bab ii landasan teori - repository.bsi.ac.id · keuangan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi...

21
5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Akuntansi Secara Umum akuntansi Memiliki konsep dasar yang menjadi acuan dalam menyusun standar akuntansi. Dalam akuntansi, transaksi-transaksi keuangan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi laporan yang siap digunakan untuk pengambilan keputusan manajemen. Dengan demikian akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang sangat diperlukan oleh perusahaan modern dewasa ini. 2.1.1 Definisi Akuntansi Menurut Samryn dalam (Pt, Pikir, Utami, & Hidayat, 2018) menjelaskan bahwa, “Secara umum akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang digunakan untuk mengubah data dari transaksi menjadi informasi keuangan”. Akuntansi dapat didefinisikan sebagai sebuah sistem informasi yang memberikan laporan kepada para pengguna informasi akuntansi atau kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap hasil kinerja dan kondisi keuangan perusahaan. Mulya dalam (Rachmawati & Nurjanah, 2017) Sedangkan menurut Sujarweni dalam (Pt et al., 2018) menyatakan bahwa, “Akuntansi adalah proses dari transaksi yang dibuktikan dengan faktur, lalu dari transaksi dibuat jurnal, buku besar, neraca lajur, kemudian akan menghasilkan informasi dalam bentuk laporan keuangan yang digunakan pihak-pihak tertentu”. Akuntansi secara umum dapat didefinisikan sebagai pengetahuan yang mempelajari perekayasaan dalam penyediaan jasa, yang berupa informasi

Upload: others

Post on 09-Dec-2020

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · keuangan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi laporan yang siap digunakan untuk pengambilan keputusan manajemen. Dengan demikian

5

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Akuntansi

Secara Umum akuntansi Memiliki konsep dasar yang menjadi acuan

dalam menyusun standar akuntansi. Dalam akuntansi, transaksi-transaksi

keuangan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi laporan yang siap digunakan

untuk pengambilan keputusan manajemen. Dengan demikian akuntansi

merupakan suatu sistem informasi yang sangat diperlukan oleh perusahaan

modern dewasa ini.

2.1.1 Definisi Akuntansi

Menurut Samryn dalam (Pt, Pikir, Utami, & Hidayat, 2018) menjelaskan

bahwa, “Secara umum akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang

digunakan untuk mengubah data dari transaksi menjadi informasi keuangan”.

Akuntansi dapat didefinisikan sebagai sebuah sistem informasi yang

memberikan laporan kepada para pengguna informasi akuntansi atau

kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap hasil kinerja dan

kondisi keuangan perusahaan. Mulya dalam (Rachmawati & Nurjanah,

2017)

Sedangkan menurut Sujarweni dalam (Pt et al., 2018) menyatakan bahwa,

“Akuntansi adalah proses dari transaksi yang dibuktikan dengan faktur, lalu dari

transaksi dibuat jurnal, buku besar, neraca lajur, kemudian akan menghasilkan

informasi dalam bentuk laporan keuangan yang digunakan pihak-pihak tertentu”.

Akuntansi secara umum dapat didefinisikan sebagai pengetahuan yang

mempelajari perekayasaan dalam penyediaan jasa, yang berupa informasi

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · keuangan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi laporan yang siap digunakan untuk pengambilan keputusan manajemen. Dengan demikian

6

keuangan kuantitatif dari suatu organisasi dan cara penyampaian (pelaporan)

informasi tersebut kepada pihak yang berkepentingan untuk dijadikan dasar

pengambilan keputusan. Dilihat dari beberapa definisi diatas, akuntansi dipandang

sebagai suatu sistem informasi, proses seni, dan seperangkat pengetahuan yang

pada dasarnya mengarah pada suatu aktivitas atau kegiatan dalam akuntansi itu

sendiri.

Akuntansi itu sendiri bearasal dari kata asing Accounting yang artinya bila

diterjemahkan kedalam bahasa indonesia adalah menghitung atau

mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan hampir seluruh kegiatan bisnis

di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut sebagai bahasa

bisnis.

