dinas pertanian - mitrakab.go.id · diklat pim ii 2. diklat pim iii 7 3. diklat pim iv 5 jumlah 12...
TRANSCRIPT
LKIP DISTAN 2017 1
DINAS PERTANIAN
A
LKIP DISTAN 2017 2
IKHTISAR EKSEKUTIF
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan kewajiban
suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan
keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan visi dan misi organisasi dalam
mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat
pertanggungjawaban secara periodik.
Sasaran yang telah ditetapkan dalam dokumen Rencana Strategis Dinas
Pertanian Kabupaten Minahasa Tenggara merupakan arah bagi
peningkatan kinerja dan fungsi yang dijalankan serta urusan yang
menjadi kewenangannya. Penjabaran target kinerja yang ditetapkan
dalam Rencana Strategis kedalam rencana tahunan yang dituangkan
dalam rencana kerja dievaluasi melalui penyampaian Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah (LKIP) SKPD yang dilakukan setiap tahun.
Dalam pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Pertanian Kabupaten
Minahasa Tenggara, dengan mempertimbangkan ketersediaan sumber
daya berupa anggaran dan SDM maka sasaran yang ingin dicapai pada
tahun 2017 ditetapkan dengan dokumen perjanjian kinerja Dinas
Pertanian Kabupaten Minahasa Tenggara. Dokumen Perjanjian Kinerja
Tersebut digunakan sebagai dasar untuk melaporkan capaian kinerja,
dan menilai keberhasilan Dinas Pertanian Kabupaten Minahasa
Tenggara tahun 2017. Dalam dokumen Perjanjian Kinerja tahun 2017
tersebut diuraikan sasaran-sasaran dalam Rencana Strategis Dinas
Pertanian Kabupaten Minahasa Tenggara yang diprioritaskan untuk
dicapai, indikator kinerja yang digunakan untuk menilai keberhasilan
pencapaian sasaran beserta target yang harus dicapai tahun 2017,
program-program dan anggaran yang disediakan untuk mendukung
pencapaian masing-masing sasaran.
LKIP DISTAN 2017 3
Berdasarkan analisis terhadap pencapaian kinerja Dinas Pertanian
Kabupaten Minahasa Tenggara pada tahun 2017, beberapa capaian
yang mengindikasikan keberhasilan kinerja Dinas Pertanian Kabupaten
Minahasa Tenggara yang dilakukan pada 3 (tiga) sasaran strategis
dengan menggunakan 5 (lima) indikator sasaran yang ditetapkan dalam
perjanjian kinerja tahun 2017, tingkat pencapaian kinerja berhasil atau
rata-rata tercapai 100 %.
LKIP DISTAN 2017 4
KATA PENGANTAR
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Pertanian Kabupaten
Minahasa Tenggara disusun berdasarkan hasil pelaksanaan program
dan kegiatan Tahun Anggaran 2017 dan merupakan bahan
pertanggungjawaban atas pelaksanaan fisik lapangan dan administrasi.
Dari hasil yang diperoleh dalam pelaksanaan kegiatan, maka dapat
disimpulkan bahwa faktor perencanaan memegang peranan penting
terhadap suksesnya suatu kegiatan yang dilaksanakan. Selain itu dari
keseluruhan capaian yang ada, maka dapat dikemukakan beberapa hal
pokok yang perlu mendapat perhatian dalam rangka pencapaian
keberhasilan pelaksanaan kegiatan di lapangan antara lain ketersediaan
dana, adalah bagian yang tidak terlepas dari keberhasilan capaian
pelaksanaan kegiatan.
Arah tujuan dari pelaksanaan kegiatan dapat dicapai sesuai yang
diharapkan apabila lebih ditingkatkan sistem pengawasan dan
pengendalian.
Laporan Instansi Pemerintah (LKIP) ini masih jauh dari sempurna, oleh
sebab itu masukan baik berupa saran maupun koreksi dari semua pihak
sangat diharapkan untuk pelaksanaan kegiatan pada tahun selanjutnya
demi terwujudnya pembangunan pertanian berbasis pertanian tangguh
dan berdaya saing.
RATAHAN, JANUARI 2018
KEPALA DINAS,
Ir. ELLY S. SANGIAN, ME NIP. 196708101998031007
LKIP DISTAN 2017 5
DAFTAR ISI
IKHTISAR EKSKLUSIF
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ......................................................
1.2. Gambaran Umum Organisasi ...................................
1.3. Tugas dan Fungsi Organisasi ...................................
1.4. Isu-isu Strategis Yang Dihadapi .........................
1.5. Dasar Hukum Penyusunan LKIP .........................
1.6. Sistematika LKIP Dinas Pertanian dan Peternakan
Kabupaten Minahasa Tenggara
Tahun 2016 .........................
II. PERENCANAAN KINERJA
2.1. Rencana Strategis ............................................
2.2. Indikator Kinerja Utama (IKU) ..................................
2.3. Perjanjian Kinerja ............................................
2.4. Program ...............................................................
III. AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) ...............
3.2. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2017 ...............
3.3. Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja .....
3.4. Akuntabilitas Keuangan .........................................
3.5. Pengukuran Kinerja Keuangan ..................................
IV. PENUTUP
5
7
8
11
12
13
15
18
19
20
21
23
23
29
35
LKIP DISTAN 2017 6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang
berdayaguna, berhasilguna, bersih dan bertanggung jawab, telah
diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014, tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Pelaksanaan lebih lanjut
didasarkan atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Tekhnis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan
Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah yang selanjutnya disingkat
LKIP adalah dokumen yang bersisi gambaran, perwujudan Kinerja
Instansi Pemerintah yang selanjutnya disingkat LKIP adalah
perwujudan kewajiban suatu Instansi Pemerintah untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan/ kegagalan pelaksanaan misi
organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan
melalui alat pertanggungjawaban secara periodik. Penyusunan Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Pertanian Kabupaten Minahasa
Tenggara tahun 2017 pada dasarnya dilatarbelakangi oleh tekad dan
kesungguhan untuk melaksankan tugas yang ditetapkan dalam
ketentuan perundang-undangan yang ada maupun dokumen
perencanaan pembangunan daerah dan rencana pembangunan jangka
menengah daerah (RPJMD) serta ikut memenuhi tuntutan visi, misi
dan agenda pembangunan Bupati Kabupaten Minahasa Tenggara
sebagai acuan dalam penyelenggaraan pembangunan di Kabupaten
Minahasa tenggara.
LKIP DISTAN 2017 7
Dalam rangka penyelenggaraan good governance, diperlukan
pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,
jelas, terukur dan sah sehingga penyelenggaraan pemerintah dan
pembangunan dapat berlangsung secara berdayaguna, berhasilguna,
bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan
nepotisme.
Untuk mewujudkan hal tersebut, setiap instansi pemerintah
sebagai penyelenggara pemerintahan negara diwajibkan untuk
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya
serta kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan pada
suatu perencanaan strategis yang ditetapkan oleh masing - masing
instansi. Pertanggungjawaban yang dimaksud berupa laporan yang
disampaikan kepada atasan masing-masing, lembaga-lembaga
pengawasan, dan penilai akuntabilitas, dan akhirnya disampaikan
kepada Presiden selaku kepala pemerintahan. Laporan tersebut
menggambarkan kinerja instansi pemerintah yang bersangkutan melalui
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).
Penyusunan Laporan Kinerja Dinas Pertanian Kabupaten
Minahasa Tenggara tahun 2017, mengacu pada Rencana Strategis
Dinas Pertanian Kabupaten Minahasa Tenggara tahun 2013-2018, yang
merupakan penjabaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kabupaten Minahasa Tenggara tahun 2013-2018,
Rencana Kerja tahun 2017 Dinas Pertanian yang merupakan
penjabaran dari Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten
Minahasa Tenggara tahun 2017, yang merupakan dokumen
perencanaan pembangunan tahunan Kabupaten Minahasa Tenggara.
