Transcript
Page 1: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

1

EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY

INTEGRATION) BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI YAYASAN

MIFTAHUL QULUB CIPONDOH KOTA TANGERANG

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi

Persyaratan Memproleh Gelar Sarjanan Sosial (S.Sos)

Oleh:

Fitri Komariah

1113054100034

PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1439 H/2018

 

Page 2: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

2

 

Page 3: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

3

 

Page 4: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

4

 

Page 5: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

5

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya sendiri yang diajukan untuk

memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 (S1) Jurusan

Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian in, telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari saya terbukti bahwa dalam penelitian ini bukan hasil

karya saya sendiri atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain,

maka saya menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 19 Juli 2018

Fitri Komariah

 

Page 6: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

6

ABSTRAK

FITRI KOMARIAH

Evaluasi Program Terapi Sensori Intgrasi (Sensory Integration) Bagi Anak

Tunagrahita Di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang

Anak tunagrahita dalam berkembang memiliki keterbatasan di beberapa

aspek yaitu perkembangan personal, sosial kognitif, keterampilan berbahasa, serta

motorik dan sensorik yang dapat diamati melalui ketidakmatangan dalam perilaku

sosialnya. Untuk membantu anak tunagrahita dalam melatih perkembangan

personal, terampilan motorik dan sensorik salah satunya yaitu melaui terapi

sensori integrasi. Terapi sensori integrasi di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh

membantu anak meningkatkan keterampilan motorik dan sesoriknya terutama

kepada anak tunagrahita dalam bentuk permainan dan kegiatan sehari-hari.

Dengan adanya terapi sensori integrasi di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh

diharapkan mampu merubah perkembangan anak tunagrahita.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui evaluasi hasil dari

terapi sensori integrasi di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh dengan

menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Jenis dalam penelitian ini

menggunakan jenis penelitian evaluasi. Teknik pengumpulan data penelitian ini

yaitu kumpulan data dari wawancara dan observasiyang diperoleh dari informan;

satu orang ketua yayasan, dua orang terapis, enam orang tua anak tunagrahita,

dan enam orang anak tunagrahita kelas 1 dan kelas 2. Teori yang peneliti gunakan

adalah teori evaluasi hasil dari Isbandi Rukminto.

Hasil tujuan terapi sensori integrasi di Yayasan Miftahul Qulub yang

terlihat memiliki perubahan perkembangan kemandirian selama mengikuti terapi

sensori integrasi yaitu anak tunagrahita yang selalu di latih juga oleh orang

tuanya. Sehingga dapat membantu mencapai kesuksesan terapi sensori integrasi

yang dilakukan. Keadaan lingkungan, serta keterlibatan orang tua dalam proses

terapi sangat dibutuhkan, dibandingkan dengan anak tunagrahita yang tidak

memiliki peran orang tua serta lingkungan di dalam proses terapi.

Kata kunci: Terapi Sensori Integrasi, Anak Tunagrahita, Yayasan Miftahul

Qulub Cipondoh Kota Tangerang

 

Page 7: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

7

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil ‘alamiin, segala puji syukur kehadirat Allah SWT,

shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita nabi

Muhammad SAW. Atas berkat rahma, karunia, dan ridha Allah SWT penilis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “EVALUASI PROGRAM TERAPI

SENSORI INTEGRASI (SENSORI ITEGRATION) BAGI ANAK

TUNAGRAHITA DI YAYASAN MIFTAHUL QULUB CIPONDOH KOTA

TANGERANG”.

Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dan kelemahan

dalam skripsi ini. Namun dengan kerja disertai dukungan dan bantuan dari

berbagai pihak, skripsi ini dapat terselesaikannya. Untuk itu penulis ingin

mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Arief Subhan, MA Selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan

Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Suparto,

Med, Ph.D selaku Wakil Dekan Bidang Akademik. Dr. Roudhonah, MA

selaku Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum. Dr. Suhaimi, M.Si selaku

Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan.

2. Ibu Lisma Dyawati Fuaida, M.Si selaku Ketua Program Studi Kesejahteraan

Sosial, Hj. Nunung Khairiyah, MA selaku Sekretaris Program Studi

Kesejahteraan Sosial.

3. Bapak Muhtadi, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah sabar dan

baik dalam membimbing dan memberikan masukan kepada penulis serta

memberikan banyak waktu luangya sehingga dapat terselesaikannya skripsi

ini, semoga Allah SWT membalas kebaikan Bapak. Amin

4. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Kesejahteraan Sosial Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Ibu Siti Napsiah, Elis, Lisma, Bapak

Ismet, Helmi, Zaki yang telah memberikan waktu, tenaga dan fikiran dalam

mendidik dan memberikan wawasan mengikuti perkuliahan.

 

Page 8: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

8

5. Bapak Ahmad Syaifudin beserta Ibu Umu Kulsum selaku ketua Yayasan

Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang, Sekolah Khusus Pelita Nusantara

yang telah memberikan izin penelitian.

6. Teman-teman guru Sekolah Khusus Pelita Nusantara, Ibu Dita, IHusnul, Evi,

Diah, Erni, Nana, Afifah, Nuri, Pak Sud yang selalu memberikan pelajaran

serta menguatkan penulis selama mengajar.

7. Seluruh siswa-siswi SKh Pelita Nusantara kelas 1 dan 2 beserta orang tuanya

yang sangat kooperatif membantu penulis menyelesaikan penelitian.

8. Terkhusus orang tua penulis, Bapak Waluyo dan Mama Lasinah atas segenap

cinta dan kasih sayangnya, juga doa serta dukungan baik moril maupun

materil yang telah diberikan sehingga terselesaikannya skripsi ini.

9. Kakak tercinta Annisa Kholis, S.Pd dan adik tersayang Nur Fidyah Ashari

yang turut mewarnai hidup penulis, terimakasih atas sindiran yang

membangun semangat penulis.

10. Kak Haris Munardi, S.Hum partner pendukung, pemerhati yang selalu setia

mendengarkan keluh kesah penulis dikala semua energi melemah.

Terimakasih untuk energi positif setiap harinya.

11. Partner OPAK, kuliah, skripsi Dinara Oktaviana dan Lisda Nur Asiah S.Sos.

Terimakasih untuk kesetian menjadi sahabat dikala suka dan duka.Isra

Wahyuni S.sos, Qayumah teman suka dan duka. Terimakasih pernah ada lalu

pergi dan kembali datang.Sarah Amalia S.Sos, Della Azizah S.Sos, Rizkia

Indriani, kak Chacha, Kartika, Ridwan, Ari, Sahrir, serta teman-teman Kessos

2013 yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terimakasih telah

memberikan do’a dan dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini.

12. Keluarga besar Mbah Kintung yang turut memberikan sindiran positif

sehingga penulis semangat menyelesaikan skripsi ini.

13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu

penulis untuk menyelesaikan skripsi dan perkuliahan.

 

Page 9: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

9

Penulis hanya dapat mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya

kepada pihak-pihak yang bersangkutan, semoga dukungan yang diberikan

dibalas dengan kebaikan oleh Allah SWT.

Jakarta, 28 Juni 2018

Fitri Komariah

 

Page 10: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

10

DAFTAR ISI

ABSTRAK ..................................................................................................... ........ i

KATA PENGANTAR .................................................................................... ........ ii

DAFTAR ISI ................................................................................................. ........ iv

DAFTAR TABEL .......................................................................................... ........ vi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... ........ vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................................................... ........ 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ...................................... ........ 8

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ............................... ........ 9

D. Metodologi Penelitian ............................................................. ........ 10

E. Tinjauan Pustaka ..................................................................... ........ 19

F. Sistematika Penulisan .............................................................. ........ 21

BAB II LANDASAN TEORI

A. Evaluasi .................................................................................. ........ 22

B. Terapi Sensori Integrasi .......................................................... ........ 29

C. Anak Tunagrahita .................................................................... ........ 47

BAB III GAMBARAN UMUM LEMBAGA

A. Sejarah Berdirinya Lembaga ................................................... ........ 56

B. Profil Yayasan ......................................................................... ........ 57

C. Struktur Kepengurusan ........................................................... ........ 58

D. Visi, Misi, dabn Tujuan .......................................................... ........ 59

E. Prosedur Penerimaan Anak Didik ........................................... ........ 60

F. Program Kepengurusan ........................................................... ........ 61

G. Keadaan Guru dan Siswa ........................................................ ........ 64

H.Profil Informan ........................................................................ ........ 65

 

Page 11: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

11

BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A.Temuan Lapangan ................................................................... ........ 68

B. Analisis Evaluasi Hasil Terapi Sensori Integrasi

di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang .......... ........ 70

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................. ........ 98

B. Saran ....................................................................................... ........ 100

DAFTAR PUSTAKA

 

Page 12: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

12

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Kisi-Kisi Evaluasi Program

Tabel 1.2 Rancangan Subyek Penelitian

Tabel 1.3 Tinjauan Pustaka (Literature Review)

Tabel 2.1 Elemen Inti Dari Sensori Integrasi

Tabel: 4.1 Mengembalikan Fungsi Penglihatan (visual)

Tabel: 4.2 Mengembalikan Fungsi Pembau (olfactory)

Tabel: 4.3 Mengembalikan Fungsi Pendengaran (auditory)

Tabel: 4.4 Mengembalikan Fungsi Perasa (gustatory)

Tabel: 4.5 Mengembalikan Fungsi Peraba (tactile)

Tabel: 4.6 Mengembalikan Fungsi Otot dan Persendian (proprioseptive)

Tabel: 4.7 Mengembalikan Fungsi Keseimbangan (vestibular)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Dosen Pembimbing

Lampiran 2 Surat Keterangan Selesai Penelitian

Lampiran 3 Surat Persetujuan Orang tua Klien

Lampiran 4 Pedoman Wawancara

Lampiran 5 Pedoman Observasi

Lampiran 6 Transkip Wawancara

Lampiran 7 Hasil Observasi

Lampiran 8 Identitas Klien Tunagrahita Dokumentasi

Lampiran 9 Dokumentasi

 

Page 13: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Anak adalah karunia terbesar, titipan Tuhan yang menjadi amanah bagi

siapapun orang tua yang dikehendaki-Nya. Namun sayangnya, tak semua doa dan

harapan yang dipanjatkan umat manusia berjalan sesuai dengan apa yang

diharapkan. Dalam realita kehidupan, tidak semua anak lahir dalam kondisi yang

sempurna. Ketidaksempurnaan tersebut dapat dikatakan sebagai suatu

keterbatasan atau yang biasa dikenal dengan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).

Dalam al-Qur’an Allah SWT telah berfirman bahwa setiap manusia

dicipatakan dalam bentuk sebaik-baiknya yang terkandung dalam surah at-Tin

ayat 4 berbunyi:

ويم قإ ن ت س حإ ان ف أ نإس ا الإ قإ ن ل دإ خ ق ل

Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang

sebaik-baiknya”.1

Ayat yang terkandung di dalam surah at-Tin ayat 4 tersebut menjelaskan

bahwa Allah SWT telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya,

dan sesungguhnya kesempurnaan manusia bukan hanya terletak pada fisik dan

pikirannya saja, namun juga pada tingkat keimanan dan ketakwaannya. Meskipun

pada kenyataannya anak berkebutuhan khusus terlahir dengan kondisi fisik

1Al-Qur’an dan terjemahannya, (PT. Sygma Examedia Arkanleema), h. 597.

 

Page 14: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

14

maupun mental yang kurang sempurna, tetapi Allah SWT tetap memuliakan

mereka. Hal ini juga mengingat betapa mulianya seorang anak di mata Allah

SWT, di Indonesia pun anak berkebutuhan khusus dimuliakan dengan cara

diberikan pendidikan dan pelayanan yang khusus bagi mereka.

Anak berkebutuhan khusus (special needs child) ABK adalah anak yang

mengalami keterlambatan lebih dari dua aspek gangguan perkembangan atau anak

yang mengalami penyimpangan yang terdiri dari yaitu tunanetra, tunarungu,

tunadaksa, tunalaras, tunagrahita, autis, dan learning disability (Kemendiknas,

2011). Anak berkebutuhan khusus didefinisikan anak-anak yang memiliki

keunikan tersendiri dalam jenis dan karakteristik perilakunya yang membedakan

dengan anak normal lainnya (Poerwanti, 2007). Perilaku tersebut antara lain

wicara, okupasi, intelegensi, emosi dan perilaku sosial yang tidak dapat

berkembang dengan baik (Handojo, 2008).

Anak berkebutuhan khusus adalah mereka yang memerlukan penanganan

yang khusus terkait dengan kekhususannya.2 Salah satu jenis anak disabilitas yang

akan peneliti bahas yaitu anak tunagrahita. Tunagrahita adalah kondisi dimana

anak yang kecerdasannya jauh di bawah rata-rata dan ditandai oleh keterbatasan

intelegensi dan ketidakcakapan dalam interaksi sosial.3

Menurut American Association On Mental Deficiency mendefinisikan

tunagrahita sebagai suatu kelainan yang fungsi intelektual umumnya di bawah

rata-rata, yaitu IQ 84 ke bawah. Biasanya anak-anak tunagrahita akan mengalami

2Shabrina Dwi Pitarini Putri, “Dukungan Sosial Yayasan Persatuan Orang Tua Anak

Dengan Down Syndrome (POTADS) Kepada Para Orang Tua Anak” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu

Dakwah Dan Ilmu Komunikasi UIN Syarief Hidayatullah Jakarta, 2014), h. 1. 3T. Sutjihati Somantri, Psikologi Luar Biasa (Bandung: PT. Refika Aditama, 2006),

h.103.

 

Page 15: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

15

kesulitan dalam “Adoptive Behavior” atau penyesuaian perilaku. Hal ini berarti

anak tunagrahita tidak dapat mencapai kemandirian yang sesuai dengan ukuran

standar kemandirian dan tanggung jawab sosial anak normal yang lainnya dan

juga akan mengalami masalah dalam keterampilan akademik dan berkomunikasi

dengan kelompok usia sebaya sehingga anak tunagrahita membutuhkan bantuan

atau bahkan terkadang mereka harus bergantung dengan orang lain dalam

melakukan aktivitas sehari-hari.

Tunagrahita memiliki tiga klasifikasi diantaranya tunagrahita ringan,

tunagrahita sedang dan tunagrahita berat. Tunagrahita ringan adalah mereka yang

memilki IQ antara 69-55 menurut skala Weschler. Mereka masih dapat membaca,

menulis, dan berhitung sederhana.Pada umumnya anak tungrahita ringan tidak

mengalami gangguan fisik, mereka tampak seperti anak normal lainnya. Hanya

saja mereka tidak mampu melakukan penyesuaian sosial secara independen.

Tunagrahita sedang adalah mereka dengan IQ antara 54-40 menurut skala

Wescher. Mereka sangat sulit bahkan tidak dapat belajar secara akademik seperti

belajar menulis, membaca dan berhitung walaupun mereka masih dapat menulis

seperti menulis namanya sendiri dan menulis alamat rumahnya. Tetapi mereka

masih dapat dididik untuk mengurus diri seperti mandi, berpakaian, makan

minum, mengerjakan pekerjaan rumah tangga dan sebagainya. Namun dalam

kehidupan sehari-hari mereka membutuhkan pengawasan yang terus-menerus.

Terakhir adalah tunagahita berat, mereka memilki IQ antara 39-25

menurut skala Weschler. Anak tunagrahita berat sangat sulit bahkan tidak bisa

lepas dari bantuan orang lain untuk memenuhi kehidupannya sehari-hari. Mereka

 

Page 16: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

16

memerlukan bantuan perawatan total dalam hal merawat diri, makan dan lainnya.

Bahkan mereka memerlukan perlindungan dari bahaya sepanjang hidupnya.4

Di Indonesia, jumlah penyandang tunagrahita terbilang cukup banyak. Hal

ini bisa dibuktikan dari adanya Sensus Nasional Biro Pusat Statistik tahun 2006,

data menunjukkan dari 222.192.572 jiwa penduduk Indonesia, tercatat sebanyak

0,7% atau 2.810.212 jiwa adalah penyandang disabilitas, dan 601.947 jiwa

diantaranya adalah anak-anak usia sekolah (5-18 tahun).

Dalam hal ini, jumlah anak tunagrahita menempati angka yang paling

besar jumlahnya dibanding dengan anak berkebutuhan khusus lainnya. Sementara

itu, data Sekolah Luar Biasa tahun 2006/2007 menunjukkan bahwa jumlah peserta

didik anak berkebutuhan khusus mencapai 87.801 anak. Dan dari jumlah tersebut,

anak tunagrahita juga menempati urutan yang paling besar jumlahnya yaitu

sebanyak 66.610 anak (sekitar 57% adalah tunagrahita ringan).5

Pada tahun 2012 menurut Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSESNAS)

menunjukkan data bahwa dari 244.919.000 jiwa jumlah penduduk Indonesia,

terdapat 2,45% atau sekitar 6.515.500 jiwa yang tercatat sebagai penyandang

disabilitas. Menurut Program Perlindungan dan Layanan Sosial (PPLS) pada

tahun 2012 jumlah anak berkebutuhan khusus secara nasional adalah sebanyak

3.838.986 jiwa. Dan diantaranya terdapat jumlah penyandang tunagrahita yaitu

sebanyak 213.033 jiwa. Adanya perbedaan jumlah dalam hal ini disebabkan oleh

4Agustyawati dan Solicha, Psikologi Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus, (Jakarta:

Lembaga Penelitian UIN, 2009), h, 139-141. 5diakses pada 10 Mei 2017 dari http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-

release/460-anak-dengan-tunagrahita-perlu-pendekatan-khusus.html

 

Page 17: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

17

definisi operasional atau instrumen yang digunakan dalam survei berbeda.6 Dari

perkembangan data tersebut, dapat diperhatikan bahwa terjadi perbedaan jumlah

yang cukup signifikan antara tahun 2006 dan 2012.Pada tahun 2012, jumlah

penyandang disabilitas khususnya penyandang tunagrahita cenderung meningkat

jumlahnya.

Masyarakat sering sekali menilai Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)

dengan sebelah mata.Tidak sedikit yang beranggapan bahwa orang dengan

tunagrahita adalah orang “idiot” yang tidak memiliki kemampuan, yang hanya

menjadi beban bagi orang-orang disekitarnya. Ketidakmandirian mereka dalam

berinteraksi sosial di masyarakat, selalu dianggap menjadi masalah.

Namun, di samping banyaknya stigma negatif mengenai penyandang

tunagrahita.Ternyata masih terdapat penyandang tunagrahita yang mampu

mengukir prestasi, yang bahkan orang normal sekalipun tidak bisa mencapainya.

Sebagai contoh, salah satu media yang menceritakan mengenai prestasi yang

mampu diraih oleh seorang anak tunagrahita, yaitu Melani Putri, lahir pada

tanggal 3 Mei 1998 di Pekanbaru. Melani merupakan seorang anak dengan IQ 64

yang membuat dia digolongkan sebagai anak tunagrahita. Namun, dengan segala

keterbatasan yang dia miliki, ternyata Melani mampu mengukir prestasi

khususnya di bidang olahraga renang. Melani mampu memecahkan rekor renang

gaya dada 50 meter pada Pekan Paralimpik Nasional ke-XIV tahun 2012 di Riau.7

Dengan adanya fenomena Melani, telah membuktikan bahwa anak tunagrahita

6Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan, Situasi Penyandang Disabilitas,

Kementrian Kesehatan RI 2014. 7Melani, Atlet Renang Tuna Grahita yang Berprestasi, diakses pada 10 Mei 2017 dari

http://m.detik.com/news/read/2012/10/09/121711/2058140/608/melalui-atlet-renang-tuna-grahita-

yang-berprestasi

 

Page 18: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

18

bukanlah anak yang tidak memiliki kemampuan. Anak tunagrahita adalah anak

yang juga memilki potensi dalam mencapai prestasi-prestasi tertentu. Namun,

seringkali keluarga yang memiliki Anak Berkebutuhan Khusus dan dalam hal ini

adalah anak tunagrahita bingung, pendidikan atau terapi apa yang harus diberikan

kepada anaknya dengan tujuan untuk menjembatani kebutuhan akan kemandirian

bagi penyandang tunagrahita.

Salah satu cara untuk mengatasi kecacatan yang terjadi pada seorang

tunagrahita agar organ-organ tubuh anak tunagrahita berfungsi secara optimal

adalah dengan melakukan berbagai macam terapi. Terapi itu sendiri mempunyai

tujuan memperbaiki kecacatan yang sudah ada, mencegah adanya kecacatan baru,

dan melatih agar aktivitas dapat berjalan maksimal meski mempunyai kecacatan.

Anak tunagrahita yang tidak dilatih dan diterapi untuk mandiri, semakin

besar akan semakin menjadi beban bagi orangtua dan keluarganya. Salah satu

bentuk terapi yang dijalankan bagi anak tunagrahita yaitu melalui terapi sensori

integrasi. Terapi sensori integrasi bertujuan untuk menimbulkan, meningkatkan,

atau memperbaiki tingkat kemandirian seseorang yang mengalami gangguan fisik

maupun mental.

Terapi sensori integrasi sebagai bentuk okupasi dan treatment pada anak

dengan kondisi tertentu seringkali digunakan sebagai cara untuk melakukan upaya

perbaikan, baik untuk perbaikan gangguan perkembangan atau gangguan belajar,

gangguan interaksi sosial, maupun perilaku lainnya.8 Terapi itu sendiri merupakan

8Jurnal Sensori Integrasi: Dasar dan Efektivitas Terapi oleh IDAI (Ikatan Dokter Anak

Indonesia) Tahun 2011, diakses pada 15 Juli 2017.

 

Page 19: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

19

suatu proses mengenal, mengubah, membedakan sensasi dari sistem sensori untuk

menghasilkan suatu respon berupa “Perilaku adaptif bertujuan”.

Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang merupakan salah satu

lembaga non pemerintah yang menyediakan berbagai macam program terapi yaitu

terapi perilaku, terapi wicara, terapi okupasi, terapi edukasi, dan terapi sensori

integrasi. Program terapi ini merupakan salah satu bentuk wujud dukungan yang

diberikan oleh Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang dalam upaya

membangun dan meningkatkan kemampuan anak berkebutuhan khusus dari

kalangan yang tidak mampu.

Dari beberapa terapi yang telah peneliti sebutkan di atas, peneliti hanya

mengambil terapi sensori integrasi sebagai bahan dalam penelitian ini. Terapi

sensori integrasi ini diberikan untuk anak tunagrahita dengan diajarkan

berperilaku umum dengan pemberian sistem reword dan punishment. Bila anak

melakukan apa yang diperintahkan dengan benar, maka diberikan pujian.

Sebaliknya anak dapat hukuman jika anak melakukan hal yang tidak benar.

Dengan perintah sederhana dan yang mudah dimengerti anak.

Alasan peneliti mengambil pembahasan mengenai terapi sensori integrasi

karena menurut peneliti, terapi sensori integrasi merupakan salah satu terapi yang

memberikan pertolongan terhadap anak tunagrahita agar dapat menolong dirinya

sendiri ketika hidup di tengah masyarakat. Salah satu contoh keberhasilan yang

dicapai oleh Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang melalui program

terapi sensori integrasi yaitu seorang anak didik yang bernama Putri Shella Rizqia

mampu mengikuti lomba lari tingkat nasional pada tahun 2016. Putri mampu

 

Page 20: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

20

berlari lurus mengikuti arah bendera perlombaan.9 Maka dengan adanya program

terapi sensori integrasi ini aktivitas bagi anak tunagrahita dapat ditangani dengan

tepat dan benar sehingga anak tunagrahita mampu hidup dan berbaur secara

normal dalam masyarakat luas.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dan pembahasan dengan judul “Evaluasi Hasil Terapi Sensori

Integrasi Bagi Anak Tunagrahita di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh

Kota Tangerang”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di jelaskan di atas,

penulis membatasi penelitian ini pada persoalan mengenai Evaluasi Hasil

Program dari Terapi Sensori Integrasi bagi Anak Tunagrahita sedang, yang

berada di kelas 1 dan kelas 2 di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota

Tangerang.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah serta eksplorasi permasalahan pada

latar belakang di atas. Maka pertanyaan mendasar dalam Evaluasi Hasil

dari Terapi Sensori Integrasi Bagi Anak Tunagrahita di Yayasan Miftahul

Qulub Cipondoh Kota Tangerang, yang dijawab dan dituangkan dalam

skripsi ini adalah :

9Wawancara dengan Bpk Ahmad Syaifudin (selaku ketua Yayasan Miftahul Qulub

Cipondoh Kota Tangerang); Tangerang, 15 Mei 2017, pukul 09.15 WIB.

 

Page 21: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

21

a. Bagaimana evaluasi hasil dari terapi sensori integrasi bagi anak

tunagrahita di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang?

C. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian dalam penelitian skripsi ini adalah:

a. Untuk mendeskripsikan bagaimana hasil yang dicapai dari terapi

sensori integrasi bagi anak tunagrahita di Yayasan Miftahul Qulub

Cipondoh Kota Tangerang.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Akademis

1) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan

tambahan bagi para mahasiswa Kesejahteraan Sosial tentang

pelaksanaan terapi sensori integrasi bagi anak tunagrahita.

2) Diharapkan hasil penelitian ini mampu memberikan kontribusi

bagi pengembangan ilmu kesejahteraan sosial dan sekaligus

menjadi bahan untuk penelitian lanjutan tentang masalah yang

terkait.

b. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini bisa menjadi bahan pertimbangan kepada berbagai

pihak terkait dengan isu layanan disabilitas, baik pemerintah maupun

swasta tentang Pengaruh Terapi Sensori Integrasi bagi anak

Tunagrahita dalam Pola Interaksi Sosial. Juga dapat berkontribusi

dalam memberikan gambaran tentang Pengaruh Terapi Sensori

Integrasi di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang.

 

Page 22: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

22

Sehingga bisa menjadi bahan rujukan guna perbaikan layanan

disabilitas yang diterapkan oleh Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh

Kota Tangerang yang lebih baik.

D. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara untuk memahami objek penelitian

dalam rangka menemukan, menguji, pada suatu kebenaran atau

pengetahuan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau

lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat di amati.10

Melalui penelitian kualitatif, peneliti akan langsung masuk ke obyek,

melakukan penjelajahan dengan grant tour question, sehingga masalah

akan dapat ditemukan dengan jelas. Melalui penelitian model ini, peneliti

akan melakukan eksplorasi terhadap suatu obyek.

2. Tempat dan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dari bulan September 2017 hingga Juli 2018.

Lokasi penelitian yaitu di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota

Tangerang yang beralamat di Jalan KH Hasyim Ashari Gg Jambu,

kelurahan Gondrong, kecamatan Cipondoh Kota Tangerang.

10Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,

2001) Cet. Ke-15, h.3.

 

Page 23: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

23

3. Jenis Penelitian

Dilihat dari jenis penelitian, maka penelitian ini adalah jenis penelitian

evaluasi. Jenis penelitian evaluasi adalah penelitian yang bertujuan untuk

mengetahui tingkat keberhasilan suatu program, menilai apakah program

telah dilaksanakan sesuai rencana, melalui pengembangan staf program.11

Jenis penelitian evaluasi juga digunakan untuk mengetahui efektifitas

program dan hambatan-hambatan yang terdapat di dalamnya melalui

rangkaian informasi yang diperoleh evaluator yang diharapkan dapat

membantu para pengambil keputusan untuk menetapkan apakah program

akan dihentikan, diperbaiki, dimodifikasi, diperluas atau ditingkatkan.12

Manfaat metode evaluasi adalah untuk memberikan rekomendasi

pelaksanaan program yang lalu dan untuk memperbaiki pelaksanaan

program yang akan dilaksanakan berikutnya.13 Lembaga lebih cenderung

untuk ditanya guna mempertanggungjawabkan dalam hubungan program-

programnya.14

Jadi metode evaluasi sangat dibutuhkan untuk menilai keberhasilan

suatu program. Sesuai dengan jenis penelitian yang digunakan, maka

dalam penelitian ini akan menggambarkan tentang evaluasi hasil program

11Wirawan, Evaluasi, Teori, Model, Standar, Aplikasi, dan Profesi (Jakarta: Rajawali

Press, 2011), h. 16. 12Djuju Sudjana, Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2006), h.24. 13Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta: PT.

Bumi Aksana, 2009), h. 144. 14Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta: PT.

Bumi Aksana, 2009), h. 145.

 

Page 24: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

24

terapi sensori integrasi bagi anak tunagrahita di Yayasan Miftahul Qulub

Cipondoh Kota Tangerang.

4. Model Evaluasi

Penelitian ini menggunakan model evaluasi yang dikemukakan oleh

Daniel Stufflebeam, dkk (1967) yaitu model evaluasi Context Input

Process Product (CIPP). Model ini menjelaskan evaluasi terhadap

konteks, evaluasi terhadap masukan, evaluasi terhadap proses dan terakhir

evaluasi terhadap hasil.15

Pada penelitian ini, model evaluasi yang peneliti gunakan yaitu pada

model product. Dimana peneliti akan menggambarkan tentang evaluasi

hasil program terapi sensori integrasi bagi anak tunagrahita di Yayasan

Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang.

15Djuju Sudjana, Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2006), h.54.

 

Page 25: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

25

Tabel 1.1

Kisi-kisi Evaluasi Program

6. Mengembalikan

fungsi otot dan

persendian /

proprioseptive

• Anak dapat

menyebutkan nama-

nama panca indera

• Anak dapat berdiri

tegak

• Anak dapat memanjat

tangga

• Anak dapat

melompat

Wawancara

mendalam dan

observasi

7. Mengembalikan

fungsi balance

(keseimbangan)

/ vestibular

• Anak dapat

berjongkok

• Anak dapat

melempar bola

• Anak dapat

menangkap bola

• Menyeimbangkan

tubuh diatas bola

Wawancara

mendalam dan

observasi

Tujuan Dimensi Indikator

Teknik

Pengumpulan

Data

Untuk

mengembalikan

fungsi panca

indera

(penglihatan,

pembau,

pendengaran,

perasa, peraba),

proprioseptif

dan vestibular

1. Mengembalikan

fungsi visual (penglihatan)

• Anak dapat

membedakan gambar

Wawancara

mendalam dan

observasi

2. Mengembalikan

fungsi olfactory

(pembau)

• Anak dapat

meneruskan

informasi mengenai

bau pasta gigi dan

shampo

Wawancara

mendalam dan

observasi

3. Mengembalikan

fungsi auditory

(pendengaran)

• Anak dapat

meneruskan fungsi

suara kucing dan

ayam

Wawancara

mendalam dan

observasi

4. Mengembalikan

fungsi

gustatory

(perasa)

• Anak dapat

meneruskan fungsi

rasa (manis, pahit,

asam)

Wawancara

mendalam dan

observasi

5. Mengembalikan

fungsi tactile

(peraba)

• Anak dapat

membedakan rasa

halus, dingin, panas

Wawancara

mendalam dan

observasi

 

Page 26: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

26

5. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua

macam, yaitu data primer dan data sekunder.

a. Data Primer, yaitu data penelitian yang diperoleh secara langsung dari

sumber asli (tidak melalui perantara) yang secara khusus dikumpulkan

oleh peneliti untuk menjawab permasalahan dalam penelitian. Dalam

ini peneliti memperoleh data primer melalui wawancara.

b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh peneliti secara tidak

langsung yang disesuaikan sendiri pengumpulannya oleh peneliti.

