budidaya kantung semar.doc

25
Budidaya Kantung Semar Oleh : Mufti Perwira Putra | 15-Nov-2007, 12:39:23 WIB KabarIndonesia - Nepenthes adalah satu-satunya genus dalam keluarga Nepenthaceae. Tanaman ini merupakan tanaman tahunan yang hidup menjalar, merambat, ataupun berbentuk perdu. Tanaman ini tergolong tanaman dikotiledon, dimana kecambahnya memiliki dua daun lembaga Ciri khas yang ada pada keluarga ini adalah kemampuannya untuk memangsa binatang, terutama serangga, sebagai nutrisi yang digunakan untuk pertumbuhannya, dengan membentuk kantung pada ujung daunnya. Banyak yang mengira kantung tersebut adalah bunga. Padahal sebenarnya kantung itu adalah daun yang berubah fungsi menjadi alat bagi tanaman untuk memperoleh nutrisi yang dibutuhkannya. Sedangkan yang tampak seperti daun sebenarnya adalah tangkai daun yang melebar seperti tangkai daun pada tanaman akasia. Biasanya, setiap jenis nepenthes memiliki setidaknya dua bentuk kantung, yakni kantung bawah, dan kantung atas. Bentuk kantung ini diberi nama berdasarkan letak kantung di tanaman. Pada beberapa jenis nepenthes, mereka memiliki bentuk kantung peralihan antara bentuk kantung bawah dan bentuk kantung atas. Sedangkan pada beberapa jenis lainnya seperti N. ampullaria dan N. pectinata, biasanya tidak membentuk kantung atas. Untuk membedakan antar spesies nepenthes, warna dan corak kantung umumnya tidak digunakan. Spesies nepenthes biasanya berdasarkan pada perbedaan bentuk kantung, daun, batang dan bunganya. Karena umumnya nepenthes memiliki bentuk kantung bawah dan kantung atas yang berbeda, banyak sekali terjadi kesalahan identifikasi spesies. Tanaman nepenthes berumah dua, dimana masing-masing tanaman hanya memiliki bunga jantan atau bunga betina saja. Bunga biasanya baru muncul pada saat tanaman telah tumbuh menjalar/merambat dan telah membentuk kantung atas. Pada tanaman muda, jenis kelamin tanaman tak dapat dibedakan berdasarkan morfologi tanaman. Bunga nepenthes bentuknya sangat sederhana, dengan empat kelopak tanpa mahkota dan terangkai dalam satu tandan . Ukuran masing- masing bunga biasanya tak lebih dari 1 cm diameternya. Di alam, nepenthes ada yang tumbuh di ketinggian 0 diatas permukaan laut dan ada pula spesies yang tumbuh di ketinggian lebih dari 3000 m dpl. Kebanyakan tanaman nepenthes hidup terrestrial di tanah pasir, gambut, kapur, bebatuan, ranting dan daun yang membusuk, dan tanah/bebatuan vulkanik. Namun ada juga yang tumbuh menempel di pohon besar sebagai tanaman epifit, dan lainnya tumbuh terrestrial di tanah gambut, berpasir, berkapur, celah bebatuan, serasah daun, ataupun tanah gunung. Kesamaan dari tempat tumbuh semua spesies nepenthes adalah mereka sama-sama tumbuh di tempat yang lembab dengan curah hujan yang tinggi. Di bumi ini penyebaran nepenthes cukuph luas, mulai dari Madagaskar di barat hingga New Caledonia di timur. Dari China Selatan di utara hingga Australia Utara di selatan. Dari 90 lebih spesies nepenthes yang telah di identifikasi, lebih dari 60 spesiesnya berasal dari Indonesia. Budidaya Nepenthes Hal-hal yang perlu diperhatikan agar nepenthes dapat tumbuh dengan baik : Ketinggian Tempat dan Suhu : 1. Nepenthes dataran rendah (0 – 1000 m dpl) Umumnya hidup pada kisaran suhu 20 – 35 derajat Celcius 2. Nepenthes dataran tinggi (> 1000 m dpl) Suhu 10 – 30 derajat Celcius. Ada beberapa jenis nepenthes dataran tinggi yang menghendaki suhu rendah hingga 4 derajat celcius untuk dapat tumbuh dengan baik. Bagi mereka yang tinggal di dataran rendah dapat menggunakan ruangan berpendingin ataupun lemari es untuk menaruh tanaman jenis dataran tingginya pada malam hari. 3. Nepenthes intermediate, yg dapat tumbuh baik di dataran rendah dan tinggi. Kelembaban Kelembaban udara yang tinggi, diatas 70%, merupakan syarat penting bagi nepenthes untuk tumbuh baik dan mengeluarkan kantung. Jika kelembaban terlalu rendah, sudah dipastikan jika nepenthes tak akan membetuk kantung dan tumbuh merana. Kelembaban yang tinggi dapat dihasilkan dengan cara menyiram tanaman setiap hari, Di samping itu, memelihara tanaman dekat dengan kolam atau sumber/genangan air lainnya juga membantu kelembaban udara tetap tinggi. Beberapa jenis nepenthes dari Thailand, Vietnam, Kamboja, dan Filipina, yang hidup di padang rumput, dapat hidup dengan kelembaban yang rendah pada musim kering, karena memereka memiliki akar yang membesar seperti umbi, sebagai tempat penyimpanan air. Media tanam 1. Nepenthes terrestrial. Nepenthes jenis ini lebih menghendaki media yang padat dan mampu memegang air. namun tidak becek. Contoh : campuran cocopeat, pasir dan arang sekam. 2. Nepenthes epifit. Nepenthes jenis ini lebih menghendaki media yang ringan dengan ruang udara yang cukup besar (tidak padat), namun tetap dapat menyimpan banyak air. Contoh : sphagnum moss. Catatan: Campuran cocopeat dan arang sekam, atau sphagnum moss biasanya cocok untuk kebanyakan jenis nepenthes baik

Upload: brian-williamson

Post on 30-Sep-2015

61 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Budidaya Kantung Semar

Budidaya Kantung SemarOleh : Mufti Perwira Putra | 15-Nov-2007,12:39:23 WIB

KabarIndonesia- Nepenthes adalah satu-satunya genus dalam keluarga Nepenthaceae. Tanaman ini merupakan tanaman tahunan yang hidup menjalar, merambat, ataupun berbentuk perdu. Tanaman ini tergolong tanaman dikotiledon, dimana kecambahnya memiliki dua daun lembaga

Ciri khas yang ada pada keluarga ini adalah kemampuannya untuk memangsa binatang, terutama serangga, sebagai nutrisi yang digunakan untuk pertumbuhannya, dengan membentuk kantung pada ujung daunnya. Banyak yang mengira kantung tersebut adalah bunga. Padahal sebenarnya kantung itu adalah daun yang berubah fungsi menjadi alat bagi tanaman untuk memperoleh nutrisi yang dibutuhkannya. Sedangkan yang tampak seperti daun sebenarnya adalah tangkai daun yang melebar seperti tangkai daun pada tanaman akasia.

Biasanya, setiap jenis nepenthes memiliki setidaknya dua bentuk kantung, yakni kantung bawah, dan kantung atas. Bentuk kantung ini diberi nama berdasarkan letak kantung di tanaman. Pada beberapa jenis nepenthes, mereka memiliki bentuk kantung peralihan antara bentuk kantung bawah dan bentuk kantung atas. Sedangkan pada beberapa jenis lainnya seperti N. ampullaria dan N. pectinata, biasanya tidak membentuk kantung atas.

Untuk membedakan antar spesies nepenthes, warna dan corak kantung umumnya tidak digunakan. Spesies nepenthes biasanya berdasarkan pada perbedaan bentuk kantung, daun, batang dan bunganya. Karena umumnya nepenthes memiliki bentuk kantung bawah dan kantung atas yang berbeda, banyak sekali terjadi kesalahan identifikasi spesies.

Tanaman nepenthes berumah dua, dimana masing-masing tanaman hanya memiliki bunga jantan atau bunga betina saja. Bunga biasanya baru muncul pada saat tanaman telah tumbuh menjalar/merambat dan telah membentuk kantung atas. Pada tanaman muda, jenis kelamin tanaman tak dapat dibedakan berdasarkan morfologi tanaman. Bunga nepenthes bentuknya sangat sederhana, dengan empat kelopak tanpa mahkota dan terangkai dalam satu tandan . Ukuran masing-masing bunga biasanya tak lebih dari 1 cm diameternya.

Di alam, nepenthes ada yang tumbuh di ketinggian 0 diatas permukaan laut dan ada pula spesies yang tumbuh di ketinggian lebih dari 3000 m dpl. Kebanyakan tanaman nepenthes hidup terrestrial di tanah pasir, gambut, kapur, bebatuan, ranting dan daun yang membusuk, dan tanah/bebatuan vulkanik. Namun ada juga yang tumbuh menempel di pohon besar sebagai tanaman epifit, dan lainnya tumbuh terrestrial di tanah gambut, berpasir, berkapur, celah bebatuan, serasah daun, ataupun tanah gunung. Kesamaan dari tempat tumbuh semua spesies nepenthes adalah mereka sama-sama tumbuh di tempat yang lembab dengan curah hujan yang tinggi.

Di bumi ini penyebaran nepenthes cukuph luas, mulai dari Madagaskar di barat hingga New Caledonia di timur. Dari China Selatan di utara hingga Australia Utara di selatan. Dari 90 lebih spesies nepenthes yang telah di identifikasi, lebih dari 60 spesiesnya berasal dari Indonesia.

