bab ii kajian pustaka 2.1 pembelajaran pendidikan ... · 2.1 pembelajaran pendidikan...

23
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SD 2.1.1 Pengertian Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SD PKn merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat penting untuk diajarkan pada jenjang sekolah dasar. Ruminiati (2007: 1-15) menyatakan bahwa pelajaran PKn merupakan salah satu pelajaran yang berkaitan langsung dengan kehidupan masyarakat dan cenderung pada pendidikan afektif. Tetapi di dalam pelaksanaan pembelajaran, tidak sedikit yang salah menafsirkan bahwa PKN dengan PKn merupakan hal yang sama. Padahal keduanya memiliki definisi dan fungsi yang berbeda dalam pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Soemantri bahwa PKN adalah pendidikan kewargaan negara, yang merupakan mata pelajaran sosial yang bertujuan membentuk warga negara yang baik yaitu warga negara yang tahu, mau, dan mampu berbuat baik, sedangkan PKn adalah pendidikan kewarganegaraan, pendidikan yang menyangkut status formal warga negara yang berisi tentang diri kewarganegaraan, peraturan naturalisasi atau pemerolehan status sebagai WNI (Ruminiati, 2007: 1 25). Pengertian PKn juga dijelaskan di dalam Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang standar isi. Di dalam Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang standar isi tertulis bahwa pendidikan kewarganegaraan adalahmata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. PKn merupakan pendidikan untuk memberikan bekal awal dalam bela negara yang dilandasi oleh rasa cinta kepada tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, berkeyakinan atas kebenaran idiologi pancasila dan UUD 1945 serta kerelaan berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara (Ittihad, 2007: 1-37).

Upload: others

Post on 27-Oct-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pembelajaran Pendidikan ... · 2.1 Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SD 2.1.1 Pengertian Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SD . PKn merupakan

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SD

2.1.1 Pengertian Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SD

PKn merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat penting untuk

diajarkan pada jenjang sekolah dasar. Ruminiati (2007: 1-15) menyatakan bahwa

pelajaran PKn merupakan salah satu pelajaran yang berkaitan langsung

dengan kehidupan masyarakat dan cenderung pada pendidikan afektif. Tetapi

di dalam pelaksanaan pembelajaran, tidak sedikit yang salah menafsirkan bahwa

PKN dengan PKn merupakan hal yang sama. Padahal keduanya memiliki definisi

dan fungsi yang berbeda dalam pembelajaran.

Hal ini sesuai dengan pendapat Soemantri bahwa PKN adalah

pendidikan kewargaan negara, yang merupakan mata pelajaran sosial yang

bertujuan membentuk warga negara yang baik yaitu warga negara yang tahu,

mau, dan mampu berbuat baik, sedangkan PKn adalah pendidikan

kewarganegaraan, pendidikan yang menyangkut status formal warga negara

yang berisi tentang diri kewarganegaraan, peraturan naturalisasi atau

pemerolehan status sebagai WNI (Ruminiati, 2007: 1 – 25).

Pengertian PKn juga dijelaskan di dalam Permendiknas No. 22 Tahun 2006

tentang standar isi. Di dalam Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang

standar isi tertulis bahwa pendidikan kewarganegaraan adalahmata pelajaran

yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan

mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga

negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan

oleh Pancasila dan UUD 1945.

PKn merupakan pendidikan untuk memberikan bekal awal dalam bela

negara yang dilandasi oleh rasa cinta kepada tanah air, kesadaran berbangsa

dan bernegara, berkeyakinan atas kebenaran idiologi pancasila dan UUD

1945 serta kerelaan berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara (Ittihad,

2007: 1-37).

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pembelajaran Pendidikan ... · 2.1 Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SD 2.1.1 Pengertian Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SD . PKn merupakan

7

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa PKn

merupakan mata pelajaran yang berkaitan erat dengan pendidikan afektif

yang berpengetahuan bela negara. PKn juga dikatakan sebagai pendidikan

awal bela negara, idiologi pancasila dan UUD 1945, naturalisasi, dan

pemerolehan status warga negara.

2.1.2 Tujuan PKn

Melalui mata pelajaran PKn, diharapkan kegiatan pembelajaran dapat

mencapai tujuan yang diharapkan sebagaimana tercantum pada Permendiknas,

No. 22 tahun 2006 tentang standar isi meliputi:

a) Berpikir secara kritis dan rasional dalam menghadapi isu

kewarganegaraan.

b) Berpartisipasi secara aktif, bertanggung jawab, dan bertindak secara

cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara serta

anti korupsi.

c) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri

berdasarkan karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama

dengan bangsa lain.

d) Berinteraksi dengan bangsa lain dalam percaturan dunia baik secara

langsung maupun tidak langsung dengan memanfaatkan ilmu dan

teknologi.

Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa tujuan mata

pelajaran PKn terbagi menjadi beberapa aspek. Aspek berpikir merupakan awal

dari adanya partisipasi individu, sehingga individu secara positif dapat

berkembang dan berinteraksi dengan pihak lain.

2.1.3 Ruang Lingkup PKn

Mata pelajaran PKn memiliki klasifikasi materi yang dirangkum

dalam ruang lingkup pembelajaran. Ruang lingkup pada materi mata

pelajaran PKn sesuai Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang standar isi,

meliputi :

a. Persatuan dan kesatuan bangsa.

b. Norma, hukum, dan peraturan.

c. Hak asasi manusia.

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pembelajaran Pendidikan ... · 2.1 Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SD 2.1.1 Pengertian Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SD . PKn merupakan

8

d. Kebutuhan warga negara.

e. Konstitusi negara.

f. Kekuasan dan Politik.

g. Pancasila.

h. Globalisasi.

Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa materi pembelajaran

pada mata pelajaran PKn terangkum dalam ruang lingkup mata pelajaran

PKn yang terdiri dari beberapa aspek, meliputi: ruang lingkup persatuan dan

kesatuan bangsa, ruang lingkup norma, hukum, dan peraturan, ruang lingkup

HAM (Hak Asasi Manusia), ruang lingkup kebutuhan dan konstitusi negara,

ruang lingkup kekuasaan dan politik, ruang lingkup pancasila, serta ruang

lingkup globalisasi.

