bahan pratikum resim komposit

14
1 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena atas berkat dan karunia-Nyalah sehingga saya dapat menyelesaikan laporan pratikum IMTKG mengenai Resin Komposit. Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut serta dalam membantu menyelesaikan karya tulis ini, diantaranya: Guru pembimbing, Drg.Citra Lestari,MDSc,Sp.Perio, Drg.Okmes Fadriyanti,Sp.Pros, Drg.Widyawati,M.Kes,Sp.KG yang telah memberikan pemahaman-pemahaman yang sangat dibutuhkan dalam menyelesaikan laporan pratikum IMTKG ini. Saya menyadari dengan sepenuh hati bahwa tanpa bantuan dari semua pihak laporan pratikum ini tidak akan selesai. Saya pun sadar bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan dalam penyusunan kata-kata maupun penguasaan materi atau permasalahan yang diperlukan dalam laporan ini. Oleh karena itu saya dengan senang hati menerima dan mengharapkan saran-saran dan kritikan demi kesempurnaan laporan yang selanjutnya. Akhir kata, saya berharap semoga laporan ini dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Padang, 18 Juli 2014 Penulis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Teori Singkat 1. Resin Komposit

Upload: achmadarifin

Post on 29-Jan-2016

253 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

VSFCaegsefesd

TRANSCRIPT

Page 1: Bahan Pratikum Resim Komposit

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena atas berkat dan karunia-Nyalah

sehingga saya dapat menyelesaikan laporan pratikum IMTKG mengenai Resin Komposit.

Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

turut serta dalam membantu menyelesaikan karya tulis ini, diantaranya:

Guru pembimbing, Drg.Citra Lestari,MDSc,Sp.Perio, Drg.Okmes Fadriyanti,Sp.Pros,

Drg.Widyawati,M.Kes,Sp.KG yang telah memberikan pemahaman-pemahaman yang sangat

dibutuhkan dalam menyelesaikan laporan pratikum IMTKG ini.

Saya menyadari dengan sepenuh hati bahwa tanpa bantuan dari semua pihak laporan

pratikum ini tidak akan selesai. Saya pun sadar bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan

dalam penyusunan kata-kata maupun penguasaan materi atau permasalahan yang diperlukan

dalam laporan ini.

Oleh karena itu saya dengan senang hati menerima dan mengharapkan saran-saran dan

kritikan demi kesempurnaan laporan yang selanjutnya. Akhir kata, saya berharap semoga laporan

ini dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya.

Padang, 18 Juli 2014

Penulis

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Teori Singkat

1. Resin Komposit

Page 2: Bahan Pratikum Resim Komposit

2

Bahan restorasi resin komposit adalah suatu bahan matriks resin yang di dalamnya

ditambahkan pasi anorganik (quartz, partikel silica koloidal) sedemikian rupa sehingga sifat-sifat

matriksnya ditingkatkan. Resin komposit dibentuk oleh tiga komponen yaitu resin matriks,

partikel bahan pengisi, dan bahan coupling.

komposit mempunyai nilai estetik yang sangat baik dan paling sering digunakan dalam

kedokteran gigi karena bahannya yang sewarna dengan gigi. Oleh karena itu resin komposit

sering digunakan sebagai bahan restorasi gigi anterior. Seiring dengan perkembangan bahan –

bahan kedokteran gigi, kini resin komposit dapat digunakan untuk gigi posterior dikarenakan

kekurangan dari bahan resin komposit seperti kurangnya daya tahan terhadap tekanan akibat

penggunaan sudah bisa diatasi dan banyaknya pasien yang lebih tertarik untuk merestorasi

giginya sewarna dengan gigi dan alergi terhadap merkuri bahan tambal amalgam.

