMERCE DALAM … · 2013-07-17 · merupakan metode statistik yang dipilih untuk memecahkan masalah yang dirumuskan dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  11

Lee dan Jun (2007)

Independen: Perceived

value Perceived

usefulness Perceived ease

of use Dependen:

Repurchase intention

Intervening: Customer

satisfaction

Mobile User

Konsumen yang mempunyai pengalaman transaksi dengan M-commerce

SEM

Studi ini Independen: Perceived

value Perceived

usefulness Perceived ease

of use Trust

Dependen: Repurchase

intention Intervening:

Customer satisfaction

Mobile User

Konsumen yang mempunyai pengalaman transaksi dengan M-commerce

SEM

Sumber : Hasil olahan penulis

C. PEMBAHASAN TEORI DAN PROPOSISI Penjelasan variabel amatan dengan hubungan antarvariabel yang terbentuk, yang

selanjutnya diikuti dengan perumusan hipotesis. H1 : Contextual perceived value yang ditawarkan berpengaruh positif terhadap

repurchase intention H2 : Contextual perceived value memiliki pengaruh positif terhadap satisfaction H3 : perceived usefulnesss memiliki pengaruh positif terhadap

Repurchase intention

Page 12: ANTECEDENT REPURCHASE INTENTION PELANGGAN PADA PENGGUNAAN M-COMERCE DALAM … · 2013-07-17 · merupakan metode statistik yang dipilih untuk memecahkan masalah yang dirumuskan dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  12

H4 : perceived usefulnesss memiliki pengaruh positif terhadap customer satisfaction

H5 : perceived ease of use memiliki pengaruh positif terhadap customer satisfaction

H6 : perceived ease of use memiliki pengaruh positif terhadap repurchase intention

H8: Trust memiliki pengaruh positif terhadap repurchase intention H9 : customer satisfaction memiliki pengaruh positif terhadap repurchase intention

D. MODEL PENELITIAN

Gambar II.1. Model Penelitian

Sumber: Diadopsi dari model Lee dan Jun (2007) dan Govindan et al., (2005)

BAB III

H5

H8

H1

Repurchase intention

Contextual perceived value

Perceived usefulness

Customer Satisfaction

H4

H3

H2

H6

Trust

H7Perceived ease of use

Page 13: ANTECEDENT REPURCHASE INTENTION PELANGGAN PADA PENGGUNAAN M-COMERCE DALAM … · 2013-07-17 · merupakan metode statistik yang dipilih untuk memecahkan masalah yang dirumuskan dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  13

METODE PENELITIAN

Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannnya. Hal ini dipertimbangkan penting untuk dibahas sebab mengungkap prosedur metode penelitian dan proses pengujian yang digunakan untuk menjelaskan fenomena yang diteliti. Untuk mendukung upaya tersebut, ada beberapa pembahasan yang diungkap, antara lain: ruang lingkup penelitian, metode pengambilan sampel dan teknik pengumpulan data, definisi operasional dan pengukuran instrumen penelitian, pengujian validitas, pengujian reliabilitas dan metoda analisis data. A. RUANG LINGKUP PENELITIAN

Berdasarkan hubungan antar variabel, penelitian ini berjenis kausal yaitu penelitian yang bertujuan menjelaskan hubungan sebab akibat dari suatu fenomena. Penelitian ini berusaha untuk memahami hubungan antara variabel independen yang merupakan suatu penyebab dan variabel dependen yang merupakan akibat dari suatu fenomena.

B. METODE PENGAMBILAN SAMPEL DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA. Target populasi dalam studi ini adalah konsumen yang pernah menggunakan m-

commerce, sedangkan sampel dari penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta yang ingin melakukan pembelian ulang dengan menggunakan m-commerce. Hal itu bertujuan untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi repurchase intention terhadap produk atau jasa yang ditawarkan melalui m-commerce. Pemilihan mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta sebagai sampel didasarkan pada pertimbangan untuk mengetahui minat beli ulang mahasiswa dalam menggunakan m-commerce. Diharapkan pengambilan sampel dari kalangan pelajar tidak menimbulkan kebiasan hasil penelitian.

C. DEFINISI OPERASIONAL DAN PENGUKURAN VARIABEL 1. Contextual Perceived Value

Contextual Perceived value merupakan faktor utama yang berpengaruh terhadap repurchase intention (Cronin et al.,., 1997; Sweeney et al.,., 1997) dalam Lee dan Jun, (2008). Perceived value merupakan nilai yang diterima oleh seorang yang menggunakan m-commerce dalam melakukan transaksi jual beli. Pengertian contextual perceived value disini dalam sebuah kontek marketing m-commerce yaitu merupakan sebuah konsep iklan yang menawarkan tentang value bagi pelanggan yang spesifik.

