cempaka ners jadia
DESCRIPTION
edi sankTRANSCRIPT
LAPORAN DESIMINASI AWALDI PAVILIUN CEMPAKARUMAH SAKIT UMUM DAERAH JOMBANG
DI SUSUN OLEH :Ahmad Abil F.Edi Sang PuteroAhmad Arif D.Fandik FMasfiahM.Noor A.S.Shinta Eka I.Chandra D.P.AstutikRidwan Nor H.Nurul FaridaAbdurohmanSulis Fitri Q.Triasditya N.H
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERSSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATANINSAN CENDEKIA MEDIKAJOMBANG2015
BAB 1PENDAHULUAN
Latar BelakangManajemen keperawatan di Indonesia perlu mendapatkan prioritas utama dalam pengembangan bidang keperawatan di masa depan. Hal ini berkaitan dengan tuntutan profesi dan tuntutan global bahwa setiap perkembangan dan perubahan memerlukan pengelolahan secara profesional, dengan memperhatikan setiap perubahan yang terjadi di Indonesia.
Rumah sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan yang didirikan dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang bertujuan memberikan pelayanan yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan dasar pasien dan keluarganya sehingga pasien dan keluarga merupakan subyek penting dalam pelayanan di rumah sakit.Pelayanan yang berkualitas didukung oleh sumber-sumber yang memadai antara lain sumber daya manusia, standar pelayanan / standar praktek keperawatan serta fasilitas. Sumber- sumber yang tersedia dimanfaatkan sebaik baiknya agar berdaya guna sehingga tercapai kualitas yang tinggi dengan biaya seminimal mungkin.Pengembangan model praktek keperawatan professional merupakan hal yang sangat penting yang memberikan konstribusi terhadap profesi keperawatan dalam meningkatkan mutu pelayanan/ asuhan keperawatan. Melalui pengembangan model praktek keperawatan profesional masyarakat dapat melihat secara nyata pemberian pelayanan secara profesional.Salah satu strategi untuk mengoptimalkan peran dan fungsi perawat dalam pelayanan keperawatan adalah pembenahan manajemen keperawatan karena dengan adanya faktor kelola yang optimal diharapkan mampu menjadi wahana peningkatan keefektifan pemberian pelayanan keperawatan sekaligus lebih menjamin kepuasan klien terhadap pelayanan keperawatan.Ruang paviliun cempaka RSUD JOMBANG merupakan tempat praktek klinik manajemen keperawatan Mahasiswa STIKes ICMe Jombang tahun ajaran 2014-2015. Fasilitas yang diberikan ini merupakan sarana dan sebagai wahana mahasiswa dalam menerapkan konsep MAKP secara nyata dilapangan mulai dari pengumpulan data, identifikasi masalah dengan menggunakan analisa SWOT, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi hasil sesuai dengan kompetensi yang diharapkan dari program pendidikan keperawatan.
Tujuan.1.2.1. Tujuan umum
Setelah melaksanakan praktek klinik manajemen keperawatan di paviliun ruang cempaka, mahasiswa mampu menerapkan pengelolahan MAKP pada klien di paviliun ruang cempaka RSUD JOMBANG.
1.2.2 Tujuan KhususMahasiswa mampu mengaplikasikan:Timbang terima diruang paviliun cempaka RSUD JOMBANGSentralisasi obat diruang paviliun cempaka RSUD JOMBANGDokumentasi keperawatan diruang paviliun cempaka RSUD JOMBANGDischarge planningdiruang paviliun cempaka RSUD JOMBANGRonde keperawatan diruang paviliun cempaka RSUD JOMBANGSupervisi diruang paviliun cempaka RSUD JOMBANG
Manfaat 1.3.1 Bagi pasien
Tercapainya kepuasan klien yang optimalKlien merasa mempunyai perawat
1.3.2 Bagi perawatTercapainya tingkat kepuasan kerja yang oprtimalTerbinanya hubungan antara perawat dengan perawat, perawat dengan tim kesehatan yang lain, dan perawat dengan pasien serta keluargaTumbuh dan terbinanya akuntabilitas dan disiplin diri perawat
1.3.3 Bagi Rumah SakitTercapainya pengalaman dalam pengelolaan suatu ruang rawat sehingga dapat memodifikasi MAKP yang akan dilaksanakan.Meningkatkan mutu pelayanaan
BAB 2PENGKAJIAN
2.1 Pengumpulan Data2.1.1 VISI dan MISI RSUD JombangVisi, Misi, Kredo, dan Motto RSUD JombangVisi
Menjadi Rumah Sakit rujukan terdepan dalam layanan pilihan utama masyarakat di kabupaten Jombang dan sekitarnya.Misi
Meningkatkan mutu pelayanan, sarana prasarana dan sumber daya manusia sesuai standart serta mendukung pencapaian MDGsKredo
CINTAKU: Cepat, Indah, Nyaman, Terjangkau, Kepercayaan, dan Umum Motto
Kesembuhan anda adalah kepuasan kami 2.1.2 Visi, Misi, Motto dan Falsafah Paviliun Cempaka RSUD JombangVisi
Menjadi role model di RSUD JombangMisi
Meningkatkan mutu pelayanan prima yang cepat, ramah bagi semua masyarakat tanpa membedakan latar belakang socialMeningkatkan kualitas SDM sebagai perawat profesional dalam pemberian pelayanan di Paviliun CempakaMemenuhi kebutuhan sarana dan fasilitas RS untuk menunjang kualitas pelayanan di Paviliun CempakaMeningkatkan kesejahteraan karyawan sebagai motivasi kerja dalam memberikan pelayanan prima di Paviliun Cempaka
Motto
Kepuasaan pasien adalah kebanggaan kamiKami Siap Melayani
Falsafah dan Tujuan
Falsafah
Peningkatan mutu pelayanan keperawatan melalui peningkatan kemampuan sumber daya.Tujuan
Mencegah dan mengurangi angka kematian bagi orang dewasa dan usia lanjut dengan melaksanakan standart asuhan keperawatan.Membantu proses penyembuhanMencegah dan menghindari terjadinya penularan lebih jauh terhadap penderita lain.Penderita dan keluarga mengerti tentang penyakit dan penangananya.
2.1.3 Gambaran Umum Ruang Paviliun Cempaka RSUD JombangLokasi dan Denah Ruangan
Ruang paviliun cempaka merupakan salah satu ruang rawat inap di RSUD Jombang, yang digunakan mahasiswa Profesi Ners S1 keperawatan STIKes ICMe Jombang sebagai tempat pembelajaran praktek manajemen keperawatan. Ruang ini dibatasi oleh:Sebelah utara: Jalan RayaSebelah timur: Paviliun KenangaSebelah selatan: Ruangan melatiSebelah barat: Gudang Barang
Denah lokasi di lampiran 1
2.2 Pengumpulan DataPengumpulan data dilakukan tanggal 05 07 Januari 2015, meliputi ketenagaan, sarana dan prasarana, Primary Nursing, sumber keuangan, dan pemasaran. Data yang didapat dianalisis menggunakan analisis SWOT sehingga diperoleh beberapa rumusan masalah, kemudian dipilih satu sebagai prioritas masalah dan dilakukan perencanaan untuk penyelesaian masalah.
