bab iii nene

21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Konsep Penelitian Kerangka konsep penelitian adalah kerangka hubungan antara konsep-konsep yang ingin diamati atu diukur melalui penelitian yang akan dilakukan. (Notoatmodjo, 2010) Masalah keputiahan adalah masalah yang sejak lama menjadi persoalan bagi kaum wanita dan remaja merupakan salah satu bagian dari populasi beresiko terkena keputihan. Keputihan sangat fatal bila lambat ditangani, tidak hanya mengakibatkan kemandulan dan hamil di luar kandungan, keputihan juga bisa merupakan gejala awal kanker leher rahim. Adapun upaya pencegahan keputiahan yang dapat dilakukan adalah selalu menjaga kebersihan diri atau personal hygiene terutama di daerah kewanitan, karena kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatiakan sebab keputihan akan mempengaruhi kesehatan seseorang. 30

Upload: devi-charisteaz

Post on 20-Oct-2015

182 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab III Nene

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Kerangka Konsep Penelitian

Kerangka konsep penelitian adalah kerangka hubungan antara konsep-

konsep yang ingin diamati atu diukur melalui penelitian yang akan dilakukan.

(Notoatmodjo, 2010)

Masalah keputiahan adalah masalah yang sejak lama menjadi persoalan bagi kaum

wanita dan remaja merupakan salah satu bagian dari populasi beresiko terkena keputihan.

Keputihan sangat fatal bila lambat ditangani, tidak hanya mengakibatkan kemandulan dan

hamil di luar kandungan, keputihan juga bisa merupakan gejala awal kanker leher rahim.

Adapun upaya pencegahan keputiahan yang dapat dilakukan adalah selalu menjaga

kebersihan diri atau personal hygiene terutama di daerah kewanitan, karena kebersihan

merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatiakan sebab keputihan akan

mempengaruhi kesehatan seseorang.

Dengan merujuk pada tinjauan pustaka, peneliti mencoba untuk menyusun

kerangka yang di sesuaikan dengan tujuan penelitian. Peneliti ini akan mengukur tentang

hubungan antara prilaku personal hygiene dengan kejadian keputihan pada remaja

putri.terdapat dua faktor yang akn diteliti dalam penelitian ini yaitu: prilaku personal

hygiene sebagai variabel independen dan kejadian keputihan sebagai variabel dependen.

Kerangka konsep dal;am penelitian ini dapat dilihat dalam bagan sebagai berikut:

30

Page 2: Bab III Nene

31

3.1 Kerangka Konsep Penelitian

Variable Independen Variabel Dependen

: variable yang tidak di teliti

: : variable yang di teliti

B. Variabel Penelitian

Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai, ciri, sifat, atau ukuran

yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep

pengertian tertentu (Notoatmodjo, 2010).

1. Variabel Independen

Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, perdiktor, antecedent.

Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas

adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau

timbulnya variabel dependen atau terikat (Sugiyono, 2009). Dalam penelitian ini,

variabel bebasnya adalah perilaku personal hygiene .

Prilaku Personal hygiene

Kejadian keputihan

Pengetahuan personal hygiene

Sikap personal hygiene

Page 3: Bab III Nene

32

2. Variabel Dependen

Sering disebut variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa

Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan

variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas

(Sugiyono, 2009). Dalam penelitian ini variabel terikatnya atau dependen adalah

kejadian keputihan.

3. Hipotesis Penelitian

Hasil suatu penelitian pada hakikatnya adalah suatu jawaban atas

pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan dalam perencanaan penelitian. Untuk

mengarahkan kepada hasil penelitian ini maka dalam perencanaan penelitian perlu

dirumuskan jawaban sementara dari penelitian ini. Jawaban sementara dari suatu

penelitian ini biasanya disebut hipotesis (Notoatmodjo 2010). Rumusan penelitian

dalam hipotesis ini adalah :

Ho : tidak ada hubungan antara personal hygiene dengan kejadian keputihan pada

remaja putri SMAN 1 Banjaran.

Ha :ada hubungan antara personal hygiene dengan kejadian keputihan pada

remaja putri SMAN 1 Banjaran.

4. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah uraian tentang batasan variabel yang

dimaksud, atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan

(Notoatmodjo, 2010).

