budaya jawa - manajemen indonesia

39
dealing business with javanese people

Upload: fajar-syahruramdhan

Post on 25-Jun-2015

427 views

Category:

Education


8 download

DESCRIPTION

Presentasi Manajemen Indonesia tentang budaya jawa.

TRANSCRIPT

Page 1: Budaya Jawa - Manajemen Indonesia

dealing business withjavanesepeople

Page 2: Budaya Jawa - Manajemen Indonesia

we:are

citra indradewi

fajar nugraha syahruramdhan

firdha yuninda

intan tiara kireina

ledina elta

reno vancasavio

rheza oktaviana

samantha annisa nurfadilla

sarah dewi fathinna

venny faradika anggi

shinta puspitarani

Page 3: Budaya Jawa - Manajemen Indonesia

kebudayaanjawasecaraumum

Page 4: Budaya Jawa - Manajemen Indonesia

•pra-hindu•hindu-jawa• islam-jawa•barat-jawa

kebudayaanjawa

Page 5: Budaya Jawa - Manajemen Indonesia

• manusia jawaberkeyakinan kepadasang maha pencipta

• manusia dengan alamsaling mempengaruhi

pemikiran lamamasyarakat jawa

Page 6: Budaya Jawa - Manajemen Indonesia

•Kaum Priyayi•Wong cilik

kelompok sosialekonomi jawa

Page 7: Budaya Jawa - Manajemen Indonesia

•kaum santri•kaum abangan

kelompok sosialkeagaman jawa

Page 8: Budaya Jawa - Manajemen Indonesia

•kaum priyayi•kaum santri

•kaum abangan

kelompokantropologi jawa

Page 9: Budaya Jawa - Manajemen Indonesia

• Aji adalah rasa hormat kepada orang yang lebih tinggiderajatnya

• Pakewuh (basa krama-nya: pakewet) adalah perasaan maluketika dia harus berhubungan kepada orang yang derajatdan pangkatnya lebih tinggi.

• Ajrih adalah perasaan malu (bercampur takut) disebabkankarena dirinya merasa telah bersalah, atau telah melakukansesuatu yang kurang baik, kepada seseorang.

• Rasa senang (krama: remen) adalah perasanaan senang, enak, nyaman, khususnya dalam berkomunikasi denganorang lain yang sederajat.

• Tresna adalah rasa senang, cinta, simpati, saat bertemu, bergaul, dengan orang lain, yang biasanya telah akrab.

• Gething adalah rasa benci. Biasanya benci disebabkan olehsifat-sifat buruk seseorang, sehingga dia menjauhi orang tersebut.

karakteristikkebudayaan jawa

Page 10: Budaya Jawa - Manajemen Indonesia

budayayang menonjoldi sukujawa

Page 11: Budaya Jawa - Manajemen Indonesia

budaya-budayayang menonjol

Page 12: Budaya Jawa - Manajemen Indonesia

sebagai suatu kebudayaan, suku jawa tentu memiliki

peralatan danperlengkapan hidup yang

khas diantaranya yang paling menonjol adalahdalam segi bangunan

budaya perlengkapandan peralatan hidup

Page 13: Budaya Jawa - Manajemen Indonesia

rumah limasan, adalahrumah yang paling umumditemui di daerah jawa,

karena rumah inimerupakan rumah yang

dihuni oleh golonganrakyat jelata.

rumah limasan

Page 14: Budaya Jawa - Manajemen Indonesia

rumah joglo, umumnyadimiliki sebagai tempat

tinggal para kaumbangsawan, misalnya saja

para kerabat keraton.

rumah joglo

Page 15: Budaya Jawa - Manajemen Indonesia

umumnya rumah di daerah jawamenggunakan bahan batangbambu, glugu (batang pohonnyiur), dan kayu jati sebagai

kerangka atau pondasi rumah. sedangkan untuk dindingnya, umum digunakan gedek atau

anyaman dari bilik bambu.

rumah serotong

Page 16: Budaya Jawa - Manajemen Indonesia

budayakemasyarakatan jawa

Dalam sistem kemasyarakatan, akan dibahas mengenai

pelapisan sosial. Dalam sistemkemasyarakatan Jawa, dikenal

ada 4 tingkatan:

Page 17: Budaya Jawa - Manajemen Indonesia

Ningrat atau Bendara adalahkelas tertinggi dalam

masyarakat Jawa. padatingkatan ini biasanya diisi oleh

para anggota keraton, ataukerabat-kerabatnya, baik yang

memiliki hubungan darahlangsung, maupun yang

berkerabat akibat pernikahan.

ningrat atau bendara

Page 18: Budaya Jawa - Manajemen Indonesia

• Priyayi ini sendiri kononberasal dari dua kata bahasJawa, yaitu “para” dan “yayi” atau yang berarti para adik.

