Download - Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
STIMULASI SENSORI
(Tugas Keperawatan Jiwa II)
OLEH:
Kelompok 4
Anggi Kusuma 04071003004
Riska Hediya Putri 04071003038
Madepan Mulia 04071003040
Seva Rustiana 04071003043
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2011
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) STIMULASI SENSORI
Sesi 1 TAK Stimulasi Sensori : Identifikasi hal positif
A. TOPIK
Sesi 1 TAK Stimulasi Sensori : Identifikasi hal positif
B. TUJUAN
1. Klien dapat mengetahui pentingnya menghargai diri sendiri
2. Klien dapat mengidentifikasi hal-hal positif diri
C. LANDASAN TEORI
Kelompok adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan satu dengan yang
lainnya, saling tergantung dan memiliki norma yang sama (Stuart & Laraia, 2001).
Tujuan kelompok adalah membantu anggotanya dalam membangun hubungan dengan
orang lain serta mengubah perilaku yang destruktif dan maladaptif. Fungsi kelompok
adalah sebagai tempat saling berbagi pengalaman dan saling membantu satu sama lain,
untuk menemukan solusi dari masalah yang dihadapi.
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) adalah terapi yang dirancang untuk
meningkatkan kesehatan psikologis dan emosional pasien dengan masalah keperawatan
jiwa dan bertujuan membantu anggota dalam meningkatkan koping dalam mengatasi
stressor dalam kehidupan. TAK memiliki tujuan terapeutik dan tujuan rehabilitatif.
Terapi aktivitas kelompok dibagi empat, yaitu terapi aktivitas kelompok stimulasi
kognitif/persepsi, terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori, terapi aktivitas stimulasi
realita, dan terapi aktivitas kelompok sosialisasi. Pada kesempatan ini perawat akan
berfokus pada TAK stimulasi sensori.
TAK stimulasi sensori adalah upaya menstrimulasi semua pancaindera (sensori)
agar membari respon yang adekuat. Stimulasi sensori dapat berupa stimulus terhadap
pengelihatan, pendengaran, dan lai-lain seperti gambar, musik, tarian. Kemampuan klien
berespon terhadap stimulus dievaluasi dan ditingkatkan pada tiap sesi. Dengan proses
ini, diharapkan respon klien terhadap berbagai stimulus dalam kehidupan sesuai dengan
kenyataan.
Sebagian besar pasien di ruang Nakula mengalami masalah harga diri rendah dan
isolasi sosial. Pasien dengan isolasi sosial yang koheren dan kooperatif hampir semuanya
sudah mengikuti TAK sosialisasi sesi dua sehingga sudah bisa mengikuti TAK yang lain.
D. KLIEN
1. Karakteristik/kriteria: Klien dengan gangguan konsep diri : harga diri rendah disertai
dengan kurangnya komunikasi verbal. Selain itu klien dapat diajak bekerjasama, tidak
disorientasi, tidak inkoheren, tidak sedang mengalami halusinasi, sehat fisik, cukup
kooperatif serta dapat memahami pesan yang diberikan.
2. Proses seleksi: Klien diseleksi berdasarkan pengkajian dari perawat. Penyeleksian
masalah berdasarkan masalah keperawatan. Kemudian mengklarifikasi klien dan
bekerjasama dengan perawat ruangan. Selanjutnya dilakukan kontrak dengan klien.
