cece abdurrohman.pdf

124
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL KIJANG (Studi Kasus Pembelian Mobil Kijang di Karawang) Oleh : Cece Abdurrohman 102081026136 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1430 H/2009 M

Upload: lukman

Post on 23-Dec-2015

47 views

Category:

Documents


23 download

TRANSCRIPT

Page 1: Cece Abdurrohman.pdf

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBELIAN MOBIL KIJANG

(Studi Kasus Pembelian Mobil Kijang di Karawang)

Oleh :

Cece Abdurrohman

102081026136

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1430 H/2009 M

Page 2: Cece Abdurrohman.pdf

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU

KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL KIJANG

(Studi Kasus Pembelian Mobil Kijang di Karawang)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

Cece Abdurrohman

NIM: 102081026136

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Heryanto SE, M.Si

NIP. 131 474 891 NIP. 131 569 931

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1430 H/2009 M

Page 3: Cece Abdurrohman.pdf

ABSTRACT

By Cece Abdurrohman

The main purpose of this research is to analysis to what factors that influence consumer behavior decision on side purchase car of Kijang in

Karawang area. The data used is primary. Although the object has been given in 80 respondent. The amount of variable is 30 variable. The data that had been

taken, will be analysis in SPSS 13.0 Programming For Windows. The research of result showed from 30 variable had been reduce to 27

variable to spread into 8 faktor. 3 variable will be residue from model because can not fill criteria of MSA > 0.5 that is social status variable (X7) with value (MSA

0.422), trend repeatedly variable (X18) with value (MSA 0.483), and car of trade

variable (X24), with value (MSA 0.408). the result from factor analysis that 27

variabel that hold out in the models and taken in 8 factor category that's factor that

influence consumer behavior on side purchase car of kijang. The factors are

group of reference factor with eigen value 6.022, econonic faktor with eigen value

2.504, social factor with eigen value 2.305, promotion factor with eigen value

1.748, price factor with eigen value 1.621, distribution factor with eigen value

1.429, product factor with eigen value 1.256, cultural factor with eigen value

1029. the 8 factor can be taken based on the value in eigen value with in > 1.

domination factor is group of reference with eigen value 6.022 and varian

percentage 22.305%.

Page 4: Cece Abdurrohman.pdf

ABSTRAK

Oleh Cece Abdurrohman

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen terhadap pembelian mobil Kijang di daerah

Karawang. Data yang digunakan adalah data primer. Sampel yang diteliti sebanyak 80 responden. Jumlah variabel yang diteliti dalam penelitian ini

sebanyak 30 variabel. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisis faktor pada program SPSS 13.0 For Windows.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari ke-30 variabel yang direduksi menjadi 27 variabel. Sisanya 3 variabel dikeluarkan dari model karena

tidak memenuhi kriteria MSA > 0.5 yaitu variabel status sosial (X7) dengan nilai

MSA (0.422) variabel mengikuti trend (X18) dengan nilai MSA (0.483) dan

variabel mobil niaga (X24) dengan nilai MSA (0.408). Dari uji analisis faktor

diperoleh hasil bahwa dari 27 variabel yang ditahan dalam model dan

mengelompokkannya kedalam 8 faktor, merupakan faktor yang mempengaruhi

perilaku konsumen terhadap pembelian mobil Kijang. Faktor-faktor tesebut

adalah faktor kelompok referensi dengan nilai eigen values 6.022, faktor ekonomi

dengan eigen values 2.504, faktor sosial dengan nilai eigen values 2.305, faktor

promosi dengan nilai eigen values 1.748, faktor harga dengan nilai eigen values

1.621, faktor distribusi dengan nilai eigen values 1.492, faktor produk dengan

nilai eigen values 1.258 dan faktor budaya dengan nilai eigen values 1.029. Ke-8

faktor diperoleh berdasarkan pada nilai eigen values yang lebih besar dari satu.

Faktor yang mendominasi adalah faktor kelompok referensi yang mempunyai nilai eigen values sebesar 6.022 dengan persentase varians 22.305%.

Page 5: Cece Abdurrohman.pdf

KATA PENGANTAR

Alhamdulillaahirobbil 'Aalamin, dengan segala kerendahan hati, puji dan

syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. Atas segala limpahan taufik dan

hidayahnya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta salam

semoga tercurahkan kepada baginda Rosulullah SAW, keluarga dan sahabatnya

yang telah menjadi jalan bagi umatnya dalam menempuh keselamatan dan

kebahagiaan dengan berbagai ilmu pengetahuan yang benar.

Skripsi ini berjudul "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN

MOBIL KIJANG" (Studi Kasus Pembelian Mobil Kijang di Karawang). Penulis

menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari

sempurna, mengingat terbatasnya kemampuan pengetahuan dan pengalaman

penulis miliki. Namun demikian, penulis berusaha dengan kemampuan tersebut,

dengan harapan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Penulis

juga mengharapkan adanya saran yang membangun bagi kesempurnaan skripsi

ini.

Dalam proses pembuatan skripsi ini, penulis menemui berbagai hambatan

dan kesulitan. Tidak terkecuali, penulis juga mendapat berbagai dorongan dan

bimbingan dari semua pihak. Akhirnya penulisan skripsi ini dapat terselesaikan

dengan lancar. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada

berbagai pihak yang telah membantu dan menyusun skripsi ini, diantaranya:

1. Kedua orang tuaku tercinta dan juga keluarga besarku yang telah

memberikan limpahan kasih sayangnya, mendidik, membesarkan

serta memberikan semangat yang luar biasa di saat-saat aku

butuhkan serta bantuan secara materil sehingga aku mampu

menyelesaikan skripsi ini

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta, dan juga selaku dosen pembimbing I yang telah banyak

memberi arahan, saran dan masukan dalam penulisan skripsi ini.

Page 6: Cece Abdurrohman.pdf

3. Bapak Heryanto SE, MSi. Selaku dosen pembimbing II yang telah

banyak memberikan saran, petunjuk, ilmu pengetahuan yang begitu

sabar meluangkan waktunya sehingga terselesaikannya skripsi ini.

4. Bapak Indoyama Nasarudin MAB selaku Ketua Jurusan Manajemen,

para staf dosen dan seluruh sivitas akademik Fakultas Ekonomi dan

Ilmu Sosial UIN Syarif Hidayatullah.

5. Bapak Ahmad Taufik S.Ag selaku guruku yang selalu bersedia

membantu setiap kali aku mendapat kesulitan.

6. Keluarga besar Bp. Muhammad Ali (Alm), Umi, Pok Isah & Bang

Umar, Bang Hasan & Ka Ela, Pok Ubay & Mas Ali, Bang Zaenal &

Tita, Bang Jamil & Mba Santi, Sofyan & Yuli serta warga RT

003/07 yang telah banyak membantu saya selama kuliah di UIN

Jakarta.

7. Terima kasih untuk teman-temanku: Fajar, Muhrim, Arif, Daniel,

Eka, Farhan, Adoel, Ika, Bajay, Eet, Hamdi, Fandi, Acit, Husnul,

Iyos, Leli, Ridwan, Bambang, Amel, Rita, Oyot, anak-anak KKN 19,

serta semua anak Manajemen B angkatan 2002.

8. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam

penulisan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Jakarta, Juni 2009

Penulis

Page 7: Cece Abdurrohman.pdf

DAFTAR ISI

Halaman

Daftar Riwayat Hidup ...................................................................................... i

Abstract ........................................................................................................... ii

Abstrak ............................................................................................................ iii

Kata Pengantar................................................................................................. iv

Daftar Isi.......................................................................................................... vi

Daftar Tabel..................................................................................................... viii

Daftar Gambar………………………………………………………………….. x

Daftar Lampiran………………………………………………………………… xi

BAB I Pendahuluan……………………………………………………….. 1

A. Latar Belakang Masalah............................................................ 1

B. Perumusan Masalah .................................................................. 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................. 7

BAB II Tinjauan Pustaka…………………………………………………… 8

A. Tinjauan Pustaka....................................................................... 8

1. Landasan Hasil Penelitian Sebelumnya ............................... 8

2. Landasan Teori ................................................................... 8

a. Definisi Pemasaran........................................................ 8

b. Manajemen Pemasaran................................................... 10

c. Definisi Perilaku Konsumen .......................................... 11

d. Model Perilaku Pembelian............................................. 18

e. Keputusan Pembelian ................................................... 18

3. Kerangka Pemikiran........................................................... 23

B. Hipotesis…………………………………………………………. 24

BAB III Metode Penelitian........................................................................... 25

A. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................ 25

B. Metode Penentuan Sampel …………………………………….. 25

Page 8: Cece Abdurrohman.pdf

C. Metode Pengumpulan Data…………………………………….. 26

D. Metode Analisis……………………………………………….. 28

1. Uji Validitas......................................................................... 29

2. Uji Reliabilitas ..................................................................... 30

3. Analisis Faktor .................................................................... 31

E. Operasional Variabel ................................................................. 39

BAB IV Penemuan Dan Pembahasan……………………………………….. 40

A. Sekias Gambaran Umum Objek Penelitian ............................... 40

B. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ………………………. 42

C. Penemuan dan Pembahasan……………………………………. 44

1. Analisis Kuesioner…………………………………………. 44

2. Hasil Analisis Faktor………………………………………. 61

BAB V Kesimpulan Dan Implikasi………………………………………… 79

A. Kesimpulan............................................................................... 79

B. Implikasi................................................................................... 81

Daftar pustaka ..……………………………………………………………….. 84

Lampiran-lampiran …………………………………………………………….. 86

Page 9: Cece Abdurrohman.pdf

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Keterangan Halaman

1 Kuesioner Penelitian ........................................................................... 87

2 Tabel Jawaban Responden .................................................................. 91

3 Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen............................. 94

4 Analisis Faktor ................................................................................... 96

Page 10: Cece Abdurrohman.pdf

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Cece Abdurrohman

Tempat, Tanggal lahir : Karawang, 11 Agustus 1981

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Alamat : Kampung Sawah RT 02/01 Jayakerta Karawang 41352

No. Telepon : 08569966629

Pendidikan :

• SDN Kampung Sawah I Karawang (1989-1995)

• MTs Mursyidul Falah Karawang (1995-1998)

• MAN Rengasdengklok Karawang (1999-2002)

• UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2002-2009)

Organisasi :

• Anggota PMR MAN Rengasdengklok (1999-2002)

• Bendahara OSIS MAN Rengasdengklok (2000-2001)

• Staff Divisi Bid. Pemberdayaan Ekonomi BEM FEIS (2004-2005)

Page 11: Cece Abdurrohman.pdf

.......... DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman

1.1 Data Penjualan Mobil Kijang .............................................................. 6

3.1 Operasional Variabel Penelitian............................................................ 39

4.1 Item-Total Statistics ............................................................................. 43

4.2 Reliability Statistics.............................................................................. 44

4.3 Hasil Jawaban Responden Yang Memilih Mobil Kijang ....................... 45

4.4 Distribusi jawaban responden terhadap Sudah Dikenal Masyarakat ..... 46

4.5 Distribusi jawaban responden terhadap Mobil Ideal Untuk Keluarga.... 46

4.6 Distribusi jawaban responden terhadap Lebih Mendominasi ................ 47

4.7 Distribusi jawaban responden terhadap Kemudahan Suku Cadang ....... 47

4.8 Distribusi jawaban responden terhadap Kendaraan Kelas Menengah .... 48

4.9 Distribusi jawaban responden terhadap Pengaruh keluarga................... 48

4.10 Distribusi jawaban responden terhadap Menaikkan Status Sosial.......... 49

4.11 Distribusi jawaban responden terhadap Kesepakatan Keluarga............. 49

4.12 Distribusi jawaban responden terhadap Pengaruh Teman ..................... 50

4.13 Distribusi jawaban responden terhadap Pengaruh Tetangga.................. 50

4.14 Distribusi jawaban responden terhadap Pengaruh Teknologi ................ 51

4.15 Distribusi jawaban responden terhadap Keadaan Politik....................... 51

4.16 Distribusi jawaban responden terhadap Dapat Dibeli Showroom Mobil

Biasa .................................................................................................... 52

4.17 Distribusi jawaban responden terhadap Desain Pas Untuk Kaluarga ..... 52

4.18 Distribusi jawaban responden terhadap Kemapanan Ekonomi.............. 53

4.20 Distribusi jawaban responden terhadap Hemat BBM............................ 53

4.21 Distribusi jawaban responden terhadap Keadaan Ekonomi................... 54

4.22 Distribusi jawaban responden terhadap Mengikuti Trend ..................... 54

4.23 Distribusi jawaban responden terhadap Harga Jual Kembali Tinggi...... 55

4.24 Distribusi jawaban responden terhadap Kendaraan Serba Guna............ 55

Page 12: Cece Abdurrohman.pdf

4.25 Distribusi jawaban responden terhadap Kepuasan Berkendara.............. 56

4.26 Distribusi jawaban responden terhadap Pameran Otomotif................... 56

4.27 Distribusi jawaban responden terhadap Dapat Mengangkut Banyak

penumpang........................................................................................... 57

4.28 Distribusi jawaban responden terhadap Mobil Niaga............................ 57

4.29 Distribusi jawaban responden terhadap Pengaruh Iklan TV .................. 58

4.30 Distribusi jawaban responden terhadap dapat Menunjukkan Kelas Sosial

.................................................................................................... 58

4.31 Distribusi jawaban responden terhadap Pengaruh tuntutan kerja........... 59

4.31 Distribusi jawaban responden terhadap Mempunyai Banyak Tipe......... 59

4.32 Distribusi jawaban responden terhadap Mobil Yang Tangguh .............. 60

4.33 Distribusi jawaban responden terhadap Mudah Perawatannya .............. 60

4.34 KMO Barlett's Test 1 ........................................................................... 61

4.35 KMO Barlett's Test 2 ........................................................................... 63

4.36 Communalities ..................................................................................... 65

4.37 Total Variance Explained ..................................................................... 68

4.37 Component Matrix (a).......................................................................... 69

4.37 Rotated Component Matrix (a) ............................................................ 71

4.37 Rotated Component Matrix.................................................................. 77

Page 13: Cece Abdurrohman.pdf

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

1.1.1 Perkembangan industri otomotif dunia mengalami

peningkatan dari tahun ke tahun, mulai dari motor sampai mobil.

Perusahaan otomotif dunia saling berlomba-lomba untuk mendapatkan

respon positif dari para konsumen. Berbagai cara mereka lakukan

untuk menarik konsumen dengan cara menawarkan kecanggihan

teknologi yang dipakai, sampai desain interior dan eksterior yang

digunakan di mobil tersebut.

1.1.2 Produsen mobil yang ada di Indonesia jumlahnya lebih dari

satu. Salah satu perusahaan otomotif yang ada di Indonesia yaitu

perusahaan Toyota. Perusahaan otomotif Jepang ini masuk ke

Indonesia sudah puluhan tahun yang lalu. Toyota memproduksi mobil

tidak hanya satu jenis saja melainkan beberapa jenis. Mulai dari sedan

sampai truk.

1.1.3 Perusahaan ini dari tahun mengalami kemajuan yang sangat

pesat, tak terkecuali di Indonesia. Hampir setengah dari jumlah mobil

yang ada di Indonesia merupakan produk Toyota, dari jenis sedan, jip,

pickup dan lain-lain. Yang paling tampak jelas kita lihat adalah mobil

Kijang. Untuk saat ini kijang tidak hanya diproduksi untuk konsumsi

Page 14: Cece Abdurrohman.pdf

dalam negeri saja, tapi juga diekspor ke berbagai negara yang ada di

dunia khususnya Asia Tenggara.

1.1.4 Sampai saat ini, dari segi penjualan Kijang masih memimpin

di kelas mobil keluarga. Hal ini mungkin karena konsumen

menganggap bahwa kijang memang mobil yang cocok untuk keluarga.

Mengenai perkembangannya, mobil kijang telah mengalami 5 lima kali

perubahan, dari pertama diluncurkan sampai sekarang.

1.1.5 Generasi I (1977-1980)

Kijang pertama kali muncul pada tahun 1977. Saat diluncurkan, ada

keraguan dari perancangnya sendiri apakah Kijang bisa diterima pasar, karena

saat itu Mitsubishi Colt masih dominan. Kijang ternyata menjadi populer.

Generasi I merupakan kendaraan pickup dan berbentuk kotak. Model ini

sering dijuluki "Kijang Buaya" karena kap mesinnya yang dapat dibuka

sampai ke samping. Kijang pada awalnya lahir sebagai kendaraaan dengan

konsep Basic Utility Vehicle (sederhana), sehingga kendaraan ini cocok

sebagai kendaraan serba guna dan mudah untuk dirawat. Kijang generasi

pertama ini diproduksi hingga tahun 1980.

Pada tahun pertama peluncurannya, produksi Kijang hanya 1.168 unit.

Tahun berikutnya 1978, jumlahnya meningkat menjadi 4.624 unit. Setelah itu,

jumlah produksi Kijang terus meningkat dari tahun ke tahun.

Page 15: Cece Abdurrohman.pdf

1.1.6 Generasi II (1981-1985)

Generasi II mulai dijual pada September 1981. Bentuk model ini tidak

terlalu berbeda dibandingkan dengan generasi sebelumnya, namun memiliki

beberapa perubahan yang di antaranya adalah peningkatan kapasitas silinder

mesin menjadi 1.300 cc (naik 100 cc). Kapasitas ini kemudian dinaikkan lagi

hingga 1.500 cc.

Mobil ini, walaupun disebut sebut memiliki banyak perubahan, bentuknya

masih ada kesamaan dengan Kijang Buaya. Lampu mobil masih bulat di

samping depan kanan-kiri dan gril masih sederhana dengan tulisan TOYOTA

pada bagian depan. Garis pada bonnet juga masih simpel dan curam. Meski

bukaan pada tutup kap mesin tidak lagi bukaan penuh hingga bagian tepi

hidung mobil (bonnet) seperti halnya kijang sebelumnya.

Mobil dengan kode rangka KF20 ini akrab sebagai Doyok (sebutan bagi

sebuah serial kartun bertokoh Doyok pada harian pos kota) sehingga dikenal

juga sebagai Kijang Doyok. Pintu lebih manis dengan dilengkapi kaca dengan

engsel tidak lagi mirip engsel pintu rumah dan dilengkapi kunci pada tahun

1982. Dengan mesin 4K berkapasitas 1300 cc, transmisi masih 4 percepatan.

Suspensi masih double wishbone dengan per daun pada bagian depan dan per

daun under axle (dibawah gardan) pada bagian belakang mobil.

Kijang Generasi III (1986-1996)

Page 16: Cece Abdurrohman.pdf

Pada tahun 1986 model generasi ketiga dilempar ke pasaran. Kijang

generasi ini bentuknya lebih melengkung pada lekukannya sehingga tampak

lebih modern. Model ini hingga saat ini masih banyak digunakan di jalanan di

Indonesia meski tidak lagi diproduksi.

Pada generasi ini, konsep kijang sebagai kendaraan angkut mulai bergeser

sebagai kendaraan penumpang sekalipun banyak, Kijang generasi sebelumnya

juga dimodifikasi sebagai kendaraan penumpang. Pada masa ini, bisa

dikatakan sebagai generasi kejayaan Kijang sebagai mobil penumpang,

terutama sebelum banyak mobil penumpang Built Up impor meramaikan

pasar kendaraan di Indonesia serta puncak dominasi Toyota atas model-model

kuat seperti Mitsubishi Colt L300 dan minibus tanpa bonnet lainnya seperti

Suzuki Carry dan Daihatsu Zebra dimana Kijang menjadi pilihan kuat

konsumen saat itu. Toyota mengeluarkan dua tipe Kijang pada generasi ini

yakni tipe Kijang Super (1986-1992) dan Kijang Grand (1992-1996) dengan

memiliki life cycle cukup panjang (hampir satu dekade) dibandingkan

generasi lalu.

Kijang Generasi IV (1997-2004)

Mulai generasi keempat kijang ini, dominasi Jepang semakin besar. Kalau

sebelumnya Toyota Astra Motor memanfaatkan perakitan bodi mobil banyak

menggunakan karoseri. Pada generasi ini sudah dikatakan menyiratkan mobil

yang sesungguhnya. Desainnya membulat seperti kapsul dan lebih

aerodinamis dan menjadi loncatan desain pada masanya. Pada kijang yang

Page 17: Cece Abdurrohman.pdf

dikenal sebagai kijang baru ini, Toyota mengeluarkan dua tipe mesin yakni

Mesin bensin 1800cc (tipe 7K) seperti generasi-generasi sebelumnya dan

Mesin diesel 2500cc (tipe 2L) yang membuat persaingan dengan Isuzu

Panther untuk mobil keluarga bermesin diesel yang saat itu mendominasi

pasaran.

Generasi V (2004-saat ini)

Kijang Innova (Generasi Terakhir)

Kijang kembali diperbaharui pada tahun 2004 dan dijual dengan nama

"Kijang Innova". Selain di Indonesia, model ini juga dijual di luar negeri

dengan nama "Innova" (tanpa "Kijang"). Model ini mengalami perubahan

yang cukup besar dibandingkan dengan model sebelumnya. Jika konsep awal

Kijang generasi pertama adalah basic utility vehicles atau kendaraan

sederhana, maka Kijang generasi V ini bukanlah kendaraan sederhana lagi

namun dapat dikategorikan sebagai kendaraan mewah. Bentuknya sudah jauh

lebih modern dibandingkan dengan generasi-generasi Kijang sebelumnya.

Kijang ini dikeluarkan oleh Toyota Astra Motor pada akhir tahun 2004.

Mobil ini keluar dengan model mobil keluarga masa kini dengan jenis MPV

(Multi Purposes Vehicle) masa kini dengan bodi yang lebih aerodinamis

dibandingkan generasi sebelumnya dengan kenyamanan mobil sedan. Posisi

pengendara cukup pas, letak shift knob terjangkau dan panel instrumen yang

user friendly. Menggunakan Mesin VVT-i 2000 cc dengan type 1TR-FE 16

katup DOHC menggantikan tipe K/RZ pada generasi sebelumnya. Dirancang

Page 18: Cece Abdurrohman.pdf

dengan sistem Direct Ignition System (DIS) dan penerapan teknologi pedal gas

tanpa kabel atau Throttle Control System-Inteligent). Posisi mesin membujur

dengan gerak roda belakang (rear wheel system).

Perubahan mobil Kijang dari generasi ke generasi cukup signifikan. Jadi

tidak salah jika konsumen memilih kijang sebagai mobil keluarga yang serba

guna, bahkan sebagai mobil niaga.

