edisi 8-intense-juli07

172

Upload: dwikorahardo-histiajid

Post on 14-Feb-2017

907 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Mobile Stage Unit Purwacaraka Music Studio / Sekolah Musik Purwacaraka Purwacaraka Music Studio / Sekolah musik Purwacaraka meluncurkan Mobile Stage Unit pada 18 Mei 2007, sekaligus Open Day Sekolah Musik Purwacaraka cabang BSD City yang berlokasi di Golden Boulevard BSD City, Serpong - Tangerang. Menurut Purwacaraka, Mobile Stage Unit yang menelan biaya lebih-kurang Rp. 600 juta tersebut, memiliki segala kelengkapan yang mendukung sebuah show.

    Mobile Stage Unit tersebut akan berkeliling ke semua cabang Sekolah Musik Purwacaraka di Indonesia, seperti cabang Makasar serta cabang-cabang lainnya untuk digunakan pada kegiatan yang digelar Sekolah Musik Purwacaraka. Selain itu, Mobile Stage Unit tersebut dapat dimanfaatkan oleh berbagai kalangan yang membutuhkannya. Harga sewanya cukup rasionil, bahkan mungkin lebih kompetitif, praktis dan efisien disbanding stage konvensional.

    http://www.purwacarakamusicstudio.com/news.htm##

  • SPESIFIKASI :

    - Panjang stage 6 meter - Lebar stage 4 meter - Tinggi stage 110 centimeter dari permukaan tanah - Luas stage 24 m2 - Panel power AC di stage 16 panel - Panel Lighting di stage 12 bar - Kapasitas generator 35.000 watt - Output panel AC dan DC - Akses ke stage 2 buah tangga di kanan dan kiri stage + 1 pintu di belakang

    stage - Switcher Mechanical Electrical (ME) + panel output to mixer lighting

  • Keuntungan menggunakan Mobile Stage :

    - Praktis - Acara dapat berlangsung di halaman parkir cabang PCMSatau di kawasan

    parkir pertokoan sekitar PCMS - Tidak memerlukan listrik PLN - Sebagai sarana promosi outlet PCMS - Mengangkat brand image

    Syarat dan Harga Sewa : Harga sewa / hari / 5 jam pemakaian:

    - Rp. 18.000.000 (sudah termasuk generator 35.000 watt, sound system 20.000 watt, lighting 10.000 watt dan crew 3 4 orang). Apabila lebih dari 5 jam pemakaian / hari dikenakan extra charge.

    - Rp. 1.000.000 setiap jamnya. Apabila terjadi kerusakan pada saat waktu penyewaan, maka kerusakan akan ditanggung sepenuhnya oleh pihak penyewa.

    - Menandatangani MOU sebagai tanda kesepakatan.

    Harga Sewa khusus Cabang Purwa Caraka Music Studio wilayah pemakaian Jabodetabek:

  • Harga Sewa/hari/5jam pemakaian Rp. 6.000.000,- (sudah termasuk generator 35.000 watt) Belum termasuk sound system dan lighting Syarat dan ketentuan berlaku

    Contact Person : PURWA CARAKA Music Studio Pusat Jl.Sriwijaya No.44 BKR Bandung. Tlp (022) 5222937 Fax (022) 5223046

    1. Department of Performing Arts. Up : Arief Ramadhan : Hp. 081 32409 7075. Devi Susilawati : Hp. 081 2205 1505.

    2. Mobile Unit Department. Up : Yoni Yunadi : Hp. 0818 0200 1410.

  • ASITA BANTEN MENJAJAKI PELUANG WISATA BAHARI

    Pengurus ASITA Banten: ki-ka; Yon Suardi, K. Barutu, Adityawarman (Ketua), Sutopo, Jhoni sedang Sea Trial di sekitar Kepulauan Seribu. Provinsi Banten yang dikelilingi oleh sebagian besar wilayah pantai, laut dan samudera, memiliki potensi luar biasa besar untuk dikembangkan. Berbagai tempat tujuan wisata terbentang sepanjang pantai utara,barat dan selatan Banten. Belum lagi gugusan kepulauan yang memiliki pesona alam yang menakjubkan, menjadikan perjalanan wisata alam jenis ini semakin menarik dan menantang. Sebagai salah satu bentuk wisata alam yang banyak diminati para wisatawan, wisata bahari terkait dengan berbagai hal. Bukan hanya tempat tujuan wisatanya saja, tetapi sarana dan prasarananya sangat mempengaruhi wisata jenis ini. Salah satu sarana pendukung wisata bahari adalah fasilitas transportasi. Berbagai bentuk transportasi bahari sering kita jumpai di beberapa lokasi wisata seperti; perahu layar, perahu motor, kapal motor penumpang, pleasure boat, belum lagi fasilitas penunjang lainnya seperti fasilitas dermaga, peralatan pancing, peralatan snorkeling, peralatan diving dan lain sebagainya merupakan hal tak dapat dipisahkan.

