digilib.uns.ac.id hubungan · pdf filedukungan suami terhadap kehamilan dalam mencegah...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
HUBUNGAN DUKUNGAN
DENGAN KEJADIAN
Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan
PROGRAM STUDI D IV
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
DUKUNGAN SUAMI TERHADAP KEHAMILAN
JADIAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM
KARYA TULIS ILMIAH
Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan
Oleh :
Della Arginia Octaviadon
R 0107019
PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2011
TERHADAP KEHAMILAN
KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI
DENGAN KEJADIAN
Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan
PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
i
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP KEHAMILAN
JADIAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM
KARYA TULIS ILMIAH
Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan
Oleh :
Della Arginia Octaviadon
R 0107019
PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2011
TERHADAP KEHAMILAN
PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
ABSTRAK
Della Arginia Octaviadon. R0107019. Hubungan Dukungan Suami terhadap Kehamilan dengan Kejadian Hyperemesis Gravidarum. Program Studi DIV Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Kehamilan merupakan suatu proses alamiah dari kehidupan seorang wanita. Dukungan suami penting untuk kehamilan ibu dalam menghadapi segala keluhan kehamilannya. Mual dan muntah adalah gejala yang wajar akan tetapi mual dan muntah yang berat yang berlangsung sampai 4 bulan disebut hyperemesis gravidarum. Angka insidensi kejadian tersebut 3-20 per 1000 kehamilan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara dukungan suami terhadap kehamilan dengan kejadian hyperemesis gravidarum . Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Pada penelitian ini populasi targetnya adalah ibu hamil dengan usia kehamilan 0-16 minggu yang periksa di RSUD Dr.Soeroto Ngawi. Jumlah sampel sebanyak 44 responden diambil dengan teknik simple random sampling. Teknik analisa data yang digunakan yaitu Chi Square (α = 0,05). Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar ibu hamil mendapat dukungan dari suami dan tidak menderita hyperemesis gravidarum . Dari hasil uji statistik menghasilkan nilai x2= 10,910 dan nilai p = 0,001. Kesimpulan penelitian ini yaitu ada hubungan yang signifikan antara dukungan suami terhadap kehamilan dengan kejadian hyperemesis gravidarum. Kata Kunci : Dukungan suami, Hyperemesis Gravidarum
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT dengan segala rahmat, taufik dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelasaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul
“Hubungan Dukungan Suami terhadap kehamilan dengan Kejadian Hyperemesis
Gravidarum”.
Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk
mendapatkan gelar Sarjana Saint Terapan Program Studi Diploma IV Kebidanan
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
membantu dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, antara lain kepada:
1. Prof. Dr. dr. Zainal AA SpPD-KR-FINASIM selaku Dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta
2. H. Tri Budi Wiryanto, dr. Sp.OG (K) selaku Ketua Program Studi D-IV
Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta
3. Mochammad Arief Tq, dr, MS, PHK selaku Ketua Tim KTI Studi D-IV
Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta
4. Ika Sumiyarsi, SSiT, M.Kes selaku Pembimbing Utama
5. M.Nur Dewi K, Amd, SST, M.Kes selaku Pembimbing Pendamping
6. Endang Listyaningsih, dr, M.Kes selaku Penguji
7. Agus Eka N.Y, SST, M.Kes selaku Penguji
8. Seluruh staf D-IV Kebidanan FK UNS yang telah membantu dalam
penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
9. drg. H. Hendro Wahyudiono selaku Direktur RSUD Dr.Soeroto Ngawi
10. Ibu-ibu hamil yang telah bersedia menjadi subyek pada Karya Tulis
Ilmiah ini
11. Teman-teman D-IV Kebidanan FK UNS yang selalu memberikan
dukungan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini
12. Keluarga yang selalu memberi dukungan dalam penyusunan Karya Tulis
Ilmiah ini
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini menjadi
lebih baik. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi semua pihak. Amin
Surakarta, Juli 2011 Della Arginia Octaviadon
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN VALIDASI ................................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ .iii
ABSTRAK ...................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR .................................................................................... v
DAFTAR ISI ................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 2
C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 3
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka .......................................................................... 5
B. Kerangka Konsep ......................................................................... 12
C. Hipotesis ....................................................................................... 12
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian .......................................................................... 13
B. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 13
C. Populasi Penelitian ....................................................................... 13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
D. Sampel ......................................................................................... 14
E. Definisi Operasional ..................................................................... 15
F. Cara Kerja ..................................................................................... 16
G. Rencana Pengolahan dan Analisis Data ....................................... 21
BAB IV HASIL PENELITIAN
A.Gambaran Lokasi Penelitian ......................................................... 23
B. Analisis Univariat ......................................................................... 24
C. Analisis Bivariat ........................................................................... 28
BAB V PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden .............................................................. 30
B. Dukungan Suami terhadap Kehamilan ......................................... 32
C. Kejadian Hyperemesis Gravidarum ............................................. 32
D. Dukungan Suami terhadap Kehamilan dengan Kejadian Hyperemesis
Gravidarum .................................................................................. 33
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan ................................................................................... 36
B. Saran ............................................................................................. 36
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Definisi Operasional ..................................................................... 15
Tabel 3.2. Kisi-kisi Kuesioner Dukungan Suami pada Ibu Hamil ................... 17
Tabel 3.3.Kisi-kisi Kuesioner Kejaadian Hyperemesis Gravidarum .............. 19
Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ................................ 24
Tabel 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ........................ 25
Tabel 4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan .......................... 25
Tabel 4.4 Dukungan Suami terhadap kehamilan dengan kejadian Hyperemesis
Gravidarum ..................................................................................... 28
Tabel 4.5 Chi Square Test ............................................................................... 29
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Kerangka Konsep ....................................................................... 12
Gambar 4.1 Diagram Prosentase Skor pada Indikator Dukungan Suami
terhadap Kehamilan ………………………………………......... 26
Gambar 4.2 Prosentase Dukungan Suami terhadap Kehamilan ..................... 27
Gambar 4.3 Prosentase Kejadian Hyperemesis Gravidarum .......................... 27
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penelitian
Lampiran 2. Lembar Permohonan menjadi Responden
Lampiran 3. Lembar Persetujuan Menjadi Responden (Informed Consent)
Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 5. Surat Permohonan Ijin Penelitian dan Pengambilan Data
Lampiran 6. Surat Persetujuan Pelaksanaan Penelitian dan Pengambilan Data
Lampiran 7. Lembar Kuesioner Penelitian
Lampiran 8. Rekapitulasi Data Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 9. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 10. Data Hasil Penelitian
Lampiran 11. Hasil Uji Chi Square Hubungan Dukungan Suami terhadap
Kehamilan dengan Kejadian Hyperemesis Gravidarum
Lampiran 12. Lembar Tabel Nilai Chi Square
Lampiran 13. Lembar Tabel Nilai-nilai r Product Moment
Lampiran 14. Lembar Konsultasi Pembimbing I
Lampiran 15. Lembar Konsultasi Pembimbing II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kehamilan merupakan suatu proses dari kehidupan seorang wanita.
