bentuk pertunjukan grup kasidah rebana az-zahro di

155
BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI DESA LEBAKSIU KIDUL KABUPATEN TEGAL : KAJIAN MUSIKOLOGIS Skripsi Disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan prodi pendidikan seni musik oleh Fani Nuruz Zaman 2503408048 JURUSAN PENDIDIKAN SENI DRAMA, TARI, DAN MUSIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013

Upload: lamtram

Post on 21-Jan-2017

251 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

DESA LEBAKSIU KIDUL KABUPATEN TEGAL : KAJIAN

MUSIKOLOGIS

Skripsi

Disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan

prodi pendidikan seni musik

oleh

Fani Nuruz Zaman

2503408048

JURUSAN PENDIDIKAN SENI DRAMA, TARI, DAN MUSIK

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2013

Page 2: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI
Page 3: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya,

Nama : Fani Nuruz Zaman

NIM : 2503408048

Program Studi : Pendidikan Seni Musik (S1)

Jurusan : Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik

Fakultas : Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul

“BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

DESA LEBAKSIU KIDUL KABUPATEN TEGAL : KAJIAN

MUSIKOLOGIS”, saya tulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan adalah benar-benar merupakan hasil karya

saya sendiri yang dihasilkan setelah melakukan penelitian, bimbingan, diskusi,

dan pemaparan ujian. Semua kutipan baik yang langsung maupun tidak langsung,

baik yang diperoleh dari sumber pustaka, media elektronik, wawancara langsung

maupun sumber lainnya, telah disertai keterangan mengenai identitas nara

sumbernya. Dengan demikian, walaupun tim penguji dan pembimbing

membubuhkan tanda tangan sebagai tanda keabsahannya, seluruh isi skripsi ini

tetap menjadi tanggung jawab saya secara pribadi. Jika dikemudian hari

ditemukan kekeliruan dalam skripsi ini, maka saya bersedia bertanggung jawab.

Demikian pernyataan ini dibuat agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Semarang, Juli 2013

Yang membuat pernyataan

Fani Nuruz Zaman

NIM. 2503408048

Page 4: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

iv

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Tugas kita bukanlah untuk berhasil, tugas kita adalah untuk mencoba,

karena di dalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun

kesempatan untuk berhasil. (Mario Teguh)

Teman sejati adalah ia yang meraih tangan anda dan menyentuh hati anda.

( Heather Pryor)

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

1. Bapakku H.Maskun Riziq S,pdi,

Ibukku Elmiyatun, Nenekku

Hj.Barokah, Kakakku M.Faqih

Naufal, Adekku Fatwa Aulia.

2. Sahabat-sahabatku yang selalu setia

mendengarkan segala keluh kesahku

3. Seluruh keluarga besar Sendratasik

UNNES

Page 5: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

v

v

KATA PENGANTAR

Dengan berbagai upaya dan kerja keras, akhirnya penulisan skripsi

dengan judul ”Bentuk Pertunjukan Grup Kasidah Rebana Az-Zahro di Desa

Lebaksiu Kidul Kabupaten Tegal” dapat diselesaikan dengan baik. Untuk itu

penulis memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah

memberi taufiq dan hidayahNya selama proses penulisan skripsi ini berlangsung.

Dalam penulisan skripsi ini penulis memperoleh bantuan dari berbagai

pihak. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga

kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman M.Hum, Rektor Universitas Negeri Semarang yang

telah memberikan segala fasilitas dalam menyelesaikan studi di FBS Universitas

Negeri Semarang.

2. Prof. Dr. Agus Nuryatin, M.Hum, Dekan Fakultas Bahasa dan Seni yang telah

memberikan ijin untuk menyelesaikan skripsi.

3. Joko Wiyoso, S.Kar, M.Hum, Ketua Jurusan Pendidikan Seni Drama Tari dan

Musik yang telah memberikan kemudahan dalam proses penyusunan skripsi ini.

4. Drs. Bagus Susetyo, M.Hum Dosen Pembimbing I dan Drs. Syahrul Syah Sinaga,

M.Hum Dosen Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu untuk

mengoreksi dan memberikan saran-saran selama penyusunan skripsi ini.

5. Prof. Dr. Florentinus Totok Sumaryanto, M.Pd selaku Dosen Wali yang selalu

memberikan motivasi dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Segenap Dosen Jurusan Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik yang telah

banyak memberi bekal pengetahuan dan keterampilan selama masa studi S1.

Page 6: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

vi

vi

7. Ketua grup Az-Zahro, semua anggota, dan pengurus organisasi grup kasidah Az-

Zahro yang telah memberi kesempatan dan waktu untuk memberikan informasi

dalam pengambilan data.

8. Teman-teman Sendratasik yang telah memberi semangat dan dukungan dalam

mengerjakan skripsi ini.

9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu-persatu, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Semoga amal baik yang telah diberikan kepada penulis akan mendapat

imbalan yang layak dari Allah SWT. Penulis menyadari adanya kekurangan dan

kelemahan pada penulisan skripsi ini, untuk itu saran dan kritik sangat penulis

harapkan. Besar harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

pembaca khususnya, dan dunia ilmu pengetahuan pada umumnya. Terutama buat

perkembangan seni pertunjukan di Indonesia.

Semarang, Juli 2013

Penulis

Page 7: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

vii

vii

SARI

Fani Nuruz Zaman. 2013.Bentuk Pertunjukan Grup Kasidah Rebana Az-

Zahro Di Desa Lebaksiu Kidul Kabupaten Tegal. Skripsi Jurusan Pendidikan

Seni Drama Tari dan Musik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri

Semarang. Dosen Pembimbing I Drs. Bagus Susetyo,Dosen Pembimbing 2

M.Hum, Drs. Syahrul Syah Sinaga, M.Hum.

Salah satu grup kasidah yang menampilkan kesenian kasidah dalam bentuk

modern adalah sebuah grup kasidah di desa Lebaksiu Kidul kecamatan Lebalsiu

kabupaten Tegal bernama Az-Zahro. Az-Zahro sudah sering tampil dalam acara-

acara hiburan hajatan bahkan selalu mengikuti lomba kasidah tingkat kecamatan

dan kabupaten. Permasalahan yang dikaji yaitu bagaimana bentuk kesenian

kasidah grup Az-Zahro di desa Lebaksiu Kidul kecamatan Lebaksiu kabupaten

Tegal berdasarkan kajian musikologisnya. Tujuan dari Penelitian ini adalah

mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana bentuk kesenian kasidah grup Az-

Zahro di desa Lebaksiu Kidul kecamatan Lebaksiu kabupaten Tegal berdasarkan

kajian musikologisnya. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai sumbang

pemikiran bagi universitas negeri semarang.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian dengan pendekatan

penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data meliputi observasi,

wawancara, dan dokumentasi. Uji keabsahan data digunakan triangulasi sumber.

Analisis data yang dilakukan dibagi dalam tiga tahap, meliputi reduksi data,

penyajian data, dan menarik kesimpulan / verifikasi.

Hasil penelitian menunjukan bahwa kesenian kasidah Az-Zahro dikaji

secara musikologisnya yaitu kajian dari segi unsur-unsur musik yang

membentuknya terdiri dari bentuk penyajian dan bentuk komposisinya.

Berdasarkan segi bentuk penyajiannya Az-Zahro memiliki urutan penyajian yang

dilakukan MC, tata panggung yang digunakan adalah outdoor, tata rias yang

dipakai tata rias korektif untuk keindahan , tata busana yang menarik. Tata lampu

yang digunakan hanya lampu biasa pada malam hari. Tata suara yang disiapkan

oleh panitia berupa mixer dan peralatan sound system lainnya serta formasi yang

sudah dipersiapkan untuk menambah menarik penampilan Az-Zahro di Panggung.

Berdasarkan segi bentuk komposisinya, pola ritme yang dimainkan setiap alat

musik ritmisnya, ditambah dengan melodi yang dimainkan oleh keyboard dipadu

dengan harmonisasi akor dan pembagian suara. Vokalis menyanyikan lagu sesuai

dengan temponya baik cepat maupun sedang, sesuai pula dengan struktur bentuk

lagunya, tidak lupa memainkan dinamik dari lagu serta ekspresi sesuai dengan isi

syair lagu. Semua digabung menghasilkan aransemen lagu kasidah yang dapat

diterima semua pendengar. Lagu yang dibawakan oleh Az-Zahro lebih bervariasi

yaitu bukan hanya sholawat, lagu-lagu kasidah asli, tetapi juga lagu- lagu populer

religi yang dapat dinikmati semua kalangan

Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat penulis berikan kepada

anggota grup kasidah Az-ZAhro yaitu untuk menambah lagi kreativitas dalam

berkarnya misalnya dalam hal aransemen dan referensi lagu.

Page 8: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

viii

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................ii

PERNYATAAN ................................................................................................iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................iv

KATA PENGANTAR ......................................................................................v

SARI ..................................................................................................................vii

DAFTAR ISI .....................................................................................................viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................xi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................xii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................xiv

BAB 1 : PENDAHULUAN ...........................................................................1

1.1 Latar Belakang Masalah ...............................................................................1

1.2 Identifikasi Masalah .....................................................................................4

1.3 Pembatasan Masalah ....................................................................................4

1.4 Rumusan Masalah ........................................................................................4

1.5 Tujuan Penelitian .........................................................................................5

1.6 Manfaat Penelitian .......................................................................................5

1.7 Sistematika Skripsi .......................................................................................6

BAB 2 : LANDASAN TEORI ...................................................................... 8

2.1 Kesenian ........................................................................................................ 8

2.2 Seni Pertunjukan ........................................................................................... 9

2.3 Bentuk Pertunjukan .......................................................................................10

Page 9: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

ix

ix

2.4 Musikologis ...................................................................................................13

2.5 Bentuk Penyajian ..........................................................................................21

2.6 Kasidah ..........................................................................................................26

2.7 Rebana...........................................................................................................30

BAB 3 : METODE PENELITIAN ..............................................................32

3.1 Lokasi dan Sasaran Penelitian .......................................................................33

3.1.1 Lokasi Penelitian..................................................................................33

3.1.2 Sasaran Penelitian................................................................................33

3.2 Teknik Pengumpulan Data ...........................................................................33

3.2.1 Observasi.............................................................................................34

3.2.2 Wawancara..........................................................................................35

3.2.3 Dokumentasi.......................................................................................36

3.2.4 Uji Keabsahan Data........................................................................... 37

3.2.5 Teknik Analisis Data......................................................................... 38

BAB 4 : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................41

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian .............................................................41

4.1.1 Letak dan Kondisi Geografis Desa Lebaksiu kidul ..........................41

4.1.2 Kehidupan Budaya Dan Sosial Masyarakat .....................................41

4.2 Kesenian grup Kasidah Rebana Az-Zahro ...................................................45

4.2.1 Sejarah Grup Kasidah Az-Zahro ......................................................46

4.2.2 Organisasi Kesenian Kasidah Grup Az-Zahro .................................49

4.3 Bentuk Pertunjukan Kesenian Kasidah Grup Az-Zahro............................... 52

4.3.1 Aspek Penyajian Musik................................................................... 52

4.4 Bentuk Komposisi Kesenian Kasidah Grup Az-Zahro..................................64

4.4.1 Aspek Komposisi Musik....................................................................64

BAB 5 : PENUTUP .......................................................................................100

Page 10: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

x

x

5.1 Simpulan ......................................................................................................100

5.2 Saran .............................................................................................................102

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Page 11: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

xi

xi

Halaman

Tabel 1 : Jumlah penduduk berdasarkan agama yang dianut .............................. 43

Tabel 2 : Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan ............................. 34

Tabel 3 : Jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian ............................... 45

DAFTAR GAMBAR

Page 12: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

xii

xii

Halaman

Gbr. 1 Skema Analisis Data ................................................................................ 41

Gbr. 2 Grup Kasidah Rebana Az-Zahro .............................................................. 52

Gbr. 3 Latihan Grup Kasidah Az-Zahro ............................................................ 53

Gbr. 4 Aksi MC Az-Zahro .................................................................................. 55

Gbr. 5 Penampilan Grup Az-Zahro .................................................................... 57

Gbr. 6 Tata Panggung Penampilan Grup Az-Zahro ............................................ 58

Gbr. 7 Lampu Penerangan Yang Digunakan ...................................................... 59

Gbr. 8 Tata Busana Grup Az-Zahro 1 ................................................................. 60

Gbr. 9 Tata Busana Grup Az-Zahro 2 ................................................................. 60

Gbr. 10 Audio Mixer Yang Digunakan saat Acara ............................................. 62

Gbr. 11 Toa Atau Pengeras Suara Yang Digunakan Saat Latihan ..................... 62

Gbr. 12 Microphone Yang Digunakan Saat Acara ............................................. 63

Gbr. 13 Formasi di Panggung Grup Az-Zahro ................................................... 64

Gbr. 14 Penampilan Az-Zahro Saat Pentas ......................................................... 64

Gbr. 15 Ekspresi Penyanyi Grup Az-Zahro ........................................................ 85

Gbr. 16 Ekspresi Gerak Pemain Musik Az-Zahro .............................................. 85

Gbr. 17 Alat musik Terbang Grup Az-Zahro ...................................................... 86

Gbr. 18 Cara Memegang Terbang (Depan)......................................................... 88

Gbr. 19 Cara Memegang Terbang (Belakang) .................................................... 88

Gbr. 20 Alat Musik Ketipung Grup Az-Zahro .................................................... 88

Gbr. 21 Cara Memegang Ketipung (Depan) ...................................................... 89

Page 13: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

xiii

xiii

Gbr. 22 Cara Memegang Ketipung (Samping) .................................................. 89

Gbr. 23 Alat Musik Keplak ................................................................................. 91

Gbr. 24 Cara Memegang Keplak (Depan)........................................................... 92

Gbr. 25 Cara Memegang Keplak (Belakang)...................................................... 92

Gbr. 26 Alat Musik Gendung Grup Az-Zahro.................................................... 92

Gbr. 27 Pemain Memainkan Gendung Grup Az-Zahro...................................... 94

Gbr. 28 Alat musik Simbal dan Kecrek grup Az-Zahro...................................... 95

Gbr. 29 Pemukul Alat Musik Simbal dan Kecrek............................................... 96

Gbr. 30 Alat Musik Keyboard Grup Az-Zahro................................................... 97

DAFTAR LAMPIRAN

Page 14: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

xiv

xiv

Lampiran

1. Surat tugas pembimbing

2. Surat permohonan ijin penelitian

3. Surat persetujuan pembimbing

4. Surat tugas panitia ujian

5. Instrumen penelitian

6. Formulir laporan selesai bimbingan

7. Catatan lapangan dan transkip wawancara

8. Contoh Lirik Lagu

9. Foto-foto kegiatan Az-Zahr

Page 15: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah negara kepulauan dengan berbagai macam kebudayaan serta

kesenian baik seni asli, seni baru maupun seni campuran antar keduanya.

Kesenian kasidah adalah salah satu kesenian yang berkembang dari Indonesia

tetapi bukan berasal asli dari Indonesia. Kasidah datang dari dataran timur

tengah, kesenian kasidah merupakan kesenian yang bernapaskan Islam, di mana

lagu-lagunya banyak mengandung unsur-unsur dakwah Islamiyah dan nasihat-

nasihat baik sesuai ajaran Islam. Lagu-lagu itu biasanya dinyanyikan dengan

irama penuh kegembiraan yang hampir menyerupai irama-irama Timur tengah

dengan diiringi rebana, yaitu sejenis alat tradisional yang terbuat dari kayu, dibuat

dalam bentuk lingkaran yang diberi lubang pada bagian tengahnya kemudian di

tempat yang dilobangi itu ditempel kulit binatang yang telah dibersihkan bulu-

bulunya.

Seni kasidah lahir bersamaan dengan kelahiran Islam, untuk pertama

kalinya, kasidah ditampilkan oleh kaum Anshar (penolong Nabi Muhammad

SAW) dan sahabat-sahabatnya dari kaum Muhajirin dalam perjalanan hijrah

dari tanah kelahirannya (Makkah) ke Yatsrib (Madinah), pada saat itu

beberapa kaum Anshar menyambut kedatangan Nabi dan mendendangkan lagu-

lagu pujian atau sholawatan diiringi dengan lantunan musik rebana. Lagu-lagu

Page 16: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

2

pujian atau sholawatan saat itu pun melegenda hingga hari ini sebagai lagu klasik

dan masih dapat dinikmati hingga sekarang.

Perkembangan musik mengalami perluasan di daerah tanah Jawa seperti

Demak, Semarang, Pekalongan. Setiap daerah atau kabupaten mempunyai ciri

khasnya masing-masing, dan setiap daerah di dalam satu kabupaten juga berbeda

yang apabila dilihat dari intinya mempunyai maksud dan tujuan yang sama.

Kesenian kasidah pun berkembang ke daerah lainnya, salah satunya di kota Tegal

khususnya di Desa Lebaksiu kidul, bila umumnya seni kasidah yang sangat kental

dengan islam dipopulerkan oleh kalangan ulama dan pesantren, di Desa Lebaksiu

kidul justru dipopulerkan dan dikembangkan oleh ibu-ibu yang awalnya dari teman

kumpulan mengaji barzanji atau jamiyah yang di dalamnya ada pertunjukan

sholawatan dan lagu-lagu kasidah dari grup kasidah Nasida Ria yang diiringi salah

satu jenis alat musik rebana bernama terbang genjring . Mereka pun akhirnya

memutuskan membentuk sebuah grup kasidah sendiri yang membuat mereka

sering tampil di acara-acara seperti hajatan atau pun pengajian. Mereka pun mahir

dalam menabuh rebana yang notabenya ibu-ibu rumah tangga itu awam untuk

masalah musik, semua mereka pelajari secara otodidak sebelum mereka berlatih

dengan pelatih yang sesungguhnya.

Az-Zahro adalah nama dari kelompok kesenian kasidah di Desa Lebaksiu kidul

yang anggotanya adalah para ibu rumah tangga. Az-Zahro memiliki makna yaitu

suara yang lembut. Pada awalnya, Az-Zahro adalah sebuah kelompok pengajian

(jamiyah) yang diikuti oleh ibu-ibu di Desa Lebaksiu kidul, dan di sela-sela

pengajian itu diselipkan hiburan berupa kasidah. Az-Zahro didirikan pada tanggal

Page 17: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

3

4 Mei 2004, jadi kira-kira sudah berdiri selama 10 tahun. Kelompok pengajian ini

hanya diikuti oleh wanita kecuali sebagai Pembinanya, kelompok ini menggandeng

tokoh-tokoh agama setempat.

Az-Zahro telah berdiri selama sepuluh tahun tahun, namun untuk grup

kasidahnya baru memulai publikasi selama 4 tahun, dengan awal karirnya hanya

bermain rebana saja. Az-Zahro mulai dikenal masyarakat sejak saat itu. Mereka

sering “ditanggap“ untuk mengisi acara-acara pengajian atau kegiatan lainnya, A-

Zahro juga sering mengikuti lomba-lomba yang diadakan dan mereka baru saja

memenangkan lomba juara 1 tingkat kecamatan Lebaksiu dan mewakili ke

kabupaten.

Pergantian personil sering terjadi karena berbagai alasan dan personil grup

kasidah Az-Zahro sekarang berjumlah 11 orang, yang terdiri dari 3 orang pemain

rebana dan keplak, 3 orang pemain ketipung dan keplak, 2 orang vokalis,1 orang

pemain kecrek, 1 orang pemain kecrek dan cymbal, 1 pemain keyboard, dan 2

orang bagian perlengkapan. Az-Zahro masih satu kepengurusan dengan kelompok

jamiyahnya.

Az-Zahro dalam satu kali pementasan biasanya mereka mendapatkan hasil

sekitar minimal Rp500.000,- sampai Rp1.000.000,- yang nantinya dibagi sejumlah

16 orang. Hasil yang memang kurang memuaskan, tetapi mereka sama sekali tak

pernah mengeluh dengan hasil itu, karena kasidah ini mereka anggap sebagai suatu

kegiatan untuk menyalurkan hobi mereka.

Page 18: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

4

Berdasarkan latar belakang yang penulis tuliskan di atas, penulis tertarik untuk

mengetahui dan mendeskripsikan kesenian kasidah grup Az-Zahro di Desa

Lebaksiu kidul Kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal: kajian musikologis.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, grup

kasidah Az-Zahro adalah grup kasidah satu-satunya di Desa Lebaksiu kidul. Grup

kasidah yang anggotanya mayoritas wanita dan tidak memiliki kemampuan musik

sebelumnya telah sering tampil sebagai penghibur dalam acara hajatan, pengajian

bahkan mengikuti perlombaan hingga tingkat kabupaten. Di daerah kecamatan

Lebaksiu sendiri, Az-Zahro selalu mendapatkan peringkat pertama dalam

perlombaan yang diadakan. Dalam keterbatasan waktu, sarana dan pra sarana grup

kasidah Az-Zahro mencoba untuk melestarikan budaya di tengah- tengah zaman

modern ini.