Dalam penelitian ini, peneliti memperoleh data sekunder dengan

mempelajari dokumen yayasan, arsip yang relevan, buku-buku, dan

media massa.

6. Teknik Pemilihan Informan

Teknik yang dinakan peneliti untuk pemilihan informan dalam

penelitian ini adalah teknik purposive sampling, yang bertujuan dimana

informan penelitian dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu dan

dianggap sebagai orang-orang yang tepat dalam memberikan informasi

yang sesuai dengan kebutuhan penelitian.16

16Soeharto Irawan, Metode Penelitian Sosial, Suatu Teknik Penelitian Bidang

Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2004), h.63.

 

Page 27: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

27

Tabel 1.2

Rancangan Subyek Penelitian

No. Subjek

Penelitian

Informasi Yang

Dicari Jumlah

Metode

Pengumpulan

Data

1. Ketua Yayasan

Miftahul Qulub

Cipondoh Kota

Tangerang

Gambaran umum

Yayasan Miftahul

Qulub Cipondoh Kota

Tangerang, latar

belakang sejarah

berdirinya, Pengaruh

Terapi Sensori

Integrasi, alur

pelayanan yayasan

Miftahul Qulub

Cipondoh Kota

Tangerang, hasil

pelayanan.

1 orang

Wawancara

bebas

terstruktur

2. Pengajar terapi

Yayasan

Miftahul Qulub

Cipondoh Kota

Tangerang

Metode terapi yang

diterapkan oleh

pengajar di dalam

program terapi sensori

integrasi.

2 orang

Wawancara

bebas

terstruktur

3. Orang Tua Anak

Tunagrahita

Pengaruh yang dilihat

melalui terapi sensori

integrasi dalam pola

interaksi sosial dan

hasil yang dicapai.

6 orang

Wawancara

bebas

terstruktur

observasi

4. Siswa

Tungrahita

sedang kelas 1

dan kelas 2

Untuk mengetahui

aktivitas sehari-hari

anak tunagrahita

selama berada di

Yayasan Miftahul

Qulub Cipondoh Kota

Tangerang

6 orang Observasi

JUMLAH INFORMAN 15 Orang

 

Page 28: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

28

7. Teknik Pengumpulan Data

Dalam melakukan pengumpulan data, peneliti menggunakan tiga

teknik, yaitu sebagai berikut:

a. Observasi, adalah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap

gejala-gejala yang diteliti.17 Observasi sebagai teknik pengumpulan

data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik

yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner. Jika wawancara dan

kuesioner selalu terjadi kontak komunikasi dengan orang lain,

sedangkan observasi itu sendiri tidak terbatas pada oang, melainkan

dengan obyek-obyek alam yang lain sesuai dengan kebutuhan

penelitian.

Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat

dibedakan menjadi participant observation (observasi berperan serta)

dan non particiant observation (observasi tidak berperan serta).

Observasi berperan serta yaitu peneliti terlibat langsung dengan

kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan

sebagai sumber data penelitian. Namun, berbeda halnya dengan

observasi non partisipan, peneliti tidak terlibat tetapi hanya menjadi

pengamat independen.

Dalam observasi penelitian, yang peneliti lakukan adalah observasi

non partisipan. Peneliti tidak terlibat pada kegiatan yang dilakukan

17Husaini Usman Dan Purnomo, Metode Penelitian Sosial, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,

2000), h.54.

 

Page 29: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

29

oleh Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang, namun

peneliti hanya menjadi pengamat berlangsungnya kegiatan tersebut.

b. Interview atau wawancara, yaitu metode yang dilakukan melalui dialog

secara langsung antara pewawancara dengan terwawancara untuk

memperolehdata atau informasi yang dibutuhkan.18 Wawancara juga

merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide

melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam

suatu topic tertentu. Menurut Dr. Lexy J. Moleong, M.A. wawancara

adalah percakapan dengan maksud tertentu. Pada penelitian ini yang

menjadi pewawancara (interviewer) yaitupeneliti sendiri. Sedangkan

untuk terwawancara (interview) ada 9 orang dengan rincian 3 orang

dari pihak Yayasan dan 6 orang lainnya dari penerima manfaat

program terapi sensori integrasi.

c. Studi Dokumentasi, yaitu data-data ang tertulis yang mengandung

keterangan dan penjelasan serta pemikiran tentang fenomena yang

masih aktual.19 Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-

karya monumental seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan

misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, biografi, peraturan,

kebijakan. Dokumen yang berbentuk kara misalnya foto, gambar

hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya

karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film dan lain-lain.

18Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitati, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2008), Cet. Ke-4, h.231. 19Lexy J. Moleong, metode penelitian kualitatif (bandung: PT. Remaja Rosda Karya,

2001), Cet. Ke-15, h. 13.

 

Page 30: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

30

8. Teknik Analisa Data

Dalam melakukan pengolahan data, penulis menggunakan metode

deskriptif, yaitu teknik analisa data, dimana penulis terlebih dahulu

memaparkan data-data yang diperoleh, kemudian mendeskripsikan

temuan-temuan yang ada dengan berpedoman pada sumber-sumber

tertulis.

Peneliti terlebih dahulu memaparkan data-data yang diperoleh dari

hasil observasi, wawancara dan dokumentasi mengenai Yayasan Miftahul

Qulub Cipondoh Kota Tangerang dan anak tunagrahita maupun keluarga

yang mendapatkan pelayanan dan kemudian mendeskripsikannya.

9. Teknik Keabsahan Data

Seperti yang telah dijelaskan oleh Lexy J. Moleong dalam bukunya

Metodelogi Kualitatif, untuk menentukan keabsahan data adalah dengan

melakukan triangulasi. Dimana triangulasi adalah teknik pemeriksaan data

yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan

pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.20

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik triangulasi dengan

cara membandingkan sumber-sumber data yang diperoleh di lapangan

dengan kenyataan yang ada pada saat penelitian.

10. Teknik Penulisan

Teknik penulisan dalam penelitian ini berpedoman pada buku

Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) yang

20Lexy J. Moleong, MA.Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Rosda Karya,

2009), Edisi Revisi, Cet. Ke-26, h.330.

 

Page 31: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

31

diterbitkan oleh Center For Quality Development and Assurance

(CeQDA) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

E. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka merupakan tinjauan atas kepustakaan (literatur) yang

berkaitan dengan topik pembahasan penelitian. Tinjauan pustaka digunakan

sebagai acuan untuk membantu dan mengetahui dengan jelas penelitian yang

akan dilakukan untuk membantu dan mengetahui dengan jelas penelitian yang

akan dilakukan.

Tabel 1.3

Tinjauan Pustaka (Literature Review)

No Peneliti Judul Pembahasan

1. Skripsi, Imam

Panji Saputro,

2015.

Pola pengasuhan

lembaga untuk

mengembangkan

potensi dan fungsi

sosial anak

tunagrahita di SLB-C

Khrisna Murti

Jakarta.

Skripsi ini membahas tentang

bagaimana pola asuh lembaga,

hambatan serta solusi yang tepat

untuk mengembangkan potensi

anak tunagrahita di SLB-C

Khrisna Murti Jakarta.

2. Skripsi,

Muhammad

Hafiz Zuldi,

2017.

Evaluasi Hasil Terapi

Okupasi Bagi anak

Tunagrahita di

Yayasan Pendidikan

Luar Biasa Nusantara

Depok.

Skripsi ini membahas tentang

bagaimana evaluasi hasil dari

terapi okupasi bagi anak

tunagrahita di YPLB Nusantara

Depok

3. Jurnal, Adam

Yahya, Agung

Kurniawan,

Ahmad Samawi,

2015.

Pengaruh Terapi

Sensori Integrasi

Terhadap

Kemampuan Motorik

Kasar Berjalan di

Atas Garis Siswa

Autis

Membahas tentang bagaimana

pengaruh terapi sensori integrasi

terhadap kemampuan motorik

kasar berjalan di atas garis siswa

autis.

 

Page 32: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

32

No. Peneliti Judul Pembahasan

4. Jurnal Publikasi,

Ike Yulia Astuti,

2013.

Analisis Terapi

Sensori Integrasi

Terhadap

Perkembangan

Sensorimotor Anak

Autis di Pusat Terapi

Dan Sekolah

Berkebutuhan

Khusus Permata

Surakarta.

Membahas mengenai bagaimana

analisis terapi sensori integrasi

terhadap perkembangan

sensorimotor anak autis di pusat

terapi dan sekolah berkebutuhan

khusus permata surakarta.

5. Jurnal, Nadwa,

2013.

Pelaksanaan Terapi

Wicara dan Terapi

Sensori Integrasi

pada

Anak Terlambat

Bicara.

Jurnal ini membahas tentang

bagaimana Pelaksanaan Terapi

Wicara dan Terapi Sensori

Integrasi paa Anak Terlambat

Bicara.

6. Jurnal, Rahmah

Ramadhani,

2013.

Metode Sensori

Integrasi Bermedia

Papan Titian

Modifikasi Terhadap

Kemampuan

Motorik

Kasar Anak Autis Di

Sekolah Anak

Berkebutuhan

Khusus

Jurnal ini membahas mengenai

Metode Sensori Integrasi

Bermedia Papan Titian

Modifikasi Terhadap

Kemampuan Motorik

Kasar Anak Autis Di Sekolah

Anak Berkebutuhan Khusus.

 

Page 33: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

33

F. Sistematika enulisan

Skripsi ini terdiri dari lima bab, termasuk Pendahuluan, Isi dan Penlutup.

Berikut ini uraiannya secara ringkas:

BAB I Pendahuluan, Berisi tentang latar belakang masalah, pembatasan

masalah dan perumusan masalah, tujuan dan manfaaat penelitian,

metode penelitian, pedoman penulisan skripsi, tinjauan pustaka,

serta sistematika penulisan.

BAB II Landasan Teori, Dalam bab ini akan membahas landasan teoritis

yang digunakan adalah teori-teori yang berkaitan dengan

implementasi program, pelayanan sosial, anak tunagrahita dan

pendidikan khusus.

BAB III Profil Lembaga, Menjelaskan sejarah berdirinya yayasan, visi dan

misi lembaga, struktur lembaga, bentuk progrsm dan pelayanan

lembaga, serta penerima manfaat layanan lembaga.

BAB IV Hasil Penelitian dan Analisa, Merupakan hasil dari pengumpulan

data mengenai konsep pelaksanaan program terapi sensori integrasi

Yayasan Miftahul Qulub , peranan Yayasan Miftahul Qulub dalam

penanganan anak tuangrahita, faktor penghambat dan pendukung

pelaksanaan program sekolah khusus, dan segala hal yang terkait

atau berhubungan dengan penelitian yang tengah dilakukan.

BAB V Penutup, Dalam hal ini akan ditarik beberapa kesimpulan dari

pemikiran sebelumnya serta saran-saran sebagaibentuk hasil dari

analisa dalam penelitian.

 

Page 34: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

34

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Evaluasi

1. Pengertian Evaluasi

Evaluasi secara etimologi yaitu penaksiran, perkiraan keadaan dan

penentuan nilai. Berdasarkan pengertiannya evaluasi yaitu mengkritisi

suatu program dengan melihat kekurangan, kelebihan, pada konteks,

input, proses, dan produk pada sebuah program. Ada beberapa konsep

tentang evaluasi dan bagaimana melakukannya, kita namakan sebagai

pendekatan evaluasi. Istilah pendekatan evaluasi ini diartikan sebagai

beberapa pendapat tentang apa tugas evaluasi dan bagaimana dilakukan,

dengan kata lain tujuan dari prosedur evaluasi.21

Pada dasarnya setiap program membutuhkan evaluasi untuk

mengetahui keberhasilan dan kemajuannya serta sasaran apakah sudah

tercapai atau belum dan hasilnya nanti diperbaiki menjadi lebih baik pada

program selanjutnya. Selain itu evaluasi merupakan proses penting yang

harus dilakukan secara seksama agar tujuan yang hendak dicapai dapat

terlaksana dengan baik.22

Evaluasi mempunyai dua fungsi, yaitu fungsi formatif, evaluasi dipakai

untuk perbaikan dan pengembangan kegiatan yang sedang berjalan

(program, orang, produk, dan sebagainya). Fungsi sumatif, evaluasi

dipakai untuk pertanggungjawaban, keterangan, seleksi atau lanjutan. Jadi

21 Nurul Hidayati, Metodologi Penelitian Dakwah: Dengan Pendekatan Kualitatif,

(Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, Desember 2006), h. 124. 22 Nurul Hidayati, Evaluasi Program, (Jakarta: Fakultas Dakwah dan Komunikasi 2006),

h. 4.

 

Page 35: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

35

evaluasi hendaknya membantu pengembangan implementasi, kebutuhan

suatu program, perbaikan program, pertanggung jawaban, seleksi,

motivasi, menambah pengetahuan dan dukungan dari mereka yang

terlibat.23

2. Model Evaluasi

Model evaluasi ialah model desain evaluasi yang dibaut oleh ahli-

ahli atau pakar-pakar evaluasi yang biasanya dinamakan sama dengan

pembuatnya atau tahap pembuatannya. Model-model ini dianggap model

standar atau dapat dikatakan merek standar dari pembuatannya.

Penamaan model evaluasi bervariasi, Sara M. Steele menamakannya

pendekatan (approach) dan Arthur Burman menggunakan istilah format.

Model evaluasi program terdiri atas enam kategori yaitu model evaluasi

terfokus untuk pengambilan keputusan, model evaluasi terhadap unsur-

unsur program, model evaluasi jenis data dan aktivitas program, model

evaluasi proses pelaksanaan program, model evaluasi pencapaian tujuan

program, dan model evaluasi hasil dan pengaruh program.24

Beberapa model evaluasi yang populer dan banyak dipakai sebagai

strategi atau pedoman kerja pelasanaan evaluasi program adalah model

evaluasi CIPP, model evaluasi UCLA, model Brinkcrhoff, dan model

Stake atau Countenance.25 Tetapi pada dasarnya keempat model evaluasi

ini memiliki kategori yang sama yaitu untuk mengevaluasi sejauh mana

23 Farida Yusuf Tayibnapis, Evaluasi Program Dan Instrument Evaluasi: Untuk

Program Pendidikan Dan Penelitian, (Jakarta, Rineka Cipta, 2008), h. 4. 24 Djuju Sujana, Evaluasi Program Program Luar Sekolah (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2006), h.81. 25 Farida Yusuf Tayibnapis, Evaluasi Program dan Intrusmen Evaluasi untuk Program

Pendidikan dan Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h.14.

 

Page 36: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

36

pencapaian tujuan program. Dalam penelitian ini akan digunakan Model

Evaluasi CIPP yang dikemukakan oleh Stufflebeam untuk mengukur

keberhasilan atau kegagalan program yang nantinya akan membantu

para stakeholder dalam membuat keputusan di masa mendatang.

Stufflebeam adalah ahli yang mengusulkan pendekatan yang

berorientasi kepada pemegang keputusan (a decision oriented evaluation

approach structured) untuk menolong administrator membuat

keputusan. Ia merumuskan evaluasi sebagai “suatu proses

menggambarkan, memperoleh dan menyediakan informasi yang berguna

untuk menilai alternatif keputusan”. Ia membuat pedoman kerja untuk

melayani para manajer dan administrator menghadapi empat macam

keputusan pendidikan dan membagi evaluasi menjadi empat macam,

yaitu:26

a. Context evaluation (evaluasi konteks)

Konteks evaluasi ini membantu merencanakan keputusan,

menentukan kebutuhan yang akan dicapai oleh program. Stufflebeam

dalam Hamid Hasan menyebutkan, tujuan evaluasi konteks adalah

untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang dimiliki evaluator.

Dengan mengetahui kekuatan dan kelemahan ini, evaluator akan

dapat memberikan arah perbaikan yang diperlukan.27 Dalam hal ini,

Suharsimi Arikunto memberikan contoh pengajuan pertanyaan

evaluasi konteks sebagai berikut:

26 Farida Yusuf Tayibnapis, Evaluasi Program dan Instrument Evaluasi Untuk Program

Pendidikan dan Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h.14 27 Hamid Hasan, Evaluasi Kurikulum, cet ke-2 (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009),

h.45.

 

Page 37: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

37

1) Kebutuhan apa saja yang belum terpenuhi oleh program?

2) Tujuan pengembangan apa yang belum tercapai oleh program?

3) Tujuan pengembangan apakah yang dapat membantu

mengembangkan masyarakat?

4) Tujuan-tujuan manakah yang paling mudah dicapai?

5) Apakah konteks program sudah sesuai dengan tujuan program?

b. Input evaluation (evaluasi masukan)

Evaluasi ini menolong mengatur keputusan, menentukan sumber-

sumber yang ada, alternatif apa yang diambil, apa rencana dan

strategi untuk mencapai kebutuhan serta bagaimana prosedur kerja

untuk mencapainya. Komponen evaluasi masukan meliputi sumber

daya manusia, sarana dan peralatan pendukung, dana atau anggaran

dan berbagai prosedur dan aturan yang diperlukan. Dalam hal ini

pertanyaan-pertanyaan yang dapat diajukan pada tahap evaluasi

masukan ini adalah:

1) Apakah program/layanan yang diberikan kepada klien

berdampak jelas pada perkembangannya?

2) Berapa orang klien yang menerima program/layanan tersebut?

3) Apakah sarana dan prasarana sudah cukup memadai seperti yang

dibutuhkan?

4) Sejauh apa kualifikasi yang dimiliki oleh para staff untuk

memberikan layanan tersebut?

c. Process evaluation (evaluasi proses)

 

Page 38: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

38

Evaluasi proses untuk membantu mengimplementasikan

keputusan. Sampai sejauh mana rencana telah diterapkan dan apa

yang harus direvisi. Begitu pertanyaan tersebut terjawab, prosedur

dapat dimonitor, dikontrol dan diperbaiki. Menurut Suharsimi

Arikunto, evaluasi proses dalam model CIPP menunjuk pada “apa”

(what) kegiatan yang dilakukan dalam program, “siapa” (who) orang

yang ditunjuk sebagai penanggungjawab program, “kapan” (when)

kegiatan akan selesai.28 Oleh Stufflebeam diusulkan pertanyaan-

pertanyaan untuk proses sebagai berikut:

1) Apa yang dilakukan?

2) Seberapa baik itu dilakukan?

3) Hambatan apa saja yang dihadapi selama pelaksanaan program?

4) Siapa penanggungjawab program?

5) Kapan program akan selesai?

d. Product evaluasi (Evaluasi Hasil)

Evaluasi produk merupakan penilaian yang dilakukan guna melihat

ketercapaian/keberhasilan suatu program dalam mencapai tujuan

yang telah ditentukan sebelumnya. Pada tahap evaluasi inilah seorang

evaluator dapat menentukan atau memberikan rekomendasi kepada

evaluan apakah suatu program dapat dilanjutkan,

dikembangkan/dimodifikasi, atau bahkan dihentikan. Pada tahap

evaluasi ini diajukan pertanyaan evaluasi sebagi berikut:

1) Apakah tujuan-tujuan yang ditetapkan sudah tercapai?

28 Suharsimi Arikunto dan Cepi Safrudin, Evaluasi Program Pendidikan: Pedoman

Teoritis Bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan, cet. ke-3 (Jakarta: Bumi Aksara 2009) h.79.

 

Page 39: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

39

2) Apakah dampak jangka panjang yang diperoleh penerima

program?

3) Apakah tujuan pelayanan pada penerima program telah sesuai

dengan yang diharapkan?

4) Apakah pelayanan program yang diberikan memberikan

perubahan pada penerima program?

3. Karakteristik Evaluasi

Dalam hubungan dengan kriteria keberhasilan yang digunakan

untuk suatu proses evaluasi, Feurstein mengajukan beberapa indicator

yang perlu untuk dipertimbangkan. Indikator yang penulis gunakan

menurut Feurstein, yaitu:

a. Indikator Efisiensi

Dalam indicator ini menunjukkan apakah sumber daya dan aktifitas

yang dilaksanakan guna mencapai tujuan dimanfaatkan secara tepat

guna atau tidak memboriskan sumber daya yang ada.

b. Indikator Pemanfaatan

Indikator ini melihat seberapa banyaksuatu layanan yang sudah

disediakan oleh pemberi layanan dipergunakan oleh kelompok

sasaran.29

4. Tujuan dan Manfaat Evaluasi

Suatu program yang diselenggarakan perlu dilakukan evaluasi,

karena biasanya evaluasi lebih difokuskan pada pengidentifikasian

29 Ulfa Andriani, (Skripsi Evaluasi Program Terapi Untuk Anak Berkebutuhan Khusus di

Yayasan Panti Nugraha Jakarta Selatan), h. 133.

 

Page 40: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

40

mengenai apa yang sebenarnya terjadi pada pelaksanaan atau penerapan

program. Maka dari itu tujuan evaluasi antara lain:

a. Mengidentifikasi tingkat pencapaian tujuan.

b. Mengukur dampak langsung yang terjadi pada kelompok sasaran.

c. Mengetahui dan menganalisis konsekuensi-konsekuensi lain yang

mungkin terjadi di luar rencana (externalities).30

Sedangkan manfaat evaluasi menurut Isbandi Rukminto dengan

mengutip pendapat Feurstein menyatakan ada 10 alasan mengapa suatu

evaluasi perlu dilakukan, antara lain:

1) Melihat apa yang sudah dicapai.

2) Mengukur kemajuan, yang dikaitkan dengan tujuan program.

3) Meningkatkan pemantauan, agar tercapai manajemen yang

lebih baik.

4) Mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan untuk memperkuat

program itu sendiri.

5) Melihat apakah usaha sudah dilakukan secara efektif, guna

melihat perbedaan apa yang telah terjadi setelah diterapkan

suatu program.

6) Melakukan analisis biaya dan manfaat (cost benefit), apakah

biaya yang dikeluarkan cukup masuk akal (reasonable).

7) Mengumpulkan berbagai informasi yang bisa dimanfaatkan

dalam merencanakan dan mengelola kegiatan program secara

lebih baik.

30 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Masyarakat: Kajian Strategis

Pembangunan Kesejahteraan Sosial Dan Pekerjaan Sosial, (Jakarta: Refiks Aditama, 2005), h.

119.

 

Page 41: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

41

8) Berbagi pengalaman, sehingga pihak lain tidak terjebak dalam

kesalahan yang sama, atau mengajak pihak lain untuk ikut

melaksanakan dengan baik.

9) Meningkatkan keefektifan, agar program tersebut memberikan

dampak yang lebih luas.

10) Memungkinkan terciptanya perencanaan yang lebih baik,

memberikan kesempatan untuk mendapatkan masukan dari

masyarakat, komunitas fungsional dan komunitas lokal.31

B. Terapi Sensori Integrasi

1. Pengertian Terapi

Terapi berasal dari bahasa Yunani yaitu Therapia yang berarti

penyembuhan.32 Terapi adalah upaya pelengkap dalam memperbaiki

disfungsi pada tubuh.33 Sehingga terapi merupakan proses pengobatan

atau penyembuhan yang terdiri dari seorang terapis dan klien dengan

tujuan untuk memulihkan keadaan sseorang agar dapat kembali normal.

2. Fungsi dan Tujuan Terapi

Terapi sendiri mempunya fungsi dan tujuan sebagai berikut :

a. Memperkuat motivasi klien untuk melakukan hal yang benar

b. Mengurangi tekanan emosional

c. Mengembangkan potensi klien

d. Mengubah kebiasaan

e. Memodifikasi struktur kognisi

31 Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat Dan Intervensi

Komunikasi, (Jakarta FEUI, 2001) h. 127. 32 Richard Nelson Jones, Teori dan Praktik Konseling dan Terapi, (Jakarta: Pustaka

belajar, 2011), h.2 33 Susandiaji, Terapi Alternatif, (Yogyakarta: Yayasan Spiritia, 2004), h. 27.

 

Page 42: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

42

f. Memperoleh pengetahuan tentang diri

g. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan hubungan

interpersonal

h. Meningkatkan kemampuan mengambil keputusan

i. Mengubah kondisi fisik

j. Mengubah kesadaran diri

k. Mengubah lingkungan sosial.34

3. Terapi Sensori Integrasi

a. Sejarah Terapi Sensori Integrasi

Salah satu pemecahan pertama tentang treatment untuk anak-anak

hiperaktif adalah ketika A. J. Ayres melihat koneksi antara ketahanan

sentuhan dan hiperaktifitas. Istilah ketahanan sentuhan dijelaskan oleh

Ayres untuk mengacu pada reaksi sentuhan. Istilah keengganan

menyentuh juga mengacu pada suatu pengalaman negatif pada berbagai

stumulus sentuhan, tetapi dalam hal ini, satu pengalaman tersebut tidak

menyenangkan dan kemudian segera dihindari.

Pada dekade terakhir, suatu karya ilmiah yang dipimpin oleh Lucy

Jane Miller mendukung untuk penggunaan nama gangguan prosori (SPD).

Salah satu tujuan yang utama dari kelompok ini adalah agar mempunyai

hasil diagnos yang diterima di Manual Statistik dan Diagnostok (DSM-

IV), buku petunjuk yang menetapkan standard hasil diagnose oleh

komunitas medis diseluruh dunia. Miller baru-baru ini menerbitkan

bukunya berjudul “sensory processing disorders”. Dan pada

34Purwandari, Buku Pegangan Kuliah Psikoterapi, Universitas Negeri Yogyakarta, 2003,

h. 39, diakses pada tanggal 27 Agustus 2017 (artikel dapat didownload di

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/scan0003_6.pdf )

 

Page 43: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

43

perkembangan tahun istilah sensory processing disorder akan tergantikan

oleh istilah sensory integration dysfunction.35

b. Definisi Sensori Integrasi

Ayres (1972) mendefinisikan Sensory Integration sebagai:

“The neurological process that organized sensation from one’s own

body and from environmental and make it possible to use the body

effectively within the environment”

or

“The ability to organized sensation for use”

(Proses neurologis individu dalam mengorganisasikan sensasi dari

dalam diri dan dari lingkungan sekitar dan dapat digunakan secara

efektif dalam lingkungannya atau kemampuan untuk mengorganisir

sensasi yang digunakan).

Sensori Integrasi adalah proses pengolahan informasi yang

diterima oleh mata, telinga, kulit, mulut, hidung dan rasa yang sesuai

kemudian dikirim ke otak. Proses ini berlangsung dalam berbagai

sistem sensori.36 Input sensori merupakan teori gerakan, tekanan,

sentuhan, penglihatan, pendengaran, perasa, dan bau masuk ke otak

dari organ sensori kita, utamanya melalui saraf tengkorak. Seluruh

input sensori harus terdaftar pada level otak.

Sedangkan menurut Mirza teori sensori integrasi adalah suatu

teori yang menjelaskan proses biologis pada otak untuk mengolah

berbagai informasi sensorik, dan mempergunakannya dengan baik.37

Gunadi menjelaskan dalam Autism Awareness Festival tentang

sensori informasi serta proses sensorik seperti di bawah ini.

35Lynn Horowitz and Cecile Rost, helping hyperactive kids a sensory integration

approach, (Hunter House: 2007) hal. 5. 36 Lynn Horowitz and Cecile Rost, helping hyperactive kids a sensory integration

approach, (Hunter House: 2007) hal. 3. 37Galih A Veskarisyanti - B, 12 Terapi Autis Paling Efektif&Hemat, (PT. Galangpress

Media Utama), h. 1.

 

Page 44: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

44

1) Sensory Information

Melalui panca indra, manusia memperoleh informasi tentang

kondisi fisik dan lingkungan yang berada di sekitarnya (Ayres,

1979). Informasi sensorik yang diterima akan masuk ke otak tidak

hanya melalui mata, telinga, dan hidung tapi masuk melalui

seluruh badan.

Informasi sensori (Sensory information) berasal dari:

a) Mata (Visual)

Disebut juga indera penglihatan yang terletak pada

retina. Fungsinya menyampaikan semua informasi visual

tentang benda dan manusia.

b) Telinga (Auditory)

Disebut juga indera pendengaran, terletak di telinga

bagian dalam. Fungsinya meneruskan informasi suara. Ayres

(1972) menyebutkan adanya hubungan antara sistem auditory

ini dengan perkembangan bahasa. Apabila sistem auditory

mengalami gangguan, maka perkembangan bahasanya juga

akan terganggu.

c) Hidung (Olfactory)

Disebut juga indera pembau, terletak pada selaput lender

hidung, fungsinya meneruskan informasi mengenai bau-bauan

(bunga, parfum, bau makanan).

d) Lidah (Gustatory)

 

Page 45: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

45

Disebut juga indera perasa, terletak pada lidah, fungsinya

meneruskan informasi tentang rasa (manis, asam, pahit, dan

lain-lain) dan tekstur di mulut (kasar, halus, dan lain-lain).

e) Kulit (Tactile)

Taktil adalah indera peraba, terletak pada kulit dan sebagian

dari selaput lender. Bayi yang baru lahir, menerima informasi

untuk pertama kalinya melalui indera peraba ini. Trott, Laurel

dan Windeck (1993), menjelaskan bahwa:

“Processing tactile information effectively allow us to

feel save, which in trun allows us to bond whit those

who love us and to develop socially and emotionally.”

Sistem taktil ini mempunyai dua sifat, yaitu diskriminatif

dan protektif. Diskriminatif adalah kemampuan membedakan

rasa (kasar, halus, dingin, panas), sedangkan sifat protektif

adalah kemampuan untuk menghindar atau menjaga dari input

sensorik yang berbahaya. Dari sifat kedua ini, akan

menimbulkan respon flight, fright, dan fight.

f) Otot dan persendian (Proprioceptive)

Ayres (1979) menyebutkan bahwa proprioseptif merupakan

sensasi yang berasal dari dalam tubuh manusia, yaitu terdapat

pada sendi, otot, ligament dan reseptor yang berhubungan

dengan tulang. Ayres (1979) menyebutkan bahwa sistem

vestibular dan proprioseptif merupakan dua sistem yang

spesial dan Ayres menyebutnya sebagai “The Hidden Sense”.

 

Page 46: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

46

Input proprioseptif ini menyampaikan informasi ke otak

tentang kapan dan bagaimana otot berkontraksi (contracting)

atau meregang (stretching), serta bagaimana sendi

dibengkokkan (bending), diperpanjang (extending), ditarik

(being pull) atau ditekan (compressed). Melalui informasi ini,

individu dapat mengetahui dan mengenal bagian tubuhnya

dan bagaimana bagian tubuh tersebut bergerak.

g) Keseimbangan / balance (vestibular)

Ayres menyatakan Sistem vestibular ini sebagai “business

centar”, karena semua sistem sensorik berkaitan dengan

sistem ini. Sistem vestibular ini terletak pada labyrinth di

dalam telinga bagian tengah. Fungsinya meneruskan

informasi mengenai gerakan dan gravitasi. Sistem ini sangat

mempengaruhi gerakan kepala dalam hubungannya dengan

gravitasi dan gerakan cepat atau lambat (Accelerated or

decelerated movement), gerakan bola mata (okulomotor),

tingkat kewaspadaan (level of arousal) dan emosi.