2.1.2 Persamaan Dasar Akuntansi

Menurut Hery dalam (Desmahary & Kuswara, 2016) mempunyai

pengertian bahwa, “Persamaan dasar akuntansi merupakan persamaan yang

menyajikan jumlah harta perusahaan dan tuntutan atau kewajiban terhadap harta

tersebut, yang digambarkan dalam hubungan aktiva / harta, hutang dan modal

pemilik”.

Menurut Mulya (2013:51) “Persamaan dasar akuntansi merupakan bentuk

pembobotan antara semua perkiraan, yakni kewajiban, modal, pendapatan dan

biaya”. Formasi persamaan akuntansi dapat dinyatakan sebagai berikut:

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · keuangan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi laporan yang siap digunakan untuk pengambilan keputusan manajemen. Dengan demikian

7

Harta = Kewajiban + Modal

Sumber : Mulya ( 2013:51)

Gambar II.1 Persamaan Akuntansi

Berdasarkan persamaan diatas, dapat dikatakan bahwa harta digunakan

untuk mencatat perubahan dan melaporkan kekayaan perusahaan. Modal

digunakan untuk mencatat perubahan dan melaporkan modal dari pemilik.

Kewajiban digunakan untuk mencatat dan melaporkan utang-utang

perusahaan.Modal digunakan untuk mencatat perubahan dan melaporkan modal

dari pemilik. Setoran modal dari pemilik dapat berupa uang tunai, atau bentuk

kekayaan lain. Jika setoran modal dilakukan dalam bentuk kekayaan selain uang

tunai maka kekayaan tersebut harus terlebih dahulu diberi nilai uang.

2.1.3. Siklus Akuntansi

Menurut Soemarso (Nur Hidayati, 2015) mendefinisikan bahwa, “ Siklus

akuntansi merupakan tahap-tahap kegiatan dalam proses pencatatan dan pelaporan

akuntansi, mulai dari terjadinya transaksi sampai dengan dibuatnya laporan

keuangan”.

Menurut Bahri (2016:18) mendefinisikan bahwa, “Siklus akuntansi

adalah tahapan-tahapan mulai dari terjadinya transaksi sampai dengan penyusunan

laporan keuangan sehingga siap untuk pencatatan berikutnya”.

Menurut Hery (2014:66) tahapan-tahapan dalam siklus akuntansi dapat

diurutkan sebagai berikut:

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · keuangan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi laporan yang siap digunakan untuk pengambilan keputusan manajemen. Dengan demikian

8

1. Mula-mula dokumen pendukung transaksi dianalisis dan informasi yang

terkandung dalam dokumen tersebut dicatat dalam jurnal.

2. Lalu data akuntansi yang ada dalam jurnal diposting ke buku besar.

3. Seluruh saldo akhir yang terdapat pada masing-masing buku besar akun

“didaftar” (dipindahkan) ke neraca saldo untuk membuktikan kecocokan

antara keseluruhan nilai akun yang bersaldo normal debet dengan

keseluruhan nilai akun yang bersaldo normal kredit.

4. Menganalisis data penyesuaian dan membuat ayat jurnal penyesuaian.

5. Memposting data jurnal penyesuaian ke masing-masing buku besar akun

yang terkait.

6. Dengan menggunakan pilihan (optional) bantuan neraca lajur sebagai

kertas kerja (work sheet), neraca saldo setelah penyesuaian (adjusted trial

balance) dan laporan keuangan disiapkan.

7. Membuat ayat jurnal penutup (closing entries).

8. Memposting data jurnal ke masing-masing buku besar yang terkait.

9. Menyiapkan neraca saldo setelah penutupan (Post closing trial balance).

10. Membuat ayat jurnal pembalik (reversing entries).

Sedangkan menurut Samryn dalam (Desmahary & Kuswara, 2016)

menjelaskan bahwa:

Siklus akuntansi adalah proses yang diawali dengan menganalisa

transaksi, menyiapkan jurnal transaksi, posting ke buku besar, menyiapkan

neraca saldo, jurnal dan posting penyesuaian prepaid dan terutang, neraca

saldo yang disesuaikan, menyiapkan laporan keuangan, menyiapkan jurnal

penutup dan posting dan neraca saldo setelah penutupan.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · keuangan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi laporan yang siap digunakan untuk pengambilan keputusan manajemen. Dengan demikian

9

Sumber : Samryn ( 2014:49)