  • KM. Osiania, salah satu passenger boat yang ditawarkan. Tentu untuk berbagai bentuk paket wisata yang ditawarkan kepada para wisatawan baik lokal maupun mancanegara, acapkali disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan. Sehingga para penyelenggara paket-paket wisata dalam hal ini Tours & Travel Agent memiliki pilihan dan akses yang lebih luas dalam merancang dan mengembangkan paket wisata bahari. Untuk itulah, ASITA Banten yang merupakan organisasi perusahaan perjalanan dan wisata di Provinsi Banten, pada akhir Juni 2007 lalu menjajaki peluang wisata bahari dengan salah satu penyelenggara transportasi bahari yaitu Trans Osiania Indonesia. Osiania dengan pengalaman sebagai passenger carrier untuk wilayah Indonesia timur, menawarkan kesempatan ini kepada para pelaku usaha perjalanan wisata di Banten untuk menjual paket-paket wisata bahari.

  • Pengurus ASITA Banten di dermaga Pantai Mutiara. Ketua DPD ASITA Banten Adityawarman,SE,MBA, dalam kesempatan pelayaran sekitar Kepulauan Seribu mengatakan, prospek wisata bahari sangat bagus dan dapat menjadi salah satu paket wisata andalan yang dapat dijual kepada para wisatawan. Hal ini juga disambut baik dengan para pengusaha Tours & Travel Agent yang juga pengurus dari DPD ASITA Banten yang menyertai sea trial. Menurut Adityawarman, potensi wisata bahari yang besar di Provinsi Banten tentu harus dibarengi dengan daya dukung dari pemerintah daerah juga peran serta dan partisipasi masyarakat luas. Hal ini tentu membutuhkan keseriusan dan kesepahaman dalam masyarakat pariwisata, sehingga jumlah kunjungan wisata dapat terus ditingkatkan. Dan pada akhirnya para pelaku usaha pariwisata dan masyarakat daerah tujuan wisata turut terdorong kegiatan dan aktivitas perekonomiannya. [AWP]

  • Menikmati panorama laut dari dek atas KM. Osiania.

  • INFO HOTEL & RESORT Bulakan Beach Houses Address: Sumur, Pandeglang, Banten. Jl. Raya Karang Bolong Km 144,5 Anyer - Banten 42167. Telp. : 0254-650545, 021-5552241. Fax. : 0254-650555. Fasilitas : tersedia 42 buah kamar AC maupun standart, yang terdiri atas 9 cottage dengan 2 kamar (berkisar antara Rp. 360.000 s/d Rp. 500.000 on weekdays), 6 cottage dengan 3 kamar dan dilengkapi dengan ruang tamu, kamar mandi serta peralatan dapur dan kulkas (berkisar antara Rp. 430.000 s/d Rp. 700.000 on weekdays), juga terdapat pula 6 cottage dengan 1 kamar yang setiap kamarnya dilengkapi dengan multi chanel satellite TV (berkisar antara Rp. 225.000 s/d Rp. 270.000 on weekdays). Selain itu terdapat kolam renang, pantai pasir, tempat bermain anak, gazebo, mini market, area parkir luas dan dermaga memancing 80 meter dari pantai. Activities : water sport (Jet sky, Banana boat) pada weekend dan hari libur.