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar disusun sebagai landasan

pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan tersebut diatas. Selain itu

dimaksudkan pula untuk mengembangkan kemampuan menggunakan ide atau

gagasan dengan menggunakan ide atau gagasan dengan menggunakan symbol,

tabel, diagram, dan media lain. Kompetensi dasar ini merupakan standar

minimum yang secara nasional harus dicapai oleh siswa dan menjadi acuan dalam

pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan. Pencapaian SK dan KD

didasarkan pada pemberdayaan siswa untuk membangun kemampuan, bekerja

ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru. Secara rinci SK dan

KD untuk mata pelajaran PKn yang ditujukan bagi siswa kelas 4 SDN Tlogo

disajikan melalui tabel 2.1 berikut ini:

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pembelajaran Pendidikan ... · 2.1 Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SD 2.1.1 Pengertian Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SD . PKn merupakan

9

Tabel 2.1

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar PKn

Kelas 4 Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

4.Menunjukkan sikap terhadap

globalisasi di lingkungannya.

4.1 Memberikan contoh sederhana

pengaruh globalisasi di

lingkungannya.

4.2 Mengidentifikasi jenis budaya

Indonesia yang pernah

ditampilkan dalam misi

kebudayaan internasional.

2.2 Hasil Belajar

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006:7), hasil belajar merupakan hal

yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi

siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila

dibandingkan pada saat sebelum belajar. Dari sisi guru, adalah bagaimana guru

bisa menyampaikan pembelajaran dengan baik dan siswa bias menerimanya.

Menurut Sudjana (2008:22) Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan

yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Indikator

kualitas dan kuantitas pengetahuan yang dikuasai anak didik dalam proses belajar

mengajar disebut juga dengan hasil belajar. Selanjutnya menurut Purwanto (2014

:85) hasil belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, di mana

perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi ada

juga kemungkinan mengarah kepada tingkah yang lebih buruk.

Menurut Hamalik (2001:103) hasil belajar ialah penguasan pelajaran,

keterampilan-keterampilan belajar dan bekerja. Pengenalan dalam hal-hal tersebut

penting artinya bagi guru, oleh sebab dalam pengenalan ini guru dapat membantu/

mendiagnosis kesulitan belajar siswa, dapat memperkirakan hasil dan kemajuan

belajar selanjutnya (pada kelas-kelas berikutnya), kendatipun hasil-hasil tersebut

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pembelajaran Pendidikan ... · 2.1 Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SD 2.1.1 Pengertian Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SD . PKn merupakan

10

dapatt saja berbeda dan bervariasi sehubungan dengan keadaan motivasi,

kematangan, dan penyesuaian sosial.

Berdasarkan penjelasan beberapa tokoh mengenai hasil belajar, penulis

mengambil kesimpulan bahwa hasil belajar adalah bukti dari keberhasilan

seseorang dalam belajar. Hasil belajar ini biasanya diwujudkan dalam bentuk

angka, nilai, maupun huruf. Semakin tinggi hasil belajar yang dipeoleh siswa,

maka berhasillah tujuan belajar yang dilakukan siswa tersebut. Dalam penelitian

ini penulis memberikan pembatasan hasil belajar pada aspek kognitif saja, hasil

belajar tersebut dinyatakan dalam bentuk nilai atau angka.

2.2.1 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Dalam pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem

lingkungan belajar yang kondusif, hai ini akan bekaitan dengan faktor dari luar

siswa. Adapun faktor yang mempengaruhinya adalah mendapat pengetahuan,

penanaman konsep, ketrampilan, dan pembentukan sikap.

Menurut Slameto (2003:56-74) menyatakan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi hasil belajar digolongkan menjadi dua, yaitu faktor internal dan

faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari diri siswa. Faktor-

faktor yang termasuk dalam faktor internal antara lain: (1) faktor jasmaniah

(kesehatan dan cacat tubuh); (2) faktor psikologis (intelegensi, minat, perhatian,

bakat motif, dan kematangan); dan (3) faktor kelelahan (kelelahan jasmani dan

kelelahan rohani).

Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri

individu. Yang termasuk dalam faktor eksternal adalah: (1) faktor keluarga (cara

mendidik orang tua, relasi antaranggota keluarga, suasana rumah, keadaan

ekonomi, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan); (2) faktor sekolah

(metode mengajar, relasi guru dan siswa, relasi siswa dengan siswa, isiplin

sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan

gedung, metode belajar dan tugas rumah); (3) faktor masyarakat (keadaan siswa

dalam masyarakat, massa media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan

masyarakat).

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pembelajaran Pendidikan ... · 2.1 Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SD 2.1.1 Pengertian Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SD . PKn merupakan

11

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi hasil belajar adalah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor

internal terdiri dari: faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor kelelahan.

Sedangkan untuk faktor eksternal, terdiri dari: faktor keluarga, faktor sekolah, dan

faktor masyarakat.

Kedua faktor yang telah dijelaskan diatas memberikan pengaruh yang

banyak bagi siswa. Untuk dapat memperoleh hasil belajar yang baik atau

memuaskan siswa harus memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil

belajar di atas agar terwujud kebiasaan belajar yang baik.dalam penelitian ini

difokuskan pada faktor sekolah yaitu tentang metode mengajar, relasi guru dan

siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah,

standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas

rumah.

2.2.2 Karakteristik Siswa SD

Menjadi seorang guru, terutama guru sekolah dasar harus memiliki

pengetahuan tentang karakteristik siswa SD. Dengan begitu diharapkan guru dapat

menggunakan model pembelajaran yang tepat, sesuai dengan karakteristik siswa

SD. Piaget dalam Isjoni (2012:36), membagi perkembangan kognitif manusia

menjadi empat tahap yaitu:

(1) Tahap sensorimotor (umur 0-2 tahun)

(2) Tahap pra-operasional (umur 2-7 tahun)

(3) Tahap operasional konkret (umur 7-12 tahun)

(4) Tahap operasional formal (umur 12-18 tahun).