3. Jumlah klien: Terdiri dari 7 orang adalah Tn. P , Tn. Q, Tn. R, Tn.S, dan Tn. T
E. PENGORGANISASIAN
1. Waktu
1. Hari/tanggal : Kamis, 17 Maret 2011
2. Waktu : 08.00 s.d 08.45 WIB (45 menit)
3. Tempat : Ruang Kelas Angkatan 2007
2. Tim terapis
1. Setting : peserta dan terapis duduk bersama di kursi melingkari meja besar.
2. Ruangan nyaman dan tenang
Keterangan:
K : Klien L : Leader CL : Co Leader
O : Observer F : Fasilitator
L
CLF
O
K
K
K K
K
3. Tim terapis dan uraian tugas
Leader: Madepan Mulia
Uraian tugas:
a. Menyusun proposal kegiatan TAK
b. Menjelaskan tujuan pelaksanaan TAK
c. Menjelaskan peraturan kegiatan TAK sebelum kegiatan dimulai
d. Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok
e. Mampu memimpin TAK dengan baik
Co Leader: Riska Hediya
Uraian tugas:
a. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktifitas klien
b. Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang
c. Mengingatkan leader tentang waktu
Fasilitator: Seva Rustiana
a. Memfasilitasi klien yang kurang aktif
b. Berperan sebagai role model bagi klien selama kegiatan berlangsung
c. Mempertahankan kehadiran peserta
Observer: Anggi Kusuma
Uraian tugas:
a. Mengobservasi jalannya/proses kegiatan
b. Mencatat perilaku verbal dan nonverbal klien selama kegiatan berlangsung
4. Alat :
1. Pena sebanyak klien yang mengikuti TAK
2. Kertas HVS putih sebanyak klien yang mengikuti TAK
3. Permen
5. Metode :
1. Diskusi
2. Permainan
F. PROSES PELAKSANAAN
Langkah-langkah kegiatan :
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi : klien dengan gangguan konsep diri : harga
diri rendah
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Menyiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
Dilaksanakan selama 5 menit, terdiri dari:
a. Salam terapeutik
1. Salam dari terapis
2. Perkenalkan nama dan panggilan
3. Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama)
b. Evaluasi/validasi
1. Menanyakan perasaan klien saat ini
2. Menanyakan masalah yang dirasakan
c. Kontrak
1. Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu menulis dan menceritakan ke orang lain.
2. Menjelaskan aturan main
Masing-masing klien duduk di tempatnya sampai TAK selesai
Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok, harus meminta ijin
kepada terapis
Lama kegiatan 45 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
Setiap klien yang telah memberikan penjelasan atau pendapat akan
diberikan permen sebagai reward
3. Tahap kerja
Tahap kerja dilaksanakan selama 35 menit, terdiri dari:
a. Terapis memperkenalkan diri dan meminta klien secara berurutan searah jarum
jam memperkenalkan diri di mulai dari klien yang berada di sebelah kiri terapis
b. Terapis menjelaskan bahwa pandangan tentang diri akan sangat mempengaruhi
hubungan klien dengan orang lain
c. Terapis membagikan kertas HVS dan pulpen untuk tiap klien
d. Terapis meminta klien menuliskan tentang dirinya di kertas HVS : tentang
kondisi fisik, identitas peran, cita-cita, dan harapan, serta penilaian klien tentang
dirinya.
e. Sementara klien menulis, terapis berkeliling dan memberi penguatan kepada
klien untuk terus menulis.
f. Terapis meminta klien membacakan hasil tulisannya di kertas masing-masing
searah jarum jam sampai semua peserta membacakan hasil tulisannya
g. Terapis member pujian setiap kali klien selesai membacakan hasil tulisannya dan
memberikan permen sebagai reward serta meminta klien lain bertepuk tangan.
h. Terapis meminta klien melihat hasil tulisan masing-masing dan meminta
menghapus atau mencoret tulisan yang isinya penilaian negatif
i. Terapis meminta klien membaca ulang sisa hasil tulisan yang tersisa secara
berurutan searah jarum jam di mulai dari klien yang ada di sebelah kiri terapis
sampai semua klien mendapatkan giliran
j. Meminta klien menulis tambahan aspek positif dirinya. Setelah selesai, secara
bergiliran membaca ulang hasil tulisan.
k. Terapis memberikan pujian kepada klien setelah berhasil mengidentifikasi aspek
positif tersebut.
