aplikasi teknik nuklir untuk studi …digilib.batan.go.id/e-prosiding/file...

9
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan Limbah VI Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK ISSN 1410-6086 APLIKASI TEKNIK NUKLIR UNTUK STUDI GEOKRONOLOGI SEDIMEN DI PERAIRAN P ANTAl LOKASI TAP AK PL TN UJUNG LEMAHABANG, SEMENANJUNG MURIA Heni Susiati*, Ali Arman Lubis**, Yarianto SBS*, Fepriadi*, Sarmin* *) Pusat Pengembangan Energi Nuklir - BATAN **) Pusat Aplikasi Teknologi Iradiasi - BATAN ABSTRAK Penyelidikan geokronologi dari 8 coring sedimen yang dikumpulkan dari perairan pantai Semenanjung Muria telah dilakukan dengan menggunakan radionuklida alam 210Pb sebagai perunut melalui analisis profil akumulasi unsupported 210Pb dalam sedimen. Sampel sedimen coring diambil menggunakan gravity core dari 8 lokasi di daerah perairan pantai Semenanjung Muria, dan dilakukan preparasi serta analisis dengan spektrometer alpha. Hasil analisis unsupported 210Pb menunjukkan bahwa lapisan paling bawah yang dapat ditentukan dengan metode radionuklida alam 210Pbyaitu pada kedalaman coring sediment antara 19 - 28 cm mempunyai umur 96 - 128 tahun. ABSTRACT This investigation of geochronology of eight sediment cores, collected from Muria peninsula coastal has been carried out using natural radionuclide 2/OPbas a tracer through the sediment accumulation profile of unsupported 2/0Pb. Sediment samplse were collected using gravity core from 8 locations in Muria Peninsula coastal area. Sample was prepared and then analyzed using alpha spectrometer. The result of unsupported 2/0Ph analysis shows that at statios with the depth of 19 - 28 em the sediment are 96 - 128 year old. PENDAHULUAN Salah satu kriteria pemilihan tapak PL TN adalah aman dari faktor penolak (exclusion factors). Disamping itu juga dipertimbangkan factor kecocokan (suitability factor) karena akan mempengaruhi biaya konstruksi dan operasi PL TN. Dinamika transport! angkutan sedimen pantai di tapak PLTN dimana sebagian besar PLTN dibangun tidak jauh dengan sumber air terbuka seperti perairan pesisir laut yang digunakan sebagai fasilitas air pendingin sebelum proses pembangunan perlu dilakukan evaluasi yang mendalam. Perairan Ujung Lemahabang sebagai calon tapak PLTN saat ini telah mengalami proses abrasi yang cukup mengkawatirkan. Hal ini dikarenakan pesatnya pertumbuhan industri, seperti adanya PL TU Tanjungjati, penambangan pasir besi dan kepadatan penduduk. Proses sedimentasi akan menyebabkan terjadinya pendangkalan yang cukup tinggi sehingga akibatnya dapat mengganggu kegiatan kegiatan lalu lintas transportasi peralatan berat di perairan laut ke lokasi tapak pad a waktu konstruksi PLTN, sehingga permasalahan sedimentasi harus dievaluasi dalam rencana pembangunan PLTN. Sehubungan dengan hal tersebut maka pada studi ini akan 14] dilakukan pemodelan transport sedimen di perairan tersebut dalam rangka persiapan pembangunan PL TN di Indonesia. Penentuan umur sedimen sedimen dengan teknik radioisotop alam 210Pb telah digunakan secara luas baik di danau maupun di perairan laut. Pengukuran aktivitas spesifik 210Pb pada lapisan sedimen coring dapat menentukan umur sedimen hingga sekitar ISO tahun ke masa lampau. Sehin§ga penentuan umur sedimen dengan 21Pb sangat sesuai untuk digunakan sebagai tool untuk kajian perubahan dan kejadian dalam periode dimana aktivitas manusia mulai memberi dampak pada Iingkungan dengan adanya perubahan yang signifikan pada Iingkungan sekitar. Radionuklida 210Pb adalah salah satu anak luruh 238U, keberadaannya dalam sedimen berasal dari proses: (I). 226Ra meluruh dan terbentuk gas 222Rn yang terpancar ke udara hingga terbentuk 210Pb excess (unsupported), kemudian turun ke permukaan dan berikatan dengan partikel suspensi dan mengendap bersamaan membentuk lapisan sediment; (2) yang terbentuk karena adanya peluruhan 226Ra yang terdapat dalam sedimen tersebut melalui proses kesetimbangan dan meluruh menjadi 210Pb(supported).