  • Imperial Aryaduta

    Address: 401 Bulevar Jend Sudirman Lippo Karawaci 1300 Tangerang Banten Reservasi: 546 0101 ext 7025. For more info, contact: Mumayyizah Icha, PR Department, [email protected], Imperal Aryaduta Hotel & Country Club Tel : (021) 5460101/5460123, Fax : (021) 5460124, www.aryaduta.com

    Saturday BBQ at the hotel pool

    mailto:[email protected]://www.aryaduta.com/

  • Palem Cafe Liburan tidak terlupakan di Imperial Aryaduta Hotel & Country Club Liburan Sekolah akhirnya tiba!! Ajak keluarga Anda ke Imperial Aryaduta Hotel & Country Club dan nikmati liburan yang tidak terlupakan di hotel kami. Menyambut liburan sekolah ini , Imperial Aryaduta Hotel & Country Club menyiapkan penawaran menarik untuk Anda dan keluarga. Mulai dari hotel, kami menyediakan paket Liburan Sekolah dengan harga dimulai Rp.500.000nett/malam untuk kamar deluxe hingga Rp.875.000 untuk Cabana Suite. Paket ini sudah termasuk makan pagi untuk dua orang dan 2 anak dibawah 12 tahun, Gratis mini bar untuk tamu yang tinggal di Cabana Suite atau Business Suite, Gratis penggunaan fasilitas country club kecuali pijat, 10% discount untuk makan di Palem Caf dan dan Saturday Night BBQ, 10% discount untuk Laundry dan dry cleaning, 20% discount untuk pijat tradisional. Harga diatas hanya berlaku untuk menginap minimum dua malam pada tanggal 18 Juni hingga 14 Juli 2007 dan untuk orang Indonesia atau pemegang kartu KIMS. Temukan berbagai pilihan menu makanan menarik di restoran dan bar kami, salah satunya Saturday Night BBQ yang ada setiap Sabtu pukul 7 hingga 10 malam dimana Anda dan keluarga dapat makan sepuasnya beragam hidangan lezat mulai dari Soup & Salads pilihan, daging dan seafood segar dibakar langsung sesuai selera, aneka kue penganan khas perancis, hingga hidangan penutup spesial seperti es krim, Red Bean Ice, serta buah strawberi yang diimport khusus dari New Zealand

  • hanya dengan harga Rp. 88.500++ per orang dan Rp.44.250++ untuk anak sampai umur 12 tahun. Untuk hari minggunya, nikmati sepuasnya berbagai jenis Dim Sum hanya dengan harga Rp.39.999++ dari pukul 10 pagi hingga 2 siang di Restoran China kami yang terkenal Parrot Garden Restuarant. Selain itu, di Club kami menyediakan berbagai fasilitas olahraga dan rekreasi yang dapat dinikmati oleh seluruh anggota keluarga seperti kolam renang bergaya bali dan kolam renang Olympic, berbagai fasilitas olahraga mulai dari 4 lapangan bulu tangkis dalam ruangan, 7 lapangan tennis dalam dan luar ruangan, lapangan basket dalam dan luar ruangan, 2 lapangan squash, fasilitas fitness, sampai ke fasilitas relaksasi seperti spa, massage, jacuzzi, dan sauna. Terdapat juga sebuah Salon tingkat kenamaan serta toko peralatan olahraga lengkap yang akan memenuhi semua kebutuhan berlibur Anda dan keluarga. Ditambah lagi arena bermain dan belajar anak-anak, Panda Klub yang tersedia di dalam maupun diluar ruangan serta kelas-kelas yang menambah wawasan dan pengetahuan seperti; bahasa inggris, komputer dan ilmu pengetahuan umum. Selama liburan ini, Panda Klub mengadakan program Kemping liburan untuk anak anak, semua aktivitas ini diawasi dan diarahkan oleh tenaga professional serta terpecaya dengan cara yang sangat menyenangkan dan penuh kreativitas sehingga menghindarkan anak-anak dari kebosanan. IMPERIAL ARYADUTA HOTEL & COUNTRY CLUB, hotel berbintang lima dengan standard internasional yang terletak di kawasan kota mandiri Lippo Karawaci dilengkapi fasilitas meeting & conference berupa 2(dua) Grand Ballroom yang berkapasitas 600-700 orang. Untuk acara di luar ruang, kami menyediakan Jasmine Garden yang dapat mengakomodasi 350 tempat duduk dan untuk team building program hingga 200 orang. Disamping 11 (sebelas) ruang meeting terpisah dengan kapasitas 60500 orang, kami juga menyediakan kelengkapan olahraga dan fasilitas bermain anak-anak di Panda Kids club, kolam renang bergaya Laguna Bali, fitness center, 7 lapangan tennis indoor dan outdoor, squash, lapangan basket indoor dan outdoor, 4 lapangan bulu tangkis, billiard, steam, sauna, Jacuzzi dan aroma therapy massage yang menjamin pelayanan terbaik bagi seluruh tamu Hotel kami. IMPERIAL ARYADUTA HOTEL & COUNTRY CLUB, memiliki kelengkapan fasilitas 197 kamar yang terdiri atas 149 kamar dan suite serta 48 Golf Cabanas yang bernuansa kebun tropis, 6 restaurant dan 3 bar yang menyajikan hidangan khas Jepang (Restoran Hokkaido), Cina (Parrot Garden), Eropa, Amerika, Asia (Palem Caf & Gardenia Restoran) dan berbagai hidangan khas Indonesia yang bercita rasa tinggi. Kemudahan akses Bandar udara internasional Soekarno-Hatta serta kelengkapan fasilitas suatu kota modern seperti lapangan Golf berstandar international, Supermall terlengkap dan termodern di Indonesia, serta rumah sakit bertaraf international, Siloam merupakan suatu nilai tambah bagi tamu yang datang di Imperial Aryaduta Hotel & Country Club.