• Biasanya kaum priyayi initerdiri dari para pegawainegeri sipil dan para kaumterpelajar yang memilikitingkatan pendidikan yang lebih tinggi dibandingkandengan orang-orang disekitarnya.

priyayi

Page 19: Budaya Jawa - Manajemen Indonesia

priyayi modern

Page 20: Budaya Jawa - Manajemen Indonesia

Golongan ini tidak merujukkepada seluruh masyarakatsuku Jawa yang beragama

muslim, tetapi, lebih mengacukepada para muslim yang dekatdengan agama, yaitu para santriyang belajar di pondok-pondokyang memang banyak tersebar

di seluruh daerah Jawa.

santri

Page 21: Budaya Jawa - Manajemen Indonesia

Wong cilik atau golonganmasyarakat biasa yang memilikikasta terendah dalam pelapisan

sosial. Biasanya golonganmasyarakat ini hidup di desa-

desa dan bekerja sebagaipetani atau buruh. Golongan

wong cilik pun dibagi lagimenjadi beberapa golongan

kecil lain yaitu:

wong cilik

Page 22: Budaya Jawa - Manajemen Indonesia

Bahasa Jawa, sebagai bahasaibu dan bahasa pergaulan

sehari-hari masyarakat sukuJawa, ternyata di dalamnya pun

dikenal berbagai macamtingkatan dan undhak-undhuk

basa. Terdapat tiga bentukutama yakni:

budayabahasa jawa

Page 23: Budaya Jawa - Manajemen Indonesia

perbedaan

Page 24: Budaya Jawa - Manajemen Indonesia

huruf/aksarajawa

Page 25: Budaya Jawa - Manajemen Indonesia

budayatari

Page 26: Budaya Jawa - Manajemen Indonesia

tari-tarian

Page 27: Budaya Jawa - Manajemen Indonesia

Dalam sistem kalender Jawa, terdapat dua versi nama-namabulan, yaitu nama bulan dalamkalender Jawa matahari, dankalender Jawa bulan. Nama-

nama bulan dalam sistemkalender Jawa komariah (bulan) diantaranya adalah suro, sapar,

mulud, bakdamulud, jumadilawal, jumadil akhir,

rejeb, ruwah, poso, sawal, sela, dan dulkijah.

budayakalender jawa

Page 28: Budaya Jawa - Manajemen Indonesia

Kepercayaan lain yang cukup banyak pemeluknya, adalah kepercayaan yang

bernama kejawen. Kejawenini, terkadang bercampur

dengan agama islam, sebagai agama mayoritas,

sehingga menghasilkansuatu kepercayaan baru

yang bernama islamkejawen.

budayakejawen

Page 29: Budaya Jawa - Manajemen Indonesia

Perbedaan paling mencolok antaraislam santri dengan islam kejawen

adalah, pada islam kejawen, merekatidak terlalu mewajibkan shalat,

puasa, dan naik haji, namun tetappercaya pada Allah, dan Nabi

Muhammad SAW. Kejawen dianggapmemiliki makna sebagai segala

sesuatu yang berhubungan denganadat dan kepercayaan Jawa. padapandangan umum, kejawen hanyaberisi tentang seni, budaya, tradisi,

ritual, sikap, serta filosofi orang Jawa.

budayakejawen

Page 30: Budaya Jawa - Manajemen Indonesia

perilakuumumdarimasyarakatjawa

Page 31: Budaya Jawa - Manajemen Indonesia

Masyarakat Jawa padaumumnya berperilaku

sesuai dengan tata kramaJawa. Selain itu, tata kramatersebut tidak terlepas daribudaya Jawa dan sistem-

sistem yang dianutsebagian masyarakat di

Jawa.