Proses ini akan menyebabkan terjadinya perubahan fisik, mental dan
sosial yang dipengaruhi beberapa faktor diantaranya faktor fisik,
psikologis, lingkungan, sosial, budaya, serta ekonomi. Psikologis ibu
hamil cenderung lebih labil daripada wanita yang tidak hamil sehingga
memerlukan banyak dukungan dari keluarga terutama suami.
Dukungan suami penting untuk kehamilan ibu. Terkadang ibu
dihadapkan pada situasi ketakutan dan kesendirian, sehingga suami
diharapkan selalu memotivasi, membantu dan mendampingi ibu hamil
dalam menghadapi keluhan kehamilannya agar ibu tidak merasa sendirian
karena kecemasan ibu yang berlanjut akan menyebabkan nafsu makan ibu
menurun, kelemahan fisik dan mual muntah berlebihan (Asrinah, 2010 ;
Sulistyawati, 2009).
Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang
wajar dan sering didapatkan pada kehamilan trimester I. Mual biasanya
terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari.
Mual dan muntah terjadi pada 60-80% primigravida dan 40-60% multi
gravida. Satu diantara seribu kehamilan, gejala-gejala ini menjadi lebih
berat. Gejala mual dan muntah yang berat dapat berlangsung sampai 4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
bulan. Pekerjaan sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan umum
menjadi buruk. Keadaan inilah yang disebut hyperemesis gravidarum
(Wiknjosastro, 2006).
Hyperemesis gravidarum yang tidak mendapatkan penanganan yang
baik dapat menyebabkan kematian pada ibu hamil. Angka insidensi
kejadian tersebut 3-20 per 1000 kehamilan (Kurniawati, 2009). Menurut
data statistik yang dikeluarkan WHO sebagai badan PBB yang
menangani masalah bidang kesehatan, tercatat angka kematian ibu dalam
kehamilan dan persalinan di dunia mencapai 515.000 jiwa setiap tahun.
Berdasarkan studi pendahuluan di RSUD Dr.Soeroto Ngawi selama
bulan Januari-Desember 2010 terdapat 660 ibu hamil yang memeriksakan
kehamilannya, dari data tersebut didapatkan 72 ibu hamil mengalami
hyperemesis gravidarum. Sedangkan pada bulan Januari 2011 terdapat 75
ibu hamil yang memeriksakan kehamilan, dari data tersebut 50 ibu hamil
dengan umur kehamilan 0-16 minggu. Penulis juga melakukan
wawancara kepada 8 ibu hamil yang mengalami hyperemesis
gravidarum, 5 diantaranya tidak ditemani suami saat memeriksakan
kehamilan karena suami sibuk bekerja. Berdasarkan latar belakang diatas
penulis tertarik untuk memilih judul “ Hubungan Dukungan Suami
terhadap Kehamilan dengan Kejadian Hyperemesis Gravidarum ”.
B. Rumusan Masalah
“Adakah hubungan antara dukungan suami terhadap kehamilan dengan
kejadian hyperemesis gravidarum?”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan antara dukungan suami terhadap
kehamilan dengan kejadian hyperemesis gravidarum .
2. Tujuan Khusus
a) Mengetahui dukungan suami terhadap kehamilan.
b) Mengetahui kejadian hyperemesis gravidarum .
c) Menganalisa hubungan antara dukungan suami terhadap kehamilan
dengan kejadian hyperemesis gravidarum .
D. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai acuan awal untuk
penelitian tentang hubungan antara dukungan suami terhadap
kehamilan dengan kejadian hyperemesis gravidarum.
2. Aplikatif
a) Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk sarana
menerapkan ilmu yang berkaitan dengan hubungan antara
dukungan suami terhadap kehamilan dengan kejadian hyperemesis
gravidarum.
b) Bagi Suami
Memberikan masukan bagi suami tentang pentingnya
dukungan suami terhadap kehamilan dalam mencegah terjadinya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
hyperemesis gravidarum dan mewujudkan kehamilan yang sehat .
c) Bagi Masyarakat
Khususnya pada pasangan suami istri sebagai masukan yang
bermanfaat untuk peningkatan respon positif dalam menghadapi
kehamilan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Dukungan Suami terhadap Kehamilan
Dukungan secara harfiah yaitu gendongan, sokongan, bantunan.
Suami adalah pria yang menjadi pasangan hidup seorang istri atau
perempuan (Poerwadarminta, 2005). Dukungan suami merupakan
salah satu sumber dukungan sosial yang berasal dari lingkungan
keluarga. Peran keluarga khususnya suami sangat diperlukan bagi ibu
hamil. Keterlibatan dan dukungan yang diberikan suami pada
kehamilan akan mempererat hubungan antara anak ayah dan suami
istri. Dukungan yang diperoleh ibu hamil akan membuatnya tenang
dan nyaman dalam kehamilannya untuk mewujudkan kehamilan yang
sehat (Asrinah, 2010).
Irianti (2010) menyebutkan bentuk dukungan sosial dapat dibagi
menjadi lima jenis berbeda sesuai dengan kebutuhannya, yaitu :
a) Dukungan harga diri diperlukan untuk membantu pemecahan
masalah individu, seperti keraguan terhadap kemampuan diri.
Dukungan dapat berupa perhatian, dorongan, sapaan atau kasih
sayang.
b) Dukungan informasi adalah pemberian dukungan dengan memberi
informasi untuk menyelesaikan masalah. Dukungan dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
berupa informasi, saran, nasihat pemecahan masalah dan umpan
balik.
c) Dukungan instrumental adalah bantuan nyata dalam bentuk materi
atau benda yang dibutuhkan guna meringkankan beban individu.
d) Dukungan kedekatan sosial yang diwujudkan dengan terbinanya
hubungan antar individu dalam lingkungan tempat ia berada untuk
menghindari individu dari kesepian dan kesendirian.
e) Dukungan motivasi yang bertujuan agar individu termotivasi untuk
segera mencari penyelesaian masalah.
2. Hyperemesis Gravidarum
a) Pengertian
Hyperemesis gravidarum merupakan mual muntah persisten
pada ibu hamil sehingga mengakibatkan penurunan berat badan
>5% dari berat badan sebelum hamil dan ketonuria (karena
gangguan metabolisme) (Kurniawati, 2009).
Hyperemesis gravidarum merupakan mual muntah yang
berlebihan pada wanita hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-
hari karena keadaan umumnya menjadi buruk karena terjadi
dehidrasi (Manuaba, 2009).
Hyperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan
yang terjadi pada wanita hamil sehingga menyebabkan
ketidakseimbangan kadar elektrolit, dehidrasi, ketosis, dan
kekurangan nutrisi (Runiari, 2010).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
b) Etiologi
Penyebab dari hyperemesis gravidarum belum diketahui secara
pasti, tetapi beberapa teori menyebutkan beberapa penyebab
terjadinya hyperemesis gravidarum sebagai berikut :
1) Faktor adaptasi dan hormonal
Yang termasuk dalam ruang lingkup faktor adaptasi adalah
wanita hamil dengan anemia, wanita primigravida, dan
overdistensi rahim pada hamil ganda dan hamil mola hidatidosa.
Peningkatan kadar progesteron, estrogen, HCG dapat menjadi
faktor pencetus mual dan muntah. Peningkatan hormon
progesterone menyebabkan otot polos pada sistem
gastrointestinal mengalami relaksasi, hal itu menyebabkan
penurunan motilitas lambung sehingga pengosongan lambung
melambat (Runiari, 2010).
2) Faktor psikologis
Komponen psikologis juga berperan terhadap parahnya mual
dan muntah serta perkembangan hyperemesis gravidarum.
Kehamilan yang tidak diinginkan atau tidak direncanakan,
tekanan pekerjaan dan pendapatan, dan rumah tangga yang retak
dapat menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat
mual dan muntah (Runiari, 2010).
3) Faktor alergi
Alergi sebagai salah satu respon dari jaringan ibu terhadap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
anak. Adanya histamine sebagai pemicu dari mual dan muntah
pada kehamilan. Mual dan muntah berlebihan juga terjadi pada
klien yang sangat sensitif terhadap sekresi korpus luteum
(Kurniawati, 2009 ; Runiari, 2010).
c) Patofisiologi
Patofisiologi hyperemesis gravidarum masih belum jelas, namun
peningkatan kadar progesteron, estrogen, dan human chorionic
gonadotropin (HCG) dapat menjadi faktor pencetus mual dan
muntah. Refluks esophagus, penurunan motilitas lambung, dan
penurunan sekresi asam hidroklorid juga berperan dalam terjadinya
mual dan muntah. Mual muntah ini dapat diperberat oleh faktor
psikologis, spiritual, lingkungan dan sosiokultural (Runiari, 2010).
d) Jenis
Hyperemesis Gravidarum menurut berat ringannya gejala dapat
dibagi ke dalam tiga tingkatan :
1) Tingkat I
Ciri-ciri : muntah terus menerus, ibu merasa lemah, tidak ada
nafsu makan, berat badan menurun, nyeri pada epigastrum, nadi
meningka 100x/menit dan tekanan darah sistol menurun, turgor
kulit berkurang, lidah mengering dan mata cekung, suhu tubuh
meningkat.
2) Tingkat II
Ciri-ciri : penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
kulit menurun, lidah mengering dan tampak kotor, nadi kecil
dan cepat, tekanan darah turun dan nadi meningkat, suhu naik,
mata ikteris, berat badan turun, mata cekung, hemokonsentrasi,
oliguria, dan konstipasi, napas berbau aseton (karena
mempunyai aroma khas dan dapat pula ditemukan dalam urine).
3) Tingkat III
Ciri-ciri : KU lebih parah, muntah berkurang/berhenti,
tekanan darah turun, nadi meningkat, dan suhu naik, dehidrasi
makin jelas, terjadi gangguan faal hati, kesadaran menurun dari
somnolen sampai koma, komplikasi pada susunan saraf.
e) Diagnosis
(1) Amenorea disertai mual mual hebat, pekerjaan sehari-hari
terganggu.
(2) Nadi meningkat 100x/menit , tekanan darah menurun.
(3) Fisik : ada tanda dehidrasi, kulit pucat, ikterus, berat badan
menurun, inspekulo serviks berwarna biru (livide).
(4) Pemeriksaan USG : untuk mengetahui kesehatan kehamilan dan
mengetahui kemungkinan kehamilan kembar.
(5) Laboratorium : kenaikan relatif hemoglobin dan hematokrit,
adanya proteinurine.
(6) Pada keluhan hyperemesis gravidarum yang berat perlu
dipertimbangkan faktor dan terapi psikologis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
f) Pengobatan/ Pengelolaan
1) Isolasi dan pengobatan psikologis
Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah
dan peredaran udara yang baik, hanya dokter dan perawat yang
boleh masuk ke dalam kamar klien sampai muntah berhenti dan
klien mau makan. Kadang-kadang dengan tanda isolasi dan
gejala-gejala akan berkurang/hilang tanpa pengobatan. Perlu
diyakinkan kepada klien bahwa penyakit dapat disembuhkan.
Berikan motivasi untuk menghilangkan rasa takut karena
kehamilannya , kurangi pekerjaannya, serta menghilangkan
masalah/konflik yang menjadi latarbelakang tejadinya penyakit
ini.
2) Pemberian cairan pengganti
Pada kasus hyperemesis gravidarum sering terjadi dehidrasi
maka tindakan yang dilakukan adalah rehidrasi yaitu mengganti
cairan tubuh yang hilang ke volume normal, osmolaritas yang
efektif dan komposisi cairan yang tepat untuk keseimbangan
asam basa. Diberikan cairan parenteral yaitu glukosa 5%-10%
untuk mengatasi dehidrasi.
3) Obat-obatan
Pengobatan yang diberikan tidak bersifat teratogenik. Obat
yang diberikan diantaranya adalah sedative ringan, anti alergi,
obat anti mual muntah, vitamin.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
4) Penghentian kehamilan
Pada sebagian kasus yang tidak berhasil dalam
pengobatannya, perlu dipertimbangkan untuk mengakhiri
kehamilan.
(Wiknjosastro, 2009)
3. Hubungan dukungan suami terhadap kehamilan dengan kejadian
hyperemesis gravidarum.
Salah satu faktor yang mempengaruhi perubahan psikologis pada
wanita hamil adalah keluarga yang cukup terutama suami. Hal ini
akan sangat mempengaruhi, membuat merasa tenang dan nyaman
serta membantu mengurangi rasa cemas, takut, dan bingung pada ibu
dalam menjalankan kehamilannya (Bahiyatun, 2010).
Dukungan yang dapat diberikan adalah memberi ketenangan pada
istri, mengantarkan ibu memeriksakan kehamilannya, memenuhi
keinginan ibu hamil yang mengidam, mengingatkan minum tablet
besi, membantu melakukan kegiatan rumah tangga dan memberi
pijatan ringan bila istri merasa lelah/capek. Walaupun suami
melakukan tindakan kecil, tindakan tersebut mempunyai makna yang
berarti dalam meningkatkan kesehatan psikologis kearah yang lebih
baik. Diharapkan dengan dukungan suami, istri dapat melewati
kehamilan dengan perasaan senang dan tanpa depresi. Keluarga juga
harus membantu dan mendampingi ibu dalam menghadapi keluhan
kehamilannya agar ibu tidak merasa sendirian karena kecemasan ibu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
yang berlanjut akan menyebabkan nafsu makan menurun, kelemahan
fisik, dan mual muntah berlebihan (Jhaquin, 2010).