Gambar II.2. Siklus Akuntansi

Siklus akuntansi diawali dari adanya transaksi yang terjadi dalam sebuah

perusahaan.Transaksi juga dijadikan sebagai titik awal untuk memulai proses

akuntansi, atau dengan kata lain ada tidaknya transaksi yang dilakukan

perusahaan aktivitas transaksi seperti pembelian, penjualan, yang dilakukan

perusahaan harus memiliki bukti atau dokumentasi.Transaksi yang tidak memiliki

bukti sebagai dokumentasi tentu tidak dapat dikategorikan sebagai sebuah

transaksi. Bukti transaksi merupakan syarat mutlak untuk mengakui keberadaan

dari sebuah transaksi.

2.1.4. Akuntansi Perusahaan Dagang

Menurut Bahri (2016:226) menjelaskan bahwa, “Perusahaan dagang

adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jual beli barang tanpa mengubah

bentuk barang tersebut”.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · keuangan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi laporan yang siap digunakan untuk pengambilan keputusan manajemen. Dengan demikian

10

Menurut Hery dalam (Desmahary & Kuswara, 2016) menjelaskan bahwa,

“Perusahaan dagang (Merchandising Business) adalah sebuah organisasi yang

beroperasi dengan tujuan menghasilkan keuntungan, dengan cara menjual produk

barang kepada para pelanggannya”. Tujuan operasional dari sebagaian besar

perusahaan adalah untuk memaksimalisasi laba.

Menurut Sujarweni (2016:73) menjelaskan bahwa:

Perusahaan dagang mempunyai ciri-ciri antara lain, kegiatan usahanya

adalah melakukan pembelian dan penjualan tanpa mengubah bentuk

dengan harga jual yang lebih tinggi dari harga beli, pendapatan berasal dari

penjualan barang dagangan, jenis persediaannya adalah persediaan barang

dagangan, dan terdapat harga pokok produk.

Perusahaan dagang secara otomatis akan selalu melakukan pencatatan

persediaan untuk menentukan berapa besarnya barang dagangan yang tersedia

untuk dijual dan juga beberapa yang telah laku terjual.Persediaan (Inventory)

meliputi semua barang yang dimiliki perusahaan pada saat tertentu.Dengan tujuan

untuk dijual atau dikonsumsi dalam siklus operasi normal perusahaan. Aktiva lain

yang dimiki perusahaan, tetapi tidak untuk dijual tidak termasuk dalam klarifikasi

persediaan. Persediaan yang akan dilaporkan dalam laporan keuangan memiliki

peranan yang sangat penting, baik laporan laba/rugi maupun neraca, sebab

mempengaruhi harga pokok penjualan, laba bersih dan aktiva.Persediaan yang

akan dilaporkan dalam laporan keuangan umumnya dalah nilai yang sebenarnya

(sebesar harga perolehan) pada saat membuat laporan, namun demikian akan

tergantung dari metode penilaian atau metode pencatatan perediaan yang dipakai.

Terdapat dua metode yang sering dipakai dalam pencatatan persediaan

barang dagang adalah:

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · keuangan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi laporan yang siap digunakan untuk pengambilan keputusan manajemen. Dengan demikian

11

1 Sistem fisik/ periodik (Periodical Inventory System)

Berdasarkan sistem ini persediaan ditentukan dengan melakukan

menghitung fisik terhadap persediaan.Perhitungan fisik persediaan

dilakukan secara periodik. Dalam sistem ini pencatatan terhadap mutasi

persediaan tidak selalu diikuti. Oleh karena itu prosedur perhitungan fisik

persediaan pada akhir periode harus dilakukan ( mandatory procedure)

untuk dapat menentukan fisik persediaan yang akan dilaporkan dalam

laporan keuangan.

