commit to user - digilib.uns.ac.id/prosedur...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PROSEDUR EKSPOR FULL CONTAINER LOAD (FCL)
PADA PT. INDOTRANS ARMADA BUANA
SEMARANG
Tugas Akhir
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas-tugas Dan Memenuhi Persyaratan
guna Mencapai Gelar Ahli Madya pada Program Studi Diploma III
Manajemen Perdagangan Fakutas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Disusun Oleh :
RENANDA INDRAPRASTA
F3109057
PROGRAM STUDI DIPLOMA III FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Tugas Akhir yang berjudul “PROSEDUR EKSPOR FCL PADA
PT.INDOTRANS ARMADA BUANA SEMARANG” Telah diterima dan
disetujui dengan baik oleh Dosen Pembimbing
Surakarta, 4 Februari 2013
Disetujui dan diterima oleh
Pembimbing
ARIF RAHMAN HAKIM,SE NIP. 310 800 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Telah disetujui dan diterima baik oleh tim penguji
Tugas Akhir Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat untuk memperoleh gelar
Ahli Madya Manajemen Perdagangan
Surakarta,
1. MALIK CAHYADIN, SE, M.Si (....................................) NIP. 198107292008121002
2. ARIF RAHMAN HAKIM,SE (....................................) NIP. 310 800 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
MOTO
Bermimpilah setinggi langit...
Jika enkau jatuh, kau akan jatuh di antara bintang-bintang...
(Ir. Soekarno)
Saat kamu terjatuh, tersenyumlah. Karena orang yg pernah
jatuh adalah orang yg sedang berjalan menuju keberhasilan
Jangan membenci mereka yang mengatakan hal
buruk tuk menjatuhkanmu, karena merekalah yang
buatmu semakin kuat setiap hari
Sadarilah, mengeluh tidak menyelesaikan apapun.
Mengeluh hanya akan menambah beban dihati. Berhentilah mengeluh, segera bertindak!
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
1. Ibu dan Bapak tercinta, terima kasih atas
doa dan dukungan yang telah diberikan.
2. Adikku Krisna dan Bintang serta keluarga
besarku yang telah memberi dukungan, aku
sayang dan cinta kalian semua.
3. Almamaterku (tempatku menuntut ilmu
dan memberikanku banyak pengalaman).
4. Semua teman-temanku Bisnis Internasional
UNS angkatan 09, 10, 11,12 terima kasih
atas bantuan, doa, dukungan, dan
kebersamaan kita selama ini.
5. Klub basketku SEBA Solo dan teman-
temanku PASJUB, yang selalu memberikan
canda dan tawa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan segala puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas
segala karunia dan hidayah-Nya yang telah memberikan rahmat dan petunjuk-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Laporan Magang dengan
judul “PROSEDUR EKSPOR FCL PADA PT.INDOTRANS ARMADA BUANA
SEMARANG”. Laporan ini disusun guna memenuhi sebagian persyaratan dalam
pembuatan tugas akhir yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa DIII dan
guna memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya(A.Md) bidang Bisnis
Internasional.
1. Pada kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada:
2. Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Drs. Hari Murti Wahyu, Msi selaku Ketua Jurusan Bisnis Internasional
yang telah banyak membantu selama studi di Fakultas Ekonomi.
4. Arif Rahman Hakim, SE selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan pengarahan, saran, ilmu, dan dukungannya, hingga
tersusunnya laporan magang ini.
5. Seluruh staf dan karyawan Program Diploma III Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
6. Bapak H Abdul Jalil selaku pimpinan PT. Indotrans Armada Buana di
Semarang yang telah memberikan izin kepada penulis untuk praktek
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
magang kerja selama dua bulan serta memberikan pengarahan, saran, dan
ilmunya kepada penulis.
7. Mas yono, Mbak Rully, dan Mas Allan selaku staf PT. Indotrans Armada
Buana di Semarang, yang telah memberikan pengarahan, saran, dan
ilmunya kepada penulis.
8. Ibu dan Ayah tercinta, yang telah memberikan doa serta dukungannya
kepada penulis.
9. Adik-adikku dan keluarga besarku yang telah memberikan dukungannya
kepada penulis.
10. Semua teman-temanku Bisnis Internasional angkatan 2009.
11. Sahabat-sahabatku Pasjub (Bayu, Nico, Kresna, Made, Arif, Nyoman,
Penulis sangat menyadari bahwa dalam penulisan laporan magang ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran
dari semua pihak agar dapat menyempurnakan laporan magang ini.
Akhirnya penulis mengharap semoga laporan magang ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua. Amin.
Surakarta, 4 Februari 2013
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN ABSTRAKSI .............................................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iv
HALAMAN MOTO ....................................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ............................................................... vii
HALAMAN DAFTAR ISI ............................................................................. x
HALAMAN DAFTAR TABEL ...................................................................... xi
HALAMAN DAFTAR GAMBAR .................................................................. xii
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ............................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ............................................................. 3
C. Tujuan Penelitian ................................................................. 4
D. Manfaat Penelitian .............................................................. 4
E. Metode Penelitan ................................................................. 5
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Ekspor ............................................................. 7
B. Kelompok Eksportir .......................................................... 9
C. Pengelompokan Barang Ekspor ........................................ 11
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
D. Penggunaan Peti Kemas .................................................... 14
E. Status Barang Ekspor ........................................................ 20
F. Dokumen Ekspor ............................................................... 21
G. Pengertian Freight Forwarder .......................................... 22
BAB III DISKRIPSI OBYEK PENELITIAN AN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan ........................................... 24
1. Sejarah dan perkembangan Perusahan ......................... 24
2. Lokasi Perusahaan ....................................................... 26
3. Struktur Perusahaan ...................................................... 26
4. Kinerja Pada PT Indotrans Armada Buana .................. 30
5. Jam Kerja ...................................................................... 32
B. Laporan Magang Kerja ...................................................... 32
1. Lokasi Magang ............................................................. 33
2. Pelaksanaan Kegiatan Magang ..................................... 33
3. Kegiatan Magang .......................................................... 33
C. Pembahasan ....................................................................... 34
1. Peranan PT Indotrans Armada Buana Dalam Prosedur
Ekspor FCL .................................................................. 34
2. Dokumem-Dokumen yang diperlukan Dalam Penanganan
Ekspor FCL .................................................................. 37
3. Hambatan yang di hadapi PT Indotrans Armada Buana 40
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN ................................................................. 43
B. SARAN ............................................................................. 44
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Jam Kerja PT. Indotrans Armada Buana ......................................... 32
Tabel 3.2 Laporan Magang .............................................................................. 33
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Indotrans Armada Buana. ...................... 28
Gambar 3.2 Prosedur Ekspor FCL ................................................................... 36
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Pernyataan
2. Surat Keterangan Magang
3. Shipping Instruction
4. Invoice
5. Bill Of Lading
6. Surat Keterangan Asal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAKSI
PROSEDUR EKSPOR FULL CONTAINER LOAD (FCL)
PADA PT. INDOTRANS ARMADA BUANA
SEMARANG
RENANDA INDRAPRASTA F3109057
Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah untuk memperoleh gambaran dan
pemahaman mengenai bagaimana prosedur ekspor FCL pada PT. Indotrans Armada Buana di Semarang
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik yaitu mendiskusikan sejumlah persoalan, serta merangkum informasi yang terdapat dalam penelitian tersebut dan menyajikannya dalam bentuk yang diinginkan. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan dengan cara mengamati obyek penelitian dan wawancara langsung di obyek penelitian, sedangkan data sekunder diperoleh dari buku maupun sumber lainnya.