LKIP DISTAN 2017 8
1.2. GAMBARAN UMUM ORGANISASI
Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 7 Tahun 2008 tentang
Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pertanian Kabupaten
Minahasa Tenggara, Dinas Pertanian Kabupaten Minahasa Tenggara
melaksanakan urusan pemerintahan dibidang pertanian serta tugas
operasional dekosentrasi dan tugas pembantuan.
Susunan organisasi Dinas Pertanian dan Peternakan terdiri dari :
a. Kepala Dinas
b. Sekretaris
Sub Bagian Umum
Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi
c. Bidang Tanaman Pangan Dan Hortikultura
Seksi Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura
Seksi Pembenihan dan Perlindungan
Seksi Pengolahan dan Pemasaran
d. Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian
Seksi Lahan dan Irigasi
Seksi Pupuk Pestisida Alat dan Mesin
Seksi Pembiayaan dan Investasi
e. Bidang Perkebunan
Seksi Pembenihan dan Perlindungan Tanaman Perkebunan
Seksi Produksi Tanaman Perkebunan
Seksi Pengolahan dan Pemasaran Tanaman Perkebunan
f. Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan
Seksi Pembibitan dan Produksi
Seksi Kesehatan Hewan
Seksi Kesmavet Pengolahan dan Pemasaran
g. Bidang Penyuluhan
Seksi Kelembagaan
LKIP DISTAN 2017 9
Seksi Ketenagaan
Seksi Metode dan Informasi
h. UPT
i. BPP
1.3. TUGAS DAN FUNGSI ORGANISASI
Dinas Pertanian Kabupaten Minahasa tenggara mempunyai tugas
pokok melaksanakan urusan pemerintahan dibidang pertanian serta
tugas operasional dekosentrasi dan tugas pembantuan. Untuk
melaksanakan tugas pokok tersebut Dinas pertanian Kabupaten
Minahasa Tenggara mempunyai fungsi :
a. Pembinaan tekhnis operasional di bidang pertanian berdasarkan
kebijakan umum yang ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten
Minahasa Tenggara
b. Pembinaan operasional pengelolaan, pemenfaatan lahan dan air
c. Pembinaan pengembangan teknologi di bidang pertanian
d. Menyelenggarakan ketatausahaan dan rumah tangga dinas
e. Pembinaan dan pengawasan pelaku usaha agribisnis
Jumlah Pegawai Negeri Sipil Dinas Pertanian Kabupaten
Minahasa Tenggara sampai dengan 31 Desember 2017 berjumlah 75
orang, tenaga vaksinator 6 orang, inseminator 1 orang, analisis
laboratorium 1 orang, jasa kebersihan 2 orang, pengawas pengairan 2
orang, operator komputer 2 orang. Keadaan Pegawai Negeri Sipil
(PNS), Tenaga kontrak dapat dilihat pada table berikut:
LKIP DISTAN 2017 10
Tabel 8. Keadaan Pegawai Negeri Sipil (PNS), Tenaga Vaksinator, Tenaga Insiminator,Analisis Laboratorium, Sopir dan Petugas Kebersihan pada Dinas Pertanian sampai 31 Desember 2017
NO Kepangkatan Jumlah (Orang)
Prosentase Keterangan
1 Golongan IV 9 12
2 Golongan III 44 60
3 Golongan II 20 24
4 Golongan I 2 4
Jumlah 75 100
5 Tenaga Vaksinator 6
6 Tenaga Inseminator 1
7 Analisis Laboratorium 1
8 Petugas kebersihan 2
9 Pengawas Pengairan 2
10 Operator Komputer 2
Tabel 9. Keadaan Pegawai Negeri Sipil (PNS) (keadaan s/d 31 Desember 2017)
No Jabatan Jumlah
(Orang) Ket
1. Eselon II B 1
2. Eselon III A 1
3. Eselon III B 5
4. Eselon IV A 18
5. Eselon IV B 1
6. Non Eselon 49
Jumlah 75
LKIP DISTAN 2017 11
Tabel 10. Keadaan PNS Menurut Jenjang Pendidikan (Keadaan s/d 31 Desember 2017)
No Pendidikan Jumlah
(Orang) Ket
Master (S2)
1. Master Ekonomi 5
Sarjana (S1)/Diploma 3
2. Sarjana Pertanian (SP) 31
3. Sarjana Peternakan 5
4. Sarjana Ekonomi (SE) 2
5. Sarjana Sains Terapan (SST) 1
6. Sarjana Teknologi Pertanian (STP) 3
7. Sarjana Pendidikan (SPd) 1
8. Sarjana Teologi Kristen (STh) 1
9. Sarjana Sastra (SS) 1
10. Diploma 1
Jumlah 51
SMA / SMK
11. SMA/SMK 7
12. SPP-SPMA 15
Jumlah 22
SMP
13. SMP 2
Jumlah 2
LKIP DISTAN 2017 12
Tabel 11. Keadaan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang telah mengikuti Diklat Penjenjangan (Keadaan s/d 31 Desember 2017)
No Diklat Jumlah
(Orang) Ket
1. Diklat PIM II
2. Diklat PIM III 7
3. Diklat PIM IV 5
Jumlah 12
LKIP DISTAN 2017 13
1.4. ISU-ISU STRATEGIS YANG DIHADAPI
Analisis isu-isu strategis merupakan bagian penting dan sangat
menentukan dalam proses penyusunan rencana pembangunan daerah
untuk melengkapi tahapan-tahapan yang telah dilakukan sebelumnya.
Identifikasi isu yang tepat dan bersifat strategis meningkatkan
akseptabilitas prioritas pembangunan, dapat dioperasionalkan dan
secara moral serta etika birokrasi dapat dipertanggungjawabkan dan
menjawab persoalan nyata yang dihadapi dalam pembangunan.
Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi SKPD adalah
kondisi yang menjadi perhatian dalam perencanaan pembangunan
karena dampaknya yang signifikan bagi SKPD dimasa datang. Suatu
kondisi/kejadian yang menjadi isu strategis adalah keadaan yang
apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih besar
atau sebaliknya, dalam hal tidak dimanfaatkan, akan menghilangkan
peluang untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat dalam jangka
panjang.
Berdasarkan hasil analisis terhadap isu strategis dalam
perencanaan pembangunan daerah di Kabupaten Minahasa Tenggara
dapat diidentifikasi beberapa hal sebagai berikut :
1. Masih kurangnya pengetahuan dan ketrampilan pelaku usaha di
bidang pertanian.
2. Belum optimalnya hasil produksi pertanian berdasarkan potensi
sumber daya alam yang ada di Kabupaten Minahasa Tenggara
3. Penggunaan sarana teknologi pertanian masih rendah.
3. Resiko penyakit zoonosis (penyakit yang menular dari ternak ke
manusia) khususnya penyakit rabies.
LKIP DISTAN 2017 14
1.5. DASAR HUKUM PENYUSUNAN LKIP
Dasar hukum yang digunakan dalam penyusunan LKIP Dinas
Pertanian Minahasa Tenggara tahun 2017 adalah sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari korupsi,
kolusi dan nepotisme;
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional;
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan
Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008;
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014
tentang Sistem Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Tekhnis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja
dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
8. Peraturan Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara Nomor 09
Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2013-
2018.
LKIP DISTAN 2017 15
1.6. SISTEMATIKA LKIP DINAS PERTANIAN KABUPATEN
MINAHASA TENGGARA TAHUN 2017
Penulisan LKIP Dinas Pertanian Kabupaten Minahasa Tenggara
Tahun 2017 disusun dengan sistematika sebagai berikut :
Ringkasan Eksekutif
Berisi ringkasan pencapaian kinerja, tujuan dan sasaran Dinas
Pertanian Kabupaten Minahasa Tenggara tahun 2017.
BAB I. PENDAHULUAN
Menguraikan tentang latar belakang, gambaran umum
organisasi, tugas dan fungsi organisasi, isu strategis yang
dihadapi, dasar hukum dan sistematika penyusunan LKIP.