2.2.1 Sumber Daya Manusia (M1-Man)Analisis ketenagaan perawat mencakup setiap jumlah tenaga keperawatan dan non keperawatan di Ruang Paviliun Cempaka RSUD Jombang yang terdiri dari tenaga S1 Keperawatan sebanyak 5 orang, tenaga DIII Keperawatan sebanyak 20 orang, SMA 1 orang (petugas administrasi) dan Asper 5 orang. Selain itu di Ruang Pavilliun Cempaka juga terdapat cleaning service sebanyak 3 orang, mahasiswa magang 2 orang dengan pendidikan terakhir D3 Keperawatan dan 2 orang perawat sedang menempuh jenjang pendidikan S1 Keperawatan.
2.2.1.1 Struktur organisasiKEPALA RUANGANSuzanaRindhan, S.Kep. Ns
WAKIL KEPALA RUANGANDewi Rohmawati, S.Kep. Ns
KATIM IIIEsty PrasetyawatiKATIM IIBeni susanto
KATIM IRina WahyuniADMIN
PA PAGIWidartoAna LukiwatiElok ZunatarPA PAGIIka Prasetyowati Hadi SetiawanPA PAGILeni CahyantiElok Tri W
PA SOREIwan PAgus DarmawanPA SORENurul Hidayati
PA SORENurida
PA MALAMKhoirul HidayatAgit Seusima
PA MALAMPetty TuritasariPA MALAMSugeng Priyo
PA LIBURM. Agus S
PA LIBURTribbian ToroM. ArifPA LIBURKurnia Arif
Kebersihan (Cleaning service)
Pakarya kesehatanKuswaningsih
ASPER PAGIAbdul Rochim
ASPER SOREAri Lembah Kristin
ASPER MALAMSuparno
ASPER LIBUREko Hariono
Gambar 2.1 Bagan Struktur Organisasi Di Ruang Paviliun Cempaka RSUD Jombang Keterangan Garis Komando : Garis Koordinasi :
2.2.1.2 Tenaga KeperawatanTabel 2.1 Tenaga Keperawatan Ruang Paviliun Cempaka RSUD JombangNoNamaPendidikanStatus
PNSHonorer1.Suzanna RindhanS1.Kep.Ns
-2.Dewi RahmawatiS1.Kep.Ns
-3.Beni SusantoD3.Kep
-4.Rina WahyuniD3.Kep
-5.Esty PrasetyawatiS1.Kep.Ns
-6.Elok zunaraD3.Kep (Proses Menempuh S1 Keperawatan)
-7.Ika PrasetyowatiD3.Kep (Proses Menempuh S1 Keperawatan)
-8.Leni CahyantiD3.Kep
9.M.Agus SwandiD3.Kep
10.Nurida BramantoD3.Kep
11.Widarto D3.Kep
12.Petti TuritasaD3.Kep
13.Kurnia ArifD3.Kep
14.Elok TriwulandariD3.Kep
15.Sugeng Priyo W.D3.Kep
-16.Nurul HayatiD3.Kep-
17.Khoirul HidayatD3.Kep
18.Iwan PurnadiD3.Kep-
19.Ana LukiwatiD3.Kep-
20.Hadi StiawanD3.Kep-
21.Muhammad ArifD3.Kep-
22.TribbiantoroD3 Kep-
23.Agus DarmawanS1 Kep, Ns-
24.Agit Setyo KusimaD3 Kep-
25.Pujo PrasetioS1 Kep, Ns-
2.2.1.3 Tenaga Non KeperawatanTabel 2.2 Tenaga Non Keperawatan di Ruang Paviliun Cempaka RSUD JombangNoNamaPendidikanStatus
PNSHonorer1.Ana HermaningtiasAdministrasi
-2.Ari lembahAsper
3.Suparno Asper
-4.Abdul RohimAsper
-
5.KuswaningsihAsper
-6.EkoAsper
-
7.MuklisCleaning service
-
8.Joko PCleaning service
9.MulyadiCleaning service
2.2.1.4 Tenaga Medis Tabel 2.3 Tenaga Medisdi Ruang Paviliun Cempaka RSUD JombangNoNama Kualifikasi 1.dr. Rustam Efendi S,PDokter Spesialis paru2.dr. Rosa Dokter Umum3dr. Tietiek Nur IndijahDokter Umum4dr. Dahlia PrihandinDokter Umum
2.2.1.5 Pembagian DinasTabel 2.4 Tabel Pembagian Dinas Tenaga kesehatan Paviliun Cempaka Tanggal 05 Januari 2015.
TenagaDinasLiburTotal
PagiSoreMalam
Karu10001Wakaru10001Perawat Pelaksana1044523Asisten Perawat21115Tata Usaha10001Total
31
Pengaturan KetenagaanJumlah tenaga yang diperlukan tergantung dari jumlah pasien dan tingkat ketergantungannya. Klasisifikasi derajat ketergantungan pasien dibagi menjadi tiga kelompok yaitu:
Perawatan minimal, memerlukaan 1 sampai 2 jam sehariPerawatan sebagian, memerlukaan waktu 3 sampai 4 jam sehariPerawatan maksimal, memerlukaan waktu 5 sampai 6 jam sehariUntuk menentukan tingkat ketergantungan pasien kelompok menggunakan klasifikasi dan kriteria tingkat ketergantungan pasien berdasarkan Orem, yaitu teori Self Care Deficit.
2.2.1.7 Tingkat Ketergantungan Pasien dan Kebutuhan Tenaga PerawatTingkat ketergantungan klien di ruang Cempaka dengan menggunakan instrumen penilaian ketergantungan klien menurut Orem; Minimal, Partial, Total care (Nursalam, 2002). Menurut Douglas, dan menurut Gillies Klasifikasi ketergantugan pasien dibagi menjadi 3 katagori, yaitu:Perawatan minimal yang memerlukan waktu 1-2 jam/24 jamPerawatan dengan waktu 3-4jam/24 jamDan perawatan total dengan waktu 5-6 jam/24jam.Menurut perhitungan Gilies (2004)
Tingkat ketergantungan klien di ruang Cempaka dihitung dengan menggunakan instrumen penilaian ketergantungan klien menurut orem : Minimal, parsial, total care (nursalam,2009). Menurut perhitungan Gillies (2004) di dapatkan data pada:
Tanggal 5 Januari 2015 .Dengan rata-rata jumlah pasien 36 orang.
Tingkat ketergantungan : 21 MC x 2 jam = 42 12 PC x 4 jam = 48 3 TC x 6 jam = 18 + Total = 108Rata-Rata 108 : 36 = 3jamTanggal 6 Januari 2015 .Dengan rata-rata jumlah pasien 42 orang.