Berdasarkan data yang diperoleh dari berbagai sumber khususnya Toyota,

data penjualan mobil Kijang sebagai berikut:

Tabel 1.1

Data Penjualan Mobil Kijang

Generasi I (1977-1980) 26.806 unit

Generasi II (1981-1985) 84.064 unit

Generasi III (1986-1996) 509.867 unit

Generasi IV (1997-2004) 429.674 unit

Generasi V (2005-2007*) 160.918 unit

Sumber: http://www.toyota.com

Berdasarkan uraian diatas, penjualan mobil Kijang dari tahun ke tahun

mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Selain itu juga Toyota sebagai

perusahaaan otomotif terbesar sekaligus pemimpin pasar di Indonesia,

membuat saya tertarik untuk menganalisa hal tersebut, maka dengan ini

penulis akan mencoba mengangkat judul "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR

YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN TERHADAP

PEMBELIAN MOBIL KIJANG.

Page 19: Cece Abdurrohman.pdf

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas yang menjadi pokok permasalahan pada

penelitian ini adalah: faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi konsumen

dalam melakukan pembelian mobil Kijang?

C. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan

Untuk menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi konsumen

dalam melakukan pembelian mobil Kijang.

2. Manfaat

a. Penulis

Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai

perusahaan otomotif dan sebagai bahan perbandingan antara teori

dengan praktek.

b. Perusahaan

Diharapkan dari penelitian ini akan berguna bagi perusahaan Toyota,

sebagai bahan informasi untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang

menjadi pertimbangan konsumen dalam melakukan pembelian mobil

Kijang.

Page 20: Cece Abdurrohman.pdf

c. Akademis

Semoga skripsi ini dapat menjadi bahan acuan penelitian lanjutan yang

berhubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen

dalam melakukan pembelian mobil.

Page 21: Cece Abdurrohman.pdf

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka

1. Landasan Hasil Penelitian Sebelumnya

Untuk memberikan gambaran dan kerangka pemikiran dalam

penelitian, maka perlu kiranya untuk membahas hasil-hasil penelitian

terdahulu yang dilakukan oleh Fajar Suryo Saputro (2007), dalam

penelitiannya yang berjudul "Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Konsumen dalam Memilih Warnet Clik Net Ciputat". Alat analisis yang

digunakan adalah analisis faktor. Tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui faktor-faktor apa saja yang dipertimbangkan oleh konsumen

dalam memilih warnet, serta faktor-faktor apa saja yang mempunyai

pengaruh paling dominan dalam keputusan pembelian produk mobil Kijang.

Hasil dari penelitiannya dapat diketahui bahwa faktor pelayanan dan

kenyamanan, promosi dan bukti fisik, produk, tempat, dan harga

mempengaruhi konsumen dalam memilih warnet. Sedangkan faktor

pelayanan dan kenyamanan menjadi faktor yang paling dominan yang

mempengaruhi konsumen dalam memilih warnet.

2. Landasan Teori

a. Definisi Pemasaran

Pemasaran secara umum diartikan sebagai kegiatan penjualan dan

pembelian antara dua belah pihak yaitu penjual dan pembeli. Kegiatan

pemasaran tidak hanya mencakup menjual dan membeli, namun juga

Page 22: Cece Abdurrohman.pdf

meliputi produk, penetapan harga, promosi dan distribusi. Setiap

perusahaan dipastikan memerlukan kegiatan pemasaran untuk

meningkatkan hasil usaha dari perusahaan.

Menurut Kotler (1997:8) Pemasaran adalah suatu proses sosial

manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan

keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu

yang bernilai satu sama lain.

Menurut Gary Armstrong dan Philip Kotler (2001) "Pemasaran adalah

suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok

memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan

dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain".

Menurut Mc Daniel, Carl dan Roger Gates (2001), pemasaran adalah

proses merencanakan dan melaksanakan konsep, memberi harga,

melakukan promosi dan mendistribusikan ide barang dan jasa, untuk

menciptakan pertukaran yang memenuhi tujuan individu dan organisasi.

"Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan

kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang

bernilai dengan pihak lain".(Kotler,2002:9)

Menurut Husein Umar (2003:31) Pemasaran diartikan sebagai

“kegiatan yang meliputi keseluruhan sistem yang berhubungan dengan

kegiatan-kegiatan usaha, yang bertujuan untuk merencanakan, menentukan

harga, hingga mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang/jasa

Page 23: Cece Abdurrohman.pdf

yang akan memuaskan kebutuhan pembeli, baik yang aktual maupun yang

potensial”.

Menutrut Philip Kotler (2004), pemasaran adalah suatu proses sosial

yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka

butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara

bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

Menurut Ali Hasan (2008:1) pemasaran adalah sebuah konsep ilmu

dalam strategi bisnis yang bertujuan untuk mencapai kepuasan

berkelanjutan bagi stakeholder (pelanggan, karyawan, pemegang saham).

Menurut Freddy Rangkuti (2009:22) pemasaran adalah kegiatan

manusia yang diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan

melalui proses pertukaran.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

pemasaran merupakan proses pertukaran barang dan jasa yang ditujukan

untuk memenuhi kebutuhan, keinginan serta kepuasan pelanggan melalui

prinsip penetapan harga, promosi, distribusi kepada konsumen.

b. Definisi Manjemen Pemasaran

Menurut Basu Swastha (2000:4) "Manajemen pemasaran adalah

penganalisaan, perencanaan, dan pengawasan program-program yang

bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan

maksud untuk mencapai tujuan perusahaan".

Sedangkan menurut Kotler (2002:34) "Manajemen Pemasaran adalah

proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi,

Page 24: Cece Abdurrohman.pdf

penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang

bertujuan untuk memuaskan individu dan organisasi".

Mamajemen pemasaran merupakan suatu proses manajemen yang

meliputi penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan pemikiran, penetapan

harga, promosi, penyaluran gagasan, pengawasan kegiatan pemasaran oleh

perusahaan untuk memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi.

c. Definisi Perilaku Konsumen

Menurut Engel dkk (1995:3) Perilaku konsumen didefinisikan sebagai

tindakan langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan

menghabiskan produk dan jasa termasuk proses keputusan yang

mendahului dan menyusul tindakan itu.

Menurut American Marketing Association (AMA) dalam buku J. Paul

Peter & Jerry C. Olson (1996:18) Perilaku konsumen didefinisikan sebagai

interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku dan kejadian di

sekitar kita dimana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup

mereka.

Perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan yang individu yang

secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang dan

jasa termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan

dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut (Swastha dkk.,1997)

Menurut Mangkunegara (2002) Perilaku konsumen adalah tindakan-

tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau orang yang

berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan,

Page 25: Cece Abdurrohman.pdf

menggunakan barang-barang atau jasa ekonomis yang dapat dipengaruhi

oleh lingkungan.

Menurut Hawkins, dkk (2007:6) menyatakan: "Consumer behavior is

the study if individuals, groups or organizations, and the processes they

use to select, secure, use, and dispose of products, services, experiences or

ideas to satisfy needs and the impact that these processes have on the

consumer and sosiety".

Menurut Schiffman dan Kanuk (2007) bahwa perilaku konsumen

merupakan studi yang mengkaji bagaimana individu membuat keputusan

membelanjakan sumberdaya yang tersedia dan dimiliki (waktu, uang dan

usaha) untuk mendapatkan barang atau jasa yang nantinya akan

dikonsumsi.

Sedangkan menurut Suryani (2008:6) perilaku konsumen merupakan

studi tentang bagaimana individu, kelompok dan organisasi dan proses

yang dilakukan untuk memilih, mengamankan, menggunakan dan

menghentikan produk, jasa, pengalaman atau ide untuk memuaskan

kebutuhannya dan dampaknya terhadap konsumen dan masyarakat.

Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh

konsumen baik individu, kelompok atau organisasi dalam mendapatkan

dan menggunakan produk atau jasa termasuk didalamnya proses

pengambilan keputusan yang mengawali tindakan tersebut.

Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku

konsumen adalah:

Page 26: Cece Abdurrohman.pdf

Gambar 2.1

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Sumber: Kotler, Philip, 2002, "Manajemen Pemasaran Edisi Millenium"

PrenHallindo, Jakarta

Kotler dan Armstrong (1997:144) menyatakan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi tingkah laku konsumen adalah sebagai berikut:

1) Faktor Budaya

Pada setiap kelompok masyarakat pasti memiliki budaya, dimana

budaya tersebut bisa digunakan sebagai aturan, kebiasaan dan ciri khas

dari suatu kelompok masyarakat. Faktor dari budaya adalah budaya, sub

budaya dan kelas sosial.

(a) Budaya

Budaya diartikan sebagai kmlek yang menyeluruh yang mencakup

pengetahuan, keyakinan, seni, hukum, moral, kebiasaan dan

kapabilitas lainnya serta kebiasaan-kebiasaan yang dikuasai oleh

individu sebagai anggota masyarakat (Hawkins 2007:43).

Sosial

- Kelompok

Acuan

- Keluarga

- Peran dan

Status

Pribadi - Umur dan Tahap

Siklus Hidup

- Pekerjaan

- Situasi Ekonomi

- Gaya Hidup

- Kepribadian dan

Konsep Diri

Psikologis

- Motivasi

- Persepsi

- Kelas Sosial

- Pengetahuan

- Keyakinan

dan Sikap

Budaya

- Kebudayaan

- Sub Budaya

- Kelas Sosial

Pembelian

Page 27: Cece Abdurrohman.pdf

(b) Subbudaya

Setiap kebudayaan mengandung sub-kebudayaan yang lebih kecil,

atau kelompok orang-orang yang mempunyai sistem nilai yang sama

berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan yang sama. Sub

kebudayaan meliputi kewarganegaraan, agama, kelompok ras, dan

daerah geografis. Subbudaya adalah sekelompok orang yang

mempunyai sistem nilai sama berdasarkan pada pengalaman hidup dan

situasi.

(c) Kelas Sosial

Kelas sosial adalah bagian-bagian yang relatif homogen dan tetap

dalam suatu masyarakat yang tersusun secara hirarki dan anggota-

anggotanya memiliki tata nilai, minat dan perilaku serupa.

2) Faktor Sosial

Perilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor sosial antara lain:

(a) Kelompok acuan

Perilaku konsumen umumnya dipengaruhi oleh individu yang

lainnya, individu yang mempengaruhi tersebut dapat dimasukkan

sebagai kelompok primer yang terdiri atas kelompok terdekat dari

individu tersebut. Misalnya; keluarga, teman dan tetangga. Sedangkan

kelompok kedua adalah kelompok sekunder yang mempunyai interaksi

yang lebih formal dan memiliki sedikit interaksi. Kelompok sekunder

meliputi kelompok keagamaan, serikat buruh dan asosiasi profesional.

Page 28: Cece Abdurrohman.pdf

(b) Keluarga

Anggota keluarga sangat mempengaruhi dalam pengambilan

keputusan pembelian individu, keluarga mempunyai peran yang sangat

penting, dimana setiap anggota keluarga saling mempengaruhi.

(c) Peran dan status

Dalam kehidupan bermasyarakat, peran dan status selalu mengikuti

setiap individu. Peran dan status seorang individu dalam kelompok

tertentu misalnya keluarga sangat mempengaruhi dalam perilaku

pembelian.

3) Faktor Pribadi

Dalam perilaku pembelian faktor pribadi juga mempengaruhi seorang

individu. Faktor tersebut terdiri dari:

(a) Umur dan Tahap Siklus

Dalam kehidupan, perjalanan usia tidak dapat dihindarkan.

Dengan berjalan usia maka juga terjadi perubahan pola konsumsi

untuk masing-masing.

(b) Pekerjaan

Pekerjaan juga dapat mempengaruhi seorang individu dalam

perilaku konsumsinya, misalnya seorang pekerja kasar akan

cenderung membeli pakaian untuk pekerjaan kasar, sedangkan

pekerja kantoran akan cenderung untuk membeli setelan kemeja

atau jas.

Page 29: Cece Abdurrohman.pdf

(c) Situasi Ekonomi

Dalam perilaku pembelian sedikit banyak juga dipengaruhi

oleh situasi ekonomi, dengan berubahnya situasi ekonomi, maka

biasanya akan merubah perilaku konsumen dalam melakukan

pembelian.

(d) Gaya Hidup

Individu dengan latar belakang gaya hidup yang berbeda,

memiliki kecenderungan berbeda dalam dalam perilaku

pembeliannya. Gaya hidup dapat dipengaruhi oleh keluarga,

situasi, pekerjaan, hobi dan masih banyak lagi yang lainnya.

(e) Kepribadian dan Konsep Diri

Kepribadian dapat mempengaruhi perilaku pembelian,

kepribadian adalah karakteristik psikilogis yang berbeda dari

seseorang yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan

tetap terhadap lingkungannya. (Kotler,1997)

4) Faktor Psikologis

Pilihan-pilihan seseorang dalam melakukan pembelian dipengaruhi

juga oleh faktor psikologis yaitu:

(a) Motivasi

Seorang individu dalam kehidupan bermasyarakat juga

memerlukan motivasi untuk menjalani hidupnya, motivasi sendiri

juga dapat mempengaruhi seorang individu dalam melakukan

Page 30: Cece Abdurrohman.pdf

pembelian. Motivasi ini pula yang membangun seseorang untuk

melakukan perilaku pembelian.

(b) Persepsi

Setiap hari seorang individu mempunyai motivasi untuk

melakukan pembelian, tetapi faktor lain yang mempengaruhi

setelah seorang individu tersebut mempunyai motivasi dalam

melakukan pembelian adalah persepsi. Seringkali seorang individu

dihadapkan pada suatu pilihan dalam pemilihan suatu barang

misalnya, dengan adanya persepsi maka seorang individu dapat

memilih sesuai dengan persepsi yang tertanam dalam dirinya.

(c) Pembelajaran

Dalam melakukan tindakan seorang individu lepas dari

pembelajaran, perubahan perilaku individu dalam pembelian juga

dipengaruhi oleh pengalaman dan pembelajaran dari pembelian

sebelumnya. Ahli teori ilmu pengetahuan mengatakan bahwa

pengetahuan seseorang dihasilkan melalui suatu proses yang saling

mempengaruhi dari drive (dorongan), stimulus (rangsangan), clues

(petunjuk), response (tanggapan) dan reinforcement (penguatan).

(d) Keyakinan dan Sikap

Seorang pemasar biasanya memperhatikan keyakinan

konsumennya akan produknya, seringkali seorang pemasar harus

Page 31: Cece Abdurrohman.pdf

merubah iklannya untuk membentuk keyakinan seiring individu

dalam pemilihan suatu produk.

d. Model Perilaku Pembelian

Perilaku konsumen adalah suatu aktivitas yang sangat kompleks,

dalam perilaku pembelian didukung pula oleh beberapa variabel-variabel

yang satu dengan yang lainnyan tidak dapat dipisahkan. Variabel-variabel

itu sendiri dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor

internal berasal dari pengaruh diri sendiri individu tersebut, sedangkan

faktor eksternal adalah pengaruh yang datangnya dari luar seperti

lingkungan ekternal, misalnya lingkungan dari konsumen dan bauran

pemasaran. Model perilaku konsumen sebagai berikut:

Gambar 2.2

Model Perilaku Pembelian

Dan marketer

Sumber: Kotler (2002)

e. Keputusan Pembelian

Dalam proses pengambilan keputusan pembelian suatu produk,

menurut Kotler, umumnya konsumen melalui lima tahap. Tapi hal ini tidak

Rangsangan

Pemasaran

- Produk

- Harga

- Saluran

Distribusi

- Promosi

Rangsangan

lain

Perekonomian

Teknologi

Politik

Budaya

Karakteristik

konsumen

Budaya

Sosial

Pribadi

Psikologis

Proses keputusan

konsumen

Pengenalan masalah

Pencarian informasi

Evaluasi alternatif

Keputusan pembelian

Perilaku pasca pembelian

Keputusan pembelian

- Pemilihan produk

- Pemilihan merek

- Pemilihan saluran

distribusi

- Penentuan waktu

pembelian

- Jumlah pembelian

Page 32: Cece Abdurrohman.pdf

terjadi pada semua kasus, terutama dalam pembelian dengan keterlibatan

rendah. Konsumen mungkin melewatkan tahap-tahap tertentu, lima tahap

tersebut yaitu:

1) Pengenalan Masalah

2) Pencarian Informasi

3) Evaluasi Alternatif

4) Keputusan Pembelian

5) Perilaku Pasca Pembelian

Gambar 2.3

Model Proses Pembelian Lima Tahap

Sumber: Kotler, Philip, "Manajemen Pemasaran di Indonesia Analisis,

Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian", Salemba Empat, Jakarta: 2000

1) Pengenalan Masalah

Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenal suatu masalah atau

kebutuhan. Pembeli merasakan adanya perbedaan antara keadaan dia yang

nyata dengan keadaan yang diinginkan. Kebutuhan ini dapat dipicu oleh

stimuli intern atau ekstern. Dari pengalaman sebelumnya, seseorang telah

mempelajari bagaimana menghadapi dorongan ini dan termotivasi menuju

suatu kelas obyek yang akan memuaskan dorongan ini

Pengenalan

Masalah

Pencarian

Informasi

Evaluasi

Alternatif

Perilaku Pasca

Pembelian

Keputusan

Pembelian

Page 33: Cece Abdurrohman.pdf

2) Pencarian Informasi

Setelah tahap mengidentifikasi masalah/kebutuhan, individu akan

memutuskan memilih suatu produk tersebut untuk dikonsumsi, tetapi

dalam kenyataannya tipe, varian atau jenis dari produk tersebut banyak di

pasar. Untuk itu konsumen perlu mencari informasi terlebih dahulu untuk

memilih dari sekian banyak tipe, jenis atau varian yang ada di pasar.

3) Evaluasi Alternatif

Setelah melalui tahapan idntifikasi masalah dan pencarian

informasi langkah selanjutnya adalah tahap evaluasi alternatif. Dalam

tahap ini seseorang dituntut untuk memutuskan memilih barang atau jasa

yang akan dibeli setelah mengevaluasi alternatif yang sudah ada.

4) Keputusan Pembelian

Setelah mengevaluasi alternatif, langkah selanjutnya adalah

konsumen dapat memilih dan mengkonsunsi barang atau jasa yang

diinginkan sesuai dengan pilihan hatinya.

5) Perilaku Pasca Pembelian

Setelah pembelian produk, konsumen akan mengalami suatu

tingkat kepuasan atau ketidak-puasan tertentu. Konsumen juga akan

melakukan tindakan setelah pembelian dan menggunakan produk tersebut

Page 34: Cece Abdurrohman.pdf

yang mendapat perhatian dari pemasar. Tugas pemasar tidak berakhir

ketika produk dibeli tetapi terus sampai periode setelah pembelian.

(a) Kepuasan setelah pembelian

Setelah membeli suatu produk, seorang konsumen mungkin

menemukan suatu kekurangan atau cacat. Sebagian pembeli tidak akan

mau produk yang cacat, sementara yang lain mungkin indeferen

terhadap kekurangan tersebut, dan sebagian lagi bahkan mungkin

melihat kekurangan tersebut menambah nilai produknya. Sebagian

kekurangan mungkin bersifat bahaya terhadap konsumen. Perusahaan

mobil, mainan, dan farmasi dengan cepat menarik kembali produk yang

memiliki kemungkinan melukai/mencelakai pemakai yang terkecil

sekalipun.

(b) Tindakan setelah pembelian

Kepuasan atau ketidak-puasan konsumen dengan suatu produk

akan mempengaruhi perilaku selanjutnya. Jika konsumen merasa puas,

dia akan menunjukkan probabilita yang lebih tinggi untuk membeli

produk itu lagi.

Konsumen yang merasa puas juga cenderung akan mengatakan

hal-hal yang baik mengenai suatu merek kepada orang lain. Para

pemasar mengatakan: "iklan terbaik kita adalah pelanggan yang merasa

puas".

Page 35: Cece Abdurrohman.pdf

(c) Penggunaan dan pembuangan setelah pembelian

Para pemasar juga memonitor bagaimana pembeli menggunakan

dan membuang suatu produk. Jika konsumen menemukan keguanaan

baru dari suatu produk, ini akan menarik perhatian pemasar karena

kegunaan ini dapat dijadikan iklan. Jika konsumen menyimpan

produknya di dalam lemari mereka, ini menunjukan bahwa produk

tersebut kurang memuaskan, dan promosi secara lisan pada konsumen

tersebut tidak kuat. Jika mereka menjual dan memperdagangkan produk

tersebut, penjualan produk baru akan menurun. Jika mereka membuang

produk tersebut, pemasar perlu mengetahui bagaimana mereka

membuang terutama jika dapat merusak lingkungan, seperti halnya kasus

kaleng minuman dan popok sekali pakai. Akhirnya, pemasar perlu

mempelajari pengguanaan pembuangan produk untuk memperoleh

petunjuk-petunjuk mengenai masalah kesempatan yang mungkin ada.

Page 36: Cece Abdurrohman.pdf

3. Kerangka Pemikiran

Gambar 2.4

Kerangka Pemikiran

dominan

1. Dikenal masyarakat indonesia

2. Mobil ideal untuk keluarga

3. Lebih mendominasi

4. Mudah Mendapatkan Suku

Cadang

5. Kendaran Masyarakat Kelas

Menengah

6. Pengaruh Keluarga

7. Menaikkan Status Sosial

8. Kesepakatan Keluarga

9. Pengaruh Teman

10. Pengaruh Tetangga

11. Penerapan Teknologi

12. Situasi Politik

13. Mudah Membelinya

14. Desain Pas Untuk Keluarga

15. Kemapanan Ekonomi

16. Kijang Cukup Hemat BBM

17. Keadaan Ekonomi Negara

Baik 18. Mengikuti Trend/Musim

19. Harga Jual Kembali Tinggi

20. Mobil Serba Guna

21. Motivasi Kepuasan

Berkendara

22. Terpengaruh Pameran

Otomotif

23. Dapat Mengangkut Banyak

Penumpang

24. Mobil Niaga

25. Pengaruh Iklan TV

26. Menunjukkan Kelas Sosial

27. Tuntutan Kerja

28. Banyak Pilihan Jenis/Tipe

29. Mobil Yang Tangguh

30. Mudah Perawatan

Analisis

MSA

Faktor ke-2

Faktor ke-1

Faktor ke-3

Faktor ke-n

Page 37: Cece Abdurrohman.pdf

B. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap rumusan

masalah penelitian. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan

baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta

empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat

dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian,

belum jawaban yang empirik. Berdasarkan uraian diatas maka penulis

membuat kesimpulan sementara yaitu; bahwa faktor keluarga, kelompok

referensi, komsumsi BBM, harga, perawatan, model yang pas untuk keluarga

adalah faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam proses pembelian

mobil Kijang.

