presentasi seminar proposal diklat pim iv
TRANSCRIPT
Peningkatan Level Kapabilitas APIP Inspektorat Badan POM melalui skema Internal Audit Capability Model (IA-CM)
Diajukan sebagai syarat Pendidikan Pelatihan PIM IV
Angkatan IIITahun 2015
Ali Yudhi HartantoBPOM
Badan POM Inspektorat
Struktur Organisasi
Perumusan kebijakan, rencana dan program
pengawasan
Pengawasan Internal Pengusutan pengaduan,
penyimpangan atau penyalahgunaan
Pelaksanaan tata usaha
T U P O K S I
Analisis Komparasi Proyek Perubahan
Xn Yn
SW
O T
Z
Analisis SWOT - Strategi
Diagnosis Organisasi
Kekuatan (Strengths - S)• Auditor dengan Sertifikasi JFA• Pedoman Operasi Baku/ISO 9001:2008 dan pedoman
pengawasan lainnya• Komitmen pimpinan • Kewenangan yang telah dimiliki Inspektorat
Kelemahan (Weaknesses –W)• Jumlah SDM kurang memadai• Kompetensi teknis belum memadai • Inspektorat setingkat Eselon II dan miskin struktur • Sumber dana kurang memadai• Belum adanya sistem informasi pengawasan. • Lemahnya kemampuan koordinasi dan komunikasi publik• Kapasitas kelembagaan IA-CM pada level 1
SWOT ANALYSISDiagnosis Organisasi
Peluang (Opportunities – O)• Political will pemerintah untuk mewujudkan good governance• Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang SPIP• Perubahan paradigma pengawasan internal (sebagai consultant
partner)• Adanya satgas SPIP Pusat dan satgas Laporan Keuangan (LK)• Teknologi informasi untuk mempermudah fungsi pengawasan. • Partisipasi masyarakat meningkat
Ancaman (Threats – T )• Penurunan opini atas Laporan Keuangan Badan POM• Mitra kerja yang kurang memahami peran pengawasan
internal.• Belum adanya undang-undang terkait pengawasan internal• Sistem birokrasi pemerintah berorientasi pada aspek
perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan, • Penerapan SPIP belum optimal dalam pelaksanaanya
SWOT ANALYSISDiagnosis Organisasi
No. STRATEGI INTERNAL STRATEGI YANG LEBIH URGENT
A B C D E F G H I J TOTAL BOBOT (%)
Strategi S + O
A Melaksanakan pengawasan secara optimal dengan dukungan peraturan perundangan-undangan dan kebijakan pemerintah.
X B C D E F G H A J
1 2,2
B Mengoptimalkan teknologi dan sistem informasi untuk mengembangkan mekanisme pengawasan by report, by system dan by audit;
B X B B E F B B B B
7 15,6
C Manfaatkan tingginya animo dan apresiasi para pemangku kepentingan/ stakeholders terhadap peranan Inspektorat dalam pengawasan.
C B X D E F G H I J
1
2,2
Strategi W + O
D Melaksanakan prioritas pengawasan dengan risk base audit
D B D X D F D H D J 5 11,1
E Tingkatkan kompetensi para Pejabat Fungsional Pengawasan melalui pendidikan dan pelatihan
E E E D X F E E E J
6 13,3
F Peningkatan Kapasitas kelembagaan model Internal Audit Capability Model (IA-CM)
F F F F F X F F F F
9 20,0
Strategi S + T
G Melibatkan auditor dalam mengawal pelaksanaan program dan kegiatan serta penyusunan laporan keuangan.
G B G D E F X H G J
3 6,7
H Melibatkan peran aktif manajemen dalam Implementasi SPIP
H B H H E F H X H J 5 11,1
Strategi W + T
I Bekerjasama dengan kementerian/ lembaga pemerintah lainnya untuk menunjang keberhasilan pengawasan.
A B I D E F G H X J
1
2,2
J Pemberdayaan satgas SPIP dan satgas LK sebagai bagian dari three lines of defence
J B J J J F J J J X 7 15,6
1 7 1 5 6 9 3 5 1 7 45 100
F. Peningkata
n Kapasitas
kelembagaan Internal
Audit Capability
Model (IA-CM)
METODE KOMPARASI
Diagnosis Organisasi
Mengga
mbarka
n
Ka
pa
bilitas
API
P t
ersta
ndar
Mengapa IA – CM penting?
Model universal yang didesain untuk membangun internal audit sektor publik yang efektif dan sebagai road map bagi perbaikan kapabilitas secara bertahap.
Tiga variabel yang dipertimbangkan dalam konsep IACM aktivitas audit internal. lingkungan organisasi di mana unit audit internal
bernaung, dan lingkungan sektor publik di suatu
negara/pemerintahan.
Terdiri dari 5 level dimana setiap level menggambarkan karakteristik dan kapabilitas unit audit internal pada level tersebut.