perilaku umumsuku jawa

Page 32: Budaya Jawa - Manajemen Indonesia

Perilaku Penjelasan

Tutur Kata Saat menggunakan bahasa Jawa harus menyesuaikankeadaan, siapa yang diajak bicara ataupun yang dibicarakan,berdasarkan usia dan status sosialnya. Ada dua bahasa Jawa,yaitu bahasa jawa Ngoko dan bahasa Jawa Krama

Rendah Diri Masyarakat Jawa cenderung suka merendahkan dirinya dantidak menonjolkan diri karena akan memiliki kesan sombong

Mengambil Keputusan Lamban Masyarakat Jawa cenderung tidak terburu-buru dalammengambil keputusan karena dipikir terlebih dahulu dandimusyawarahkan.

Menghormati Orang yang Lebih TinggiDerajatnya

Masyarakat Jawa cenderung menghormati bahkanmengagumi orang yang memiliki status sosial yang lebihtinggi.

Mudah Beradaptasi dan Bergaul Masyarakat Jawa tersebar di seluruh wilayah Indonesia.Selain itu, masyarakat Jawa juga pandai mengubah suasana.

Page 33: Budaya Jawa - Manajemen Indonesia

Perilaku Penjelasan

Rasa Kekeluargaannya Tinggi Masyarakat Jawa suka mengobrol cenderung suka berkumpul.Mereka cenderung suka menjalin hubungan baik dengan oranglain untuk menghindari konflik.

Suka Menolong Orang Lain Karena rasa kekeluargaannya yang tinggi, masyarakat Jawamudah iba melihat orang lain kesusahan.

Tidak Memiliki Inisiatif Masyarakat Jawa cenderung tidak memiliki inisiatif dalammelakukan suatu hal. Orang tersebut menunggu perintah atauinstruksi dari atasan, baru mau melakukan pekerjaan itu.

Suka Menunda Pekerjaan Ketika diberi suatu pekerjaan, selalu saja ada alasan untukmenunda pekerjaannya. Mereka tidak sadar akan tanggung jawabmereka pada pekerjaan atau tugas-tugasnya.

Tidak Suka Ikut Campur Ketika mengetahui permasalahan yang dimiliki oleh seseorang,masyarakat Jawa cenderung tidak suka ikut campur dan tidakmau terlibat dalam masalah tersebut.

Page 34: Budaya Jawa - Manajemen Indonesia

Dari penjelasan tersebut diatas, dapat dijelaskan bahwa dalam praktek kehidupan

sehari-hari, masyarakat Jawa menjalankan tata krama Jawa yang terdiri dari empat

keutamaan, yaitu :

1) Bersikap sesuai dengan derajat masing-masing pihak, dan saling

menghormati kedudukan masing-masing.

2) Menyatakan sesuatu secara tidak langsung melalui “sanepo” atau kiasan.

3) Bersikap menghormati hal-hal yang bersifat pribadi dengan seakan-akan

tidak tahu masalah pribadi orang lain.

4) Menghindari ucapan atau sikap yang menunjukkan ketidakmampuan

mengontrol diri dengan sikap kasar atau melawan secara langsung.

perilaku umumsuku jawa

Page 35: Budaya Jawa - Manajemen Indonesia

Perilaku suku Jawa saat initelah berubah karena

adanya globalisasi. Kebudayaan lain juga

memberikan pengaruhterhadap perilaku

masyarakat Jawa saat ini. Namun, perubahan yang

terjadi tidak berbeda jauhdari budaya aslinya.

perilaku umumsuku jawa

Page 36: Budaya Jawa - Manajemen Indonesia

do and don’t masyarakatjawa

Page 37: Budaya Jawa - Manajemen Indonesia

pantangan adatjawa

berteriak-teriak mengucapkan kata-kata kotor dalamhutan

kebiasaan menggigit kuku

berfoto bersama dalam jumlah ganjil

menyapu di malam hari

mengadakan syukuran sebelum mengisi rumahbaru

membuka payung dalam rumah

Page 38: Budaya Jawa - Manajemen Indonesia

kebiasaan adatjawa

syukuran saat seorang wanita mulai hamil

syukuran pada bulan ke 2, ke 4 dan ke 7 kehamilan

syukuran tingkeban

syukuran saat bayi lahir

khitanan

pernikahan

Page 39: Budaya Jawa - Manajemen Indonesia

the end,thank you