Page 38: Cece Abdurrohman.pdf

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Objek Penelitian skripsi ini adalah pemilik mobil Kijang yang berada

di daerah Karawang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor apa

saja yang mempengaruhi konsumen dalam memilih mobil Kijang.

B. Metode Penentuan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2004:72).

Populasi dalam penelitian ini adalah orang-orang yang mempunyai

mobil Kijang di Karawang. Dalam penelitian ini tidak semua anggota

populasi, namun hanya terhadap anggota populasi yang terpilih sebagai

sampel.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tertentu (Sugiyono, 2004: 73).

Sampel adalah sebagian dari jumlah data dan karakteristik yang

dimiliki poulasi tersebut berupa tanggapan atau persepsi dari pelanggan

yang diperoleh melalui kuisioner dengan bentuk pertanyaan yang bersifat

Page 39: Cece Abdurrohman.pdf

tertutup. Sampling banyak dilakukan dalam penelitian-penelitian,

disebabkan karena adanya kebaikan-kebaikan. Diantaranya adalah

menghemat waktu, biaya dan tenaga, memungkinkan penelitian yang

merusak, memungkinkan penelitian terhadap data yang jumlah

populasinya tak terhingga (Pangestu Subagyo, 2004).

3. Metode Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan Simple Random

Sampling. Teknik ini merupakan salah satu metode penarikan sampel

probabilitas dilakukan dengan cara acak sederhana dan setiap responden

memiliki kemungkinan yang sama untuk terpilih sebagai responden.

Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan sampel anggota

populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada

dalam populasi itu (Sugiyono, 2004: 74).

Sampel yanng digunakan dalam penelitian ini sebanyak 80

responden yang merupakan pemilik mobil Kijang di Karawang, karena

cukup mewakili jumlah poulasi dan tingkat kesalahan yang lebih rendah

(Sugiyono,1999).

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data, penulis menggunakan data primer dan data

sekunder.

Page 40: Cece Abdurrohman.pdf

1. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari

sumbernya. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

cara:

• Angket (kuesioner)

Yaitu dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk menjawab. Kuisioner ini terdiri

dari pertanyaan tertutup yaitu pertanyaan yang memberikan

kebebasan menjawab kepada responden karena alternatif jawaban

tersedia.

• Wawancara (interview)

Yaitu dengan memberikan berbagai pertanyaan kepada pihak-pihak

yang terkait dengan produk Toyota khususnya produk mobil

Kijang.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung oleh

peneliti dari sumbernya, misalnya melalui orang lain atau melalui dokumen.

a. Riset kepustakaan (library research)

Penelitian yang dilakukan untuk memperoleh bahan yang diperlukan

antara lain melalui buku, jurnal, media massa, dan internet yang berkaitan

dengan topik penelitian.

b. Riset lapangan (field research)

Page 41: Cece Abdurrohman.pdf

Penelitian langsung ke dealer Toyota untuk mendapatkan data primer yang

meliputi sejarah perusahaan (company profile), data penjualan dan lain-

lain.

D. Metode Analisis Data

Jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah bersifat eksploratif, yang

berguna untuk menjawab pertanyaan, sehingga dengan memperoleh jawaban

atas pertanyaan tersebut akan memberikan pemahaman dan pengartian secara

mendalam terhadap suatu objek.

Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi

keputusan konsumen dalam melakukan pembelian mobil Kijang, maka

dilakukan dengan menggunakan skala likert.

Skala pengukuran adalah kesepakatan yang digunakan sebagai acuan

menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam pengukuran,

sehingga bila alat ukur itu digunakan dalam pengukuran maka akan bisa

menghasilkan data kuantitatif. Dengan skala pengukuran ini, maka nilai

variabel yang diukur dengan instrumen tertentu dapat dinyatakan dalam

bentuk angka sehingga lebih akurat, efisien, dan komunikatif. Cara yang

paling sering digunakan dalam menentukan skor adalah dengan menggunakan

skala likert. Cara pengukurannya adalah dengan memberikan jawaban,

misalnya: sangat setuju, setuju, ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju. Jawaban

ini diberi skor dari 1 sampai 5. Skala likert digunakan untuk sikap, pendapat,

dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial.

Page 42: Cece Abdurrohman.pdf

Dalam penelitian ini digunakan lima tingkat (likert) dengan bobot

nilainya adalah sebagai berikut:

• Jawaban sangat setuju diberi bobot 5 (lima)

• Jawaban setuju diberi bobot 4 (empat)

• Jawaban ragu diberi bobot 3 (tiga)

• Jawaban tidak setuju diberi bobot 2 (dua)

• Jawaban sangat tidak setuju diberi bobot 1(satu)

Dalam penulisan angket atau kuisioner ada dua syarat penting yang

berlaku, yaitu validitas dan reliabilitas.

1. Uji Validitas

Menurut Marsi Singarimbun (1995:124) validitas menunjukkan

sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin

diukur. Sekiranya peneliti menggunakan kuesioner dalam

pengumpulan data penelitian, maka kuesioner disusunnya harus

mengukur apa yang ingin diukurnya. Untuk mengukur validitas

instrumen menggunakan rumus teknik korelasi produk moment

yang rumusnya sebagai berikut:

r = korelasi produk moment

∑ xy = jumlah perkalian skor item dengan skor

∑2

x = jumlah skor kuadrat item

( ) ( )( )

( ){ } ( ){ }∑ ∑∑ ∑

∑∑∑

−−

−=

2222yynxxn

yxxynrxy

Page 43: Cece Abdurrohman.pdf

∑2

y = jumlah skor kuadrat item

n = jumlah sampel

2. Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal

maupun interanal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan

dengan test retest, equivalen, dan gabungan keduanya. Secara

interanal reliabilitas instrumen dapat diuji dengan menganalisis

konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik

tertentu (Sugiyono, 2004:122)

Apabila suatu alat pengukuran telah dinyatakan valid, maka tahap

berikutnya adalah mengukur reliabilitas dari alat ukur. Sebagai

ukuran yang menunjukkan konsistensi dari alat ukur dalam

mengukur gejala yang sama dilain kesempatan. Untuk melihat

reliabilitas, maka dihitung cronbach alpha masing-masing

instrumen variabel.

Variabel-variabel tersebut dikatakan reliabel jika cronbach

alphanya memiliki nilai lebih besar dari 0,06. Uji reliabilitas

bertujuan untuk melihat konsistensi alat ukur yang akan digunakan,

yakni apakah alat ukur tersebut akurat, stabil, dan konsisten.

Page 44: Cece Abdurrohman.pdf

3. Analisis Faktor

Dalam penelitian yang akan penulis lakukan, alat analisis data yang

penulis gunakan adalah analisis faktor. Metode analisis faktor

pertama kali digunakan oleh Charles Spearmen untuk

memecahkan masalah psikologi dalam tulisannya di American

Journal of Psychology pada tahun 1904, mengenai penetapan dan

pengukuran intelektual. Analisis faktor menyederhanakan

hubungan yang beragam dan kompleks pada set data/variabel

amatan dengan menyatukan faktor atau dimensi yang saling

berhubungan/mempunyai korelasi ke dalam suatu struktur data

yang baru, yang mempunyai set faktor yang lebih kecil

(Dermawan, 2006:152).

Analisis faktor adalah istilah umum untuk bagian dari data teknik

analisis statistik mengenai pengurangan (reduction) sesuatu

kelompok variabel yang tampak dari sedikit jumlah faktor yang

tersembunyi. Tujuan utama dari analisis faktor adalah menjelaskan

hubungan diantara banyak variabel dalam bentuk beberapa faktor,

dimana faktor-faktor tersebut merupakan besaran acak (random

quantities) yang tidak dapat diamati atau diukur secara langsung

(Gasperz dalam Nani Iryani,2005)

Rumus dari analisis faktor adalah:

Xi = Ai1 F1 + Ai2 F2 + Ai3 F3 + Ai1 F1+ …….+ Vi Ui

Keterangan:

Page 45: Cece Abdurrohman.pdf

Xi = Variabel terstandar ke-i

Ai1 = koefisien regresi dari variabel ke-I pada commom faktor

ke-i

F = common faktor

Vi = koefisien regresi terstandar dari variabel I pada faktor

unik ke-i

Ui = variabel unik untuk variabel ke-i

M = jumlah common factor

Secara jelas common faktor dapat diformulasikan sebagai berikut:

Fi = Wi1 X1 + Wi2 X2 + Wi3 X3 = … + Wik Xk

Dimana:

Fi = Faktor ke i estimasi

W = bobot faktor atau skor koefisien faktor

k = jumlah variabel

Menurut Wibisono (2006:153) fungsi dari analisis faktor adalah sebagai

berikut:

a. Menentukan himpunan dari dimensi yang tidak mudah diamati dalam

himpunan variabel (R factor analysis)

b. Mengelompokkan orang-orang (misalnya, responden kuis) ke dalam

kelompok-kelompok yang berbeda di dalam populasi (Q factor analysis)

Page 46: Cece Abdurrohman.pdf

c. Mengidentifikasikan variabel-variabel yang akan digunakan dalam analisis

lanjutan (regresi, korelasi, atau diskriminan)

d. Membentuk himpunan dari variabel (dengan jumlah yang lebih sedikit)

untuk menggantikan (sebagian/seluruh) himpunan variabel awal

e. Menganalisis suatu fenomena dengan data yang sangat besar.

f. Menjabarkan/menguraikan suatu kaitan yang kompleks diantara fenomena

ke dalam fungsi kesatuan-kesatuan atau ke dalam bagian-bagiannya, dan

dapat mengidentifikasi pengaruh dari luar (independent).

Menurut Singgih Santoso (2003:95), untuk menganalisis faktor ada beberapa

proses dasar, yaitu:

a. Menentukan variabel apa saja yang akan dianalisis.

b. Menguji variabel-variabel yang telah ditentukan, dengan menggunakan

MSA (Measure of sampling Adequacy)

c. Melakukan proses inti pada analisis faktor, yakni factoring, atau

menurunkan satu atau lebih faktor dari variabel-variabel yang telah lolos

pada uji variabel sebelumnya.

d. Melakukan proses factoring rotation atau rotasi terhadap faktor yang telah

terbentuk. Tujuan rotasi adalah untuk memperjelas variabel yang masuk ke

dalam faktor tertentu. Beberapa metode rotasi yaitu:

1) ORTHOGONAL ROTATION, yakni memutar sumbu 90o.

Orthogonal Rotation digunakan bila analisis bertujuan untuk

mereduksi jumlah variabel tanpa mempertimbangkan seberapa

Page 47: Cece Abdurrohman.pdf

berartinya faktor yang diekstraksi. Menurut Wibisono (2006: 160),

proses rotasi dengan metode orthogonal masih bisa dibedakan

menjadi:

(a) QUARTIMAX, metode ini bertujuan untuk merotasi faktor

awal hasil ekstraksi, sehingga akhirnya diperoleh hasil

rotasi, dimana setiap variabel memberi bobot yang tinggi

di satu faktor dan sekecil mungkin pada faktor lain.

(b) VARIMAX, bertujuan untuk merotasi faktor awal hasil

ekstraksi, sehingga pada akhirnya diperoleh hasil rotasi,

dimana dalam satu kolom, nilai yang ada sebanyak

mungkin mendekati nol. Hal ini berarti di dalam setiap

faktor tercakup sedikit mungkin variabel.

(c) EQUIMAX, bertujuan untuk mengkombinasikan metode

quartimax dan varimax.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode varimax.

2) OBLIQUE ROTATION, yakni memutar sumbu ke kanan, namun

tidak harus 90o. Dengan rotasi ini, korelasi antar faktor masih

diperhitungkan, karena sumbu faktor tidak saling tegak lurus satu

dengan yang lainnya. Oblique Rotation digunakan untuk

memperoleh sejumlah faktor yang secara teoritis cukup berarti.

Proses rotasi dengan metode oblique masih bisa dibedakan

menjadi: OBLIMIN, PROMAX, ORTHOBLIQUE dan lainnya.

Page 48: Cece Abdurrohman.pdf

e. Interpretasi atas faktor yang telah terbentuk, khususnya memberi nama

atas faktor yang telah terbentuk tersebut, yang dianggap dapat mewakili

variabel-variabel anggota faktor tersebut.

Menurut Wibisono (2006:160), terdapat empat tahapan dalam

menginterpretasikan sebuah faktor yang terbentuk, yaitu:

1) Dimulai dari variabel urutan pertama. Interpretasi dimulai dengan

bergerak dari faktor paling kiri ke faktor paling kanan pada setiap

baris untuk mencari bilangan yang nilai mutlaknya paling besar

dalam baris tersebut.

2) Bilangan yang paling besar menunjukan dalam faktor mana setiap

variabel termasuk. Dengan demikian dapat diketahui variabel-

variabel mana yang masuk dalam suatu faktor.

3) Poin 1 dan 2 dilakukan berulang kali, sehingga semua variabel

telah tercakup dalam faktor-faktor hasil ekstraksi.

4) Bila ada variabel yang belum termasuk dalam salah satu faktor

(karena bobotnya kurang dari batas keberartian), terdapat dua

pilihan yang dapat dilakukan, yaitu:

(a) Menginterpretasikan solusi apa adanya tanpa mengikuti

variabel yang bobotnya tidak signifikan.

(b) Mengevaluasi variabel yang tidak memiliki bobot signifikan

tersebut. Tujuan dari evaluasi ini adalah untuk mengetahui

relevansi variabel dalam penelitian yang dilakukan.

Page 49: Cece Abdurrohman.pdf

f. Validasi atas hasil faktor untuk mengetahui apakah faktor yang terbentuk

telah valid. Validasi analisis faktor dimaksudkan untuk mengetahui apakah

hasil analisis faktor tersebut bisa digeneralisasikan ke populasi. Validasi

dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti:

1) Membagi sampel awal menjadi dua bagian, kemudian membagikan

hasil faktor sampel satu dengan sampel dua. Jika hasil tidak banyak

perbedaan, bisa dikatakan faktor yang terbentuk telah valid.

2) Dengan melakukan metode Confirmatory Factor Analysis (CFA)

dengan cara Structurall Equation Modelling. Model ini dapat

dibantu dengan menggunakan software khusus seperti LISREL.

g. Setelah faktor yang terbentuk dikatakan stabil dan bisa untuk

menggeneralisasikan populasinya, maka selanjutnya bisa dilakukan

pembuatan factor scores. Pada dasarnya Factor Scores adalah upaya untuk

membuat satu atau beberapa variabel yang lebih sedikit dan berfungsi

untuk menggantikan variabel asli yang sudah ada. Pembuatan factor

scores akan berguna jika dilakukan analisis lanjutan, seperti analisis

regresi atau analisis diskriminan.

Dalam penelitian ini proses analisis dilakukan hanya sampai pada

langkah menginterpretasikan faktor yang telah terbentuk dan memberikan

nama atas faktor yang terbentuk. Penulis tidak melakukan pada langkah

validasi atau factor scores, karena kedua langkah tersebut diperlukan jika

ingin melakukan analisis regresi dan analisis diskriminan. Sedangkan

Page 50: Cece Abdurrohman.pdf

tujuan dalan penelitian ini hanya sebatas ingin mengetahui faktor-faktor

yang akan terbentuk atas variabel-variabel yang ada.

Menurut Ety Rochaety dkk (2007: 186) ada beberapa persyaratan yang

harus dipenuhi dalam melakukan analisis faktor, yaitu:

a. KMO dan Bartlett's Test

KMO merupakan indeks pembanding besarnya koefisien korelasi

observasi dengan besarnya koefisien korelasi parsial. Jika nilai kuadrat

koefisien korelasi parsial dari semua pasangan variabel lebih kecil

daripada jumlah kuadrat koefisien korelasi, maka harga KMO akan

mendekati satu, yang menunjukan kesesuaian penggunaan analisis

faktor. Menurut Kaiser dan Wibisono (2006: 153):

Harga KMO sebesar 0.9 adalah sangat memuaskan

Harga KMO sebesar 0.8 adalah memuaskan

Harga KMO sebesar 0.7 adalah harga menengah

Harga KMO sebesar 0.6 adalah cukup

Harga KMO sebesar 0.5 adalah kurang memuaskan

Harga KMO sebesar 0.4 adalah tidak dapat diterima

Angka KMO dan Bartlett's Test harus diatas 0,5. Ketentuan

tersebut didasarkan pada kriteria sebagai berikut:

Jika probabilitas (sig) < 0,05 maka variabel penelitian dapat dianalisis

lebih lanjut.

Jika probabilitas (sig) > 0,05 maka variabel penelitian tidak dapat

dianalisis lebih lanjut.

Page 51: Cece Abdurrohman.pdf

b. Anti-Image Matrices

Besarnya angka Measure of Sampling Adequacy (MSA) berkisar

antara 0-1, dengan kriteria sebagai berikut:

1) Jika MSA = 1, maka variabel tersebut dapat diprediksi

tanpa kesalahan oleh variabel lain.

2) Jika MSA > 0.05, maka variabel tersebut masih dapat

dianalisa lebih lanjut.

3) Jika MSA < 0.05, maka variabel tersebut tidak dapat

diprediksi dan tidak dapat dianalisa lebih lanjut, sehingga

variabel harus dikeluarkan atau dibuang.

Page 52: Cece Abdurrohman.pdf

E. Operasional Variabel

Tabel 3.1

Operasional Variabel

Unsur Variabel Subvariabel Indikator Skala

1. Rangsangan Pemasaran

- Kijang Kendaraan yang Tangguh

- Kijang Mudah dibeli Dimana

Saja

- Mudah Perawatanya

- Mudah Mendapatkan Suku

Cadang

- Kijang Punya Banyak

Tipe/Jenis

- Harga Jual Kembali Tinggi

- Pameran Otomotif

- Pengaruh Iklan TV

- Kijang Kendaraan Serba Guna

- Desain Kijang Pas untuk

Keluarga

- Hemat Bahan Bakar

Ordinal Faktor-fator yang

Mempengaruhi

Perilaku

Pembelian

2. Rangsangan Lain

- Mobil Kijang Dikenal Mayarakat Indonesia

- Motivasi Kepuasan Berkendara

- Kijang Mobil Ideal Untuk Keluarga

- Kijang Mendominasi Kelas Mobil Keluarga

- Kendaraan Kelas Menengah

- Menunjukkan Kelas Sosial

- Dapat Menaikkan Status

Sosial

- Pengaruh Keluarga

- Kesepakatan Keluarga

- Pengaruh Teman

- Pengaruh Tetangga - Kemapanan Ekonomi

- Situasi Ekonomi - Keadaan Politik

- Penggunaan Teknologi

- Mengikuti Trend/Musim

- Dapat Mengangkut Banyak

Penumpang

- Mobil Niaga

- Tuntutan Kerja

Ordinal

Page 53: Cece Abdurrohman.pdf

BAB IV

PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian.

1. Sejarah tentang Kijang

Kijang ganerasi I pertama kali diperkenalkan kepada masyarakat

tahun 1977. Pada awal peluncuran perdananya sempat ada keraguan dari

perancangnya sendiri apakah Kijang dapat diterima dipasar, karena pada

saat itu Mitsubishi Colt masih dominan. Tapi, kenyataannya kijang

menjadi populer. Kijang generasi I ini sering mendapat julukan "Kijang

Buaya" karena kap mesinnya dapat dibuka sampai ke samping. Kijang

generasi I ini diproduksi sampai tahun 1980.

Pada tahun pertama peluncurannya, kijang ini hanya diproduksi

sebanyak 1.168 unit. Tahun berikutnya 1978, produksi mobil kijang

menjadi 4.624 unit. Setelah itu produksi mobil Kijang mengalami

kenaikan dari tahun ke tahun.

Kijang generasi II diproduksi dari tahun 1981-1985. Kijang

generasi ini tidak banyak mengalami perubahan yang signifikan dari

bentuk bodi, tapi mengalami peningkatan kapasitas silinder mesin menjadi

1.300 cc (naik 100 cc). Kapasitas mesin kijang ini kemudian dinaikkan

lagi menjadi 1.500 cc. Mobil dengan kode KF20 ini akrab sebagai Doyok

(sebutan bagi sebuah serial kartun pada harian pos kota) sehingga dikenal

juga sebagai Kijang Doyok.

Page 54: Cece Abdurrohman.pdf

Kijang generasi III (1986-1996) mempunyai bentuk bodi yang

lebih melengkung pada lekukannya sehingga tampak lebih modern

dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Pada generasi ini, konsep

kijang sebagai kendaraan angkut mulai bergeser sebagai kendaraan

penumpang sekalipun banyak.

Kijang generasi IV (1997-2004) mulai generasi keempat ini,

dominasi jepang semakin besar. Sebelumnya Toyota Astra Motor (TAM)

memanfaatkan perakitan bodi mobil lebih banyak menggunakan karoseri.

Pada generasi ini desain bodi mobil membulat seperti kapsul dan lebih

aerodinamis dan menjadi loncatan desain pada masanya.

Kijang generasi V dikenal dengan sebutan Kijang Innova. Model

kijang ini mengalami perubahan yang cukup besar dibandingkan dengan

model sebelumnya. Jika konsep awal kijang generasi pertama adalah basic

utility vehicles atau kendaraan sederhana, maka kijang generasi V ini

bukanlah kendaraan sederhana lagi namun dapat dikategorikan sebagai

kendaraan mewah.

Kijang ini dikeluarkan oleh Toyota Astra Motor (TAM) pada akhir

tahun 2004. Mobil ini keluar dengan model keluarga masa kini dengan

jenis MPV (Multi Purposes Vehicle) masa kini dengan bodi yang lebih

aerodinamis dibandingkan generasi sebelumnya dengan kenyamanan

seperti sedan. Mobil ini menggunakan mesin VVT-i 2000 cc dengan tipe

1TR-FE 16 katup DOHC menggantikan tipe K/RZ pada generasi

sebelumnya.

Page 55: Cece Abdurrohman.pdf

2. Perkembangan Perusahaan

Perkembangan mobil Kijang dari tahun ke tahun mengalami

perubahan yang cukup signifikan baik dari eksterior maupun interior.