Dengan melihat tahap-tahap perkembangan yang diungkapkan oleh Piaget,

maka siswa yang sedang duduk di bangku sekolah dasar berada dalam tahap

operasional konkret. Karakteristik siswa yang berada pada tahap operasional

konkret, yaitu siswa dapat mengembangkan pikiran logis. Tingkat ini merupakan

permulaan berpikir rasional,berarti siswa memiliki operasioperasi logis yang

dapat diterapkannya pada masalah-masalah konkret. Bilamenghadapi suatu

pertentangan antara pikiran dan persepsi, siswa dalam periode operasional konkret

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pembelajaran Pendidikan ... · 2.1 Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SD 2.1.1 Pengertian Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SD . PKn merupakan

12

memilih mengambil keputusan logis, dan bukan keputusan perceptualseperti anak

pra-operasional.

Pada tahap ini siswa masuk ke dalam usia yang menyulitkan, karena anak

pada masa ini lebih banyak dipengaruhi oleh teman-teman sebaya dari pada oleh

orang tuanya sendiri. Pada usia anak sekolah dasar, para siswa sudah menyadari

bahwa persahabatan itu adalah saling membagi dan menerima sesuatu serta sudah

mulai mencari-cari teman sebayanya untuk dijadikaan sahabat atau teman dekat

(Sumantri 2006:3-11). Keinginan untuk diterima oleh teman-teman sebaya

sebagai anggota kelompok, membuat usia ini disebut juga usia berkelompok. Usia

ini disebut juga usia penyesuaian diri, karena mereka berusaha menyesuaikan diri

dengan standar yang berlaku dalam kelompok. Lebih lanjut Arasteh juga

menyatakan bahwa anak usia 8-10 tahun memiliki kebutuhan untuk dapat diterima

sebagai anggota dalam kelompok sebayanya (Mikarsa 2007: 3-35). Selain itu, usia

ini dikenal sebagai usia kreatif. Besarnya minat dalam kegiatan bermain yang

dilakukan mereka, membuat usia ini disebut juga usia bermain. Usia siswa

sekolah dasar disebut juga usia tidak rapi, karena anak tidak memperhatikan

penampilannya. Seringnya terjadi pertengkaran dengan saudara-, orang tua

menyebutnya sebagai usia bertengkar. Pada usia siswa sekolah dasar, mereka juga

merasakan dorongan berprestasi untuk mencapai keberhasilan, sehingga disebut

usia kritis dalam dorongan berprestasi. Penjelasan di atas sesuai dengan tugas

guru dalam psikologi perkembangan anak yang menyatakan bahwa tugas guru

adalah mengetahui bagaimanasecara operasional masing-masing tahap

perkembangan sehingga dapat membantu perkembangan peserta didik sesuai

dengan tujuan pendidikan yang diharapkan (Soeparwoto 2007:51).

Berdasarkan penjelasan di atas, metode pembelajaran Picture and Picture

sesuai dengan karakteristik siswa yang masuk ke dalam usia berkelompok,

bermain, usia kreatif, dan usiakritis dalam dorongan berprestasi.

2.3 Model Pembelajaran Kooperatif

Menurut Huda (2013:31) mengatakan bahwa pembelajaran kooperatif

berarti working together to accomplish shared goals (bekerjasama untuk

mencapai tujuan bersama)”. Dalam suasana kooperatif, setiap anggota saling

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pembelajaran Pendidikan ... · 2.1 Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SD 2.1.1 Pengertian Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SD . PKn merupakan

13

berusaha mencapai hasil yang nantinya bisa dirasakan oleh semua anggota

kelompok. Seperti yang dikutip Huda (2013:32), Artz dan Newman

mendefinisikan pembelajaran kooperatif sebagai kelompok kecil siswa yang

bekerjasama dalam satu tim untuk mengatasi suatu masalah, menyelesaikan

sebuah tugas, atau mencapai satu tujuan bersama. Isjoni (2012:6) mengemukakan

bahwa pembelajaran kooperatif dapat diartikan belajar yang dilakukan secara

bersama-sama, saling membantu antara satu dan yang lain dalam belajar dan

memastikan bahwa setiap orang dalam kelompok mencapai tujuan atau tugas yang

telah ditentukan sebelumnya. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa

pembelajaran kooperatif menyangkut teknik pengelompokkan yang di dalamnya

siswa bekerja terarah padatujuan belajar bersama dalam kelompok kecil yang

umumnya terdiri dari 4-6 orang.

Menurut Suprijono (2010:54-5), pembelajaran kooperatif dianggap lebih

diarahkan oleh guru, di mana guru menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan

serta menyediakan bahan-bahan dan informasi yang dirancang untuk membantu

siswa menyelesaikan masalah yang dimaksud. Dalam melakukan proses belajar

mengajar guru- guru tidak lagi mendominasi, sehingga siswa dituntut untuk

berbagi informasi dengan siswa yang lainnya dan saling belajar mengajar sesama

mereka (Slavin dalam Isjoni 2012: 17).

Dari penjelasan yang telah disampaikan di atas, dapat disimpulkan bahwa

model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang

pelaksanaannya membentuk siswa menjadi beberapa kelompok untuk

bekerjasama dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugas kelompok yang

mereka peroleh. Tiga konsep penting yang menjadi karakteristik cooperative

learning (Slavin 2010:10) yaitu: (1) Penghargaan tim; (2) Tanggung jawab

individual; (3) Kesempatan sukses yang sama. Dalam penghargaan tim, tim akan

mendapatkan sertifikat atau penghargaan-penghargaan tim lainnya jika mereka

berhasil melampaui kriteria tertentu yang telah ditetapkan. Dalam tanggung jawab

individual, kesuksesan tim bergantung padapembelajaran individual dari semua

anggota tim. Tanggung jawab difokuskan pada kegiatan anggota tim dalam

membantu satu sama lain untuk belajar dan memastikan bahwa tiap orang dalam

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pembelajaran Pendidikan ... · 2.1 Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SD 2.1.1 Pengertian Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SD . PKn merupakan

14

tim siap untuk mengerjakan kuis atau bentuk penilaian lainnya yang dilakukan

siswa tanpa bantuan teman satu timnya. Dalam kesempatan sukses yang sama,

semua siswa memberi kontribusi kepada timnya dengan cara meningkatkan

kinerja mereka dari yang sebelumnya. Ini akan memastikan bahwa siswa dengan

prestasi tinggi, sedang dan rendah semuanya sama-sama ditantang untuk

melakukan yang terbaik, dan bahwa kontribusi dari semua anggota tim ada

nilainya.