Restorasi resin komposit tergantung pada adhesi mekanis dan kimia dari bahan ke

permukaan gigi untuk menutup daerah margin, dimana resin komposit sensitive terhadap

kontaminasi cairan selama proses penempatan yang dapat menciptakan permukaan buruk untuk

adhesi.Polymerization shrinkage resin komposit ditemukan sebagai penyebab microleakage dan

sensitivitas pasca penambalan. Kini telah dikembangkan strategi teknik untuk mengurangi

polymerization shrinkage yaitu dengan penempatan yang langsung kearah dinding kavitas dan

bukan menjauhinya

2. Sifat-sifat Resin Komposit

Sama halnya dengan bahan restorasi kedokteran gigi yang lain, resin komposit juga

memiliki sifat. Ada beberapa sifat – sifat yang terdapat pada resin komposit, antara lain :

Warna

Resin komposit resisten terhadap perubahan warna yang disebabkan oleh oksidasi tetapi

sensitive pada penodaan. Untuk mencocokan dengan warna gigi, komposit kedokteran

gigi harus memiliki warna visual (shading) dan translusensi yang dapat menyerupai

Page 3: Bahan Pratikum Resim Komposit

3

struktur gigi.Translusensi atau opasitas dibuat untuk menyesuaikan dengan warna email

dan dentin.

Strength

Tensile dan compressive strength resin komposit ini lebih rendah dari amalgam, hal ini

memungkinkan bahan ini digunakan untuk pembuatan restorasi pada pembuatan insisal.

Nilai kekuatan dari masing-masing jenis bahan resin komposit berbeda.

Setting

Dari aspek klinis setting komposit ini terjadi selama 20-60 detik sedikitnya waktu yang

diperlukan setelah penyinaran. Pencampuran dan setting bahan dengan light cured dalam

beberapa detik setelah aplikasi sinar. Sedangkan pada bahan yang diaktifkan secara kimia

memerlukan setting time 30 detik selama pengadukan. Apabila resin komposit telah

mengeras tidak dapat dicarving dengan instrument yang tajam tetapi dengan

menggunakan abrasive rotary.

Adhesi

Adhesi terjadi apabila dua subtansi yang berbeda melekat sewaktu berkontak disebabkan

adanya gaya tarik – menarik yang timbul antara kedua benda tersebut.Resin ko mposit

tidak berikatan secara kimia dengan email. Adhesi diperoleh dengan dua cara. Pertama

dengan menciptakan ikatan fisik antara resin dengan jaringan gigi melalui etsa.

Pengetsaan terbentuknya porositas tersebut sehingga tercipta retensi mekanis yang cukup

baik. Kedua dengan penggunaan lapisan yang diaplikasikan antara dentin dan resin

komposit dengan maksud menciptakan ikatan antara dentin dengan resin komposit

tersebut (dentin bonding agent).

Kekuatan dan keausan

Kekuatan kompresif dan kekuatan tensil resin komposit lebih unggul dibandingkan resin

akrilik. Kekuatan tensil komposit dan daya tahan terhadap fraktur memungkinkannya

digunakan bahan restorasi ini untuk penumpatan sudut insisal. Akan tetapi memiliki

Page 4: Bahan Pratikum Resim Komposit

4

derajat keausan yang sangat tinggi, karena resin matriks yang lunak lebih cepat hilang

sehingga akhirnya filler lepas.

Knop hardness

Resistensi suatu material terhadap indentasi dibawah tekanan fungsional. Resin komposit

memiliki knop hardness 22-80 kg/mm2. Dimana lebih rendah dibandingkan email 343

kg/mm2 dan amalgam 110 kg/mm2.

3. Keuntungan dan kerugian resin komposit

Keuntungan

Mempunyai estetik yang baik

Mempunyai konduktivitas termal yang rendah

Tidak menimbulkan reaksi galvanism

Melindungi struktur gigi yang tersisa

Sebagai alternative bagi yang alergi terhadap amalgam

Kerugian

Polymerization shrinkage

Menyerap air

Marginal leakage

4. Komposisi

Page 5: Bahan Pratikum Resim Komposit

5

Komposisi resin komposit tersusun dari beberapa komponen. Kandungan utama yaitu

matriks resin dan partikel pengisi anorganik. Disamping kedua bahan tersebut, beberapa

komponen lain diperlukan untuk meningkatkan efektivitas dan ketahanan bahan. Suatu

bahan coupling (silane) diperlukan untuk memberikan ikatan antara bahan pengisi

anorganik dan matriks resin, juga aktivator-aktivator diperlukanuntuk polimerisasi resin.

Sejumlah kecil bahan tambahan lain meningkatkan stabilitas warna (penyerap sinar ultra

violet) dan mencegah polimerisasi dini (bahan penghambat seperti hidroquinon).

