bab i pendahuluan -...

28
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, industri manufaktur juga dituntut untuk terus berkembang agar mampu meningkatkan daya saing dengan perusahaan lain. Salah satu masalah yang dihadapi dalam industri manufaktur adalah tidak adanya pengendalian persediaan bahan baku yang baik sehingga seringkali perusahaan harus menambah kebutuhan modal untuk investasi, mengeluarkan biaya yang berkaitan dengan jumlah barang yang disimpan seperti biaya simpan, dan biaya- biaya lainnya sehubungan dengan menumpuknya persediaan. Dengan adanya perencanaan penjadwalan produksi yang baik maka perusahaan dapat mengetahui dengan pasti berapa jumlah produk yang dapat dijanjikan kepada konsumen untuk suatu periode waktu tertentu dan jumlah bahan baku yang diperlukan untuk memenuhi permintaan tersebut, serta yang tidak kalah pentingnya yaitu kapan produk yang diminta oleh konsumen dapat diantarkan. Sangatlah penting untuk mengatur penjadwalan kebutuhan bahan baku sebab dengan penjadwalan bahan baku yang terencana dengan baik maka produksi yang sudah dijadwalkan sebelumnya dapat terlaksana tanpa kekurangan bahan baku. Dalam menjadwalkan pemesanan bahan baku banyak hal yang harus diperhatikan, seperti lead time (jangka waktu ketika pemesanan dilakukan hingga barang datang) bagi masing- masing komponen bahan baku. Untuk mengatasi masalah ini maka setiap perusahaan membutuhkan suatu sistem penjadwalan bahan baku yang baik. Kegiatan penjadwalan

Upload: tranmien

Post on 07-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2008-1-00469-TISI-Bab 1.pdf · karena bahan inilah yang berhubungan langsung dengan persediaan bahan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, industri manufaktur

juga dituntut untuk terus berkembang agar mampu meningkatkan daya saing dengan

perusahaan lain. Salah satu masalah yang dihadapi dalam industri manufaktur adalah

tidak adanya pengendalian persediaan bahan baku yang baik sehingga seringkali

perusahaan harus menambah kebutuhan modal untuk investasi, mengeluarkan biaya

yang berkaitan dengan jumlah barang yang disimpan seperti biaya simpan, dan biaya-

biaya lainnya sehubungan dengan menumpuknya persediaan.

Dengan adanya perencanaan penjadwalan produksi yang baik maka perusahaan

dapat mengetahui dengan pasti berapa jumlah produk yang dapat dijanjikan kepada

konsumen untuk suatu periode waktu tertentu dan jumlah bahan baku yang diperlukan

untuk memenuhi permintaan tersebut, serta yang tidak kalah pentingnya yaitu kapan

produk yang diminta oleh konsumen dapat diantarkan.

Sangatlah penting untuk mengatur penjadwalan kebutuhan bahan baku sebab

dengan penjadwalan bahan baku yang terencana dengan baik maka produksi yang sudah

dijadwalkan sebelumnya dapat terlaksana tanpa kekurangan bahan baku. Dalam

menjadwalkan pemesanan bahan baku banyak hal yang harus diperhatikan, seperti lead

time (jangka waktu ketika pemesanan dilakukan hingga barang datang) bagi masing-

masing komponen bahan baku. Untuk mengatasi masalah ini maka setiap perusahaan

membutuhkan suatu sistem penjadwalan bahan baku yang baik. Kegiatan penjadwalan

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2008-1-00469-TISI-Bab 1.pdf · karena bahan inilah yang berhubungan langsung dengan persediaan bahan

2

kebutuhan bahan baku yang digunakan harus dapat mengatur kelangsungan proses

produksi di perusahaan.

Selain itu perlu dipertimbangkan suatu sistem pengendalian produksi yang dapat

menunjang seluruh aktifitas produksi sebagai salah satu langkah dalam proses

pengambilan keputusan. Pada perkembangannya selanjutnya perencanaan dan

pengendalian produksi yang akan dibahas yaitu dengan menggunakan metode

penjadwalan produksi (Master Production Schedule) dan MRP (Material Requirement

Planning).

PT. Gajah Tunggal Tbk (Plant A) bergerak dalam bidang usaha pembuatan ban

mobil maupun motor dengan bahan utama karet, yang terdiri dari karet alam maupun

sintetis dalam berbagai macam tipe sesuai dengan kebutuhan konsumen. PT. Gajah

Tunggal Tbk dalam menjalankan bisnisnya akan berusaha memberikan yang terbaik

demi tercapainya kepuasan konsumen. Salah satu caranya yaitu memenuhi kebutuhan

konsumen selain dengan kualitas yang baik, juga dengan waktu pemenuhan yang sesuai

dengan keinginan konsumen. Hal ini tidak akan bisa terpenuhi bila terjadi hambatan

maupun masalah didalam perusahaan seperti kurangnya stok bahan baku sehingga

proses produksi tidak dapat dilakukan yang secara otomatis akan berpengaruh terhadap

ketepatan waktu untuk pemenuhan permintaan konsumen. Dalam model persediaan

yang banyak kita kenal seringkali diasumsikan bahwa semua parameter dalam

sistemnya diketahui secara pasti. Tetapi pada kenyataannya hal ini tidak selalu terjadi,

seringkali permintaan tidak selalu pasti.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2008-1-00469-TISI-Bab 1.pdf · karena bahan inilah yang berhubungan langsung dengan persediaan bahan