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, masalah yang muncul sangatlah

kompleks sehingga perlu dibatasi agar penelitian lebih fokus dalam memperoleh

data. Pembatasan masalah ini bertujuan agar pembahasan masalah lebih terfokus.

Oleh karena itu,masalah yang akan diteliti dalam tulisan ini hanya membahas

kajian musikologis dari kesenian Kasidah grup Az-Zahro di Desa Lebaksiu kidul

kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal.

1.4 Rumusan Masalah

Page 19: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

5

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah dari

penelitian kesenian kasidah Az-Zahro di Desa Lebaksiu kidul kecamatan Lebaksiu

kabupaten Tegal adalah bagaimanakah bentuk pertunjukan dan kajian komposisi

musik dari grup kasidah rebana Az-Zahro?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah

ingin mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana kajian musikologis dari bentuk

kesenian kasidah grup Az-Zahro di Desa Lebaksiu kidul kecamatan lebaksiu

kabupaten Tegal.

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian kesenian kasidah grup Az-Zahro di Desa Lebaksiu kidul kecamatan

Lebaksiu kabupaten Tegal: kajian musikologis terdapat dua manfaat, yaitu manfaat

teoritis dan manfaat praktis.

1.6.1 Manfaat teoritis

Page 20: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

6

1.6.1.1 Sebagai media partisipasi penulis menyumbangkan pemikiran bagi

lembaga pendidikan universitas negeri Semarang, khususnya para

mahasiswa program studi seni musik untuk mengenal dan memahami

kesenian kasidah.

1.6.1.2 Dapat dijadikan referensi bagi penelitian berikutnya.

1.6.1.3 Sebagai sarana perbandingan antara kelompok grup kasidah Az-Zahro

dengan kelompok kasidah lain.

1.6.2 Manfaat praktis

1.6.2.1 Sebagai sarana memperkenalkan grup kaidah rebana Az-Zahro kepada

masyarakat umum.

1.6.2.2 Memberikan motivasi kepada pelaku kelompok kasidah Az-Zahro agar

bisa terus berkembang.

1.6.2.3 Untuk melestarikan kesenian kasidah rebana.

1.7 Sistematika Skripsi

Sistematika skripsi bertujuan untuk memberikan gambaran serta

mempermudah pembaca untuk mengetahui garis-garis besar dari skripsi ini, yang

berisi sebagai berikut:

1.7.1 Bagian awal skripsi, berisi tentang:

Judul skripsi, halaman pengesahan, halaman motto dan persembahan, kata

pengantar, daftar isi, daftar lampiran, dan abstrak.

1.7.2 Bagian isi, terdiri atas:

Page 21: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

7

Bab 1. Pendahuluan

Pada bab ini di uraikan mengenai latar belakang masalah, identifikasi

masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, dan sistematika skripsi.

Bab 2. Landasan Teori

Pada bab ini memuat landasan teori yang berisi telaah pustaka yang

berhubungan dengan masalah-masalah yang di bahas dalam penelitian.

Bab 3. Metode Penelitian

Pada bab ini terdiri dari hal-hal yang berhubungan dengan prosedur

penelitian yang meliputi: Pendekatan penelitian, lokasi dan sasaran penelitian,

teknik pengumpulan data, teknik keabsahan data, dan tekhnik analisis data.

Bab 4. Hasil Penelitian

Pada bab ini memuat data-data yang di peroleh sebagai hasil dari

penelitian bentuk pertunjukan, bentuk sajian dan bentuk sajian dari grup kasidah

rebana Az-Zahro, khususnya pada kajian musikologis.

Bab 5. Penutup

Bab ini merupakan bab terakhir yang memuat tentang kesimpulan

dan saran.

1.7.3 Bagian Akhir

Page 22: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

8

Pada bagian akhir terdiri dari daftar pustaka yang di gunakan untuk landasan teori

serta memecahkan permasalahan dan lampiran sebagai bukti dan pelengkap dari

hasil penelitian.

Page 23: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

9

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Kesenian

2.1.1 Pengertian Kesenian

Pengertian seni dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 1037),

mempunyai arti kecil dan halus, karya yang diciptakan dengan keahlian yang

luar biasa. Menurut Schopenhauer (dalam Yeniningsih, 2007: 215), mengatakan

bahwa seni adalah segala usaha untuk menciptakan bentuk-bentuk

menyenangkan. Sedangkan arti kesenian adalah segala sesuatu yang mengenai

atau berkaitan dengan seni.

Seni mengarah pada suatu tujuan, yaitu mengungkapkan perasaan

manusia. Hal tersebut berkaitan dengan apa yang dialami oleh seorang seniman

atau pelaku seni ketika menciptakan suatu karya seni. Dalam penciptaan itulah

yang akan menghasilkan berbagai cabang seni seperti seni musik, tari, rupa, dan

sebagainya.

Dilihat dari segi penggunaan media, menurut Oswald (dalam Yeniningsih,

2007: 216), seni dapat dibagi atas tiga kelompok, yaitu:

1) Seni yang dinikmati dengan media pendengaran (auditory art), yaitu seni

musik (dengan nada), seni sastra (dengan kata), dan seni suara (dengan nada

dan kata).

Page 24: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

10

2) Seni yang dinikmati dengan media penglihatan (visual art). Bentuk dua

mantra dengan memanfaatkan unsur-unsur garis, warna, bentuk irama dan

cahaya, yaitu seni rupa dan seni gerak. Bentuk tiga mantra yaitu seni patung

(tanpa gerak) dan seni pantomim (dengan gerak).

3) Seni yang dinikmati dengan media penglihatan dan pendengaran (auditory

visual art), yaitu seni tari (dengan gerak dan nada), seni drama (dengan gerak,

kata, dan visual), dan seni opera (dengan gerak, kata, dan visual).

Kesenian sebagai salah satu aspek kebudayaan memiliki arti penting dalam

kehidupan masyarakat. Menurut Plato (dalam Rachman, 2007: 72), mengatakan

bahwa seni dan masyarakat tidak dapat dipisahkan, masyarakat dan seni

bersumber dari hubungan antara manusia dengan lingkungannya. Oleh sebab itu,

sejarah telah membuktikan bahwa tidak ada masyarakat tanpa seni, karena seni

selalu hadir dalam kehidupan manusia dan mempunyai peranan yang sangat

penting.

2.2 Seni Pertunjukan

Seni pertunjukan adalah karya seni yang melibatkan aksi individu atau

kelompok di tempat dan waktu tertentu. Seni pertunjukan yang dimaksud di sini

adalah seni pertunjukan yang dikonsep sebagai satu kesatuan pertunjukan yang

mempunyai tema dan tujuan tertentu, baik untuk kepentingan orang banyak,

maupun bagi seni itu sendiri. Jenis-jenis seni pertunjukan biasanya meliputi seni

musik, seni tari, seni rupa, seni drama.

Page 25: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

11

Seni pertunjukan merupakan sebuah ungkapan budaya, wahana untuk

menyampaikan nilai – nilai budaya dan perwujudan norma – norma, estetik –

estetik yang berkembang sesuai dengan zaman, dan wilayah dimana bentuk seni

pertunjukan itu tumbuh dan berkembang (Susetyo, 2009: 1).

2.3 Bentuk Pertunjukan

Istilah bentuk dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 135), mempunyai

arti wujud atau rupa. Bentuk juga dapat diartikan sebagai wujud yang ditampilkan

(tampak). Pengertian bentuk secara abstrak adalah struktur, sedangkan struktur itu

sendiri adalah seperangkat tata hubungan di dalam kesatuan keseluruhan. Struktur

mengacu pada tata hubungan diantara bagian-bagian dari sebuah keutuhan

keseluruhan.

Menurut Soewito (1996 : 37) bentuk pertunjukan musik ditinjau dari jumlah

pemusik atau pendukungnya digolongkan menjadi empat golongan yaitu :

2.3.1 Solo

Solo adalah bentuk pertunjukan musik yang dibawakan oleh seorang saja

secara tunggal misalnya seorang membawakan suatu lagu sendirian tanpa bantuan

orang lain.

2.3.2 Duet

Duet adalah dua orang yang membawakan satu lagu secara bersamaan baik

vokal, atau memainkan alat musik. Demikian selanjutnya Trio (tiga orang),

Page 26: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

12

Kwartet (empat orang), Kwintet (lima orang), Sektet (enam orang), Septet (tujuh

orang).

2.3.3 Ansambel

Ansambel adalah pertunjukan atau permainan alat musik yang dimainkan

secara bersama baik alat musik sejenis, beberapa jenis atau disertai nyanyian.

2.3.4 Orkestrasi

Orkestrasi adalah pertunjukan musik yang terdiri dari gabungan berbagai alat

musik yang dimainkan menurut jenis lagunya. Orkestrasi ini terdiri dari : orkes

keroncong yang memainkan lagu-lagu keroncong, orkes melayu yang memainkan

lagu-lagu melayu, orkes gambus yang memainkan lagu-lagu berirama padang

pasir, dan band yang memainkan lagu-lagu modern.

Bentuk lahiriah suatu hasil karya seni adalah wujud yang menjadi wadah seni.

Wujud seni dikatakan bermutu apabila wujud itu mampu memperlihatkan

keindahan serta berisi suatu pesan dan menyampaikan pesan tertentu kepada

orang lain (Bastomi, 1992: 80). Bentuk lahiriah suatu seni dapat diamati dan

dihayati. Bentuk hasil seni ada yang visual yaitu hasil seni yang dapat dihayati

Page 27: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

13

dengan indra pandang yaitu seni rupa, tetapi ada yang hanya dapat dihayati oleh

indra dengar yaitu seni musik (Bastomi, 1992: 2).

Pertunjukan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 1227), mempunyai

arti sesuatu yang dipertunjukan, tontonan, atau pameran. Dalam definisi lain,

pertunjukan adalah segala sesuatu yang dipertunjukan, dipertontonkan dan

dipamerkan kepada orang lain. Seni dapat dipertunjukan, dipertontonkan, dan

dipamerkan, baik itu seni musik, tari, rupa, dan teater. Pertunjukan suatu seni

merupakan salah satu santapan estetis manusia yang selalu senantiasa

membutuhkan keindahan agar dapat dinikmati penonton (Anwar, 2001: 558).

Bentuk dalam arti umum berarti wujud atau rupa, sedangkan pertunjukan

adalah segala sesuatu yang dipertunjukan, dipertontonkan, dan dipamerkan. Jadi,

bentuk pertunjukan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dipertunjukan,

dipertontonkan, dan dipamerkan agar dapat dinikmati dan diperlihatkan kepada

orang lain. Seni pertunjukan dapat dilihat dari tiga faset (Cahyono, 2006: 69).

Pertama, seni pertunjukan diamati melalui bentuk yang disajikan. Kedua, seni

pertunjukan dipandang dari segi makna yang tersimpan di dalam aspek-aspek

penunjang wujud penyajiannya. Ketiga, seni pertunjukan dilihat dari segi fungsi

yang dibawakannya bagi komponen-komponen yang terlibat didalamnya. Bentuk,

makna, dan fungsi saling berhubungan serta merupakan rangkaian yang

memperkuat kehendak atau harapan para pendukungnya. Menurut Kusmayati

(dalam Cahyono, 2006; 1-2), seni pertunjukan dapat dilihat dan didengar melalui

bentuk fisik yang disajikan, sosok yang terungkap secara fisik ini

mengetengahkan makna dan memiliki fungsi tertentu bagi komunitasnya.

Page 28: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

14

Pengkajian seni pertunjukan mencangkup aspek yang bersifat tekstual dan

kontekstual. Menurut Susetyo (2009: 1-2), aspek kajian bersifat tekstual yang

dimaksud adalah hal-hal yang terdapat pada bentuk seni pertunjukan, saat

disajikan secara utuh dan dinikmati langsung oleh masyarakat pendukungnya,

yaitu bentuk komposisi dan bentuk penyajiannya. Bentuk komposisi suatu

pertunjukan musik meliputi ritme, melodi, harmoni, struktur bentuk analisa

musik, syair, tempo, dinamik, ekspresi, instrumen, dan aransemen. Sedangkan

bentuk penyajian suatu pertunjukan musik meliputi urutan penyajian, tata

panggung, tata rias, tata busana, tata suara, tata lampu, dan formasi. Sedangkan,

aspek kajian secara kontekstual adalah hal-hal yang berhubungan dengan apa

yang terkandung, tersirat atau tujuan dari bentuk seni pertunjukan tersebut

diadakan, antara lain menyangkut: makna, fungsi, tujuan, hakekat ataupun

peranan, bentuk penyajian seni pertunjukan itu di masyarakat pendukungnya.

2.4 Musikologis

Secara etimologis musikologis berasal dari bahasa inggris yaitu “music” yang

berarti musik dan “logical” yang berarti cara berfikir menjadi “musicological”

berarti cara berfikir yang berhubungan dengan musik. Musikologis dalam KBBI

memiliki arti yang berkaitan dengan ilmu musik/ musikal. Hal-hal yang berkaitan

dengan musik disebut unsur-unsur musik. Unsur-sunsur musik menurut Jamalus

dalam buku Pengajaran Musik Melalui Pengalaman Musik di kelompokan atas: 1)

unsur0unsur pokok yaitu irama, melodi, bentuk/ struktur lagu dan, 2) unsur-unsur

ekspresi yaitu tempo, dinamik dan warna nada (1988:7).

Page 29: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

15

Musikologis sebagai kajian dalam seni pertunjukan yaitu mengkaji musik

dari hal-hal yang berkaitan dengan musik itu sendiri yang di sebut dengan

komposisi musik. Komposisi dalam kajian seni pertunjukkan terdiri dari ritme

(irama), melodi, harmoni, struktur bentuk analisa musik, syair, tempo, dinamik,

ekspresi, instrumen, aransemen, dan lain-lain (Susetyo 2009: 7).

2.4.1 Bentuk komposisi

Unsur-unsur musik apabila digabungkan atau disusun maka akan menjadi

sebuah gubahan musik baik instrumental maupun vokal dan itulah yang dinamakan

komposisi musik (KBBI 2003: 585). Komposisi adalah potongan musik

(komposisi berarti “menaruh bersama”, sehingga komposisi ialah sesuatu di mana

catatan musik ditaruh bersama). Ketika menulis potongan musik, seorang

komponis sedang membuat komposisi musik. Kata komposisi dapat pula berarti

mempelajari kecakapan bagaimana menyusun. Calon pemusik dapat menempuh

pendidikan di sekolah musik untuk belajar komposisi. Mereka akan

melakukannya dengan memandang pada potongan musik terkenal untuk melihat

bagaimana seorang komponis dahulu menulis musik. Mereka akan belajar bentuk

musik, harmoni, orkestrasi, nada pengiring, dan segala hal tentang alat musik dan

bagaimana menulisnya dengan baik agar menghasilkan suara merdu. Komposisi

berasal dai kata “Komponieren” yang digunakan oleh pujangga Jerman yaitu

Johann Wolfgang Goethe (1749-1832) untuk menadai cara-cara menggubah

Page 30: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

16

(komponier-ern) musik pada abad-abad sebelumnya (abad 15-17), di mana suara

atau lagu utama akan diikuti oleh susunan suara-suara lainnya yang

dikoordinasikan, ditata, atau dirangkai di bawah lagu utama yang disebut cantus.

Komposisi dalam kajian seni pertunjukkan terdiri dari ritme (irama), melodi,

harmoni, struktur bentuk analisa musik, syair, tempo, dinamik, ekspresi,

instrumen, aransemen, dan lain-lain (Susetyo 2009: 7).

2.4.1.1 Ritme (irama)

Irama atau istilah lainnya adalah ritme. Rhytm (Simms 1993: 49) refers to

sense of movement in music. Ritme atau irama dalam musik merupakan hitungan

metrik sederhana maupun ganda yang menjadi pola dasar gerakan melodi

(Raharjo 2007). Irama ialah urutan rangkaian gerak menjadi unsur dasar dalam

musik dan tari. Irama dalam musik terbentuk dari sekelompok bunyi dan diam

dengan bermacam-macam lama waktu atau panjang pendeknya, membentuk pola

irama, bergerak menurut pulsa dalam ayunan birama. Irama dapat dirasakan,

kadang-kadang dirasakan dan didengar, atau dirasakan dan dilihat, atau pun

dirasakan dan didengar serta dilihat (Jamalus 1988: 8) dan untuk menulis bunyi

dan diam dengan bermacam-macam lama waktu atau panjang pendeknya bunyi

dan diam ini digunakan notasi irama dengan bentuk dan nilai tertentu. Ritme dapat

diibaratkan sebagai denyut jantung bagi musik. Dengan demikian ritme memiliki

peranan yang sangat penting, sehingga jika musik tidak memiliki ritme yang jelas

Page 31: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

17

maka musik tersebut akan melayang atau kabur. Ritme atau irama adalah susunan

di antara durasi nada-nada yang pendek dan panjang, nada-nada yang bertekanan

dan yang tak bertekanan, menurut pola tertentu yang berulang-ulang. Ritme dapat

juga dikatakan sebagai melodi yang monoton. Dalam berbagai situasi ritme ialah

bagaikan denyut jantung bagi suatu karya musik sehingga tanpanya sebuah karya

musik tidak bisa hidup atau bernafas.

Jamalus dalam bukunya Musik 4 (1981: 56) mengatakan bahwa irama

itu banyak pula jenisnya sebagai berikut: 1) ketukan atau hitungan, 2) tempo, 3)

birama, 4) garis birama, 5) tanda birama, 6) irama lagu, 7) irama iringan, 8) pola

irama.

Pola irama (Jamalus 1981: 58) ialah sekelompok bunyi dengan susunan

irama tertentu dalam satu atau beberapa birama, yang muncul secara berulang dan

teratur dalam sebuah lagu. Penggunaan beberapa pola irama yang berbeda-beda

secara serentak disebut poliritmik (Jamalus 1988: 15).

2.4.1.2 Melodi

Latifah (1983: 45) mengemukakan melodi atau melodie atau melody ialah

nyanyian, urutan nada dalam berbagai tinggi dan nilai. Susunan rangkaian nada

(bunyi dengan getaran teratur) yang terdengar berurutan serta berirama, dan

megungkapkan suatu gagasan disebut melodi (Jamalus 1988: 16). Melodi terdiri

dari nada-nada yang terangkai secara teratur sehingga membentuk sebuah lagu

yang indah. Melodi dalam hal ini merupakan faktor penting bagi para penikmat

musik karena tanpa adanya melodi maka musik yang dihasilkan akan kurang

Page 32: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

18

memiliki makna mendalam, misalkan orang sedang bernyanyi pasti akan

menghasilkan suatu melodi. Melodi merupakan unsur kedua dalam penyajian

musik setelah sebelumnya dibahas mengenai irama. Sajian musik yang telah

memenuhi unsur melodi terkadang belum ada ketepatan, keteraturan, dan

harmonisasi dengan sajian tersebut dan untuk itu, kita harus pandai dalam

memainkan sajian musik dengan kreatifitas yang ada sehingga nantinya akan

menghasilkan melodi yang memiliki nilai estetik yang tinggi. Pengertian lain

Melodi yaitu susunan rangkaian nada (bunyi dengan getaran teratur) yang

terdengar berurutan serta berirama dan mengungkapkan suatu gagasan, dari

pengertian melodi tersebut, terdapat bunyi dan getaran. Bunyi dimaksudkan yaitu

peristiwa getaran, sedangkan getaran bunyi itu dapat cepat dan dapat pula lambat,

jika sumber bunyi bergetar dengan cepat, maka bunyi yang dihasilkan tinggi.

Melodi bergerak dari satu nada ke nada yang lain, dapat ke nada yang

lebih tinggi (naik), ke nada yang lebih rendah (turun), ke nada yang sama (datar).

Semua gerak melodi berlangsung ke depan berdasarkan panjang pendeknya waktu

yang digunakan. Gerakan melodi berlangsung dalam dua matra yaitu matra nada

dan waktu, sedangkan gerak irama berlangsung dalam matra waktu (panjang

pendeknya). Jika dalam tangga nada, semua nada dimainkan berurutan, maka

melodi bergerak melangkah naik atau pun turun, sedangkan jika dimainkan

dengan tidak berurutan, maka dinamakan gerak melodi melompat naik atau pun

turun (jamalus 1988: 29). Melodi memiliki hubungan yang erat dengan irama dan

nada, interval, tangga nada, serta ekspresi (Joseph 2005: 58). Melodi juga

Page 33: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

19

merupakan rangkaian nada yang membentuk motif dan kalimat musik (Raharjo

2007: 11).

2.4.1.3 Harmoni

Harmoni yaitu gabungan berbagai nada yang dibunyikan serempak atau

arpeggio (berurutan) atau tinggi rendah nada tidak sama tetapi selaras terdengar

dan merupakan kesatuan yang bulat (Rochaeni dalam Negara 2009: 19). Harmoni

(Raharjo 2007: 11) adalah unsur pokok dari musik selanjutnya. Harmoni

merupakan keselarasan bunyi dan timbre (warna/ karakter bunyi). Dalam buku

Pengajaran Musik melalui Pengalaman Musik, Jamalus mengemukakan bahwa

harmoni ialah bunyi gabungan nada dua atau lebih, ya ng berbeda tingginya dan

kita dengar serentak (Jamalus 1988: 30). Harmony is the sound that results when

two or more pitch classes are performed simultaneously (Kostka & Payne 1984:

7). Dasar dari harmoni adalah akor. Berbicara tentang harmoni berarti berbicara

mengenai keselarasan bunyi dari suatu garapan musik.