Budidaya NepenthesHal-hal yang perlu diperhatikan agar nepenthes dapat tumbuh dengan baik :

Ketinggian Tempat dan Suhu :1. Nepenthes dataran rendah (0 1000 m dpl)Umumnya hidup pada kisaran suhu 20 35 derajat Celcius

2. Nepenthes dataran tinggi (> 1000 m dpl)Suhu 10 30 derajat Celcius. Ada beberapa jenis nepenthes dataran tinggi yang menghendaki suhu rendah hingga 4 derajat celcius untuk dapat tumbuh dengan baik. Bagi mereka yang tinggal di dataran rendah dapat menggunakan ruangan berpendingin ataupun lemari es untuk menaruh tanaman jenis dataran tingginya pada malam hari.

3. Nepenthes intermediate, yg dapat tumbuh baik di dataran rendah dan tinggi.

KelembabanKelembaban udara yang tinggi, diatas 70%, merupakan syarat penting bagi nepenthes untuk tumbuh baik dan mengeluarkan kantung. Jika kelembaban terlalu rendah, sudah dipastikan jika nepenthes tak akan membetuk kantung dan tumbuh merana. Kelembaban yang tinggi dapat dihasilkan dengan cara menyiram tanaman setiap hari, Di samping itu, memelihara tanaman dekat dengan kolam atau sumber/genangan air lainnya juga membantu kelembaban udara tetap tinggi.

Beberapa jenis nepenthes dari Thailand, Vietnam, Kamboja, dan Filipina, yang hidup di padang rumput, dapat hidup dengan kelembaban yang rendah pada musim kering, karena memereka memiliki akar yang membesar seperti umbi, sebagai tempat penyimpanan air.

Media tanam1. Nepenthes terrestrial.Nepenthes jenis ini lebih menghendaki media yang padat dan mampu memegang air. namun tidak becek. Contoh : campuran cocopeat, pasir dan arang sekam.2. Nepenthes epifit.Nepenthes jenis ini lebih menghendaki media yang ringan dengan ruang udara yang cukup besar (tidak padat), namun tetap dapat menyimpan banyak air.Contoh : sphagnum moss.

Catatan:Campuran cocopeat dan arang sekam, atau sphagnum moss biasanya cocok untuk kebanyakan jenis nepenthes baik terrestrial maupun epifit.

Sinar matahariTanaman yang kekurangan sinar matahari umumnya tidak membentuk kantung, etiolasi, dan tanaman tampak lemah.Tanaman yang mendapat terlalu banyak sinar matahari dapat menimbulkan bercak-bercak pada daun, daun terbakar, ataupun gagal berkantung karena kering.

1. Sinar matahari langsung.Beberpapa nepenthes dataran rendah seperti N. gracilis, N. mirabilis, dan sebagian besar jenis dataran tinggi umumnya menyukai sinar matahari langsung.2. Sinar matahari tak langsung.N. ampullaria dan N. longifolia tumbuh dengan baik dengan sinar matahari tak langsung.

Catatan: Nepenthes yang menyukai sinar matahari tak langsung dapat tumbuh dengan baik dengan sinar matahari langsung apabila kelembaban udara selalu tinggi, dan nutrisinya terpenuhi.

Pemupukan.Pemupukan dapat membantu pertumbuhan tanaman dan mencegah serangan penyakit.

Cara pemupukan :1. Memasukan pupuk, serangga, atau sumber makanan lainnya ke kantung.2. Pemberian pupuk daun.3. Penyiraman pupuk.4. Penaburan pupuk slow release.

Yang perlu diperhatikan :Pilih pupuk yang tidak mengandung urea dan ammonium yang tinggi.Pupuk dengan kandungan seperti diatas dapat menyebabkan tanaman keracunan = terbakar, ataupun bila tak terbakar, daun akan terlalu besar dengan kantung yang kecil atau tanpa kantung.Pemupukan dapat dilakukan dengan dosis hingga sesuai anjuran label, satu minggu sekali. Diantara waktu pemupukan, tanaman harus banyak disiram dengan air, hingga tidak ada pupuk yang mengendap di media.

Pengendalian hama dan penyakit.Hama :Ulat, belalang, kutu putih, tungau, dll

Penyakit :Busuk pangkal batang, busuk pucuk, dll.Busuk pangkal batang biasanya terjadi bila media tanam yang kita gunakan terlalu basah/mengenang. Maka pemilihan media yang baik airasinya merupakan salah satu cara mencegah penyakit ini.

Pencegahan dan Pengendalian HPT :- Mekanis dan penyemprotan pestisida.Jika serangan hama tidak terlalu parah dan tanaman kita tidak terlalu banyak, pengendalian dapat dilakukan secara manual dengan cara menangkap hama yang menggangu. Penggunaan pestisida dapat dilakukan sesuai anjuran di label.

Perbanyakan :1. BijiBiji didapat dengan cara menyerbuki bunga betina dengan pollen dari bunga jantan. Tanaman yang diperbanyak dari biji baru akan menjadi dewasa pada umur 3-4 tahun.2. Stek- Stek dapat dilakukan dengan cara memotong batang tanaman dewasa yang telah memanjang.- Bahan stek yang digunakan dapat berupa pucuk ataupun bagian batang lainnya yang masih berwarna hijau.- Stek dapat berupa stek satu mata hingga lebih dari lima mata tunas.- Umumnya, nepenthes tidak memerlukan hormon tambahan untuk merangsang perakaran. Namun untuk beberapa spesies, hormon dapat membantu mempercepat perakaran. Kelebihan hormon dapat menyebabkan stek menjadi busuk.3. Pemisahan anakanNepenthes umumnya mengeluarkan anakan setelah tanaman menjadi dewasa. Anakan dipisah dari induknya sebaiknya jika ia telah memiliki akar sendiri4. CangkokMencangkok nepenthes dapat dilakukan seperti mencangkok tanaman berkayu lainnya.5. MerundukMerunduk nepenthes juga dapat dilakukan seperti merunduk tanaman lainnya.

Tips lainnya :1. Ketika anda ingin membeli nepenthes, tanyakan kepada penjual apa jenis nepenthes tersebut, dan dari mana asalnya. Pastikan bahwa tanaman yang anda beli benar-benar sehat. segar serta kokoh. Banyaknya kantung merupakan salah satu indikasi bahwa tanaman tesebut sehat dan telah dibudidayakan dengan baik.

2. Jika anda belum berpengalaman, pilihlah jenis-jenis yang mudah untuk dipelihara. Contoh-contoh nepenthes yang baik untuk pemula diantaranya N. gracilis, N. ampullaria, N. rafflesiana, N. x hookeriana, N. reindwartiana, N. truncata, N. bellii, untuk jenis dataran rendah dan N. khasiana, N ventricosa, dan N. x ventrata untuk jenis intermediet.

Kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk

Tanaman kantong semar dengan bahasa latinnyanepenthesadalah tanaman yang memiliki bentuk unik dan menarik, selain bisa di pakai untuk hiasan rumah keunikan lain dari tanaman ini yaitu bentuk kantong yang dimiliki oleh tanaman ini karena dapat menangkap serangga yang bisa dijadikan nurtrisi tanaman. Harga tanaman kantong semar cukup bagus, satu tanaman kantong semar bisa dihargai ratusan ribu rupiah bahkan jutaan rupiah. Menurut hemat saya tidak ada salahnya membudidayakan tanaman kantong semar sebagai salah satu peluang bisnis di rumah.

Konsumen:

Sebagian besar konsumen tanaman kantong semar adalah kelas menengah keatas dan pecinta tanaman.tetapi tidak menutup juga kelas menengah untuk membelinya sebagai hobi koleksi tanaman hias.

Cara memulainya:

Cara memulaibudidaya tanaman kantong semar. Kita harus mencari bijinya terlebih dahulu untuk ditanam. Akan lebih mudah jika kita juga membeli tanaman kantong semar yang masih muda dan kecil. Hal ini bermanfaat bagi anda utuk belajar merawat tanaman kantong semar jika kita baru mulai mencobanya, sehingga saat biji yang kita tanam sudah mulai tumbuh, kita sudah terbiasa menanamnya. Di indonesia sendiri Tanaman kantong semar yang paling laku adalah jenis nepenthes gracilis, dimana harganya tergantung warnanya. Untuk warna hijau harganya 50000 rupiah untuk yang blm keluar kantong. Untuk yang sudah keluar kantong sekitar 100.000 untuk warna coklat lebih mahal yaitu antara 150.000-200.000 yang paling mahal adalah nepenthes reinwardtiana yang bisa mencapai 1 juta.

Hambatan:

Masyarakat yang bukan pencinta tanaman dan yang belum mengenala tanaman ini.

Kunci Sukses:

Selain melakukan pemasaran lewat media massa dan internet, tempat pameran-pameran juga sangat baik untuk mempromosikan tanaman ini. Banyak membaca tabloid atau majalah dan buku yang membahas tanaman kantong semar karena tanaman ini sering di bahas karena keuntungannya yang mengiurkan dalam memenghasilkan uang.

Tips merawat tanaman kantong semar:

Untuk budidaya dan memperbanyak tanaman ini, kita bisa melakukannya dengan setek batang. Ini adalah cara yang paling mudah :

1. Memilih induk tanaman yang telah dewasa berumur sekitar 1 tahun dengan tinggi minimum satu meter.

2. Memotong batangnya sepanjang 15cm dengan menyisakan 3-4 ruas daun, lalu memotong helai daun setengahnya untuk mengurangi penguapan. Dan memotong daun paling ujung hingga pangkalnya untuk mempermudah ujung pangkalnya setek masuk ke dalam media.

