bab ii

69
GURINDRA (3110120020) JAYANTY (3110120021) POLITEKNIK NEGERI JAKARTA JURUSAN TEKNIK SIPIL KONSTRUKSI SIPIL PROJECT WORK 1 PERENCANAAN AIR BERSIH Sistem Pendistribusian Air Bersih BAB II DASAR TEORI 2.1. Definisi Umum Air adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup di bumi. Secara umum banyaknya air yang ada di planet ini adalah sama walaupun manusia, binatang dan tumbuhan banyak menggunakan air untuk kebutuhan hidupnya. Jumlah air bersih sepertinya tidak terbatas, namun sebenarnya air mengalami siklus hidrologi di mana air yang kotor dan bercampur dengan banyak zat dibersihkan kembali melalui proses alam. Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air). Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat dipermukaan bumi dalam ketiga wujudnya tersebut.Kualitas maupun kuantitas air harus dapat memenuhi kebutuhan kita, sebagian besar tanah air kita curah hujannya cukup tinggi. Oleh sebab itu dari segi kuantitas dibanyak tempat di negara kita air tidak menjadi masalah, apalagi jika kita dapat mengelolanya dengan baik. Akan tetapi dari segi kualitas, air bersih kita semakin memperihatinkan. Air bersih dapat diartikan air yang memenuhi persyaratan untuk pengairan sawah, untuk treatment air minum dan untuk treatmen air sanitasi. Persyaratan disini 5

Upload: zulkifli-paldana-akbar

Post on 28-Dec-2015

33 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

bab 2 pw

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II

GURINDRA (3110120020)JAYANTY (3110120021)VIRA INDAH (3110120035)YUDHA BASTRY (3110120036)

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA JURUSAN TEKNIK SIPIL

KONSTRUKSI SIPIL PROJECT WORK 1

PERENCANAAN AIR BERSIH

Sistem Pendistribusian Air Bersih

BAB II

DASAR TEORI

2.1. Definisi Umum

Air adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup di bumi.

Secara umum banyaknya air yang ada di planet ini adalah sama walaupun manusia,

binatang dan tumbuhan banyak menggunakan air untuk kebutuhan hidupnya. Jumlah

air bersih sepertinya tidak terbatas, namun sebenarnya air mengalami siklus hidrologi

di mana air yang kotor dan bercampur dengan banyak zat dibersihkan kembali melalui

proses alam.

Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air). Air merupakan

satu-satunya zat yang secara alami terdapat dipermukaan bumi dalam ketiga

wujudnya tersebut.Kualitas maupun kuantitas air harus dapat memenuhi kebutuhan

kita, sebagian besar tanah air kita curah hujannya cukup tinggi. Oleh sebab itu dari

segi kuantitas dibanyak tempat di negara kita air tidak menjadi masalah, apalagi jika

kita dapat mengelolanya dengan baik. Akan tetapi dari segi kualitas, air bersih kita

semakin memperihatinkan. 

Air bersih dapat diartikan air yang memenuhi persyaratan untuk pengairan

sawah, untuk treatment air minum dan untuk treatmen air sanitasi. Persyaratan disini

ditinjau dari persyaratan kandungan kimia, fisika dan biologis. Atau memenuhi syarat

sebagai berikut:

1) Secara Umum: Air yang aman dan sehat yang bisa dikonsumsi manusia.

2) Secara Fisik: Tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa.

3) Secara Kimia:

PH netral (bukan asam/basa)

Tidak mengandung racun dan logam berat berbahaya.

Parameter-parameter seperti BOD, COD, DO, TS, TSS dan konductiviti

memenuhi aturan pemerintah setempat.

5

Page 2: BAB II

GURINDRA (3110120020)JAYANTY (3110120021)VIRA INDAH (3110120035)YUDHA BASTRY (3110120036)

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA JURUSAN TEKNIK SIPIL

KONSTRUKSI SIPIL PROJECT WORK 1

PERENCANAAN AIR BERSIH

Sistem Pendistribusian Air Bersih

2.1.1 Siklus Hidrologi Air Bersih

Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti

dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfir melalui kondensasi, presipitasi,

evaporasi dan transpirasi. Pemanasan air laut oleh sinar matahari merupakan kunci

proses siklus hidrologi tersebut dapat berjalan secara terus menerus. Air berevaporasi,

kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan batu, hujan es dan

salju (sleet), hujan gerimis atau kabut.Pada perjalanan menuju bumi beberapa

presipitasi dapat berevaporasi kembali ke atas atau langsung jatuh yang kemudian

diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah.

Setelah mencapai tanah, siklus hidrologi terus bergerak secara kontinu dalam tiga

cara yang berbeda:

Evaporasi / transpirasi - Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman,

dsb. kemudian akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan kemudian akan

menjadi awan. Pada keadaan jenuh uap air (awan) itu akan menjadi bintik-

bintik air yang selanjutnya akan turun (precipitation) dalam bentuk hujan,

salju, es.

Infiltrasi / Perkolasi ke dalam tanah - Air bergerak ke dalam tanah melalui

celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka air tanah. Air dapat

bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal atau

horizontal dibawah permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali

sistem air permukaan.

Air Permukaan - Air bergerak di atas permukaan tanah dekat dengan aliran

utama dan danau; makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah, maka

aliran permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah dapat dilihat

biasanya pada daerah urban. Sungai-sungai bergabung satu sama lain dan

membentuk sungai utama yang membawa seluruh air permukaan disekitar

daerah aliran sungai menuju laut.

6

Page 3: BAB II

GURINDRA (3110120020)JAYANTY (3110120021)VIRA INDAH (3110120035)YUDHA BASTRY (3110120036)

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA JURUSAN TEKNIK SIPIL

KONSTRUKSI SIPIL PROJECT WORK 1

PERENCANAAN AIR BERSIH

Sistem Pendistribusian Air Bersih

Air permukaan, baik yang mengalir maupun yang tergenang (danau, waduk,

rawa), dan sebagian air bawah permukaan akan terkumpul dan mengalir membentuk

sungai dan berakhir ke laut. Proses perjalanan air di daratan itu terjadi dalam

komponen-komponen siklus hidrologi yang membentuk sistem Daerah Aliran Sungai

(DAS).Jumlah air di bumi secara keseluruhan relatif tetap, yang berubah adalah

wujud dan tempatnya.Tempat terbesar tejadi di laut.

Siklus hidrologi diberi batasan sebagai suksesi tahapan-tahapan yang

dilalui air dari atmosfer ke bumi dan kembali lagi ke atmosfer : evaporasi dari

tanah atau laut maupun air pedalaman, kondensasi untuk membentuk awan,

presipitasi, akumulasi di dalam tanah maupun dalam tubuh air, dan evaporasi-

kembali.

Presipitasi dalam segala bentuk (salju, hujan batu es, hujan, dan lain-

lain), jatuh ke atas vegetasi, batuan gundul, permukaan tanah, permukaan air

dan saluran-saluran sungai (presipitasi saluran). Air yang jatuh pada vegetasi

mungkin diintersepsi (yang kemudian berevaporasi dan/atau mencapai

permukaan tanah dengan menetes saja maupun sebagai aliran batang) selama

7

Page 4: BAB II

GURINDRA (3110120020)JAYANTY (3110120021)VIRA INDAH (3110120035)YUDHA BASTRY (3110120036)

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA JURUSAN TEKNIK SIPIL

KONSTRUKSI SIPIL PROJECT WORK 1

PERENCANAAN AIR BERSIH

Sistem Pendistribusian Air Bersih

suatu waktu atau secara langsung jatuh pada tanah (through fall = air tembus)

khususnya pada kasus hujan dengan intensitas yang tinggi dan lama.

Sebagian presipitasi berevaporasi selama perjalanannya dari atmosfer dan

sebagian pada permukaan tanah. Sebagian dari presipitasi yang membasahi

permukaan tanah berinfiltrasi ke dalam tanah dan bergerak menurun sebagai

perkolasi ke dalam mintakat (zone) jenuh di bawah muka air tanah. Air ini

secara perlahan berpindah melalui akifer ke saluran-saluran sungai. Beberapa

air yang berinfiltrasi bergerak menuju dasar sungai tanpa mencapai muka air

tanah sebagai aliran bawah permukaan. Air yang berinfiltrasi juga

memberikan kehidupan pada vegetasi sebagai lengas tanah. Beberapa dari

lengas ini diambil oleh vegetasi dan transpirasi berlangsung dari stomata

daun.

Setelah bagian presipitasi yang pertama yang membasahi permukaan

tanah dan berinfiltrasi, suatu selaput air yang tipis dibentuk pada permukaan

tanah yang disebut dengan detensi permukaan (lapis air). Selanjutnya, detensi

permukaan menjadi lebih tebal (lebih dalam) dan aliran air mulai dalam

bentuk laminer. Dengan bertambahnya kecepatan aliran, aliran air menjadi

turbulen (deras). Air yang mengalir ini disebut limpasan permukaan. Selama

perjalanannya menuju dasar sungai, bagian dari limpasan permukaan

disimpan pada depresi permukaan dan disebut cadangan depresi. Akhirnya,

limpasan permukaan mencapai saluran sungai dan menambah debit sungai.

Air pada sungai mungkin berevaporasi secara langsung ke atmosfer

atau mengalir kembali ke dalam laut dan selanjutnya berevaporasi.

Kemudian, air ini nampak kembali pada permukaan bumi sebagai presipitasi.

Sebagaimana dapat dilihat dari Gambar  dan penjelasan singkat

tentang Siklus hidrologi di atas, tangkapan daerah aliran sungai terhadap

presipitasi merupakan keluaran dari saling-tindak semua proses ini. Limpasan

nampak pada sistem yang sangat kompleks setelah pelintasan presipitasi

melalui beberapa langkah penyimpanan dan transfer. Kompleksitas ini

8

Page 5: BAB II

GURINDRA (3110120020)JAYANTY (3110120021)VIRA INDAH (3110120035)YUDHA BASTRY (3110120036)

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA JURUSAN TEKNIK SIPIL

KONSTRUKSI SIPIL PROJECT WORK 1

PERENCANAAN AIR BERSIH

Sistem Pendistribusian Air Bersih

meningkat dengan keragaman areal vegetasi, formasi-formasi geologi,

kondisi tanah dan di samping ini juga keragaman-keragaman areal waktu dari

faktor-faktor iklim.

2.1.2 Pengertian Daerah Aliran Sungai (DAS)

Daerah aliran sungai merupakan suatu megasistem kompleks yang

dibangun atas sistem fisik (physical systems), sistem biologis (biological

systems) dan sistem manusia (human systems). Setiap sistem dan sub-sub

sistem di dalamnya saling berinteraksi. Dalam proses ini peranan tiap-tiap

komponen dan hubungan antar komponen sangat menentukan kualitas

ekosistem DAS. Tiap-tiap komponen tersebut memiliki sifat yang khas dan

keberadaannya tidak berdiri sendiri, melainkan berhubungan dengan

komponen lainnya membentuk kesatuan sistem ekologis (ekosistem). 

Gangguan terhadap salah satu komponen ekosistem akan dirasakan oleh

komponen lainnya dengan sifat dampak yang berantai. Keseimbangan

ekosistem akan terjamin apabila kondisi hubungan timbal balik antar

komponen berjalan dengan baik dan optimal.

Daerah aliran sungai (DAS) adalah suatu wilayah yang dibatasi oleh

punggung-punggung bukit yang menampung air hujan dan mengalirkannya

melalui saluran air, dan kemudian berkumpul menuju suatu muara sungai,

laut, danau atau waduk. Karena air mengalir dari tempat yang tinggi ke

tempat yang lebih rendah sepanjang lereng maka garis batas sebuah DAS

adalah punggung bukit sekeliling sebuah sungai. Garis batas DAS tersebut

merupakan garis khayal yang tidak bisa dilihat, tetapi dapat digambarkan

pada peta.