BAB II. PERENCANAAN KINERJA
Menguraikan tentang Rencana Strategis, Indikator Kinerja Utama
(IKU) dan Perjanjian Kinerja.
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
Menguraikan tentang capaian Indikator Kinerja Utama,
Pengukuran Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja, Akuntabilitas
Keuangan.
LKIP DISTAN 2017 16
BAB IV. PENUTUP
Mengemukakan tinjauan secara umum dengan mengemukakan
keberhasilan/ kegagalan, permasalahan/ kendala yang berkaitan
dengan kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Minahasa Tenggara,
dan tindak lanjut pemecahan masalah untuk meningkatkan
kinerja periode berikutnya.
Lampiran
Berisi lampiran hasil pengukuran kinerja Dinas Pertanian
Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2017, IKU, RKT, Perjanjian
Kinerja dan Pembiayaan dalam Pencapaian Sasaran.
LKIP DISTAN 2017 17
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
2.1. RENCANA STRATEGIS
Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Minahasa
Tenggara ditujukan untuk mewujudkan visi dan misi daerah
sebagaimana telah ditetapkan dalam rencana Pembangunan Jangka
menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun
2013-2018. Visi Dinas Pertanian Kabupaten Minahasa Tenggara
adalah :
“ Terwujudnya Pembangunan Pertanian Berkelanjutan di
Kabupaten Minahasa Tenggara Yang Berdaulat, Berdikari dan
Berkepribadian “
Adapun tabel misi, tujuan, sasaran dan indikator kinerja tergambar
dalam tabel berikut ini :
Tabel 2.1. Misi, tujuan, sasaran dan indikator kinerja Dinas Pertanian tahun 2013-2018
No Misi Tujuan Sasaran Indikator
Kinerja
1. Meningkatkan kualitas
pembangunan pertanian
berkelanjutan yang berdaulat guna mewujudkan
perekonomian yang handal
Meningkatkan
produksi/
produktivitas hasil pertanian
dan peternakan
secara berkelanjutan
1.Terpenuhinya
kebutuhan
pangan masyarakat
Produksi
tanaman pangan
utama
Produksi tanaman pangan
lainnya
Produksi tanaman
hortikultura
Produksi tanaman
perkebunan
Produksi tanaman biofarmaka
Peningkatan
produksi daging
LKIP DISTAN 2017 18
2.Meningkatnya
produksi benih padi
Jumlah produksi
benih padi
2. Mengembangkan kapasitas
organisasi pertanian yang berdikari dan berkepribadian
melalui peningkatan sumber daya manusia yang sehat,
cerdas dan unggul
Meningkatkan
pemasaran produk
pertanian
1. Meningkatnya
pemasaran produk pertanian Jumlah produk
olahan yang
dipromosikan
Jumlah pelaku usaha
3. Meningkatkan pengawasan dan pengendalian penyakit
zoonosis yang berkelanjutan
Meningkatkan taraf
kesehatan
masyarakat secara
berkelanjutan
1.Terkendalinya kasus penyakit
rabies
Jumlah kasus rabies
LKIP DISTAN 2017 18
Tabel 2.2. TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH PELAYANAN DINAS PERTANIAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA TAHUN 2014-
2018
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN KONDISI
AWAL
RENSTRA
TARGET KINERJA PADA TAHUN KONDISI
AKHIR
RENSTRA 2014 2015 2016 2017 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
1 Meningkatkan
produksi /
produktifitas hasil
pertanian dan
peternakan secara
berkelanjutan
Terpenuhinya
kebutuhan
pangan
masyarakat
Produksi tanaman pangan
utama Ton 49.120 50.975 53.058 55.702 56.983 59.813 276.531
- Produksi padi sawah
- Produksi padi ladang
- Produksi jagung
- Produksi kedelai
Ton
Ton
Ton
Ton
26.231
423
22.439
26,6
27.000
436
22.889
650
28.350
449
23.576
683
29.768
462
24.755
717
30.256
476
25.498
753
31.769
480
26.773
791
147.143
2.303
123.491
3.594
Meningkatnya produksi
tanaman pangan lainnya Ton 1.470 1.534 1.594 1.667 1.743 1.823 8.361
- Produksi kacang tanah
- Produksi ubi kayu
- Produksi ubi jalar
- Produksi kacang hijau
Ton
Ton
Ton
Ton
102
1.009
343
16,4
105
1.059
353
17,2
110
1.102
364
18,06
116
1.157
375
18,95
122
1.215
386
19,9
128
1.276
398
20,9
581
5.809
1.876
95
Produksi tanaman hortikultura Ton 1.132 1.342 1.387 1.440 1.520 1.579 7.269
- Produksi kentang
- Produksi bawang daun
- Produksi tomat
- Produksi cabe
- Produksi ketimun
- Produksi terong
- Produksi semangka
- Produksi melon
- Produksi wortel
- Produksi bawang merah
- Produksi bayam
Ton
Ton
Ton
Ton
Ton
Ton
Ton
Ton
Ton
Ton
Ton
0
94
180
93
405
70
105
0
0
8,2
30
0
96,82
360
97,65
425,25
71
105
1
0
8,5
30
0
99,72
378
102,53
438,01
71,5
110
1
1
8,5
30
0
102,71
396,9
107,65
459,91
72
110
1
1
9
31
20
107,85
416,75
113,03
482,90
72,5
115
1
1
9
31,5
20
13,24
437,59
118,69
507,05
73
115
1
2
10
31,5
40
520
1.989
540
2.313
360
555
5
5
45
154
LKIP DISTAN 2017 19
- Produksi kangkung Ton 120 120 120 121,5 121,5 122 605
Meningkatnya produksi
tanaman biofarmaka
Ton 133,43 135 135 136,30 136,25 137,30 679,85
- Produksi jahe
- Produksi kunyit
- Produksi temulawak
Ton
Ton
Ton
66,78
61,45
5,2
67
62
6
67
62
6
67,6
62,5
6,2
67,5
67,5
6,25
68
68
6,3
337
337
31
Peningkatan produksi daging Ton 740,5 847 852 866,5 875,5 885 4.326
- Produksi daging sapi
- Produksi daging kambing
- Produksi daging babi
- Produksidaging ayam buras
- Produksi daging ayam pedaging
- Produksi daging itik
- Produksi daging anjing
Ton
Ton
Ton
Ton
Ton
Ton
Ton
240
14,8
351,7
70
26
13
25
250
18
440
71
28
13
27
253
18
440
73
29
15
27
255
18,5
445
75
29
17
29
260
18,5
448
76
30
19
29
260
19
450
76
30
20
30
1.268
92
2.223
371
146
84
142
Jumlah produksi tanaman
Perkebunan Kg/Ha 2.231,4 2.345 2.365 2.375 2.390 2.410 2.410
- Produksi Kopra
- Produksi Cengkeh Kering
- Produksi Pala
- Produksi Kakao
Kg/Ha
Kg/Ha
Kg/Ha
Kg/Ha
1435,66
93,9
401,56
300,28
1450
180
405
310
1460
185
405
315
1465
185
405
320
1470
190
410
320
1475
195
415
325
1475
195
415
325
Meningkatnya
produksi benih
padi
Jumlah produksi benih padi
Ton 0 1,5 3 3 4 4 15,5
2 Meningkatkan
pemasaran produk
pertanian
Meningkatnya
pemasaran
produk
pertanian
Jumlah pelaku usaha Pelaku
usaha 4 5 7 7 9 11 11
LKIP DISTAN 2017 20
Jumlah produk olahan yang
dipromosikan Produk 4 5 5 6 6 7 7
3 Meningkatkan taraf
kesehatan
masyarakat secara
berkelanjutan
Terkendalinya
kasus penyakit
rabies
Menurunnya jumlah kasus
kematian akibat penyakit
rabies
Kasus 7 6 5 4 3 2 2
LLKKIIPP DDIISSTTAANN 22001177 21
2.2. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam penerapan
tata pemerintahan yang baik di Indonesia dengan diterbitkannya Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:
PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator
Kinerja Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di lingkungan instansi
pemerintah. Indikator Kinerja Utama merupakan ukuran keberhasilan dari
suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Upaya untuk
meningkatkan akuntabiliatas, Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara
juga melakukan reviu terhadap Indikator Kinerja Utama, baik ditingkat
Pemerintah Daerah maupun tingkat Satuan Kerja Perangkat daerah
dengan memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu
strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi.