Variabel ini dioperasionalisasi dengan menggunakan 4 indikan sebagai berikut: (1) penawaran informasi yang tepat waktu, (2) menyediakan paket informasi yang menarik, (3) menyediakan paket informasi mengenai lokasi yang spesifik, (4) menawarkan informasi atau jasa yang optimal berdasarkan ketertarikan dan lokasi.

Page 14: ANTECEDENT REPURCHASE INTENTION PELANGGAN PADA PENGGUNAAN M-COMERCE DALAM … · 2013-07-17 · merupakan metode statistik yang dipilih untuk memecahkan masalah yang dirumuskan dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  14

Indikan-indikan tersebut diukur dengan menggunakan 5 point skala Likert (1= sangat tidak setuju, 2= tidak setuju, 3= netral, 4= setuju, 5= sangat setuju).

2. Perceived Usefulness Persepsi terhadap kemanfaatan didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana

penggunaan m-commerce dipercaya akan mendatangkan manfaat bagi orang yang menggunakannya (Lihat Davis, 1989) dalam Govindal et al.,, (2008).

Variabel ini dioperasionalisasi dengan menggunakan 3 indikan sebagai berikut: 1. penggunaan m-commerce sangat berguna, 2. penggunaan m-commerce sangat bernilai, 3. menggunakan m-commerce meningkatkan performa dalam pembelian. Indikan-indikan tersebut diukur dengan menggunakan 5 point skala Likert (1= sangat tidak setuju, 2= tidak setuju, 3= netral, 4= setuju, 5= sangat setuju).

3. Perceived Ease of use Perceived ease of use adalah kemudahan yang dirasakan atau kepercayaan

konsumen dalam menggunakan M-commerce dengan cara bebas fisik atau mental atau tidak memerlukan usaha yang berat dalam penggunaannya (Lihat Govindan et al.,, 2008).

Variabel ini dioperasionalisasi dengan menggunakan 3 indikan sebagai berikut: 1. berpikir mudah dalam menggunakan m-commerce, 2. mudah dalam mempelajari m-commerce, 3. mudah terlatih dalam menggunakan m-commerce. Indikan-indikan tersebut diukur dengan menggunakan 5 point skala Likert (1= sangat tidak setuju, 2= tidak setuju, 3= netral, 4= setuju, 5= sangat setuju).

4. Trust Trust adalah keyakinan seseorang pembeli terhadap kejujuran, keandalan dan

integritas dari penjual. Dalam hal transaksi menggunakan M-commerce pembeli dan penjual dalam melakukan transaksi tidak perlu melakukan tatap muka karena sudah saling mempercayai. Variabel ini dioperasionalisasi dengan menggunakan 3 indikan sebagai berikut: 1. kepercayaan dalam pembayaran, 2. kepercayaan bahwa transaksi aman, 3. kepercayaan bahwa informasi akan dijaga. Indikan-indikan tersebut diukur dengan menggunakan 5 point skala Likert (1= sangat tidak setuju, 2= tidak setuju, 3= netral, 4= setuju, 5= sangat setuju).

5. Satisfaction Satisfaction merupakan variabel amatan yang dipertimbangkan penting untuk

diteliti karena merupakan variabel kunci yang dapat mempengaruhi brand loyalty. Variabel ini didefinisi sebagai perbedaan antara kinerja produk yang dirasakan dengan harapan-harapan yang diinginkan konsumen (Lihat Kotler, 2003).

Variabel ini dioperasionalisasi dengan menggunakan 3 indikan sebagai berikut: 1. pengalaman menggunakan m-commerce sesuai dengan kebutuhan, 2. memberikan

Page 15: ANTECEDENT REPURCHASE INTENTION PELANGGAN PADA PENGGUNAAN M-COMERCE DALAM … · 2013-07-17 · merupakan metode statistik yang dipilih untuk memecahkan masalah yang dirumuskan dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  15

kemudahan dalam membeli dengan menggunakan m-commerce, 3. secara keseluruhan puas terhadap m-commerce. Indikan-indikan tersebut diukur dengan menggunakan 5 point skala Likert (1= sangat tidak setuju, 2= tidak setuju, 3= netral, 4= setuju, 5= sangat setuju).

6. Repurchase intention Repurchase intention adalah minat beli ulang konsumen, karena pernah

melakukan sebelumnya. Minat beli ulang dilakukan karena konsumen memiliki sikap positif terhadap barang atau jasa yang ditawarkan.

Variabel ini dioperasionalisasi dengan menggunakan 3 indikan sebagai berikut: 1. memiliki niat untuk melakukan pembelian dengan menggunakan m-commerce, 2. ada kemungkinan membeli lagi dengan m-commerce, 3. memiliki harapan untuk membeli dengan m-commerce. Indikan-indikan tersebut diukur dengan menggunakan 5 point skala Likert (1= sangat tidak setuju, 2= tidak setuju, 3= netral, 4= setuju, 5= sangat setuju).