3. Mengolesi ujung bawah setek dengan hormon pemacu akar atau dengan fungisida untuk mencegah batang terserang jamur.

4. Menanam batang setek pada polybag berukuran 8 cm x 15 cm atau pada gelas plastik berukuran diameter 9 cm tinggi 13 cm yang dasar dindingnya telah dilubangi.

5. Mengunakan media tanam dengan komposisi 1:1, dan meletakan tanaman di tempat terlindung dengan intensitas cahaya sekitar 25 %, dan kelembaban udara 70-80%. Tunas daun akan tumbuh dalam 2-4 minggu setelah tanam.

6. Menghindarkan tanaman dari sinar matahari langsung.

7. Setelah memiliki 3-4 daun, kita bisa memindahkan tanaman ke pot berdiameter 10-15 cm dan menambahkan media berupa humus, kompos, atau moss. Setelah itu meletakannya dalam intensitas cahaya 50 %.

Kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk

Nepenthes

Selayang Pandang tentang Nepenthes / Kantong SemarKantong Semar sebuah nama Tanaman Karnivora. Nepenthes, pertama kali dikenalkan oleh J.P Breyne. Nama Nephentes diambil dari sebuah nama gelas anggur. Di Indonesia, disebut sebagai kantong semar, dengan sebutan beragam di berbagai daerah, periuk monyet (Riau), kantong beruk (Jambi), ketakung (Bangka), sorok raja mantri (Jawa Barat). ketupat napu (Dayak Katingan), telep ujung (Dayak Bakumpai), dan selo begongong (Dayak Tunjung).Tumbuhan yang termasuk dalam golongan tumbuhan liana (merambat) ditanah ataupun di ranting-ranting pohon,berumah dua, serta bunga jantan dan betina terpisah pada individu yang berbeda. Hidup di tanah (terrestrial), ada juga yang menempel pada batang atau ranting pohon lain (epifit). Kantong Nepenthes merupakan perubahan bentuk dari ujung daun yang memiliki fungsi menjadi perangkap serangga atau binatang kecil lainnya. Karenanya tumbuhan ini digolongkan sebagai tanaman karnivora (carnivorous plant), selain Venus Flytrap (Dionaea muscipula), sundews (Droseraceae) dan beberapa jenis lainnya. Tanaman karnivora umumnya hidup pada tanah miskin hara, khususnya nitrogen, seperti kawasan kerangas.Nepenthes termasuk dalam famili Nepenthaceae dan kelas Magnoliopsida pada umumnya tumbuh pada hutan hujan tropik dataran rendah, hutan pegunungan, hutan gambut, hutan kerangas, gunung kapur, padang savanna dan tepi danau. Nepenthes tersebar mulai dari Australia bagian utara, Asia Tenggara, hingga Cina bagian selatan. Terdapat sekitar 82 jenis nepenthes di dunia dan 64 jenisnya berada di Indonesia Borneo (Kalimantan, Serawak, Sabah, dan Brunei) merupakan pusat penyebaran nepenthes di dunia. Sesuai dengan ketinggian tempat hidupnya, Nepenthes dibagi menjadi tiga golongan, yaitu yang hidup pada dataran rendah (0-500 mdpl (meter dari permukaan laut)), dataran menengah (500-1.000 mdpl) dan dataran tinggi (di atas 1.000 mdpl). Untuk di dataran rendah meliputi jenisN. gracilis,N. mirabilis,N. reinwardtiana, danN. raflesiana,N. adnata,N. clipeata,N. mapuluensismerupakan jenis yang dapat hidup di dataran menengah. Sedangkan yang dapat tumbuh baik di dataran tinggi meliputiN. diatas,N. densiflora,N. dubia,N. ephippiatadanN. eymae. Perbanyakan tanaman Nepenthes dilakukan melalui stek batang, biji dan memisahkan anakan. Umumnya Nepenthes yang hidup terrestrial di dataran rendah tumbuh di tempat-tempat yang berair atau dekat sumber air pada substrat yang bersifat asam. Nepenthes juga membutuhkan cahaya matahari intensif dengan panjang siang hari antara 10-12 jam setiap hari sepanjang tahun, dengan suhu udara antara 23-31C dan kelembaban udara antara 50-70%.Pesona nephentes kini kian melejit. Banyak penggemar tanaman mulai mengoleksi beragam jenisnya. Keunikan sosok dan sifat menjadi daya tarik utama. Misalnya, kemampuan tanaman memangsa serangga. Meski umum ditemukan di dataran tinggi, tetapi beberapa mampu beradaptasi di dataran rendah.Kantung Semar (Nephentes) adalah tumbuhan menjalar yang dapat tumbuh sampai ketinggian 18 meter. Ia banyak terdapat di hutan Kalimantan, pegunungan Pulau Jawa, dan Cagar Alam Dolok SautKantung Semar diperkirakan berasal dari Asia Timur. Namun, kini banyak terdapat di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Ia bisa hidup di mana saja, mulai dari pantai, gunung kapur sampai hutan lebat di pegunungan.Jenis dan bentuktanaman iniberagam. Dari 86 jenis yang ada, 53 di antaranya berasal dari Indonesia.Nephentes northtiana, misalnya, berbentuk seperti terompet hijau. Ia hidup di dataran rendah. SedangkanNephentes adrianiibentuknya mirip periuk nasi berwarna merah. Ia tumbuh di dataran tinggi.Tanaman kantong semar (Nephentes) yang tumbuh di hutan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), Bengkulu mulai terancam punah. Menurut pemerintah setempat, salah satu penyebabnya adalah banyak warga sekitar menggunakan tumbuhan merambat ini untuk membungkus kue tradisional. ia juga bisa dijadikan obat? Tanaman ini diyakini bisa menyembuhkan penyakit asma, diare dan maag.Mengapa Semut tidak Dimangsa Si KantongSemar?Di dalam kantung tumbuhan kantong-semarNepenthes bicalcaratayang hidup di sebelah India Timur, hiduplah koloni semut. Tumbuhan ini bentuknya seperti teko dan memangsa serangga yang menghinggapinya. Meskipun demikian, semut bebas bergerak dan mengambil sisa-sisa serangga dan bahan makanan lainnya dari tumbuhan ini.mereka dapat membangun sarang pada tumbuhan ini. Sang tumbuhan juga menyisakan jaringan tertentu dan sisa-sisa serangga untuk semut. Dan sebagai balasannya, semut melindungi tumbuhan dari musuhnya.Semut cenderung tinggal pada tumbuhan karena adanya cairan bernama nektar tersisa yang dikeluarkan tumbuhan. Cairan nektar ini merupakan daya tarik bagi semut untuk mendatangi tumbuhan. Banyak spesies tumbuhan yang terbukti mengeluarkan cairan ini pada waktu-waktu tertentu. Misalnya, pohon ceri hitam menghasilkan cairan ini hanya tiga minggu dalam setahun. Tentu pengeluaran cairan pada waktu ini bukan kebetulan karena waktu tiga minggu ini bertepatan dengan satu-satunya waktu sejenis ulat menyerang pohon ceri hitam. Semut yang tertarik pada nektar dapat membunuh ulat ini serta melindungi tumbuhan.Akal sehat tidak mungkin bisa menerima bahwa pohon ini dapat memperhitungkan kapan bahaya akan menyerang lalu memutuskan bahwa cara terbaik untuk melindungi dirinya adalah dengan cara menarik perhatian semut serta mengubah struktur kimianya.Kantong Semar... - Paphiopedium Javanicum -

