bab 3 pengujian sifat material - · pdf filebab iii pengujian sifat material 3.2.1 pengujian...
TRANSCRIPT
BAB III PENGUJIAN SIFAT MATERIAL
BAB III
PENGUJIAN SIFAT MEKANIK MATERIAL
Pada pemodelan numerik (FEM) dibutuhkan input berupa sifat material
dari bahan yang dimodelkan. Sedangkan pada tugas akhir ini digunakan material
komposit alami yang data literatur sifat mekanik materialnya belum ada. Dengan
demikian dilakukan pengujian untuk menentukan sifat mekanik material bahan
tersebut.
3.1 Pembuatan Spesimen
Spesimen yang akan dibuat untuk pengujian terdiri dari 3 jenis yaitu
komposit Rami/Epoxy dan Serat Kelapa/Epoxy untuk lapisan face dan Serbuk
Kelapa/Latek untuk lapisan core.
Untuk lapisan face digunakan bahan serat rami dan serat kelapa.
Sedangkan lapisan core digunakan serbuk kelapa yaitu bahan yang berupa serbuk
atau sekam (granule) yang dipisahkan dari serat kelapa. Bahan ini digunakan
karena memiliki massa jenis yang kecil dan memiliki sifat yang sesuai sebagai
core, selain itu proses pembuatannya relatif lebih mudah karena lebih mudah
meratakan antara serbuk dengan matriknya. Kemudian sebagai matriksnya, yang
berfungsi sebagai perekat, digunakan lem putih PVAc (Polyvinyl Acetat) yang
terdapat dipasaran sebagai matrik pada core, sedangkan untuk face digunakan lem
epoxy.
Gambar 3.1 Bahan Serat yang Digunakan
26
BAB III PENGUJIAN SIFAT MATERIAL
Gambar 3.2 Serbuk Kelapa dan Matrik yang Digunakan
Pada pembuatan material komposit kali ini untuk menentukan jumlah
matrik dan serat atau serbuk digunakan perbandingan volume antara serat atau
serbuk dengan matrik yang digunakan. Perbandingan volume yang digunakan
pada pembuatan spesimen uji kali ini, didapat berdasarkan beberapa kali
percobaan dengan menggunakan perbandingan volume yang berbeda. Dari
percobaan-percobaan tersebut ditentukan perbandingan volume yang sesuai
berdasarkan hasil yang didapat dari segi berat, kerapatan, kekakuan, dan proses
pemanasannya. Untuk bagian core, ditentukan perbandingan volume antara
serbuk kelapa dengan lem putih adalah 5 : 3. Pada saat pembuatannya serbuk
kelapa ditekan sedemikian rupa sehingga dengan volume yang berdasarkan berat
yang dibutuhkan dapat dimasukan semuanya ke dalam cetakan yang digunakan,
karena volume serbuk kelapa pada keadaan kering akan memiliki volume 3 kali
lipat dibandingkan dengan volume setelah dicampur dengan lem dan ditekan.
Pemberian tekanan ini bertujuan untuk mendapatkan kekakuan yang lebih besar
dan daya rekat antar serbuk yang lebih kuat. Kemudian untuk bagian face
ditentukan perbandingan volume antara serat dengan matriks adalah 1:1.
Cara yang akan digunakan untuk membuat spesimen uji ini adalah cara
closed mold untuk core dan hand lay-up untuk pembuatan face. Adapun peralatan
yang digunakan untuk membuat bahan komposit dengan metode tersebut antara
lain :
• Kuas ukuran sedang
• 1 buah gelas ukur
27
BAB III PENGUJIAN SIFAT MATERIAL
• 2 buah pelat besi yang telah dilubangi pada bagian pinggir untuk
memasukkan mur baut untuk alas dan penekan bahan face
• Cetakan sesuai dengan ukuran core yang dibutuhkan untuk uji
karakteristik bahan yaitu 3 x 3 x 3 cm
• Alat penekan dan pemberat
• Mangkuk plastik
• Mistar
• Amplas
• Pisau Cutter
• Hand saw
• Timbangan elektronik
• Jangka sorong
a. cetakan face b. cetakan core
Gambar 3.3 Cetakan yang Digunakan
Bahan yang digunakan sebagai berikut:
• Serat Kelapa
• Serat Rami
• Serbuk kelapa
• Lem Putih PVAc
• Epoxy
• wax
28
BAB III PENGUJIAN SIFAT MATERIAL
3.1.1 Pembuatan Core
Material pembentuk core berupa serbuk kelapa dan latek (lem putih
PVAc) sebagai matrik yang disatukan dengan panas sebagai kataliatornya. Proses
dalam pembuatan core terdiri dari beberapa tahap yaitu :
1. Ukur jumlah serbuk kelapa dan lem yang dibutuhkan sesuai dengan
perbandingan volume dan ukuran dari core.