B. Kerangka Konsep
Keterangan : : diteliti : tidak diteliti
Gambar 2.1 Kerangka Konsep
C. Hipotesis
Ada hubungan antara dukungan suami terhadap kehamilan dengan
kejadian hiperemesis gravidarum.
Dukungan suami terhadap kehamilan
Tidak ada dukungan suami : kondisi rumah tangga yang tidak harmonis
Ada dukungan suami : a. Harga diri b. Informasi c. Instrumental d. Kedekatan sosial e. Motivasi
Keluhan kehamilan : 1. kecemasan nafsu
makan berkurang
2. kelemahan fisik
Hyperemesis Gravidarum
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan
observasional analitik dengan pendekatan cross sectional untuk
mempelajari hubungan antara variabel bebas (independent) dan variabel
terikat (dependent). Pada penelitian ini dukungan suami terhadap
kehamilan sebagai variabel bebas dan kejadian hyperemesis gravidarum
sebagai variabel terikat diukur secara bersamaan (Taufiqurrohman, 2009).
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Poli KIA/KB RSUD Dr.Soeroto Ngawi pada
bulan April - Juni 2011.
C. Populasi Penelitian
1. Populasi Target
Pada penelitian ini populasi targetnya adalah ibu hamil dengan usia
kehamilan 0-16 minggu yang periksa di RSUD Dr.Soeroto Ngawi.
2. Populasi Aktual
Pada penelitian ini populasi aktualnya adalah ibu hamil dengan
usia kehamilan 0-16 minggu yang periksa di RSUD Dr.Soeroto Ngawi
pada bulan Mei 2011 sebanyak 50 orang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
D. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil dengan usia kehamilan
0-16 minggu yang periksa di RSUD Dr.Soeroto Ngawi pada bulan Mei -
Juni 2011.
1. Estimasi Besar Sampel
Dari studi pendahuluan diketahui bahwa jumlah ibu hamil dengan
umur kehamilan 0-16 minggu yang periksa di poli KIA/KB RSUD
Dr.Soeroto Ngawi pada bulan Januari 2011 adalah 50 orang.
Notoatmodjo (2006) menyatakan bahwa untuk populasi kecil atau
lebih kecil dari 10.000, maka formula estimasi besar sampel yang
digunakan adalah:
㐠 实 N1十N 纵d挠邹实 501十50 纵0,05挠邹实 501,125 实44,44 史44
Keterangan:
N= Besar populasi d = Tingkat kepercayaan 㐠 = Besar sampel yang diinginkan (0,05)
Namun, ukuran sampel yang diperoleh dari rumus ukuran sampel
apapun bukan merupakan harga mati, boleh kurang dan boleh lebih
dari perhitungan rumus, dengan mempertimbangkan etika, biaya dan
waktu (Murti, 2010). Ukuran sampel untuk penelitian adalah antara
30-500 (Sugiyono, 2008).
2. Teknik Sampling
Teknik sampling yang digunakan adalah probability sampling
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
dengan simple random sampling . Setiap ibu hamil dengan usia
kehamilan 0-16 minggu yang memeriksakan kehamilan di Poli
KIA/KB RSUD Dr.Soeroto Ngawi pada bulan Mei sampai Juni 2011
yang memenuhi kriteria inklusi mempunyai kesempatan/peluang yang
sama untuk menjadi responden. Sampel diambil secara acak kemudian
didapatkan sampel yang representatif.
3. Kriteria Restriksi
a. Kriteria Inklusi
1) Memiliki suami
2) Bersedia menjadi responden
3) Primigravida
b. Kriteria Eksklusi
1) Ibu hamil yang buta huruf
2) Ibu hamil dengan usia kehamilan >16 minggu
E. Definisi Operasional Variabel Penelitian:
Tabel 3.1 Definisi Operasional
Variabel Definisi Operasional Pengukuran
Alat Ukur Skala
Bebas :
Dukungan Suami
Segala bantuan yang diberikan suami kepada ibu untuk mewujudkan suatu kehamilan yang sehat dan psikologis yang lebih baik mencakup dukungan harga diri, informasi, instrumental, kedekatan sosial dan motivasi.
Kuesioner Mendukung: Apabila skor yang didapat>50% dari skor tertinggi Tidak mendukung :Apabila skor yang didapat ≤50% dari skor tertinggi
Nominal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Terikat : Kejadian Hyperemesis gravidarum
suatu keadaan mual muntah berlebihan yang terjadi pada ibu hamil dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan dapat menyebabkan dehidrasi dan kematian.
Kuesioner Terjadi: Apabila skor yang didapat >50% dari skor tertinggi Tidak terjadi : Apabila skor yang didapat ≤50% dari skor tertinggi
Nominal
F. Cara Kerja
1. Intervensi
Dalam penelitian ini kuesioner dukungan suami terhadap
kehamilan dan kuesioner kejadian hyperemesis gravidarum diberikan
langsung kepada responden dan diisi langsung oleh responden.
2. Instrumentasi
a. Dukungan suami
1) Alat ukur : kuesioner
2) Cara pengukuran : Dalam penelitian ini kuesioner yang
dipakai adalah kuesioner dengan skala Guttman berbentuk
closedended dichotomy question yaitu dalam pertanyaan
disediakan 2 jawaban (ya atau tidak) dan responden hanya
memilih satu diantara jawaban tersebut (Nursalam,2008).
Hasil yang diperoleh berupa nominal dikotomi (mendukung
dan tidak mendukung) dengan kriteria:
a) Apabila skor yang didapat responden <50% dari skor
tertinggi, maka dianggap tidak mendukung
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
b) Apabila skor yang didapat responden >50% dari skor
tertinggi, maka dianggap mendukung (Hidayat, 2007)
3) Kisi-kisi soal kuesioner
Kuesioner berisi 30 pertanyaan tertutup dengan jawaban ya
dan tidak. Pernyataan positif (favourable), jika jawaban “ya”
akan diberi skor 1 dan jawaban “tidak” akan diberi skor 0,
sebaliknya untuk pernyataan negatif (unfavourable), jika
jawaban “ya” akan diberi skor 0 dan jika jawaban “tidak” akan
diberi skor 1 (Azwar, 2005).