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa PT. Indotrans Armada Buana memegang tanggung jawab penuh atas pengiriman barang dari shipper sampai di muat di atas kapal dan juga membantu shipper untuk melengkapi dokumen-dokumen yang di butuhkan dalam proses kegiatan ekspor FCL. Dalam penanganan ekspor pada PT. Indotrans Armada Buana harus mempersiapkan dokumen – dokumen yang penting dalam pelaksanaan ekspor, antara lain : Master B/L, House B/L, Shipping Instruction. PT. Indotrans Armada Buana dalam melakukan kegiatan ekspor sesuai aturan-aturan ekspor serta memegang tanggung jawab hinnga barang diterima di gudang importir.
Saran yang dapat diberikan adalah agar dalam pelayanan kegiatan ekspor serta pengurusan dokumen-dokumen yang diperlukan berjalan dengan baik dan tidak terjadi kekeliruan maka diharapkan semua pihak yang terlibat didalamnya untuk semakin meningkatkan SDM (termasuk ketelitian dalam penanganan dokumen ekspor) sehingga akan diperoleh suatu hasil yang maksimal, yaitu mampu bersaing dan profesional dalam menjalankan peranannya sebagai perusahaan jasa pegiriman barang ekspor.
Kata kunci : Prosedur ekspor, Freight Forwarders, dan hambatan ekspor
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perdagangan internasional dalam perekonomian setiap negara
memiliki peranan yang sangat penting dalam peningkatan kesejahteraan
dunia, karena dapat dikatakan bahwa tidak ada satu negara di dunia ini yang
tidak melakukan perdagangan internasional oleh karena itu, perekonomian
menyebabkan setiap negara berusaha untuk mencapai surplus dalam neraca
perdagangan internasionalnya. Ini berarti makin besar surplus yang dicapai
maka semakin besar pula devisa yang masuk, sehingga dapat menjadi sumber
pemasukan kas negara yang pada akhirnya dapat digunakan untuk membiayai
pembangunan.
Definisi Ekspor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari
suatu negara ke negara lain secara legal, umumnya dalam proses
perdagangan. Proses ekspor pada umumnya adalah tindakan untuk
mengeluarkan barang atau komoditas dari dalam negeri untuk memasukannya
ke negara lain. Ekspor-impor juga lazim disebut sebagai perdagangan
dokumen, karena hampir seluruh aktifitasnya dibuktikan dan di presentasikan
dalam bentuk dokumen. Dalam penawaran dilakukan dalm bentuk tertulis,
surat pesanan juga di buat dalam bentuk tertulis, kontrak jual beli antara
eksportir dengan importir sampai dokumen-dokumen yang digunakan dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
pelaksanaan ekspor maupun impor diwujudkan dalam bentuk tertulis. (Amir
MS, 2004 : 13)
Kebijakan ekspor didasarkan pada Program Perencanaan Nasional
(Propenas) dan Rencana Jangka panjang dan Menengah (RJPM) yang
pelaksanaannya dituangkan dalam bentuk peraturan perundang-undangan,
peraturan Presiden dan peraturan Menteri. Penetapan kebijakan ekspor
dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat mengingat bahwa kebijakan tersebut
terkait dengan perjanjian internasional, jangkauan operasional bersifat
nasional yang memerlukan koordinasi antar instansi terkait tingkat nasional
maupun lembaga internasional. Kebijakan ekspor disusun dalam rangka
peningkatan daya saing, menjamin kepastian usaha dan kesinambungan bahan
baku industri di dalam negeri, mendukung tetap terpeliharanya kelestarian
lingkungan sumber daya alam dan yang menyangkut Kesehatan, Keamanan,
Keselamatan, Lingkungan dan Moral Bangsa (K3LM) serta adanya perjanjian
internasional. Kebijakan ekspor ditetapkan oleh Pemerintah Pusat dalam hal
ini Menteri Perdagangan. (Makalah PPEI, 2011)
Freight Forwarder adalah badan usaha yang bertujuan untuk
memberikan jasa pelayanan atau pengurusan atas seluruh kegiatan yang
diperlukan bagi terlaksananya pengiriman, pengangkutan, dan penerimaan
barang dengan menggunakan multimoda transport baik melaui darat, laut, dan
udara. (Suyono, 2003 : 155)
Berdasarkan aktivitas tersebut, freight forwarder bertindak atas nama
pengirim (eksportir) atau berindak atas nama penerima (importir), Freight
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Forwarder juga melaksanakan pengurusan prosedur dan formalitas dokumen
yang dipersyaratkan oleh adanya peraturan-peraturan pemerintah negara
ekspor, negara import, negara transit. Dokumen yang berkaitan dengan
freight forwarder adalah shipping instruction, house bill of lading,dan master
bill of lading.
Berdasarkan uraian di atas, studi ini ditujukan untuk mengetahui
bagaimana prosedur ekspor di PT. Indotrans Armada Buana, sehingga dalam
penelitian ini penulis mengambil judul “PROSEDUR EKSPOR FULL
CONTAINER LOAD (FCL) PADA PT. INDOTRANS ARMADA
BUANA SEMARANG”
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dikemukakan di
atas, maka pokok permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana peranan PT. Indotrans Armada Buana sebagai perusahaan
freight forwarding dalam prosedur ekspor FCL ?
2. Dokumen apa saja yang diperlukan dalam prosedur ekspor FCL ?
3. Hambatan apa saja yang dihadapi PT. Indotrans Armada Buana dalam
prosedur ekspor FCL ?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan Latar Belakang Masalah dan Perumusan Masalah, maka
tujuan dari penelitian adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui bagaimana peranan PT. Indotrans Armada Buana
sebagai perusahaan freight forwarding dalam prosedur ekspor FCL.
2. Untuk mengetahui dokumen-dokumen apa sajakah yang diperlukan dalam
prosedur penyelesaian ekspor FCL.
3. Untuk mengetahui hambatan apa saja yang dihadapi PT. Indotrans Armada
Buana dalam prosedur penyelesaian ekspor FCL.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan serta
saran yang berguna pengambilan keputusan sehingga nantinya bisa
membuat perusahaan bisa menjadi lebih maju.
2. Bagi Mahasiswa
Menambah referensi bacaan dan informasi bagi Mahasiswa Jurusan
Manajemen Perdagangan yang sedang dalam proses penyusunan Tugas
Akhir dengan pokok bahasan yang relevan. Selain itu penulisan ini juga
dapat digunakan sebagai acuan bagi perusahaan dalam pengembangan
usaha dengan teknologi yang semakin maju.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
E. Metode Penelitian
Metode penelitian mengemukakan secara tertulis tata kerja dari suatu
penelitian. Adapun metode penelitian memuat antara lain :
1. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitihan ini dilakukan melaui magang kerja selama 2 bulan di PT.
Indotrans Armada Buana yang berlokasi di Jl. Raya Madukoro, Semarang
Indah Blok D XIV/25, Semarang.
2. Jenis dan Alat Pengumpul Data
a. Jenis Data
1) Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari
sumbernya. Data ini diperoleh dengan cara wawancara langsung
dengan para karyawan yang bekerja di PT. Indotrans Armada
Buana. Data Primer tersebut antara lain prosedur ekspor FCL yang
dilakukan PT. Indotrans Armada Buana.
2) Data Sekunder
Yaitu data pendukung yang diperoleh dari sumber lain yang
berkaitan dengan penelitian. Data ini penulis peroleh dari buku
maupun sumber bacaan lainnya yang berkaitan dengan pokok
persoalan dalam penulisan Tugas Akhir ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
b. Alat Pengumpul Data
1) Observasi
Dalam penelitian ini, penulis ikut terjun langsung dalam hal
kegiatan yang dilakukan oleh PT. Indotrans Armada Buana dalam
menangani proses penanganan ekspor di Semarang.
2) Wawancara
Merupakan tekhnik pengumpul data dengan cara dialog
serta tanya jawab langsung dengan para narasumber yang ada di
obyek penelitian.
c. Sumber Data
1) Sumber data primer
Yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya. Data
ini diperoleh dengan cara praktek kerja langsung/magang di tempat
penelitian, yaitu di PT. Indotrans Armada Buana.