Tingkat ketergantungan: 24 MC x 2 jam = 48 15 PC x 4 jam = 60 3 TC x 6 jam = 18 + Total = 126Rata-Rata 126 : 42 = 3jamTanggal 7 Januari 2015 .Dengan rata-rata jumlah pasien 38 orang.
Tingkat ketergantungan: 4 MC x 2 jam = 8 27 PC x 4 jam = 108 7 TC x 6 jam = 42 + Total = 158Rata-Rata 158 : 38 = 4,16 jamRata-rata jam perawat perhari 3+3+4,16 = 3,38 jam
3Rata rata pasien per hari = 36+42+38 = 38 orang
3Perhitungan jumlah tenaga perawat yang dinas di ruang CEMPAKA
Rumus :Rata-rata pasien/hari x rata-rata jam perawatan/hari x hari kerja 1 thHari kerja dalam satu tahun jumlah hari libur/tahun x jumlah jam kerja= 38 x 3,38 x 365 365 - 86 x 7= 46880,6 1953= 24 orang
Perhitungan jumlah tenaga perawat per 24 jam
Rata-rata pasien/hari x rata-rata jam perawatan/hari Jumlah jam kerja/ hari=38 x 3,38 = 128,4 orang = 18,35 orang = 18 orang 7 7
Prosentase distribusi tenaga per hari
Pagi= 47 % x 18 = 8,46 = 8 orangSore = 36 % x 18 = 6,50 = 7 orangMalam = 17% x 18 = 3,06 = 3 orang
Jumlah perawat yang libur/hari
Jumlah hari yang tidak kerja/tahun x tenaga yg di butuhkan/24 jam Jumlah hari kerja/ tahun= 86 X 18 297 = 5,21 = 5 orangJumlah perawat yang dinas di ruang CEMPAKA
Jumlah perawat yang dinas 24 jam + jumlah perawat yang libur= 18 + 4,92= 23,21 orang = 23 0rang
2.2.1.8 Tingkat Ketergantungan Pasien dan Kebutuhan Tenaga Perawat (dengan rumus NEED / DOUGLAS)Tanggal : 05 januari 2015Tingkat KetergantunganJumlah Keb TenagaTingkat ktrgJml PasienPagiSoreMinimal1010 x 0,17 = 1,710 x 0,14 = 1,4Parsial77 x0,27 = 1,89 7 x 0,15 = 1,05Total33 x0,36 = 1,083 x0,36 = 1,08Jumlah204,673,53
54Tabel 2.5 Komposisi Ketenagaan Keperawatan Seluruh Ruang CEMPAKA I RSUD Jombang
Total Tenaga PerawatPagi: 5 OrangSore: 4 OrangJadi Jumlah Perawat yang di butuhkan :14 orang + 3 orang struktural (Kepala Ruangan,wakil Kepala Ruangan,Cm) + 3 Orang lepas dinas+3 orang PP = 18 OrangTabel 2.6 Komposisi Ketenagaan Keperawatan Ruang CEMPAKA II RSUD Jombang tanggal 05 januari 2015Tingkat KetergantunganJumlah Kebutuhan TenagaTingkat ketergantunganJumlah pasienPagiSoreMinimal1111 x 0,17 = 1,8711 x 0,14 = 1,54Parsial55 x 0,27 = 1,355 x 0,15 = 0,75Total00 x 0,36 = 03x 0,30 = 0Jumlah163,222,29
32
Total Tenaga PerawatPagi: 3 OrangSore: 2 Orang5 orang + 3 orang struktural (Kepala Ruangan,wakil Kepala Ruangan,Cm) + 3 Orang lepas dinas + 3 orang PP = 14 OrangTabel 2.7 Tingkat Ketergantungan Pasien dan Kebutuhan Tenaga PerawatTanggal : 06 januari 2015Tabel 2.7 Komposisi Ketenagaan Keperawatan Seluruh Ruang CEMPAKA RSUD JombangTingkat KetergantunganJumlah Keb TenagaaTingkat ktrgJml PasienPagiSoreMinimal88 x 0,17 = 1,368 x 0,14 = 1,12Parsial1111 x 0,27 = 2,9711 x 0,15 = 1,65Total3 3 x 0,36 = 1,08 3 x 0,36 = 1,08Jumlah225,413,85
54
Total Tenaga PerawatPagi: 5 OrangSore: 4 OrangJadi Jumlah Perawat yang di butuhkan :9 Orang + 3 orang struktural (Kepala Ruangan,wakil Kepala Ruangan,Cm) + 3 Orang lepas dinas + 3 orang PP = 18 Orang
Tabel 2.8 Komposisi Ketenagaan Keperawatan Ruang B CEMPAKA II RSUD Jombang tanggal 06 januari 2015Tingkat KetergantunganJumlah Kebutuhab TenagaTingkat ketergantunganJumlah pasienPagiSoreMinimal1616 x 0,17 = 2,7216 x 0,14 = 2,24Parsial44 x 0,27 = 1,084 x 0,15 = 0,6Total0 0 x 0,36 = 0 0 x 0,36 = 0Jumlah203,82,84
43
Total Tenaga PerawatPagi: 4 OrangSore: 3 OrangJadi Jumlah Perawat yang di butuhkan :7 orang + 3 orang struktural (Kepala Ruangan,wakil Kepala Ruangan,Cm) + 3 Orang lepas dinas + 3 orang PP = 16 OrangTabel 2.7 Tingkat Ketergantungan Pasien dan Kebutuhan Tenaga PerawatTanggal : 07 januari 2015 semuaTabel 2.7 Komposisi Ketenagaan Keperawatan Seluruh Ruang CEMPAKA RSUD JombangTingkat KetergantunganJumlah Keb TenagaaTingkat ktrgJml PasienPagiSoreMinimal44 x 0,17 = 2,84 x 0,14 = 0,56Parsial2727 x 0,27 = 7,2927 x 0,15 = 4,05Total7 7 x 0,36 = 2,52 7 x 0,36 = 2,52Jumlah3812,67,13
137
Total Tenaga PerawatPagi:13 OrangSore:7 OrangJadi Jumlah Perawat yang di butuhkan :20 Orang + 3 orang struktural (Kepala Ruangan,wakil Kepala Ruangan,Cm) + 3 Orang lepas dinas + 3 orang PP = 29 OrangTabel 2.8 Komposisi Ketenagaan Keperawatan Ruang B CEMPAKA II RSUD Jombang tanggal 06 januari 2015Tingkat KetergantunganJumlah Kebutuhab TenagaTingkat ketergantunganJumlah pasienPagiSoreMinimal1616 x 0,17 = 2,7216 x 0,14 = 2,24Parsial44 x 0,27 = 1,084 x 0,15 = 0,6Total0 0 x 0,36 = 0 0 x 0,36 = 0Jumlah203,82,84
43
Total Tenaga PerawatPagi: 4 OrangSore: 3 OrangJadi Jumlah Perawat yang di butuhkan :7 orang + 3 orang struktural (Kepala Ruangan,wakil Kepala Ruangan,Cm) + 3 Orang lepas dinas + 3 orang PP = 16 Orang
2.2.1.9 Pasien1. Alur pasien masuk Ruang Pavilium Cempaka.IRD
Ruang lain dengan indikasi
Poli penyakit paru
Paviliun Cempaka
Sembuh
Pindah ruang atau rumah sakit
Meninggal
Gambar 2.1 Alur pasien masuk Ruangan Paviliun Cempaka RSUD Jombang
Kasus penyakit terbanyak di ruang paviliun cempaka periode juni 2014 adalah sebagai berikut TB paru (38 orang) dan dan sebagian besar menggunakan layanan BPJS Non PBI, BPJS PBI, jamkesda, KJS, Umum dan asuransi lainnya.