Adapun penetapan target Indikator Kinerja Utama Dinas Pertanian
Kabupaten Minahasa Tenggara tahun 2017 dapat dilihat pada tabel berikut
ini.
Tabel 2.3. Indikator Kinerja Utama Dinas Pertanian Tahun 2017
NO SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA UTAMA
PENANGGUNG JAWAB
SUMBER DATA
1. Terpenuhinya
kebutuhan
pangan
masyarakat
Jumlah produksi
tanaman pangan
utama
Kabid, Kasie BPS,
DISTAN
Jumlah produksi
tanaman hortikultura Kabid, Kasie
BPS,
DISTAN
Jumlah produksi
tanaamn perkebunan Kabid, Kasie
BPS,
DISTAN
Peningkatan produksi daging
Kabid, Kasie BPS, DISTAN
2. Meningkatnya
produksi benih
padi
Jumlah produksi
benih padi Kabid, Kepala
Balai Benih DISTAN
LLKKIIPP DDIISSTTAANN 22001177 22
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA UTAMA
PENANGGUNG
JAWAB
SUMBER
DATA
3. Meningkatnya
pemasaran produk
pertanian
Jumlah produk
olahan yang
dipromosikan
Kabid, Kasie DISTAN
4. Terkendalinya
kasus penyakit
rabies
Jumlah rabies
Kabid, Kasie DISTAN
2.3. PERJANJIAN KINERJA
Perjanjian kinerja merupakan dokumen yang menggambarkan
target-target yang ingin dicapai berdasarkan sasaran strategis dan
indikator kinerja yang ada di Dinas Pertanian tahun 2017. Dalam perjanjian
kinerja juga terlihat program-program serta jumlah anggaran yang ada
untuk dilaksanakan pada tahun 2017. Perjanjian kinerja Dinas Pertanian
tahun 2017 tergambar dalam tabel berikut ini;
Tabel 2.4. Perjanjian Kinerja Dinas Pertanaian Tahun 2017
NO SASARAN
STRATEGIS Indikator Kinerja TARGET
1 2 3 4
1 Terpenuhinya kebutuhan
pangan masyarakat
Produksi tanaman pangan utama 56.983 Ton
Produksi tanaman hortikultura 1.743 Ton
Produksi tanaman perkebunan
Meningkatnya produksi tanaman
biofarmaka 136,25 Ton
Peningkatan produksi daging 875,5 Ton
2 Meningkatnya produksi
benih padi Jumlah produksi benih padi 4 ton
3 Meningkatnya pemasaran
produk pertanian
Jumlah produk olahan yang
dipromosikan 7 produk olahan
4 Terkendalinya kasus
penyakit rabies Jumlah kasus rabies 3 kasus
LLKKIIPP DDIISSTTAANN 22001177 23
PROGRAM ANGGARAN (Rp) KETERANGAN
1 Pelayanan Administrasi
Perkantoran 821.678.000 DAU
2 Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur 346.143.000 DAU
3 Peningkatan Disiplin
Aparatur 45.300.000 DAU
4
Peningkatan
Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan
4.855.000 DAU
5 Peningkatan Ketahanan
Pangan 4.084.280.000 DAK & DAU
6
Peningkatan Pemasaran
Hasil Produksi Pertanian /
Perkebunan
655.450.000 DAU
7
Peningkatan Penerapan
Teknologi Pertanian /
Perkebunan
149.185.000 DAU
8 Peningkatan Produksi
Pertanian/Perkebunan 5.616.688.000 DAU
9
Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit
Ternak
614.714.000 DAU
10 Peningkatan Produksi
Hasil Peternakan 403.973.000 DAU
11 Peningkatan Pemasaran
Hasil Produksi Peternakan 5.625.000 DAU
12
Pengembangan
Kelembagaan dan
Ketenagaan Penyuluhan
Pertanian
32..033.000 DAU
13 Pemberdayaan Pelaku
Utama Bidang Pertanian 7.145.000 DAU
JUMLAH 12.787.069.000
LLKKIIPP DDIISSTTAANN 22001177 24
2.4. PROGRAM
Program adalah kumpulan kegiatan yang sitematis dan terpadu
untuk mendapatkan hasil, guna mencapai sasaran tertentu. Program -
program yang dilaksanakan Dinas Pertanian tahun 2017 adalah sebagai
berikut :
• Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
• Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
• Program Peningkatan Disiplin Aparatur
• Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan
• Program Peningkatan Ketahanan Pangan
• Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/
Perkebunan
• Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/ Perkebunan
• Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
• Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak
• Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
• Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan
• Program Pengembangan Kelembagaan dan Ketenagaan Penyuluhan
Pertanian
• Program Pemberdayaan Pelaku Utama Bidang Pertanian
LLKKIIPP DDIISSTTAANN 22001177 25
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk melaporkan secara
transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan
misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan
akuntabilitas. Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Minahasa
Tenggara selaku pengemban amanah masyarakat melaksanakan
kewajiban pertanggungjawaban melalui penyajian Laporan Akuntabilitas
Kinerja yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Tekhnis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah.
Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian
target masing-masing indikator sasaran strategis yang ditetapkan dalam
dokumen Renstra tahun 2013-2018 maupun Renja tahun 2017. Sesuai
dengan ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program,
sasaran yang telah ditetapkan.
3.1. CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
Pengukuran tingkat capaian kinerja Dinas Pertanian Kabupaten
Minahasa Tenggara tahun 2017 dilakukan dengan cara membandingkan
antara target pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam
Perjanjian Kinerja Dinas Pertanian tahun 2017 dengan realisasinya.
Tingkat capaian kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Minahasa
LLKKIIPP DDIISSTTAANN 22001177 26
Tenggara tahun 2017 berdasarkan hasil pengukurannya dapat dilaporkan
dalam tabel sebagai berikut ;
Tabel 3.1. Sasaran Pertama
Sasaran 1 : Terpenuhinya kebutuhan pangan masyarakat
No Indikator
Kinerja Satuan
Target PK
tahun 2017
Realisasi
tahun 2017
Capaian
(%) Keterangan
1. Junlah Produksi
tanaman pangan utama Ton 56.983 106.371,49 186,67%
2. Jumlah Produksi
tanaman hortikultura Ton 1.520 17.095,60 1.100%
3 Jumlah Produksi
tanaman perkebunan Kg/Ha 2.390 2.2293.38 95,96%
4. Peningkatan produksi
daging Ton 875,5 18.830,26 2.150,8%
Tabel 3.1 menunjukan bahwa pada tahun 2017 sasaran strategis pertama
melebihi dari target yang dicanangkan. Pada indikator kerja yang pertama
produksi tanaman pangan utama ditargetkan sebesar 56.983 ton dengan
realisasi 106.371,49. Sama halnya dengan Indikator Kinerja yang pertama,
produksi tanaman hortikultura yang merupakan indikator kinerja yang
kedua melampaui target yang ditetapkan sebesar 1.520 ton dengan
realisasi 17.095,60 ton. Tingginya kenaikan capaian kinerja produksi
tanaman hortikultura disebabkan karena penjualan komoditas ini ditunjang
dengan adanya kenaikan harga, cuaca yang mendukung pada masa tanam
dan adanya intervensi bantuan 25 kelompok tani berupa benih dan pupuk
cair organik pada bulan desember 2016 yg tersebar di 12 kecamatan
ditambah adanya bantuan alsintan di 5 kecamatan yaitu Belang, Ratahan,
Pasan, Touluaan dan Tombatu utara Berupa Cultivator, Mulsa, POC, dan
Pompa Air. Sedangkan untuk Indikator Kinerja yang ketiga masih belum
tercapai dikarenakan iklim yang tidak tetap dan kurangnya curah hujan
menyebabkan masa panen tertunda dan hasil panen khususnya komoditi
LLKKIIPP DDIISSTTAANN 22001177 27
cengkeh kering hanya menghasilkan sekitar 202,35 Kg/Ha meskipun
mengalami dari tahun sebelumnya(2016) sebanyak 180,85 Kg/Ha tetapi
tidak terlalu berarti. Hal ini disebabkan karena ada TBM(Tanaman Belum
Menghasilkan) yang mati, dan meskipun ada penanaman kembali luas TBM
tetap turun. Utuk Indikator Kinerja terakhir tercapai sebesar 2.150,8%
melampaui yang ditargetkan yaitu18.830,26 ton.