Batas DAS kebanyakan tidak sama dengan batas wilayah administrasi.

Akibatnya sebuah DAS bisa berada pada lebih dari satu wilayah administrasi. Ada

DAS yang meliputi wilayah beberapa negara (misalnya DAS Mekong), beberapa

9

Page 6: BAB II

GURINDRA (3110120020)JAYANTY (3110120021)VIRA INDAH (3110120035)YUDHA BASTRY (3110120036)

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA JURUSAN TEKNIK SIPIL

KONSTRUKSI SIPIL PROJECT WORK 1

PERENCANAAN AIR BERSIH

Sistem Pendistribusian Air Bersih

wilayah kabupaten (misalnya DAS Brantas), atau hanya pada sebagian dari suatu

kabupaten.

Sebuah DAS yang menjadi bagian dari DAS yang lebih besar dinamakan sub

DAS; merupakan daerah tangkapan air dari anak sungai.

DAS dapat dibagi ke dalam tiga komponen yaitu: bagian hulu, tengah dan

hilir. Ekosistem bagian hulu merupakan daerah tangkapan air utama dan pengatur

10

Page 7: BAB II

GURINDRA (3110120020)JAYANTY (3110120021)VIRA INDAH (3110120035)YUDHA BASTRY (3110120036)

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA JURUSAN TEKNIK SIPIL

KONSTRUKSI SIPIL PROJECT WORK 1

PERENCANAAN AIR BERSIH

Sistem Pendistribusian Air Bersih

aliran. Ekosistem tengah sebagai daerah distributor dan pengatur air, sedangkan

ekosistem hilir merupakan pemakai air. Hubungan antara ekosistem-ekosistem ini

menjadikan DAS sebagai satu  kesatuan hidrologis. Di dalam DAS terintegrasi

berbagai faktor yang dapat mengarah kepada kelestarian atau degradasi tergantung

bagaimana suatu DAS dikelola.

Di pegunungan, di dataran tinggi dan dataran rendah sampai di pantai

dijumpai iklim, geologi, hidrologi, tanah dan vegetasi yang saling berinteraksi

membangun ekosistem.

Setiap ekosistem di dalam DAS memiliki komponen hidup dan tak-hidup yang

saling berinteraksi. Memahami sebuah DAS berarti belajar tentang segala proses-

proses alami yang terjadi dalam batas sebuah DAS.

Sebuah DAS yang sehat dapat menyediakan:

Unsur hara bagi tumbuh-tumbuhan

Sumber makanan bagi manusia dan hewan

Air minum yang sehat bagi manusia dan makhluk lainnya

Tempat berbagai aktivitas manusia dan hewan

Beberapa proses alami dalam DAS bisa memberikan dampak

menguntungkan kepada sebagian kawasan DAS tetapi pada saat yang sama bisa

merugikan bagian yang lain. Banjir di satu sisi memberikan tambahan tanah pada

dataran banjir tetapi untuk sementara memberikan dampak negatif kepada manusia

dan kehidupan lain.Hutan mempunyai peranan penting dalam mengkonservasi DAS.

Dengan semakin berkurangnya hutan, maka timbul berbagai masalah dalam

pengelolaan DAS, karena hutan mempunyai sifat:

Meredam tingginya debit sungai pada musim hujan, dan berpotensi

memelihara kestabilan aliran air sungai pada musim kemarau

Mempunyai serasah yang tebal sehingga memudahkan air meresap ke

dalam tanah dan mengalirkannya secara perlahan ke sungai. Selain itu,

11

Page 8: BAB II

GURINDRA (3110120020)JAYANTY (3110120021)VIRA INDAH (3110120035)YUDHA BASTRY (3110120036)

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA JURUSAN TEKNIK SIPIL

KONSTRUKSI SIPIL PROJECT WORK 1

PERENCANAAN AIR BERSIH

Sistem Pendistribusian Air Bersih

lapisan serasahnya juga melindungi permukaan tanah dari gerusan aliran

permukaan sehingga erosi pada tanah hutan sangat rendah.

Mempunyai banyak pori makro dan pipa di dalam tanah yang

memungkinkan pergerakan air secara cepat ke dalam tanah.

Karena sifat-sifat hutan yang mengutungkan tersebut, maka hutan perlu

dipertahankan. Apabila hutan sudah terlanjur dibuka (terutama pada bagian DAS

yang peka erosi), penggunaan lahannya perlu diusahakan supaya mendekati bentuk

hutan.

2.1.3 Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS)

Pada daerah aliran sungai terdapat berbagai macam penggunaan lahan,

misalnya hutan, lahan pertanian, pedesaan dan jalan. Dengan demikian DAS

mempunyai berbagai fungsi sehingga perlu dikelola.Pengelolaan DAS merupakan

suatu kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat, petani dan pemerintah untuk

memperbaiki keadaan lahan dan ketersediaan air secara terintegrasi di dalam suatu

DAS.Dari namanya, DAS menggambarkan bahwa sungai atau air merupakan faktor

yang sangat penting dalam pengelolaan DAS karena air menunjang kehidupan

berbagai makhluk hidup di dalamnya.

Masalah pada DAS yang utama berhubungan dengan jumlah (kuantitas) dan mutu

(kualitas) air:

Air sungai menjadi berkurang (kekeringan) atau menjadi terlalu banyak

(banjir) menggambarkan jumlah air.

Air sungai yang bersih menjadi keruh karena erosi dan hanyutnya zat beracun

dari daerah perindustrian atau pertanian menggambarkan mutu air.

Pengelolaan DAS bertujuan untuk:

Mengkonservasi tanah pada lahan pertanian.

12

Page 9: BAB II

GURINDRA (3110120020)JAYANTY (3110120021)VIRA INDAH (3110120035)YUDHA BASTRY (3110120036)

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA JURUSAN TEKNIK SIPIL

KONSTRUKSI SIPIL PROJECT WORK 1

PERENCANAAN AIR BERSIH

Sistem Pendistribusian Air Bersih

Memanen/menyimpan kelebihan air pada musim hujan dan

memanfaatkannya pada musim kemarau.

Memacu usahatani berkelanjutan dan menstabilkan hasi l panen melalui

perbaikan pengelolaan sistem pertanian.

Memperbaiki keseimbangan ekologi (hubungan tata air hulu dengan hilir,

kualitas air, kualitas dan kemampuan lahan, dan keanekaragaman hayati).

Komponen-komponen dalam pengelolaan DAS,yaitu:

Pengelolaan dan konservasi lahan pertanian

Pembuatan dan pemeliharaan saluran air, bangunan terjunan air dan

sebagainya.

Peningkatan penutupan lahan melalui penerapan teknik agroforestri, hutan

rakyat, hortikultura buah-buahan, penanaman hijauan pakan ternak dan

perikanan darat.

Pemeliharaan tebing sungai

Pengembangan infrastruktur yang sesuai, misalnya pembangunan sarana

irigasi.

Dalam mengelola sumberdaya lahan suatu DAS perlu diketahui apa yang

menjadi masalah utama DAS. Masalah DAS pada dasarnya dapat dibagi menjadi:

a. Kuantitas (jumlah) air

Banjir dan kekeringan

Menurunnya tinggi muka air tanah

Tingginya fluktuasi debit puncak dengan debit dasar.

b. Kualitas air

Tingginya erosi dan sedimentasi di sungai

Tercemarnya air sungai dan air tanah oleh bahan beracun dan berbahaya

Tercemarnya air sungai dan air danau oleh hara seperti N dan P (eutrofikasi)

13

Page 10: BAB II

GURINDRA (3110120020)JAYANTY (3110120021)VIRA INDAH (3110120035)YUDHA BASTRY (3110120036)

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA JURUSAN TEKNIK SIPIL

KONSTRUKSI SIPIL PROJECT WORK 1

PERENCANAAN AIR BERSIH

Sistem Pendistribusian Air Bersih

Masalah ini perlu dipahami sebelum dilakukan tindakan pengelolaan DAS.

Sebagai contoh, apabila masalah utama DAS adalah kurangnya debit air sungai

untuk menggerakkan turbin pembangkit listrik tenaga air (PLTA), maka penanaman

pohon secara intensif tidak akan mampu meningkatkan hasil air. Seperti telah

diterangkan terdahulu, pohon-pohonan mengkonsumsi air lebih tinggi dibandingkan

dengan tanaman pertanian semusim dan tajuk pohon-pohonan mengintersepsi

sebagian air hujan dan menguapkannya kembali ke udara sebelum mencapai

permukaan tanah.

Apabila masalah utama suatu DAS adalah kerawanan terhadap banjir maka

teknik yang dapat ditempuh adalah dengan mengusahakan agar air lebih banyak

meresap ke dalam tanah di hulu dan di bagian tengah DAS. Usaha ini dapat ditempuh

dengan menanam pohon dan/atau dengan tindakan konservasi sipil teknis seperti

pembuatan sumur resapan, rorak dan sebagainya.

Apabila yang menjadi masalah DAS adalah tingginya sedimentasi di sungai

maka pilihan teknik konservasi yang dapat dilakukan adalah dengan memperbaiki

fungsi filter dari DAS.Peningkatan fungsi filter dapat ditempuh dengan penanaman

rumput, belukar, dan pohon pohonan atau dengan membuat bangunan jebakan

sedimen (sediment trap). Apabila menggunakan metode vegetatif, maka penempatan

tanaman di dalam suatu DAS menjadi penting. Penanaman tanaman permanen pada

luasan sekitar 10% saja dari luas DAS, mungkin sudah sangat efektif dalam

mengurangi sedimentasi ke sungai asalkan tanaman tersebut ditanam pada tempat

yang benar-benar menjadi masalah, misalnya pada zone riparian (zone penyangga di

kiri kanan sungai).

Apabila suatu DAS dihutankan kembali maka pengaruhnya terhadap tata air

DAS akan memakan waktu puluhan tahun. Pencegahan penebangan hutan jauh lebih

penting dari pada membiarkan penebangan hutan dan menanami kembali lahan

gundul dengan pohonpohonan.Lagipula apabila penanaman pohon dipilih sebagai

metode pengatur tata air DAS, penanamannya harus mencakup sebagian besar

14

Page 11: BAB II

GURINDRA (3110120020)JAYANTY (3110120021)VIRA INDAH (3110120035)YUDHA BASTRY (3110120036)

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA JURUSAN TEKNIK SIPIL

KONSTRUKSI SIPIL PROJECT WORK 1

PERENCANAAN AIR BERSIH

Sistem Pendistribusian Air Bersih

wilayah DAS tersebut. Jika hanya 20- 30% dari wilayah DAS ditanami, pengaruhnya

terhadap tata air mungkin tidak nyata.

Permasalahan pokok yang mungkin dijumpai di dalam DAS adalah erosi dan

degradasi lahan, kekeringan dan banjir, penurunan kualitas air sungai, dan

pendangkalan sungai, danau atau waduk. Pemilihan teknologi untuk pengelolaan DAS

tergantung pada sifat DAS yang mencakup tanah, iklim, sungai, bukit dan masyarakat

yang ada di dalamnya. Oleh sebab itu tidak ada resep umum yang bisa diberikan

dalam memecahkan permasalahan DAS.

