antropologi dan gizi

29
Antropologi dan Gizi Fadly Husain Jurusan Sosiologi dan Antropologi Unnes http://fadlyunnes.wordpress.com

Upload: meiigha-nyr-wanna

Post on 14-Dec-2015

182 views

Category:

Documents


46 download

DESCRIPTION

PPT Antropologi Gizi

TRANSCRIPT

Page 1: Antropologi Dan Gizi

Antropologi dan GiziFadly Husain

Jurusan Sosiologi dan Antropologi Unneshttp://fadlyunnes.wordpress.com

Page 2: Antropologi Dan Gizi

MateriPerbedaan antara ilmu gizi, antropologi gizi

& antropologi kesehatan ttg gizi

Page 3: Antropologi Dan Gizi

Antropologi Gizi……Sebuah bidang dalam lapangan antropologi yg

menggabungkan antara ilmu gizi dengan antropologi

Fokus perhatiannya adalah gejala2 antropologi yg mengganggu status gizi manusia.

Aspek penting dalam kajian antrop gizi adalahSifat sosial,budaya & psikologis dari makanan (yaitu

peranan sosial-budaya dari makanan yg berbeda dgn peranan gizinya.

Cara2 dimensi2 psiko-sosio-budaya dari makanan berkaitan dgn masalah gizi yg cukup tertama masyarakat tradisional.

Page 4: Antropologi Dan Gizi

Mengapa penting antrop gizi?Tingginya angka gizi buruk dan kekurangan giziCerminan angka kelaparan yg juga sangat tinggi

Penyebab kekurangan gizi adalah Produksi makanan yang kurang dibandingkan jumlah penduduk yg ada dan kebiasaan2 makanan yang buruk.

Akibat dari kekurangan gizi adalah menurunnya daya tahan tubuh terhadap infeksi dan kerusakan otak yg permanen

Page 5: Antropologi Dan Gizi

Solusinya….???Metode 2 pertanian diberbaiki sebagai cara

untuk meningkatkan produksi makanan, meski demikian dengan cara ini ada dampak lain yang juga akan berimplikasi pada kesehatan dan kematian.

Memahami secara mendalam kebiasaan2 makan masyarakat untuk bahwa makanan tidak hanya sebagai sumber asupan gizi namu terdapat makna simbolis di dalamnya.

Page 6: Antropologi Dan Gizi

Makanan dalam Konteks Budaya (Foster & Anderson)

Kebudayaan menentukan makananNafsu makan dan laparPengklasifikasian makanan oleh masyarakatPeran Simbolik makanan

Makanan Sebagai ungkapan ikatan sosialMakanan sbg ungkapan dari kesetiakawanan

klpMakanan dan stressSimbolisme makanan dalam bahasa

Page 7: Antropologi Dan Gizi

1.Kebudayaan menentukan makanan

Ilmu gizi : makanan (nutriment = konsep biokimia) adalah suatu produk organik dengan kualitas2 biokimia yg dapat dipakai oleh organisma yg hidup termasuk manusia untuk memepertahankan hidup.

Antropolog: makanan (food=konsep budaya) dibentuk secara budaya, makanan perlu legitimasi budaya.

Walaupun terdapat terdapat makanan yg penuh gizi namun dalam suatu masyarakat dianggap “bukan makanan” tdk akan dimakan meskipun sedang kelaparan.

Page 8: Antropologi Dan Gizi

2.Nafsu makan dan laparSelain makanan (food), makanan (meal) jg

dibatasi oleh budaya (kapan dimakan, terdiri dari apa dan bagaimana etika makan).

Nafsu makan (konsep budaya) : makanan apa yg diperlukan untuk memuaskannya yg berbeda dgn berbagai kebudayaan.

Lapar (konsep fisiologis): suatu kekurangan gizi yang dasar .

Page 9: Antropologi Dan Gizi

Contoh:Orang Amerika, pagi hari makan lebih

banyak dari orang eropa.Orang amerika lapar pada tengah hari, orang

meksiko perut keadan pasif hingga jam 4 sore.

Orang meksiko jam 9 malam makan malam.Di kolombia makanan padat sangat

dibutuhkan (karena terletak pd daerah ketinggian).