2) Proses sensori

Menurut Ayres (1979) proses sensorik adalah kemampuan

untuk memproses atau mengorganisasikan input sensorik yang

diterima. Biasanya proses ini terjadi secara otomatis, misalnya

ketika mendengar suara kicauan burung, otak langsung

menterjemahkan sebagai bahasa atau suara binatang.

 

Page 47: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

47

Proses sensorik diawali dengan penerimaan input

(registration), yaitu individu menyadari akan adanya input. Proses

selanjutnya adalah orientation, yaitu tahap dimana individu

memperhatikan input yang masuk. Tahap berikutnya, kita mulai

mengartikan input tersebut (interpretation). Selanjutnya adalah

tahap organization, yaitu tahap dimana otak memutuskan untuk

memperhatikan atau mengabaikan input ini. Tahap terakhir adalah

execution, yaitu tindakan nyata yang dilakukan terhadap input

sensori tadi.38

Regristasi sensori merupakan dasar integrasi sensori terjadi

ketika input sensori telah terdaftar dalam sistem saraf. Integrasi

sensori yang merupakan dasar persepsi sensori adalah kemampuan

untuk mengatur atau mengintegrasi informasi sensori atau input

pada level otak. Individu menerima dan mempelajari melalui

panca indera, dan input sensori menghasilkan output gerakan.

Integrasi sensori mengakibatkan efisiensi fungsi pusat lebih tinggi

setelah informasi sensori diproses. Ada output otak yang lebih

efisien ketika dua bagian otak bekerja bersama. Perkembangan

otak manusia harus memiliki integrasi sensori otak yang maksimal

untuk berfungsi pada level yang lebih tinggi secara efisien39. Di

bawah ini merupakan proses ideal dari sensori integrasi.

38 Williamson dan Anzalone, 1996 dalam Gunadi, Tri. 2008. Sensory Integration and

Self- Regulation IN Infrants and Toddless: Helping Very Young Children Interact with Their

Environment. h.3. 39 Elaine Wilson, Occupational Therapy for Children with Special Needs, (United

Kingdom, Whurr Publishers Ltd 1998), h.2.

 

Page 48: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

48

Tiap-tiap syaraf menerima stimuli spesifik untuk

memproses, tetapi yang paling mengagumkan adalah bahwa

informasi dari kegelisahan yang berbeda terintegrasi sedemikian

rupa sehingga suatu gambaran dapat diproduksi otak. Kegelisahan

bekerja sama untuk mengkoordinir dan dengan tepat

mengarahkan informasi. Kooperasi ini adalah yang disebut

pengintegrasian sensori.40

Terapi SI menjelaskan bagaimana cara otak menerima dan

memproses stimulus atau input sensori dari lingkungan di sekitar

kita dan dari dalam tubuh kita sendiri. Apabila seorang anak dapat

memproses input sensori dengan baik, maka ia akan berperilaku

secara adaptif. Akan tetapi bila seorang anak tidak dapat

memproses input sensori dengan baik, maka perilaku yang

muncul adalah maladaptive. Anak akan berespon secara

berlebihan pada suatu input yang sebenarnya tidak

membahayakan atau anak mengabaikan input yang masuk

(perilaku maladaptif). Menurut Bundy, Lane dan Murray (2002),

SI adalah teori hubungan antara otak dan perilaku. Teori ini dapat

digunakan untuk menjelaskan perilaku yang muncul dari

40Lynn Horowitz and Cecile Rost, helping hyperactive kids a sensory integration

approach, (Hunter House: 2007), hal. 3.

Sensory input

Pusat berfungsi lebih maksimal

Sensori Integrasi Regristasi sensori

 

Page 49: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

49

seseorang, merencanakan intervensi, dan meramalkan perubahan

perilaku sebagai akibat dari intervensi.41

c. Terapi Sensori Integrasi

Sensori integrasi merupakan pendekatan treatment yang secara

klinis bertujuan agar memberikan kesempatan anak yang memiliki

kesulitan belajar tertentu untuk mencapai potensi maksimalnya.

Meskipun demikian, harus diapresiasi bahwa konsep ini hanya

hipotesa dan saat ini harus dibuktikan. Fisher dkk memperkuatnya dan

merujuk pada hipotesis versus fakta, merupakan berpendapat

kebutuhan untuk penelitian empiris untuk menyediakan dasar teori

sensori integrasi sedang direvisi dan dimodifikasi sebagai pengetahuan

baru.42

Terapi integrasi sensori, juga dikenal sebagai SI terapi, adalah

suatu metode perlakuan yang diberikan pada anak-anak yang

mempunyai permasalahan dalam memproses stimuli sensori, disebut

gangguan integrasi sensori. Terapi ini fokus untuk meningkatkan

kapasitas anak untuk mengintegrasikan input dari sensori. Maka dari

itu, sangat penting untuk memberi perlakuan pada anak yang

mengalami tipe gangguan ini dengan jalan positif.43 Terapi SI dapat

bermanfaat pada permasalahan seperti kesulitan belajar, permasalahan

motorik, dyspraxia, kesulitan tingkah laku, gangguan kecemasan,

41 Tri Gunadi, OTR (Ind), S.Psi, Autism Awareness Festival, 18 September 2008. diakses

pada: 10 Oktober 2017 di https://www.linkedin.com/in/tri-gunadi-a93422a2/ 42Elaine Wilson, Occupational Therapy for Children with Special Needs, (United

Kingdom, Whurr Publishers Ltd 1998), h. 1. 43Lynn Horowitz and Cecile Rost, helping hyperactive kids a sensory integration

approach, (Hunter House: 2007), hal. 3.

 

Page 50: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

50

autism, hemiplegia (otot kejang terutama pada satu sisi badan), dan

whiplash.44

Terapi SI menggunakan suatu pendekatan neurofisiologik untuk

penerapan dan dapat mengurangi hiperaktivitas dan permasalahan

perhatian. Ini merupakan langkah pertama yang diminati orang tua

serta pada mereka yang tidak menginginkan anaknya mengkonsumsi

obat-obatan. Terapi SI melihat perilaku hiperaktif sebagai suatu

masalah pengolahan informasi di dalam sistem nervous pada anak.

Mereka menerapkan model bersifat neurofisiologi pada treatment yang

diberikan berupa okupasi, fisik, dan terapi wicara. Terapis yang

professional pada umumnya menggunakan alat ukur yang

dikembangkan terutama untuk anak-anak oleh Ayres.45

Prosedur treatment integrasi sensori membantu dalam mengontrol

input sensori yang terintegrasi dalam level otak yang menghasilkan

penambahan output gerakan. Treatment juga memfasilitasi fungsi area

otak lainnya termasuk dalam pembelajaran, koordinasi, berbicara

bahasa penerima dan ekspresi serta perilaku. Harus dicatat ini

merupakan model yang sederhana kombinasi yang lebih rumit sangat

mungkin, misalnya dimana input sensori efisien tetapi tahap lain

tidak.46

44 Lynn Horowitz and Cecile Rost, helping hyperactive kids a sensory integration

approach, (Hunter House: 2007), hal. 4. 45 Lynn Horowitz and Cecile Rost, helping hyperactive kids a sensory integration

approach, (Hunter House: 2007), hal. 5. 46Elaine Wilson, Occupational Therapy for Children with Special Needs, (United

Kingdom, Whurr Publishers Ltd 1998), h.2.

 

Page 51: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

51

SI bukan tentang pengajaran keterampilan baru kepada anak,

melainkan membantu otak anak mengembangkan proses yang menjadi

dasar untuk keterampilan hidup. Terapi SI menggunakan metode

mainan dan eksplorasi murni yang bisa diberikan oleh terapis okupasi,

terapis wicara dan juga terapis fisik. Ketika terapi berlangsung anak

aktif dalam permainan. Permainan ini ditentukan oleh anak, sehingga

peran terapis adalah sebagai fasilitator anak. Ketika seorang anak

benar-benar kacau dan tidak mampu membuat keputusan, barulah

terapis membantunya dalam menentukan pilihan dengan mengacu pada

dorongan agar anak mampu menentukan pilihan.47

Anak Dengan gangguan SI tidak dapat beradaptasi secara optimal,

hal ini disebabkan karena fungsi neurologisnya tidak mengembangkan

proses untuk mengintegrasikan input sensorik dari lingkungannya.

Individu ini membutuhkan lingkungan yang khusus disiapkan untuk

memenuhi kebutuhan neurologisnya (Ayres, 1979), maka individu

tersebut dapat mengintegrasikan input yang diterima dan berespon

secara tepat (adaptif).

Interaksi anak dengan lingkungan sangat membantu dalam

perkembangan otaknya. Seorang anak yang normal, tidak perlu

mengikuti terapi karena lingkungan menyediakan semua kebutuhan

untuk perkembangan fungsi neurologisnya. Lain halnya anak dengan

kebutuhan khusus, mereka membutuhkan perlakuan khusus agar

mereka dapat merespon input yang ada di sekitarnya dengan tepat.

47Lynn Horowitz and Cecile Rost, helping hyperactive kids a sensory integration

approach, (Hunter House: 2007), hal. 89.

 

Page 52: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

52

Terapi okupasi dengan pendekatan SI menggunakan pendekatan

bermain dengan baik, karena dunia bermain adalah dunia terdekat

untuk dapat menggambarkan perilaku anak. Di dalam ruang terapi,

disediakan berbagai macam input untuk dapat diolah, input yang

tersedia: input proprioseptif berupa perlengkapan main, yaitu luncuran,

“prosotan”, input vestibular, berupa berbagai macam bentuk ayunan,

trampolin. Input taktik (kulit) diwakili oleh bermacam-macam tekstur

permukaan lantai, kain dan lain-lain.

Dalam sebuah pidato yang disampaikan oleh Gunadi (2008)

diungkapkan ciri-ciri dari terapi sensori integrasi adalah:

1) Anak merasakan dan terlibat dengan input yang ada di sekitarnya

(sensory enriched).

2) Fungsi dari terapis adalah sebagai fasilitator dan anak yang

menentukan arah/keinginannya. Prinsip ini yang membedakan terapi

sensory integration dengan pendekatan terapi kaum behavioris

(Applied Behavior Analysis / ABA). Pada terapi ABA, kurikulum

terapi ditetapkan oleh terapis (teacher-directed and controlled), anak

digambarkan sebagai sosok yang pasif .

3) Tidak boleh memaksakan kehendak, karena fungsi terapis hanya

sebagai fasilitator, anak yang menentukan.

4) Just the right challenge: tingkat kesulitan harus selangkah lebih maju

dibandingkan kemampuan anak sekarang. Tantangan yang diberikan

tidak terlalu sulit tapi juga memiliki kemungkinan gagal.

 

Page 53: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

53

5) FUN, anti kata FUN ini adalah permainan harus menyenangkan dari

sudut pandang anak, bukan dari sudut pandang terapis.

Beberapa teknik yang digunakan dalam terapi okupasi dengan

pendekatan SI:

a) Wilbarger protocol

b) MORE (Motor, Oral Respiratory and Eye coordination)

c) Listening therapeutic

d) Sensory base activity

d. Prinsip Terapi Sensori Integrasi

Terapi sensori integrasi menekankan stimulasi pada tiga indera

utama, yaitu taktil, vestibular, dan proprioseptif. Ketiga sistem sensori

ini memang tidak terlalu familiar dibandingkan indera penglihatan dan

pendengaran, namun sistem sensori ini sangat penting karena

membantu interpretasi dan respon anak terhadap lingkungan.

1) Sistem taktil

Sistem taktil merupakan sistem sensori terbesar yang dibentuk oleh

reseptor di kulit, yang mengirim informasi ke otak terhadap

rangsangan cahaya, sentuhan nyeri, suhu, dan tekanan. Sistem taktil

terdiri dari dua komponen, yaitu protektif dan diskriminatif, yang

bekerja sama dalam melakukan tugas dan fungsi sehari-hari.

Hipersensitif terhadap stimulasi taktil, yang dikenal dengan tactile

defensiveness, dapat menimbulkan mispersepsi terhadap sentuhan,

berupa respons menarik diri saat disentuh, menghindari kelompok

orang, menolak makan makanan tertentu atau memakai baju

 

Page 54: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

54

tertentu, serta menggunakan ujung-ujung jari, untuk memegang

benda tertentu.

Bentuk lain disfungsi ini adalah perilaku yang mengisolasi

diri atau menjadi irritable. Bentuk hiposensitif dapat berupa reaksi

kurang sensitif terhadap rangsangan nyeri, suhu, atau perabaan

suatu obyek. Anak akan mencari stimulasi yang lebih dengan

menabrak mainan, orang , perabot, atau dengan mengunyah benda.

Kurangnya reaksi terhadap nyeri dapat menyebabkan anak berada

dalam bahaya.48

2) Sistem vestibular

Sistem vestibular terletak pada telinga dalam (kanal

semisirkular) dan mendeteksi gerakan serta perubahan posisi

kepala. Sistem vestibular merupakan dasar tonus otot,

keseimbangan, dan koordinasi bilateral. Anak yang hipersensitif

terhadap stimulasi vestibular mempunyai respons fight atau flight

sehingga anak takut atau lari dari orang lain. Anak dapat bereaksi

takut terhadap gerakan sederhana, peralatan bermain di tanah, atau

berada di dalam mobil. Anak dapat menolak untuk digendong atau

diangkat dari tanah, naik lift atau escalator, dan seringkali

terlihatcemas. Anak yang hiposensitif cenderung mencari aktivitas

tubuh yang berlebihan dan disengaja, seperti bergelinding,

48 Waiman, Elina dkk, Sensori Integrasi: Dasar dan Efektivitas Terapi (Yogyakarta:

Pustaka Anggrek 2011). h. 132-133.

 

Page 55: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

55

berputar-putar, bergantungan secara terbalik, berayun-ayun dalam

waktu lama, atau bergerak terus-menerus.49

Sistem proprioseptif terdapat pada serabut otot, tendon, dan

ligament, yang memungkinkan anak secara tidak sadar mengetahui

posisi dan gerakan tubuh. Pekerjaan motorik halus, seperti

menulis, menggunakan sendok, atau mengancingkan baju

bergantung pada sistem proprioseptif yang efisien. Hipersensitif

terhadap stimulasi proprioseptif menyebabkan anak tidak dapat

menginterprestasikan umpan balik dari gerakan dan mempunyai

kewaspadaan tubuh yang rendah. Tanda disfungsi sistem

proprioseptif adalah clumsiness, kecenderungan untuk jatuh,

postur tubuh yang aneh, makan yang berantakan, dan kesulitan

memanipulasi objek kecil, seperti kancing. Hiposensitif sistem

proprioseptif menyebabkan anak suka menabrak benda, menggigit,

atau membentur-benturkan kepala.50

Para ahli terapi sensori integrasi dari Amerika Serikat telah

menyusun consensus tentang elemen inti terapi sensori integrasi.

Tabel 2.1 di bawah ini merupakan elemen inti dari sensori

integrasi.51

49 Waiman, Elina dkk, Sensori Integrasi: Dasar dan Efektivitas Terapi (Yogyakarta:

Pustaka Anggrek 2011). h. 132-133. 50 Waiman, Elina dkk, Sensori Integrasi: Dasar dan Efektivitas Terapi (Yogyakarta:

Pustaka Anggrek 2011). h. 132-133. 51 Waiman dkk, Sensori Integrasi: Dasar dan Efektivitas Terapi (Yogyakarta: Pustaka

Anggrek 2011). h.132.

 

Page 56: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

56

Elemen Inti Sikap dan PerilakuTerapis

Memberikan rangsangan sensori Memberikan kesempatan pada anak untuk

mengalami berbagai pengalaman sensori,

yang meliputi taktil, vestibular, dan/atau

proprioseptif; intervensi yang diberikan

melibatkan lebih dari satu modalitas sensori.

Memberikan tantangan yang

tepat

Memberikan aktivitas yang bersifat

menantang, tidak terlalu sulit maupun terlalu

mudah, untuk membangkitkan repons adaptif

anak terhadap tantangan sensori dan praksis.

Kerjasama menentukan pilihan

aktivitas

Mengajak anak berperan aktif dalam proses

terapi, memberikan kesempatan pada anak

mengontrol aktivitas yang dilakukan, tidak

menetapkan jadwal dan rencana terapi tanpa

melibatkan anak.

Memandu organisasi mandiri Mendukung dan memandu anak untuk

mengorganisasi perilaku secara mandiri,

memilih dan merencanakan perilaku yang

sesuai dengan kemampuan anak, mengajak

anak untuk berinisiatif, mengembangkan ide,

dan merencanakan aktivitas.

Menunjang stimulasi optimal Menjamin lingkungan terapi yang kondusif

untuk mencapai atau mempertahankan

stimulasi yang optimal, dengan mengubah

lingkungan atau aktivitas untuk menarik

perhatian anak, engagement, dan

kenyamanan.

Menciptakan konteks bermain Menciptakan permainan yang membangun

motivasi intrinsic anak dan kesenangan dalam

beraktivitas; memfasilitasi atau

mengembangkan permainan objek, sosial,

motorik, dan imanginatif.

Memaksimalkan kesuksesan

anak

Memberikan atau memodifikasi aktivitas

sehingga anak dapat berhasil pada sebagian

atau seluruh aktivitas, yang menghasilkan

respons terhadap tantangan tersebut.

Menjamin keamanan fisik Meyakinkan bahwa secara fisik anak dalam

kondisi aman, dengan menggunakan peralatan

terapi yang aman atau senantiasa ditemani

oleh terapis.

Mengatur ruangan untuk

interaksi anak

Mengatur peralatan dan ruangan sehingga

dapat memotivasi anak untuk memilih dan

terlibat dalam aktivitas

Memfasilitasi kebersamaan

dalam terapi

Menghormati emosi anak, memberikan

pandangan positif terhadap anak, menjalin

hubungan dengan anak serta menciptakan

iklim kepercayaan dan keamanan emosi.

 

Page 57: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

57

e. Struktur dalam Terapi Sensori Integrasi

Seorang terapi SI tidak selalu perlu menggunakan “ketat” rutin dan

struktur di sesi terapi. Namun, sebagian besar terapis memiliki rutinitas

umum dan kebanyakan anak hiperaktif pasti membutuhkan struktur dalam

sesi terapi mereka. Sebuah sesi yang memiliki perbedaan diawal, tengah,

dan akhir memberikan kejelasan untuk anak. Jika anak pertama harus

berganti pakaian, ia selalu bisa melakukannya dengan cara yang sama,

sepatu anak, misalnya, harus selalu ditetapkan di tempat yang sama.

Demikian juga, bahan bermain dapat selalu dibersihkan dan dimasukkan

di tempat semula.52

Beberapa terapis ingin memulai sesi dengan aktivitas pemanasan.

Setiap kali anak mendengar tentang pemanasan, dia tahu terapis akan

melakukan sesuatu untuk membantu anak yang mencapai keadaan fokus

untuk mempersiapkan kesuksesan sesi. Beberapa kegiatan menenangkan

menggunakan tekanan kuat, sementara yang lain melibatkan game yang

menarik dan mendorong, gulat, atau bergulir seperti bola. Jika anak dapat

memilih aktivitas pemanasan dan mengarah pada kegiatan terapi adalah

kesebuah awal yang yang baik. Sistem visual adalah sistem yang paling

berkembang pada anak-anak hiperaktif. Dengan demikian, anak atau

terapis, atau keduanya anak anak dan terapis dapat membuat gambaran

dari apa yang dia ingin lakukan selama sesi terapi. Jika mereka

mendiskusikan apa yang akan dilakukan dan kemudian melakukan

gambaran, baik pendengaran dan sistem visual terlibat. Dengan cara ini,

52 Lynn Horowitz and Cecile Rost, helping hyperactive kids a sensory integration

approach, (Hunter House: 2007), hal. 95.

 

Page 58: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

58

anak dapat belajar untuk menentukan urutan dan mencapai kontrol atas

perencanaan sesi.53

f. Sesi Treatment Sensori Integrasi

Seringkali terapis akan memulai sesi dengan beberapa latihan

pemanasan. Ini mungkin melibatkan kaki dan pijat tangan untuk

memastikan pegangan yang lebih baik, atau latihan mendorong dan

menarik untuk mempersiapkan otot-otot. Kemudian sesi yang

menyenangkan dimulai, tambahan kesenangan yang berasal dari aktivitas

membuat anak memperoleh perasaan berprestasi. Terapis memastikan

aktivitas selalu sukses dan aman. Terapis adalah sebagai pemberdaya

anak. Musik menarik bisa dimainkan untuk membangun otot. Anak hanya

tahu bahwa dia memiliki banyak kesenangan. Dengan cara ini, kegiatan

tersebut merangsang kemampuan untuk berfantasi, yang penting untuk

mengintegrasikan efek terapi SI di otak anak. Ketika proses belajar itu

menyenangkan, apa yang kita pelajari lebih mudah untuk diterima.

Kesenangan membantu aspek memori terapi dan belajar.54

Pada akhir sesi perawatan, terapis meminta anak untuk mengatakan

sesuatu tentang kegiatan yang telah mereka lakukan bersama-sama. Hal

ini memperkuat perasaan prestasi dan membantu untuk merangsang

memori dan bahasa keterampilan. Jika anak belum bisa menjelaskan apa

yang dia lakukan, terapis atau orang tua dapat memberitahu anak apa

yang telah dilakukan, sehingga memperkuat bahasa anak dan juga

53 Lynn Horowitz and Cecile Rost, helping hyperactive kids a sensory integration

approach, (Hunter House: 2007), hal. 96. 54 Lynn Horowitz and Cecile Rost, helping hyperactive kids a sensory integration

approach, (Hunter House: 2007), hal. 100-101.

 

Page 59: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

59

kemampuan pemahaman. Jika anak dapat mengatakan hanya apa aktivitas

favoritnya itu, terapis dapat menyarankan, “Mungkin minggu depan kita

bisa bermain di ayunan besar dan membuat perahu lain, seperti yang kita

lakukan hari ini. “Emosi positif dan antisipasi digunakan dalam terapi SI

untuk membangun motorik dan memori kognitif”.55

Faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan terapi antara lain:56

1) Seberapa serius gangguan yang dialami

2) Keadaan lingkungan, apakah berkontribusi atau tidak

3) Bagaimana keterlibatan orang tua, guru, dan anggota keluarga lain

terlibat dalam proses terapi

4) Tingkat kehadiran anak pada jadwal terapi

5) Apakah guru menggunakan rekomendasi terapi dikelas

6) Peran keluarga dalam membantu mencapai kesuksesan terapi

7) Penggunaan obat-obatan dan efek sampingnya.

C. Anak Tunagrahita

1. Pengertian Anak

Anak merupakan anugrah terindah yang dititipkan Tuhan kepada para

pasangan suami isteri yang harus dijaga dengan baik. Anak membutuhkan

kasih sayang, perhatian, rasa aman dalam setiap tumbuh kembangnya.

Pengertian anak menurut pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 23

Tahubn 2002 Tentang Perlindungan Anak, yang dimaksud anak menurut

55 Lynn Horowitz and Cecile Rost, helping hyperactive kids a sensory integration

approach, (Hunter House: 2007), hal. 101. 56 Lynn Horowitz and Cecile Rost, helping hyperactive kids a sensory integration

approach, (Hunter House: 2007), hal. 101.

 

Page 60: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

60

undang undang tersebut adalah seseorang yang belum berumur 18

(delapan belas) tahun termauk anak yang masih dalam kandungan.57

Menurut John Locke, anak adalah pribadi yang masih bersih dan peka

terhadap rangsangan-rasangan yang berasal dari lingkungan.58

Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa anak merupakan

manusia yang berusia 0 hngga mencapai 18 tahun dan memiliki pribadi

yang bersih dan peka terhadap rangsangan dari lingkungan.

2. Pengertian Tunagrahita

Tunagrahita adalah istilah yang digunakan untuk menyebut anak yang

mempunyai kemampuan intelektual dibawah rata-rata. Dalam bahasa

asing istilah yang digunakan seperti mental retardation, mentally

retarded, dan mental deficiency.59

Seseorang dikategorikan berkelainan mental subnormal atau

tunagrahita jika ia memiliki tingkat kecerdasan dibawah normal, sehingga

untuk meningkatkan kemampuasnnya memerlukan bantuan atau layanan

spesifiksdi, termasuk dalam program pendidikannya.60

3. Klasifikasi Tunagrahita

a. Tunagrahita Ringan

Tunagrahita ringan sering disebut juga moron atau debil.

Kelompok ini memiliki IQ antara 69-55 menurut skala Weschler.

57Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak

(Surabaya: Kesindo Utama, 2003), h.4. 58Hastuti, Psikologi Perkembangan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus, (Jakarta:

Lembaga Penelitian UIN, 2009), h.136. 59 Agustyawati dan Solicha, Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus, (Jakarta: Lembaga

Penelitian UIN , 2009), h.136. 60Branata, “Pendidikan Anak Terbelakang Mental” dalam Mohammad Effendi,

Pengantar Psikopedagogik Anak Berkebutuhan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h.88.

 

Page 61: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

61

Mereka masih dapat membaca, menulis, dan berhitung sederhana.

Dengan bimbingan dan pendidikan yang baik, anak terbelakang

mental ringan pada saatnya dapa memperoleh penghasilan untuk

dirinya sendiri karena mereka dapat dididik menjadi tenaga kerja

seperti pekerjaan laundry, pertanian, peternakan dan pekerjaan rumah

tangga.

Pada umumnya anak tunagrahita ringan tidak mengalami

gangguan fisik, mereka tampak seperti anak normal lainnya. Hanya

saja mereka tidak mampu melakukan penyesuaian sosial secara

independen.

b. Tunagrahita Sedang

Anak tungrahita sedang disebut imbisil. Kelompok ini memiliki

IQ antara 54 sampai 40 menurut Weschler. Mereka sangat sulit

bahkan tidak dapat belajar secara akademik seperti belajar menulis,

membaca dan berhitung walaupun mereka masih dapat menulis,

secara sosial seperti menulis namanya sendiri dan menulis alamat

rumahnya. Tetapi mereka masih bisa dididik mengurus diri seperti

mandi, berpakaian, makan minum, mengerjakan pekerjaan rumah

tangga dan sebagainya. Namundalam kehidupan sehari-hari mereka

membutuhkan pengawasan yang terus-menerus.

c. Tunagrahita Berat

Anak tunagrahita berat sering disebut idiot. Kelompok ini

memiliki IQ antara 39-25 menurut skala Weschler. Anak tunagrahita

berat sangat sulit bahkan tidak bisa lepas dari bantuan orang lain

 

Page 62: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

62

untuk memenuhi kehidupannya sehari-hari. Mereka memerluan

bantuan perawatan total dalam hal merawat diri, makan lainnya.

Bahkan mereka memerlukan perlindungan dari bahaya sepanjang

hidupnya.61

4. Hambatan Tunagrahita

Pada dasarnya tunagrahita menunjukkan kecendrungan

kemampuan yang rendah pada fungsi umum kecerdasannya karena

keterbatasan fungsi kognitif. Fungsi kognitif sendiri merupakan

kemampuan seseorang untuk mengenal atau memperoleh pengetahuan.

Beberapa hambatan yang tampak pada anak tuagrahita dari segi

kognitif yang juga menjadi karakteristiknya yaitu:

1) Cenderung memiliki kemampuan berpikir kongkret

2) Mengalami kesulitan dalam konsentrasi

3) Kemampuan sosialisasinya terbatas

4) tidak mampu menyimpan intruksi yang sulit

5) Kurang mampu menganalisis dan menilai kejadian yang dihadapi

6) Pada tunagrahita mampu didik, prestasi tertinggi bidang baca, tulis,

dan hitung tidak lebih dari anak normal setingkat kelas III-IV SD.62

Menurut Hallahan, terdapat empat bidang hambatan kognisi pada

anak yang tergolong kategori retardasi mental. Empat bidang terebut

antara lain hambatan perhatian, ingatan, bahasa dan prestasi akademik.

61Agustyawati dan Solicha, Psikologi Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus, (Jakarta:

Tenaga Penelitian UIN, 2009), h. 139-141. 62Mohammad Effendi, Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2006), h. 98.

 

Page 63: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

63

a. Hambatan perhatian merupakan hambatan ketika mereka

kesulitan mencurahkan perhatiannya kepada aspek yang

bermacam-macam.

b. Hambatan ingatan yaitu ketika mereka sulit mengingat suatu

benda atau proses yang telah dialaminya.

c. Hambatan bahasa yaitu mengalami kesulitan dalam mengingat

apa yang dilihat dan didengar sehigga menyebabkan kesulitan

dalam berbicara.

d. Prestasi akademik yaitu terlambat dalam perkembangan mental,

tunagrahita mengalami masalah dalam keterampilan akademik

disbanding kelompok usia sebaya.63

5. Penyebab Tunagrahita

Terdapat banyak faktor yang dapat menyebabkan seseorang

menjadi tunagrahita. Para ahli dari berbagai ilmu telah berusaha membagi

faktor-faktor penyebab ini diantaranya sebagai berikut.64

a. Faktor Keturunan

Adanya kelainan kromosom baik autosom (mempunyai kromosom

3 ekor pada kromosom nomor 21 sehingga anak mengalami

Langdon Down’s Syndrome dan pada trisomi kromosom nomor 15

anak akan menderita Patau’s Syndrome dengan ciri-ciri berkepala

kecil, mata kecil, berkuping aneh, sumbing dan kantung empedu

yang besar. Adanya kegagalan meiosis sehingga menimbulkan

63Agustyawati dan Solicha, Psikologi Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus, (Jakarta:

Lembaga Penelitian UIN, 2009), h. 155. 64Bandi Delphie, Sebab-sebab Keterbelakangan Mental Seseorang, (Bandung: Mitra

Grafika, 1996), h.49.

 

Page 64: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

64

duplikasi dan translokasi maupun pada kelainan gonosom (gonosom

yang seharusnya XY, karena kegagalan menjadi XXY atau XXXY).

b. Gangguan metabolism dan gizi

Metabolisme dan gizi merupakan hal yang penting bagi

perkembangan individu terutama perkembangan sel-sel otak.

Beberapa kelainan yang disebabkan oleh kegagalan metabolisme

dan kekurangan gizi diantaranya adalah sebagai berikut:

1) Phenylketonuria

Salah satu akibat gangguan metabolism asam amino juga

kelainan gerakan enzyme phenylalanine hydroxide. Gejala

umum yang nampak adalah tunagrahita, kekurangan pigmen,

microchepally, serta kelainan tingkah laku.

2) Cretinisme

Disebabkan oleh keadaan hypothyroidism kronik yang terjadi

selama masa janin atau segera setelah melahirkan. Berat ringan

kelainan tergantung pada tingkat kekurangan thyroxin. Gejala

umum yang nampak adalah ketidaknormalan fisik yang khas

dan ketunagrahitaan dan awal gejalanya dengan kurangnyanya

nafsu makan, anak menjadi sangat pendiam, jarang tersenyum

dan tidur yang berlebihan.

