i
STRATEGI DAKWAH ISLAMIYAH DALAM MENUMBUHKAN
PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AJARAN ISLAM
DI KELURAHAN TABANG KECAMATAN TABANG
KABUPATEN MAMASA
SKRIPSI
Diajukan untukMemenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
ACHIR AKBAR
NIM : 105270017615
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 1442 H/ 2020 M
ii
iii
iv
v
ABSTRAK
Achir Akbar NIM :105270017615.strategi dakwah islamiyah dalam
menumbuhkan pemahaman dan pengamalan ajaran islam di kelurahan
tabang kecamatan tabang kabupeten mamasa (dibimbingoleh, Dahlan
Lama Bawa dan Muh Ramli)
Kata Kunci :Strategi Dakwah menumbuhkan pemahaman dan
pengamalan ajaran islam, masyarakat tabang
Tujuan dari penelitian ini ialah: 1. Untuk mengungkapkan strategi
dakwah dalam menumbuhkan pemahaman dan pengamalan ajaran islam
di kelurahan tabang kecamatan tabang kabupaten mamasa. 2.Untuk
mengetahui pengaruh dakwah pada masyarakat tabang kecamatan
tabang kabupaten mamasa.
Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dan kuantitatif yaitu
sebuah penelitian yang dimaksudkan untuk mengungkap sebuah fakta
empiris secara objektif ilmiah dengan berlandaskan pada logika keilmuan,
prosedur dan didukung oleh metodologi dan teoritis yang kuat sesuai
disiplin keilmuan yang ditekuni.
Adapun hasil penelitian ini ialah : 1. Pelaksanaan strategi dakwah
di kelurahan tabang kecamatan tabang kabupaten mamasa sebagai
berikut: pemberian materi tauhid, fiqih, belajar membaca Al-Qur‟an, ,
pelatihan shalat dan wudhu, adzan, ceramah/kultum. 2. Pengaruh strategi
dakwah di kelurahan tabang kecamatan tabang kabupaten mamasa
berjalan dengan baik, terbukti dengan adanya pengajian rutin yang
dilaksanakan oleh para masyarakat. Bahkan tingkat kerajinan para
masyarakat melaksanakan shalat berjama‟ah sudah mulai bagus
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Mendengar Lagi Maha
Melihat dan atas segala limpahan rahmat, taufik, serta hidayah-Nyalah
sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi ini.
Shalawat serta do‟a tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada
keluarganya, kepada para sahabat, kepada para ulama dan orang-orang
yang senantiasa istiqamah dalam menjalankan syariat Islam.
Adapun maksud dari penyusunan skripsi ini adalah guna memenuhi
salah satu syarat untuk menyelesaikan studi serta dalam rangka
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program
Studi Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Makassar. Skripsi ini berjudul “Strategi
dakwah islamiyah dalam menumbuhkan pemahaman dan
pengamalan ajaran Islam di Kelurahan Tabang Kecamatan Tabang
Kabupaten Mamasa”. Telah diselesaikan sesuai dengan waktu yang
telah direncanakan, Insya Allah.
Penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari do‟a serta pengorbanan
besar kedua orang tua, penulis menyampaikan penghargaan dan terima
kasih yang setulus-tulusnya kepada Ayahanda tercinta Almarhum
Haeruddin dan Ibunda yang kusayangi Hilna, serta Istriku tercinta Sri
Reskianti Nur, SE yang telah mencurahkan segenap cinta dan kasih
sayang serta perhatian moril maupun materil. Semoga Allah SWT selalu
vii
melimpahkan Rahmat, Kesehatan, Karunia dan keberkahan di dunia dan
di akhirat atas budi baik yang telah diberikan kepada penulis. Selain itu
penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini banyak
mengalami kendala, namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari
berbagai pihak dan berkah bagi Allah SWT, sehingga kendala-kendala
yang dihadapi tersebut dapat diatasi.
Untuk itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Bapak Rektor Prof. Dr. H. Ambo Asse M.Ag Universitas
Muhammadiyah Makassar dan Para Pembantu Rektor serta seluruh
jajarannya yang senantiasa mencurahkan dedikasinya dengan penuh
keikhlasan dalam rangka pengembangan mutu dan kualitas
Universaitas Muhammadiyah Makassar.
2. Syakh Muhammad Muhammad Thoyyib Khoory, Keluarganya, Teman
Dan Karib Kerabatnya yang menjadi donatur bagi kami, melalui
Yayasan Muslim Asia/ AMCF. Jazakumullahu Khairan.
3. Bapak Dr. H. Mawardi Pewangi, M. Pd.I selaku dekan fakultas agama
islam Universitas Muhammadiyah Makassar, dan segenap wakil dekan
PAI
4. Bapak Dr. H. Abbas Baco Miro, Lc, Ma selaku ketua prodi komunikasi
penyiaran islam Universitas Muhammadiyah Makassar, dan sekretaris
prodi KPI
viii
5. Bapak Dr. Dahlan Lama Bawa, M.Ag selaku pembimbing I dan Bapak
Muh. Ramli, M. Sos,I , selaku pembimbing II yang telah meluangkan
waktu ditengah kesibukannya untuk memberikan bimbingan, petunjuk,
dan arahan dalam penyusunan skripsi ini.
6. Seluruh dosen-dosen Universitas Muhammadiyah Makassar
khususnya prodi KPI dan Ma‟had Al-birr atas bimbingan dan kerja
samanya
7. Seluruh pegawai, Staff akademik, Staff Perpustakaan, Staff jurusan
Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Agama Islam yang memberikan
bantuan dalam penulisan skripsi ini.
8. Pejabat Pemerintah di Kabupaten Mamasa, pegawai-pegawai dan
khususnya untuk masyarakat lainnya terutama masyarakat tabang dan
ponding yang telah memberikan informasi kepada penulis untuk
penyusunan skripsi ini.
9. Tidak lupa pula kepada Saudara-saudari penulis Kakak Suciati S.pd
dan Suaminya, Kakak Abd Rahman dan Istrinya, Kakak Murni, S.pd
dan Suaminya, Kakak Helmi S.pd dan Suaminya, Kakak Risaluddin
dan Istrinya, kakak Jumiati Amd, Kep dan Suaminya, terkhusus kakak
ipar Muhammad Azhar Nur SH.MH beserta keluarga besar. Terima
kasih telah memberikan sumbangsi yang begitu besar, baik berupa
materi maupun non materi. Sehingga penulis dapat meyelesaikan
skripsi ini dengan tepat waktu. Kalian adalah saudara(i) yang kucintai
dan kubanggakan.
ix
10. Kepada bapak mertua Dr. H. Mustamin SH. MH. dan ibu mertua Dra.
Hj. Nurjannah yang selama ini memberikan perhatian dan dorongan
sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
11. Terkhusus untuk istriku Sri Reskianti Nur, SE yang selalu setia
mendampingi dalam penyusunan skripsi ini bahkan rela menemani
selama proses penelitian.
12. Terima kasih kepada teman-teman seangkatan KOMUNIKASI
PENYIARAN ISLAM yang telah berjuang bersama dalam proses
belajar, dan yang senantiasa selalu bertanya, “Apa kabar skripsi?”,
pertanyaan itu membuat penulis ingin segera menyelesaikan skripsi ini
dengan cepat untuk menyusul kalian.
Segala usaha dan upaya yang telah dilakukan penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik mungkin. Namun penulis
menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini tidak luput dari berbagai
kekurangan sebagai akibat keterbatasan kemampuan. Oleh karena itu,
saran dan kritik serta koreksi dari berbagai pihak demi perbaikan dan
penyempurnaan skripsi ini akan penulis terima dengan baik.
Semoga karya yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Amin Yaa Rabbal‟ Alamin.
Wassalamu „alaikum Wr.Wb.
Makassar, 06 rabiul awal 1442 H 20 Oktober 2020 M
ACHIR AKBAR Nim. 105270017615
x
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ............................................................................... i
HALAMAN JUDUL .................................................................................. ii
PENGESAHAN SKRIPSI ....................................................................... iii
BERITA ACARA MUNAQASYAH .......................................................... iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ........................................ v
ABSTRAK .............................................................................................. vi
KATA PENGANTAR ............................................................................ vii
DAFTAR ISI .......................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .................................................................. 4
C. Manfaat Penelitian .................................................................. 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA ..................................................................... 6
A. Strategi ................................................................................... 6
B. Pengertian Dakwah Islamiyah ................................................ 10
C. Konsep Pemahaman ............................................................ 14
D. Ajaran Islam .......................................................................... 15
E. Karakteristik Ajaran Islam ..................................................... 32
BAB III METODE PENELITAIAN ........................................................... 40
a. Lokasi dan waktu penelitian .................................................... 40
b. Jenis penelitian ....................................................................... 40
c. Sumber data ........................................................................... 40
d. Teknik pengumpulan data ....................................................... 31
xi
e. Informan penelitian ................................................................ 42
f. Analisis data ......................................................................... 42
g. Defenisi konsep .................................................................... 43
BAB IV HASIL PENELITIAN ................................................................. 44
a. Profil lokasi penelitian ........................................................... 44
b. Strategi dakwah muhammadiyah .......................................... 49
c. Faktor pendukung dan penghambat dakwah islamiyah ......... 51
d. Dampak pelaksanan dakwah islamiyah ................................ 58
BAB V PENUTUP ................................................................................ 60
a. Kesimpulan ........................................................................... 60
b. Saran .................................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 63
12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, maka
semakin banyak pula problematika yang akan dihadapi oleh
masyarakat. Baik masalah perekonomian, pendidikan, dan yang lebih
fenomenal lagi yaitu krisis moral dan akhlak . Ini semua disebabkan
karena jauhnya mereka dari norma-norma Agama. Oleh karena itu,
sebagai seorang da‟I bertugas untuk menanamkan bagaimana
pemahaman-pemahaman agama kepada masyarakat sehingga setelah
mereka mengetahui maka diharapkan untuk mampu mengamalkan dan
merealisasikan dalam kehidupannya
Dakwah mengandung pengertian sebagai suatu kegiatan ajakan
baik dalam bentuk lisan, tulisan, tingkah laku dan sebagainya yang
dilakukan secara sadar dan berencana dalam usaha mempengaruhi
orang lain baik secara individual maupun secara kelompok agar supaya
timbul dalam dirinya suatu pengertian, kesadaran, sikap penghayatan
serta pengamalan terhadap amalan ajaran agama sebagai message
yang disampaikan kepadanya dengan tanpa unsur paksaan.1
Dakwah merupakan sebuah kegiatan untuk mengajak seseorang
kepada kebaikan dengan meyakini dan mengamalkan akidah dan
syariah secara baik dan benar. Namun disisi lain dakwah juga
1 HM. Arifin, M. Pd., Pisikologi Dakwah Suatu Pengantar Studi, Cet. Pertama,
(Jakarta : Bumi Aksara, 1991), h. 6.
13
mengandung pengertian mengajak manusia kepada kebaikan dan
mencegah kemungkaran dengan menggunakan sarana-sarana yang
sesuai demi tercapainya sebuah kebahagian dunia dan akherat. Maka
dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dakwah merupakan sebuah
usaha dan kewajiban serta proses agar manusia taat terhadap ajaran
dan nilai-nilai Islam guna mencapai kebahagian yang hakiki. Begitu
pentingnya peranan dakwah dalam kehidupan manusia sehingga
dakwah ini memiliki peranan yang begitu agung dan mulia. Dalam Al-
Qur‟an (Q.s. Fussilat [41]: 33)2. Allah swt berfirman:
ا وقال إنن من لحا وعمل ص ن دعا إلى ٱلل م ومن أحسن قولا م
ٱلمسلمن
Terjemahannya:
“Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah dan mengerjakan kebajikan dan berkata, sungguh, aku termasuk orang-orang muslim (yang berserah diri).”
Bahkan di ayat yang lain Allah swt kembali menegaskan tentang
pentingnya dakwah ini. Dalam Al-Quran (Q.S Ali Imran [3]: 104)3 Allah
swt berfirman :
ر وأمرون بٱلمعروف ونهون عن ٱلمنكر ة دعون إلى ٱلخ نكم أم ولتكن م
ئك هم ٱلمفلحون وأول
2 Kementrian Agama RI Al-Quan Tajwid dan Terjemahnya DiLengkapi Dengan
Asbabul Nuzul dan Hadits Shahih (Cet. I; Jakarta: Syamil Qur-an, 2010), h. 480. 3 Kementrian Agama RI Al-Quan Tajwid dan Terjemahnya DiLengkapi Dengan
Asbabul Nuzul dan Hadits Shahih (Cet. I; Jakarta: Syamil Qur-an, 2010), h. 63.