Page 10: Antropologi Dan Gizi

3. Pengklasifikasian makanan oleh masyarakatKlasifikasi menurut apa yg layak bagi waktu2

makan yg resmi.Makanan ringan di antara waktu makanMenurut status dan prestiseMenurut pertemuan sosial, usia, keadaan

sakit dan sehatMenurut nilai2 simbolik serta ritual.

Page 11: Antropologi Dan Gizi

ContohAmerika : telur goreng untuk sarapan, telur

dadar disantap semua waktu makan.Kaum miskin kulit putih dan hitam amerika :

makanan yang berperstise aadalah makanan yg warnanya terang.

Makanan yg bermutu adalah makanan yang dibungkus dan diiklankan secara luas.

Tingkatan2 siklus kehidupan (makanan sebelum & sesudah melahirkan), makanan berat & ringan, Kuat & tdk kuat, panas & dingin.

Page 12: Antropologi Dan Gizi

4. Peran Simbolik makananMakanan Sebagai ungkapan ikatan sosial

Menawarkan makanan = menawarkan kasihsayang & persahabatan

Menolak makananMakanan sbg ungkapan dari kesetiakawanan klp

Makan bersama = keakraban keluargaThanksgiving, soul food (afro amerika)

Makanan dan stressOrg barat suka makanan yg dibekukan, makanan

kaleng, makanan dlm kotak, ngemil dll.Simbolisme makanan dalam bahasa

Kualitas2 makanan = kualitas manusia. Panas,dingin, manis, pedas, enak dipandang, semangat tempe

Page 13: Antropologi Dan Gizi

Pembatasan budaya terhadap kecukupan gizi

Kegagalan melihat hubungan antara makanan dengan kesehatanTidak ada konsep tentang perbedaan nilai gizi

dari bahan2 makananMasyarakat percaya bahwa kuantitas makanan

yg cukup adalah pentingMakanan pokok yang mengenyangkan tapi

mengakibatkan gizi buruk bagi yg memakannya.

Pada waktu seseorang sakit, makanan2 yg sangat dibutuhkan oleh si pasien tdk diberikan

Page 14: Antropologi Dan Gizi

Memperbolehkan seseorang makan berbagai jenis makan pd saat sehat dan membatasi makanan pd saat sakit.

Makanan juga dibatasi pada saat kehamilan dan setelah melahirkan

Usia atau kondisi seseorang dapat dipakai sebagai alasan melarang makanan2 tertentu.

Kegagalan untuk mengenali kebutuhan gizi pd anakMemberi makanan pd anak2 bukan untuk

membuat sehat melainkan karena mereka sehat.Ketika sehat diberi daging,susu & kacang2an

namu pd saat sakit diare hanya diberi bubur (karbohidrat).

Page 15: Antropologi Dan Gizi

5 Types of food classification systems (Cecil Helman)

FOOD VERSUS NON-FOODSACRED VERSUS PROFAN FOODPARALLEL FOOD CLASSIFICATIONFOOD USED AS MEDICINE, AND MEDICINE

AS FOODSOCIAL FOOD (WHICH SIGNAL

RELATIONSHIP, STATUS, OCCUPATION, GENDER, OR GROUP IDENTITY)

Page 16: Antropologi Dan Gizi

1. FOOD VERSUS NON-FOODEdible (suitable or safe for eating )&

IndedibleContoh in Britain, snakes, squirrel, dogs,

cats, mices are all edible but rarely classified as food.

In France: snails and frogs’ legs are food

Page 17: Antropologi Dan Gizi

2. SACRED VERSUS PROFAN FOODSacred food refer to those foodstuffs the use

of which is validated by religious beliefs.Profan food : foodstuffs expressly forbidden

by the religion. Profan food is also seen as unclean and dangerous to health. Profan food is also forbid physical contact with it.

Example : Jewish Yom Kippur ( a 24-hour fast), and Muslim fast of ramadhan (a mounth). Hindusm (2-3 days a week fasting) eating only “pure” food such as milk,fruit,nuts, cassava,patatoes.

Page 18: Antropologi Dan Gizi

Klasifikasi makanan tabu menurut agama & kepercayaanHinduism, orthodox hindu tdk akan

membunuh atau memakan binatang khsususnya Sapi. Hanya susu sapi yang dapat dimakan.

