askep gerontik rematik
TRANSCRIPT
-
8/8/2019 askep gerontik rematik
1/21
BAB I
PENDAHULUAN
A. PENDAHULUAN
Istilah rheumatism berasal dari bahasa Yunani, rhumatismoz , yang
berarti mukus; suatu cairan yang dianggap jahat, mengalir dari otak ke sendi
dan struktur lain tubuh sehingga menimbulkan nyeri. Beberapa penelitian
menunjukkan memang ada perubahan struktur mucine sendi
(mukopalisakarida, asam hialuronidonat) pada beberapa jenis penyakit
reumatik, sehingga istilah yang telah agak lama dipakai itu agaknya masih
sesuai sampai saat ini.
Setiap kondisi yang disertai nyeri dan kaku pada sistem
muskuloskeletal disebut rheumatik , termasuk penyakit jaringan ikat (penyakit
kolagen). Sedangkan istilah artritis, umumnya dipakai bila sendi merupakan
tempat utama penyakit rheumatik. Peradangan pada jaringan ikat, terutama
yang berdekatan dengan sendi atau otot dan tendon disebut fibrositis,
sedangkan iritasi jaringan ikat ibrosa di tempat melekatnya pada tulang
disebut entesopati.
!eumatologi adalah ilmu yang mempelajari penyakit sendi, termasuk
penyakit arthritis, ibrositis, bursitis, neuralgia dan kondisi lainnya yang
menimbulkan nyeri somantik dan kekakuan.
"ingga kini dikenal lebih dari #$$ macam penyakit sendi yang
seringkali memberikan gejala yang hampir sama. %leh karena itu pendekatan
diagnostik sangat diperlukan agar didapatkan diagnosis yang tepat, sehingga
akhirnya pasien memperoleh penatalaksanaan yang adekuat. Perlu diingat pula
bah&a gangguan reumatik dapat merupakan maniestasi artikular berbagai
penyakit dan sebaliknya beberapa penyakit reumatik mempunyai maniestasi
ekstra'artikular pada beberapa organ.
alam lebih dari dekade terakhir ini diketahui bah&a berbagai
penyakit remaik yang dianggap mempunyai dasar imunologik ternyata
1
-
8/8/2019 askep gerontik rematik
2/21
berkaitan dengan sistem hipokompatibilitas. Sistem ini ditentukan oleh aktor
genetik yang pada manusia dikenal sebagai "*+ ( Human Leukocyte Antygen)
tertentu. +ntigen "*+ adalah molekul pada permukaan sel yang siatnya
ditentukan oleh gen respon imun yang sangat polimoris yang letaknya ada
suatu kompleks pada kromosom o.- manusia.
Sampai saat ini, diketahui jenis antigen "*+ yang berbeda dalam
struktur dan ungsi
#. /olekul "*+ kelas I, yaitu "*+ +, B, 0 dan lokus'lokus lain yang
diekspresikan pada permukaan semua sel berinti dan berungsi dalam
presentasi antigen pada limosit 1 sitotoksik (023).
. /olekul "*+ kelas II yaitu "*+'!, 4 dan P dan diekspresikan
terutama pada makroag dan sel 1 yang akti dan berungsi
mempresentasikan antigen kepada limosit 1 helper (053).
Saat ini dapat dikatakan penggunaan pemeriksaan "*+ dalam klinik
masih terbatas. Pada banyak keadaan, antigen "*+ yang berkaitan dengan
penyakit juga terjadi relati sering pada penduduk normal sehingga spesiitas
penyakit berkurang. isamping itu tidak semua pasien yang sakit mempunyai
jenis "*+ yang berkaitan dengan penyakitnya sehingga sensitiitasnya
berkurang. 6aitan "*+ dengan penyakit juga berbeda'beda pada berbagai
etnik populasi. Penjelasan yang mungkin ats kaitan "*+ yang ber7ariasi dan
tidak lengkap ini adalah dengan ditemukannya beberapa alel "*+ yang
bereda tetapi mempunyai se8uensi (rentetan) asam amino polimoris yang
sama (hipotesis epitop bersama).