D. METODE ANALISIS DATA

1. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif adalah analisis data dengan cara mengubah data mentah menjadi

bentuk yang relatif mudah dipahami dan diinterprestasikan. Analisis deskriptif bertujuan untuk menjelaskan karakteristik dan tanggapan responden terhadap item-item pertanyaan dalam kuesioner.

2. Pengujian Statistik Pengujian statistik diawali dengan pengujian validitas dan reliabilitas data

penelitian. Hal ini bertujuan untuk memberikan jaminan bahwa data yang diperoleh telah memenuhi kriteria kelayakan untuk diuji dengan menggunakan metode statistik apapun jenisnya. Dengan demikian, hasil yang diperoleh mampu menggambarkan fenomena yang diukur. a. Uji Validitas b. Uji Reliabilitas c. Analisis Structural Equation Model (SEM)

Analisis stuctural equation model bertujuan untuk mengestimasi beberapa persamaan regresi terpisah tetapi masing-masing mempunyai hubungan simultan atau bersamaan (Hair et al.,1998).

Pada prinsipnya, model struktural bertujuan untuk menguji hubungan sebab akibat antarvariabel sehingga jika salah satu variabel diubah, maka terjadi perubahan pada variabel yang lain. Dalam studi ini, data diolah dengan menggunakan Analysis of Moment Structure atau AMOS versi 4.0.

Page 16: ANTECEDENT REPURCHASE INTENTION PELANGGAN PADA PENGGUNAAN M-COMERCE DALAM … · 2013-07-17 · merupakan metode statistik yang dipilih untuk memecahkan masalah yang dirumuskan dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  16

1) Evaluasi Asumsi Structural Equation Model (SEM) a) Asumsi Kecukupan Sampel b) Asumsi Normalitas c) Asumsi Outliers

2) Evaluasi Atas Kriteria Goodness of Fit Indeks-indeks yang digunakan untuk menguji kelayakan sebuah model

dapat diringkas dalam tabel III.1. Tabel III.1

Goodness-of-fit Indicies

Goodness-of-fit Indicies Cut-off Value

x 2 - Chi Square Probabilitas CMIN/df RMR GFI AGFI TLI CFI RMSEA

Diharapkan kecil > 0,05

< 2 / < 3 < 0,03 ≥ 0,90 ≥ 0,90 ≥ 0,90 ≥ 0,90 ≤ 0,08

Sumber: Ferdinand (2002:61)

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. ANALISIS DESKRIPTIF

Proses penyebaran kuesioner dilakukan pada bulan November – Desember 2010. Tabel IV.1 menunjukkan distribusi pengambilan sampel.

Page 17: ANTECEDENT REPURCHASE INTENTION PELANGGAN PADA PENGGUNAAN M-COMERCE DALAM … · 2013-07-17 · merupakan metode statistik yang dipilih untuk memecahkan masalah yang dirumuskan dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  17

Tabel IV.1

Distribusi pengambilan sampel Distribusi Kembali % Diolah % 200 200 100 179 89,5

Dari 200 kuesioner yang didistribusikan, kuesioner yang kembali 200 (100%) dan terdapat 21 responden yang tidak mengisi dengan lengkap sehingga yang bisa dianalisis dengan isian lengkap sebanyak 179 (89,5%).

1. Karakteristik Responden

Gambaran tentang karakteristik responden diperoleh dari data diri yang terdapat pada bagian depan kuesioner yaitu identitas responden yang meliputi usia, jenis kelamin, dan fakultas. a. Usia Responden

Tabel IV.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Usia

Usia (Tahun) Frekuensi Persentase (%)

17 3 1,7

18 61 34,1

19 57 31,8

20 37 20,7

21 13 7,3

22 8 4,5

Jumlah 179 100 Sumber: Data primer yang diolah, 2011.

Berdasarkan Tabel IV.1 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berusia 18 tahun.

b. Jenis Kelamin Responden

Tabel IV.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)

Pria 81 45,3

Wanita 98 54,7

Page 18: ANTECEDENT REPURCHASE INTENTION PELANGGAN PADA PENGGUNAAN M-COMERCE DALAM … · 2013-07-17 · merupakan metode statistik yang dipilih untuk memecahkan masalah yang dirumuskan dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  18

Jumlah 179 100 Sumber: Data primer yang diolah, 2011.