Menurut Roger dan David Johnson dalam Lie (2004: 31), ada lima unsur

dalam pembelajaran kooperatif yang harus diterapkan agar mencapai hasil

pembelajaran yang maksimal. Lima unsur tersebut yaitu:

(1) Saling ketergantungan positif.

(2) Tanggung jawab perseorangan.

(3) Tatap muka.

(4) Komunikasi antar anggota.

(5) Evaluasi proses kelompok.

Model pembelajaran adalah seluruh rangkaian penyajian materi ajar yang

meliputi segala aspek sebelum, sedang dan sesudah pembelajaran yang dilakukan

guru serta segala fasilitas yang terkait yang digunakan secara langsung atau tidak

langsung dalam proses belajar mengajar (Istarani, 2011:1) . sedangkan Isjoni

(2009: 14) mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan strategi

belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat

kemampuannya berbeda. Dengan tingkat kemampuan yang berbeda maka dalam

menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota kelompok harus dapat

bekerjasama dan saling membantu untuk menyelesaikan tugas yang diberikan

oleh guru. Dalam model ini siswa memiliki dua tanggung jawab, yaitu

siswa belajar untuk dirinya sendiri dan membantu sesama anggota kelompok

untuk belajar.

Cooperative learning merupakan model pembelajaran yang memiliki

banyak tipe untuk diterapkan di dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Tipe-

tipe model cooperative learning adalah sebagai berikut. (a) numbered heads

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pembelajaran Pendidikan ... · 2.1 Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SD 2.1.1 Pengertian Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SD . PKn merupakan

15

together, (b) mind mapping (c) cooperative script, (d) student teams

achievement divisions, (d) think pair share, (e) talking stick, (f) snowball

throwing, (g) teams games tournament, (h) cooperative integrated reading and

composition, (i) two stay two stray, (j) example non example, (k) role playing

dan (l) make a match (Komalasari, 2010: 62 – 69).

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa model

cooperative learning memiliki banyak tipe untuk diterapkan dalam

pembelajaran. Picture and picture merupakan salah satu alternatif model yang

peneliti anggap tepat dan efisien untuk diterapkan dalam kegiatan

pembelajaran, khususnya pada mata pelajaran PKn karena dapat mengkonkritkan

nilai-nilai PKn yang abstrak.

2.3.1 Pengertian Model pembelajaran Picture and Picture

Menurut Miftahul Huda (2013:215) model pembelajaran Picture and

Picture merupakan pembelajaran yang berbasis komunikasi (pendekatan

komunikatif ) yang memungkinkan anak untuk: 1). Membaca dan menulis dengan

baik,2). Belajar dengan orang lain, 3). Menggunakan media, 4). Menerima

informasi, 5). Menyampaikan informasi.

Pembelajaran dengan menggunakan model ini menitik beratkan kepada

gambar sebagai media penanaman suatu konsep tertentu. Gambar-gambar yang

disajikan atau diberikan menjadi faktor utama dalam proses pembelajaran karena

siswa akan belajar memahami suatu konsep atau fakta dengan cara

mendeskripsikan dan menceritakan gambar yang diberikan berdasarkan ide atau

gagasannya. Dalam proses pembelajarannya, penggunaan media gambar dapat

memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif, kreatif dan menemukan sendiri

konsep tentangmateri yang dipelajari.

Menurut Suprjiono, (2009: 43) bahwa Pembelajaran kooperatif picture and

picture adalah salah satu metode pembelajaran aktif yang menggunakan gambar

dan dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan yang sistematis, seperti menyusun

gambar secara berurutan, menunjukkan gambar, memberi keterangan gambar dan

menjelaskan gambar. Picture and picture ini berbeda dengan media gambar

dimana picture and picture berupa gambar yang belum disusun secara berurutan

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pembelajaran Pendidikan ... · 2.1 Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SD 2.1.1 Pengertian Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SD . PKn merupakan

16

dan yang menggunakannya adalah siswa, sedangkan media gambar berupa

gambar utuh yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran. Dengan

adanya penyusunan gambar guru dapat mengetahui kemampuan siswa dalam

memahami konsep materi dan melatih berpikir logis dan sistematis, dapat melihat

kemampuan siswa dalam menyusun gambar secara berurutan, menunjukkan

gambar, memberi keterangan dan menjelaskan gambar, Sehingga siswa dapat

menemukan konsep materi sendiri dengan membaca gambar. Adanya gambar-

gambar yang berkaitan dengan materi belajar siswa lebih aktif dan dapat tercapai

tujuan akhir dari proses pembelajaran yaitu hasil belajar akan meningkat.

Menurut Suprijono dalam Miftahul Huda (2013:236) picture and Picture

merupakan strategi pembelajaran yang menggunakan media gambar sebagai

media pembelajaran. Strategi ini mirip dengan Example Non Example, dimana

gambar yang diberikan pada siswa harus dipasangkan atau diurutkan secara logis.

Gambar-gambar ini menjadi perangkat utama dalam proses pembelajaran. Untuk

itulah, sebelum proses pembelajaranberlangsung guru sudah menyiapkan gambar

yang akan ditampilkan baik dalam bentuk kartu atau carta berukuran besar.

Metode pembelajaran picture and picture mengupayakan siswa belajar

secara aktif, berangkat dari pengalaman siswa, mengajak siswa berpikir kritis, dan

merupakan pembelajaran kontekstual. Dalam hal ini guru menyampaikan

kompetensi yang ingin dicapai, menyampaikan materi sebagai pengantar.

Setelah itu guru menunjukkan atau memperlihatkan gambar-gambar yang

berkaitan dengan materi. Siswa tidak hanya mendengar dan membuat catatan,

guru memanggil siswa secara bergantian memasang atau mengurutkan gambar-

gambar menjadi urutan yang logis. Ditanyakan juga alasan atau dasar pemikiran

urutan gambar tersebut. Dari alasan atau urutan gambar, guru memulai

menanamkan konsep atau materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.