2) Sumber Data Sekunder
Yaitu data pendukung yang diperoleh dari sumber lain yang
berkaitan dengan penelitian. Data ini penulis peroleh dari buku
maupun sumber bacaan lain yaitu Buku Prosedur Ekspor Impor.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Ekspor
Ekspor diartikan sebagai mengeluarkan atau membawa barang yang
berasal dari pasar atau produk domestik (dalam daerah pabean) ke suatu
tempat tertentu di luar negeri (luar daerah pabean) dengan tujuan
dipertukarkan atau dijual.
Ekspor adalah “upaya mengeluarkam barang-banrang dari peredaran
dalam masyarakat dan mengirimkan ke luar negeri sesuai dengan ketentuan
pemerintah dan mengharapkan pembayaran dalam bentuk valuta asing”.
(Amir M.S, 2004 : 100)
Berdasarkan UU Kepabeanan No.10 th. 1995, pengertian ekspor
adalah “mengeluarkan barang dari wilayah pabean Indonesia”. Menurut Berry
Punan ekspor adalah “perdagangan dengan mengeluarkan barang dari dalam
keluar pabean Indonesia dengan memenuhi ketentuan-ketentuan yang
berlaku. Menurut PPEI (2011 : 1) ekspor adalah “mengeluarkan barang dari
wilayah pabean suatu negara keluar wilayah pabean negara lain”. Daerah
pabean adalah wilayah Indonesia yang meliputi wilayah darat, perairan dan
ruang angkasa diatasnya serta tempat-tempat tertentu yang di dalamnya
berlaku UU NO X/1995 tentang kepabeanan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
Dari ketiga pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa ekspor adalah
kegiatan mengeluarkan barang dari dalam negri ke luar negri melewati daerah
kepabeanan masing-masing negara dengan peraturan perundang-ndundangan
yang berlaku di setiap negara.
Pengertian tentang daerah pabean adalah wilayah republik indonesia
yamg meliputi wilayah darat, perairan, dan ruang udara ditasnya serta tempat-
tempat tertentu di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) dan landas komitmen yang
didalamnya berlaku undang-undang nomor 10 tahun 1995 tentang
kepabeanan.
Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan
disekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintah
dan kegiatan ekonomi yang digunakan sebagai tempat kapal bersandar,
berlabuh, naik turun penumpang dan atau bongkar muat barang yang
dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang
pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar moda
transportasi.
Eksportir adalah setiap orang perseorangan atau badan usaha baik
yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan
dan berkedudukan atau melakukan kegiatan (ekspor) dalam wilayah hukum
NKRI, baik sendiri maupun secara bersama-sama melalui perjanjian
menyelenggarakan kegiatan usaha dalam bidang ekonomi.
Berdasarkan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan
Nomor 558/MPP/Kep/12/1998 tanggal 4 Desember 1998 tentang Ketentuan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
Umum Dibidang Ekspor sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 01/MDAG/ PER/1/2007
tanggal 22 Januari 2007, ekspor dapat dilakukan oleh setiap perusahaan atau
perorangan yang telah memiliki :
1. Tanda Daftar Usaha Perdagangan (TDUP)/Surat Ijin Usaha Perdagangan
(SIUP)
2. Akte pendirian perusahaan yang terlegalisir
3. Tanda Daftar Perusahaan (TOP).
4. NPWP
5. Ijin Usaha dari Departemen Teknis/Lembaga Pemerintah non Departemen
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
6. Memiliki izin ekspor berupa :
a. APE (Angka Pengenal Ekspor) untuk Eksportir Umum berlakulima
tahun.
b. APES (Angka Pengenal Ekspor Sementara) berlaku dua tahun.
c. APET (Angka Pengenal Ekspor Terbatas) untuk PMA/PMDN
B. Kelompok Eksportir
1. Produsen – Eksportir
Para produsen yang sebagaian hasil produksinya memang
diperuntukkan untuk pasar luar negri, pengurusan ekspor dilakukan oleh
perusahaan produsen yang bersangkutan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
2. Confirming House
Perusahan lokal yang didirikan sesuai dengan perundang-
undangan dan hukumsetempat tetapi bekerja untuk dan atas perintah
kantor induknya yang berada diluar negri. Perusahaan asing banyak yang
mendirikan kantor cabang atau bekerja samadengan perusahaan setempat
untuk mendirikan anak perusahaan di dalam negri.Kantor cabang atau
anak perusahaan yang semacam ini bekerja atas perintah danuntuk
kepentingan kantor induknya. Badan usaha semacam ini disebut
denganconfirming house. Tugas kantor cabang atau anak perusahaan
biasanya melakukanusaha pengumpulan, sortasi, up grading , dan
pengepakan ekspor dari komoditilokal.
3. Pedagang Ekspor (Eksport-Merchant )
Badan usaha yang diberi izin oleh pemerintah dalam bentuk Surat
PengakuanEksportir dan diberi kartu Angka Pengenal Ekspor (APE) dan
diperkenankan melaksanakan ekspor komoditi yang dicantumkan dalam
surat tersebut. Export Merchant lebih banyak bekerja untuk dan atas
kepentingan dari produsen dalam negri yang diwakilinya.
4. Agen Ekspor (Eksport-Agent )
Jika hubungan antara Export Merchant dengan produsen, tidak
hanya sebagai rekan bisnis tapi sudah meningkat dengan suatu ikatan
perjanjian keagenan, makadalam hal ini Export Merchant disebut juga
sebagai Export Agent .
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
5. Wisma Dagang (Trading House)
Bila suatu perusahaan atau eksportir dapat mengembangkan
ekspornya tidak lagi terbatas pada satu atau dua komoditi saja, tapi sudah
beraneka macam komoditi maka eksportir demikian mendapat status
General Exporters. Perusahaan yangtelah memiliki status seperti ini sering
disebut dengan Wisma Dagang (Trading House) yang dapat mengekspor
aneka komoditi dan mempunyai jaringan pemasaran dan kantor
perwakitan di pusat-pusat dagang dunia, dan memperoleh fasilitas tertentu
dari pemerintah baik dalam bentuk fasilitas perbankan maupun perpajakan.
C. Pengelompokan Barang Ekspor
Barang ekspor yang keluar dari wilayah Indonesia dalam garis
besarnya dapat dimasukan menjadi 4 (empat) kelompok barang yaitu sebagai
berikut :
1. Barang yang diatur ekspornya adalah barang ekspor yang hanya dapat
diekspor oleh eksportir terdaftar , contoh :
a. Kopi .
b. Tekstil dan Produk tekstil, khusus untuk tujuan negara yang
menerapkan kuota (Amerika Serikat, Uni Eropa, Kanada, Norwegia dan
Turki).
c. Lembaran kayu venir dan lembaran kayu lapis (disambungkan maupun
tidak) dengan ketebalan tidak melebihi 6m.
d. Kayu lapis, panil lapisan kayu dan kayu berlapis semacam itu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
e. Kayu cendana dalam segala bentuk.