Seiring persaingan yang sangat ketat di bidang industri otomotif, Toyota

sebagai produsen mobil terbesar di indonesia tidak mau meninggalkan

citranya sebagai pemimpin pasar. Toyota selalu melakukan terobosan-

terobosan yang tidak ada hentinya.

Untuk menyikapi kondisi persaingan yang ada, maka strategi

persaingan yang diterapkan oleh Toyota adalah dengan melengkapi dan

menyempurnakan mobil Kijang dari generasi ke generasi. Salah satu

keunggulan dari mobil Kijang adalah:

1). Mudah perawatannya

2). Harga mobil yang cukup terjangkau

3). Memiliki variasi harga, sesuai dengan tipe dan tahun pembuatan

4). Spesifikasi mobil cukup bagus

5). Tersedia layanan servis 24 jam.

B. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Instrumen yang valid adalah alat ukur yang digunakan untuk

mendapatkan data yang valid dan dapat digunakan mengukur apa yang hendak

diukur. Masrun 1979 dalam Sugiyono 2004, menyatakan bahwasanya didalam

analisis item, teknik korelasi dalam menentukan validitas item ini sampai

sekarang merupakan teknik yang paling banyak digunakan. Biasanya syarat

Page 56: Cece Abdurrohman.pdf

minimum untuk dapat dianggap memenuhi syarat adalah apabila r = positif

(+). Jadi jika korelasi antar butir dengan skor total negatif (-) maka butir dalam

instrumen tersebut dinyatakan tidak valid.

Berikut ini adalah hasil tryout yang dibagikan kepada 15 responden

untuk mengukur tingkat validitas masing-masing instrumen yang dijelaskan

dalam tabel 4.1 dibawah ini.

Tabel 4.1

Item-Total Statistics

Cronbach's

Alpha if

Item

Deleted

Corrected

Item-Total Correlation

Scale

Variance if

Item

Deleted

Scale

Mean if

Item

Deleted

.877 .248 137.286 106.00 DknalMsrkt

.877 .252 137.638 106.07 MblIdeal

.871 .597 130.457 106.20 Dominan

.868 .658 126.686 106.40 SkuCadg

.871 .518 127.971 106.60 KlasMngh

.865 .837 124.971 106.40 PengKlrg

.874 .407 132.124 106.53 StatSos

.880 .129 137.410 106.47 KspktnKlrg

.875 .382 132.410 106.13 PengTmn

.875 .393 130.667 106.67 PengTtg

.874 .413 131.067 106.27 PrubTek

.871 .597 130.457 106.20 SitPolitik

.885 .032 138.695 106.87 MdhDiDpt

.878 .278 133.829 106.60 MdelPas

.871 .551 129.400 107.60 KmpnanEko

.870 .560 128.114 106.60 HematBbm

.878 .251 135.257 106.40 KeadEko

.875 .363 132.124 106.53 IkutTend

.875 .408 129.571 107.00 JualKMbl

.877 .294 134.667 106.33 SerbaGuna

.873 .532 133.695 106.13 KpuasanBkndr

.878 .234 134.971 106.40 PmeranOto

Page 57: Cece Abdurrohman.pdf

.871 .531 129.838 106.53 BykPnmpg

.876 .319 135.781 106.07 MbilNiaga

.879 .200 135.495 106.73 IklnTV

.868 .654 126.257 106.60 KlasSos

.867 .742 126.267 106.47 TnttanKrja

.872 .498 128.400 106.60 BykTipe

.878 .239 134.638 106.27 MbilTngguh

.872 .510 130.600 106.20 MdhPrwtan

Sumber: Hasil Output dari SPSS

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa semua pernyataan dianggap valid

karena nilai Corrected Item-Total Correllation tidak ada yang negatif.

Pernyataan yang valid tadi selanjutnya akan dibagikan kepada 80 responden

dengan 30 pernyataan untuk melakukan analisis faktor.

Pengujian reliabilitas adalah berkaitan dengan masalah adanya

kepercayaan terhadap alat tes (instrumen). Suatu instrumen dapat memiliki

tingkat kepercayaan yang tinggi apabila hasil dari pengujian tersebut

menunjukan hasil tetap. Dengan demikian, masalah reliabilitas tes atau

instrumen berhubungan dengan masalah ketetapan hasil. Jika terjadi

perubahan hasil tes atau instrumen, maka perubahan itu dianggap tidak berarti.

Jadi Instrumen yang reliabel berarti instrumen tersebut bila digunakan

beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang

sama.

Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila memiliki nilai Cronbach

Alpha lebih besar dari 0.6. Reliabilitas dapt dilihat pasa tabel 4.2 berikut ini.

Tabel 4.2 Reliabilty Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

N of Items

Page 58: Cece Abdurrohman.pdf

Standardized Items

.878 .883 30

Sumber: Hasil Output dari SPSS

Berdasarkan tabel 4.2 nilai Cronbach Alpha 0.878 > 0.6. Dapat

disimpulkan bahwa ke-30 variabel untuk mengukur faktor yang

mempengaruhi perilaku konsumen dalam pembelian mobil Kijang dinyatakan

valid dan reliabel.

C. Penemuan dan Pembahasan

1. Analisis Kuesioner

Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 80 responden. 15

diantaranya digunakan untuk menguji valiliditas dan reliabilitas,

sedangkan sisanya sebanyak 65 kuesioner digunakan untuk analisis

faktor.

Tabel 4.3

Hasil Jawaban Responden Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Kijang

Kuesioner Nilai

Item 5 4 3 2 1 Total

X1 21 50 8 1 0 80

X2 18 52 8 2 0 80

X3 16 31 9 20 4 80

X4 8 44 13 14 1 80

X5 4 49 8 16 3 80

X6 6 46 9 17 2 80

X7 12 45 8 14 1 80

X8 17 46 9 8 0 80

X9 14 40 9 13 4 80

X10 9 38 9 21 3 80

X11 18 41 11 10 0 80

Page 59: Cece Abdurrohman.pdf

X12 10 51 8 10 1 80

X13 5 46 10 18 1 80

X14 10 44 10 14 2 80

X15 1 26 20 33 0 80

X16 6 47 11 14 2 80

X17 4 36 17 22 1 80

X18 11 42 14 13 0 80

X19 11 31 12 26 0 80

X20 8 43 11 14 4 80

X21 10 44 15 11 0 80

X22 11 37 11 20 1 80

X23 10 36 14 17 3 80

X24 18 47 11 4 0 80

X25 13 38 16 12 0 80

X26 10 44 13 13 0 80

X27 13 35 10 22 0 80

X28 15 40 13 11 1 80

X29 27 38 2 13 0 80

X30 19 46 9 6 0 80

∑ fi 349 1253 315 429 34

fi 11,63 41,77 10,5 14,3 1.13

Sumber: Output dari SPSS

Berdasarkan hasil output dari kuesioner yang telah dibagikan kepada

pemilik mobil Kijang di daerah Karawang, maka diperoleh data sebagai

berikut:

a. Dikenal Masyarakat Indonesia

Tabel 4.4

Dikenal Masyarakat

Pernyataan Jumlah Prosentase

Sangat Setuju 21 26,25

Setuju 50 62.50

Ragu 8 10.00

Tidak Setuju 1 1.25

Page 60: Cece Abdurrohman.pdf

Sangat Tidak Setuju 0 0.00

Total 80 100.00

Sumber: Data primer yang telah diolah

Salah satu faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memilih suatu

produk adalah yang sudah terkenal. Hal ini dibuktikan oleh jumlah

responden yang menyatakan setuju sebanyak 50 responden atau 62.5%, 21

responden atau 26.25% menyatakan sangat setuju, 8 resonden atau 10%

menyatakan ragu, dan 1 responden atau 1.25% menyatakan sangat tidak

setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mobil Kijang sudah dikenal luas oleh

masyarakat Indonesia.

b. Mobil Ideal Untuk Keluarga

Tabel 4.5 Mobil Ideal Untuk Keluarga

Pernyataan Jumlah Prosentase

Sangat Setuju 18 22.50

Setuju 52 65.00

Ragu 8 10.00

Tidak Setuju 2 2.50

Sangat Tidak Setuju 0 0.00

Total 80 100.00

Sumber: Data primer yang telah diolah

Tabel diatas menunjukkan 65% responden menyatakan setuju, 22.50%

responden menyatakan sangat setuju, 10% responden menyatakan ragu,

dan 2.5% reponden menyatakan tidak setuju. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa mobil Kijang merupakan kendaraan yang ideal untuk keluarga.

c. Mobil Kijang Lebih Mendominasi

Tabel 4.6

Mobil Kijang Lebih Mendominasi

Pernyataan Jumlah Prosentase

Page 61: Cece Abdurrohman.pdf

Sangat Setuju 16 20.00

Setuju 31 38.75

Ragu 9 11.25

Tidak Setuju 20 25.00

Sangat Tidak Setuju 4 5.00

Total 80 100.00

Sumber: Data primer yang telah diolah

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa 20% responden menyatakan

sangat setuju, 38,75% menyatakan setuju, 11.25% responden mrnyatakan

ragu, 25% responden menyatakan tidak setuju dan 5% responden

menyatakan sangat tidak setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mobil

Kijang mendominasi di kelas mobil keluarga.

d. Mudah Mendapatkan Suku Cadang

Tabel 4.7

Suku Cadang

Pernyataan Jumlah Prosentase

Sangat Setuju 8 10.00

Setuju 44 55.00

Ragu 13 16.25

Tidak Setuju 14 17.50

Sangat Tidak Setuju 1 1.25

Total 80 100.00

Sumber: Data primer yang telah diolah

Kemudahan mendapatkan suku cadang, 55 % responden menyatakan

setuju, 10% responden menyatakan setuju, 16.25% responden menyatakan

ragu, 17,5% menyatakan tidak setuju dan 1.25% responden menyatakan

sangat tidak setuju. Ini berarti dapat disimpulkan bahwa suku cadang

mobil Kijang mudah dibeli selain di bengkel resmi Toyota.

e. Kendaraan Masyarakat Kelas Menengah

Page 62: Cece Abdurrohman.pdf

Tabel 4.8

Kendaraan Masyarakat Kelas Menengah

Pernyataan Jumlah Prosentase

Sangat Setuju 4 5.00

Setuju 49 61.25

Ragu 8 10.00

Tidak Setuju 16 20.00

Sangat Tidak Setuju 3 3.75

Total 80 100.00

Sumber: Data primer yang telah diolah

Dari tabel diatas diketahui bahwa reponden yang menyatakan sangat

setuju sebanyak 5%, yang menyatakan setuju sebanyak 61.25%, responden

yang menyatakan ragu sebanyak 10%, responden yang menyatakan tidak

setuju sebanyak 20% dan responden yang menyatakan sangat tidak setuju

sebanyak 3.75%. Ini berarti mobil Kijang merupakan kendaraan

masyarakat kelas menengah.

f. Pengaruh Keluarga

Tabel 4.9 Pengaruh Keluarga

Pernyataan Jumlah Prosentase

Sangat Setuju 6 7.50

Setuju 46 57.50

Ragu 9 11.25

Tidak Setuju 17 21,25

Sangat Tidak Setuju 2 2.50

Total 80 100.00

Sumber: Data primer yang telah diolah

Melihat tabel diatas responden yang menyatakan sangat setuju

sebanyak 15%, responden yang menyatakan setuju sebanyak 56.25%,

responden yang menyatakan ragu sebanyak 10%, responden yang

menyatakan tidak setuju sebanyak 17.5% dan responden yang menyatakan

sangat tidak setuju sebanyak 1.25%. Sehingga disimpulkan bahwa

Page 63: Cece Abdurrohman.pdf

disimpulkan bahwa keluarga berpengaruh besar terhadap keputusan

pembelian mobil Kijang.

g. Mobil Dapat Menaikkan Status Sosial Seseorang

Tabel 4.10

Dapat Menaikkan Status Sosial

Pernyataan Jumlah Prosentase

Sangat Setuju 12 15.00

Setuju 45 56.25

Ragu 8 10.00

Tidak Setuju 14 17.50

Sangat Tidak Setuju 1 1.25

Total 80 100.00

Sumber: Data primer yang telah diolah

Melihat tabel diatas responden yangmenyatakan sangat setuju

sebanyak 15%, responden yang menyatakan setuju sebanyak 56.25%,

responden yang menyatakan ragu sebanyak 10%, responden yang

menyatakan tidak setuju sebanyak 17.5% dan responden yang menyatakan

sangat tidak setuju sebanyak 1.25%. Sehingga disimpulkan bahwa

disimpulkan bahwa mobil dapat manaikkan status sosial seseorang.

h. Kesepakatan Keluarga

Tabel 4.11

Kesepakatan keluarga

Pernyataan Jumlah Prosentase

Sangat Setuju 17 21.25

Setuju 46 57.50

Ragu 9 11.25

Tidak Setuju 8 10.00

Sangat Tidak Setuju 0 0.00

Total 80 100.00

Sumber: Data primer yang telah diolah

Dari tabel 4.12 diketahui 57.50% responden menyatakan setuju dan

21.25% menyatakan sangat setuju. Jadi dapat disimpulkan, bahwa

Page 64: Cece Abdurrohman.pdf

kesepakatan dengan anggota keluarga perlu diperhatikan seseorang dalam

melakukan pembelian mobil Kijang.

i. Pengaruh Teman

Tabel 4.12

Pengaruh Teman

Pernyataan Jumlah Prosentase

Sangat Setuju 14 17.50

Setuju 40 50.00

Ragu 9 11.25

Tidak Setuju 13 16.25

Sangat Tidak Setuju 4 5.00

Total 80 100.00

Sumber: Data primer yang telah diolah

Dari tabel 4.13 dapat diketahui bahwa responden menyatakan setuju.

Ini berarti 17.5% responden menyatakan sangat setuju, 16.25% responden

menyatakan tidak setuju, 11.25% responden menyatakan ragu, dan 5%

responden menyatakan sangat tidak setuju. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa, teman mempengaruhi seseorang dalam pembelian mobil Kijang.

j. Pengaruh Tetangga

Tabel 4.13

Pengaruh Tetangga

Pernyataan Jumlah Prosentase

Sangat Setuju 9 11.25

Setuju 38 47.50

Ragu 9 11.25

Tidak Setuju 21 26.25

Sangat Tidak Setuju 3 3.75

Total 80 100.00

Sumber: Data primer yang telah diolah

Page 65: Cece Abdurrohman.pdf

Dapat diketahui pada tabel 4.14 bahwa 47.5% responden menyatakan

setuju, 26.25% responden menyatakan tidak setuju, 11.25% responden

masing-masing menyatakan sangat setuju dan ragu, 3.75% responden

menyatakan sangat tidak setuju. Artinya sebagian besar responden setuju

selain keluarga dan teman, tetangga juga mempengaruhi seseorang dalam

pembelian mobil Kijang.

k. Pengaruh Teknologi

Tabel 4.14

Pengaruh Teknologi

Pernyataan Jumlah Prosentase

Sangat Setuju 18 22.50

Setuju 41 51.25

Ragu 11 13.75

Tidak Setuju 10 12.50

Sangat tidak Setuju 0 0.00

Total 80 100.00

Sumber: Data primer yang telah diolah

Tabel diatas menunjukkan bahwa 51.25% menyatakan setuju, 22.5%

responden menyatakan sangat setuju, 13.75% responden menyatakan ragu,

12.5% responden menyatakan tidak setuju. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa, penggunaan teknologi yang diterapkan di mobil akan menjadi

bahan pertimbangan seseorang dalam proses keputusan pembelian mobil

Kijang.

l. Keadaan Politik Dalam Negeri

Tabel 4.15

Keadaan Politik

Pernyataan Jumlah Prosentase

Sangat Setuju 10 12.50

Setuju 51 63.75

Page 66: Cece Abdurrohman.pdf

Ragu 8 10.00

Tidak Setuju 10 12.50

Sangat tidak Setuju 1 1.25

Total 80 100.00

Sumber: Data primer yang telah diolah

Selain keadaan ekonomi, situasi politik suatu negara juga biasanya

berpengaruh terhadap tingkat pembelian masyarakatnya. Dari data diatas

jumlah responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 12.5%,

responden yang menyatakan setuju 63.75%, responden yang menyatakan

ragu 10%, responden yang menyatakan tidak setuju12.5%, responden yang

menyatakan sangat tidak setuju 1,25%. Ini berarti politik mempengaruhi

konsumen terhadap pembelian mobil Kijang

m. Mobil Kijang dapat dibeli di Showroom Mobil Biasa

Tabel 4.16 Mudah membelinya

Pernyataan Jumlah Prosentase

Sangat Setuju 5 6.25

Setuju 46 57.50

Ragu 10 12.50

Tidak Setuju 18 22.50

Sangat tidak Setuju 1 1.25

Total 80 100.00

Sumber: Data primer yang telah diolah

Kemudahan untuk mendapatkan produk yang diinginkan, biasanya hal

ini yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli produk. Dari

tabel diatas sebagian besar responden menjawab setuju. Ini berarti mobil

Kijang mudah dibeli di beli tidak hanya di dealer resmi Toyota melainkan

di showroom mobil biasa juga bisa.

n. Desain Mobil Kijang Pas Untuk Keluarga

Tabel 4.17

Page 67: Cece Abdurrohman.pdf

Model/desain pas untuk keluarga

Pernyataan Jumlah Prosentase

Sangat Setuju 10 12.50

Setuju 44 55.00

Ragu 10 12.50

Tidak Setuju 18 22.50

Sangat tidak Setuju 1 1.25

Total 80 100.00

Sumber: Data primer yang telah diolah

Hal yang harus diperhatikan oleh produsen mobil salah satunya adalah

desain/model mobil yang akan di keluarkan harus memenuhi ketentuan

sesuai dengan konsep yang dipilih. 12.5% responden menyatakan sangat

setuju, 55% responden menyatakan setuju, 12.5% responden menyatakan

ragu, 22.5% menyatakan tidak setuju, dan 1.25% responden menyatakan

sangat tidak setuju. Sehingga dapat disimpulkan desain/ model mobil

Kijang cukup pas untuk keluarga.

o. Kemapanan Ekonomi

Tabel 4.17

Kemapanan Ekonomi

Pernyataan Jumlah Prosentase

Sangat Setuju 1 1.25

Setuju 26 32.50

Ragu 20 25.00

Tidak Setuju 33 41.25

Sangat tidak Setuju 0 0.00

Total 80 100.00

Sumber: Data primer yang telah diolah

Kemapanan ekonomi seseorang cenderung akan meningkatkan pola

konsumsinya. Melihat tabel diatas responden yang menyatakan sangat

setuju sebanyak 1.25%, responden yang menyatakan setuju sebanyak

32.5%, responden yang menyatakan ragu sebanyak 25%, dan yang

Page 68: Cece Abdurrohman.pdf

menyatakan tidak setuju sebanyak 41.25%. Ini berarti bahwa faktor

kemapanan ekonomi tidak berpengaruh terhadap pembelian mobil.

p. Mobil Hemat BBM

Tabel 4.19

Hemat BBM

Pernyataan Jumlah Prosentase

Sangat Setuju 6 7.50

Setuju 47 58.75

Ragu 11 13,75

Tidak Setuju 14 17.50

Sangat tidak Setuju 2 2.50

Total 80 100.00

Sumber: Data primer yang telah diolah

Pada masa sekarang ini, keadaan ekonomi yang menghadapi krisis

global. Salah satu faktor yang dipertimbangkan oleh konsumen dalam

membeli mobil adalah kendaraan yang hemat bahan bakar. 7.5%

responden menjawab sangat setuju, 58.75% responden menjawab setuju,

13.75% responden menjawab ragu, 17.5% responden menjawab tidak

setuju, dan 2.5% responden menjawab sangat tidak setuju. Ini berarti

mobil Kijang cukup hemat dalam pemakaian bahan bakar.

q. Ekonomi Dalam Keadaan Baik

Tabel 4.20

Keadaan Ekonomi Baik

Pernyataan Jumlah Prosentase

Sangat Setuju 4 5.00

Setuju 36 45.00

Ragu 17 21.25

Tidak Setuju 22 27.50

Sangat tidak Setuju 1 1.25

Total 80 100.00

Sumber: Data primer yang telah diolah

Page 69: Cece Abdurrohman.pdf

Keadaaan ekonomi baik nasional maupun global biasanya berengaruh

terhadap pola konsumsi masayarakat. Dari tabel diatas terlihat bahwa

responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 5%, responden yang

menyatakan setuju sebanyak 45%, responden yang menyatakan ragu

sebanyak 21.25%, responden yang menyatakan tidak setuju sebanyak

27.5%, responden yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 1.25%.