Berdasarkan Tabel IV.2 dapat diketahui bahwa responden dalam penelitian ini didominasi oleh wanita.

c. Fakultas Responden Tabel IV.3

Deskripsi Responden Berdasarkan Fakultas Fakultas Frekuensi Persentase (%)

Ekonomi 52 29,1

Hukum 35 19,6

ISIP 41 22,9

Teknik 17 9,5

Sastra 19 10,6

Kedokteran 15 8,4

Jumlah 179 100 Sumber: Data primer yang diolah, 2011.

Berdasarkan Tabel IV.3 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini adalah responden dari Fakultas Ekonomi.

C. Uji Validitas

Uji Validitas menunjukkan seberapa nyata suatu pengujian mengukur apa yang seharusnya diukur (Jogiyanto, 2004). Dikarenakan konstruk yang hendak diuji merupakan pengujian kembali dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, dimana pada penelitian sebelumnya telah berhasil mengidentifikasi faktor-faktor yang membentuk konstruk maka dalam penelitian ini teknik analisis yang dipakai dengan menggunakan Confirmatory Factor Analysis (CFA), dengan bantuan paket perangkat lunak program SPSS 11.5 for Windows.

Berdasarkan Tabel IV.11 hasil uji validitas dengan jumlah 179 responden, terlihat

rotated component matriks telah tereksrak sempurna semua (loading factor > 0,50). Hasil uji validitas dalam penelitian ini adalah dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel IV.12

Page 19: ANTECEDENT REPURCHASE INTENTION PELANGGAN PADA PENGGUNAAN M-COMERCE DALAM … · 2013-07-17 · merupakan metode statistik yang dipilih untuk memecahkan masalah yang dirumuskan dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  19

Hasil Faktor Analisis Rotated Component Matrix(a)

Component

1 2 3 4 5 6

CPV1 .806 CPV2 .826 CPV3 .843 CPV4 .807 S1 .827 S2 .748 S3 .720 PU1 .786 PU2 .651 PU3 .837 PEU1 .814 PEU2 .875 PEU3 .674 TR1 .796 TR2 .812 TR3 .766 RI1 .862 RI2 .651 RI3 .787

Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a Rotation converged in 6 iterations. Sumber : Data primer yang diolah, 2011

D. Uji Reliabilitas Setelah pengujian validitas, maka tahap selanjutnya adalah pengujian reliabilitas yang

bertujuan untuk mengetahui konsistensi item-item pertanyaan yang digunakan. Untuk mengukur reliabilitas dari instrument penelitian ini dilakukan dengan menggunakan koefisien Cronbach Alpha. Dari hasil pengujian reliabilitas variabel dengan menggunakan

Page 20: ANTECEDENT REPURCHASE INTENTION PELANGGAN PADA PENGGUNAAN M-COMERCE DALAM … · 2013-07-17 · merupakan metode statistik yang dipilih untuk memecahkan masalah yang dirumuskan dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  20

bantuan program SPSS 11.5 for Windows didapatkan nilai Cronbach Alpha masing-masing variabel sebagai berikut:

Tabel IV.13 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach's

Alpha

Contextual Perceived Value (CPV) 0,8723

Satisfaction (S) 0,7417

Perceived Usefulness (PU) 0,7001

Perceived Ease of use (PUE) 0,7856

Trust (T) 0,7976

Repurchase intention (RI) 0,7625 Sumber: Data primer yang diolah, 2011.

Dari Tabel IV.13 dapat dilihat bahwa semua instrumen dinyatakan reliabel karena mempunyai nilai cronbach’s alpha > 0,60.

E. Uji Asumsi Model

1. Normalitas Data Normalitas univariate dan multivariate terhadap data yang digunakan dalam analisis

ini diuji dengan menggunakan AMOS 6. Tabel IV.14 menunjukkan hasil pengujian normalitas data dalam penelitian ini. Evaluasi normalitas diidentifikasi baik secara univariate maupun multivariate. Secara univariate untuk nilai-nilai dalam C.r skewness, sebagian besar item pernyataan menunjukkan nilai >2. Sedangkan untuk nilai-nilai dalam C.r kurtosis, semua item pertanyaan menunjukkan nilai <7. Dengan demikian secara univariate tidak terdistribusi normal secara skewness.

Nilai yang tertera di pojok kanan bawah pada Tabel IV.14 menandakan bahwa data dalam penelitian ini terdistribusi normal secara multivariate dengan nilai C.r kurtosis 0,778. Analisis terhadap data tidak normal dapat mengakibatkan pembiasan interpretasi karena nilai chi-square hasil analisis cenderung meningkat sehingga nilai probability level akan mengecil. Menurut Hair et al. (1998) ukuran sampel yang besar cenderung

Page 21: ANTECEDENT REPURCHASE INTENTION PELANGGAN PADA PENGGUNAAN M-COMERCE DALAM … · 2013-07-17 · merupakan metode statistik yang dipilih untuk memecahkan masalah yang dirumuskan dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  21

untuk mengurangi efek yang merugikan dari non-normalitas data yang akan dianalisis. Disamping itu, teknik Maximum Likelihood Estimates (MLE) yang digunakan dalam penelitian ini tidak terlalu terpengaruh (robust) terhadap data yang tidak normal (Ghozali dan Fuad, 2005) sehingga analisis selanjutnya dilakukan.