Pertimbangan pemilihan teknologi itu adalah tercapainya sasaran konservasi

lahan dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat yang ada di dalamnya. Berikut ini

disampaikan prinsip-prinsip tindakan yang harus dilaksanakan dalam pengelolaan

DAS sehingga masyarakat dapat memilih teknologi yang sesuai:

Penggunaan lahan harus disesuaikan dengan sifat dan kemampuan lahan

bersangkutan. Tanah yang berlereng curam, misalnya lebih curam dari

40%, tidak aman bila digunakan secara intensif untuk tanaman semusim.

Penuntun praktis kriteria kesesuaian lahan diberikan di dalam buku

Djaenuddin et al. (2003). Di dalam buku tersebut diuraikan tanaman apa

yang cocok ditanam pada lahan tertentu.

Memaksimalkan penutupan tanah dengan menggunakan tanaman penutup,

karena dengan banyaknya tajuk dan seresah tanaman, akan semakin

terlindung permukaan tanah dari terpaan air hujan dan makin terbentuk

jaringan penyaring erosi.

Mempertahankan sebanyak mungkin air hujan pada tempat di mana air

tersebut jatuh, sehingga mengurangi aliran permukaan.

Mengalirkan kelebihan air permukaan dengan kecepatan yang aman ke

kolam-kolam penampung untuk digunakan kemudian.

Menghindari terbentuknya parit (gully) dan menghambatnya (menyumbat)

dengan sumbat parit (gully plug) pada interval yang sesuai untuk

mengendalikan erosi dan pengisian kembali air tanah

15

Page 12: BAB II

GURINDRA (3110120020)JAYANTY (3110120021)VIRA INDAH (3110120035)YUDHA BASTRY (3110120036)

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA JURUSAN TEKNIK SIPIL

KONSTRUKSI SIPIL PROJECT WORK 1

PERENCANAAN AIR BERSIH

Sistem Pendistribusian Air Bersih

Memaksimalkan produktivitas lahan per satuan luas, per satuan waktu, dan

per satuan volume air.

Meningkatkan intensitas pertanaman dengan tanaman sela dan menata pola

pergiliran tanaman.

Menstabilkan sumber penghasilan dan mengurangi resiko kegagalan

selama terjadinya penyimpangan iklim (terlalu sedikit atau terlalu banyak

hujan).

Meningkatkan/memperbaiki infrastruktur yang dapat membantu

kelancaran distribusi, pemasaran, dan penyimpanan hasil pertanian.

Untuk daerah beriklim kering, kegiatan terutama ditujukan untuk

meningkatkan penyimpanan air tanah melalui peningkatan kapasitas

infiltrasi dan simpanan air di permukaan tanah melalui pembuatan sumur,

rorak atau embung penampung air.

Sisa tanaman perlu dikembalikan ke permukaan tanah baik secara

langsung misalnya dalam bentuk mulsa atau dalam bentuk kompos.

Tindakan konservasi tanah harus disesuaikan dengan keadaan sosial

ekonomi setempat (misalnya status pemilikan tanah, tenaga kerja,

penghasilan rumah tangga). Tindakan konservasi yang mudah diterima

petani adalah tindakan yang memberi keuntungan jangka pendek dalam

bentuk peningkatan hasil panen dan peningkatan pendapatan, terutama

untuk petani yang status penguasaan lahannya tidak tetap.

Kegiatan konservasi yang akan diterapkan seharusnya dipilih oleh petani

dengan fasilitasi penyuluh. Petani paling berhak mengambil keputusan

untuk kegiatan yang akan dilakukan pada lahan mereka.

Jangan melakukan tindakan konservasi kalau belum dimengerti apa

masalah yang akan dipecahkan dan apa manfaat tindakan tersebut.

2.1.4 Dampak Lingkungan

Pembangunan sarana penyediaan air bersih dan pembangunan air kotor,

berarti merubah sistem ekologi yang telah ada menjadi sistem ekologi yang baru.

Sudah tentu menimbulkan dampak lingkungan yang positif dan negatif. Dampak

16

Page 13: BAB II

GURINDRA (3110120020)JAYANTY (3110120021)VIRA INDAH (3110120035)YUDHA BASTRY (3110120036)

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA JURUSAN TEKNIK SIPIL

KONSTRUKSI SIPIL PROJECT WORK 1

PERENCANAAN AIR BERSIH

Sistem Pendistribusian Air Bersih

lingkungan yang positif yaitu meningkatnya kesehatan masyarakat, berkembangnya

industri pertanian dan perekonomian.

Yang perlu mendapat perhatian adalah dampak negatifnya yaitu :

1. Penyedotan air tanah yang tak terkendali di kota-kota pantai seperti

Jakarta, yang mengakibatkan meningkatnya intrusi air laut ke dalam air

bersih.

2. Pembangunan waduk-waduk raksasa seperti : Jatiluhur, Gajah Mungkur

dan lain sebagainya yang mengakibatkan hilangnya tanah-tanah yang

subur, punahnya beberapa jenis tanaman, timbulnya gulma air dan aspek

negatif pemindahan penduduk secara massal.

3. Waduk retensi pengendali banjir, misalnya Waduk Pluit di Jakarta,

menimbulkan genangan yang dapat menjadi saran nyamuk penyebab

penyakit malaria.

4. Limbah industri yang mencemari lingkungan, selokan, pembuangan dan

sungai.

5. Limbah rumah tangga yang dapat mencemari air minum, selokan, tanah,

udara dan lain sebagainya.

6. Limbah irigasi yang banyak mengandung peptisida yang merupakan

racun bagi makhluk hidup.

7. Pengeringan rawa pasang surut menimbulkan lingkungan hidup baru

bagi penduduk setempat, yang tidak mudah diterima.

Pendayagunaan air yang dapat meningkatkan atau menurunkan kesejahteraan

manusia,misal :

1. Pemanfaatan air untuk pembangkit tenaga listrik, industri, irigasi, pertanian

dan ekreasi dapat meningkatkan kesejahteraan manusia

2. Pengotoran air (pencemaran air), misal : zat kimia yang dapat menurunkan

kadar DO, zat kimia beracun yang sukar terurai secara alami, buangan

panas dari industri(proses `pendinginan), dsb.

17

Page 14: BAB II

GURINDRA (3110120020)JAYANTY (3110120021)VIRA INDAH (3110120035)YUDHA BASTRY (3110120036)

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA JURUSAN TEKNIK SIPIL

KONSTRUKSI SIPIL PROJECT WORK 1

PERENCANAAN AIR BERSIH

Sistem Pendistribusian Air Bersih

2.2 Sistem Penyediaan Air Bersih

2.2.1. Sumber Air Bersih

1. Sungai

Rata-rata lebih dari 40.000 kilometer kubik air segar diperoleh dari sungai-

sungai di dunia. Ketersediaan ini (sepadan dengan lebih dari 7.000 meter

kubik untuk setiap orang) sepintas terlihat cukup untuk menjamin persediaan

yang cukup bagi setiap penduduk, tetapi kenyataannya air tersebut seringkali

tersedia di tempat-tempat yang tidak tepat. Sebagai contoh air bersih di

lembah sungai Amazon walupun ketersediaannya cukup, lokasinya membuat

sumber air ini tidak ekonomis untuk mengekspor air ke tempat-tempat yang

memerlukan.

2. Curah hujan

Dalam pemanfaatan hujan sebagai sumber dari air bersih, individu perorangan/

berkelompok/ pemerintah biasanya membangun bendungan dan tandon air

yang mahal untuk menyimpan air bersih di saat bulan-bulan musim kering dan

untuk menekan kerusakan musibah banjir.

3. Air Waduk

Pemanfaatan air waduk untuk air minum dilakukan bila tidak tersedia

sumber air yang lazim digunakan sebagai air bersih atau bila kapasitas air

waduk cukup besar.Air waduk biasanya mengandung karbondioksida agresif

sehingga perlu dilakukan penyaringan. Pengolahan air waduk menjadi air

bersih kadang-kadang sama dengan pengolahan air sungai.

4. Air permukaan dan air bawah tanah

Mata Air, adalah sumber air yang berasal dari permunculan air ke permukaan

tanah sebagai akibat dari :

Adanya tekanan hidrolis disebut Aliran Artetis

18

Page 15: BAB II

GURINDRA (3110120020)JAYANTY (3110120021)VIRA INDAH (3110120035)YUDHA BASTRY (3110120036)

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA JURUSAN TEKNIK SIPIL

KONSTRUKSI SIPIL PROJECT WORK 1

PERENCANAAN AIR BERSIH

Sistem Pendistribusian Air Bersih

Terhalangnya aliran air oleh lapisan tanah kedap air disebut Aliran

Gravitasi Kontak

2.2.2 Parameter Air Bersih

Adapun parameter air dapat dikatakan bersih antara lain:

1. Kesadahan (Hardness)

Kesadahan air adalah kandungan mineral-mineral tertentu di dalam air,

umumnya ion kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dalam bentuk garam

karbonat. Air sadah atau air keras adalah air yang memiliki kadar mineral

yang tinggi, sedangkan air lunak adalah air dengan kadar mineral yang

rendah. Selain ion kalsium dan magnesium, penyebab kesadahan juga bisa

merupakan ion logam lain maupun garam-garam bikarbonat dan sulfat.

Metode paling sederhana untuk menentukan kesadahan air adalah dengan

sabun. Dalam air lunak, sabun akan menghasilkan busa yang banyak. Pada

air sadah, sabun tidak akan menghasilkan busa atau menghasilkan sedikit

sekali busa. Kesadahan air total dinyatakan dalam satuan ppm berat per

volume (w/v) dari CaCO3.

2. Alkalinitas

Alkalinitas merupakan penyangga(buffer) perubahan pH air dan

indikasi kesuburan yang diukur dengan kandungan karbonat. Alkalinitas

adalah kapasitas air untuk menetralkan tambahan asam tanpa penurunan

nilai pH larutan (Alaerts dan Ir. S. Sumetri. S).

Alkalinitas mampu menetralisir keasaman di dalam air, Secara khusus

alkalinitas sering disebut sebagai besaran yang menunjukkan kapasitas

pembufferan dari ion bikarbonat, dan tahap tertentu ion karbonat dan

hidroksida dalam air. Ketiga ion tersebut dalam air akan bereaksi dengan ion

hydrogen sehingga menurunkan kemasaman dan menaikkan pH.

Alkalinitas optimal pada nilai 90-150 ppm. Alkalinitas rendah diatasi

dengan pengapuran dosis 5 ppm. Dan jenis kapur yang digunakan

19

Page 16: BAB II

GURINDRA (3110120020)JAYANTY (3110120021)VIRA INDAH (3110120035)YUDHA BASTRY (3110120036)

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA JURUSAN TEKNIK SIPIL

KONSTRUKSI SIPIL PROJECT WORK 1

PERENCANAAN AIR BERSIH

Sistem Pendistribusian Air Bersih

disesuaikan kondisi pH air sehingga pengaruh pengapuran tidak membuat

pH air tinggi, serta disesuaikan dengan keperluan dan fungsinya.

3. Kapasitas pem-buffer-an 

Alam diberkahi dengan mekanisme pertahanan sedemikian rupa

sehingga dapat bertahan terhadap berbagai perubahan, begitu juga dengan pH

air. Mekanisme pertahanan pH terhadap berbagai perubahan dikenal dengan

istilah Kapasitas pem-buffer-an pH.

Pertahanan pH air terhadap perubahan dilakukan melalui alkalinitas

dengan proses sbb:

CO2 + H2O H2CO3 H+ + HCO3- CO3– + 2H+

CO3 (karbonat) dalam mekanisme diatas melambangkan alkalinitas air.

Sedangkan H(+) merupakan sumber kemasaman.