Tabel 3.2. Sasaran Kedua
Sasaran 3 : Meningkatnya produksi benih padi
No Indikator
Kinerja Satuan
Target PK
tahun 2017
Realisasi
tahun 2017
Capaian
(%) Keterangan
1. Jumlah produksi
benih padi Ton 4 4,2 105%
Dengan meningkatnya indikator kerja yang pertama pada sasaran pertama
(produksi tanaman pangan utama), mempengaruhi secara langsung
terhadap jumlah produksi benih padi yang merupakan sasaran kinerja
yang ketiga. Target produksi benih padi pada tahun 2017 tercapai 105%
sebesar 4,2 ton. Hal ini disebabkan karena cuaca yang baik dalam masa
tanam sehingga pada tahun 2017 dapat mencapai IP sebanyak 3 kali.
Selain itu ada intervensi bantuan dan pupuk.
Tabel 3.3. Sasaran Ketiga
Sasaran 4 : Meningkatnya pemasaran produk pertanian
No Indikator
Kinerja Satuan
Target PK
tahun 2017
Realisasi
tahun 2017
Capaian
(%) Keterangan
1. Jumlah produk olahan
yang dipromosikan
Produk
olahan 6 6 100
LLKKIIPP DDIISSTTAANN 22001177 28
Indikator Jumlah produk olahan yang dipromosikan dapat terealisasi
sebanyak 6 kali sehingga capaian kinerja indikator ini mencapai 100%,
artinya bahwa masyarakat sudah mampu mengembangkan komoditas hasil
pertanian/perkebunan dengan baik sehingga mampu menghasilkan produk
untuk dijual.
Tabel 3.4. Sasaran Keempat
Sasaran 3 : Terkendalinya kasus penyakit rabies
No Indikator
Kinerja Satuan
Target PK
tahun 2017
Realisasi
tahun 2017
Capaian
(%) Keterangan
1. Jumlah kasus rabies Kasus 3 0 300%
Realisasi Indikator pada sasaran strategis yang ke lima mengalami
penurunan dari target. Namun hal ini merupakan peningkatan, disebabkan
jumlah kasus yang meninggal akibat penyakit rabies dari 1 kasus menjadi
0 kasus , sehingga capaian pada indikator kinerja ini mencapai 300%.
3.2. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2017
Pengukuran capaian kinerja dilakukan dengan cara membandingkan
target setiap indikator kinerja sasaran dengan realisasinya. Setelah
dilakukan penghitungan akan diketahui selisih atau celah kinerja
(performance gap). Selanjutnya berdasarkan selisih kinerja tersebut
dilakukan evaluasi guna mendapatkan strategi yang tepat untuk
peningkatan kinerja dimasa yang akan datang (performance
improvement).
LLKKIIPP DDIISSTTAANN 22001177 29
Tingkat capaian kinerja setiap sasaran, menggunakan skala
pengukuran 4 (empat) kategori sebagai berikut :
Tabel 3.4. Skala Pengukuran Capaian Sasaran Kinerja Tahun 2017
Skor Rentang Capaian Kategori Capaian
4 Lebih dari 100 % Sangat baik
3 75 % sampai 100 % Baik
2 55 % sampai 75 % Cukup
1 Kurang dari 55 % Kurang
3.3. PENGUKURAN, EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja, pencapaian sasaran Dinas
Pertanian Kabupaten Minahasa Tenggara tahun 2017 secara keseluruhan
dapat diinformasikan sebagai berikut :
Chart 3. Analisis pencapaian sasaran Dinas Pertanian dan Peternakan
a). Analisis Pencapaian Sasaran 1
(Terpenuhinya kebutuhan pangan masyarakat)
LLKKIIPP DDIISSTTAANN 22001177 30
Target
Realisasi0
20.000
40.000
60.000
80.000
100.000
120.000
20142015
20162017
2018
50.975 53.058 55.702 56.983
0
57.852
36.838
60.602,51
106.371,49
0
2014 2015 2016 2017 2018
Target 50.975 53.058 55.702 56.983 0
Realisasi 57.852 36.838 60.602,51 106.371,49 0
Target
Realisasi
Dari data chart analisis diatas, dapat dilihat bahwa pada tahun 2014
dan tahun 2017 indikator jumlah produksi tanaman pangan Utama
mencapai kategori sangat baik karena realisasi berada pada angka lebih
dari 100%. Sedangkan pada tahun 2015 indikator ini hanya mencapai
sasaran kinerja cukup karena realisasi hanya mencapai 69,43%, ini
disebabkan karena terjadinya kegagalan panen pada tanaman pangan
utama khususnya jagung, sesuai dengan target sebanyak 24.755 ton akan
tetapi yang terealisasi hanya 7.456 ton atau 30,11 %. Kegagalan panen
pada beberapa komoditi tanaman pangan utama ini disebabkan karena
dampak el nino pada tahun 2015. Tetapi pada tahun 2016 produksi
tanaman pangan kembali mengalami kenaikan karena cuaca yang sudah
kembali baik dan adanya intervensi bantuan.
Ket: Chart dalam Satuan Ton
%
% Persentase
113,49 69,43 108,8
Chart 3.1 Indikator Jumlah Produksi Tanaman Pangan Utama
186,67
LLKKIIPP DDIISSTTAANN 22001177 31
Target
Realisasi0
5.000
10.000
15.000
20.000
2014 2015 2016 20172018
1.342 1.387 1.440 1.5200
1.619,70 1.797 2.297
17.095,60
0
Target
Realisasi
Dari chart
analisis pencapaian sasaran meningkatnya produksi / produktivitas hasil
pertanian khususnya indikator jumlah produksi tanaman hortikultura
terlihat dari tahun 2015 sampai tahun 2017 pengukuran capaian sasaran
kinerja sangat baik karena realisasi terhadap target mencapai diatas 100
%. Indikator Kinerja produksi tanaman hortikultura yang merupakan
indikator kinerja yang kedua melampaui target yang ditetapkan sebesar
1.520 ton dengan realisasi 17.095,60 ton. Tingginya kenaikan dapaian
kinerja produksi tanaman hortikultura disebabkan karena penjualan
komoditas ini ditunjang dengan adanya kenaikan harga, cuaca yang
mendukung pada masa tanam dan adanya intervensi bantuan 25
kelompok tani berupa benih dan pupuk cair organik pada bulan desember
2016 yg tersebar di 12 kecamatan ditambah adanya bantuan alsintan di 5
Chart 3.2 Indikator Jumlah Produksi Tanaman Hortikultura
Ket: Chart dalam satuan Ton
% Persentase
120,7 129,6
159,5
%
1.100
%
LLKKIIPP DDIISSTTAANN 22001177 32
kecamatan yaitu Belang, Ratahan, Pasan, Touluaan dan Tombatu utara
Berupa Cultivator, Mulsa, POC, dan Pompa Air.