2.4.1.4 Struktur bentuk lagu

Susunan serta hubungan antara unsur-unsur musik dalam suatu lagu

sehingga menghasilkan suatu komposisi atau lagu yang bermakna (Jamalus, 1988:

35). Struktur bentuk analisa musik setiap lagu terdiri dari satuan ungkapan melodi

yang disebut motif, kemudian motif itu membentuk frase, beberapa frase

membentuk kalimat lagu, kalimat tanya dan kalimat Jawab dari itulah bentuk/

struktur dari lagu atau musik dianalisa menjadi satu bagian atau dua bagian.

2.4.1.5 Syair

Page 34: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

20

Dalam situs Wikipedia disebutkan bahwa Syair adalah salah satu jenis

puisi lama yang berasal dari Persia (sekarang Iran) dan telah dibawa masuk ke

Nusantara bersama-sama dengan kedatangan Islam. Kata syair berasal dari bahasa

Arab syu’ur yang berarti perasaan. Kata syu’ur berkembang menjadi kata syi’ru

yang berarti puisi dalam pengertian umum. Syair dalam kesusastraan Melayu

merujuk pada pengertian puisi secara umum. Akan tetapi, dalam

perkembangannya syair tersebut mengalami perubahan dan modifikasi sehingga

syair diDesain sesuai dengan keadaan dan situasi yang terjadi.

2.4.1.6 Tempo

Tempo (Jamalus 1988: 38) ialah kecepatan suatu lagu, dan perubahan-

perubahan kecepatan lagu itu dan tempo dituliskan dengan tanda atau istilah

tempo yang menggunakan bahasa Italia. Tingkat kecepatan suatu lagu dengan

perubahan kecepatannya dalam musik (Joseph 2009: 50). Pengertian tempo di

dalam musik adalah cepat atau lambatnya lagu saat dinyanyikan dalam suatu

karya musik. Seorang komponis di dalam karyanya, biasanya sudah menentukan

tempo lagu yang dikehendakinya yang ditulis di sebelah kiri atas komposisi

lagunya. Tempo dikelompokkan menjadi tempo lambat (adagio), tempo sedang

(moderato), dan tempo cepat (allegro) serta masih banyak yang lainnya.

2.4.1.7 Dinamik

Page 35: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

21

Dinamik ialah tingkat kuat lembutnya suatu lagu dengan perubahan kuat

lembutnya dalam musik (Joseph 2009: 62). Dinamika adalah kuat lemahnya lagu

pada saat dinyanyikan, atau permainan kuat lemah suara agar lagu tersebut

memiliki nyawa seperti kapan lagu tersebut dinyanyikan pelan, agak kuat atau

kuat. Tanda untuk menyatakan tingkat volume suara, atau keras lunaknya serta

perubahan-perubahan keras lunak suara itu (Jamalus 1988: 39). Tanda dinamik

juga dituliskan dalam simbol atau tanda dan istilah-istilah seperti, f ( forte) yang

berarti keras, p (piano) yang berarti lembut atau lemah dan lainnya.

2.4.1.8 Ekspresi

Susanti (2009: 17) mengemukakan bahwa ekspresi adalah ungkapan

pikiran dan perasaan yang mencakup tempo, dinamik, dan warna ada dari unsur-

unsur pokok musik yang diwujudkan oleh seniman atau penyanyi kepada

pendengar.

Ekspresi tidak hanya pada para pemain musik atau penyanyinya, tetapi

yang perlu diamati adalah ekspresi bunyi-bunyian dari alat musik yang dapat

menghasilkan nuansa bunyi yang lebih hidup (Susetyo 2009: 6).

2.4.1.9 Instrumen

Terakhir dan tidak kalah pentingnya adalah kehadiran instrumen yaitu

alat-alat musik yang digunakan dalam kelompok seni pertunjukkan musik.

Instrumen musik dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan sumber bunyinya,

dan cara memainkannya.

Page 36: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

22

2.4.1.9.1 Sumber bunyi

Menurut Mahillon, Curt Sachs, dan Von Horn Bosten dalam Joseph

(2010: 28) instrumen musik menurut sumber bunyinya dibagi menjadi :

1. Idiophone : sumber bunyi badan alat musik sendiri

2. Membranophone : sumber bunyi selaput

3. Aerophone : sumber bunyi udara

4. Chordophone : sumber bunyi dawai/ senar

5. Electrophone : sumber bunyi/ penguat bunyi listrik.

2.4.1.9.2 Cara memainkan

Berdasarkan cara memainkan instrumen musik dibagi menjadi:

1. Alat musik pukul (idiophone, membranophone, chordophone, dan

electrophone).

2. Alat musik tiup (aerophone)

3. Alat musik petik (chordophone; lute, gitar, ziter dan harpa)

4. Alat musik gesek (chordophone; rebab, fiedln, dan violin).

2.4.1.2 Aransemen

Aransemen yaitu penyesuaian komposisi musik dengan nomor suara

penyanyi atau instrumen lain yang didasarkan pada sebuah komposisi yang telah

ada sehingga esensi musiknya tidak berubah bisa disebut juga sebagai usaha yang

dilakukan untuk suatu pergelaran yang pengerjaannya bukan sekedar perluasan

teknik, tetapi juga menyangkut pencapaian artistik yang dikandungnya (KBBI

Page 37: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

23

2003: 63). Aransemen bisa dilakukan dengan cara mengubah bagian lagunya, atau

pada irama musiknya, melodi lagunya dan lain-lainnya.

2.5 Bentuk Penyajian

Jazuli dalam Muhtar (2010: 12-13) mengemukakan bahwa bentuk penyajian

adalah mempertanyakan sesuatu yang bernilai seni tetapi senantiasa menarik

perhatian apabila ditonton untuk menjadi sebuah pertunjukkan, harus direncanakan

untuk disuguhkan kepada penonton, dilakukan latihan, ada peran yang dimainkan

dilakukan di atas pentas dengan iringan musik dan dekorasi yang menambah

keindahan pertunjukkan.

Bentuk penyajian sebuah seni tradisional meliputi urutan sajian, tata

panggung, tata rias, tata busana, tata lampu, tata suara dan formasi.

2.5.1 Urutan sajian

Urutan sajian merupakan bagaimana cara sebuah pertunjukkan kesenian

ditampilkan dari awal sampai akhir pertunjukkan (Susanti 2009: 18), namun ada

pula kesenian yang tidak memiliki urutan sajian. Hal-hal yang diamati dalam

bentuk seni pertunjukkan yang memiliki urutan sajian yaitu ada tidaknya bagian

pembukaan, ada tidaknya bagian utama dan bagian akhir dari rangkaian

keseluruhan pementasan (Negara 2009: 22).

2.5.2 Tata panggung

Page 38: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

24

Tata memiliki makna yaitu peraturan atau cara susunan dan panggung

lantai yang memiliki ketinggian sebagai tempat pentas (Poerwadaminta 2002),

sehingga jika digabungkan tata panggung memiliki makna yaitu cara penyusunan

atau mengatur sebuah tempat untuk pentas, karena tidak semua tampat yang tinggi

disebut panggung, sebuah arena yang digunakan untuk pertunjukkan juga disebut

panggung.

Panggung adalah tempat mengekspresikan karya seni atau tempat pementasan

dengan tatanan dekoratif yang disesuaikan dengan label pertunjukkan, tata lampu

yang memadai (lighting), penggunaan sistem suara (sound system) yang baik

(Jazuli dalam Muhtar 2010: 13). Tempat pertunjukkan merupakan aspek yang

penting, karena suatu pertunjukkan apapun bentuknya selalu memerlukan tempat

pertunjukkan untuk menyelenggarakan pertunjukkan seni itu sendiri (Negara 2009:

22).

Secara fisik bentuk panggung dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu

panggung tertutup, panggung terbuka dan panggung kereta. Panggung tertutup

terdiri dari panggung prosenium, panggung portable dan juga dapat berupa arena.

Sedangkan panggung terbuka atau lebih dikenal dengan sebutan open air stage

dan bentuknya juga bermacam-macam.

2.5.3 Tata Rias

Hiasan yang terdapat pada wajah yang ditata dengan komposisi yang

serasi antara warna bentuk wajah dan jenis kulit yang dirias (Widjanarko). Tata

rias wajah atau kosmetik (make up) adalah kegiatan mengubah penampilan dari

Page 39: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

25

bentuk asli sebenarnya dengan bantuan bahan dan alat kosmetik. Istilah make up

lebih sering ditujukan kepada pengubahan bentuk wajah, meskipun sebenarnya

seluruh tubuh bisa dihias (make up). Tata rias dibagi menjadi :

2.5.3.1 Tata rias wajah korektif

Bertujuan untuk mengubah penampilan fisik yang dinilai kurang

sempurna. Tata rias wajah korektif merupakan jenis tata rias wajah yang paling

sering dilakukan oleh masyarakat.

2.5.3.2 Tata rias wajah untuk mode/ seni (Styling make up)

Merupakan kegiatan mengubah penampilan murni untuk tujuan seni.

Melukis tubuh (body painting) merupakan salah satu contoh kegiatan styling make

up.

2.5.3.3 Tata rias wajah untuk karakterisasi

Banyak digunakan untuk kepentingan dunia akting dan hiburan. Setiap

warna dan bahan kosmetika yang digunakan ditujukan untuk membentuk karakter/

watak tertentu, misalnya penggunaan eye shadow gelap untuk memberi karakter

galak (www.id.wikipedia.org).

2.5.4 Tata lampu

Tata lampu mempertimbangkan efek warna dan bayangan yang dihasilkan

dari tata cahaya untuk memberikan ilusi atau bayangan suasana pertunjukkan.

Secara mendasar dikategorikan ke dalam dua jenis, yaitu flood dan spot.

Page 40: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

26

Flood memiliki cahaya dengan sinar yang menyebar sedangkan spot memiliki

sinar yang menyorot terarah. Semua lampu memiliki keistimewaan tersendiri

dalam menghasilkan cahaya (www.google.co.id/tata lampu).

2.5.5 Tata Busana

Poerwadaminta (2002) mengemukakan bahwa busana ialah pakaian

atau perhiasan yang digunakan oleh pemain musik dalam suatu pementasan

atau pertunjukkan.

2.5.6 Tata suara

Jazuli dalam Muhtar (2010: 24) tata suara atau sound system

merupakan sarana penyambung dari suara yang berfungsi untuk memperkeras

suara baik dari vokal atau instrumen. Keberhasilan pertunjukkan musik

terletak pada suara yang ditimbulkan oleh tata suara.

Tata suara adalah suatu teknik pengaturan peralatan suara atau bunyi pada

suatu acara pertunjukan, pertemuan, rapat dan lain-lain. Tata suara memainkan

peranan penting dalam suatu pertunjukan langsung dan menjadi satu bagian tak

terpisahkan dari tata panggung dan bahkan acara pertunjukan itu sendiri. Tata

suara erat kaitannya dengan pengaturan penguatan suara agar bisa terdengar

kencang tanpa mengabaikan kualitas dari suara-suara yang dikuatkan. Pengaturan

tersebut meliputi pengaturan mikropon-mikropon, kabel-kabel, prosesor dan efek

Page 41: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

27

suara, pengaturan konsul mixer, dan juga Audio Power amplifier dan Speaker-

speakernya.

2.5.7 Formasi

Formasi adalah posisi penyajian atau tata letak baik penyaji maupun alat

musik di atas panggung tetapi semua formasi dapat berubah menyesuaikan bentuk

panggung, luasnya panggung, menghadap kemanakah panggung tersebut. Bentuk

formasi pemain biasanya terdapat pada bentuk-bentuk penyajian yang masih besar

dan tidak berpindah tempat seperti paduan suara, ansambel, gamelan, atau bentuk-

bentuk seni pertunjukkan rebana yang memerlukan perubahan posisi (Muhtar

2010: 24).

Berdasarkan uraian di atas konsep kesenian dilihat dari kajian

musikologisnya adalah kesenian yang dilihat dan dikaji berdasarkan unsur-unsur

musik yang membentuknya atau disebut bentuk komposisi terdiri dari irama,

melodi, harmoni, bentuk/ struktur bentuk lagu, ekspresi, tempo, dinamik dan

sebagainya, serta bagaimana kesenian itu disajikan meliputi urutan sajian, tata

panggung, tata suara, tata busana, tata rias dan formasi sebagai bagian penting

pembentuk kesenian itu.

2.6 Kasidah

Seperti yang telah diungkapkan, bahwa seni pertujukkan di masyarakat di

masyarakat terjadi secara murni dan dipengaruhi oleh kebudayaan lain, seperti

Page 42: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

28

halnya kesenian islami atau seni pertunjukkan islami yang tercipta karena ada

pengaruh dari kebuyaan islam. Istilah “seni pertunjukkan islami” menunjuk pada

seni pertunjukkan yang berhubungan dengan islam ditinjau dari kacamata sejarah

dan sosial budaya. Keislaman seni pertunjukkan Indonesia dapat terlihat dalam

teks, perupaan, dan gubahan musik. Teks mungkin seluruhnya berbahasa Arab,

diambil dari kitab suci, atau dalam bahasa setempat dengan atau tanpa sisipan

istilah keagamaan berbahasa Arab tetapi dengan pesan islami jelas (Susetyo 2009:

23-24). Kesenian Islam “kesenian agama“ merupakan kategori kesenian tersendiri

yang mencakup berbagai bentuk ekspresi kesenian yang dianggap terutama

sebagai bentuk ekspresi keagamaan. Genre kesenian islam yang dianggap

sepenuhnya keagamaan, dapat saja dikelompokkan berdasarkan kriteria musik,

teks, ataupun gerak, mengikuti skala dari yang paling religious sampai yang

paling profane. Urutannya sebagai berikut: diba, samman, haddrah, samroh/

kasidah, gambus, dangdut (Bouvier 2002: 210).

Qasidah atau kasidah yaitu sebuah bentuk puisi yang berasal dari

kesusasteraan Arab, bersifat pujian (satire, keagamaan) dan biasanya dinyanyikan

atau dilagukan (KBBI 2002). Makna kasidah lebih dijabarkan dalam Ensiklopedia

Musik (1992: 137-138) yaitu suatu bentuk puisi Arab yang telah ada sebelum

islam, tetapi kemudian menjadi islam, artinya media ini dipergunakan baik

sebagai cara untuk memberi wujud pemahaman iman secara islam maupun secara

langsung sebagai alat dakwah syiar islam. Kasidah adalah jenis musik yang

bercirikan islam dan merupakan suatu fenomena yang ada di masyarakat seiring

dengan keberadaan seni pertunjukkan musik keislaman yang lain. Jenis kesenian

Page 43: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

29

ini menggunakan alat musik diatonis seperti gitar, biola, seruling, bass dan lain-

lain. Syihabuddin (1997:16) mengungkapkan bahwa qasidah ialah syair yang

larik-larik baitnya sempurna. Sebuah sya’ir disebut kasidah karena

kesempurnaannya dan kesahihan wazannya, karena pengungkapnya

menjadikannya sebagia hiburan, menghiasinya dengan kata-kata yang baik dan

terpilih, karena kasidah itu diungkapkan dari hatinya dan perasaannya, bukan dari

penalaran semata.

Apabila dilihat dari syair-syairnya yang mengacu pada dakwah islam dan

melodinya diilhami oleh musik padang pasir, menurut tradisinya, kasidah atau

barzanji fungsinya untuk menghidupkan lagi perayaan-perayaan yang diadakan

oleh warga yastrib (madinatul munawaroh) untuk menyambut dan menghormati

bagi nabi yang disayanginya, Muhammad SAW dan pengikutnya (Sinaga 2006:

203). Kesenian kasidah diadakan dengan maksud untuk memberikan hiburan

musik dan senimman muslim berkreasi dengan maksud tertentu, seperti sebagai

rekreatif atau hiburan atau menyemarakkan hari-hari besar islam, begitulah

menurut Susetyo dalam Muhtar (2010: 47).

Lagu-lagu kasidah biasanya, diiringi dengan rebana, yaitu sejenis alat

kesenian tradisional yang terbuat dari kayu dibuat dalam bentuk lingkaran dan di

tengah-tengahnya diberi lubang, kemudian ditempeli kulit binatang yang telah

dibersihkan bulu-bulunya, pukulan tangan pada kulit tersebut dapat menimbulkan

bunyi yang enak didengar (Ensiklopedia Islam 1994: 19-20). Kasidah juga

termasuk ke dalam bagian dari kesenian rebana karena penggunaan rebana

sebagai instrumen musik pokoknya. Kesenian rebana adalah salah satu bentuk

Page 44: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

30

seni yang telah mengalami perjalanan sejarah yang cukup lama dan selalu

bertumpu pada pola-pola tradisi yang telah ada yaitu islami (musik ciri khas

islam) dengan menggunakan instrumen pokok beberapa buah rebana dalam

mengiringi syair-syair lagu islam (Negara 2009: 29).

Bentuk komposisi dan penyajian dari kasidah adalah sebuah ansambel besar

dengan pola ritme terbangan, masuk dalam kategori musik tradisi bertangga nada

diatonis, memakai peralatan-peralatan seperti terbangan, drumset, ketipung,

tamborin, gitar listrik, bass listrik, seruling, biola, dan lainnya. Dengan beberapa

penyanyi yang menyanyikan lagu-lagu islami dalam bahasa Indonesia, Arab, dan

bahasa daerah. Kasidah yang seperti ini adalah kasidah yang mengalami proses

akulturasi dengan musik barat dan dekulturasi yang akhirnya terbentuklah musik

kasidah modern (Susetyo 2005: 47-48). Bahkan kasidah sekarang juga

membawakan lagu-lagu pop atau dangdut tetapi diiringi oleh musik khas kasidah.

Sinaga dalam sebuah artikel “Fungsi dan Ciri Khas Kesenian Rebana di Pantura

Jawa Tengah“ memaparkan bahwa ada tiga kelompok versi/ gaya dari kesenian

rebana yang terdir dari versi Pekalongan, Semarangan, dan versi Demak. Adapun

masing-masing versi memiliki ciri khasnya masing-masing dalam setiap

penampilannya. Berikut ciri khas dari versi Semarangan (2006: 204-205):

2.6.1 Tidak ada batasan dalam penggunaan alat musik, bukan hanya alat musik

ritmis saja, tetapi dapat ditambahkan dengan alat musik lain. Genjring (4

orang), kempling (4 orang), bass atau gendung (1 orang), tamborin (2

orang), set drum, biola, keyboard dan yang lainnya.

Page 45: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

31

2.6.2 Jenis lagu yang dimainkan bebas baik yang berbahasa Arab (sholawatan,

kasidah), lagu pop Jawa maupun nasional, irama dangdut, maupun campur

sari.

2.6.3 Posisi penyanyi bebas, pemain vokal diperbolehkan duduk, boleh pula

melakukan gerakan-gerakan zappin.

2.6.4 Pemegang alat musik bisa melakukan gerakan (zappin) secara bergantian

dengan melakukan gerakan maupun teknik pemukulan pada alat musik

yang dimainkan.

2.6.5 Adanya gerakan zappin atau tarian yang dilakukan oleh backing vocal atau

penyanyi latar (3-8 orang).

Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

kasidah adalah kesenian islami yang merupakan bagian dari kesenian rebana

karena penggunaan instrumen pokoknya, mengiringi lagu-lagu islami berbagai

bahasa, sholawat nabi dan sebagai hiburan dalam sebuah acara atau penyemarak

pada saat hari raya islam yang disajikan sebagai sebuah ansambel dari alat musik

rebana ditambah dengan alat musik modern seperti drum, biola, keyboard dan

lain-lainnya.

2.7 Rebana

Menurut Abdullah dalam Raharjo (1966:35) bahwa munculnya kesenian

rebana dimulai semenjak jaman Islam berkembanng di wilayah Demak yang

Page 46: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

32

dipelopori oleh wali songo sekitar tahun 1478 Masehi. Pada awal

perkembangannya digunakan untuk melakukan syiar agama Islam oleh para Wali

pada zaman kerajaan Demak. Pada saat itu Demak merupakan kerajaan Islam

pertama di Jawa yang sebagian penduduknya masih beragama Hindhu dan Budha.

Untuk menarik minat penduduk terhadap ajaran agama Islam para wali melakukan

pendekatan-pendekatan salah satunya adalah lewat seni rebana.

Seiring dengan perkembangan agama Islam di Jawa pada khususnya dan

Indonesia pada umumnya maka musik rebanapun berkembang. Selain digunakan

untuk syiar agama Islam, juga digunakan untuk hiburan rakyat. Kemudian

masyarakat mulai membentuk kelompok kesenian yang mengembangkan misi

keagamaan diantaranya musik rebana atau sering disebut terbangan, dan khasidah.