Tabel IV.14 Hasil Uji Normalitas

Variable min max skew c.r. kurtosis c.r.

tr1 2.000 4.000 -.724 -3.955 -.480 -1.310

tr2 2.000 4.000 -.711 -3.883 -.477 -1.302

tr3 2.000 4.000 -.724 -3.955 -.480 -1.310

ri3 2.000 4.000 -.150 -.821 -1.105 -3.017

ri2 3.000 4.000 -.056 -.305 -1.997 -5.453

ri1 2.000 4.000 -.147 -.805 -1.252 -3.418

s1 2.000 4.000 -.689 -3.763 -.504 -1.377

s2 2.000 4.000 -.687 -3.751 -.565 -1.543

s3 2.000 4.000 -.710 -3.877 -.533 -1.456

peu1 2.000 4.000 -.724 -3.955 -.507 -1.384

peu2 2.000 4.000 -.711 -3.885 -.473 -1.292

peu3 2.000 4.000 -.427 -2.330 -.667 -1.822

pu1 2.000 4.000 -.675 -3.689 -.572 -1.563

pu2 2.000 4.000 -.466 -2.546 -.797 -2.176

pu3 2.000 4.000 -.594 -3.246 -.581 -1.587

cpv4 2.000 4.000 -.390 -2.129 -.675 -1.843

cpv3 2.000 4.000 -.736 -4.021 -.668 -1.824

cpv2 2.000 4.000 -.425 -2.323 -.736 -2.010

cpv1 2.000 4.000 -.722 -3.941 -.602 -1.643

Multivariate 3.286 .778 Sumber: Data primer yang diolah, 2011.

2. Evaluasi Outliers

Uji terhadap multivariate outliers dilakukan dengan menggunakan kriteria Jarak Mahalanobis pada tingkat p < 0,001. Jarak Mahalanobis itu dievaluasi dengan

Page 22: ANTECEDENT REPURCHASE INTENTION PELANGGAN PADA PENGGUNAAN M-COMERCE DALAM … · 2013-07-17 · merupakan metode statistik yang dipilih untuk memecahkan masalah yang dirumuskan dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  22

menggunakan χ2 pada derajat bebas sebesar jumlah variabel indikator yang digunakan dalam penelitian (Ferdinand, 2002). Jika dalam penelitian ini digunakan 19 variabel

indikator, semua kasus yang mempunyai Jarak Mahalanobis lebih besar dari χ2 (19; 0,001) = 43,82 adalah multivariate outlier. Tabel IV.15 berikut menyajikan hasil evaluasi Jarak Mahalanobis.

Tabel IV.15 Jarak Mahalanobis Data Penelitian

Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2

174 35.862 .011 .861

161 34.780 .015 .746

133 34.583 .016 .533

44 34.071 .018 .404

43 33.541 .021 .317

139 32.934 .024 .275

93 31.849 .032 .364

168 31.796 .033 .240

170 30.721 .043 .372

21 30.218 .049 .384

152 29.803 .054 .382

- - - -

- - - -

- - - -

- - - -

- - - -

106 17.940 .526 .313

88 17.891 .530 .291

132 17.681 .544 .374 Sumber: Data primer yang diolah, 2011.

Dari Tabel IV.15 terlihat bahwa tidak ada outlier, karena semua observasi memiliki jarak mahalanobis < 43,82.

F. Analisis Kesesuaian Model (Goodness-of-Fit)

Page 23: ANTECEDENT REPURCHASE INTENTION PELANGGAN PADA PENGGUNAAN M-COMERCE DALAM … · 2013-07-17 · merupakan metode statistik yang dipilih untuk memecahkan masalah yang dirumuskan dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  23

Evaluasi nilai goodness-of-fit dari model penelitian yang diajukan dapat dilihat pada Tabel IV.16 berikut ini:

Tabel IV.16 Hasil Goodness-of-Fit Model

Goodness-of-fit Indices Cut-off Value Hasil Evaluasi Model

Chi-Square (χ2)

Significance Probability (p) CMIN/DF GFI AGFI TLI CFI RMSEA

Diharapkan kecil

≥ 0,05

≤ 2,0

≥ 0,9

≥ 0,9

≥ 0,9

≥ 0,9

≤ 0,08

164,382 0,062 1,191 0,913 0,880 0,973 0,978 0,033

----- Baik Baik Baik Marginal Baik Baik Baik

Sumber : Data primer yang diolah, 2011.