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner Dukungan Suami pada Ibu
Hamil
Indikator Dukungan
Nomor Soal Jumlah
Item Favourable (+) Unfavourable (-)
Harga diri 1,3,5,17 16,18,20 7
Informasi 2,6,24,27 15 5
Instrumental 11,19 10,14 4
Kedekatan Sosial
7,9,25,30 4,8,26 7
Motivasi 13,21,22 12,23,28,29 7
Total Soal 17 13 30
Sumber : Data Primer, 2011
b. Kejadian Hyperemesis Gravidarum
1) Alat ukur : kuesioner
2) Cara pengukuran : Pengukuran kejadian Hyperemesis Gravidarum
dapat dilakukan dengan lembar pertanyaan kuesioner yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
diberikan langsung pada responden dan diisi sendiri oleh
responden. Kuesioner dalam penelitian ini berbentuk closedended
dichotomy question yaitu dalam pertanyaan disediakan 2 jawaban
(ya atau tidak) dan responden hanya memilih satu diantara
jawaban tersebut (Nursalam,2008). Hasil yang diperoleh berupa
nominal dikotomi (terjadi dan tidak terjadi) dengan kriteria:
a) Apabila skor yang didapat responden <50% dari skor
tertinggi, maka dianggap tidak terjadi.
b) Apabila skor yang didapat responden >50% dari skor
tertinggi, maka dianggap terjadi (Hidayat, 2007)
3) Kisi-kisi kuesioner
Kuesioner berisi 20 pertanyaan tertutup dengan jawaban ya
dan tidak. Pernyataan positif (favourable), jika jawaban “ya” akan
diberi skor 1 dan jawaban “tidak” akan diberi skor 0, sebaliknya
untuk pernyataan negatif (unfavourable), jika jawaban “ya” akan
diberi skor 0 dan jika jawaban “tidak” akan diberi skor 1
( Notoatmodjo, 2006).
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner Kejadian Hyperemesis
Gravidarum
Indikator Hyperemesis Gravidarum
Nomor Soal Jumlah
Item Favourable
(+) Unfavourable (-)
Ciri-ciri hyperemesis gravidarum
1,2,4,6,7,10,12,14,16,17,
19,20
3,5,8,9,11,13,15,18
20
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Total Soal 12 8 20
Sumber : Data Primer ,2011 3. Uji validitas dan Uji Reliabilitas
Berdasarkan Supranto (2006), sebelum digunakan sebagai alat
pengumpulan data, penting untuk menjamin bahwa data yang
diperoleh dari responden mencerminkan informasi yang andal dan
shahih maka kuesioner akan dilakukan uji coba terlebih dulu dengan
validitas dan reliabilitas. Dalam pengujian validitas dan reliabilitas ini
akan dibantu dengan menggunakan program SPSS (Statistical Package
for Social Science) versi 17.00. Validitas dan reliabilitas dilakukan
pada tanggal 4-29 April di RSUD Dr. Soeroto Ngawi dengan jumlah
responden 30 orang. Uji coba dimaksudkan untuk mendapat instrumen
yang benar-benar valid dan reliabel ( Notoatmodjo, 2002). Adapun
langkah-langkah yang ditempuh antara lain :
a) Uji validitas
Prinsip validitas adalah pengukuran dan pengamatan yang
berarti prinsip keandalan instrumen dalam mengumpulkan data.
Instrumen harus dapat mengukur apa yang seharusnya diukur
(Nursalam, 2008). Uji validitas dilakukan dengan analisis butir soal
yaitu skor yang ada pada butir soal dipandang sebagai nilai x dan
skor total dipandang sebagai nilai y. Selanjutnya dihitung dengan
korelasi product moment. Setelah diperoleh harga rxy hasilnya
dikonsultasikan dengan harga kritik product moment. Jika harga rxy
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
> rtabel maka dapat dikatakan butir itu valid dengan a = 5%
(Notoatmodjo, 2006).
Setelah dilakukan uji validitas dengana = 5% dan rtabel = 0,36
kepada 30 responden maka didapatkan data yaitu pada kuesioner
dukungan suami terhadap kehamilan sebanyak 30 item, dari uji
tersebut didapatkan 28 item yang valid dan 2 item yang tidak valid
( 20 dan 26). Selanjutnya 28 item yang valid dipergunakan untuk
pengambilan data penelitian sedangkan 2 item yang tidak valid
tidak digunakan untuk pengambilan data penelitian. 2 item yang
tidak valid dihilangkan dari kuesioner karena item-item yang valid
sudah mewakili indikator-indikator yang telah ditentukan. Pada
kuesioner kejadian hyperemesis gravidarum terdiri dari 20 item,
setelah dilakukan uji validitas didapatkan hasil 20 item valid
sehingga semua item dipergunakan untuk pengambilan data
penelitian.
b) Uji Reliabilitas
Reliabitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan
bila fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali-
kali dalam waktu yang berlainan (Nursalam, 2008). Menurut
Hidayat (2007) perhitungan reliabilitas dapat menggunakan teknik
Spearman Brown . Alat ukur dikatakan reliabel jika 辊 > 辊 tabel,
sebaliknya alat ukur dikatakan tidak reliabel jika 辊 < 辊 tabel .
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Setelah dilakukan uji reliabilitas kepada 30 responden
didapatkan data
untuk kuesioner dukungan suami terhadap kehamilan
untuk kuesioner kejadian
kuesioner dinyatakan reliabel.
G. Pengolahan dan Analisis Data
Hidayat (2007) menyebutkan dalam melakukan analisis data, terlebih
dahulu data diolah dengan tujuan mengubah data menjadi informasi.
Dalam statistik, informasi yang diperoleh dipergunakan untuk proses
pengambilan keputusan, terutama dalam pengujian hipotesis dengan
langkah:
1. Pengolahan Data
a) Editing adalah upaya memeriksa kembali kebenaran data yang
diperoleh.
Langkah dilakukan
terkumpul.
b) Coding merupakan
(angka) terhadap
c) Entri data
aplikasi program SPSS (
d) Tabulating
dilakukan perhitungan
Setelah dilakukan uji reliabilitas kepada 30 responden
didapatkan data lebih besar dari rtabel sebesar 0,36 yaitu 0,9
kuesioner dukungan suami terhadap kehamilan dan 0,9
kuesioner kejadian hyperemesis gravidarum sehingga
kuesioner dinyatakan reliabel.
Pengolahan dan Analisis Data
Hidayat (2007) menyebutkan dalam melakukan analisis data, terlebih
dahulu data diolah dengan tujuan mengubah data menjadi informasi.
Dalam statistik, informasi yang diperoleh dipergunakan untuk proses
pengambilan keputusan, terutama dalam pengujian hipotesis dengan
Pengolahan Data
adalah upaya memeriksa kembali kebenaran data yang
Langkah dilakukan pada tahap pengumpulan atau setelah
merupakan kegiatan pemberian kode
terhadap data yang terdiri dari beberapa kategori.
adalah memasukkan data ke komputer menggunakan
aplikasi program SPSS (Statistical Package For Social Science).