Indikator Kinerja yang ketiga masih belum tercapai dikarenakan iklim yang
tidak tetap dan kurangnya curah hujan menyebabkan masa panen
tertunda dan hasil panen khususnya komoditi cengkeh kering hanya
menghasilkan sekitar 202,35 Kg/Ha meskipun mengalami dari tahun
sebelumnya(2016) sebanyak 180,85 Kg/Ha tetapi tidak terlalu berarti. Hal
ini disebabkan karena ada TBM(Tanaman Belum Menghasilkan) yang mati,
dan meskipun ada penanaman kembali luas TBM tetap turun.
Chart 3.3 Indikator Jumlah Produksi tanaman perkebunan
LLKKIIPP DDIISSTTAANN 22001177 33
Ket : Chart dalam satuan ton
Produksi daging pada chart di atas terus mengalami peningkatan dari
tahun ke tahun. Dari rentang tahun 2014 hingga 2017 produksi daging
terus melampaui target yang ditetapkan. Sehingga capaian sasaran kinerja
di atas 100 % dan dapat dikategorikan sangat baik. Hal ini disebabkan
adanya kegiatan Inseminasi Buatan(IB) dengan memaksimalkan sapi
indukan dalam negeri untuk dapat terus meningkatkan populasi.
Chart 3.4 Indikator Peningkatan Produksi Daging
LLKKIIPP DDIISSTTAANN 22001177 34
b) . Analisis Pencapaian Sasaran 2
(Meningkatnya Produksi Benih Padi)
Target
Realisasi0
1
2
3
4
5
2014 20152016
20172018
1,5
3 3
4
0
2
3,23
4,2
0
Target
Realisasi
Terlihat pada chart diatas bahwa yang terjadi pada produktivitas
hasil pertanian untuk indikator jumlah produksi benih padi memang
mengalami penurunan sebanyak 26,7% dari tahun 2014 ke tahun 2015
dan kembali mengalami penurunan sebanyak 6,6% dari tahun 2015 ke
tahun 2016 dan pada tahun 2017 mengalami kenaikkan sebanyak 5%,
untuk itu capaian sasaran kinerja indikator berada pada kategori sangat
baik.
Chart 3.5 Indikator Jumlah Produksi Beni Padi
Ket: Chart dalam satuan Ton
% 100
106,6
133,3
% Persentase
105
LLKKIIPP DDIISSTTAANN 22001177 35
c). Analisis Pencapaian Sasaran 3
(Meningkatnya pemasaran produk pertanian )
Target
Series 30
1
2
3
4
5
6
20142015
20162017
2018
5 5
6 6
0
5 5
6 6
0
Target
Series 3
Dari chart analisis pencapaian sasaran meningkatnya pemasaran produk
pertanian, menunjukkan bahwa jumlah produk olahan yang ditargetkan
untuk dipromosikan pada tahun 2014-2017 pengukuran capaian sasaran
kinerja masuk dalam kategori baik karena mencapai 100%. Produk-
produk olahan yang dipromosikan antara lain; keripik, instan jahe dan
temulawak, dodol salak, gula semut dan kacang gula. Produk-produk
olahan tersebut dipromosikan lewat pameran - pameran yang dilaksanakan
dalam daerah maupun diluar daerah. Dengan dipromosikannya produk-
produk olahan tersebut berdampak pada semakin meningkatnya
permintaan akan produk produk olahan tersebut yang tentunya harus
Chart 3.6. Indikator Jumlah Produk Olahan yang dipromosikan
Ket: Chart dalam satuan
Ton
%
% Persentase
100 100 100
LLKKIIPP DDIISSTTAANN 22001177 36
diikuti dengan bertambahnya pelaku usaha untuk mengimbangi
bertambahnya permintaan tersebut
e). Analisis Pencapaian Sasaran 4
(Terkendalinya kasus penyakit rabies )
0 1 2 3 4 5 6
2014
2015
2016
2017
2018
6
5
4
3
0
0
3
1
0
0 Realisasi
Target
Sasaran terkendalinya kasus penyakit rabies ini mempunyai satu
komponen indikator yang sangat penting yaitu menurunnya jumlah kasus
rabies. Pengukuran capaian sasaran kinerja menunjukkan sangat baik
karena diatas 100 % meskipun pada tahun 2015 mengalami penurunan
sebanyak 433,4% tetapi kembali naik pada tahun 2016. Semakin kecilnya
realisasi dari target menunjukkan bahwa semakin terkendalinya kasus
penyakit rabies yang ada.
Adapun faktor pendukung pencapaian sasaran ini adalah
tersedianya sarana dan prasarana penunjang diantaranya kendaraan
Chart 3.6. Indikator Jumlah kasus rabies
Ket: Chart dalam satuan Ton
600
400
166,6
% Persentase
300
LLKKIIPP DDIISSTTAANN 22001177 37
operasional, pakaian kerja lapangan, obat-obatan serta vaksin. Disamping
sarana dan prasarana tersebut juga ditunjang oleh tenaga vaksinator
dengan sumber daya manusia yang baik. Namun untuk lebih menunjang
keberhasilan sasaran ini perlu ditunjang dengan peraturan berupa perda
serta penambahan anggaran untuk pengadaan vaksin dan obat-obatan.
3.4. AKUNTABILITAS KEUANGAN
Realisasi anggaran kinerja Dinas Pertanian dan Peternakan
Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun Anggaran 2017 adalah sebagai
berikut.
Untuk Belanja pada Tahun Anggsaran 2017 ini dianggarkan setelah
perubahan sebesar Rp. 19.103.950.171,60- terdiri dari:
I. Belanja Tidak Langsung Sebesar Rp. 6.316.881.171,60-
II. Belanja Langsung Sebesar Rp. 12.787.069.000,00-
Dapat direalisasikan sebesar Rp. 18.545.295.808,00- terdiri dari:
I. Belanja Tidak Langsung Sebesar Rp. 6.096.784.448,00-
II. Belanja Langsung Sebesar Rp. 12.448.511.360,00-
Sehingga terdapat sisa anggaran Rp. 558.654.363,60- terdiri dari:
I. Belanja Tidak Langsung Sebesar Rp. 220.096.723,60-
II. Belanja Langsung Sebesar Rp. 338.557.640,00-
Sisa Anggaran tersebut terdiri dari:
1. Sisa Hasil Lelang
2. Hasil Optimalisasi Kegiatan
3. Kegiatan yang tidak terserap pada Tahun Anggaran 2017
LLKKIIPP DDIISSTTAANN 22001177 38
Tabel 3.3. Anggaran dan realisasi Belanja
Tahun Anggaran 2017
Target Realisasi % Target Realisasi %
1. Belanja Pegawai 6.316.881.171 6.096.784.448 97 - -
2.