2. Kemudian campurkan serbuk kelapa dengan lem sedikit demi sedikit dan
diaduk sampai merata antara serbuk dengan lem.
3. Kemudian setelah merata, masukan kedalam cetakan dan tekan sampai
padat. Sebelumnya cekatan sudah diolesi dengan wax agar setelah selesai
mudah dilepas dari cetakan.
4. Cetakan yang telah diisi oleh bahan core tersebut diletakkan diatas plat
yang sebelumnya dipanaskan dengan temperatur sedang sekitar 600 – 700
selama sekitar 2 – 3 jam.
5. Tunggu sampai temperaturnya turun untuk memastikan lem telah kering
dan merekat dengan baik selama sekitar 5 – 6 jam kemudian baru lepaskan
dari cetakan.
3.1.2 Pembuatan Face
Material pertama yang digunakan sebagai pembentuk face adalah serabut
kelapa sebagai serat dan epoxy sebagai matrik. Proses dalam pembuatan face
terdiri dari beberapa tahap yaitu :
1. Menyediakan epoxy (50% epoxy dan 50% katalis) dan serabut kelapa yang
telah dipisahkan dari granulnya.
2. Menentukan perbandingan fraksi volume antara epoxy dan serat kelapa,
perbandingan volume yang digunakan adalah 60% serabut kelapa dan 40%
epoxy.
3. Mengukur volume serabut kelapa dan epoxy sesuai dengan perbandingan
volume dan cetakan yang digunakan.
4. Serabut kelapa dimasukkan ke dalam cetakan, kemudian epoxy dituangkan
sedikit demi sedikit sambil ditekan menggunakan rolling sampai merata.
29
BAB III PENGUJIAN SIFAT MATERIAL
5. Untuk mengatur ketebalannya digunakan pelat kecil dengan ukuran
tertentu yang dijepitkan diantara kedua permukaan pelat cetakan.
6. Cetakan ditutup dan dibaut sampai serabut kelapa benar-benar tertekan.
7. Face dikeluarkan dari cetakan setelah didiamkan beberapa waktu sehingga
matrik sudah dapat mengeras.
Untuk material kedua yang digunakan sebagai pembentuk face adalah
serat rami sebagai serat dan epoxy sebagai matrik. Proses dalam pembuatan face
terdiri dari beberapa tahap yaitu :
1. Menyediakan epoxy (50% epoxy dan 50% katalis) dan serat rami (woven).
2. Menentukan perbandingan fraksi volume antara epoxy dan serat rami
(woven), perbandingan volume yang digunakan adalah 50% serat rami dan
50% epoxy.
3. Mengukur ukuran serat rami (woven) dan volume epoxy sesuai dengan
perbandingan fraksi volume dan cetakan yang digunakan.
4. Tuangkan campuran epoxy dan katalis tersebut ke atas pelat besi cetakan
secara merata dengan menggunakan bantuan kuas. Kemudian letakkan
lembar pertama serat diatasnya.
5. Tuangkan kembali campuran epoxy dan katalis keatas lembar pertama
sambil ditekan dengan bantuan kuas agar serat dan epoxy merata pada
setiap bagian.
6. Ulangi langkah tersebut sampai lembar terakhir serat dan campuran resin
habis dan kemudian tutup pelat besi tersebut dengan bagian atas pelat dan
kemudian ditekan dengan cara mengencangkan mur baut di bagian yang
berlubang dari cetakan.
7. Sebelum komposit benar-benar kering, potong komposit sesuai ukuran
dengan cutter dan mistar.
3.2 Prosedur dan Peralatan Pengujian
Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa pengujian dilakukan dengan
melakukan pengujian tarik untuk menguji material face dan uji tekan untuk
menguji material core serta pengujian buckling itu sendiri.
30
BAB III PENGUJIAN SIFAT MATERIAL
3.2.1 Pengujian Tarik
Pengujian tarik dilakukan dengan menggunakan mesin uji serbaguna UTM
Dartec berkapasitas 250 kN. Pembebanan dikendalikan dengan komputer yang
juga berfungsi sebagai sistem akuisisi data. Selama pengujian, data berupa gaya
(load) dan perpindahan (stroke atau extension) spesimen diambil dengan interval
yang cukup kecil dan disimpan untuk pengolahan lebih lanjut.