Tabulating adalah pengklasifikasian data agar dengan mudah
perhitungan statistik deskriptif.
21
Setelah dilakukan uji reliabilitas kepada 30 responden
yaitu 0,949
dan 0,956
ehingga kedua
Hidayat (2007) menyebutkan dalam melakukan analisis data, terlebih
dahulu data diolah dengan tujuan mengubah data menjadi informasi.
Dalam statistik, informasi yang diperoleh dipergunakan untuk proses
pengambilan keputusan, terutama dalam pengujian hipotesis dengan
adalah upaya memeriksa kembali kebenaran data yang
atau setelah data
numerik
menggunakan
cal Package For Social Science).
engklasifikasian data agar dengan mudah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
2. Analisis Data
a) Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan dengan hasil distribusi frekuensi
dalam bentuk persentase atau proporsi dari tiap variabel penelitian.
Distribusi frekuensi meliputi dukungan suami, kejadian
hyperemesis gravidarum dan data pribadi responden.
b) Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk mencari hubungan antara
dukungan suami terhadap kehamilan dengan kejadian hyperemesis
gravidarum. Variabel bebas dan terikat dalam penelitian ini
menggunakan skala nominal maka analisa data yang digunakan
adalah Uji Chi Square. Kriteria pengujian Ho ditolak bila X2
hitung > X2 tabel (α, df). Batas kemaknaan yang dipakai adalah
taraf signifikan (α) 0,05 (Fajar, 2009). Uji Chi Square ini dilakukan
dengan menggunakan aplikasi program SPSS 17 (Dahlan, 2008).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Lokasi Penelitian
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soeroto Ngawi merupakan rumah sakit
tipe C milik pemerintah kabupaten Ngawi yang didirikan pada tahun 1920.
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soeroto Ngawi berlokasi di Jl. Dr Wahidin
No 27 Ngawi, berada di wilayah barat Propinsi Jawa Timur.
Fasilitas yang ada di RSUD dr. Soeroto Ngawi terdiri dari 4 golongan
yaitu :
1. Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Fasilitas pelayanan ada dua jenis yaitu :
a. Pelayanan rawat jalan
Pelayanan rawat jalan merupakan pelayanan yang memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang sakit dan tidak perlu
diopname, selama proses berlangsung pasien berada dalam
pengawasan tenaga medis secara berkala. Pasien melakukan
pemeriksaan di poliklinik sesuai dengan jenis penyakitnya (Poli THT,
Poli Syaraf, Poli Fisioterapi, Poli Mata, Poli KIA/KB, Poli Anak, Poli
Dalam, Poli Umum, Poli Bedah, Poli Gilut) lalu membeli obat di
apotik sesuai dengan resep yang telah diberikan dokter dan pulang.
b. Pelayanan rawat inap.
Pelayanan rawat inap memberikan pelayanan kepada masyarakat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
yang sakit dan memerlukan perawatan di rumah sakit.
2. Fasilitas Perawatan
Perawatan ada beberapa jenis yaitu pelayanan perawatan rawat darurat,
pelayanan operasi, radiologi dan laboratorium.
3. Fasilitas Pendidikan dan Pelatihan Kerja
Kegiatan dari fasilitas ini adalah penerimaan mahasiswa atau siswa
sekolah kejuruan yang akan kerja praktek lapangan di RSUD D.Soeroto
Ngawi.
4. Fasilitas Penunjang
Fasilitas penunjang terdiri dari kegiatan administrasi, kegiatan farmasi,
kegiatan gizi, dan kegiatan laundry.
B. Analisis Univariat
1. Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Karakteristik Frekuensi Persentase(%)
<20 20-35
Total
10
34
44
22,78
77,22
100
Sumber : Data Primer, 2011
Dari hasil penelitian didapatkan data bahwa responden yang
memeriksakan kehamilannya di poli KIA/KB RSUD Dr.Soeroto Ngawi
umur <20 tahun yaitu sebanyak 10 orang (22,78%) dan umur 20-35 tahun
sebanyak 34 orang (77,22%).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
2. Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Karakteristik Frekuensi Prosentase (%)
a. Tidak sekolah b. SD c. SMP d. SMA e. Diploma f. Sarjana
Total
3 5 5 15 7 9
44
6,82 11,36 11,36 34,1 15,91 20,45
100
Sumber : Data Primer, 2011
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa sebagian besar responden
mengenyam pendidikan SMA yaitu sebanyak 15 orang (34,10 %) dan
sebagian kecil responden tidak pernah sekolah yaitu sebanyak 3 orang
(6,82%).
3. Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Karakteristik Frekuensi Prosentase (%)
a. Buruh b. Petani c. Wiraswasta d. PNS e. Ibu Rumah Tangga Total
3 4 7 14 16
44
6,82 9,09 15,91 31,82 36,36
100
Sumber : Data Primer, 2011
Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa sebagian besar responden
menjadi ibu rumah tangga yaitu sebanyak 16 orang (36,36%) dan
sebagian kecil responden bekerja sebagai buruh yaitu 3 orang (6,82%).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4. Dukungan Suami terhadap Kehamilan
Dukungan suami terhadap kehamila
berdasarkan seberapa banyak responden menjawab dengan pertanyaan
pertanyaan pada kuesioner dukungan suami terhadap kehamilan. Hasil
data perhitungan pada responden berdasarkan indikator dukungan suami
terhadap kehamilan dapat dilih
Gambar 4.1 Diagram prosentase
Sumber : Data Primer, 2011
Berdasarkan diagram batang diatas d
indikator 1 ( harga diri) yaitu
yaitu 200 (90,91
indikator 4 ( kedekatan sosial ) yaitu
motivasi ) yaitu 161 (
0.00
20.00
40.00
60.00
80.00
100.00
Indktr1
81.82
Dukungan Suami terhadap Kehamilan
Dukungan suami terhadap kehamilan pada responden dinilai
berdasarkan seberapa banyak responden menjawab dengan pertanyaan
pertanyaan pada kuesioner dukungan suami terhadap kehamilan. Hasil
data perhitungan pada responden berdasarkan indikator dukungan suami
terhadap kehamilan dapat dilihat pada diagram batang berikut ini :
Gambar 4.1 Diagram prosentase skor pada indikator dukungan suami
terhadap kehamilan
Sumber : Data Primer, 2011
Berdasarkan diagram batang diatas dapat diketahui bahwa skor pada
indikator 1 ( harga diri) yaitu 252 (81,82%), indikator 2 (informasi)
200 (90,91%), indikator 3 ( instrumental ) yaitu 176 (100
indikator 4 ( kedekatan sosial ) yaitu 240 (77,92%), dan indikator 5 (
161 (52,27%).