Sekedar diketahui, 9 jenis kantung semar diantaranya, kantung semar hijau dengan variasi warna merah, loreng kecoklatan, hijau terang dengan bibir merah muda, hijau muda, hijau berbintik, terompet hijau dengan variasi loreng kecoklatan, bulat hijau dengan variasi warna kuning kecoklatan dan warna loreng kecoklatan, bulat lonjong hijau, dengan dasi berduri dan variasi berbintik kecoklatan serta bulat lonjong besar dengan mulitberduri saring.Dan yang paling mengejutkan, ternyataNepenthesadrianiisudah dikembangkan di Belanda dan Jerman. Kedua negara itu sudah mengembangkan secara besar-besaran, dengan teknik kultur jaringan. Bahkan kini sudah dijadikan bisnis yang menjanjikan."Ini sangat ironis karena di habitat aslinya sudah nyaris musnah. Itu artinya, kita tidak bisa menjaga keanekaragaman hayati di tanah air," .Nepenthes Adrianiidijual masyarakat sekitar lereng Gunung Slamet antara Rp 20.000,00 - Rp 30.000,00/pohon. Di Jakarta dijual sampai Rp 500.000,00/pohon. Padahal,Nepenthes adrianiisangat sensitif, jika terkena panas matahari bisa mati.Di Indonesia terdapat 36 jenisnepenthes,setiap jenis memiliki ciri berbeda. Ciri khas tumbuhan pemakan serangga asal Gunung Slamet ini, memiliki kantong berukuran sedang, tinggi 15 cm dan beristom lebar. Jika ditemukan satu periuk monyet, di sekitarnya bisa ditemukan minimal 10Nepenthes,kantong priuknya berwarna merah marun.Nepenthes adrianiitumbuh epifit hanya di pohon tertentu, biasanya menempel di pohon pari, cirep, woro, sarangan, dan panggang ayam. Namun paling banyak epifit pada pohon panggang ayam. Tumbuhnya berkelompok, satu kelompok minimal ada 10Nepenthes.Si kantung maut alias Nepenthes adalah tumbuhan yang ditakdirkan menjadi penghuni tanah tandus. Ia hidup di kawasan rawa gambut serta pesisir pantai berbatu-karang. Nepenthes hanya memiliki akar berukuran pendek berjumlah sedikit. Kondisi itulah yang memaksanya menjalani profesi sebagai tumbuhan penyamun.Nepenthes dikaruniai peranti penyergap berwujud kantung ajaib. Terletak di ujung daun. Organ pembantai itu dilengkapi senjata kimia di dalamnya. Kantung maut yang dimiliki Nephentes dibagi menjadi tiga bagian. Yaitu kantung atas, kantung antara dan kantung bawah.Kantung atas memiliki helaian daun penutup. Sewaktu daun masih muda, pundi pemangsa tertutup. Lantas, membuka ketika sudah dewasa. Namun bukan berarti kantung penyamun ini menutup sewaktu masih muda saja. Ia menutup diri ketika sedang mengganyang mangsa. Tujuannya supaya proses pencernaan berjalan lancar dan tidak diganggu kawanan musuh yang siap merebut makanan yang sudah ia peroleh.Bibir lubang kantung dilengkapi dengan alat penipu. Organ itu berwarna merah serta mampu menebarkan aroma manis. Binatang penyuka menu bercitarasa manis dan beraroma busuk adalah sasaran empuk bagi Nephentes. Semisal semut dan lalat.Warna bibir nepenthes yang merona serta beraroma manis itu akan memikat dan membuat lengah calon mangsa. Binatang yang terpikat dan bernasib apes tergelincir masuk ke dalam kantung antara yang licin. Cairan yang berada dalam kantung tengah lalu mencerna tubuh mangsa itu. Cairan asam itu taklain adalah ramuan enzim bernama proteolase. Dihasilkan oleh kelenjar di permukaan kantung bawah. Tubuh mangsa naas itu kemudian diolah menjadi garam Posphat dan nitrat. Nah, sekarang berarti periuk maut itu telah menyajikan sop semut yang siap diserap oleh Si Nepenthes.Tidak semua jenis Nepenthes memiliki mangsa favorit yang sama. Semut adalah menu kesukaan bagi N. mirabilis. Species kantung semar N. albomarginata adalah pemburu sepesialis rayap. Ada pula species katung semar yang vegetarian alias tak suka menyantap daging. Yaitu N. ampullaria. Kantung semar yang satu ini suka melalap guguran dedaunan dari tumbuhan yang berada di atasnya. Sedangkan N. lowii adalah kantung semar yang bermenu favorit kotoran burung.Meski terkenal suka membunuh, nepenthes adalah jenis mahluk yang dilindungi oleh negara. Undang-undang No. 5 tahun 1990 tentang konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan ekosistimnya mengatur peredaran nepenthes. Hanya nepethes yang besaral dari penangkaran yang boleh diperjual-belikan. Pemerintah melanrang perdagangan Nepenthes yang berasal dari alam. Selain itu, nepentes lokal juga dilarang hijrah ke luar negeri.Ada banyak bentuk kantung yang bisa ditemukan. Mungil, bongsor langsing, dan pendek gembrot. Pola warnanyapun berraneka ragam. Ada yang bermotif loreng-loreng merah, merah menyala, dan hijau. Umumnya kantung berwarna indah dimiliki oleh jenis nepenthes dataran tinggi yang berhawa dingin. Ada sekitar 82 jenis nepenthes yang tumbuh di muka bumi. 64 di antaranya merupakan tumbuhan endemik Indonesia.Kalimantan adalah kerajaan nepenthes. Di pulau suku Dayak itu hidup sekitar 32 jenis nepenthes. 29 jenis lain merupakan hartakarun hayati yang tersimpan di Sumatera.Secara garis besar, jenis nepenthes dibedakan menjadi dua. Yaitu nepenthes dataran tinggi serta nepenthes dataran rendah. Berbagai jenis nepenthes dataran tinggi diantaranya yaitu N. burbidgeae, N. Lowii, N. Rajah, N. Villosa, N.Fusca, N.Sanguinea. Mereka adalah penghuni daerah pegunungan berketinggian lebih dari 100 m di atas permukan air laut. Kisaran suhu malam hari yang dibutuhkan yaitu 20 12C. Sedang kisaran suhu siang hari antara 25 30C.Jenis nepenthes dataran rendah diantaranya yaitu N. alata, N. egmae, N. khasiana, N. mirabilis, N. ventricosa, N. ampullaria, N. bicalcarata, N. gracilis dan N. Maxima. Mereka tumbuh subur di dataran berketinggian 0 500 m di atas permukaan air laut. Nepenthes dataran rendah biasanya bersifat epifit menempel di batang pepohonan. Namun ada juga yang hidup secara terestrial di atas tanah bercampur sersah dedaunan. Suhu harian yang dibutuhkan berkisar antara 22 34 C.Sementara itu, kelebaban udara yang diinginkan yaitu 70 95%. Nepenthes berkembang biak secara vegetatif menggunakan anakan dan secara generatif menggunakan biji. Tumbuhan karnivora ini termasuk jenis flora berumah dua. Artinya, tiap tanaman hanya memiliki satu jenis kelamin bunga. Jadi biar bisa menghasilkan keturunan, ia musti melakukan perkawinan silang. Hal itulah yang menyebabkan banyak terdapat species Nepenthes yang terlahir dari hasil persilangan alami.Perbanyakan secara vegetatif menggunakan anakan lebih mudah dilakukan.. Bayi nepenthes tumbuh di batang bagian bawah. Tanaman muda itu siap disapih alias dipotpong dari induknya jika sudah memiliki jumlah akar yang banyak. Setelah dipotong, ia harus segera ditanam menggunakan media berbahan baku campuran sepagnum moss dan butiran zeolith. Perbandingannya 4 : 1. Spagnum moss dan zeolith bisa dibeli dari toko pertanian.Nepenthes lebih senang disuguh binatang daripada pupuk kandang atau pupuk buatan. Warna kantungnya justru akan semakin menawan dan besar jika media tanamnya miskin hara alias tak subur. Berkat kantung maut itu Anda tak perlu lagi repot-repot meramu pupuk untuk Si nepenthes. Ukuran kantung maut malah kian menciut jika Anda memaksakan diri menjejali nepenthes dengan pupuk.Kantung semar adalah tanaman penyuka air. Jatah penyiraman tidak boleh terlambat. Media tanam wajib selalu dalam keadaan basah. Jika hal itu diabaikan, daun nepenthes bakal keriting dan bahkan bisa menuai ajal. Nepethes yang ditanam secara indoor harus disiram sebanyak 2 3 hari sekali. Sementara itu jatah air sebanyak 1 hari sekali diberikan bagi nephaenthes yang ditanam di luar ruangan.Syarat tumbuh lain yaitu sinar matahari penuh. Tumbuhan pemangsa ini setiap hari harus mendapat jatah sinar matahari selama 10 12 jam. Intensitas sinar matahari yang baik yaitu sebesar 50%. Kondisi seperti ini bisa dibuat dengan jalan memberikan naungan. Selamat berkebun dan mengoleksi Kantung Semar.Bukan bungaTidak begitu jelas, bagaimana riwayatnya dulu, kok sampai ia terdampar di daerah miskin yang tanahnya kekurangan nitrat dan fosfat. Ia tidak dapat membuat makanan sendiri seperti tanaman sopan yang lain, lalu mencari jajan nitrat dan fosfat dari tubuh binatang.Sosok tubuhnya memang aneh. Dari batang yang muncul di atas tanah tumbuh dua macam daun yang berbeda tugas. Daun yang masih dekat dengan pangkal batang masih tetap pipih seperti daun biasa dengan warna hijau juga. Kerjanya juga normal, membuat tepung dan gula dari adonan karbondioksida dan air. Pengolahannya dilakukan dengan kompor hijau daun, di dapur fotosintesis, dengan bantuan penuh dari toko "Sinar Matahari".Itu kalau ia memang tumbuh di kawasan yang masih lumayan menyediakan nitrat dalam tanah. Pada saudara-saudaranya yang tumbuh di daerah miskin seperti tepi rawa yang penuh gambut di Sumatra dan Kalimantan, atau di rawa-rawa bekas kawah gunung berapi padam, daun yang dilukiskan di atas tidak tumbuh normal. Tugas pencarian makanan diserahkan kepada