2. Barang yang Diawasi Ekspornyaadalah barang yang ekspornya hanya
dapat dilakukan dengan persetujuan Menteri Perindustrian dan
Perdagangan atau Pejabat yang ditunjuk. Contoh:
a. Binatang jenis lembu, hidup (bibit sapi, sapi bukan bibit, kerbau).
b. Ikan dalam keadaan hidup (anak ikan Napoleon Wrasse, ikan Napoleon
Wrasse, Nener).
c. Inti kelapa sawit.
d. Minyak dan Gas Bumi.
e. Pupuk Urea.
f. Kulit Buaya dalam bentuk Wet Blue.
g. Binatang liar dan tumbuhan alam yang tidak dilindungi termasuk
dalam.
h. Appedix II CITES(Convention on International Trade in Endangered
Species).
i. Perak tidak ditempa atau dalam bentuk setengah jadi atau dalam bentuk
bubuk, bukan tempa, setengah jadi.
j. Emas bukan tempa atau dalam bentuk bubuk.
k. Lombah dan Skrap Fero, ingot hasil peleburan skrap besi atau baja
(khusus yang berasal dari wilayah Pulau Batam).
l. Limbah dan skrap dari baja stainless, tembaga, kuningan dan
aluminium.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
3. Barang yang Dilarang Ekspornya adalah barang yang tidak boleh diekspor.
Contoh :
a. Jenis hasil Perikanan dalam keadaan hidup :
1) Anak ikan Arwana
2) Ikan Arwana
3) Benih ikan sidat dibawah ukuran 5 mm
4) Ikan hias air tawar jenis boti macracanthus ukuran 15 cm ke atas.
5) Udang galah (udang air tawar) dibawah ukuran 8 cm
b. Karet bongkah
c. Kulit mentah, pickled dan wet blue dari binatang melata/reptil (kecuali
kulit buaya dalam bentuk wet blue)
d. Limbah dari skrap fero, ingot hasil peleburan besi atau baja (kecuali
yang berasal dari wilayah Pulau Batam) :
e. Limbah dan skrap dari timah, / baja paduan lainnya
f. Limbah dan skrap baja lainnya berbentuk gram, serutan dan lain-
lainnya
g. Binatang liar dan tumbuhan alam yang dilindungi dan atau yang
termasuk dalam Appendix I dan III CITES, dalam keadaan hidup, mati,
bagian-bagian daripadanya, hasil-hasil daripadanya ataupun dalam
bentuk barang yang dibuat daripadanya.
h. Barang kuno yang bernilai kebudayaan.
4. Barang yang bebas ekspornya adalah yang tidak termasuk dari kategori di
atas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
D. Penggunaan Peti Kemas
1. Pengertian Peti Kemas
Pengertian Peti Kemas (container) adalah satu kemasan yang
dirancang secara khusus dengan ukuran tertentu, dapat dipakai berulang
kali, dipergunakan untuk menyimpan dan sekaligus mengangkut muatan
yang ada di dalamnya. Peti kemas didefinisikan sebagai peti atau kotak
yang memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan International
Organization for Standardization(ISO) sebagai alat atau perangkat
pengangkutan barang yang bisa digunakan diberbagai moda, mulai dari
moda jalan dengan truk peti kemas, kereta api dan kapal petikemas laut
(PPEI, 2011 : 13).
2. Jenis Peti Kemas
a. General Cargo Container:
Petikemas yang dipakai untuk mengangkut muatan umum
(generalcargo). Petikemas yang termasuk dalam kelompok ini adalah :
1) Open Side Containe
Pintu sampingnya dibuka untuk memasukan dan mengeluarkan
barang yang ukuran dan beratnya lebih mudah dimasukan melalui
samping petikemas.
2) Open Top Container
Bagian atasnya dapat dibuka yang umumnya dipergunakan
untuk barang berat yang hanya dapat dimasukan lewat atas dengan
menggunakan derek.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
3) Ventilated Container
Memiliki ventilasi agar terjadi sirkulasi udara dalam petikemas
yang diperlukan untuk muatan tertentu, khususnya muatan yang
mengandung kadar air tinggi.
b. Thermal Container
Petikemas yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk muatan
tertentu. Petikemas yang termasuk dalam kelompok ini adalah :
1) Insulated Container
Petikemas yang dinding bagian dalamnya diberi isolasi agar
udara dingin di dalam petikemas tidak merembes keluar.
2) Reefer Container
Petikemas yang dilengkapi dengan mesin pendingin untuk
mendinginkan udara dalam petikemas sesuai dengan suhu yang
diperlukan bagi barang yang mudah busuk.
3) Heated Container
Petikemas yang dilengkapi dengan mesin pemanas agar udara
yang didalam petikemas dapat diatur pada suhu yang diinginkan.
c. Tank Container
Tangki yang ditempatkan dalam kerangka petikemas yang
dipergunakan untuk muatan baik muatan cair ( bulk liquid ) maupun
muatan gas ( bulk gas).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
d. Dry Bulk Container
Adalah general purpose container yang dipergunakan khusus
untuk mengangkut muatan curah atau bulk cargo.Untuk memasukan
atau mengeluarkan muatan tidak melalui pintu depan seperti biasanya,
tetapi melalui lubang dibagian atas untuk memasukan muatan dan
lubang atau pintu dibagian bawah untuk mengeluarkan muatan (
gravitydischarge ). Lubang atas dapat juga dipergunakan untuk
membongkar muatan dengan cara dihisap.
e. Platform container
Petikemas yang terdiri dari lantai dasar. Petikemas yang termasuk
jenis ini adalah :
1) Flatrack Container
Petikemas yang terdiri dari lantai dasar dengan dinding pada
Ujungnya.
2) Flatform Based Container
Petikemas yang hanya terdiri dari lantai dasar saja, dan apabila
diperlukan dapat dipasang dinding.Petikemas ini biasanya
digunakan untuk muatan yang mempunyai lebar atau tinggi
melebihi ukuran petikemas standard.
f. Specials Container
Adalah petikemas yang khusus dibuat untuk muatan tertentu,
seperti petikemas untuk muatan ternak atau Cattlee Container atau
muatan kendaraan (Auto Container).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
3. Ukuran Peti Kemas
a. Container 20’ Dry Freight (20 feet)
Ukuran Luar : 20’ (p) x 8’ (l) x 8’6” (t)
Atau
6.058 x 2.438 x 2.591 m
Ukuran Dalam : 5.919 x 2.340 x 2.380 m
Kapasitas : Cubic Capacity : 33 Cbm
Pay Load : 22.1 ton
b. Container 40’ Dry Freight (40 feet)
Ukuran Luar : 40’ x 8’ x 8’6”
Atau
12.192 x 2.438 x 2.591 m
Ukuran Dalam : 12.045 x 2.309 x 2.379 m
Kapasitas : Cubic Capacity : 67.3 Cbm
Pay Load : 27.396 ton
c. Container 40’ High Cube Dry
Ukuran Luar : 40’ x 8’ x 8’6”
Atau
12.192 x 2.438 x 2.962 m
Ukuran Dalam : 12.056 x 2.347 x 2.684 m
Kapasitas : Cubic Capacity : 76 Cbm
Pay Load : 29.6 ton
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
4. Keuntungan dan Kerugian Menggunakan Peti Kemas
Menurut R.P Suyono (2005:270) terdapat keuntungan dan kerugian
memakai petikemas, diantaranya adalah:
a. Keuntungan Memakai Petikemas
1) Cepat dan ekonomis dalam menangani petikemas, terutama dalam
bongkar muat di pelabuhan atau interface.
2) Keamanan terhadap kerusakan dan pencurian lebih terjaga,
terutama untuk barang-barang kecil atau berharga.
3) Efisien, karena satu gang yang terdiri dari 12 orang dapat
melaksanakan kegiatan bongkar muat kapal petikemas dalam
waktu 3 atau 4 hari. Bila dilakukan hal yang sama oleh 100 orang
akan memakan waktu 3 atau 4 minggu.
4) Pembungkus barang tidak perlu terlalu kuat, karena tumpukan
(stacking) dapat dibatasi setinggi dalamnya petikemas.
5) Bisa untuk angkutan door to door.
b. Kerugian Memakai Petikemas
1) Kapal petikemas mahal (lebih mahal dari kapal barang biasa).
2) Jumlah banyaknya petikemas harus tiga kali banyaknya petikemas
yang ada di kapal. Satu kelompok yang akan dimuat dan satu
kelompok yang akan dibongkar.
