book reading kusta
DESCRIPTION
kulit dan kelaminTRANSCRIPT
OLEH :Noveva Ceno
PEMBIMBING : dr. Lisni Elisyah, Sp.KK
BOOK READINGSYPHILIS
Histopatologi
Kelainan yang dapat dilihat yaitu berupa proliferasi sel-sel endotel terutama terdiri atas infiltrat perivaskular yang tersusun oleh sel-sel limfoid dan sel-sel plasma.
Diagnosis
Untuk membantu diagnosis sifilis :Pemeriksaan Treponema pallidum : biasanya
pada lesi awal terdapat spirochaeta.Pemeriksaan serologi tes sifilis : selalu reaktif.
Pada pasien HIV memiliki respon imunologi yang bervariasi.
Diagnosis Banding
1. Pitiriasis rosea 2. Erupsi obat alergika3. Faringitis streptococcal4. Liken planus5. psoriasis
Pitiriasis rosea
Terdapat banyak bercak eritema terutama di pinggir dengan skuama yang halus
Bentuknya lonjongLentikularSusunannya sejajar dengan lipatan kulitTidak disertai limfadenitis generalisata
Erupsi obat alergika
Pada anamnesa terdapat riwayat penggunaan obat yang dapat dibedakan dengan sifilis.
Sering muncul pruritus pada erupsi obat.
Faringitis streptococcal
Erupsi skarlatiniform difus dan generalisataPerjalanan penyakit nya singkat dan akutTanpa adenopati generalisata
Liken planus
Karakteristik liken planus yaitu papul dengan bentuk poligonal datar.
Berbarengan dengan striae Wickham dan fenomena Kobner.
Pada liken planus terdapat pruritus berat yang jarang pada sifilis
Psoriasis
Terdapat eritem dan skuamaTidak didapati limfadenitis generalisataPada psoriasis skuama nya berlapis-lapis
serta terdapat fenomena tetesan lilin dan auspitz.
Sifilis Sekunder Relaps
Terutama terjadi pada sifilis yang tidak diobati dan yang tidak mendapatkan pengobatan yang cukup.
Kadang terjadi pada tempat lesi sebelumnya (monorecidive)
makula-makula nya lebih besar dan dalam nya merah, sering berbentuk lingkaran besar dengan tepi serpiginosa yang khas.
Sifilis Tersembunyi (sifilis laten)
Fase dimana tidak didapatkan gejala klinis (asimptomatik), tetapi STS reaktif.
Sifilis laten menjadi sifilis lanjut setelah 2 tahun atau lebih awal jika lesi gummatosa, sifilis cardiovascular, neurosifilis atau tanda lainnya dari sifilis tahap lanjut membuat manifestasi sendiri.
Sifilis Tersier
Dapat terjadi paling cepat 6 bulan setelah infeksi tetapi kebanyakan 3-5 tahun.
Distribusi lesi nya lebih terlokalisir, asimetris yang bersifat kronis dan cenderung mengeililingi area kulit.
Pada kondisi ini infeksi lebih bersifat lokal daripada sistemik
Lesinya lebih ke dalam, biasanya destruktif dan ketika sembuh meninggalkan bekas.
Tipe sifilis tersier
Terdapat dua tipe utama :Noduloulceratif sifilidgumma
Sifilis nodular
Nodula-ulserasi atau tipe tuberkular berwarna coklat kemerahan atau papula bentuk tegas dengan warna tembaga, ukuran 2 mm atau lebih.
Lesi individual biasanya diikuti oleh kulit dan sisik.
Lesi berupa nodul yang central healing yang berubah menjadi plak yang berbentuk anular dan bersifat serpiginosa.
Tipe khusus dari lesi berbentuk ginjal. Sering muncul pada permukaan luar lengan dan belakang tubuh.
Lanjutan
Nodul dapat membesar dan pecah tiba-tiba membentuk ulcer yang tidak nyeri, melingkar, ujung halus, kemerahan dengan kedalaman beberapa milimiter.
Gumma
Bisa muncul unilateral, menyendiri, lesi satu atau tersebar dengan pola serpiginosa menyerupai sifilid nodular.
Lesi individual dimulai dengan nodula kecil, secara lambat membesar beberapa sentimeter.
Histopatologi gumma
Lesi kulit tersier gummatosa memperlihatkan perubahan yang khas.
Nodula yang terdiri dari sel plasma, limfatosit, sel epitelial dan fibroblast meluas dari epidermis yang dalam ke jaringan subkutan.
Jumlah sel raksasa sangat bervariasi.
TERIMA KASIH^_^