Menurut asal usul kata, Sidi (1989:87) berpendapat bahwa rebana bersumber

dari kata rabbana (bahasa Arab) yang berarti Ya Tuhan. Karena kenyataannya alat

musik rebana tersebut pada mulanya digunakan sebagai alat pemujaan terhadap

Tuhan. Jika demikian, maka rebana diambil dari fungsi alat tersebut, yaitu sebagai

alat untuk menyampaikan pujaan terhadap Tuhan.

Musik Rebana adalah musik yang mengutamakan vocal bersama disertai

beberapa sajian terbang dalam berbagai ukurran, dengan menggunakan teks yang

berisi tentang ajaran moral dan puji-pujian yang bersumber dari ajaran Islam

(Khisbiyah. Y 2003 : 36).

Menurut bahasa Arab, musik rebana atau musik sholawatan berasal dari kata

asholawat yang merupakan bentuk jamak dari kata asholat yang berarti do’a atau

sembahyang. Sholawat adalah salah satu ungkapan yang penuh dengan nuansa-

Page 47: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

33

nuansa sastra yang berisi pujian-pujian terhadap Nabi Muhammad SAW (Yunus

dalam Syahrul, 2001:74).

Musik rebana merupakan suatu karya seni yang dapat dikategorikan sebagai

seni yang mempunyai nilai tinggi, dimana dilandasi oleh wahyu Ilahi yang

senantiasa mengingatkan seseorang kepada Sang Pencipta. Seni rebana telah

berkembang dan banyak diminati oleh masyarakat luas khususnya yang beragama

Islam. Musik tidak diperuntukkan bagi mereka yang masih berada pada tingkat

dasar, apabila hatinya telah beku maka akan menyebabkan mereka hancur. Oleh

karena itu Islam membedakan musik mana yang bertentangan dengan agama dan

musik mana yang tidak bertentangan dengan agama. Musik yang tidak

bertentangan dengan agama adalah musik yang dapat membangkitkan semangat

untuk berjuang dalam syair agama dan mengingatkan untuk selalu bertaqwa

kepada Allah SWT.

Page 48: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

34

BAB 3

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian yang akan dilaksnakan yaitu bentuk pertunjukan kasidah

rebana Az-Zahro di Desa Lebaksiu kidul Kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal,

peneliti akan menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif. Menurut

Bodgan dan Tylor dalam S. Margono (2005: 36) mengemukakan bahwa metode

penelitian kualitatif ialah metode penelitian yang memiliki prosedur penelitian

yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-

orang dan perilaku yang diamati. Sumaryanto (2007: 76) mengemukakan bahwa

metode penelitian kualitatif menyajikan secara langsung hakikatnya dalam

hubungan antara peneliti dengan responden serta lebih peka dan lebih dapat

menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama dan terhadap

pola-pola nilai yang dihadapi. Data yang dikumpulkan dari metode kualitatif

berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka, karena metode penelitian

kualitatif bersifat deskriptif.

Pendekatan kualitatif diarahkan pada latar dan individu tersebut secara

holistik (utuh), jadi dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau

organisasi ke dalam variabel atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai

bagian dari dari suatu keutuhan (Bodgan dan Taylor dalam Moeleong 1989: 3).

Page 49: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

35

Peneliti menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif dengan

tujuan untuk mendeskripsikan bentuk pertunjukan kasidah rebana Az-Zahro di

Desa Lebaksiu kidul Kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal.

3.1 Lokasi dan Sasaran Penelitian

3.1.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian berada di Desa Lebaksiu kidul kecamatan Lebaksiu

Kabupaten Tegal. Peneliti mengambil lokasi tersebut karena di Desa Lebaksiu

kidul itu tempat dimana grup kaidah rebana Az-zahro itu berada, dan di Desa

tersebut adalah salah satu Desa di Kabupaten Tegal yang masih aktif melestarikan

dan mempertunjukan seni kasidah rebana.

3.1.2 Sasaran penelitian

Obyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah grup kasidah rebana Az-

zahro. Sedangkan sasaran dalam penelitian ini pada bentuk pertunjukan grup

kasidah rebana Az-zahro, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Dalam metode penelitian kualitatif ada beberapa cara yang dapat

digunakan sebagai alat pengumpul data yaitu studi pustaka, observasi, wawancara,

dan dokumentasi karena pada dasarnya Lofland dan Lofland dalam Moleong

(1989: 122) sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan

tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lainnya. Jenis

Page 50: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

36

datanya dibagi ke dalam kata-kata dan tindakan, sumber data tertulis, foto, dan

statistik.

3.2.1 Observasi

Observasi yang berarti pengamatan bertujuan untuk mendapatkan data

tentang suatu masalah, sehingga diperoleh pemahaman atau sebagai alat re-

checking atau pembuktian terhadap informasi/keterangan yang diperoleh

sebelumnya, sebagai metode ilmiah observasi biasa diartikan sebagai pengamatan

dan pencatatan fenomena-fenomena yang diselidiki secara sistematik.

Pengamatan dan pencatatan yang dilakukan terhadap obyek terjadi atau

berlangsungnya peristiwa, sehingga observasi berada bersama obyek yang

diselidiki, disebut observasi langsung. Observasi tidak langsung adalah

pengamatan yang dilakukan tidak pada saat berlangsungnya suatu peristiwa yang

akan diselidiki (Margono 2005: 158-159).

Pengamatan dapat pula dibagi atas pengamatan terbuka dan pengamatan

tertutup, yang terbuka atau tertutup di sini adalah pengamatan dan latar penelitian.

Pengamat secara terbuka diketahui oleh subjek, sedangkan sebaliknya para subjek

dengan sukarela memberikan kesempatan kepada pengamat untuk mengamati

peristiwa yang terjadi dan mereka menyadari bahwa ada orang yang mengamati

hal yang dilakukan oleh mereka. Sebaliknya pada pengamatan tertutup,

Page 51: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

37

pengamatnya beroperasi dan mengadakan pengamatan tanpa diketahui oleh para

subyeknya (Moeleong 1989: 138-139).

Pada penelitian kesenian kasidah, peneliti akan menggunakan metode

observasi secara langsung dan terbuka. Sehingga dapat memudahkan peneliti

mendapatkan data yang dibutuhkan berupa fakta dan konsep yang telah disusun

mengenai kesenian kasidah dengan kajian bentuk komposisi lagu.

3.2.2 Wawancara

Wawancara ialah tanya Jawab antara pewawancara dengan yang

diwawancara untuk meminta keterangan atau pendapat mengenai suatu hal. Patton

membagi wawancara menjadi 1) wawancara pembicaraan informal, 2) pendekatan

petunjuk umum wawancara, dan 3) wawancara baku terbuka. Pembagian ini

didasarkan atas perencanaan pertanyaannya (Moeleong 1989: 148). Dalam

penelitian mengenai kesenian kasidah peneliti menggunakan pendekatan petunjuk

umum wawancara. Jenis wawancara ini mengharuskan pewawancara membuat

kerangka dan garis besar pokok-pokok yang ditanyakan dalam proses wawancara.

Pokok-pokok yang dirumuskan tidak perlu ditanyakan secara berurutan. Petunjuk

wawancara hanyalah berisi petunjuk secara garis besar tentang proses dan isi

wawancara untuk menjaga agar pokok-pokok yang direncanakan dapat tercakup

seluruhnya (Moeleong 1989: 149).

Sementara Guba & Lincoln membagi wawancara ke dalam empat bentuk,

yaitu; 1) wawancara oleh tim/ panel, 2) wawancara tertutup dan terbuka, 3)

wawancara riwayat lisan, dan 4) wawancara tersetruktur dan tak terstruktur. Pada

Page 52: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

38

penelitian yang akan dilaksanakan peneliti memilih menggunakan wawancara

terbuka, karena dalam wawancara terbuka (overt) yang para subyek/responden

tahu bahwa mereka sedang diwawancarai dan mengerti pula maksud wawancara

tersebut, karena untuk penelitian kualitatif yang berpandangan terbuka wawancara

terbuka lebih sesuai (Sumaryanto 2007: 102).

Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis wawancara

terstruktur. Wawancara terstruktur digunakan sebagai tekhnik pengumpulan data

bila peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan

diperoleh. Dalam melakukan wawancara ini, peneliti telah menyiapkan instrumen

penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis (Sugiyono, 2008: 195).

Pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian ini secara khusus ditujukan kepada

Kepala Desa, Perangkat Desa Lebaksiu kidul, ketua kelompok kesenian, anggota/

pemain kasidah rebana Az-zahro, serta penonton, dan tokoh masyarakat sekitar

yang ikut mendukung. Untuk mendapatkan data dari nara sumber yang terpercaya.

3.2.3 Dokumentasi

Dokumentasi adalah sumber data yang memberikan bukti-bukti,

dipergunakan sebagai alat bukti atau bahan untuk mendukung suatu informasi,

penjelasan, atau argumen (komaruddin, 2002: 62). Selain observasi dan

wawancara, dalam pengumpulan data peneliti menggunakan tekhnik dokumentasi

yang akan dijadikan sumber dokumentasi adalah dokumen monografi, denah

lokasi penelitian, lokasi grup kasidah rebana Az-zahro berada, dan bentuk

Page 53: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

39

pertunjukan grup kasidah rebana Az-zahro. Hasil dokumentasi tersebut

selanjutnya akan melengkapi atau mendukung data hasil dari observasi dan

wawancara.

Tekhnik dokumentasi dilakukan untuk mencari bukti-bukti penelitian

yang dapat disimpan sehingga menghindari kemungkinan hilang data-data yang

telah diberikan oleh narasumber.

3.2.4 Uji Keabsahan Data

Data atau dokumen yang diperoleh dalam penelitian kualitatif perlu

diperiksa keabsahannya (trustworthiness). William (dalam Sumaryanto,

2010:112), menyarankan empat macam standar atau kriteria keabsahan data

kualitatif, yaitu: derajat kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability),

kebergantungan (dependability), dan kepastian (confirmability). Teknik yang

dipakai dalam penelitian ini memakai kriterium derajat kepercayaan (kredibility),

yaitu pelaksanaan inkuiri dengan pembuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda

yang sedang diteliti sehingga tingkat kepercayaan penemuan dalam kriterium ini

dapat dipakai. Kriteria derajat kepercayaan menuntut suatu penelitian kualitatif

agar dipercaya oleh pembaca yang kritis dan dapat dibuktikan oleh orang-orang

yang menyediakan informasi yang dikumpulkan selama penelitian berlangsung.

Metode keabsahan data diterapkan dalam rangka membuktikan temuan

hasil dilapangan dengan fakta yang diteliti dilapangan untuk menjamin validitas

Page 54: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

40

data temuan dilapangan. Peneliti akan menggunakan teknik triangulasi,

Triangulasi dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu triangulasi sumber, triangulasi

metode, dan triangulasi data (Sumaryanto, 2010: 113). Oleh karena itu, dalam

penelitian ini digunakan triangulasi sumber penulis melakukan perbandingan dan

pengecekan baik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh pada waktu

dan alat yang berbeda. Pengujian ini dilakukan dengan cara :

1. Membandingkan data hasil observasi dengan data hasil wawancara.

2. Membandingkan yang dikatakan informan di depan umum dengan apa

yang dikatakan secara pribadi.

3. Membandingkan apa yang dikatakan informan dengan situasi penelitian

dengan apa yang dilakukan sepanjang waktu itu.

4. Membandingkan keadaan dengan perspektif seseorang dengan berbagai

pendapat dan pandangan orang yang memiliki latar belakang yang

berlainan.

5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang

berkaitan.

6. Mencari data dari sumber lain selain subyek penelitian.

3.2.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah cara menganalisis data yang diperoleh dari

penelitian untuk mengambil kesimpulan hasil penelitian. Proses analisis data

dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yang telah

diperoleh dari penelitian di lapangan, yaitu dari wawancara, pengamatan,

Page 55: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

41

dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto, dan sebagainya, Moleong (dalam

Sumaryanto, 2010: 103).

Metode analisis data merupakan salah satu langkah yang sangat penting

dalam kegiatan penelitian. Semua data yang diperoleh dari hasil penelitian harus

dianalisis secara tepat simpulan yang didapat akan tepat pula. Analisi data

dilakukan secara induktif. Penenlitian kualitatif tidak dimulai dari deduksi teori,

tetapi mulai dari fakta empris. Penelitian terjun ke lapangan , mempelajari ,

menganalisis , menafsirkan, dan menarik kesimpulan dari fenomena yang ada di

lapangan. Analisis data di dalam penelitian kualitatif dilakukan bersamaan dengan

proses pengumpulan data. Dengan demikian, temuan penelitian di lapangan yang

kemudian dibentuk ke dalam bangunan teori, hukum , bukan dari teori yang telah

ada, melainkan dikembangkan dari data lapangan ( induktif ).

Menurut Miles dan Huberman (dalam Sumaryanto, 2010:104), analisis data

terdiri atas tiga tahap, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan

kesimpulan/ verifikasi.

3.2.5.1 Reduksi Data

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian

pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data “kasar” yang muncul

dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data merupakan suatu bentuk

analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak

perlu, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan

Page 56: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

42

Pengumpulan

Data

Penyajian

Data

finalnya dapat dapat ditarik dan diverifikasi. Reduksi data berlangsung secara

terus-menerus selama proyek berlangsung, bahkan sebelum data benar-benar

terkumpul, antisipasi adanya reduksi data sudah tampak waktu penelitian

memutuskan kerangka konseptual wilayah penelitian, permasalahan penelitian,

dan pendekatan pengumpulan data yang dipilihnya.

3.2.5.2 Penyajian Data

Penyajian adalah sekumpulan informasi yang tersusun dan memberi

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian

yang sering digunakan dalam penelitian kualitatif adalah bentuk teks naratif yang

merupakan penyederhanaan dari informasi yang banyak jumlahnya ke dalam

kesatuan bentuk yang disederhanakan.

3.2.5.3 Penarikan Kesimpulan/Verifikasi

Penarikan kesimpulan ini sangat penting, sebab dari permulaan

pengumpulan data, seorang penganalisis kualitatif mulai mencari arti benda-

benda, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang

mungkin, alur sebab akibat serta preposisi. Sebelum menarik kesimpulan peneliti

perlu meninjau ulang hasil dari data lapangan.

Page 57: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

43

Reduksi

Data

Penarikan

Kesimpulan

/ Verifikasi

Gambar1: Skema analisis data menurut Miles & Huberman (dalam Sumaryanto,

2007: 108).

Page 58: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

44

BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.1.1 Letak dan Kondisi Geografis Desa Lebaksiu Kidul

Desa Lebaksiu kidul adalah sebuah Desa dengan luas ± 220.222 Ha,

terletak 0,5 Km dari kecamatan Lebaksiu dan 12 Km dari Kabupaten Tegal.

Sebuah Desa yang cukup tenang karena letaknya yang cukup jauh dari jalan raya

sehingga tidak banyak kendaraan besar berlalu lalang. Desa Lebaksiu kidul dibagi

menjadi 7 Rukun Warga (RW) dan 35 Rukun Tetangga (RT). Desa Lebaksiu kidul

dilihat dari segi topografinya, terletak di dataran rendah dengan ketinggian ± 9 m

di atas permukaan laut Jawa dan memiliki suhu rata-rata mencapai 29˚ - 30˚ C

(Laporan monografi Desa Lebaksiu Kidul tahun 2012).

Desa Lebaksiu Kidul dikelilingi oleh dukuh lain yang menjadi batas

wilayahnya, yaitu batas sebelah utara adalah dukuh Krajan, sebelah selatan adalah

Dukuh Winong, sebelah barat adalah dukuh Pesawahan, sebelah timur adalah

dukuh Keberkahan.

4.1.2 Kehidupan Budaya dan Sosial Masyarakat

4.1.2.1 Jumlah Penduduk

Page 59: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

45

Berdasarkan daftar isian potensi Desa dan kelurahan oleh badan

pemberdayaan masyarakat dan keluarga berencana daerah kabupaten Tegal tahun

2011 tercatat jumlah penduduk Desa Lebaksiu Kidul sebanyak 7.764 jiwa.

Penduduk laki-laki sebanyak 4.059 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak

3.705 jiwa dengan total 1996 kepala keluarga.

4.1.2.2 Kehidupan Keagamaan

Mayoritas penduduk Desa Lebaksiu Kidul memeluk agama islam, untuk

mengetahui jumlah penduduk menurut agama yang dianut dapat dilihat pada tabel

1 di bawah ini.

TABEL 1

NO. AGAMA

Jumlah

1 Islam

7.764 orang

2 Kristen

0

3 Katholik

0

4 Hindu

0

Page 60: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

46

Sumber: Daftar Isian Potensi Desa Lebaksiu Kidul tahun 2012

4.1.2.3 Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan penduduk Desa Lebaksiu Kidul sudah cukup baik,

karena sebagian besar penduduk mengenyam pendidikan hingga tamat SLTA

berdasarkan data daftar isian potensi Desa Lebaksiu Kidul tahun 2011. Berikut

tabel jumlah penduduk Desa Banjaran menurut tingkat pendidikan yang ditempuh.

TABEL 2

5 Budha

0

6 Konghucu

0

7 Kepercayaan lainnya

0

Jumlah

7.764 orang

NO Pendidikan Jumlah

1

Tidak Sekolah (usia 7-18 tahun,

usia18 – 56 tahun)

26 orang

2 Tidak tamat SD 32 orang

Page 61: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

47

T

Sumber: Daftar Isian Potensi Desa Lebaksiu Kidul tahun 2012

4.1.2.4 Mata Pencaharian

Luas tanah persawahan yang dimiliki oleh Desa Lebaksiu Kidul seluas ±

170. 959 ha/m² berdasarkan data monografi Desa Lebaksiu Kidul tahun 2010,

dibandingkan untuk lainnya, sebagian besar tanah di Desa Lebaksiu Kidul

digunakan untuk persawahan sehingga bisa disimpulkan mayoritas penduduk

Desa Lebaksiu Kidul bermatapencaharian di bidang pertanian. Di bawah ini

ditampilkan tabel jumlah penduduk Desa Lebaksiu Kidul berdasarkan mata

pencahariannya.

TABEL 3

3 Tamat SD 1122 orang

4 Tamat SLTP/ sederajat 1314 orang

5 Tamat SLTA/sederajat 1980 orang

6 Tamat akademi ( D1, D2, D3) 80 orang

7 Tamat S1, S2, S3 68 orang

Jumlah 4622 orang

Page 62: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

48

NO Mata Pencaharian Jumlah

1 Petani 624 orang

2 Buruh petani 1947 orang

3 Buruh migrant 339 orang

4 Pegawai Negeri Sipil 71 orang

5 Pengrajin Industri rumah tangga 155 orang

6 Pedagang keliling 9 orang

7 Nelayan 0 orang

8 Montir 9 orang

9 Bidan swasta 2 orang

10 Perawat swasta 5 orang

11 Pembantu rumah tangga 0 orang

12 TNI 1 orang

13 POLRI 7 orang

14 Pensiunan PNS/ TNI/ POLRI 8 orang

15 Pengusaha kecil dan menengah 1317 orang

Page 63: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

49

16 Pengacara 1 orang

17 Dukun kampung terlatih 1 orang

18 Pengusaha besar 2 orang

19 Karyawan perusahaan swasta 297 orang

Jumlah 4795 orang

Sumber: Daftar Isian Potensi Desa Lebaksiu Kidul tahun 2012

4.1.2.5 Kesenian di Desa Lebaksiu Kidul

Kesenian yang ada di Desa Lebaksiu Kidul ada paduan suara, orkes

melayu, rebana kencer dan kasidah. Dari semua kesenian yang ada kesenian

kasidahlah yang memperlihatkan eksistensinya. Kesenian Kasidah di Desa

Lebaksiu Kidul hanya ada 1 grup namanya Az-Zahro. Grup ini sering tampil di

acara-acara seperti hajatan, pengajian bahkan mengikuti lomba kasidah.

4.2 Kesenian Kasidah grup Az-Zahro

Az-Zahro adalah satu-satunya grup kasidah yang dimiliki Desa Lebaksiu

Kidul, kesenian ini menggunakan instrumen seperti yang digunakan oleh kesenian

kasidah lainnya yaitu terbang, ketipung, keplak, gendung, kecrek dengan

tambahan keyboard. Lagu-lagu yang dimainkan oleh Az-Zahro adalah lagu-lagu

Page 64: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

50

sholawat, lagu kasidah dengan bahasa Arab atau Indonesia serta lagu pop religi

zaman sekarang. Jumlah anggota yang dimiliki oleh Az-Zahro 10 orang wanita

ditambah 1 pria sebagai additional player yang memainkan keyboard. Selama 4

tahun berkecimpung di dunia seni Az-Zahro sudah mulai dikenal khususnya di

Desa Lebaksiu itu sendiri. Az-Zahro sering diundang atau istilahnya ditanggap

untuk tampil mengisi hiburan dalam sebuah acara. Prestasi pun mulai didapat dari

tingkat kecamatan dan tingkat kabupaten sehingga membuka kesempatan bagi A-

Zahro untuk dikenal di luar dari Desa Lebaksiu. Harapan dari Az-Zahro adalah

adanya regenerasi anggota karena anggota Az-Zahro rata-rata berusia 40 tahunan

semua ini demi keberlangsungan kesenian kasidah grup Az-Zahro di Desa

Lebaksiu khususnya.