3) Harus dibuat terminal khusus untuk bongkar muat petikemas dan
harus menggunakan peralatan khusus untuk mengangkut dan
menumpuknya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
4) Jalan-jalan yang ada harus disesuaikan untuk pengangkutan
petikemas.
5) Dapat terjadi ketidakseimbangan dalam perdagangan antar negara,
bila suatu negara tidak cukup persediaan petikemasnya.
5. Terminal Petikemas
Menurut Suyono (2005:271) terminal petikemas terdiri dari:
a. Unit Terminal Petikemas (UTPK).
Unit terminal petikemas adalah terminal di pelabuhan yang khusus
melayani petikemas dengan sebuah lapangan (yard) yang luas dan
diperkeras untuk bongkar atau muat dan menumpuk petikemas yang
dibongkar atau yang akan dimuat ke kapal.
b. Lapangan Penumpukan (container yard).
Lapangan penumpukan atau container yard adalah kawasan di
daerah pelabuhan yang digunakan untuk menimbun petikemas full
container load (FCL) yang akan dimuat atau dibongkar dari kapal.
c. ContainerFreight Station.
Container freight station adalah kawasan yang digunakan untuk
menimbun petikemas less than container load (LCL),
melaksanakan stuffing/unstuffing, dan untuk menimbun break bulk
cargo yang akan di stuffing ke petikemas atau di unstuffing dari
petikemas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
d. Inland Container Depot.
Inland container depot adalah kawasan di pedalaman atau diluar
daerah pelabuhan yang berada di bawah pengawasan bea dan cukai
yang digunakan untuk menimbun petikemas full containerload
(FCL) yang akan diserahkan kepada consignee atau diterima
dari shipper.
E. Status barang Ekspor
Menurut Makalah PPEI 2011 pengertian dari LCL dan FCL adalah :
1. LCL(Less than Container Loaded)
Yaitu jenis pengiriman barang tanpa menggunakan container dengan
kata lain parsial.Jika kita menggunakan jenis pengiriman LCL, maka
barang yang kita kirim itu ditujukan ke Gudang penumpukan dari shipping
agent. Lalu dari pihak Gudang tersebut akan mengumpulkan barang-
barang kiriman LCL lain hingga memenuhi quota untuk di loading / di
muat ke dalam container.
2. FCL (Full Container Loaded)
Yaitu jenis pengiriman barang dengan menggunakan container.
Walaupun quantity barang tersebut lebih pantas dengan mode LCL, tetapi
jika shipper mengirimkan barangnya dengan menggunakan container
maka jenis pengiriman ini disebut dengan FCL. Pengiriman barang dengan
mode FCL maka kita harus mendatangkan container ke Gudang kita untuk
process stuffing (proses pemuatan barang). Setelah stuffing selesai,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
container itu kita segel dan kita kirimkan ke Tempat Penumpukan Peti
Kemas di pelabuhan.
F. Dokumen Ekspor (PPEI, 2011 : 8-15)
1. Bill Of Lading (B/L)
Surat tanda terima barang yang telah dimuat di dalam kapal laut yang
juga merupakan tanda bukti kepemilikan barang dan juga sebagai bukti
adanya kontrak atau perjanjian pengangkutan barang melalui laut.
2. Invoice
Adalah suatu dokumen yang isinya mengenai nilai atau harga barang
komoditi.
3. Packing List
Dokumen ini menerangkan uraian barang-barang yang dipak,
dibungkus, atau di ikat dalam peti, kaleng, kardus dan sebagainya yang
berfungsi untukmemudahkan pemeriksaan oleh Bea dan Cukai atau pada
waktu pembongkaran di negara tujuan.
4. Surat Keterangan Asal (Certificate Of Origin)
Surat pernyataan yang ditandatangani untuk membuktikan asal dari
suatu barang,digunakan untuk memperoleh fasilitas bea masuk atau
sebagai alat penghitung kuota di negara tujuan untuk mencegah masuknya
barang dari negara terlarang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
5. PEB (pemberitahuan ekspor barang)
Dokumen pabean yang digunakan untuk memberitahukan pelaksanaan
ekspor barang. PEB dibuat oleh eksportir atau kuasanya dengan
menggunakan software PEB secara online. Barang yang akan diekspor
wajib diberitahukan ke Kantor Bea dan Cukai dengan menggunakan PEB
ini.
G. PengertianFreight Forwarding
1. Freight Forwarder
Freight Forwarderadalah badan usaha yang bertujuan untuk
memberikan jasa pelayanan atau pengurusan atas seluruh kegiatan yang
diperlukan bagi terlaksananya pengiriman, pengangkutan, dan penerimaan
barang dengan menggunakan multimoda transport baik melaui darat, laut,
dan udara. (Suyono, 2003 : 155)
2. Aktifitas Freight Forwarder
a. Memilih rute perjalanan barang, moda transportasi dan pengangkutan
yang sesuai, kemudian memesan ruang muat kapal (space)
b. Melaksanakan penerimaan barang, menyortir, mengepak, menimbang
berat, kemudian menyimpan barang ke dalam gudang.
c. Mendapatkan dokumen Bill of Lading dari pihak pegangkut.
d. Melaksanakan transportasi barang ke pelabuhan laut dan udara,
mengurus izin Bea dan Cukai, kemudian menyerahkan barang kepada
pihak pengangkut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
e. Mengurus asuransi transportasi barang dan membantu mengajukan
klaim kepada pihak asuransi bila terjadi kehilangan atau kerusakan
barang.
f. Mengurus izin masuk pada Bea dan Cukai serta menyelesaikan bea
masuk dan biaya-biaya yang timbul di pelabuahan transit dan tujuan.
g. Melaksanakan penyerahan barang kepada pihak consignee, dan
melaksanakan pendistribusian barang bila diminta.
3. Peran Freight Forwarderdalam konsolidasi muatan
Konsolidasi Muatan (Cargo Consolidation) adalah pengumpulan
beberapa kiriman barang dari beberapa eksportir atau shipper di terminal
asal yang akan dikirim untuk beberapa consignee ditempat tujuan, yang
dikemas dalam satu unit paket muatan, lalu muatan terkonsolidai tersebut
dikapalkan dan ditujukan ke agen konsolidator di tempat tujuan. Agen
kemudian melaksanakan penyerahan barang kepada pihak consigne
masing-masing.
Muatan dari beberapa shipperdikonsolidasikan olehFreight
Forwarderdalam peti kemas LCL (Less than Containet Load) dan
dikapalkan ke negara tujuan sebagai muatan peti kemas FCL (Full
Containet Load) yang ditujukan kepada agen konsolidator. Oleh agen
konsolidator peti kemas tersebut statusnya dijadikan peti kemas
LCLkembali dan kemudian muatan diserahkan kepada masing-masing
consignee.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
BAB III
DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah Dan Perkembangan Perusahaan
Seiring perkembangan perekonomian Indonesia, dan semakin
banyaknya tansakasi perdagangan antar wilayah yang membuat jalur
perdagangan semakin luas serta perpindahan barangyang semakin besar.
Dengan kondisi ini serta melihat peluang yang ada, pada bulan februari
tahun1997 berdiri perusahaan yang bergerak di bidang forwarder dan
keagenan yang melayani jasa pengiriman barang antar Negara dengan
nama PT. Indotrans Armada Buana yang didirikan oleh Bapak Harto
Jumantara yang berpusat di Jakarta.