Ini berarti keadaan ekonomi mempunyai pengaruh terhadap keputusan

pembelian.

r. Mengikuti trend

Tabel 4.21

Mengikuti Trend

Pernyataan Jumlah Prosentase

Sangat Setuju 11 13.75

Setuju 42 52.50

Ragu 14 17.50

Tidak Setuju 13 16.25

Sangat tidak Setuju 0 0.00

Total 80 100.00

Sumber: Data primer yang telah diolah

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan

sangat setuju sebanyak 13.75%, responden yang menyatakan setuju

sebanyak 52.5%, responden yang menyatakan ragu sebanyak 17.5%,

responden yang menyatakan tidak setuju sebanyak 16,25%. Dapat

disimpulkan bahwa orang Indonesia yang membeli mobil Kijang lebih

cenderung kearah trend/musim.

s. Harga Jual Kembali Tinggi

Tabel 4.22

Harga Jual Kembali Tinggi

Pernyataan Jumlah Prosentase

Page 70: Cece Abdurrohman.pdf

Sangat Setuju 11 13.75

Setuju 31 38.75

Ragu 12 15.00

Tidak Setuju 26 32.50

Sangat tidak Setuju 0 0.00

Total 80 100.00

Sumber: Data primer yang telah diolah

Faktor yang diperhatikan oleh konsumen dalam membeli mobil salah

satunya harga jual kembali yang tinggi. Responden yang menyatakan

sangat setuju sebanyak 13.75%, responden yang menyatakan setuju

sebanyak 38.75%, responden yang menyatakan ragu sebanyak 15%,

responden yang menyatakan tidak setuju sebanyak 32,5%, sisanya 0%. Ini

berarti mobil Kijang mempunyai nilai jual kembali yang tinggi.

t. Kendaraan Serba Guna

Tabel 4.23

Kendaraan Serba Guna

Pernyataan Jumlah Prosentase

Sangat Setuju 8 10.00

Setuju 43 53.75

Ragu 11 13.75

Tidak Setuju 14 17.50

Sangat tidak Setuju 4 5.00

Total 80 100.00

Sumber: Data primer yang telah diolah

Tabel 4.24 diketahui, bahwa responden yang menyatakan sangat setuju

sebanyak 10%, responden yang menyatakan setuju sebanyak 53.75%,

responden yang menyatakan ragu sebanyak 13.75%, responden yang

menyatakan tidak setuju sebanyak 17.5%. Sehingga dapat disimpulkan,

mobil Kijang merupakan kendaraan serba guna.

u. Motivasi Kepuasan Berkendara

Tabel 4.24

Page 71: Cece Abdurrohman.pdf

Motivasi Kepuasan Berkendara

Pernyataan Jumlah Prosentase

Sangat Setuju 10 12.50

Setuju 44 55.00

Ragu 15 18.75

Tidak Setuju 11 13.75

Sangat tidak Setuju 0 0.00

Total 80 100.00

Sumber: Data primer yang telah diolah

Tujuan konsumen membeli mobil Kijang salah satunya kepuasan

berkendara. Melihat tabel diatas responden yang menyatakan sangat setuju

sebanyak 12.5%, responden yang menyatakan setuju sebanyak 55%,

responden yang menyatakan ragu sebanyak 18.75%, responden yang

menyatakan tidak setuju sebanyak 13.75%, responden yang menyatakan

sangat tidak setuju sebanyak 0%. Dari sini dapat disimpulkan kepuasan

berkendara menjadi salah satu tujuan seseorang dalam membeli mobil

Kijang.

v. Pameran Otomotif

Tabel 4.25

Pameran Otomotif

Pernyataan Jumlah Prosentase

Sangat Setuju 11 13.75

Setuju 37 46.25

Ragu 11 13.75

Tidak Setuju 20 25.00

Sangat tidak Setuju 1 1.25

Total 80 100.00

Sumber: Data primer yang telah diolah

Cara perusahaan mengenalkan produknya kepada konsumen adalah

dengan promosi salah satunya mengadakan pameran. Berdasarkan tabel

diatas tabel diatas 13.75% responden menyatakan sangat setuju, 46.25%

responden menyatakan setuju, 13.75% responden menyatakan ragu, 25%

Page 72: Cece Abdurrohman.pdf

menyatakan tidak setuju, 1.25% menyatakan sangat tidak setuju. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa pameran otomotif mempengaruhi minat

seseorang untuk membeli mobil Kijang.

w. Dapat Mengangkut Banyak Penumpang

Tabel 4.26

Dapat Mengangkut Banyak Penumpang

Pernyataan Jumlah Prosentase

Sangat Setuju 10 12.50

Setuju 36 45.00

Ragu 14 17.50

Tidak Setuju 17 21.25

Sangat tidak Setuju 3 3.75

Total 80 100.00

Sumber: Data primer yang telah diolah

Tabel diatas menunjukkan bahwa 12.5% responden menyatakan sangat

setuju, 45% responden setuju, 17.5% responden menyatakan ragu, 21.25%

responden menyatakan tidak setuju, dan sisanya 3.75% responden

menyatakan sangat tidak setuju. Ini berarti bahwa sebagian besar

responden menganggap mobil Kijang sebagai mobil yang dapat

mengangkut banyak penumpang.

x. Kijang Sebagai Mobil Niaga

Tabel 4.27

Mobil Niaga

Pernyataan Jumlah Prosentase

Sangat Setuju 18 22.50

Setuju 47 58.75

Ragu 11 13.75

Tidak Setuju 4 5.00

Sangat tidak Setuju 0 0.00

Total 80 100.00

Sumber: Data primer yang telah diolah

Page 73: Cece Abdurrohman.pdf

Tabel diatas menunjukkan bahwa 58.75% responden menyatakan

setuju, 21.25% responden menyatakan tidak setuju, 17.5% responden

menyatakan ragu, 12.5% responden menyatakan sangat setuju, dan sisanya

3.75% responden menyatakan sangat tidak setuju. Ini berarti bahwa

sebagian besar responden menganggap mobil Kijang sebagai mobil niaga.

y. Pengaruh Iklan Televisi

Tabel 4.28

Pengaruh Iklan Televisi

Pernyataan Jumlah Prosentase

Sangat Setuju 13 16.25

Setuju 39 48.75

Ragu 16 20.00

Tidak Setuju 12 15.00

Sangat tidak Setuju 0 0.00

Total 80 100.00

Sumber: Data primer yang telah diolah

Tabel diatas menunjukkan bahwa 48.75% responden menyatakan

setuju, 20% responden menyatakan ragu, 16.25% responden menyatakan

sangat setuju, dan sisanya 15% responden menyatakan tidak setuju. Ini

berarti bahwa sebagian besar responden terpengaruh oleh iklan televisi.

z. Mobil Menunjukkan Kelas Sosial

Tabel 4.29

Menunjukkan Kelas Sosial

Pernyataan Jumlah Prosentase

Sangat Setuju 10 12.50

Setuju 44 55.00

Ragu 13 16.25

Tidak Setuju 13 16.25

Sangat tidak Setuju 0 0.00

Total 80 100.00

Sumber: Data primer yang telah diolah

Page 74: Cece Abdurrohman.pdf

Dalam bermasyarakat banyak cara yang dilakukan oleh seseorang

untuk meunjukkan kelas sosialnya di mayarakat dengan cara membeli

mobil. Berdasarkan hasil tabel diatas tampak jelas, responden cenderung

mengatakan setuju. Bahwa mobil dapat menunjukkan kelas sosial

seseorang di masyarakat

aa. Tuntutan Pekerjaan

Tabel 4.30

Tuntutan kerja

Pernyataan Jumlah Prosentase

Sangat Setuju 13 16.25

Setuju 35 43.75

Ragu 10 12.50

Tidak Setuju 22 27.50

Sangat tidak Setuju 0 0.00

Total 80 100.00

Sumber: Data primer yang telah diolah

Adakalanya pekerjaan yang menuntut kita untuk mempunyai mobil,

untuk memperlancar aktifitas pekerjaan sehari-hari. Berdasarkan hasil

tabel diatas responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 16.25%,

responden yang menyatakan setuju sebanyak 43.75%, responden yang

menyatakan ragu sebanyak 12.5%, responden yang menyatakan tidak

setuju sebanyak 27.5%. Ini bahwa sebagian besar orang membeli mobil

Kijang karena tuntutan pekerjaan.

ab. Mobil Kijang Mempunyai Banyak Tipe/Jenis

Tabel 4.31

Mempunyai banyak Tipe/jenis

Pernyataan Jumlah Prosentase

Page 75: Cece Abdurrohman.pdf

Sangat Setuju 15 18.75

Setuju 40 50.00

Ragu 13 16.25

Tidak Setuju 11 13.75

Sangat tidak Setuju 1 1.25

Total 80 100.00

Sumber: Data primer yang telah diolah

Mobil Kijang yang selama ini kita ketahui memang mempunyai

banyak tipe/jenis, terlebih keluaran barunya. Berdasarkan tabel diatas

diketahui bahwa sebanyak 18.75% responden menyatakan sangat setuju,

50% responden menyatakan setuju, 16.25% responden menyatakan ragu,

13.75% menyatakan tidak setuju, dan 1.25% menyatakan sangat tidak

setuju. Ini berarti bahwa mobil Kijang memang mempunyai banyak

tipe/jenis.

ac. Kijang Kendaraan Yang Tangguh

Tabel 4.32

Kijang Kendaraan yang Tangguh

Pernyataan Jumlah Prosentase

Sangat Setuju 27 33.75

Setuju 38 47.50

Ragu 2 2.50

Tidak Setuju 13 16.25

Sangat tidak Setuju 0 0.00

Total 80 100.00

Sumber: Data primer yang telah diolah

Kualitas suatu produk memang sangat diperhitungkan oleh konsumen

sebelum membelinya. Ini dapat dilihat dari tabel diatas 33,75% responden

menyatakan sangat setuju, 47.75% responden menyatakan setuju, 2.5%

responden menyatakan ragu dan sisanya 16.25% responden menyatakan

tidak setuju. Ini menunjukkan bahwa mobil Kijang adalah kendaraan yang

tangguh.

Page 76: Cece Abdurrohman.pdf

ad. Mudah Perawatannya

Tabel 4.33

Mudah Perawatannya

Pernyataan Jumlah Prosentase

Sangat Setuju 19 23.75

Setuju 46 57.50

Ragu 9 11.25

Tidak Setuju 6 7.50

Sangat tidak Setuju 0 0.00

Total 80 100.00

Sumber: Data primer yang telah diolah

Salah satu faktor yang diperhatikan oleh konsumen/pemilik jika

membeli mobil adalah perawatannya yang tidak terlau rumit. Pada tabel

diatas menunjkkan bahwa pemilik Kijang yang menyatakan sangat setuju

sebanyak 23.75%, yang menyatakan setuju sebanyak 57.50%, sisanya

menyatakan ragu dan tidak setuju. Ini menunjukkan bahwa sebagian

pemilik menyatakan perawatan mobil Kijang memang cukup mudah.

2. Hasil Analisis Faktor

a. Menentukan Variabel Yang akan Dianalisa

Variabel yang akan analisis dalam penelitian ini terdiri dari 30

variabel yang sebelumnya telah diuji tingkat validitas dan reliabilitasnya

b. Menguji Variabel-Variabel yang Telah Ditentukan

Ke-30 variabel yang telah diangap valid dan reliabel, kemudian

dimasukkan ke dalam analisis faktor untuk diuji apakah nilainya lebih

besar dari nilai dari KMO dan Barlett's Test dan MSA (Measures of

Sampling Adequacy) yaitu diatas 0,5. Hasil dari analisis dapat dilihat

pada tabel 4.

Page 77: Cece Abdurrohman.pdf

Tabel 4. 34

KMO and Bartlett's Test

.627

953.068

435

.000

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling

Adequacy.

Approx. Chi-Square

df

Sig.

Bartlett's Test of

Sphericity

Sumber: Hasil Output dari SPSS

Angka dari KMO dan Barlett's Test sebesar 0.627, dengan tingkat

signifikansi 0.000. Untuk patokan nilai standar dari KMO Barlett's

minimal 0.5, sedangkan nilai signifikansi harus lebih kecail dari 0.05

(0.000 < 0.05). Maka variabel dan sampel yang ada sudah dapat

dianalisis lebih lanjut.

Angka MSA dalam tabel Anti Image Matrik pada Anti-Image

Correlation, yaitu angka korelasi yang bertanda a (arah dari kiri atas ke

kanan bawah). Angka MSA untuk variabel Dikenal Masyarakat

Indonesia adalah 0.521, variabel Mobil Ideal 0.646, untuk variabel Lebih

Mendominasi 0.536, untuk variabel Suku Cadang 0.732, untuk variabel

Mobil Kelas Menengah 0.628, untuk variabel Pengaruh Keluarga 0.768,

untuk variabel Menaikkan Status Sosial 0.422, untuk variabel

Kesepakatan Keluarga 0.551, untuk variabel Pengaruh Teman 0.743,

untuk variabel Pengaruh Tetangga 0.818, untuk variabel Perubahan

Teknologi 0.701, untuk variabel Situasi Politik 0.745, untuk variabel

Mudah Didapat 0.641, untuk variabel Model Pas 0.573, untuk variabel

Kemapanan Ekonomi 0.669, untuk variabel Hemat BBM 0.691, untuk

variabel Keadaan Ekonomi 0.520, untuk variabel Mengikuti trend 0.483,

Page 78: Cece Abdurrohman.pdf

untuk variabel Harga Jual Kembali 0.535, untuk variabel Serba Guna

0.521, untuk variabel Kepuasan Berkendara 0.537, untuk variabel

Pameran Otomotif 0.674, untuk variabel Banyak Penumpang 0.601,

untuk variabel Mobil Niaga 0.408, untuk variabel Iklan TV 0.612, untuk

variabel Kelas Sosial 0.669, untuk variabel Tuntutan Kerja 0.709, untuk

variabel Banyak Tipe 0.581, untuk variabel Mobil Tangguh 0.563, untuk

variabel Mudah Perawatan 0.845.

Dengan kriteria nilai angka MSA diatas 0.5, terlihat ada tiga variabel

yang mempunyai nilai MSA dibawah 0.5. Variabel tersebut masing-

masing: Variabel Status Sosial 0.422, Variabel Mengikuti Trend 0.483

dan Variabel mobil niaga sebesar 0.408. Ketiga variaribel yang tidak

memenuhi syarat nilai MSA tersebut harus dikeluarkan, dan dilakukan

pengujian kembali.

Setelah ketiga variabel tersebut dikeluarkan dari faktor karena

memiliki angka MSA di bawah standar, langkah selanjutnya adalah

melakukan pengujian ulang analisis faktor terhadap 27 variabel yang

masih tersisa.

Tabel 4.35

Page 79: Cece Abdurrohman.pdf

KMO and Bartlett's Test

.701

811.563

351

.000

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling

Adequacy.

Approx. Chi-Square

df

Sig.

Bartlett's Test of

Sphericity

Sumber: Hasil Output dari SPSS

Dari hasil output pada tabel 4.35 dapat dilihat bahwa nilai KMO and

Barlett's Test mengalami kenaikan sebesar 0.074, dari 0.627 menjadi

0.701 dena tingkat signifikansi tetap (0.000). Penghilangan variabel

dengan nilai MSA dibawah 0.5, akan meningkatkan angka MSA total

dari hasil sebelumnya. Oleh karena itu, angka yang sudah melebihi MSA

0.5 dan signifikansi jauh di bawah 0.05, maka variabel dan sampel yang

ada secara keseluruhan sudah dapat dianalisis lebih lanjut.

Setelah ketiga variabel yang mempunyai nilai MSA dibawah 0.5

dikeluarkan dan selanjutnya dianalisis ulang, maka didapat nilai MSA

yang baru. Pada bagian Anti Image Correlation dalam tabel Anti Image

Matrices, angka MSA untuk variabel Dikenal Masyarakat Indonesia

adalah 0.534, variabel Mobil Ideal 0.685, untuk variabel Lebih

Mendominasi 0.628, untuk variabel Suku Cadang 0.780, untuk variabel

Mobil Kelas Menengah 0.689, untuk variabel Pengaruh Keluarga 0.746,

untuk variabel Kesepakatan Keluarga 0.629, untuk variabel Pengaruh

Teman 0.762, untuk variabel Pengaruh Tetangga 0.822, untuk variabel

Perubahan Teknologi 0.669, untuk variabel Situasi Politik 0.754, untuk

variabel Mudah Didapat 0.662, untuk variabel Model Pas 0.573, untuk

Page 80: Cece Abdurrohman.pdf

variabel Kemapanan Ekonomi 0.791, untuk variabel Hemat BBM 0.687,

untuk variabel Keadaan Ekonomi 0.577, untuk variabel Harga Jual

Kembali 0.705, untuk variabel Serba Guna 0.610, untuk variabel

Kepuasan Berkendara 0.653, untuk variabel Pameran Otomotif 0.681,

untuk variabel Banyak Penumpang 0.662, untuk variabel Iklan TV

0.678, untuk variabel Kelas Sosial 0.748, untuk variabel Tuntutan Kerja

0.769, untuk variabel Banyak Tipe 0.690, untuk variabel Mobil Tangguh

0.594, untuk variabel Mudah Perawatan 0.842.

Setelah mengalami satu kali proses pengujian ulang, terlihat bahwa

semua variabel memiliki nilai MSA diatas 0.5. Maka ke-27 variabel ini

dapat dianalisis lebih lanjut.

c. Melakukan Faktoring dan Rotasi

Setelah semua variabel yang telah memenuhi syarat untuk

dianalisis, langkah selanjutnya melakukan proses inti dari analisis faktor

yaitu melakukan ekstraksi terhadap semua variabel yang ada, sehingga

terbentuk satu atau beberapa faktor. Metode yang digunakan dalam

proses ekstraksi adalah Principal Component Analysis. Setelah

diekstraksi, tebentuklah delapan faktor. Dimana dalam satu faktor terdiri

dari beberapa variabel, dan mungkin saja sebuah variabel sulit untuk

ditentukan akan masuk ke dalam faktor yang mana. Untuk mengatasi hal

tersebut, dapat dilakukan proses rotasi pada faktor yang terbentuk

sehingga memperjelas posisi sebuah variabel, akan dimasukkan kedalam

Page 81: Cece Abdurrohman.pdf

faktor satu atau faktor lainnya. Metode yang digunakan dalam proses

rotasi adalah varimax.

Tabel 4.36

Communalities

Initial Extraction

DknalMsrkt 1.000 0.718

MblIdeal 1.000 0.632

Dominan 1.000 0.614

SkuCadg 1.000 0.654

KlasMngh 1.000 0.779

PngrhKlrg 1.000 0.733

KspktnKlrg 1.000 0.650

PengTmn 1.000 0.582 PengTtg 1.000 0.692

PrubTek 1.000 0.692 SitPolitik 1.000 0.680

MdhMmbeli 1.000 0.779 MdelPas 1.000 0.726

KmpnanEko 1.000 0.642 HematBbm 1.000 0.445

KeadEko 1.000 0.642 JualKmbli 1.000 0.638

SerbaGuna 1.000 0.760

KpuasanBkndr 1.000 0.704

PmeranOto 1.000 0.628

BykPnmpg 1.000 0.706

IklnTV 1.000 0.642

KlasSos 1.000 0.608

TnttanKrja 1.000 0.658

BykTipe 1.000 0.824

MbilTngguh 1.000 0.624

PrwtanMdh 1.000 0.530

Sumber: Hasil Output dari SPSS

Page 82: Cece Abdurrohman.pdf

Pada tabel diatas, dapat dilihat bahwa variabel Dikenal Masyarakat

0.718. Hal ini menujukan bahwa sekitar 71.8% varians dari variabel

Dikenal Masyarakat dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk ( jika

pada tabel Component Matrix ada 8 Component, yang berarti ada 8

faktor yang terbentuk). Untuk variabel Mobil Ideal angkanya 0.632, hal

ini berarti sekitar 63.2% dari varians variabel Mobil Ideal dapat

dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Variabel Dominan 0.614, hal ini

berarti sekitar 61.4% dari varians variabel Dominan dapat dijelaskan

oleh faktor yang terbentuk. Suku Cadang 0.654, hal ini berarti sekitar

65,4% dari varians variabel Suku cadang dapat dijelaskan oleh faktor

yang terbentuk. Kelas Menengah 0.779, hal ini berarti sekitar 77.9%

dari varians variabel Kelas Menengah dapat dijelaskan oleh faktor yang

terbentuk. Pengaruh Keluarga 0.733, hal ini berarti sekitar 73.3% dari

varians variabel Pengaruh Keluarga dapat dijelaskan oleh faktor yang

terbentuk. Kesepakatan Keluarga 0.650, hal ini berarti sekitar 65% dari

varians variabel Kesepakatan Keluarga dapat dijelaskan oleh faktor yang

terbentuk. Pengaruh Teman 0.582, hal ini berarti sekitar 58.2% dari

varians variabel Pengaruh Teman dapat dijelaskan oleh faktor yang

terbentuk. Pengaruh Tetangga 0.692, hal ini berarti sekitar 69.2% dari

varians variabel Pengaruh Tetangga dapat dijelaskan oleh faktor yang

terbentuk. Perubahan Teknologi 0.692, hal ini berarti sekitar 69,2% dari

varians variabel Perubahan Teknologi dapat dijelaskan oleh faktor yang

terbentuk. Situasi Politik 0.680, hal ini berarti sekitar 68% dari varians

Page 83: Cece Abdurrohman.pdf

variabel Situasi Politik dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk.

Mudah Membeli 0.779, hal ini berarti sekitar 77.9% dari varians variabel

Mudah Membelinya dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Model

Pas 0.726, hal ini berarti sekitar 72.6% dari varians variabel Model Pas

dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Kemapanan Ekonomi 0.642,

hal ini berarti sekitar 64.2% dari varians variabel Kemapanan Ekonomi

dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Hemat BBM 0.445, hal ini

berarti sekitar 44.5% dari varians variabel Hemat BBM dapat dijelaskan

oleh faktor yang terbentuk. Keadaan Ekonomi 0.642, hal ini berarti

sekitar 64.2% dari varians variabel Keadaan Ekonomi dapat dijelaskan

oleh faktor yang terbentuk. Harga Jual Kembali 0.638, hal ini berarti

sekitar 63.8% dari varians variabel Harga Jual Kembali dapat dijelaskan

oleh faktor yang terbentuk. Serba Guna 0.760, hal ini berarti sekitar 76%

dari varians variabel Serba Guna dapat dijelaskan oleh faktor yang

terbentuk. Kepuasan Berkendara 0.704, hal ini berarti sekitar 70,4% dari

varians variabel Kepuasan Berkendara dapat dijelaskan oleh faktor yang

terbentuk. Pameran Otomotif 0.628, hal ini berarti sekitar 62.8% dari

varians variabel Pameran Otomotif dapat dijelaskan oleh faktor yang

terbentuk. Banyak Penumpang 0.706, hal ini berarti sekitar 70.6% dari

varians variabel Banyak Penumpang dapat dijelaskan oleh faktor yang

terbentuk. Iklan TV 0.642, hal ini berarti sekitar 64,2% dari varians

variabel Iklan TV dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Kelas

Sosial 0.608, hal ini berarti sekitar 60.8% dari varians variabel Kelas

Page 84: Cece Abdurrohman.pdf

Sosial dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Tuntutan Kerja

0.658, hal ini berarti sekitar 65,8% dari varians variabel Tuntutan Kerja

dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Banyak Tipe 0.824, hal ini

berarti sekitar 82,4% dari varians variabel Banyak Tipe dapat dijelaskan

oleh faktor yang terbentuk. Demikian seterusnya untuk variabel lainnya,

dengan ketentuan semakin besar nilai Communalities sebuah variabel,

maka samakin erat hubungannya dengan faktor yang terbentuk.