  • Kalicaa Villa Tanjung Lesung Address : Tanjung Lesung, Pandeglang Banten 42281. Phone. : 0253-881771. Information and reservation : Menara Batavia 25th Floor Jl. KH. Mas Mansyur Kav. 126 Jakarta 10220. Phone : 021-5727345, 5727225. Fax. : 021-5727221. Facilities: Snorkling, sea kayak, sailing club, trekking, bicycling, golf driving range, tennis court, beach volley ball, off road and eco-tourism activity. In Room Facilities: Plunge pool, kitchen, bale bengong, outdoor shower, bathub, private mini bar, cable TV, DVD player, BBQ equipment and self adjustment air conditioning. Entertainment: Cultural show, music performance, daily sports and recreation program. Room Rate 2007 : Rp 2.150.000 Rp 3.500.000 (net) on weekdays (Sunday to Friday).

  • Nuansa Bali Hotel Address : Jl Raya Karang Bolong Km. 133,5 Anyer Banten. Phone : 0254-602236. Fax. : 0254-600372. Head & Marketing Office: Titan Building 1st Floor Jl. Slamet Riadi No. 7 Jakarta Timur. Phone : 021-8583966, 8580515. Fax. : 021-8583966, 8581561. Website : www.nuansabalihotel.com. Facilities : Bungalows and cottages of Hotel "Nuansa Bali" are inspired by the Balinese architectures that offer a gorgeous view on the sea near Anyer aside from having a swimming pool in a beautiful tropical garden. Other Facilities : The beach with white sand, conference room, discotheque, jetty, restaurant, swimming pool, gazebo and water sport like jetski and banana boat.

    Patra Anyer Beach Resort Address : Jl. Raya Karang Bolong Desa Bandulu Anyer 42166 Banten, Indonesia. Phone : 0254-602700. Fax : 0254-601872. Facilities : Our 70 cottage-style rooms are spacious, making this hotel perfect for families and friends looking for a quick getaway from the hustle and bustle of the hectic Jakarta lifestyle. The guest rooms include: Standard Garden View 8 rooms, Standard Sea View 30 rooms, Superior Sea View 28 rooms, Suite Cottage Sea View 4 units, meeting rooms, restaurant and bars, sports (swimming pool, tennis court, beach volleyball and table tennis).

    http://www.nuansabalihotel.com/

  • Info Tempat Rekresi Sport Tanah Tingal & Huma Tingal Alamat : Jl. Merpati Raya 32b Desa Sawah Baru, Jombang Ciputat Tangerang. Telp. : 021-740944, 021-7412912. Fax. : 021-7412912. Fasilitas : Flying fox, kayaking, swimming pool, resto, rumah gede, pondok seni, gallery dan cabin untuk menginap, selain itu juga menyediakan program kegiatan antara lain pelatihan dengan metode experiential learning (minimal 15 orang, maksimal 30 orang dengan biaya Rp. 800.000/hr/orang), outing (< 50 orang harga Rp. 210.000/orang), outing toddler, plant works, environment education, animals dan art works (masing-masing degan harga Rp. 80.000/anak, minimal 25 orang) serta paket ulang tahun anak (minimal 20 anak dengan harga Rp. 65.000/anak, sudah termasuk makan, flyng fox, kayak dan permainan-permainan).