Metode ini dapat melatih siswa untuk berani menerima tugas yang diberikan

guru dengan maju kedepan untuk memasangkan gambar melatih siswa untuk

mendengarkan tugas yang diberikan oleh guru secara lisan. Dalam pembelajaran

Ilmu Pengetahuan Sosial khususnya konsep perkembangan teknologi transportasi

dapat membantu siswa meningkatkan sikap positif serta menciptakan kepercayaan

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pembelajaran Pendidikan ... · 2.1 Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SD 2.1.1 Pengertian Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SD . PKn merupakan

17

diri dalam menyelesaikan masalah. Metode ini juga merupakan metode

pembelajaran yang mengutamakan keberanian siswa untuk mencapai tujuan

pembelajaran.

Dewi Rima. (2014). Metode pembelajaraan kooperatif picture and picture

memiliki beberapa ciri, ciri tersebut antara lain :

1. Aktif

Dalam metode pembelajaran kooperatif picture and picture ini siswa atau

peserta didik menjadi lebih aktiv, hal ini dikarenakan dalam metode

pembelajaran ini guru menggunakan mediagambar dalam memberikan

pembelajaraan, sehingga siswa menjadi lebih aktif dan rasa ingin taunya

menjadi lebih besar. Selain itu dalam pelaksanaan metode ini seorang siswa

juga dianjurkan unutuk bisamerancang atau menggabungkan gambar sebagai

media pembelajaran yang digunakan, dengan demikian siswa tidak hanya

mendengarkan guru tetapi juga mengikuti pembelajaran dengan lebih aktif.

2. Inovatif

Dalam metode ini seorang siswa dan guru sebagai pengajar menjadi lebih

aktif, hal ini dikarenakan menggunakan suatu pembaharuan dalam proses

pembelajaran, tidak hanya guru menerangkan dan siswa mencatat.

3. Kreatif

Dalam hal ini selama proses pembelajaran dengan metode picture and picture

selain guru siswa juga menjadi lebih kreatif. Karena dalam kegiatan ini terjadi

interaksi langsung antar siswa , bagaimana seorang guru memberikan gambar,

mengacaknya dan seorang siswa dianjurkan untuk bias menyusunnya

kembali. Dalam kegiatan tersebut seorang siswa dianjurkan untuk bias lebih

kreatif untuk mengurangi rasa bosannya. Guru sebagai pengajar juga

dianjurkan untuk bias lebih kreatif, bagaimana seorang guru tersebut bias

menyajikan sebuah gambar gambar atau slide yang bias membuat siswa

menjadi lebih tertarik dengan proses pembelajaran.

4. Menyenangkan

Mungkin bagi beberapa guru menganggap metode ini akan menimbulkan

kegaduhan sendiri di dalam kelas karena terlalu banyak alktifitas siswanya.

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pembelajaran Pendidikan ... · 2.1 Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SD 2.1.1 Pengertian Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SD . PKn merupakan

18

Namun bagi siswa apabila guru menerapkan metode ini dalam

pembelajarannya siswa akan lebih tertarik dan merasa senang selama proses

belajar berlangsung. Hal tersebut karena dalm metode ini bias juga disebut

sebgai metode belajar sambil bermain, sehingga siswa tidak mengalami

tingkat kebosanan yang serius.

Picture and Picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan

gambar dan dipasangkan / diurutkan menjadi urutan logis, yang dikembangkan

oleh Agus Suprijono (2013: 125-126). Langkah-langkah yang harus dilakukan

dengan metode picture and picture adalah sebagai berikut:

1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.

2. Menyajikan materi sebagai pengantar.

3. Guru menunjukkan / memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan

dengan materi.

4. Guru menunjuk / memanggil siswa secara bergantian memasang /

mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis.

5. Guru menanyakan alas an / dasar pemikiran urutan gambar tersebut

6. Dari alasan / urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan

konsep / materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.

7. Kesimpulan / rangkuman.

Untuk itu sebelum memaparkan tentang Metode Pembelajaran Picture

and Picture, maka akan dibahas pengertian model, strategi, metode, pendekatan,

teknik dan taktik pembelajaran secara singkat.

1. Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus

dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara

efektif dan efisien. Atau strategi pembelajaran itu adalah suatu set materi

dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk

menimbulkan hasil belajar pada siswa (Wina Sanjaya, 2008:126)

2. Metode secara harfiah adalah cara atau prosedur yang digunakan untuk

mencapai tujuan tertentu, kata mengajar sendiri berarti memberi pelajaran

(Pupuh Faturrohaman, 2007;55). Metode digunakan untuk merealisasikan

strategi yang telah ditetapkan. Dengan demikian, bisa terjadi satu strategi

pembelajaran digunakan beberapa metode (Wina Sanjaya, 2008:126).

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pembelajaran Pendidikan ... · 2.1 Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SD 2.1.1 Pengertian Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SD . PKn merupakan

19

Dengan kata lain metode adalah cara yang dapat digunakan untuk

melaksanakan strategi.

3. Pendekatan adalah istilah lain yang memiliki kemiripan dengan strategi

pembelajaran. Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut

pandang kita terhadap proses pembelajaran. Oleh karena itu ada dua

pendekatan dalam pembelajaran, yaitu pendekatan yang berpusat pada

guru dan pendekatan yang berpusat pada siswa. Pendekatan yang berpusat

pada guru menurunkan stategi pembelajaran langsung (direct

instruction) pembelajaran deduktif atau pembelajaran ekspositori.

Sedangkan, pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa

menurunkan strategi pembelajaran discovery dan inkuiri serta strategi

pembelajaran induktif. (Wina Sanjaya, 2008;127)

4. Teknik dan taktik mengajar merupakan penjabaran dari metode

pengajaran. teknik adalah cara yang dilakukan seseorang dalam rangka

mengimplementasikan suatu metode. Untuk itu Rostiyah NK (2008;1)

mengatakan teknik adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar

yang digunakan oleh suatu instruktur. Sedangkan taktik adalah gaya

seseorang dalam melaksanakan suatu teknik atau metode tertentu.

Misalnya walaupun dua orang guru sama-sama menggunakan metode

ceramah dalam situasi dan kondisi yang sama, sudah pasti mereka akan

melakukannya secara berbeda-beda.