Tabel IV.16 menjelaskan hasil goodness of fit dari model penelitian yang

dilakukan. Dalam pengujian ini nilai χ2 menghasilkan tingkat signifikansi lebih besar dari

0,05 dengan nilai χ2 sebesar 164,382 menunjukkan bahwa model penelitian yang diajukan sudah fit. Chi-Square sangat sensitif terhadap ukuran sampel, sehingga diperlukan indikator-indikator lainnya untuk menghasilkan suatu justifikasi yang pasti mengenai model fit (Ghozali dan Fuad, 2005).

Nilai CMIN/DF, GFI, TLI, CFI dan RMSEA dalam model penelitian ini menunjukkan tingkat kesesuaian yang baik. Sedangkan nilai AGFI menunjukkan tingkat kesesuaian yang marginal. Secara keseluruhan pengukuran goodness of fit tersebut mengindikasikan bahwa model yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima.

G. Uji Hipotesis

Analisis ini dilihat dari signifikansi besaran regression weight model yang dapat dilihat pada Tabel IV.17 berikut ini:

Tabel IV.17 Regression Weights

Regression Weights Estimate C.R. P

Repurchase intention <--- Contextual perceive value .190 2.483 .013

Page 24: ANTECEDENT REPURCHASE INTENTION PELANGGAN PADA PENGGUNAAN M-COMERCE DALAM … · 2013-07-17 · merupakan metode statistik yang dipilih untuk memecahkan masalah yang dirumuskan dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  24

Regression Weights Estimate C.R. P

Satisfaction <--- Contextual perceive value .150 2.042 .041

Repurchase intention <--- Perceive usefulnes -.097 -1.000 .317

Satisfaction <--- Perceive usefulnes .219 2.280 .023

Satisfaction <--- Perceive ease of use .299 2.894 .004

Repurchase intention <--- Perceive ease of use .237 2.099 .036

Repurchase intention <--- Trust .217 2.069 .039

Repurchase intention <--- Satisfaction .251 2.169 .030Sumber: Data primer yang diolah, 2011.

Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa terdapat satu jalur yang tidak signifikan, terlihat dari besarnya tingkat signifikansi (p) uji hipotesis yang lebih besar dari 5%, yaitu pengaruh perceive usefulnes pada repurchase intentions.

Gambar IV.2

Model Penelitian

0,193

0,238

0,230

Repurchase intention

Contextual perceived value

Perceived usefulness

Customer Satisfaction

0,294

- 0,104

0,220

Trust

Perceived ease of use

0,213

0,249

Page 25: ANTECEDENT REPURCHASE INTENTION PELANGGAN PADA PENGGUNAAN M-COMERCE DALAM … · 2013-07-17 · merupakan metode statistik yang dipilih untuk memecahkan masalah yang dirumuskan dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  25

Tabel IV.18 menunjukkan bahwa contextual perceived value, perceived usefulness dan perceived ease of use memiliki pengaruh tidak langsung pada repurchase intention melalui customer satisfaction masing-masing sebesar 0,046; 0,059; 0,070.

1. Contextual perceived value berpengaruh positif terhadap repurchase intention Hasil pengujian mengindikasikan hasil yang mendukung hipotesis (CR=2,483)

maka menunjukkan bahwa hipotesis 1 didukung pada tingkat signifikan p>0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa contextual perceived value merupakan variabel yang dianggap penting dalam membentuk repurchase intention. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat contextual perceived value, semakin tinggi pula repurchase intention.

2. Contextual perceived value berpengaruh positif terhadap satisfaction Hasil pengujian mengindikasikan hasil yang mendukung hipotesis (CR=2,042)

maka menunjukkan bahwa hipotesis 2 didukung pada tingkat signifikan p>0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa contextual perceived value merupakan variabel yang dianggap penting dalam membentuk customer satisfaction. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat contextual perceived value, semakin tinggi pula satisfaction.

3. Perceived usefulness berpengaruh positif terhadap repurchase intention Hasil pengujian mengindikasikan hasil yang tidak mendukung hipotesis (CR= -

1,000) maka menunjukkan bahwa hipotesis 3 tidak didukung pada tingkat signifikan p>0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa perceived usefulness merupakan variabel yang dianggap kurang penting dalam membentuk repurchase intention.

4. Perceived usefulness berpengaruh positif terhadap satisfaction Hasil pengujian mengindikasikan hasil yang mendukung hipotesis (CR=2,280)

maka menunjukkan bahwa hipotesis 4 didukung pada tingkat signifikan p>0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa perceived usefulness merupakan variabel yang dianggap penting dalam membentuk customer satisfaction. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat perceived usefulness, semakin tinggi pula customer satisfaction.