Level IACM bersifat progresif, makin tinggi levelnya semakin baik kapabilitasnya dan level rendah merupakan pondasi bagi level lebih tinggi.
Konsep I A – C M
Level 1 - Initial
Level 2 - Infrastructure
Level 3 - Integrated
Level 4 - Managed
Level 5 - Optimizing
Tidak ada praktik yang tetap, tidak ada kapabilitas yang berulang dan tergantung kepada knerja individu
Proses audit dilakukan secara tetap (rutin) dan berulang- pembangunan infrastruktur
Unit audit internal telah menjadi unit yang terus belajar baik dari dalam maupun dari luar organisasi
untuk perbaikan berkelanjutan
Unit audit internal telah mengintegrasikan semua informasi
di seluruh organisasi untuk memperbaiki tata kelola
(governance) dan manajemen risiko (risk management)
Praktik profesional daan audit internal telah ditetapkan secara seragam
Level
I A – C M
MATRIKS
I A – C M
Proses
Produk
Pelayanan
Hubungan Kerja
Strategi
INOVASI
Inovasi proses, dengan menyusun sejumlah prosedur sebagaimana diamanatkan dalam skema IA-CM.
Inovasi produk, penegakan jaminan pelaksanaan pengawasan internal yang sesuai dengan standar.
Inovasi pelayanan, melibatkan stakeholder utama dalam pelaksanaan pengawasan internal.
Inovasi hubungan kerja, memformalkan mekanisme koordinasi dan pelaporan hasil pengawasan.
Inovasi strategi, melibatkan komitmen pimpinan dalam pelaksanaan pengawasan internal.
Key Partners: (Who helps You?) – Auditor Madya – Auditor Muda – Auditor Pertama
Key Activities: (What You Do) – Sosialisasi. – Penetapan Tim. – Mapping – Area of improvement – Konsultasi – Plan of Action – Action. – Pelaporan. – Verifikasi dan validasi.
Value Provided: (How You Help) – Menjamin pelaksanaan
audit ketaatan – Identifikasi dan rekrutmen
SDM yang kompeten – Pengembangan profesi
individu – Perencanaan pengawasan
berdasarkan prioritas pemangku kepentingan
– Membangun kerangka kerja praktik professional (Cth. SOP, IK, norma)
– Menyusun perencanaan kegiatan
– Menyediakan anggaran – Pengelolaan Organisasi – Membangun hubungan
pelaporan pengawasan – Menjamin akses terhadap
informasi oganisasi, aset dan SDM
Customer Relationships: (How You Interact)
– Komunikasi; – Rapat / diskusi; – Sosialisasi; – Pelaporan
Customers: (Who You Help) – Kepala Badan POM – Sekretaris Utama – Inspektur – Mitra audit
Key Resources: (Who you are & what you have) – Kasubbag Tata Usaha – Fungsional Umum
Channels: (How they know you, and how you deliver?) – Diskusi; – Sosialisasi; – Membuat data kebutuhan
diklat teknis.
Cost: (What You Pay) – Biaya Rapat Rp.5.000.000,- – Biaya Transpor Rp.1.200.000,- – Biaya Honor Rp.3.500.000,- – Biaya ATK Rp.2.000.000,-
Benefits (what you get) – Stakeholder mampu menilai tingkat kematangan
aktivitas pengawasan intern (maturity level); – Penjaminan mutu atas pelaksanaan pengawasan
internal (quality assurance) sehingga program dan kegiatan BPOM dilaksanakan secara transparan, akuntabel dan berkinerja;
– Perbaikan berkelanjutan atas pelaksanana pengawasan internal (continous improvement);
– Mendukung secara langsung peningkatan penilaian area perubahan dalam reformasi birokasi, terutama pada area perubahan (1) Pengawasan, dengan hasil
Risiko: – Keengganan unit kerja untuk terlibat langsung
dalam penyusunan dan pentahapan IA-CM. – Kurangnya SDM yang terlibat dalam assessment
IA-CM. – Tidak terdapat batas waktu yang pasti. – Ketidaktaatan pada Rencana Aksi yang telah
ditetapkan. – Kendala koordinasi dengan BPKP. – Kendala anggaran tidak tersedia.
Stakeholder mampu menilai tingkat kematangan aktivitas pengawasan intern (maturity level);
Penjaminan mutu atas pelaksanaan pengawasan internal (quality assurance) sehingga program dan kegiatan BPOM dilaksanakan secara transparan, akuntabel dan berkinerja;
Perbaikan berkelanjutan atas pelaksanaan pengawasan internal (continous improvement);
Mendukung secara langsung peningkatan penilaian area perubahan dalam reformasi birokasi, terutama pada area perubahan (1) Pengawasan, dengan hasil meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan yang bebas KKN dan area perubahan (2) Akuntabilitas dengan hasil yang diharapkan meningkatnya kapasitas dan kapabilitas kinerja birokrasi.