4.2.1 Sejarah Grup Kasidah Az-Zahro

Bapak H.Maskun Riziq S.pd.i selaku Pembina dan pelatih dari grup Az-

Zahra menceritakan sejarah terbentuknya grup kasidah Az-Zahra. Pada awalnya

Az-Zahra bukan merupakan sebuah grup kasidah yang berdiri sendiri melainkan

sebuah perkumpulan jamiyah/ pengajian mingguan yang diikuti oleh ibu-ibu di

Desa Lebaksiu yang didalamnya ada pembacaan barzanji dan sholawat yang

diselipkan acara hiburan berupa kasidahan. Kelompok jamiyah itu sendiri secara

resmi berdiri tanggal 12 september 1993. Saat itu alat musik yang digunakan

hanya berupa terbang dan kecrek, lagu yang didendangkan adalah lagu bernuansa

islami atau sholawatan. Barulah pada tahun 2008 Az-Zahro mulai menjadi sebuah

grup yang memiliki jam terbang lain selain mengisi sesi hiburan dalam sebuah

Page 65: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

51

jamiyahan. Sejak itulah Az-Zahro memulai latihan rutin khusus untuk kasidahnya,

anggotanya adalah para pengikut kelompok jamiyah Az-Zahro.

Berbekal ilmu yang didapat dari penataran kesenian rebana tingkat Jawa

Tengah bapak H.Maskun Riziq S.pd.i yang merupakan pelatih rebana untuk anak

SD didapuk sebagai pelatih sekaligus Pembina grup Az-Zahro beliau mencoba

menerapkan pola rebana yang bisa digunakan untuk semua jenis lagu. Butuh

waktu yang lama serta kesabaran untuk melatih grup Az-Zahro, karena seperti

yang diketahui anggotanya adalah para ibu-ibu yang memiliki kegiatan masing-

masing dengan waktu yang terbatas untuk mengumpulkan para anggota misalnya

terkadang ada yang tidak bisa mengikuti karena kesibukan pribadi, atau harus

menjaga anak dan lain-lainnya. Bapak H.Maskun Riziq S.pd.i melatih para ibu-

ibu Az-Zahro mulai dari dasar yaitu cara memegang alat musik dengan benar.

Beliau melatih membedakan bunyi tang dan dung di bagian mana dari rebana

yang jika dipukul berbunyi tang atau dung, karena pola rebana yang dibuat terdiri

dari dua bunyi yaitu dung dan tang sehingga wajib bagi pemain untuk dapat

membedakannya. Ketika sudah bisa membedakan antara kedua bunyi itu, maka

akan lebih mudah dalam mempelajari lebih lanjut. Selanjutnya pak H.Maskun

memberi contoh pola rebana yang akan dimainkan dan ibu-ibu mengikutinya.

Setelah 4 tahun berdiri Az-Zahro sekarang berdiri sebagai grup kasidah

yang dimiliki oleh Desa Lebaksiu. Az-Zahro sering diundang sebagai pengisi

hiburan dalam berbagai acara seperti pernikahan, hajatan lainnya dan pengajian.

Selain itu, grup Az-Zahro juga mulai mengikuti lomba kesenian kasidah baik

tingkat kecamatan maupun kabupaten mewakili Desa Lebaksiu. Pada tahun 2008

Page 66: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

52

Az-Zahro memenangkan lomba kasidah tingkat kecamatan, sejak saat itu Az-

Zahro selalu langganan menjadi juara I tingkat kecamatan. Namun sayangnya,

Az-Zahro untuk tingkat kabupaten meraih juara III. Berkat juara yang diraihnya,

hadiah yang diperoleh digunakan untuk membeli alat-alat musik yang sebelumnya

Az-Zahro selalu meminjam alat-alat musik milik sebuah sekolah dasar baik

latihan maupun untuk tampil dalam sebuah acara.

Grup Az-Zahro mendapatkan bayaran dari kisaran Rp500.000,- sampai

Rp1.000.000,- untuk sekali manggung, kemudian hasilnya dibagi untuk 12 orang

ditambah untuk membayar pemain keyboard dan transportasinya. Jika dihitung-

hitung jumlah yang sangat kecil didapatkan anggota, tetapi cukup untuk

menambah uang belanja bahkan ada pula yang lebih baik menyumbangkan uang

bagiannya untuk kas grup karena menganggap grup Az-Zahro adalah sarana

kepuasan hati sebagai ekspresi diri setelah penat dengan kegiatannya.

Bongkar pasang personil sudah sering dialami oleh grup Az-Zahro, karena

setiap anggota memiliki kesibukan sendiri terkadang ada yang tidak dapat

dilakukan bersamaan dengan kegiatan berkesenian. Akan tetapi masih ada juga

yang tetap setia dan mampu membagi waktu antara kesibukan pribadi dengan

kegiatannya di Az-Zahro. Az-Zahro juga membutuhkan regenerasi anggota baru

demi keberlangsungan kesenian tersebut.

Di antara segala hal yang menyulitkan dialami oleh Az-Zahro, mereka

bersyukur hasil karya mereka diapresiasi masyarakat dengan baik. Bapak kepala

Desa Lebaksiu Kidul misalnya, bapak Edi Martoto lumayan sering menyaksikan

Page 67: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

53

penampilan Az-Zahro baik disengaja maupun tidak disengaja, menurut beliau

bahwa keberadaan Az-Zahro memberikan pengaruh positif bagi Desa Lebaksiu

memiliki andil yang cukup besar dalam kemajuan Desa di mana Desa Lebaksiu

menjadi lebih terkenal. Bapak Edi juga memiliki harapan dengan adanya Az-

Zahro ini kesenian kasidah akan tetap bertahan dan dapat memberikan inspirasi

bagi para remaja Desa untuk mempelajari dan melestarikan kesenian kasidah dan

dapat berlanjut terus menerus. Dukungan penuh selalu diberikan bapak Edi

melihat terkadang penampilan Az-Zahro masih perlu perbaikan dan latihan terus

menerus.

Pendapat lain juga diberikan oleh seorang anak dari anggota grup Az-

Zahro bernama M.Faqih Naufal sangat mendukung ibunya untuk bergabung

dalam grup Az-Zahro kadang dia juga ikut melihat latihan yang diadakan di

sebuah rumah di samping rumahnya. Faqih senang karena meskipun ibunya aktif

dalam Az-Zahro tapi juga tetap tidak melupakan kewajibannya sebagai ibu,

sehingga dia dan keluarga sangat mendukung hobi ibunya itu. Harapan besar juga

disampaikan oleh ketua dari Az-Zahro periode 2012-2014 Ibu masyitoh, berharap

supaya grup Az-Zahro semakin maju dan tetap eksis dan semoga dapat

mengikutkan para generasi mudanya untuk meneruskan cita-cita melestarikan

kesenian ini.

4.2.2 Organisasi Kesenian Kasidah grup Az-Zahro

Page 68: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

54

Grup Kasidah Az-Zahro memiliki struktur organisasi dengan masa periode

per 2 tahun. Struktur organisasi ini dijadikan satu dengan organisasi jamiyahnya

untuk mempermudah dalam menjalankan kedua oragnisasi ini. Keberadaan

struktur organisasi ini dengan tujuan untuk mengelola grup dengan baik dan

manajemen yang tertata baik secara keuangan, pemasaran, latihan dan lain-lain.

Berikut di bawah ini adalah susunan struktur organisasi grup Az-Zahro,

Pelindung : Bp. Kepala Desa

Pembina/ Penasehat : I Bp. Nurohman

II. Bp. Mashudi Bizi

III. Bp. Sya’roni

Pelatih : H.Maskun Riziq S.pd,i

Ketua : I. Ibu Siti Maryam

II. Ibu Kusriwati

Sekretaris : I. Ibu Mureni

II. Nn. Annisah

Bendahara : I. Ibu Munggawati

II. Ibu Sripatijah

Jumlah anggota Az-Zahro yaitu 10 orang dibantu dengan additional player

1 orang keyboardist. 10 orang itu adalah wanita sedangkan 1 aditional playernya

Page 69: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

55

adalah laki-laki. Kesebelas anggota mempunyai tugas masing-masing yaitu pada

kecrek+simbal masing-masing 1 orang, 9 orang lainnya sebagai pemain rebana,

ketipung dan keplak serta vokalis saling bergantian, terkadang Az-Zahro juga

menggunakan vokalis tambahan di luar grup apabila permintaan lagu lebih banyak

dari biasanya dan anggota tambahan itu biasanya diambil dari anggota jamiyah

ataupun keluarga dari anggota grup. Semua anggota grup Az-Zahro memiliki latar

belakang yang berbeda, ada pedagang, guru, namun kebanyakan adalah ibu rumah

tangga. Dalam perekrutannya, Az-Zahro membebaskan siapapun untuk ikut

bergabung asalkan mau belajar dan semangat latihan.

Gambar 2. Grup kasidah Az-Zahro

(Foto: Grup Az-Zahro, Lebaksiu, Mei 2013)

Jadwal latihan grup Az-Zahro dilaksanakan biasanya untuk tampil 1-2

minggu sebelum hari H, sedangkan untuk lomba bisa memakan waktu 1 bulan

lebih. Latihan dilaksanakan pada waktu siang atau sore, karena anggotanya adalah

Page 70: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

56

wanita sedangkan untuk latihan rutin dilakukan setiap jamiyahan sekalian

menghibur.

Grup yang memiliki tujuan awal terbentuknya adalah untuk melestarikan

kebudayaan islam ini memiliki cara sendiri dalam pengaturan keuangan. Ada uang

kas yang dikumpulkan tiap 2 minggu sekali sebesar Rp 15.000,00 atau didapat

dari sisa uang tanggapan dan lainnya. Ada pula uang iuran yang khusus di

kumpulkan untuk membeli keperluan kostum panggung. Az-Zahro mendapatkan

uang sebesar berkisar minimal Rp 500.000,- sampai Rp 1.000.000,- tidak banyak

uang yang didapat untuk sebuah grup kesenian dikarenakan anggota yang cukup

banyak, perlu membayar pemain tambahan dan pelatih namun di sinilah

kehebatan para ibu-ibu anggota Az-Zahro uang tersebut tidak begitu penting tetapi

lumayan untuk menambah uang belanja mereka dan kepuasan hati yang

didapatkan.

Gambar 3. Latihan grup kasidah Az-Zahro

Page 71: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

57

(Foto: Grup Az-Zahro, Lebaksiu, Mei 2013)

4.3 Bentuk Pertunjukan Kesenian Kasidah Grup Az-Zahro

4.3.1 Aspek Penyajian Musik

Bentuk penyajian merupakan suatu tatanan atau susunan dari sebuah penyajian

yang dihasilkan oleh vokal dengan lagu-lagu yg diiringi instrumen musik yg

dimainkan secara harmonis, yang dimaksud bentuk penyajian yaitu suatu tatanan

atau susunan penyajian kesenian kasidah yang ditampilkan oleh grup Az-Zahro

untuk dapat dilihat dan dinikmati. Di dalam suatu bentuk penyajian terdapat hal-

hal penting yang menyusunnya menjadi satu bentuk penyajian yang bagus.

Sehubungan dengan hal tersebut bentuk penyajian kesenian kasidah Az-Zahro

dibagi menjadi beberapa bagian yaitu:

4.3.1.1 Urutan Sajian

Grup Az-Zahro belum pernah tampil sebagai satu grup dengan satu acara

penuh. Mereka biasanya tampil sebagai sisipan hiburan pada suatu acara misal

pengajian pada sebuah hajatan. Az-Zahro akan tampil sebagai musik pembuka

saat pra acara menampilkan 3-5 buah lagu setelah itu istirahat dan diisi oleh

pengisi acara lainnya kemudian tampil kembali membawakan lagu sebanyak 2-3

kali atau lebih tergantung permintaan tuan rumah baru setelah itu selesai. Namun

bukan berarti Az-Zahro tidak memiliki urutan sajian dalam penampilannya

sendiri. Urutan sajian pada penampilan Az-Zahro dibagi menjadi 3 bagian yaitu,

Page 72: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

58

bagian awal acara, bagian tengah, bagian akhir acara. Berikut uraian lebih jelas

urutan sajian Az-Zahro:

4.3.1.1.1 Bagian Awal

Pada sebuah acara Az-Zahro selalu tampil sebagai pengisi pada pra acara.

Kemudian MC yang merupakan salah satu personil dari Az-Zahro akan membuka

acara berisi perkenalan, ucapan selamat kepada tuan rumah dan lain-lainnya. Di

bawah ini contoh kalimat pembukaan yang diucapkan oleh MC:

“Assalamualaikum Wr. Wb, selamat malam para hadirin. Bagaimana kabarnya?

sehat?. Alhamdulillah pada malam ini Az-Zahro hadir menjumpai anda dengan

menyiapkan seabrek tembang-tembang kasidah manis spesial buat anda. Malam

ini Az-Zahro akan menghibur para hadirin dalam sebuah acara tasyakuran dan

pengajian pernikahan dari mbk Annisa dan Mas Trimo, Az-Zahro mengucapkan

selamat menempuh hidup baru serta menjadi keluarga yang sakinah, mawadah,

dan warohmah sampai dunia akhirat Amin Allahumma Amiiin. Baiklah para

hadirin, tidak usah saya berlama-lama kami suguhkan satu tembang kasidah

lama yang masih harum dan eksis sampai sekarang. Tembang berikut akan

dinyanyikan oleh vokalis kami Khozanah Muhtar dengan judul Makadir. Selamat

Mendengarkan”.

Page 73: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

59

Gambar 4. Aksi MC Az-Zahro

(Foto: Grup Az-Zahro, Lebaksiu, Mei 2013)

4.3.1.1.2 Bagian Tengah

Bagian tengah yang dimaksud adalah bagian lanjutan dari pembukaan

yaitu di mana MC muncul lagi pada saat pergantian lagu setelah lagu pembuka

sekaligus pemberian waktu istirahat sejenak bagi pemain musik dan penyanyi.

Biasanya vokalis Az-Zahro memiliki spesialis tertentu, maksudnya khusus lagu

kasidah bahasa Arab ada vokalis sendiri begitu pun untuk lagu sholawat, kasidah

bahasa Indonesia maupun pop religi masing-masing memiliki penyanyi sendiri.

Pembagian vokalis ini dimaksudkan agar para penonton tidak merasa bosan

dengan sajian ada variasi untuk dinikmati baik secara visual maupun audionya,

untuk lebih jelasnya, di bawah ini contoh kalimat MC yg dikatakan pada saat

pergantian lagu:

“Para hadirin jangan beranjak dulu dari tempat duduk anda, Az-Zahro baru

memulai penampilannya, masih banyak lagu-lagu yang menunggu untuk

menghibur anda. Setelah lagu meriah Makadir, untuk lebih melahirkan suasana

pernikahan spesial untuk para mempelai sebuah lagu berjudul Pengantin Baru

yang akan dinyanyikan oleh vokalis kami Reni Kusnari dan Muniroh kami

sajikan. Baiklah para hadiri selamat menyaksikan”

4.3.1.1.3 Bagian Akhir

Az-Zahro setelah tampil dalam pra acara membawakan 3-5 buah lagu,

mereka akan beristirahat sejenak dan menikmati makanan yang disajikan oleh

tuan rumah sambil menunggu giliran tampil selanjutnya. Setelah acara pembacaan

Page 74: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

60

ayat suci alquran dan sambutan-sambutan, tibalah Az-Zahro tampil satu sesi lagi

sekaligus penutup bagi mereka. Maka dari itu sesi ini disebut bagian akhir.

Pada sesi ini Az-Zahro akan menampilkan 2-3 buah lagu dan selesailah

tugas Az-Zahro. MC akan mengucapkan beberapa kalimat penutup berupa ucapan

terima kasih dan salam perpisahan. Berikut contoh kalimat penutup yang

disampaikan MC :

Saat Az-Zahro tampil kembali setelah beristirahat:

“ Alhamdulillah, hadirin berjumpa lagi dengan Az-Zahro, kami kembali

menghibur anda semua kali ini kami akan tampilkan lagu-lagu yang sudah tak

asing lagi dari anak-anak hingga dewasa. Lagu ini akan dinyanyikan oleh vokalis

Kholisah yaitu lagu ceria berjudul Tobat Maksiat alias Tomat, baiklah segera kita

perdengarkan yang hapal lagunya silahkan ikut bernyanyi. Para hadirin kami

sajikan Tomat untuk semua selamat menyaksikan”

Saat Az-Zahro menyelesaikan 2-3 lagu :

“Para hadirin, berakhirnya lagu Dengan NafasMu tadi, berakhir pula

penampilan Az-Zahro pada malam ini, Saya mewakili Az-ZAhro mengucapkan

terima kasih yang sebesarnya kepada semua hadirin dan pihak mempelai

pengantin atas kesempatan yang diberikan kepada Az-Zahro untuk tampil

menghibur pada malam hari ini semoga penampilan Az-Zahro dapat memberikan

inspirasi dan manfaat bagi kita semua. Terima kasih semuanya, dan jumpa lagi di

kesempatan yang lain. Wassalamualaikum Wr. Wb. Salam Az-Zahro”.

Page 75: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

61

Gambar 5. Penampilan grup Az-Zahro

(Foto: Grup Az-Zahro, Lebaksiu, Mei 2013)

4.3.1.2 Tata Panggung

Panggung adalah sebuah arena atau tempat untuk menampilkan sebuah

pertunjukkan, ada panggung indoor dan panggung outdoor. Panggung yang

digunakan untuk tampil Az-Zahro tergantung dari panitia yang menyediakan baik

indoor maupun outdoor. Namun yang paling sering adalah di panggung terbuka

yang diadakan di tempat yang landai seperti di dalam rumah, beranda rumah serta

di panggung yang dibuat di depan rumah biasanya bersama dengan panggung

pengantin. Panggung yang digunakan biasanya berukuran 4m x 6m yang dilapisi

karpet. Di atas panggung diberikan beberapa dekorasi berupa bunga-bunga serta

gebyok atau kain sebagai backgroundnya.

Page 76: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

62

Gambar 6. Tata Panggung penampilan grup Az-Zahro

(Foto: Grup Az-Zahro, Lebaksiu, Mei 2013)

4.3.1.3 Tata Rias

Tata rias adalah cara mengkreasikan wajah yang diaplikasikan

menggunakan kosmetik dan alat tertentu dengan tujuan mempercantik atau

memperindah atau memunculkan karakter tertentu. Tata rias dibagi menjadi 3

yaitu, tata rias wajah korektif, tata rias wajah untuk mode/ seni (Styling make up),

tata rias wajah untuk karakterisasi.

Tata rias yang digunakan oleh para pemain kasidah yaitu tata rias korektif

untuk keindahan, tidak menggunakan tata rias yang macam-macam, yang penting

sesuai dan cocok dengan kostum yang digunakan, karena pemain kasidah ini para

ibu rumah tangga dan berjilbab tata rias yang digunakan menyesuaikan busana

serta tema acara serta akan lebih tebal make up yang digunakan jika mereka

tampil pada malam hari.

Page 77: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

63

4.3.1.4 Tata Lampu

Tata lampu adalah susunan alat-alat penerangan berupa lampu dengan

berbagai jenis dan fungsi yang digunakan untuk memberikan pencahayaan pada

suatu pertunjukkan. Tata Lampu yang digunakan dalam penampilan kesenian ini

tergantung dari panitia acara ada yang menyediakan lampu flood tetapi ada juga

yang karena keterbatasan biaya dan daya listrik di tempat pertunjukkan

digunakanlah lampu ruangan biasa sebagai penerangan.

Gambar 7. Lampu penerangan yang digunakan

(Foto: Grup Az-Zahro, Lebaksiu, Mei 2013)

4.3.1.5 Tata Busana

Tata busana adalah cara berpakaian atau kostum yang digunakan pada

saat tampil dalam suatu pertunjukkan. Urusan Busana atau kostum saat tampil

adalah salah satu hal yang sangat penting tujuannya tak lain tak bukan untuk

memperindah penampilan. Bagi anggota wanita busana yang dikenakan oleh

Page 78: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

64

Az-Zahro adalah busana berlengan panjang lengkap dengan rok dan jilbab,

tidak lupa juga mereka menggunakan selop atau sepatu dengan warna yang

cocok dengan kostum yang dipakai. Bagi anggota pria, karena anggota pria

bukanlah anggota tetap dari Az-Zahro sehingga kostum yang dipakai bukan

kostum yang tetap sama seperti kostum wanita, melainkan kostum yang

digunakan adalah kostum dengan warna yang menyesuaikan anggota wanita

misalnya anggota wanita memakai kostum berwarna merah maka anggota pria

akan memakai baju misalnya batik dengan warna merah pula.