Islam dilarang makan babiJudaism: all pig products are forbidden, fish

without fins and scales.etc

Page 19: Antropologi Dan Gizi

3. PARALLEL FOOD CLASSIFICATION

The devision of all foodstuffs into two main groups, usually called ‘hot and cold’.

It represents the humoral theory of physiology (latin america), yin & yang (china), Ayurvedic (india).

Page 20: Antropologi Dan Gizi

Hot-Cold classification 0f food among Puerto Rican (Harwood)

Hot•Alcoholic Beve•Chilli peppers•Chocolate•Coffee•Tobacco•Garlic

Cool (neutral)

•Bootled Milk•Chicken•Fruit•Honey•Salt

Cold•Avocado•Bananas•Coconut•Sugar•White Beans

Page 21: Antropologi Dan Gizi

Hot-Cold classification of foods among Indians (Hunt, 1976)

Hot• Wheat• Potato• Fish• Buffalo milk• Chicken• Green Mango• etc

Cold•Rice•Cow’s Milk•Peas•Beans•Onions•Spinach•Bananas•Lemons•Guava

Page 22: Antropologi Dan Gizi

4. FOOD USED AS MEDICINE, AND MEDICINE AS FOODDi amerika seorang wanita menyusui percaya

bahwa red raspberry tea untuk memperbayak ASI.

Juga mereka mencegah makan makanan ACID FOOD.

Penyakit Darah tinggi diobati dengan minum lemon juice.

Darah rendah memperbanyak makan grape juice, red wine, liver, dan red meat.

Terdapat banyak penggunaan tanaman/tumbuhan baik sebagai obat maupun sbg makanan.

Page 23: Antropologi Dan Gizi

5. SOCIAL FOOD

Symbolic (relationships)LanguageSocial status (prestige foods)Group Identity (ethnic, religious etc)

Page 24: Antropologi Dan Gizi

Gizi dan Perubahan Budaya

Gizi buruk/Kuran

g gizi

Masuknya tanaman Produksi

(coklat,kapas,tembakau)

Perubahan Pekerjaan jd

Buruh (bekerja dgn gaji)

Migrasi / urbanisasiPola konsumsi

berubah (dr subsisten jd ikan

kaleng,daging

Page 25: Antropologi Dan Gizi

Nilai ekonomi suatu makanan semakin tinggi

Nilai gizinya semakin rendah

Page 26: Antropologi Dan Gizi

Ekologi & Ekonomi Nutrisi

Rural Nutrition

• Primary determinated by ecology

• High altitude,hunting&gather,farming

Urban Nutrition

•Tied to economic inequality•Poverty & population growth

Malnutrition:

Too much food or the

wrong kinds of food,

Not enough food

Page 27: Antropologi Dan Gizi

Saniyo women prepare sago starch

for cooking.PHOTO BY WILLIAM H. TOWNSEND.

TABLE 5.1Grams of Protein per 100 Kilocalories in Certain FoodsSago 1Cassava (manioc) 1Sweet potato 1Rice, highly milled 2Maize 3Wheat 3Soybeans 9Milk, human 2Milk, cow’s, whole 5Milk, cow’s, skim 10Beef, lean 9Poultry 14Fish, freshwater 19

Application: If one were to eat enough sweet potatoes to provide 2,000 kilocalories per day, one would get 20 grams of protein. If one were to eat enough wheat to provide 2,000 kilocalories per day, one would get 60 grams of protein in the wheat.

Source: Data recalculated from B. S. Platt, “Table of Representative Values of Foods Commonly Usedin Tropical Countries” (London: Medical Research Council, Special Report Series, No. 302, 1962).

Page 28: Antropologi Dan Gizi

Sehingga the focus will be on food

the way it is produced in different ecosystems,

the way it is prepared in different cultures,

the way it is distributed in different economies

Page 29: Antropologi Dan Gizi

ReferensiFoster, Gerge M., Barbara G. Anderson. 1986.

Antropologi Kesehatan. Jakarta: UI PressHelman, Cecil. 1984. Culture, Health and

Illness. Bristol: John Wright & SonMcElroy, Ann & Patricia K. Towsend. 1985.

Medical Anthropology In Ecological Perspective. Colorado: Westview Press

Messer, Ellen. 1984. Anthropological Perspectives on Diet. Ann. Rev. Anthropol, 13:205-49.