Upload: duongngoc

Post on 05-Feb-2018

244 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: APLIKASI TEKNIK NUKLIR UNTUK STUDI …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Lingkungan/Limbah_IV... · Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan Limbah VI ... dengan

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan Limbah VIPusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATANPusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK

ISSN 1410-6086

APLIKASI TEKNIK NUKLIR UNTUK STUDI GEOKRONOLOGI SEDIMENDI PERAIRAN P ANTAl LOKASI TAP AK PL TN UJUNG LEMAHABANG,

SEMENANJUNG MURIA

Heni Susiati*, Ali Arman Lubis**, Yarianto SBS*, Fepriadi*, Sarmin**) Pusat Pengembangan Energi Nuklir - BATAN**) Pusat Aplikasi Teknologi Iradiasi - BATAN

ABSTRAK

Penyelidikan geokronologi dari 8 coring sedimen yang dikumpulkan dari perairan pantaiSemenanjung Muria telah dilakukan dengan menggunakan radionuklida alam 210Pb sebagai perunut melaluianalisis profil akumulasi unsupported 210Pb dalam sedimen. Sampel sedimen coring diambil menggunakangravity core dari 8 lokasi di daerah perairan pantai Semenanjung Muria, dan dilakukan preparasi sertaanalisis dengan spektrometer alpha. Hasil analisis unsupported 210Pb menunjukkan bahwa lapisan palingbawah yang dapat ditentukan dengan metode radionuklida alam 210Pbyaitu pada kedalaman coring sedimentantara 19 - 28 cm mempunyai umur 96 - 128 tahun.

ABSTRACT

This investigation of geochronology of eight sediment cores, collected from Muria peninsulacoastal has been carried out using natural radionuclide 2/OPbas a tracer through the sediment accumulationprofile of unsupported 2/0Pb. Sediment samplse were collected using gravity core from 8 locations in MuriaPeninsula coastal area. Sample was prepared and then analyzed using alpha spectrometer. The result ofunsupported 2/0Ph analysis shows that at statios with the depth of 19 - 28 em the sediment are 96 - 128 yearold.

PENDAHULUAN

Salah satu kriteria pemilihan tapakPLTN adalah aman dari faktor penolak(exclusion factors). Disamping itu jugadipertimbangkan factor kecocokan(suitability factor) karena akanmempengaruhi biaya konstruksi dan operasiPLTN. Dinamika transport! angkutansedimen pantai di tapak PLTN dimanasebagian besar PLTN dibangun tidak jauhdengan sumber air terbuka seperti perairanpesisir laut yang digunakan sebagai fasilitasair pendingin sebelum proses pembangunanperlu dilakukan evaluasi yang mendalam.Perairan Ujung Lemahabang sebagai calontapak PLTN saat ini telah mengalami prosesabrasi yang cukup mengkawatirkan. Hal inidikarenakan pesatnya pertumbuhan industri,seperti adanya PLTU Tanjungjati,penambangan pasir besi dan kepadatanpenduduk. Proses sedimentasi akanmenyebabkan terjadinya pendangkalan yangcukup tinggi sehingga akibatnya dapatmengganggu kegiatan kegiatan lalu lintastransportasi peralatan berat di perairan lautke lokasi tapak pad a waktu konstruksiPLTN, sehingga permasalahan sedimentasiharus dievaluasi dalam rencana

pembangunan PLTN. Sehubungan denganhal tersebut maka pada studi ini akan

14]

dilakukan pemodelan transport sedimen diperairan tersebut dalam rangka persiapanpembangunan PLTN di Indonesia.

Penentuan umur sedimen sedimen

dengan teknik radioisotop alam 210Pbtelahdigunakan secara luas baik di danau maupundi perairan laut. Pengukuran aktivitasspesifik 210Pb pada lapisan sedimen coringdapat menentukan umur sedimen hingga

sekitar ISO tahun ke masa lampau. Sehin§gapenentuan umur sedimen dengan 21Pbsangat sesuai untuk digunakan sebagai tooluntuk kajian perubahan dan kejadian dalamperiode dimana aktivitas manusia mulaimemberi dampak pada Iingkungan denganadanya perubahan yang signifikan padaIingkungan sekitar.