Mekanisme diatas merupakan reaksi bolak-balik, artinya reaksi bisa

berjalan ke arah kanan (menghasilkan H+) atau ke arah kiri (menghasilkan

CO2). Oleh karena itu, apabila seseorang mencoba menurunkan pH dengan

memberikan “asam-asaman” artinya menambahkan H+ saja maka (seperti

ditunjukan mekanisme diatas). H+ tersebut akan segera diikat oleh CO3 dan

reaksi bergerak kekiri menghasilkan CO2, (CO2 ini akhirnya bisa lolos ke

udara). Pada saat asam baru ditambahkan, pH akan terukur rendah, tapi setelah

beberapa waktu kemudian, ketika reaksi mulai bergerak ke kiri,pH akan

kembali bergerak ke angka semula. Itulah hukum alam, dan karena itu pula

kita masih bisa menemukan ikan di alam sampai saat sekarang. Dengan

demikian penurunan pH tidak akan efektif kalau hanya dilakukan dengan

penambahan asam saja. Untuk itu, cobalah pula usahakan untuk menurunkan

alkalinitasnya.

4. PH

Ph sangat penting sebagai parameter kualitas air karena ia mengontrol

tipe dan laju kecepatan reaksi beberapa bahan didalam air. Selain itu ikan dan

mahluk-mahluk akuatik lainnya hidup pada selang pH tertentu,sehingga

20

Page 17: BAB II

GURINDRA (3110120020)JAYANTY (3110120021)VIRA INDAH (3110120035)YUDHA BASTRY (3110120036)

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA JURUSAN TEKNIK SIPIL

KONSTRUKSI SIPIL PROJECT WORK 1

PERENCANAAN AIR BERSIH

Sistem Pendistribusian Air Bersih

dengan diketahuinya nilai pH maka kita akan tahu apakah air tersebut sesuai

atau tidak untuk menunjang kehidupan mereka.

Besaran pH berkisar dari 0 (sangat asam) sampai dengan 14 (sangat

basa/alkalis). Nilai pH kurang dari 7 menunjukkan lingkungan yang asam

sedangkan nilai diatas 7 menunjukkan lingkungan yang basa (alkalin).

Sedangkan pH = 7 disebut sebagai netral.

Fluktuasi pH air sangat di tentukan oleh alkalinitas air tersebut.

Apabila alkalinitasnya tinggi maka air tersebut akan mudah mengembalikan

pH-nya ke nilai semula, dari setiap “gangguan” terhadap pengubahan pH.

Dengan demikian kunci dari penurunan pH terletak pada penanganan

alkalinitas dan tingkat kesadahan air. Apabila hal ini telah dikuasai maka

penurunan pH akan lebih mudah dilakukan.

5. Karbon Dioksida (CO2)

Karbon dioksida dalam air pada umumnya merupakan hasil respirasi

dari ikan dan phytoplankton. Kadar CO2 lebih tinggi dari 10 ppm diketahui

menunjukkan bersifat racun bagi ikan, beberapa bukti menunjukkan bahwa

karbon dioksida berfungsi sebagai anestesi bagi ikan. Kadar karbon dioksida

tinggi juga menunjukkan lingkungan air yang asam meskipun demikian

karbon dioksida diperlukan dalam proses pem-buffer-an.

Apabila pH dalam suatu akuarium dikendalikan, terutama, oleh sistem

pem-buffer-an karbonat, maka hubungan pH, KH dan CO2 terlaut akan

merupakan hubungan yang tetap. Dengan demikian, salah satu dari parameter

tersebut dapat diatur dengan mengatur parameter yang lain. Sebagai contoh

nilai pH dapat diatur dengan mangatur KH atau kadar CO2. Suatu sistem CO2

injektor, misalnya, dapat digunakan untuk mengatur pH dengan cara mengatur

injeksi CO2 sedemikian rupa apabila nilai pH nya mencapai nilai tertentu.

Dalam hal ini KH dibuat tetap. CO2 digunakan oleh tanaman atau terdifusi ke

atmosfer, akibatnya pH naik. Dengan sistem otomatis seperti disebutkan

sebelumnya maka sistem injeksi CO2 akan berjalan sedemikian rupa disekitar

nilai pH tertentu, untuk menjaga kadar CO2 yang memadai. 

21

Page 18: BAB II

GURINDRA (3110120020)JAYANTY (3110120021)VIRA INDAH (3110120035)YUDHA BASTRY (3110120036)

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA JURUSAN TEKNIK SIPIL

KONSTRUKSI SIPIL PROJECT WORK 1

PERENCANAAN AIR BERSIH

Sistem Pendistribusian Air Bersih

6. Salinitas

Salinitas merupakan parameter penunjuk jumlah bahan terlarut dalam

air. Dalam pengukuran salinitas turut pula diperhitungkan komponen GH dan

KH disamping bahan-bahan terlarut lainnya seperti natrium. Informasi kadar

salintas sangat penting artinya dalam akuairum laut. Sedangkan dalam

akuarium air tawar mengetahui pH,KH dan GH sudah memadai.

Salinitas pada umumnya dinyatakan sebagai berat jenis (specific

gravity), yaitu rasio antara berat larutan terhadap berat air murni dalam

volume yang sama. Rasio ini dihitung berdasarkan konidisi suhu 15°C.

Pengukuran salinitas dalam kehidupan sehari-hari biasanya menggunakan

hydrometer, yang telah dikalibrasikan untuk digunakan pada suhu kamar.

2.2.3 Persyaratan Umum Sistem Penyediaan Air Bersih

Penggunaan air mempunyai cakupan yang luas meliputi segala aspek

kehidupan, oleh karena itu penyediaan air harus aman dan higenis, tersedia

dalam jumlah yang mampu mencukupi kebutuhan konsumen, dapat diminum

dan memiliki nilai ekonomis.

Agar semua persyaratan diatas dapat tercapai, perlu diperhatikan faktor-

faktor sebagai berikut :

1. Kualitas air

Menjaga agar kualitas tetap tejaga baik adalah prioritas utama dalam

pendistribusian air. Hal ini sesuai dengan tujuannya sendiri yaitu menyediakan

air bersih untuk meningkatkan taraf kesehatan

masyarakat.Dalam menjaga kualitas tersebut maka digunakan suatu ketetapan

untuk standar kualitas air, yang dijadikan acuan dalam hal penentuan kualitas

air.

Selain itu perlu juga dilakukan tindakan pencegahan terhadap unit-unit atau

peralatan-peralatan seperti : reservoar, perpipaan, pompa, dan sebagainya.

Yang didalam peralatan-peralatan tersebut air tetap dapat dialirkan menuju

tempat-tempat yang dituju dengan tetap menjaga kualitasnya, tanpa

22

Page 19: BAB II

GURINDRA (3110120020)JAYANTY (3110120021)VIRA INDAH (3110120035)YUDHA BASTRY (3110120036)

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA JURUSAN TEKNIK SIPIL

KONSTRUKSI SIPIL PROJECT WORK 1

PERENCANAAN AIR BERSIH

Sistem Pendistribusian Air Bersih

mengalami pencamaran. Hal-hal yang dapat menyebabkan terjadinya

pencemaran antara lain : terjadinya karat dan rusaknya bahan tangki dan pipa,

terhubung pipa air minum dengan pipa lainnya, masuknya kotoran dan

sebagainya.

2. Kuantitas air

Kuantitas air yaitu tersedianya air dalam jumlah yang cukup dan dapat

dipergunakan setiap waktu sehingga selainnya terpenuhi permintaan tetapi

juga mendukung kemungkinan dapatnya masyarakat hidup secara higenis.

2.2.4 Sistem penyediaan air bersih

Sistem air bersih terbagi atas dua macam sistem, yaitu :

1. Sistem penyediaan air secara terus menerus (continous supply)

Merupakan system yang dalam memberikan pelayanan penyediaan air

kepada konsumen dilakukan secara terus menerus tanpa ada penghentian

waktu penyediaan air. Dengan system ini consume diberikan kebebasan waktu

baik siang ataupun malam dalam memperoleh air bersih yang diperlukan.

2. Sistem penyediaan air secara bergiliran (inert supply)

Merupakan suatu system yang memberikan pelayanan penyediaan airnya

dilakukan secara bergiliran yaitu hanya pada jam-jam tertentu. Diluar jam

yang telah ditentukan pelayanan penyediaan air dihentikan dan konsumen

tidak mendapatkan air.

Kerugian dari penerapan sistem ini anatar lain :

Para konsumen diharuskan untuk menyimpan air dalam bak

penyimpanan sebagai cadangan air

Pemadaman kebakaran sulit dilakukan bila terjadi kebakaran pada saat

jam pergantian kebakaran.

Terjadi kekosongan pada primer yang cendrung dapat menciptakan

keadaan vakum yang memungkinkan terjadinya infiltrasi udara

ataupun zat yang dapat menrunkan kesterilan air bersih.

Keuntungan dari penerapan sistem ini adalah :

23

Page 20: BAB II

GURINDRA (3110120020)JAYANTY (3110120021)VIRA INDAH (3110120035)YUDHA BASTRY (3110120036)

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA JURUSAN TEKNIK SIPIL

KONSTRUKSI SIPIL PROJECT WORK 1

PERENCANAAN AIR BERSIH

Sistem Pendistribusian Air Bersih

Suplai air dapat mencapai area yang berada pada tempat yang tinggi

dengan tekanan yang cukup memadai.

2.2.5 Sistem pendistribusian

Sistem pendistribusian merupakan suatu cara metode yang terdapat

dalam sarana pelayanan air bersih untuk dapat melayani kebutuhan konsumen.

Air yang didistribusikan kepada para konsumen tersebut dilakukan dengan

beberapa cara yang berbeda tergantung dari kondisi lapangan atau pun

pertimbangan-pertimbangan lain yang telah ditentukan.

1. Pendistribusian secara gravitasi

Metode ini dapat diterapkan jika sumber berada lebih tinggi dari area

pelayanan sehingga tercipta sejumlah tekanan yang cukup untuk

melayani kebutuhan air bagi perkotaan.

2. Sistem distribusi dengan pompa

Metode ini digunakan jika sumber air berada lebih rendah dari letak area

pelayanan. Pompa secara langsung bekerja untuk mendorong air menuju

jaringan pipa distribusi sehingga air dapat langsung dikonsumsi. Sistem

ini kurang efektif karena jika terjadi kegagalan tenaga pendorong berarti

akan terjadi penghentian supply air.

2.2.6 Teknik Pendistribusian

Air bersih dari pengolahan dialirkan melalui pipa utama ke daerah

pemakaian. Pipa utama ini dibagi menjadi beberapa cabang sesuai dengan

daerah konsumen air. Selanjutnya dari pipa pembawa cabang air

didistribusikan ke rumah-rumah. Pendistribusian air ke konsumen dapat

berupa sambungan langsung atau sambungan umum.

1. Sambungan Langsung

Sambungan langsung merupakan pemberian air bersih langsung ke rumah-

rumah konsumen. Sambungan langsung disebut juga sambungan rumah.

Konsumen yang diprioritaskan mendapat sambungan langsung adalah

24

Page 21: BAB II

GURINDRA (3110120020)JAYANTY (3110120021)VIRA INDAH (3110120035)YUDHA BASTRY (3110120036)

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA JURUSAN TEKNIK SIPIL

KONSTRUKSI SIPIL PROJECT WORK 1

PERENCANAAN AIR BERSIH

Sistem Pendistribusian Air Bersih

konsumen yang mempunyai type rumah permanen atau bangunan yang

bersifat umum, misalnya kantor, sekolah, rumah sakit dan sebagainya. Satu

sambungan langsung dilengkapi dengan pembatas aliran (restriktor) dan

meter air (watermeter).