2. Sistem perpetual (perpetual inventory system)

Pencatatan terhadap mutasi persediaan selalu diikuti secara konsisten,

dengan mencatat semua transaksi yang menyebabkan berkurang atau

bertambahnya persediaan. Penghitungan fisik persediaan menjadi tidak

wajib diselenggarakan ( mandatory procedure). Untuk lebih jelasnya,

sistem perpetual memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Transaksi pembelian barang dagang,di catat didebit pada akun

“persediaan”, kredit akun “kas” atau “utang dagang”.

b. Transaksi penjualan barang dagang dicatat sebagai berikut:

1) Harga(hasil) penjualan di catat debit pada akun “kas” atau akun

“piutang dagang” dan kredit akun “penjualan”

2) Harga pokok barang yang dijual, dicatat debit pada akun

“harga pokok penjualan” dan kredit akun “persediaan”.

c. Saldo akun “persediaan” menujukan harga pokok (nilai) persediaan

barang yang masih ada di dalam gudang.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · keuangan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi laporan yang siap digunakan untuk pengambilan keputusan manajemen. Dengan demikian

12

Pendapatan perusahaan dagang adalah selisih antara harga jual dengan

harga beli. Karena kegiatan perusahaan dagang adalah memperjual

belikan barang dagangan, maka pendapatan yang diperoleh umumnya

berasal dari hasil penjualan barang dagangan tersebut.

2.1.5. Laporan Keuangan

Menurut Krismiaji dalam (Istiana & Ariyati, 2017) menjelaskan bahwa:

Laporan keuangan adalah Laporan yang dilakukan melalui tahap yang

sistematis. Urutan yang tepat untuk menghasilkan laporan keuangan

adalah Jurnal Umum, Buku Besar, Neraca Percobaan, Ayat Jurnal

Penyesuaian, Neraca Lajur (optional) lalu Laporan Keuangan. Laporan

Keuangan terdiri dari Laporan Laba-Rugi, Laporan Perubahan Modal, dan

Laporan Neraca.

Sedangkan menurut Fahmi (2014:22) menjelaskan bahwa, “Laporan

keuangan adalah suatu informasi yang menggambarkan kondisi suatu perusahaan,

dimana selanjutnya itu akan menjadi suatu informasi yang menggambarkan

tentang kinerja suatu perusahaan”.

Laporan keuangan yang dihasilkan, menurut Hery (2014:19) terdiri dari:

1. Laporan Laba Rugi (Income Statement)

Merupakan laporan yang sistematis tentang pendapatan dan beban

perusahaan untuk satu periode tertentu.Laporan laba rugi ini akhirnya

memuat informasi mengenai hasil usaha perusahaan, yaitu laba atau rugi

bersih yang merupakan hasil pendapatan dikurangi beban.

2. Laporan Perubahan Modal (Statement of owner’s Equity)

Sebuah laporan yang menyajikan ikhtisar perubahan dalam modal pemilik

suatu perusahaan untuk satu periode waktu tertentu. Modal pemilik akan

bertambah dengan adanya setoran modal dan laba bersih, sebaliknya

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · keuangan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi laporan yang siap digunakan untuk pengambilan keputusan manajemen. Dengan demikian

13

modal pemilik akan berkurang dengan adanya penarikan atau pengambilan

untuk kepentingan pribadi dan rugi bersih.

3. Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flows)

Adalah sebuah laporan yang menggambarkan arus kas masuk dan arus kas

keluar secara terperinci dari masing-masing aktivitas, yaitu mulai dari

aktivitas informasi, sampai aktivitas pendanaan atau pembiayaan untuk

satu periode waktu tertentu. Laporan arus kas menunjukan besarnya

kenaikan atau penurunan bersih dari seluruh aktivitas selama periode

berjalan serta saldo kas yang dimiliki perusahaan sampai dengan akhir

periode.

4. Laporan Neraca (Balance Sheet)

Sebuah laporan yang sistematis tentang posisi harta, kewajiban dan modal

perusahaan per tanggal tertentu. Tujuan neraca adalah untuk

menggambarkan posisi keuangan perusahaan.

2.2. Tool Aplikasi

Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis menggunakan aplikasi software

zahir Accounting versi 5.1 untuk membantu dalam pengolahan data transaksi yang

ada pada UD.Sinar Matahari selama 1 (satu) bulan.

