css - dermatoterapi

Upload: jessicaprica

Post on 12-Oct-2015

57 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

CSS - Dermatoterapi

TRANSCRIPT

  • 5/21/2018 CSS - Dermatoterapi

    1/33

    Disusun Oleh :

    Jessica Prisca Gestiani

    Sheila Dwiyani Aisha

    SMF ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNISBA

    2014

  • 5/21/2018 CSS - Dermatoterapi

    2/33

    Topikal Sistemik Intralesi

    RadioterapiSinar

    ultravioletPengobatan

    laserKrioterapi

    Bedahlistrik

    Bedahskalpel

  • 5/21/2018 CSS - Dermatoterapi

    3/33

    Manfaat pengobatan topikal ialah

    1. Mempengaruhi secara fisik dan kimiawi :

    Mengeringkan

    Membasahi

    Melembutkan

    Lubrikasi

    2. Menghilangkan gejala seperti panas, gatal.

    PENGOBATAN TOPIKAL

    Mendinginkan

    Memanaskan

    Proteksi sehinggaberhomeostasis

  • 5/21/2018 CSS - Dermatoterapi

    4/33

    OBAT TOPIKAL

    Bahan AktifBahan Dasar(Vehikulum)

  • 5/21/2018 CSS - Dermatoterapi

    5/33

    PRINSIP OBAT TOPIKAL

    Bahan Dasar (Vehikulum)

    BahanDasar(Vehik

    ulum)

    sec

    arasederhana

    Cairan

    Bedak

    Salep

    Bahan

    Dasar(Vehikulum)

    Campuran

    Bedak kocok (lotion)campuran cairan & bedak

    Krimcampuran cairandan salep

    Pastacampuran salepdan bedak

    Linimencampurancairan, bedak, salep

  • 5/21/2018 CSS - Dermatoterapi

    6/33

    Bagan Vehikulum

    Bedak kocok BedakCairan

    Salap

    PastaKrim

    Linimen

  • 5/21/2018 CSS - Dermatoterapi

    7/33

  • 5/21/2018 CSS - Dermatoterapi

    8/33

    Terdiri atas : solusio (larutan dalam air) dan tingtura (larutan dalam

    alkohol)

    Prinsip :

    - Membersihkan kulit yang sakit dari debris (pus,krusta)

    - Melunakan dan memecahkan vesikel, bula, dan pustula

    - Mengeringkan hal hal yang basah

    - Menghilangkan gejala gatal, rasa terbakar, parestesi

    BAHAN DASAR

    1. CAIRAN

  • 5/21/2018 CSS - Dermatoterapi

    9/33

    Solusio

    Kompresterbuka

    Rendam (bath)Kompres

    Komprestertutup

    Mandi (full bath)

  • 5/21/2018 CSS - Dermatoterapi

    10/33

    Bahan dasar talkum venetum

    Efek bedak ialah :

    Mendinginkan, anti inflamasi ringan, antipruritus

    lemah, mengurangi pergeseran kulit yg melipat, proteksimekanis

    Indikasi

    Dermatosis yang kering dan superficial

    Mempertahankan vesikel/bula

    Kontra indikasi

    Dermatitis yang basah

    2. BEDAK

  • 5/21/2018 CSS - Dermatoterapi

    11/33

    Bahan berlemak, konsistensi sperti mentega

    Bahan dasar vaseline, lanolin atau minyak

    Indikasi pemberian salep:dermatosis kering dan kronik

    dermatosis dalam dan kronik

    dermatosis yang bersisik dan berkusta

    Kontraindikasi

    dermatitis madidans

    jika kelainan kulit berada di bagian yang berambut

    3. SALEP

  • 5/21/2018 CSS - Dermatoterapi

    12/33

  • 5/21/2018 CSS - Dermatoterapi

    13/33

    Bahan : Campuran air dan bedak bisa+gliserin jumlah zat padat 40%juulmah gliserin 10-15%

    Indikasi bedak kocok:

    dermatosis yang kering superficial dan luas

    pada keadaan subakut

    Kontraindikasi :

    Dermatitis madidans

    Daerah badan yang berambut

    4 BEDAK KOCOK

  • 5/21/2018 CSS - Dermatoterapi

    14/33

    Bahan dasar : campuran air, minyak dan emulgator

    Krim W/O krim O/W bisa ditambahakan emulgator, bahan pengawet,parfum.

    Indikasi:

    indikasi kosmetik

    dermatosis subakut luas

    Boleh digunakan di daerah berambut

    Kontraindikasi:

    dermatitis madidans

    5. KRIM

  • 5/21/2018 CSS - Dermatoterapi

    15/33

    Bahan dasar bedak dan

    vaseline

    Sifat nya protektif dan

    mengeringkan Indikasi : dermatosis basah

    Kontraindikasi : dermatosis

    eksudatif, daerah berambut.