9alaupun sekarang dapat dilakukan pemeriksaan "*+ secar
molekular, sehingga dapat dideteksi urutan asam amino yang berkaitan
dengan penyakit, tetapi adanya rekuensi "*+ tertentu yang tinggi dalam
populasi normal masih membuat manaatnya terbatas sebagai uji klinis.
9alaupun begitu ada beberapa penyakit rematik yang dengan pemeriksaan
"*+ sekarang ini dapat merupakan inormasi klinis yang berguna untuk
diagnosis dan prognosis dan dapat berperan lebih besar pada pengobatan di
masa yang akan datang.
2
-
8/8/2019 askep gerontik rematik
3/21
B. TUJUAN
Setelah mahasis&a membaca makalah ini, mahasis&a dapat mengerti dan
memahami tentang penyakit +rtritis !eumatoid mulai dari pengertian, etiologi
sampai prognosis.
3
-
8/8/2019 askep gerontik rematik
4/21
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
+rtritis !heumatoid (+!) merupakan suatu penyakit inlamasi
sistemik kronik yang &alaupun maniestasi utamannya adalah poliartritis yang
progresi, akan tetapi penyakit ini juga melibatkan seluruh organ tubuh. Pada
umumnya selain gejala artikular, +! dapat pula menunjukkan gejala
konstitusional berupa kelemahan umum, cepat lelah atau gangguan organ non
artikular lainnya.
Penyakit ini adalah salah satu dari sekelompok penyakit jaringan ikat
dius yang diperantarai oleh imunitas dan tidak diketahui penyababnya.
+rtritis reumatoid kira'kira : kali lebih sering menyerang perempuan
daripada laki'laki. Insiden meningkat dengan bertambahnya usia, terutama
pada perempuan. Insedens puncak adalah antara usia 5$ sampai -$ tahun.
B. ETIOLOGI
Penyebab +! sampai sekarang belum diketahui. Beberapa aktor di
ba&ah ini diduga berperan dalam timbulnya penyakit artritis rheumatoid.
#. aktor genetik dan lingkungan
1erdapat hubungan antara "*+'95 dengan +! seropositi yaitu
penderita mempunyai resiko 5 kali lebih banyak terserang penyakit ini.
4
-
8/8/2019 askep gerontik rematik
5/21
. "ormon seks
aktor keseimbangan hormonal diduga ikut berperan karena
perempuan lebih banyak menderita penyakit ini dan biasanya sembuh
se&aktu hamil.
-
8/8/2019 askep gerontik rematik
6/21
sendi, serta dilepaskan bersama sama dengan radikal % dan metabolit
asam arakidonat oleh leukosit polimoronuklear dalam cairan sino7ial.
Proses ini diduga adalah bagian dari respon autoimun terhadap antigen
yang diproduksi secara lokal estruksi jaringan juga terjadi melalui kerja
panus reumatoid. Panus merupakan jaringan granulasi atau 7askuler yang
terbentuk dari sino7ium yang meradang dan kemudian meluas ke sendi. i
sepanjang pinggir panus terjadi destruksi, kolagen, dan proteoglikan
melalui produksi en@im oleh sel di dalam panus tersebut.
C. PATOFISIOLOGI
Pada artritis reumatoid, reaksi autoimun (yang sudah dijelaskan
sebelumnya) terutama terjadi dalam jaringan sino7ial. Proses agositosis
menghasilkan en@im'en@im dalam sendi. An@im'en@im tersebut akan
memecah kogen sehingga terjadi edema, prolierasi membran sino7ial dan
akhirnya pembentukan pannus. Pannus akan menghancurkan tulang ra&an dan
menimbulkan erosi tulang. +kibatnya adalah menghilangnya permukaan sendi
yang akan mengganggu gerak sendi. %tot akan terkena karena serabut otot
akan mengalami perubahan degenerati dengan menghilangnya elastisitas otot
dan kekuatan kontraksi otot.