14
Terjemahannya:
Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang
menyeru kepada kebaikan,( menyuruh berbuat yang ma,ruf), dan
mencegah dari yang mungkar. Mereka itulah orang-orang yang
beruntung.
Jika melihat fenomena sosial pada era globalisasi saat ini,
dimana masyarakat semakin jauh dari norma-norma agama. Maka
disinilah peranan seorang da‟i sangat dibutuhkan bagaimana agar
dakwah ini sampai kepada masyarakat dengan harapan mereka
kembali kepada jalan yang benar dan mau mengerjakan amalan-
amalan yang mereka telah tinggalkan. Sehingga Allah mengisaratkan
dalam Al-Qur‟an (Q.s An-nahl [16]:125)4
أحسن إن ربك دلهم بٱلت ه ٱدع إلى سبل ربك بٱلحكمة وٱلموعظة ٱلحسنة وج هو أعلم بمن ضل عن سبلهۦ وهو أعلم بٱلمهتدن
Terjemahannya:
“Serulah manusia kepada jalan Tuhanmu, dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.”
Olehnya itu agar supaya dakwah ini mampu berjalan dan
mendapat respon yang baik dari masyarakat maka di butuhkan yang
namanya strategi dakwah. Strategi dakwah pada dasarnya adalah
4 Kementrian Agama RI Al-Quan Tajwid dan Terjemahnya DiLengkapi Dengan
Asbabul Nuzul dan Hadits Shahih (Cet. I; Jakarta: Syamil Qur-an, 2010), h 281.
15
penyampaian-penyampaian pesan kepada masyarakat secara bertahap
dengan menggunakan metode-metode yang bijaksana, sehingga
masyarakat dapat menerimanya dengan lapang dada. Maka
diharapkan dengan adanya strategi ini seorang da‟i mampu
menyampaikan dakwahnya dengan mudah dan nyaman.
Dengan memahami kondisi masyarakat tentunya seorang Da‟I
dapat melakukan pendekatan-pendekatan dengan lebih baik, sehingga
masyarakat akan mampu menerima dakwah yang disampaikan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di
atas, maka ditetapkan pertanyaan penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimana model dakwah islamiah di kelurahan tabang kecamatan
tabang ?
2. Faktor-faktor apa yang menjadi penghambat dan pendukung dalam
pelaksanaan dakwah islamiah di kelurahan tabang kecamatan
tabang?
3. Bagaiman strategi dakwah islamiyah dalam menumbuhkan
pemahaman ajaran agama islam di kelurahan tabang kecamatan
tabang?
C. Manfaat Penelitian
Hasil yang akan dicapai pada penelitian ini diharapkan dapat
memberi manfaat sebagai berikut :
16
1. Secara Teoritis, diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi
perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya, khususnya
perkembangan ilmu komunikasi dakwah, dan menambah bahan
bacaan bagi peneliti mengenai hal-hal yang berkaitan dengan ilmu
komunikasi dakwah.
2. Secara Praktis, hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan
dan saran serta dapat dijadikan bahan kajian bagi semua pihak
terutama dai Amcf.
3. Secara Metodologis, dapat menjadi kajian bagi peneliti selanjutnya
utamanya bagi yang meneliti pada hal yang sama dan sesuai
dengan kebutuhan praktis maupun teoritis dalam hal
perkembangan ilmu pengetahuan.
17
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
Kajian pustaka merupakan Uraian tentang teori-teori yang
digunakan untuk menjelaskan masalah penelitian sekaligus juga
menjadi landasan teori dalam penelitian. Setelah pemaparan mengenai
hal-hal yang melatar belakangi penelitian, rumusan masalah, tujuan
dan manfaatnya, selanjutnya di bagian ini akan dikemukakan tentang
landasan-landasan teori.
1. Strategi
Kata “strategi” berasal dari bahasa Yunani yaitu strategos yang
terbentuk dari kata stratus yang berarti militer dan –ag yang berarti
memimpin (Grant, 1997: 11). Strategi merupakan alat untuk mencapai
tujuan.menurut Craig dan Grant (1996) pengertian strategi adalah
penetapan sasaran dan tujuan jangka panjang (targeting and long-term
goals) sebuah perusahaan dan arah tindakan serta alokasi sumber
daya yang diperlukan untuk mencapai sasaran dan tujuan (achieve the
goals and objectives) 5
Menurut Chalder (1962), strategi merupakan alat untuk
mencapai tujuan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang,
5 Hariannetral.com :/25/12/2016
18
program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya. Sementara
itu Learned, Christensen, Andrews, dan Guth (1965) menyatakan
bahwa strategi merupakan alat untuk menciptakan keunggulan
bersaing. dengan demikian salah satu fokus strategi adalah
memutuskan apakah usaha tersebut harus ada atau tidak ada.
Menurut Stoner, Freeman, dan Gilbert. Jr ( 2001 ), konsep
strategi dapat didefinisikan berdasarkan 2 perspektif yang berbeda
yaitu : (1) dari perspektif apa suatu organisasi ingin dilakukan ( intends
to do ), dan (2) dari perspektif apa yang organisasi akhirnya lakukan (
eventually does ).
Berdasarkan perspektif yang pertama, strategi dapat
didefinisikan sebagai program untuk menentukan dan mencapai tujuan
organisasi dan implementasi misinya. Artinya, bahwa para manajer
memainkan peranan penting yang aktif, sadar dan rasional dalam
merumuskan strategi organisasi. Sedangkan berdasarkan perspektif
kedua, strategi didefinisikan sebagai pola tanggapan atau respon
organisasi terhadap lingkungannya sepanjang waktu. Pada definisi ini,
setiap organisasi pasti memiliki strategi, meskipun strategi tersebut
tidak pernah dirumuskan secara eksplisit. Pandangan ini diterapkan
bagi para manajer yang bersifat reaktif, yaitu hanya menanggapi dan
menyesuaikan diri terhadap lingkungan secara pasif manakala
dibutuhkan.
19
Pernyataan strategi secara eksplisit merupakan kunci
keberhasilan dalam menghadapi perubahan lingkungan. Strategi
memberikan kesatuan arah bagi semua anggota organisasi. Bila
konsep strategi tidak jelas, maka keputusan yang diambil akan bersifat
subyektif atau berdasarkan intuisi belaka dan mengabaikan keputusan
yang lain.
Istilah perencanaan strategi pertama kali muncul pada 1950-an
dan menjadi sangat popular antara pertengahan 1960-an dan
pertengahan 1970-an. Menurut Fred R. David ( 2010, p5 ) Manajemen
strategi dapat didefinisikan sebagai seni dan pengetahuan dalam
merumuskan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan –
keputusan lintas fungsional yang memampukan sebuah organisasi
mencapai tujuannya.
Sebagaimana disiratkan oleh definisi ini, manajemen strategi
berfokus
pada usaha untuk mengintegrasikan manajemen, penyebaran,
penelitian dan pengembangan, serta system informasi untuk
mencapai keberhasilan organisasional.
Terkadang istilah manajamen strategi digunakan untuk merujuk
pada perumusan, implementasi, dan evaluasi strategi. Tujuan dari
manajemen strategi adalah untuk mengeksploitasi serta menciptakan
berbagai peluang baru dan berbeda untuk esok ; perencanaan jangka
20
panjang, sebaliknya, berusaha untuk mengoptimalkan tren – tren
dewasa ini untuk esok.
Menurut Haryadi, Bambang ( 2003, p3 ) strategi manajemen
adalah suatu proses yang dirancang secara sistematis oleh manajemen
untuk merumuskan strategi, menjalankan strategi dan mengevaluasi
strategi dalam rangka menyediakan nilai – nilai yang terbaik bagi
seluruh masyarakat untuk mewujudkan visi organisasi.
Menurut John A Pearce II dan Richard B. Robinson yang dikutip
dalam buku Tunggal Amin Widjaja ( 2004, p2 ) manajemen strategi
adalah kumpulan keputusan dan tindakan yang merupakan hasil dari
formulasi dan implementasi, rencana yang didesain untuk mencapai
tujuan dakwah.
Komponen penting dalam manajamen strategi adalah sebagai berikut :
Analisis lingkungan dakwah untuk mendeteksi peluang dan
ancaman.
Analisis profil pendakwah untuk mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan.
Strategi dakwah yang digunakan untuk mencapai tujuan.
21
2. Pengertian Dakwah Islamiyah
Secara etimologis, dakwah berasal dari bahasa arab, yaitu
da‟a, yad‟u, da‟wan, du‟a, 6 yang diartikan sebagai mengajak atau
menyeru, memanggil, seruan, permohonan, dan permintaan. ditinjau
dari segi bahasa “da‟wah” berarti: panggilan,seruan atau ajakan.
Bentuk perkataan tersebut mashdar, sedangkan be ntuk kata kerja
(fi‟il)nya adalah berarti: memanggil, menyeru, atau mengajak . orang
yang berdakwah biasa juga disebut dengan da‟idan orang yang
menerima dakwah atau yang didakwahi disebut dengan mad‟u..7 Istilah
ini sering diberi arti yang sama dengan istilah-istilah tabligh, amr ma‟ruf
dan nahi mungkar, mau‟idzhoh hasanah, tabsyir, indzhar, washiyah,
tarbiyah, ta‟lim, dan khotbah.
Dalam ilmu dakwah, istilah dakwah cenderung dipakai untuk
menunjuk proses dakwah yang berpihak kepada ajaran islam, namun
dalam al-Qur‟an istilah dakwah digunakan dalam arti yang lebih luas,
termasuk mengajak ke neraka atau kejahatan. Kata” mengajak
“mendorong, dan memotivasi” adalah kegiatan dakwah yang berada
dalam ruang lingkup tabligh. Kata “bashirah” untuk menunjukkan
bahwa dakwah harus dengan ilmu dan perencanaan yang baik.
6Majma‟ al-lughah al-„arabiyah, 1972: 286. Atau lihat juga di buku Muhammad
munir, S.Ag., M.A. dan wahyu iilaihi, S.Ag., M.A., manejeman Dakwah (Jakarta kencana prenada media group), cet ke-3, 2012. h. 17
7 Ahmad warson munawir, kamus al-munawwir.(Surabaya: pustaka progresif,
1997), h.406-407.
22
Kalimat ”meniti jalan allah” untuk menunjukkan tujuan dakwah,
yaitu mardhotillah. Kalimat “istiqomah di jalannya” untuk menunjukkan
bahwa dakwah dilakukan secara berkesinambungan. Sedangakan
kalimat “berjuang bersama meninggikan agama alllah” untuk
menunjukkan bahwa dakwah bukan hanya un tuk menciptakan
kesalehan pribadi , tetapi juga harus menciptakan kesalehan social.
Untuk mewujudkan masyarakat yang saleh tidak bisa dilakukan
secara sendiri-sendiri, tetapi harus dilakukan secara bersama-sama.
Oleh karena itu, secara terminologis pengertian dakwah
dimaknai dari aspek positif ajakan tersebut, yaitu ajakan kepada
kebaikan dan keselamatan dunia akhirat. Sementara itu, para ulama
memberikan defenisi yang bervariasi, antara lain:
1. Ali makhfudh dalam kitabnya”hidayatul mursyidin” mengatakan,
dakwah adalah mendorong manusia untuk berbuat kebajikan dan
mengikuti petunjuk (agama), menyeru mereka kepada kebaikan dan
mencegah mereka dari perbuatan mungkar agar memperoleh
kebahagian dunia dan akhirat8
2. Muhammad khidr Husain dalam bukunya “al-dak-wah ila al ishlah”
mengatakan, dakwah adalah upaya untuk memotivasi orang agar
berbuat baik dan mengikuti jalan petunjuk, dan melakukian amr
8 Ali mahfuz, hidayat al-mursyidin ila thuruq al-wa‟ziwa al-khitabath,[Beirut: dar al-
ma‟arif, tt.], h. 17.
23
ma‟ruf nahi mungkar dengan tujuan mendapatkan kesuksesan dan
kebahagian di dunia dan di akhirat.
3. Ahmad ghalwasy dalam bukunya “dakwah dalam perkemabangan
zaman sejalan dengan semakin berkembangnya kajian tentang
dakwah itu sendiri. dakwah merupakan hal yang sangat penting, baik
dari segi agama maupun dari perkembangan masyarakat dan
bangsa.