Tabel 2.9 Gambaran kasus 10 besar terbanyak periode Tahun 2014 di Ruang Paviliun Cempaka (Paru) RSUD JombangNoDiagnosaJumlah Kasus1TBC452PPOK213AB234Ektosis85Broncitis106Efusi Pleura107Pnemonia168Empiema59Ca-Paru710Ca-Mediastium311Pneumotorax412Odema Paru3Tabel 2.10 : Gambaran kasus periode tahun 2014 di Ruang Paviliun Cempaka (Interna) RSUD JOMBANGNO.DIAGNOSAJUMLAH KASUS1GE282TIPOID133GASTRITIS94HEPATITIS85CRF106DM157DHF58ISK109ANEMIA1910HCC111PSIKOSA512CH713SEPSIS1414HIV315COLICABDOMEN416PYSPEPSIA417HT718ILIUS119ITP220MALARIA021COLILITIASIS122HM323OA124DIFTERI4
2.2.2 Sarana dan Prasarana (M2-Material)Ruang cempaka merupakan ruang kelas I, II, III dan HCU yang terbagi menjadi:PEMBAGIAN RUANGAN CEMPAKARuang Perawatan kelas I ada 9 ruangan ( penyakit paru dan penyakit interna)Ruang Perawatan kelas II ada 3 ruangan :Ruang penyakit paru infeksiusRuang penyakit paru non infeksiusRuang penyakit internaRuang Perawatan Kelas IIIRuang mata, THT, kulitRuang kelas 3 penyakit dalamRuang penyakit paru infeksiusRuang perawatan khusus ( HCU )
Tabel 2.12 Fasilitas Petugas Kesehatan di Ruang Pavilliun Cempaka RSUD Jombang.NoNama Barang + merk / modelJumlah BarangKeadaan barang
BaikKurang baikRusak berat1.Lemari kayu /besar11--2.Lemari kayu /10 pintu22--3.Lemari kayu11--4.Meja biro11--5.Dressing trolly lengkap33--6.Lemari es/sharp1-1-7.AC split 2PK/nasional11
-8.Kipas angina1-1-9.Sterilisator /smic1-1-10.Irrigator stan single11--11.Subtion thorax1-1-12.Infuse standart max high 2M 33--13.Wheel chair1-1-14.Kereta oksigen11--15.Tromol211-16.Stik pan55--17.Lampu sorot11--18.WSD/Botol44--19.O2 regulator77--20.Regulator standart1010--21.Lampu baca foto321-22.Meja instrument11--23.Dressing trolly lengkap11--24.Ambubag dewasa11--25.Zuiq aparat11--26.Manometer66--27.Mirror box66--28.Almari alat11--29.Pulse oxymetri /mek11--30.Nebulisir / pari 11--31.Timbangan /mic11--32.Suction bellow drynase / sharp22--33.Suvtion pump /Thomas11--34.Syringe pump /terume22--35.Spirometer 11--36.Troly injeksi221-37.Manometer 33--38.Waskom 55--39.Standar infuse55--40.Lemari alat11--41.Kursi roda1-1-42.Regulator O2 11--43.Tensimeter beroda11--44.Standar infuse55--45.Almari aluminium11--46.TV LCD 32 /Panasonic11--47.Computer11--48.Suction pum11--49.Meja computer11--50.Printer /Epson11--51.Operating table manual11--52.Lampu baca foto11--53.Infusion pump /terumo11--54.Syiringe pump /terumo11--55.ECG / fukuda11--56.Patien monitor / uzumcu11--57.Standar infuse /SS55--58. Kursi roda /alfa11--59.Trolly makan 85x50x135 11--60. Stethoscope dewasa /spirit11--61.AC 1 PK /Panasonic11--62.Kipas angin dinding 409 /Panasonic33--63.Grasping for ceps rubber-tip11--64.Stetocope dewasa / spirit11--65.Kursi roda /alfa11--66.Trolly SS5 shap11--67.Regulator O211--68.AC /Panasonic11--69.AC /Panasonic11--70.stetoscope /deluxe22--71.Stetocope dewasa11--72.Grasping for ceps rubber-tip11--73.Bed tindakan + trap11--74.Regulator O2(manometer)55--75.Manometer O2 sharp44--76.Tensimeter Hg reister11--77.Bedpan SS health1010--78.Hospital bed /mak5959--79.Bed side cabinet /mak5959--
2.2.3 Metode Pemberian Asuhan Keperawatan (M3 - Methods)2.2.3.1 Penerapan pemberian Asuhan Keperawatan (MAKP)Model yang diterapkan di ruang paviliun cempaka adalah metode asuhan keperawatan profesional tim.
2.2.3.2 Timbang TerimaBerdasarkan hasil pengamatan pada tanggal 05 dan 06 Januari 2015 timbang terima di Ruang Paviliun Cempaka sudah dilakukan secara sistematis pada setiap pergantian shift jaga. Timbang terima dilaksanakan sesuai dengan kondisi pasien dimana intervensi didokumentasikan dalam buku status pasien dan buku timbang terima. Format timbang terima dibuku status menggunakan format SBAR yaitu situation, background, assesment dan recommendation. Sedangkan buku timbang terima berisi tanggal, nama, No kamar dan terapi yang didapat. Pada prinsipnya timbang terima diruangan cempaka sudah dilaksanakan sesuai prosedur, yaitu timbang terima diikuti oleh seluruh perawat jaga dan kepala ruangan (kecuali sift sore ke malam) serta mahasiswa praktik. Saat operan pagi dan sore timbang terima dibuka oleh kepala ruangan lalu kepala ruangan mempersilahkan untuk perawat yang jaga sebelumnya untuk mengoperkan keperawat yang jaga selanjutnya. Hal-hal yang dioperkan yaitu meliputi Nama, No kamar, Dx medis, keluhan pasien, data objektif seperti TTV atau hasil pemeriksaan lainya serta terapi yang didapat. Setelah semua pasien selesai dioperkan kepala ruangan menutup dengan doa. Selanjutnya perawat berkeliling ke ruangan dari pasien satu ke pasien lainnya untuk validasi, namun kepala ruangan terkadang tidak mengikuti keliling dikarenakan kesibukan kepala ruangan.