Radionuklida 210Pb adalah salah satu

anak luruh 238U, keberadaannya dalamsedimen berasal dari proses: (I). 226Rameluruh dan terbentuk gas 222Rn yangterpancar ke udara hingga terbentuk 210Pbexcess (unsupported), kemudian turun kepermukaan dan berikatan dengan partikelsuspensi dan mengendap bersamaanmembentuk lapisan sediment; (2) yangterbentuk karena adanya peluruhan 226Rayang terdapat dalam sedimen tersebutmelalui proses kesetimbangan dan meluruhmenjadi 210Pb(supported).

Page 2: APLIKASI TEKNIK NUKLIR UNTUK STUDI …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Lingkungan/Limbah_IV... · Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan Limbah VI ... dengan

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan Limbah VI

Pusat Teknologi Limbah RadioaktifBATANPusat Penelitian Ilmu Pengetahllan dan Teknologi-RISTEK

ISSN 1410-6086

Penelitian ini bertujuan untuk estimasiumur sediment menggunakan radionuklidaalam Pb-201 sebagai perunut melaluianalisis profil unsupported Pb-210 dalamsedimen coring daerah Semenanjung Muriasebagai data dasar dalam persiapanpembangunan PL TN Muria.

BAHAN DAN METODE

Penelitian dilakukan di daerah pesisirSemenanjung Muria yang direncanakansebagai lokasi untuk pembangunan PLTN.Sampel sedimen core diambil pada bulanJuni 2007 dengan titik sampling sepertiterlihat pada Gambar 1. Data lengkappengambilan sedimen core dicantumkanpada Tabel1.

LEGENDA

• Cluing.dbf

KJr·lulhshp

N·70 ..50N''''~oN-30 .. 20/"';.20 .. 10

·to- 0

/\/Adm_ktdshp;\/ Adm_UIl.lllp

:"..; Adm_mlu.pConlou'ofTlilhltl,fllttl'y.dbfIV .". ~ON·i5O.-3ON-30--20.'\/:~:: ~to

ElSn'':'Pln.JhpE2]Eksk"'sbhpIVAdlTl_ktm.,II,

~"\:;::::~:~~~:hP

SEDIMENT COR ING

Mei 2007

kerjasamaPPENdan

PATIR

4 o 8 Kilometers

Gambar 1. Peta lokasi pengambilan sampel sedimen coring (titik I sampai dengan II) di daerahPesisir Semenanjung Moria.

142

Page 3: APLIKASI TEKNIK NUKLIR UNTUK STUDI …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Lingkungan/Limbah_IV... · Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan Limbah VI ... dengan

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan Limbah VIPusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN

Pusat Penelitian Ilmll Pengetahuan dan Teknologi-RlSTEK

Tabell. Data sedimen core.

ISSN 1410-6086

TitikPosisiPanjangKedalaman

Remarkssampling LintangBujursampel (em)(m)

J.

06u 23' 99,3"I IOu 56' 06,7"44,53,5Stl

2.06° 23' 42,2"110° 54' 27,5"474,5St2

3.

06°23' 18,4"110° 52' 48,2"438,5St3

4.

06°23' 32,6"110°50' 16,7"36,59,5St4

5.

06° 24' 01,0"110° 47' 06,0"35,511,5St5

6.

06° 22' 30,3"110° 47' 09,0"5024,5St6

7.

06° 24' 00,2"110°45' 11,2"4321St7

8.

06° 25' 49,1"110° 44' 0 I ,7"4612St8

Pengambilan sampel dilakukan padabulan Juni 2007 di daerah pesisirSemenanjung Muria. Sampel sedimen coringdiambil menggunakan gravity core daribahan stainles teel (housing) yang bagiandalam dilapisi dengan pipa akrilik. Pipaakrilik berfungsi untuk menghindarikontaminasi logam berat pada sam pelsedimen. Sampel sedimen core didinginkandengan es batu untuk menghindari adanyapercampuran antar lapisan sedimen danposisi sedimen diupayakan selalu tegak.Sampel yang telah beku selanjutnyadipotong-potong setiap I cm pada bagianatas, 2 cm pada bagian tengah dan 3 cmpada bagian bawah.