daun di ujung tangkai, yang sudah berubah menjadi penjebak binatang. Inilah tanda yang terang benderang bahwa tanaman itu hidup di bawah garis kemiskinan.Kantong mereka bisa bermacam-macam bentuknya, mulai dari yang panjang langsing (sehingga disebut kantong), gembrot dan gendut (sehingga dipanggil periuk), sampai ke berbagai bentuk antaranya (sehingga disebut kendi), tetapi rata-rata tidak jauh bedanya dengan piala untuk minum.Kantong ini bukan bunga, tetapi daun. Daging daun di kedua sisi tulangnya melengkung, saling mendekatkan tepian mereka sehingga membentuk tabung, kecuali tepian di ujung yang dibiarkan terbuka membentuk lubang. Ujung ini juga mempunyai bagian yang melebar untuk membentuk tutup.Mula-mula tutup masih menutupi lubang kantong betul-betul, tetapi setelah dewasa, ia membuka ke atas. Tidak berarti bahwa ia membuka terus-menerus. Terkadang ia menutup kembali untuk mencegah jangan sampai proses pencernaan hasil penangkapan diganggu oleh "musuh-musuh" dari luar yang ikut nimbrung mencopet makanan.Sebaliknya, tutup akan terbuka lebar pada siang hari, untuk menguapkan kebanyakan air hujan dari malam sebelumnya.Dari jauh, kantong itu menarik perhatian, bukan karena keindahannya, tapi karena keanehannya. Dinding luarnya penuh becak-becak merah dengan latar belakang kuning. Kalau ada semut atau lalat mendekat, dan kecele melihat kantong cuma begitu warnanya, ia akan tertarik oleh bau manis yang menyengat hidung (andaikata mereka mempunyai hidung).Bau itu berasal dari deretan kelenjar pada bibir lubang kantong. Ada apa kok menyebar bau manis segala? Apa ada timbunan madu? Ah, belum sampai bisa menjawab teka-teki, semut (atau lalat) sudah terpeleset karena bibir kantong memang licin. Ia mencoba naik melalui dinding yang kelihatannya kering, tapi bagaimana mungkin bisa keluar, kalau setelah mencapai tepi lubang ia terpeleset lagi karena bagian itu licin terus!Sesudah empat lima kali sia-sia mencoba membebaskan diri dari lubang maut, biasanya semut (atau lalat) kehabisan tenaga dan tenggelam pasrah untuk selama-lamanya. Oleh enzim pemecah protein yang dikeluarkan deretan kelenjar pada dinding kantong, bangkainya dicernakan untuk diserap senyawaan nitrogen dan garam fosfatnya.Tidak hanya serangga kicit yang menjadi korban. KantongNepenthes rajahdari Kalimantan bisa kemasukan anak burung atau tikus piti. Panjang kantongnya memang bisa sampai 30 cm.Tetapi juga tidak semua binatang kicit bisa dijebak. Ada yang ternyata bisa menyesuaikan diri dan hidup nebeng dalam kantong, seperti laba-labaThomisus callidusmisalnya. Kalau bosan hidup dalam penjara kantong, ia bisa keluar untuk keluyuran mencari jajan di luar, tanpa terpeleset masuk jurang basah. Laba-laba yang nepentefil (demennepenthes) ini agak berbeda dengan keponakan-keponakannya yang nepentebion (penghuni nepenthes) yang memang sudah berniat menghuni kantong seratus persen, tidak mau pergi ke tempat lain lagi. Misalnya laba-labaMisumenops nepenthicola.Ia menyusun jaring penjebak di tepi lubang kantong bagian dalam yang tidak meliputi seluruh permukaan lubang, tapi hanya separonya. Kalau ada serangga yang masuk lewat sisi lubang yang dibentangi jaring, itu menjadi bagian untuk laba-laba. Tetapi kalau ada serangga yang masuk lewat sisi lubang seberangnya yang tidak dibentangi jaring, itu bagian untuk periuk hantu.Laba-labanya biasanya nongkrong di atas jaring penjebak menunggu mangsa, tetapi kalau terancam, ia bisa mengundurkan diri ke dalam air, tanpa cedera terkena enzim. Tubuhnya dilindungi lapisan khusus antipeluru pistol air (kelenjar) enzim.Dulu tanaman aneh ini hanya kita pandang sebagai makhluk aneh-anehan hutan belantara saja, tanpa ada manfaat bagi umat manusia, kecuali pemberi gengsi sebagai tanaman koleksi eksklusif. Memang kemudian ada suatu masa dulu, yang membuat para pecinta tanaman hias demam memelihara kantong eksotis ini dalam pot berisi kompos berupa campuran lumut Sphagnum dan gambut yang diberi beberapa buah arang kayu.Jenis yang dipelihara tidak hanya satu dua, tapi puluhan. Ditambah lagi dengan hibrida hasil silangan yang lebih bagus aneka warnanya. Bunga nepenthes yang tersusun dalam tandan memang aneh panjangnya, sampai bisa memuat belasan bunga jantan di bagian bawah tangkai dan satu bunga betina yang nongkrong di singgasana puncak.Kebetulan kebanyakan hibrida yang diciptakan itu tidak sulit pemeliharaannya, dalam rumah kaca yang dipanas-panasi dan dilembapi untuk mempertahankan suhu sekitar 21 - 27oC di musim panas dan 18oC di musim dingin.Berkat persilangan yang dilakukan para hobiis Amerika dan Eropa, di pasar tanaman hias kini tersedia hibrida nepenthes yang mudah dipelihara. Di daerah beriklim empat seperti negeri mereka, nepenthes memang terpaksa dipelihara dalam rumah kaca yang suhu dan kelembapannya dapat diusahakan tetap tinggi seperti di tepi hutan rawa daerah tropis, meskipun cuaca di luar dingin sekali. Tetapi di negeri panas seperti Indonesia, rumah kaca tidak perlu untuk menanam tanaman hasil silangan nenek moyang dari Indonesia sendiri.Bibit nepenthes diperoleh dari stek batang berupa potongan tangkainya. Stek disuruh membentuk akar dulu dalam bak pasir pesemaian yang lembap, setelah pangkalnya diberi rooton (hormon penumbuh akar). Setelah ditunggu dua minggu, biasanya stek sudah membentuk akar, dan tanaman dapat dipindah ke media tanam lain berupa lumut Sphagnum dan pasir sedikit, dalam pot.Sesudah akar mencapai panjang 2 cm, ia boleh dipindah ke dalam pot lain yang lebih besar berisi campuran pasir, tanah, dan lumut. Lumut Sphagnum ini perlu karena lingkungan hidup nenek moyang tanaman itu dulu memang tanah tepi rawa gambut yang asam (dengan pH 5), yang kebanyakan ditumbuhi lumut Sphagnum. Lumut ini menyerap dan menahan banyak air, sehingga menjaga kelembapan lingkungan tanaman itu terus menerus.Pot perlu ditaruh di tempat yang agak terlindung dari terik matahari, agar kelembapannya tetap bertahan antara 60 - 90%. Penyiraman pot hanya perlu tipis saja, tetapi secara teratur.Mula-mula tanaman akan tumbuh normal seperti kebanyakan tanaman lain yang berbatang dan berdaun. Daunnya yang oval memanjang tumbuh mengelilingi batang yang hanya sebesar jari kelingking. Sesudah dewasa, ada beberapa daun yang berubah menjadi periuk. Kalau di alam bebas ada jenis nepenthes yang tangkai periuknya bisa panjang dan liat sekali sampai bisa dipakai sebagai tali pengikat pengganti rotan, maka pada hibrida nepenthes piaraan, tangkai itu hanya pendek. Maklum, jenis yang disilangkan memang yang pendek, antara lainNepenthes veitchiidari Kalimantan,N. rafflesianadari Sumatra, danN. northianadari Kalimantan.Kalau sudah ada daun yang berubah bentuk, sebaiknya seluruh tanaman dipindah ke dalam pot yang digantung. Jadi, periuk itu tampak lebih dramatis menggantung pada tangkainya. Serangga seperti laron dan lalat yang mengganggu kamar, bisa kita tonton bagaimana mereka terlibat dalam drama satu babak "Periuk hantu menjebak lalat".Nepenthes tumbuh dan tersebar mulai dari Australia bagian utara, Asia Tenggara, hingga China bagian selatan. Di dunia telah ditemukan 82 jenis nepenthes, dan 64 jenis di antaranya ditemukan di Indonesia. Borneo (Kalimantan, Serawak, Sabah, dan Brunei) merupakan pusat penyebaran nepenthes terbesar di dunia karena dari sana ditemukan 32 jenis. Dari Sumatera ditemukan 29 jenis. Hasil penelusuran spesimen herbarium di Herbarium Bogoriense, Bogor, ditemukan bahwa di Sulawesi minimum mempunyai 10 jenis, Papua mempunyai sembilan jenis, Maluku empat jenis, dan Jawa hanya ditemukan dua jenis.Umumnya nepenthes hidup di tempat-tempat terbuka atau agak terlindung di habitat yang miskin unsur hara dan memiliki kelembaban udara cukup tinggi. Nepenthes bisa hidup di hutan hujan tropik dataran rendah, hutan pegunungan, hutan gambut, hutan kerangas, gunung kapur, dan padang savana.Berdasarkan ketinggian tempat tumbuhnya, nepenthes dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu nepenthes dataran rendah, menengah, dan dataran tinggi. Pemahaman akan kelompok ini sangat penting dalam memelihara nepenthes karena nepenthes dataran rendah tidak akan bisa hidup bila ditanam di dataran tinggi. Begitu juga sebaliknya. Namun kadang, baik pemelihara maupun penjual sering kali tidak mengenali jenis nepenthes sehingga nepenthes-nya mati setelah tidak lama dipelihara.Kenali NepenthesApabila sudah mengenali jenis nepenthes yang dipelihara, memeliharanya bukan lagi hal yang sulit. Apalagi nepenthes tidak memerlukan pupuk. Pemberian pupuk justru akan membuat nepenthes mati karena tanaman ini lebih mengandalkan kantongnya dibanding akar untuk menyuplai nutrisi yang dibutuhkan. Jadi, jika ingin memelihara nepenthes, rajin-rajinlah menangkap lalat atau semut, lalu ceburkan ke dalam kantongnya.