2.2.3.3 Ronde KeperawatanRonde keperawatan di Ruang Cempaka saat ini belum terlaksana. Ronde keperawatan hanya dilakukan pada saat ada mahasiswa praktik manajemen dan belum ada format maupun dokumentasi ronde keperawatan. Untuk menggantikannya ruang cempaka biasanya menggunakan RDK (Refleksi Diskusi Kasus) dimana untuk menyelesaikan masalah keperawatan, perawat melakukan share dengan perawat lain termasuk kepala ruangan, namun jika dalam pelaksanaan RDK perawat tidak dapat menyelesaikan masalah keperawatan maka perawat biasanya mengkomunikasikan hal tersebut pada dokter yang merawat. Untuk pelaksanaan RDK tidak pernah ditentukan jadwal yang tetap.Beberapa kendala pelaksanaan ronde keperawatan di Ruang Cempaka tidak dilakukan karena:Mayoritas perawat belum memahami tentang ronde keperawatan dilihat dari minimnya jumlah perawat yang telah mengikuti pelatihan manajemen keperawatan.Kesulitan dalam mengumpulkan ahli yang bersangkutan dalam ronde keperawatan seperti: tim medis, gizi, terapis, farmasi perawat dan lain-lain.
2.2.3.5 Supervisi KeperawatanBerdasarkan pengkajian yang kami lakukan pada tanggal 05 06 Januari 2015 supervisi yang dilakukan di Ruang Cempaka yaitu supervisi terjadwal. Supervisi dilakukan secara periodik setiap 1 minggu sekali oleh Kepala ruangan Cempaka yaitu untuk menilai kinerja perawat ruangan saat melakukan tindakan keperawatan apakah sudah sesuai dengan protap keperawatan yang ada atau belum, kegiatan supervisi ini biasanya dilakukan pada pagi hari. Selain oleh kepala ruangan supervisi juga dilakukan oleh Komite keperawatan setiap 6 bulan sekali. Dalam pelaksanaan supervisi komite keperawatan dibagi menjadi 3 yaitu supervisi mutu yang dilakukan tiap 6 bulan sekali, sedangkan supervisi kredensial dan mutu dilakukan tiap 1 bulan sekali. Selain itu juga terdapat pengamat setiap shift pagi dan malam. Untuk supervisi sudah ada format yang baku dari komite keperawatan sehingga didapatkan penilaian terhadap kinerja perawat di masing-masing ruangan.
Discharge Planning
Berdasarkan pengkajian yang dilakukan pada tanggal 06 Januari 2015, discharge planning di Ruang Cempaka sudah dilaksanakan hampir optimal pada semua pasien yang akan pulang oleh perawat ruangan. Kartu discharge planning sudah ada dengan isi sesuai dengan standart, yaitu: Identitas pasien, masalah keperawatan yang perlu ditindak lanjuti, health education mengenai cara pemberian makan dan minum, perawatan luka, cara batuk efektif, cara melakukan aktifitas bertahap, pengaturan diet, cara pemberian obat : oral, injeksi, tetes, suppositoria, cara melakukan teknik relaksasi, tanda kegawatan pada pasien dan penatalaksanaan di rumah. Obat-obatan yang dibawa pulang (nama obat,dosis), surat control hanya saja untuk pemberian leaflet belum dilaksanakan karena menunggu bagian humas.
2.2.3.7 Penerimaan Pasien BaruPasien datang dari IGD, Poli atau ruangan lain kemudian masuk ke ruangan Cempaka, berdasarkan diagnosa medis dan hasil operan perawat ruangan sebelumnya pasien dikategorikan apakah masuk keruangan penyakit paru atau penyakit interna. Penyakit paru terdiri dari penyakit infeksius dan non infeksius, begitu juga penyakit interna. Selanjutnya perawat memberikan informasi kepada klien dan keluarga tentang letak ruang perawat dan menjelaskan tentang cara memanggil perawat jika memerlukan bantuan dengan memencet bel yang telah tersedia di kamar pasien. Setelah semua informasi tersampaikan, perawatan menanyakan kejelasan tentang pemberian informasi kepada pasien atau keluarga. Setelah masuk keruangan yang telah ditentukan, pasien di lakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik.
2.2.3.8 Pendokumentasikan KeperawatanSistem pendokumentasian di pavilium cempaka berdasarkan SOR (Source Oriented Record) yaitu suatu sistem pendokumentasian yang berorientasi dari berbagai sumber tenaga kesehatan misalnya dokter, perawat, asisten perawat, ahli gizi dan lain-lain.Tabel 2.13 Bagian dari dokumentasi pasien di Ruang Pavilliun Cempaka RSUD JombangNoNO. RMURAIAN BAGIANSUMBER11Lembar Surat Pernyataan Umum MRS dan Informasi hak pasien dan keluargaDokter22Lembar Ringkasan masuk dan keluarAdministrasi33Lembar Persetujuan UmumAdministrasi44Lembar Ringkasan MedisAdministrasi55Lembar Rencana Perawatan di RumahDokter66Catatan Perkembangan Asuhan TerintegrasiPerawat77Lembar Penempelan Hasil EKG, EEG, Foto Audiometri dll.Dokter88Lembar Pemberian pendidikan kesehatan pasien / keluarga inter disiplinDokter99Lembar Monitoring Paisen Selama Transportasi InternalPerawat1010Lembar Alih RawatPerawat1213Catatan Pemberian ObatPerawat1516Pengkajian awal Keperawatan, Rawat InapPengkajian Resiko Dekubitus
Perawat1617Lembar Laporan Proses KeperawatanPerawat1718Lembar Infeksi ObservasiPerawat1819Lembar Observasi NyeriPerawat 1953Timbang TerimaPerawat2058Pengkajian dan Intervensi Resiko Jatuh Pasien Rawat Jalan dan IGD ( GET UP AND GO TEST )Dokter 2159Infeksi Rumah Sakit ( infeksi nosokimoial )Dokter 2260Lembar Masalah Akhir HayatPerawat 2361Lembar Reaksi TranfusiPerawat2471Lembar Monitoring TransfusiPerawat
2.2.4 Pembiyaan (M4- Money)Sumber dana ruangan paviliun Cempaka RSUD JOMBANG berasal dari rumah sakit yang diperoleh dari APBD kabupaten Jombang. Sedangkan pembiayaan pasien sebagian besar dari BPJS PBI dan BPJS Non PBI, pembiaayaan umum, JAMKESDA, KJS, dan asuransi lainnya. Biaya Perawatan yang berlaku saat ini sesuai kelas perawatan. Di Ruang Paviliun Cempaka, terdiri atas kelas I, II dan III.
Tabel 2.14 Tarif Perawatan Kelas 1,2,3 Di Paviliun Ruang Cempaka
Kelas 1Kelas 2Kelas 3HCUSewa kamar130.00035.00032.500150.000Asuhan keperawatan44.80040.000700044.800Makan45.00030.00021.00045.000Dokter60.00035.00015.00080.000Total279.800140.00075.500319.800
2.2.5 Pemasaran (M5-Market)Memberikan pelayanan yang bermutu kepada seluruh lapisan masyarakat melalui SDM yang professional produktif dan berkomitmen dengan sarana yang memadai dan manajemen yang efektif.