Perlakuan sam pel selanjutnyadilaksanakan di laboratorium Kelautan dan

Kimia, Sidang Sumber Daya Alam danLingkungan, Pusat Aplikasi TeknologiIsotop dan Radiasi, SA TAN.

Setiap lapisan sedimen ditimbang beratbasah dan selanjutnya dilakukanpengeringan dengan oven pada suhu 60°Cselama sekitar 3 hari. Pengeringan bertujuanuntuk mendapatkan persentase kandunganair dalam sedimen. Sedimen yang telahkering, digerus dengan mortar hingga halusdan diambil 3 g untuk dianalisis kandungan210Pbdan I g untuk kandungan logam berat.Proses preparasi selanjutnya adalahdestruksi sedimen untuk analisis 210Pb.

Secara singkat adalah pad a 3 g sampelsedimen kering diteteskan larutan standar209pO sebagai tracer sebanyak 0,169 Sqsebagai tracer, ditambahkan 10 mLHCI(I: I), 10 mL HN03(J: I), 15 mL H20dan beberapa tetes H202 dan dipanaskanpad a suhu 80°C sal1lpai kering. Kemudianditambahkan 10 I1lL HCI (1:1) dan 40 I1lL1-/20 dan dipanaskan dan disaring. Filtrat

143

dipanaskan sampai kering hingga terbentukendapan dan ditambahkan 4 mL HCI (1:1)dan diaduk. Selanjutnya ditepatkanvolumenya menjadi 100 mL denganmenambahkan HCI 0,3N dan jugaditambahkan 400 mg asam askorbat. 50 mLdiambil untuk deposisi spontan 21OpOdan209pO pada tembaga (Cu) disk, sedangkansisanya sebanyak 50 mL digunakan untukpengukuran logam berat dengan metodeAAS.

Kedua isotop 21OpOdan 209pOdicacahdengan alpha spektrometer produksiCanberra dengan detektor PIPS (PassivetedImplanted Planar Silicon) area 450 mm2,resolusi 20keV dan kondisi vakum.

Pencacahan dilakukan selama sekitar 3 jamdan energi yang digunakan adalah 4,88 MeVuntuk 209pO(tracer) dan 5,305 MeV untuk2l0po. Pengukuran background dilakukanpada periode yang sarna dengan pengukuransampel dan hasilnya dikurangkan pada hasilpengukuran sampel.

Metode APN, 200 mg masing-masinglapisan sedimen core dari lokasi core 5, core7 dan core 8 dimasukkan kedalam vial

kantong plastik dan digunakan standarsedimen IAEA 405 sebagai pembanding.Sedimen diiradiasi di Reaktor Riset

Siwabessy, PRSG - SATAN, kawasanPUSPIPTEK Serpong.

Perhitungan aktivitas:

Aktivitas Pb-210 excess berubah

terhadap waktu sesuai dengan persamaan:

C = C(o}e-kt

dengan C(o) adalah konsentrasi Pb-2l0excess pada lapisan permukaan sedimen.Sehingga umur (t) lapisan sedimen adalah;

Page 4: APLIKASI TEKNIK NUKLIR UNTUK STUDI …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Lingkungan/Limbah_IV... · Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan Limbah VI ... dengan

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan Limbah VIPusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN

Pusat Pene/itian I/mu Pengetahuan dan Teknologi-RiSTEK

1 C(o)t=-ln-k C

ISSN 1410-6086

hingga 60% kecuali pada stasiun-3,stasiun-4 dan stasiun-5 hingga mencapai70% pada lapisan permukaan.

Kumulatif Pb-2IO excess A padalapisan sedimen yang dibawah lapisantertentu pada waktu t menggunakan rumus;

A = A(o)e-kt Dengan A(o) adalah jumlahtotal Pb-2 I 0 excess pada kolom sedimen, kadalah konstanta peluruhan Pb-210,

In (2)k = --, TII2 Pb-21O=22,3 tahun. A dan

T:.l:

A(o) dihitung dari penjumlahan Pb-21Oexcess sepanjang core. Sehingga umursedimen pada lapisan tertentu (lapisan x)adalah:

1 A(o)t=-ln­k A

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Porositas.