Tabel 4.37

Total Variance Explained

Initial Eigenvalues

Extraction Sums of Squared

Loadings

Rotation Sums of Squared

Loadings

Component Total

% of

Variance

Cumulative

% Total

% of

Variance

Cumulative

% Total

% of

Variance

Cumulative

%

1 6.022 22.305 22.305 6.022 22.305 22.305 3.278 12.142 12.142

2 2.504 9.275 31.580 2.504 9.275 31.580 2.459 9.107 21.249

3 2.305 8.538 40.117 2.305 8.538 40.117 2.336 8.650 29.900

4 1.748 6.475 46.593 1.748 6.475 46.593 2.312 8.563 38.463

5 1.621 6.002 52.594 1.621 6.002 52.594 2.172 8.044 46.508

6 1.492 5.525 58.119 1.492 5.525 58.119 2.042 7.562 54.069

7 1.258 4.658 62.778 1.258 4.658 62.778 1.786 6.614 60.684

8 1.029 3.812 66.590 1.029 3.812 66.590 1.595 5.906 66.590

9 0.947 3.507 70.097

10 0.858 3.178 73.275

11 0.811 3.002 76.277

Page 85: Cece Abdurrohman.pdf

12 0.731 2.706 78.983

13 0.695 2.573 81.556

14 0.641 2.373 83.929

15 0.584 2.163 86.092

16 0.538 1.993 88.086

17 0.468 1.733 89.818

18 0.427 1.583 91.401

19 0.388 1.436 92.836

20 0.360 1.333 94.170

21 0.306 1.133 95.303

22 0.287 1.063 96.366

23 0.252 0.934 97.300

24 0.222 0.823 98.123

25 0.206 0.762 98.885

26 0.172 0.639 99.524

27 0.129 0.476 100.000

Sumber: Hasil Output dari SPSS.

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa terdapat 27 variabel

(component) yang dimasukkan ke dalam analisis faktor, yaitu: Dikenal

Masyarakat, Mobil Ideal, Dominan, Suku Cadang, Kelas Menengah,

Pengaruh Keluarga, Kesepakatan Keluarga, Pengaruh Teman, Pengaruh

Tetangga, Perubahan Teknologi, Situasi Politik, Mudah Didapat, Model

Pas, Kemapanan Ekonomi, Hemat BBM, Keadaan Ekonomi, Harga Jual

Kembali, Serba Guna, Kepuasan Berkendara, Pameran Otomotif,

Banyak Penumpang, Iklan TV, Kelas Sosial, Tuntutan Kerja, Banyak

Tipe, Mobil Tangguh, Perawatan Mudah.

Pada tabel diatas terlihat bahwa hanya delapan faktor yang

terbentuk, karena dengan satu faktor, angka Eigenvalues diatas 1,

dengan dua angka eigenvalues hasilnya masih tetap diatas angka 1.

Sehingga proses faktoringnya berhenti pada 8 faktor saja

Tabel 4.38 Component Matrix(a)

Page 86: Cece Abdurrohman.pdf

Component

1 2 3 4 5 6 7 8

DknalMsrkt 0.251 0.019 0.460 -0.008 -0.076 0.209 0.578 0.244

MblIdeal 0.419 -0.228 -0.245 -0.263 0.133 0.414 0.130 -0.263

Dominan 0.471 0.241 -0.398 -0.319 -0.208 0.098 0.142 0.041

SkuCadg 0.705 0.182 -0.041 -0.155 -0.078 0.057 0.017 -0.298

KlasMngh 0.456 -0.250 -0.019 0.538 -0.263 -0.302 0.151 -0.188

PngrhKlrg 0.622 -0.316 -0.079 0.113 -0.294 -0.366 0.068 0.036

KspktnKlrg 0.290 0.501 0.146 0.411 0.214 -0.028 0.252 0.123

PengTmn 0.535 -0.041 -0.386 -0.145 -0.044 -0.159 0.128 0.283

PengTtg 0.529 0.148 -0.584 -0.081 0.138 -0.108 0.077 -0.076

PrubTek 0.404 0.189 -0.235 0.611 -0.027 0.140 -0.174 -0.116

SitPolitik 0.547 -0.261 -0.511 0.084 0.193 -0.014 0.043 -0.075

MdhDiDpt 0.312 0.322 -0.283 0.066 0.396 0.414 0.190 0.358

MdelPas 0.278 0.268 -0.053 0.409 0.585 -0.016 -0.254 -0.014

KmpnanEko 0.464 0.490 0.309 -0.089 0.096 -0.013 -0.132 -0.236

HematBbm 0.388 0.442 0.164 -0.079 -0.057 -0.177 0.168 -0.058

KeadEko 0.235 -0.490 0.296 0.040 0.398 -0.095 0.172 -0.246

JualKMbl 0.531 -0.051 0.213 0.240 -0.060 -0.330 -0.193 0.316

SerbaGuna 0.470 -0.307 0.149 -0.467 0.383 -0.213 0.028 0.108

KpuasanBkndr 0.373 0.181 0.287 -0.282 0.344 -0.491 0.016 -0.106

PmeranOto 0.255 -0.579 0.201 0.135 0.369 0.179 -0.020 0.017

BykPnmpg 0.558 -0.580 -0.045 0.089 -0.052 0.148 -0.025 0.152

IklnTV 0.440 -0.143 0.312 0.087 -0.179 0.401 0.006 -0.360

KlasSos 0.585 0.243 0.305 0.028 -0.196 0.269 0.036 -0.015

TnttanKrja 0.560 0.228 -0.010 -0.292 -0.055 -0.017 -0.446 -0.072

BykTipe 0.647 -0.175 0.003 -0.072 -0.254 0.185 -0.441 0.275

MbilTngguh 0.353 -0.002 0.577 -0.072 0.044 0.205 -0.262 0.221

PrwtanMdh 0.592 0.081 0.173 -0.021 -0.265 -0.099 0.250 0.015

Sumber: Hasil Output dari SPSS

Setelah diketahui bahwa delapan faktor adalah jumlah yang paling

optimal, maka tabel Component Matrix menunjukkan ke-27 variabel

tersebut pada delapan faktor yang terbentuk. Sedangkan angka-angka

yang ada pada tabel tersebut adalah factor loading, yang menunjukkan

besarnya korelasi antara suatu variabel dengan faktor 1, faktor 2, faktor

3, faktor 4, faktor 5, faktor 6, faktor 7, faktor 8. Proses penentuan

variabel yang mana akan masuk ke faktor mana, dilakukan dengan cara

membandingkan korelasi yang besar pada setiap barisnya.

1) Variabel Mobil Ideal

Page 87: Cece Abdurrohman.pdf

Korelasi antara variabel Mobil Ideal dengan faktor 1 adalah +0.419

(lemah karena dibawah 0.5)

Korelasi antara variabel Mobil Ideal dengan faktor 2 adalah -0.228

(sangat lemah karena dibawah 0.5)

Korelasi antara variabel Mobil Ideal dengan faktor 3 adalah -0.245

(sangat lemah karena dibawah 0.5)

Korelasi antara variabel Mobil Ideal dengan faktor 4 adalah -0.263

(sangat lemah karena dibawah 0.5)

Korelasi antara variabel Mobil Ideal dengan faktor 5 adalah +0.133

(lemah karena dibawah 0.5)

Korelasi antara variabel Mobil Ideal dengan faktor 6 adalah +0.414

(lemah karena dibawah 0.5)

Korelasi antara variabel Mobil Ideal dengan faktor 7 adalah +0.130

(lemah karena dibawah 0.5)

Korelasi antara variabel Mobil Ideal dengan faktor 8 adalah +0.244

(lemah karena dibawah 0.5)

Angka loading faktor yang mendekati 0.5 terdapat pada faktor

1 dan faktor 6. Oleh karena masih ada beberapa variabel yang belum

jelas mau dimasukan ke faktor mana, maka perlu dilakukan proses

rotasi, agar semakin jelas perbedaan sebuah variabel yang akan

dimasukkan ke dalam faktor 1, 2, 3, 4 , 5, 6, 7 atau 8.

Tabel 4.39

Rotated Component Matrix(a)

Page 88: Cece Abdurrohman.pdf

Component

1 2 3 4 5 6 7 8

DknalMsrkt -0.046 0.070 0.045 0.143 0.042 -0.050 0.129 0.817

MblIdeal 0.527 -0.055 -0.147 0.333 -0.001 -0.065 0.462 0.003

Dominan 0.681 0.154 0.003 -0.260 0.106 -0.079 0.162 0.122

SkuCadg 0.439 0.425 0.173 0.012 0.153 0.073 0.469 0.043

KlasMngh 0.066 -0.015 0.837 0.119 -0.049 0.161 0.169 0.040

PngrhKlrg 0.332 0.117 0.720 0.155 0.225 -0.116 0.019 0.051

KspktnKlrg -0.002 0.267 0.112 -0.120 -0.070 0.620 -0.017 0.402

PengTmn 0.661 0.081 0.237 0.020 0.197 -0.001 -0.172 0.116

PengTtg 0.754 0.186 0.134 -0.021 -0.060 0.219 0.021 -0.134

PrubTek 0.161 -0.110 0.350 -0.140 0.103 0.635 0.289 -0.118

SitPolitik 0.656 -0.071 0.266 0.312 0.011 0.206 0.077 -0.166

MdhDiDpt 0.485 -0.081 -0.346 0.013 0.093 0.540 -0.037 0.339

MdelPas 0.040 0.205 -0.038 0.185 0.071 0.779 -0.051 -0.179

KmpnanEko 0.011 0.646 -0.040 -0.091 0.185 0.256 0.333 0.070

HematBbm 0.134 0.530 0.122 -0.195 0.023 0.115 0.102 0.263

KeadEko -0.080 0.141 0.162 0.750 -0.114 -0.011 0.111 0.045

JualKMbl 0.017 0.233 0.493 0.107 0.494 0.207 -0.174 0.108

SerbaGuna 0.312 0.412 -0.041 0.601 0.249 -0.200 -0.152 0.065

KpuasanBkndr 0.060 0.779 0.059 0.254 0.032 0.018 -0.155 0.018

PmeranOto -0.028 -0.172 0.069 0.733 0.179 0.104 0.105 0.041

BykPnmpg 0.318 -0.244 0.356 0.472 0.399 -0.040 0.164 0.090

IklnTV -0.036 0.036 0.156 0.202 0.186 0.011 0.718 0.152

KlasSos 0.099 0.261 0.118 -0.077 0.359 0.156 0.467 0.372

TnttanKrja 0.301 0.449 -0.008 -0.093 0.501 0.037 0.232 -0.226

BykTipe 0.302 -0.024 0.207 0.050 0.802 -0.003 0.206 -0.036

MbilTngguh -0.229 0.221 -0.082 0.206 0.615 0.070 0.175 0.244

PrwtanMdh 0.233 0.311 0.388 -0.022 0.176 -0.045 0.216 0.385

Sumber: Hasil Output SPSS

Komponen Matrik hasil proses rotasi (Rotated Component

Matrix) memperlihatkan distribusi variabel yang lebih jelas dan

nyata. Dari tabel diatas terlihat bahwa, factor loading yang dulunya

kecil sekarang semakin diperkecil. Sedangkan factor loading yang

dulunya besar sekarang semakin diperbesar. Dibawah ini akan

dijelaskan variabel yang ada, akan masuk ke dalam faktornya

masing-masing.

1) Variabel Dikenal Masyarakat

Page 89: Cece Abdurrohman.pdf

Korelasi antara variabel Dikenal Masyarakat dengan faktor

7, sebelumnya 0.578 diperkecil menjadi 0.129. Sebaliknya,

korelasi antara variabel Dikenal Masyarakat dengan faktor 8

sebesar 0.244. Setelah dirotasi nilainya naik menjadi 0.817.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Dikenal

Masyarakat masuk kedalam faktor 8.

2) Variabel Mobil Ideal

Variabel ini masuk kedalam faktor 1, karena factor loading

variabel Mobil Ideal dengan faktor 1 lebih besar dibandingkan

faktor yang lain yaitu 0.527.

3) Variabel Dominan

Variabel ini masuk kedalam faktor 1, karena factor loading

variabel Dominan dengan faktor 1 lebih besar dibandingkan

faktor yang lain yaitu 0.681.

4) Variabel Suku Cadang

Variabel ini masuk kedalam faktor 7, karena factor loading

variabel Suku Cadang dengan faktor 7 lebih besar

dibandingkan faktor yang lain yaitu 0.469.

5) Variabel Kelas Menengah

Variabel ini masuk kedalam faktor 3, karena factor loading

variabel Kelas Menengah dengan faktor 3 lebih besar

dibandingkan faktor yang lain yaitu 0.837.

6) Variabel Pengaruh Keluarga

Page 90: Cece Abdurrohman.pdf

Variabel ini masuk kedalam faktor 3, karena factor loading

variabel Pengaruh Keluarga dengan faktor 3 lebih besar

dibandingkan faktor yang lain yaitu 0.720.

7) Variabel Kesepakatan keluarga

Variabel ini masuk kedalam faktor 1, karena factor loading

variabel Kesepakatan Keluarga dengan faktor 1 lebih besar

dibandingkan faktor yang lain yaitu 0.620.

8) Variabel Pengaruh Teman

Variabel ini masuk kedalam faktor 1, karena factor loading

variabel Pengaruh Teman dengan faktor 1 lebih besar

dibandingkan faktor yang lain yaitu 0.661.

9) Variabel Pengaruh Tetangga

Variabel ini masuk kedalam faktor 1, karena factor loading

variabel Pengaruh Tetangga dengan faktor 1 lebih besar

dibandingkan faktor yang lain yaitu 0.754.

10) Variabel Perubahan Teknologi

Variabel ini masuk kedalam faktor 6, karena factor loading

variabel Perubahan Teknologi dengan faktor 6 lebih besar

dibandingkan faktor yang lain yaitu 0.635.

11) Variabel Situasi Politik

Variabel ini masuk kedalam faktor 1, karena factor loading

variabel Situasi Politik dengan faktor 1 lebih besar

dibandingkan faktor yang lain yaitu 0.656.

Page 91: Cece Abdurrohman.pdf

12) Variabel Mudah Didapat

Variabel ini masuk kedalam faktor 1, karena factor loading

variabel Mudah Didapat dengan faktor 1 lebih besar

dibandingkan faktor yang lain yaitu 0.485.

13) Variabel Model Pas

Variabel ini masuk kedalam faktor 6, karena factor loading

variabel Model Pas dengan faktor 6 lebih besar dibandingkan

faktor yang lain yaitu 0.779.

14) Variabel Kemapanan Ekonomi

Variabel ini masuk kedalam faktor 2, karena factor loading

variabel Kemapanan Ekonomi dengan faktor 2 lebih besar

dibandingkan faktor yang lain yaitu 0.648.

15) Variabel Hemat BBM

Variabel ini masuk kedalam faktor 2, karena factor loading

variabel Hemat BBM dengan faktor 2 lebih besar dibandingkan

faktor yang lain yaitu 0.530.

16) Variabel Keadaan Ekonomi

Variabel ini masuk kedalam faktor 4, karena factor loading

variabel Keadaan Ekonomi dengan faktor 4 lebih besar

dibandingkan faktor yang lain yaitu 0.750.

17) Variabel Harga Jual Kembali

Page 92: Cece Abdurrohman.pdf

Variabel ini masuk kedalam faktor 5, karena factor loading

variabel Harga Jual Kembali dengan faktor 5 lebih besar

dibandingkan faktor yang lain yaitu 0.494.

18) Variabel Serba Guna

Variabel ini masuk kedalam faktor 4, karena factor loading

variabel Serba Guna dengan faktor 4 lebih besar dibandingkan

faktor yang lain yaitu 0.601.

19) Variabel Kepuasan Berkendara

Variabel ini masuk kedalam faktor 2, karena factor loading

variabel Kepuasan Berkendara dengan faktor 2 lebih besar

dibandingkan faktor yang lain yaitu 0.779.

20) Variabel Pameran Otomotif

Variabel ini masuk kedalam faktor 4, karena factor loading

variabel Pameran Otomotif dengan faktor 4 lebih besar

dibandingkan faktor yang lain yaitu 0.733.

21) Variabel Banyak Penumpang

Variabel ini masuk kedalam faktor 5, karena factor loading

variabel Banyak Penumpang dengan faktor 5 lebih besar

dibandingkan faktor yang lain yaitu 0.399.

22) Variabel Iklan TV

Variabel ini masuk kedalam faktor 7, karena factor loading

variabel Iklan TV dengan faktor 7 lebih besar dibandingkan

faktor yang lain yaitu 0.718.

Page 93: Cece Abdurrohman.pdf

23) Variabel Kelas Sosial

Variabel ini masuk kedalam faktor 7, karena factor loading

variabel Kelas Sosial dengan faktor 7 lebih besar dibandingkan

faktor yang lain yaitu 0.467.

24) Variabel Tuntutan Kerja

Variabel ini masuk kedalam faktor 5, karena factor loading

variabel Tuntutan Kerja dengan faktor 5 lebih besar

dibandingkan faktor yang lain yaitu 0.501.

25) Variabel Banyak Tipe/Jenis

Variabel ini masuk kedalam faktor 5, karena factor loading

variabel Banyak Tipe/Jenis dengan faktor 5 lebih besar

dibandingkan faktor yang lain yaitu 0.802.

26) Variabel Mobil Tangguh

Variabel ini masuk kedalam faktor 5, karena factor loading

variabel Mobil Tangguh dengan faktor 5 lebih besar

dibandingkan faktor yang lain yaitu 0.615.

27) Variabel Perawatannya Mudah

Variabel ini masuk kedalam faktor 3, karena factor loading

variabel Mobil Ideal dengan faktor 3 lebih besar dibandingkan

faktor yang lain yaitu 0.388.

Dengan demikian, dari ke-27 variabel yang telah direduksi

hanya menjadi 8 faktor saja, yaitu:

Page 94: Cece Abdurrohman.pdf

1) Faktor 1 terdiri dari variabel Model Ideal, Dominan,

Pengaruh Teman, Pengaruh Tetangga, Situasi Politik,

Mudah Didapat.

2) Faktor 2 terdiri dari variabel Kemapanan Ekonomi, Hemat

BBM, dan Kepuasan Berkendara.

3) Faktor 3 terdiri dari variabel Kelas Menengah, dan

Pengaruh Keluarga.

4) Faktor 4 terdiri dari variabel Keadaan Ekonomi, Pameran

Otomotif dan Mobil Serba Guna.

5) Faktor 5 terdiri dari variabel Dapat Mengangkut Banyak

Penumpang, Tuntutan Pekerjaan, Mempunyai Banyak Tipe,

dan Mobil yang Tangguh.

6) Faktor 6 terdiri dari variabel Kesepakatan Keluarga, dan

Pengaruh Perubahan Teknologi.

7) Faktor 7 terdiri dari variabel Mudah Mendapatkan Suku

Cadang, Pengaruh Iklan TV, serta Menunjukkan Kelas

Sosial.

8) Faktor 8 hanya terdiri dari variabel Sudah Dikenal

Masyarakat.

Tabel 4.40

Component Transformation Matrix

Component 1 2 3 4 5 6 7 8

1 0.542 0.371 0.385 0.228 0.427 0.220 0.320 0.186

2 0.010 0.477 -0.288 -0.699 -0.087 0.414 0.022 0.148 3 -0.738 0.364 -0.009 0.239 0.256 -0.103 0.165 0.403

Page 95: Cece Abdurrohman.pdf

4 -0.317 -0.368 0.518 -0.039 -0.119 0.692 0.038 0.024

5 0.056 0.214 -0.450 0.618 -0.189 0.497 -0.268 -0.110

6 0.069 -0.497 -0.528 0.016 0.182 0.153 0.598 0.234

7 0.210 -0.028 0.106 0.097 -0.626 -0.124 -0.019 0.726 8 0.095 -0.270 -0.093 -0.094 0.520 0.074 -0.662 0.431

Sumber: Hasil Output dari SPSS

Dari tabel diatas terlihat adanya hubungan antara masing-

masing Component dengan masing-masing faktor, yang

ditunjukkan dengan nilai paling besar. Component 1 dengan 1,

Component 2 dengan 2, Component 3 dengan 8, Component 4

dengan 6, Component 5 dengan 4, Component 6 dengan7,

Component 7 dengan 8, Component 8 dengan 5.

d. Interpretasi Atas Faktor Yang Telah Terbentuk

Setelah melakukan factoring dan rotasi, langkah

selanjutnya adalah menginterpretasikan faktor yag telah

terbentuk. Hal ini dilakukan agar dapat mewakili variabel-

variabel anggota faktor tersebut. Interpretasi didasarkan pada

loading faktor dari masing-masing variabel pada faktor yang

terbentuk. Pemberian nama dan konsep tiap faktor ditentukan

berdasarkan makna umum variabel yang tercakup didalamnya

(Zaini Hasan dalam Eka Sulistyawati: 2001).

Page 96: Cece Abdurrohman.pdf

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan dari data tentang sikap responden

terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen terhadap

pembelian mobil Kijang, dapat ditarik kesimpulan bahwa melalui analisis

faktor dapat diperoleh 8 faktor yang mempengaruhi konsumen, faktor tersebut

antara lain:

1. Faktor 1, terdiri atas variabel Mobil Ideal Untuk Keluarga dengan loading

factor 0.527, Lebih Mendominasi dengan loading factor 0.681, Pengaruh

Teman dengan loading factor 0.661, Pengaruh Tetangga dengan loading

factor 0.754, Situasi Politik dengan loading factor 0.656, dan Mudah

Didapat dengan loading factor 0.485. Faktor-faktor ini dinamakan faktor

Kelompok Referensi.

2. Faktor 2 terdiri atas variabel Kemapanan Ekonomi dengan loading factor

0.648, dan Hemat BBM dengan loading factor 0.530, dan Kepuasan

Berkendara dengan loading factor 0.779. Faktor ini dinamakan faktor

Ekonomi.

3. Faktor 3 terdiri dari variabel Kendaraan Kelas Menengah dengan loding

factor 0.837, Pengaruh Keluarga dengan loading factor 0.720, Perawatan

Mudah dengan loading factor 0.388. Faktor ini dinamakan faktor Sosial.

Page 97: Cece Abdurrohman.pdf

4. Faktor 4 terdiri atas variabel Keadaan Ekonomi dengan loading factor

0.750, Mobil Serba Guna dengan loading factor 0.601, Pameran Otomotif

dengan loding factor 0.733. Faktor ini dinamakan faktor Promosi.

5. Faktor 5 terdiri atas variabel Harga Jual Kembali dengan loading factor

0.494, Dapat Mengangkut Banyak Penumpang dengan loading factor

0.399, Tuntutan Kerja dengan loading factor 0.501, Mempunyai Banyak

Tipe/jenis dengan loading factor 0.802, Mobil yang Tangguh dengan

loading factor 0.615. Faktor ini dinamakan faktor Harga.