2. Sambungan Umum

Sambungan umum merupakan sambungan alternatif pemberian air bersih

untuk kebutuhan rumah tangga apabila sambungan langsung tidak

memungkinkan untuk diberikan. Pelayanan air minum berupa sambungan

umum diberikan melalui kran-kran umum.

2.2.7 Sistem Jaringan Distribusi

Sistem jaringan distribusi merupakan suatu cara pemberian air kepada

konsumen secara merata. Untuk menjamin pengaliran air yang merata dan

seimbang pada setiap titik harus direncanakan tata letak jaringan distribusi.

Dalam merencanakan tata letak tersebut perlu dipertimbangkan kelebihan dan

kekurangan dari jenis pendistribusiannya. Bila diperlukan jaringan distribusi

dapat dibagi atas beberapa zona tekanan.

1. Sistem Cabang

Merupakan sistem distribusi yang paling sederhana.

Keuntungannya :

Ekonomis.

Teknik pengoperasian yang sederhana

Kerugiannya :

Sering terjadi sedimen / endapan lumpur atau kapur pada ujung pipa

yang dapat menutup pipa sehingga distribusi terhenti.

Pemerataan tekanan kurang bagus.

Apabila terjadi kerusakan pada suatu jalur maka jalur berikutnya

mengalami gangguan.

25

Page 22: BAB II

GURINDRA (3110120020)JAYANTY (3110120021)VIRA INDAH (3110120035)YUDHA BASTRY (3110120036)

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA JURUSAN TEKNIK SIPIL

KONSTRUKSI SIPIL PROJECT WORK 1

PERENCANAAN AIR BERSIH

Sistem Pendistribusian Air Bersih

Gb. 1. Gambar sistem distribusi sistem cabang

2. Sistem Kotak / Grid / Petak

Merupakan sistem yang lebih baik dari sistem cabang. Ujung-ujung pipa

cabang disambungkan satu sama lainnya sehingga sirkulasi air dalam jaringan

lancar dan kemungkinan terjadi pengendapan kecil sekali.

Keuntungan lainnya :

Termasuk ekonomis karena dipasang setelah perkembangan pemukiman.

Pemerataan tekanan baik.

Pengoperasiannya sederhana.

Jika terjadi perbaikan pada suatu jaringan tertentu maka jaringan yang lain

tidak mengalami gangguan.

3. Sistem Melingkar

Dibandingkan dengan sistem-sistem sebelumnya merupakan sisterm yang

terbaik. Sirkulasi air dalam jaringan lancar, bila ada perbaikan kerusakan

distribusi air tidak akan terhenti.

Keuntungan lainnya :

26

Page 23: BAB II

GURINDRA (3110120020)JAYANTY (3110120021)VIRA INDAH (3110120035)YUDHA BASTRY (3110120036)

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA JURUSAN TEKNIK SIPIL

KONSTRUKSI SIPIL PROJECT WORK 1

PERENCANAAN AIR BERSIH

Sistem Pendistribusian Air Bersih

Pemerataan tekanan baik

Kerugiannya :

Biaya investasi mahal

Sistem operasi yang sulit

Gb. 3. Gambar sistem distribusi sistem melingkar

4. Sistem Diagonal

Merupakan suatu sistem yang paling baik dan efisien karena air dapat

mengalir ke suatu tempat dari berbagai arah, artinya suatu tempat tidak hanya

mendapatkan air dari suatu sistem jaringan saja. Kerugiannya adalah biaya

operasi dan pembuatannya sangatlah mahal.

Gb. 4. Gambar sistem distribusi sistem diagonal

2.2.8 Perpipaan

Dalam pembangunan proyek air minum pipa mengambil peranan yang

sangat penting sebagai sarana untuk mengalirkan air bersih yang diproduksi

kepada para pemakainya. Karena itu sangat penting untuk memilih dan

memasang pipa dengan tepat, sesuai dengan penggunaannya guna mengurangi

pemborosan karena kerusakan-kerusakan jaringan pipa misalnya karena :

Tekanan yang bekerja pada pipa (baik dari dalam maupun dari luar)

tidak sesuai dengan kekuatannya.

27

Page 24: BAB II

GURINDRA (3110120020)JAYANTY (3110120021)VIRA INDAH (3110120035)YUDHA BASTRY (3110120036)

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA JURUSAN TEKNIK SIPIL

KONSTRUKSI SIPIL PROJECT WORK 1

PERENCANAAN AIR BERSIH

Sistem Pendistribusian Air Bersih

Pemasangan perlengkapan pipa yang tidak tepat / tidak sesuai dengan

pipanya.

Untuk dapat memenuhi pipa dengan tepat, maka sebelum merencanakan

jaringan perpipaan sangat penting bagi perencanaan untuk mengetahui sifat-

sifat dan kekuatan pipa yang akan dipakai.

1. Tiga syarat utama pipa :

Harus mampu mengalirkan debit yang diperlukan

Dapat menahan gaya-gaya dalam dan luar

Cukup tahan lama

2. Pada jaringan perpipaan, terdapat 3 macam fungsi pipa antara lain :

Pipa primer

Adalah pipa yang terdapat pada jaringan distribusi, menghubungkan

area pelayanan pada setiap area pelayanan tersebut akan ditarik pipa

sekunder, sehingga pipa ini tidak melayani penyadapan langsung untuk

ke rumah-rumah. Dimensi digunakan untuk pipa primer lebih besar jika

dibandingkan dengan pipa sekunder dan pipa distribusi.

Pipa sekunder

Adalah pipa yang ditarik langsung dari pipa primer dan aliran

air yang dibawa merupakan sadapan dari pipa primer. Dari pipa ini dapat

ditarik pipa-pipa distribusi. Dimensi yang digunakan lebih besar jika

dibandingkan dengan pipa distribusi.

Pipa distribusi

Adalah pipa yang mengalirkan air ke pipa-pipa yang langsung

berhubungan dengan sambungan rumah. Dimensi pipa tergantung dari

jumlah yang menyadap aliran.

Pipa pelayanan

Adalah pipa yang memberikan langsung air dari pipa distribusi

langsung ke konsumen atau rumah. pipa ini juga sering disebut dengan

sambungan rumah (sr).

28

Page 25: BAB II

GURINDRA (3110120020)JAYANTY (3110120021)VIRA INDAH (3110120035)YUDHA BASTRY (3110120036)

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA JURUSAN TEKNIK SIPIL

KONSTRUKSI SIPIL PROJECT WORK 1

PERENCANAAN AIR BERSIH

Sistem Pendistribusian Air Bersih

3. Kegunaan pipa dapat dikelompokkan dalam beberaopa kategori :

Pipa pembawa

Untuk mengalirkan dari sumber ke tempat tertentu di daerah pemakaian.

Pipa pembawa utama/induk, jaringan, pipa pada instalansi pompa ”pipa

gravitasi”.

Pipa cabang

Pipa pembawa sekunder dari pipa-pipa utama ke rumah-rumah

Pipa plumbing

Yaitu jaringan pipa yang terdapat di dalam rumah

4. Dalam pemilihan jenis pipa yang akan dipakai perlu

dipertimbangkan :

Ukuran standar yang tersedia dipasaran

Karakteristik jenis pipa (pengaruh kualitas air, daya tehan tahan

terhadap tekanan, umur pakai)

Faktor-faktor ekonomis dan teknis pemasangan (terhadap

pengangkutan)

5. Jenis Pipa

Pipa besi tulangan

Jenis pipa banyak digunakan untuk jaringan distribusi air perkotaan

karena tahan karat, sehingga mempunyai umur pakai yang lama. Biasanya

pipa dilapisi dengan lapisan semen dan ter.

Pipa asbes semen

Dibuat dari asbes silica dan semen yang diubah menjadi suatu bahan

padat yang homogen. Jenis memiliki bobot yang ringan dan relatif mudah

dalam pemasangannya. Selain itu dapat dipotong dengan mudah dan

disadap untuk sambungan-sambungan rumah. Sedangkan kerugian

menggunakan pipa ini, pipa ini mempunyai kekuatan yang rendah terhadap

lenturan.

Pipa baja

Jenis pipa ini kekuatan yang cukup dan tahan terhadap benturan. Pipa

baja ini memiliki diameter yang bervariasi bahkan ada yang berukuran 6

29

Page 26: BAB II

GURINDRA (3110120020)JAYANTY (3110120021)VIRA INDAH (3110120035)YUDHA BASTRY (3110120036)

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA JURUSAN TEKNIK SIPIL

KONSTRUKSI SIPIL PROJECT WORK 1

PERENCANAAN AIR BERSIH

Sistem Pendistribusian Air Bersih

m. Pada pemasangannya dibutuhkan waktu yang lama karena setiap

penyambungan harus dialakukan pengelasan.

Pipa beton

Jenis pipa ini ada dalam berbagai ukuran diameter hingga ada

berdiameter 72 inchi (182.88 cm) sedangkan ukuran yang lebih besar lagi

mencapai 180 inchi dan untuk ukuran diameter ini biasanya dengan

pemesanan khusus. Jenis pipa ini terdiri dari dua jenis yaitu beton

bertulang dan tidak bertulang. Untuk ukuran pipa kurang dari 24 inchi

dibuat tidak bertulang atau sebaliknya.

Pipa plastik

Jenis merupakan jenis pipa yang bebas karat dan memiliki bobot yang

ringan,mudah dalam pemasangannya serta mempunyai nilai ekonomis

dibanding dengan pipa sebelumnya. Tetapi pipa ini memiliki kekuatan

yang rendah karena sifat lentur yang dimilikinya. Jenis pipa ini banyak

digunakan untuk pipa air rumah (plumbing), dari rumah ke pembuangan,

atau aliran jalan.

Tabel Berbagai jenis pipa dan pemakaiannya

Keterangan √

: digunakan

2.2.9 Perlengka

pan Pipa

1. Adapun perlengkapan-perlengkapan pipa digunakann untuk :

Membelokkan arah pipa.

Membuat cabang pada pipa primer.

Menyambung pipa dengan pipa.

30

No Jenis Pipa Induk Distribusi Plumbing

1 Besi tuang √ √ -

2 Asbes-semen √ √ -

3 Pipa galvanis √ √ √

4 Pipa baja √ - -

5 Pipa beton √ - -

6 PVC √ √ √

7 Pipa tembaga - - √

Page 27: BAB II

GURINDRA (3110120020)JAYANTY (3110120021)VIRA INDAH (3110120035)YUDHA BASTRY (3110120036)

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA JURUSAN TEKNIK SIPIL

KONSTRUKSI SIPIL PROJECT WORK 1

PERENCANAAN AIR BERSIH

Sistem Pendistribusian Air Bersih

2. Terdapat tiga macam perlengkapan-perlengkapan pipa sebagai berikut :

Belokan / Bend

Belokan digunakan untuk merubah arah dari arah yang lurus,

dengan sudut perubahan yang merupakan sudut dari belokan tersebut.

Belokan standar dapat diperoleh untuk menghasilkan perubahan-

perubahan 11.25O, 22.5O, 45O, 90O.

Sudut dari belokan biasanya tercantum pada dinding luar pipa.

Beberapa belokan menghasilkan perubahan sudut yang sama besar

dengan panjang pipa yang lebih pendek. Bahan belokan dan

perlengkapan lainnya biasanya dari bahan yang sama dengan pipanya

kecuali untuk pipa asbes semen. Ini mengurangi kemungkinan

perkaratan yang berlebih karena perubahan bahan dan menghindari

kebutuhan akan perlengkepan sambungan khusus. Belokan dapat

mempunyai kombinasi ujung spigot dan socket, socket ganda atau jenis

flens.