Metode pembelajaran picture and picture merupakan sebuah model

dimana guru menggunakan alat bantu atau media gambar untuk menerangkan

sebuah materi atau memfasilitasi siswa untuk aktif belajar. Dengan menggunakan

alat bantu atau media gambar, diharapkan siswa mampu mengikuti pelajaran

dengan fokus yang baik dan dalam kondisi yang menyenangkan. Sehingga apapun

pesan yang disampaikan bisa diterima dengan baik dan mampu meresap dalam

hati, serta dapat diingat kembali oleh siswa. Picture and Picture adalah suatu

metode belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan atau diurutkan

menjadi urutan logis. (Hamdani,2010;89). Sehingga siswa yang cepat

mengurutkan gambar jawaban atau soal yang benar, sebelum waktu yang

ditentukan habis maka merekalah yang mendapat poin.

2.3.2 Prinsip Dasar Model pembelajaran Picture and Picture

Menurut Johson and Johson (dalam Trianto. 2009: 281) prinsip dasar dalam

model pembelajaran kooperatif Picture and Picture adalah sebagai berikut:

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pembelajaran Pendidikan ... · 2.1 Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SD 2.1.1 Pengertian Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SD . PKn merupakan

20

a. Setiap anggota kelompok (siswa) bertanggung jawab atas segala sesuatu

yang dikerjakan dalam kelompoknya.

b. Setiap anggota kelompok (siswa) harus mengetahui bahwa semua anggota

kelompok mempunyai tujuan yang sama.

c. Setiap anggota kelompok (siswa) harus membagi tugas dan tanggung

jawab yang sama diantara anggota kelompoknya.

d. Setiap anggota kelompok (siswa) akan dikenai evaluasi.

e. Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi kepemimpinan dan

membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses

belajarnya.

f. Setiap anggota kelompok (siswa) akan diminta mempertanggung

jawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kooperatif.

(Zaenal. 2014:18) model pembelajaran kooperatif Picture and Picture

adalahmodel pembelajaran yang ditekankan pada gambar yang diurutkan

menjadi urutan yang logis, mengembangkan interaksi antar siswa yang

saling asah, silih asih, dan silih asu.

2.3.3 Langkah – langkah Metode Picture and Picture

Sintak langkah-langkah penerapan metode Picture and Picture menurut

Miftahul Huda (2013:236) sebagai berikut:

a) Tahap Penyampaian Kompetensi

Pada tahap ini, guru diharapkanmenyampaikan kompetensi dasar mata

pelajaran yang bersangkutan. Dengan demikian, siswa dapat mengukur

sampai sejauh mana kompetensi yang harus dikuasai. Disamping itu, guru

juga harus menyampaikan indikator-indikator ketercapaian kompetensi

tersebutuntuk mengukur tingkat keberhasilan siswa dalam mencapainya.

b) Tahap Presentasi Materi

Pada tahap penyajian materi, guru telah menciptakan momentum awal

pembelajaran. Keberhasilan proses pembelajaran dapat dimulai dari sini.

Pada tahap inilah, guru harusberhasil memberi motivasi pada beberapa

siswa yangkemungkinan masih belum siap.

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pembelajaran Pendidikan ... · 2.1 Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SD 2.1.1 Pengertian Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SD . PKn merupakan

21

c) Tahap Penyajian Gambar

Pada tahap ini, guru menyajikan gambar dan mengajak siswa untuk

terlibat aktif dalam proses pembelajaran dengan mengamati setiap gambar

yang ditunjukkan. Dengan gambar, pengajaran akan hemat energi, dan

siswa juga akan lebih mudahmemahami materi yang diajarkan. Dalam

perkembangan selanjutnya, guru dapat memodifikasi gambar atau

menggantinya dengan video atau demonstrasi kegiatan tertentu.

d) Tahap Pemasangan Gambar

Pada tahap ini, guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian untuk

memasang gambar-gambar secara berurutan dan logis. Guru juga bisa

melakukan inovasi, karena penunjukan secara langsung kadang kurang

efektif sebab siswa cenderung merasa tertekan. Salah satu caranya adalah

dengan undian, sehingga siswa merasa memang harus benar-benar siap

untuk menjalankan tugas yang diberikan.

e) Tahap Penjajakan

Tahap ini mengharuskan guru untuk menanyakan kepada siswa tentang

alasan/dasar pemikiran dibalik urutan gambar yang disusunnya. Setelah

itu, siswa bisa diajak untuk menemukan rumus, tinggi, jalan cerita, atau

tuntutan kompetensi dasar berdasarkan indikator-indikator yang ingin

dicapai. Guru juga bisa mengajak sebanyak mungkin siswa untuk

membantu sehingga proses diskusi menjadi semakin menarik.

f) Tahap Penyajian kompetensi

Berdasarkan komentar atau penjelasan atas urutan gambar-gambar, guru

bisa mulai menjelaskan lebih lanjut sesuai dengan kompetensi yang ingin

dicapai. Selama proses ini, guru harus memberi penekanan pada

ketercapaian kompetensi tersebut. Disini guru bisa mengulangi,

menuliskan, atau menjelaskan gambar-gambar tersebut agar siswa

mengetahui bahwa sarana tersebut penting dalam pencapaian kompetensi

dasar dan indikator-indikator yang telah ditetapkan.

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pembelajaran Pendidikan ... · 2.1 Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SD 2.1.1 Pengertian Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SD . PKn merupakan

22

g) Tahap Penutup

Diakhir pembelajaran, guru dan siswa saling berefleksi mengenai apa yang

telah dicapai dan dilakukan. Hal ini dimaksudkan untuk memperkuat

untuk memperkuat materi dan kompetensi dalam ingatan siswa.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran

picture and picture pada dasarnya merupakan salah satu strategi pembelajaran

yang dapat menjawab persoalan bagaimana belajar itu bermakna, menyenangkan,

kreatif, dan sesuai dengan realita yang ada serta lebih melibatkan siswa aktif

belajar, baik secara mental, intelektual, fisikl, maupun sosial.

Metode pembelajaran picture and picture yang merupakan media gambar.

Gambar yang baik digunakan dalam pembelajaran adalah gambar yang sesuai

dengan tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, terdapat tiga syarat yang harus

dipenuhi.

1) Harus otentik

Gambar tersebut haruslah secara jujur melukiskan situasi seperti melihat benda

sebenarnya.

2) Sederhana

Komposisi hendaknya cukup jelas dalam menunjukkkan poin-poin pokok yang

terdapat pada gambar.

3) Sebagai media yang baik, gambar hendaklah bagus dari sudut seni.