Page 4: Bab III Nene

33

Tabel 3.2 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur

1 2 3 4 5 6

I. Variabel Dependen

1 Personal hygiene

Suatu tindakan memelihara kebersihan dan keehatan terutama pada daerah kewanitaan untuk mencegah terjadinya keputihan.

Kuesioner 0. kurang(Jika jawaban yang benar <75%)

1. baik(Jika jawaban yang benar ≥75%)

ordinal

II. Variabel Independen

1 Kejadian Keputihan

Cairan berlebihan yang keluar dari jalan lahir pada remaja putri

Kuesioner 0. Tidak keputihan(Jika tidak pernah mengalami keputihan yang berlebihan,

Nominal

Page 5: Bab III Nene

34

berbau,berwarna,dan gatal )

1. keputihan(jika pernah mengalami keputihan yang berlebihan, berbau,berwarna,dan gatal)

5. Rancangan Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, adalah deskriptif

korelasi, yaitu penelitian atau penelaah hubungan antara dua variabel pada situasi

atau sekelompok objek (Notoatmodjo, 2010).

Dalam penelitian ini penulis menggambarkan variabel dependen yaitu

prilaku personal hygiene remaja putri. Dan variabel independen yaitu kejadian

keputihan pada remaja putri dengan rancangan penelitian korelasi bivariat yaitu

suatu rancangan penelitian yang bertujuan untuk melihat hubungan antara gejala

yang satu dengan gejala yang lain, atau variabel satu dengan yang lain

(Notoatmodjo, 2010)

2. Pendekatan Waktu pengumpulan data

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan

desain penelitian deskriptif korelasi dengan rancanagan Cross Sectional, karena

Page 6: Bab III Nene

35

variabel dependen dan independennya di ambil secara bersamaan (Notoatmodjo,

2003). Penelitian ini akan dilaksanakan di SMAN 1 BANJARAN.

3. Metode Pengumpulan Data

Tekhnik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan cara

memberikan angket atau kuesioner kepada remaja putri yang sekolah di SMAN 1

BANJARAN.

Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari

kuisioner prilaku personal hygiene dengan kejadian keputihan

Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. prilaku Personal hygiene

Pengumpulan data prilaku personal hygiene berupa kuesioner pertanyaan

mengenai personal hygiene remaja putri. Responden objek pada setiap pertanyaan

itu kemudian dapat disimpulkan mengenai prilaku personal hygiene. Rumus skala

personal hygiene yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan skala

ordinal

b. Kejadian keputihan pada remaja

Pengumpulan data tentang keputihan pada remaja berupa kuesioner

pertanyaan mengenai keputihan. Responden objek pada setiap pertanyaan itu

kemudian dapat disimpulkan mengenai subjek keputihan. Rumus skala keputihan

yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan skala Nominal.

4. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

Page 7: Bab III Nene

36

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009). Populasi

penelitian ini adalah siswi Sekolah Menengah Atas Negeri Satu Banjaran yang

berjumlah 699 orang, yang terdiri dari kelas X sebanyak 255,kelas XI sebanyak

206, dan XII sebanyak 238 .

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi (Sugiyono, 2009). Sampel dalam penelitian ini adalah siswi remaja putri

kelas X, XI, XII di SMAN 1 BANJARAN.

Rumus yang digunakan :

Cara menghitung besar sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini

menggunakan rumus sebagai berikut :

Dimana :

N = Besar populasi 699

n = Besar sampel yang akan diambil

d = Tingkat kepercayaan atau ketepatan yang diinginkan (0,01)

Sehingga :

n = N . 1 + N (d)2

n = 699 . 1 + 699 (0,1)2

n = 699 . 1 + 699 (0,01)

n = 699 . 700 (0.01)

n = 699 7

n = 99,85 (dibulatkan menjadi 100)

n= N

1+N (d2)

Page 8: Bab III Nene

37

Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh sampel sebanyak 100 responden. .