BOR PasienKapasitas tempat tidur di Ruang Paviliun Cempaka Tanggal 29 Desember 2014
Tabel 2.15 BOR di Ruang Paviliun Cempaka Tanggal 29-30 Desember 2014
TANGGALRUANGANKAPASITASJML. KLIENB O R29 Desember 20141.R. kelas I2.R. kelas II3.R. kelas III4.HCU984637827077,7 %100 %58,6 %0,0 %Total BOR Ruang Paviliun Cempaka 66 4263,63 %TANGGALRUANGANKAPASITASJML. KLIENB O R30 Desember 20141.R. kelas I2.R. kelas II3.R. kelas III4. HCU984637523077,7 %62,5 %50 %0,0%Total BOR Ruang Paviliun Cempaka 66 35 53,03 %
Dari data diatas dapat disimpulkan jumlah BOR klien yang dirawat di ruang Paviliun Cempaka tanggal 29 sebanyak 42 orang, tanggal 30 sebanyak 35 orang dengan presentasi penggunaan tempat tidur (BOR) sebesar 63,63%,dan 53,03%.
Keadaan PasienBerdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan pada hari Jumat tanggal 29 Desember 2014 didapatkan pasien yang dirawat di ruang Cempaka ini berasal dari daerah sekitar Jombang. Sumber keuangan dari pasien yang dirawat ada yang berasal dari BPJS PBI, non PBI, JAMKESDA, KJS, pembiayaan umum maupun asuransi lainnya. Tingkat pendidikan pasien yang dirawat pun bermacam-macam, ada yang SD, SMP, SMA sampai yang sudah berjenjang perguruan tinggi.
Analisa SwotTabel 2.16 : T Analisa SWOT Di Ruang Paviliun Cempaka RSUD JombangNOANALISIS SWOTBOBOTRATINGSKORSWOT 1.
2.Sumber Daya Manusia (Man)Internal Faktor (IFAS)STRENGTH
Adanya sistem pengembangan staf berupa pelatihanJenis ketenagaan : S 1 Kep : 5 orangD3 kep : 20 orangAsper : 5 orangPerawat paviliun cempaka sebagian besar pernah mengikuti pelatihan dan seminarAdanya wewenang dan tugas yang jelas (Kepala Ruangan, Wakil Kepala Ruangan, Kepala Tim, Perawat Pelaksana)
TOTAL WEAKNESSSebagian perawat belum mengikuti pelatihan MAKPSebagian besar perawat belum menempuh jenjang pendidikan sampai S1
TOTAL
Ekternal Faktor (EFAS)
OPPORTUNITYAdanya kesempatan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggiAdanya kerjasama yang baik antar mahasiswa Fakultas Keperawatan dengan Rumah sakitAdanya program akreditasi RS dari pemerintah dimana MAKP merupakan salah satu penilaian
TOTAL
THREATENEDAda tuntutan tinggi dari masyarakat untuk pelayanan yang lebih profesionalMakin tinggi pengetahuan masyarakat akan pentingnya kesehatanPersaingan antar RS yang semakin kuatTOTAL
Sarana dan Prasarana (M2)Internal Faktor (IFAS)STRENGTHMempunyai sarana dan prasarana yang memadai untuk pasien, tenaga kesehatan, dan keluarga pasien.RS pemerintah tipe B non pendidikan dan termasuk rumah sakit rujukanTerdapat administrasi penunjang (misal: buku injeksi, buku TT, buku visite, SOP, dll) yang memadaiTersedianya Nurse StationPemeliharaan dan perawatan dari sarana dan prasarana penunjang kesehatan sudah ada
TOTAL
WEAKNESSNurse station cempaka II kurang memadai.Jarak antar bed kurang ideal menyebabkan tingginya resiko infeksi nosokomialTidak adanya papan identitas pasien di nurse stationTOTAL
Ekternal Faktor (EFAS)
OPPORTUNITYApabila ada sarana dan prasarana yang rusak langsung digantiLetak nurse station I berada di tengah- tengah ruang cempaka
TOTAL
THREATENEDAda tuntutan tinggi dari masyarakat untuk melengkapi sarana dan prasarana
TOTAL
0,25
0,3
0,2
0,25
1
0,5
0,5
1
0,4
0.3
0.3
1
0,4
0,3
0,3
1
0,25
0,2
0,1
0,250,2
1
0,4
0,3
0,3
1
0,4
0,6
1
1
1
4
4
3
3
4
3
4
3
3
2
2
2
4
3
2
33
2
3
2
3
4
2
1
1,2
0,6
0,75
3,55
2
1,5
3,5
1,6
0,9
0,9
3,4
0,8
0,6
0,6
2
1
0,6
0,2
0,750,6
3,15
0,8
0,9
0,6
2,3
1,2
2,4
3,6
2
1
S-W =3,55-3,5 = 0,05
O-T =3,4 2 = 1,4
S W =3,15 2,3 = 0,85
O T =3,6 1= 2,63.METHODE (M3)1. MAKPInternal Faktor (IFAS)STRENGTHRS memiliki visi, misi dan motto sebagai acuan melaksanakan kegiatan pelayananSudah ada Model MAKP yang digunakan yaitu MAKP TIMSupervisi sudah dilakukan KaruAda kemauan perawat untuk berubahMempunyai Standar Asuhan KeperawatanMempunyai Protap setiap tindakanTerlaksananya komunikasi yang adekuat : Perawat dan tim kesehatan lain Ketenagaan keperawatan sudah memenuhi syarat untuk MAKP (S1 Keperawatan 5 orang)
TOTAL
WEAKNESSPelaksanaan model MPKP sudah dilaksanakan tetapi belum maksimal
TOTAL
b. Ekternal Faktor (EFAS)OPPORTUNITYAdanya mahasiswa praktik Adanya kebijakan RS tentang pelaksanaan MAKPAdanya kewenangan tersendiri bagi masing masing tenaga medis
TOTAL
THREATENED1. Persaingan dengan Rumah Sakit swasta yang semakin ketatAdanya tuntutan masyarakat yang semakin tinggi terhadap peningkatan pelayanan keperawatan yang lebih berkualitas / profesional
TOTAL
0,2
0,1
0,1
0,1
0,1
0,2
0,1
0,1
1
1
1
0,4
0,4
0.2
1
0,4
0,6
1
4
2
3
2
3
4
3
2
3
3
4
4
2
3
0,8
0,2
0,3
0,2
0,3
0,8
0,3
0,2
3,1
3
3
1,2
1,6
0,8
3,6
0,8
1,2
2
S W =3,1 3 = 0,1
O T =3,6 2 = 1,64Sentralisasi ObatInternal Faktor (IFAS)STRENGTHKepala ruangan mendukung kegiatan sentralisasi obatAdanya kemauan perawat untuk melakukan sentralisasi obatAda lembar pendokumentasian obat yang diterima
TOTAL
WEAKNESSPelaksanaan sentralisasi obat di Pavilliun Cempaka menggunakan sistem UDD (Unit Disentralitation Drugs) namun pada prakteknya masih belum dilaksanakan
TOTAL
Ekternal Faktor (EFAS)OPPORTUNITYAdanya mahasiswa yang PraktikKerjasama yang baik antara perawat dan mahasiswa