Hasil ana lisis persentase kandungan air(porositas) sedimen core ditampilkanpada Gambar 2a sampai denganGambar 2h. Kadar air pada semua corepada umumnya semakin berkurangdengan bertambahnya kedalaman,kecuali pada core stasiun-I dan stasiun­2. Hal ini menunjukkan bahwa terjadipemadatan lapisan sedimen pada lapisanbawah oleh lapisan sedimen diatasnya.Pad a stasiun-I dan stasiun-2, sedimendiambil berdekatan dengan muarasungai Tajung, Ujung Watu, padakedalaman hanya 3,5 m dan 4,5 m.Tingginya dinamika air akibat sepertipasang surut di daerah muara akanmempengaruhi pelapisan sedimen didaerah tersebut. Sedangkan pada coreyang lainnya diambil dari lokasi yangcukup dalam, sehingga pengaruh daripasang surut tidak sebesar di daerahmuara atau tepi laut. Sedimen pad aseluruh sam pel dari stasiun-I sampaidengan stasiun-8 mengandung lebihban yak lumpur halus (clay). Demikianjuga pada sepanjang core dari lapisanpermukaan hingga lapisan paling bawahpada masing-masing lokasi umumnyamengandung lebih ban yak clay.Kandungan air (porositas) pada seluruhsedimen core berkisar antara 40%

144

2. Umur sedimen.

Hasil pengukuran Pb-2 I 0 excess padamasing-masing sedimen core dari stasiun-Isampai dengan stasiun-8 dapat dilihat padaGambar 3a sampai Gambar 3h. Profil Pb­2 I0 excess umumnya berfluktuasi padaseluruh core kecuali pada stasiun-6 yangmenurun secara linier dari permukaanhingga lapisan paling bawah. Berdasarkanpola kandungan Pb-210 excess tersebutmaka penentuan umur dan laju akumulasisedimen dilakukan dengan menggunakanmodel CRS (Constant Rate of Supply).Gambar 4 menunjukkan profilgeokronologi sedimen yang berada disepanjang perairan pantai SemenanjungMuria.

Umur sedimen bervariasi untuk seluruh

sedimen core seperti terlihat pada Gambar4a sampai Gambar 4h. Lapisan paling bawahyang dapat ditentukan dengan metoderadionuklida alam 210Pb yaitu padakedalaman (20-22) cm dari core stasi un-Iberumur hingga 128 tahun, sedangkanstasiun-2 pada kedalaman (25-28) cmberumur 103 tahun, stasiun-3 pad akedalaman (25-28) cm berumur 102 tahun,stasiun-4 pada kedalaman (19-21) tahunberumur 99 tahun, stasiun-5 pad a kedalaman(21-23) cm berumur III tahun, stasiun-6pada kedalaman (24-27) tahun berumur 98tahun, stasiun-7 pada kedalaman (17-19) cmberumur 72 tahun dan stasiun-8 padakedalaman (19-21) tahun berumur 96 tahun.

KESIMPULAN

Laju akumulasi sedimen di daerahpesisir Semenanjung Muria menunjukkanbahwa daerah sebelah timur tinggi yangmencapai hampir dua kali dibandingkandengan sebelah barat terutama setelah tahunI970-an. Sedangkan pada periodesebelumnya menunjukkan laju akumulasiyang hampir sarna yaitu antara (0,5 -I)kglm2.tahun untuk kedua daerah barat dantimur. Besarnya laju akumulasi sedimenkemungkinan karena kontribusi dari sungai­sungai yang bermuara ke daerahSemenanjung Moria serta kemungkinan

Page 5: APLIKASI TEKNIK NUKLIR UNTUK STUDI …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Lingkungan/Limbah_IV... · Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan Limbah VI ... dengan

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan Limbah VIPusat Teknologi Limbah RadioaktifBATANPusat Penelitian Ilmll Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK

ISSN 1410-6086

adanya abrasi di daerah pesisir timurSemenanjung Muria.