2.2.1. Definisi Zahir Accounting

Menurut Hutauruk (2017:20) menerangkan bahwa:

Zahir Accounting merupakan software manajemen bisnis dan keuangan

berbahasa indonesia dan inggris, fleksibel, berfasilitas lengkap, dan

berdaya guna tinggi, yang dirancang agar tepat dengan kebutuhan

perusahaan kecil, menengah, dan besar di indonesia bahkan mancanegara.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · keuangan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi laporan yang siap digunakan untuk pengambilan keputusan manajemen. Dengan demikian

14

Menurut Menurut Yuswanto dan Lo Sanjaya dalam (Desmahary &

Kuswara, 2016) “Zahir Accounting adalah program akuntansi yang mudah

digunakan dan penuh inovasi, yang dirancang untuk kebutuhan usaha kecil dan

menengah.”

Sedangkan menurut Himayati dalam (Pt et al.,2018) menjelaskan bahwa:

Zahir accounting adalah sebuah program akuntansi yang didesain khusus

untuk mengelola keuangan perusahaan secara mudah, fleksibel yang

berfasilitas lengkap dan dapat digunakan untuk berbagai macam

perusahaan, baik perusahaan jasa maupun perusahaan dagang.

Zahir Accounting versi 5.1 adalah software akuntansi yang digunakan

untuk membuat laporan keuangan, dengan bahasa bahasa yang mudah dipahami

dan dimengerti. Penggunaan Zahir Accounting yang hanya tinggal input saja tanpa

harus membuat tahapan yang dilakukan dalam pencatatan manual yang sudah

dapat menghasilkan laporan keuangan yang di inginkan. Menggunakan Zahir

Accounting versi 5.1, seluruh proses pembuatan jurnal, pencatatan kartu hutang,

dan piutang usaha, mencatat pemakaian barang dan menghitung harga pokok

barang, serta perhitungan penyusutan dan pembuatan laporan keuangan dilakukan

secara otomatis. Seluruh data yang telah diisi akan disimpan dan digunakan

kembali pada transaksi-transaksi yang lain.

2.2.2. Sejarah dan perkembangan Zahir Accounting

Software Zahir Accounting dibuat oleh PT Zahir Internasional dan dibuat

pertama kali tahun 1996 dengan Zahir Acoounting versi 1.0. Kemudian

dikembangkan sehingga muncul versi 2.0 pada tahun 1997. Zahir Accounting

mulai dipasarkan pada tahun 1999, dimana hingga saat ini Zahir Accounting sudah

mencapai versi 5.1 dan telah digunakan oleh banyak perusahaan di Indonesia.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · keuangan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi laporan yang siap digunakan untuk pengambilan keputusan manajemen. Dengan demikian

15

Selama ini, Zahir Accounting telah memperoleh penghargaan secara nasional,

antara lain penghargaan dari Presiden Republik Indonesia pada Indonesia ICT

Award 2003, kemudian penghargaan Menkominfo pada Apicta 2002, 2003, dan

2004 dan lain-lain.

Prestasi yang diperoleh PT.Zahir Internasional melalui Zahir Accounting

ini menunjukan bahwa Zahir Accounting layak untuk menjadi software akuntansi

pilihan utama setiap perusahaan di Indonesia.

2.2.3. Modul dan Fasilitas yang ada di Zahir

Berikut ini adalah modul-modul yang terdapat pada program Zahir

Accounting:

1. Modul Data

Menurut Yuswanto dkk ( 2015:44) modul data digunakan untuk mencatat

data nama dan alamat, data rekening, data produk, satuan pengukuran, data

proyek, data harga tetap dan data pajak. Pada bagian ini, kita dapat

mengisi dan mengolah informasi-informasi yang penting yang

berhubungan dengan transaksi, seperti data customer, data pelanggan, data

vendor, data barang pajak, mata uang dan lain-lain.

Untuk menampilkannya klik data-data

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · keuangan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi laporan yang siap digunakan untuk pengambilan keputusan manajemen. Dengan demikian

16

Sumber : Yuswanto dkk ( 2015:44)

Gambar II.3. Fasilitas modul Data-data

Beberapa fasilitas yang ada di modul data-data:

a. Data Nama & Alamat

b. Data Rekening

c. Data Produk

d. Data Satuan Pengukuran

e. Data Proyek

f. Data Harta Tetap

g. Data Pajak

2. Modul Buku Besar

Menurut Yuswanto dkk ( 2015:90) modul besar digunakan untuk

melakukan transaksi jurnal umum, membuat daftar rekening perkiraan

dan membuka buku besar.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · keuangan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi laporan yang siap digunakan untuk pengambilan keputusan manajemen. Dengan demikian