4. Tahap terminasi
Tahap terminasi dilaksanakan selama 5 menit, terdiri dari:
a. Evaluasi
Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
Terapis menanyakan manfaat mencurahkan perasaan melalui tulisan
Terapis memberikan pujian atas keberhasilan klien
b. Rencana tindak lanjut
Terapis meminta klien untuk menuliskan aspek positif lainnya yang belum
tercantum
c. Kontrak yang akan datang
Terapis membuat kesepakatan dengan klien TAK berikutnya : Sesi II
Peningkatan Harga diri
Terapis menyepakati waktu dan tempat TAK
G. EVALUASI
1. 100% klien mengikuti TAK dari awal sampai akhir
2. 80% kegiatan dilakukan sesuai dengan jadual kegiatan yang telah dibuat
H. FORMAT EVALUASI
FORMAT EVALUASI
Sesi 1 Stimulasi Sensori : Identifikikasi Hal Positif Diri
Kemampuan memberi respon terhadap tulisan
No Aspek yang dinilai Nama Klien
Tn. P Tn. Q Tn. R Tn. S Tn. T
1 Menuliskan aspek positif fisik
2 Menuliskan aspek positif identitas
3 Menuliskan aspek positif peran
4 Menuliskan harapan-harapan diri
5 Menuliskan penilaian tentang diri
secara positif
JUMLAH
Keterangan :
Dilakukan = 1
Tidak dilakukan = 0
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) STIMULASI SENSORI
Sesi 2 TAK Stimulasi Sensori : Menghargai Hal Positif Orang Lain
A. TOPIK
Sesi 2 TAK Stimulasi Sensori : Menghargai Hal Positif Orang Lain
B. TUJUAN
1. Klien dapat memahami pentingnya menghargai orang lain
2. Klien dapat mengidentifikasi hal-hal positif orang lain
3. Klien dapat memberikan umpan balik positif kepada orang lain
C. LANDASAN TEORI
Kelompok adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan satu dengan yang
lainnya, saling tergantung dan memiliki norma yang sama (Stuart & Laraia, 2001).
Tujuan kelompok adalah membantu anggotanya dalam membangun hubungan dengan
orang lain serta mengubah perilaku yang destruktif dan maladaptif. Fungsi kelompok
adalah sebagai tempat saling berbagi pengalaman dan saling membantu satu sama lain,
untuk menemukan solusi dari masalah yang dihadapi.
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) adalah terapi yang dirancang untuk
meningkatkan kesehatan psikologis dan emosional pasien dengan masalah keperawatan
jiwa dan bertujuan membantu anggota dalam meningkatkan koping dalam mengatasi
stressor dalam kehidupan. TAK memiliki tujuan terapeutik dan tujuan rehabilitatif.
Terapi aktivitas kelompok dibagi empat, yaitu terapi aktivitas kelompok stimulasi
kognitif/persepsi, terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori, terapi aktivitas stimulasi
realita, dan terapi aktivitas kelompok sosialisasi. Pada kesempatan ini perawat akan
berfokus pada TAK stimulasi sensori.
TAK stimulasi sensori adalah upaya menstrimulasi semua pancaindera (sensori)
agar membari respon yang adekuat. Stimulasi sensori dapat berupa stimulus terhadap
pengelihatan, pendengaran, dan lai-lain seperti gambar, musik, tarian. Kemampuan klien
berespon terhadap stimulus dievaluasi dan ditingkatkan pada tiap sesi. Dengan proses
ini, diharapkan respon klien terhadap berbagai stimulus dalam kehidupan sesuai dengan
kenyataan.
Sebagian besar pasien di ruang Nakula mengalami masalah harga diri rendah dan
isolasi sosial. Pasien dengan isolasi sosial yang koheren dan kooperatif hampir semuanya
sudah mengikuti TAK sosialisasi sesi dua sehingga sudah bisa mengikuti TAK yang lain.
D. KLIEN
4. Karakteristik/kriteria: Klien dengan gangguan konsep diri : harga diri rendah disertai
dengan kurangnya komunikasi verbal. Selain itu klien dapat diajak bekerjasama, tidak
disorientasi, tidak inkoheren, tidak sedang mengalami halusinasi, sehat fisik, cukup
kooperatif serta dapat memahami pesan yang diberikan.
5. Proses seleksi: Klien diseleksi berdasarkan pengkajian dari perawat. Penyeleksian
masalah berdasarkan masalah keperawatan. Kemudian mengklarifikasi klien dan
bekerjasama dengan perawat ruangan. Selanjutnya dilakukan kontrak dengan klien.