3

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Pada PT.Gajah Tunggal Tbk Plant A masalah yang ditemukan yaitu berlimpahnya

stok barang jadi yang dikarenakan tingkat safety stock produk yang besar dan belum

teraturnya jumlah maupun jadwal kedatangan bahan baku. Hal ini akan berdampak pada

ketepatan waktu pemenuhan pesanan pelanggan. Kesulitan dalam menjadwalkan bahan

baku disebabkan perusahaan belum menerapkan penjadwalah produksi yang terintegrasi

untuk mengatur penjadwalan bahan bakunya. Perusahaan selama ini dalam menentukan

jadwal dan besar pemesanan bahan baku berdasarkan pesanan yang masuk dan

peramalan dari pihak marketing. Bila ternyata bahan baku yang digunakan untuk proses

produksi kurang maka perusahaan akan memesan dalam jumlah yang sesuai dengan

kebutuhan periode tersebut. Hal ini mengakibatkan kekurangan bahan baku pada saat

permintaan meningkat. Sebagian besar kegiatan diperusahaan masih dilakukan secara

manual sehingga sering terjadi kesalahan. Perusahaan sudah mempertimbangkan untuk

menggunakan teknologi informasi dalam mengoptimalkan kegiatan diperusahaan. Oleh

karena itu diperlukan pengembangan sistem persediaan bahan baku yang lebih optimal

untuk menghindari penumpukan bahan baku maupun kekurangan stok bahan baku yang

dapat mengakibatkan keterlambatan produksi.

Sehingga perumusan masalah dalam skripsi ini adalah :

1. Bagaimana memperkirakan permintaan-permintaan untuk periode-periode yang

akan datang secara lebih akurat?

2. Bagaimana mengatur dan menghitung jumlah stok barang jadi agar lebih efisien?

3. Bagaimana menentukan jadwal dan besar pemesanan bahan baku agar lebih

efisien ?

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2008-1-00469-TISI-Bab 1.pdf · karena bahan inilah yang berhubungan langsung dengan persediaan bahan

4

4. Bagaimana peranan sistem informasi persediaan dan pemesanan bahan baku

yang didukung dengan teknologi informasi?

1.3 Ruang lingkup

Dalam skripsi ini supaya tujuan lebih terarah dan jelas maka ruang lingkup akan dibatasi

sebagai berikut

1. Penelitian dilakukan pada PT. Gajah Tunggal khususnya pada Plant A

(memproduksi ban luar mobil).

2. Produk yang dibahas hanya tiga produk yang memiliki tingkat penjualan

tertinggi.

3. Pembahasan yang dilakukan hanya diarahkan pada bahan baku langsung

karena bahan inilah yang berhubungan langsung dengan persediaan bahan

baku yang akan diproduksi.

4. Dari kebijakan Bill of Materilal (BOM) dari produk merupakan rahasia

perusahaan, sehingga komponen yang digunakan untuk perencanaan

kebutuhan material merupakan bahan yang merupakan kesepakatan dengan

perusahaan.

5. Tidak membahas masalah perancangan tata letak atau ruangan untuk antisipasi

perubahan dimasa yang akan datang.

6. Data yang digunakan untuk penelitian pendahuluan diambil berdasarkan data

historis penjualan dari bagian marketing mulai dari bulan Oktober 2005

hingga bulan September 2007.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2008-1-00469-TISI-Bab 1.pdf · karena bahan inilah yang berhubungan langsung dengan persediaan bahan

5

7. Metode peramalan yang digunakan dengan menggunakan metode peramalan

yang sesuai dengan pola data yang dimiliki perusahaan yaitu Double

Exponential Smoothing (DES) dan Regresi Linear.

8. Data Bill of Material (BOM) dalam bentuk multilevel tidak diberikan oleh

perusahaan karenan merupakan rahasia perusahaan karena itu BOM dibuat

dalam bentuk single level.

1.4 Tujuan dan Manfaat

1.4.1 Tujuan

Tujuan dari penelitian yang saya lakukan adalah :

1. Mengusulkan kepada perusahaan suatu metode peramalan permintaan yang

terbaik terhadap produk-produk yang ada, sehingga dapat memudahkan

perusahaan dalam merencanakan kegiatan produksinya.

2. Menghitung nilai safety stok barang jadi yang optimal.

3. Menerapkan metode untuk untuk perencanaan bahan kebutuhan bahan baku,

sehingga dapat mengefisiensikan biaya yang dikeluarkan dalam proses

pengadaan bahan baku.

4. Mencoba merancang Sistem Informasi yang memudahkan dalam proses

pengadaan bahan baku, membantu perusahaan kapan pemesanan dilakukan

dan berapa jumlah optimal yang dipesan.

1.4.2 Manfaat

Manfaat dari penelitian yang akan saya lakukan yaitu diharapkan dapat :

1. Membantu perusahaan untuk mengetahui dan memperkirakan permintaan-

permintaan untuk periode-periode yang akan datang secara lebih akurat.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2008-1-00469-TISI-Bab 1.pdf · karena bahan inilah yang berhubungan langsung dengan persediaan bahan

6

2. Perusahaan dapat membuat penjadwalan pemesanan bahan baku yang akan

disesuaikan dengan penjadwalan produksi sehingga produksi berjalan dengan

lancar.

3. Membantu memperlancar proses produksi dengan menghilangkan

penundaan-penundaan akibat tidak tersedianya bahan baku yang diperlukan.

4. Dengan adanya program komputer, perusahaan dapat melakukan

penjadwalan proses produksi dan pemesanan bahan baku secara lebih cepat

dan efisien.