17

Untuk menampilkannya klik Buku besar

Sumber : Yuswanto dkk ( 2015:90)

Gambar II.4. Fasilitas Buku Besar

Beberapa fasilitas yang ada di modul Buku besar

a. Data Rekening Perkiraan

b. Data Transaksi Jurnal Umum

c. Data Buku Besar

d. Data Daftar Transaksi Jurnal

3. Modul Penjualan

Menurut Yuswanto dkk (2015:92 ) Penjualan adalah transaksi dimana ada

pengeluaran barang atau jasa pelanggan. Transaksi ini banyak digunakan

oleh perusahaan sebagai pendapatannya, transaksi ini dapat dilakukan

dengan tunai maupun piutang. Piutang dagang adalah transaksi untuk

pembayaran yang dilakukan oleh pelanggan atas penjualan yang sudah

terjadi sebelumnya.

Untuk menampilkannya klik Modul penjualan

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · keuangan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi laporan yang siap digunakan untuk pengambilan keputusan manajemen. Dengan demikian

18

Sumber : Yuswanto dkk ( 2015:92)

Gambar II.5. Fasilitas Penjualan

Beberapa fasilitas yang ada di modul Penjualan:

a. Data Sales Order

b. Data Pengiriman Barang (Invoicing)

c. Data Retur Penjualan

d. Data Daftar Piutang Usaha

e. Data Pembayaran Piutang Usaha

f. Data Pengembalian Kelebihan

4. Modul Pembelian

Menurut Yuswanto dkk ( 2015:107) transaksi dimana ada penerimaan

barang atau jasa dari Supplier/Vendor, transaksi ini banyak digunakan

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · keuangan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi laporan yang siap digunakan untuk pengambilan keputusan manajemen. Dengan demikian

19

oleh perusahaan. Transaksi pembelian dapat dilakukan dengan tunai

maupun hutang. Hutang dagang adalah transaksi untuk melakukan suatu

pembayaran hutang dagang kepada Supplier/Vendor tertentu atas transaksi

pembelian sebelumnya.

Untuk menampilkannya klik Modul pembelian

Sumber : Yuswanto dkk (2015:107)

Gambar II.6. Fasilitas Pembelian

Beberapa fasilitas yang ada di modul Pembelian:

a. Data Purchase Order

b. Data Penerimaan Barang (Invoicing)

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · keuangan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi laporan yang siap digunakan untuk pengambilan keputusan manajemen. Dengan demikian

20

c. Data Retur Pembelian

d. Data Daftar Hutang Usaha

e. Data Pembayaran Hutang Usaha

f. Data Penerimaan Kembalian

5. Modul Kas & Bank

Menurut Yuswanto dkk (2015:121) Kas dan Bank digunakan untuk

transaksi yang berkaitan dengan rekening kas atau bank, seperti transfer

antar rekening kas/bank, kas/bank masuk, kas/bank keluar. Untuk kas

masuk dan kas keluar adalah transaksi diluar penginputan penerimaan

pembayaran piutang maupun pengeluaran pembayaran hutang.

Untuk menampilkannya Klik Kas & Bank

Sumber: Yuswanto dkk (2015:121)

Gambar II.7. Fasilitas Kas & Bank

Beberapa fasilitas yang ada di modul Pembelian:

a. Data Transfer Kas

b. Data Kas Masuk

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · keuangan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi laporan yang siap digunakan untuk pengambilan keputusan manajemen. Dengan demikian

21

c. Data Kas Keluar

d. Rekonsiliasi Bank

6. Modul Persediaan

Menurut Yuswanto dkk ( 2015:130) Persediaan digunakan untuk

mengelola persediaan sebagai aktiva perusahaan. Pada modul ini dapat

dibuat data barang, barang keluar di luar penjualan, pembuatan proses

produksi, stock opname, dan lain-lain

Untuk menampilkannya klik Persediaan

Sumber : Yuswanto dkk ( 2015:130)

Gambar II.8. Fasilitas Persediaan

Beberapa fasilitas yang ada di modul Pembelian:

a. Data Pemakaian/Penyesuaian Barang

b. Data Pemindahan Barang

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · keuangan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi laporan yang siap digunakan untuk pengambilan keputusan manajemen. Dengan demikian

22

c. Data Stock Opname

d. Data Perakitan

7. Modul Laporan

Menurut Yuswanto dkk (2015:136) Modul Laporan digunakan untuk

melihat semua laporan hasil penginputan di modul-modul sebelumnya,

laporan di Zahir tersedia dalam ratusan bentuk, tidak cuma laporan

keuangan yang utama, tetapi juga laporan yang berhubungan dengan

manajemen, terutama laporan grafik, analisa rasio dan laporan lainnya.