Belanja Barang dan
Jasa - - 12.589.276.000 12.254.825.760 97
3. Belanja Modal - - 197.793.000 193.685.600 98
6.316.881.171 6.096.784.448 97 12.787.069.000 12.448.511.360 65
BELANJA TIDAK LANGSUNG BELANJA LANGSUNGNo URAIAN
Jumlah
3.4.1. Belanja Tidak Langsung
Tabel 3.4. Anggaran dan Realisasi Belanja Tidak Langsung
Tahun Anggaran 2017
Target Realisasi %
1. Belanja Pegawai 6.316.881.171 6.096.784.448 97
2. Belanja Barang dan Jasa - -
3. Belanja Modal - -
6.316.881.171 6.096.784.448 97
No URAIANBELANJA TIDAK LANGSUNG
Jumlah
3.5.1. Belanja Langsung
Pada Tahun 2017 kebijakan disektor Dinas Pertanian diaplikasikan
kedalam 13 Program dengan anggaran sebesar Rp. 12.787.069.000,-
realisasi Rp. 12.448.511.360,- (97,41%), uraian target dan realisasinya
adalah sebagai berikut :
LLKKIIPP DDIISSTTAANN 22001177 39
Tabel 3.5. Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung
Tahun Anggaran 2017
Target Realisasi %
1 Belanja Pegawai - -
2 Belanja Barang dan Jasa 12.589.276.000,00 12.254.825.760,00 97,343
3 Belanja Modal 197.793.000,00 193.685.600,00 97,923
Jumlah 12.787.069.000,00 12.448.511.360,00 97,352
BELANJA LANGSUNGNO URAIAN
Adapun Rincian dari Belanja Langsung dapat dilihat pada tabel dibawah
ini:
LLKKIIPP DDIISSTTAANN 22001177 40
Tabel 3.6. Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung Urusan SKPD
Tahun Anggaran 2017
Target Realisasi %
1Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran821.678.000,00 754.477.676,00 91,82
Penyediaan Kebutuhan
Administrasi Umum 335.029.000,00 271.790.384,00 81,12
Penyediaan Kebutuhan
Administrasi Keuangan 35.740.000,00 33.740.000,00 94
Penyediaan Kebutuhan
Administrasi Barang dan Jasa 45.850.000,00 45.805.000,00 100
Penyediaan Kebutuhan
Administrasi Kepegawaian 4.199.000,00 3.905.000,00 93
Penunjang Pelaksanaan Rapat
Koordinasi dan Konsultasi 400.860.000,00 399.237.292,00 99,60
821.678.000,00 754.477.676,00 91,82
2Program Peningkatan Sarana
dan Prasarana Aparatur346.143.000,00 298.699.529,00 86,29
Pengadaan Perlengkapan Gedung
Kantor 69.753.000,00 69.568.000,00 99,73
Pengadaan Peralatan Gedung
Kantor 122.540.000,00 118.617.600,00 96,80
Pemeliharaan rutin/berkala
gedung kantor 25.000.000,00 25.000.000,00 100,00
Pemeliharaan rutin/berkala
kendaraan dinas/operasional 107.080.000,00 73.358.929,00 68,51
Pemeliharaan rutin/berkala
perlengkapan gedung kantor 14.270.000,00 9.305.000,00 65,21
Pemeliharaan rutin/berkala
peralatan gedung kantor 7.500.000,00 2.850.000,00 38
346.143.000,00 298.699.529,00 86,29JUMLAH 2
KeuanganNo Program/Kegiatan
JUMLAH 1
LLKKIIPP DDIISSTTAANN 22001177 41
Target Realisasi %
3Program peningkatan disiplin
aparatur 45.300.000,00 45.119.600,00 99,60
Pengadaan pakaian dinas beserta
perlengkapannya 45.300.000,00 45.119.600,00 99,60
45.300.000,00 45.119.600,00 99,60
4Program peningkatan pengembangan
sistem pelaporan capaian kinerja dan
keuangan
4.855.000,00 4.855.000 100,00
Penyusunan laporan capaian
kinerja dan ikhtisar realisasi
kinerja SKPD
1.785.000,00 1.785.000 100
Penyusunan pelaporan keuangan
semesteran1.385.000,00 1.385.000 100
Penyusunan pelaporan keuangan
akhir tahun1.685.000,00 1.685.000 100
4.855.000,00 4.855.000,00 100
1.217.976.000,00 1.103.151.805,00 91JUMLAH I = 1+2+3+4
No Program/KegiatanKeuangan
JUMLAH 4
JUMLAH 3
Tabel 3.7. Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung Urusan
Program
No. Program/Kegiatan Keuangan
Target Realisasi %
1
Program Peningkatan
Ketahan Pangan
(pertanian/perkebunan)
4.084.280.000,00 4.048.018.000,00 99,11
Pengembangan
perbenihan/perbibitan 32.780.000,00 32.780.000,00 100,00
Peningkatan produksi,
produktivitas dab mutu
produk perkebunan, produk
pertanian (DAK)
3.974.000.000,00 3.937.738.000,00 99,09
Monitoring dan Evaluasi
ALSINTAN 9.365.000,00 9.365.000,00 100,00
Peningkatan produksi,
produktivitas dan mutu
produk perkebunan, produk
54.600.000,00 54.600.000,00 100,00
LLKKIIPP DDIISSTTAANN 22001177 42
pertaninan (Lanjutan)
Penanganan pasca panen
dan pengolahan hasil
pertanian
13.535.000,00 13.535.000,00 100,00
JUMLAH 1 4.084.280.000,00 4.048.018.000,00 99,11
2
Program peningkatan
pemasaran hasil produksi
pertanian/perkebunan
655.450.000,00 603.062.000,00 92,01
Promosi atas hasil produksi
pertanian/perkebunan
unggulan daerah
655.450.000,00 603.062.000,00 92,01
JUMLAH 2 655.450.000,00 603.062.000,00 92,01
3
Program peningkatan
penerapan teknologi
pertanian/perkebunan
149.185.000,00 141.292.435,00 94,71
Pelatihan dan bimbingan
pengoperasian teknologi
pertanian/perkebunan tepat
guna
122.310.000,00 115.467.635,00 94,41
Monitoring, evaluasi dan
pelaporan 2.500.000,00 2.449.800,00 97,99
Demfarm Tanaman Pangan 24.375.000,00 23.375.000,00 95,90
JUMLAH 3 149.185.000,00 141.292.435,00 94,71
4
Program Peningkatan
Produksi
Pertanian/Perkebunan
5.616.688.000,00 5.592.788.000,00 99,57
Penyediaan Sarana
Produksi
Pertanian/Perkebunan
5.581.200.000,00 5.560.600.000,00 99,63
Monitoring, evaluasi dan
pelaporan 35.488.000,00 32.188.000,00 90,70
JUMLAH 4 5.616.688.000,00 5.592.788.000,00 99,57
LLKKIIPP DDIISSTTAANN 22001177 43
5
Program pencegahan dan
penanggulangan penyakit
ternak
614.714.000,00 529.602.120,00 86,15
Pemeliharaan kesehatan
dan pencegahan penyakit
menular ternak
558.960.000,00 481.514.120,00 86,14
Monitoring, evaluasi dan
pelaporan 12.400.000,00 8.150.000,00 65,73
Sosialisasi peraturan
daerah penanggulangan
hewan beresiko rabies
43.354.000,00 39.938.000,00 92,12
JUMLAH 5 614.714.000,00 529.602.120,00 86,15
6
Program Peningkatan
Produksi Hasil
Peternakan
403.973.000,00 394.894.000,00 97,75
Pendistribusian bibit ternak
kepada masyarakat 403.973.000,00 394.894.000,00 97,75
JUMLAH 6 403.973.000,00 394.894.000,00 97,75
7
Program Peningkatan
Pemasaran Hasil Produksi
Peternakan
5.625.000,00 5.425.000,00 96,44
Pengolahan informasi
permintaan pasar atas hasil
produksi peternakan
masyarakat
5.625.000,00 5.425.000,00 96,44
JUMLAH 7 5.625.000,00 5.425.000,00 96,44
8
Program Pengembangan
Kelembagaan dan
Ketenagaan Penyuluhan
Pertanian
32.033.000,00 23.133.000,00 72,22
Fasilitas Penilaian
Penyuluh Pertanian
Berprestasi
16.800.000,00 8.000.000,00 47,62
LLKKIIPP DDIISSTTAANN 22001177 44
Fasilitasi Pemberdayaan
THL TB Penyuluh Pertanian 7.189.000,00 7.089.000,00 98,61
Fasilitasi Penilaian BP3K
dan Pos Penyuluhan Desa
Berprestasi
8.044.000,00 8.044.000,00 100,00
JUMLAH 8 32.033.000,00 23.133.000,00 72,22
9
Program Pemberdayaan
Pelaku Utama Bidang
Pertanian
7.145.000,00 7.145.000,00 100,00
Pengembangan data profil
data dan profil
kelembagaan pelaku utama
dan usaha
7.145.000,00 7.145.000,00 100,00
JUMLAH 9 7.145.000,00 7.145.000,00 100,00
JUMLAH II=1+2+3+4+5+6+7+8+9 11.569.093.000,00 11.345.359.555,00 98,14
JUMLAH I+II 12.787.069.000,00 12.448.511.360,00 97,41
Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya maka pos
belanja Dinas Pertanian untuk lima tahun terakhir terlihat pada tabel
berikut.