    6. PASTA 7. LINIMEN

    Pasta pendingin campuran

    cairan, bedak dan salep

    Indikasi : Dermatosis yang

    subakut

    Kontraindikasi : Dermatosis

    madidans

  • 5/21/2018 CSS - Dermatoterapi

    16/33

  • 5/21/2018 CSS - Dermatoterapi

    17/33

    OBAT TOPIKAL

    Bahan AktifBahan Dasar(Vehikulum)

  • 5/21/2018 CSS - Dermatoterapi

    18/33

    Alumunium asetat

    Asam asetat Asam benzoat

    Asam borat

    Asam salisilat

    Asam undesilenat

    Asam vitamin A

    Benzokain

    Benzil benzoat

    Camphora

    Kortikosteroid topikal Podofilin

    Selenium disulfid

    Sulfur

    Ter

    Tiosulfas natrikus

    Urea

    Zat antiseptik

    PRINSIP OBAT TOPIKAL

    Bahan aktif

  • 5/21/2018 CSS - Dermatoterapi

    19/33

    1. Alumunium asetat

    Contoh : larutan burowi yang mengandung alumuniumsalisilat 5% . Fungsi : astringen dan antiseptic ringan.

    2. Asam asetat

    Fungsi : antiseptic.

    3. Asam benzoateFungsi : fungisidal (Asam salisilat 6%, Asam benzoate 12%).

    BAHAN AKTIF

  • 5/21/2018 CSS - Dermatoterapi

    20/33

    4. Asam boratKonsentrasi 3%, tidak dianjurkan sebagai bedak, kompres,atau antiseptic

    5. Asam salisilatFungsi : Keratolitik (3-20%) , keratoplasti (1-2%), Kelainan

    dalam (40%), Antiseptik (1%)

    6. Asam undesilenat

    Fungsi : Antimikotik (5%)

  • 5/21/2018 CSS - Dermatoterapi

    21/33

    7. Asam VILA (tretinoin, asam retinoat)

    Fungsi:

    Memperbaiki keratinisasi jika terjadi gangguan

    Meningkatkan sintesis DNA dalam epitel germinatif

    Meningkatkan mitosis

    Menebalkan s. granulosum

    Menormalkan parakeratosis

    Indikasi nya sbb :

    Penyakit dengan sumbatan folikular

    Hyperkeratosis

    Proses penuaan akibat sinar UV

  • 5/21/2018 CSS - Dermatoterapi

    22/33

    8. Benzokain

    Fungsi: anastesia (1,5-5%)

    9. Benzyl benzoate

    Fungsi : emulsi (20-25%), skabisid dan pedikulosid

    10. Campora

    Fungsi : antipruritus (1-2%)

  • 5/21/2018 CSS - Dermatoterapi

    23/33

    11. Kortikosteroid topical

    Klasifikasi Nama Dagang Nama Generik

    Golongan I (super Poten)Diprolene ointPsorcon oint

    Betamethasone dipropionate 0,05%

    Diflorasone diacetate 0,05%

    Golongan II (Potensi Tinggi)Cyclocort ointElocon oint

    Amcinonide 0,1%Momethasone furoate 0,01%

    Golongan III (Potensi Tinggi) Aristocort A OintCutivate Oint

    Triamicinolone Acetonide 0.1%Fluticasone propionate 0,005%

    Golongan IV (Potensi Medium)Cordran OintWestcort oint

    Flurandrenolide 0,05%Hydrocortisone Valerate 0.2%

    Golongan V (Potensi Medium) Locoid Oint Hydrocortisone Butyrate 0.1%

    Golongan VI (Potensi Medium) Aclovate oint Aclometasone 0.05%

    Golongan VII(Potensi Lemah)Obat topical dengan hidrokortison, deksametasone,glumetalon, prednisolone, metilprednisolon

  • 5/21/2018 CSS - Dermatoterapi

    24/33

    Responsif Kurang responsif

    Lupus Eritematous discoid

    Psoriasis pada telapak tangan dankaki

    Nekrobiosis lipoidika diabetikorum

    Vitiligo

    Granuloma anulare

    Sarkoiditis

    Liken planus

    Pemfigoid

    Eksantema fikstum

    Psoriasis

    Dermatitis atopic

    Dermatitis kontakDermatitis seboroik

    Neurodermatitis sirkumskripta

    Dermatitis numularis

    Dermatitis statis

    Dermatitis venerate

    Dermatitis interginosa

    Dermatitis solaris

    IndikasiBersifat paliatif dan supresif, bukan kausatif

  • 5/21/2018 CSS - Dermatoterapi

    25/33

    Keloid

    Jaringan parut hipertofik

    Alopesia areata

    Akne berkista

    Prurigo nodularis

    Morfea

    Dermatitis dengan likenifikasi

    Liken amyloidosis

    Sebagian vitiligo

    Responsif terhadap Kortikosteroid Intralesi

  • 5/21/2018 CSS - Dermatoterapi

    26/33

    PEMILIHAN APLIKASI

    Cara aplikasi :