4. Nasaruddin latif menyatakan, bahwa dakwah adalah setiap usaha
aktivitas dengan lisan maupun tulisan yang bersifat menyeru,
mengajak, memanggil manusia lainnya untuk beriman dan menaati
Allah SWT. Sesuai dengan garis-garis akidah dan syariat serta
akhlak islamiah.9
5. Masdar helmy mengatakan bahwa dakwah adalah mengajak dan
menggerakkan manusia agar menaati ajaran-ajaran Allah [islam]
termasuk amr ma‟ruf nahi munkar untuk bisa memperoleh
kebahagian di Dunia dan di akhirat.10
Pemikiran atau paradigma mengenai hakikat dakwah tidak lagi
dipahami sebagai retorika atau tabligh semata, tetapi dipahami sebagai
pembudayaan nilai-nilai islam, dan usaha membangun dan
9 H.M.S nasruddin latief, teori dan praktek dakwah islamiah, [Jakarta: PT firma
Dara, tt.], h. 11. 10
Masdar Helmy, Dakwah dalam alam pembangunan, [semarang: CV toha putra, tt,]. h. 11
24
mewujudkan system islam dalam realitas kehidupan secara global.
Untuk memahami hakikat dakwah dalam al-qur‟an menurut Muhammad
Fu‟ad‟Abd Al-Baqi, dalam berbagai konsep kosa kata dan turunannya
sebanyak 299 kali. Dalam bentuk mashdar (Dakwah) disebut 6 kali,
dalam bentuk amr (ud‟u) 34 kali, dan dalam bentuk fi‟il (da‟ian dan da‟i)
sebanyak 7 kali.
Hal penting lain harus diperhatiakan dalam etika berdakwah
adalah memperhatikan kondisi objek dakwahnya sehingga dia bisa
memilih cara yang lebih baik untuk objek tersebut, karna cara
berdakwah kepada orang –orang awam tidak sama dengan cara
berdakwah kepada orang-orang pembesar, begitu pula cara yang
cocok untuk para pedagang keliling belumlah tentu baik buat mereka
yang berketut dengan buku-buku (nada, 2005: 134). Apabila kita
melihat bagaiamana tuhan sendiri mengajak manusia, yang dapat
menegaskan pentingnya etika dalam berdakwah.dalam al-Qur‟an allah
menerangkan tentang kisah musa dan harun yang mengajak kaumnya
dengan cara yang bijaksana. Maka berbicaralah kamu berdua
kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan dia
ingat dan takut 9Qur‟an, thaha, 20:44).
Olehnya itu seorang da‟I hendaknya memamfaatkan setiap
kesempatan dan tidak membiarkannya begitu saja. Jika dia melihat
sekumpulan orang yang menyaksikan jenazah, dia akan
25
memamfatkannya untuk berdakwah menemui orang-orang yang
sedang larut dalam perbuatan sia-sia, dia akan mendakwai mereka .jika
menemui sekumpulan orang yang sedang menyaksikan sebuah
kecelakaan, dia akan memanfaatkannya untuk berdakwah (nada, 2005:
135).
3. KONSEP PEMAHAMAN
Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Pemahaman
adalah sesuatu hal yang kita pahami dan kita mengerti dengan benar11.
sehingga dapat diartikan bahwa pemahaman adalah suatu proses, cara
memahami, cara mempelajari sesuatu dengan baik supaya paham dan
mempunyai pengetahuan. Suharsimi menyatakan bahwa pemahaman
(Comprehension) adalah bagaimana seseorang mempertahankan,
membedakan, menduga (estimates), menerangkan, memperluas,
menyimpulkan, menggeneralisasikan, memberikan contoh, menuliskan
kembali, dan memperkirakan12. Dalam belajar unsur pemahaman itu
tidak dapat dipisahkan dari unsur psikologi yang lain. Dengan motivasi,
konsentrasi, dan reaksi maka subyek belajar dapat mengembangkan
fakta-fakta, ide-ide atau skill dengan semua unsur tersebut.
Pemahaman dapat juga diartikan menguasai sesuatu dengan
pikiran, karena itu belajar berarti harus mengerti secara mental makna
11
Chaniago Arman YS, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, ( Bandung: Pustaka Setia, 2002),Cet.V, 427-428
12 Suharsimi Arikunto, Dasar Dasar Evaluasi pendidikan, ( Jakarta: Bumi aksara,
2009), Cet.IX, 118-137
26
dan filosofinya, maksud dan implikasi serta aplikasi-aplikasinya,
sehingga menyebabkan siswa memahami suatu situasi. Dengan
pemahaman, siswa diminta untuk membuktikan bahwa ia memahami
hubungan yang sederhana diantara fakta-fakta atau konsep.
Perlu diingat bahwa comperhension atau pemahaman
menghendaki
subyek belajar dapat memanfaatkan bahan-bahan yang telah dipelajari
dan dipahami kalau sudah demikian belajar itu akan barsifat mendasar.
Dengan
demikian jelaslah bahwa comprehension atau pemahaman merupakan
unsur psikologi yang sangat penting dalam belajar. Dengan pengertian
tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa pemahaman adalah
pengertian pengetahuan yang mendalam serta beralasan mengenai
reaksi-reaksi pengetahuan atau kesadaran untuk dapat memecahkan
suatu problem tertentu dengan tujuan mendapat kejelasan.
4. Ajaran Islam
A. Pengertian Islam
1. Etimologi
Berdasarkan ilmu bahasa (Etimologi) kata ”Islam” berasal dari
bahasa Arab, yaitu kata salima yang berarti selamat, sentosa dan damai.
27
Dari kata itu terbentuk kata aslama, yuslimu, islaman, yang berarti juga
menyerahkan diri, tunduk, paruh, dan taat.
2. Terminologi
Pengertian islam secara terminology diungkapkan oleh Ahmad
Abdullah Almasdoosi (1962) bahwa islam adalah kaidah hidup yang
diturunkan kepada manusia sejak manusia dilahirkan ke muka bumi, dan
terbina dalam bentuknya yang terakhir dan sempurna dalam al-Qur‟an
yang suci yang diwahyukan tuhan kepada nabi nya yang terakhir, yakni
nabi Muhammad ibn Abdullah, suatu kaidah hidup yang yang memuat
tuntunan yang jelas dan lengkap mengenai aspek hidup manusia, baik
spiritual maupun material.
Islam juga merupakan agama yang dibawa oleh Nabi Adam, Nabi
Ibrahim, Nabi Ya‟kub, Nabi Musa, Nabi Sulaiman, Nabi Isa as. Dan nabi-
nabi lainnya. ”Nabi Ibrahim telah berwasiat kepada anak-anaknya,
demikian pula Nabi Ya‟kub, Ibrahim berkata : Sesungguhnya Allah telah
memilih agama Islam sebagai agamamu, sebab itu janganlah kamu
meninggal melainkan dalam memeluk agama Islam”. (QS. Al-Baqarah,
2:132)13
ه تموتن إل ووصى بها إبر ن فى لكم ٱلد ٱص إن ٱلل بن م بنه وعوسلمون وأنتم م
13
Al-Quran suara agung di lengkapi dengan waqaf dan ibtida‟(cet,4; Jakarta:2016),h.20.
28
Terjemahannya:
“Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya´qub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam".
Nabi Isa juga membawa agama Islam, ”Maka ketika Nabi Isa
mengetahui keingkaran dari mereka (Bani Israil) berkata dia : Siapakah
yang akan menjadi penolong-penolongku untuk menegakkan agama Allah
(Islam)? Para Hawariyin (sahabat beriman kepada Allah, dan saksikanlah
bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang muslim” (QS. Ali Imran,
3:52).14
ا أحس ع قال ٱلحوارون نحن ۞لم سى منهم ٱلكفر قال من أنصاري إلى ٱلل وٱشهد بأنا مسلمون ءامنا بٱلل أنصار ٱلل
Terjemahannya:
“Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran mereka (Bani lsrail) berkatalah dia: "Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk (menegakkan agama) Allah?" Para hawariyyin (sahabat-sahabat setia) menjawab: "Kamilah penolong-penolong (agama) Allah, kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berserah diri.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Islam adalah agama
Allah yang diwahyukan kepada Rasul-rasul-Nya untuk diajarkankan
kepada manusia. Dibawa secara berantai (estafet) dari satu generasi ke
generasi selanjutnya dari satu angkatan ke angkatan berikutnya, berisi
14
Al-Quran suara agung di lengkapi dengan waqaf dan ibtida‟(cet,4; Jakarta:2016),h.57.
29
tentang hukum yang mengatur hubungan manusia dengan Allah, manusia
dengan manusia, dan manusia dengan alam semesta.
B. Ruang Lingkup Islam
Makna ruang lingkup Islam, terbagi menjadi dua :
1. Ruang lingkup Islam dalam artiannya yang sempit adalah “arkanul
Islam”
نما نحن جلوس عند رسول الله صلى الله ضا قال : ب الله عنه أ عن عمر رض
د شد د باض الثا لع علنا رجل شد ه وسلم ذات وم إذ سواد الشعر، ل عل
صلى الله عليه وسلم أسند ه أثر السفر، ول عره منا أحد، حتى جلس إلى النب ه رى عل ركبت
د أخبرن عن ه وقال: ا محم ه على خذ ه ووضع كف الإسم، ال إلى ركبت
دا رسول الله م رسول الله صلى الله عليه وسلم : الإسم أن تشهد أن ل إله إل الله وأن محم وت
كاة وتصوم رمضان الز عت إل الصة وتؤت ت إن است ه وتحج الب
)رواهمسلم( سب
Terjemahnya:
“Dari „Umar radhiyallahu‟anhu –juga- dia berkata: Pada suatu hari,
ketika kami berada di sisi Rasulullah, tiba-tiba muncul di hadapan
kami, seorang laki-laki yang berpakaian sangat putih dan berambut
hitam legam, tidak terlihat padanya bekas-bekas perjalanan jauh,
dan tidak seorangpun dari kami yang mengenalnya.Hingga ia
duduk di hadapan Nabi, lalu menyandarkan kedua lututnya ke lutut
Nabi dan meletakkan kedua telapak tangannya di atas kedua
pahanya. Lalu ia berkata, “Ya Muhammad, kabarkan kepadaku
tentang Islam?” Maka Rasulullah bersabda, ”Islam adalah engkau
30
bersaksi bahwa tiada Ilah yang diibadahi dengan hak, kecuali Allah,
dan Muhammad adalah utusan Allah, engkau mendirikan shalat,
membayar zakat, berpuasa di bulan ramadhan, dan engkau berhaji
ke Baitullah, jika engkau mampu melakukannya.” (HR.Muslim).
a. Ruang lingkup Islam dalam pengertianya yang luas meliputi :
1. Aqidah
Aqidah secara bahasa berasal dari kata aqada-yaqidu-aqdan yang
berarti simpul, ikatan dan perjanjian, setelah terbentuk menjadi aqidatan
(aqidah) berarti kepercayaan atau keyakinan. Secara istilah adalah
sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara mudah oleh manusia
berdasarkan akal, wahyu, dan fitrah. Kebenaran itu diletakkan dalam hati
dan menolak segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu.
(Abu Bakar Al-Jaziri dalam kitab “Aqidah al-mukmin”)
Aqidah islam berisikan tentang ajaran tentang apa saja yang harus
dipercayai, diyakini, dan diimani oleh setiap orang islam, karena agama
islam bersumber dari kepercayaan dan keiimanan kepada tuhan, maka
aqidah merupakan system kepercayaan yang mengikat manusia kepada
islam. Seseorang disebut muslim manakala dengan penuh kesadaraan
dan ketulusan bersedia terikat dengan system kepercayaan islam, karena
itu aqidah merupakan ikatan dan simpul dasar dalam Islam. Sistem
kepercayaan Islam atau Aqidah dibangun atas enam dasar keimanan
yang lazim disebut rukun iman, Allah berfirman: (Qs. An-nisa‟ 136)15
15
Al-Quran suara agung di lengkapi dengan waqaf dan ibtida‟(cet,4; Jakarta:2016),h.100.
31
ل على رسولهۦ ٱلذي نز ورسولهۦ وٱلكت أها ٱلذن ءامنوا ءامنوا بٱلل وٱلكتئكتهۦ وكتبهۦ ورسلهۦ وٱلوم ٱلخر د
ومل ٱلذي أنزل من قبل ومن كفر بٱللا بعدا ضل ضل
Terjemahannya:
“Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah
dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada
Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya.
Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-
kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka
sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.”
Menurut Hasan Al-Bana pembahasan aqidah juga meliputi:
a. Ilahiyah, yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengan ilah (tuhan), seperti wujud Allah, nama-nama serta sifat-sifat
allah, dan lain-lain.
b. Nubuwwah, yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang
berhubungan dengan nabi dan Rasul termasuk mengenai kitab-kitab
Allah, mu‟jizat, dan sebagainya.
c. Ruhaniyah, yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang
berhubungan dengan alam metafisik, seperti malaikat, jin, setan, dan
ruh.
32
d. Sam‟iyah, yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang hanya bisa
diketahui melalui dalil naqli berupa Alqua‟an dan Hadist, seperti alam
barzah, akhirat, adzab, dan sebagainya.
Aqidah yang benar merupakan landasan (asas) bagi tegak agama
(din) dan diterimanya suatu amal. Allah swt berfirman (Q.S. al-Kahfi:
110)16
ا ا ول شرك بعبادة ربهۦ أحدا لحا ا ص من كان رجوا لاء ربهۦ لعمل عم
Terjemahannya:
“Maka barangsiapa mengharapkan perjumpaan dengan Tuhannya
(di akhirat), maka hendaklah ia beramal shalih dan tidak
menyekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya.”
Allah swt juga berfirman, (Q.S. az-Zumar: 65)17
ن عملك ولتكونن من ك وإلى ٱلذن من قبلك لئن أشركت لحب إل ولد أوح
سرن ٱلخ
Terjemahannya:
“ Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada
(nabi-nabi) yang sebelummu. "Jika kamu mempersekutukan
16
Al-Quran suara agung di lengkapi dengan waqaf dan ibtida‟(cet,4; Jakarta:2016),h.304.
17 Al-Quran suara agung di lengkapi dengan waqaf dan ibtida‟(cet,4;
Jakarta:2016),h.465.
33
(Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu
termasuk orang-orang yang merugi.”
Mengingat pentingnya kedudukan aqidah di atas, maka para Nabi
dan Rasul mendahulukan dakwah dan pengajaran Islam dari aspek
aqidah, sebelum aspek yang lainnya. Rasulullah saw berdakwah dan
mengajarkan Islam pertama kali di kota Makkah dengan menanamkan
nilai-nilai aqidah atau keimanan, dalam rentang waktu yang cukup
panjang, yaitu selama kurang lebih tiga belas tahun. Dalam rentang waktu
tersebut, kaum muslimin yang merupakan minoritas di Makkah
mendapatkan ujian keimanan yang sangat berat. Ujian berat itu kemudian
terbukti menjadikan keimanan mereka sangat kuat, sehingga menjadi
basis atau landasan yang kokoh bagi perjalanan perjuangan Islam
selanjutnya. Sedangkan pengajaran dan penegakan hukum-hukum syariat
dilakukan di Madinah, dalam rentang waktu yang lebih singkat, yaitu
kurang lebih selama sepuluh tahun. Hal ini menjadi pelajaran bagi kita
mengenai betapa penting dan teramat pokoknya aqidah atau keimanan
dalam ajaran Islam.
Aqidah Islam adalah sesuatu yang bersifat tauqifi, artinya suatu
ajaran yang hanya dapat ditetapkan dengan adanya dalil dari Allah dan
Rasul-Nya. Maka, sumber ajaran aqidah Islam adalah terbatas pada al-
Quran dan Sunnah saja. Karena, tidak ada yang lebih tahu tentang Allah
kecuali Allah itu sendiri, dan tidak ada yang lebih tahu tentang Allah,
setelah Allah sendiri, kecuali Rasulullah saw.
34
2. .Syari’at
Syari‟at menurut asal katanya berarti jalan menuju mata air, dari
asal kata tersebut syari‟at islam berarti jalan yang harus ditempuh seorang
muslim. Menurut istilah syari‟at adalah aturan- aturan Allah yang mengatur
hubungan manusia dengan Allah, hubungan manusia dengan manusia,
dan hubungan manusia dengan alam semesta. “Dia telah mensyari'atkan
bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh
dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami
wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa Yaitu: Tegakkanlah agama dan
janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang
musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik
kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk
kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya)”. (Qs, Asy-
Syuara:13)18
رون لق لسان أرسل إلى ه وضق صدري ول ن
Terjemahannya:
“Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah
yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan
Allah? Sekiranya tak ada ketetapan yang menentukan (dari Allah)
tentulah mereka telah dibinasakan. Dan sesungguhnya orang-
orang yang zalim itu akan memperoleh azab yang amat pedih”.
Dari Abu „Abdullah, Jabir bin „Abdullah Al Anshari radhiyallahu
anhuma, sungguh ada seorang laki-laki bertanya kepada Rasululloh
18
Al-Quran suara agung di lengkapi dengan waqaf dan ibtida‟(cet,4; Jakarta:2016),h.467.
35
Shallallahu „alaihi wa Sallam : “Bagaimana pendapatmu jika aku
melakukan shalat fardhu, puasa pada bulan Ramadhan, menghalalkan
yang halal (melaksanakannya dengan penuh keyakinan), mengharamkan
yang haram (menjauhinya) dan aku tidak menambahkan selain itu sedikit
pun, apakah aku akan masuk surga?" Rasulullah, “ya” (HR:Muslim)
Sahabat yang bertanya kepada Rasulullah ini bernama Nu‟man bin
Qauqal Abu „Amr bin Shalah mengatakan bahwa secara zhahir yang
dimaksud dengan perkataan “aku mengharamkan yang
haram” mencakup dua hal, yaitu meyakini bahwa sesuatu itu benar-benar
haram dan tidak melanggarnya. Hal ini berbeda dengan perkataan
“menghalalkan yang halal”, yang mana cukup meyakini bahwa sesuatu
benar- benar halal saja. Pengarang kitab Al Mufhim mengatakan secara
umum bahwa Rasulullah tidak mengatakan kepada penanya di dalam
Hadits ini sesuatu yang bersifat tathawwu‟ (sunnah). Hal ini menunjukkan
bahwa secara umum boleh meninggalkan yang sunnah. Akan tetapi,
orang yang meninggalkan yang sunnah dan tidak mau melakukannya
sedikit pun, maka ia tidak memperoleh keuntungan yang besar dan pahala
yang banyak. Akan tetapi, barang siapa terus-menerus meninggalkan hal-
hal yang sunnah, berarti telah berkurang bobot agamanya dan berkurang
pula nilai kesungguhannya dalam beragama. Barang siapa meninggalkan
yang sunnah karena sikap meremehkan atau membencinya, maka hal itu
merupakan perbuatan fasik yang patut dicela.
36
Para ulama kita berpendapat : “Bila penduduk suatu negeri
bersepakat meninggalkan hal yang sunnah, maka mereka itu boleh
diperangi sampai mereka sadar. Hal ini karena pada masa sahabat dan
sesudahnya, mereka sangat tekun melakukan perbuatan-perbuatan
sunnah dan perbuatan-perbuatan yang dipandang utama untuk
menyempurnakan perbuatan-perbuatan wajib. Mereka tidak membedakan
antara yang sunnah dan yang fiqih dalam memperbanyak pahala. Para
imam ahli fiqih perlu menjelaskan perbedaan antara sunnah dan wajib
hanya untuk menjelaskan konsekuensi hukum antara yang sunnah dan
yang wajib jika hal itu ditinggalkan. Nabi Muhammad tidak menjelaskan
perbedaan sunnah dan wajib adalah untuk memudahkan dan
melapangkan, karena kaum muslim masih baru dengan Islamnya
sehingga dikhawatirkan membuat mereka lari dari Islam. Ketika telah
diketahui kemantapannya di dalam Islam dan kerelaan hatinya berpegang
kepada agama ini, barulah Nabi Muhammad menggalakkan perbuatan-
perbuatan sunnah. Demikian juga dengan urusan yang lain. Atau
dimaksudkan agar orang tidak beranggapan bahwa amalan tambahan dan
amalan utama keduanya merupakan hal yang wajib, sehingga jika
meninggalkan konsekuensinya sama. Sebagaimana yang diriwayatkan
pada hadits lain, bahwa ada seorang sahabat bertanya kepada Nabi
Muhammad tentang shalat, kemudian Nabi Muhammad memberitahukan
bahwa shalat itu lima waktu, lalu orang itu bertanya lagi : “Apakah ada
kewajiban bagiku selain itu?”, Beliau menjawab : “Tidak, kecuali engkau
37
melakukan (shalat yang lain) dengan kemauan sendiri”. Orang itu
kemudian bertanya tentang puasa, haji dan beberapa hukum lain, lalu
beliau jawab semuanya, kemudian, di akhir pembicaraan orang itu berkata
: “Demi Allah, aku tidak akan menambah atau mengurangi sedikitpun dari
semua itu”. Nabi Muhammad bersabda “Dia akan beruntung jika benar”,
“Jika ia berpegang dengan apa yang telah diperintahkan kepadanya,
niscaya ia masuk surga”. Artinya, bila ia memelihara hal-hal yang
diwajibkan, melaksanakan dan mengerjakan tepat pada waktunya, tanpa
mengubahnya, maka dia mendapatkan keselamatan dan keberuntungan
yang besar, alangkah baiknya bila kita dapat berbuat seperti itu. Barang
siapa dapat mengerjakan yang wajib lalu diiringi dengan yang sunnah,
niscaya dia akan mendapatkan keberuntungan yang lebih besar.
Pada garis besarnya hukum Syari‟at terbagi menjadi dua dalam
kaidah fiqih:
a. .Ibadah
Para Ulama salaf menetapkan kaidah dalam pengambilan hukum
Ibadah dengan menggunakan dalil (Al Qur‟an dan Sunnah) karena pada
dasarnya Ibadah itu haram sebelum ada dalil (Al Qur‟an dan Sunnah)
yang memerintahkanya
توقفهة واتباعالصل الإبادة
38
Terjemahnya:
“Dasar asli pokok ibadah adalah tauqifiyah (bersumber dengan dalil)
dan Ittiba‟ (mengikuti sunnah)19
b. Muamalah
Berbeda dengan ibadah, muamalah pada semua bentuknya mubah
(boleh dilakukan), kecuali ada dalil yang mengharamkanya.
الصل المعامت الإباحة أن دل دلل على تحرمها
Terjemahnya:
“Dasar semua bentuk muamalah boleh dilakukan kecuali ada dalil
yang mengharamkanya”.20
2. Ruang lingkup Sya’riat :
1. sebagai tuntunan hidup (ad din)
ذ ها ل تبدل لخلق ٱلل ر ٱلناس عل ٱلت رت ٱلل ا ن حنفا لك أقم وجهك للد
كن أكثر ٱلناس ل علمون ن ٱلم ول ٱلد
19
Ilakadafi.blogspot.com.id / pemahaman konsep dasar tentang islam.html : 20/12/2017.
20 www.mitrawakaf.com/kaidah muamalah maliyah: 20/12/2017
39
Terjemahannya:
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah;
(tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia
menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah)
agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui(Qs, Ar-Rum : 30)21
2. Sebagai arahan moral (al-Millah)
لكما مم عام ترزقانهۦ إل نبأتكما بتأولهۦ قبل أن أتكما ذ ا علمن قال ل أتكما
فرون وهم بٱلخرة هم ك إن تركت ملة قوم ل ؤمنون بٱلل ٣رب
Terjemahnya:
Yusuf berkata: "Tidak disampaikan kepada kamu berdua makanan
yang akan diberikan kepadamu melainkan aku telah dapat
menerangkan jenis makanan itu, sebelum makanan itu sampai
kepadamu. Yang demikian itu adalah sebagian dari apa yang
diajarkan kepadaku oleh Tuhanku. Sesungguhnya aku telah
meninggalkan agama orang-orang yang tidak beriman kepada
Allah, sedang mereka ingkar kepada hari kemudian(Qs, Yusuf 37)22
21
Al-Quran suara agung di lengkapi dengan waqaf dan ibtida‟(cet,4; Jakarta:2016),h.407.
22 Al-Quran suara agung di lengkapi dengan waqaf dan ibtida‟(cet,4;
Jakarta:2016),h.239.