1.5 Gambaran Umum Perusahaan

1.5.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan

PT Gajah Tunggal Tbk merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang

manufaktur dengan produk ban untuk berbagai kendaraan dan kegunaan. Perusahaan ini

pertama kali didirikan pada tanggal 24 Agustus 1951 di Jakarta dengan nama N.V.Hoek

Hin oleh Bapak Syamsul Teksong dan Ibu Itjih Nursalim. Pabrik dengan bangunan

seluas 725 2m , luas tanah seluas 1,3 ha dan karyawan sekitar 100 orang yang berlokasi

di Jl.Bandengan Utara 73-75, Jakarta Utara. Pada mulanya hasil produksi PT.Gajah

Tunggal Tbk hanya berupa ban sepeda dan becak tradisional dimana kedua jenis

kendaraan tersebut merupakan alat transportasi utama. Pada tanggal 2 Mei 1961 nama

perusahaan ini berubah namanya menjadi PT.Gajah Tunggal Tbk Perusahaan diakui

pemerintah seperti yang tercantum pada pernyataan Menteri Kehakiman RI pada tanggal

7 September 1961.

Dimana pada tahun - tahun berikutnya PT.Gajah Tunggal Tbk terus mengalami

perkembangan sebagai berikut :

Page 7: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2008-1-00469-TISI-Bab 1.pdf · karena bahan inilah yang berhubungan langsung dengan persediaan bahan

7

1. Pada tahun 1970 PT Gajah Tunggal Tbk mengadakan perjajian bantuan teknik

dengan Inove Rubber Company Jepang untuk memproduksi ban sepeda motor.

2. Pada tahun 1978, dengan berkembangnya daerah pemasaran dan meningkatnya

permintaan menyebabkan kapasitas produksi meningkat sehingga sarana yang

sudah ada tidak dapat mencukupi. Untuk mengantisipasinya pada PT Gajah

Tunggal Tbk dipindah ke Tangerang dengan tanah seluas 248.296 2m .

3. Pada tahun 1979, PT Gajah Tunggal Tbk mulai memproduksi bias tire serta

memperluas usahanya dengan memproduksi ban mobil.

4. Pada Tahun 1980 PT.Gajah Tunggal Tbk melakukan kerjasama teknik dengan

Yokohama Rubber Company dari Jepang untuk memproduksi bias tire dan

tube. Pada tahun ini juga didirikan Plant B (perluasan lahan 250ha) yang

memproduksi ban sepeda motor.

5. Pada tahun 1983, PT Gajah Tunggal Tbk mendirikan pabrik yang khusus

memproduksi ban dalam mobil (Plant C) dan memproduksi ban dalam sepeda

motor (Plant B)

6. Pada tahun 1986 PT Gajah Tunggal Tbk mulai memproduksi ban radial untuk

mobil penumpang dengan bekerjasama dengan Yokohama Rubber Company.

7. Tahun 1990, PT Gajah Tunggal Tbk memproduksi AM Flap di Plant B.

8. Pada tahun 1992, PT.Gajah Tunggal Tbk mendirikan pabrik khusus yang

memproduksi ban LT (Light Truck) dan ban radial untuk mobil penumpang.

PT.Gajah Tunggal Tbk meningkatkan produksi ban Of The Road (OTR).

9. Pada tahun 1993 mendirikan Plant D untuk ban radial.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2008-1-00469-TISI-Bab 1.pdf · karena bahan inilah yang berhubungan langsung dengan persediaan bahan

8

1.5.2 Lokasi Perusahaan

PT Gajah Tunggal Tbk mempunyai dua lokasi yaitu di Jakarta yang merupakan

kantor pusat terletak di Wisma Hayam Wuruk, 10thfloor Jl.Hayam Wuruk 8. Semua

kegiatan yang berhubungan dengan administrasi perusahaan dilaksanakan oleh kantor

pusat. Sedangkan untuk kegiatan dengan administrasi perusahaan dilaksanakan oleh

kantor pusat. Sedangkan untuk kegiatan produksi dilaksanakan oleh pabrik yang berada

di Jl. Gatot Subroto Km7 Kompleks Industri Gajah Tunggal Tbk, Pasir Jaya Tangerang.

Pabrik PT.Gajah Tunggal Tbk saat ini terdiri dari 5 Plant sebagai berikut. :

a. Plant A

Dengan luas 95.000 2m , memproduksi ban mobil (AM Bias Tire) dengan

berbagai jenis dan ukuran. Hasil produksi Plant A ini memiliki merk dagang

antara lain : GT, GT Super dan Yokohama.

b.Plant B

Dengan luas 18.696 2m , memproduksi ban sepeda motor (MC Bias Tire), ban

dalam sepeda motor (MC Tube) dengan merk dagang IRC dan flap AM Bias

Tire.

c. Plant C

Plant C memiliki lahan seluas 14.600 2m memproduksi ban dalam (AM Tube)

kendaraan roda empat.

d.Plant D

Plant D dengan lahan seluas 120.000 2m , memproduksi ban mobil khusus jenis

ban radial dengan berbagai jenis dan ukuran. Produk ini memiliki merk dagang

GT Radial dan GT Savero.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2008-1-00469-TISI-Bab 1.pdf · karena bahan inilah yang berhubungan langsung dengan persediaan bahan

9

e. Plant E

Plant E berfungsi sebagai tempat pendauran ulang karet bekas.

Dimana dalam tiap Plant tersebut terdapat kantor pusat, tempat parkir motor,

parkir mobil untuk karyawan dan tamu, lantai produksi serta gudang bahan baku dan

gudang gudang barang jadi. Lantai produksi pada tiap plant di PT Gajah Tunggal Tbk

disusun berdasarkan Proses layout dengan susunan berbentuk huruf I, dimana alat yang

sejenis atau yang mempunyai fungsi yang sama ditempatkan pada wilayah yang sama.

Susunan dengan bentuk seperti ini dianggap sebagai susunan yang paling memudahkan

pekerjaan mereka. Apalagi luas lantai pada tiap plant di PT Gajah Tunggal Tbk tidak

dapat diperluas lagi, sehingga jumlah mesin pun tidak dapat ditambah lagi. Oleh karena

itu PT Gajah Tunggal Tbk tidak berniat untuk merubah tata letak pabrik mereka,

maupun susunan mesin pada tiap plant, kecuali menambah plant baru.