5. Klasifikasi Resin komposit

a. Unsur/material penyusun :

Fiber Composite (Komposit Serat) : Serat didalam sebuah matrik

Particulate composite (Komposit Partikel) : Partikel didalam sebuah komposit

Flake composite (Komposit Serpihan): Serpihan dalam matrik

Filled composite : matrik lembaran diisi dengan material kedua

Laminar composite : terdiri dari berlapis-lapis unsur penyusun

b. Distribusi unsur/material penyusun :

Unidirectional continuous: serat panjang searah/dalam satu arah

Bidirectional continuous : serat panjang dalam dua arah biasanya tegak lurus satu

sama lain.

Unidirectional discontinuous: serat pendek searah/dalam satu arah

Random discontinuous: serat pendek dengan arah acak.

c. Matriks yang digunakan :

Page 6: Bahan Pratikum Resim Komposit

6

MMC : Metal Matriks Composite (menggunakan matriks logam)

CMC : Ceramic Matriks Composite (menggunakan matriks ceramic)

PMC : Polymer Matriks Composite (menggunakan matriks polymer)

d. Berdasarkan Strukturnya :

Laminate

Sandwich

e. Berdasarkan jenis penguat :

Particulate composite, penguatnya berbentuk partikel

Fibre composite, penguatnya berbentuk serat

Page 7: Bahan Pratikum Resim Komposit

7

Structural composite, cara penggabungan material komposit

f. Berdasarkan proses polimerisasi

Chemical cured

Light cured

6. Mekanisme Perlekatan Resin Komposit pada Struktur Gigi

Jika sebuah molekul berpisah setelah penyerapan kedalam permukaan dan Komponen -

komponen konstituen mengikat dengan ikatan ion atau kovalen. Ikatan adhesive yang kuat

sebagai hasilnya. Bentuk adhesive ini disebut penyerapan kimia, dan dapat merupakan ikatan

kovalen atau ion.

Selain secara kimia perlekatan pada resin komposit juga terjadi secara mekanis atau

retensi, perlekatan yang kuat antara satu zat dengan zat lainnya bukan gaya tarik menarik oleh

molekul. Contoh ikatan semacam ini seperti penerapan yang melibatkan penggunaan skrup,

baut atau undercut. Mekanisme perlekatan antara resin komposit dengan permukaan gigi

melalui dua teknik yaitu pengetsaan asam dan pemberian bonding.

a. Bahan Bonding

Adhesive dentin harus bersifat hidrofilik untuk menggeser cairan dentin dan juga

membasahi permukaan, memungkinkan berpenetrasinya menembus pori di dalam dentin

dan akhirnya bereaksi dengan komponen organik atau anorganik. Karena matriks resin

bersifat hidrofobik, bahan bonding harus mengandung hidrofilik maupun hidrofobik.

Bagian hidrofilik harus bersifat dapat berinteraksi pada permukaan yang lembab,

sedangkan bagian hidrofobik harus berikatan dengan restorasi resin.

1. Bahan bonding email

Email merupakan jaringan yang paling padat dan keras pada tubuh manusia.

Email terdiri atas 96 % mineral, 1 % organik material, dan 3 % air. Mineral

Page 8: Bahan Pratikum Resim Komposit

8

tersusundari jutaan kristal hydroksiapatit (Ca10(PO4)6 (OH)2) yang sangat kecil.

Dimana tersusun secara rapat sehingga membentuk perisma email secara bersamaan

berikatan dengan matriks organik. Pada perisma yang panjang bentuknya seperti

batang dengan diameter sekitar 5 μm. Krital hidroksiapatit bentuknya heksagonal yang

tipis, karena strukrur seperti itu tidak memungkinkan mendapatkan susunan yang

sempurna. Celah diantara kristal dapat terisi air dan material organik. Bahan bonding

biasanya terdiri atas bahan matriks resin BIS-GMA yang encer tanpa pasi atau hanya

dengan sedikit bahan pengisi (pasi). Bahan bonding email dikembangkan untuk

meningkatkan kemampuan membasahi email yang teretsa. Umumnya, kekentalan

bahan ini berasal dari matriks resin yang dilarutkan dengan monomer lain untuk

menurunkan kekentalan dan meningkatkan kemungkinan membasahi. Bahan ini tidak

mempunyai potensi perlekatan tetapi cendrung meningkatkan ikatan mekanis dengan

membentuk resin tag yang optimum pada email. Beberapa tahun terakhir bahan

bonding tersebut telah digantikan dengan sistem yang sama seperti yang digunakan

pada dentin. Peralihan ini terjadi karena manfaat dari bonding simultan pada enamel

dan dentin dibandingkan karena kekuatan bonding.