Indktr1 Indktr2 Indktr3 Indktr4 Indktr5
81.8290.91
100
77.92
52.27
prosentase
26
n pada responden dinilai
berdasarkan seberapa banyak responden menjawab dengan pertanyaan-
pertanyaan pada kuesioner dukungan suami terhadap kehamilan. Hasil
data perhitungan pada responden berdasarkan indikator dukungan suami
at pada diagram batang berikut ini :
indikator dukungan suami
skor pada
, indikator 2 (informasi)
176 (100%),
, dan indikator 5 (
prosentase
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Gambar 4.2
Sumber : Data Primer, 2011
Mayoritas responden menyatakan bahwa suami mendukung
kehamilannya yaitu sebanyak
responden tidak mendapatkan dukungan suami yaitu sebanyak
(31,82%).
5. Kejadian Hyperemesis Gravidaru
Gambar 4.3 Prosentase
Sumber : Data Primer, 2011
Dari hasil perhitungan data dapat
mengalami hyperemesis gravidarum
prosentase dukungan suami terhadap kehamilan
63.64
Prosentase Kejadian Hyperemesis Gravidarum
Gambar 4.2 Prosentase Dukungan Suami terhadap Kehamilan
Sumber : Data Primer, 2011
Mayoritas responden menyatakan bahwa suami mendukung
kehamilannya yaitu sebanyak 30 orang (68,18%) dan sebagian
tidak mendapatkan dukungan suami yaitu sebanyak
peremesis Gravidarum
Gambar 4.3 Prosentase Kejadian Hyperemesis Gravidarum
Sumber : Data Primer, 2011
Dari hasil perhitungan data dapat diketahui bahwa responden yang
peremesis gravidarum yaitu sebanyak 16 orang (36,36%
68.18
31.82
prosentase dukungan suami terhadap kehamilan
mendukung
tidak mendukung
36.36
63.64
Prosentase Kejadian Hyperemesis Gravidarum
terjadi
tidak terjadi
27
milan
Mayoritas responden menyatakan bahwa suami mendukung
dan sebagian
tidak mendapatkan dukungan suami yaitu sebanyak 14 orang
diketahui bahwa responden yang
36,36%)
mendukung
tidak mendukung
terjadi
tidak terjadi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
sedangkan responden yang tidak mengalami hyperemesis gravidarum
yaitu sebanyak 28 (63,64%).
C. Analisis Bivariat
Analisis data yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara
dukungan suami terhadap kehamilan dengan kejadian hyperemesis
gravidarum adalah stastistik Chi Square dengan Statistical Programs For
Social Science (SPSS) for windows maka didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 4.4 Dukungan suami terhadap kehamilan dengan hyperemesis
gravidarum
Dukungan suami thd kehamilan
Kejadian hiperemesis gravidarum
Total
Terjadi Tidak terjadi
Tidak mendukung 10 5,1 %
4 8,9%
14
Mendukung 6 10,9%
24 19,1%
30
Total 16 28 44
Sumber : Data Primer,2011
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa terdapat 14 responden yang
tidak mendapat dukungan dari suami. Sebanyak 10 responden ( 71,43%)
menderita hyperemesis gravidarum dan 4 responden (28,57%) tidak menderita
hyperemesis gravidarum. Responden yang mendapat dukungan dari suami
yaitu sebanyak 30 orang, terdapat 6 responden (20%) menderita hyperemesis
gravidarum dan 24 responden (80%) tidak menderita hyperemesis
gravidarum.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
Tabel 4.5 Chi Square Test
Value Df Asymp. Sig. (2-sided)
Pearson Chi-Square 10.910a 1 .001
N of Valid Cases 44
Dari tabel 4.5 dapat dilihat x2 hitung = 10,910 > x2 tabel = 3,841 dengan
df=1 dan signifikasi p (0,001) < 0,05, maka hipotesis nihil (Ho) ditolak dan
hipotesis kerja (Ha) diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
yang signifikan antara dukungan suami terhadap kehamilan dengan kejadian
hyperemesis gravidarum.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
BAB V
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat dilakukan pembahasan dari
penelitian hubungan dukungan suami terhadap kehamilan dengan kejadian
hyperemesis gravidarum.
A. Karakteristik responden
1. Umur responden
Data mengenai karakteristik responden memperlihatkan bahwa
responden mempunyai rentang usia < 20 tahun dan 20-35 tahun. Sebagian
besar responden berusia 20-35 tahun (77,22%). Hal ini menunjukkan
bahwa sebagian besar responden sudah siap untuk mengandung dan
melahirkan karena tidak semua periode usia baik untuk mengandung dan
melahirkan. Menurut Hartanto (2003), umur antara 20-35 merupakan
periode usia yang terbaik untuk mengandung dan melahirkan.
2. Pendidikan responden
Pendidikan merupakan upaya berperilaku dengan cara persuasi,
bujukan, himbauan, ajakan, memberi informasi, memberikan kesadaran
pada sekelompok orang atau individu. Pendidikan memberikan nilai-nilai
tertentu bagi manusia dalam membuka pikiran untuk menerima hal-hal
baru dan berfikir secara alamiah (Notoadmodjo, 2003). Pada prinsipnya,
pendidikan adalah proses untuk membentuk seseorang menjadi pribadi
yang mandiri dan mampu melakukan analisis terhadap apa yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
dihadapinya. Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar responden
(34,1%) mengenyam pendidikan setingkat SMA. Pendidikan setingkat
SMA merupakan pendidikan tingkat menengah dimana tingkat pendidikan
ini diharapkan seseorang akan cukup memiliki kemampuan untuk
menerima informasi dan pengetahuan yang berhubungan dengan biologi
reproduksi manusia. Tingkat pendidikan seorang wanita yang baik juga
akan mempengaruhi bagaimana ia menyikapi proses kehamilan yang
sedang dihadapi.
3. Pekerjaan responden
Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan baik individu, kelompok
atau masyarakat yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan
keturunan. Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar responden
memiliki pekerjaan sebagai ibu rumah tangga yaitu sebanyak 16
responden (36,36%). Pekerjaan merupakan kegiatan utama yang dilakukan
untuk mencari nafkah. Lingkungan pekerjaan dapat mempengaruhi
seorang wanita dalam menghadapi kehamilannya untuk bertukar pikiran
yang salah satunya dipengaruhi oleh teman-teman di lingkungan kerja. Ibu
rumah tangga yang biasa melakukan pekerjaan sehari-hari tanpa bantuan
orang lain saat ia hamil akan memperberat mual-muntah yang dialaminya
sehingga berpotensi mengalami hyperemesis gravidarum (Wiknjosastro,
2006).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
B. Dukungan suami terhadap kehamilan
Dari hasil penelitian didapatkan data bahwa sebagian besar responden
yaitu sebanyak 30 responden (68,18%) mendapat dukungan dari suami.