40
3. Sebagai panduaan hukum (al-hukmu)
وٱ ءل ٱلكت إسر نا بن هم ولد ءات لن ت وض ب ن ٱل هم م ة ورزقن لحكم وٱلنبو
لمن على ٱلع
Terjemahannya:
Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Bani Israil Al Kitab
(Taurat), kekuasaan dan kenabian dan Kami berikan kepada
mereka rezeki-rezeki yang baik dan Kami lebihkan mereka atas
bangsa-bangsa (pada masanya).(Qs Al-jathiya:16)23
4. sebagai pembatas halal dan haram (al-hudud)
جناح ها ل رهۥ إن تحل لهۥ منا بعد حتى تنكح زوجا غ ها ل إن
ه بنها لوم عل وتلك حدود ٱلل ما حدود ٱلل ما أن تراجعا إن ظنا أن
علمون
Terjemahannya:
“kemudian jika si suami mentalaknya (sesudah Talak yang kedua),
Maka perempuan itu tidak lagi halal baginya hingga Dia kawin
dengan suami yang lain. kemudian jika suami yang lain itu
menceraikannya, Maka tidak ada dosa bagi keduanya (bekas
23
Al-Quran suara agung di lengkapi dengan waqaf dan ibtida‟(cet,4; Jakarta:2016),h.500.
41
suami pertama dan isteri) untuk kawin kembali jika keduanya
berpendapat akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah. Itulah
hukum-hukum Allah, diterangkan-Nya kepada kaum yang (mau)
mengetahui”. (Qs, Al-Baqarah 230)24
3. Beberapa kemaslahatan Sya’riat :
a. Bersifat abadi dan sejati (Mashalihul „ibad)
b. tidak mengandung unsur kepicikan (nafyul haraj)
c. beban yang ringan (Qillatul at-taklif)
d. mewujudkan keadilan yang merata („adalah „ammah‟)
e. menutup celah kejahatan (saddu az-dzara‟i)
4. Akhlak
Kata akhlak merupakan bentuk jama‟ dari kata khuluq, yang artinya
tingkah laku, perangai, tabi‟at, dalam ihya‟ ulumuddin Imam Ghozali
mendefinisikan bahwa akhlak merupakan sifat yang tertanam dalam
jiwa, darinya timbul perbuatan yang mudah tanpa memerlukan timbangan
pikiran
Akhlak adalah pelengkap dalam ajaran Islam, dalam hal ini
Rasullulah Saw yang berperan memberikan contoh ideal bagi perilaku
manusia, Rasulullah meletakan prinsip-prisip dasar yang harus diikuti
24
Al-Quran suara agung di lengkapi dengan waqaf dan ibtida‟(cet,4; Jakarta:2016),h.36.
42
manusia agar bersikap lurus, konsisten dan benar, di samping mengkaji
puncak kebaikan sebagai tujuaan manusia yang paling tinggi bagi seorang
muslim, contoh atau teladan terbaik adalah nabi Muhammad saw. Allah
sendiri yang menjadikan beliau sebagai “uswatun hasanah” Mengapa
demikian? Allah telah memuji moralitas, akhlak beliau dengan
menyatakan:
وإنك لعلى خلق عظم
Terjemahannya:
“Sesungguhnya engkau (Muhammad) berada di atas tataran akhlaq
yang tertinggi agung (Qs Al Qalam 68:4)25 “
Akhlak yang benar bertujuaan menjadi pedoman bagi prilaku
manusia yang permanen bukan hanya sebatas teori belaka, melainkan
harus menjadi ilmu teknik yang dapat diformat dimana prinsip-prisipnya
berlaku ditengah-tengah masyarakat dengan keindahan serta kelembutan
akhlak yang mulia.
“orang mukmin yang paling sempurna imanya adalah orang yang paling
baik akhlaknya” (Hr. Tirmidzi)
Kitab suci Al-Qur‟an telah merangkum dengan baik seluruh
dimensi akhlak mulia dan merangkainya dalam rangkaian yang
sempurna, dimana Rasulullah Saw telah menjalankannya dan
25
Al-Quran suara agung di lengkapi dengan waqaf dan ibtida‟(cet,4;Jakarta:2016),h.564.
43
menerapkanya dengan sebaik-baiknya. Aisyah r.a berkata: “Akhlaknya
Rasulullah Saw adalah Al Qur‟an” (Hr Muslim)
Menurut obyek atau sasarannya, Akhlak dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :
a. Akhlak kepad Allah
b. Akhlak kepada manusia
c. Akhlak kepada diri sendiri
d. Akhlak kepada ibu dan bapak
e. Akhlak kepadakeluarga
f. Akhlak kepada Lingkungan hidup
5. Karakteristik Ajaran Islam
1. Rabbaniyyah.
Allah Subhanahu Wa Ta‟ala merupakan Rabbul alamin
(Tuhan seru sekalian Alam) disebut juga dengan Rabbun nas (Tuhan
manusia) dan banyak lagi sebutan lainnya. Kalau karakteristik Islam
itu adalah Rabbaniyyah itu artinya bahwa Islam merupakan agama
yg bersumber dari Allah Subhanahu Wa Ta‟ala bukan dari manusia,
sedangkan Nabi Muhammad SAW tidak membuat agama ini tapi
beliau hanya menyampaikannya. Karenanya dalam kapasitasnya
sebagai Nabi beliau berbicara berdasarkan wahyu yang diturunkan
kepadanya Allah berfirman dalam (Qs.An-Najm:3-4 )26
ق عن ٱلهوى وحى وما ن إن هو إل وح
26
Al-Quran suara agung di lengkapi dengan waqaf dan ibtida‟(cet,4; Jakarta:2016),h.526.
44
Terjemahannya:
“Dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa
nafsunya ucapan itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan.”
Karena itu ajaran Islam sangat terjamin kemurniannya
sebagaimana Allah telah menjamin kemurnian Al-Qur‟an Allah
berfirman dalam Surah Al-Hijr ayat 9 . 27
فظون كر وإنا لهۥ لح لنا ٱلذ ٩إنا نحن نز
Terjemahnnya:
“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan
sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.”
Disamping itu seorang muslim tentu saja harus mengakui
Allah SWT sebagai Rabb (Tuhan) dengan segala konsekuensinya
yakni mengabdi hanya kepada-Nya sehingga dia menjadi seorang
yang rabbani dari arti memiliki sikap dan prilaku dari nilai-nilai yang
datang dari Allah Swt. Allah berfirman dalam Surah Al-Imran ayat
79.28
ا ل ة ثم ول للناس كونوا عبادا وٱلحكم وٱلنبو ٱلكت ما كان لبشر أن ؤته ٱلل
ن كن كونوا رب ول وبما كنتم تدرسون من دون ٱلل ن بما كنتم تعلمون ٱلكت
Terjemahnnya:
27
Al-Quran suara agung di lengkapi dengan waqaf dan ibtida‟(cet,4; Jakarta:2016),h.262.
28 Al-Quran suara agung di lengkapi dengan waqaf dan ibtida‟(cet,4;
Jakarta:2016),h.60.
45
“Tidak wajar bagi manusia yang Allah berikan kepadanya Al
kitab hikmah dan kenabian lalu dia berkata kepada manusia
„hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan
penyembah Allah‟ tapi dia berkata „hendaklah kamu menjadi
orang-orang rabbani karena kamu selalu mengajarkan Al
Kitab dan kamu tetap mempelajarinya.”
2. Insaniyyah.
Islam merupakan agama yg diturunkan untuk manusia
karena itu Islam merupakan satu-satunya agama yang cocok dengan
fitrah (pembawaan) manusia. Pada dasarnya tidak ada satupun
ajaran Islam yang bertentangan dengan jiwa manusia. Seks
misalnya merupakan satu kecenderungan jiwa manusia untuk
dilampiaskan karenanya Islam tidak melarang manusia untuk
melampiaskan keinginan seksualnya selama tidak bertentangan
dengan ajaran Islam itu sendiri.
Prinsipnya manusia itu akan mempunyai kecenderungan
untuk cinta pada harta, tahta, wanita dan segala hal yang bersifat
duniawi (materi) semua itu tidak dilarang di dalam Islam namun
harus diatur keseimbangannya dengan kenikmatan ukhrawi(akhirat),
Allah berfirman dalam Surah Al-Qashash 7729
نا وأحسن كما أحسن ٱلدار ٱلخرة ول تنس نصبك من ٱلد ك ٱلل وٱبتغ ما ءاتى
ٱلمف ل ح ك ول تبغ ٱلفساد ٱلرض إن ٱلل إل ٣٣سدن ٱلل
Terjemahannya:
29
Al-Quran suara agung di lengkapi dengan waqaf dan ibtida‟(cet,4; Jakarta:2016),h.394.
46
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah
kepadamu negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan
bahagianmu di dunia dan berbuat baikklah sebagaimana
Allah telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu
berbuat kerusakan di muka bumi ini. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan .”
3. Syumuliyah
Islam merupakan agama yang lengkap tidak hanya
mengutamakan satu aspek lalu mengabaikan aspek lainnya.
Kelengkapan ajaran Islam itu nampak dari konsep Islam dalam
berbagai bidang kehidupan mulai dari urusan pribadi keluarga
masyarakat sampai pada persoalan-persoalan berbangsa dan
bernegara.
Karakter Islam yang ini tidak hanya dari segi ajarannya yang
rasional dan mudah diamalkan tapi juga keharusan menegakkan
ajaran Islam dengan metodologi yang islami. Karena itu di dalam
Islam kita dapat melihat konsep tentang dakwah jihad dan
sebagainya. dengan demikian segala persoalan ada petunjuknya di
dalam Islam Allah berfirman dalam Surah An-Nahl 89 30
ؤلء ن أنفسهم وجئنا بك شهدا على ه هم م ة شهدا عل ووم نبعث كل أم
ى ورحمةا وبشرى للمسلمن ء وهدا ا لكل ش نا تب ك ٱلكت لنا عل ٩٩ونز
30
Al-Quran suara agung di lengkapi dengan waqaf dan ibtida‟(cet,4; Jakarta:2016),h.277.
47
Terjemahnnya:
“Dan Kami turunkan kepadamu al kitab untuk menjelaskan segala
sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-
orang yg berserah diri.”
4. Al Waqi‟iyyah.
Karakteristik lain dari ajaran Islam adalah al waqi‟iyyah ini
menunjukkan bahwa Islam merupakan agama yg dapat diamalkan
oleh manusia atau dengan kata lain dapat di realisasikan dalam
kehidupan sehari-hari. Islam dapat diamalkan oleh manusia
meskipun mereka berbeda latar belakang kaya miskin, pria wanita,
dewasa remaja anak-anak, berpendidikan tinggi berpendidikan
rendah, bangsawan rakyat biasa, berbeda suku adat istiadat dan
sebagainya.
Disamping itu Islam sendiri tidak bertentangan dengan
realitas perkembangan zaman bahkan Islam menjadi satu-satunya
agama yg mampu menghadapi dan mengatasi dampak negatif dari
kemajuan zaman. Ini berarti Islam agama yang tidak takut dengan
kemajuan zaman.
5. Al Wasathiyah
Di dunia ini ada agama yang hanya menekankan pada
persoalan-persoalan tertentu, ada yang lebih mengutamakan
masalah materi daripada masalah kerohanian atau sebaliknya. Ada
pula yang lebih menekankan aspek logika daripada perasaan dan
48
begitulah seterusnya. Allah Swt menyebutkan bahwa umat Islam
adalah ummatan wasathan, umat yang seimbang dalam beramal
baik yang menyangkut pemenuhan terhadap kebutuhan jasmani dan
akal pikiran maupun kebutuhan rohani.
Manusia memang membutuhkan konsep agama yang
seimbang hal ini karena tawazun (keeibangan/balancing) merupakan
sunnatullah (hukum alam). Di alam semesta ini terdapat siang dan
malam gelap dan terang hujan dan panas dan begitulah seterusnya
sehingga terjadi keseimbangan dalam hidup ini. Dalam soal aqidah
misalnya, banyak agama yang menghendaki keberadaan Tuhan
secara konkrit sehingga penganutnya membuat simbol-simbol dalam
bentuk patung. Ada juga agama yg menganggap tuhan sebagai
sesuatu yang abstrak sehingga masalah ketuhanan merupakan
khayalan belaka bahkan cenderung ada yang tidak percaya akan
adanya tuhan sebagaimana komunisme. Islam mempunyai konsep
bahwa Tuhan merupakan sesuatu yang ada namun adanya tidak
bisa dilihat dengan mata kepala kita, keberadaannya bisa dibuktikan
dengan adanya alam semesta ini yang konkrit maka ini merupakan
konsep ketuhanan yang seimbang. Begitu pula dalam masalah
lainnya seperti peribadatan, akhlak, hukum dan sebagainya.