Karena masing-masing program studi memiliki jumlah yang berbeda,

pengambilan sampel menggunakan rumus:

ni= ¿

Nxn

Keterangan : ni : Jumlah sampel untuk kelas

Ni : Jumlah populasi untuk kelas

N : Jumlah populasi keseluruhan

n : Jumlah sampel keseluruhan

maka jumlah sampel untuk tiap kelas adalah:

Tabel 3.2. Jumlah Sampel Tiap Kela

Kelas Populasi SampelX1 21 3X2 27 4X3 27 4X4 27 4X5 26 3X6 26 3X7 26 3X8 27 4X9 28 4X10 20 3

XI IPA 1 30 4XI IPA 2 27 4XI IPA 3 27 4XI IPA 4 27 4XI IPS 1 23 3XI IPS 2 21 3XI IPS 3 16 3XI IPS 4 17 3XI IPS 5 18 3

XII BAHASA 29 4XII IPA 1 32 4XII IPA 2 32 4XII IPA 3 33 4XII IPS 1 19 3XII IPS 2 19 3

Page 9: Bab III Nene

38

XII IPS 3 19 3XII IPS 4 18 3XII IPS 5 19 3XII IPS 6 18 3Jumlah 699 100

Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk

pengumpulan data (Notoatmodjo, 2005). Pengambilan data prilaku personal

hygiene dan kejadian keputihan dalam penelitian ini adalah data primer yang

berupa kuisioner yang diberikan kepada responden. Kuisioner dalam penelitian ini

berbentuk pertanyaan yang bentuknya berupa memilih dari beberapa yang

disediakan berbentuk pilihan ganda dengan cara memberi tanda (X) dan (√) pada

kolom yang disediakan untuk pertanyaan prilaku personal hygiene. jawaban ya

dan tidak untuk pertanyaan tentang keputihan. Karena belum ada alat ukur yang

baku, dalam penelitian ini penulis membuat sendiri pertanyaan untuk mengukur

tingkat prilaku personal hygiene dan kejadian keputihan sesuai dengan referensi.

Setiap jawaban yang benar diberi skor 1 (satu) dan yang salah atau tidak diisi

diberi skor 0 (nol). Untuk mengukur variabel dalam penelitian, diperlukan suatu

alat ukur yang tepat dan dapat dipercaya untuk menggambarkan variabel tersebut

dengan cara melakukan pengujian validitas dan reliabilitas alat ukur. Tujuan uji

coba ini adalah untuk mengetahui apakah instrument yang disiapkan benar-benar

mengukur yang ingin diukur selain itu mengetahui kehandalan hasil pengukuran

dan hasil pengukuran dapat dipercaya.

1) Uji validitas

Page 10: Bab III Nene

39

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu sebenar-

sebenar mengukur apa yang diukur. Teknik korelasi yang dipakai adalah teknik

korelasi “Product Moment” (Notoatmodjo, 2010).

Rumus yang digunakan :

r xy=N (∑ XY )−(∑ X ) (∑Y )

√¿¿¿

Keterangan :

r = Indeks dua variabel yang dikorelasikanN = Jumlah sampelX = PertanyaanY = Skala totalXY = Skor pertanyaan dikali dengan skor total

Untuk mengetahui validitas data di olah dengan menggunakan bantuan

komputer yaitu membandingkan antara r tabel dan r hitung atau hasil. Penentuan r

tabel ditentukan dengan tabel product moment (r) dan r hasil dapat terlihat dalam

kolom “Correted Item-Total Correlation”. Valid apabila r>0,369.

Keputusan hasil pengujian :

a) Bila r hitung > r table (0, 369), maka H 0 ditolak artinya pertanyaan valid.

b) Bila r hitung < r tabel (0,369), maka H 0 gagal ditolak artinya pertanyaan

tersebut tidak valid.

2) Uji Reliabilitas

Page 11: Bab III Nene

40

Reliabilitas ialah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur

dapat di percaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukan sejauh mana

hasil pengukuran itu tetap konsisten bila di lakukan pengukuran dua kali atau

lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama

(Notoatmodjo, 2010). Reabilitas menunjukan pada suatu pengertian bahwa

instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat untuk

pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik. Item – item kuesioner

dinyatakan reliable jika koefisien reliabilitasnnya lebih dari atau sama dengan

0,60 (Badriah, 2006).

R 11 = [ K( K−1 ) ] [1−

∑ σb2

σ12 ]

Keterangan :

R11= Reabilitas instrumentK = Banyaknya butir pertanyaan

∑ σb2 = Jumlah varian butir

σ 12= Varian total

5. Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

a. Teknik Pengolahan Data

Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data maka dilakukan

pengolahan data. Pengolahan data bertujuan merubah data mentah dari hasil

pengukuran menjadi data yang lebih halus sehingga memberi arah untuk

Page 12: Bab III Nene

41

pengkajian lebih lanjut. Pengolahan data dilaksanakan dengan menggunakan

rumus atau aturan yang sesuai dengan pendekatan penelitian atau desain yang

dipergunakan sehingga diperoleh suatu kesimpulan yang disebut analisa data

(Arikunto, 2006).