2. Bahan bonding dentin

Dentin adalah bagian terbesar dari struktur gigi yang terdapat hampir diseluruh

panjang gigi dan merupakan jaringan hidup yang terdiri dari odontoblas dan matriks

dentin. Tersusun dari 75 % materi inorganik, 20 % materi organik dan 5 % materi air.

Penggunaan asam pada etsa untuk mengurangi terbentuknya microleakage atau

kehilangan tahanan tidak lagi menjadi resiko pada resin dipermukaan enamel.

Permasalahan timbul pada resin dipermukaan dentin atau sementum. Pengetsaan asam

pada dentin yang tidak sempurna dapat melukai pulpa.

7. Mekanisme Pengerasan pada Resin Komposit

Kepadatan yang terbentuk pada resin komposit melalui mekanisme polimerisesi.

Monomer metil metakrilat dan dimetil metakrilat berpolimerisasi dengan mekanisme

Page 9: Bahan Pratikum Resim Komposit

9

pilomerisai tambahan yang diawali oleh radikal bebas. Radikal bebas dapat berasal dari

aktivitas kimia atau pengaktifan energi eksternal (panas atau sinar) karena komposit gigi

penggunaan langsung biasanya menggunakan aktivasi sinar atau kimia kedua sistem ini

akan dibahas.

a. Tahap Polimerisasi

Aktivator : memproduksi radikal bebas

Inisiasi : kombinasi radikal bebas dengan unit monomer untuk menciptakan awal

dari rantai.

Propagasi : penambahan unit monomer yang terus berlangsung

Terminasi : penghentian pertumbuhan rantai.

b. Resin Komposit yang diaktifkan dengan sinar

Sistem yang pertama diaktifkan dengan sinar menggunakan sinar ultra violet untuk

merangsang radikal bebas. Dewasa ini, komposit yang diaktifkan dengan sinar ultra violet

telah diganti karna efek cahayanya dapat mengiritasi retina. Sehingga diganti dengan sinar

yang dapat dilihat dengan mata (sinar biru). Yang secara nyata meningkatkan kemampuan

berpolimerisasi lebih tebal sampai 2 mm.

Resin komposit yang mengeras dengan sinar dipasok sebagai pasta tunggal dalam

satu semprit. Radikal bebas pemulai reaksi, terdiri atas molekul foto-inisiator dan aktivator

amin, yang terdapat dalam pasta ini. Bila kedua komponen tidak terpapar oleh sinar,

komponen tersebut tidak bereaksi. Namun, pemamparan terhadap sinar dengan panjang

gelombang yang tepat yaitu 468 nm. Dapat merangsang foto-inisiator dan interaksi dengan

amin untuk membentuk radikal bebas yang mengawali polimerisasi tambahan Fotoinisiator

yang umum digunakan adalah camphoroquinone, yang memiliki penyerapan berkisar 400

dan 500 nm yang berada pada region biru dari spektrum sinar tampak. Inisiator ini ada

dalam pasta sebesar 0,2 % berat atau kurang. Juga ada sejumlah aselelator amin yang cocok

Page 10: Bahan Pratikum Resim Komposit

10

untuk berinteraksi dengan camphoroqunone seperti dimetilaminoetil metakrilat 0,15 %

berat, yang ada dalam pasta.

Aturan Penyinaran :

Sumber sinar harus lebih besar dari pada objek yang disinari

Sinar sedekat mungkin dengan objek yang disinari

Penumpatan secara incremental

Dengan ketebalan 2mm

1.2 TUJUAN PRAKTIKUM

1. Dapat mengetahui pengertian serta fungsi dari bahan tambalan resin komposit

2. Mengetahui bagaimana cara manipulasi resin komposit

3. Mengetahui tahap-tahap polimerasi resin komposit

1.3 ALAT DAN BAHAN

1. Preparasi Kavitas Kelas I

Tentukan Out Line Form ( Kelas I Black)

Pembuangan karies menggunakan round bur kecil, dasar kavitas melengkung

sesuai dengan bentuk pulpa.