    Mengoleskan 2-3x/hari

    Lihat gejala tafilaksis

    Lama pemakaian :

    Steroid lemah 2-4 minggu

    Steroid kuat < 2 minggu

    Luas/jenis lesi

    Jenis penyakit kulit

    Vehikulum

    Lokalisasi lesi

    Usia penderita

  • 5/21/2018 CSS - Dermatoterapi

    27/33

    EFEK SAMPING PENCEGAHAN

    K.T lemah (bayi, kelainan akut

    K.T sedang (subakut)

    K.T kuat (kelainan kronis yang tebal)

    Perbaikankurangi dosis /waktupemakaian.

    Daerah lipatank.T lemah/sedang

    Tidak boleh digunakan pada infeksijamur, mikobakterium, dan virus.

    Terapi intralesi dibatasi 1mg dan dosis

    maksimum 10mg.

    Penggunaan K.T jangka waktu lama

    Penggunaan K.T kuat atau sangat kuat

    Atrofi

    Striae atrofise

    Telengiektasis

    Purpura

    Dermatitis akneiformis

    Hipertrikosis

    Hipopigmentasi

    Dermatitis perioralMenghambat penyembuhan ulkus

    Mudah terjadi infeksi sekunder yg meluas

    Gambaran klinis peny. infeksi menjadi

    kabur

  • 5/21/2018 CSS - Dermatoterapi

    28/33

    12. Menthol

    Bersifat antipruritik, contohnya adalah camphora. Untuk

    pemakaian campora biasanya digunakan konsentrasi - 2 %.

    13. Podofilin

    Digunakan sebagai tingtur untuk kondiloma akuminatum.

    Biasanya digunakan dengan konsentrasi 25%.

    14. Selenium Disulfid

    Digunakan sebagai sampo dengan konsentrasi 1% pada

    dermatitis seboroik pada kepala dan tinea vesikolor

    15. Sulfur

    Bersifat antiseboroik, anti akne, anti skabies, anti bakteri gram

    positive dan anti jamur. Biasanya digunakan dalam konsentrasi

    4-20%. dalam pasta, krim, salep, dan bedak kocok.

  • 5/21/2018 CSS - Dermatoterapi

    29/33

    Merupakan hasil destilasi kering, berasal dari:

    1. Batu bara ( ex: liantral dan likuor karbonis detergens)

    2. Kayu (ex: oleum kadini )

    3. Fosil (ex: iktiol)

    Yang sering digunakan ialah likuor karbonis detergens sebab memiliki efekantipruritus, antiradang, antiekzem, antiakantosis keratoplastik, digunakanpada psoriasis dermatitis kronik

    Efek samping pemakaian ter yang berasal dari batu bara dapat terjadi

    folikulitis dan ter akne dan karsinogen tetapi pada pemakaian yang lama.

    16. Ter

  • 5/21/2018 CSS - Dermatoterapi

    30/33

    17. Urea

    Digunakan untuk iktiosis atau xerosis kutis. Pada konsentrasi

    10% dalam krim memiliki efek sebagai emolien.\

    18. Zat Antiseptik

    Bersifat bakteriostatik atau antiseptik, terdapat beberapa

    golongan diantaranya:

    1. Golongan alkohol

    2. Golongan fenol

    -Fenol

    -Timol

    -Resorsinol

    -Heksaklorofen

  • 5/21/2018 CSS - Dermatoterapi

    31/33

    3. Golongan halogen

    4. Zat pengoksidasi (biasa digunakan sebagai disinfektan padadermatitis)

    - Permanganas kalikus

    - Benzoil peroksid

    5. Senyawa logam berat

    - Merkuri

    - Perak

    a. Larutan perak nitrat (biasa digunakan pada ulkus mengandungpus)

    b. Sulfadiazid perak (biasanya digunakan pada luka bakar).- Zat warn

    Memiliki efek astringen dan antiseptik selain itu mempunyai efekantimikroba terhadap candida albicans.

  • 5/21/2018 CSS - Dermatoterapi

    32/33

    19. Obat Imunomodulator topikal

    Salah satu contohnya adalah Takrolimus (TKL) yaitu suatumacrolaktam yang pertama-tama diisolasi dari

    streptomyces.

    Indikasi : terutama untuk dermatitis atopik.

  • 5/21/2018 CSS - Dermatoterapi

    33/33