Plant A terletak dibagian depan dari keseluruhan lokasi PT Gajah Tunggal Tbk.

Daerah kerjanya terletak pada satu lokasi yang menyatu antara kantor dan lantai

produksi. Dalam lantai produksi terdapat jalan yang lebar untuk memudahkan

transportasi bahan dan barang keluar masuk pabrik serta perpindahan barang dari satu

departement kerja ke department lain.

Daerah kerja pada Plant A terdiri dari beberapa bagian yaitu :

1. Bagian mixing yang terdiri dari beberapa unit mesin dan dipisahkan oleh jalan atau

gang untuk transportasi.

2. Bagian proses yang terdiri dari callendering, cutting, extruding, forming.

3. Bagian ini terdiri dari :

• Daerah building machine, terdiri dari 88 unit building machine yang saling

berseberangan.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2008-1-00469-TISI-Bab 1.pdf · karena bahan inilah yang berhubungan langsung dengan persediaan bahan

10

• Daerah mesin curring, terdiri dari 181 unit mesin curing yang leraknya saling

berseberangan

• Daerah Quality Control, berisi mesin yang digunakan untuk pengujian static

balance, dynamic.

1.5.3 Produk

Produk yang dihasilkan oleh Plant A yaitu berbagai jenis ban untuk kendaraan

sebagai berikut :

• Ultra Light Truck (ULT)

Contoh : Truk ringan.

• Light Truck (LT)

Contoh : Mobil Angkutan (14” – 16”)

• Truck and Bus (TB)

• Off The Road (OTR)

Contoh : Kendaraan offroad

• Agriculture (AG)

Contoh : Traktor

• Industrial (ID)

Contoh : Forklift.

• Pasengger Car Bias (PCB)

Page 11: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2008-1-00469-TISI-Bab 1.pdf · karena bahan inilah yang berhubungan langsung dengan persediaan bahan

11

1.5.4 Visi dan Misi Perusahaan

Setiap perusahaan pasti memiliki visi dan misi perusahaan agar perusahaannya

memiliki haluan yang tepat, begitu pula dengan PT.Gajah Tunggal Tbk yang memiliki

visi dan misi sebagai berikut :

• Visi

Bertahan menjadi pemuka dalam pasar lokal dan berusaha lebih kuat untuk

menjadi produsen ban yang perlu diperhitungkan didunia.

‘To maintain and further strengthen domesric market leadership and to

become significant global tyre manufacture’.

• Misi

Untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada pelanggan melalui

penyediaan segala jenis produk ban kendaraan bermotor yang berkualitas

tinggi dan kompetitif.

‘To aim maximum costumer satisfaction by providing a complete range of

competitively produced superior quality automotive tyre products and

services’.

Berusaha memberikan tingkat pengembalian yang tinggi kepada investor

sebagaimana dalam memberikan kesejahteraan yang maksimum kepada

karyawan perusahaan.

‘The company strives to provide maximum return to share folder as well as

maximum welfare and benefits ti the employee’.

Page 12: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2008-1-00469-TISI-Bab 1.pdf · karena bahan inilah yang berhubungan langsung dengan persediaan bahan

12

1.5.5 Sistem Mutu Produk

PT Gajah Tunggal Tbk merupakan salah satu perusahaan besar penghasil ban di

Indonesia yang selalu menghasilkan produk dengan kualitas tinggi. Sehingga produk-

produk yang berstandar internasional tersebut dapat menembus pasar-pasar lokal

diseluruh Indonesia maupun pasar-pasar lokal di seluruh Indonesia maupun pasar-pasar

internasional.

PT Gajah Tunggal Tbk dengan dengan produk ban yang sudah dikenal diseluruh

dunia terus berusaha meningkatkan mutu produk maupun kinerja sumber daya

manusianya. Kesungguhan pimpinan perusahaan dibuktikan dengan memegang

ISO9000, yaitu sertifikat yang menyatakan bahwa barang hasil produksi telah sesuai

dengan standar mutu dan diakui secara internasional, yang diraih tahun 1997. Dengan

sertifikat ini PT GT lebih mudah menjual produknya, khususnya keluar negeri.

Kebijakan mutu diterjemahkan dalam slogan “Mutu adalah Jiwa Kita Bersama (slogan

Plant A,B dan C)” dan “Kami Hanya Membuat Produk yang Berkualitas(slogan Plant

D)”.

Hasil perbaikan selama beberapa tahun dengan sistem manajemen mutu ISO 9000

telah memberanikan diri pimpinan perusahaan untuk mengambil sertifikat QS9000 yang

lebih spesifik untuk produk-produk industri otomotif.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2008-1-00469-TISI-Bab 1.pdf · karena bahan inilah yang berhubungan langsung dengan persediaan bahan

13

1.5.6 Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan

1.5.6.1 Struktur Organisasi Perusahaan

Untuk mengantisipasi perubahan perusahaan yang semakin pesat PT Gajah

Tunggal Tbk yang memiliki sumber daya manusia yang berjumlah besar dan dengan

kualitas yang berbeda-beda, maka untuk efisiensi dan efektivitas organisasi sumber daya

manusia ini harus diorganisir agar dapat bekerjasama dalam melaksanakan tugas. Untuk

itu diperlukan suatu struktur organisasi yang mengatur dan menjelaskan hubungan antar

bagian yang satu dengan yang lain serta mengatur pelimpahan tanggung jawab dan

wewenang masing-masing bagian. Dalam menggambarkan komitmen manajemen PT

Gajah Tunggal Tbk memastikan bahwa seluruh tingkatan organisasi mengetahui

pentingnya jabatan dan tugas yang dipegangnya.