3) Infeksi dan Keracunan

Adanya infeksi dan keracunan terjangkitnya penyakit-penyakit

selama janin masih berada dalam kandungan ibunya yang

menyebabkan anak lahir menjadi tunagrahita, antara lain:

 

Page 65: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

65

a) Rubella

Penyakit ini menjangkiti ibu pada belas minggu pertama

kehamilan. Selain tunagrahita, ketidaknormalan yang

disebabkan penyakit ini adalah kelainan pendengaran,

penyakit janjtung bawaan, berat badan yang sangat rendah

pada waktu lahir dan lain-lain.

b) Syndrome Gravidity Beracun

Ketunagrahitaan yang timbul dari Syndrome Gravidity

Beracun terjadi pada sebagian bayi yang lahir premature,

kerusakan janin yang disebabkan oleh zat beracun dan

berkurangannya aliran darah pada rahim dan plasenta.

4) Masalah pada kelahiran

Adanya kelahiran yang disertai hypoxia (kejang dan nafas

pendek) dipastikan bahwa bayi yang akan dilahirkan menderita

kerusakan otak.

5) Faktor lingkungan

Latar belakang pendidikan orangtua sering juga dihubungkan

dengan masalah-masalah perkembangan. Kurangnya kesadaran

orangtua akan pentingnya pendidikan dini serta kurangnya

pengetahuan dalam memberikan segala rangsangan yang

bersifat positif dalam masa perkembangan anak dapat menjadi

salah satu penyebab timbulnya gangguan atau hambatan dalam

perkembangan anak. Kurangnya kontak pribadi dengan anak,

misalnya dengan tidak mengajaknya berbicara, tersenyum dan

 

Page 66: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

66

bermain yang mengakibatkan timbulnya sikap tegang, dingin

dan menutup diri. Kondisi yang demikian akan berpengaruh

buruk terhadap perkembangan anak baik fisik maupun mental

intelektualnya.

6. Karakteristik Tunagrahita65

1) Karakteristik Anak Tunagrahita Ringan

Dalam berbicaranya banyak yang lancar, tetapi perbendaharan

kataya minim, mereka mengalami kesulitan dalam berpikir abstrak,

tetapi mereka masih mampu mengikuti pelajaran yang bersifat

akademik atau tool subject, baik disekolah biasa maupun di sekolah

biasa maupun di sekolah luar biasa (SLB). Umur kecerdasannya

apabila sudah dewasa sama dengan anak normal yang berusia 12

tahun.

2) Karakteristik Anak Tunagrahita Sedang

Anak tunagrahita sedang tidak bisa mempelajari pelajaran-

pelajaran yang bersifat akademik, belajarnya secara membeo.

Perkembangan bahasanya sangat terbatas karena perbendaharaan kata

yang sangat kurang. Mereka memerlukan perlindungan orang lain,

meskipun begitu masih mampu membedakan bahaya dan bukan

bahaya. Umur kecerdasannya sama dengan anak normal umur tujuh

tahun.

65Jurnal tentang mengenal anak luar biasa, artikel diakses pada 27 Agustus 2017

http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR_PEND_LUAR_BIASA/195706131985031-

MAMAN_ABDURAHMAN_SAEPUL_R/MENGENAL_ANK_LUAR_BIASA.pdf

 

Page 67: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

67

3) Karakteristik Anak Tunagrahita Berat

Anak ini sepanjang hidupnya memerlukan pertolongan dan

bantuan orang lain, sehingga berpakaian, ke WC, dan sebagainya

harus dibantu. Mereka tidak tahu bahaya atau tidak bahaya. Kata-kata

dan ucapannya sangat sederhana. Kecerdasannya sampai setinggi

anak normal yang berusia tiga tahun.

 

Page 68: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

68

BAB III

GAMBARAN UMUM YAYASAN MIFTAHUL QULUB CIPONDOH

KOTA TANGERANG

A. Sejarah Berdirinya

Berawal dari tahun 2007, saat Ibu Hj. Umu Kulsum S.Pd kuliah di

Universitas Negri dengan jurusan PLB. Beliau merasa prihatin terhadap anak-

anak berkebutuhan khusus. Kemudian beliau melakukan terapi dari rumah ke

rumah, dari lembaga ke lembaga dengan modal pengetahuan yang diajarkan di

bangku perkuliahan. Akhirnya pada tahun 2008, banyak orang tua yang

memiliki anak berkebutuhan khusus mendukung dan mempercayai beliau

untuk membuka terapi sendiri. Maka, sejak tahun 2008 beliau memiliki klinik

tumbuh kembang anak.66

Pada tahun 2010, orang tua murid memberikan apresiasi kepada beliau

untuk membangun sekolah untuk anak-anak berkebutuhan khusus. Hingga

saat ini beliau telah memiliki Sekolah Khusus tingkat SD-SMP yang

menangani anak berkebutuhan khusus dan memiliki terapis yang

berpengalaman yang ada di klinik tersebut.67

Sekolah Khusus yang diberi nama Sekolah Khusus Pelita Nusantara tidak

hanya menerima siswa-siswi BCD (Tunarungu, Tunagrahita, Tunadaksa),

tetapi juga Hiperaktif, Down Syndrom, Autis dan Epilepsi, mulai dari usia dini

sampai usia menengah pertama.68

66 Hasil wawancara pribadi dengan Bapak Ahmad Syaifudin, 25 Oktober 2017. 67 Hasil wawancara pribadi dengan Bapak Ahmad Syaifudin, 25 Oktober 2017. 68 Hasil wawancara pribadi dengan Bapak Ahmad Syaifudin, 25 Oktober 2017.

 

Page 69: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

69

B. Profil Yayasan69

Nama Yayasan : Yayasan Miftahul Qulub

Alamat Yayasan : Jl. KH. Ashari, Gg. Jambu No. 12 RT.001/RW.04

Gondrong, Cipondoh 15140 Kota Tangerang.

Tahun Berdiri : 2008

No. Akte Notaris / Tahun : 08/28 Oktober 2008

Nama Ketua Yayasan : Bpk. Ahmad Syaifudin, S.E

Nama Sekolah : Sekolah Khusus Pelita Nusantara

Nomor Telpon : 92108955 / 85359378

Nomor Statistik Sekolah : 282286102008

Status Sekolah : Swasta

Alamat Sekolah : Jl. KH. Ashari, Gg. Jambu No. 12 RT.001/RW.04

Gondrong, Cipondoh 15140 Kota Tangerang.

No. Izin Operasional : 800/110-Dispen/2010

Status Akreditasi : C

Nama Kepala Sekolah : Bpk. Sudaryanta, S.Pd

No.SK Jabatan Kepsek : 800/598-Dispend/2014

69 Hasil wawancara pribadi dengan Bapak Yunus, 24 Oktober 2017.

 

Page 70: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

70

C. Struktur Kepengurusan70

D.

E.

F.

G.

H.

70 Hasil Dokumen Sekolah Khusus Pelita Nusantara

KETUA YAYASAN

H. AHMAD SYAIFUDIN, SE

KONSULTAN

PSIKOLOG

KEPALA SEKOLAH

SUDARYANTA, S.Pd KOMITE SEKOLAH

WAKASEK

Hj. UMU KULSUM, S.Pd

PKS. KURIKULUM

PKS. KESISWAAN

TATA USAHA

BENDAHARA

PKS. SARPRAS

GURU GURU GURU GURU GURU

PESERTA DIDIK

 

Page 71: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

71

D. Visi, Misi dan Tujuan Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh, kota

Tangerang71

1. Visi

“Mampu Mewujudkan Kemandirian, Trampil, Berkarakter dan Budaya

Disiplin”.

Idikator:

a) Mampu mewujudkan kemandirian

b) Mampu dan trampil dalam pembelajaran

c) Mampu berimplementasi keagamaan

d) Mampu menerapkan budaya disiplin.

2. Misi

a) Mewujudkan kemandirian peserta didik dalam menjalankan kehidupan

sehari-hari dalam berinteraksi di tengah masyarakat, mampu

menyesuaikan diri dan tidak ketergantungan pada orang lain.

b) Menerapkan proses pembelajaran yang memenuhi persyaratan dengan

melaksanakan langkah-langkah yang sistematis dan terarah serta

didukung melalui proses pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan, dan

tindak lanjut sehingga tujuan dapat diwujudkan sesuai dengan harapan.

c) Membangun dan menumbuhkembangkan penghayatan serta pengamalan

terhadap nilai-nilai keagamaan yang dianut, sehingga menjadi sumber

kearifan dalam bersikap dan bertindak.

71 Hasil Dokumen Sekolah Khusus Pelita Nusantara.

 

Page 72: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

72

d) Menanamkan kedisiplinan dalam berbagai aspek sehingga pemenuhan

hak dan kewajiban seluruh warga sekolah dapat diwujudkan dengan

baik.

3. Tujuan

a) Sekolah mampu memenuhi/menghasilakan Analisis KI, KD, silabus,

semua mata pelajaran semua jenjang pendidikan SDLB, SMPLB.

b) Sekolah mampu memenuhi/menghasilkan standar isi (kurikulum satuan

pendidikan, meliputi: tercapai/ telah dibuat kurikulum satuan, silabus

lengkap, model/sistem penilaian lengkap, RPP lengkap dll.

c) Sekolah mampu memenuhi/menghasilkan standar pendidik dan tenaga

kependidikan meliputi: semua guru berkualifikasi minimal S1, semua

mengajar sesuai bidangnya, serta memiliki tenaga ahli (Ahli Terapi

Wicara dan Terapi Okupasi).

d) Sekolah mampu memenuhi/menghasilkan standar sarpras/fasilitas

sekolah meliputi: semua srapras, fasilitas, peralatan, dan perawatan

memenuhi SPM.

E. Prosedutr Penerimaan Anak Dididk di Sekolah Khusus Pelita Nusantara

Adapun tahapan penerimaan anak didik yang akan mengikuti kegiatan

disini antara lain:72

1. Orangtua datang ke sekolah. Jika tidak ada orangtua maka dapat

diwakilkan oleh pihak keluarga calon anak didik.

2. Pihak sekolah melakukan wawancara dengan pihak keluarga.

3. Pihak sekolah melakukan analisa terhadap calon anak didik.

72 Hasil wawancara pribadi dengan Bpk Yunus, 24 Oktober 2017.

 

Page 73: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

73

4. Mengisi formulir yang berisi data siswa dan orangtua.

5. Surat keterangan dari Dokter dan Psikolog.

6. Surat peryataan orangtua siap mengikuti masa observasi selama 3

bulan.

Setelah syarat tersebut lengkap secara keseluruhan kemudian calon

siswa diberikan tes psikologi untuk mengetahui anak tersebut dapat

dikategorikan sebagai anak berkebutuhan khusus dengan kategori apa.

Keseluruhan dari hasil wawancara dan pengamatan bahwa prosedur

pelayanan yang diberikan Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota

Tangerang melalui SKh. Pelita Nusanta teratur dan jelas. Setelah

melengapi administrasi maka siswaakan mendapat pelayanan terapi.

Biasanya siswa dapat mengikuti lebih dari satu macam terapi, seperti

terapi okupasi, terapi sensori integrasi, terapi wicara, namun semua

bergantung kepada kebutuhan masing-masing siswa.

F. Program Kegiatan Sekolah Khusus Pelita Nusantara

Selain pendidikan formal, sekolah Khusus Pelita Nusantara juga

menyediakan program umum seperti: Klinik tumbuh kembang yaitu layanan

terapi untuk anak berkebutuhan khusus seperti terapi air, terapi perilaku, terapi

okupasi, terapi wicara, terapi sensori integrasi, konsultasi anak dan tes

psikolgi.

Beberapa program kegiatan yang menjadi unggulan di sekolah ini antara

lain:

 

Page 74: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

74

1. Program bina diri yaitu keterampilan dalam mengerjakan pekerjaan sehari-

hari, mulai dari makan, minum, bersih-bersih, ke toilet, ganti baju dan

sebagainya.

2. Program kesenian diantaranya seni musik dan seni tari.

3. Program keterampilan tangan meliputi pajangan dinding, gantungan tas.

4. Program meningkatkan bakat dan minat anak, diantaranya yaitu cooking

day, market day, reading day, garden day dan eat together.

Adapun beberapa jenis terapi yang ada di Yayasan Miftahul Qulub

Cipondoh Kota Tangerang yang diberikan kepada siswa berkebutuhan

khusus antara lain:

1. Terapi wicara

Terapi wicara adalah terapi untuk membantu siswa yang

berkebutuhan khusus di Sekolah Khusus Pelita Nusantara untuk bisa

berkomunikasi dengan lebih baik. Terapi ini biasa diberikan kepada anak-

anak yang mengalami keterlambatan bicara (speech delay). Ini merupakan

salah satu hambatan tumbuh kembang yang paling umum dialami anak,

dimana seorang anak masih belum mencapai kemampuan bicara yang

semestinya sudah dikuasai pada usia tertentu.

2. Terapi okupasi

Terapi okupasi di Sekolah Khusus Pelita Nusantara bertujuan

mengajarkan kepada siswa untuk melakukan kegiatan bina diri yang

meliputi mandi, makan, berpakaian dan aktivitas merawat dirinya. Terapi

okupai yang diberikan oleh Sekolah Khusus Pelita Nusantara yakni

melalui bina diri dan pemanfaatan waktu luang. Hasil akhir dari kegiatan

 

Page 75: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

75

bina diri ialah diharapkan siswa dapat mandiri dalam kegiatan sehari-hari

seperti merawat diri. Sedangkan dalam pemanfaatan waktu luang, siswa

dapat menyalurkan minat dan bakatnya melalui kegiatan ektrakurikuler

seperti musik, nari dan kegiatan keterampilan.

3. Terapi sensori integrasi

Disfungsi SI menunjukkan ketidakmampuan tubuh untuk menangkap

dan menggunakan informasi yang diterima oleh panca indera secara benar.

Anak dengan disfungsi SI mempunyai kesulitan mengolah informasi yang

diterima panca inderanya untuk melaksanakan tugas sehari-hari. Disfungsi

SI bisa muncul dengan berbagai kombinasi dari indera-indera, yaitu

penglihatan, penciuman, pendengaran, pengecapan, peraba, atau

pergerakan.

Ada beberpa langkah yang dilakukan oleh pihak Yayasan Miftahul

Qulub Cipondoh Kota Tangerang melalui Sekolah Khusus Pelita

Nusantara dalam memberikan terapi Sensori Integrasi:

a) Tahap Assesment (pengkajian)

Tahap awal dimana pihak sekolah melakukan identifikasi terhadap

siswa baru yang bersekolah di Sekolah Khusus Pelita Nusantara. Tahap

ini bertujuan untuk mengetahui terapi yang akan diperoleh dan

dijalankan oleh siswa baru misalnya apakah siswa itu membutuhkan

terapi sensori integrsi atau tidak. Tahap assesment dilakukan dengan

cara membaca atau melakukan observasi perilaku siswa itu selama tiga

bulan.

 

Page 76: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

76

b) Tahap Pelaksanaan Terapi Sensori Integrasi

Tahap ini dilakukan ketika siswa tunagrahita didiagnosa

membutuhkan terapi sensori integrasi. Dalam hal ini, terapis akan

memberikan pengenalan kegunaan dari perlengkapan yang baisa

digunakan dalam kegiatan sehari-hari.

Pelaksanaan terapi sensori integrasi berupa pengulangan informasi

yang diterima panca inderanya untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari.

Pelaksanaan terapi sensori integrasi diberikan secara continue agar anak

mampu berlatih mengingat.

Pihak sekolah tidak secara khusus melakukan evaluasi hasil dari

terapi sensori integrasi, akan tetapi laporan perkembangan siswa tetap

disampaikan kepada orang tua ketika pembagian raport yang termasuk

di dalamnya hasil kegiatan bina diri.

G. Keadaan Guru Dan Siswa Di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota

Tangerang

Jumlah guru yang ada di Sekolah Khusus Pelita Nusantara ini yaitu 10

orang dengan rincian 2 orang tamatan S1 PLB, 5 orang tamatan Non-PLB, 3

orang tamatan SMA. Sedangkan jumlah anak didik sebayak 44 orang dengan

rata-rata anak tunagrahita.

Jam belajar di sekolah terbagi 2 yaitu kelas pagi mulai jam 07.30-10.15,

dengan jam istirahat pukul 08.30-09.00. Sedangkan kelas siang mulai jam

10.30-14.00, dengan jam istirahat 12.00-12.30. Pada jam istirahat semua anak

didik akan tetap berada di dalam kelas untuk makan bekal yang dibawa

masing-masing, sementara guru mengawasi mereka karena makan merupakan

 

Page 77: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

77

salah satu pelajaran bina diri bagi siswa tunagrahita yang memang diharapkan

setelah keluar dari sekolah mereka dapat mengurus dirinya sendiri. Waktu

istirahat ini bisa dimanfaatkan oleh guru untu lebih mendekatkan diri kepada

siswa dan menilai kemandiriannya.

Bahasa yang disampaikan pengajar kepada murid disini semuanya

diucapkan dengan bahasa yang baik karena sesuai dengan ejaan bahasa

indonesia seperti: “bicara yang baik”, “kalau tidak selesai, tidak boleh

pulang”, “bersihkan sampahnya”.73

Selain bertanggung jawab terhadap pelajaran dan akademiknya, guru juga

bertanggung jawab dengan keadaan muridnya. Anak tunagrahita cenderung

mempunyai perilaku yang tidak dapat mengatur diri sendiri termasuk saat

mereka ingin buang air kecil maupun buang air besar. Jadi jika ada yang

buang air kecil di celana maka guru yang harus membantunya ke kamar mandi

dan menggantikan celanya.74

H. Profil Informan75

1. Profil Fier

Fier merupakan siswa tunagrahita ringan Yayasan Miftahul Qulub

Cipondoh Kota Tangerang yang mendapatkan terapi sensori integrasi. Fier

merupakan siswa laki-laki kelas 1 SKh Pelita Nusantara yang lahir pada

tanggal 23 Februari 2009 dan sekarang berumur 9 tahun. Fier adalah anak

dari Bapak Junaedi Abdullah dan ibu Ratih Rohaya, seorang karyawan

suwasta. Mereka tinggal di Jl. Kihajar Dewantoro Radio RON Gg.Damai 2,

73 Hasil wawancara pribadi dengan Ibu Erni, 23Oktober 2017 74 Hasil wawancara pribadi dengan Ibu Erni, 23Oktober 2017 75 Hasil Dokumentasi SKh Pelita Nusantara

 

Page 78: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

78

Gondrong. Fier mengikuti terapi sesnsori integrasi sebanyak 2 kali dalam

seminggu.

2. Profil Adrian

Adrian merupakan siswa tunagrahita ringan Yayasan Miftahul Qulub

Cipondoh Kota Tangerang yang mendapatkan terapi sensori integrasi.

Adrian merupakan siswa laki-laki kelas 1 SKh Pelita Nusantara yang lahir

pada tanggal 18 Desember 2007 dan sekarang berumur 11 tahun. Adrian

adalah anak dari Bapak Ahmadi Ibu Esti Mardiani dan keduanya bekerja

sebagai karyawan swasta. Mereka tinggal di Gg. Pilot No.47A RT.005/013,

Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat. Adrian mengikuti terapi sensori

integrasi sebanyak 2 kali dalam seminggu.

3. Profil Awan

Awan merupakan siswa tunagrahita ringan Yayasan Miftahul Qulub

Cipondoh Kota Tangerang yang mendapatkan terapi sensori integrasi.

Awan adalah siswa laki-laki kelas 1 SKh Pelita Nusantara yang lahir pada

tanggal 7 Februari 2010 dan sekarang berumur 8 tahun. Awan merupakan

anak dari Bapak M. Wartono Adi S dan Ibu Badriah seorang karyawan

swasta. Mereka tinggal di Jl. KH.Hasyim Ashari Gg.Inpres 2 RT.04/02,

Nerogtog, Pinang. Awan mengikuti terapi sensori integrasi sebanyak 2 kali

dalam seminggu.

4. Profil Danang

Danang merupakan siswa tunagrahita ringan Yayasan Miftahul Qulub

Cipondoh Kota Tangerang yang mendapatkan terapi sensori integrasi.

Danang adalah siswa laki-laki kelas 1 SKh Pelita Nusantara yang lahir pada

 

Page 79: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

79

tanggal 25 Mei 2008 dan sekarang berumur 10 tahun. Danang merupakan

anak dari Bapak Daryanto dan Ibu Sugiharti seorang wiraswasta. Mereka

tinggal di Kopti, Semanan, Kali Deres. Danang mengikuti terapi sensori

integrasi sebanyak 2 kali dalam seminggu.

5. Profil Kevin

Kevin merupakan siswa tunagrahita ringan Yayasan Miftahul Qulub

Cipondoh Kota Tangerang yang mendapatkan terapi sensori integrasi.

Kevin adalah siswa laki-laki kelas 2 SKh Pelita Nusantara yang lahir pada

tanggal 23 April 2010 dan sekarang berumur 8 tahun. Kevin merupakan

anak dari Bapak Arman dan Ibu Rosiyah seorang wiraswasta. Mereka

tinggal di Jl. Ketapang Rt003/006, Cipondoh Kota Tangerang. Kevin

mengikuti terapi sensori integrasi sebanyak 2 kali dalam seminggu.

6. Profil Arya

Arya adalah siswa tunagrahita ringan Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh

Kota Tangerang yang mendapatkan terapi sensori integrasi. Arya adalah

siswa laki-laki kelas 2 SKh Pelita Nusantara yang lahir pada tanggal 29

November 2006 dan sekarang berumur 11 tahun 7 bulan. Arya merupakan

anak dari Bapak Supriyanto dan Ibu Endang Lasmutik yang berprofesi

sebagai karyawan swasta. Mereka tinggal di Griya Sumber Mas Blok B/6,

Gondrong, Cipondoh Kota Tangerang. Arya mengikuti terapi sensori

integrasi sebanyak 2 kali dalam seminggu.

 

Page 80: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

80

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISA

Pada Bab ini, penulis akan memaparkan hasil temuan di lapangan berupa

penjelasan dari pelaksanaan dan hasil terapi sensori integrasi yang dilakukan oleh

Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang serta hasil analisa dari

temuan lapangan penelitian yang berfokus pada evaluasi dari hasil terapi sensori

integrasi bagi anak tunagrahita di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota

Tangerang. Berikut pemaparan hasil temuan dan analisa dari penelitian tersebut:

A. Temuan Lapangan

1. Terapi Sensori Integrasi Bagi Anak Tunagrahita di Yayasan Miftahul

Qulub Cipondoh Kota Tangerang

Pada bagian ini, penulis akan memberikan informasi terkait dengan

hasil temuan lapangan yang berkaitan dengan terapi sensori integrasi yang

ada di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang, meliputi;

tujuan terapi sensori integrasi, hasil pelaksanaan terapi sensori integrasi

(SI) dan faktor pendukung dan penghambat keberhasilan terapi sensori

integrasi (SI).

a. Tujuan Terapi Sensori Integrasi Di Yayasan Miftahul Qulub

Cipondoh Kota Tangerang

Tujuan diadakannya terapi sensori integrasi bagi anak tunagrahita

di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang adalah untuk

mengembalikan fungsi panca indera (penglihatan, pembau,

pendengaran, perasa, peraba) serta proprioseptif dan vestibular.

Dengan kembalinya fungsi panca indera serta proprioseptive dan

 

Page 81: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

81

vestibular tersebut siswa dapat melakukan kegiatan bina diri dengan

mandiri dan mengurangi rasa bergantung terhadap orang lain.

Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Ketua Yayasan Miftahul

Qulub Cipondoh Kota Tangerang:

“Tujuan dari terapi sensori integrasi itu sendiri untuk melatih anak

melakukan kegiatan bina diri secara mandiri. Terapi SI itu sendiri

kan bertujuan untuk mengartikan atau merespon lingkungan sekitar

dengan baik. Karena kan mereka (anak tunagrahita) gak sensitif

atau bahkan hipersensitif, nah dengan terapi SI mereka (anak

tunagrahita) jadi lebih tau bagaimana cara merespon terhadap

lingkungan, sentuhan, atau sensasi yang dirasakan terhadap indera

sensori mereka. Dengan begitu mereka akan mampu melakukan

bina diri (aktivitas sehari-hari) secara mandiri.”

Hal senada juga disampaikan oleh Ibu Erni selaku terapis bagi

siswa tunagrahita. Beliau mengatakan bahwa tujuan dari terapi sensori

integrasi adalah untuk mengajarkan kegiatan bina diri secara mandiri

pada anak tunagrahita:

“Ya tujuannya itu untuk melatih anak mandiri, simple nya mereka

bisa melakukan aktivitas untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Karena terapi SI itu akan membantu anak mengerti bagaimana cara

merespon terhadap sentuhan, lingkungan bahkan sensasi yang

dirasakan.”76

Berdasarkan pernyataan di atas, diperoleh informasi bahwa tujuan

dari terapi sensori integrasi di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota

Tangerang adalah untuk mengurangi rasa ketergantungan siswa terhadap

orang lain dan melatih siswa untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

76 Wawancara pribadi dengan Ibu Erniawati S.Pd. Terapis Yayasan Miftahul Qulub

Cipondoh Tangerang. Senin 13 November 2017. Pada pukul 14.00 WIB.

 

Page 82: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

82

B. Hasil dan Analisis Evaluasi Hasil Terapi Sensori Integrasi di Yayasan

Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang

Pada bagian ini akan dibahas hasil dan analisis evaluasi dari pelaksanaan

terapi sensori integrasi bagi anak tunagrahita di Yayasan Miftahul Qulub

Cipondoh Kota Tangerang.

1) Mengembalikan fungsi penglihatan (visual)

Hasil pelaksanaan terapi sensori integrasi pada keenam siswa di Yayasan

Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang yaitu:

Tabel: 4.1

Mengembalikan Fungsi Penglihatan (visual)

No. Nama

Siswa

Sebelum Mengikuti

Terapi SI

Sesudah Mengikuti Terapi

SI

1. Fier Sebelum mengikuti

terapi SI Fier belum

mampu membedakan alat

untuk menggosok gigi.

Sesudah mengikuti terapi SI

selama 3 bulan, Fier sudah

mampu membedakan alat

untuk menggosok gigi seperti:

pertama Fier ditunjukkan

gambar sikat gigi selama 8 kali

pertemuan saat terapi,

kemudian Fier ditunjukkan

wujud asli sikat gigi selama 16

kali pertemuan. Selain itu Fier

juga mampu menyebutkan

kegunaannya.

2. Adrian Sebelum mengikuti

terapi SI, sebenarnya

Adrian sudah mampu

membedakan alat sikat

gigi namun belum

mengetahui dengan jelas

kegunaannya.

Sesudah mengikuti terapi SI

selama 3 bulan, Adrian

mampu menyebutkan alat sikat

gigi. Selama 8 kali pertemuan

Adrian hanya ditunjukkan

gambar sikat gigi, kemudian

Adrian ditunjukkan wujud asli

sikat gigi selama 16 kali

pertemun. Selain itu Adrian

mampu menyebutkan

kegunaan sikat gigi.

3. Danang Sebelum mengikuti

terapi SI Danang belum

mampu menyebutkan

alat sikat gigi dan

Sesudah mengikuti terapi SI

selama 4 bulan, Danang

mampu membedakan alat

untuk menggosok gigi. Selama

 

Page 83: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

83

No. Nama

Siswa

Sebelum Mengikuti

Terapi SI

Sesudah Mengikuti Terapi

SI

kegunaannya. 8 kali pertemuan Danang

ditunjukkan alat menggosok

gigi, namun belum mampu

mengingat, maka terapis

melatihnya terus hingga 16

kali pertemuan danang mampu

menghafal gambar sikat gigi.

Kemudian pada 16 kali

pertemuan selanjutnya danang

ditunujkkan sikat gigi dan

mampu menyebutkannya.

4. Awan Sebelum mengikuti

terapi SI Awan belum

mampu menyebutkan

alat sikat gigi dan

kegunaannya.

Sesudah mengikuti terapi SI

selama 4 bulan, Awan mampu

mengenal alat sikat gigi.

Untuk mengingat gambar sikat

gigi Awan membutuhkan

waktu selama 16 kali

pertemuan, dan 16 kali

pertemuan untuk mengingat

wujud asli sikat gigi. Awan

mampu mengingat sikat gigi

walaupun belum konsisten.

5. Kevin Sebelum mengikuti

terapi SI Kevin belum

mampu menyebutkan

alat sikat gigi dan

kegunaanya.

Sesudah mengikuti terapi SI

selama 3 bulan, Kevin mampu

menyebutkan alat sikat gigi.

Pertama Kevin ditunjukkan

gambar sikat gigi selama 8 kali

pertemuan, kemudian Kevin

ditunjukkan sikat gigi selama

12 kali pertemuan. Walaupun

belum konsisten Kevin juga

mampu menyebutkan

kegunaannya.

6. Arya Sebelum mengikuti

terapi SI Arya belum

mampu menyebutkan

alat sikat gigi dan

kegunaanya.

Sesudah mengikuti terapi SI

selama 3 bulan, Arya mampu

menyebutkan alat sikat gigi

dan kegunaannya. Arya

mampu mengingat sikat gigi

melalui gambar hanya dengan

6 kali pertemuan saja, setalah

14 kali pertemuan Arya

mengingat sikat gigi. Sumber: Penelitian dan Observasi

 

Page 84: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

84

Hasil pelaksanaan terapi sensori integrasi dilakukan terus menerus

terhadap keenam siswa SKh Pelita Nusantara. Semua siswa mampu

mengembalikan fungsi visual sesuai fungsinya yaitu menyampaikan semua

informasi visual tentang benda dan manusia. Hal tersebut juga sesuai dengan

tujuan terapis di SKh Pelita Nusantara, yaitu mengetahui alat untuk

menggosok gigi. Saat terapis menunjukkan gambar sikat gigi lalu siswa

menjawabnya dengan baik. Setelah mengetahui melalui gambar siswa

ditunjukkan langsung alat sikat gigi. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan

Ibu Yeni:

“pertama saya kasih tau gambar sikat gigi, sambil kasih tau lewat

peragaan. Jadi siswa akan merekam gambar dari mata ke otak dan baru

deh saya kasih tau wujud asli sikat gigi hehe. Tujuannya ya agar siswa

mampu melihat wujud abstraknya dulu sambil mengingat melalui gambar”

Di dalam fungsi penglihatan (visual) seluruh siswa mampu menjalankan

tujuan terapis, walaupun beberapa siswa belum konsisten. Hal tersebut terjadi

karena kemampuan / intelektual siswa tunagrahita yang berbeda-beda. Selain

itu mood setiap siswa yang tidak konsisten saat mengikuti terapi. Menurut

pernyataan ibu Yeni:

“Jadi kalau anak tunagrahita itu memang musti setiap hari latihan, dikasih

penegasan, distimulus karena kan mereka beda. Apalagi kalau lagi ngga

mood udah deh kita susah buat ngasih intruksi.”