D. GAMBARAN KLINIS
+da beberapa gambaran klinis yang la@im ditemukan pada seseorang
artritis reumatoid. Cambaran klinis ini tidak harus timbul sekaligus pada saat
bersamaan oleh karena penyakit ini memiliki gambaran klinis yang sangat
ber7ariasi.
#. Gejala-gejala konstitusional, misalnya lelah, anoreksia, berat badan
menurun dan demam. 1erkadang kelelahan dapat demikian hebatnya.
. Poliartritis simetris terutama pada sendi perier termasuk sendi'sendi di
tangan, namun biasanya tidak melibatkan sendi'sendi interalang distal.
"ampir semua sendi diartrodial dapat diserang.
6
-
8/8/2019 askep gerontik rematik
7/21
-
8/8/2019 askep gerontik rematik
8/21
Gbr. 1 Tangan reumatoid dengan boutonniere dan deformitas leher
angsa. Terlihat poliartritis pada sendi tangan. Diantara perubahan
deformitas yang berat terdapat otot yang tidak digunakan dalam
“snubox” anatomik (antara ibu jari dan jari telunjuk.
E. KRITERIA DIAGNOSTIK
iagnostik artritis reumatoid dapat menjadi suatu proses yang
kompleks. Pada tahap dini mungkin hanya akan ditemukan sedikit atau tidak
ada uji laboratorium yang positi; perubahan apda sendi dapat minor; dan
gejala gejalanya dapat hanya bersiat sementara. iagnosis tidak hanya
bersandar pada satu karakteristik saja tetapi berdasarkan pada suatu e7aluasi
dari sekelompok tanda dan gejala. 6riteria diagnostik yang dipakai adalah
sebagai berikut
#. 6ekakuan pagi hari (lamanya paling tidak satu jam)
. +rtritis pada tiga atau lebih sendi
-
8/8/2019 askep gerontik rematik
9/21
iagnosis artritis reumatoid dikatakan positi apabikla sekurang'
kurangnya empat dari tujuh kriteria ini terpenuhi. Ampat kriteria yang
disebutkan terdahulu harus sudah berlangsung sekurang'kurangnya - minggu.
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1idak banyak berperan dalam diagnosis reumatoid, namun dapat
menyokong bila terdapat keraguan atau untuk melihat prognosis gejala pasien.
#. Pemeriksaan laboratorium
a. 0airan syno7ial
#) 6uning sampai putih; derajat kekeruhan menggambarkan
peningkatan jumlah sel darah putih; ibrin clot menggambarkan
kronisitas.
) #ucin clot . Bekuan yang berat dan menurunnya 7iskositas
menggambarkan penurunan kadar asam hyaluronat.
-
8/8/2019 askep gerontik rematik
10/21
)& +nti 00P antibodies positi telah dapat ditemukan pada +! dini.
*& +ntinuclear antibodies positi (#$F'=$F penderita) dengan titer
yang lebih rendah dibandingkan dengan *upus Aritematosus
Sistemik.
+& +nti'+ antibodies negati.
& Peningkatan 0!P, ibrinogen dan laju endap darah,
menggambarkan akti7itas penyakit.
& /eningkatnya kadar alpha% dan alpha) globulin sebagai acute
phase reactans.
.& /eningkatnya kadar K'gobulin menggambarkan
kenaikanEakselerasi dari katabolisme protein pada penyakit kronis.
/& 6adar komplemen serum normal; menurunnya kadar komplemen
dapat terjadi pada keadaan penyakit dengan gejala ekstra artikular
yang berat seperti 7askulitis.
0& +danya circulating immune comleLes serta ditemukan pada
penyakit dengan maniestasi sistemik.
. Pemerikasaan Cambaran !adiologik
Pada a&al penyakit tidak ditemukan, tetapi setelah sendi mengalami
kerusakan yang berat dapat terlihat penyempitan ruang sendi karena
hilangnya ra&an sendi. 1erjadi erosi tulang pada tepi sendi dan penurunan
densitas tulang. Perubahan ini siatnya tidak re7ersibel. Secara radiologik
didapati adanya tanda'tanda dekalsiikasi (sekurang'kurangnya) pada
sendi yang terkena.