Gambar 8. Tata busana grup Az-Zahro

(Foto: Grup Az-Zahro, Lebaksiu, Mei 2013)

Page 79: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

65

Gambar 9. Tata busana grup Az-Zahro

(Foto: Grup Az-Zahro, Lebaksiu, Mei 2013)

4.3.1.6 Tata Suara

Tata suara adalah pengaturan yang dilakukan agar suara yang dikeluarkan

hasilnya lebih baik dan enak didengarkan. Alat yang digunakan dapat berupa alat

pengeras suara, pengatur suara dan lain-lainnya.

Tata suara yang digunakan pada saat penyajian kasidah disediakan oleh

panitia acara, biasanya Az-Zahro yang dipentingkan adalah jumlah mikropon

yang cukup banyak serta stand mikroponnya, karena semua alat musik harus

terdengar semuanya karena hampir seluruh alat musik yang digunakan adalah alat

akustik. Satu buah mikropon diletakkan di tengah diantara tiga buah terbang dan

satu diantara tiga buah ketipung, tiga buah mikropon untuk tiga buah gendung,

dan satu buah untuk kecrek dan simbal.

Mixer yang digunakan pun adalah mixer dengan ukuran yang tidak begitu

besar karena tergantung kebutuhan dan budget dari panitia saja, sehingga suara

Page 80: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

66

yang dihasilkan kadang bagus kadang bisa jelek karena kualitas dari mixernya dan

operator soundnya. Tata suara juga digunakan pada saat latihan, untuk saat ini

karena keterbatasan biaya Az-Zahro hanya memakai toa sebagai pengeras suara

vokalis dan keyboard yang dihubungkan dari mikropon menuju sebuah tape

recorder.

Gambar 10. Audio mixer yang digunakan saat acara

(Foto: Fani Nuruz Zaman, Lebaksiu, Mei 2013)

Page 81: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

67

Gambar 11. Toa atau pengeras suara yang digunakan saat latihan

(Foto: Fani Nuruz Zaman, Lebaksiu, Mei 2013)

Gambar 12. Michrophone yang digunakan saat pentas

(Foto: Grup Az-Zahro, Lebaksiu, Mei 2013)

4.3.1.7 Formasi

Page 82: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

68

Formasi adalah tata letak atau posisi pemain dan alat musik yang disusun

demikian rupa untuk kebutuhan panggung maupun keindahan penampilan visual

suatu pertunjukkan.

Keteraturan posisi dalam suatu penampilan menjadi unsur penting

penambah sisi artistik dari pertunjukkan itu sendiri. Begitu pula dengan

penampilan Az-Zahro. Semua personil menghadap ke depan atau arah penonton

dibagi menjadi dua baris, baris pertama paling depan adalah pemain musik kecrek

serta vokalis, sedangkan baris kedua atau paling belakang adalah pemain,

keyboard, rebana, dan kecrek+simbal.Semua pemain di lakukan dengan posisi

duduk dari awal hingga akhir pementasan,kecuali pada MC pembukaan dan

penutup.

KEYBOARD REBANA KECREK +

CYMBAL

Terbang + keplak vokalis ketipung +

keplak

Gambar 13. Formasi di panggung grup Az-Zahro

Page 83: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

69

Gambar 14. Penampilan Az-Zahro

(Foto: Grup Az-Zahro, Lebaksiu, Mei 2013)

4.4 Bentuk Komposisi Kesenian Kasidah Grup Az-Zahro

4.4.1 Aspek Komposisi Musik

4.4.1.1 Ritme

Ritme adalah Dalam kesenian kasidah Az-Zahro ditemukan pada masing-

masing alat musik terbang, ketipung dan keplak serta gendung, kecrek dan simbal

Page 84: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

70

diberikan pola ritme yang berbeda namun pada saat dimainkan bersamaan ritme-

ritme tersebut saling mengisi. Sebagai hiasan pada ritme rebana biasanya

digunakan keyboard sebagai filler dan melodi.

Sebelum memainkan instrumen menggunakan pola yang dibuat, pemain

harus membedakan bunyi dung dan tang pada instrumen karena pola yang dibuat

ditulis dengan tulisan dung (d) dan tang (t) untuk mempermudah dalam

mempelajarinya. Namun dalam kenyataanya bukan ibu-ibu anggota yang membaca

pola tersebut tetapi pelatih yang membaca dan mencontohkan kepada ibu-ibu

kemudian mereka tinggal menirukannya.

Berikut ini merupakan pola ritme yang terdiri dari beberapa alat musik

yang dimainkan secara bersamaan:

1) Terbang

a. Terbang 1 : d · t · t · d t

pola ritme terbang 1 dalam notasi balok:

b. Terbang 2 : d t t ·d · d t

pola ritme terbang 2 dalam notasi balok:

Page 85: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

71

c. Terbang 3 : · · d d t t · t · d

pola ritme terbang 3 dalam notasi balok:

2) Ketipung

a. Ketipung 1 : d t t t t · d t

Pola ketipung 1 dalam notasi balok:

b. Ketipung 2 : t d t t d d

Pola ketipung 2 dalam notasi balok:

c. Ketipung 3 : · t · t · t

Pola ketipung 3 dalam notasi balok:

3) Gendung

Page 86: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

72

Saat vokal

a. Gendung 1 (kecil) : dung

b. Gendung 2 (sedang) : dung dung

c. Gendung 3 ( besar) : dung

Pola Gendung saat vokal dalam notasi balok:

Saat backing vokal

a. Gendung 2 : dung dung

b. Gendung 1 : dung dung

c. Gendung 3 : dung

Pola Gendung saat backing vokal dalam notasi balok:

Page 87: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

73

4) Keplak

a. Keplak 1 : d · t t

Pola keplak 1 dalam notasi balok:

b. Keplak 2 : t t t t t t

Pola keplak 2 dalam notasi balok:

5) kecrek dan simbal

pola kecrek dan simbal dalam notasi balok:

4.4.1.2 Melodi

Melodi yang digunakan pada lagu kasidah menggunakan tangga nada

mayor bisa juga minor dan lagu-lagu tersebut dinyanyikan dalam nada tinggi

Page 88: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

74

sehingga penyanyi harus memiliki abitus suara yang lebar. Lagu-lagu

menggunakan tangga nada minor maupun mayor baik lagu kasidah baik berbahasa

Arab maupun bahasa Indonesia begitu pula lagu pop. Melodi lagunya biasa

diulang-ulang namun untuk mengatasi agar tidak monoton dimasukan filler

melodi dari keyboard maupun alat musik lainnya. Melodi-melodi itu ada yang

dimainkan pada awal lagu baik sebagai intro maupun pengiring saat vokalis

melakukan suluk, kemudian pada saat lagu sebagai isian. Melodi juga dimainkan

saat interlude untuk memberikan kesempatan istirahat kepada vokalis. Alat musik

yang digunakan untuk memainkan melodi adalah keyboard dengan model suara

yang bermacam dan bervariasi.

Melodi lagu kasidah pengantin baru

Page 89: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

75

Melodi filler keyboard lagu salamim baid

4..4.1.3 Harmoni

Harmoni dalam seni kasidah Az-Zahro sendiri tidak hanya ditunjukkan

dengan perpaduan akor-akor dari keyboard dan suara penyanyi, tetapi juga

harmoni ditunjukkan dari keselarasan ritme alat musiknya.

Harmonisasi pada kasidah Az-Zahro ditunjukkan dari keselarasan ritme

yang dimainkan oleh terbang, kenting, keplak dan gendung serta kecrek, karena

alat-alat musik itu dibagi dan memainkan ritme yang berbeda namun pada saat

dimainkan bersamaan akan terdengar paduan ritmis yang harmonis. Dalam

penerapan harmonisasi instrumen para pemain sudah mampu melakukannya akan

tetapi untuk harmonisasi suara hanya dalam lagu tertentu saja dapat dipraktekkan

oleh para vokalis Az-Zahro.

Berikut ini adalah progresi akor yang mencirikan harmoni dari lagu

“Pengantin Baru” yang disajikan dengan satu suara:

Page 90: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

76

Pengantin Baru

Am = do

Lagu : · · · · i · · · VII · · · i · · · VII · · ·

Am G am G

VI · · · i · · · i · · · VII · · · i · · ·

F am am G am

VII · · · VI · · · i · · · VII · · · VI · · ·

G F am G F

i · · · VII · · · VI · · · i · · · i · · ·

Am G F am am

VII · · · VI · · · i · · ·

G F am

Harmonisasi pada kasidah yang ditampilkan oleh grup kasidah Az-Zahro

dapat ditemukan bukan hanya pada harmonisasi akor saja melainkan

menampilkannya dalam pembagian suara satu dan suara dua pada sebuah lagu,

Page 91: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

77

meskipun lagu tersebut bukan lagu kasidah asli melainkan lagu pop religi itu pun

hanya di bagian reff saja. Hal ini terjadi baru pertama kali bagi Az-Zahro.

Biasanya antara vokalis dan backing vokalis semua menggunakan unisono,

sebuah perkembangan yang mencoba ditampilkan Az-Zahro. Lagu pop religi

tersebut adalah lagu milik band Ungu yang berjudul “Dengan NafasMu”. Pada

lagu kasidah lainnya belum bisa diterapkan harmonisasi suara 1 dan 2 ini

dikarenakan vokalis Az-Zahro sudah terbiasa dengan nada-nada yang biasa

mereka nyanyikan sehingga membutuhkan latihan lebih rutin untuk dapat

mewujudkannya.

4.4.1.4 Struktur bentuk lagu

Struktur bentuk lagu adalah hal-hal penting yang menyusun sebuah lagu.

Di bawah ini diuraikan analisa struktur bentuk lagu kasidah berdasarkan sisi

musikologisnya atau berdasarkan unsur-unsur musik yang menyusunnya. Salah

satu lagu kasidah yang akan dianalisa adalah lagu berjudul pengantin baru.

Berikut ini analisa struktur bentuk lagu pengantin baru berdasarkan

musikologisnya:

Page 92: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

78

Page 93: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

79

Lagu kasidah Pengantin baru adalah sebuah lagu yang sudah sangat

dikenal. Lagu ini biasannya diputar dalam acara-acara pernikahan. Lagu ini

dibawakan dalam iringan musik kasidah. Lagu pengantin baru sendiri memilik

makna atau menceritakan tentang kebahagiaan dua orang insan lelaki dan

perempuan yang disatukan dalam satu ikatan pernikahan. Digambarkan kedua

mempelai duduk bersanding, bersenda gurau bagaikan raja dan permaisuri yang

sedang berbahagia. Kemudian setelah menjalani kehidupan pernikahan hendaknya

tinggalkanlah sifat-sifat kekanak-kanakan mencoba untuk bersikap dewasa agar

keluarga yang dibangun damai dan sentosa. Analisis lagu Pengantin Baru

berdasarkan musikologisnya yaitu:

1) Ritme lagu kasidah Pengantin Baru

Irama lagu Pengantin Baru disusun dengan birama 4/4. Kutipan irama lagu

pengantin baru:

Page 94: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

80

2) Melodi lagu Pengantin Baru, menggunakan tangga nada C atau tangga nada

natural. Melodi dapat ditulis dengan notasi angka maupun notasi balok berikut

contohnya di bawah ini:

2.1 Melodi pengantin baru dalam notasi angka

Pengantin Baru

4/4

· 3 3 3 3 2 1 2 1 2 3 · · 3 3 4 5 4 3 6 5 4 3 · · 3 3 3 3 2 1 2 1 2

Du hai se nangnya pe ngantin ba ru duduk bersanding ber senda gu

rau du hai se nangnya pengantin ba

3 · · 3 3 4 5 4 3 6 5 4 3 · · 7 7 6 5 6 · 3 4 5 6 5 4 37 7 6 5 6 · 3

Ru du dukbersandingber senda gu rau ba gai kan ra ja dan per

mai su - ri lembutse nyummu ba

4 5 6 5 4 3 · 3 3 2 2 1 6 2 3 4 5 4 6 5 4 3· · ·

Gaikan bi da da ri duhai se nang nya menja di pe ngantin ba -

ru

Page 95: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

81

2.2 Melodi pengantin baru dalam notasi balok

3) Harmoni pada lagu Pengantin Baru

Keterpaduan beberapa nada membentuk akor dari lagu kasidah Pengantin Baru

adalah harmoni yang dapat ditemukan pada lagu tersebut. Akor-akor yang

menyusun lagu Pengantin Baru yaitu :

Pengantin Baru

Am = do

Lagu : · · · · i · · · VII · · · i · · · VII · · ·

Am G am G

Page 96: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

82

VI · · · i · · · i · · · VII · · · i · · ·

F am am G am

VII · · · VI · · · i · · · VII · · · VI · · ·

G F am G F

i · · · VII · · · VI · · · i · · · i · · ·

Am G F am am

VII · · · VI · · · i · · ·

G F am

Lagu di atas menggunakan tangga nada do=C, tetapi dalam kenyataanya nada

dasar dari lagu tersebut bisa dirubah sesuai dengan kenyamanan vokalisnya

saat menyanyikannya.

4) Struktur Bentuk lagu Pengantin Baru

Analisa struktur bentuk lagunya :

A a

· 3 3 3 3 2 1 2 1 2 3 · · 3 3 4 5 4 3 6 5 4 3 · · ·

Du hai se nangnya pengantin baru, du duk berdu a bersenda gu

rau 2X

x

· 7 7 6 5 6 · 3 4 5 6 5 4 37 7 6 5 6 · 3 4 5 6 5 4 3 ·

Bagaikan ra ja dan permaisu ri lembut senyummu

bagaikan bi dada ri

Page 97: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

83

B

b y

3 3 2 2 1 6 2 34 5 4 6 5 3 · · ·

Duhaisenangnya menja di pe ngan tin ba ru

a

A ·6 56 7 6 55 34 5 · ·6 56 7 6 55 34 5 ·

Di saat kau berbulan ma du, tinggalkan lahmasa remaja mu

X

·2 34 5 43 6 54 6 · ·2 34 5 43 6 54 6 · · ·

A garkelak engkau baha gia, hidup aman damai dan sentosa

Ket :

a = pertanyaan kalimat A

x = Jawaban kalimat A

b = pertanyaan kalimat B

y = Jawaban kalimat B

Page 98: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

84

Lagu pengantin baru di atas termasuk ke dalam bentuk lagu 3 bagian

dengan pola : A(a x) B(b y) A(ax).

5) Tempo yang digunakan pada lagu Pengantin Baru yaitu tempo yang agak

cepat yaitu MM= 82. Lagu Pengantin Baru bersifat ceria dan bahagia

sehingga lebih cocok jika dimainkan dalam tempo yang agak cepat.

4.4.1.5 Syair

Syair yang terdapat dalam lagu-lagu kasidah biasanya berupa sholawat atau

lagu dengan syair bahasa Arab namun tidak jarang pula syair dengan bahasa

indonesia bahkan sekarang lagu-lagu pop religi Indonesia pun dapat dibawakan.

Lagu-lagu yang dibawakan syairnya biasanya memiliki makna nasehat atau syiar-

syiar agama, cinta pun bisa. Adapun lagu-lagu yang dinyanyikan antara lain,

Salamim Baid, Mayulzalgat, Alfa sholallah, Ya Rasulullah, Makadir, Bismillah,

Sholawat Badar, Ya Badrotim (bahasa Arab), Pengantin Baru, Robbi, Tobat

Maksiat, Dengan NafasMu, Perdamaian (bahasa Indonesia) dan lain-lainnya.

Di bawah ini syair lagu kasidah dengan bahasa Indonesia berjudul

“Pengantin Baru“:

Page 99: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

85

Page 100: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

86

Syair lagu Pengantin Baru

Selain lagu-lagu kasidah di atas, untuk mengatasi kejenuhan pada penonton

dan sebagaai variasi lagu dari Az-Zahro. Az-Zahro menampilkan lagu-lagu dengan

jenis di luar kasidah asli yaitu lagu pop religi, selain lebih menyegarkan untuk

didengar, penonton pun dapat ikut menyanyikan karena faktor lagu yang terkenal,

lagu ini pun dapat dicerna oleh semua kalangan. Az-Zahro menampilkan lagu di

luar kebiasaan mereka juga tidak lain untuk menunjukkan kepada masyarakat

bahwa Az-Zahro dapat menampilkan lagu dengan jenis apapun dan kasidah itu

tidak ketinggalan zaman, dengan ini mereka dapat memenuhi permintaan pasar

yang menuntut sebuah grup dapat fleksibel memainkan lagu dengan jenis apapun,

karena terkadang penonton meminta mereka memainkan lagu di luar yang sudah

mereka siapkan.

Salah satu lagu pop religi yang sering ditampilkan Az-Zahro berjudul

“Dengan Nafas-Mu“:

Page 101: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

87

Dengan NafasMu

Page 102: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

88

Page 103: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

89

Syair lagu Ya Badrotim

Page 104: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

90

4.4.1.6 tempo

Dari awal lagu sampai akhir lagu biasanya lagu kasidah dimainkan dalam

tempo yang sedang dan cepat. Jarang sekali bahkan mungkin tidak ada lagu

kasidah dengan tempo yang lambat yang dimainkan Az-Zahro karena lagu-lagu

kasidah kebanyakan memilki makna ajakan atau seruan dakwah islam mungkin

dengan tempo yang sedang atau cepat makna tersebut lebih cepat atau mudah

tersampaikan kepada pendengar. Selain itu dengan tempo cepat lagu-lagu kasidah

yang bertemakan kebahagiaan lebih terasa semangat dan cerianya.

4.4.1.7 Dinamik

Dalam lagu-lagu kasidah dinamika tercipta dari syair lagu misalnya pada

lagu yang berbahasa Arab kata yang bertasydit akan mendapat tekanan lebih kuat,

selebihnya adalah kelebihan dari penyanyinya membawakan lagu tersebut.

Dinamika juga dapat dilihat dari penyanyi saat mendendangkan suluk lagu.

Dinamika pada lagu kasidah akan terlihat misalnya pada reff lagu tersebut

nadanya semakin tinggi dan terkadang penyanyi akan menyanyikan pada bagian

itu dengan lebih bertenaga atau keras kemudian pada akhir lagu penyanyi Az-

Zahro akan mengulang satu baris lagu pada bait pertama namun dilambatkan atau

dikenakan Rit.

4.4.1.8 Ekspresi

Page 105: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

91

Dalam seni kasidah lagu-lagu tersebut diekspresikan oleh penyanyi dengan

gerak tangan, bahasa tubuh, mimik wajah, gerakan badan serta dinamika menyanyi

dari vokalisnya. Pemain musik Az-Zahro juga dituntut untuk berekspresi sebagai

nilai tambahan agar pada saat penampilan terlihat ceria. Ekspresi yang ditunjukkan

oleh para pemain musik adalah khusus untuk penabuh rebana dan ketipung mereka

diberi kehormatan untuk melakukan gerakan atau koreografi sambil memainkan

keplak dengan posisi duduk sambil menggerakan tangan dan saling bergantian.

Ekspresi sangat penting dalam sebuah penampilan, ekspresi dapat dijadikan

sebagai media penyampaian lagu kepada penonton apalagi bila musik atau lagunya

ceria atau bahagia penonton pun akan terbawa asyik dan bahagia saat menikmati

penampilannya. Sebaliknya jika lagu yang ditampilkan mendayu-dayu atau dengan

tempo sedang penonton dapat menikmatinya dengan nyaman. Di bawah ini

ditampilkan gambar ekspresi dari vokalis atau penyanyi dan pemain musik Az-

Zahro.

Gambar 15. Ekspresi penyanyi grup kasidah Az-Zahro

Page 106: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

92

(Foto: Grup Az-Zahro,Lebaksiu, mei 2013)

Gambar 16. Ekspresi gerak pemain musik grup kasidah Az-Zahro

(Foto: Grup Az-Zahro, Lebaksiu, mei 2013)

4.4.1.9 Instrumen

Instrumen musik yang digunakan oleh Az-Zahro dalam penampilannya

adalah 3 buah terbang, 3 buah ketipung, 4 buah keplak, 3 buah gendung, 2 buah

kecrek, 1 buah kecrek+cymbal, dan 1 buah keyboard.