 

Page 85: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

85

Gambar 4.1

Ibu Erni saat menunjukkan gambar sikat gigi kepada Danang di ruang terapi

Semua siswa mampu menjalankan fungsi visual dengan baik karena saat

di rumah mereka juga dilatih untuk mengingat bentuk sikat gigi. Bahkan

beberapa siswa juga mampu menggerakkan sikat gigi dengan tepat. Hal

tersebut sesuai pernyataan Ibunda Danang.

“Iya kalau di rumah Danang selalu saya suruh gosok gigi, jadi saya rasa

dia tidak terlalu sulit buat mengingat sikat gigi. Tapi dulu sebelum ikut

terapi Danang mah susah bgt kalau saya suruh gosok gigi eh sekarang mah

ya mau, dia sering ngasih tau ke saya gitu ‘mama ini sikat gigi’, paling

gitu kak.”

2) Mengembalikan fungsi pembau (olfactory)

Hasil pelaksanaan terapi sensori integrasi di Yayasan Miftahul Qulub

Cipondoh Kota Tangerang, yaitu:

 

Page 86: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

86

Tabel: 4.2

Mengembalikan Fungsi Pembau (olfactory)

No. Nama

Siswa

Sebelum Mengikuti

Terapi SI

Sesudah

Mengikuti Terapi

SI

1. Fier Sebelum mengikuti

terapi SI Fier belum

mampu membedakan

bau pasta gigi dengan

shampo.

Sesudah mengikuti terapi

SI selama 3 bulan Fier

mampu membedakan bau

pasta gigi dengan shampo.

Selama 3 bulan (24 kali

pertemuan) Fier di ajarkan

mengingat bau pasta gigi

dengan shampo, dilanjuti

dengan merasakan pasta

gigi. Fier mampu

membedakan bau pasta

gigi dengan shampo secara

konsisten. Hal tersebut

terjadi karena Fier rajin

mengikuti terapi dengan

mood yang baik selama

mengikuti terapi.

2. Adrian Sebelum mengikuti

terapi SI Adrian

belum mampu

membedakan bau

pasta gigi dengan

shampo.

Sesudah mengikuti terapi

SI selama 3 bulan, Adrian

mampu membedakan bau

pasta gigi dengan shampo.

Adrian mampu

menjalankan terapi ini

karena rajin mengikuti

terapi, dengan mood yang

baik.

3. Danang Sebelum mengikuti

terapi SI Danang

belum mampu

membedakan bau

pasta gigi dengan

shampo.

Sesudah mengikuti terapi

SI selama 4 bulan, Danang

mampu membedakan bau

pasta gigi dengan shampo

walaupun belum

konsisten. Danang

diajarkan untuk mengingat

bau asta gigi dan shampo,

selanjutnya Danang

merasakan pasta gigi agar

cepat mengingatnya.

4. Awan Sebelum mengikuti

terapi SI Awan belum

mampu membedakan

bau pasta gigi dengan

Sesudah mengikuti terapi

SI selama 4 bulan, Awan

mampu membedakan bau

pasta gigi dengan shampo

 

Page 87: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

87

No. Nama

Siswa

Sebelum Mengikuti

Terapi SI

Sesudah Mengikuti

Terapi SI

shampo. walaupun belum

konsisten. Awan di ajarkan

untuk mengingat bau pasta

gigi dan shampo dengan

cara menghirupnya,

selanjutnya Awan

merasakan pasta gigi. Hal

tersebut dilakukan agar

Awan mampu dengan

cepat mengingatnya.

5. Kevin Sebelum mengikuti

terapi SI Kevin belum

mampu membedakan

bau pasta gigi dengan

shampo.

Sesudah mengikuti terapi

SI selama 3 bulan, Kevin

mampu membedakan bau

pasta gigi dengan shampo.

Kevin diajarkan untuk

mengingat bau pasta gigi

dengan shampo dengan

cara menghirupnya,

dilanjuti dengan mencicipi

pasta gigi. Kevin mampu

menjalankan terapi ini

dengan.

6. Arya Sebelum mengikuti

terapi SI Arya belum

mampu membedakan

bau pasta gigi dengan

shampo.

Sesudah mengikuti terapi

SI selama 3 bulan, Arya

mampu membedakan pasta

gigi dengan shampo. Arya

mampu menjalankan terapi

ini dengan baik dan

konsisten. Walaupun

awalnya Arya sulit

mengingat bau pasta gigi

dan shampo tetepi setelah

merasakan pasta gigi Arya

mampi mengingatnya

dngan baik. Sumber: Pnelitian dan Observasi

Sesuai dengan fungsinya indera pembau adalah meneruskan informasi

mengenai bau-bauan (bunga, parfum, makanan). Maka dalam hal ini tujuan

terapis SKh Pelita Nusantara adalah siswa mampu membedakan bau pasta

gigi. Keenam siswa tunagrahita mampu membedakan bau pasta gigi dengan

 

Page 88: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

88

baik hal tersebut dikarenakan mereka langsung menciumnya sambil sedikit

merasakannya. Hal tersebut senada dengan pernyataan Ibu Yeni:

“kami termasuk saya langsung kasih tau ini lho pasta gigi, ini lho baunya,

dan ini lho rasanya. Mereka suka juga karena saya pakai pasta gigi untuk

anak-anak yang ada rasa buahnya. Walau mereka sering menelannya tapi

tidak terlalu berbahaya karena saat kumur pun pakai air minum.”

Di dalam fungsi pembau seluruh siswa mampu melakukan dengan baik

tujuan terapis. Gangguan pada fungsi olfactory keenam siswa SKh Pelita

Nusantara tidak terlalu serius. Maka tidak butuh waktu lama untuk

mengembalikkannya, walaupun harus terus dilatih baik saat terapi maupun di

rumah. Hal tersebut sesuai pernyataan Ibu Yeni:

“sebenarnya fungsi olfactory anak-anak masih cukup baik, kalau mereka

terus dilatih secara continue insyaAllah akan cepat nyambung sama tujuan

kami disini ya kak. Peran orangtua juga penting nih harus dibiasakan

gosok gigi jadi mereka terbiasa mencium bau pasta gigi.”

3) Mengembalikan fungsi pendengaran (auditory)

Hasil pelaksanaan terapi sensori integrasi di Yayasan Miftahul Qulub

Cipondoh Kota Tangerang, yaitu:

 

Page 89: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

89

Tabel: 4.3

Mengembalikan Fungsi Pendengaran (auditory)

No. Nama siswa Sebelum Mengikuti

Terapi SI

Sesudah Mengikuti

Terapi SI

1. Fier

Sebelum mengikuti

terapi SI Fier

sebenarnya sudah

mampu membedakan

suara kucing dengan

ayam, hanya saja

belum konsisten.

Setelah mengikuti terapi

SI selama 2 bulan, Fier

mampu membedakan

suara kucing dengan ayam,

secara konsisten, bahkan

Fier mampu

menirukannya.

2. Adrian

Sebelum mengikuti

terapi SI Adrian sudah

mampu membedakan

suara kucing dengan

ayam, hanya saja

belum konsisten.

Setelah mengikuti terapi

SI selama 2 bulan, Adrian

mampu membedakan

suara kucing dengan ayam,

secara konsisten dan

mampu menirukannya.

3. Danang

Sebelum mengikuti

terapi SI Danang

belum mampu

membedakan suara

kucing dengan ayam. .

Setelah mengikuti terapi

SI selama 4 bulan Danang

mampu membedakan

suara kucing dengan ayam

walaupun belum

konsisten.seorang terapis

menirukan suara ayam dan

kucing, kemudian Danang

mengikutinya.

4. Awan

Sebelum mengikuti

terapi SI Awan belum

mampu membedakan

suara kucing dengan

ayam.

Setelah mengikuti terapi

SI selama 4 bulan, Awan

mampu membedakan

suara kucing dengan ayam

walaupun belum kosisten.

Hal tersebut terjadi karena

gangguan yang di alami

Awan cukup serius.

5. Kevin

Sebelum mengikuti

terapi SI Kevin belum

mampu membedakan

suara kucing dengan

ayam.

Setelah mengikuti terapi

SI selama 3 bulan, Kevin

mampu membedakan

suara kucing dengan ayam.

Kevin rajin mengikuti

terapi ini sehingga progres

yang di capai cukup baik.

6. Arya

Sebelum mengikuti

terapi SI Arya belum

mampu membedakan

suara kucing dengan

ayam.

Setelah mengikuti terapi

SI selama 2 bulan, Arya

mampu membedakan

suara kucing dengan ayam.

Arya mampu menirukan

 

Page 90: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

90

Sumber: Penelitian dan Observasi

Tujuan mengembalikan fungsi pendengaran (auditory) adalah meneruskan

informasi suara. Pada terapi sensori integrasi di SKh Pelita Nusantara ada

lah mampu membedakan suara kucing dan ayam. Keenam siswa mampu

membedakannya dengan baik, walaupun belum konsisten. Alasan mengapa

terapis lebih memilih hewan kucing dan ayam karena kedua hwan tersebut

cukup sering ditemui. Jadi, untung mengenalkan hewan tersebut terapis tidak

terlalu sulit. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan ibu Yeni:

“fungsi Auditory itu tujuannya meneruskan suara, jadi agar lebih mudah

dipahami anak-anak saya pilih hewan kucing dan ayam. Alasannya, yaa

karena kucing dan ayam sering dilihat dan di sekolah pun anak-anak

diajarkan untuk merawat kucing. Dengan begitu mereka lebih mudah

menirukan suara kucing dan ayam.”

Gambar 4.2

Ibu Yeni saat di ruang terapi mempraktikkan suara ayam dan ditirukan oleh Awan

Gangguan pendengaran siswa tunagrahita di SKh Pelita Nusantara tidak

terlalu serius, maka tujuan terapis untuk mengembalikan fungsi auditory

cukup mudah. Dalam artian siswa mampu menjalankan tujuan terapis dengan

suara kucing dengan ayam

ketika terapis

mencontohkannya.

 

Page 91: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

91

baik. Siswa yang bernama Awan belum mampu meneruskan suara kucing dan

ayam karena pada sistem auditory cukup serius sehingga Awan sulit untuk

meneruskan sekaligus mengucapkannya. Hal tersebut senada dengan

pernyataan ibu Yeni:

“kalau Awan itu yang menurut saya menjadi PR besar yaa, karena Awan

sebenarnya dengar tetapi pemahaman untuk meneruskan suara masih

minim. Dia tau itu binatang kucing atau ayam tapi tidak sekonsisten

teman-temannya. Ya kayak yang lusa saya pernah bilang kalau mereka

harus selalu dilatih setiap hari”.

Menurut pernyataan Ibunda dari Awan bahwa di rumah sebenarnya Awan

selalu dilatih tetapi untuk meneruskan suara kucing dan ayam belum jelas

sesuai ideal terapis.

“di rumah saya dan ayahnya selalu kasih tau Awan binatang kucing atau

ayam kak, saya sering tirukan suaranya juga dan Awan pun mengikuti

walaupun suaranya nggak jelas kayak kita gitu.

4) Mengembalikan fungsi perasa (gustatory)

Hasil terapi sensori integrasi di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota

Tangerang, yaitu:

Tabel: 4.4

Mengembalikan Fungsi Perasa (gustatory)

No. Nama

Siswa

Sebelum

Mengikuti Terapi

SI

Sesudah

Mengikuti Terapi

SI

1. Fier

Sebelum mengikuti

terapi SI Fier belum

mampu mengetahui

rasa manis, asam dan,

pahit.

Sesudah mengikuti terapi

SI selama 3 bulan, Fier

mampu mengetahui rasa

manis, asam dan pahit. Fier

diajarkan untuk

mengetahui rasa manis,

asam dan pahit dengan

cara mencicipi gula dengan

rasa manis, asam dengan

 

Page 92: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

92

No. Nama

Siswa

Sebelum Mengikuti

Terapi SI

Sesudah Mengikuti

Terapi SI

buah jamb, dan kopi

dengan pahit.

2. Adrian Sebelum mengikuti

terapi SI Adrian belum

mampu mengetahui

rasa manis, asam dan

pahit.

Sesudah mengikuti terapi

SI selama 3 bulan, Adrian

mampu mengetahui rasa

manis, asam, dan pahit.

Adrian diajarkan untuk

mengetahui rasa manis,

asam dan pahit dengan

cara mencicipi gula dengan

rasa manis, asam dengan

buah jamb, dan kopi

dengan pahit.

3. Danang Sebelum mengikuti

terapi SI Danang

belum mampu

mengetahui rasa manis,

asam dan pahit.

Sesudah mengikuti terapi

SI selama 4 bulan, Danang

mampu mengetahui rasa

manis, namun belum

mampu konsisten

mengetahui rasa asam dan

pahit. Hal tersebut terjadi

karena gangguan yang

dialami Danang cukup

serius.

4. Awan Sebelum mengikuti

terapi SI Awan belum

mampu mengetahui

rasa manis, asam dan

pahit.

Sesudah mengikuti terapi

SI selama 4 bulan, Awan

belum mampu mengetahui

rasa manis, asam dan

pahit.hal tersebut terjadi

karena gangguan yang

dialami Awan cukup

serius.

5. Kevin Sebelum mengikuti

terapi SI Kevin belum

Sesudah mengikuti terapi

SI selama 4 bulan, Kevin

belum mampu mngetahui

rasa manis, asam dan pahit.

Hal tersebut terjadi karena

gangguan yang dialami

Kevin cukup serius.

6. Arya Sebelum mengikuti

terapi SI Arya belum

mengetahui rasa manis,

asam, dan pahit.

Sesudah mengikuti terapi

SI selama 3 bulan, Arya

mampu mengetahui rasa.

Manis, asam dan pahit. Hal

tersebut terjadi karena

gangguan yang dialami

Arya tidak serius. Arya

diajarkan untuk

 

Page 93: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

93

Sumber: Penelitian dan Observasi

Sumber Penelitian dan Observasi

Fungsi perasa (gustatory) terletak pada lidah, yaitu meneruskan informasi

tentang rasa (manis, asam, pahit dan lain-lain) serta tekstur di mulut (halus dan

kasar). Pada terapi Sensori Integrasi di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh

Kota Tangerang yaitu mengetahui rasa manis, asam dan pahit melalui lidah

dengan menggunakan metode makanan. Siswa yang mengikuti terapi sensori

integrasi di latih untuk mengetahui serta membedakan rasa manis, asam dan

pahit dengan mencicipi makanan yaitu manis dengan gula, asam dengan buah,

dan pahit dengan kopi. Hal tersebut senada dengan pernyataan ibu Yeni:

“saya menggunakan metode makanan dengan tujuan agar alat indera

perasa mereka lebih peka terhadap rasa. Misalnya gula, anak-anak

cenderung suka makan permen/ gula tetapi mereka tidak mengetahui apa

yang dimaksud dengan rasa gula tersebut, lalu dengan buah jmbu air yang

belum matang-matang banget, dan kopi yang diseduh tanpa gula.”

Pelaksanaan terapi sensori integrasi dari keenam siswa tunagrahita, dua

siswa yang belum mampu membedakan rasa manis, asam dan pahit. Hal

tersebut dikarenakan gangguan pada indera perasa (lidah) yang dialamai ke

dua siswa tersebut cukup serius. Hal tersebut senada dengan pernyataan Ibu

Yeni:

No. Nama

Siswa

Sebelum Mengikuti

Terapi SI

Sesudah Mengikuti

Terapi SI

mengetahui rasa manis,

asam dan pahit dengan

cara mencicipi gula dengan

rasa manis, asam dengan

buah jamb, dan kopi

dengan pahit.  

Page 94: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

94

“untuk Danang, Awan dan Kevin alat perasa atau lidahnya kurang

sensitive terhadap rasa, jadi cukup serius untuk mengembalikan fungsi

perasanya kak.”

5) Mengembalikan fungi peraba (tactile)

Hasil terapi sensori integrasi di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota

Tangerang, yaitu:

Tabel: 4.5

Mengembalikan Fungsi Peraba (tactile)

No. Nama Siswa Sebelum Mengikuti

Terapi SI

Sesudah Mengikuti

Terapi SI

1. Fier Sebelum mengikuti

terapi SI Fier belum

mengetahui rasa panas,

dingin, halus dan kasar.

Sesudah mengikuti terapi

SI selama 3 bulan, Fier

mampu mengetahui rasa

panas, dingin, halus dan

kasar. Untuk mengetahui

rasa panas Fier harus

memegang gelas verisi air

hangat, es batu untuk

dingin, kapas untuk halus,

dan kaos untuk kasar. Fier

mampu menjalankannya

karena terbilang rajin

mengikuti terapi.

2. Adrian Sebelum mengikuti

terapi SI Arian belum

mengetahui rasa panas,

dingin, halus dan kasar.

Sesudah mengikuti terapi

SI selama 3 bulan, Adrian

mampu mengetahui rasa

panas, dingin, halus dan

kasar. Adrian harus

memegang gelas berisi air

panas untuk merasakan

panas, batu es untuk

merasakan dingin, kapas

untuk merasakan halus,

dan kaos untuk merasakan

kasar. Adrian mampu

menjalankan terapi ini

karena gangguan yang

dialami tidak terlalu serius.

 

Page 95: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

95

No. Nama Siswa Sebelum Mengikuti

Terapi SI

Sesudah Mengikuti

Terapi SI

3. Danang Sebelum mengetahui

terapi SI Danang belum

mengetahui rasa panas,

dingin, halus dan kasar.

Sesudah mengikuti terapi

SI selama 4 bulan, Danang

belum mampu mengetahui

rasa panas, dingin, halus

dan kasar. Hal ini terjadi

karena gangguan yang

dialami cukup serius.

Selain itu, Danang tidak

tertarik untuk mengikuti

terapi ini karena takut

memegang gelas berisi air

panas.

4. Awan Sebelum mengikuti

terapi SI Awan belum

mampu mengetahui

rasa panas, dingin,

halus dan kasar.

Sesudah mengikuti terapi

SI selama 4 bulan, Awan

mampu mengetahui rasa

panas dan dingin namun

belum mengetahui rasa

halus dan kasar. Hal

tersebut terjadi karena

Awan tidak cukup sensitiv

saat memegang kapas dan

kaos. Dengan kata lain,

gangguan yang dialami

Awan cukup serius.

5. Kevin Sebelum mengikuti

terapi SI Kevin belum

mampu mengetahui

rasa panas, dingin,

halus dan kasar.

Sesudah mengikuti terapi

SI selama 3 bulan, Kevin

mampu mengetahui rasa

panas, dingin, halus dan

kasar. Untuk mengetahui

rasa panas Kevin harus

memegang gelas verisi air

hangat, es batu untuk

dingin, kapas untuk halus,

dan kaos untuk kasar.

Kevin mampu

menjalankannya karena

terbilang rajin mengikuti

terapi.

6. Arya Sebelum mengikuti

terapi SI Arya belum

mampu mengetahui

rasa panas, dingin,

halus dan kasar.

Sesudah mengiuti terapi

SI selama 3 bulan, Arya

mampu mengetahui rasa

panas, dingin, halus dan

kasar. Adrian harus

memegang gelas berisi air

panas untuk merasakan

panas, batu es untuk.

 

Page 96: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

96

Sumber: Penelitian dan Observasi

Sistem taktil yaitu sistem sensori terbesar yang dibentuk oleh reseptor di

kulit, yang mengirim informasi ke otak terhadap rangsangan cahaya, sentuhan

nyeri, suhu, dan tekanan. Maka tujuan terapis dalam mengembalikan fungsi

peraba untuk siswa tunagrahita di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota

Tangerang yaitu mampu mengetahui rasa panas, dingin, halus dan kasar.

Keenam siswa tunagrahita yang mengikuti terapi sensori integrasi belum

sepenuhnya mampu mengembalikan fungsi peraba. Mereka tidak terlalu peka

dalam merasakan panas, dingin, halus, dan kasar. Dalam mengembalikan

fungsi peraba terapis langsung memberikan siswa tunagrahita dengan media

terapi. Adapun media tersebut adalah gelas yang diisi air panas, es batu, kapas

dan kaos. Hal tersebut senada dengan pernyataan ibu Yeni:

“kalau mengembalikan fungsi peraba saya menggunakan media gelas yang

diisi air panas untuk merasakan panas, es batu untuk merasan dingin,

kapas untuk merasakan halus, dan kaos untuk merasakan kasar. Mereka

saya suruh pegang langsung jadi taktilnya lebih cepat berfungsi. Ya kalau

kapas itu saya suruh remas sambil melatih motoriknya kak.”

Gangguan yang dialami pada indera taktil setiap siswa tunagrahita cukup

serius, sehingga untuk menjalankan terapi ini harus lebih sering di lakukan.

No. Nama Siswa Sebelum mengikuti

Terapi SI

Sesudah Mengikuti

Terapi SI

merasakan dingin, kapas

untuk merasakan halus,

dan kaos untuk merasakan

kasar. Adrian mampu

menjalankan terapi ini

karena gangguan yang

dialami tidak terlalu serius.

 

Page 97: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

97

Terlebih mereka tidak terlalu respon dalam mengikuti terapi. Sesuai

pernyataan ibu Yeni:

“gangguan indera taktil mereka cukup serius kak, jadi saya harus sesering

mungkin melatih mereka untuk sekedar respon sama media yang saya

bawa. Soalnya mereka kadang gak respon sama gelas, kapas dan lain-lain

itu kak, hehe.”

6) Mengembalikan fungsi otot dan persendian (proprioseptive)

Hasil terapi sensori integrasi di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota

Tangerang, yaitu:

Tabel: 4.6

Mengembalikan Fungsi Otot dan Persendian (proprioseptive)

No Nama siswa

Sebelum

Mengikuti terapi

SI

Sesudah

Mengikuti terapi

SI

1. Fier - Sebelum mengikuti

terapi SI Fier belum

mampu

menyebutkan nama-

nama alat panca

indera berserta

fungsinya.

- Sebelum mengikuti

terapi SI Fier sudah

mampu berdiri

tegap, mampu

berjalan lurus,

mampu memanjat

tangga, mampu

melompat, namun

seringkali tidak

pada situasi tepat.

Sesudah mengikuti terapi

SI selama 3 bulan:

- Fier mampu

menyebutkan nama-

nama panca indera

serta menyebutkan

fungsinya.

- Fier mampu berdiri

tegap, mampu berjalan

lurus, mampu

memanjat tangga,

mampu melompat dan

semua dilakukan

sesuai kebutuhan.

- Terapis melatih Fier

dengan diiringi musik,

agar Fier lebih

semangat mengikuti

terapi.

2. Adrian - Sebelum mengikuti

terapi SI Adrian

belum mampu

menyebutkan nama-

nama panca indera.

Sesudah mengikuti terapi

SI selama 3 bulan:

- Adrian mampu

menyebutkan nama-

nama panca indera

 

Page 98: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

98

No. Nama Siswa Sebelum Mengikuti

Terapi SI

Sesudah Mengikuti

Terapi SI

beserta fungsinya.

- Sebelum mengikuti

terapi SI Adrian

mampu berdiri

tegap, mampu

berjalan lurus,

mampu memanjat

tangga, mampu

melompat namun

seringkali tidak pada

situasi tepat

- beserta fungsinya.

- Sesudah mengikuti

terapi SI Adrian

mampu berdiri tegap,

mampu berjalan lurus,

mampu memanjat

tangga, mampu

melompat dan semua

dilakukan sesuai

kebutuhan.

Terapis melatih Adrian

langsung dengan diiringi

musik

3. Danang - Sebelum mengikuti

terapi SI Danang

belum mampu

menyebutkan nama-

nama alat panca

indera beserta

fungsinya.

- Sebelum melakukan

terapi SI Danang

belum mampu

berdiri tegap, belum

mampu berjalan

lurus, mampu

memanjat tangga

dan melompat

namun seringkali

tidak pada situasi

tepat .

Sesudah mengikuti terapi

SI selama 3 bulan:

- Danang mampu

menyebutkan nama-

nama panca indera

namun belum mampu

menyebutkan

fungsinya.

- Sesudah mengikuti

terapi SI Danang

mampu berdiri tegap,

mampu berjalan lurus,

mampu memanjat

tangga dan melompat

dengan situasi tepat.

4. Awan Sebelum mengikuti

terapi SI Awan mampu

berdiri tegap, mampu

berjalan lurus, mampu

memanjat tangga,

mampu melompat

dengan situasi tepat.

- Awan mampu

berdiri tegap,

mampu berjalan

lurus, mampu

memanjat tangga,

mampu melompat

dengan situasi tepat.

Sesudah mengikuti terapi

SI selama 4 bulan:

- Awan mampu

menyebutkan nama-

nama alat panca indera

namun belum mampu

menyebutkan

fungsinya.

- Sesudah mengikuti

terapi SI Awan mampu

berdiri tegap, mampu

berjalan lurus, mampu

memanjat tangga dan

mampu melompat.

-

 

Page 99: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

99

No. Nama siswa Sebelum Mengikuti

Terapi SI

Sesudah Mengikuti

Terapi SI

5. Kevin - Sebelum mengikuti

terapi SI Kevin

belum mampu

menyebutkan nama-

nama alat panca

indera beserta

fungsinya.

- Sebelum mengikuti

terapi SI Kevin

mampu berdiri

tegap, belum

mampu berjalan

lurus, mampu

memanjat tangga,

mampu melompat.

Sesudah mengikutu terapi

SI selama 3 bulan:

- Kevin belum mampu

menyebutkan nama-

nama alat panca indera

namun belum mampu

menyebutkan

fungsinya.

- Sesudah mengikuti

terapi SI Kevin mampu

bediri tegap, mampu

berjalan lurus, mampu

memanjat tangga,

mampu melompat.

6. Arya - Sebelum mengikuti

terapi SI Arya

belum mampu

menyebutkan nama-

nama alat panca

indera beserta

fungsinya.

- Sesudah mengikuti

terapi SI Arya

mampu berdiri

tegap, mampu

berjalan lurus,

mampu memanjat

tangga, mampu

melompat.

Sesudah mengikuti terapi

SI selama 3 bulan:

- Arya mampu

menyebutkan nama-

nama alat panca indera

beserta fungsinya

- Sesudah mengikuti

terapi SI Arya mampu

berdiri tegap, mampu

berjalan lurus,mampu

memanjat tangga,

mampu melompat.

Sumber: Penelitian dan Observasi

Terapi sensori integrasi dilakukan terus-menerus terhadap ke enam siswa

tunagrahita di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang. Menurut

fungsinya proprioceptive adalah dapat mengetahui dan mengenal bagian

tubuhnya dan bagaimana bagian tubuh tersebut bergerak. Dengan fungsi

tersebut, maka tujuan terapis di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota

Tangerang adalah mampu menyebutkan nama-nama alat indera (mata, hidung

telinga dan mulut) beserta dengan fungsinya. Selain itu siswa mampu berdiri

 

Page 100: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

100

tegap, mampu berjalan sesuai perintah, mampu memanjat tangga dan mampu

melompat sesuai dengan situasi. Senada dengan pernyataan tersebut Ibu Erni

mengatakan:

“emmm proprioseptive ini sebenarnya inti dari terapi sensori integrasi ya,

fungsinya tentang menyampaikan informasi ke otak untuk kapan dan

bagaimana otot berkontraksi, meregang, lalu sendi dibengkokkan, ditarik

dan lain-lain. Jadi ya dengan begtu anak-anak jadi tahu dan kenal bagian

tubuhnya, tujuan kami sebagai terapis menyimpulkan untuk anak tahu

tentang nama-nama alat indera dan fungsinya, lalu mereka bisa berdiri,

jalan, memanjat tangga dan melompat sesuai dengan keadaan. Kalau

memanjat itukan kami ada media nya kak disitu yang tadi anak-anak buat

main.”

Gambar 4.3

Adrian dan Awan saat latihan memanjat tangga untuk mengembalikan fungsi

proprioseptive di ruang terapi dan dibimbing oleh seorang terapis

 

Page 101: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

101

Gambar 4.5

Ibu Erni saat melatih Fier berjalan sesuai jalur di ruang terapi untuk

mengembalikan fungsi Proprioseptive

Pada tujuan menyebutkan nama-nama panca indera, siswa yang belum

mampu memenuhi tujuan terapis dikarenakan gangguan proprioseptive yang

cukup serius sehingga butuh waktu lama untuk mengembalikan fungsi tersebut.

Kebanyakan dari mereka hanya mengetahui nama-nama alat panca indera dan

tidak konsisten menyebutkan fungsinya. Hal tersebut senada dengan

pernyataan Ibu Erni:

“kebanyakan anak-anak hanya tahu nama alat panca inderanya ya, tapi

belum tahu manfaatnya. Kayak Fier aja yang fungsi proprioceptive nya

lebih lumayan dari teman-temannya pun masih belum mampu

menyebutkan fungsinya. Jadi mungkin ini perlu latihan cukup banyak

kak.”

Senada dengan pernyataan Ibu Erni, Ibunda Fier juga menegaskan bahwa

Fier belum konsisten untuk menyebutkan fungsi panca indera.

 

Page 102: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

102

“yaaa gitu kak, kadang saya denger gitu ya kalau Fier lagi terapi trus ibu

gurunya nanya ‘kita bisa melihat dengan apa Fier’ terus ya dia gatau tapi

kalau ditunjuk ini apa Fier (sambil nunjuk ke mata) nah dia baru tahu tuh.”

7) Mengembalikan fungsi keseimbangan (vestibular)

Hasil terapi sensori integrasi di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota

Tangerang, yaitu:

Tabel: 4.7

Mengembalikan Fungsi Keseimbangan (vestibular)

No. Nama

siswa

Sebelum Mengikuti

Terapi SI

Sesudah Mengikuti Terapi

SI

1. Fier Sebelum mengikuti

terapi SI Fier:

- Belum mampu

berjongkok

- Belum mampu

melempar bola

- Belum mampu

menangkap bola

- Belum mampu

Menyeimbangkan

tubuh di atas bola

Sesudah mengikuti terapi SI

selama 3 bulan Fier:

- Mampu berjongkok

- Belum cukup mampu

melempar bola

- Belum mampu menangkap

bola

- Belum mampu

Menyeimbangkan tubuh di

atas bola

2. Adrian Sebelum mengikuti

terapi SI Adrian:

- Belum mampu

berjongkok

- Belum mampu

melempar bola

- Belum mampu

menangkap bola

- Belum mampu

menyeimbangkan

tubuh di atas bola

besar

Sesudah mengikuti terapi SI

selama 3 bulan Adrian:

- Mampu berjongkok

- Belum mampu melempar

bola dengan baik

- Belum mampu

menangkap bola dengan

baik

- Belum mampu

menyeimbangkan tubuh di

atas bola besar

3. Danang Sebelum mengikuti

terapi SI Danang:

- Belum mampu

berjongkok

- Belum mampu

melempar bola

- Belum mampu

menangkap bola

- Belum mampu

menyeimbangkan

Sesudah mengikuti terapi SI

selama 4 bulan Danang:

- Mampu berjongkok

- Mampu melempar bola

- Mampu menangkap bola

- Belum mampu

menyeimbangkan tubuh

di atas bola besar

 

Page 103: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

103

No. Nama

Siswa

Sebelum Mengikuti

Terapi SI

Sesudah Mengikuti

Terapi SI

4. Awan Sebelum mengikuti

terapi SI Awan:

- Belum mampu

berjongkok

- Belum mampu

melempar bola

Belum mampu

menangkap Bola

- Belum mampu

menyeimbangkan

tubuh di atas bola

besar

Sesudah mengikuti terapi SI

selama 4 bulan Awan:

- Belum cukup baik

berjongkok

- Belum mampu melempar

bola

- Belum mampu

menangkap bola Belum

mampu menyeimbangkan

tubuh di atas bola besar

5. Kevin Sebelum megikuti

terapi SI Kevin:

- Belum mampu

berjongkok

- Belum mampu

melempar bola Belum

mampu menangkap

bola

- Belum mampu

menyeimbangkan

tubuh di atas bola

besar

Sesudah mengikuti terapi SI

selama 3 bulan Kevin:

- Mampu berjongkok

- Mampu melempar bola

- Mampu menangkap bola

- Belum mampu

menyeimbangkan tubuh

di atas bola besar

6. Arya Sebelum mengikuti terapi

SI Arya:

- Belum mampu

berjongkok

- Belum mampu

melempar bola

- Belum mampu

menangkap bola

- Belum mampu

menyeimbangkan

tubuh di atas bola

besar

Sebelum mengikuti terapi SI

selama 3 bulan Arya:

- Mampu berjongkok

- Belum mampu melempar

bola

- Belum mampu

menangkap bola

- Belum mampu

menyeimbangkan tubuh

di atas bola besar.