6. Jumlah klien: Terdiri dari 7 orang adalah Tn. P , Tn. Q, Tn. R, Tn.S, dan Tn. T
E. PENGORGANISASIAN
1. Waktu
4. Hari/tanggal : Kamis, 17 Maret 2011
5. Waktu : 08.45 s.d 09.30 WIB (45 menit)
6. Tempat : Ruang Kelas Angkatan 2007
2. Tim terapis
1. Setting : peserta dan terapis duduk bersama di kursi melingkari meja besar.
2. Ruangan nyaman dan tenang
Keterangan:
K : Klien L : Leader CL : Co Leader
O : Observer F : Fasilitator
L
CLF
O
K
K
K K
K
3. Tim terapis dan uraian tugas
Leader: Riska Hediya Putri
Uraian tugas:
a. Menyusun proposal kegiatan TAK
b. Menjelaskan tujuan pelaksanaan TAK
c. Menjelaskan peraturan kegiatan TAK sebelum kegiatan dimulai
d. Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok
e. Mampu memimpin TAK dengan baik
Co Leader: Seva Rustiana
Uraian tugas:
d. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktifitas klien
e. Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang
f. Mengingatkan leader tentang waktu
Fasilitator: Anggi Kusuma
d. Memfasilitasi klien yang kurang aktif
e. Berperan sebagai role model bagi klien selama kegiatan berlangsung
f. Mempertahankan kehadiran peserta
Observer: Madepan Mulia
Uraian tugas:
c. Mengobservasi jalannya/proses kegiatan
d. Mencatat perilaku verbal dan nonverbal klien selama kegiatan berlangsung
4. Alat :
1. Pena sebanyak klien yang mengikuti TAK
2. Kertas HVS putih sebanyak klien yang mengikuti TAK
3. Permen
5. Metode :
1. Diskusi
2. Permainan
F. PROSES PELAKSANAAN
Langkah-langkah kegiatan :
1. Persiapan
a.Terapis mempersiapkan alat dan tempat
b. Terapis mengingatkan kontrak pada klien
2. Orientasi
Dilaksanakan selama 5 menit, terdiri dari:
a.Salam terapeutik
Terapis mengucapkan salam
b. Evaluasi/validasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien saat ini
2. Terapis menanyakan apakah klien pernah menghargai orang lain
c. Kontrak
1. Terapis menjelaskan tujuan TAK
2. Terapis menjelaskan aturan main
3. Masing-masing klien duduk di tempatnya sampai TAK selesai
4. Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok, harus meminta ijin kepada
terapis
5. Lama kegiatan 45 menit
6. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
7. Setiap klien yang telah memberikan penjelasan atau pendapat akan diberikan
permen sebagai reward
3. Tahap kerja
Tahap kerja dilaksanakan selama 35 menit, terdiri dari :
a. Terapis membagikan kertas HVS dan pulpen untuk tiap klien
b. Terapis meminta klien untuk membagi kertas menjadi sejumlah klien yang ikut TAK
c. Terapis meminta klien menuliskan nama klien yang lain di sudut kanan atas kertas,
satu kertas untuk satu klien
d. Terapis meminta klien menuliskan hal-hal positif temannya, sebanyak-banyaknya
yang bisa ditulis
e. Sementara klien menulis, terapis berkeliling dan memberi penguatan kepada klien
untuk terus menulis.
f. Terapis meminta klien menyerahkan hasil tulisannya ke klien sesuai nama di masing-
masing kertas
g. Terapis meminta masing-masing klien secara berurutan searah jarum jam, dimulai
dari klien yang ada di sebelah kiri terapis, untuk membacakan kertas yang telah
diberikan dan mengungkapkan perasaan setelah membaca kertas tersebut
h. Terapis memberikan pujian dan memberikan permen sebagai reward serta meminta
klien lain bertepuk tangan.
4. Tahap terminasi
Tahap terminasi dilaksanakan selama 5 menit, terdiri dari:
a. Evaluasi
Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Rencana tindak lanjut
Meminta klien menyimpan kertas tersebut dan membaca ulang jika sedang muncul
perasaan rendah dirinya
c. Kontrak yang akan datang
Terapis membuat kesepakatan dengan klien TAK berikutnya : Sesi III Menetapkan
Tujuan Hidup yang Realistis
Terapis menyepakati waktu dan tempat TAK
G. EVALUASI
1. 100% klien mengikuti TAK dari awal sampai akhir
2. 80% kegiatan dilakukan sesuai dengan jadual kegiatan yang telah dibuat
H. FORMAT EVALUASI
FORMAT EVALUASI
Sesi 1I Stimulasi Sensori : Menghargai Hal Positif Orang lain
Kemampuan memberi respon terhadap tulisan
No Aspek yang dinilai Nama Klien
Tn. P Tn. Q Tn. R Tn. S Tn. T
1 Mengikuti kegiatan dari awal sampai
akhir
2 Membagi kertas menjadis ejumlah
klien yang ikut TAK
3 Menuliskan nama klien lain di
masing-masing kertas
4 Menuliskan hal-hal positif klien lain
di masing-masing kertas
5 Menyerahkan kertas yang diisi ke
teman sesuai dengan namanya
6 Membaca kertas yang telah dibagikan
7 Mengungkapkan perasaan setelah
membacakan hal-hal positif pada diri
JUMLAH
Keterangan :
Dilakukan = 1
Tidak dilakukan = 0
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) STIMULASI SENSORI
Sesi 3 TAK Stimulasi Sensori : Menetapkan Tujuan Hidup yang Realistis
A. TOPIK
Sesi 3 TAK Stimulasi Sensori : Menetapkan Tujuan Hidup yang Realistis
B. TUJUAN
1. Klien mengetahui pentingnya menetapkan tujuan hidup
2. Klien menetapkan tujuan hidup yang realistis
C. LANDASAN TEORI
Kelompok adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan satu dengan yang
lainnya, saling tergantung dan memiliki norma yang sama (Stuart & Laraia, 2001).