SARAN

Penelitian laju akumulasi sedimendi daerah Semenanjung Muria dilakukanmenggunakan radionuklida alam 2IOPb.Dalam metode ini belum diperoleh arahsedimentasi dan sumber dari sedimenterse but. Oleh karena itu disarankan untuk

menggunakan metode radioperunut buatan(tracer) seperti Ir-192, Sc-47 danradioperunut lainnya untuk mendapatkaninformasi yang lebih lengkap tentangsedimentasi di daerah Semenanjung Muria.Hal ini sangat penting dilakukan untukmendukung data sedimentasi dalam kegiatanrencana pembangunan PLTN di daerahSemenanjung Muria. Selanjutnya penelitiandengan teknik perunut buatan dapatdigunakan untuk mendapatkan potadistribusi dan arah pergerakan polutan di airlaut. Disamping itu dengan teknik perunutbuatan tersebut akan memberikan informasitentang laju sedimentasi dan arah pergerakansedimen dalam kaitannya dengankemungkinan adanya kontribusi dari PLTUyang lokasinya sangat berdekatan denganrencana lokasi PLTN, yang kemungkinanPLTU juga memberikan perubahan terhadaplingkungan sekitar pesisir SemenanjungMuria.

DAFT AR PUST AKA

1. Crickmore, MJ., Tazioli, G.S.,Appleby, P.G., and Oldfield, P., Theuse of nuclear techniques in sedimenttransport and sedimentation problems,International Hydrological Programme,UNESCO, (I 990).

2. IAEA-TECDOC 298, Radioisotopes insediment studies, (I983).

3. Sanchez-Cabeza, J.A., Masque, P.,Schell, W.R., Palanques, A., Valiente,M., Palet, C., Obiol, R.P., and Cano,J.P., Record of anthropogenicenvironmental impact in thecontinental shelf north of Barcelona

city, Proceeding of a symposium,IAEA, 1993.

4. Hancock, GJ. and Hunter, J.R, Use ofexcess 210Pband 228Thto estimate ratesof sediment accumulation and

bioturbation in Port Philip Bay,Australia, Marine and FreshwaterResearch, (1999).

145

5. Sanchez-Cabeza, J.A., Masque', P.,Ani-Ragolta, I., Merino, J., Frignani,M., Alvisi, F., Palanques, A. and Puig,P., Sediment accumulation rates in thesouthern Barcelona continental margin(NW Mediteranean Sea) derived rrom210Pband 137Cschronology, Progress inOceanograhpy, 44 (1999).

6. IAEA-TECDOC 1360, Collection andpreparation bottom sediment sampelsfor analysis of radionuclides and traceelements, July 2003.

7. Theng, T.L., Ahmad, Z. andMohammed A.R., Estimation ofsedimentation rates using 210Pb and21OpO at the coastal water of Sabah,Malaysia, Journal of Radioanalyticaland Nuclear Chemistry, vol 256, no.l,(2003).

8. Kumar, U.S., Navada, S.V., Rao, S.M.,Nachiappan, Rm.P., Kumar ,8.,Krishnamoorthy, T.M., Jha, S.K., andShukla, V.K., Determination of recentsedimentation rates and pattern in LakeNaini, India by 210Pband 137Csdatingtechniques, Applied Radiation andIsotopes, 51 (I 999).

9. Lubis, A.A., Yatim, S., Aliyanta, B.,dan Menry, Y., Estimasi lajuakumulasi sedimen daerah Teluk

Jakarta dengan teknik radionuklidaalam unsupported 210Pb, ProsidingSeminar Ilmiah Aplikasi TeknologiIsotop dan Radiasi, BATAN, 2004.

10. Arman A, dan MellawatiJ, PenentuanUranium dan Thorium Sedimen Laut

dengan Metode Aktif dan Pasif,Risalah Pertemuan Ilmiah Penelitian

dan Pengembangan Aplikasi Isotopdan Radiasi 200 I PATIR-BA TAN, 6-7November 200 I.

I I. Arman, A. dan Aliyanta, 8.,Preliminary study of Sediment Agesand Accumulation Rates in Jakarta

Bay Derived from Depth Profiles ofUnsupported 21OPb, Indonesian Journalof Chemistry, UGM, Yogyakarta,2006.

12. Arman, A., Distribution of Natural andAnthropogenic Radionulides inSurficial Sediment of Jakarta Bay,Jurnal SAINTIKA (Sain, Teknologidan Rekayasa), Vol :6 No: 2,September 2006, ISSN: 1412-2995,Akredatasi No: 23a1DIKTI/Kep/2004,Lembaga Penelitian Universitas NegeriMedan.