Gambar struktur organisasi umum dan beberapa departemen pada PT Gajah Tunggal

Tbk dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Perusahaan

1.5.6.2 Pembagian Tugas dan Wewenang

Tidak seorangpun secara fisik maupun psikologis mempu melaksanakan semua

pekerjaan seorang diri, pasti setiap orang butuh bantuan dari pihak-pihak lain untuk

membantu kelancaran tugas tersebut agar hasil yang didapat sebaik dan semaksimal

mungkin. Pembagian tugas kompleks menjadi komponen tugas, menjadikan setiap orang

Page 14: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2008-1-00469-TISI-Bab 1.pdf · karena bahan inilah yang berhubungan langsung dengan persediaan bahan

14

bertanggung jawab hanya untuk beberapa aktivitas terbatas. Pembagian tugas membuat

pekerjaan menjadi lebih mudah dan sederhana untuk dikerjakan sesuai dengan bakat,

minat dan keterampilan yang dimilikinya.

Pembagian tugas dan wewenang masing-masing jabatan PT Gajah Tunggal Tbk di Plant

A adalah sebagai berikut :

1. Plant Head

i. Menentukan kebijakan dan kelancaran Plant yang dipimpinnnya

ii. Output produk, baik kualitas maupun kuantitas

2. Departemen produksi

i. Memproduksi tire yang sesuai dengan syarat-syarat keseluruhan dalam

jumlah maupun mutu produk.

ii. Pelaksanaan dan pengawasan sistem produksi

3. Departement PPC (Production Planning Control)

i. Perencanaan dan jumlah produksi

ii. Menjaga level stok inventori

iii. Mengkalkulasikan kebutuhan saran dalam pengembangan kapasitas

regular sesuai dengan kebutuhan

4. Plant Enginering

i. Perawatan mesin dan menjaga kelancaran proses produksi

5. Departemen Tehnikal

i. Pembuatan atau penerbitan dan pengendalaian spesifikasi standar

operasional mesin, dan sarana produksi

ii. Melakukan tes new material

iii. Pengembangan mutu, jumlah, cost down proses dan produk

Page 15: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2008-1-00469-TISI-Bab 1.pdf · karena bahan inilah yang berhubungan langsung dengan persediaan bahan

15

6. Departemen QC (Quality Control)

i. Pengawasan mutu produk dan memelihara sistem yang berkaitan dengan

aktivitas QC.

7. Departemen Logistik

i. Menjaga dan mengawasi ketersediaan bahan baku maupun barang jadi.

ii. Melakukan Pengiriman barang sesuai dengan kebutuhan konsumen.

1.5.6.3 Organisasi dan Manajemen

Dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan secara efisien, dibutuhkan adanya

suatu wadah yang dapat melakukan berbagai kegiatan yang diperlukan bagi perusahaan.

Kegiatan-kegiatan tersebut dipadukan dan diatur dalam suatu badan yang disebut

organisasi. Organisasi adalah kerja sama antara dua orang atau lebih secara berstruktur

untuk mencapai tujuan bersama bagi kemajuan perusahaan. Untuk mencapai tujuan

tersebut organisasi harus mengalokasikan sumber daya yang ada seefisien mungkin pada

aktivitas perusahaan, sehingga dapat memudahkan pencapaian tujuan. Dilihat dari

susunan struktur organisasinya PT.Gajah Tunggal Tbk merupakan perusahaan yang

bergerak di bidang industri pembuatan ban yang menerapkan struktur organisasi

fungsional, hal ini dapat dilihat dari para karyawan yang menerima perintah dan

memberi pertanggungjawaban kepada spesialis fungsionel masing-masing sesuai dengan

tugas dan tanggung jawab dibidangnya. Dengan sistem pembagian kerja empat group

dengan tiga shift dan lima hari kerja untuk bagian produksi, maka para pekerja dibagian

ini mengalami pertukaran shift setiap lima hari perhitungan. Dengan tujuan setiap

pekerja bekerja dengan jumlah jam kerja yang sama sehingga sesuai dengan upah yang

mereka peroleh tiap bulannya.

Page 16: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2008-1-00469-TISI-Bab 1.pdf · karena bahan inilah yang berhubungan langsung dengan persediaan bahan

16

PT Gajah Tunggal Tbk sangat menghargai kejujuran dan loyalitas dari para

karyawannya, oleh karena itu PT Gajah Tunggal Tbk memberikan fasilitas-fasilitas

kepada para karyawannya, seperti tunjangan, bonus, dan insentif dalam jumlah yang

cukup. Hal ini juga meningkatkan produktifitas para karyawannya karena mereka

mendapatkan kepuasan bekerja yang cukup tinggi.

1.5.6.4 Tenaga Kerja

PT Gajah Tunggal Tbk merupakan salah satu perusahaan yang tergabung dalam

Gajah Tunggal Tbk Group. Perusahaan menyadari bahwa karyawan mempunyai peran

penting dalam mendukung kegiatan usaha serta keberhasilan perusahaan, oleh karena itu

perusahaan secara terus menerus memusatkan perhatian kepada upaya peningkatan

kualitas sumber daya menusia melalui berbagai program pelatihan, pengembangan dan

pelayanan kesejahteraan karyawan. Dalam hal ini, perusahaan menginginkan karyawan

yang berpotensi untuk mengikuti pendidikan yang diselenggarakan langsung oleh Balai

Latihan Pendidikan Ahli Teknik Industri Gajah Tunggal Tbk. Pada saat ini perusahaan

mempunyai karyawan sebanyak 7.426 orang.

PT Gajah Tunggal Tbk memastikan bahwa personel yang melaksanakan

pekerjaan yang mempengaruhi mutu produk mempunyai kemampuan atas dasar

pendidikan, pelatihan, keterampilan, dan pengalaman yang sesuai. Selain itu PT Gajah

Tunggal Tbk juga menyediakan pelatihan-pelatihan untuk memastikan bahwa personel

memiliki kemampuan dan kesadaran akan relevansi dan pentingnya kegiatan masing-

masing.