PT. Indotrans Armada Buana merupakan perusahaan yang
bergerak di bidang forwarder dengan nomor Pengurusan Perusahaan Jasa
Kepabeanan (PPJK) 000333 dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
01.989.054.0-503.001, berdirinya perusahaan ini berawal dari sebuah
perusahaan jasa forwarder dengan nama PT. Citra Mandiri Trans yang
berlokasi di Semarang karena untuk menambah relasi kerjasama maka
PT. Citra Mandiri Trans bekerjasama dengan VICLINES
INTERNASIONAL dan sekarang berganti nama menjadi PT. Indotrans
Armada Buana.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Perkembangan PT. Indotrans Armada Buana dari tahun ke tahun
terus berkembang dan semakin banyaknya permintaan costumer, maka
PT. Indotrans Armada Buana membuka cabang di beberapa kota lain di
Indonesia yaitu, Bandung , Semarang, Surabaya dan Bali. Cabang
semarang sendiri berdiri tahun 2006 yang di pimpin oleh H. Abdul Jalil
dan sekarang memiliki 3 staff yang professional di bidang masing-
masing secara keseluruhan PT. Indotrans Armada Buana juga
bekerjasama dengan perusahaan pelayaran (shiping line) seperti APL,
NYK, WAN HAI, EVERGREEN, MSC dan lain sebagainya.
Selain bekerja sama dengan perusahaan pelayaran PT. Indotrans
Armada Buana juga bekerja sama dengan perusahaan ekspedisi darat
yang menyediakan pelayanan land transport.
Perusahaan ini pada dasarnya bergerak di bidang jasa pengiriman
jasa ekspor impor yang bersifat ke agenan yang tujuan dan misinya
adalah memberikan pelayanan dengan segala kemudahan bagi para
importir dan eksportir.
Dalam kegiatanya PT. Indotrans Armada Buana selalu berusaha
memberikan pelayanan tebaiknya kepada pelanggan, baik itu impor
maupun ekspor. Mulai dari penyediaan land transport sampai dengan
prose booking kapal pada shiping line serta kelengkapan dokumen ekspor
dan impor
Tujuan dari PT. Indotrans Armada Buana itu sendiri adalah
memberikan pelyanan yang aman, tepat waktu dan biaya yang siknifikan,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
untuk mengatasi masalah yang timbul dari sekian banyak aturan serta
UU tentang kegiatan ekspor impor. Disinilah akan terlihat jelas fungsi
dari perusahaan jasa pengiriman barang yang unggul baik dari segi
pelayanan maupun biaya yang timbul dari kegiatan ekspor dan impor.
2. Lokasi Perusahaan
PT. Indotrans Armada Buana mempunyai kantor pusat di Jakarta
dan memiliki beberapa cabang di Bandung, Semarang, Surabaya dan Bali.
PT. Indotrans Armada Buana cabang Semarang sendiri
beralamatkan, di Jl. Madukoro Raya Ruko Semarang Indah Blok DXIV/25
Semarang, Telp : (024) 7625696 Fax : (024) 7624696
VISI DAN MISI PERUSAHAAN
a) Visi Perusahaan
Visi Perusahaan yaitu menjadi Freight forwarding yang unggul melalui
inovasi, kualitas dan pelayanan yang tepat waktu.
b) Misi Perusahaan
Misi Perusahaan yaitu menciptakan freight forwarding yang berkualitas
dengan kinerja yang maksimal.
c) Motto Perusahaan
” WE MAKE YOUR TRUST IN OUR SERVICES”
3. Struktur Perusahaan
Sebelum mengetahui sturktur organisasi pada PT. Indotrans
Armada Buana terlebih dahulu di kemukakan tentang pengertian
organisasi perusahaan. Struktur Organisasi adalah suatu kerangka yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
menyebutkan hubungan kerja satu bagian dengan bagian lainnya,
sehingga jelas kedudukan ,wewenang dan tanggung jawab masing-
masing dalam suatu organisasi. Adapun macam-macam bentuk
organisasi tersebut adalah sebagai berikut :
a. Bentuk organisasi garis
Pola bentuk ini hanya mengenal satu perintah dengan setiap
pekerjaan dalam setiap organisasi hanya mengenal satu pimpinan
yang langsung membawahinya.
b. Bentuk Organisasi Fungsional
Bentuk Organisasi ini memanfaatkan tenaga ahli dalam bidang
tertentu semaksimal mungkin, setiap bawahan ada hubungannya
dengan fungsi diatas tersebut.
c. Bentuk Organisasi garis dan staff
Bentuk Organisasi ini pada umumnya di anut oleh perusahaan besar
yang mempunyai daerah kerja yang luas, mempunyai bidang tugas
yang beraneka ragam dan rumit serta di dalamnya ada banyak
pekerjaan. Bentuk Organisasi ini merupakan perpaduan dari bentuk
organisasi staff dan garis, terdapat seorang staff ahli yang bertugas
memberikan nasehat dan saran kepada pimpinan perusahaanya.
d. Bentuk Organisasi Fungsional Staff
Bentuk Organisasi ini merupakan Bentuk Organisasi fungsional dan
staff.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
Berdasarkan uraian diatas dapat di ambil kesimpulan untuk
organisasi yang ada pada PT. Indotrans Armada Buana adalah bentuk
organisasi staff, dimana wewenang masing-masing dengan garis
koordinasi namun tetap dibawah control dan pengawasan direktur utama.
Untuk Lebih jelasnya berikut gambaran struktur Organisasi pada PT.
Indotrans Armada Buana.
Gambar 3.1
Stuktur Organisasi PT. Indotrans Armada Buana
Sumber : PT. Indotrans Armada Buana Tahun 2012
Adapun keterangan berdasarkan struktur organisasi di tersebut :
1. Direktur
Dalam kegiatannya pada PT. Indotrans Armada Buana di pimpin
oleh seorang atasan (Direktur) yang bertanggung jawab atas staff
yang ada di bawahnya, serta bertindak sebagai pengambil keputusan
dalam perusahaan ini.
DIREKTUR
ACCOUNTING MARKETING DOKUMEN
STAFF STAFF EKSPOR IMPOR
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
2. Acounting
Staff accounting pada PT. Indotrans Armada Buana merupakan
pihak yang mengurusi segala sesuatu yang berkaitan dengan
keuangan, dalam kegiatannya staff accounting juga mencatat segala
transaksi yang dilakukan oleh PT. Indotrans Armada Buana, serta
juga bertugas sebagai tempat pembayaran atas tagihan ekspor
maupun impor.
3. Marketing
Staff marketing pada PT. Indotrans Armada Buana adalah staff yang
bekerja dalam mempromosikan jasa yang di berikan oleh PT.
Indotrans Armada Buana kepada eksportir maupun importir dan
bertugas juga sebagai pemberi pelayanan atas permintaan
pelanggan, baik dalam meminta rate, charges yang timbul, dan
dokumen yang di butuhkan dalam kegiatan ekspor impor.
4. Dokumen
1. Ekspor
Staff pengurus dokumen ekspor pada PT. Indotrans Armada
Buana dalam kegiatannya adalah pembuatan dokumen-
dokumen ekspor, dokumen ekspor yang di terbitkan oleh PT.
Indotrans Armada Buana adalah dokumen Bill of Lading (B/L)
dan (HBL)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
2. Impor
Staff pengurus dokumen ekspor pada PT. Indotrans Armada
Buana dalam kegiatannya adalah pembuatan dokumen-
dokumen impor, dokumen impor yang di terbitkan oleh PT.
Indotrans Armada Buana adalah dokumen Pemberitahuan Impor
Barang (PIB), Bill of Lading (B/L) dan (HBL).
4. Kinerja Pada PT. Indotrans Armada Buana
PT. Indotrans Armada Buana merupakan perusahaan yang
bergerak di bidang jasa pengangkutan barang dari luar negeri maupun
sebaliknya serta pengurusan dokumen pengangkutan atau lebih di kenal
dengan Freight Forwarder .dalam kegiatannya semua kegiatan tersebut di
lakukan sesuai dengan kontrak yang di sepakati antara perusahaan dan
pengguna jasa.
Setiap staff di dalam PT. Indotrans Armada Buana mempunyai
tanggung jawab masing masing dalam pekerjaan yang di tanganinya dan
tetap di bawah control pimpinan.