TOTAL
TREATHENEDAdanya tuntutan pasien untuk mendapatkan pelayanan yang profesionalKurangnya kepercayaan pasien dan keluarga terhadap sentralisasi obat
TOTAL
0,3
0,4
0,3
1
1
1
0,5
0,5
1
0,7
0,3
1
4
4
3
3
3
3
2
1
1,2
1,6
0,9
3,7
3
3
1,5
1,5
3
1,4
0,3
1,7
S W =3,7 - 3 = 0,7
O T =3 1,7 = 1,3
5.Supervisi a.INTERNAL FAKTOR (IFAS)STRENGTH1.Kepala ruangan mendukung dan melaksanakan kegiatan supervisi yang terjadwal tiap 1 minggu sekali demi peningkatan mutu pelayanan keperawatan
2.Adanya supervisi dari komite keperawatan setiap 6 bulan sekali
3.Adanya observasi pengamat pada shift sore dan malam
4.Adanya kemauan perawat untuk dilakukan supervisi
5.Adanya format supervisi dari komite keperawatan
TOTAL
WEAKNES1.Supervisi sudah terjadwal 1 bulan sekali namun terkadang tidak terlaksana sesuai jadwal2.Kurangnya program pelatihan dan sosialisasi tentang supervisiTOTAL
b.EXTERNAL FACTOR (EFAS)OPPORTUNITY1.Adanya mahasiswa PSIK yang praktik
2.Adanya teguran dari kepala ruangan bagi perawat yang tidak melaksanakan tugas dengan baik
TOTAL
THREATNED1.Adanya persaingan pemberian layanan kesehatan antara tempat pelayanan kesehatan.2.Makin tingginya tuntutan masyarakat akan tanggung jawab dan tanggung gugat terhadap tenaga keperawatan.TOTAL
0,2
0,2
0,2
0,2
0,2
1
0,5
0,5
1
0,5
0,5
1
0,4
0,6
1
3
3
3
3
3
2
2
3
3
1
2
0,6
0,6
0,6
0,6
0,6
3
1
1
2
1,5
1,5
3
0,4
1,2
1,6
S-W=3-2 = 1
O-T =3-1,6 = 1,4
6.
Timbang TerimaInternal Faktor (IFAS)STRENGTHKepala ruangan memimpin kegiatan timbang terima setiap pagi Adanya laporan jaga setiap shiftTimbang terima sudah merupakan kegiatan rutin yang telah dilaksanakanAdanya kemauan perawat untuk melakukan timbang terimaAdanya form khusus untuk pelaporan timbang terima sudah ada di dalam status pasien
TOTAL
WEAKNESSPelaksanaan timbang terima masih belum optimal, khususnya dari shift sore ke malam
TOTAL
Ekternal Faktor (EFAS)OPPORTUNITY1. Adanya mahasiswa praktik
2.Adanya kerjasama yang baik antara mahasiswa praktik dengan perawat ruangan3. Sarana dan prasarana penunjang cukup tersedia TOTAL
THREATENEDMeningkatnya kesadaran masyarakat tentang tanggung jawab dan tanggung gugat perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan
TOTAL
0,15
0,25
0,25
0,20
0,15
1
1
1
0,30,4
0,3
1
1
1
3
3
4
3
3
3
23
3
1
0,45
0,75
1
0,6
0,45
3,25
3
3
0,61,2
0,9
2,7
1
1
S W =3,25 3 = 0,25
O-T =2,7 1 = 1,7
7.Discharge Planning Internal Faktor (IFAS) STRENGTHTersedianya sarana dan prasarana discharge planning di ruangan untuk pasien pulang Sudah ada lembar discharge planningAdanya kemauan perawat untuk melaksanakan discharge planningAdanya pemberian health education pada pasien dan keluarga
TOTAL
WEAKNESSKeterbatasan waktu dan tenaga perawat Ada sebagian leaflet setelah pasien dilakukan Discard Planning
TOTAL
OPPORTUNITY Adanya mahasiswa praktik Adanya kerjasama yang baik antara mahasiswa praktik dengan perawat klinik
TOTAL
TREATHENEDAdanya tuntutan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan keperawatan yang profesionalPersaingan antar Rumah Sakit yang semakin ketat
TOTAL
0,2
0,3
0,2
0,3
1
0,5
0,5
1
0,50,5
1
0,5
0,5
1
3
4
3
4
2
2
33
2
2
0,6
1,2
0,6
1,2
3,6
1
1
2
1,51,5
3
1
1
2
S-W =3,6 2 =1,6
O-T =32 =1
8.Ronde KeperawatanInternal Faktor (IFAS)STRENGTHBidang perawatan dan ruangan mendukung adanya kegiatan ronde keperawatanBanyaknya kasus yang memerlukan perhatian khususSDM : S1 berjumlah 5 orang dan D3 19 orang
TOTAL
WEAKNESSAda Ronde keperawatan tapi dilaksanakannya kadang-kadang di ruang CempakaSulitnya menghadirkan mitra saat ronde keparawatan melaksanakan ronde keperawatanKurangnya perawat yang telah mengikutipelatihan manajemen keperawatan
TOTAL
Ekternal Faktor (EFAS)OPPORTUNITYAdanya mahasiswa praktik manajemen keperawatanAdanya pelatihan dan seminar tentang managemen keperawatanAdanya kesempatan dari Karu untuk mengadakan ronde keperawatan pada perawat dan mahasiswa Praktik
TOTAL
TREATHENEDKesadaran masyarakat yang semakin tinggi tentang hak-hak pasien dirumah sakitPersaingan antar ruang bedah semakin kuat dalam pemberian pelayanan TOTAL
0,2
0,4
0,4
1
0,4
0,2
0,4
1
0,4
0,2
0,4
1
0,5
0,5
1
2
3
3
2
1
2
3
2
3
3
2
0,4
1,2
1,2
2,8
0,8
0,2
0,8
1,8
1,2
0,4
1,2
2,8
1,5
1
2,5
S W =2,8 1,8= 1
O-T =2,8 2,5= 0,3
9.Dokumentasi KeperawatanInternal Faktor (IFAS)STRENGTHMemiliki format pendukung dokumentasi keperawatan (contohnya: lembar konsul, lembar observasi dll).Pendokumentasian evaluasi menggunakan SBARFormat asuhan keperawatan sudah adaAdanya kesadaran perawat tentang tanggung jawab dan tanggung gugatKepala ruang mendukung kegiatan pendokumentasian
TOTAL
WEAKNESSPengawasan terhadap sistematika pendokumentasian belum dilaksanakan secara optimal
TOTAL
Ekternal Faktor (EFAS)OPPORTUNITYPeluang perawat untuk meningkatkan pendidikan (pengembangan SDM)Mahasiswa Praktik untuk mengembangkan system dokumentasiKerjasama yang baik antara perawat dan mahasiswaAdanya sitem akreditasi RS sehingga memotivasi untuk mendokumentasikan asuhan keperawatanAdanya dukungan kepala ruangan terhadap dokumentasi keperawatan.