    Outbond Tanah Tingal. Outing Tanah tingal. Rowing Tanah Tingal.

    Tanam Padi Tingal.

    Peta lokasi Tanah Tingal.

  • JAC Beach & Giant Resto Alamat : Desa Bandulu - Jl Raya Anyer-Karangbolong Kecamatan Anyer Banten. Info & Reservasi : Bp Mulyana (Manajer Restoran) di 0888 1960 990 atau e-mail : [email protected], [email protected]. Fasilitas : JAC Beach memiliki lokasi seluas 6000 m2, dengan konsep memadukan lokasi rekreasi pantai dengan restoran seafood (a la Jimbaran Bali), fasilitas parkir yang kami batasi hanya 30 mobil (ini demi kenyamanan pengunjung), pantai tanpa karang serta keamanan 24 jam. Kelebihan yang selalu kami jual adalah pantai yang bersih, tanpa karang sehingga pengunjnug bisa leluasa berenang serta aman. JAC Beach dilengkapi dengan fasilitas watersport berupa 11 unit jetski, 2 unit banana boat+speedboat dan 1 unit longboat untuk melayani keinginan pengunjung beraktivitas air, dan memancing di laut dalam. Selain pantai yang indah, di JAC Beach terdapat Giant Seafood Resto, uniknya dari restoran ini adalah hidangan seafood yang : All Grilled, All Fresh, All Giant. Cocok untuk keluarga besar yang ingin menikmati sajian ikan bakar yang lezat dengan paket2 yang ekonomis. Paket lengkap mulai Rp 250.000 untuk berlima, sudah mendapatkan ikan bakar (minimal 2 kg), nasi untuk berlima, sayur asem, lalapan+sambel, kerupuk dan jus. Di Giant Resto, selain ikan ada juga paket udang dan cumi-cumi. Selain itu setiap malam sabtu dan malam minggu, ada live music untuk menemani para tamu.

    Gerbang depan JAC.

    Panorama pantai JAC arah ke Marbella.

    mailto:[email protected]:[email protected]

  • Panorama saung-saung JAC.

  • Pake simPATI, Hematnya pasti sepanjang hari

    Manager Grapari Telkomsel Banten sedang menjelaskan program simPATI hemat di e-center Lippo Karawaci, Tangerang Banten.

    Pada tanggal 8 Juli 2007 lalu Telkomsel kembali meluncurkan tarif hemat promo Khusus untuk para pelanggan simPATI di wilayah Banten, Jabodetabek dan Jawa Barat. Dengan semakin hemat dalam berkomunikasi, Telkomsel memberlakukan tarif hemat hanya dari ketiga wilayah tersebut untuk semua panggilan (lokal dan interlokal) ke seluruh pelanggan Telkomsel pada jam sibuk (peak), yakni hanya Rp 500/30 detik (diskon 33% - 77,77%). Tarif hemat ini berlaku hingga 30 september 2007. VP Telkomsel Area Jabodetabek-Jabar, Agoes Soekarno mengatakan, Program tarif hemat ini merupakan bentuk apresiasi Telkomsel atas kepercayaan lebih dari 7,3 juta pelanggan selular di wilayah Banten Jabodetabek Jawa Barat yang memilih simPATI sebagai alat komunikasi. Dengan adanya tarif hemat ini maka pelanggan simPATI Banten Jabodetabek Jawa Barat akan semakin nyaman dalam melakukan panggilan ke lebih dari 42 juta pelanggan Telkomsel se-Indonesia. Sebelumnya simPATI juga telah dilengkapi dengan tarif hemat off peak Rp 300/30 detik pada jam 22.00 s.d 23.00 dan Rp 150/30 detik pada jam 23.00 s.d 07.00, SMS hemat Rp 299/SMS pada pukul 07.00 23.00, serta SMS ekstra hemat Rp 49/SMS pukul 23.00 s.d 07.00. Pada kesempatan press conference tarif hemat di Lippo Karawaci Tangerang, Manager Grapari Telkomsel Banten, Yadi menegaskan, tarif hemat ini dapat memberikan penghematan cukup signifikan dalam berkomunikasi, terlebih lagi tarif hemat ini berlaku pada jam sibuk (07.00 22.00) dimana kebutuhan dan intensitas untuk menelpon cukup tinggi. Kemanfaatan ini akan semakin terasa karena simPATI