Sumber: Penelitian dan Observasi

Tujuan mengembalikan fungsi vestibular yaitu meneruskan informasi

mengenai gerakan dan gravitasi. Pada sistem vestibular gerakan kepala sangat

mempengaruhi hubungan gravitasi dan gerak cepat maupun lambat, gerakan

bola mata, tingkat kewaspadaan dan emosi.

 

Page 104: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

104

Hal tersebut juga sesuai dengan tujuan terapi di Yayasan Miftahu Qulub,

yaitu melatih anak untuk berjongkok, bermain lempar bola serta

menyeimbangkan tubuh saat berada di atas bola. Menurut pernyataan Ibu Erni:

“nah kalau fungsi vestibular juga sama kayak proprioseptive, itu juga

paling inti dari terapi sensori integrasi. Vestibular melatih keseimbangan

anak-anak agar mereka mampu dan tidak khawatir. Sebenarnya aktivitas

terapi fungsi vestibular tidak terlalu berbeda dengan proprioseptive kak,

tapi kalau disini (Yayasan Miftahul Qulub) kita ajarkan anak jongkok agar

peregangan otot siap, kayak si Kevin itu tadinya gak bisa jongkok tapi

sekarang Alhamdulillah bisa walaupun saat mau bangun ya harus di bantu.

Trus kita main lempar bola agar kekuatan motorik kasarnya berfungsi dan

melatih anak menyeimbangkan tubuhnya di atas bola besar gitu kak.”

Gambar 4.5

Ibu Nana saat melatih Kevin keseimbangan di atas bola besar untuk

mengembalikan fungsi vestibular di ruang terapi

 

Page 105: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

105

Gambar 4.6

Ibu Erni saat melatih Awan berjongkok dan merangkak di ruang terapi untuk

mengembalikan fungsi vestibular

Terapi sensori integrasi dilakukan terus-menerus sehingga siswa mampu

memfungsikan seluruh alat inderanya dan mengembalikan fungsi taktile,

proprioceptive, serta vestibular. Pada fungsi vestibular, keenam siswa belum

mampu menunjukkan hasil yang baik. Hal tersebut dikarenakan gangguan

sistem vestibular yang dialami keenam siswa cukup serius. Menurut

pernyataan Ibu Erni:

“pada dasarnya anak-anak mampu, tapi kalau kita latih terus secara

continue karena gangguan sistem vestibular anak-anak cukup serius. Ya

gitu kak, anak tunagrahita lebih cenderung kelihatan bahwa mereka

tunagrahita saat fungsi vestibularnya dilatih. Kita kasih perintah sederhana

‘jongkok’ dan mereka tidak respon cepat. Sebenarnya kan kalau kasih

perintah sederhana saat terapi selalu dijalankan ya, agar terbiasa dengan

perintah-perintah sederhana.”

 

Page 106: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

106

Gambar 4.7

Ibu Erni saat melatih Awan berdiri menyeimbangkan tubuh di atas meja

saat terapi mengembalikan fungsi vestibular

 

Page 107: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

107

Tabel 4.8 Hasil Terapi Sensori Integrasi di Yayasan Miftahul Qulub bagi

Anak Tunagrahita

Jenis

Terapi

Nama Klien

Fier Adrian Danang Awan Kevin Arya

Mengemb

alikan

Fungsi

Penglihata

n (visual)

Fier

menunjuk

kan hasil

yang baik

setelah

mengikuti

terapi SI

selama 3

bulan.

Fier

mampu

mengenal

alat sikat

gigi. Hal

tersebut

terjadi

karena

Fier rajin

mengikuti

terapi dan

gangguan

yang

dialami

Fier tidak

cukup

serius.sela

in itu Fier

juga

dilatih di

rumah.

Setelah

mengiku

ti terapi

SI

selama 3

bulan,

Adrian

menunju

kkan

hasil

yang

baik.

Adrian

mampu

mengen

al alat

sikat

gigi. Hal

tersebut

terjadi

karena

Adrian

dilatih di

rumah

dan rajin

mengiku

ti terapi.

ganggua

n yang

dialami

Adrian

tidak

cukup

serius.

Danang

menunju

kkan

hasil

yang

baik

setelah

mengiku

ti terapi

SI

selama 4

bulan.

Walaup

un

waktu

yang

dibutuhk

an

Danang

terbilang

lama,

karena

ganggua

n yang

dialamai

Danang

cukup

serius,

namun

Danang

mampu

mengen

al alat

sikat

gigi.

Setelah

mengikut

i terapi

SI

selama 4

bulan,

Awan

menunju

kkan

hasil

yang

baik.

Walaupu

n waktu

yang

dibutuhk

an Awan

terbilang

cukup

lama,

karena

ganggua

n yang

dialami

Awan

cukup

serius,

namun

Awan

mampu

mengena

l alat

sikat

gigi.

Selama 3

bulan

mengikuti

terapi SI,

Kevin

menunjuk

kan hasil

yang

baik.. Saat

mengikuti

terapi

mood

Kevin

selalu

bagus,

sehingga

Kevin

mampu

mengenal

alat sikat

gigi.

Orang tua

Kevin

juga

selalu

melatihny

a di

rumah.

Arya

menunju

kkan

hasil

yang

baik

setalah

mengiku

ti terapi

SI

selama 3

bulan.

Arya

rajin

mengiku

ti terapi

SI

sehingga

mampu

mengen

al alat

sikat

gigi.

Selain

itu mood

Arya

yang

selalu

bagus

saat

mengiku

ti terapi.

Mengemb

alikan

fungsi

pembau

(olfactory)

Fier

mampu

membeda

kan bau

pasta gigi

dengan

shampo

setelah

Ganggu

an

olfactor

y yang

di alami

Adrian

tidak

cukup

Setelah

mengiku

ti terapi

selama 4

bulan,

Danang

mampu

membed

Ganggua

n

olfactory

yang di

alami

Awan

cukup

serius,

Kevin

mampu

membeda

kan bau

pasta gigi

dengan

shampo

setelah

Ganggu

an

olfactor

y yang

dialami

Arya

tidak

cukup

 

Page 108: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

108

mengikuti

terapi SI

selama 3

bulan.

Karena

Fier rajin

mengikuti

terapi,

membuat

nya iya

mudah

untuk

mengemb

alikan

fungsi

olfactory.

serius,

sehingga

Adrian

mampu

membed

akan bau

pasta

gigi

dengan

shampo

setelah

mengiku

ti terapi

SI

selama 3

bulan.

akan bau

pasta

gigi

dengan

shampo.

Hal

tersebut

dikarena

kan

ganggua

n

olfactor

y yang

di alami

serius.

sehingga

Awan

mengikut

i terapi

SI

selama 4

bulan.

Namun,dengan

semangat

nya

mampu

membeda

kan bau

pasta gigi

dan

shampo

mengikuti

terai

selama 3

bulan.

Kevin

rajin

mengikuti

terapi

sehingga

mudah

untuk

mengemb

alikan

fungsi

olfactory.

seriu,

sehingga

Arya

mampu

membed

akan bau

pasta

gigi

dengan

shampo

setelah

mengiku

ti terapi

SI

selama 3

bulan.

Jenis

Terapi

Nama Klien

Fier Adrian Danang Awan Kevin Arya

Mengemb

alikan

Fungsi

Pendenga

ran

(auditory)

Ganggua

n

auditory

yang

dialami

Fier

tidak

cukup

serius,

sehingga

Fier

mampu

membed

akan

suara

kucing

dan

ayam

dalam

waktu 3

bulan.

Fier juga

sering

dilatih di

rumah

sehingga

lebih

mudah

Adrian

menunju

kkan

hasil

yang

baik

setelah

mengiku

ti terapi

SI

selama 3

bulan.

Karena

ganggua

n

auditory

Adrian

tidak

cukup

serius,

ia

mampu

membed

akan

suara

kucing

dan

ayam.

Setelah

mengikuti

terapi

selama 4

tahun,

Danang

mampu

membedak

an suara

kucing dan

ayam.

Waktu

yang

dibutuhkan

Danang

dalam

mengemba

likan

fungsi

aauditory

cukup

lama,

karena

gangguan

yang

dialami

cukup

serius.

Gangguan

auditory

yang

dialami

Awan

cukup

serius,

sehingga

Awan

menjalan

kan terapi

SI untuk

mengemb

alikan

fungsi

auditory

selama 4

bulan.

Akhirnya

Awan

mampu

membeda

kan suara

kucing

dan ayam.

Ganggu

an

auditory

yang

dialami

Kevin

tidak

cukup

serius,

sehingg

a Kevin

mampu

membed

akan

suara

kucing

dan

ayam

dalam

waktu 3

bulan.

Orang

tua

Kevin

juga

selalu

melatihn

ya di

Arya

menunju

kkan

hasil

yang

baik

setelah

mengiku

ti terapi

SI

selama 3

bulan.

Karena

ganggua

n

auditory

yang

dialami

Arya

tidak

cukup

serius,

maka

Arya

mampu

membed

akan

suara

 

Page 109: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

109

menging

atnya,

rumah. kucing

dan

ayam.

Mengemb

alikan

Fungsi

Peraba

(tactile)

Fier

menunju

kkan

hasil

yang

baik

setelah

mengikut

i terapi

SI

selama 3

bulan.

Fier

mampu

mengeta

hui rasa

panas,

dingin,

halus dan

kasar

dengan

baik.

Ganggu

an

tactile

yang

dialami

Adrian

tidak

cukup

serius,

sehingg

a dalam

waktu 3

bulan

Adrian

mampu

mengeta

hui rasa

panas,

dingin,

halus

dan

kasar

dengan

baik.

Danang

belum

menunjukk

an hasil

yang

signifikan

dalam

mengemba

likan

fungsi

tactile,

walaupun

waktu

terapi yang

diterima

sudah

cukup

lama yaitu

4 bulan.

Danang

belum

konsisten

membedak

annya.

Gangguan

tactile

yang

dialami

Awan

cukup

serius.

Awan

belum mampu

membedak

an rasa

panas,

dingin,

halus dan

kasar

dalam

waktu 4

bulan.

Orang tua

Awan

tidak

memiliki

banyak

waktu

untuk

meatihnya.

Kevin

menunju

kkan

hasil

yang

baik

setelah

mengiku

ti terapi

SI

selama 3

bulan.

Kevin

mampu

membed

akan

rasa

panas,

dingin,

halus

dan

kasar.

Arya

mampu

membed

akan

rasa

panas,

dingin,

halus

dan

kasar

dalam

waktu 3

bulan.

Hal

tersebut

dikarena

kan

Arya

rajin

mengiku

ti terapi

SI

dengan

mood

yang

baik.

Jenis

Terapi

Nama Klien

Fier Adrian Danang Awan Kevin Arya

Mengem

balikan

Fungsi

Perasa

(gustator)

Ganggua

n yang

dialami

Fier tidak

cukup

serius,

sehingga

Fier

mampu

membeda

kan rasa

manis,

asam dan

pahit

dalam

Adrian

menunju

kkan

hasil

yang

baik

setelah

mengikut

i terapi

SI

selama 3

bulan.

Adrian

mampu

membeda

Danang

belum

menunju

kkan

hasil

yang

baik

selama

mengikut

i terapi

SI

selama 4

bulan.

Ganggua

n yang

Ganggua

n yang

dialami

Awan

cukup

serius,

namun

karena

Awan

rajin

mengikut

i terapi

SI

selama 4

bulan

Kevin

menunju

kkan

hasil baik

setelah

mengikut

i terapi

SI

selama 3

bulan.

Kevin

mampu

membeda

kan rasa

manis,

Arya

mampu

membeda

kan rasa

manis,

asam dan

pahit

setelah

mengikut

i terapi

SI

selama 3

bulan.

Ganggua

n yang

 

Page 110: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

110

waktu 3

bulan.

kan rasa

manis,

asam dan

pahit.

cukup

serius

membuat

nya sulit

membeda

kan rasa

manis,

asam dan

pahit.

membuat

nya

mampu

membeda

kan rasa

manis,

asam dan

pahit

walaupun

belum

konsisite

n.

asam dan

pahit

dengan

baik.

dialami

tidak

serius

membuat

ia dengan

mudah

membeda

kan rasa

tersebut.

Mengem

balikan

Fungsi

Otot dan

Persendia

n

(propriose

ptive)

Fier

mampu

mengem

balikan

fungsi

propriose

ptive

dengan

baik

setelah

mengikut

i terapi

SI

selama 3

bulan.

Hal

tersebut

dikarena

kan

orang tua

Fier juga

membant

u melatih

otot-otot

saat

berada di

rumah.

Adrian

mampu

mengem

balikan

fungsi

propriose

ptive

dengan

baik

setelah

mengikut

i terapi

SI

selama 3

bulan.

Hal

tersebut

dikarena

kan

orang tua

Adrian

juga

membant

u melatih

otot-otot

saat

berada di

rumah.

Danang

belum

menunju

kkan

hasil

yang

baik.

Setelah

mengikut

i terapi

selama 4

bulan.

Ganggua

n yang

dialami

cukup

serius,

sehingga

Danang

belum

mampu

mengem

balikan

fungsi

proprioseptive.

Ganggua

n yang

dialami

Awan

cukup

serius,

sehingga

Awan

belum

mampu

mengem

balikan

fungsi

propriose

ptive setelah

mengikut

i terapi

SI

selama 4

bulan.

Kevin

mampu

mengem

balikan

fungsi

propriose

ptive

dengan

baik

setelah

mengikut

i terapi

SI

selama 3

bulan.

Hal

tersebut

dikarena

kan

orang tua

Kevin

juga

membant

u melatih

otot-otot

saat

berada di

rumah.

Arya

mampu

mengem

balikan

fungsi

propriose

ptive

dengan

baik

setelah

mengikut

i terapi

SI

selama 3

bulan.

Hal

tersebut

dikarena

kan

orang tua

Arya

juga

membant

u melatih

otot-otot

saat

berada di

rumah.

 

Page 111: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

111

BAB V

PENUTUP

A. SIMPULAN

Evaluasi hasil terapi sensori integrasi dalam penelitian ini

melibatkan Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang sebagai

tempat penelitian. Dalam melakukan terapi sensori integrasi terhadap anak

tunagrahita, Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang memiliki

metode dan proses untuk mendukung keberhasilan terapi. Metode terapi

yang diberikan untuk anak tunagrahita cukup efisien, karena terapis

langsung menggunakan benda-benda yang mudah ditemui. Prosesnya pun

cukup menyenangkan, karena dalam melakukan aktivitas terapi anak-anak

diajak bermain sambil diberikan reward sehingga anak mempunyai

simpatik yang cukup tinggi.

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah diuraikan pada

bab-bab sebelumya, maka penulis menyimpulkan bahwa evaluasi hasil

dari tujuan terapi sensori integrasi di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh

Kota Tangerang yang terlihat memiliki perubahan perkembangan

 

Page 112: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

112

kemandirian selama mengikuti terapi sensori integrasi yaitu anak

tunagrahita yang selalu di latih juga oleh orang tuanya. Sehingga dapat

membantu mencapai kesuksesan terapi sensori integrasi yang dilakukan.

Keadaan lingkungan, serta keterlibatan orang tua dalam proses terapi

sangat dibutuhkan, dibandingkan dengan anak tunagrahita yang tidak

memiliki peran orang tua serta lingkungan di dalam proses terapi.

Terapi sensori integrasi sangat penting diberikan kepada anak

tunagrahita dengan tujuan untuk menimbulkan, meningkatkan, atau

memperbaiki tingkat kemandirian. Anak tunagrahita yang tidak dilatih

atau tidak diterapi semakin besar akan semakin menjadi beban bagi orang

tua dan keluarganya.

Dalam melakukan terapi sensori integrasi, ada beberapa faktor

pendukung dan penghambat keberhasilan terapi yang dimiliki Yayasan

Miftahul Qulub. Beberapa faktor pendukung keberhasilan yaitu siswa

tunagrahita di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang rajin

datang terapi pada saat jadwalnya. Selain itu peran orang tua yang

berkontribusi untuk mensukseskan tujuan terapi, dengan cara mengikuti

aturan yang diberikan terapis, misalnya melatih anak di rumah untuk

melakukan kegiatan-kegiatan terapi. Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh

Kota Tangerang juga pernah mengadakan parenting skill untuk menunjang

pengetahuan orang tua tentang pentingnya anak diajarkan mandiri.

Sehingga orang tua bersedia mengajarkan anak di rumah untuk hidup

mandiri dan tidak hanya mengandalkan terapi di sekolah. Sedangkan

faktor penghambat keberhasilan yaitu ruangan kecil, fasilitas permainan

 

Page 113: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

113

kurang memadai. Misalnya ring basket untuk melatih kecekatan kaki dan

mata anak. Sebab, selama ini terapis hanya menggunakan tangga untuk

melatih motorik kasar anak tunagrahita. Selain itu keadaan emosional anak

tunagrahita yang cepat berubah.

B. IMPLIKASI

Cara menangani anak tunagahita di Yayasan Miftahul Qulub

Cipondoh Kota Tangerang dalam melakukan terapi cukup efisien karena

anak-anak di ajak bermain terlebih dahulu sebelum melakukan terapi,

sehingga anak lebih respon kepada terapis. Permainan yang diberikan

terapis pun bertujuan untuk merangsang otot-otot sebelum aktivitas terapi

dilakukan. Dan saat aktivitas terapi berlangsung, terapis terkadang

menggunakan musik yang menarik untuk membangun otot. Dengan begitu

tingkat kesuksesan terapi sensori integrasi di Yayasan Miftahul Qulub

Cipondoh Kota Tangerang lebih tinggi.

C. SARAN

Setelah melakukan penelitian terkait evaluasi hasil terapi sensori

integrasi bagi anak tunagrahita, penulis mencoba memberikan dan

mengemukakan masukan atau rekomendasi kepada pihak-pihak

bersangkutan yang kiranya menjadi bahan pertimbangan kedepannya.

1. Kepada Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang untuk

memfasilitasi sarana dan prasarana terapi, agar proses terapi lebih

efektif dan nyaman bagi anak tunagrahita. Selain itu, sebaiknya

 

Page 114: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

114

Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang lebih sering

mengadakan kegiatan seperti seminar parenting skill untuk orangtua

anak tunagrahita agar mereka mengetahui pentingnya mengajarkan

anak mandiri guna menyiapkan hidupnya dimasa depan.

2. Kepada terapis di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang

untuk lebih mengembangkan kreatifitas diri dalam memberikan

aktivitas terapi kepada anak tunagrahita, misalnya mengajak anak

tunagrahita bermain lompat tali untuk melatih motorik kasar anak

tunagrahita. Selain itu lebih ditingkatkan komunikasi dua arah kepada

anak tunagrahita saat di dalam ruang terapi maupun di luar ruangan.

3. Penelitian ini belum komprehensif, dikarenakan keterbatasan waktu

yang peneliti miliki. Maka peneliti berharap kepada peneliti

selanjutnya untuk melakukan penelitian lanjutan mengenai evaluasi

hasil terapi sensori integrasi bagi anak tunagrahita.

Demikian kesimpulan, implikasi serta saran-saran yang dapat penulis

simpulkan. Semoga saran-saran ini menjadi sebuah kritik yang

membangun guna meningkatkan kualitas Yayasan Miftahul Qulub

Cipondoh Kota Tangerang dalam memberikan layanan bagi anak

tunagrhaita.

 

Page 115: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

115

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Al-Qur’an dan terjemahannya, (PT. Sygma Examedia Arkanleema)

Agustyawati dan Solicha, (2009) Psikologi Pendidikan Anak Berkebutuhan

Khusus, Jakarta: Tenaga Penelitian UIN

Djuju Sudjana, (2006) Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya

Edi Suharto, (2005) Membangun Masyarakat Memberdayakan Masyarakat:

Kajian Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial Dan Pekerjaan

Sosial, Jakarta: Refiks Aditama

Elaine Wilson, (1998) Occupational Therapy for Children with Special Needs,

(United Kingdom, Whurr Publishers Ltd

Farida Yusuf Tayibnapis, (2008) Evaluasi Program Dan Instrument Evaluasi:

Untuk Program Pendidikan Dan Penelitian, Jakarta, Rineka Cipta

Galih A Veskarisyanti - B, 12 Terapi Autis Paling Efektif&Hemat, (PT.

Galangpress Media Utama

Hamid Hasan, (2009) Evaluasi Kurikulum, cet ke-2 Bandung: Remaja

Rosdakarya

Lexy J. (2001) Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja

Rosda Karya, Cet.Ke-15

Lynn Horowitz and Cecile Rost, (2007) helping hyperactive kids a sensory

integration approach, Hunter House

Mohammad Effendi, (2006) Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan,

Jakarta: Bumi Aksara

Nurul Hidayati, (2006) Metodologi Penelitian Dakwah: Dengan Pendekatan

Kualitatif, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, Desember

Richard Nelson Jones, (2011) Teori dan Praktik Konseling dan Terapi, (Jakarta:

Pustaka Belajar

Suharsimi Arikunto dan Cepi Safrudin, (2009) Evaluasi Program Pendidikan:

Pedoman Teoritis Bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan, cet. ke-3

Jakarta: Bumi Aksara

Susandiaji, (2004) Terapi Alternatif, Yogyakarta: Yayasan Spiritia

T. Sutjihati Somantri, (2006) Psikologi Luar Biasa Bandung: PT. Refika Aditama

 

Page 116: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

116

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan

Anak Surabaya: Kesindo Utama, 2003

Wirawan, (2011) Evaluasi, Teori, Model, Standar, Aplikasi, dan Profesi Jakarta:

Rajawali Press

Williamson dan Anzalone, 1996 dalam Gunadi, Tri. 2008. Sensory Integration and Self-Regulation IN Infrants and Toddless: Helping Very Young

Children Interact with Their Environment

Waiman, Elina dkk, ( 2011) Sensori Integrasi: Dasar dan Efektivitas Terapi,

Yogyakarta: Pustaka Anggrek

Skripsi

Shabrina Dwi Pitarini Putri, “Dukungan Sosial Yayasan Persatuan Orang Tua

Anak Dengan Down Syndrome (POTADS) Kepada Para Orang Tua Anak”

Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi UIN Syarief

Hidayatullah Jakarta, 2014

Ulfa Andriani, Skripsi Evaluasi Program Terapi Untuk Anak Berkebutuhan

Khusus di Yayasan Panti Nugraha Jakarta Selatan

Jurnal

Jurnal Sensori Integrasi: Dasar dan Efektivitas Terapi oleh IDAI (Ikatan

DokterAnak Indonesia) Tahun 2011, diakses pada 15 Juli 2017

Jurnal tentang mengenal anak luar biasa, artikel diakses pada 27 Agustus 2017

http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR_PEND_LUAR_BIASA/195706131985031-

MAMAN_ABDURAHMAN_SAEPUL_R/MENGENAL_ANK_LUAR_BIASA.

pdf

Web

Purwandari, Buku Pegangan Kuliah Psikoterapi, Universitas Negeri Yogyakarta,

2003, h. 39, diakses pada tanggal 27 Agustus 2017 (artikel dapat didownload di

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/scan0003_6.pdf

Tri Gunadi, OTR (Ind), S.Psi, Autism Awareness Festival, 18 September

2008.diakses pada: 10 Oktober 2017 di https://www.linkedin.com/in/tri-gunadi-

a93422a2/

Berita tentang jumlah anak tunagrahita,

http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/460-anak-dengan-

tunagrahita-perlu-pendekatan-khusus.html diakses pada 10 Mei 2017

 

Page 117: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

117

Wawancara

Wawancara Ketua Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang

Wawancara Terapis Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang

Wawancara Orang Tua Klien

Wawancara Klien

 

Page 118: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

118

 

Page 119: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

119

PEDOMAN WAWANCARA

Evaluasi Program Terapi Sensori Integrasi (Sensory Integration) bagi Anak

Tunagrahita di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang

Informan KetuaYayasan

Informan :

Usia :

Pekerjaan :

Nama anak :

Hari/tanggal wawancara :

Waktu wawancara :

Situasi Informan saat wawancara :

Daftar Pertanyaan

1. Bagaimana sejarah singkat berdirinya Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh kota

Tangerang?

2. Apa tujuan didirikannya Sekolah Khusus Pelita Nusantara di Yayasan

Miftahul Qulub Cipondoh?

3. Berapa banyak siswa yang ada di Sekolah Khusus Pelita Nusantara?

4. Bagaimana prosedur penerimaan siswa baru di Yayasan Miftahul Qulub

Cipondoh?

5. Apa saja program/kegiatan yang ada di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh?

6. Ada berapa banyak jeni terapi di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh?

7. Apa tujuan dari terapi sensori integrasi di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh?

8. Siapa saja yang terlibat dalam kegiatan terapi sensori integrasi di Yayasan

Miftahul Qulub Cipondoh?

9. Adakah pelatihan bagi terapis dan orang tua/wali terkait dengan kegiatan

terapi sensori integrasi?

10. Kapan terapi sensori integrasi dilakukan?

11. Dimana terapi sensori integrasi dilakukan?

12. Bagaimana tahapan terapi sensori integrasi di Yayasan Miftahul Qulub

Cipondoh?

13. Bagaimana hasil dari terapi sensori integrasi di Yayasan Miftahul Qulub

Cipondoh?

14. Apakah faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan terapi sensori

integrasi di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh?

 

Page 120: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

120

PEDOMAN WAWANCARA

Evaluasi Program Terapi Sensori Integrasi (Sensory Integration) bagi Anak

Tunagrahita di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang

Informan klien

Informan :

Usia :

Pekerjaan :

Nama anak :

Hari/tanggal wawancara :

Waktu wawancara :

Situasi Informan saat wawancara :

Daftar Pertanyaan

1. Apakah adik tahu ini gambar apa? (menunjukkan gambar sikat gigi)

2. Apakah adik tahu ini wangi apa? (menunjukkan pasta gigi dan shampo)

3. Bagaimana suara kucing?

4. Bagaimana suara ayam?

5. Bagaimana rasa gula?

6. Bagaimana rasa buah jambu?

7. Bagaimana rasa kopi (tanpa gula)?

8. Bagaimana rasa kapas jika di pegang?

9. Bagaimana rasa es jika dipegang?

10. Bagaimana rasa gelas yang diisi dengan air panas jika dipegang?

11. Apakah adik tahu fungsi mata?

12. Apakah adik tahu fungsi hidung?

13. Apakah adik tahu fungsi telinga?

14. Apakah adik tahu fungsi mulut?

15. Apakah adik bisa melompat?

16. Apakah adik bisa melempar bola?

17. Apakah adik bisa menangkap bola?

18. Apakah adik bisa memanjat tangga?

19. Apakah adik bisa berjongkok?

20. Apakah adik bisa menyeimbangkan tubuh di atas bola besar?

 

Page 121: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

121

PEDOMAN WAWANCARA

Evaluasi Program Terapi Sensori Integrasi (Sensory Integration) bagi Anak

Tunagrahita di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang

Informan orang tua klien

Informan :

Usia :

Pekerjaan :

Nama anak :

Hari/tanggal wawancara :

Waktu wawancara :

Situasi Informan saat wawancara :

Daftar Pertanyaan

1. Apa alasan Anda menyekolahkan anak Anda di Yayasan Miftahul Qulub

Cipondoh Kota Tangerang?

2. Sudah berapa lama anak Anda bersekolah di Yasayan Miftahul Qulub

Cipondoh Kota Tangerang?

3. Adakah perbedaan pada anak Anda setelah mengikuti terapi sensori integrasi

di Yyasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang?

4. Apakah Anda pernah diberikan pelatihan tentang terapi sensori integrasi di

Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh?

5. Apakah Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang selalu

menyampaikan perkembangan anak Anda?

 

Page 122: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

122

PEDOMAN WAWANCARA

Evaluasi Program Terapi Sensori Integrasi (Sensory Integration) bagi Anak

Tunagrahita di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang

Informan terapis

Informan :

Pekerjaan :

Hari/tanggal wawancara :

Waktu wawancara :

Situasi Informan saat wawancara :

Daftar Pertanyaan

1. Apa tujuan dari terapi sensori integrasi di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh

Kota Tangerang?

2. Kapan terapi sensori integrasi dilakukan?

3. Dimana terapi sensori integrasi dilakukan?

4. Bagaimana tahapan terapi sensori integrasi di Yayasan Miftahul Qulub

Cipondoh Kota Tangerang?

5. Bagaimana hasil terapi sensori integrasi di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh

Kota Tangerang?

6. Adakah faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan terapi sensori

integrasi di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang?

7. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melihat adanya

perkembangan/perubahan pada siswa yang telah mengikuti terapi sensori

integrasi ?

8. Apakah terapi sensori integrasi yang ada di Yayasan Miftahul Qulub

Cipondoh Kota Tangerang telah tepat guna dalam mencapai tujuan?

 

Page 123: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

123

TRANSKIP WAWANCARA

Evaluasi Program Terapi Sensori Integrasi (Sensory Integration) bagi Anak

Tunagrahita di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang

Informan KetuaYayasan

Informan :

Usia :

Pekerjaan :

Nama anak :

Hari/tanggal wawancara :

Waktu wawancara :

Situasi Informan saat wawancara :

Daftar Pertanyaan

15. Bagaimana sejarah singkat berdirinya Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh kota

Tangerang?

16. Apa tujuan didirikannya Sekolah Khusus Pelita Nusantara di Yayasan

Miftahul Qulub Cipondoh?

17. Berapa banyak siswa yang ada di Sekolah Khusus Pelita Nusantara?

18. Bagaimana prosedur penerimaan siswa baru di Yayasan Miftahul Qulub

Cipondoh?