Retensi dibuat dengan membuat alur retensi di seluruh dentin sepanjang dinding

gingival menggunakan bur bulat kecil atau inverted bur dengan kecepatan rendah.

Semua jaringan karies di buang dan sedikit jaringan sehat, selanjutnya kavitas

dirapikan, sudut-sudut preparasi dihaluskan.

Irigasi kavitas dan kavitas siap untuk di tumpat.

Page 11: Bahan Pratikum Resim Komposit

11

AplikasikanEtchingdimulai pada permukaan enamel (pada bevel) selama 10 detik

selanjutnya pada kavitas/dentin selama 10 detik ( total etching 20 detik )

Kavitas di irigasi dengan aquades selama selama 10 detik

Kavitas di kering-lembabkan (moist)

Aplikasikan bonding agent pada kavitas lalu di sinar selama 20 detik

Kavitas siap untuk ditumpat

2. Aplikasi Composite Resin

Aplikasikan Composite Resin selapis demi selapis(incremental) diikuti dengan

penyinaran selama 20 detik. Lalu bentuk anatomis dari gigi yang ditumpat.

Permukaan tumpatan diolesi dengan vaselin, selanjutnya penghalusan dengan bur

polish.

Page 12: Bahan Pratikum Resim Komposit

12

BAB II

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

Gambar : penambalan RK pada gigi M3

Tahap polimerisasi resin komposit

Aktivator : memproduksi radikal bebas

Inisiasi : kombinasi radikal bebas dengan unit monomer untuk menciptakan awal

dari rantai.

Propagasi : penambahan unit monomer yang terus berlangsung

Terminasi : penghentian pertumbuhan rantai.

Resin Komposit yang diaktifkan dengan sinar

Sistem yang pertama diaktifkan dengan sinar menggunakan sinar ultra violet untuk

merangsang radikal bebas. Dewasa ini, komposit yang diaktifkan dengan sinar ultra violet

Page 13: Bahan Pratikum Resim Komposit

13

telah diganti karna efek cahayanya dapat mengiritasi retina. Sehingga diganti dengan sinar

yang dapat dilihat dengan mata (sinar biru). Yang secara nyata meningkatkan kemampuan

berpolimerisasi lebih tebal sampai 2 mm.

Resin komposit yang mengeras dengan sinar dipasok sebagai pasta tunggal dalam

satu semprit. Radikal bebas pemulai reaksi, terdiri atas molekul foto-inisiator dan aktivator

amin, yang terdapat dalam pasta ini. Bila kedua komponen tidak terpapar oleh sinar,

komponen tersebut tidak bereaksi. Namun, pemamparan terhadap sinar dengan panjang

gelombang yang tepat yaitu 468 nm. Dapat merangsang foto-inisiator dan interaksi dengan

amin untuk membentuk radikal bebas yang mengawali polimerisasi tambahan Fotoinisiator

yang umum digunakan adalah camphoroquinone, yang memiliki penyerapan berkisar 400

dan 500 nm yang berada pada region biru dari spektrum sinar tampak. Inisiator ini ada

dalam pasta sebesar 0,2 % berat atau kurang. Juga ada sejumlah aselelator amin yang cocok

untuk berinteraksi dengan camphoroqunone seperti dimetilaminoetil metakrilat 0,15 %

berat, yang ada dalam pasta.

Aturan Penyinaran :

Sumber sinar harus lebih besar dari pada objek yang disinari

Sinar sedekat mungkin dengan objek yang disinari

Penumpatan secara incremental

Dengan ketebalan 2mm

BAB III

KESIMPULAN

Page 14: Bahan Pratikum Resim Komposit

14

Saya mengambil kesimpulan bahwa proses pengaplikasian dari resin komposit ini selapis

demi selapis hal ini bertujuan agar tumpatan dari resin komposit dapat bertahan lama.

Disamping itu semua resin komposit memliki estetik yang baik, dimana RK ini hamper

menyerupai bentuk dari gigi aslinya, RK juga memiliki perlekatan yang baik dengan struktur

gigi.