10
-
8/8/2019 askep gerontik rematik
11/21
Gbr. ! "adiogram tangan reumatoid. #erhatikan penurungan jarak
sendi (panah hitam$ erosi kaput metakarpal (panah putih ke%il dan
tejadi deformitas sendi (panah putih besar.
G. PENATALAKSANAAN
#. Pengobatan /edis
Belum ada penyembuhan untuk +!. Penyakit biasanya berlangsung
seumur hidup, sehingga memerlukan penanganan seumur hidup pula.
9alaupun hingga kini belum berhasil didapatkan suatu cara pencegahan
dan pengobatan +! yang sempurna, saat ini pengobatan pasa pasien +!
ditujukan untuk
a. /enghilangkan gejala inlamasi akti baik lokal maupun sistemik
b. /encegah terjadinya destruksi jaringan
c. /encegah terjadinya deormitas dan memelihara ungsi persendian
agar tetap dalam keadaan baik
d. /engembalikan kelainan ungsi organ dan persendian yang terlibat
agar sedapat mungkin menjadi normal kembali.
alam pengobatan +! umumnya selau dibutuhkan pendekatan
multidisipliner. Suatu tim yang idealnya terdiri dari dokter, pera&at, ahli
11
-
8/8/2019 askep gerontik rematik
12/21
isioterapi, ahli terapi okupasional, pekerja sosial, ahli armasi, ahli gi@i
dan ahli psikologi, semuanya memiliki peranan masing'masing dalam
pengelolaan pasien +! baik dalam bidang edukasi maupun
penatalaksanaan pengobatan penyakit ini.
Beberapa jenis obat yang digunakan pada +! antara lain sebagai berikut
#. %bat +nti Inlamasi on Steroid (%+IS)
%bat ini diberikan sejak mulai sakit untuk mengatasi nyeri sendi akibat
proses peradangan. Colongan obat ini tidak dapat melindungi ra&an
sendi maupun tulang dari proses kerusakan akibat penyakit +!.
0ontoh obat golongan ini yaitu +setosal, Ibuproen, atrium
icloenak, Indometasin, +sam luenamat, Piroksikam, enilbutason,
dan atilakanon.
. 6ortikosteroid
%bat ini berkhasiat sebagai antiradang dan penekan reaksi imun
(imunosupresi), tetapi tidak bisa mengubah perkembangan penyakit
+!. 6ortikosteroid bisa digunakan secara sistemik (tablet, suntikan
I/) maupun suntikan lokal di persendian yang sakit sehingga rasa
nyeri dan pembengkakan hilang secara cepat. Pengobatan
kortikosteroid sistemik jangka panjang hanya diberikan kepada
penderita dengan komplikasi berat dan mengancam ji&a, seperti
radang pembuluh darah (7askulitis).
-
8/8/2019 askep gerontik rematik
13/21
penisilamin, Caram Amas ( Auro 1odium 2hiomalate, A12 ),
/ethotheLate, 0yclosporin'+ dan *eonomide.
5. %bat imunosupresi
%bat ini jarang digunakan karena eek samping jangka panjang yang
berat seperti timbulnya penyakit kanker, toksik pada ginjal dan hati.
=. Suplemen antiokdsidan
Mitamin dan mineral yang berkhasiat antioksidan dapat diberikan
sebagai suplemen pengobatan seperti beta karoten, 7itamin 0, 7itamin
A, dan selenium.
. Pengobatan 1radisional
Pera&atan dan pengobatan terhadap penyakit rheumatik adalah sebagai
berikut.
a. iusahakan agar badan dalam keadaan hangat.
b. Cunakan campuran garam # sendok makan, ta&as : sendok makan,
dan air rebusan sirih untuk merendamEmengompres bagian badan yang
terserang rheumatik.
c. aun seledri sebanyak #$ batang dimakan sebagai lalap.
d. aun kumis kucing sebanyak # genggam, daun meniran D batang,
temula&ak #$ potong, daun murbei # genggam, dan bidara upas # jari.