19. Apa saja program/kegiatan yang ada di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh?

20. Ada berapa banyak jeni terapi di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh?

21. Apa tujuan dari terapi sensori integrasi di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh?

22. Siapa saja yang terlibat dalam kegiatan terapi sensori integrasi di Yayasan

Miftahul Qulub Cipondoh?

23. Adakah pelatihan bagi terapis dan orang tua/wali terkait dengan kegiatan

terapi sensori integrasi?

24. Kapan terapi sensori integrasi dilakukan?

25. Dimana terapi sensori integrasi dilakukan?

26. Bagaimana tahapan terapi sensori integrasi di Yayasan Miftahul Qulub

Cipondoh?

27. Bagaimana hasil dari terapi sensori integrasi di Yayasan Miftahul Qulub

Cipondoh?

28. Apakah faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan terapi sensori

integrasi di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh?

 

Page 124: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

124

TRANSKIP WAWANCARA

Evaluasi Program Terapi Sensori Integrasi (Sensory Integration) bagi Anak

Tunagrahita di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang

Informan KetuaYayasan

Informan : Ahmad Syaifudin, SE

Pekerjaan : Ketua Yayasan Miftahul Qulub

Hari/tanggal wawancara : 25 Oktober 2017

Waktu wawancara : Pukul 10.00 wib-selesai

Situasi Informan saat wawancara : Duduk di ruang tamu yayasan sambil

pegang HP

Daftar Pertanyaan

1. Bagaimana sejarah singkat berdirinya Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh kota

Tangerang? Ya awalnya istri saya ibu Ummu Kulsum merasa prihatin dengan

anak-anak ABK (anak berkebutuhan khusus) di sekitar rumah. Kemudian

beliau terapi deh dari rumah ke rumah terus ke lembaga ya dengan ilmu yang

beliau punya dari masa kuliahnya dulu. Istri saya kan kebetulan jurusan PLB

(Pendidikan Luar Biasa). Tahun 2008 kita inisiatif untuk buka klinik tumbuh

kembang anak. Jadi mereka yang datang ke rumah, kemudian banyak orang

tua ABK yang mendukung untuk bikin sekolahan. Akhirnya tahun 2010 baru

deh bikin surat izin buka SKh (Sekolah Khusus) ini.

2. Apa tujuan didirikannya Sekolah Khusus Pelita Nusantara di Yayasan

Miftahul Qulub Cipondoh? Emm kalau tujuan saya sendiri sebagai ketua

yayasan, agar mampu mewujudkan keadilan bagi anak-anak berkebutuhan

khusus dan dalam hal ini melalui pendidikannya.

3. Berapa banyak siswa yang ada di Sekolah Khusus Pelita Nusantara? Tahun

ajaran ini sekitar 44 anak dengan ketunaan yang berbeda-beda.

4. Bagaimana prosedur penerimaan siswa baru di Yayasan Miftahul Qulub

Cipondoh? Yaa.. pertama orang tua atau wali datang kesekolah, mengisi

formulir, terus kita wawancara orang tua murid kemudia baru deh dari pihak

kita mengadakan assesment ke anak didik, jadi keliatan tuh masuknya kategori

apa. Tapi kita juga melakukan observasi selama 3 bulan dan orang tua murid

harus isi formulir persetujuan juga.

5. Apa saja program/kegiatan yang ada di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh?

Program terapi wicara, terapi sensori integrasi, terapi okupasi, terapi tymbuh

 

Page 125: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

125

kembang anak dan banyak program khusus kayak bina diri, kesenian, minat

bakat anak.

6. Ada berapa banyak jeni terapi di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh? Ada 3

terapi

7. Apa tujuan dari terapi sensori integrasi di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh?

Tujuannya agak anak dapat hidup mandiri sampai dimasa depan. Soalnya

selama terapi anak-anak di ajarkan bina diri untuk aktivitas sehari-hari.

8. Siapa saja yang terlibat dalam kegiatan terapi sensori integrasi di Yayasan

Miftahul Qulub Cipondoh? Guru terapi yang sudah profesional, insyaAllah

9. Adakah pelatihan bagi terapis dan orang tua/wali terkait dengan kegiatan

terapi sensori integrasi? Kalau terapis sering ikut seminar di luar, kalau disini

baru bisa ngadain seminar parenting skill untuk orang tua/ wali murid.

10. Kapan terapi sensori integrasi dilakukan? Setiap hari itu pasti ada terapi

sensori integrasi dengan murid yang berbeda-beda, jadi anak sesuai jadwalnya

11. Dimana terapi sensori integrasi dilakukan? Di ruang terapi

12. Bagaimana tahapan terapi sensori integrasi di Yayasan Miftahul Qulub

Cipondoh Kota Tangerang? Ya kalau setau saya karena bukan bidangnya

tetapi sering lihat aja, guru terapi sering ajak anak-anak nyanyi atau ada games

nya gitu dulu sebelum terapi dimulai.

13. Bagaimana hasil dari terapi sensori integrasi di Yayasan Miftahul Qulub

Cipondoh Kota Tangerang? Hasilnya yang saya lihat anak yang tadinya takut

sama lingkungan setelah terapi jadi berani. Anak yang belum bisa makan,

minum, gosok gigi ya sekarang bisa.

14. Apakah faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan terapi sensori

integrasi di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh? Faktor pendukungnya kita

punya terapis yang sesuai bidangnya, kalau penghambatnya kadang anak-anak

suka males terapi gtu aja.

 

Page 126: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

126

TRANSKIP WAWANCARA

Evaluasi Program Terapi Sensori Integrasi (Sensory Integration) bagi Anak

Tunagrahita di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang

Informan orang tua klien

Informan :

Usia :

Pekerjaan :

Nama anak :

Hari/tanggal wawancara :

Waktu wawancara :

Situasi Informan saat wawancara :

Daftar Pertanyaan

6. Apa alasan Anda menyekolahkan anak Anda di Yayasan Miftahul Qulub

Cipondoh Kota Tangerang?

7. Sudah berapa lama anak Anda bersekolah di Yasayan Miftahul Qulub

Cipondoh Kota Tangerang?

8. Adakah perbedaan pada anak Anda setelah mengikuti terapi sensori integrasi

di Yyasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang?

9. Apakah Anda pernah diberikan pelatihan tentang terapi sensori integrasi di

Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh?

10. Apakah Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang selalu

menyampaikan perkembangan anak Anda?

 

Page 127: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

127

TRANSKIP WAWANCARA

Evaluasi Program Terapi Sensori Integrasi (Sensory Integration) bagi Anak

Tunagrahita di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang

Informan orang tua klien

Informan : Ratih Rohaya

Usia : 35 tahun

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Nama anak : Fier

Hari/tanggal wawancara : 2 Januari 2018

Waktu wawancara : 10.00 wib

Situasi Informan saat wawancara : duduk di atas motor saat menjemput Fier

Daftar Pertanyaan

1. Apa alasan Anda menyekolahkan anak Anda di Yayasan Miftahul Qulub

Cipondoh Kota Tangerang? Karena dekat dari rumah aja kak.

2. Sudah berapa lama anak Anda bersekolah di Yasayan Miftahul Qulub

Cipondoh Kota Tangerang? Kalau sekolah baru tahun ini kak, tapi sebelum

sekolah Fier ikut terapi disini.

3. Adakah perbedaan pada anak Anda setelah mengikuti terapi sensori integrasi

di Yyasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang? Sejauh ini banyak ya

kak, sekarang Fier sudah bisa makan sendiri walaupun berantakan, mandi

sendiri, sikat gigi sendiri, walaupun di awasin terus sama saya kalau nggak

ayahnya.

4. Apakah Anda pernah diberikan pelatihan tentang terapi sensori integrasi di

Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang? Waktu itu seminar gitu

kak, ya jadi saya sedikit banyaknya tau supaya anak mandiri.

5. Apakah Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang selalu

menyampaikan perkembangan anak Anda? Setiap sebulan sekali sih guru

terapinya sering cerita perkembangannya udah sampai mana, atau nggak saya

aja nanya ke guru terapinya kak.

 

Page 128: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

128

TRANSKIP WAWANCARA

Evaluasi Program Terapi Sensori Integrasi (Sensory Integration) bagi Anak

Tunagrahita di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang

Informan orang tua klien

Informan : Ahmadi

Usia : 39 tahun

Pekerjaan : Karyawan swasta

Nama anak : Adrian

Hari/tanggal wawancara : 3 Januari 2018

Waktu wawancara : 09.30 wib - selesai

Situasi Informan saat wawancara : duduk di halaman sekolah

Daftar Pertanyaan

1. Apa alasan Anda menyekolahkan anak Anda di Yayasan Miftahul Qulub

Cipondoh Kota Tangerang? Rekomendasi dari teman yang anaknya sekolah

disini, katanya bagus kak.

2. Sudah berapa lama anak Anda bersekolah di Yasayan Miftahul Qulub

Cipondoh Kota Tangerang? Baru tahun ajaran ini kak.

3. Adakah perbedaan pada anak Anda setelah mengikuti terapi sensori integrasi

di Yyasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang? Ada kak, anak saya

jadi berani, tadinya mau naik aja takut banget.

4. Apakah Anda pernah diberikan pelatihan tentang terapi sensori integrasi di

Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang? Belum lama ini sih

pernah ada seminar parenting skill tentang pentingnya anak diajarkan hidup

mandiri. Ya paling gitu kak..

5. Apakah Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang selalu

menyampaikan perkembangan anak Anda? Kadang-kadang sih kak, kadang

juga saya yang tanya ke guru terapinya.

 

Page 129: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

129

TRANSKIP WAWANCARA

Evaluasi Program Terapi Sensori Integrasi (Sensory Integration) bagi Anak

Tunagrahita di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang

Informan orang tua klien

Informan : Badriah

Usia : 35 tahun

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Nama anak : Awan

Hari/tanggal wawancara : 3 Januari 2018

Waktu wawancara : 12.00 wib - selesai

Situasi Informan saat wawancara : duduk di ayunan halaman sekolah

Daftar Pertanyaan

1. Apa alasan Anda menyekolahkan anak Anda di Yayasan Miftahul Qulub

Cipondoh Kota Tangerang? Karena paling dekat dari rumah kak.

2. Sudah berapa lama anak Anda bersekolah di Yasayan Miftahul Qulub

Cipondoh Kota Tangerang? Baru tahun ajaran ini kak.

3. Adakah perbedaan pada anak Anda setelah mengikuti terapi sensori integrasi

di Yyasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang? Sekarang Awan lebih

aktif sih, berani banget sekarang ngomong juga lebih banyak kak. Sekarang

sudah bisa gosok gigi itu tujuan utama saya sih, karena supaya dia bisa lebih

bersih.

4. Apakah Anda pernah diberikan pelatihan tentang terapi sensori integrasi di

Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh? Pelatihan kayak gimana ya kak, kayaknya

nggak pernah ya.

5. Apakah Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang selalu

menyampaikan perkembangan anak Anda? Iya kak, kadang seminggu sekali,

dua minggu atau saya yang tanya aja gitu.

 

Page 130: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

130

TRANSKIP WAWANCARA

Evaluasi Program Terapi Sensori Integrasi (Sensory Integration) bagi Anak

Tunagrahita di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang

Informan orang tua klien

Informan : Sugiharti

Usia : 30 tahun

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Nama anak : Danang

Hari/tanggal wawancara : 11 Januari 2018

Waktu wawancara : 10.00 wib - selesai

Situasi Informan saat wawancara : duduk di atas motor

Daftar Pertanyaan

1. Apa alasan Anda menyekolahkan anak Anda di Yayasan Miftahul Qulub

Cipondoh Kota Tangerang? Karena lebih dekat dari rumah.

2. Sudah berapa lama anak Anda bersekolah di Yasayan Miftahul Qulub

Cipondoh Kota Tangerang? Pas tahun ajaran ini kak.

3. Adakah perbedaan pada anak Anda setelah mengikuti terapi sensori integrasi

di Yyasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang? Emm ada, misalnya

Danang sekarang larinya terarah ya, udah nggak pernah main lari-larian lagi.

4. Apakah Anda pernah diberikan pelatihan tentang terapi sensori integrasi di

Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh? Belum lama sih ada seminar gitu kak,

jadi kita dikasih tau cara anak mandiri.

5. Apakah Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang selalu

menyampaikan perkembangan anak Anda? Iya guru terapisnya sering kasih

tau perkembangan anak saya.

 

Page 131: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

131

TRANSKIP WAWANCARA

Evaluasi Program Terapi Sensori Integrasi (Sensory Integration) bagi Anak

Tunagrahita di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang

Informan orang tua klien

Informan : Rosiyah

Usia : 31 tahun

Pekerjaan : Karyawan Swasta

Nama anak : Kevin

Hari/tanggal wawancara : 15 Januari 2018

Waktu wawancara : 09.30 wib - selesai

Situasi Informan saat wawancara : duduk di halaman sekolah

Daftar Pertanyaan

1. Apa alasan Anda menyekolahkan anak Anda di Yayasan Miftahul Qulub

Cipondoh Kota Tangerang? Ya soalnya deket dari rumah kak.

2. Sudah berapa lama anak Anda bersekolah di Yasayan Miftahul Qulub

Cipondoh Kota Tangerang? Udah dua tahun.

3. Adakah perbedaan pada anak Anda setelah mengikuti terapi sensori integrasi

di Yyasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang? Banyak ya kak,

sekarang dia lebih respon gitu kalau saya panggil, kalau buang air besar juga

udah bisa jongkok.

4. Apakah Anda pernah diberikan pelatihan tentang terapi sensori integrasi di

Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang? Pernahnya seminar kak,

jadi kita orang tua dikasih tau kalau ngajarin anak mandiri itu penting bgt.

5. Apakah Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang selalu

menyampaikan perkembangan anak Anda? Iya selalu ngasih tau, kalau nggak

saya yang tanya ke guru terapi nya.

 

Page 132: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

132

TRANSKIP WAWANCARA

Evaluasi Program Terapi Sensori Integrasi (Sensory Integration) bagi Anak

Tunagrahita di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang

Informan orang tua klien

Informan : Endang

Usia : 37 tahun

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Nama anak : Arya

Hari/tanggal wawancara : 16 Januari 2018

Waktu wawancara : 10.00wib - selesai

Situasi Informan saat wawancara : duduk di atas motor

Daftar Pertanyaan

1. Apa alasan Anda menyekolahkan anak Anda di Yayasan Miftahul Qulub

Cipondoh Kota Tangerang? Karena deket dari rumah kak.

2. Sudah berapa lama anak Anda bersekolah di Yasayan Miftahul Qulub

Cipondoh Kota Tangerang? 2 tahun.

3. Adakah perbedaan pada anak Anda setelah mengikuti terapi sensori integrasi

di Yyasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang? Wah banyak, anak saya

sekarang lebih berani lah.

4. Apakah Anda pernah diberikan pelatihan tentang terapi sensori integrasi di

Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang? Pelatihan anak supaya

mandiri gitu kak, belum lama sekolah ngadain seminar sih.

5. Apakah Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang selalu

menyampaikan perkembangan anak Anda? Iya, tapi ya kadang saya yang

tanya perkembangannya ke guru terapi Arya.

 

Page 133: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

133

TRANSKIP WAWANCARA

Evaluasi Program Terapi Sensori Integrasi (Sensory Integration) bagi Anak

Tunagrahita di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang

Informan terapis

Informan :

Pekerjaan :

Hari/tanggal wawancara :

Waktu wawancara :

Situasi Informan saat wawancara :

Daftar Pertanyaan

9. Apa tujuan dari terapi sensori integrasi di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh

Kota Tangerang?

10. Kapan terapi sensori integrasi dilakukan?

11. Dimana terapi sensori integrasi dilakukan?

12. Bagaimana tahapan terapi sensori integrasi di Yayasan Miftahul Qulub

Cipondoh Kota Tangerang?

13. Bagaimana hasil terapi sensori integrasi di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh

Kota Tangerang?

14. Adakah faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan terapi sensori

integrasi di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang?

15. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melihat adanya

perkembangan/perubahan pada siswa yang telah mengikuti terapi sensori

integrasi ?

16. Apakah terapi sensori integrasi yang ada di Yayasan Miftahul Qulub

Cipondoh Kota Tangerang telah tepat guna dalam mencapai tujuan?

 

Page 134: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

134

TRANSKIP WAWANCARA

Evaluasi Program Terapi Sensori Integrasi (Sensory Integration) bagi Anak

Tunagrahita di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang

Informan terapis

Informan : Yeni, S.Pd

Pekerjaan : Terapis

Hari/tanggal wawancara : 1 Desember 2017

Waktu wawancara : Pukul 11.00

Situasi Informan saat wawancara : Di ruang terapi sambil pegang pulpen

Daftar Pertanyaan

1. Apa tujuan dari terapi sensori integrasi di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh

Kota Tangerang? Tujuannya agar peserta didik mampu melakukan aktivitas

sehari-hari, manfaatnya kan untuk mereka juga gak mandiri dan gak

ketergantungan.

2. Kapan terapi sensori integrasi dilakukan? Setiap hari, kalau saya sendiri juga

setiap hari, soalnya setiap anak pasti dapet terapi SI itu

3. Dimana terapi sensori integrasi dilakukan? Di sini, di ruang terapi ini

4. Bagaimana tahapan terapi sensori integrasi di Yayasan Miftahul Qulub

Cipondoh Kota Tangerang? Kalau saya, pertama saya ajak main, nyanyi,

pokoknya saya buat anak-anak senang dulu.

5. Bagaimana hasil terapi sensori integrasi di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh

Kota Tangerang? Alhamdulillah, selama ini anak-anak selalu ada perubahan

yang baik kak.

6. Adakah faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan terapi sensori

integrasi di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang? Faktor

pendukungnya ya anak-anak yang datangnya rajin itu sangat berpengaruh

sama kesuksesan terapi SI dan peran orang tua juga, terus faktor

penghambatnya ruangannya sempit, hehe.

7. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melihat adanya

perkembangan/perubahan pada siswa yang telah mengikuti terapi sensori

integrasi? Tergantung seberapa serius gangguan yang dialami si anak.

8. Apakah terapi sensori integrasi yang ada di Yayasan Miftahul Qulub

Cipondoh Kota Tangerang telah tepat guna dalam mencapai tujuan? Kalau

menurut saya sudah ya kak.

 

Page 135: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

135

TRANSKIP WAWANCARA

Evaluasi Program Terapi Sensori Integrasi (Sensory Integration) bagi Anak

Tunagrahita di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang

Informan terapis

Informan : Erniawati, S.Pd

Pekerjaan : Terapis

Hari/tanggal wawancara : 13 November 2017

Waktu wawancara : 10.30 wib-selesai

Situasi Informan saat wawancara : di ruang terapi sambil pegang buku

Daftar Pertanyaan

1. Apa tujuan dari terapi sensori integrasi di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh?

Tujuannya supaya anak-anak dapat hidup mandiri, melakukan aktivitas sehari-

hari tanpa bantuan orang lain.

2. Dimana terapi sensori integrasi dilakukan? Di ruang terapi.

3. Kapan terapi sensori integrasi dilakukan? Setiap hari dan setiap anak pasti

dapat terapi sensori integrasi.

4. Bagaimana tahapan terapi sensori integrasi di Yayasan Miftahul Qulub

Cipondoh Kota Tangerang? Kalau tahapan terapi ya biasanya pertama yang

saya lakukan itu ajak anak-anak bermain, bernyanyi, tepuk tangan dengan

intruksi yang sederhana, kayak yang tadi kakak lihat kan ya.

5. Bagaimana hasil terapi sensori integrasi di Yayasan Miftahul Qulub

Cipondoh? insyaAllah hasilnya pasti terlihat baik. Walaupun setiap anak

perubahannya berbeda-beda kak.

6. Adakah faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan terapi sensori

integrasi di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh? Emm Faktor pendukungnya

fasilitas walaupun belum memadai, lalu anak-anak yang rajin datang dan

peran orang tua yang membantu melatih anak-anak di rumah. Kalau

penghambatnya ruangan kecil kak hehe.

7. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melihat adanya

perkembangan/perubahan pada siswa yang telah mengikuti terapi sensori

integrasi? Tidak bisa ditentukan sih, karena kan berbeda-beda setiap anak.

8. Apakah terapi sensori integrasi yang ada di Yayasan Miftahul Qulub

Cipondoh Kota Tangerang telah tepat guna dalam mencapai tujuan?

insyaAllah sudah kak.

 

Page 136: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

136

TRANSKIP WAWANCARA

Evaluasi Program Terapi Sensori Integrasi (Sensory Integration) bagi Anak

Tunagrahita di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang

Informan terapis

Informan : Maulidina syafitri, S.Pd

Pekerjaan : Terapis

Hari/tanggal wawancara : 13 November 2018

Waktu wawancara : 13.00 wib - selesai

Situasi Informan saat wawancara : di ruang terapi

Daftar Pertanyaan

1. Apa tujuan dari terapi sensori integrasi di Yayasan Miftahul Qulub

Cipondoh Kota Tangerang? Tujuannya supaya anak dapat melakukan

aktivitas sehari-hari dengan mandiri.

2. Kapan terapi sensori integrasi dilakukan? Kalau saya senin-jumat hehe

alias setiap hari.

2. Dimana terapi sensori integrasi dilakukan? Di ruang terapi

3. Bagaimana tahapan terapi sensori integrasi di Yayasan Miftahul Qulub

Cipondoh Kota Tangerang? Pertama saya ajak anak bermain, kalau nggak ya

nyanyi supaya mereka lebih simpatik gitu.

4. Bagaimana hasil terapi sensori integrasi di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh

Kota Tangerang? Hasilnya insyaAllah baik untuk anak.

5. Adakah faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan terapi sensori

integrasi di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang?faktor

pendukung keberhasilan yang paling utama adalah peran orang tua. Kalau

penghambatnya ruangannya kecil.

6. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melihat adanya

perkembangan/perubahan pada siswa yang telah mengikuti terapi sensori

integrasi ? tidak bisa ditentukan dengan waktu, karena setiap anak gejalanya

berbeda-beda. Apa lagi kalau anak tunagrahita itu musti setiap hari dilatih

supaya konsisten.

7. Apakah terapi sensori integrasi yang ada di Yayasan Miftahul Qulub

Cipondoh Kota Tangerang telah tepat guna dalam mencapai tujuan?

insyaAllah....

 

Page 137: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

137

TRANSKIP WAWANCARA

Evaluasi Program Terapi Sensori Integrasi (Sensory Integration) bagi Anak

Tunagrahita di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang

Informan orang tua klien

Informan :

Usia :

Pekerjaan :

Nama anak :

Hari/tanggal wawancara :

Waktu wawancara :

Situasi Informan saat wawancara :

Daftar Pertanyaan

11. Apa alasan Anda menyekolahkan anak Anda di Yayasan Miftahul Qulub

Cipondoh Kota Tangerang?

12. Sudah berapa lama anak Anda bersekolah di Yasayan Miftahul Qulub

Cipondoh Kota Tangerang?

13. Adakah perbedaan pada anak Anda setelah mengikuti terapi sensori integrasi

di Yyasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang?

14. Apakah Anda pernah diberikan pelatihan tentang terapi sensori integrasi di

Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh?

15. Apakah Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang selalu

menyampaikan perkembangan anak Anda?

 

Page 138: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

138

TRANSKIP WAWANCARA

Evaluasi Program Terapi Sensori Integrasi (Sensory Integration) bagi Anak

Tunagrahita di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang

Informan orang tua klien

Informan : Ratih Rohaya

Usia : 35 tahun

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Nama anak : Fier

Hari/tanggal wawancara : 2 Januari 2018

Waktu wawancara : 10.00 wib

Situasi Informan saat wawancara : duduk di atas motor saat menjemput Fier

Daftar Pertanyaan

6. Apa alasan Anda menyekolahkan anak Anda di Yayasan Miftahul Qulub

Cipondoh Kota Tangerang? Karena dekat dari rumah aja kak.

7. Sudah berapa lama anak Anda bersekolah di Yasayan Miftahul Qulub

Cipondoh Kota Tangerang? Kalau sekolah baru tahun ini kak, tapi sebelum

sekolah Fier ikut terapi disini.

8. Adakah perbedaan pada anak Anda setelah mengikuti terapi sensori integrasi

di Yyasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang? Sejauh ini banyak ya

kak, sekarang Fier sudah bisa makan sendiri walaupun berantakan, mandi

sendiri, sikat gigi sendiri, walaupun di awasin terus sama saya kalau nggak

ayahnya.

9. Apakah Anda pernah diberikan pelatihan tentang terapi sensori integrasi di

Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang? Waktu itu seminar gitu

kak, ya jadi saya sedikit banyaknya tau supaya anak mandiri.

10. Apakah Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang selalu

menyampaikan perkembangan anak Anda? Setiap sebulan sekali sih guru

terapinya sering cerita perkembangannya udah sampai mana, atau nggak saya

aja nanya ke guru terapinya kak.

 

Page 139: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

139

TRANSKIP WAWANCARA

Evaluasi Program Terapi Sensori Integrasi (Sensory Integration) bagi Anak

Tunagrahita di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang

Informan orang tua klien

Informan : Ahmadi

Usia : 39 tahun

Pekerjaan : Karyawan swasta

Nama anak : Adrian

Hari/tanggal wawancara : 3 Januari 2018

Waktu wawancara : 09.30 wib - selesai

Situasi Informan saat wawancara : duduk di halaman sekolah

Daftar Pertanyaan

6. Apa alasan Anda menyekolahkan anak Anda di Yayasan Miftahul Qulub

Cipondoh Kota Tangerang? Rekomendasi dari teman yang anaknya sekolah

disini, katanya bagus kak.

7. Sudah berapa lama anak Anda bersekolah di Yasayan Miftahul Qulub

Cipondoh Kota Tangerang? Baru tahun ajaran ini kak.

8. Adakah perbedaan pada anak Anda setelah mengikuti terapi sensori integrasi

di Yyasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang? Ada kak, anak saya

jadi berani, tadinya mau naik aja takut banget.

9. Apakah Anda pernah diberikan pelatihan tentang terapi sensori integrasi di

Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang? Belum lama ini sih

pernah ada seminar parenting skill tentang pentingnya anak diajarkan hidup

mandiri. Ya paling gitu kak..

10. Apakah Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang selalu

menyampaikan perkembangan anak Anda? Kadang-kadang sih kak, kadang

juga saya yang tanya ke guru terapinya.

 

Page 140: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

140

TRANSKIP WAWANCARA

Evaluasi Program Terapi Sensori Integrasi (Sensory Integration) bagi Anak

Tunagrahita di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang

Informan orang tua klien

Informan : Badriah

Usia : 35 tahun

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Nama anak : Awan

Hari/tanggal wawancara : 3 Januari 2018

Waktu wawancara : 12.00 wib - selesai

Situasi Informan saat wawancara : duduk di ayunan halaman sekolah

Daftar Pertanyaan

6. Apa alasan Anda menyekolahkan anak Anda di Yayasan Miftahul Qulub

Cipondoh Kota Tangerang? Karena paling dekat dari rumah kak.

7. Sudah berapa lama anak Anda bersekolah di Yasayan Miftahul Qulub

Cipondoh Kota Tangerang? Baru tahun ajaran ini kak.

8. Adakah perbedaan pada anak Anda setelah mengikuti terapi sensori integrasi

di Yyasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang? Sekarang Awan lebih

aktif sih, berani banget sekarang ngomong juga lebih banyak kak. Sekarang

sudah bisa gosok gigi itu tujuan utama saya sih, karena supaya dia bisa lebih

bersih.

9. Apakah Anda pernah diberikan pelatihan tentang terapi sensori integrasi di

Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh? Pelatihan kayak gimana ya kak, kayaknya

nggak pernah ya.

10. Apakah Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang selalu

menyampaikan perkembangan anak Anda? Iya kak, kadang seminggu sekali,

dua minggu atau saya yang tanya aja gitu.

 

Page 141: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

141

TRANSKIP WAWANCARA

Evaluasi Program Terapi Sensori Integrasi (Sensory Integration) bagi Anak

Tunagrahita di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang

Informan orang tua klien

Informan : Sugiharti

Usia : 30 tahun

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Nama anak : Danang

Hari/tanggal wawancara : 11 Januari 2018

Waktu wawancara : 10.00 wib - selesai

Situasi Informan saat wawancara : duduk di atas motor

Daftar Pertanyaan

6. Apa alasan Anda menyekolahkan anak Anda di Yayasan Miftahul Qulub

Cipondoh Kota Tangerang? Karena lebih dekat dari rumah.

7. Sudah berapa lama anak Anda bersekolah di Yasayan Miftahul Qulub

Cipondoh Kota Tangerang? Pas tahun ajaran ini kak.

8. Adakah perbedaan pada anak Anda setelah mengikuti terapi sensori integrasi

di Yyasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang? Emm ada, misalnya

Danang sekarang larinya terarah ya, udah nggak pernah main lari-larian lagi.

9. Apakah Anda pernah diberikan pelatihan tentang terapi sensori integrasi di

Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh? Belum lama sih ada seminar gitu kak,

jadi kita dikasih tau cara anak mandiri.

10. Apakah Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang selalu

menyampaikan perkembangan anak Anda? Iya guru terapisnya sering kasih

tau perkembangan anak saya.

 

Page 142: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

142

TRANSKIP WAWANCARA

Evaluasi Program Terapi Sensori Integrasi (Sensory Integration) bagi Anak

Tunagrahita di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang

Informan orang tua klien

Informan : Rosiyah

Usia : 31 tahun

Pekerjaan : Karyawan Swasta

Nama anak : Kevin

Hari/tanggal wawancara : 15 Januari 2018

Waktu wawancara : 09.30 wib - selesai

Situasi Informan saat wawancara : duduk di halaman sekolah

Daftar Pertanyaan

6. Apa alasan Anda menyekolahkan anak Anda di Yayasan Miftahul Qulub

Cipondoh Kota Tangerang? Ya soalnya deket dari rumah kak.

7. Sudah berapa lama anak Anda bersekolah di Yasayan Miftahul Qulub

Cipondoh Kota Tangerang? Udah dua tahun.

8. Adakah perbedaan pada anak Anda setelah mengikuti terapi sensori integrasi

di Yyasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang? Banyak ya kak,

sekarang dia lebih respon gitu kalau saya panggil, kalau buang air besar juga

udah bisa jongkok.

9. Apakah Anda pernah diberikan pelatihan tentang terapi sensori integrasi di

Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang? Pernahnya seminar kak,

jadi kita orang tua dikasih tau kalau ngajarin anak mandiri itu penting bgt.

10. Apakah Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang selalu

menyampaikan perkembangan anak Anda? Iya selalu ngasih tau, kalau nggak

saya yang tanya ke guru terapi nya.

 

Page 143: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

143

TRANSKIP WAWANCARA

Evaluasi Program Terapi Sensori Integrasi (Sensory Integration) bagi Anak

Tunagrahita di Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang

Informan orang tua klien

Informan : Endang

Usia : 37 tahun

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Nama anak : Arya

Hari/tanggal wawancara : 16 Januari 2018

Waktu wawancara : 10.00wib - selesai

Situasi Informan saat wawancara : duduk di atas motor

Daftar Pertanyaan

6. Apa alasan Anda menyekolahkan anak Anda di Yayasan Miftahul Qulub

Cipondoh Kota Tangerang? Karena deket dari rumah kak.