2.3.4 Pembelajaran PKn di SD dengan Menggunakan Metode Picture and

Picture

Metode Picture and Picture berkorelasi dengan partisipasi dan hasil

belajar PKn? Menjawab pertanyaan ini, maka perlu untuk melihat bagaimana

sesungguhnya manfaat metode Picture and Picture itu sendiri. Berdasarkan pada

paparan teoritis dan sintaks metode pembelajaran Picture and Picture di atas,

tampak bahwa Metode Picture and Picture merupakan salah satu strategi dalam

pembelajaran koperatif yang dapat memberikan waktu kepada siswa untuk

berpikir logis sehingga strategi ini punya potensi kuat untuk memberdayakan

kemampuan berpikir siswa. Peningkatan kemampuan berpikir siswa akan

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pembelajaran Pendidikan ... · 2.1 Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SD 2.1.1 Pengertian Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SD . PKn merupakan

23

meningkatkan hasil belajar atau prestasi belajar siswa dan kecakapan

akademiknya.

Siswa dilatih bernalar dan dapat berpikir kritis dan logis untuk

memecahkan masalah yang diberikan oleh guru. Dimana guru menggunakan alat

bantu atau media gambar untuk menerangkan sebuah materi atau memfasilitasi

siswa untuk aktif belajar. Dengan menggunakan alat bantu atau media gambar,

diharapkan siswa mampu mengikuti pelajaran dengan fokus yang baik dan dalam

kondisi yang menyenangkan. Sehingga apapun pesan yang disampaikan dapat

diterima dengan baik dan mampu meresap dalam hati, serta dapat diingat kembali

oleh siswa. Guru juga memberikan kesempatan siswa untuk menjawab dengan

asumsi pemikirannya sendiri, kemudian berpasangan untuk mendiskusikan hasil

jawabannya kepada teman sekelas untuk dapat didiskusikan dan dicari

pemecahannya bersama-sama sehingga terbentuk suatu konsep.

Picture and Picture membantu menstrukturkan diskusi. Siswa mengikuti

proses yang telah tertentu sehingga membatasi kesempatan berfikirnya yang

melantur dan tingkah lakunya menyimpang karena mereka harus berfikir dan

melaporkan hasil pemikirannya ke mitranya. Penerapan metode picture and

picture and picture meningkatkan partisipasi siswa dan meningkatkan banyaknya

informasi yang diingat siswa. Dengan penerapan metode picture and picture and

picture siswa belajar dari satu sama lain dan berupaya bertukar ide dalam konteks

yang tidak mendebarkan hati sebelum mengemukakan idenya ke dalam kelompok

yang lebih besar. Rasa percaya diri siswa meningkat dan semua siswa mempunyai

kesempatan berpartisipasi di kelas karena sudah memikirkan jawaban atas

pertanyaan guru, tidak seperti biasanya hanya siswa siswa tertentu saja yang

menjawab.

2.3.5 Kelebihan dan Kelemahan Metode Picture And Picture

Setiap model pembelajaran tentu ada kelebihan dan kekurangannya,

menurut Miftahul Huda (2013:239) kelebihan strategi metode pembelajaran

Picture and Picture antara lain:

1. Guru lebih mengetahui kemampuan masing-masing siswa

2. Siswa dilatih berpikir logis dan sistematis

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pembelajaran Pendidikan ... · 2.1 Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SD 2.1.1 Pengertian Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SD . PKn merupakan

24

3. Siswa dibantu belajar berpikir berdasarkan sudut pandang suatu subjek

bahasan dengan memberikan kebebasan siswa dalam praktik berpikir

4. Motivasi siswa untuk belajar semakin dikembangkan

5. Siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas.

Sementara itu, kekurangan strategi ini bisa mencakup hal-hal berikut:

1) Memakan banyak waktu

2) Membuat sebagian siswa pasif

3) Munculnya kekhawatiran akan terjadi kekacauan di kelas

4) Adanya beberapa siswa tertentu yang terkadang tidak senang jika disuruh

bekerjasama dengan yang lain

5) Kebutuhan akan fasilitas, alat, dan biaya yang cukup memadai.

Solusi masalah dalam metode Picture and Picture adalah sebagai berikut :

1) Untuk menghemat waktu, hendaknya pada tahap ke-2 yakni tahap guru

menyampaikan materi pengantar dihapuskan saja. Hal ini dikarenakan, pada

tahap ini sebenarnya sudah tercantum pada tahap ketika yakni tahap guru

menunjukan gambar-gambar yang berhubungan dengan materi. Pada tahap ini

guru dapat menyisipkan materi pengantar sekaligus menunjukan gambar dan

informasi lain yang berkaitan.

2) Untuk mengaktifkan semua siswa secara berkelompok, guru diharuskan

untuk mampu membimbing semua siswa dalam kelompok agar mampu

mempresentasekan hasil yang dicapai.

3) Penggunaan media gambar pada metode picture and picture merupkan aspek

utama untuk siswa dapat memahami konsep. Maka dari itu, hendaknya

gambar yang digunakan lebih modern yang bersifat interaktif.

4) Penggunaan evaluasi secara tertulis juga harus dilaksanakan, karena sebagai

parameter keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran. Sehingga, agenda

evaluasi bisa disisipkan pada akhir sintak metode picture and picture.

5) Untuk lebih memantapkan penguasan materi siswa, seharusnya materi yang

telah disusun harus dibagi/ share kepada kelompok lain. Hal ini dilakukan

agar semua siswa mendapatkan materi secara tertulis dan dapat memantapan

penguasan materi.

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pembelajaran Pendidikan ... · 2.1 Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SD 2.1.1 Pengertian Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SD . PKn merupakan

25

2.3 Penelitian yang Relevan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hidayati (2014) yang berjudul

“Penerapan metode pembelajaran picture and picture untuk meningkatkan hasil

belajar ipa siswa kelas IV min ngawen gunung kidul yogyakarta’’ , Metode

picture and picture dalam pembelajaran IPA mampu meningkatkan hasil belajar

IPA siswa kelas IV MIN Ngawen Gunung Kidul Yogyakarta tahun pelajaran

2013/2014. Hal ini terlihat dari persentase ketuntasan belajar secara klasikal

yaitu pada siklus I sebesar 72,22%, Meningkat pada siklus II sebesar 88,89%.