6. Faktor 6 terdiri atas variabel Kesepakatan Keluarga dengan loading factor

0.620, Perubahan Teknologi dengan loading factor 0.635, Modelnya pas

Untuk Keluarga dengan loading factor 0.779. Faktor ini dinamakan faktor

Produk.

7. Faktor 7 terdiri atas variabel Mudah Mendapatkan Suku Cadang dengan

loading factor 0.469, Pengaruh Iklan TV dengan loading factor 0.718,

Menunjukkan Kelas Sosial dengan loading factor 0.467. Faktor ini

dinamakan faktor Distribusi.

8. Faktor 8 terdiri atas variabel Sudah Dikenal Masyarakat dengan loading

factor 0.817. Faktor ini dinamakan faktor Budaya.

Page 98: Cece Abdurrohman.pdf

B. Implikasi

Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa faktor kelompok referensi,

ekonomi, sosial, promosi, harga, produk, distribusi, dan budaya

mempengaruhi perilaku konsumen terhadap Pembelian Mobil Kijang.

Faktor kelompok referensi menjadi faktor paling dominan dalam

mempengaruhi konsumen terhadap keputusan pembelian mobil Kijang.

Sehingga perusahaan diharapkan mampu menjaga hubungan baik dengan

konsumen terutama dibidang mempertahankan kualitas produknya.

Faktor ekonomi juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

konsumen dalam melakukan pembelian mobil Kijang. Yang dimaksud faktor

ekonomi disini adalah seseorang akan membeli mobil, jika sudah merasa

mapan dalam hal pendapatan. Dan juga untuk masa sekarang ini orang akan

cenderung membeli mobil, jika mobil tersebut cukup hemat bahan bakar.

Faktor sosial juga merupakan faktor yang mempengaruhi konsumen dalam

melakukan pembelian mobil Kijang. Salah satu dari faktor sosial adalah

keluarga. Dalam kehidupan sehari-hari orang cenderung lebih banyak bergaul

dengan keluarga. Jadi, bagaimana pun juga keluarga memengaruhi seseorang

terhadap setiap keputusan pembelian.

Faktor promosi yang terdiri dari variabel keadaan ekonomi, mobil serba

guna, dan pameran otomotif merupakan faktor yang mempengaruhi konsumen

terhadap pembelian mobil Kijang. Dengan adanya pameran otomotif, secara

langsung konsumen melihat produknya benar-benar jelas. Dari pameran

tersebut konsumen akan memutuskan jadi membeli atau tidak.

Page 99: Cece Abdurrohman.pdf

Faktor selanjutnya adalah faktor harga. Faktor ini juga berpengaruh

terhadap pembelian mobil Kijang. Yang dimaksud faktor harga disini adalah

jika dijual kembali masih tetap relatif tinggi atau lebih anjlok dibandingkan

mobil lain sekelasnya.

Faktor produk merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pembelian

mobil Kijang. Laku tidaknya suatu produk sangat ditentukan oleh kualitas

produk itu sendiri. Salah satu hal yang diperhatikan konsumen dalam membeli

mobil Kijang yaitu model yang pas untuk keluarga dan juga teknologi yang

digunakan. Jika hal tersebut dipenuhi maka kemungkinan besar konsumen jadi

membelinya.

Faktor distribusi juga berpengaruh terhadap pembelian mobil Kijang.

Kemudahan untuk mendapatkan suku cadang memang sangat penting bagi

para pemilik mobil. Hal ini dikarenakan jika ingin mengganti suku cadang,

tidak harus pergi ke bengkel/dealer resmi yang biasanya minimal hanya ada

di daerah kabupaten saja. Tapi, dengan tersedianya di bengkel mobil biasa,

pemilik mobil Kijang tidak harus pergi ke daerah kota melainkan di daerah

kecamatan juga ada.

Faktor terakhir adalah faktor budaya. Salah satu dari faktor ini adalah

variabel sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia. Sebagian besar orang

Indonesia kalau ditanya tentang mobil Kijang, mereka mengatakan tahu.

Bahkan Kijang juga dikenal sebagai mobil Keluarga dan mempunyai slogan

"Kijang Memang Tiada Duanya".

Page 100: Cece Abdurrohman.pdf

Kelamahan penelitian pemasaran yang menggunakan analisis faktor untuk

sekarang ini kurang cocok digunakan, karena ada beberapa variabel yang

dibuang. Selain itu juga, variabel yang masuk ke dalam suatu faktor belum

tentu sesuai dengan faktor tersebut.

Page 101: Cece Abdurrohman.pdf

DAFTAR PUSTAKA

F. Engel, James, Blackwell, Gager D, and Miniard W, "Perilaku Konsumen", Bina

Putra Aksara, Jakarta, 1995.

Hamid, Abdul, " Panduan Penulian Skripsi", FEIS UIN Press, Jakarta, 2005.

Hasan, Ali, "Marketing", Cetakan Pertama, Media Pressindo, Yogyakarta, 2008

Hawkins, D. I. Motherbaugh, D.L. and Best R. J. "Consumer Behavior: Mulding

Marketing Strategy", 10th

Edition, Mc Graw Hill, USA, 2007.

Kotler, Philip, dan Armstrong, Gary, "Dasar-dasar Pemasaran", Edisi

Kesembilan, Jilid 1, Indeks, Jakarta, 2003.

Kotler, Philip, "Manajemen Pemasaran di Indonesia: Analisis, Perencanaan,

Implementasi dan Pengendalian", Prenhallindo, Jakarta, 1997.

Kotler, Philip, " Manajemen Pemasaran di Indonesia: Analisis, Perencanaan,

Implementasi dan Pengendalian", Salemba Empat, Jakarta, 2000.

Kotler, Philip, "Manajemen Pemasaran", Edisi Millenium, Prenhallindo, Jakarta, 2002.

Kotler, Philip, "Manajemen Pemasaran", Edisi Millenium, Jilid 1, Prenhallindo,

Jakarta, 2004.

Mangkunegara, Anwar Prabu, "Perilaku Konsumen", Refika Aditama, Jakarta, 2002.

Mc Daniel. Carl & Roger Gates "Riset Pemasaran Kontemporer", Salemba Empat

Jakarta, 2001.

Rangkuti, Freddy, "Strategi Promosi Kreatif dan Analisis Kasus Integrated

Marketing Communication", Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2009.

Santoso, Singgih, "SPSS Statistik Multivariat", Elek Media Komputindo

Kelompok Gramedia, Jakarta, 2003.

Schiffman, L.G. dan L.L Kanuk, "Consumer Behavior", Prentice Hall, New

Jersey, USA, 2007

Simamora, Bilson, "Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan

Profitabel", Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2003.

Page 102: Cece Abdurrohman.pdf

Singarimbun, Marsi dan Efendi, Sofyan, "Metodologi Penelitian Survai", Cetakan

Kedua Penerbit PT Pustaka LP3ES, Jakarta, 1995.

Sugiyono, "Metode Penelitian Bisnis", Alfabeta, Cetakan Keenan, Bandung,

2004.

Sulistyawati, Eka, "Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen

Dalam Keputusan Pembelian Produk Patung Kayu Pada Toko

Kerajinan (Art Shop) di Kecamatan Sukawati, Gianyar, Bali" Jurnal Magister Manajemen PPSUB, Bali, 2001.

Suryani, Tatik, "Perilaku Konsumen: Implikasi pada Strategi Pemasaran", Edisi

Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2008.

Swastha, Basu, "Manajemen Pemasaran Modern", Liberty, Yogyakarta, 1998.

S Saputro, Fajar, "Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumen Dalam

Memilih Warnet (Click Net di Ciputat)", Skripsi Jurusan Manajemen,

UIN, Jakarta, 2007.

Umar, Husain, "Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen", Gramedia Pustaka

Utama, Jakarta, 2003.

Wibisono, Dermawan, "Manajemen Kinerja – Konsep, Desain, dan Teknik

Meningkatkan Daya Saing Perusahaan", Erlangga, Jakarta, 2006.

www.toyota.com

Page 103: Cece Abdurrohman.pdf

Lampiran 1

KUISIONER PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENPENGARUHI PERILAKU

KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN MOBIL KIJANG

Responden yang terhormat,

Bersama dengan ini saya mohon kesediaan anda untuk mengisi kuesioner

berikut. Kuesioner ini diajukan untuk mendapatkan data yang saya perlukan

sebagai prasyarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE)

Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Kuesioner ini dipergunakan dalam penelitian untuk memperoleh gambaran

tentang faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian

mobil kijang.

Dalam mengisi kuesioner ini, anda diharapkan mengisi menurut pendapat

sendiri, agar sesuai dengan tujuan penelitian. Seluruh informasi yang anda berikan

dijamin kerahasiahannya dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian ini.

Terima kasih banyak atas kerja sama dan kesediaan anda untuk mengisi

kuesioner ini.

Page 104: Cece Abdurrohman.pdf

Ciputat,

Cece Abdurrohman Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

UIN Syarif Hidayatullah

KUISIONER

Dibawah ini terdapat sejumlah pertanyaan yang berhubungan tentang faktor-

faktor apa saja yang mempengaruhi konsumen dalam membeli mobil Kijang. Bapak/Ibu,

atau Saudara/i diminta untuk memilih jawaban yang telah disediakan menurut kenyataan

yang didapat dalam membeli mobil Kijang.

Mohon dijawab semua pertanyaan dengan memberi tanda silang ( X ) pada

kolom jawaban yang telah disediakan sesuai dengan pendapat anda sendiri.

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

R = Ragu

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

Pilihan Jawaban

No. Pernyataan Sangat

Setuju

(SS)

Setuju

(S)

Ragu

(R)

Tidak

Setuju

(TS)

Sangat Tidak

Setuju (STS)

1. Mobil Kijang sudah dikenal oleh

masyarakat Indonesia

2. Anda membeli mobil Kijang,

karena mobil ini merupakan

kendaraan yang ideal untuk

keluarga

3. Mobil keluarga lebih di dominasi

oleh mobil Kijang

4. Suku cadang mobil Kijang mudah

didapat tidak harus di bengkel

resmi Toyota

5. Mobil Kijang merupakan

kendaraan masyarakat kelas

Page 105: Cece Abdurrohman.pdf

menengah

6. Keluarga mempengaruhi anda

dalam menentukan keputusan pembelian mobil Kijang.

7. Anda membeli mobil Kijang, karena ingin menaikkan status

sosial anda

8. Anda membeli mobil Kijang,

karena sudah ada kesepakatan dengan keluarga

9. Teman mempengaruhi anda dalam melakukan pembelian mobil Kijang

10. Anda membeli mobil Kijang karena terpengaruh oleh tetangga

11. Anda membeli mobil Kijang, karena terus mengalami perubahan

hal teknologi.

No. Pernyataan Sangat

Setuju

(SS)

Setuju

(S)

Ragu

(R)

Tidak

Setuju

(TS)

Sangat Tidak

Setuju (STS)

12. Mobil Kijang tidak hanya di jual di dealer resmi Toyota saja, tapi juga

di showroom mobil biasa juga.

13. Anda membeli mobil Kijang,

karena desain/modelnya pas untuk keluarga

14. Anda membeli mobil Kijang karena sudah mapan dalam bidang

keuangan

15. Keadaan politik mempengaruhi

anda dalam melakukan pembelian mobil Kijang.

16. Anda membeli mobil Kijang karena hemat dalam pemakaian bahan

bakar minyak (BBM)

17. Anda membeli mobil Kijang karena

ekonomi negara dalam keadaan

baik

18. Anda membeli mobil Kijang karena

ingin mengikuti tren.

19. Anda membeli mobil Kijang karena

harga jual kembali cukup tinggi

dibandingkan dengan mobil lain

sekelasnya

20. Anda membeli mobil Kijang karena

merupakan kendaraan serba guna

Page 106: Cece Abdurrohman.pdf

21. Motivasi anda membeli mobil

Kijang untuk mendapatkan

kepuasan berkendara

22. Anda membeli mobil Kijang

setelah mendatangi pameran otomotif

23. Persepsi anda tentang mobil Kijang adalah kendaraan yang dapat

mengangkut banyak penumpang

24. Selain mobil keluarga, anda

mengangap mobil Kijang juga sebagai mobil niaga

25. Anda membeli mobil Kijang, karena terpangaruh oleh iklan di

televisi

26. Mobil Kijang dapat menunjukkan

kelas sosial anda di masyarakat.

No. Pernyataan

Sangat

Setuju

(SS)

Setuju

(S)

Ragu

(R)

Tidak

Setuju

(TS)

Sangat Tidak

Setuju (STS)

27. Anda membeli mobil Kijang

karena tuntutan kerja.

28. Anda membeli mobil Kijang karena

mempunyai banyak tipe/jenis

pilihan

29. Anda membeli mobil Kijang karena

tangguh di segala medan.

30. Anda membeli mobil Kijang,

karena mudah perawatannya

Lampiran 2

Tabel Hasil Jawaban Responden

No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 2 4 3 4 3 4 4

2 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 2 5 5

Page 107: Cece Abdurrohman.pdf

3 4 5 5 4 2 4 5 5 5 5 5 5 4 4 2 4 4 5 2 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 5 4 4 5 5

5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 3 4

6 4 4 4 5 4 5 3 4 5 2 4 4 4 4 3 5 5 2 5 4 4

7 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 2 4 2 4 4 3 3

8 3 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 2 4 4 4 4 4 4 4 4

9 4 4 4 2 1 2 2 2 4 2 2 4 4 4 2 2 4 2 2 4 4

10 5 4 4 4 4 4 2 2 4 2 2 4 2 2 2 4 4 4 2 4 4

11 4 3 3 4 4 4 3 4 5 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 2 4

12 4 4 4 3 4 3 4 4 5 4 4 4 3 3 2 3 3 4 4 4 4

13 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 3 4 2 4 2 4 3 4 2 4 4

14 4 4 2 2 2 2 3 4 3 2 4 2 3 2 2 2 4 2 2 3 3

15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4

16 4 4 2 3 2 2 5 4 2 1 3 2 4 4 5 4 2 5 5 5 5

17 3 4 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 2 4 4 4 4 4 2 1 3

18 4 4 2 3 3 3 4 4 2 2 3 3 4 4 3 4 3 3 2 3 2

19 4 4 2 3 4 1 4 5 2 1 5 3 5 5 3 3 4 3 2 1 3

20 4 3 2 3 4 4 3 4 3 2 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3

21 5 3 3 2 3 1 2 5 1 2 2 1 2 3 3 4 3 4 4 3 5

22 4 4 2 3 3 2 2 4 2 4 5 3 4 5 2 3 3 3 2 2 3

23 5 3 2 2 4 2 5 5 3 1 4 2 2 2 2 2 3 4 2 1 2

24 4 4 1 3 2 2 5 5 1 4 4 3 4 4 4 5 3 5 2 2 4

25 4 2 4 4 3 4 5 5 2 2 5 2 1 5 4 4 1 5 5 1 4

26 5 4 1 4 4 4 5 5 2 2 4 2 2 4 4 4 4 4 4 5 5

27 4 4 4 4 4 5 5 5 4 2 4 4 4 4 3 5 4 5 4 4 5

28 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 2 4 2 2 2 2 4

29 4 5 1 4 4 4 4 4 4 4 5 5 2 4 4 5 4 4 5 4 4

30 4 4 2 2 1 2 4 4 1 2 2 4 4 4 2 4 4 4 4 2 2

31 5 4 3 3 4 4 5 4 4 2 2 4 2 1 2 4 2 3 4 2 2

32 4 3 2 3 4 4 5 5 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 5 4

33 4 4 2 4 4 3 5 5 4 4 4 4 3 4 2 2 4 3 4 4 4

34 3 4 2 2 4 4 2 2 4 4 3 4 2 4 2 3 4 3 4 4 2

35 4 4 3 3 2 2 2 3 2 2 4 2 3 2 2 3 3 4 2 2 2

36 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 1 3 4 4 2 3

37 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4

38 5 5 5 5 4 5 3 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 3 3

39 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 2 2 4 2 5 5 2 2

40 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 3 4 3 5 4 5 5 4

41 4 4 5 4 4 2 2 4 4 4 4 5 4 4 2 2 4 2 5 5 4

42 4 4 5 4 4 4 4 3 1 3 3 4 2 1 2 2 4 3 3 2 4

43 3 4 5 4 2 2 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 2 2 4 4 4

44 4 5 5 5 2 4 4 4 5 4 2 3 4 3 4 4 2 4 3 4 4

45 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 2 5 3 4 4

46 5 4 5 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4

47 4 4 4 5 2 2 1 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 5 5 4 5

48 4 5 4 3 2 2 4 3 4 3 4 4 4 4 2 2 2 4 2 3 2

49 5 4 5 5 2 4 4 4 5 5 3 4 4 2 4 5 4 4 2 4 4

Page 108: Cece Abdurrohman.pdf

50 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 2 3 3 2 3 3 4 4

51 3 4 4 4 3 3 2 2 2 3 2 2 4 2 3 2 2 3 3 4 2

52 5 5 4 4 4 3 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 2 2 4 4 4

53 4 4 5 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 2 2 2 4

54 5 2 4 4 3 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 2 3 4 4 4

55 2 5 5 4 3 4 4 3 5 5 5 4 4 4 2 4 2 2 2 2 4

56 4 3 4 4 2 2 4 4 3 3 4 4 4 4 2 2 2 4 2 2 3

57 5 5 5 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 2 4 2

58 4 4 4 5 4 3 2 4 4 5 5 5 5 5 4 4 2 2 4 4 2

59 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 3 4 4 4

60 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 2 4 5 3 4

61 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 2 2 4 4 4 4 3 5 4 4 5

62 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 2 4 2 2 4

63 5 4 4 4 5 4 5 5 3 3 5 5 4 4 3 1 4 2 3 4 3

64 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 5 3 4 4 3 4 4 4

65 5 5 2 4 4 4 4 2 2 2 5 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3

66 5 4 3 4 4 4 2 3 2 2 3 4 2 3 3 3 3 2 3 4 3

67 4 4 2 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4

68 4 4 4 4 4 5 3 4 5 2 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4

69 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 2 4 2 2 4 3 3

70 4 5 1 4 4 4 4 2 4 4 5 5 2 4 4 2 4 5 4 4 4

71 4 4 2 2 1 2 2 4 4 2 2 4 4 4 2 2 4 4 2 4 4

72 5 4 3 3 4 4 2 2 4 2 2 4 2 2 2 4 4 4 2 4 4

73 4 3 2 1 4 4 3 3 5 3 4 3 3 4 3 4 4 2 4 2 4

74 4 4 2 4 4 3 4 3 5 4 4 4 3 3 2 2 4 4 4 4 4

75 3 4 2 2 4 4 4 2 2 4 3 4 2 4 2 2 4 4 2 4 4

76 4 4 3 3 2 2 3 3 3 2 4 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3

77 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 3 4 4

78 5 5 4 4 2 2 4 4 3 4 4 4 4 2 2 4 4 3 4 5 5

79 4 4 2 2 2 3 2 2 4 2 3 2 2 2 3 2 2 4 2 4 3

80 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5

Lampiran 3

Validitas dan Reliabilitas

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha

Cronbach's Alpha

Based on N of Items

Page 109: Cece Abdurrohman.pdf

Standardized Items

.878 .883 30

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

DknalMsrkt 4.47 0.516 15

MblIdeal 4.00 0.756 15

Dominan 3.27 1.100 15

SkuCadg 2.93 0.884 15

KlasMngh 3.80 1.014 15

PngrhKlrg 3.80 0.775 15

StatSos 3.87 0.915 15

KspktnKlrg 3.93 0.884 15

PengTmn 3.73 0.799 15

PengTtg 3.80 0.561 15

PrubTek 3.80 0.676 15

SitPolitik 3.40 1.121 15

MdhDiDpt 3.60 0.828 15

MdelPas 3.47 0.990 15

KmpnanEko 3.00 1.069 15

HematBbm 3.53 1.060 15

KeadEko 3.93 0.704 15

IkutTend 4.00 0.655 15

JualKMbl 2.53 0.915 15

SerbaGuna 3.73 0.799 15

KpuasanBkndr 3.47 0.743 15

PmeranOto 3.80 0.561 15

BykPnmpg 4.20 0.561 15

MbilNiaga 3.87 0.743 15

IklnTV 4.00 0.535 15

KlasSos 4.07 0.704 15

TnttanKrja 4.33 0.488 15

BykTipe 3.60 0.910 15

MbilTngguh 3.87 0.915 15

MdhPrwtan 4.07 0.594 15

Item-Total Statistics

Page 110: Cece Abdurrohman.pdf

Cronbach's

Alpha if

Item

Deleted

Corrected

Item-Total Correlation

Scale

Variance if

Item

Deleted

Scale

Mean if

Item

Deleted

.877 .248 137.286 106.00 DknalMsrkt

.877 .252 137.638 106.07 MblIdeal

.871 .597 130.457 106.20 Dominan

.868 .658 126.686 106.40 SkuCadg

.871 .518 127.971 106.60 KlasMngh

.865 .837 124.971 106.40 PengKlrg

.874 .407 132.124 106.53 StatSos

.880 .129 137.410 106.47 KspktnKlrg

.875 .382 132.410 106.13 PengTmn

.875 .393 130.667 106.67 PengTtg

.874 .413 131.067 106.27 PrubTek

.871 .597 130.457 106.20 SitPolitik

.885 .032 138.695 106.87 MdhDiDpt

.878 .278 133.829 106.60 MdelPas

.871 .551 129.400 107.60 KmpnanEko

.870 .560 128.114 106.60 HematBbm

.878 .251 135.257 106.40 KeadEko

.875 .363 132.124 106.53 IkutTend

.875 .408 129.571 107.00 JualKMbl

.877 .294 134.667 106.33 SerbaGuna

.873 .532 133.695 106.13 KpuasanBkndr

.878 .234 134.971 106.40 PmeranOto

.871 .531 129.838 106.53 BykPnmpg

.876 .319 135.781 106.07 MbilNiaga

.879 .200 135.495 106.73 IklnTV

.868 .654 126.257 106.60 KlasSos

.867 .742 126.267 106.47 TnttanKrja

.872 .498 128.400 106.60 BykTipe

.878 .239 134.638 106.27 MbilTngguh

.872 .510 130.600 106.20 MdhPrwtan

Scale Statistics

110.13 140.552 11.855 30

Mean Variance Std. Deviation N of Items

Page 111: Cece Abdurrohman.pdf

Lampiran 4

Factor Analysis

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.