7. Sudah berapa lama anak Anda bersekolah di Yasayan Miftahul Qulub

Cipondoh Kota Tangerang? 2 tahun.

8. Adakah perbedaan pada anak Anda setelah mengikuti terapi sensori integrasi

di Yyasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang? Wah banyak, anak saya

sekarang lebih berani lah.

9. Apakah Anda pernah diberikan pelatihan tentang terapi sensori integrasi di

Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang? Pelatihan anak supaya

mandiri gitu kak, belum lama sekolah ngadain seminar sih.

10. Apakah Yayasan Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang selalu

menyampaikan perkembangan anak Anda? Iya, tapi ya kadang saya yang

tanya perkembangannya ke guru terapi Arya.

 

Page 144: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

144

PEDOMAN OBSERVASI

Evaluasi Hasil Terapi Sensori Integrasi bagi Anak Tunagrahita di Yayasan

Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang

Nama : Arya Bangun Pranata Usia : 10 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Waktu observasi : 24 Desember 2017

Pukul : 07.00 WIB

Situasi saat observasi : Pada saat terapi dengan Ibu Yeni

Fokus observasi : Terapi sensori integrasi mengembalikan fungsi visul

Penulis bertemu dengan klien Arya di ruang terapi, penulis mengikuti kegiatan

terapi mengembalikan fungsi visual. Pertama klien Arya diajak bernyanyi diiringi

dengan musik anak-anak, jika klien Arya mau mengikuti maka klien Arya akan

diberikan tanda bintang (reword) ditangan sedangkan jika tidak mau mengikuti

maka klien Arya tidak diberikan tanda bintang (punishment). Setelah 5 menit

kemudian kegiatan terapi dimulai, pertama Ibu Yeni menunjukkan gambar sikat

gigi berulang kali sambil memberi tahu bahwa itu gambar sikat gigi dan klien

Arya mengulanginya. Setelah beberapa kali klien Arya ditunjukkan sikat gigi

yang aslinya.

Nama : Arya Bangun Pranata

Usia : 10 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Waktu observasi : 27 Desember 2017

Pukul : 08.00 WIB

Situasi saat observasi : Pada saat terapi dengan Ibu Yeni

Fokus observasi : Terapi sensori integrasi mengembalikan fungsi olfactory

Penulis bertemu dengan klien Arya di ruang terapi, penulis mengikuti kegiatan

terapi mengembalikan fungsi olfactory. Seperti biasanya, sebelum terapi dimulai

seorang terapis mengajak klien bermain, namun kali ini permainannya bertepuk

tangan satu kali. Setelah itu kegiatan terapi dimulai klien Arya ditunjukkan pasta

gigi dan disuruh menciumnya. Klien Arya melakukannya dan sesekali ia

memegang pasta gigi tersebut. Selain pasta gigi klien Arya juga ditunjukkan

shampo dan menciumnya. Setelah mencium pasta gigi dan shampo klien Arya

disuruh untuk membedakannya, dan klien Arya mampu membedakannya dengan

baik.

 

Page 145: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

145

PEDOMAN OBSERVASI

Evaluasi Hasil Terapi Sensori Integrasi bagi Anak Tunagrahita di Yayasan

Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang

Nama : Arya Bangun Pranata

Usia : 10 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Waktu observasi : 2 Januari 2018

Pukul : 07.00 WIB

Situasi saat observasi : Pada saat terapi dengan Ibu Yeni

Fokus observasi : Terapi sensori integrasi mengembalikan fungsi auditory

Penulis bertemu dengan klien Arya r di ruang terapi. Hari itu kegiatan terapi klien

Arya adalah mengembalikan fungsi auditory. Sebelum melakukan kegiatan terapi

klien Fier di ajak untuk bernyanyi dengan diiringi musik. Kemudian kegiatan

terapi dimulai, klien Fier mendengarkan suara kucing dan ayam melalui mulut

seorang terapis dan harus mengulanginya. Lalu seorang terapis memberi tahu

hewan kucing dan ayam dengan masing-masing suaranya. Kegiatan ini

berlangsung beberapa kali sampai klien Fier konsisten.

Nama : Arya Bangun Pranata

Usia : 10 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Waktu observasi : 6 Januari 2018

Pukul : 08.00 WIB

Situasi saat observasi : Pada saat terapi dengan Ibu Yeni

Fokus observasi : Terapi sensori integrasi mengembalikan fungsi gustatory

Penulis bertemu langsung dengan klien Arya di ruang terapi. Hari ini kegiatan

terapi klien Arya adalah mengembalikan fungsi gustatory. Klien Arya terlihat

sedang tidak mood. Hingga beberapa kali Ibu Yeni membujuknya hingga tidak

diberikan tanda bintang di tangannya (punishment). Walaupun demkian, akhirnya

klien Arya mau mengikuti terapi. Kemudian Ibu Yeni memberikan klien Arya

gula untuk dicicipi dan memberi tahu bahwa itu rasanya manis, kemudian jambu

air untuk rasa asam, dan kopi untuk rasa pahit. Klien Arya cukup antusias setelah

disuruh mencicipi makanan tersebut. Berulang kali Ibu Yeni memberitahu semua

rasa yang dimakannya, walaupun belum konsisten tetapi klien Arya cukup mampu

merasakannya.

 

Page 146: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

146

PEDOMAN OBSERVASI

Evaluasi Hasil Terapi Sensori Integrasi bagi Anak Tunagrahita di Yayasan

Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang

Nama : Arya Bangun Pranata

Usia : 10 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Waktu observasi : 8 Januari 2018

Pukul : 07.00 WIB

Situasi saat observasi : Pada saat terapi dengan Ibu Nana

Fokus observasi : Terapi sensori integrasi mengembalikan fungsi tactile

Penulis bertemu langsung dengan klien Arya di ruang terapi, penulis mengikuti

kegiatan terapi sensori integrasi mengembalikan fungsi tactile. Seperti biasanya,

sebelum memulai aktivitas terapi klien Arya diajak bermain lompat-lompat

dengan diiringi musik. Setelah itu Ibu Nana selaku terapis memberikan gelas yang

diisi air panas, es batu dan kapas. Ketiga benda tersebut digunakan sebagai media

terapi agar klien Adrian dapat langsung merasakan dikulitnya. Klien Arya cukup

antusias. Sebelumnya, Ibu Nana memberi intruksi apabila klien Arya mau

memegang benda-benda tersebut klien Adrian akan mendapatkan tanda bintang di

tangannya sebagai hadiah.

Nama : Arya Bangun Pranata

Usia : 10 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Waktu observasi : 11 Januari 2018

Pukul : 09.00 WIB

Situasi saat observasi : Pada saat terapi dengan Ibu Nana

Fokus observasi :Terapi sensori integrasi mengembalikan fungsi

proprioceptive dan vestibular

Penulis bertemu langsung dengan klien Arya di ruang terapi. Jadwal terapi hari ini

adalah mengembalikan fungsi proprioceptive dan vestibular. Semua aktivitas

terapi hari ini langsung diiringi dengan musik, mulai dari memanjat tangga,

berjalan lurus sesuai perintah, bernyanyi nama-nama alat panca indera, melompat,

bermain tangkap bola serta menyeimbangkan tubuh di atas bola besar. Semua itu

dilakukan agar anak lebih simpatik dan gembira. Walaupun sudah melalui musik,

Ibu Nana tetap mengintruksikan dengan ucapan. Klien Arya terlihat sangat

bersemangat saat mengikuti terapi.

 

Page 147: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

147

PEDOMAN OBSERVASI

Evaluasi Hasil Terapi Sensori Integrasi bagi Anak Tunagrahita di Yayasan

Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang

Nama : Adrian Dharmawan

Usia : 11 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Waktu observasi : 23 Desember 2017

Pukul : 08.00 WIB

Situasi saat observasi : Pada saat terapi dengan Ibu Erni

Fokus observasi : Terapi sensori integrasi mengembalikan fungsi visul

Penulis bertemu dengan klien Adrian di ruang terapi, penulis mengikuti kegiatan

terapi mengembalikan fungsi visual. Pertama klien Adrian diajak bernyanyi

diiringi dengan musik anak-anak, jika klien Adrian mau mengikuti maka klien

Adrian akan diberikan tanda bintang (reword) ditangan sedangkan jika tidak mau

mengikuti maka klien Adrian tidak diberikan tanda bintang (punishment). Setelah

5 menit kemudian kegiatan terapi dimulai, pertama Ibu Erni menunjukkan gambar

sikat gigi berulang kali sambil memberi tahu bahwa itu gambar sikat gigi dan

klien Adrian mengulanginya. Setelah beberapa kali klien Adrian ditunjukkan sikat

gigi yang aslinya.

Nama : Adrian Dharmawan

Usia : 11 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Waktu observasi : 26 Desember 2017

Pukul : 07.00 WIB

Situasi saat observasi : Pada saat terapi dengan Ibu Erni

Fokus observasi : Terapi sensori integrasi mengembalikan fungsi olfactory

Penulis bertemu dengan klien Adrian di ruang terapi, penulis mengikuti kegiatan

terapi mengembalikan fungsi olfactory. Seperti biasanya, sebelum terapi dimulai

seorang terapis mengajak klien bermain, namun kali ini permainannya bertepuk

tangan satu kali. Setelah itu kegiatan terapi dimulai klien Adrian ditunjukkan

pasta gigi dan disuruh menciumnya. Klien Adrian melakukannya dan sesekali ia

memegang pasta gigi tersebut. Selain pasta gigi klien Adrian juga ditunjukkan

shampo dan menciumnya. Setelah mencium pasta gigi dan shampo klien Fier

disuruh untuk membedakannya, dan klien Adrian mampu membedakannya

dengan baik.

 

Page 148: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

148

PEDOMAN OBSERVASI

Evaluasi Hasil Terapi Sensori Integrasi bagi Anak Tunagrahita di Yayasan

Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang

Nama : Adrian Dharmawan

Usia : 11 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Waktu observasi : 2 Januari 2018

Pukul : 09.00 WIB

Situasi saat observasi : Pada saat terapi dengan Ibu Erni

Fokus observasi : Terapi sensori integrasi mengembalikan fungsi auditory

Penulis bertemu dengan klien Adrian di ruang terapi. Hari itu kegiatan terapi klien

Adrian adalah mengembalikan fungsi auditory. Sebelum melakukan kegiatan

terapi klien Adrian di ajak untuk bernyanyi dengan diiringi musik. Kemudian

kegiatan terapi dimulai, klien Adrian mendengarkan suara kucing dan ayam

melalui mulut seorang terapis dan harus mengulanginya. Lalu seorang terapis

memberi tahu hewan kucing dan ayam dengan masing-masing suaranya. Kegiatan

ini berlangsung beberapa kali sampai klien Adrian konsisten.

Nama : Adrian Dharmawan

Usia : 11 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Waktu observasi : 5 Januari 2018

Pukul : 07.00 WIB

Situasi saat observasi : Pada saat terapi dengan Ibu Erni

Fokus observasi : Terapi sensori integrasi mengembalikan fungsi gustatory

Penulis bertemu langsung dengan klien Adrian di ruang terapi. Hari ini kegiatan

terapi klien Adrian adalah mengembalikan fungsi gustatory. Klien Adrian terlihat

sedang sangat bersemangat. Maka Ibu Erni memberikan tanda bintang di

tangannya. Kemudian Ibu Erni memberikan klien Adrian gula untuk dicicipi dan

memberi tahu bahwa itu rasanya manis, kemudian jambu air untuk rasa asam, dan

kopi untuk rasa pahit. Klien Adrian cukup antusias setelah disuruh mencicipi

makanan tersebut. Berulang kali Ibu Erni memberitahu semua rasa yang

dimakannya, walaupun belum konsisten tetapi klien Adrian cukup mampu

merasakannya.

 

Page 149: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

149

PEDOMAN OBSERVASI

Evaluasi Hasil Terapi Sensori Integrasi bagi Anak Tunagrahita di Yayasan

Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang

Nama : Adrian Dharmawan

Usia : 11 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Waktu observasi : 9 Januari 2018

Pukul : 08.00 WIB

Situasi saat observasi : Pada saat terapi dengan Ibu Nana

Fokus observasi : Terapi sensori integrasi mengembalikan fungsi tactile

Penulis bertemu langsung dengan klien Adrian di ruang terapi, penulis mengikuti

kegiatan terapi sensori integrasi mengembalikan fungsi tactile. Seperti biasanya,

sebelum memulai aktivitas terapi klien Adrian diajak bermain lompat-lompat

dengan diiringi musik. Setelah itu Ibu Nana selaku terapis memberikan gelas yang

diisi air panas, es batu dan kapas. Ketiga benda tersebut digunakan sebagai media

terapi agar klien Adrian dapat langsung merasakan dikulitnya. Klien Adrian cukup

antusias. Sebelumnya, Ibu Nana memberi intruksi apabila klien Adrian mau

memegang benda-benda tersebut klien Adrian akan mendapatkan tanda bintang di

tangannya sebagai hadiah.

Nama : Adrian Dharmawan

Usia : 11 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Waktu observasi : 12 Januari 2018

Pukul : 09.00 WIB

Situasi saat observasi : Pada saat terapi dengan Ibu Nana

Fokus observasi :Terapi sensori integrasi mengembalikan fungsi

proprioceptive dan vestibular

Penulis bertemu langsung dengan klien Adrian di ruang terapi. Jadwal terapi hari

ini adalah mengembalikan fungsi proprioceptive dan vestibular. Semua aktivitas

terapi hari ini langsung diiringi dengan musik, mulai dari memanjat tangga,

berjalan lurus sesuai perintah, bernyanyi nama-nama alat panca indera, melompat,

bermain tangkap bola serta menyeimbangkan tubuh di atas bola besar. Semua itu

dilakukan agar anak lebih simpatik dan gembira. Walaupun sudah melalui musik,

Ibu Nana tetap mengintruksikan dengan ucapan. Klien Adrian terlihat sangat

bersemangat saat mengikuti terapi.

 

Page 150: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

150

PEDOMAN OBSERVASI

Evaluasi Hasil Terapi Sensori Integrasi bagi Anak Tunagrahita di Yayasan

Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang

Nama : Muhammad Fier Ridho Abilfaqi Usia : 10 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Waktu observasi : 23 Desember 2017

Pukul : 07.00 WIB

Situasi saat observasi : Pada saat terapi dengan Ibu Yeni

Fokus observasi : Terapi sensori integrasi mengembalikan fungsi visul

Penulis bertemu dengan klien Fier di ruang terapi, penulis mengikuti kegiatan

terapi mengembalikan fungsi visual. Pertama klien Fier diajak bernyanyi diiringi

dengan musik anak-anak, jika klien Fier mau mengikuti maka klien Fier akan

diberikan tanda bintang (reword) ditangan sedangkan jika tidak mau mengikuti

maka klien Fier tidak diberikan tanda bintang (punishment). Setelah 5 menit

kemudian kegiatan terapi dimulai, pertama Ibu Yeni menunjukkan gambar sikat

gigi berulang kali sambil memberi tahu bahwa itu gambar sikat gigi dan klien Fier

mengulanginya. Setelah beberapa kali klien Fier ditunjukkan sikat gigi yang

aslinya.

Nama : Muhammad Fier Ridho Abilfaqi

Usia : 10 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Waktu observasi : 26 Desember 2017

Pukul : 08.00 WIB

Situasi saat observasi : Pada saat terapi dengan Ibu Yeni

Fokus observasi : Terapi sensori integrasi mengembalikan fungsi olfactory

Penulis bertemu dengan klien Fier di ruang terapi, penulis mengikuti kegiatan

terapi mengembalikan fungsi olfactory. Seperti biasanya, sebelum terapi dimulai

seorang terapis mengajak klien bermain, namun kali ini permainannya bertepuk

tangan satu kali. Setelah itu kegiatan terapi dimulai klien Fier ditunjukkan pasta

gigi dan disuruh menciumnya. Klien Fier melakukannya dan sesekali ia

memegang pasta gigi tersebut. Selain pasta gigi klien Adrian juga ditunjukkan

shampo dan menciumnya. Setelah mencium pasta gigi dan shampo klien Fier

disuruh untuk membedakannya, dan klien Fier mampu membedakannya dengan

baik.

 

Page 151: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

151

PEDOMAN OBSERVASI

Evaluasi Hasil Terapi Sensori Integrasi bagi Anak Tunagrahita di Yayasan

Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang

Nama : Muhammad Fier Ridho Abilfaqi

Usia : 10 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Waktu observasi : 2 Januari 2018

Pukul : 07.00 WIB

Situasi saat observasi : Pada saat terapi dengan Ibu Yeni

Fokus observasi : Terapi sensori integrasi mengembalikan fungsi auditory

Penulis bertemu dengan klien Fier di ruang terapi. Hari itu kegiatan terapi klien

Fier adalah mengembalikan fungsi auditory. Sebelum melakukan kegiatan terapi

klien Fier di ajak untuk bernyanyi dengan diiringi musik. Kemudian kegiatan

terapi dimulai, klien Fier mendengarkan suara kucing dan ayam melalui mulut

seorang terapis dan harus mengulanginya. Lalu seorang terapis memberi tahu

hewan kucing dan ayam dengan masing-masing suaranya. Kegiatan ini

berlangsung beberapa kali sampai klien Fier konsisten.

Nama : Muhammad Fier Ridho Abilfaqi

Usia : 10 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Waktu observasi : 5 Januari 2018

Pukul : 08.00 WIB

Situasi saat observasi : Pada saat terapi dengan Ibu Yeni

Fokus observasi : Terapi sensori integrasi mengembalikan fungsi gustatory

Penulis bertemu langsung dengan klien Fier di ruang terapi. Hari ini kegiatan

terapi klien Fier adalah mengembalikan fungsi gustatory. Klien Adrian terlihat

sedang tidak mood. Hingga beberapa kali Ibu Yeni membujuknya hingga tidak

diberikan tanda bintang di tangannya (punishment). Walaupun demkian, akhirnya

klien Fier mau mengikuti terapi. Kemudian Ibu Yeni memberikan klien Fier gula

untuk dicicipi dan memberi tahu bahwa itu rasanya manis, kemudian jambu air

untuk rasa asam, dan kopi untuk rasa pahit. Klien Fier cukup antusias setelah

disuruh mencicipi makanan tersebut. Berulang kali Ibu Yeni memberitahu semua

rasa yang dimakannya, walaupun belum konsisten tetapi klien Fier cukup mampu

merasakannya.

 

Page 152: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

152

PEDOMAN OBSERVASI

Evaluasi Hasil Terapi Sensori Integrasi bagi Anak Tunagrahita di Yayasan

Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang

Nama : Muhammad Fier Ridho Abilfaqi

Usia : 10 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Waktu observasi : 9 Januari 2018

Pukul : 07.00 WIB

Situasi saat observasi : Pada saat terapi dengan Ibu Nana

Fokus observasi : Terapi sensori integrasi mengembalikan fungsi tactile

Penulis bertemu langsung dengan klien Fier di ruang terapi, penulis mengikuti

kegiatan terapi sensori integrasi mengembalikan fungsi tactile. Seperti biasanya,

sebelum memulai aktivitas terapi klien Fier diajak bermain lompat-lompat dengan

diiringi musik. Setelah itu Ibu Nana selaku terapis memberikan gelas yang diisi

air panas, es batu dan kapas. Ketiga benda tersebut digunakan sebagai media

terapi agar klien Adrian dapat langsung merasakan dikulitnya. Klien Fier cukup

antusias. Sebelumnya, Ibu Nana memberi intruksi apabila klien Fier mau

memegang benda-benda tersebut klien Adrian akan mendapatkan tanda bintang di

tangannya sebagai hadiah.

Nama : Muhammad Fier Ridho Abilfaqi

Usia : 10 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Waktu observasi : 12 Januari 2018

Pukul : 08.00 WIB

Situasi saat observasi : Pada saat terapi dengan Ibu Nana

Fokus observasi :Terapi sensori integrasi mengembalikan fungsi

proprioceptive dan vestibular

Penulis bertemu langsung dengan klien Fier di ruang terapi. Jadwal terapi hari ini

adalah mengembalikan fungsi proprioceptive dan vestibular. Semua aktivitas

terapi hari ini langsung diiringi dengan musik, mulai dari memanjat tangga,

berjalan lurus sesuai perintah, bernyanyi nama-nama alat panca indera, melompat,

bermain tangkap bola serta menyeimbangkan tubuh di atas bola besar. Semua itu

dilakukan agar anak lebih simpatik dan gembira. Walaupun sudah melalui musik,

Ibu Nana tetap mengintruksikan dengan ucapan. Klien Fier terlihat sangat

bersemangat saat mengikuti terapi.

 

Page 153: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

153

PEDOMAN OBSERVASI

Evaluasi Hasil Terapi Sensori Integrasi bagi Anak Tunagrahita di Yayasan

Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang

Nama : Kevin

Usia : 8 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Waktu observasi : 24 Desember 2017

Pukul : 08.00 WIB

Situasi saat observasi : Pada saat terapi dengan Ibu Erni

Fokus observasi : Terapi sensori integrasi mengembalikan fungsi visul

Penulis bertemu dengan klien Kevin di ruang terapi, penulis mengikuti kegiatan

terapi mengembalikan fungsi visual. Pertama klien Kevin diajak bernyanyi

diiringi dengan musik anak-anak, jika klien Kevin mau mengikuti maka klien

Kevin akan diberikan tanda bintang (reword) ditangan sedangkan jika tidak mau

mengikuti maka klien Kevin tidak diberikan tanda bintang (punishment). Setelah

5 menit kemudian kegiatan terapi dimulai, pertama Ibu Erni menunjukkan gambar

sikat gigi berulang kali sambil memberi tahu bahwa itu gambar sikat gigi dan

klien Kevin mengulanginya. Setelah beberapa kali klien Kevin ditunjukkan sikat

gigi yang aslinya.

Nama : Kevin

Usia : 8 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Waktu observasi : 27 Desember 2017

Pukul : 07.00 WIB

Situasi saat observasi : Pada saat terapi dengan Ibu Erni

Fokus observasi : Terapi sensori integrasi mengembalikan fungsi olfactory

Penulis bertemu dengan klien Kevin di ruang terapi, penulis mengikuti kegiatan

terapi mengembalikan fungsi olfactory. Seperti biasanya, sebelum terapi dimulai

seorang terapis mengajak klien Kevin bermain, namun kali ini permainannya

bertepuk tangan satu kali. Setelah itu kegiatan terapi dimulai klien Kevin

ditunjukkan pasta gigi dan disuruh menciumnya. Klien Kevin melakukannya dan

sesekali ia memegang pasta gigi tersebut. Selain pasta gigi klien Kevin juga

ditunjukkan shampo dan menciumnya. Setelah mencium pasta gigi dan shampo

klien Kevin disuruh untuk membedakannya, dan klien Kevin mampu

membedakannya dengan baik.

 

Page 154: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

154

PEDOMAN OBSERVASI

Evaluasi Hasil Terapi Sensori Integrasi bagi Anak Tunagrahita di Yayasan

Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang

Nama : Kevin

Usia : 8 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Waktu observasi : 2 Januari 2018

Pukul : 10.00 WIB

Situasi saat observasi : Pada saat terapi dengan Ibu Erni

Fokus observasi : Terapi sensori integrasi mengembalikan fungsi auditory

Penulis bertemu dengan klien Kevin di ruang terapi. Hari itu kegiatan terapi klien

Kevin adalah mengembalikan fungsi auditory. Sebelum melakukan kegiatan

terapi klien Kevin di ajak untuk bernyanyi dengan diiringi musik. Kemudian

kegiatan terapi dimulai, klien Kevin mendengarkan suara kucing dan ayam

melalui mulut seorang terapis dan harus mengulanginya. Lalu seorang terapis

memberi tahu hewan kucing dan ayam dengan masing-masing suaranya. Kegiatan

ini berlangsung beberapa kali sampai klien Kevin konsisten.

Nama : Kevin

Usia : 8 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Waktu observasi : 6 Januari 2018

Pukul : 07.00 WIB

Situasi saat observasi : Pada saat terapi dengan Ibu Erni

Fokus observasi : Terapi sensori integrasi mengembalikan fungsi gustatory

Penulis bertemu langsung dengan klien Kevin di ruang terapi. Hari ini kegiatan

terapi klien Kevin adalah mengembalikan fungsi gustatory. Klien Kevin terlihat

sedang sangat bersemangat. Maka Ibu Erni memberikan tanda bintang di

tangannya. Kemudian Ibu Erni memberikan klien Kevin gula untuk dicicipi dan

memberi tahu bahwa itu rasanya manis, kemudian jambu air untuk rasa asam, dan

kopi untuk rasa pahit. Klien Kevin cukup antusias setelah disuruh mencicipi

makanan tersebut. Berulang kali Ibu Erni memberitahu semua rasa yang

dimakannya, walaupun belum konsisten tetapi klien Kevin cukup mampu

merasakannya.

 

Page 155: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

155

PEDOMAN OBSERVASI

Evaluasi Hasil Terapi Sensori Integrasi bagi Anak Tunagrahita di Yayasan

Miftahul Qulub Cipondoh Kota Tangerang

Nama : Kevin

Usia : 8 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Waktu observasi : 8 Januari 2018

Pukul : 08.00 WIB

Situasi saat observasi : Pada saat terapi dengan Ibu Nana

Fokus observasi : Terapi sensori integrasi mengembalikan fungsi tactile

Penulis bertemu langsung dengan klien Kevin di ruang terapi, penulis mengikuti

kegiatan terapi sensori integrasi mengembalikan fungsi tactile. Seperti biasanya,

sebelum memulai aktivitas terapi klien Kevin diajak bermain lompat-lompat

dengan diiringi musik. Setelah itu Ibu Nana selaku terapis memberikan gelas yang

diisi air panas, es batu dan kapas. Ketiga benda tersebut digunakan sebagai media

terapi agar klien Kevin dapat langsung merasakan dikulitnya. Klien Kevin cukup

antusias. Sebelumnya, Ibu Nana memberi intruksi apabila klien Kevin mau

memegang benda-benda tersebut klien Kevin akan mendapatkan tanda bintang di

tangannya sebagai hadiah.

Nama : Kevin

Usia : 8 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Waktu observasi : 11 Januari 2018

Pukul : 09.00 WIB

Situasi saat observasi : Pada saat terapi dengan Ibu Nana

Fokus observasi :Terapi sensori integrasi mengembalikan fungsi

proprioceptive dan vestibular

Penulis bertemu langsung dengan klien Kevin di ruang terapi. Jadwal terapi hari

ini adalah mengembalikan fungsi proprioceptive dan vestibular. Semua aktivitas

terapi hari ini langsung diiringi dengan musik, mulai dari memanjat tangga,

berjalan lurus sesuai perintah, bernyanyi nama-nama alat panca indera, melompat,

bermain tangkap bola serta menyeimbangkan tubuh di atas bola besar. Semua itu

dilakukan agar anak lebih simpatik dan gembira. Walaupun sudah melalui musik,

Ibu Nana tetap mengintruksikan dengan ucapan. Klien Kevin terlihat sangat

bersemangat saat mengikuti terapi.

 

Page 156: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

156

PERNYATAAN PERSETUJUAN BAPAK/IBU UNTUK MENJADI KLIEN

DALAM KEGIATAN PENELITIAN SKRIPSI

Bapak/ibu akan diminta menjadi seorang klien yang akan memberikan izin kepada

peneliti untuk menassesment anak Bapak/Ibu. Peneliti akan menerangkan secara

jelas apa itu klien, tujuan dan caranya. Kegiatan ini bersifat sukarela dimana

Bapak/Ibu menyetujui atau menolak. Di bawah ini ada beberapa pernyataan.

Berikan tanda cheklis (√) pada kolom setuju atau tidak setuju terhadap pernyataan

di sampingnya sesuai pilihan Bapak/Ibu dan tidak ada paksaan apapun.

Pernyataan setuju Tidak setuju

Saya setuju mengizinkan anak

saya menjadi klien dalam

kegiatan penelitian skripsi yang

bertujuan menjaga rahasia dan

mengerti bahwa saya punya hak

untuk menjawab pernyataan

yang akan ditanyakan.

Saya setuju bahwa jawaban saya

bisa dicatat atau direkam untuk

penelitian ini.

Saya setuju bahwa jawaban saya

bisa digunakan di dalam laporan

penelitian dan saya mengerti

bahwa nama dan identitas saya

akan dijaga.

Saya setuju difoto untuk

penelitian ini dan foto saya bisa

digunakan dalam membantu

peneliti dalam hal ini.

Nama saya (Nama anak) :

Tanggal :

 

Page 157: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

157

DOKUMENTASI

KEGIATAN BINA DIRI SISWA TUNAGRAHITA

IDENTITAS ANAK

Nama : Adrian Dharmawan

Tempat, tgl lahir : Tangerang, 18-12-2007

Jenis Kelamin : Laki-laki

Nama Sekolah : SKh Pelita Nusantara

Kelas : 1 SDLB

Alamat Rumah : Gg.Pilot No.47A Rt005/013, Duri Kosambi

Alamat Sekolah : Jl. Kh Hasyim Ashari, Gg Jambu Gondrong Cipondoh Kota

Tangerang

Tanggal : 20-11-20117

Teknik

1. Observasi

2. Wawancara

3. Dokumen

4. Perintah

5. Gabungan 1,2,3

 

Page 158: EVALUASI HASIL TERAPI SENSORI INTEGRASI (SENSORY ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41293/1/FITRI...1 evaluasi hasil terapi sensori integrasi (sensory integration)

158

Nama Asesor : Diah Pudji Astuti, S.Pd

Tanda tangan :

TUNAGRAHITA

PETUNJUK

Ketik angka 1 jika ya dan angka 0 jika tidak pada kolom warna kuning

Pernyataan sesuai dengan gejala yang tampak/ diperoleh

KATEGORI NO PERTANYAAN BOB

OT

TEK

NIK

YA=1,

TDK=0

Skor

TUNAGRAHITA 1. Tingkat kecerdasan jauh di

bawah normal

20 4 1 20

2. Mengalamikelambatan dalam

segala hal kalau dibandingkan

dengan anak-anak normal usia

sebaya, baik di tinjau dari

psikis, sosial, dan kemampuan

fisik

20 4 1 20

3. Tidak dapat konsentrasi terlalu

lama (lekas bosan)

20 4 1 20

4. Daya abstraksi sangat kurang 20 4 1 20

5. Perbendaharaan kata sangat

terbatas

20 4 1 20

6. Perilakunya kurang

luwes/fleksibel

20 4 1 20

7. Pikiran, ingatan, kemauan, dan

sifat-sifat mental lainnya

sedemikian terbelakang kalau

dibandingkan dengan anak

normal sebaya

20 4 1 20

8. Mulut berarir liur 15 1 0 0

Skor gejala 140

KESIMPULAN Diduga Tunagrahita

 


Top Related