HYPERLINK "http://k4tul.multiply.com/photos/hi-res/upload/R8AMZwoKCqAAACVyNis1"

Tips Merawat Kantong Semar

Kutu putih merupakan salah satu hama yang paling sering menyerang nepenthes atau kantong semar. Meski kecil, hama ini sangat mudah dikenali. Hal itu dikarenakan bentuknya yang oval, memiliki serbuk putih dan ditumbuhi bulu halus putih di tubuhnya.Kutu putih ini cukup berbahaya, karena ia menghisap cairan yang terdapat dalam tanaman nepenthes sehingga bisa menyebabkan layu dan perubahan pada batang. Hama ini sering bersembunyi di batang, ketiak dan permukaan bawah daun.Untuk mencegahnya, taruhlah tanaman nepenthes Anda di tempat yang pencahayaan dan sirkulasi udaranya baik. Namun, jika sudah terserang, semprotkan 2 cc insektisida sistemik yang dicampur dengan satu liter air pada bagian yang terkena hama. Insektisida sistemik ini bisa berupa Monitor 200 LC, Applaud 10 WP, Mitac 200 EC atau Pegasus 500 EC.

Bunga kantung semar (Pitcher plants) merupakan tanaman pemakan hewan (carnivorous plants). Tanaman ini banyak menyebar di daerah Kalimantan (Borneo) termasuk juga Sabah, Gunung Kinabalu (Malaysia) dan Sulawesi. Bagus juga untuk tanaman hiasan dalam pot yang dapat digantung diserambi rumah (seperti pada gambar)

Daftar Harga Nepenthesharga jual Ukuran pot FormN. "Viking" Rp300 ribuan / 15 cmN. albomarginata, Malaysia Rp150 ribuan / 12 cm assorted0-1100 mN. khasiana Rp50 ribuan / 7 cm1000 mN. khasiana Rp150 ribuan / 15 cm, pot gantung1000 mN. thorellii Rp300 ribuan /15 cm, pot gantung0-200 mN. truncata Rp75 ribuan / 7 cm230-600 mN. truncata Rp150 ribuan / 12 cm230-600 mN. truncata agak besar Rp500 ribuan / pot gantung230-600 mN. truncata besar Rp1.500.000,00 pot gantung230-600 mN. x ventrata Rp50 ribuan / 7 cmN. x ventrata Rp150 ribuan / pot gantungN. alata Rp300 ribuan / 15 cm400-2400 mN. albomarginata Brunei Rp200 ribuan / 12 cm Brunei0-1100 mN. ampullaria - CR Clone Rp400 ribuan / pot gantung0-2100 mN. belii Rp100 ribuan / 7 cm assorted250-800 mN. bicalcarata Rp100 ribuan / 7 cm orange0-1000 mN. bicalcarata Rp100 ribuan / 7 cm red flush0-1000 mN. bicalcarata x [ampularia x gracilis] Rp250 ribuan / 15 cm0-1000 mN. bicalcarata x ampularia Rp200 ribuan / 10 cm0-1000 mN. burbidgeae Rp150 ribuan / 8 cm Pig Hill1200-2250 mN. clipeata x [clipeata x eymae] Rp300 ribuan / pot gantung600-800 mN. clipeata x [clipeata x eymae] Rp150 ribuan / 8 cm600-800 mN. copelandii Rp300 ribuan / pot gantung Apo700-1200 mN. danseri Rp250 ribuan / 10 cm0-300 mN. densiflora Rp300 ribuan / pot gantung Leuser1700-3200 mN. diatas Rp300 ribuan /pot gantung Bandahara2400-2600 mN. distillatoria Rp300 ribuan / 15 cm Assorted0-800 mN. eymae Rp150 ribuan / 8 cm clone 21500-2000 mN. fusca Rp150 ribuan / 8 cm Sabah800-2500 mN. gymnamphora /pectinata Rp100 ribuan / 7 cm Talakmau100-2750mN. hirsuta Rp100 ribuan / 7 cm Sarawak200-1100mN. macfarlanei Rp100 ribuan / 7 cm Genging1000-2150mN. macrovulgaris Rp250 ribuan / pot gantung300-1200mN. maxima Rp100 ribuan / 7 cm Tentena600-2500 mN. merrilliana Rp300. ribuan /15 cm0-1700 mN. mirabilis variegata Rp300 ribuan / 15 cm1800 mN. petiolata Rp300 ribuan / pot gantung assorted1500 mN. chaniana x veitchii Rp100 ribuan / 7 cm clone 1N. rafflesiana giant clone 99 Rp300 ribuan / 15 cm0-1000 mN. rajah Rp150 ribuan / 7 cm Typical1500-2650 mN. ramispina Rp100 ribuan /7 cm Genting900-2000 mN. sanguinea Rp100 ribuan / 7 cm Genting300-1800 mN. sibuyanensis Rp150 ribuan / 8 cm Sibuyan1350-1800 mN. sibuyanensis Rp300 ribuan / pot gantung Sibuyan1350-1800 mN. spectabilis Rp250 ribuan / 10 cm Pangulubao1450-2000 mN. stenophylla Rp300 ribuan / pot gantung Bareo400-2600 mN. talangensis Rp400 ribuan / pot gantung assorted1800-2500 mN. talangensis x maxima Rp400 ribuan / pot gantung Lady Pauline1800-2500 mN. tobaica Rp100 ribuan / 8 cm orange950-2750 mN. ventricosa Rp150 ribuan /pot gantung assorted1200-1500 mN. ventricosa x inermis Rp300 ribuan / pot gantung orange1200-1500 mN. x kuchingensis Rp250 ribuan / 15 cmN. x kuchingensis Rp100 ribuan / 10 cmN. x trichocarpa Rp100 ribuan / 7 cm BruneiN. bicalcarata x [ampularia x gracilis] Rp200 ribuan / 12cm speckled0-950 mN. reinwardtiana Rp100 ribuan / 15cm, pot gantung lokal0-2100 mN. gracilis Rp10 ribuan / 7 cm lokal0-800mN. mirabilis Rp20 ribuan / 10 cm lokal0-1500mN. rafflesiana Rp100 ribuan / 15 cm, pot gantung lokal0-1000 mN. rafflesiana Rp50 ribuan / 10 cm lokal0-1000 mN. rafflesiana upper pitcher Rp200 ribuan / 15 cm, pot gantung lokal0-1000 mN. ampullaria green/speckled Rp50 ribuan / 10 cm lokal0-2100 mSebelum beli cocokin dulu ama ketinggian tempatmuNo. Nama Ketinggian tempat(dpl)1 N.adnata 700-1000 m2 N.adrianii* 1000-2000 m7 N.angasanensis 2200-2800 m8 N.argentii 1400 m9 N.aristolochioides 2000-2200 m11 N.benstonei 450-600 m13 N.bongso 1000-2700 m14 N.boschiana 780-1880 m16 N.burkei 1300-1680 m17 N.campanulata 300 m18 N.carunculata** 1000-2700 m22 N.deaniana 1300-1500 m26 N.dubia 100-2500 m27 N.edwardsiana 1500-2700 m28 N.ephippiata 1000-1900 m29 N.eustachya 0-1600 m31 N.faizaliana 600-1600 m33 N.glabrata 1600-2000 m34 N.glandulifera 1200-1600 m37 N.gracillima 1300-2100m39 N.hamata 1400-2500 m41 N.hispida 100-800m43 N.inermis 500-2600m44 N.insignis 80-850 m45 N.izumiae 800-2400 m46 N.jacquelinae 700-2200m50 N.klossii 1000-2000m51 N.lamii 1460-3520m52 N.lavicola 2000-2600m55 N.longifolia 300-1100m56 N.lowii 1600-2600m58 N.macrophylla 2200-2400m60 N.madagascariensis 300 m61 N.mapuluensis 700-800 m62 N.masoalensis 30-400 m65 N.mikei 1100-2500 m69 N.mollis 1800m70 N.muluensis 1750-2400 m71 N.murudiensis 2200-2500m72 N.neoguineensis 0-1400 m73 N.northiana 40-800 m74 N.ovata 1700-2100 m75 N.paniculata 1460 m76 N.papuana 250-900 m77 N.pectinata 950-2750 m78 N.pervillei 500-800 m80 N.philippinensis 25-520 m81 N.pilosa 000-1800 m86 N.rhombicaulis 1700-1900 m87 N.rigidifolia 100-1500 m88 N.rowanae 0-10 m91 N.singalana 1900-2800 m92 N.spathulata 1100-2900 m95 N.sumatrana 0-1000 m97 N.tentaculata 800-2550 m98 N.tenuis 1000 m101 N.tomoriana 0-400 m102 N.treubiana 0-500 m104 N.veitchii 0-1800 m

Cara Merawat Nepenthes

Ada beberapa jenis yang merupakan kelompok intermediet, yang dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah maupun dataran tinggi.Para ahli mengelompokan jenis-jenis yang hidup di ketinggian 0 sampai dengan 1000 meter di atas permukaan laut sebagai jenis dataran rendah, dan spesies yang tumbuh di atas 1000 m dpl sebagai jenis dataran tinggi.Tanaman ini sebenarnya cukup mudah untuk dipelihara, namun jika tempat tumbuh dan perawatannya tidak sesuai, tanaman kemungkinan tidak dapat tumbuh dengan baik (lambat), tidak berkantung, dan bahkan mati.Berikut garis besar syarat tumbuh dan cara perawatan nepenthes.

TEMPERATURJenis dataran rendah memerlukan suhu antara 20-35 C untuk dapat tumbuh normal, sedangkan jenis dataran tinggi dapat hidup dengan suhu terendah 4 C dimalam hari dan 25 c di siang hari.

CAHAYAUmumnya nepenthes di habitat aslinya hidup di daerah semak belukar terbuka, jadi mereka cenderung menyukai tempat yang mendapatkan cahaya yang banyak, yakni tempat yang mendapatkan sinar matahari penuh atau yang sedikit ternaungi seperti untuk memelihara anggrek dendrobium. Jika tanaman kurang mendapatkan sinar, maka ia akan tumbuh memanjang mencari sinar dan biasanya tidak membentuk kantung di ujung daunnya.