Page 6: APLIKASI TEKNIK NUKLIR UNTUK STUDI …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Lingkungan/Limbah_IV... · Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan Limbah VI ... dengan

Prosiding Seminar Nasiona/ Tekn%gi Pengolahan Limbah VIPusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATANPusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK

ISSN 1410-6086

13. Arman, A., Constant Rare of Sup{y(CRS) Model for Determining theSediment Accumulation Rates in theCoastal Area Using 2/0 Pb. Journal ofCoastal Development, Vol: 10 No: I,Oktober 2006, ISSN: 1410-5217,Akreditasi B, No:23a1DIKTI/Kep/2004, LembagaPenelitian Universitas Diponegoro danAsosiasi Oseanologi Indonesia.

14. Arman, A. Instrumental NeutronActivation Analysis (INAA) ofCisadane Estarine Sediments, JurnalNatur Indonesia, Vol. 10 no. 2,Oktober 2007, Akreditasi B, No52/D IKTI/Kep/2002, LembagaPenelitian Universitas Riau.

146

15. Arman, A. Pandu, W., Andayani, S.,dan Bambang, Umur dan LajuSedimentasi Daerah Perairan Laut

Padang, Sumatera Barat, Penelitianbersama Tsunami Early WarningSystem (TEWS) kordinasi Menristek,dengan Tim terdiri dari BPPT, BadanRiset Kelautan dan Perikanan, Dep.Kelautan, PATIR-BA T AN dan IPB,UNP AD, Laporan kegiatan, unpublish,2006.

Page 7: APLIKASI TEKNIK NUKLIR UNTUK STUDI …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Lingkungan/Limbah_IV... · Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan Limbah VI ... dengan

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan Limbah VIPusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATANPusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RiSTEK

ISSN 1410-6086

£

fi

"",.,..iU'{~)"W 'j!}

Ot

I ~23) .4,5

s,<;t>g

ij If)I<}U14,J,'14,11>

lIHb1I1·Z0

:ZU-:Y.I

22,,"4

J'4,;:6::f~'m~tJ'~

i:Ui)$lS:n<

Po roslta. (%}

!It! 60

~:a.~~ 11-1.!t~ 19·2:1

i!. ;!1·~323-<2:5

25282~i:H:U4434<>1$1.40

VI}'21<3~·551HI

!I. 11•• H·B,e. 1315i1 1~H7.~ 11'19;:;- 19·Ui! :.11 <23

2)'2S2!>·28lS<U:U·3434·3731·404043

20

Porosit •••(s)":0 (,() 80

Gambar 2a. Stasiun-l Gambar 2b. Stasiun-2 Gambar 2c. Stasiun-3

01LZ2':13,(1

4,,$

t"j7·9

g·n11··13JJ"'lS15·17t]·J919<21

at·!.:24·2121·30)(H3

"1>-36,5

20Porosit •••(%)

40 (,0 80

"o,""'it",. (~)40 La

0·112133·4­

4·S'>·i7'1

!I.]111-13Ll<1.~I•.HlH·I<.I

19·1.111·13~.;$~2G2&1'1;!f.FU

'illS ..!.

1'0'010114'("'"'

J4J W

Gambar 2d. Stasiun-4

poro.II'" (%)

.Il' W

Gambar 2e. Stasiun-5

I>orosil'" ('Ii)"!! NJ

]./"

Gambar 2f. Stasiun-6

:?3',~$25·-262311HH31--40~() -:" t 41,44

-ila",db

Gambar 2g. Stasiun-7 Gambar 2h. Stasiun-S

Gambar 2. Porositas Sedimen

147

Page 8: APLIKASI TEKNIK NUKLIR UNTUK STUDI …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Lingkungan/Limbah_IV... · Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan Limbah VI ... dengan

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan Limbah VIPusat Teknologi Limbah RadioakJif-BATAN

Pusat Peneli/ian llmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK

ISSN 1410-6086

0·1

'·21,33·'4-',-6"6..8. Q.~ IHOI H}-12i 12·14

14·161(..·1818·2020-2222-2424-26

Pb-210 excess (Bq/kc)

OS 10 152n2S303S

0-11-22··33-44-55'7"

7-9.• 9-11

D-o.ii" 11-133 o.