Semua bahan ini di rebus dalam air sebanyak gelas, kemudian
disaring untuk diminum airnya.
13
-
8/8/2019 askep gerontik rematik
14/21
e. engan obat gosok alami
#) +ir jeruk nipis, minyak kayu putih dan kapur sirih dicampur dan
digunakan untuk menggosok bagian tubuh yang sakit.
) aun kecubung &uluh = lembar dan kapur siri ditumbuk dan
digosokkan pada bagian tubuh yang sakit.
-
8/8/2019 askep gerontik rematik
15/21
Beberapa jenis makanan yang harus dihindari bagi semua penderita
rematik adalah sebagai berikut.
1. /inuman berarkohol, teh, kopi, coklat.
2. /entega, telur ayam negeri, rempah'rempah yang pedas.
3. 6ue'kue dari tepung dan gula putih.
4. Sayur kangkung, melinjo (daun dan buah), rebung dan daging.
J. PROGNOSIS
Pada umumnya pasien artritis reumatoid akan mengalami maniestasi
penyakit yang bersiat monosiklik (hanya mengalami satu episode artritis
reumatoid dan selanjutnya akan mengalami remisi sempurna). 1api sebagian
besar penyakit ini telah terkena artritis reumatoid akan menderita penyakit ini
selama sisa hidupnya dan hanya diselingi oleh beberapa masa remisi yang
singkat (jenis polisiklik). Sebagian kecil lainnya akan menderita artritis
reumatoid yang progresi yang disertai dengan penurunan kapasitas ungsional
yang menetap pada setiap eksaserbasi.
Seperti telah disebutkan sebelumnya, bah&asannya penyakit ini
bersiat sistemik. /aka seluruh organ dapat diserang, baik mata, paru'paru,
jantung, ginjal, kulit, jaringan ikat, dan sebagainya. Bintik'bintik kecil yang
berupa benjolan atau noduli dan tersebar di seluruh organ di badan penderita.
Pada paru'paru dapat menimbulkan lung ibrosis, pada jantung dapat
menimbulkan pericarditis, myocarditis dan seterusnya. Bahkan di kulit,
nodulus rheumaticus ini bentuknya lebih besar dan terdapat pada daerah
insertio dan otot'otot atau pada daerah eLtensor. Bila !+ nodule ini kita sayat
secara melintang maka kita akan dapati gambaran nekrosis sentralis yang
dikelilingi dengan sebukan sel'sel radang mendadak dan menahun yang
berjajar seperti jeruji roda sepeda (radier) dan membentuk palisade. i
sekitarnya dikelilingi oleh deposit'deposit ibrin dan di pinggirnya ditumbuhi
dengan ibroblast. Benjolan rematik ini jarang dijumpai pada penderita'
penderita !+ jenis ringan. isamping hal'hal yang disebutkan di atas
gambaran anemia pada penderita !+ bukan disebabkan oleh karena kurangnya
15
-
8/8/2019 askep gerontik rematik
16/21
@at besi pada makanan atau tubuh penderita. "al ini timbul akibat pengaruh
imunologik, yang menyebabkan @at'@at besi terkumpul pada jaringan limpa
dan sistema retikulo endotelial, sehingga jumlahnya di daerah menjadi kurang.
6elainan sistem pencernaan yang sering dijumpai adalah gratitis dan ulkus
peptik yang merupakan komplikasi utama penggunaan obat antiinlamasi
nonsteroid (%+IS) atau obat pengubah perjalanan penyakit (desease
modiying antiremathoid drugs, /+!) yang menjadi aktor penyebab
morbiditas dan mortalitas utama pada artritis reumatoid. 6omplikasi sara
yang terjadi tidak memberikan gambaran jelas, sehingga sukar dibedakan
antara akibat lesi artikular dan lesi neuropatik. >mumnya berhubungan
dengan mielopati akibat ketidakstabilan 7ertebra ser7ikal dan neuropati
iskemik akibat 7askulitis.