Tujuan kelompok adalah membantu anggotanya dalam membangun hubungan dengan
orang lain serta mengubah perilaku yang destruktif dan maladaptif. Fungsi kelompok
adalah sebagai tempat saling berbagi pengalaman dan saling membantu satu sama lain,
untuk menemukan solusi dari masalah yang dihadapi.
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) adalah terapi yang dirancang untuk
meningkatkan kesehatan psikologis dan emosional pasien dengan masalah keperawatan
jiwa dan bertujuan membantu anggota dalam meningkatkan koping dalam mengatasi
stressor dalam kehidupan. TAK memiliki tujuan terapeutik dan tujuan rehabilitatif.
Terapi aktivitas kelompok dibagi empat, yaitu terapi aktivitas kelompok stimulasi
kognitif/persepsi, terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori, terapi aktivitas stimulasi
realita, dan terapi aktivitas kelompok sosialisasi. Pada kesempatan ini perawat akan
berfokus pada TAK stimulasi sensori.
TAK stimulasi sensori adalah upaya menstrimulasi semua pancaindera (sensori)
agar membari respon yang adekuat. Stimulasi sensori dapat berupa stimulus terhadap
pengelihatan, pendengaran, dan lai-lain seperti gambar, musik, tarian. Kemampuan klien
berespon terhadap stimulus dievaluasi dan ditingkatkan pada tiap sesi. Dengan proses
ini, diharapkan respon klien terhadap berbagai stimulus dalam kehidupan sesuai dengan
kenyataan.
Sebagian besar pasien di ruang Nakula mengalami masalah harga diri rendah dan
isolasi sosial. Pasien dengan isolasi sosial yang koheren dan kooperatif hampir semuanya
sudah mengikuti TAK sosialisasi sesi dua sehingga sudah bisa mengikuti TAK yang lain.
D. KLIEN
7. Karakteristik/kriteria: Klien dengan gangguan konsep diri : harga diri rendah disertai
dengan kurangnya komunikasi verbal. Selain itu klien dapat diajak bekerjasama, tidak
disorientasi, tidak inkoheren, tidak sedang mengalami halusinasi, sehat fisik, cukup
kooperatif serta dapat memahami pesan yang diberikan.
8. Proses seleksi: Klien diseleksi berdasarkan pengkajian dari perawat. Penyeleksian
masalah berdasarkan masalah keperawatan. Kemudian mengklarifikasi klien dan
bekerjasama dengan perawat ruangan. Selanjutnya dilakukan kontrak dengan klien.