Perlengkapan T

Perlengkapan ini memungkinkan pipa sekunder dipasang tegak

lurus padapipa primer, berbentuk huruf “T”.Ujung-ujung perlengkapan

terdiri dari kombinasi spigot, socket dan flens.

Perlengkapan Y

Perlengkapan ini memungkinkan pemasangan pipa sekunder pada

pipa primer dengan sudut-sudut yang lain dari pada 90O. Biasanya

dibuat dengan sudut 45O, tetapi sudut-sudut lain dapat dibuat sesuai

pesanan.

31

Page 28: BAB II

GURINDRA (3110120020)JAYANTY (3110120021)VIRA INDAH (3110120035)YUDHA BASTRY (3110120036)

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA JURUSAN TEKNIK SIPIL

KONSTRUKSI SIPIL PROJECT WORK 1

PERENCANAAN AIR BERSIH

Sistem Pendistribusian Air Bersih

2.2.10 Komponen Alat

1. Valve / Klep

Valve dipakai untuk menutup sebagian aliran jika sistem diperbaiki,

dipelihara atau penambahan jaringan pipa dengan menghentikan aliran keseluruhan

konsumen. Terdapat 3 fungsi klep dalam jaringan pipa yaitu :

1. Sebagai penutup aliran

2. Sebagai pengatur aliran

3. Sebagai pengontrol tekanan

2. Katup

Katup mempunyai tiga fungsi dalam sistem perpipaan, yaitu :

Katup penutup aliran

Katup pengatur aliran

Katup pengontrol aliran

Katup yang sering digunakan adalah katup penutup aliran, ini digunakan

untuk menghentikan pemakaian air pada waktu perbaikan. Biasanya dileakkan dalam

lubang katup agar mudah dilakukan pemeriksaan. Pemeriksaan dilakukan paling

sedikit satu kali satu tahun, sebagai langkah preventif terhadap oprasional katup yang

kemungkinan dapat terhenti karena karat atau endapan sedimen.

Tabel jenis katup dan pemakaiannya

Keterangan : 0 = sebagai pengontrol tekanan

32

  PEMAKAIAN  

N

OJENIS KATUP

PENUTU

P

PENGATUR

ALIRAN

PENGATUR

TEKANAN

1Klep Geser X

2 Plug geser X X 0

3 Butterfly X X 0

4 Klep sekrup X X 0

5 Aliran searah X 0

6 Klep pengontrol X X 0

7 Klep pengatur X

Page 29: BAB II

GURINDRA (3110120020)JAYANTY (3110120021)VIRA INDAH (3110120035)YUDHA BASTRY (3110120036)

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA JURUSAN TEKNIK SIPIL

KONSTRUKSI SIPIL PROJECT WORK 1

PERENCANAAN AIR BERSIH

Sistem Pendistribusian Air Bersih

X = dengan perlengkapan khusus

Katup Udara / Air Release Valve

Katup udara dipakai pada jalur pipa untuk melepaskan udara yang

terperangkap dan diletakkan pada :

Pemasangan katup udara pada titik yang tinggi, hanya pada pipa

transmisi.

Penambahan katup udara pada pipa transmisi yang rata pada setiap

panjang 2 km.

Katup Penguras / Wash Out

Katup penguras dipasang pada kondisi sebagai berikut :

Katup penguras dipasang pada semua titik terendah pada pipa

transmisi dan distribusi.

Penambahan katup penguras dilaksanakan setiap jalur pipa

transmisi rata setiap 2 km.

Syarat-syarat dari pipa :

Harus mampu mengalirkan debit yang diperlukan

Dapat menahan gaya-gaya dalam dan luar

Cukup dan tahan lama

Kran umum dibangun dengan tujuan agar masyarakat pedesaan

juga mendapatkan air bersih, sehingga taraf kesehatan masyarakat akan

meningkat dan merata.

Syarat yang diberikan untuk pembangunan bangunan sambungan

umum yaitu :

Taraf maksimum pemakai air dalam satu kran umum 100 jiwa.

Jarak maksimum letak kran umum dengna lokasi penduduk 100

meter sampai 150 meter.

Jika secara teknis memungkinkan sebaiknya dipasang katup udara

(pada titik tertinggi) dan katup pembuang (pada titik terendah).

33

Page 30: BAB II

GURINDRA (3110120020)JAYANTY (3110120021)VIRA INDAH (3110120035)YUDHA BASTRY (3110120036)

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA JURUSAN TEKNIK SIPIL

KONSTRUKSI SIPIL PROJECT WORK 1

PERENCANAAN AIR BERSIH

Sistem Pendistribusian Air Bersih

Harus dilengkapi dengan stop kran untuk keperluan perbaikan.

Meter Air

Merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur jumlah air

( debit ) yang mengalir, yang ditempatkan pada rumah-rumah konsumen, kran-

kran umum dan reservoar.

34

Page 31: BAB II

GURINDRA (3110120020)JAYANTY (3110120021)VIRA INDAH (3110120035)YUDHA BASTRY (3110120036)

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA JURUSAN TEKNIK SIPIL

KONSTRUKSI SIPIL PROJECT WORK 1

PERENCANAAN AIR BERSIH

Sistem Pendistribusian Air Bersih

2.3 Perencanaan Air Bersih

2.3.1 Rancangan Sumber Air dan Penyaluran Air

Dalam merancang pendistribusian atau penyaluran air bersih maka harus

diperhatikan hal-hal fundamental sebagai berikut :

1. Jenis dan lokasi sumber air

2. Cara penyaluran air dan letak fasilitas penyaluran air

3. Sambungan sumber air dengan fasilitas penyaluran air dan besarnya air yang

dialirkan

4. Cara memperbaiki suhu air,kwalitas air,dan letak fasilitas-fasilitasnya

Sumber air dan pengambilan

Sumber-sumber alamiah adalah sungai-sungai.danau-danau,rawa-

rawa,mata air,air tanah,dll.Akan tetapi besarnya air yang tersedia adalah

berbeda-beda tergantung dari musim dan lokasinya.Besarnya air yang tersedia

yang menjadi sumber air daerah yang dirancang adalah besarnya air yang telah

dignakan berdasarkan peraturan air.

Harga minimum besar air yang tersedia juga menjadi indeks untuk

menelaah tersedianya sumber air alamiah.Jika besarnya air ang diperlukan itu

tidak dapat disediakan oleh sumber air alamiah,maka untuk meningkatkan

harga minimum dan jumlah air yang tersedia,harus dipikirkan kemungkinan

mengenai pembangunan waduk yang dapat menyimpan air yang tidak efektif

dari sumber alamiah tersebut.

Lokasi sumber air dan pengambilan air adalah faktor-faktor yang

penting yang sangat mempengaruhi skala dari fasilitas penyaluran air dan

besarnya air yang tersedia itu.Penentuan lokasi itu sangat penting,sehingga

pemilihan sumber air itu harus ditelaah dengan memperhatikan kondisi-

kondisi dasar sebagai berikut :

1. Debit minum air yang tersedia adalah besar

2. Jumlah air yang tersedia adalah besar

35

Page 32: BAB II

GURINDRA (3110120020)JAYANTY (3110120021)VIRA INDAH (3110120035)YUDHA BASTRY (3110120036)

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA JURUSAN TEKNIK SIPIL

KONSTRUKSI SIPIL PROJECT WORK 1

PERENCANAAN AIR BERSIH

Sistem Pendistribusian Air Bersih

3. Kwalitas dan suhu air yang baik

4. Pengambilannya mudah

Penyaluran dan distribusi air

Sesudah lokasi fasilitas sumber air dan pengambilannya sudah

ditentukan,maka selanjutnya harus diadakan penentuan mengenai cara

penyaluran air serta sistem distribusinya.Penyaluran dapat diadakan hanya

dengan saluran atau bersamaan dengan pompa.Jika daerah yang akan diairi itu

terletak lebih tinggi dari sumber air,maka harus digunakan pompa untuk

menyalurkan air.Terkadang meskipun sumber air terletak agak lebih

tinggi,penggunaan pompa lebih ekonomis.Biasanya untuk debit yang

besar,saluran terbuka adalah ekonomis.

Dari pertimbangan ekonomis,pipa itu terutama hanya dapat digunakan

untuk pertanian yang membutuhkan debit air yang lebih kecil.Pipa mempunyai

banyak corak yang menguntungkan jika dibandingkan dengan saluran air.

2.3.2 Sarana Penyediaan Air Bersih

Untuk memenuhi kebutuhan air tersebut masyarakat menggunakan

berbagai macam jenis sarana, yang meliputi  :

a.  Sumur Gali (SGL)

Adalah sarana air bersih yang mengambil atau memanfaatkan air tanah

dengan menggali lubang di tanah sampai mendapatkan air.

b.  Sumur Pompa Tangan (SPT)

Sumur pompa tangan adalah sarana air bersih yang mengambil atau

memanfaatkan air tanah dengan menggunakan alat bor. Untuk pengambilan

air tanah tersebut digunakan pompa yang dioperasikan tangan.

c.  Penampungan air Hujan (PAH)

Penampungan air hujan adalah sarana penyediaan air bersih yang

memanfaatkan air hujan untuk pengadaan air rumah tangga. air hujan yang

jatuh di atap rumah atau bangunan penangkap yang lain, melalui saluran /

talang yang dialirkan dan ditampung di dalam PAH.

36

Page 33: BAB II

GURINDRA (3110120020)JAYANTY (3110120021)VIRA INDAH (3110120035)YUDHA BASTRY (3110120036)

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA JURUSAN TEKNIK SIPIL

KONSTRUKSI SIPIL PROJECT WORK 1

PERENCANAAN AIR BERSIH

Sistem Pendistribusian Air Bersih

d.  Perlindungan Mata air (PMA)

Perlindungan mata air adalah suatu bangunan penangkap mata air yang

menampung/menangkap air dari mata air, Mata air yang dimanfaatkan

paling sedikit mempunyai debit 0,3 liter/detik.

e.  Perpipaan (PP)

sarana perpipaan adalah bangunan beserta peralatan dan perlengkapannya

yang menghasilkan, menyediakan dan membagikan air minum untuk

masyarakat melalui jaringan perpipaan/distribusi. air yang dimanfaatkan

adalah air tanah atau air permukaan dengan atau tanpa diolah.

Ada beberapa cara pendistribusian air perpipaan, seperti  :

1. Sambungan rumah, air disalurkan sampai rumah melalui jaringan

perpipaan sehingga masyarakat tidak perlu pergi dari rumah untuk

mengambil air.

2.  Kran umum, air hanya disalurkan sampai tempat tertentu dan

masyarakat datang untuk mengambil air di tempat tersebut melalui kran.

3.  Hidran umum adalah kran umum yang dilengkapi dengan tanki air

karena penyaluran air kurang dari 24 jam dalam sehari atau karena

tekanannya rendah.

4.  Terminal air, pada dasarnya sama dengan hidran umum, tetapi ditujukan

untuk daerah yang belum terjangkau jaringan distribusi air minum

(jaraknya relatif jauh), sehingga air bersih secara berkala dikirim dengan

tanki dan ditampung dalam terminal-terminal air.

2.3.3 Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Air

Tingkat pemakaian air bersih sangat bervariasi, dikarenakan beberapa

faktor yaitu :

1. Iklim

Perbedaan iklim yaitu antara musim panas dan musim hujan

sangatlah menentukan pada besar kecilnya tingkat pemakaian air.

Biasanya air akan lebih besar digunakan pada saat musim panas

dibandingkan dengan pemakaian air pada musim hujan.