6. Al Wudhuh
Karakteristik penting lainnya dari ajaran Islam adalah
konsepnya yang jelas . Kejelasan konsep Islam membuat umatnya
49
tidak bingung dalam memahami dan mengamalkan ajaran Islam
bahkan pertanyaan umat manusia tentang Islam dapat dijawab
deagan jelas apalagi kalau pertanyaan tersebut mengarah pada
maksud merusak ajaran Islam itu sendiri.
Dalam masalah aqidah konsep Islam begitu jelas sehingga
dengan aqidah yang mantap seorang muslim menjadi terikat pada
ketentuan-ketentuan Allah dan Rasul-Nya. Konsep syari‟ah atau
hukumnya juga jelas sehingga umat Islam dapat melaksanakan
peribadatan dengan baik dan mampu membedakan antara yang haq
(yang benar) dengan yang bathil (yang salah), begitulah seterusnya
dalam ajaran Islam yang serba jelas apalagi pelaksanaannya
dicontohkan oleh Rasulullah Saw.
7. Al Jam‟u Baina Ats Tsabat wa Al Murunnah
Di dalam Islam tergabung juga ajaran yang permanen
dengan yang fleksibel . Yang dimaksud dengan yang permanen
adalah hal-hal yang tidak bisa diganggu gugat (absolut), dia mesti
begitu, misalnya shalat lima waktu yang mesti dikerjakan tapi dalam
melaksanakannya ada ketentuan yang bisa fleksibel, misalnya bila
seorang muslim sakit dia bisa shalat dengan cara duduk atau
dengan cara berbaring, kalau dalam perjalanan jauh bisa dijama‟
(menggabungkan dua waktu shalat menjadi satu waktu shalat,
misalnya shalat dzuhur dan ashar, dapat dikerjakan di waktu dzuhur
saja atau ashar saja, dan tentunya dengan menggabungkannya) dan
50
diqashar (mengabungkan dua waktu shalat dan meringkaskan
bilangan rakaatnya, khusus shalat yang memiliki empa bilangan
rakaat) dan bila tidak ada air atau dengan sebab-sebab tertentu,
berwudhu bisa diganti dengan tayamum.
Ini berarti secara prinsip Islam tidak akan pernah mengalami
perubahan namun dalam pelaksanaannya bisa saja disesuaikan dgn
situasi dan kondisinya ini bukan berarti kebenaran Islam tidak mutlak
tapi yang fleksibel adalah teknis pelaksanaannya.31
31
http://ilakadafi.blogspot.co.id/2015/03/pemahaman-konsep-dasar-tentang-ajaran.html/ 25/12/2016
51
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini akan dilaksanakan di kelurahan tabang
kecamatan tabang waktu yang diperkirakan oleh penulis ialah
selambat-lambatnya tigabulan agar perolehan data yang
didapatkan lebih akurat dan mendalam mengenai permasalahan
yang penulis akan teliti.
B. Jenis Penelitian
Tipe penelitian yang digunakan yakni deskriptif kualitatif,
yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk memperoleh gambaran
serta memahami dan menjelaskan bagaimana Strategi dakwah
islamiyah yang dilakukan dalam menumbuhkan pemahaman dan
pengamalan ajaran islam
C. Sumber Data
Data yang digunakan dalam rencana penelitian ini meliputi
data primer dan data sekunder :
1. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber
asalnya, data primer di peroleh melalui :
a) Observasi yaitu pengumpulan data dalam kegiatan
penelitian yang dilakukan dengan mengamati kondisi
yang berkaitan dengan obyek penelitian.
52
b) Interview atau wawancara mendalam (in dept interview)
yaitu mengadakan wawancara dengan informan yang
bertujuan untuk menggali informasi yang lebih mendalam
tentang berbagai aspek yang berhubungan dengan
permasalahan penelitian.
2. Data Sekunder adalah data yang telah diolah sebelumnya yang
diperoleh dari studi kepustakaan, maupun studi dokumentasi.
Adapun data skunder diperoleh melalui :
a) Studi pustaka yaitu bersumber dari hasil bacaan literatur
atau buku-buku atau data terkait dengan topik penelitian.
Ditambah penelusuran data online, dengan pencarian
data melalui fasilitas internet.
b) Dokumentasi yaitu arsip-arsip, laporan tertulis atau daftar
inventaris yang diperoleh terkait dengan penelitian yang
dilakukan. Menurut Arikunto, dokumentasi adalah
mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa
catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,
notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya.
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data dimana peneliti
secara langsung mengadakan tanya jawab dengan narasumber.
2. Observasi, yaitu pengumpulan data dengan cara mengadakan
pengamatan langsung terhadap objek penelitian.
53
3. Studi kepustakaan (library research), yaitu dengan membaca
buku, majalah, surat kabar, dokumen-dokumen, undang-undang
dan media informasi lain yang ada hubungannya dengan
masalah yang diteliti.
E. Informan Penelitian
Informan adalah orang-orang yang betul-betul paham atau
pelaku yang terlibat langsung dengan permasalahan
penelitian.Informan dalam penelitian ini di pilih karena paling
banyak mengetahui atau terlibat langsung.
Pemilihan informan dalam penelitian ini dengan cara
purposive sampling. Yaitu, teknik penarikan sample secara subjektif
dengan maksud atau tujuan tertentu, yang mana menganggap
bahwa informan yang diambil tersebut memiliki informasi yang
diperlukan bagi penelitian yang akan dilakukan.
F. Analisis Data
Data yang terkumpul akan dianalisa secara deskriptif
kualitatif, yaitu dengan menguraikan dan menjelaskan hasil-hasil
penelitian dalam bentuk kata-kata lisan maupun tertulis dari
sejumlah data kualitatif. Dimana data yang diperoleh dalam
penelitian ini dinyatakan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan,
tanggapan-tanggapan, serta tafsiran yang diperoleh dari hasil
observasi, wawancara dan studi kepustakaan, untuk memperjelas
gambaran hasil penelitian.
54
G. Definisi Konsep
Setelah beberapa konsep diuraikan dalam hal yang
berhubungan dengan kegiatan ini, maka untuk mempermudah
dalam mencapai tujuan penelitian perlu disusun defenisi konsep
yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam penelitian ini antara lain:
1. Dakwah adalah upaya untuk memotivasi orang agar berbuat
baik dan mengikuti jalan petunjuk, dan melakukian amr ma‟ruf
nahi mungkar dengan tujuan mendapatkan kesuksesan dan
kebahagian di dunia dan di akhirat.
2. Pemahaman adalah sesuatu hal yang kita pahami dan kita
mengerti dengan benar.
3. Faktor-faktor yang berpengaruh dalam proses menjalankan
strategi dakwah islamiyah :
a) Faktor pendukung.
b) Faktor penghambat.
55
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. PROFIL LOKASI PENELITIAN
1. Letak geografis
Kelurahan tabang kecamatan tabang kabupaten mamasa
merupakan daerah yang di huni oleh 275 KK yang terdiri dari 223 RT.
berada diperbatasan antara mamasa dan toraja. Akan tetapi daerah ini
masi dalam kawasan mamasa tepat beradah diujung mamasa yang
memiliki luas 18,75 km. 32 meskipun jarak dari kota mamasa dengan
kelurahan tabang hanya 36 km, namun dikarenakan jalan yang
menghubungkan antara ke duanya belum memadai, membuat daerah ini
agak ketinggalan dimana Sarana transportasi di kelurahan Tabang masih
tergolong minim. Untuk transportasi antar desa hanya bisa dilalui motor
atau jalan kaki, sedangkan antar kelurahan dengan kota mamasa hanya
mobil tertentu yang mampu melaluinya seperti hard-top atau
sejenisnya.Untuk sarana komunikasi, sinyal handphone hanya ada di
beberapa titik. Di kelurahan tabang ini juga belum terdapat kantor pos.
kelurahan tabang beriklim sedang, artinya tidak panas tidak juga
dingin. Karena wilayah tabang berada di atas ketinggian 800-1.103 meter
dari permukaan laut (dpl) dimana sebagian besar luas wilayahnya
digunakan untuk sawah pertanian tanaman padi dan perkebunan tanaman
32
Kantor kua kelurahan tabang/19/08/2017
56
kakao maupun kopi,serta hasil perkebunan lainnya. secara geografis
kelurahan tabang memiliki batas wilayah sebagai berikut:
a. Sebelah utara : pondingao‟(tanah toraja)
b. Sebelah timur : ratte (tanah toraja)
c. Sebelah selatan : tabang barat
d. Sebelah barat : salu kona
2. Demokrafis kelurahan tabang
Kelurahan tabang kecamatan tabang kabupaten mamasa memiliki
penduduk sebanyak 1159 jiwa yang tediri dari 577 laki-laki dan 582
perempuan. Dimana penduduknya 80% beragama kristen dan 20%
beragama Islam.
Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Kelurahan Tabang Menurut Agama
No Agama Jumlah
1 Islam 182
2 katolik 5
3 Protestan 972
4 Hindu -
5 Budha -
Sumber Data: Demokrafi Kelurahan Tabang
Tabel 4.1 menggambarkan bahwa sebagian besar penduduk
kelurahan tabang memeluk agama Kristen. Kenyataan ini dapat dilihat dari
jumlah pemeluk agama protestan yang berjumlah 972 orang, sedangkan
57
penduduk kelurahan tabang yang beragama islam 182 orang, penduduk
yang beragama katolik 5 orang.
Tabel 4.2 Jumlah Tempat Ibadah Kelurahan Tabang
No Nama Agama Jumlah
1 Mesjid Islam 1
2 Mushollah Islam -
3 Gereja Protestan 2
4 Vihara Hindu -
5 Pura Budha -
6 Surau -
Sumber:Demografi Kelurahan Tabang
Tabel 4.2 menggambarkan jumlah fasilitas ibadah yang dibangun
dikelurahan tabang untuk memenuhi kebutuhan rohani masyarakat
setempat. Keberadaan tempat ibadah dengan jumlah yang Memadai di
kelurahan tabang kecamatan tabang kabupaten mamasa tentunya sangat
mendukung setiap umat agama dalam menjalankan ibadah. Selain dalam
hal keagamaan dan sosial yang memiliki toleransi tinggi, masyarakat
kelurahan tabang juga termasuk masyarakat yang memiliki pendidikan
yang cukup.
58
Tabel 4.3 Tingkat Pendidikan Masyarakat Kelurahan Tabang
No Tingkat pendidikan Jumlah
1 PAUD 15
2 SD 300
3 SLTP 200
4 SLTA/SMK 71
5 S1/S2 10
6 Tidak/Belum Sekolah
Sumber: UPTD Pendidikan Kecamatan Tabang
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa penduduk kelurahan tabang
menjunjung tinggi yang namanya pendidikan. Bukti ini dapat diamati pada
table 4.3, bahwa penduduk kelurahan tabang yang sedang mengenyam
pendidikan setingkat PAUD adalah sejumlah 15 orang, setingkat SD 300
orang, setingkat SLTP sejumlah 200 orang, setingkat SLTA/SMK sejumlah
71 orang sarjana atau pasca sarjana sejumlah 10 orang.
Tabel 4.4 Jumlah Lembaga Pendidikan Kelurahan Tabang
No Jenis lembaga pendidikan jumlah
1 Taman kanak-kanak 1
2 Sekolah dasar 1
3 Sekolah lanjutan tingkat pertama 1
4 Sekolah lanjutan tingkat atas 1
Sumber:UPTD pendidikan kecamatan Tabang
59
Tabel 4.4 menunjukkan adanya partisipasi masyarakat dalam
mencetak generasi yang berpendidikan. Hal ini dibuktikan dengan
dilegalkannya pendirian sarana pendidikan, mulai dari tingkat Taman
kanak-kanak hingga Sekolah Lanjutan Tingkat Atas. Kelurahan Tabang
memiliki 1 buah lembga pendidikan setingkat Taman Kanak-kanak, 1
lembaga pendidikan setingkat Sekolah Dasar, 1 lembaga pendidikan
setingkat SLTP, dan 1 lembaga pendidikan setingkat SLTA/SMK.