Spesimen uji tarik berukuran 25 x 2,5 x 0,2 cm berbentuk tulang. Gambar
dibawah ini menunjukkan dimensi spesimen uji tarik.
Gambar 3.4 Spesimen Uji Tarik
Langkah-langkah pengujian adalah :
1. Ukur lebar, tebal dan panjang spesimen sesuai dengan dimensi yang
telah ditentukan.
2. Siapkan komputer pengendali mesin uji, gunakan perangkat lunak
untuk mengendalikan mesin dan akuisisi data.
31
BAB III PENGUJIAN SIFAT MATERIAL
3. Pasang spesimen pada pemegang spesimen. Perhatikan agar spesimen
terpasang tegak lurus.
4. Spesimen terlebih dahulu dijepit dengan pemegang bagian atas.
5. Selanjutnya cross head’ mesin diturunkan agar bagian bawah spesimen
berada diantara pemegang bagian bawah untuk dapat pula dijepit.
6. Reset beban menjadi nol.
7. Pengujian dimulai dan lakukan hingga spesimen patah.
3.2.2 Pengujian Tekan
Pengujian tekan dilakukan dengan menggunakan mesin uji serbaguna
UTM Dartec berkapasitas 250 kN. Pembebanan dikendalikan dengan komputer
yang juga berfungsi sebagai sistem akuisisi data. Selama pengujian, data berupa
gaya (load) dan perpindahan (stroke atau extension) spesimen diambil dengan
interval yang cukup kecil dan disimpan untuk pengolahan lebih lanjut.
Spesimen uji tarik berukuran 3 x 3 x 3 cm. Gambar dibawah ini
menunjukkan dimensi spesimen uji tarik.
Gambar 3.5 Spesimen Uji Tekan
Langkah-langkah pengujian adalah :
1. Ukur lebar, tebal dan panjang spesimen sesuai dengan dimensi yang telah
ditentukan.
2. Siapkan komputer pengendali mesin uji, gunakan perangkat lunak untuk
mengendalikan mesin dan akuisisi data.
3. Letakkan spesimen diatas alat uji dengan sebelumnya pada bagian atas dan
bawah spesimen diberi pelat besi sesuai dengan ukuran spesimen.
4. Gerakkan bagian atas alat uji sehingga spesimen tertekan pada kedua arah.
32
BAB III PENGUJIAN SIFAT MATERIAL
5. Reset beban menjadi nol.
6. Pengujian dimulai dan lakukan hingga spesimen rusak.
3.3 Hasil Pengujian
3.3.1 Hasil Uji Tarik
Dari hasil pengujian tarik, diperoleh harga modulus elastisitas bahan
Rami/Epoxy seperti terlihat pada tabel 3.1 di bawah ini,
Tabel 3.1 Data Hasil Pengujian Tarik Rami/Epoxy
Spesimen E
(MPa) Ultimate
Strength (MPa) 1 5098 85,65 2 5796 93,53 3 5199 87,09 4 5171 79,61 5 4158 87,62
Rata-rata 5084,40 86,70
Gambar 3.6 Grafik Hasil Pengujian Tarik Rami/Epoxy untuk Spesimen 1
3.3.2 Hasil Uji Tarik Serat Kelapa/Epoxy
Dari hasil pengujian tarik, diperoleh harga modulus elastisitas bahan
Rami/Epoxy seperti terlihat pada tabel 3.2 di bawah ini,
33
BAB III PENGUJIAN SIFAT MATERIAL
Tabel 3.2 Data Hasil Pengujian Tarik Serat Kelapa/Epoxy
Spesimen E
(MPa) Ultimate
Strength (MPa) 1 686 13,444 2 460 9,801 3 565 13,319 4 406 9,298 5 572 8,167
Rata-rata 537,8 10,8058
Gambar 3.7 Grafik Hasil Pengujian Tarik Serat Kelpa/Epoxy untuk Spesimen 3
3.3.3 Hasil Uji Tekan Serbuk Kelapa/Latek
Dari hasil pengujian tarik, diperoleh harga modulus elastisitas bahan
Rami/Epoxy seperti terlihat pada tabel 3.3 di bawah ini,
Tabel 3.3 Data Hasil Pengujian Tekan Serbuk Kelapa/Latek
Spesimen E (MPa)
1 18,95 2 17,47 3 15,07 4 18,95 5 16,65
Rata-rata 17,418
34
BAB III PENGUJIAN SIFAT MATERIAL
Gambar 3.8 Grafik Hasil Pengujian Tekan Serbuk Kelapa/Latek Spesimen 2
Grafik-grafik hasil pengujian untuk specimen lainnya ada pada lampiran A.
35