MANFAAT
• Benchmarking• Konsultasi dengan
BPKP• Mapping Scema IA -
CM• Area of
improvement
Get the
vision Right
•Penetapan Tim Kerja
Building
Guiding Teams
•Sosialisasi IA - CM
Increase
Urgency
STRATEGY PERUBAHAN KOTTER
• Menciptakan short term win
Create Short –
term win
• Menyusun Plan of action
• Melaksanakan plan of action
Enable Action
• Komunikasikan kepada stakeholder
Communication for
buy-in
•Koordinasi - konsolidasi•Konsultasi pelaksanaan
Don’t
let up
Make it
stick
Creating Climate for Change
Engaging & enabling the organization
Implementing & Sustaining the change
IV I II III IV I II III IV V
Mar Apr Apr Apr Apr Mei Mei Mei Mei Mei
27 3 10 17 24 1 8 15 22 27
Increase Urgency Sosialisasi IA - CM
Building Guiding Teams Penetapan Tim Kerja
Benchmarking
Konsultasi dengan BPKP
Komunikasikan kepada stakeholder
Mapping Scema IA - CM
Area of improvement
Menyusun plan of action
Skilled People Identified and Recruited
Individual Professional Development
IA Operating Budget
Managing within the IA Activity
Reporting Relationships Established
Full Access to the Organization’s Information, Assets, and People
Koordinasi - konsolidasi - Evaluasi
Hasil asessment mandiri
Pelaporan kepada BPKP.
Verifikasi dan validasi oleh BPKP.
Simpulan level kapabilitas
Periode Proyek Perubahan
Agst Okt Nov Des
Tahap Pelaporan
Tahap Pelaksanaan
Tahap Persiapan
Periode Extended
Juni Juli
Enable Action
Don’t let up
Sep
Audit Plan Based on Management/ Stakeholder Priorities
Professional Practices and Processes Framework
IA Business Plan
Tahapan kerjaTahapan Perubahan
skema kotter
TAHAPAN
Melaksanakan plan of action
Compliance Auditing
Get the vision Right - Communication for buy-
in
PENTAHAPAN
STAKEHOLDERS
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Pelaku Usaha
Badan Pemeriksa Keuangan RI
Kementerian Keuangan
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Masyarakat
IDENTIFIKASI STAKEHOLDERS
Primary Stakeholders
Kepala Biro Renkeu
Kepala Biro Umum
Kepala Biro Hukmas
IDENTIFIKASI STAKEHOLDERS
Unknow Little / No Importance
Some Importance
Significant Importance
Significant Influence
Somewhat Influence
Little / No Influence
Unkonwn
Monitor
Low Priority Protect
Good Relations
Influ
ence
of S
take
hold
er
Importance of Stakeholder
Kemenpan RBKemenkeu
BPK RI
InspekturAuditor
Kepala BiroBPKP
Pelaku Usaha/Mitra Rekanan PBJ
STAKEHOLDER MATRIKS
TATA KELOLA PROYEK PERUBAHAN
POTENSI KENDALA• Keengganan anggota tim kerja
untuk terlibat langsung dalam penyusunan, pentahapan dan pelaksanaaan IA-CM.
• Kurangnya SDM yang terlibat dalam assessment IA-CM.
• Tidak terdapat batas waktu yang pasti.
• Ketidaktaatan pada plan of action yang telah ditetapkan.
• Aktifitas pengawasan internal yang dilaksanakan Inspektorat cukup menyita waktu kerja anggota tim.
• Lemahnya koordinasi dengan stakeholder, terutama BPKP.
• Anggaran tidak tersedia.
PENDUKUNG KEBERHASILAN• Dukungan dari Mentor dan Coach.• Kesamaan pengetahuan dan
pemahaman tim kerja proyek perubahan tentang konsep IA-CM.
• Komitmen dari seluruh tim kerja proyek perubahan untuk melaksanakan dan menyelesaikan setiap tahapan penugasan.
• Identifikasi area of improvement dan menyusun plan of action dengan target output yang terukur.
• Kesesuaian pelaksanaan plan of action dikaitkan dengan rutinitas kerja di Inspektorat.
• Dukungan stakeholder terkait dengan pelaksanaan peningkatan kapabilitas Inspektorat sesuai skema IA-CM.
• Tersedianya anggaran yang memadai.
KENDALA VS KEBERHASILAN
. Kriteria keberhasilan jangka pendek dan jangka menengah, apabila setiap tahapan dilaksanakan dan memperoleh output yang sesuai.
Kriteria keberhasilan jangka panjang, apabila level IA-CM Inspektorat meningkat menjadi level 2
KENDALA VS KEBERHASILANKRITERIA KEBERHASILAN