Pengolahan data menggunakan komputer melalui tahapan sebagai berikut :

1) Editing : hasil wawancara, angket, atau pengamatan dari lapangan harus

dilakukan penyuntingan (editing) terlebih dahulu. Secara umum editing adalah

merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian formulir atau

kuesioner tersebut.

2) Coding : setelah semua kuesioner diedit atau disunting, selanjutnya dilakukan

pengkodean atau coding, yakni mengubah data berbentuk kalimat atau huruf

menjadi angka atau bilangan. Koding butir jawaban untuk pertanyaan perilaku

personal hygiene dan kejadian keputihan diberi nilai 1 jika jawaban ya dan 0

jika jawaban tidak.

3) Entry Data atau processing : yakni jawaban-jawaban dari masing-masing

responden yang dalam bentuk kode dimasukan kedalam program atau

software komputer. Software computer ini bermacam-macam, masing-masing

memiliki kelebihan dan kekurangannya. Salah satu paket program yang paling

sering digunakan untuk entry data penelitian adalah paket program SPSS for

Window. Dalam proses ini juga dituntut ketelitian dari orang yang melakukan

Entry Data ini. Apabila tidak maka akan terjadi bias, meskipun hanya

memasukan data saja.

Page 13: Bab III Nene

42

4) Cleaning : apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai

dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan adanya

kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan sebagainya, kemudian

dilakukan pembetulan atau koreksi.proses ini disebut pembersihan data.

b. Analisa Data

Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1) Analisis Univariat

Analisa univariat adalah menganalisa setiap variabel dari hasil penelitian.

Data hasil pengamatan ditata dan diringkas dalam bentuk tabel distribusi frekuensi

lalu dihitung presentasinya dan disajikan dalam bentuk tabel (Notoatmodjo,2005).

Teknik yang digunakan dalam analisa aspek perilaku personal hygiene dan

kejadian keputihan adalah dengan skala gutman. Skorsing untuk jawaban

responden yaitu 0. Tidak dan 1. Ya.

Selanjutnya untuk mengetahui presentase responden untuk tiap kategori di

dalam suatu variabel atau dimensi maka digunakan rumus perhitungan distribusi

frekuensi sebagai berikut :

P = Fn

x 100%

Keterangan :

P : Presentase respondenF : Jumlah responden yang termasuk kriteria

Page 14: Bab III Nene

43

n : Jumlah keseluruhan responden

2) Analisis Bivariat

Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel

independen (bebas) yaitu perilaku pewrsonal hygiene dengan variabel

dependen (terikat) yaitu kejadian keputihan pada remaja putri dengan

menggunakan uji statistic Chi Square (Chi Kuadrat) dengan rumus sebagai

berikut :

x2=∑❑

❑ (O−E )²E

Keterangan :

X2 : Chi KuadratO : Frekuensi yang diobservasiE : Frekuensi yang diharapkan

6. Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama satu bulan yang dimulai pada bulan

desember 2012.

Secara umum langkah-langkah yang harus ditempuh dalam penelitian.

Ini tidak berbeda dengan metode-metode penelitian yang lain, yakni :

(Notoatmodjo, 2005).

a. Tahap Persiapan Penelitian

Tahap persiapan terdiri dari: 1) Memilih masalah yang akan diteliti.

2) Melakukan studi kepustakaan, 3) Melakukan studi pendahuluan,

Page 15: Bab III Nene

44

4) Menyusun proposal penelitian dan instrumen penelitian, 5) Bimbingan

proposal dan seminar proposal.

b. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Tahap pelaksanaan terdiri dari: 1) Perizinan penelitian, 2) Persetujuan

responden untuk dijadikan sampel penelitian, 3) Pengumpulan data, 4)

Pengolahan dan analisa data, 5) Kesimpulan.

c. Tahap Akhir Penelitian

Tahap akhir penelitian ini adalah: 1) Sidang atau pertanggungjawaban

hasil penelitian, 2) Penggandaan hasil penelitian.