KELEMBABANNepenthes menyukai kelembaban yang tinggi untuk hidup dengan baik. Setidaknya kelembaban 75% diperlukan agar nepenthes dapat membentuk kantung.

MEDIA TANAMDi tempat asalnya nepenthes dapat ditemukan tumbuh di tepi pantai, rawa-rawa, lahan gambut, lahan berpasir, tebing batu kapur, atau tumbuh epifit, menempel di dipohon-pohon. Namun walaupun tempat tumbuhnya beragam, terdapat kesamaan yakni mereka tumbuh di tempat yang miskin hara. Sebagian besar jenis nepenthes tumbuh di tanah/media yang bersifat asam.Untuk tanaman yang sudah dibudidayakan, biasanya nepenthes ditanam di media spagnum moss, peat, cocopeat, pasir, moss, ataupun campuran media lainnya.Media-media ini umumnya dapat menyimpan air yang banyak untuk keperluan tanaman. Perlu diperhatikan pula untuk menggunakan media yang tidak banyak mengandung hara, mineral, dan zat-zat lain yang dapat meracuni tanaman.

AIRAir merupakan salah satu faktor penting dalam pertumbuhan nepenthes.Nepenthes tumbuh dengan baik dengan air yang memiliki kandungan padatan terlarut (TDS) dibawah 100 ppm (EC sekitar 0,12 Mmhos)Air yang paling baik digunakan adalah air hujan. Jika menggunakan air dari PDAM disarankan untuk diendapkan terlebih dahulu selama beberapa hari.

PEMUPUKANTanaman dapat dipupuk mengunakan pupuk daun seperti untuk anggrek dengan konsentrasi 1/4 dari yang dianjurkan.Pemberian ke daun cukup satu bulan sekali. Jika tanaman memiliki kantung, pemupukan tidak diperlukan asal kantung mendapat cukup mangsa.Perlu diperhatikan agar kantung tidak menangkap/diberikan terlalu banyak makanan. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya pembusukan di dalam kantung, dan kantung pun akan ikut busuk.

HAMA DAN PENYAKITHama yang dapat menyerang nepenthes antara lain adalah ulat yang memakan daun, aphid, kutu putih, kutu kebul, belalang, keong dan siput.Hama dapat dikendalikan secara manual dengan mengumpulkannya dengan tangan atau dengan pestisida sesuai dengan anjuran.Sedangkan penyakit yang menyerang biasanya adalah busuk batang. Hal ini biasanya disebabkan karena terlalu banyak air atau drainase media yang kurang baik.

Untuk anda yang hendak mencoba menanam nepenthes, dianjurkan untuk membeli tanaman yang telah dibudidayakan, bukan yang diambil dari alam, karena tanaman sudah beradaptasi dengan baik.Semai Biji & RepottingA.PENYEMAIAN BIJI NEPENTHES

Peralatan/Bahan yang Dibutuhkan:- Arang Sekam- Cocopeat- Sphagnum Moss (optional)- Vitamin B1 (Liquinox Start atau merk lain)- Fungisida (optional, bila perlu. Merk yang disarankan: Topsin, Daconil atau Previcur.)- Air (bagusnya pakai air hujan atau air kolam/aquarium atau air suling, tapi kalau tidak ada, pakai air PAM juga bisa)- Sprayer- Wadah (misalnya: kotak kue plastic, Tupperware, pot plastic, dll. Sebaiknya yang ada tutupnya untuk membantu mengurangi laju penguapan.)- Lampu Neon (TL) atau Ulir (Energy Saver) (optional)

Cara Penyemaian:1. Wadah diberi lubang-lubang kecil di bawahnya supaya kelebihan air dapat mengalir keluar. (Yang penting asalkan air tidak tergenang di dalam wadah tersebut karena dapat mengakibatkan biji busuk.)2. Wadah diberi lubang-lubang kecil di atasnya (di tutupnya) supaya udara masih dapat mengalir.3. Siapkan media (arang sekam + cocopeat dengan rasio 1:1 by volume, atau media sphagnum moss)4. Campur media (bila menggunakan arang sekam + cocopeat) dan masukkan ke dalam wadah.5. Campur air + Vitamin B1 (untuk Liquinox Start, dosis maximum yang dianjurkan adalah 4mL per 1 liter air), lalu masukkan ke dalam sprayer.6. Siram media hingga air mengalir keluar dari lubang-lubang di bawah wadah. Pastikan seluruh permukaan media sudah basah sekali.7. Semai biji Nepenthes di permukaan media, JANGAN DIKUBUR. (Menyemai biji dapat dilakukan dengan 2 cara: ditabur di permukaan media atau disusun rapi satu per satu dengan menggunakan pinset. Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Kalau kita menyusun biji-biji dengan rapi, waktu pemindahan setelah berkecambah tidak akan terlalu merepotkan.)8. Siram biji yang baru disemai dengan larutan B1 (poin no.5 di atas). (Tujuannya adalah supaya biji juga jadi basah sekali supaya air jadi lebih gampang terserap oleh biji dan supaya biji jadi tidak mudah diterbangkan oleh angin.)9. Siram biji dan media dengan larutan fungisida. (Optional, bila perlu. Ada yang menyarankan untuk disiram, ada juga yang bilang tidak perlu. Saya sendiri tidak menyiram dengan fungisida. Fungisida digunakan bila diperlukan, bila ternyata memang diserang jamur.)10. Tutup wadah. Kalau pakai wadah yang tidak ada tutupnya, tutup dengan menggunakan plastik bening yang sudah diberi lubang. (Tutup HARUS bening supaya terang dari sinar matahari atau lampu dapat masuk.)11. Taruh di tempat yang teduh tapi terang, yang tidak kena sinar matahari langsung. Atau taruh di bawah lampu (neon ataupun energy saver). (Lampu dapat dinyalakan 12 jam sehari ataupun 24 jam.)12. Siram (spray) dengan air 2-3 hari sekali. Hati-hati, benih jangan sampai hanyut oleh siraman air. (Ada yang menyarankan untuk disiram 1 x seminggu. Yang penting media dijaga agar jangan sampai kering. Saya sendiri menyiram dengan menggunakan sprayer tiap 2 hari supaya media selalu basah/lembab. Logika saya: kalau kebanyakan toh air akan keluar melalui lubang di bawah wadah.)13. Kecambah akan keluar setelah 2 minggu hingga 2 bulan. (Kesempatan untuk melatih kesabaran. Semakin dilihat/dipelototi, semakin terasa lamaaa tumbuhnya.)

B.RE-POTTING

1. Siapkan pot baru yang lebih besar.2. Siapkan media yang diinginkan (bisa cocopeat + arang sekam dengan rasio 1:1 atau sphagnum moss)3. Isi pot baru dengan media baru yang sudah disiapkan.4. Siram pot baru yang sudah diisi dengan media baru tersebut dengan air sampai air keluar dari dasar pot (sampai media sudah terlihat basah sekali).5. Buat lubang di media yang baru tersebut seukuran pot yang lama.6. Pot lama disiram air supaya basah dan media tidak gampang tercerai berai.7. Gunakan kawat atau tusuk sate untuk membantu memisahkan media dari pot lama dengan cara menusuk di sekeliling pot. (Tujuannya supaya media tidak menempel ke pot pada waktu dibalik)8. Letakkan batang di antara jari telunjuk dan jari tengah.9. Balik pot lama dan ketok perlahan-lahan supaya media lepas dari pot.10. HATI-HATI jangan sampai media lepas dari akar. (Kalau sampai akarnya kelihatan semua, hampir pasti Nepenthes itu akan sekarat, tinggal menghitung hari.)11. Begitu pot lama sudah terlepas dari media, langsung masukkan Nepenthes beserta media lama tersebut ke dalam lubang di pot baru yang sudah disiapkan (poin no. 5).12. Siram dengan larutan vitamin B1 untuk membantu mengurangi stress. (Dosis bisa maximum 4mL per liter air atau diencerkan.)13. Taruh di tempat yang teduh selama beberapa hari, lalu kembalikan ke tempatnya yang semula.Budidaya NepenthesHal-hal yang perlu diperhatikan agar nepenthes dapat tumbuh dengan baik :

Ketinggian Tempat dan Suhu:

1. Nepenthes dataran rendah (0 1000 m dpl)Umumnya hidup pada kisaran suhu 20 35 derajat Celcius

2. Nepenthes dataran tinggi (> 1000 m dpl)Suhu 10 30 derajat Celcius. Ada beberapa jenis nepenthes dataran tinggi yang menghendaki suhu rendah hingga 4 derajat celcius untuk dapat tumbuh dengan baik. Bagi mereka yang tinggal di dataran rendah dapat menggunakan ruangan berpendingin ataupun lemari es untuk menaruh tanaman jenis dataran tingginya pada malam hari.

3. Nepenthes intermediate, yg dapat tumbuh baik di dataran rendah dan tinggi.

KelembabanKelembaban udara yang tinggi, diatas 70%, merupakan syarat penting bagi nepenthesuntuk tumbuh baik dan mengeluarkan kantung. Jika kelembaban terlalu rendah, sudah dipastikan jika nepenthes tak akan membetuk kantung dan tumbuh merana. Kelembaban yang tinggi dapat dihasilkan dengan cara menyiram tanaman setiap hari, Di samping itu, memelihara tanaman dekat dengan kolam atau sumber/genangan air lainnya juga membantu kelembaban udara tetap tinggi.