TOTAL
TREATHENEDTingkat kesadaran masyarakat (pasien dan keluarga) akan tanggung jawab dan tanggung gugatPersaingan RS dalam memberikan pelayanan keperawatan
TOTAL
0,3
0,2
0,2
0,2
0,1
1
1
1
0,2
0,2
0,2
0,25
0,15
1
0,5
0,5
1
4
3
3
3
2
3
3
3
3
4
3
2
2
1,2
0,6
0,6
0,6
0,2
3,2
3
3
0,6
0,6
0,6
1
0,45
3,25
1
1
2
S-W =3,2 3 = 0,2
O T =3,25 2= 1,25
10.Keuangan (M4)a. Internal Faktor (IFAS)STRENGTHSumber dana didapat dari pasien Umum, Jamkesmas, BPJS dan asuransi lainnyaTiap perawat memperoleh pendapatan dari rumah sakit berupa LP (lauk pauk)
TOTAL
WEAKNESSJasa intenif untuk pelayanan dan jasa medik yang diberikan sama untuk semua perawat.TOTAL
b. Eksternal Faktor (EFAS)OPPORTUNITYAda kesempatan untuk menggunakan instrumen medis dengan re use sehingga menghemat pengeluaran
TOTAL
THREATENEDAdanya tuntutan yang lebih tinggi dari masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih profesional sehingga membutuhkan pendanaan yang lebih besar untuk mendanai sarana dan prasarana.
TOTAL
0,4
0,6
1
1
1
1
1
1
1
2
3
2
3
2
0,8
1,8
2,6
2
2
3
3
2
2
S-W =2,6-2 = 0,6
O-T =3-2 = 111.M5 (Mutu)a. Internal Faktor (IFAS)STRENGTHKepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan di rumah sakitRata-rata BOR 100%Adanya variasi karakteristik dari pasien (BPJS, umum)Sebagai tempat paktik mahasiswa keperawatan
TOTAL
WEAKNESS1. Tidak semua pasien memberikan penilaian tentang kepuasan pasienTOTAL
Ekternal Faktor (EFAS)OPPORTUNITYAdanya mahasiswa praktikKerjasama yang baik antara perawat dan mahasiswa
TOTAL
TREATHENEDAdanya peningkatan standart masyarakat yang harus dipenuhiPersaingan RS dalam memberikan pelayanan keperawatan
TOTAL
0,3
0,30,15
0,25
1
1
1
0,50,5
1
0,5
0,5
1
4
42
3
3
33
2
2
1,2
1,20,3
0,45
3,15
3
3
1,51,5
3
1
1
2
S-W =3,15 3 = 0,15
O T =3 2 = 1
4. Identifikasi MasalahSetelah dilakukan analisis situasi, dengan menggunakan pendekatan SWOT, maka kelompok dapat merumuskan masalah yang ditemukan adalah:Sumber Daya Manusia (M1)Masalah :
Sebagian perawat belum pernah mengikuti pelatihan atau seminar tentang MAKPHanya ada 5 perawat yang mempunyai pendidikan S1Penyebab :Kurangnya pelatihan atau seminar yang diadakan untuk para perawat ruangan CempakaSarana dan Prasarana (M2)Masalah :
Alat-alat yang tersedia sudah memadai namun sebagian perlu perbaikan dan penambahanBeberapa alat yang di gunakan belum sesuai dengan kebutuhan.Penyebab :
Banyaknya pasien di Ruang Cempaka menyebabkan alat kesehatan sering dipakai, sehingga alat kesehatan cepat rusak dan tidak dapat digunakan kembali.
MAKP (M3)
Penerapan Model
Masalah :Model asuhan keperawatan yang digunakan adalah MAKP TIM namun belum optimal
Penyebab :Sebagian perawat belum mendapat pelatihan mengenai MAKP dan 2 dari 7 perawat dengan jenjang pendidikan S1 merupakan perawat yang sedang menempuh jenjang pendidikan S1 keperawatan.
Timbang Terima
Masalah :Timbang terima sudah silakukan kemusidian dilanjutkan dengan keliling ruangan pasien untuk validasi.
Penyebab :Banyaknya pasien dan keterbatasan waktu menyebabkan perawat tidak melakukan validasi keliling ruangan ke semua pasien
Sentralisasi Obat
Masalah :Selama ini belum ada format persetujuan sentralisasi obat untuk pasien Pelaksanaan sentralisasi obat belum dilakukan sementara ini
Penyebab :Format dan perlengkapan sentralisasi obat belum tersedia
Discharge PlanningMasalah :
Discharge planning belum terlaksana sesuai standar baku, diantaranya: pemberian pendidikan kesehatan dilakukan secara lisan kepada pasien/keluarga, dan belum semua diberikan lieflet.Penyebab :Kurangnya sumber daya untuk melaksanakan pendokumentasian discharge planning.
Dokumentasi KeperawatanMasalah :
Keterbatasan waktu perawat dalam melakukan kelengkapan status pasien tentang pendokumentasian asuhan keperawatanPengisian lembar dokumentasi masih belum sesuai dengan format dokumentasi yang telah tersedia
Penyebab:Rasio antara perawat dan pasien membuat perawat tidak mempunyai banyak waktu untuk melengkapi rekam medis milik pasien.Keterbatasan jumlah perawat dalam merawat jumlah pasien yang begitu banyak, membuat perawat tidak sempat melengkapi catatan perkembangan pasien.
Supervisi KeperawatanMasalah :
Belum optimalnya pelaksanaan supervisi yang terjadwalKurangnya program pelatihan dan sosialisasi tentang supervise
Penyebab: Kesibukan kepala ruangan untuk melakukan supervisi sesuai jadwalRonde Keperawatan
Masalah :Ronde keperawatan belum terlaksana kecuali jika ada mahasiswa praktek.Kurangnya pengetahuan perawat tentang ronde keperawatan
Penyebab:Kurangnya sumber daya dalam melakukan ronde keperawatan.Ronde keperawatan jarang dilakukan sehingga para perawat kurang memahami ronde keperawatan
Money (M4)
Masalah :Alokasi dana untuk penunjang kepuasan pasien masih belum optimal dalam hal pemenuhan fasilitas ruangan dan managemen pengembangan perawat
Penyebab :Tingginya kebutuhan ruangan dalam memberikan pelayanan kesehatan pada pasien tidak sebanding dengan pendapatan ruangan.
Mutu (M5)
Masalah :Tidak ada masalah