4.4.1.9.1 Terbang

Page 107: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

93

Gambar 17. alat musik terbang grup Az-Zahro

(Foto: Fani Nuruz Zaman, Lebaksiu, mei 2013)

Terbang adalah sebuah alat musik berbentuk bundar dan pipih terbuat dari

kulit yang dikencangkan pada bingkai bundar dari kayu dan dipaku serta di

sampingnya dipasang logam kuningan atau disebut genjring. Terbang memiliki

berbagai macam ukuran dari yang kecil, sedang sampai yang besar. Terbang

sedang biasanya memiliki ukuran diameter antara 20-40 cm. Fungsi terbang dalam

musik kasidah adalah sebagai iringan. Terbang memainkan perannya saat

memasuki bagian reff dan bergantian dengan ketipung. Dalam memainkannya

terbang menimbulkan dua suara yaitu dung dan tang, untuk mendapatkan bunyi

“dung” pukul bagian tengah dari terbang sedangkan untuk mendapatkan bunyi

“tang” pukul bagian pinggir dari terbang. Dalam Az-Zahro ada 3 buah terbang

yang dimainkan oleh 3 orang pemain. Dibawah ini pola permainan dari terbang :

1) Terbang 1 : d · t · t · d t

Page 108: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

94

2) Terbang 2 : d t t ·d · d t

3) Terbang 3 : · · d d t t · t · d t

Cara memegang terbang pertama tangan kiri yang memegang setinggi dada,

jempol tangan kiri masuk kedalam lubang terbang dan empat jari lainnya menjepit

bagian depan terbang atau sebaliknya apabila pemain kidal. Di bawah ini gambar

cara memegang terbang Az-Zahro:

Gambar 18. Cara memegang terbang

(depan)

(Foto: Fani Nuruz Zaman, Lebaksiu, mei

2013)

Gambar 19. Cara memegang terbang

(belakang)

(Foto: Fani Nuruz Zaman, Lebaksiu

mei 2013)

Page 109: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

95

4.4.1.9.2 Ketipung

Gambar 20. Alat musik ketipung grup Az-Zahro

(Foto: Fani Nuruz Zaman, Lebaksiu, mei 2013)

Ketipung adalah alat musik membranophone berbentuk silinder,

bentuknya sama dengan terbang hanya lebih tinggi. Diameternya sekitar 30 cm di

Page 110: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

96

sampingnya terdapat besi seperti kuping berfungsi sebagai pegangan. Ketipung

juga berperan sebagai iringan lagu kasidah pada saat awal lagu serta memliki

pembagian peran dengan terbang. Dalam Az-Zahro ada 3 orang pemain yang

memainkan 3 buah ketipung.

Cara memegang ketipung yaitu, ketipung diletakkan di atas paha sebelah

kiri kemudian tangan kiri memeluk badan ketipung atau berpegangan pada kuping

ketipung dan yang menabuh tangan kanan atau sebaliknya apabila pemain kidal.

Berikut ini gambar cara memegang ketipung Az-Zahro:

Gambar 21. Cara memegang ketipung

(depan)

(Foto: Fani Nuruz Zaman, Lebaksiu, mei

2013)

Gambar 22. Cara memegang ketipung

(samping)

(Foto: Fani Nuruz Zaman, Lebaksiu, mei

2013)

Di bawah ini contoh pola permainan ketipung yang dimainkan Az-Zahro:

1) Ketipung 1 : d tt t t · d t

Page 111: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

97

2) Ketipung 2 : t d t t d d

3) Ketipung 3 : · t · t · t

4.4.1.9.3 Keplak

Keplak adalah alat musik yang bisa dikatakan terbang mini tanpa genjring

yang bunyinya lebih ringan “pak.. pak…“ genjring ini berperan sebagai filler saat

terbang diam dan kenting berbunyi maupun sebaliknya. Para Pemain biasanya

memainkan keplak sambil menari secara bergiliran. Ada 6 buah keplak yang

dimainkan oleh 6 pemain yaitu 3 pemain terbang dan 3 pemain ketipung. Pada

saat terbang berbunyi maka pemain ketipung akan memainkan keplak begitu

sebaliknya.

Berikut pola permainan keplak :

1) Keplak 1 : p · p p

2) Keplak 2 : p p p p p p

Page 112: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

98

Gambar 23. Alat musik keplak grup Az-Zahro

(Foto: Fani Nuruz Zaman, Lebaksiu, Mei 2013)

Cara memegang keplak pada dasarnya sama dengan memegang terbang

tetapi dengan ukuran lebih kecil. Namun pada bagian belakang jempol tangan kiri

tidak masuk ke dalam lubang. Pada keplak yang memegang adalah tangan kanan

dan yang memukul tangan kiri hal ini dimaksudkan agar tangan kanan tidak

terlalu lelah memukul sehingga gantian tangan kiri yang memukul, untuk lebih

jelasnya lihat gambar di bawah ini :

Gambar 24. Cara memegang keplak

(depan)

(Foto: Fani Nuruz Zaman, Lebaksiu, mei

2013)

Gambar 25. Cara memegang

keplak (belakang)

(Foto: Fani Nuruz Zaman, Lebaksiu,

mei 2013)

Page 113: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

99

4.4.1.9.4 Gendung

Gambar 26. Alat musik Gendung grup Az-Zahro

(Foto: Fani Nuruz Zaman, Lebaksiu, Mei 2013)

Gendung adalah sejenis terbang besar tanpa genjring, gendung juga terbuat

dari membran kulit. untuk memainkannya menggunakan pemukul khusus.

Gendung diletakkan di sebuah rangka besi yang disesuaikan dengan ukuran

gendung, karena gendung ada tiga buah dengan ukuran dan bunyi yang berbeda

dimainkan oleh 1 orang pemain. Gendung berperan sebagai penjaga tempo dan

dimainkan dari awal sampai akhir lagu.

Gendung memainkan pola yang berbeda saat vokalis utama yang

menyanyi dan pada saat backing vokal yang menyanyi. Alat musik gendung

memiliki pola permainan sebagai berikut :

Page 114: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

100

1. Saat vokal

1) Gendung 1 (kecil) : dung

2) Gendung 2 (sedang) : dung dung

3) Gendung 3 ( besar) : dung

Pola permainan Gendung dalam notasi balok:

2. Saat backing vokal

1) Gendung 2 : dung dung

2) Gendung 1 : dung dung

3) Gendung 3 : dung

Pola permainan Gendung dalam notasi balok:

Pemain musik memainkan gendung dalam posisi berdiri dan memukulnya

dengan kedua tangan. Di bawah ini gambar pemain saat memainkan gendung:

Page 115: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

101

Gambar 27. Pemain memainkan Gendung grup Az-Zahro

(Foto: Fani Nuruz Zaman, Lebaksiu, Mei 2013)

4.4.1.9.5 Simbal dan kecrek

Simbal adalah alat musik yang memainkanya dengan cara dipukul, simbal

terbuat dari logam kuningan, sedangkan kecrek adalah alat musik biasanya terbuat

dari bahan atom dan logem kuningan genjring. Dipukul dengan pemukul khusus.

Kecrek berperan sebagai iringan. Biasanya dimainkan sebagai penentu awal

tempo lagu dan dimainkan oleh 1 orang. Kecrek dimainkan dari awal sampai akhir

lagu sedangkan simbal dimainkan pada saat penanda masuk bagian lagu satu ke

bagian lainnya.

Page 116: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

102

Gambar 28. Alat musik simbal dan kecrek grup Az-Zahro

(Foto: Fani Nuruz Zaman, Lebaksiu, mei 2013)

Pola permainan dari alat musik kecrek dan simbal dalam notasi balok:

Page 117: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

103

Gambar 29. Pemukul alat musik simbal dan kecrek grup Az-Zahro

(Foto: Fani Nuruz Zaman, Lebaksiu, mei 2012)

4.4.1.9.6 Keyboard

Keyboard dalam kesenian kasidah berperan sebagai melodi dan filler atau

isian lagu. Biasanya keyboard dimainkan dalam mode string dan piano bisa juga

yang lainnya. Pada lagu kasidah berbahasa Arab, vokalis akan mendendangkan

suluk dan di sinilah keyboard dengan mode string mengisi dengan filler-filler.

Pada saat masuk lagu keyboard akan dimainkan sebagai iringan dengan

permainan akord saja, kemudian saat interlude keyboard akan memainkan melodi-

melodi sebelum masuk bagian selanjutnya. Pemain keyboard dalam grup Az-

Zahro bukanlah pemain tetap, bisa berganti-ganti sesuai keinginan Az-Zahro.

Page 118: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

104

Gambar 30. Alat musik keyboard grup Az-Zahro

(Foto: Fani Nuruz Zaman, Lebaksiu, mei 2013)

Berikut contoh melodi dari salah satu lagu kasidah berjudul “Salamim

Baid”:

Melodi isian keyboard lagu salamim baid

Masih banyak lagi contoh-contoh melodi yang dimainkan oleh

keyboard, dan ketika bagian melodi itu belum dimainkan keyboard berperan

Page 119: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

105

mengiringi lagu dengan rhythm. Pola permainan rythmnya berbeda tergantung

orang yang memainkan keyboard.

Melodi intro pada lagu dengan nafasmu

4.4.1.10 Aransemen

Lagu-lagu yang dibawakan dalam kesenian kasidah biasanya berisi syair-

syair sholawat, namun seiring berkembangnya zaman lagu-lagu yang dinyanyikan

pun beragam seperti lagu perdamaian, pengantin baru, atau sholawat yang

disajikan dengan melodi lagu populer lainnya. Lagu-lagu tersebut disajikan dalam

aransemen musik yang ringan dan modern diharapkan mampu menarik

pendengarnya. Contohnya lagu “ Salamim Baid “ yang menggunakan melodi dari

lagu dangdut “Kumbang-kumbang di Taman“ atau lagu pop religi yang dimainkan

secara kasidah dan lain-lainnya.

Page 120: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

106

Di bawah ini adalah aransemen kasidah Az-Zahro pada lagu pop religi

“Dengan NafasMu”.

Dengan Nafasmu

Do= C Ungu

Page 121: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

107

Page 122: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

108

Page 123: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

109

Aransemen lagu dengan Nafas

Page 124: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

cx

cx

BAB 5

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memberikan kesimpulan bahwa

kesenian kasidah grup Az-Zahro adalah salah satu bentuk kesenian yang ada di Desa

Lebaksiu Kidul Kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal. Kesenian kasidah ini

merupakan grup kesenian kasidah satu-satunya yang dimiliki oleh Desa Lebaksiu.

Grup ini beranggotakan 11 orang wanita dan 1 laki-laki.

Bentuk kesenian kasidah grup Az-Zahro dikaji dari segi musikologisnya,

maksudnya dilihat dari unsur-unsur musik yang membentuknya baik dari segi bentuk

penyajiannya maupun bentuk komposisinya. Az-Zahro dilihat dari bentuk

penyajiannya yaitu hal-hal yang membuat sebuah sajian menjadi menarik untuk

dinikmati meliputi urutan sajian yang terdiri dari 3 bagian awal, tengah, dan akhir

yang dipandu oleh MC yang tak lain adalah anggota grup. Tata panggung yang sering

digunakan Az-Zahro saat pentas adalah panggung Outdoor dengan ukuran 4m x 6m.

Tata rias yang diaplikasikan adalah tata rias korektif untuk keindahan. Tata lampu

yang digunakan saat pentas adalah lampu flood yang ditambah dengan lampu biasa.

Tata busana yang dipakai adalah busana yang telah dibuat sesuai konsep dengan

Page 125: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

cxi

cxi

warna-warna yang cerah dan menarik. Tata suara digunakan baik pada saat latihan

menggunakan alat pengeras suara toa dan saat pentas berupa mixer dan satu set sound

system yang disediakan panitia. Formasi dari Az-Zahro saat pentas adalah vokalis di

barisan paling depan, diikuti di belakangnya pemain terbang dan ketipung serta yang

di barisan paling akhir adalah pemain, gendung, keyboard, dan kecrek simbal.

Az-Zahro dikaji dari bentuk komposisinya yaitu hal-hal yang membentuk

sebuah komposisi musik meliputi ritme, melodi, harmoni, struktur bentuk lagu, syair,

tempo, dinamik, ekspresi, instrumen dan aransemen, yang pertama adalah ritme. Pola

ritme ditemukan di semua alat musik yang digunakan Az-Zahro tetapi dikhususkan

pada alat musik pokoknya yaitu terbang, ketipung, gendung, keplak, serta kecrek dan

simbal yang dibuat berbeda satu sama lain namun terdengar harmonis. Kedua adalah

melodi, melodi dipakai sebagai filler lagu yang dimainkan oleh keyboard. Harmoni

pada lagu kasidah yang dimainkan oleh Az-Zahro ditemukan pada perpaduan akor

dan pembagian suara satu dan dua pada salah satu lagu yang ditampilkan. Struktur

bentuk lagu salah satu lagu kasidah yang dianalisa memiliki bentuk lagu tiga bagian

yaitu A(a x), B (b y), A(a x). Syair lagu yang dimainkan bukan hanya syair lagu

kasidah dengan bahasa Arab atau sholawat saja tetapi juga lagu kasidah dan pop

religi berbahasa Indonesia. Tempo yang dimainkan Az-Zahro saat menampilkan lagu

kasidah umumnya cepat dan sedang. Dinamika pada lagu kasidah Az-Zahro sangat

bergantung pada kemampuan vokalis membawakan lagu di samping aransemen

dinamika lagu itu sendiri. Ekspresi dari grup Kasidah Az-Zahro ditemukan pada

Page 126: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

cxii

cxii

vokalis saat membawakan lagu tidak ketinggalan pula ekspresi dari pemain terutama

yang melakukan koreografi. Instrumen yang digunakan oleh Az-Zahro adalah

terbang, gendung, ketipung, keplak, kecrek dan simbal ditambah dengan alat musik

modern berupa keyboard. Aransemen yang dilakukan Az-Zahro pada lagu-lagu yang

akan dibawakannya dibuat dengan aransemen musik yang ringan dan modern dengan

harapan dapat lebih mampu menari para pendengarnya.

5.2 Saran

` Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat diberikan oleh penulis kepada

grup Kasidah Az-Zahro untuk menambah lagi kreativitas dalam berkarnya misalnya

mencoba pola ritme baru pada alat musik untuk menciptakan variasi lagu dan

aransemen yang berbeda sehingga tidak monoton, dan menghasilkan koreografi baru

serta penambahan referensi lagu sehingga memunculkan keinginan untuk para

generasi penerus untuk meneruskan kesenian ini.

Page 127: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

cxiii

cxiii

DAFTAR PUSTAKA

Aesijah, siti. 2011. Musik kotekan : Ekspresi Estetik Masyarakat Desa Ledok Di

Kecamatan Sambong Kabupaten Blora. Tesis pada program Pasca

Sarjana Program Studi Pendidikan Seni Universitas Negeri Semarang.

Agam, Rameli. 2008. Menulis Proposal. Yogyakarta: Familia.

Alwi, Hasan. 1995. Kamus besar bahasa indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Anwar, Dessy. 2001. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Karya Abditama.

Bastomi, Suwija. 1992. Apresiasi Kesenian Tradisional. Semarang: IKIP Semarang

Press. Basuki, Sugeng dkk. 1980. Seni Musik untuk SMA (sikma). Solo:

Tiga Serangkai.

Bouvier, Helene. 2002. Lebur: Seni Musik dan Pertunjukan Dalam Masyarakat

Madura. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Cahyono, Agus. Seni Pertunjukan Arak-arakan dalam Upacara Tradisional

Dugdheran di Kota Semarang, dalam Harmonia volume VII No. 3 /

September – Desember 2006, halaman 67-77. Semarang: Sendratasik

UNNES.

Page 128: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

cxiv

cxiv

Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:

Balai Pustaka.

__________________________. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga.

Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

__________________________. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi

Keempat. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Furchan, Arief. 2007. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka

Belajar.

_____. 2009. Handout Materi Pembelajaran: Kajian Seni Pertunjukan. Semarang.

Universitas Negeri Semarang.

Jamalus. 1981. Musik 4. Jakarta: Titik Terang.

Joseph, Wagiman. 2004. Teori Musik 1. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2002. Jakarta: Balai Pustaka.

Khisbiyah, Yayah. 2003. Sinergi Agama & Budaya Lokal. Surakarta:

Muhammadiyah University Press.

Koastka, Stefan & Dorothy Phayne. 1984. Tonal Harmony with an Introduction to

twentieth Century Music. New York: Alferd A. Knopf.

Page 129: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

cxv

cxv

Koentjaraningrat, 1990. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama.

Komarudin, 2002. Kamus Istilah Karya Tulis Ilmiah. Jakarta: Bumi Aksara.

Moloeng, J Lexy. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Muhtar. 2010. Bentuk dan Fungsi Pertunjukan Musik Kasidah Modern “ Eliksda “ di

Desa Getas Kec. Singirojo Kab. Kendal. Skripsi. Universitas Negeri

Semarang.

Negara, Insani Yodha. 2009. Bentuk dan Pertunjukan Musik Terbang Kencer dalam

Arak-Arakan Temanten Tebu di Desa Pangkah Kec.Pangkah Kab. Tegal.

Skripsi. Universits Negeri Semarang.

Pendidikan Seni. Semarang: UNNES PRESS. Susetyo, Bagus. 2009. Kajian Seni

Pertunjukan. Buku Ajar. Semarang: PSDTM.

Poerwadaminta, W.J.S. 2002. Kamus Umun Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka.

Racman, Abdul. 2007. Musik Tradisional Thong-thong Lek di Desa Tanjung Sari

Rembang. Harmonia. XLII: 72.

Raharjo, Eko. 2007. Musik Sebagai Media Terapi. Harmonia. XLII: 11.

Page 130: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

cxvi

cxvi

Simms, Bryan R. 1993. The Art of Music An Introduction. New York : Harper

College Publisher.

Sinaga, Syahrul Syah. 2001. Akulturasi Kesenian Rebana di Semarang Harmonia

Vol.2 No. 3 Tahun 2001. Semarang: SENDRATASIK.

Soedarsono, R.M. 1998. Seni Pertunjukan Indonesia di Era Globalisasi. Jakarta:

Depdikbud.

______________ . 2003. Seni Pertunjukan dari Perspektif Politik, Sosial, dan

Ekonomi . Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Soewito, 1996. Teknik Termudah Belajar Olah Vokal.. Jakarta: Titik Terang.

Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif,

dan R&D) . Bandung: Alfabeta.

Sumaryanto, F. Totok, 2007. Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif dalam Penelitian

Pendidikan Seni. Semarang: UNNES Press

Sumaryanto, F. Totok. 2010. Metodologi Penelitian 2. Semarang: Jurusan Pendidikan

Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Seni UNNES, Kementrian Pendidikan

Nasional.

Susanti, Arumsari Fajar. 2009. Bentuk Pertunjukan Kesenian Rebana Grup Asyifa di

Dusun Desa Kaliwuluh Kec. Kepil Kab. Wonosobo. Skripsi. Universitas

Page 131: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

cxvii

cxvii

Negeri Semarang.

Susetyo, Bagus. 2005. Perubahan Musik Rebana Menjadi Kasidah Modern di

Semarang sebagai Satu Proses Dekulturasi dalam Musik Indonesia. Harmonia

VI. 2: 47.

Susetyo, Bagus. 2009. Handout Materi Pembelajaran: Kajian Seni Pertunjukan.

Semarang. Unnes Press: Pustaka Belajar.

Yeniningsih, Taat Kurnita. Nilai-nilai Budaya dalam Kesenian Tutur Pmtoh, dalam

Harmonia Volume VIII No. 2 / Mei – Agustus 2007, halaman 214224.

Semarang: Sendratasik UNNES.

www.id.wikipedia.org diunduh tanggal 4 Maret 2013.

www.crayonpedia.org diunduh tanggal 4 Maret 2013

Page 132: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

cxviii

cxviii

Page 133: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

cxix

cxix

Page 134: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

cxx

cxx

Page 135: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

cxxi

cxxi

Page 136: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

cxxii

cxxii

Page 137: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

cxxiii

cxxiii

Page 138: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

cxxiv

cxxiv

INSTRUMEN PENELITIAN

A. PEDOMAN OBSERVASI

Dalam penelitian grup kasidah Az-Zahro, peneliti melakukan

observasi dengan pembatasan:

1. Desa Lebaksiu Kidul sebagai lokasi grup kasidah Az-Zahro.

2. Keanggotaan grup kasudah Az-Zahro, meliputi manajemen personalia,

keuangan, dan struktur organisasi.

3. Asal usul berdirinya grup kasidah Az-zahro.

4. Kajian musikologis kesenian kasidah grup Az-Zahro dilihat dari bentuk

komposisi musiknya, meliputi irama/ritme, melodi, harmoni,

bentuk/struktur lagu, syair, tempo, dinamik, ekspresi, instrumen, dan

aransemen.

5. Kajian musikologis kesenian kasidah grup Az-Zahro dilihat dari bentuk

penyajiannya, meliputi urutan penyajiannya, tata panggung, tat rias, tata

busana, tata suara, tata lampu, dan formasi.

B. WAWANCARA

Adapun jenis wawancara yang akan peneliti gunakan adalah

wawancara dengan pendekatan petunjuk umum wawancara dimana jenis

wawancara ini mengharuskan pewawancara membuat kerangka dan garis

besar pokok-pokok yang ditanyakan dalam proses wawancara. Di bawah ini

Page 139: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

cxxv

cxxv

peneliti menuliskan garis-garis yang akan di tanyakan kepada beberapa nara

sumber.

a. Pembina/pelatih dari grup kasidah

1. Sejarah berdirinya grup kasidah.

2. Tujuan didirikannya grup kasidah.

3. Perkembangan grup kasidah dari awal berdiri hingga sekarang.

4. Manfaat apa yang dapat di ambil dari keberadaan grup kasidah.

5. Bagaimamna metode pelatihan para anggota yang notabenya awam

terhadap musik.

