atracurium besylate
TRANSCRIPT
Atracurium besylate
Struktur fisik
Atracurium mempunyai struktur benzilisoquinolin yang berasal dari tanaman Leontice
Leontopeltalum. Keunggulannya adalah metabolisme terjadi di dalam darah, tidak
bergantung pada fungsi hati dan ginjal, tidak mempunyai efek akumulasi pada pemberian
berulang.
Farmakodinamik
Atracurium merupakan neuromuscular blocking agent yang sangat selektif dan
kompetitif (non-depolarising) dengan lama kerja sedang. Non-depolarising agent bekerja
antagonis terhadap neurotransmitter asetilkolin melalui ikatan reseptor site pada motor-end-
plate. Atracurium dapat digunakan pada berbagai tindakan bedah dan untuk memfasilitasi
ventilasi terkendali. Atracurium tidak mempunyai efek langsung terhadap tekanan
intraocular, dan karena itu dapat digunakan pada bedah opthalmik.
Farmakokinetik
Waktu paruh eliminasi kira-kira 20 menit. Atracurium diinaktivasi melalui eliminasi
Hoffman, suatu proses non enzimatik yang terjadi pada pH dan suhu fisiologis, dan melalui
hidrolisis ester yang dikatalisis oleh esterase non-spesifik.
Eliminasi atracurium tidak tergantung pada fungsi ginjal atau hati. Produk urai yang
utama adalah laudanosine dan alcohol monoquartenary yang tidak memiliki aktivitas blokade
neuromuscular. Alcohol monoquartenary tersebut secara spontan terdegradasi oleh proses
eliminasi Hofmann dan diekskresi melalui ginjal. Laudanosine diekskresi melalui ginjal dan
dimetabolisme di hati. Waktu paruh laudanosine berkisar 3-6 jam pada pasien dengan fungsi
ginjal dan hati normal, dan sekitar 15 jam pada pasien gagal ginjal, sedangkan pada pasien
gagal ginjal dan hati sekitar 40 jam. Terminasi kerja blokade neuromuscular atracurium tidak
tergantung pada metabolisme ataupun ekskresi hati atau ginjal. Oleh karena itu, lama
kerjanya tidak dipengaruhi oleh gangguan fungsi ginjal, hati, ataupun peredaran darah.
Uji plasma pasien dengan kadar pseudocholinesterase rendah menunjukkan bahwa
inaktivasi atracurium tidak terpengaruh. Variasi pH darah dan suhu tubuh pasien selama
masih dalam kisaran fisiologis tidak akan mengubah lama kerja atracurium secara bermakna.
Konsentrasi metabolit didapatkan lebih tinggi pada pasien ICU dengan fungsi ginjal dan atau
hati yang abnormal. Metabolit ini tidak berperan pada blokade neuromuscular.
Indikasi
Sebagai adjuvant terhadap anestesi umum agar intubasi trakea dapat dilakukan dan
untuk relaksasi otot rangka selama proses pembedahan atau ventilasi terkendali, serta untuk
memfasilitasi ventilasi mekanik pada pasien Intensive Care Unit (ICU).
Kontraindikasi
Penderita yang hipersensitif terhadap obat ini.
Dosis dan Cara Pemberian
Rute pemberian : injeksi intravena atau infus kontinyu.
Dewasa :
Pemberian melalui injeksi intravena
Dosis yang dianjurkan : 0,3-0,6 mg/kg (tergantung durasi blokade penuh yang
dibutuhkan) dan akan memberikan relaksasi yang memadai selama 15-35 menit. Intubasi
endotrakea biasanya sudah dapat dilakukan dalam 90 detik setelah injeksi intravena 0,5-0,6
mg/kg. Infuse 5-10 mcg/kg/menit efektif menggantikan bolus.
Blokade penuh dapat diperpanjang dengan dosis tambahan sebesar 0,1-0,2 mg/kg
sesuai kebutuhan. Pemberian dosis tambahan secara berturut-turut tidak meningkatkan
akumulasi efek blokade neuromuskuler. Pemulihan spontan sejak akhir blokade penuh terjadi
dalam waktu sekitar 35 menit diukur dari respon pemulihan tetanik sebesar 95% fungsi
neuromuscular normal.
Blokade neuromuscular oleh atracurium dapat dengan cepat dipulihkan dengan
memberikan dosis standar anticholinesterase agent, seperti neostigmine dan edrophonium,
disertai atau didahului dengan pemberian atropine, tanpa terjadi rekurarisasi.
Pemberian infuse intravena
Setelah pemberian dosis awal, atracurium dapat digunakan untuk pemeliharaan
blokade neuromuscular selama tindakan bedah yang lama dengan memberikan continuous
infusion pada dosis 0,3-0,6 mg/kg/jam.
Hypothermia yang diinduksi sampai suhu tubuh 25-26oC dapat menurunkan laju
inaktivasi atracurium, oleh karenanya blokade penuh neruomuskular dapat dipertahankan
dengan pemberian kira-kira separuh dosis yang semula infuse pada kondisi dengan suhu
tubuh yang rendah tersebut.
Anak-anak :
Dosis untuk anak-anak lebih dari satu bulan sama dengan dosis untuk dewasa
berdasarkan berat badan.
Lanjut usia :
Atracurium dapat diberikan dengan dosis standar. Namun direkomendasikan agar
dosis awal yang diberikan adalah dosis terendah dan diberikan secara perlahan.
Lebih cepat durasinya pada anak dibandingkan dewasa.