5. Perceived ease of use berpengaruh positif terhadap satisfaction Hasil pengujian mengindikasikan hasil yang mendukung hipotesis (CR=2,894)

maka menunjukkan bahwa hipotesis 5 didukung pada tingkat signifikan p>0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa perceived ease of use merupakan variabel yang dianggap penting

Page 26: ANTECEDENT REPURCHASE INTENTION PELANGGAN PADA PENGGUNAAN M-COMERCE DALAM … · 2013-07-17 · merupakan metode statistik yang dipilih untuk memecahkan masalah yang dirumuskan dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  26

dalam membentuk customer satisfaction. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat perceived ease of use, semakin tinggi pula customer satisfaction.

6. Perceived ease of use berpengaruh positif terhadap repurchase intention Hasil pengujian mengindikasikan hasil yang mendukung hipotesis (CR=2,099)

maka menunjukkan bahwa hipotesis 6 didukung pada tingkat signifikan p>0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa perceived ease of use merupakan variabel yang dianggap penting dalam membentuk repurchase intention. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat perceived ease of use, semakin tinggi pula repurchase intention.

7. Trust berpengaruh positif terhadap repurchase intention Hasil pengujian mengindikasikan hasil yang mendukung hipotesis (CR=2,069)

maka menunjukkan bahwa hipotesis 7 didukung pada tingkat signifikan p>0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa trust merupakan variabel yang dianggap penting dalam membentuk repurchase intention. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat trust, semakin tinggi pula repurchase intention.

8. Satisfaction berpengaruh positif terhadap repurchase intention Hasil pengujian mengindikasikan hasil yang mendukung hipotesis (CR=2,169)

maka menunjukkan bahwa hipotesis 3 didukung pada tingkat signifikan p>0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa customer satisfaction merupakan variabel yang dianggap penting dalam membentuk repurchase intention. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat customer satisfaction, semakin tinggi pula repurchase intention.

H. Pembahasan

Hasil penelitian tentang pengaruh contextual perceived value terhadap repurchase intention terbukti ada pengaruh positif. Hal ini dapat terjadi karena contextual perceived value yang tepat akan mengingatkan konsumen terhadap barang yang sudah pernah ditawarkan sebelumnya, hal ini akan menambah daftar pencarian tentang merek atau produk dalam ingatan konsumen yang selanjutnya akan melakukan pembelian ulang terhadap barang yang ditawarkan pada saat itu juga. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Lee dan Jun (2007).

Hasil penelitian tentang pengaruh contextual perceived value terhadap satisfaction terbukti ada pengaruh positif. Hal ini dapat terjadi karena konsumen mendapatkan nilai yang lebih dan sesuai dengan ekspektasi akan merasakan kepuasan menggunakan produk tersebut. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Lee dan Jun (2007).

Page 27: ANTECEDENT REPURCHASE INTENTION PELANGGAN PADA PENGGUNAAN M-COMERCE DALAM … · 2013-07-17 · merupakan metode statistik yang dipilih untuk memecahkan masalah yang dirumuskan dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  27

Hasil penelitian tentang pengaruh perceived usefulness terhadap repurchase intention terbukti tidak signifikan. Hal ini dapat terjadi karena walaupun konsumen yang merasakan manfaat yang sesuai dengan harapannya mereka belum memiliki niat untuk membeli. Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Govindan et al, (2008).

Hasil penelitian tentang pengaruh perceived usefulness terhadap customer satisfaction terbukti ada pengaruh positif. Hal ini dapat terjadi karena konsumen yang merasakan manfaat yang sesuai dengan harapannya maka selanjutnya akan merasa puas. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Lee dan Jun (2007).

Hasil penelitian tentang pengaruh perceived ease of use terhadap customer satisfaction terbukti ada pengaruh positif. Hal ini dapat terjadi karena kemudahan penggunaan m-commerce akan membuat konsumen merasa puas. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Lee dan Jun (2007).

Hasil penelitian tentang pengaruh perceived ease of use terhadap repurchase intention terbukti ada pengaruh positif. Hal ini dapat terjadi karena kemudahan penggunaan m-commerce akan membuat konsumen memiliki niat untuk melakukan pembelian ulang melalui m-commerce. Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Govindan et al, (2008).

Hasil penelitian tentang pengaruh trust terhadap repurchase intention terbukti ada pengaruh positif. Hal ini dapat terjadi karena konsumen akan menggunakan kembali melakukan pembelian ulang melalui m-commerce setelah percaya m-commerce aman dan tidak memiliki ancaman privasi. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Govindan et al, (2008).