Pimpinan pada PT. Indotrans Armada Buana selalu mengawasi
kinerja dari para staffnya. Selain sebagai pengawas, pimpinan perusahaan
juga ikut ambil bagian dalam penanganan kegiatan ekspor maupun impor,
seperti dalam kegiatan land transport di dalam negeri.
Dari semua kegiatan tersebut dapat dilihat kinerja dari seluruh
staff pada PT. Indotrans Armada Buana, hubungan antara masing masing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
staff yang baik akan membuat kinerja dari perusahaan ini menjadi
maksimal.
Pada PT. Indotrans Armada Buana selalu mendahulukan
kepentingan para pelanggan, di karenakan kegiatan yang di tangani
merupakan sumber penghasilan dari perusahaan, serta kinerja yang
maksimal yang di berikan kepada pelanggan.
Permintaan kontrak pengangkutan dan pengurusan dokumen dari
pelanggan akan di lakukan secara maksimal oleh perusahaan, serta sesuai
dengan kontrak yang telah di sepakati. Di dalam kontrak tersebut
perusahaan berusaha untuk tidak melebihi tanggung jawab serta kinerja
dari kontrak.Serta pelayanan yang di berikan merupakan pelayanan yang
maksimal yang di berikan kepada pelanggan.
Di dalam pelayanan yang di berikan kepada pelanggan perusahaan
berusaha untuk dapat memuaskan kebutuhan pelanggan, karena dari
pelayanan terbaik yang di berikan oleh perusahaan akanada kerjasama
yang berkelanjutan dari pihak pengguna jasa dengan perusahaan.
Pelayanan jasa yang di berikan oleh perusahaan adalah kunci
utama untuk kelancaran dari perusahaan jasa, oleh karena itu pelayanan
terbaik pada PT. Indotrans Armada Buana akan menentukan langkah
perusahaan untuk masa depannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
5. Jam Kerja Perusahaan
Tabel 3.1 Jam Kerja PT. Indotrans Armada Buana
HARI JAM KERJA
SENIN 08.30 s/d 17.00
SELASA 08.30 s/d 17.00
RABU 08.30 s/d 17.00
KAMIS 08.30 s/d 17.00
JUM’AT 08.30 s/d 17.00
Sumber : PT. Indotrans Armada Buana Tahun 2012
B. Laporan Magang Kerja
Program magang kerja merupakan kegiatan yang bersifat wajib bagi
mahasiswa Program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta.Sehingga mahasiswa yang belum atau tidak menempuh magang
kerja tidak bisa mengikuti ujian Tugas Akhir dan tidak dapat dinyatakan lulus.
Tujuan diadakannya magang kerja ini yaitu mahasiswa dapat
mengamati permasalahan yang ada didunia kerja serta memperoleh
pengalaman secara langsung dilapangan tentang berbagai persoalan yang
dihadapi perusahaan tempat magang serta mahasiswa dapat melakukan
adaptasi sebelum memasuki dunia kerja yang sesungguhnya. Adapun
pelaksanaan magang tersebut adalah sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
1. Lokasi magang
Magang dilakukan pada PT. Indotrans Armada Buana yang beralamat di
Jl. Madukoro Raya Ruko Semarang Indah Blok DXIV/25 Semarang, Telp
: (024) 7625696 Fax : (024) 7624696
2. Pelaksanaan kegiatan magang kerja + 2 bulan mulai tanggal 1 Februari –
31 Maret 2012
3. Kegiatan magang
Kegiatan magang selama 2 bulan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2 Laporan Magang
Hari/Tanggal Divisi Deskripsi pekerjaan
Senin, 24 Januari s/d 27
Januari 2012 Impor
Mempelajari system EDI
(Electronic Data Interchange)
dalam pembuatan PIB secara
Online
31 jan s/d 3 februari Accounting Menganailsa tagihan atas
kegiatan ekspor dan impor
6 feb s/d 10 feb Marketing
Mencari costumer baru dengan
mengirimkan email dari
perusahaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
13 feb s/d 18 feb Ekspor
Mempelajari system EDI
(Electronic Data Interchange)
dalam pembuatan PEB secara
Online
20 feb s/d 26 feb Marketing
Mencari costumer baru dengan
mengirimkan email dari
perusahaan
27 feb s/d 29 feb Lapangan Berterbangan di sekitar
pelabuhan tanjung emas
Sumber : PT Indotrans Armada Buana Th 2012
C. PEMBAHASAN
1. Peranan PT. Indotrans Armada Buana Dalam Prosedur Ekspor FCL
Peranan PT. Indotrans Armada Buana adalah perusahaan yang
bergerak dalam bidang jasa memiliki peranan dalam pelaksanaan ekspor
atau impor, yaitu penunjang pengurusan dokumen.
PT. Indotrans Armada Buana merupakan perusahaan jasa freight
forwarding yang telah diberi kuasa oleh eksportir untuk menguruskan
dokumen ekspor. PT. Indotrans Armada Buana mempunyai tanggung
jawab penting dalam proses ekspor dan harus dilaksanakan berdasarkan
prosedur ekspor yang jelas dan sesuai aturan yang telah berlaku. Dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
melakukan proses pengurusan dokumen ekspor dan transportasi ekspor
yang telah di tentukan.
PT. Indotrans Armada Buana memiliki rekan shipping line dari
berbagai tujuan atau negara, jadi untuk jadwal pemesenan kapal di
sesuaikan oleh waktu eksportir atau importir. Itupun sesuai dengan tujuan
/ destination, karena PT. Indotrans Armada Buana juga memiliki jadwal
tetap setiap untuk lingkungan asia pasifik.
Ruang lingkup aktivitas Peranan PT. Indotrans Armada Buana :
a. Membantu eksportir dalam pengecekan dokumen.
b. Membantu pembuatan PEB sesuai dokumen yang dipersyaratkan.
c. Sebagai perantara dengan pelayaran dalam hal pengurusan Delivery
Order.
d. Membuat surat pinjaman container kepada agent pengapalan (shipping
line).
Disini digambarkan dengan kasus PT. De Java Furniture yang
beralamatkan di Jl. Guasari 41 RT 01 RW 27 Solo menunjuk PT.
Indotrans Armada Buana sebagai shipper untuk melaksanakan pengiriman
ekspor sehingga barang sampai ke negara yang dituju, disini peranan PT.
Indotrans Armada Buana adalah mencarikan jadwal kapal/schedule,
mengurus segala macam dokumen yang diperlukan dalam kegiatan ekspor,
mengurus segala biaya yg diperlukan dalam proses pengiriman ekspor,
booking kapal dan container, sampai proses stuffing. Semua dilakukan PT.
Indotrans Armada Buana sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Prosedur ekspor FCL pada PT. Indotrans Armada Buana sebagai
berikut :
FCL (Full Container Load) berisi muatan dari satu shipper untuk
dikirim kepada satu consignee, shipper dan consignee bertanggung
jawab untuk mengisi dan membongkar container. Perusahaan
pelayaran/shipping linetidak bertanggung jawab atas kerusakan dan
kehilangan yang ada di dalam container.
Gambar 3.2 Prosedur Ekspor FCL
Adapun keterangan berdasarkan gambar tersebut :
1. PT. De Java Furniture selaku eksportir menghubungi freight
forwarder yaitu PT. Indotrans Armada Buana untuk mencarikan
schedule kapal.
EKSPORTI FREIGHT
Shipping line
1 dan 3
2 dan 9
EMK
7
5
4 6
8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
2. Kemudian pihak PT. Indotrans Armada Buana memberikan
schedule kepada eksportir.
3. Setelah di setujui pihak PT. De Java Furniture menerbitkan shipping
instruction kepada PT. Indotrans Armada Buana.
4. PT. Indotrans Armada Buana menghubungi shipping line untuk
booking space kapal.
5. Kemudian PT. Indotrans Armada Buana juga menghubungi depo
container untuk booking container.