Tabel 3.8. Pos Belanja Dinas pertanian Lima Tahun Terakhir URAIAN TAHUN
2013 2014 2015 2016 2017
BELANJA TIDAK LANGSUNG
1.213.880.486 1.592.678.954,50 1.946.092.972,75 2.150.195.021 6.096.784.448,00
BELANJA LANGSUNG
11.503.428.002 7.963.819.185,00 18.249.191.000,00 8.268.167.633 12.448.511.360,00
TOTAL 12.717.308.488 9.556.498.139,50 20.195.283.972,75 10.418.362.654 18.545.295.808,00
Berdasarkan tabel 3.8 diatas terlihat pada tahun 2013 sampai tahun
2014 Alokasi Anggaran mengalami penurunan yang diakibatkan oleh
alokasi anggaran pada pos belanja langsung khususnya untuk program
LLKKIIPP DDIISSTTAANN 22001177 45
peningkatan kesejahteraan petani / peternak dihilangkan, sementara pada
tahun 2013 dianggarkan sebesar Rp. 4.893.319.000. Tahun 2015
mengalami peningkatan yang signifikan diakibatkan oleh Dinas pertanian
mendapatkan Dana Alokasi Khusus Tambahan sebesar Rp.
11.233.300.000,00, dan untuk tahun 2016 kembali mengalami penurunan
karena Alokasi Anggaran pada pos Belanja Langsung tidak ada Dana
Alokasi Khusus Tambahan. Tahun 2017 mengalami kenaikkan sebesar Rp.
8.126.933.154, kenaikkan tersebut dipengaruhi oleh adanya dana sebesar
6.020.661.000 yang dialokasikan untuk belanja barang yang akan
diserahkan ke masyarakat.
Tabel 3.9. Realisasi Anggaran 2 Tahun Terakhir
URAIAN TAHUN 2016 TAHUN 2017
ANGGARAN REALISASI % ANGGARAN REALISASI %
BELANJA TIDAK LANGSUNG
2.223.603.088 2.150.195.021 96,69 6.316.881.171,60
6.096.784.448,00
96,52
BELANJA LANGSUNG
8.806.071.758 8.268.167.633 93,89 12.787.069.000,00 12.448.511.360,00 97,35
TOTAL 11.029.674.846 10.418.362.654 94,46 19.103.950.171,60 18.545.295.808,00 97,08
Sedangkan realisasi dari target belanja untuk pelaksanaan anggaran
belanja tahun 2017 dapat dilihat pada tabel dibawah ini
Tabel 3.10. Realisasi anggaran dinas pertanian tahun 2017
URAIAN JUMLAH (Rp) BERTAMBAH
/
(BERKURAN
G)
RP
%
BELANJA
PROGRAM ANGGARAN
SETELAH
PERUBAHAN
REALISASI
(Rp)
TOTAL
19.073.950.171,60 18.515.295.808,00 (558.654.363,60) 97,08
Belanja
Tidak
Langsung
6.316.881.171,60 6.096.784.448,00 (220.096.723,60) 96,52
LLKKIIPP DDIISSTTAANN 22001177 46
Gaji dan Tunjangan 4.403.426.776,60 4.341.241.557,00 (62.185.219,60) 98,59
Tambahan Penghasilan PNS 1.913.454.395,00 1.755.542.891,00 (157.911.504) 91,75
Belanja
Langsung
12.787.069.000,00 12.448.511.360,00 (338.557.640) 97,35
Pelayanan administrasi
perkantoran 821.678.000,00 754.477.676,00 (67.200.324) 91,82
Peningkatan sarana dan prasarana
aparatur 346.143.000,00 298.699.529,00 (47.443.471) 86,30
Peningkatan disiplin aparatur 45.300.000,00 45.119.600,00 (180.400) 99,60
Peningkatan perngembangan
sistem pelaporan capaian kinerja
dan keuangan
4.855.000,00 4.855.000,00 0 100,00
Peningkatan ketahanan pangan
(Pertanian/Perkebunan) 4.084.280.000,00 4.048.018.000,00 (36.262.000) 99,11
Peningkatan pemasaran hasil
produksi pertanian/ perkebunan 655.450.000,00 603.062.000,00 (52.388.000) 92,01
Peningkatan penerapan teknologi
pertanian / perkebunan 149.185.000,00 141.292.435,00 (7.892.565) 94,71
Peningkatan Produksi
Pertanian/Perkebunan 5.616.688.000,00 5.592.788.000,00 (23.900.000) 99,57
Pencegahan dan Penanggulangan
Penyakit Ternak 614.714.000,00 529.602.120,00 (85.111.880) 86,15
Peningkatan Produksi Hasil
Peternakan 403.973.000,00 394.894.000,00 (9.079.000) 97,75
Peningkatan Pemasaran Hasil
Produksi Peternakan 5.625.000,00 5.425.000,00 (200.000) 96,44
Pengembangan Kelembagaan dan
Ketenagaan Penyuluhan Pertanian 32.033.000,00 23.133.000,00 (8.900.000) 72,21
Pemberdayaan Pelaku Utama
Bidang Pertanian 7.145.000,00 7.145.000,00 0 100,00
Pengukuran kinerja keuangan Dinas Pertanian Kabupaten Minahasa
Tenggara tahun 2017 mencapai 94,46 %, dengan perincian sebagai
berikut :
Realisasi belanja tidak langsung mencapai 96,52 % atau sebesar Rp.
6.096.784.448,00 dari total anggaran sebesar Rp. 6.316.881.171,60.
Realisasi belanja langsung mencapai 97,35 % atau sebesar Rp.
12.448.511.360,00 dari total anggaran sebesar Rp. 12.787.069.000,00
Prosentase pencapaian kinerja keuangan untuk belanja langsung yang
LLKKIIPP DDIISSTTAANN 22001177 47
mencapai 97,35 %, menunjukkan korelasi yang positif antara indikator
masukan dengan capaian kinerja Dinas Pertanian. Secara keseluruhan
pengukuran capaian sasaran kinerja keuangan termasuk dalam kategori
baik yaitu sebesar 97,08 % atau sebesar Rp. 18.515.295.808,00 dari
total anggaran sebesar Rp. 19.073.950.171,60.
3.5. Keselarasan Kinerja Output dan Penganggaran
Dokumen keselarasan kinerja output dan penganggaran mengukur
tingkat pencapaian hasil kinerja Dinas Pertanian dengan jumlah anggaran
yang ditetapkan. Keselarasan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
LLKKIIPP DDIISSTTAANN 22001177 48
IV. PENUTUP
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pertanian Kabupaten
Minahasa Tenggara Tahun 2017 ini, merupakan salah satu bentuk
pertanggungjawaban penyelenggaraan tugas dan fungsi yang diemban
oleh Dinas Pertanian Kabupaten Minahasa Tenggara.
Kinerja Dinas Pertanian berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan
pada dasarnya telah mencapai kriteria yang “baik” penentuan kinerja
tersebut didasarkan pada indikator kinerja output/ outcome yang telah
ditentukan pada setiap kegiatan. Realisasi anggaran dan belanja daerah
secara keseluruhan baik anggaran administrasi umum dan anggaran
operasional/publik/kegiatan mencapai 93,89 %.
Keberhasilan dalam melaksanakan misi didukung oleh tekad dan komitmen
yang tinggi baik dari masyarakat, pihak swasta/stakeholder dan
pemerintah untuk membangun pertanian di daerah ini melalui pendekatan
agribisnis yang berdaya saing tinggi dan berkelanjutan.
Disadari bahwa dalam penyelenggaraan program/kegiatan
Pembangunan Pertanian Tahun 2017, masih ditemui berbagai
permasalahan dan hambatan yang memerlukan upaya-upaya untuk
penanggulangannya, sehingga kedepan kinerja yang dicapai akan lebih
meningkat dan lebih baik dari kinerja yang dicapai tahun sebelumnya.
Semoga.