37

Page 34: BAB II

GURINDRA (3110120020)JAYANTY (3110120021)VIRA INDAH (3110120035)YUDHA BASTRY (3110120036)

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA JURUSAN TEKNIK SIPIL

KONSTRUKSI SIPIL PROJECT WORK 1

PERENCANAAN AIR BERSIH

Sistem Pendistribusian Air Bersih

2. Ciri-ciri penduduk

Penggunaan air juga dipengaruhi oleh tingkat perekonomian dari

konsumen. Penggunaan air perorang pada tingkat perekonomian

menengah kebawah akan lebih rendah dibanding konsumen yang

mempunyai tingkat perekonomian menegah keatas.

3. Masalah lingkungan hidup

Semakin meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap

penghematan penggunaan air, banyak sekali kini bermunculan alat-alat

yang dapat menghemat jumlah pemakaian air didaerah pemukiman,

contoh : penggunaan air bekas cucian untuk penggelontoran.

4. Industri dan perdagangan

Jumlah penggunaan air pada industri dan perdagangan

dipengaruhi oleh besar dan kecilnya suatu industri dan juga dipengaruhi

oleh jenis industri itu sendiri.

5. Iuran air

Jika harga air mahal maka konsumen akan lebih menahan diri

dalam pemakaian air begitu juga dengan industri, sekolah-sekolah, hotel

dan lain sebagainya.

6. Luas wilayah pendistribusian

Pemakaian air perorang pada masyarakat yang memiliki

jaringan limbah akan cenderung lebih tinggi pada kota-kota besar

daripada pedesaan. Dengan tersedianya jaringan limbah maka pengguna

tidak akan merasa perlu untuk memperhatikan umur manfaat dari

jaringan limbah yang tersedia, sedangkan pada pedesaan yang tidak

memiliki jaringan atau hanya sistem setempat, pengguna air akan

memperhatikan umur manfaat dari sistem setempat dan berusaha untuk

mengurangi aliran air.

38

Page 35: BAB II

GURINDRA (3110120020)JAYANTY (3110120021)VIRA INDAH (3110120035)YUDHA BASTRY (3110120036)

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA JURUSAN TEKNIK SIPIL

KONSTRUKSI SIPIL PROJECT WORK 1

PERENCANAAN AIR BERSIH

Sistem Pendistribusian Air Bersih

2.4 Dasar Teori Perencanaan

Dalam konsep dasar perencanaan jaringan distribusi air bersih terbagi

menjadi dua tahap yaitu : pra-analisa dan analisa data.

2.4.1 Pra Analisa Data

Merupakan tahapan perancanaan berupa persiapan-persiapan teknis yang

hasilnya dapat dijadikan sebagai input data yang sangat mendukung untuk tahap

selanjutnya.

Pra analisa data tersebut terdiri dari :

a. Penarikan Lay Out

Merupakan salah satu perencanaan dalam menetapkan trase jaringan

distribusi sesuai dengan peta lokasi area pelayanan. Dasar-dasar penarikan

layout diantaranya sebagai berikut:

Trase layout diletakan mengikuti trase jaringan yang telah ada.

Trase layout tidak memotong bangunan yang ada.

Kedua point diatas tersebut dimaksudkan agar mempermudah pada saat

pelaksanaan, pengoperasian ataupun perawatan pada jaringan perpipaan

nantinya.

b. Pembagian Area Pelayanan

Pembagian area pelayanan ini dimaksudkan untuk mengelompokan

area pelayanan yany akan dilayani melalui perpipaan distribusi. Pekerjaan

penentuan area pelayanan ini diikuti pula dengan :

Menghitung luasan area pelayanan

Dihitung berdasarkan luasan masing-masing area pelayanan berdasarkan

peta, kemudian mempersentasekan luasan area tersebut terhadap luasan

RW masing-masing.

Menghitung sarana ataupun utilitas yang terdapat pada area pelayanan

tersebut.

39

Page 36: BAB II

GURINDRA (3110120020)JAYANTY (3110120021)VIRA INDAH (3110120035)YUDHA BASTRY (3110120036)

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA JURUSAN TEKNIK SIPIL

KONSTRUKSI SIPIL PROJECT WORK 1

PERENCANAAN AIR BERSIH

Sistem Pendistribusian Air Bersih

2.4.2 Analisa Data

Adalah tahapan dalam melakukan proses input data yang telah didapat

menjadi satu output data sehingga nantinya dapat ditarik suatu kesimpulan

perencanaan.

1. Analisa data terdiri dari :

1) Proyeksi jumlah penduduk

Ini dilakukan untuk mengetahui jumlah penduduk dalam n tahun yang

akan datang sesuai dengan n tahun perencanaan. Data-data yang diperlukan

dalam perhitungan adalah angka pertumbuhan penduduk area pelayanan per

tahun dan jumlah penduduk pada tahun awal. Dan dirasionalkan dalam

rumus dibawah ini:

Dimana :

Pn = jumlah penduduk n tahun yang akan datang

Po = jumlah penduduk sekarang

r = angka pertumbuhan per tahun

2) Penentuan jumlah sambungan rumah (SR) dan kran umum (KU)

SR adalah suatu sambungan (perpipaan) yang mengalirkan air

dari pipa distribusi langsung menuju ke konsumen. Sedangkan kran

yang dibuat atau dipasang pada tempat-tempat yang menjadi daerah

pemusatan penduduk, dibuat sebagai satu langkah untuk pemenuhan

kebutuhan air bersih bagi penduduk yang tidak memiliki SR,

contohnya rumah yang bersifat tidak permanen ataupun rumah-rumah

darurat.

Maka dari itu, pada perencanaan jaringan distribusi air bersih

perlu ditentukan jumlah SR berdasarkan cara jumlah jiwa ataupun

berdasarkan bangunan/utulitas. Untuk jaringan distribusi dengan

sumber air PAM ditentukan bahwa setiap 1 bangunan menerima 1 SR

dengan jumlah debit yang telah diberikan yaitu sebesar 0.09 l/dtk.

Sedangkan debit untuk KU 0.98 l/dtk yang diperuntukkan sama dengan

35 SR.

Pn= Po × (1 + r)n

40

Page 37: BAB II

GURINDRA (3110120020)JAYANTY (3110120021)VIRA INDAH (3110120035)YUDHA BASTRY (3110120036)

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA JURUSAN TEKNIK SIPIL

KONSTRUKSI SIPIL PROJECT WORK 1

PERENCANAAN AIR BERSIH

Sistem Pendistribusian Air Bersih

Rumus jumlah SR & KU :

Jumlah SR = _____jumlah penduduk_______

Asumsi jumlah orang per SR

Jumlah KU = ____Jumlah SR total ____

Asumsi jumlah SR per KU

Berikut adalah tabel peruntukkan SR untuk masing-masing

keperluan,yaitu :

Tabel Jumlah SR untuk masing-masing keperluan

3) Perhitungan debit aliran

41

KEPERLUAN JUMLAH SR

1 rumah diasumsikan 5 orang 1 SR

1 KU 35 SR

1 mesjid 1 SR

1 mushalla 1 SR

1 sekolah 1 SR

1 optik 1 SR

1 rumah sakit bersalin 1 SR

1 puskesmas 1 SR

1 BKIA 1 SR

1 pura 1 SR

1 gereja 1 SR

1 poliklinik 1 SR

1 industri rumah tangga 1 SR

1 industri ringan/sedang 1 SR

Page 38: BAB II

GURINDRA (3110120020)JAYANTY (3110120021)VIRA INDAH (3110120035)YUDHA BASTRY (3110120036)

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA JURUSAN TEKNIK SIPIL

KONSTRUKSI SIPIL PROJECT WORK 1

PERENCANAAN AIR BERSIH

Sistem Pendistribusian Air Bersih

Untuk mengetahui besar total debit yang akan disuplai, maka perlu diketahui

terlebih dahulu debit aliran yang terdapat pada tiap-tiap pipa distribusi. Debit aliran

tersebut dihitung berdasarkan jumlah SR dan KU yang dilayani oleh pipa distribusi,

dan kemudian dijumlahkan.

Rumus :

Q aliran SR = nSR x QSR

Q aliran KU = nKU x QKU

Q aliran = Q aliran SR + Q aliran KU

Dimana : Q = debit (m3/dtk)

nSR = jumlah SR

nKU = jumlah KU

Perhitungan debit dimulai dari tiap-tiap ujung pipa distribusi, dan

ketika menemui percabangan, debit ditambahkan dengan debit

sebelumnya. Demikian seterusnya hingga sampai ke pangkal pipa.

4) Pengukuran elevasi tanah, panjang pipa (L), dan kemoringan pipa

(S%)

Pengukuran elevasi tanah, panjang pipa, dan kemiringan pipa

merupakan salah satu perhitungan yang dapat dijadikan sebagai input

data dari perhitungan selanjutnya. Untuk pengukuran elevasi tanah,

diukur dengan melihat kontur yang terdapat pada setiap ujung maupun

pangkal permukaan tempat rencana pipa akan dibangun.

Sedangkan untuk pengukuran panjang dapat dilakukan dengan

mengukur trase pipa pada layout kemudian menskalakan sesuai dengan

skala pada peta. Dan untuk kemiringan dapat diperoleh dengan

menggunakan rumus :

S (%) = Elevasi dipangkal-Elevasi pipa diujung × 100 %Panjang pipa

42

Page 39: BAB II

GURINDRA (3110120020)JAYANTY (3110120021)VIRA INDAH (3110120035)YUDHA BASTRY (3110120036)

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA JURUSAN TEKNIK SIPIL

KONSTRUKSI SIPIL PROJECT WORK 1

PERENCANAAN AIR BERSIH

Sistem Pendistribusian Air Bersih

5) Pendimensian pipa

Sebelum dianalisa data perhitungan hidrolik dilakuka, maka

perlu diperhitungkan dimensi pipa. Dan dalam perencanaan jaringan

distribusi air bersih, dimensi yang telah ditetapkan oleh pihak

pengelola penyedia air bersih.

Rumus mencari diameter pipa :

Dimana : Q = debit (m3/dtk)

C1 = koefisien kekasaran relative Hazen-William

(tabel)

S = kemiringan gradient hidrolik (%)

d = diameter pipa (m)

6) Perhitungan kecepatan aliran

Rumus :Q = A x VV = Q / A

Dimana : V = Kecepatan Aliran (m/dt)

Q = Debit Aliran (m3/dt)

A = Luas lingkaran ¼ d2 (m2)

7) Perhitungan hilang tinggi tekan

Ketika air mengalir pada suatu media (pipa), maka air yang akan

mengalami hilang tingi tekan. Hilang tinggi tekan yang akan terjadi tersebut

dikelompokkan menjadi dua, yaitu :

(1). Mayor loses (hilang tinggi tekan besar)

Hilang tinggi tekan ini disebabkan karena adanya gesekan dan besarnya

dapat dihitung dengan menggunakan rumus Hazen-William, yaitu :

43

D = (Q

)1 / 2,63

0,2785 x C x S

Page 40: BAB II

Q = 0.2785 C1 x d2.63 x S0.54

GURINDRA (3110120020)JAYANTY (3110120021)VIRA INDAH (3110120035)YUDHA BASTRY (3110120036)

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA JURUSAN TEKNIK SIPIL

KONSTRUKSI SIPIL PROJECT WORK 1

PERENCANAAN AIR BERSIH

Sistem Pendistribusian Air Bersih

HL = S x L

Dimana : Hl = hilang tinggi tekan (mka)

L = panjang pipa (m)

Kehilangan tinggi tekanan saluran tertutup berbentuk pipa untuk air bersih

Rumus : Hgs = ___V 2 x L ___

Kst2 x R 4/3

Dimana : Hgs = Hilang tinggi tekanan

Kst = Koefisien kekasaran pipa Kst = 90 untuk pipa Galvanis

L = Panjang pipa

V = Kecepatan aliran di dalam pipa

R = Jari-jari hidrolis (d/4)