9. Jumlah klien: Terdiri dari 7 orang adalah Tn. P , Tn. Q, Tn. R, Tn.S, dan Tn. T
E. PENGORGANISASIAN
1. Waktu
7. Hari/tanggal : Kamis, 17 Maret 2011
8. Waktu : 09.30 s.d 10.15 WIB (45 menit)
9. Tempat : Ruang Kelas Angkatan 2007
2. Tim terapis
1. Setting : peserta dan terapis duduk bersama di kursi melingkari meja besar.
2. Ruangan nyaman dan tenang
Keterangan:
K : Klien L : Leader CL : Co Leader
O : Observer F : Fasilitator
L
CLF
O
K
K
K K
K
3. Tim terapis dan uraian tugas
Leader: Seva Rustiana
Uraian tugas:
a. Menyusun proposal kegiatan TAK
b. Menjelaskan tujuan pelaksanaan TAK
c. Menjelaskan peraturan kegiatan TAK sebelum kegiatan dimulai
d. Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok
e. Mampu memimpin TAK dengan baik
Co Leader: Anggi Kusuma
Uraian tugas:
g. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktifitas klien
h. Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang
i. Mengingatkan leader tentang waktu
Fasilitator: Madepan Mulia
g. Memfasilitasi klien yang kurang aktif
h. Berperan sebagai role model bagi klien selama kegiatan berlangsung
i. Mempertahankan kehadiran peserta
Observer: Riska Hediya Putri
Uraian tugas:
e. Mengobservasi jalannya/proses kegiatan
f. Mencatat perilaku verbal dan nonverbal klien selama kegiatan berlangsung
4. Alat :
1. Pena sebanyak klien yang mengikuti TAK
2. Kertas HVS putih sebanyak klien yang mengikuti TAK
3. Permen
5. Metode :
1. Diskusi
2. Tanya jawab
F. PROSES PELAKSANAAN
Langkah-langkah kegiatan :
1. Persiapan
a. Terapis mempersiapkan alat dan tempat
b. Terapis mengingatkan kontrak pada klien
2. Orientasi
Dilaksanakan selama 5 menit, terdiri dari:
a. Salam terapeutik : Terapis mengucapkan salam
b. Evaluasi/validasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak
1. Terapis menjelaskan tujuan TAK
2. Terapis menjelaskan aturan main
3. Masing-masing klien duduk di tempatnya sampai TAK selesai
4. Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok, harus meminta ijin kepada
terapis
5. Lama kegiatan 45 menit
6. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
7. Setiap klien yang telah memberikan penjelasan atau pendapat akan diberikan
permen sebagai reward
3. Tahap kerja
Tahap kerja dilaksanakan selama 35 menit, terdiri dari :
a. Terapis membagikan kertas HVS dan pulpen untuk tiap klien
b. Terapis menjelaskan pentingnya memiliki tujuan hidup agar bersemangat, berusaha
mewujudkan dan optimistis.
c. Terapis meminta klien untuk menuliskan masing-masing tujuan hidup klien di kertas
yang telah dibagikan
d. Sementara klien menulis, terapis berkeliling dan memberi penguatan kepada klien
untuk terus menulis.
e. Terapis meminta klien membacakan tujuan hidup yang telah ditulisnya, berurutan dari
klien yang berada di sebelah kiri terapis, searah jarum jam sampai semua
mendapatkan giliran.
f. Terapis memberikan pujian dan meminta klien lain bertepuk tangan.
g. Terapis meminta klien untuk melihat kembali tujuan hidupnya, mencoret tujuan yang
sulit (tidak mungkin) dicapai
h. Terapis meminta klien membaca tujuan hidup yang benar-benar realistis (seperti
langkah e)
i. Terapis memberikan pujian dan memberikan permen sebagai reward serta meminta
klien lain bertepuk tangan.
4. Tahap terminasi
Tahap terminasi dilaksanakan selama 5 menit, terdiri dari:
a. Evaluasi
Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Rencana tindak lanjut
Meminta klien menuliskan lagi tujuan hidup yang mungkin masih ada
c. Kontrak yang akan datang
Terapis membuat kesepakatan dengan klien TAK berikutnya
Terapis menyepakati waktu dan tempat TAK
G. EVALUASI
3. 100% klien mengikuti TAK dari awal sampai akhir
4. 80% kegiatan dilakukan sesuai dengan jadual kegiatan yang telah dibuat
H. FORMAT EVALUASI
FORMAT EVALUASI
Sesi 1II Stimulasi Sensori : Menetapkan Tujuan Hidup yang Realistis
Kemampuan memberi respon terhadap tulisan
No Aspek yang dinilai Nama Klien
Tn. P Tn. Q Tn. R Tn. S Tn. T
1 Menyebutkan pentingnya tujuan
hidup
2 Menuliskan tujuan hidup
3 Membacakan tujuan hidup
4 Memilih tujuan hidup yang realistis
JUMLAH
Keterangan :
Dilakukan = 1
Tidak dilakukan = 0
Referensi:
Keliat, Budi A., Arkemat. (2004). Keperawatan Jiwa :Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta:
EGC