6. Container kemudian berangkat ke gudang shipper untuk melakukan
stuffing barang.
7. Setelah melakukan stuffing, container dibawa ke pelabuhan guna
untuk dimuat ke atas kapal kemudian diberangkatkan ke negara
tujuan.
8. Shipping line mengeluarkan master B/L yang diberikan kepada PT.
Indotrans Armada Buana.
9. PT. Indotrans Armada Buana juga membuat house B/L yang
nantinya diberikan kepada PT. De Java Furniture sebagai tanda
bukti kepemilikan barang.
2. Dokumen – Dokumen yang perlu dalam prosedur ekspor FCL
Dalam pelaksanaan ekspor memerlukan dokumen- dokumen yang
mendapat menunjang pengurusan arus barang. Dokumen yang diperlukan
antara lain :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
a. Bill of Lading (B/L)
Surat tanda terima barang yang telah dimuat di dalam kapal
laut yang juga merupakan tanda bukti kepemilikan barang dan juga
sebagai bukti adanya kontrak atau perjanjian pengangkutan barang
melalui laut.
Pihak yang tercantum dalam B/L
1) Shipper yaitu pihak yang bertindak sebagai beneficiary.
2) Consignee yaitu pihak yang diberitahukan tentang tibanya barang.
3) Notify party yaitu pihak yang ditetapkan dalam L/C.
4) Carrier yaitu pihak pengangkutan atau perusahaan pelayaran.
Sebagai contoh didalam Bill of Lading(B/L) tercatum PT.
Indotrans Armada Buana yang belaku sebagai shipper dan VI.SA.
Australia PTY LTD Global Transport Solutions Adelaide Australia
sbagai consignee. Dengan menggunakan kapal Sinar bandung 267n,
port of lading di Tanjung Emas Semarang dan port of discharge di
Adelaide, Australia. Dikirim dengan status barang FCL, barang yang
dikirim adalah furniture rotan yang terdiri dari 58 pieces dengan berat
766,8 kg, dengan menggunakan container 1x40 HQ. Kapal berangkat
pada tanggal 25 Agustus 2011, jadi paling lambat di tanggal itu juga
container sudah d muat ke atas kapal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
b. Master B/L
Dokumen perjalanan barang melalui laut yang menyatakan
bahwa freight forwrder telah menyampaikan barang kepada
perusahaan pengangkutan internasional untuk dikirimkan ke tempat
tujuan tertentu. Atau dengan kata lain B/L yang dikeluarkan oleh
perusahaan pelayaran atau carrier.
c. House B/L
Dokumen perjalanan barang melalui laut yang dikeluarkan
oleh pihak freight forwarder sebagai dokumen perantara yang
menghubungkan freight forwarder dengan eksportir.
Perbedaan master B/L dengan House B/L adalah, master B/L
dibuat oleh shipping line/carrier yang ditujukan kepada freight
forwarder bahwa barang telah diserahkan kepada shipping line untuk
dikirimkan ke tujuan tertentu. Sedangkan house B/L adalah dokumen
perjalanan yg di buat oleh freight forwarder yg ditujukan kepada
eksportir. Hanya berbeda pada yang membuat B/L, apabila master B/L
di buat oleh shipping line dan house B/L di buat oleh freight
forwarder.
d. Shipping Instruction
Adalah perintah/ instruksi pengapalan/ pengiriman yang dibuat
oleh eksportir/ pengirim barang kepada perusahaan pengangkutan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
Perusahaan pengangkutan disini bisa perusahaan pelayaran untuk laut,
perusahaan penerbangan untuk udara maupun darat, maupun lainnya
jika memang pengiriman atau ekspor barang tidak melalui laut atau
udara atau darat sekalipun.
Pada shipping instruction PT. De Java Furniture selaku
eksportir memerintahkan PT. Indotrans Armada Buana untuk
menangani atau mengurusi segala macam hal yang diperlukan dalam
ekspor hingga barang sampai ditujuan, shipping instruction berisikan
alamat consignee, port of loading, port of destination, stuffing date,
stuffing location, description of goods, dan ukuran container yang di
minta. Kemudian PT. Indotrans Armada Buana melakukan tugasnya
sesuai prosedur yang sudah berlaku.
3. Hambatan yang di hadapi sebagai berikut :
Hambatan-Hambatan yang Dihadapi Pihak PT. Indotrans Armada
Buana Freight forwarding membantu para eksportir dalam pelaksanaan
ekspor terutama dalam pengurusan dokumen menghadapi beberapa
hambatan, antara lain :
a. Keterlambatan shipper dalam pengiriman Shipping Instruction.
Shipper sering kali mengirinkan Shipping Instruction, satu
hari sebelum stuffing. Hal ini mengakibatkan staff dokumen
kerepotan dalam membuat Shipping Instruction yang ditujukan
kepada shippingline.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Cara mengatasi hambatan tersebut adalah dengan
menghimbau para eksportir untuk mengirimkan Shipping
Instruction, maskimal tiga hari sebelum stuffing date, sehingga
bagian dokumen tidak kerepotan dalam membuat Shipping
Instruction untuk Shipping line.
b. Ketidaksiapan shipper dalam menyiapkan barang yang akan di ekspor.
Dalam kegiatan ekspor, kesiapan barang adalah hal yang
sangat penting, tetapi ketidaksiapan shipper dalam menyiapkan
barang yang akan diekspor khusunya pada saat stuffing date sering
terjadi. Hal ini menyebabkan kerterlambatan dalam bongkar muat
container yang sudah sesuai jadwal
Cara mengatasi hal tersebut freight forwarding harus
menghimbau eksportir harus menyiapkan barang yang akan diekspor
dengan tepat waktu, sehingga pada saat stuffing date barang sudah
siap untuk di stuffing.
c. Pengambilan containerdi depo konsolidasi muatan.
Eksportir dalam pengambilan container diserahkan kepada
freight forwarding. Dalam pengambilan container terkadang
terhambat oleh jumlah container yang terbatas, sehingga kedatangan
container sering mengalami keterlambatan. Maka freight forwarding
harus mencari informasi container yang masih tersisa di jasa
pengurusan container dengan menghubungi Shipping Line.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Cara mengatsi hambatan tersebut freight forwarding harus
sering mencari informasi tentang container kosong di depo
konsolidasi muatan dan mempunyai jadwal kedatangan container
kosong setelah turun dari kapal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. PT. Indotrans Armada Buana memegang tanggung jawab penuh atas
pengiriman barang dari shipper sampai di muat di atas kapal dan juga
membantu shipper untuk melengkapi dokumen-dokumen yang di butuhkan
dalam proses kegiatan ekspor FCL.
2. Dalam penanganan ekspor pada PT. Indotrans Armada Buana harus
mempersiapkan dokumen – dokumen yang penting dalam pelaksanaan
ekspor, antara lain :
a. Master B/L
b. House B/L
c. Shipping Instruction
3. PT. Indotrans Armada Buana dalam melakukan kegiatan ekspor sesuai
aturan-aturan ekspor serta memegang tanggung jawab hinnga barang
diterima di gudang importir.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
B. Saran
1. PT. Indotrans Armada Buana lebih meningkatkan kerjasama dan
menjalin hubungan baik dengan perusahaan shipping line dan para
eksportir.
2. Diharapkan PT. Indotrans Armada Buana dalam menjalankan aktifitas
pengurusan dokumen untuk lebih meningkatkan Sumber Daya
Manusia khusunya dalam hal (skill), kertampilan dan manajeman
sehingga di masa depan diharapkan lebih mampu untuk bersaing
secara profesional dan kompeten dengan menggunakan keunggulan
pada sektor-sektor jasanya.
3. Didalam proses penanganan ekspor di PT. Indotrans Armada Buana
diharapkan lebih cekatan dan sigap dalam menghadapi masalah,
sehingga tidak membuat eksportir atupun importir kecewa.