Selain dalam bidang pendidikan, dalam bidang ekonomi pun
anggota masyarakat kelurahan tabang tergolong masyarakat yang tidak
ingin berpangku tangan. Hal ini terbukti dengan beragamnya jenis mata
pencaharian yang ditekuni oleh anggota masyarakat kelurahan tabang
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Tabel 4.5 Mata Pencaharian Masyarakat Kelurahan Tabang
No Jenis mata pencaharian jumlah
1 Pegawai 20 orang
2 Petani/peternak 800 orang
3 Pedagang/wiraswasta 35 orang
Sumber:demografi kelurahan tabang
Tabel 4.5 menggambarkan bahwa sebagian besar anggota
masyarakat yang berdomisili dikelurahan tabang kecamatan tabang
kabupaten mamasa memiliki mata pencaharian sebagai petani/peternak,
yakni sebanyak 800 orang. Adapun jumlah penduduk yang lain terbagi
dalam beberapa jenis mata pencaharian, yakni 20 orang yang menekuni
60
mata pencaharian sebagai Pegawai negri, dan 35 orang sebagai
pedagang/wiraswasta.
B. Strategi Dakwah islamiyah
1. Melalui Lembaga Pendidikan
Melalui lembaga pendidikan maka pemberian tauladan yang baik
(uswatun hasanah) adalah merupakan strategi dakwah yang tepat untuk
anak-anak didik. ini merupakan metode yang sangat penting bagi
pembangunan karakter yang religiusitas khususnya bagi peserta didik
yang ada ditabang, pemberian tauladan yang sesuai dengan tuntunan
agama ini sangat tepat karena seperti yang kita ketahui di lapangan
bahwa keadaan masyarakat kelurahan tabang kecamatan tabang
kabupaten mamasa sangat memerlukan sosok tauladan yang dapat
mereka jadikan sebagai panutan dalam menjalankan kehidupan sehari-
hari sesuai dengan aturan dan ketentuan agama Islam, karena walau
bagaimanapun juga tindakan nyata akan lebih berarti daripada hanya
sekedar orasi yang tanpa bukti. Dan satu hal lagi bahwa membangun
karakter yang religius bagi anak-anak lokal sangat penting selain
melahirkan sosok yang taat, berbudi pekerti, anak-anak ini pun menjadi
gambaran tentang masyarakat tabang kedepannya.
61
2. Melalui Majelis Ta’lim
Melalui majelis ta‟lim ini maka Metode ceramah (mauidzoh
hasanah) dalam hal ini kajian kitab dipandang tepat untuk mengubah
masyarakat kelurahan tabang terkhusus muslim untuk menjadi
masyarakat yang memiliki kesadaran tinggi dalam menjalankan ajaran-
ajaran agama Islam, karena pada umumnya masyarakat tabang tidak
menjalankan ibadah sesuai tuntunan agama lebih karena mereka belum
mengetahui secara mendalam hikmah dari pelaksanaan ibadah-ibadah
yang telah ditentukan oleh ajaran Agama Islam. Melalui metode
ceramah/kajian kitab ini, masyarakat kelurahan tabang akan memperoleh
wawasan keagamaan yang memadai dan dengan metode ceramah ini
didalamnya akan melahirkan pertanyaan-pertanyaan dari masyarakat
tentang kehidupan mereka sehari-hari hal ini akan sangat membantu
masyarakat mendapatkan pengetahuan dan solusi dari masalah mereka
yang seringkali tidak terpecahkan. Dengan diadakannya Tanya jawab
membahas masalah agama oleh masyarakat,da‟i dan tokoh-tokoh agama
diharapkan nanti akan memberikan pemahaman kepada masyarakat
tentang nilai penting pelaksanaan ajaran agama dan sekaligus
memecahkan permasalahan yang mereka hadapi hubungannya dengan
pelaksanaan ajaran agama sehari-hari.
“dakwah ini selain kuantitas ummat, kualiatas ummat sangat penting
artinya ketika seseorang memahami agamanya sebagaiman mestinya
62
maka dia akan menjadi sumbar daya manusia yang berkualitas yang
berguna bagi bangsa dan negaranya”.33
3. Melalui Pendekatan Masyarakat(Sosialisasi)
Kontak langsung dengan masyarakat merupakan aspek yang
sangat mendukung dalam pelaksanaan dakwah, Karena dengan berbaur
dengan masyarakat maka seorang da‟i akan tahu kehidupan masyarakat
sedikit demi sedik dan dengan itu pun maka seorang da‟i akan tahu
langkah-langkah/strategi yang akan diterapkan dalam menumbuhkan
pemahaman dan pengamalan ajaran islam di kelurahan tabang
kecamatan tabang kabupaten mamasa.
C.Faktor Pendukung Dan Penghambat Dakwah Islamiyah
a. Faktor Pendukung
1. Persiapan Yang Cukup
Seorang da‟i harus selalu menguasai diri sendiri,menguasai emosi
(perasaan) dan selalu berusaha menjaga agar mental selalu berada
dalam keadaan stabil, Keinginan yang kuat Adalah menjadi keharusan
bagi setiap pekerjaan yang hebat dan mulia, supaya pekerjaan itu dapat
terlaksana dengan sesempurna mungkin. Tanpa adanya keinginan atau
tekad yang kuat dalam diri seorang da‟i, mustahil sebuah hasil yang
memuaskan dapat ia capai.persiapan yang matang adalah hal paling
urgent dalam sebuah pekerjaan atau kegiatan,demikian halnya dengan
33
Kepala lurah tabang: ROBERT.SE /20/08/2017
63
dakwah, Dakwah yang dipersiapkan dengan matang akan menghasilkan
rasa atau kesan yang mendalam pada diri pendengarnya. Latihan yang
cukup merupakan kunci keberhasialn suatu dakwah, karena latihan akan
menghasilkan pengalaman, sedangkan pengalaman adalah merupakan
guru terbaik dalam proses pencapaian keberhasilan dalam dakwah.
2. Tersedianya Fasilitas Tempat Dalam Jumlah Yang Memadai
Tersedianya fasilitas berupa masjid atau mushola merupakan
modal yang tidak kalah pentingnya dalam mewujudkan sebuah
masyarakat yang sadar akan hukum dan peraturan agama. Masjid atau
mushola ini dapat dimanfaatkan sebagai tempat untuk berbagi wawasan
keagamaan dengan orang lain, sehingga dengan cara ini pemahaman
tentang agama masyarakat kelurahan tabang akan merata dan pada
akhirnya terbentuk sebuah masyarakat yang memiliki kesadaran
beragama tinggi.
3. Toleransi Masyarakat Yang Tinggi
Toleransi masyarakat kelurahan tabang tidak diragukan lagi,
meskipun masyarakat tabang yang notabene lebih banyak memeluk
agama keristen tidak membuat perpecahan antar sesama. Toleransi antar
sesama ini merupakan modal yang berharga dalam membentuk
masyarakat yang religious tanpa harus mencemooh dan menimbulkan
perpecahan antar umat seagama.
64
4. Adanya Dukungan Dari Semua Pihak
Sebuah program akan berjalan sesuai dengan rencana manakala
semua pihak yang terkait di dalamnya ikut memberikan sumbangsih dan
berperan aktif dalam mensukseskan jalannya program tersebut. Dakwah
yangmerupakan suatu program amar ma'ruf nahi munkar, juga
memerlukan peran serta semua komponen yang terlibat di dalamnya.
Peran serta tokoh agama di suatu wilayah akan sangat membantu
jalannya dakwah. Tanpa adanya dukungan para tokoh agama dan tokoh
masyarakat, mustahil dakwah akan berjalan dengan lancar. Hal ini
dikarenakan para tokoh agama dan tokoh masyarakat sangat
berpengaruh dalam masyarakat, sehingga peran serta mereka akan
mengundang simpati dari masyarakat untuk berperan serta dalam
mensukseskan jalannya dakwah.
Kegiatan apapun, event apapun, tidak bisa lepas dari dukungan dan
peran serta semua pihak yang terkait. Dakwah yang dilakukan di
kelurahan tabang juga demikian, tidak akan bisa berjalan dengan lancar
tanpa adanya dukungan dari semua element masyarakat kelurahan
tabang. Tokoh masyarakat dapat memberikan dukungan dengan
kebijakannya dan masyarakat umum dapat memberikan dukungan
dengan berpartisipasi dalam pelaksanan dakwah, entah itu dalam
menyediakan sarana dan prasarana penunjang seperti pengeras suara,
atau setidaknya sebagai pendengar saat pelaksanan acara semisal
pengajian.
65
5. Masyarakat Yang Sudah Cerdas
Kehadiran masyarakat yang memiliki wawasan luas tentunya akan
sangat mendukung kegiatan dakwah, karena masyarakat yang
berwawasan luas memiliki pemikiran yang cenderung maju dibandingkan
dengan masyarakat yang memiliki wawasan dangkal. Faktor ini sangat
mendukung dalam pelaksanaan dakwah di kelurahan tabang karena da'i
akan lebih mudah memberikan masukan kepada masyarakat berwawasan
luas dibanding kepada masyarakat yang berwawasan sempit. Masyarakat
yang memiliki wawasan luas lebih mudah menerima perubahan yang
bersifat kebenaran daripada masyarakat yang berwawasan sempit,
sehingga pencapaian atau pembentukan masyarakat yang religi di
kelurahan tabang dapat terwujud sesuai dengan yang kita harapkan.
6. Kesabaran, Ketelatenan, Dan Keteladanan Dari Da'i
Selain faktor yang berasal dari luar pribadi da'i, faktor yang berasal
dari dalam diri da'i itu sendiri.merupakan faktor pendukung dakwah di
kelurahan tabang kecamatan tabang kabupaten mamasa. Adanya
kesabaran, ketelatenan dan keteladanan dari da'i merupakan faktor
penting dalam mendukung dakwah di kelurahan tabang, karena tanpa
adanya kesabaran, ketelatenan dan keteladanan sang da'I mustahil cita-
cita untuk membangun masyarakat Islami di kelurahan tabang dapat
terwujud. Hal ini disebabkan karena masyarakat kelurahan Tabang sendiri
masih sangat memerlukan sosok seorang figur panutan dalam kehidupan
keberagamaan, dan tentunya seorang da'i yang sabar,telaten dan dapat
66
memberikan teladan-teladan yang sesuai dengan kaidah agama Islam
sangat dibutuhkan.
7) Kerja Yang Continue
Sebuah kerja keras akan membuahkan hasil manakala dilakukan
secara berkesinambungan. Dakwah juga demikian, akan menampakkan
hasilnya manakala dilakukan secara continue dan jauh dari rasa putus
asa.
2. Faktor Penghambat
Penyampaian materi dakwah yang dapat membekas di hati
masyarakat memang memerlukan waktu yang tidak singkat dan bukan
merupakan proses yang bebas dari hambatan. Ada kalanya dalam
perjalan dakwahnya seorang da'i mendapatkan kesulitan dan hambatan-
hambatan. Adapun hambatan-hambatan yang sering ditemukan seorang
da‟i di medan dakwah adalah:
a. Rendahnya Pemahaman Agama Masyarakat
Memahami agama dengan baik adalah kunci keberhasilan suatu
bangsa agamanya akan memberikan dampak positif terhadap
lingkungannya, begitupun sebaliknya Ketika seseorang tidak memahami
agamanya dengan baik mungkin saja dia menjadi perusak dan bahkan
menjadi penghambat kelangsungan dakwah
ketika seseorang memeluk agamanya dengan baik sesuai dengan
koridor maka dia yang akan memainkan lingkungannya, kalau sebuah
67
agama hanya menjadi formalitas atau pelengkapan atribut maka itu tidak
akan memberikan dampak yang positif.34
b.Minimnya Kesadaran Individu Dalam Beribadah
Rendahnya pemahaman masyarakat tentang agama berimbas
pada minimnya kesadaran masyarakat dalam menjalankan ibadah sesusi
ajaran agama. Masyarakat tabang yang jumlah muslimnya hanya 20%
merupakan salah satu faktor penghambat pelaksanaan kegiatan dakwah
di tambah lagi kesadaran masyarakat secara individual dalam
melaksanakan ajaran-ajaran agama masih sangat minim, sehingga hal ini
dapat menghambat tercapainya tujuan kegiatan dakwah, yakni
membentuk masyarakat yang Islami.
c. Pola Pikir Masyarakat Yang Materialistis
Pola pikir materialistis yang masih tertanam pada sebagian
masyarakat kelurahan tabang juga mempengaruhi tercapai-tidaknya
tujuan dakwah dalam membangun masyarakat yang sadar agama.