Dukungan yang paling besar didapatkan responden adalah dukungan
instrumental yaitu 100% dan dukungan yang paling kecil didapatkan adalah
dukungan motivasi yaitu 52,27%%. Hal ini menunjukkan bahwa peran
keluarga khususnya suami itu sangat penting dalam kehamilan. Keterlibatan
dan dukungan yang diberikan oleh suami pada kehamilan akan mempererat
hubungan antara anak- ayah dan suami- istri. Dukungan yang diperoleh ibu
hamil akan membuatnya tenang dan nyaman dalam mewujudkan kehamilan
yang sehat.
Dukungan suami yang dibutuhkan seorang istri dalam menghadapi masa
kehamilannya tidak hanya berupa dukungan material misalnya uang, barang-
barang dan material lain tetapi istri juga membutuhkan dukungan yang berupa
perhatian, kasih sayang, pemberian informasi, saran, nasehat, kedekatan
sosial agar ibu tidak kesepian, dan adanya motivasi untuk memecahkan
masalah yang ia hadapi.
C. Kejadian Hyperemesis Gravidarum
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 44 responden
primigravida didapatkan data yaitu sebanyak 16 responden (36,36%)
menderita hyperemesis gravidarum dan sebanyak 28 responden (63,64%)
tidak menderita hyperemesis gravidarum. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
angka kejadian hyperemesis gravidarum pada primigravida cukup tinggi .
Hal ini sesuai dengan teori bahwa hyperemesis gravidarum merupakan mual
muntah yang berlebihan pada wanita hamil sampai mengganggu pekerjaan
sehari-hari hal ini disebabkan karena keadaan umumnya menjadi buruk dan
terjadi dehidrasi yang terjadi pada 60-80% primigravida (Wiknjosastro, 2006).
D. Dukungan Suami terhadap Kehamilan dengan Kejadian Hyperemesis
Gravidarum
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan data bahwa responden yang tidak
mendapat dukungan suami dan menderita hyperemesis gravidarum sebanyak
10 orang (22,73%), responden yang tidak mendapat dukungan suami tetapi
tidak menderita hyperemesis gravidarum sebanyak 4 orang (9,09%),
responden yang mendapat dukungan suami tetapi menderita hyperemesis
gravidarum sebanyak 6 orang (13,64%), dan responden yang mendapat
dukungan suami dan tidak menderita hyperemesis gravidarum sebanyak 24
orang (54,54%). Hal ini memperlihatkan bahwa sebagian besar responden
mendapat dukungan suami terhadap kehamilannya dan tidak menderita
hyperemesis gravidarum.
Dari hasil analisis bivariat mengenai hubungan dukungan suami terhadap
kehamilan dengan kejadian hyperemesis gravidarum dengan Uji Chi Square
diperoleh nilai x2 hitung = 10,910 dan nilai p = 0,001. Kriteria pengujian Ho
ditolak apabila x2 hitung > x2 tabel dan p < 0,05 sehingga dapat disimpulkan
bahwa H0 ditolak dan Ha diterima yang artinya terdapat hubungan yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
signifikan antara dukungan suami terhadap kehamilan dengan kejadian
hyperemesis gravidarum.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa dukungan suami terhadap kehamilan
mempengaruhi terjadinya kejadian hyperemesis gravidarum. Hal ini sesuai
dengan teori bahwa peran keluarga khususnya suami dalam kehamilan
sangatlah penting karena ibu hamil mengalami banyak perubahan baik fisik
maupun psikologis. Salah satu faktor yang mempengaruhi perubahan
psikologis pada wanita hamil adalah keluarga terutama suami. Dukungan
suami akan membuat merasa tenang dan nyaman serta membantu mengurangi
rasa cemas, takut, dan bingung pada ibu dalam menjalankan kehamilannya
(Bahiyatun, 2010).
Istri diharapkan dapat melewati kehamilan dengan perasaan senang dan
tanpa depresi. Keluarga juga harus membantu dan mendampingi ibu dalam
menghadapi keluhan kehamilannya agar ibu tidak merasa sendirian karena
kecemasan ibu yang berlanjut akan menyebabkan nafsu makan menurun,
kelemahan fisik, dan mual muntah berlebihan (Jhaquin, 2010).
Berdasarkan hasil penelitian dan teori yang ada maka dapat disimpulkan
bahwa dukungan suami kehamilan mempengaruhi terjadinya hyperemesis
gravidarum pada ibu hamil khususnya primigravida. Suami dapat
memberikan dukungan misalnya mengantarkan ibu memeriksakan
kehamilannya, memenuhi keinginan ibu hamil yang mengidam, mengingatkan
minum tablet besi, membantu melakukan kegiatan rumah tangga dan memberi
pijatan ringan bila istri merasa lelah/capek. Walaupun suami melakukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
tindakan kecil, tindakan tersebut mempunyai makna yang berarti dalam
meningkatkan kesehatan psikologis kearah yang lebih baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil penelitian di Poli KIA/KB RSUD Dr.Soeroto Ngawi
sebesar 68,18% responden menyatakan bahwa suami mendukung
kehamilannya dan 31,82% responden menyatakan suami tidak mendukung
kehamilannya. Jadi sebagian besar responden mendapatkan dukungan dari
suami.
2. Responden yang menyatakan menderita hiperemesis gravidarum yaitu
sebanyak 36,36% dan sebesar 63,64% responden menyatakan tidak
menderita hyperemesis gravidarum. Jadi sebagian besar responden tidak
menderita hyperemesis gravidarum.
3. Hasil analisis data menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan
antara dukungan suami terhadap kehamilan dengan kejadian hyperemesis
gravidarum dengan nilai x2 hitung = 10,910 dan nilai p = 0,001.
B. Saran
1. Peneliti selanjutnya
a. Lebih meningkatkan penelitian dengan mencari faktor lain yang dapat
mempengaruhi terjadinya hyperemesis gravidarum.
b. Mempublikasikan hasil penelitian ini pada masyarakat luas sehingga
dapat menerapkan ilmu dalam kehidupan nyata di masyarakat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
2. Suami
Diharapkan suami dapat menjadi suami yang siaga dan memberi
motivasi misalnya mengantarkan istri ke bidan atau dokter apabila terdapat
keluhan dalam kehamilan agar keluhan tersebut dapat segera terselesaikan
sehingga terwujud kehamilan yang sehat.
3. Masyarakat
Diharapkan masyarakat khususnya pasangan suami istri agar lebih
memberikan respon positif terhadap kehamilan misalnya dengan Antenatal
Care (ANC) teratur sebagai deteksi dini komplikasi kehamilan terutama
hyperemesis gravidarum.