Beberapa jenis nepenthes dari Thailand, Vietnam, Kamboja, dan Filipina, yang hidup di padang rumput, dapat hidup dengan kelembaban yang rendah pada musim kering, karena memereka memiliki akar yang membesar seperti umbi, sebangai tempat penyimpanan air.

Media tanam1. Nepenthes terrestrial.Nepenthes jenis ini lebih menghendaki media yang padat dan mampu memegang air. namun tidak becek.Contoh : campuran cocopeat, pasir dan arang sekam.2. Nepenthes epifit.Nepenthes jenis ini lebih menghendaki media yang ringan dengan ruang udara yang cukup besar (tidak padat), namun tetap dapat menyimpan banyak air.Contoh : sphagnum moss.Catatan:Campuran cocopeat dan arang sekam, atau sphagnum moss biasanya cocok untuk kebanyakan jenis nepenthes baik terrestrial maupun epifit.

Sinar matahariTanaman yang kekurangan sinar matahari umumnya tidak membentuk kantung, etiolasi, dan tanaman tampak lemah.Tanaman yang mendapat terlalu banyak sinar matahari dapat menimbulkan bercak-bercak pada daun, daun terbakar, ataupun gagal berkantung karena kering.

1. Sinar matahari langsung.Beberpapa nepenthes dataran rendah seperti N. gracilis, N. mirabilis, dan sebagian besar jenis dataran tinggi umumnya menyukai sinar matahari langsung.2. Sinar matahari tak langsung.N. ampullaria dan N. longifolia tumbuh dengan baik dengan sinar matahari tak langsung.

Catatan: Nepenthes yang menyukai sinar matahari tak langsung dapat tumbuh dengan baik dengan sinar matahari langsung apabila kelembaban udara selalu tinggi, dan nutrisinya terpenuhi.

Pemupukan.Pemupukan dapat membantu pertumbuhan tanaman dan mencegah serangan penyakit.

Cara pemupukan :1. Memasukan pupuk, serangga, atau sumber makanan lainnya ke kantung.2. Pemberian pupuk daun.3. Penyiraman pupuk.4. Penaburan pupuk slow release.

Yang perlu diperhatikan :Pilih pupuk yang tidak mengandung urea dan ammonium yang tinggi.Pupuk dengan kandungan seperti diatas dapat menyebabkan tanaman keracunan = terbakar, ataupun bila tak terbakar, daun akan terlalu besar dengan kantung yang kecil atau tanpa kantung.Pemupukan dapat dilakukan dengan dosis hingga sesuai anjuran label, satu minggu sekali. Diantara waktu pemupukan, tanaman harus banyak disiram dengan air, hingga tidak ada pupuk yang mengendap di media.

Pengendalian hama dan penyakit.Hama :Ulat, belalang, kutu putih, tungau, dll

Penyakit :Busuk pangkal batang, busuk pucuk, dll.Busuk pangkal batang biasanya terjadi bila media tanam yang kita gunakan terlalu basah/mengenang. Maka pemilihan media yang baik airasinya merupakan salah satu cara mencegah penyakit ini.

Pencegahan dan Pengendalian HPT :- Mekanis dan penyemprotan pestisida.Jika serangan hama tidak terlalu parah dan tanaman kita tidak terlalu banyak, pengendalian dapat dilakukan secara manual dengan cara menangkap hama yang menggangu. Penggunaan pestisida dapat dilakukan sesuai anjuran di label.

Perbanyakan:1. BijiBiji didapat dengan cara menyerbuki bunga betina dengan pollen dari bunga jantan. Tanaman yang diperbanyak dari biji baru akan menjadi dewasa pada umur 3-4 tahun.2. Stek- Stek dapat dilakukan dengan cara memotong batang tanaman dewasa yang telah memanjang.- Bahan stek yang digunakan dapat berupa pucuk ataupun bagian batang lainnya yang masih berwarna hijau.- Stek dapat berupa stek satu mata hingga lebih dari lima mata tunas.- Umumnya, nepenthes tidak memerlukan hormon tambahan untuk merangsang perakaran. Namun untuk beberapa spesies, hormon dapat membantu mempercepat perakaran. Kelebihan hormon dapat menyebabkan stek menjadi busuk.3. Pemisahan anakanNepenthes umumnya mengeluarkan anakan setelah tanaman menjadi dewasa.Anakan dipisah dari induknya sebaiknya jika ia telah memiliki akar sendiri4. CangkokMencangkok nepenthes dapat dilakukan seperti mencangkok tanaman berkayu lainnya.5. MerundukMerunduk nepenthes juga dapat dilakukan seperti merunduk tanaman lainnya.

Tips lainnya:

- Ketika anda ingin membeli nepenthes, tanyakan kepada penjual apa jenis nepenthes tersebut, dan dari mana asalnya. Pastikan bahwa tanaman yang anda beli benar-benar sehat. segar serta kokoh. Banyaknya kantung merupakan salah satu indikasi bahwa tanaman tesebut sehat dan telah dibudidayakan dengan baik.

- Jika anda belum berpengalaman, pilihlah jenis-jenis yang mudah untuk dipelihara. Contoh-contoh nepenthes yang baik untuk pemula diantaranya N. gracilis, N. ampullaria, N. rafflesiana, N. x hookeriana, N. reindwartiana, N. truncata, N. bellii, untuk jenis dataran rendah dan N. khasiana, N ventricosa, dan N. x ventrata untuk jenis intermediet.Harus lembab

Mengenai perawatan, Kantong Semar termasuk tanaman yang tidak rewel. Hanya satu kuncinya, harus lembab. Dengan kata lain media tanam harus tetap basah, kalau perlu pakai tatakan pot yang ada airnya. Media tanam, cocopeat dan arang perbandingan 1 : 1. arang sekam agar aerasinya baik, cocopeat untuk memegang air.

Toleransi Kantong Semar terhadap sinar matahari lumayan besar. Ia bisa tumbuh di tempat teduh hingga terkena sinar matahari langsung. Namun untuk Nepenthes berkantong merah, kekurangan sinar matahari akan membuat warna merahnya memudar. Pemberian nutrisi bisa menggunakan pupuk dengan kadar NPK seimbang. Akan lebih baik, pupuk yang juga mengandung unsur mikro.Di dalam kantong daun tersebut terdapat cairan yang sangat asam, yang sifatnya mematikan. Fungsinya sebagai penangkap serangga atau binatang kecil, seperti kecoa atau semut. Bahkan, konon, Nepenthes terbesar bisa menangkap tikus!

Ya, Nepenthes memang hebat. Bahkan, jika dalam keadaan masih tertutup, cairan di dalam kantong tersebut masih murni, mengandung enzim. "Sehingga bisa dipakai sebagai obat batuk, sakit mata, maag, dan diare.empat syarat utama untuk mendapatkan Nepenthes yang bagus. "Harus dikenali dulu jenis nepentehesnya, apakah jenis yang tumbuh di dataran rendah, tinggi, atau menengah. Hal ini perlu, karena Nepenthes dataran tinggi tidak bisa tumbuh di dataran rendah dan sebaliknya."

Selain itu, tanaman Nepenthes butuh kelembapan tinggi, karena Nepenthes senang dekat air, hutan gambut, atau padang savana. "Nepenthes juga senang suhu yang bervariasi," banyak penjual mengambi tanaman ini langsung dari hutan. "Media yang digunakan adalah tanah, kemudian langsung dijual. Akibatnya tanaman mati karena Nepenthes susah beradaptasi."

Tanpa Pupuk

Untuk media tanamnya : "Misalnya humus dan cocopeat. Jangan memakai media tanah karena padat dan mudah busuk."

Yang tak kalah penting sebelum memilih jenis Nepenthes dari senang tidaknya terhadap cahaya. "Yang senang terlindungi seperti Nepenthes rafflesiana dan Nepenthes hirsuta. Sedangkan yang senang cahaya adalah Nepenthes mirabilis. Amannya, sih, memakai shading net 50 persen."

Hebatnya, Nepenthes adalah tanaman yang bisa tumbuh tanpa diberi pupuk. Malah, jika dikasih pupuk akan mati karena tanaman ini mengandalkan kantongnya dibanding akarnya. "Pupuk bisa diberikan jika melalui kultur jaringan, meskipun dalam dosis kecil. Nepenthes sangat peka dengan zat kimia,

Cara Menyemai biji ( benih ) Nepenthes / Kantong SmarCara menyemai biji kantung Semar boleh dibilang susah-susah gampang. Berikut langkah-langkai penyemaian:1.Siapkan tempat penyemaian bisa berupa kotak plastik yang telah diisi sphagnum moss / lumut yang sudah di belender terlebih dahulu atau alternatif bila tidak ada bisa di ganti cocopeat+sekambakar (beri lobang dibawah kotak plastik agar air bisa keluar).2.Siram Media tanam sampai basah dan semai biji diataspermukaanmedia kemudianbasahibijitersebutdengancaradisepraycairanb1danfungisida. tutup kotak plastik tersebut dengan plastik transparandan beri nampan air agar media tetap lembab3.Taruh semaian tersebut ditempat yanglembabtetapitetapterkenasinarmataharipagiataualternatiflainbisadenganmenggunakanlampuneon.4.Setelah satu bulan biasanya biji nepenthes mulai berkecambah . biarkan bibit tersebut sampaiukuran agak besar (akar nepenthes sangat rawan).

Tips sebaiknya biji Nepenthes secepatnya di semai setelah dipanen karena daya tumbuhnya masih baik. Semakin lama nepenthes tidak disemai maka daya tumbuhnya akan berkurang bahkan bibit tersebut bisa mati/kadaluarsa.