Tersedia dengan sediaan cairan 10 mg/cc. disimpan dalam suhu 2-8OC, potensinya hilang 5-
10 % tiap bulan bila disimpan pada suhu ruangan. Digunakan dalam 14 hari bila terpapar
suhu ruangan.
Efek samping
- Skin flushing, hioptensi atau bronkospasme ringan dan sementara, yang berhubungan
dengan pelepasan histamine.
Histamine release pada dosis diatas 0,5 mg/kg
- Toksisitas Laudanosine
Laudanosine, tertier amin produk dari hoffman eliminasi dan dihubungkan dengan
eksitasi sistem saraf sentral, peningkatan mac dan presipitasi kejang. Terjadi bila diberikan
pada dosis besar atau adanya gangguan fungsi hepar. Dimetabolisme di hepar dan dieksresi
melalui urin dan empedu.
- Sangat jarang terjadi : reaksi anafilaktik berat dilaporkan terjadi pada pasien yang
mendapatkan atracurium bersamaan dengan beberapa obat lain. Pasien ini biasanya memiliki
satu atau lebih kondisi medis yang memudahkan terjadinya kejang (contohnya trauma cranial,
edema serebri, uremia).
- Hypotensi dan Takikardi
Tidak memberikan efek terhadap jantung apabila dosis kurang dari 0,5 mg/kg dapat
menyebabkan hilangnya resistensi vaskuler dan peningkatan cardiac index karena pelepasan
histamin. Dicegah dengan pemberian yang pelan-pelan
Vekuronium
Struktur fisik
Pancuronium tanpa quaternary methyl group. Vecuronium mempunyai rumus bangun
yang menyerupai pancuronium, namun mempunyai masa kerja yang lebih singkat, sekitar
setengah kali masa kerja pancuronium.
Vekuronium merupakan homolog pankuronium bromida yang berkekuatan lebih besar dan
lama kerjanya singkat Zat anestetik ini tidak mempunyai efek akumulasi pada pemberian
berulang dan tidak menyebabkan perubahan fungsi kardiovaskuler yang bermakna.
2) Metabolisme dan eksresi
Tergantung dari eksresi empedu dan ginjal. Pemberian jangka panjang dapat memperpanjang
blokade neuromuskuler. Karena akumulasi metabolit 3-hidroksi, perubahan klirens obat atau
terjadi polineuropati.
Faktor risiko wanita, gagal ginjal, terapi kortikosteroid yang lama dan sepsis. Efek pelemas
otot memanjang pada pasien AIDS. Toleransi dengan pelemas otot memperpanjang
penggunaan.
3) Dosis
Dosis intubasi 0,08 – 0,12 mg/kg. Dosis 0,04 mg/kg diikuti 0,01 mg/kg setiap 15 – 20 menit.
Drip 1 – 2 mcg/kg/menit.
Umur tidak mempengaruhi dosis. Dapat memanjang durasi pada pasien post partum. Karena
gangguan pada hepatic blood flow.
Sediaan 10 mg serbuk. Dicampur cairan sebelumnya.
Efek samping dan manifestasi klinis
1) Jantung
Dosis sampai 0.28 mg/kg tidak berefek pada jantung.
2) Gangguan hati
Tidak terpengaruh pada pasien sirosis kecuali dosis sampai 0,15 mg/kg dapat
memperpanjang durasi.
CISATRAKURIUM
Steroisimer atrakurium 4 x lebih poten. Atracurium 15 % cisatrakurium
Metabolisme dan eksresi
Degradasi di plasma tergantung pH fisiologis dan suhu oleh Hofmann Eliminasi. Hasil
metabolitnya(monoadequaternary acrylate dan laudanosine) tidak memiliki efek pelmas otot.
Metabolisme dan eliminasi tidak tergantung fungsi hati dan ginjal. Usia tidak mempengaruhi
kerja.
Seperti atracurium, cisatracurium mengalami degradasi dalam plasma pada pH dan suhu
fisiologis melalui eliminasi Hoffman yang tidak tergantung organ. Metabolitnya
(acrylatemono kuartener dan laudanosine) tidak memiliki efek blokade saraf-otot intrinsik.
Karena potensinya yang besar, jumlah laudanosine yang dihasilkan lebihsedikit dibandingkan
atracurium. Esterase nonspesifik tidak berperan dalam metabolisme cisatracurium.
Metabolisme dan eliminasi tidak terpengaruh oleh keadaan ginjal maupun hati. Variasi minor
dalam pola farmakokinetik yang berkaitan dengan umur tidak menyebabkan perubahan
signifikan pada durasi kerja.
Dosis
0,1 – 0,15 mg/kg selama 2 menit untuk intubasi. Infus rata-rata 1,0 – 2,0 mcg/kg/menit.
Equipoten dengan vecuronium dan lebih poten dari atracurium. Harus disimpan didalam
kulkas (2-8OC) dan harus digunakan paling lambat 21 hari setelah terpapar suhu ruangan.
Efek Samping dan pertimbangan klinis
Berbeda dengan atrakurium, tidak ada histamin dalam plasma. Tidak mempengaruhi denyut
jantung atau tekanan darah, atau efek otonom, walaupun dosisnya 8 kali ED95.
Efek samping cisatracurium yang berkaitan dengan toksisitas laudanosine (dengan tingkat
yang lebih rendah karena potensinya yang lebih besar), sensitivitas pH dan suhu, dan
inkompatibilitas kimia