Untuk meningkatkan keterampilan karyawan dilakukan pengembangan sumber

daya manusia dengan cara :

Page 17: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2008-1-00469-TISI-Bab 1.pdf · karena bahan inilah yang berhubungan langsung dengan persediaan bahan

17

1.Training dalam negeri

2.Training luar negeri

3.Bekerja sama dengan perguruan tinggi

Karyawan PT Gajah Tunggal Tbk sampai bulan Juni 2007 adalah berjumlah 7246 orang

yang terbagi menjadi dua yaitu karyawan kantor pusat (293 orang) dan karyawan pabrik

(6953 orang). Untuk karyawan pabrik terbagi menjadi empat, yaitu Plant A,B,C, dan D.

1.5.6.5 Jam Kerja

Didalam PT Gajah Tunggal Tbk Plant A diberlakukan sistem kerja dengan empat

grup dan tiga shift dengan lima hari kerja dan total jam kerja 40 jam/minggu dengan

jadwal shift yang telah ditentukan sebagai berikut :

Table 1.1 Jadwal Kerja Shift

Shift Waktu Kerja Waktu Istirahat

Shift I 07.00 – 15.00 11.00 – 12.00

Shift II 15.00 – 23.00 18.00 – 19.00

Shift III 23.00 – 07.00 03.00 – 04.00

Non Shift 08.00 – 17.05 11.00 – 12.00

Jadwal tersebut berlaku setiap hari kecuali pada hari Jumat, dimana jam istirahat

mengalami perpanjangan waktu untuk shalat Jumat. Karena ada empat grup sedangkan

jumlah shift hanya ada tiga maka pertukaran shift ditentukan dengan penjadwalan

tertentu. Jadi pertukaran shift dilakaukan lima hari sekali untuk masing-masing shift, dan

hari libur I tidak harus pada hari Sabtu ataupun hari Minggu. Jam lembur dikenakan

Page 18: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2008-1-00469-TISI-Bab 1.pdf · karena bahan inilah yang berhubungan langsung dengan persediaan bahan

18

apabila pekerja bekerja di luar waktu yang ditentukan seperti long shift dari pukul 07.00

– 17.00, yang berarti lama waktu lemburnya adalah 2 jam yaitu pukul 15.00 – 17.00

dengan konsekuensi mendapat uang lembur.

1.5.6.6 Fasilitas Kerja

PT Gajah Tunggal Tbk Plant A menyediakan fasilitas kerja yang dapat

dipergunakan oleh seluruh karyawan perusahaan seperti mess, perumahan, tempat

ibadah, fasilitas kesehatan berupa dokter perusahaan sehingga setiap karyawan yang

sakit dapat diobati tanpa dikenakan biaya pengobatan, kantin, gelanggang olahraga yang

terdiri dari lapangan bulu tangkis, lapangan sepak bola dan lapangan tennis, selain itu

perusahaan juga menyediakan sarana hiburan seperti tour keluar kota.

Bagi karyawan yang beragama Islam mempunyai kesempatan untuk menunaikan

ibadah haji sedangkan karyawan yang beragama Kristen mempunyai kesempatan untuk

berziarah ke Vatikan.

1.5.6.7 Sistem Pengupahan

Sistem pengupahan yang ada pada PT Gajah Tunggal Tbk Plant A diatur

berdasarkan jabatan dari kedudukan yang dipegangnya. Pembayaran upah terbagi

menjadi dua yaitu :

1.Upah bulanan

Upah bulanan diberikan pada akhir bulan dan bersifat tetap. Upah bulanan

diberikan pada pada karyawan yang tidak diberlakukan shift kerja pada jam

kerja.

Page 19: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2008-1-00469-TISI-Bab 1.pdf · karena bahan inilah yang berhubungan langsung dengan persediaan bahan

19

2.Upah harian

Besarnya upah harian disesuaikan dengan upah minimum regional yang

disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku bagi kota Tangerang.

1.5.7 Bahan Baku dan Proses Produksi

1.5.7.1 Bahan Baku

Bahan baku utama adalah adalah bahan yang dijadikan dasar dari pembuatan

suatu produk. Bahan baku utama yang digunakan dalam proses pembuatan ban ini

adalah Rubber (karet), Carbon(karbon), Chemical (obat-obatan kimia), Oil (oli), Nylon

textile (benang nylon), serta Steel wire ( kawat).

Dalam pembuatan ban diperlukan proses produksi yang terdiri dari : mixing,

calendaring, extruding, forming, bead finishing, cutting, assembling, building, curing

dan trimming.

1.5.7.2 Proses Produksi

Kualitas suatu produk yang dihasilkan akan sesuai dengan harapan apabila bahan

baku utama ataupun bahan pendukung yang digunakan dalam proses produksi

merupakan bahan-bahan yang telah teruji kualitasnya. Bahan baku utama adalah adalah

bahan yang dijadikan dasar dari pembuatan suatu produk. Sedangkan bahan pendukung

adalah bahan yang harus ada dalam setiap pembuatan suatu produk, tetapi jika bahan

tersebut tidak tersedia dapat digantikan dengan bahan lain yang mempunyai fungsi yang

sama. Dalam proses pembuatan ban, bahan baku utama yang digunakan adalah karet,

oli, nylon, kawat, karbon serta bahan kimia lainnya sebagai bahan pendukung, yang

secara singkat akan dijelaskan berikut ini :

Page 20: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2008-1-00469-TISI-Bab 1.pdf · karena bahan inilah yang berhubungan langsung dengan persediaan bahan

20

1. Karet (Rubber)

Karet merupakan bahan utama yang digunakan dalam pembuatan ban,

dimana karet yang digunakan terdiri dari karet alam dan karet sintetis.