Karena input data kemiringan gradient hidrolik (untuk mencari

hilang tinggi tekan) belum, maka sebelumnya perhitungan hilang

tinggi tekan perlu dicari terlebih dahulu nilai gradient hidrolik dengan

mengaplikasikan rumus dasar Hazen-William di atas menjadi :

Di mana :

Q = debit (m3/dtk)

C1 = koefisien kekasaran relative Hazen-William (tabel)

d = diameter pipa (m)

S = kemiringan gradient hidrolik (%)

44

Page 41: BAB II

GURINDRA (3110120020)JAYANTY (3110120021)VIRA INDAH (3110120035)YUDHA BASTRY (3110120036)

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA JURUSAN TEKNIK SIPIL

KONSTRUKSI SIPIL PROJECT WORK 1

PERENCANAAN AIR BERSIH

Sistem Pendistribusian Air Bersih

Tabel nilai koefisien kekasaran relative Hazen-William

Table .kst untuk saluran tertutup

Bahan Saluran Kst

Pipa Galvanis 110

Pipa PVC 83

Pipa beton dan beton 77

Gorong – gorong baja bergelombang 42

(2). Minor Loses (Hilang Tinggi Tekan Kecil)

Merupakan hilang tinggi tekanan yang disebabkan oleh

perubahan mendadak aliran, yaitu berupa perubahan dimensi pipa,

perubahan penampang, belokan-belokan, katup-katup, dan berbagai

jenis sambungan. Berdasarkan rumus empiris, diperkirakan besarnya

hilang tekan kecil tersebut adalah sebesar sepuluh persen dari hilng

tinggi tekan besar (mayor loses),

sehingga :

h LM = 10% x h L

Dimana :

h LM = hilang tinggi tekan kecil

h L = hilang tinggi tekan besar

45

JENIS PIPA HARGA C

Pipa yang mulus dan lurus 140

Pipa besi tuang yang mulus, baru 120

Pipa besi tuang sedang, pipa baja dikeling

baru 110

Pipa selokan bening 110

Pipa besi tuang , digunakan beberapa tahun 100

Pipa besi tuang , dalam keadaan buruk 80

Page 42: BAB II

GURINDRA (3110120020)JAYANTY (3110120021)VIRA INDAH (3110120035)YUDHA BASTRY (3110120036)

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA JURUSAN TEKNIK SIPIL

KONSTRUKSI SIPIL PROJECT WORK 1

PERENCANAAN AIR BERSIH

Sistem Pendistribusian Air Bersih

Namun jika perhitungan dilakukan secara teoritis, dapat dihitung dengan

rumus :

h LM = ζ . V 2

2g

Dimana :

h LM = hilang tinggi tekan kecil

ζ = koefisien hilang tinggi tekan

V = kecepatan aliran (m/sm/s)

g = percepatan gravitasi = 9,81 2

Tabel Koefisien Hilang Tinggi Tekan

KONDISI ζ

Lubang masuk ke pipa dg ujung

Persegi 0,50

Lubang masuk ke pipa yg menonjol

Keluar 0,60-1,3

Lubang masuk dengan pembulatan

beradius kecil 0,25

beradius lebih besar dari 0,06-0,1

BENTUK ALAT ζ

KU 0,2

SOCKET 0,015

BEND 90 1,129

KATUP 0,2

WATER METER 0,15

WATER PRESUR 0,15

RESTRIKTOR 0,15

BAREL UNION 0,15

8) Perhitungan Tekanan Sisa

46

Page 43: BAB II

GURINDRA (3110120020)JAYANTY (3110120021)VIRA INDAH (3110120035)YUDHA BASTRY (3110120036)

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA JURUSAN TEKNIK SIPIL

KONSTRUKSI SIPIL PROJECT WORK 1

PERENCANAAN AIR BERSIH

Sistem Pendistribusian Air Bersih

Yang dimaksud dengan tekanan sisa adalah tekanan yang terdapat pada

node-node tujuan atau node yang dituju. Didapatkan dengan mengurangkan

tekanan yang ada sebelumnya dengan total tekanan ( mayor losses + minor

losses ) yang terjadi pada pipa yang dilewati. Besarnya tekanan sisa yang

terjadi adalah tidaklah boleh < tekanan sisa minimum yang disyaratkan yaitu

sebesar 10 m.

9) Perhitungan rencana menara

Pembangunan menara pada suatu jaringan distribusi air bersih,

merupakan salah satu alternatif yang dlakukan untuk dapat menambah tekanan

pada ujung-ujung pipa distribusi yang mengalami kekurangan tekanan.

Kekurangan tekanan tersebut dapat diketahui dengan membandingkan tekanan

sisa yang terdapat pada ujung pipa distribusi dengan tekanan minimum yang

disyaratkan. Denga perhitungan ini, dimaksudkan agar diketahui dimensi-

dimensi yang berhubungan dengan konstruksi menara, berupa tinggi tatupun

dimensi bak menara.

Data-data yang diperlikan untuk mendimensikan sebuah menara antara

lain : tekanan terkecil yang terjadi, tekanan minimum yang disyaratkan,

kedalaman pipa dari permukaan tanah, serta debit yang dialirkan.

Dari data tersebut, kemudian dianalisa dengan langkah-langkah sebagai berikut

:

Mencari tekanan yang dibutuhakan, tekanan minimum yang dibutuhkan

yaitu total hilang tinggi tekan pipa selama melewati jalur, dimulai pipa yang

berada tepat setelah menara hingga mencapai titik yang mengalami tekanan

sisa terkecil ditambah dengan tekanan minimum yang disyaratkan.

Mencari tinggi kaki menara, Tinggi kaki menara = tekanan yang dibutuhkan

– kedalaman pipa.

Mencari dimensi bak reservoir, rencanakan lamanya waktu bak reservoar

penuh, contoh : 1 detik, sehingga volume bak maksimum adalah sama

dengan debit yang akan dialirkan dibagi dengan t detik. Karena adanya

fluktuatif jam pemakaian air, dimana pemakaian air maksimum diperkiraan

47

Page 44: BAB II

GURINDRA (3110120020)JAYANTY (3110120021)VIRA INDAH (3110120035)YUDHA BASTRY (3110120036)

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA JURUSAN TEKNIK SIPIL

KONSTRUKSI SIPIL PROJECT WORK 1

PERENCANAAN AIR BERSIH

Sistem Pendistribusian Air Bersih

adalah selama 8 jam, maka rencanakan volume bak reservoir yang diambil

adalah 1/3 dari pemakaian per harinya (8 jam/24 jam = 1/3)

Perhitungan rencana pompa, pompa adalah mesin yang digerakkan secara

mekanik untuk bekerja pada suatu sistem fluida dan merubah energi meanik

tersebut menjadi energi fluida, sehingga menaikkan tekanan energi fluida.

Dengan adanya energi tersebut, maka air dapat dialirkan atau dipindahkan

dari suatu tempat yang memiliki perbedaan tinggi. Hal tersebut sangat

berguna dalam sistem penyediaan air pada daerah perkotaan sehingga air

dapat tersuplai kepada seluruh konsumen. Pemakaian suatu pompa,

diantaranya dapat digunakan untuk memompa yang berasal dari sumber ke

tempat sistem air, memomp air bersih keelevated reservoir, memompa air

langsung ke sistem distribusi dan sebagainya. Untuk menggerakkan pompa,

tenaga mekanik yang digunakan dapat berasal dari tenaa listrik ataupun

tenaga energi diesel. Besarnya daya yang dihasilkan oleh pompa dapat

dihitung dengan rumus :

Dimana :

Daya = daya pompa (kW)

Ρ = massa jenis fluida (ton/m3)

η = efisiensi pompa

H = head total (m)

g = percepatan gravitasi = 9,81 m/s

pada rumus diatas, besarnya H = hs + hp +hf

dimana :

Sehingga volume bak yang diambil = vol. Maksimum X 1/3

Daya = ρ × g × Q × H

η

48

Page 45: BAB II

GURINDRA (3110120020)JAYANTY (3110120021)VIRA INDAH (3110120035)YUDHA BASTRY (3110120036)

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA JURUSAN TEKNIK SIPIL

KONSTRUKSI SIPIL PROJECT WORK 1

PERENCANAAN AIR BERSIH

Sistem Pendistribusian Air Bersih

hs = head section

hp = head presure

hf = head friction

10) Trust block (block beton tumbukan)

Merupakan blok beton yang berfungsikan untuk menyebarkan gaya-gaya

resultan sehingga tekanan yang terjadi pada pondasi tidak lebih besar dari

tekanan tanah yang diijinkan. Sehingga ketika gaya internal menyebabkan

terjadinya belokan atau pun percabangan, pipa tetap barada pada posisinya

semula.

Untuk mendapatkan ukuran block beton yang mampu menahan gaya-

gaya yang bekerja pada pipa, dapat diperhitungkan sebagai berikut :

Dimana : R = resultan dari gaya tumbukan P (gaya air) yang perlu

diperhitungkan secara hidrolis

L = panjang block beton

W = lebar block beton

σ = tekanan ijin tanah

Sebagai pendekatan bsarnya gaya tumbukkan (P) untuk berbagai diameter dan

tekanan air dalam pipa, dapat dilihat dalam tabel berikut :

Aperlu =________R_________

Tekanan tanah ijin (σ)

Aperlu = L × W

49

Page 46: BAB II

GURINDRA (3110120020)JAYANTY (3110120021)VIRA INDAH (3110120035)YUDHA BASTRY (3110120036)

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA JURUSAN TEKNIK SIPIL

KONSTRUKSI SIPIL PROJECT WORK 1

PERENCANAAN AIR BERSIH

Volume = R b

Sistem Pendistribusian Air Bersih

Tabel Tekanan internal (P) berdasarkan diameter pipa

Diameter

Pipa

(mm)

Tekanan Internal (P) kg/cm2

1 3 5 7.5 10 15

80 0.08 0.23 0.38 0.57 0.75 1.13

100 0.11 0.34 0.57 0.85 1.13 1.70

125 0.17 0.52 0.87 1.31 1.74 2.61

150 0.25 0.75 1.24 1.87 2.49 3.73

200 0.44 1.31 2.19 3.28 4.37 6.56

300 0.94 2.82 7.05 7.05 9.40 14.10

Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah adanya faktor-faktor pengali akibat

tikungan yang yang berbeda-beda tiap derajat tikungannya. Sebagaimana terdapat

pada faktor-faktor tikungan dibawah ini :

Tabel 8 . faktor pengali tikungan

Tikungan 90˚ 60˚ 45˚ 30˚ 22.5˚ 11.25˚

Faktor 1.41 1.00 0.76 0.52 0.39 0.52

Sedangkan faktor untuk percabangan, berdasarkan pengalaman diambil faktor 0.70

Tikungan : R = 1.41 P

Faktor : R = 0.70 P

Ujung pipa : R = P

Selain menghitung penampang luasan block beton, volume block beton juga

diperhitungkan dengan menggunakan rumus sebaga berikut :

50

Page 47: BAB II

GURINDRA (3110120020)JAYANTY (3110120021)VIRA INDAH (3110120035)YUDHA BASTRY (3110120036)

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA JURUSAN TEKNIK SIPIL

KONSTRUKSI SIPIL PROJECT WORK 1

PERENCANAAN AIR BERSIH

Sistem Pendistribusian Air Bersih

Dimana : R = resultan dar gaya tumbukan P(gaya air)

b = berat jenis beton (2.4 t/m3)

51