13~lS"3

15·1]- 17·19

19·2121-2323·2525··2828.3131··34

Pb-210 e<eess (Bq/kg)

o 20 40 60

Pb-210 excess (Bq/kg)

o 10 20 30 40

0·11-22-33·55-]7·9" 9-11.•~ 11'13o.3 13-'15

Io.

=.. ISM!"!I

1. 17-19

I

19-21 21·23 I23·25 i25·28

m •• 1

28-31 31-34

Gambar 3a. Stasiun-l

Pb·210 excess (Bq/kg)

o 10 20 30 40 50 60

0-1

1-22·33·44·5""

5-7.• g- 7·9~ 9-11~

~

11-·13

13-1515'1"117·1919·2121·2424-27

Gambar 3d. Stasiun-4

Gambar 3b. Stasiun-2

Pb·210 •• cess (Bq/kg)

o 5 10 15 20 25 30 35

01

1·22-33-Cc-55·]" .• ]·9~~

9·11

"11-13

1.

13-1515·171"1-1919·-2121-2323-2626-29

Gambar 3e. Stasiun-5

Gambar 3c. Stasiun-3

Pb-210 excess (Bq/kg)

o 20 40 60

0·1

1-22·44·66-8g·10""

.• 10·12~ii"

12·14~ 14-1f."

~16·18

182020·2222·2424··2727·3030··33

Gambar 3r. Stasiun-6

0-1

1-22-33-44-5""

5-7.•e-iii

7-93 o. 9-11" i 11-13

13-1515·1717·1919-2121-n

Pb-210 excess (Bq/kg)

o 5 10 15 20 2S 30[m

I

0-1

I

1-33·55~77··9

" .•g-

9-11

~11-13" ~13·15

15·17

..........)IPb-210 excess (Bq/kg)

0102030405060

Gambar 3g. Stasiun-7 Gambar 3h. Stasiun-8

Gambar 3. Profil Aktivitas Pb-21 0

148

Page 9: APLIKASI TEKNIK NUKLIR UNTUK STUDI …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Lingkungan/Limbah_IV... · Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan Limbah VI ... dengan

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan Limbah VIPusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATANPusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-R1STEK

ISSN 1410-6086

Umur (tahun)

2010 1970 1930 1890 1850

0·1

1..12·33··44-51::'

5·&g- ii 0·83 1;8·10i 10·12

12·1414·1616"1818·20

I

'~20--22

I 0·1

1··22··33-44··5;:

5·7

g.

7·9

ii 9·11~ 11·13]:

13-1515·1"71/·1919·2121-2323-2525~28

Umur (tahun)

2010 1980 1950 1920 1890

Umur (tahun)

2010 1980 1%0 1920 1890

01

1..22·33·55·]i:'7·9g- o;

HI~

11·13~-13··15

g- 15·17.::!.'17-1919··2121-2323.2525··28

Gambar 4a. Stasiun-l

Umur (tahun)

Gambar 4b. Stasiun-2

Umurltahun)

Gambar 4c. Stasiun-3

Umur (tahun)

0·1

1··22-.33-4x

4:·5

" a. 5·7~ I J¥<Ji9·11

11~1.313¥1515~lJ17··1919-21

2010 1970 193U lS9U 20lU197019301890.................... ,•••.•..•.............. ~..,..01

122·3J.44·5~5·7g.

~7·9

"9·11

n11·1.).2-

13,1515--1717·1919-212l-2J

2010197U19301890i................( ..............•.h .••••••••••• )

0·11·22·44·66-8

x " 8·10a. ~f

10-12

12·14i 14-1616·1818·2020-2222·242427

Gambar 4d. Stasiun-4

Umur (tahun)

2010 1970 19.30 1890

0·1

1·22-33~4x4·5" a.!C 5·7

13 ~ 7·9" "2-9·11

11·1313¥lSIS'1711'-19

Gambar 4g. Stasiun-7

Gambar 4e. Stasiun-5

Umur (tall un)

2UI0 1970 1930 1890

0·1

1-33·5S'}'"

'" 7·9a.!C13

9·11~ "I 11·13

13-1515-171719"1921

..

Gambar 411.Stasiun-8

Gambar 4f. Stasiun-6

Gambar 4. ProfiI geokronologi sedimen yang berada di sepanjang perairan pantaiSemenanjung Muria

149