2. Filler dan Reinforving Agent

Filler dan Reinforving Agent merupakan bahan kimia yang terdiri dari

carbon black dan carbonat yang berfungsi untuk memperkuat karet dan

untuk memperkecil biaya produksi.

3. Processing Oil

Processing Oil berguna untuk mempermudah proses pencampuran. Jenis oil

yang digunakan biasanya jenis dutrex dan shellflex.

4. Activator

Activator berfungsi untuk mengaktifkan proses vulkanisasi. Bahan kimia

yang digunakan sebagai activator adalah ZnO dan stearic acid

5. Anti Oxidant

Anti oxidant berfungsi untuk melindungi ban dari udara, dan panas. Jenis

antioxidant yang digunakan adalah jenis 4020 dan HS.

6. Curing Agent

Curing agent yang biasa dipakai adalah sulfur yang berguna untuk proses

vulkanisasi.

7. Accelerator

Accelerator berfungsi untuk mempercepat proses MOZ.

8. Retarder

Retarder berguna untuk mencegah scorch PVI, BC.

9. Miscellaneous Tackifier

Page 21: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2008-1-00469-TISI-Bab 1.pdf · karena bahan inilah yang berhubungan langsung dengan persediaan bahan

21

Miscellaneous Tackifier berguna untuk menambah kelengkapan,

memperkecil pantulan, warna dan sebagainya.

Dalam pembuatan ban ada beberapa proses umum yang dilakukan untuk

mendapatkan hasil akhir yang diharapkan. Pembagian divisi dilakukan berdasarkan

proses-proses yang ada di setiap divisi untuk memudahkan proses lanjut ke divisi lain.

Proses-proses itu antara lain adalah mixing, calendaring, extruding, forming, bead

finishing, building, curing, dan trimming.

1. Mixing

Pengerjaan pertama dimulai dengan proses mixing. Proses mixing terdiri dari

dua tahap yaitu :

a. Proses BO, proses pencampuran beberapa bahan baku antara lain karet

dan bahan kimia lainnya sehingga menghasilkan lembaran karet.

b. Proses SO, merupakan proses pencampuran lembaran karet hasil proses

BO dengan obat yang menghasilkan compound. Compound merupakan

bahan baku yang berupa lembaran yang digunakan pada semua proses

pembuatan ban. Didalam proses SO terdapat proses bale cutting yang

merupakan proses pemotongan karet alam menjadi bagian yang lebih

kecil agar lebih mudah ditimbang, kemudian timbangan digunakan untuk

menimbang material sesuai dengan spesifikasi atau perdoman kerja.

Setelah ditimbang, compound akan diproses menjadi bahan utama dalam

proses calendaring, extruding, dan bead grommet.

2. Callendering

Proses callendering adalah suatu proses pembuatan treatment dengan cara

pelapisan cord( benang yang terbuat dari nylon sintetis yang mengalami

Page 22: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2008-1-00469-TISI-Bab 1.pdf · karena bahan inilah yang berhubungan langsung dengan persediaan bahan

23

Cap extruder digunakan untuk pembuatan cap tread( telapak ban ) yang

berfungsi sebagai bagian ban yang berhubungan langsung dengan

permukaan jalan.

b. Side Wall Extruder

Side wall extruder merupakan mesin yang digunakan untuk pembuatan

side wall yang berfungsi sebagai tempat menempelnya indikasi ban.

5. Forming dan Bead Finishing

Proses forming adalah suatu proses pelapisan kawat baja dan ban oleh

compound dan dibentuk lingkaran.

Proses-proses yang terjadi dalam proses forming adalah

a. Cleaning, berfungsi untuk membersihkan kawat baja dari kotoran yang

menempel pada lapisan luar.

b. Heating, bertujuan untk memanaskan lapisan luar kawat baja yang

berfungsi sebagai perekat agar compound dan kawat menempel lebih baik

pada waktu dilakukan forming.

c. Bead cutting, befungsi untuk memotong panjang kawat yang sudah

diforming berdasarkan keliling lingkaran bead yang ada pada spesifikasi.

d. Festoner, berfungsi untuk mengatur kecepatan dari bead forming.

e. Bead forming, bertujuan untuk membentuk hasil forming menjadi

lingkaran berdasarkan spesifikasi.

Proses bead finishing merupakan sejumlah proses untuk membuat bead

secara lengkap dengan cara penambahan wrapping tape, apex, dan flipper

pada bead forming yang tergantung pada spesifikasi.

6. Building

Page 23: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2008-1-00469-TISI-Bab 1.pdf · karena bahan inilah yang berhubungan langsung dengan persediaan bahan

24

Building merupakan suatu proses perakitan semua komponen-komponen dari

proses sebelumnya dan dengan bantuan mesin building akhirnya

menghasilkan ban mentah yang biasanya disebut green tire.

7. Green Tire Out Side Paint dan Green Tire Inside Paint

GOP meupakan proses penyemprotan silicon di bagian luar dari green tire

atau ban mentah dengan tujuan agar pada saat pemasakan ban tidak

menempel pada mold atau cetakan.

GIP merupakan proses penyemprotan cement di bagian dalam ban agar pada

saat pemasakan bagian dalam ban tidak menempel pada bladder.

8. Venting

Proses venting merupakan proses pelubangan green tire yang bertujuan agar

mengeluarkan udara yang terjebak di dalam green tire.

9. Curing

Curing adalah proses vulkanising atau pemasakan ban mentah menjadi ban

jadi dengan bantuan steam, air panas, air dingin, dan angin.

10. Trimming

Proses trimming dilakukan untuk menghilangkan rambut ban yang

diakibatkan oleh proses cutting dengan cara grinding secara manual yaitu

dengan menggunakan pisau

Page 24: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2008-1-00469-TISI-Bab 1.pdf · karena bahan inilah yang berhubungan langsung dengan persediaan bahan

22

proses weaving, twinsting dan dipping) pada kedua belah sisi atas dan bawah

dengan compound produktif melalui dua celah rol. Compound yang

digunakan pada proses callendering berasal dari proses mixing.