Hasil penelitian tentang pengaruh satisfaction terhadap repurchase intention terbukti ada pengaruh positif. Hal ini dapat terjadi karena konsumen yang merasa puas terhadap m-commerce akan melakukan pembelian ulang. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Lee dan Jun (2007).

BAB V

PENUTUP Pada bab ini diuraikan tentang hal-hal yang terkait dengan kesimpulan hasil penelitian, keterbatasan penelitian dan saran peneliti untuk perusahaan dan penelitian kedepan. A. KESIMPULAN

Page 28: ANTECEDENT REPURCHASE INTENTION PELANGGAN PADA PENGGUNAAN M-COMERCE DALAM … · 2013-07-17 · merupakan metode statistik yang dipilih untuk memecahkan masalah yang dirumuskan dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  28

Dari hasil penelitian mengenai pengaruh persepsi dan sikap terhadap minat beli konsumen, dan dari hasil yang telah dilakukan oleh peneliti pada bab IV dengan menggunakan metode analisis Structural Equation Modelling (SEM), dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Contextual perceived value berpengaruh signifikan terhadap repurchase intention. 2. Contextual perceived value berpengaruh signifikan terhadap customer satisfaction. 3. Perceived usefulness tidak berpengaruh signifikan terhadap repurchase intention. 4. Perceived usefulness berpengaruh signifikan terhadap customer satisfaction. 5. Perceived ease of use berpengaruh signifikan terhadap customer satisfaction. 6. Perceived ease of use berpengaruh signifikan terhadap repurchase intention. 7. Trust berpengaruh signifikan terhadap repurchase intention. 8. Customer satisfaction berpengaruh signifikan terhadap repurchase intention.

B. KETERBATASAN PENELITIAN

Isu penelitian yang diungkap adalah repurchase intention pada penggunaan m-commerce. Pemilihan ini berdampak pada generalisasi studi yang bersifat terbatas. Hal ini mengindikasi bahwa perlu kecermatan terhadap karakteristik obyek yang distudi agar tidak terjadi kesalahan dalam merumuskan kebijakan. Selain itu, penelitian ini juga masih terbatas dalam lingkup Mahasiswa Fakultas Ekonomi UNS sehingga dimungkinkan belum dapat mewakili perilaku konsumen pada berbagai setting di Indonesia. Untuk itu perlu kehati-hatian dalam mencermati karakteristik responden yang distudi jika diaplikasikan pada setting yang berbeda.

C. IMPLIKASI

1. Implikasi Teoritis Metode riset yang dikembangkan dalam studi ini berlatarbelakang budaya

keperilakuan konsumen Indonesia, khususnya Mahasiswa Fakultas Ekonomi UNS. Hal ini yang diperkirakan menjadikan studi ini mempunyai keunikan yang dapat memberikan perspektif yang berbeda dalam studi-studi di bidang marketing. Dengan demikian, studi ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi dalam mendiskusi konsep-konsep repurchase intention dalam hal penggunaan M-commerce.

Page 29: ANTECEDENT REPURCHASE INTENTION PELANGGAN PADA PENGGUNAAN M-COMERCE DALAM … · 2013-07-17 · merupakan metode statistik yang dipilih untuk memecahkan masalah yang dirumuskan dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  29

2. Implikasi Studi Lanjutan Model yang dikembangkan bertumpu pada metode riset yang terbatas ruang

lingkupnya pada niat melakukan pembelian ulang dengan menggunakan M-commerce. Hal ini diperkirakan berdampak pada daya terap model yang bersifat terbatas. Keterbatasan ini mengisyaratkan perlunya studi lanjutan untuk menggeneralisasinya pada konteks yang lebih luas, sehingga konsep-konsep yang dimodelkan dapat ditingkatkan generalisasinya.

3. Implikasi Praktis Studi ini berimplikasi pada suatu tindakan pemasar untuk mencermati variabel-

variabel keputusan yang menjadi pertimbangan konsumen untuk membentuk repurchase intention pada penggunaan M-commerce. Variabel-variabel yang dipertimbangkan penting oleh konsumen adalah contextual perceived value, perceived usefulnes, perceived ease of use, satisfaction, dan trust. Dengan demikian, pemasar dapat menciptakan stimulus-stimulus yang dapat membangun variabel tersebut untuk meningkatkan niat konsumen untuk membeli produk atau jasa menggunakan M-commerce tersebut. Stimulus-stimulus yang dimaksud adalah pemasar harus memperhatikan pembuatan iklan produknya sehingga bisa mengena pada konsumen sasaran yang akan mengakibatkan meningkatnya minat beli ulang konsumen. Hal itu bisa dilakukan dengan kreativitas dalam pembuatan iklan, misalnya dengan penggunaan kata-kata yang mudah diingat yang tepat yang akan memberikan kesan positif pada konsumen sasaran.