Untuk menampilkannya Klik Laporan

Sumber : Yuswanto dkk (2015:136)

Gambar II.9. Fasilitas Laporan

Beberapa fasilitas yang ada di modul Laporan:

a. Analisa Bisnis terdiri dari:

1) Analisa Bisnis

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · keuangan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi laporan yang siap digunakan untuk pengambilan keputusan manajemen. Dengan demikian

23

2) Reminder

3) Kalender

b. Laporan Keuangan terdiri dari:

1) Buku Besar

2) Kas & Bank

3) Koleksi Laporan Keuangan

c. Laporan Penjualan dan Piutang terdiri dari:

1) Penjualan

2) Piutang Usaha

d. Laporan Pembelian dan Hutang Usaha terdiri dari:

1) Pembelian

2) Hutang Usaha

e. Laporan Barang

1) Barang/Persediaan

2) Analisa Produk

f. Laporan Lainnya

1) Proyek

2) Departemen

3) Harta Tetap

4) Daftar Nama dan Alamat.

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · keuangan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi laporan yang siap digunakan untuk pengambilan keputusan manajemen. Dengan demikian

24

DAFTAR PUSTAKA

Bahri, S. (2016). Pengantar Akuntansi Berdasarkan SAK ETAP dan IFRS.

yogyakarta: ANDI.

Desmahary, Y., & Kuswara, H. (2016). Aplikasi Akuntansi Zahir Accounting

Untuk Pengolahan Data Keuangan Pada PD . Nugraha Jakarta. Jurnal Online

Insan Akuntan, 1(2), 391–412.

Fahmi, I. (2014). Analisis Kinerja Keuangan. Bandung: Alfabeta.

Hery. (2014). Akuntansi Dasar 1 dan 2. JAKARTA: PT Grasindo.

Hutauruk, M. R. (2017). Akuntansi Perusahaan Jasa: Aplikasi Program Zahir

Accounting Versi 6. JAKARTA: Indeks.

Istiana, D., & Ariyati, I. (2017). Sistem Informasi Akuntansi Perusahaan Dagang

Menggunakan Zahir Accounting Versi 5.1. Information Management for

Educators and Professionals, 2(1), 12.

Mulya, H. (2013). Memahami Akuntansi Dasar Pendekatan Teknis Siklus

Akuntansi. JAKARTA: Mitra Wacana Media.

Nur Hidayati. (2015). Penerapan Siklus Akuntansi Untuk Meningkatkan Jumlah

Usaha Mikro Kecil Dan Menengah. Jurnal Bisnis Darmajaya, 1(2).

Pt, P., Pikir, S., Utami, L. D., & Hidayat, R. (2018). Pengolahan Data Keuangan

Dengan Menggunakan Zahir Accounting 5 . 1, XVI(1), 99–106.

Rachmawati, S., & Nurjanah. (2017). Implementasi Data Keuangan Dengan Zahir

Accounting Pada Pt . Anugerah. Jurnal Akuntansi, Ekonomi Dan Manajemen

Bisnis, 5(2), 267–273. https://doi.org/10.30871/jaemb.v5i2.537

Samryn, L. M. (2014). Pengantar Akuntansi Mudah Membuat Jurnal Dengan

Pendekatan Siklus Transaksi. JAKARTA: PT RajaGrafindo Persada.

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · keuangan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi laporan yang siap digunakan untuk pengambilan keputusan manajemen. Dengan demikian

25

Sujarweni, V. W. (2016). Pengantar Akuntansi. yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Yuswanto, Jimmy prakoso w, G. G. w. (2015). Zahir Accounting. JAKARTA:

PT.Prestasi Pustaka.