Proses pelapisan dilakukan oleh mekanisme yang terdiri dari empat buah rol

utama, dimana compound dialirkan oleh conveyor pada celah rol bagian

paling atas dan bawah yang berfungsi untuk melumatkan dan mengontrol

ketebalan compound. Sedangkan pada celah rol bagian tengah, cord dan

compound dialirkan secara bersama-sama sehingga kedua permukaan dari

cird terlapisi oleh compound. Proses callendering menghasilkan treatment

dengan dimensi yang disesuaikan dan digunakan untuk pembuatan ply.

Mesin yang digunakan adalah mesin topping callender.

3. Cutting

Proses cutting adalah proses pemotongan treatment dari proses callendering

atas dasar sudut dan lebar sesuai dengan spesifikasi masing-masing ukuran

ban dan disambung serta digulung dengan pembungkus dalam bentuk rol-rol

kecil.

4. Extruding

Proses extruding adalah proses pengolahan dan penggilingan compound yang

dihasilkan pada proses mixing oleh extruder dengan pronsip kerja penerusan

putaran dari motor oleh screw dan dorongan tekanan yang dikeluarkan

melalui Die. Output utama yang dihasilkan dari proses ini adalah untuk

pembuatan cap tread dan side wall.

a. Cap Extruder

Page 25: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2008-1-00469-TISI-Bab 1.pdf · karena bahan inilah yang berhubungan langsung dengan persediaan bahan

25

Gambar 1.2 Proses Produksi

Page 26: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2008-1-00469-TISI-Bab 1.pdf · karena bahan inilah yang berhubungan langsung dengan persediaan bahan

26

1.5.7.3 Jumlah Mesin dan Peralatan

Jumlah mesin yang terdapat diplant A yang digunakan dalam pembuatan ban

adalah yang sebagai berikut :

1. Banbury Mixer, digunakan untuk pencampuran bahan baku yang disebut

compound. Banbury mixer yang digunakan terdiri dari 10 unit.

2. Topping Calender, digunakan untuk melapisi ply atau nylon dengan

compound. Topping Calender yang digunakan terdiri dari 2 unit.

3. Trade Extruder, digunakan untuk pembuatan telapak ban. Trade Extruder

yang digunakan terdiri 4 unit.

4. Bead Growmmet, digunakan untuk pembuatan pemegang velg dengan

cara melapisi kawat baja dengan compound. Bead Growmet yang

digunakan terdiri dari 6 unit.

5. Bias Cutting, digunakan untuk memotong ply yang berasal dari toping

calendar. Bias cutting yang digunakan terdiri dari 10 unit.

6. Mesin Building, digunakan untuk perakitan komponen-komponen dari

ban, terdiri dari 88 unit.

7. Cutting tire, digunakan untuk pemasakan dari green tire atau ban mentah

yang berasal dari mesin building, yang terdiri dari 181 unit.

1.5.7.4 Teknologi

Dengan kemajuan teknologi sekarang ini, PT Gajah Tunggal Tbk yang

wilayah pasarnya mencakup internasional mengharuskan penggunaan alat-alat dan

mesin-mesin canggih untuk memproduksi ban yang berkualiatas internasional.

Page 27: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2008-1-00469-TISI-Bab 1.pdf · karena bahan inilah yang berhubungan langsung dengan persediaan bahan

27

Mesin dan peralatan yang digunakan di PT.Gajah Tunggal Tbk merupakan

mesin dengan teknologi yang cukup canggih, karena hampir semua mesin yang

digunakan adalah mesin otomatis yang berkualitas.

Mesin yang canggih sekarang ini perlu memperhatikan faktor pembuangan dari

mesin tersebut. Dengan banyaknya pabrik-pabrik yang tidak memperhatikan polusi

yang ditimbulkan dari limbah-limbah pembuangannya, mesin-mesin canggih yang

baru kini dirancang agar peduli terhadap lingkuungan, dengan sistem pembuangan

yang ramah lingkungan PT.Gajah Tunggal Tbk menggunakan mesin-mesin semacam

ini. Mesin-mesin yang dalam pengoperasiannya ada yang menggunakan steam

sebagai alat pemasak bahan baku, sehingga dapat mengurangi kebisingan dan

mengurangi polusi udara.

Sistem perawatan yang bertujuan untuk menjaga agar mesin-mesin tidak

mengalami kerusakan yang cukup berarti yang dapat menghambat kelancaran proses

produksi serta untuk memperpanjang umur mesin, telah disusun jadwal perawatan

dan perbaikan untuk masing-masing mesin.

1.5.8 Petunjuk Pembacaan Kode Ukuran Ban

- Konvensional tire = H 900 14J8 Miller-88

- Square tire = F 28x9-15 14J8 Specta Grip

1 2 3 4

1. Kode dari penggunaan ban

R :OTR

Page 28: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2008-1-00469-TISI-Bab 1.pdf · karena bahan inilah yang berhubungan langsung dengan persediaan bahan

28

H : TB

T : LT

U : ULT

B : PCB

P : MP

F : ID

A : AG

2. Tire size / ukuran ban

- konvesional tire

- Square tire

3. Ply rating ( kekuatan dari ban )

- kekuatan ban adalah 14 ply cotton, tetapi ply yang dipakai 8ply nylon

- huruf j adalah cord type yang dipakai

4. Pattern : Kembangan / profile dari telapak ban yang ada di PT.Gajah

Tunggal Tbk

Cth :

Super : tertulis pada ban GT Super

Miler : tertulis pada ban GT Miler

Super88 : tertulis pada ban GT Super88

Specta Grip : tertulis pada ban GT Specta Grip