Kebanyakan dari masyarakat yang memiliki pikiran materialistis ini
beranggapan bahwa meskipun mereka tidak sholat,mengaji,yang penting
mereka tetap bisa makan, mendapatkan kecukupan kebutuhan sehari-
hari, bahkan kaya. Pola pikir semacam inilah yang menjadi penghambat
tujuan dakwah untuk menyadarkan masyarakat bahwa melaksanakan
ibadah agama itu sangat penting. Hal ini menjadi sebuah tanggung jawab
34 Kepala lurah tabang:ROBERT.SE./20/08/2017
68
besar bagi semua kalangan muslim, terutama para tokoh agama untuk
mengubah cara pandang dan berpikir masyarakat.
d. menjunjung tinggi adat sehingga syariat diabaikan
Tingkat pemahaman agama masyarakat yang rendah
mengakibatkan pola pikir meraka sulit untuk menerima perubahan,
sehingga kebanyakan masyarakat masih melestarikan kepercayaan dan
kebudayaan nenek moyang yang sering bertentangan dengan kaidah
agama Islam. menurut penulis “seharusnya syariatlah yang menggandengi
adat bukan adat yang menggandengi syariat”. Misalnya saja,sebagian
masyarakat masih melestarikan budaya kematian kalau keluarga mereka
ada yang meninggal maka mereka tidak akan keluar rumah sebelum
sampai 40 hari, meskipun ini merupakan kebiasaan orang-orang Kristen
akan tetapi sebagian muslim yang memiliki hubungan darah masih
mengadopsi ajaran tersebut. ini tentu bertentangan dengan ajaran agama
Islam yang murni, karena sejak jaman Rasulullah saw, beliau tidak pernah
mengajarkan yang demikian, hal ini menjadi PR tersendiri bagi seorang
da'I maupun tokoh-tokoh agama untuk bisa mengubah cara pandang
masyarakat menjadi masyarakat yang lebih mengutamakan syariat.
e. Kurangnya Da'i
Mengubah kebudayaan dan cara pandang suatu masyarakat
menjadi masyarakat yang berpandangan dan berorientasi pada kemurnian
agama memerlukan kerjasama dari semua pihak. Kehadiran seorang da'i
juga sangat berperan dalam mewujudkan harapan tersebut. Kehadiran
69
sosok da'i yang memiliki talenta dan karisma tinggi adalah sosok da'i yang
sangat dibutuhkan dalam melakukan perubahan pada masyarakat ini.
Kenyataan ini ternyata bertolak berlakang dengan yang ada di kelurahan
tabang dimana jumlah da'i yang ada di kelurahan tabang jumlahnya
sangat sedikit,bahkan penulis sendiri merupan da‟I pertama yang ada
ditabang sehingga untuk membangun masyarakat yang faham tentang
ajaran agama memerlukan proses dan waktu yang lebih lama.
D. Dampak pelaksanaan dakwah islamiyah
Dalam pelaksanaan dakwah tentunya memberikan dampak
terhadap mad,u baik secara individu maupun sosial.
1. Dampak individu
Tidak semua muslim tumbuh dan berkembang dalam lingkungan Islam
sejak kecilnya, bisa jadi sebelum tumbuh kesadaran keislamanya ia
adalah seorang individu yang banyak melakukan kejahilan serta
tempramen yang tidak baik. Kadang hal itu bisa memunculkan masalah-
masalah dalam aktivitas dakwah, dimana sifat dan perilaku tersebut selalu
dikaitkan dengan keadaan sekarang. Sifat dan perilaku masa lalu
demikian itu bisa membawa dampak yang kurang menguntungkan bagi
kredibilitas seseorang.maka diharapkan ketika dakwah ini sampai kepada
mad‟u secara individu, akan semakin menumbuhkan keimanan dan
ketaatan.dan Alhamdulillah sesuai dengan tinjauan lapangan yang di
lakukan, penulis sendiri menemukan bahwa kesadaran individu yang ada
70
di kelurahan tabang kecamatan tabang kabupaten mamasa sudah mulai
terbentuk.hal ini sesuai dengan kenyataan bahwa penduduk tabang mulai
datang berbondong-bondong kemesjid bahkan mereka pun saling
mengingatkan untuk menghadiri pengajian yang dilakukan.
2. Dampak sosial
Adapun dampak sosial yang terjadi yaitu masyarakat tabang sudah
mulai menyadari bahwa pentingnya pemahaman agama sejak dini kepada
anak-anak.mereka memahami bahwa anak-anak merupakan generasi
pelanjut untuk kedepannya artinya, ketika nilai keislaman sudah tertanam
pada generasi pelanjut maka tentunya akan memberikan dampak yang
baik pula kepada lingkungan dan terlebih kepada masyarakat.
71
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik
simpulan sebagai berikut:
1. Kehidupan sosial keberagamaan masyarakat kelurahan tabang
kecamatan tabang kabupaten Mamasa secara umum sudah baik,
solidaritas social antar warga terjalin dengan baik, akan tetapi
kesadaran secara individu dalam melaksanakan ibadah sesuai
dengan tuntunan agama masih minim, disebabkan kurangnya
pengetahuan mereka tentang agama.
2. Faktor pendukung dan Penghambat dakwah di kelurahan tabang
a. Faktor pendukung
Faktor pendukung dakwah di kelurahan tabang kecamatan
tabang kabupaten mamasa adalah: toleransi yang
tinggi,tersedianya fasilitas tempat dalam jumlah yang
memadai,adanya dukungan dari semua pihak,serta masyarakatnya
yang sebagian sudah melek.
b. faktor penghambat
faktor penghambat dakwah di kelurahan tabang kecamatan
tabang kabupaten mamasa adalah: rendahnya pemahaman
agama,pola pikir masyarakat yang matrealistis,terlalu menjunjung
tinggi adat,kurangnya da‟i.
72
3. strategi dakwah Islamiyah yang tepat untuk diterapkan pada
masyarakat di kelurahan tabang kecamatan tabang kabupaten
mamasa dalam berbagai kegiatan keagamaan yang meliputi
kegiatan majelis ta,lim seperti pengajian untuk bapak-bapak dan
ibu-ibu,dan kegiatan TPA adalah metode ceramah (mauidzoh
khasanah), metode tanya jawab (jadilhum bullati hiya ahsan), dan
pemberian teladan yang baik (uswatun hasanah).
B. Saran
1. Bagi Tokoh Agama
Kenyataan bahwa sebagian besar masyarakat muslim di
kelurahan tabang belum melaksanakan ajaran agama secara total,
menjadi tanggung jawab utama para tokoh agama masyarakat
kelurahan tabang. Tindakan yang yang perlu dilakukan antara lain.
a. Memberikan masukan berupa wawasan keagamaan bagi
masyarakat;
b. Memberikan tanggapan bagi masyarakat yang mempunyai
masalah keseharian sesuai dengan tuntunan agama
c. Memberikan teladan kehidupan keseharian bagi masyarakat
kelurahan tabang yang masih sangat memerlukan seorang figur
yang bisa menjadi panutan dalam bidang keagamaan.
73
2. Bagi Tokoh Pemerintahan Setempat
Perangkat pemerintah dapat juga berperan aktif dalam
mewujudkan masyarakat kelurahan tabang yang memiliki pribadi
religius yang tinggi. Hal ini bisa dilakukan dengan berbagai cara:
a. Memberikan kebijakan berupa kemudahan ijin dalam
pelaksanaan kegiatan-kegiatan keagamaan Ijin ini sangat
diperlukan, terkait pada pelaksanaan kegiatan semisal Pengajian,
ta‟ziah, dan kegiatan-kegiatan keagamaan yang lain.
b. Memberikan payung hukum dalam artian memberikan jaminan
secara perundang-undangan sesuai ketentuan yang diatur oleh
pemerintah lurah dalam pelaksanaan kegiatan keagamaan
c. Memberikan fasilitas yang memadai untuk pelaksanaan kegiatan
pengembangan jiwa agamis bagi masyarakat.
3. Bagi Masyarakat Umum
Masyarakat kelurahan tabang yang beragama Islam juga
dapat memberikan sumbangan partisipasi dalam mewujudkan cita-
cita pembangunan masyarakat yang memiliki pribadi religius tinggi
dengan ikut serta dalam berbagai acara keagamaan sebagaimana
yang sudah berjalan selama ini,seperti tersebut di bawah ini.
a. Ikut serta dan aktif dalam acara pengajian yang dilaksanakan 2
kali dalam sebulan baik bapak-bapak maupun ibu-ibu.
b. Ikut serta dan aktif dalam meramaikan mesjid setempat.
c. Mengarahkan putra-putrinya untuk mengaji dan menimba ilmu
agama di TPA.
74
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad ibrahim bek, Al-mua‟amalah asy-syar‟iyah al-maliyah (kairo: dar al-intishar, 1989), h.47
Ali mahfuz, hidayat al-mursyidin ila thuruq al-wa‟ziwwa al-khitabath, (beirut: daral-ma‟arif, tt.), h.47
Ahmad Warson munawir, kamus al-munawwir, (surabaya: pustaka progresif,1997), h.406-407
Depertemen Agama RI, Al-qur‟an dan terjemahan (jakarta: pt.syamil, 2005), h.103
HM. Arifin, m. Pd., pisikologi dakwah suatu pengantar studi, cet. Pertama, (jakarta: bumi aksara, 1991), h.6
H.M.S nasruddin latief, teori dan praktek dakwah islamiyah, (jakarta: pt firma dara, tt.), h.11
Al-quran suara agung di lengkapi dengan waqaf dan ibtida‟(cet,4; jakarta:2016), h.20.
Kementrian Agama RI Al-qur‟an tajwid dan terjemahannya dilengkapi dengan asbabul nuzul dan hadits shahih (cet. 1; jakarta syamil qur-an, 2010), h.480
Louis ma‟ruf, al-munjid fi al-lughat (cet.XXI; darr al-masyruq, beirut: 1973), h.271
Majma‟ al-lughah al-arabiyah,. atau lihat juga di buku muhammad munir, manejemen dakwah (jakarta: kencana prenada media group, 1972), cet ke-3, 202. H.17
Masdar helmy, dakwah dalam alam pembangunan, (semarang:cv toha putra,1991), h.11
Chaniago arman ys, kamus lengkap bahasa indonesia, ( bandung: pustaka setia, 2002),cet.v, 427-428
Suharsimi arikunto, dasar dasar evaluasi pendidikan, ( jakarta: bumi aksara, 2009), cet.ix, 118-137
Kantor KUA kelurahan tabang/19/08/2017 Kepala lurah tabang: Robert.SE /20/08/2017 http://ilakadafi.blogspot.co.id/2015/03/pemahaman-konsep-dasar-tentang-
ajaran.html
75
www.mitrawakaf.com/kaidahmuamalahaliyah: 20/12/2017 https://kaahil.wordpress.com/2017/03/10/pengertian-ibadah.html
Hariannetral.com:/25/12/2016
76
RIWAYAT HIDUP
ACHIR AKBAR dilahirkan Sampoang, 19 Agustus 1994
dari Ayah Haeruddin Dan Ibu Hilna dan penulis
Merupakan anak ke 4 dari 5 bersaudara. Adapun
pendidikan yang telah ditempuh oleh penulis adalah :
SD negri sampoang, Kab. Mamuju, Sulawesi Barat, Lulus padatahun
2006.MTs Darul Ilmi Sampoang, Kab.Mamuju, Sulawesi Barat, Lulus
tahun 2009. MA DDI Lombang-Lombang, Kab.Mamuju, Sulawesi Barat,
Lulus tahun 2012. Kemudian melanjutkan pendidikan pada tahun 2013 di
Ma‟had Al-Birr Unismuh Makassar, (D2 PendidikanBahasa Arab Dan Studi
Islam) Lulus PadaTahun 2015. Dan penulis melanjutkan pendidikan pada
Fakultas Agama Islam UniversitasMuhammadiyah Makassar / Prodi
Komunikasidan Penyiaran Islam Dan Lulus padaTahun 2019.
PenulispernahmengikutipelatihanDa‟I (Tadribuddu‟aat) di Ma‟had Al-
Birr Unismuh MakassarPadatahun 2016 dan diutus ke mamasa, yang
bertempat di Kelurahan Tabang Kecamatan Tabang kabupaten Mamasa
selama 1 (satu) tahun sebagai pengabdian terhadap masyarakat yaitu
pada tahun 2016 – 2017.
77