Menurut ketuntasan kelas sudah dinyatakan tuntas, dan dapat memotivasi siswa

untuk belajar. Suasana pembelajaran jadi menyenangkan dan siswa jadi lebih

antusias dalam menerima pelajaran.

Penelitian yang dilakukan oleh Rahayu, (2014) yang berjudul Penerapan

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture And Picture Untuk Meningkatkan

Kerjasama Dan Hasil Belajar Ipa Siswa Sdn 10 Curup Selatan. Hasil analisi

pengamatan yang dilakukan oleh dua orang pengamatan untuk untuk hasil belajar

siswa pada siklus 1 memperoleh nilai 66,30 dengan kategori cukup, siklus 2

memperoeh nilai 73,30 dengan kategori baik, siklus 3 memperoleh nilai 84,42

dengan kategori baik.Rekomodasi dari hasil penelitian ini adalah agar setiap guru

dapat menggunakan metode pembelajaran yang baik dan agar dapat melibatkan

siswa secara aktif di dalam pembelajaran guna untuk meningkatkan ninat dan

hasil belajar untuk menjadi lebih baik, Nazula Erli ,2014.

Penelitian yang dilakukan oleh Dini – Yuliastant (2014) yang berjudul

Penerapan Model Pembelajaran Picture And Picture Untuk Meningkat Hasil

Belajar Pada Pembelajaran Tematik Di Sekolah Dasar Hasil penelitian

menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran

Picture and Picture berlangsung dengan baik. Pada siklus 1 aktivitas guru

mencapai 75,76% dan siklus II sebesar 85,76% mengalami peningkatan sebesar

10%. Aktivitas siswa pada siklus I sebesar 76,25% dan siklus II 90% mengalami

peningkatan 13,75%. Nilai pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia pada

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pembelajaran Pendidikan ... · 2.1 Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SD 2.1.1 Pengertian Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SD . PKn merupakan

26

siklus I mencapai 73,03 dengan ketuntasan klasikal 75% dan pada siklus II

mendapatkan nilai Bahasa Indonesia 87,08 dengan ketuntasan klasikal 91,66%.

Kendala- kendala yang dihadapi, dalam siklus I maupun siklus II dapat teratasi

dengan baik. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan

model pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa

Indonesia kelas III di SDN Drancang Gresik serta memberikan nuansa belajar

yang menyenangkan dan membuat siswa aktif, antusias dan bersemangat dalam

belajar.

2.5 Kerangka Berpikir

Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang

menggambarkan prosedur sistematik dalam mengkoordinasikan pengalaman

belajar untuk mencapai tujuan belajar, yang berfungsi sebagai pedoman guru

dalam merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran, mengelola

lingkungan pembelajaran dan mengelola kelas. Dengan model pembelajaran

diharapkan tumbuh berbagai kegiatan belajar siswa sehubung dengan kegiatan

mengajar guru, dengan kata lain terciptalah interaksi antara guru dengan siswa.

Banyak faktor yang mempengaruhi pemahaman siswa terhadap pelajaran PKn

salah satu hal yang harus diperhatikan oleh guru dalam mengajarkan suatu pokok

bahasan adalah pemilihan model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang

diajarkan.

Untuk itu guru harus mampu menciptakan suasana belajar yang optimal

dengan menerapkan berbagai model pembelajaran. Menurut Ibrahim (2007:10)

picture and picture memiliki prosedur yang ditetapkan secara eksplisit untuk

memberikan siswa waktu yang lebih banyak untuk berpikir, menjawab, dan saling

membantu satu sama lain.

Dalam penerapan metode picture and picture and picture guru hanya

sebagai fasilitator dan pendamping siswa serta membantu siswa yang kurang

paham. Langkah-langkah dalam pembelajaran menggunakan picture and picture

yakni dimulai dengan memberikan soal kemudian siswa diminta secara mandiri

menjawab soal dan tidak terlepas dari arahan dan bimbingan dari guru selanjutnya

siswa diminta untuk berpasangan dengan teman yang memiifliki soal yang sama.

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pembelajaran Pendidikan ... · 2.1 Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SD 2.1.1 Pengertian Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SD . PKn merupakan

27

Kemudian dari hasil perpaduan jawaban yang ditemukan, siswa diminta untuk

mempresentasikan hasil dari diskusi yang telah dilakukan didepan kelas. Tahap

akhir, setelah melakukan presentasi siswa diberikan lembar evaluasi.

Dengan penerapan metode picture and picture and picture siswa aktif

dalam pembelajaran baik secara individu maupun kelompok hal inilah yang

mempengaruhi hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Hasil belajar siswa

merupakan tingkat penguasaan terhadap suatu nilai yang berbeda-beda yakni ada

yang memperoleh nilai yang tinggi, sedang, dan rendah. Berdasarkan uraian diatas

diduga dengan menerapkan metode picture and picture dapat meningkatkan

hasil belajar siswa.

Berdasarkan beberapa teori mengenai penerapan metode picture and

picture maka terdapat suatu gagasan atau pendapat dari penulis. Gagasan tersebut

bila disajikan akan tampak seperti pada bagan 2.1

SISWA : Hasil

belajar siswa rendah

GURU : menggunakan

metode ceramah dalam

pembelajaran

Kondisi awal

SIKLUS I : Menerapkan

metode picture and

picture dalam

pembelajaran PKn

Menerapkan metode

picture and picture

dalam pembelajaran

PKn

Tindakan

SIKLUS II :Menerapkan

metode picture and

picture dalam

pembelajaran PKn

Melalui penerapan metode picture and picture hasil

belajar siswa pada mata pelajaran PKn meningkat. Kondisi akhir

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pembelajaran Pendidikan ... · 2.1 Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SD 2.1.1 Pengertian Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SD . PKn merupakan

28

Bagan 2.1. Kerangka berpikir

2.4 Hipotesis Tindakan

Berdasarkan uraian dalam landasan teori dan kerangka berfikir di atas,

penulis mengambil hipotesis sebagai berikut, dengan penerapan metode picture

and picture hasil belajar PKn siswa kelas 4 Semester II Tahun Pelajaran

2015/2016 di SD Negeri Tlogo akan meningkat.