0.627

Approx. Chi-Square 953.068

df 435

Bartlett's Test of Sphericity

Sig. 0.000

Communalities

Initial Extraction

DknlMsyrkt 1.000 0.764

MblIdeal 1.000 0.664

PgrhLgkgn 1.000 0.631

Dominan 1.000 0.654

MblKlsMngh 1.000 0.828

PngrhKel 1.000 0.777

StatSos 1.000 0.706

KspktnKel 1.000 0.771

PhngrhTmn 1.000 0.603

PngrhTtg 1.000 0.693

PranKaKel 1.000 0.720

StatPernkhn 1.000 0.693

UsiaDanPnghsln 1.000 0.764

KmapannEko 1.000 0.728

TtntnKrja 1.000 0.671

HmatBBM 1.000 0.546

KdaanEko 1.000 0.743

GyaHdp 1.000 0.733

KnsepDiri 1.000 0.667

BykPnmpng 1.000 0.765

MtvsiKpuasn 1.000 0.721

MtvsiMnfaat 1.000 0.690

DyaAngkt 1.000 0.804

MblNiaga 1.000 0.759

MnaikanPD 1.000 0.648

KlsSos 1.000 0.696

InfrmsiLgkp 1.000 0.665

BykTipe 1.000 0.802

MmbliDiDealer 1.000 0.646

Prwtnmdh 1.000 0.590

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Page 112: Cece Abdurrohman.pdf

Total Variance Explained

Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared

Loadings

Component Total % of

Variance Cumulative

% Total % of

Variance Cumulative

%

1 6.238 20.793 20.793 6.238 20.793 20.793

2 2.536 8.454 29.247 2.536 8.454 29.247

3 2.445 8.150 37.397 2.445 8.150 37.397

4 1.960 6.533 43.930 1.960 6.533 43.930

5 1.669 5.562 49.492 1.669 5.562 49.492

6 1.594 5.312 54.804 1.594 5.312 54.804

7 1.368 4.560 59.364 1.368 4.560 59.364

8 1.218 4.059 63.423 1.218 4.059 63.423

9 1.096 3.653 67.076 1.096 3.653 67.076

10 1.019 3.397 70.473 1.019 3.397 70.473

11 0.917 3.055 73.529

12 0.819 2.730 76.258

13 0.771 2.570 78.828

14 0.728 2.425 81.253

15 0.674 2.245 83.499

16 0.580 1.933 85.432

17 0.577 1.923 87.354

18 0.509 1.697 89.052

19 0.465 1.551 90.603

20 0.416 1.388 91.991

21 0.404 1.346 93.337

22 0.366 1.220 94.556

23 0.304 1.014 95.570

24 0.286 0.952 96.522

25 0.255 0.850 97.372

26 0.227 0.755 98.127

27 0.189 0.630 98.757

28 0.173 0.578 99.334

29 0.105 0.349 99.683

30 0.095 0.317 100.000

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Page 113: Cece Abdurrohman.pdf

Component Matrix(a)

Component

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

DknlMsyrkt 0.252 -0.023 0.407 0.006 -0.150 -0.082 0.384 0.543 -0.045 0.246

MblIdeal 0.422 -0.224 -0.239 -0.207 0.241 -0.123 0.431 -0.082 0.030 -0.264

PgrhLgkgn 0.448 0.257 -0.404 -0.324 -0.175 -0.020 0.218 0.038 0.017 0.122

Dominan 0.697 0.167 -0.044 -0.181 -0.097 0.026 0.125 -0.062 -0.189 -0.203

MblKlsMngh 0.443 -0.182 -0.117 0.517 -0.332 0.001 -0.233 0.251 -0.063 -0.292

PngrhKel 0.622 -0.268 -0.146 0.225 -0.360 0.182 -0.117 -0.012 0.251 -0.085

StatSos 0.257 0.234 0.028 0.611 -0.016 0.159 0.310 -0.211 0.045 0.208

KspktnKel 0.310 0.545 0.205 0.422 0.167 0.046 0.082 0.244 -0.050 0.241

PhngrhTmn 0.520 -0.009 -0.418 -0.136 -0.056 0.107 -0.082 0.200 0.249 0.129

PngrhTtg 0.513 0.213 -0.549 -0.047 0.129 0.227 0.091 -0.048 0.004 -0.035

PranKaKel 0.406 0.273 -0.233 0.497 0.080 -0.322 -0.160 -0.050 -0.186 -0.083

StatPernkhn 0.528 -0.192 -0.552 0.085 0.197 0.074 -0.017 0.082 -0.097 -0.070

UsiaDanPnghsln 0.310 0.321 -0.228 -0.115 0.528 -0.265 0.126 0.297 0.143 0.164

KmapannEko 0.291 0.274 0.031 0.239 0.614 0.009 -0.329 -0.072 -0.065 -0.126

TtntnKrja 0.468 0.445 0.347 -0.123 0.010 0.110 0.012 -0.149 -0.283 -0.066

HmatBBM 0.402 0.416 0.225 -0.067 -0.098 0.166 0.074 -0.022 0.305 -0.145

KdaanEko 0.238 -0.527 0.226 0.054 0.281 0.171 -0.100 0.339 -0.118 -0.327

GyaHdp 0.242 -0.016 0.421 0.183 0.095 0.293 0.356 -0.418 0.234 -0.111

KnsepDiri 0.542 -0.065 0.185 0.184 -0.106 0.055 -0.414 -0.048 0.183 0.283

BykPnmpng 0.459 -0.357 0.083 -0.353 0.186 0.443 -0.033 0.118 -0.104 0.199

MtvsiKpuasn 0.373 0.141 0.292 -0.172 0.076 0.614 -0.173 0.094 -0.159 0.010

MtvsiMnfaat 0.275 -0.590 0.180 0.195 0.379 0.007 0.139 -0.107 -0.069 0.130

DyaAngkt 0.561 -0.536 -0.124 0.218 -0.039 -0.054 0.191 -0.132 -0.055 0.280

MblNiaga 0.369 -0.119 0.210 -0.142 0.330 -0.318 -0.127 -0.149 0.535 -0.102

MnaikanPD 0.450 -0.173 0.266 0.057 -0.108 -0.340 0.278 -0.097 -0.334 -0.127

KlsSos 0.585 0.181 0.271 -0.145 -0.135 -0.370 -0.015 0.188 -0.010 -0.189

InfrmsiLgkp 0.552 0.190 -0.019 -0.348 -0.074 0.009 -0.205 -0.312 -0.240 0.031

BykTipe 0.630 -0.194 -0.089 -0.164 -0.193 -0.305 -0.206 -0.233 -0.106 0.307

MmbliDiDealer 0.371 -0.107 0.541 -0.202 0.080 -0.295 -0.225 0.011 0.020 0.135

Prwtnmdh 0.598 0.051 0.170 -0.042 -0.279 0.020 0.087 0.113 0.265 -0.176

Extraction Method: Principal Component Analysis.

a. 10 components extracted.

Anti-Image Martices 1

Page 114: Cece Abdurrohman.pdf

Factor Analysis

Uji 2

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. 0.701

Approx. Chi-Square 811.563

df 351

Bartlett's Test of Sphericity

Sig. 0.000

Communalities

Initial Extraction

DknalMsrkt 1.000 0.718

MblIdeal 1.000 0.632

Dominan 1.000 0.614

SkuCadg 1.000 0.654

KlasMngh 1.000 0.779

PngrhKlrg 1.000 0.733

KspktnKlrg 1.000 0.650

PengTmn 1.000 0.582

PengTtg 1.000 0.692

PrubTek 1.000 0.692

SitPolitik 1.000 0.680

MdhDiDpt 1.000 0.779

MdelPas 1.000 0.726

KmpnanEko 1.000 0.642

HematBbm 1.000 0.445

KeadEko 1.000 0.642

JualKMbl 1.000 0.638

SerbaGuna 1.000 0.760

KpuasanBkndr 1.000 0.704

PmeranOto 1.000 0.628

BykPnmpg 1.000 0.706

Page 115: Cece Abdurrohman.pdf

IklnTV 1.000 0.642

KlasSos 1.000 0.608

TnttanKrja 1.000 0.658

BykTipe 1.000 0.824

MbilTngguh 1.000 0.624

MdhPrwtan 1.000 0.530

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Total Variance Explained

Initial Eigenvalues Rotation Sums of Squared Loadings

Component Total % of

Variance Cumulative

% Total % of

Variance Cumulative

%

1 6.022 22.305 22.305 3.278 12.142 12.142

2 2.504 9.275 31.580 2.459 9.107 21.249

3 2.305 8.538 40.117 2.336 8.650 29.900

4 1.748 6.475 46.593 2.312 8.563 38.463

5 1.621 6.002 52.594 2.172 8.044 46.508

6 1.492 5.525 58.119 2.042 7.562 54.069

7 1.258 4.658 62.778 1.786 6.614 60.684

8 1.029 3.812 66.590 1.595 5.906 66.590

9 0.947 3.507 70.097

10 0.858 3.178 73.275

11 0.811 3.002 76.277

12 0.731 2.706 78.983

13 0.695 2.573 81.556

14 0.641 2.373 83.929

15 0.584 2.163 86.092

16 0.538 1.993 88.086

17 0.468 1.733 89.818

18 0.427 1.583 91.401

19 0.388 1.436 92.836

20 0.360 1.333 94.170

21 0.306 1.133 95.303

22 0.287 1.063 96.366

23 0.252 0.934 97.300

24 0.222 0.823 98.123

25 0.206 0.762 98.885

26 0.172 0.639 99.524

27 0.129 0.476 100.000

Page 116: Cece Abdurrohman.pdf

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Component Matrix(a)

Component

1 2 3 4 5 6 7 8

DknalMsrkt 0.251 0.019 0.460 -0.008 -0.076 0.209 0.578 0.244

MblIdeal 0.419 -0.228 -0.245 -0.263 0.133 0.414 0.130 -0.263

Dominan 0.471 0.241 -0.398 -0.319 -0.208 0.098 0.142 0.041

SkuCadg 0.705 0.182 -0.041 -0.155 -0.078 0.057 0.017 -0.298

KlasMngh 0.456 -0.250 -0.019 0.538 -0.263 -0.302 0.151 -0.188

PngrhKlrg 0.622 -0.316 -0.079 0.113 -0.294 -0.366 0.068 0.036

KspktnKlrg 0.290 0.501 0.146 0.411 0.214 -0.028 0.252 0.123

PengTmn 0.535 -0.041 -0.386 -0.145 -0.044 -0.159 0.128 0.283

PengTtg 0.529 0.148 -0.584 -0.081 0.138 -0.108 0.077 -0.076

PrubTek 0.404 0.189 -0.235 0.611 -0.027 0.140 -0.174 -0.116

SitPolitik 0.547 -0.261 -0.511 0.084 0.193 -0.014 0.043 -0.075

MdhDiDpt 0.312 0.322 -0.283 0.066 0.396 0.414 0.190 0.358

MdelPas 0.278 0.268 -0.053 0.409 0.585 -0.016 -0.254 -0.014

KmpnanEko 0.464 0.490 0.309 -0.089 0.096 -0.013 -0.132 -0.236

HematBbm 0.388 0.442 0.164 -0.079 -0.057 -0.177 0.168 -0.058

KeadEko 0.235 -0.490 0.296 0.040 0.398 -0.095 0.172 -0.246

JualKMbl 0.531 -0.051 0.213 0.240 -0.060 -0.330 -0.193 0.316

SerbaGuna 0.470 -0.307 0.149 -0.467 0.383 -0.213 0.028 0.108

KpuasanBkndr 0.373 0.181 0.287 -0.282 0.344 -0.491 0.016 -0.106

PmeranOto 0.255 -0.579 0.201 0.135 0.369 0.179 -0.020 0.017

BykPnmpg 0.558 -0.580 -0.045 0.089 -0.052 0.148 -0.025 0.152

IklnTV 0.440 -0.143 0.312 0.087 -0.179 0.401 0.006 -0.360

KlasSos 0.585 0.243 0.305 0.028 -0.196 0.269 0.036 -0.015

TnttanKrja 0.560 0.228 -0.010 -0.292 -0.055 -0.017 -0.446 -0.072

Page 117: Cece Abdurrohman.pdf

BykTipe 0.647 -0.175 0.003 -0.072 -0.254 0.185 -0.441 0.275

MbilTngguh 0.353 -0.002 0.577 -0.072 0.044 0.205 -0.262 0.221

MdhPrwtan 0.592 0.081 0.173 -0.021 -0.265 -0.099 0.250 0.015

Extraction Method: Principal Component Analysis.

a. 8 components extracted.

Anti-Image Matrices 2

Factor Analysis

Faktoring dan Rotasi

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. 0.701

Approx. Chi-Square 811.563

df 351

Bartlett's Test of Sphericity

Sig. 0.000

Communalities

Initial Extraction

DknalMsrkt 1.000 0.718

MblIdeal 1.000 0.632

Dominan 1.000 0.614

SkuCadg 1.000 0.654

KlasMngh 1.000 0.779

PngrhKlrg 1.000 0.733

KspktnKlrg 1.000 0.650

PengTmn 1.000 0.582

PengTtg 1.000 0.692

PrubTek 1.000 0.692

Page 118: Cece Abdurrohman.pdf

SitPolitik 1.000 0.680

MdhDiDpt 1.000 0.779

MdelPas 1.000 0.726

KmpnanEko 1.000 0.642

HematBbm 1.000 0.445

KeadEko 1.000 0.642

JualKMbl 1.000 0.638

SerbaGuna 1.000 0.760

KpuasanBkndr 1.000 0.704

PmeranOto 1.000 0.628

BykPnmpg 1.000 0.706

IklnTV 1.000 0.642

KlasSos 1.000 0.608

TnttanKrja 1.000 0.658

BykTipe 1.000 0.824

MbilTngguh 1.000 0.624

MdhPrwtan 1.000 0.530

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Total Variance Explained

Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared

Loadings Rotation Sums of Squared

Loadings

Component Total % of

Variance Cumulative

% Total % of

Variance Cumulative

% Total % of

Variance Cumulative

%

1 6.022 22.305 22.305 6.022 22.305 22.305 3.278 12.142 12.142

2 2.504 9.275 31.580 2.504 9.275 31.580 2.459 9.107 21.249

3 2.305 8.538 40.117 2.305 8.538 40.117 2.336 8.650 29.900

4 1.748 6.475 46.593 1.748 6.475 46.593 2.312 8.563 38.463

5 1.621 6.002 52.594 1.621 6.002 52.594 2.172 8.044 46.508

6 1.492 5.525 58.119 1.492 5.525 58.119 2.042 7.562 54.069

7 1.258 4.658 62.778 1.258 4.658 62.778 1.786 6.614 60.684

8 1.029 3.812 66.590 1.029 3.812 66.590 1.595 5.906 66.590

9 0.947 3.507 70.097

10 0.858 3.178 73.275

11 0.811 3.002 76.277

12 0.731 2.706 78.983

13 0.695 2.573 81.556

14 0.641 2.373 83.929

Page 119: Cece Abdurrohman.pdf

15 0.584 2.163 86.092

16 0.538 1.993 88.086

17 0.468 1.733 89.818

18 0.427 1.583 91.401

19 0.388 1.436 92.836

20 0.360 1.333 94.170

21 0.306 1.133 95.303

22 0.287 1.063 96.366

23 0.252 0.934 97.300

24 0.222 0.823 98.123

25 0.206 0.762 98.885

26 0.172 0.639 99.524

27 0.129 0.476 100.000

Extraction Method: Principal Component Analysis.

272625242322212019181716151413121110987654321

Component Number

7

6

5

4

3

2

1

0

Eig

en

va

lue

Scree Plot

Page 120: Cece Abdurrohman.pdf

Component Matrix(a)

Component

1 2 3 4 5 6 7 8

DknalMsrkt 0.251 0.019 0.460 -0.008 -0.076 0.209 0.578 0.244

MblIdeal 0.419 -0.228 -0.245 -0.263 0.133 0.414 0.130 -0.263

Dominan 0.471 0.241 -0.398 -0.319 -0.208 0.098 0.142 0.041

SkuCadg 0.705 0.182 -0.041 -0.155 -0.078 0.057 0.017 -0.298

KlasMngh 0.456 -0.250 -0.019 0.538 -0.263 -0.302 0.151 -0.188

PngrhKlrg 0.622 -0.316 -0.079 0.113 -0.294 -0.366 0.068 0.036

KspktnKlrg 0.290 0.501 0.146 0.411 0.214 -0.028 0.252 0.123

PengTmn 0.535 -0.041 -0.386 -0.145 -0.044 -0.159 0.128 0.283

PengTtg 0.529 0.148 -0.584 -0.081 0.138 -0.108 0.077 -0.076

PrubTek 0.404 0.189 -0.235 0.611 -0.027 0.140 -0.174 -0.116

SitPolitik 0.547 -0.261 -0.511 0.084 0.193 -0.014 0.043 -0.075

MdhDiDpt 0.312 0.322 -0.283 0.066 0.396 0.414 0.190 0.358

MdelPas 0.278 0.268 -0.053 0.409 0.585 -0.016 -0.254 -0.014

KmpnanEko 0.464 0.490 0.309 -0.089 0.096 -0.013 -0.132 -0.236

HematBbm 0.388 0.442 0.164 -0.079 -0.057 -0.177 0.168 -0.058

KeadEko 0.235 -0.490 0.296 0.040 0.398 -0.095 0.172 -0.246

JualKMbl 0.531 -0.051 0.213 0.240 -0.060 -0.330 -0.193 0.316

SerbaGuna 0.470 -0.307 0.149 -0.467 0.383 -0.213 0.028 0.108

KpuasanBkndr 0.373 0.181 0.287 -0.282 0.344 -0.491 0.016 -0.106

PmeranOto 0.255 -0.579 0.201 0.135 0.369 0.179 -0.020 0.017

BykPnmpg 0.558 -0.580 -0.045 0.089 -0.052 0.148 -0.025 0.152

IklnTV 0.440 -0.143 0.312 0.087 -0.179 0.401 0.006 -0.360

Page 121: Cece Abdurrohman.pdf

KlasSos 0.585 0.243 0.305 0.028 -0.196 0.269 0.036 -0.015

TnttanKrja 0.560 0.228 -0.010 -0.292 -0.055 -0.017 -0.446 -0.072

BykTipe 0.647 -0.175 0.003 -0.072 -0.254 0.185 -0.441 0.275

MbilTngguh 0.353 -0.002 0.577 -0.072 0.044 0.205 -0.262 0.221

MdhPrwtan 0.592 0.081 0.173 -0.021 -0.265 -0.099 0.250 0.015

Extraction Method: Principal Component Analysis.

a. 8 components extracted.

Rotated Component Matrix(a)

Component

1 2 3 4 5 6 7 8

DknlMsyrkt -0.046 0.070 0.045 0.143 0.042 -0.050 0.129 0.817

MblIdeal 0.527 -0.055 -0.147 0.333 -0.001 -0.065 0.462 0.003

PgrhLgkgn 0.681 0.154 0.003 -0.260 0.106 -0.079 0.162 0.122

Dominan 0.439 0.425 0.173 0.012 0.153 0.073 0.469 0.043

MblKlsMngh 0.066 -0.015 0.837 0.119 -0.049 0.161 0.169 0.040

StatSos 0.332 0.117 0.720 0.155 0.225 -0.116 0.019 0.051

KspktnKel -0.002 0.267 0.112 -0.120 -0.070 0.620 -0.017 0.402

PhngrhTmn 0.661 0.081 0.237 0.020 0.197 -0.001 -0.172 0.116

PngrhTtg 0.754 0.186 0.134 -0.021 -0.060 0.219 0.021 -0.134

PranKaKel 0.161 -0.110 0.350 -0.140 0.103 0.635 0.289 -0.118

StatPernkhn 0.656 -0.071 0.266 0.312 0.011 0.206 0.077 -0.166

UsiaDanPnghsln 0.485 -0.081 -0.346 0.013 0.093 0.540 -0.037 0.339

KmapannEko 0.040 0.205 -0.038 0.185 0.071 0.779 -0.051 -0.179

TtntnKrja 0.011 0.646 -0.040 -0.091 0.185 0.256 0.333 0.070

HmatBBM 0.134 0.530 0.122 -0.195 0.023 0.115 0.102 0.263

KdaanEko -0.080 0.141 0.162 0.750 -0.114 -0.011 0.111 0.045

KnsepDiri 0.017 0.233 0.493 0.107 0.494 0.207 -0.174 0.108

BykPnmpng 0.312 0.412 -0.041 0.601 0.249 -0.200 -0.152 0.065

Page 122: Cece Abdurrohman.pdf

MtvsiKpuasn 0.060 0.779 0.059 0.254 0.032 0.018 -0.155 0.018

MtvsiMnfaat -0.028 -0.172 0.069 0.733 0.179 0.104 0.105 0.041

DyaAngkt 0.318 -0.244 0.356 0.472 0.399 -0.040 0.164 0.090

MnaikanPD -0.036 0.036 0.156 0.202 0.186 0.011 0.718 0.152

KlsSos 0.099 0.261 0.118 -0.077 0.359 0.156 0.467 0.372

InfrmsiLgkp 0.301 0.449 -0.008 -0.093 0.501 0.037 0.232 -0.226

BykTipe 0.302 -0.024 0.207 0.050 0.802 -0.003 0.206 -0.036

MmbliDiDealer -0.229 0.221 -0.082 0.206 0.615 0.070 0.175 0.244

Prwtnmdh 0.233 0.311 0.388 -0.022 0.176 -0.045 0.216 0.385

Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.

a. Rotation converged in 20 iterations.

Component Transformation Matrix

Component 1 2 3 4 5 6 7 8

1 0.542 0.371 0.385 0.228 0.427 0.220 0.320 0.186

2 0.010 0.477 -0.288 -0.699 -0.087 0.414 0.022 0.148

3 -0.738 0.364 -0.009 0.239 0.256 -0.103 0.165 0.403

4 -0.317 -0.368 0.518 -0.039 -0.119 0.692 0.038 0.024

5 0.056 0.214 -0.450 0.618 -0.189 0.497 -0.268 -0.110

6 0.069 -0.497 -0.528 0.016 0.182 0.153 0.598 0.234

7 0.210 -0.028 0.106 0.097 -0.626 -0.124 -0.019 0.726

8 0.095 -0.270 -0.093 -0.094 0.520 0.074 -0.662 0.431

Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.

Page 123: Cece Abdurrohman.pdf
Page 124: Cece Abdurrohman.pdf