16
-
8/8/2019 askep gerontik rematik
17/21
BAB I
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Istilah rheumatism berasal dari bahasa Yunani, rhumatismoz , yang
berarti mukus; suatu cairan yang dianggap jahat, mengalir dari otak ke sendi
dan struktur lain tubuh sehingga menimbulkan nyeri. Beberapa penelitian
menunjukkan memang ada perubahan struktur mucine sendi
(mukopalisakarida, asam hialuronidonat) pada beberapa jenis penyakit
reumatik, sehingga istilah yang telah agak lama dipakai itu agaknya masih
sesuai sampai saat ini.
Setiap kondisi yang disertai nyeri dan kaku pada sistem
muskuloskeletal disebut rheumatik , termasuk penyakit jaringan ikat (penyakit
kolagen). Sedangkan istilah artritis, umumnya dipakai bila sendi merupakan
tempat utama penyakit rheumatik. Peradangan pada jaringan ikat, terutama
yang berdekatan dengan sendi atau otot dan tendon disebut fibrositis,
sedangkan iritasi jaringan ikat ibrosa di tempat melekatnya pada tulang
disebut entesopati.
17
-
8/8/2019 askep gerontik rematik
18/21
DAFTAR PUSTAKA
+nderson, Syl7ia Price, /c0arty, 9ilson *orraine. $$-. PA23'4143L3G4
Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit . Adisi -, 7olume . ?akarta
Penerbit Buku 6edokteran AC0.
alimartha, Setia&an. $$D. 0 5esep 2umbuhan 3bat untuk 5eumatik . ?akarta
PAAB+! S9++Y+.
Cunadi, 9. !achmat, At all. $$-. !iagnosis 6 2erapi Penyakit 5eumatik .
Bandung S+C>C SA1%.
Smelt@er, Su@anne 0., Bare, Brenda C. $$. 7uku Ajar Kepera8atan #edikal
7edah 7runner 6 1uddarth$ Molume . ?akarta Penerbit Buku 6edokteran
AC0.
Sudoyo, +ru, At all. $$-. 7uku Ajar 4L#9 P:";AK42 !ALA# . ?I*I III, AISI
IM. ?akarta Pusat Penerbitan epertemen Ilmu Penyakit alam akultas
6edokteran >ni7ersitas Indonesia.
>tomo, Prayogo. $$=. AP5:14A14 P:";AK42 P:"G37A2A" 1:
-
8/8/2019 askep gerontik rematik
19/21
MAKALAH GERONTIK RHEUMATOID
19
-
8/8/2019 askep gerontik rematik
20/21
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat +llah S91 yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia'ya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini. Shala&at serta salam semoga tercurah limpahkan kepada abi
/uhammad S+9 yang telah memba&a kita semua ke jalan kebenaran yang
diridhoi +llah S91.
/aksud penulis membuat makalah ini adalah untuk dapat lebih memahami
tentang MAKALAH GERONTIK REMATIK . mudah'mudahan makalah ini
bisa membantu bagi mahasis&a untuk bekal nanti di lapangan./udah'mudahan makalah ini dapat bermanaat, khususnya bagi penulis
yang membuat dan umumnya bagi yang membaca makalah ini. +min.
Sukabumi, +pril $#=
Penulis
20
-
8/8/2019 askep gerontik rematik
21/21
DAFTAR ISI
6+1+ PAC+1+! ......................................................................................i
+1+! ISI ....................................................................................................ii
B+B I PA+">*>+
+. *atar Belakang...........................................................................................#
B. 1ujuan Penulisan .......................................................................................<
B+B II PA/B+"+S+
+. Pengertian..................................................................................................5
B. Atiologi......................................................................................................5
0. Patoisiologi...............................................................................................-
. Cambaran 6linis........................................................................................-
A. 6riteria iagnostik....................................................................................2
. Pemeriksaan Penunjang.............................................................................J
C. Penatalaksanaan.........................................................................................##
". 6omplikasi.................................................................................................#5
I. +njuran Bagi Penderita +rtritis !heumatoid.............................................#5
?. Prognosis...................................................................................................#=
B+B III PA>1>P
+. 6esimpulan................................................................................................#D
+1+! P>S1+6+
i
ii