6. Bentuk komposisi lagu kasidah.

7. Bentuk penyajian kasidah.

8. Kendala apa yang di temui seiring berjalannya grup kasidah.

9. Harapan untuk masa depan grup kasidah dan kesenian kasidah.

b. Ketua grup kasidah.

1. Sejarah berdirinya grup kasidah.

2. Tujuan dari didirikannya grup kasidah.

3. Manajemen latihan untuk anggota grup kasidah.

4. Bentuk komposisi lagu kasidah.

5. Bentuk penyajian kasidah.

6. Perkembangan grup kasidah dari awal berdiri hingga sekarang.

Page 140: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

cxxvi

cxxvi

7. Manfaat apa yang dapat di ambil dari keberadaan grup kasidah.

8. Kendala apa yang di temui seiring berjalannya grup kasidah.

9. Harapan untuk masa depan grup kasidah dan kesenian kasidah.

c. Anggota grup kasidah.

1. Tujuan mengikuti grup kasidah.

2. Proses latian yang diikuti.

3. Manfaat apa yang di peroleh sejak tergabung dalam grup kasidah.

4. Kendala apa yang di alami sejak bergabung dengan grup kasidah.

5. Harapan untuk masa depan grup kasidah dan kesenian kasidah.

d. Pejabat desa.

1. Pendapat atas keberadaan grup kasidah.

2. Bagaimana pengaruh grup kasidah bagi desa.

3. Harapan untuk masa depan grup kasidah dan kesenian kasidah.

e. Anggota keluarga.

1. Pendapat mengenai partisipasi ibunya dalam sebuah grup kasidah.

2. Pernahkah menyaksikan pertunjukan kasidah yang diikuti oleh ibu

anda.

3. Harapan untuk masa depan grup kasidah dan kesenian kasidah.

Page 141: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

cxxvii

cxxvii

C. STUDI DOKUMENTASI

Peneliti melakukan studi dokumentasi meliputi, antara lain:

1. Data statistik Desa Lebaksiu Kidul menurut usia dan jenis kelamin.

2. Mata pencaharian penduduk Desa Lebaksiu Kidul.

3. Kehidupan keagamaan penduduk Desa Lebaksiu Kidul.

4. Foto-foto yang berkaitan dengan kesenian kasidah grup Az-Zahro di

Desa Lebaksiu Kidul kecamatan Lebaksiu kabupaten Tegal.

LEMBAR CATATAN LAPANGAN

Catatan Lapangan No. 1

Kesenian Kasidah grup Az-Zahro di Desa Lebaksiu kidul, Kecamatan Lebaksiu,

Kabupaten Tegal. Pengamatan Tgl. 13 juni 2013, Jam 17.30 – 21.00.

Latihan sebelum Pementasan

Hari ini Az-Zahro akan melakukan latihan untuk pementasan tanggal 20 juni

2013 untuk mengisi acara hiburan pengajian dan tasyakuran nikah di Desa Lebaksiu

Kidul. Latihan dilakukan di rumah salah satu anggota Az-Zahro. Dipimpin oleh

pelatiih Bapak H.Maskun Riziq Az-Zahro menyiapkan alat musik dan Ibu.Maryam

selaku ketua menyiapkan materi lagu yang akan ditampilkan. Latihan ini di lakukan

untuk mengecek kemampuan para pemain musik terhadap lagu yang akan dimainkan.

Page 142: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

cxxviii

cxxviii

Pertama mereka akan memantapkan bagian musiknya setelah itu baru akan melatih

dengan gerakan yang suda disiapkan.

Tanggapan Pengamat :

Latihan yang dilakukan merupakan latihan awal untuk pementasan bertujuan untuk

menyipkan lagu-lagu sambil mengecek kesiapan para pemain.

LEMBAR CATATAN LAPANGAN

Catatan Lapangan No. 2

Kesenian Kasidah grup Az-Zahro di Desa Lebaksiu kidul, Kecamatan Lebaksiu,

Kabupaten Tegal. Pengamatan Tgl. 13 juni 2013, Jam 17.30 – 21.00.

Gladi Bersih sebelum Pementasan

Malam ini adalah malam pementasan, latihan terakhir sekaligus gladi bersih di

lakukan Az-Zahro. Latihan masih di lakukan di rumah salah satu annggota. Latihan

ini bermaksud untuk memantapkam para pemain musik, pemantapan lagu yang akan

di bawakan, membicarakan kostum yang akan di kenakan dan kepastian

keberangkatan menuju tempat pementasan. Para pemain menempati posisi yang telah

di sajikan seolah-olah berada di panggung pementasan. Kemudian mereka latihan

Page 143: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

cxxix

cxxix

sesuai dengan urutan lagu yang sudah disusun sambil mempraktekan gerakan. Setelah

latihan para Ibu berkumpul membahas kostum yan akan di kenakan dan

keberangkatn.

Tanggapan Pengamat :

Sore ini semua sudah siap baik dari segi musik, koreografi dan kostum yang akan di

kenakan. Az-Zahro akan tampil malam ini pikul 20.00 di sebuah cara hajatan di Desa

Lebaksiu Kidul.

TRANSKRIP WAWANCARA

Responden: Bpk. Edi Martoto, Kepala desa Lebaksiu Kidul.

Daftar pertanyaan:

1. Apakah bapak mengetahui bahwa di desa Bapak ini terdapat grup Kasidah?

Jawaban: ya, saya tahu ada satu grup namanya Az-Zahro.

2. Bagaimana tanggapan bapak mengenai keberadaan dari grup kasida Az-Zahro?

Jawaban: menurut saya bagus sekali dan sangat positif sekali sebagai sarana

kegiatan warga desa Lebaksiu.

3. Apakah keberadaan grup kasidah ini memiliki pengaruh terhadap desa?

Jawaban: tentu saja, Qatrun Nada kan sering ikut lomba kasidah baik kecamatan

maupun kabupaten Tegal dan dapat nomor atau juara otomatis membanggakan

desa Lebaksiu dan memajukan desa Lebaksiu khususnya bidang kesenian. Selain

itu karena Az-Zahro ditanggap bukan hanya di desa Lebaksiu saja sekaligus

membawa desa Lebaksiu lebih terkenal.

4. Apakah bapak mengetahui prestasi yang pernah diraih oleh Az-Zahro?

Page 144: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

cxxx

cxxx

Jawaban: kalau tingkat kecamatan Taman, setahu saya Az-Zahro selalu juara 1

tapi kalau tingkat kabupaten terakhir tahun 2011 dapat juara III.

5. Apakah bapak pernah menyaksikan penampilan Az-Zahro ? kemudian bagaimana

menurut bapak setelah menyaksikan penampilan Az-Zahro?

6. Jawabana: ooh saya sering, misalnya ada hajatan saya diundang dan kebetulan

yang menjadi pengisi acara adalah Az-Zahro. Menurut saya sudah bagus namun

masih kurang kompak dalam penampilannya.

7. Harapan untuk Az-Zahro ke depannya apa pak?

Jawaban: untuk kedepannya Az-Zahro diharapkan dapat merekrut dan mengajari

remaja-remaja untuk meneruskan kesenian ini agar tetap lestari.

Responden: Ibu Siti Maryam, Ketua Grup Kasidah Az-Zahro.

Daftar pertanyaan:

1. Bagaimana awal berdirinya Grup Az-Zahro ini?

Jawaban: awalnya Az-Zahro adalah sebuah kelompok jamiyah ibu-ibu di desa

Lebaksiu, dan di sela-sela acara ditampilkan kesenian kasidah yang membawakan

lagu-lagu seperti sholawat. Dari situlah kemudian berdiskusi untuk membentuk

grup kasidah Az-Zahro sebagai sebuah grup kesenian.

2. Apa Tujuan dari didirikannya grup kasidah Az-Zahro ini?

Jawaban: yang pertama yang pasti untuk melestarikan dan menjaga eksistensi dari

kesenian kasidah khusunya di desa Lebaksiu. Selanjutnya bisa dijadikan sebuah

sarana menyalurkan hobi drai ibu-ibu anggota.

Page 145: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

cxxxi

cxxxi

3. Berapa kali latihan yang dilakukan grup Az-Zahro?

Jawaban: sampai saat ini grup kasidah masih mengisi sesi hiburan pada saat

jamiyahan, nah pada saat itu kami sekaligus jadikan latihan rutin. Kalau untuk

persiapan pentas bisa 1-2 minggu sebelum tampil, kalau lomba bisa 1 bulan lebih

sebelum lomba.

4. Berapa uang yang diperoleh untuk sekali tampil?dan berapa yang didapat oleh

masing-masing anggota grup?

Jawaban: untuk sekali tampil Az-Zahro mendapat sekitar 500.000-1.000.000

kemudian dibagi rata untuk 11 anggota, untuk pelatih, pemain keyboard, serta

transportasi. Sehingga yang didapat per anggota tergantung berapa yang diperoleh

grup.

5. Bagaimana pengelolaan keuangan di grup Az-Zahro?

Jawaban: biasanya tiap 2 minggu sekali ada uang iuran rutin sebesar 15ribu,

digunakan untuk keperluan seperti snack pada saat latihan. Iuran lagi untuk

pembelian kostum.

6. Manfaat apa yang dapat diambil dari keberadaan grup kasidah ?

Jawaban: manfaatnya banyak sekali ini sebagai sarana bagi ibu-ibu untuk

menyalurkan hobinya dan uang yang didapat lumayan untuk tambahan uang

belanja hehhe.

7. Kendala apa yang ditemui seiring berjalannya grup kasidah?

Page 146: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

cxxxii

cxxxii

Jawaban: ya..karena kesibukan masing-masing anggota kadang saat latihan tidak

bisa satu full grup.

8. Harapan untuk masa depan grup kasidah dan kesenian kasidah?

Jawaban: Harapan terbesar Az-Zahro adalah generasi muda mampu meneruskan

kesenian ini agar tetap ada .

Responden: Elmiyatun, Anggota grup kasidah.

Daftar pertanyaan:

1. Apa tujuan ibu Muinah mengikuti grup kasidah?

Jawaban awalnya saya ikut jamiyahan, saya tertarik dengan kesenian ini dan

menjadi kesenangan. Kebetulan pengurus jamiyah dan grup kasidah itu sama ya

otomatis saya tergabung dalam Az-Zahro. Selain itu juga seperti tujuan dari Az-

Zahro yaitu melestarikan kesenian kasidah ini.

2. Apa yang ibu Muinah dapat dari mengikuti grup Kasidah Az-Zahro?

Jawaban: di sini mendapatkan pengalaman dan ilmu serta kepuasan hati saya

tidak khawatir dengan uang yang didapat .

3. Bagaimana tanggapan keluarga anda tentang keikutsertaan ibu muinah dalam

grup kasidah Az-Zahro ini?

Jawaban: keluarga saya Alhamdulillah sangat mendukung, karena memang ini

satu-satunya kegiatan saya selain sebagai ibu rumah tangga bahkan saya

mengajak anak saya sendiri untuk ikut menyanyi di Az-Zahro.

4. Harapan bagi grup Az-Zahro apa?

Jawaban: harapannya Az-Zahro semakin maju, dapat berprestasi lebih baik lagi

dan tentunya memiliki generasi muda untuk meneruskan kesenian ini.

Page 147: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

cxxxiii

cxxxiii

Responden: Faqih Naufal , Anggota keluarga anggota grup kasidah.

Daftar pertanyaan:

1. Bagaimana Pendapat kamu mengenai partisipasi ibu dalam sebuah grup kasidah

Az-Zahro?

Jawaban: saya dan keluarga selalu mendukung mamah, karena memang mamah

sangat menyukai kegiatan ini.

2. Pernahkah menyaksikan pertunjukkan kasidah yang diikuti oleh ibu kamu?

Jawaban: Pernah

3. Menurut kamu bagaimana penampilan ibu kamu saat tampil di Az-Zahro?

Jawaban: bagus,

Responden: Bpk H.Maskun Riziq, Pelatih grup kasidah Az-Zahro.

Daftar Pertanyaan:

1. Bisa tolong diceritakan awal terbentuknya grup kasidah Az-Zahro ini Pak?

Jawaban: jadi awalnya Az-Zahro adalah sebuah jamiyah mingguan yang dibentuk

tahun 1990-an, yang pada akhir acaranya ditampilkan sebagai hiburan yaitu

kasidah, alat musik yang dipakai masih berupa terbang genjring dan kecrek saja.

Lagu-lagu yang dinyanyikan adalah sholawat dan kasidah milik grup kasidah

Nasida Ria baik berbahasa Indonesia maupun Arab. Kemudian kami sengaja

membentuk grup kasidah Az-Zahro yang berorientasi sebagai grup kesenian

namun pengurus organisasinya sama dengan pengurus dari jamiyah Az-Zahro.

Page 148: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

cxxxiv

cxxxiv

Versi kasidah yang dimainkan Az-Zahro mengikuti kasidah versi demak yang

biasanya di sana igunakan untuk mengiringi kegiatan-kagitan pesantren misalnya

dalam perayaan maulid nabi.

2. Pola ritme atau permainan dari musik kasidah Az-Zahro, bapak membuatnya atau

bapak dapat dari mana?

Jawaban: jadi pola pada alat musik itu atau saya menyebutnya rumus itu saya

dapat dari penataran musik rebana tingkat propinsi Jawa Tengah yang diikuti oleh

perkumpulan guru-guru PAI untuk sekolah dasar, adapun rumus yang digunakan

berbeda dengan rumus pada duror. Kalau kasidah itu dimainkan dengan lebih

santai sedangkan duror lebih cepat. Saya menangani musik rebana untuk SD dan

saya terapkan di Az-Zahro. Kemudian Lagu apapun bisa memakai pola tadi

asalkan penyanyinya mampu mengepaskan dengan jatuhnya tempo musik.

3. Tolong dijelaskan pak, bagaimana cara bapak melatih Ibu-Ibu Az-Zahro yang

notabenya awam dengan musik?

Jawaban: Awal latihan saya berikan dasar-dasarnya yaitu pertama agar ibu-ibu

dapat membedakan antara bunyi dung dan tang, untuk bunyi dung pukul di bagian

tepi rebana sedangkan tang pukul agak ke bagian tengahnya. Kemudian setelah

itu cara memegangnya, contoh pada rebana pegang dengan tangan kiri, 4 jari

memegang bagian luar sedangkan jempol masuk ke dalam lubang bagian dalam.

Barulah saya berikan pola, itu pun saya contohkan kemudian ibu-ibu

menirukannya, nah kesulitannya terkadang ibu-ibu sudah hafal dengan pola tiap

Page 149: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

cxxxv

cxxxv

alat musik yang dipegangnya namun ketika mulai dimainkan bersama-sama

masih memerlukan penyesuaian, tetapi kalau main sendiri bisa. Sekarang

Alhamdulillah ibu-ibu sudah bisa memainkannya bahkan sudah bisa memainkan

alat musik yang tidak biasa dimainkannya.

4. Bisa tolong dituliskan pola atau rumus per alat musiknya pak?

Jawaban: Bisa

5. Bagaimana karakteristik lagu atau urutan bagian lagu pada saat dimainkan Az-

Zahro pak?

Jawaban: Jadi puteran atau urutan pada lagu kasidah yang dimainkan Az-Zahro,

pada saat intro sampai vokalis tunggal menyanyikan bait pertama diiringi oleh

semua alat musik kecuali terbang. Kemudian gantian backing vocal atau kor

menyanyi bait yang sama diiringi semua alat musik kecuali ketipung. Dengan

kata lain pada saat vokalis tunggal dan melodi keyboard ketipung memimpin

sedangkan pada saat backing vocal diambil alih oleh terbang karena disini selain

ketipung dan terbang semuanya terus bermain. Ada juga dari intro sampai bait

Lagu sebelum reff dan melodi keyboard diiringi ketipung sedangkan pada reff

diiringi terbang. Pada Awal ketipung diakhiri dengan terbang.

6. Bagaimana perkembangan Az-Zahro menurut bapak?

Jawaban : pertama pada ibu-ibu atau pemain musiknya Alhamdulillah meningkat

kemampuannya kalau dulu hanya bisa menabuh satu alat musik saja misalnya

ketipung sekarang sudah bisa alat-alat lainnya sehingga masing-masing anggota

mampu mengisi kekosongan misalnya penabuh terbang dua tidak berangkat dapat

digantikan dengan yang lainnya. Selain itu juga sekarang Az-Zahro mampu

Page 150: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

cxxxvi

cxxxvi

berprestasi, untuk tingkat kecamatan Taman Qatrun sudah menjadi langganan

juara, dan pada tahun 2011 kemarin Alhamdulillah Az-Zahro meraih juara III

untuk lomba tingkat kabupaten Tegal. Sekarang juga Az-Zahro semakin sering

tampil dalam acara- acara hajatan khitanan, pernikahan, pengajian, halal bi halal

dan momen-momen penting lainnya.

7. Kendala apa saja yang bapak temui pada saat melatih Az-Zahro?

Jawaban: untuk kendala yang utama sih mengumpulkan anggota untuk latihan,

misalnya latihan jadwalnya jam 3 datangnya jam 4 trus ada yang terkadang harus

pulang lebih awal karena anaknya rewel, sehingga latihan dalam satu formasi full

anggota agak susah.

8. Harapan apa dari bapak untuk Az-Zahro?

Jawaban: Ya semoga Az-Zahro semakin maju dan sukses, dan paling utama

karena usia ibu-ibu semakin tua ya Az-Zahro membutuhkan sekali generasi-

generasi muda yang simpati dengan keberlangsungan kesenian kasidah ini,

semoga Az-Zahro mendapatkan penerusnya demi kelestarian kesenian ini.

Contoh Lirik Lagu Yang di Bawakan Az-Zahro

“Pengantin Baru”

Duhai senangnya pengantin baru

Duduk bersanding bersenda gurau

Page 151: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

cxxxvii

cxxxvii

Aduh senangnya pengantin baru

Duduk bersanding bersenda gurau

Bagaikan raja dan permaisuri

Tersenyum simpul bagaikan bidadari

Duhai senangnya menjadi pengantin baru

Duhai senangnya pengantin baru

Duduk bersanding bersenda gurau

Aduh senangnya pengantin baru

Duduk bersanding bersenda gurau

Bagaikan raja dan permaisuri

Tersenyum simpul bagaikan bidadari

Duhai senangnya menjadi pengantin baru

Disaat kau berbulan madu

Tinggalkanlah masa remajamu

Disaat kau berbulan madu

Tinggalkanlah masa remajamu

Agar kelak kau hidup berbahagia

Rukun aman, damai, dan sentosa

Duhai senangnya menjadi pengantin baru

Page 152: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

cxxxviii

cxxxviii

Duhai senangnya pengantin baru

Duduk bersanding bersenda gurau

Aduh senangnya pengantin baru

Duduk bersanding bersenda gurau

Bagaikan raja dan permaisuri

Tersenyum simpul bagaikan bidadari

Duhai senangnya menjadi pengantin baru

Disaat kau berbulan madu

Tinggalkanlah masa remajamu

Disaat kau berbulan madu

Tinggalkanlah masa remajamu

Agar kelak kau hidup berbahagia

Rukun aman, damai, dan sentosa

Duhai senangnya menjadi pengantin baru

Duhai senangnya pengantin baru

Duduk bersanding bersenda gurau

Aduh senangnya pengantin baru

Duduk bersanding bersenda gurau

Page 153: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

cxxxix

cxxxix

Bagaikan raja dan permasasuri

Tersenyum simpul bagaikan bidadari

Duhai senangnya menjadi pengantin baru

“Ya Badrotim”

Ya Badrotim, Ya Badrotim

Minha zakul lakamaalii

Madza yu'a, Madza yu'a

Biruan 'ulaa kama qaalii

Ya Badrotim, Ya Badrotim

Minha zakul lakamaalii

Madza yu'a, Madza yu'a

Biruan 'ulaa kama qaalii

Antalladzi asyrak tafii

Ufuqhil 'ulaa

Antalladzi asyrak tafii

Ufuqhil 'ulaa

Famakhautabill

Page 154: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

cxl

cxl

Anwarikullaa dhallali

Famakhautabill

Anwarikullaa dhallali

Ya Badrotim, Ya Badrotim

Minha zakul lakamaalii

Madza yu'a, Madza yu'a

Biruan 'ulaa kama qaalii

Sholla alaikallahu robbi

Robbi daa iman

Sholla alaikallahu robbi

Robbi daa iman

Abadan ma'al ibkariwal ashollii

Abadan ma'al ibkariwal ashollii

Ya Badrotim, Ya Badrotim

Minha zakul lakamaalii

Madza yu'a, Madza yu'a

Biruan 'ulaa kama qaalii

Page 155: BENTUK PERTUNJUKAN GRUP KASIDAH REBANA AZ-ZAHRO DI

cxli

cxli

Antalladzi asyrak tafii

Ufuqhil 'ulaa

Antalladzi asyrak tafii

Ufuqhil 'ulaa

Famakhautabill

Anwarikullaa dhallali

Famakhautabill

Anwarikullaa dhallali