  • juga telah dilengkapi dengan fasilitas Bebas Roaming Nasional atau Gratis menerima telpon dari nomor operator manapun di seluruh Indonesia, dan pelanggan simPATI Telkomsel dilayani dengan jaringan terluas yang telah menjangkau 100% kecamatan di Banten, Jabodetabek, dan Jawa Barat hingga ke pelosok. Berikut Tabel tarif flat hemat bagi pelanggan simPATI Propinsi Banten, Jabodetabek dan Jawa Barat (waktu setempat) per 09 Juli 2007 ke seluruh pelanggan Telkomsel : Jenis Panggilan Existing Existing Existing Promo 07.00 22.00 22.00 23.00 23.00 07.00 07.00 22.00 Lokal (Banten-Jabodetabek-Jabar)

    750 300 150 500

    Interlokal (bertetangga Lampung)

    2000 300 150 500

    Interlokal (tidak bertetangga)

    2250 300 150 500

    Catatan : - Tarif percakapan sudah termasuk PPN 10% - Tarif berlaku per 30 detik

    Selain tarif hematnya simPATI juga memberikan bonus gratis nelpon dan SMS setiap kali pelanggan menggunakan simPATI-nya untuk bicara minimal 3 menit atau 6 SMS / hari antara pukul 07.00 pagi s.d 21.59 (peak time). Bonus tersebut dapat digunakan untuk menelpon dan ber-SMS gratis sejumlah yang sama pada pukul 22.00 s.d 06.59 (off peak) dan berlaku akumulatif hingga akhir periode program ini yakni 30 september 2007. Pelanggan simPATI juga dapat memanfaatkan layanan transfer pulsa untuk memudahkan dan memperlancar komunikasi. Transfer pulsa berlaku untuk semua pengguna simPATI ke sesama pelanggan simPATI di Indonesia. Nominal transfer mulai Rp 10 ribu Rp 100 ribu dengan kelipatan Rp 5 ribu. Penerima ataupun pengirim hanya dapat menerima atau mengirim transfer pulsa Rp 200 ribu / hari. Biaya transfer Cuma Rp 500 /transfer, dengan minimum saldo yang tersisa setelah melakukan transfer Rp 10 ribu. Untuk melakukan transfer pulsa, caranya ketik *858*nomor tujuan*nominal transfer# lalu tekan Ok/Yes. Selain benefit-benefit tersebut diatas pelanggan simPATI dapat bergabung menjadi anggota simPATIzone juga dapat menikmati fasilitas secara gratis sepeti iuran tahunan news letter setiap tiga bulan, download dan pergantian nomor yang sama

  • jika nomor hilang, dan ekstra-ekstra lainnya. Untuk menjadi anggota simPATIzone sangat mudah cukup ketik REG kirim SMS ke 8888 (gratis). [AWP]

  • FESTIVAL CISADANE IV 2007 Seremoni Budaya Tangerang yang Unik di Banten

    Festival Cisadane yang berlangsung pada 14 20 Juni 2007 lalu di sepanjang bantaran sungai Cisadane Kota Tangerang, merupakan salah satu seremoni budaya Tangerang yang unik di Banten. Berbagai pentas budaya dan lomba dipagelarkan di tepian sungai Cisadane tersebut. 19 Juni 2007 merupakan puncak kemeriahan Festival Cisadane. Perayaan Pecun pada hari itu membuat masyarakat Kota Tangerang dan sekitarnya memadati tepian sungai Cisadane. Bahkan mantan Presiden RI ke-4, KH.Abdulrahman Wahid yang populer dengan nama sapaan Gus Dur, beserta Ibu Shinta Nuriyah Wahid hadir ditengah-tengah undangan kehormatan. Memang sejak Gus Dur menjadi Presiden, kebudayaan dan tradisi masyarakat Tionghoa/Cina dibuka seluas-luasnya. Penegasan ini kembali disampaikannya didepan masyarakat Tangerang. Makna Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda namun tetap satu, merupakan hal yang sangat jelas, jadi tidak ada diskriminasi. Tegas Gus Dur.

  • Ribuan Warga Tangerang Rayakan Festival Cisadane Ribuan warga Tangerang merayakan Festival Cisadane IV 2007 di tepi Sungai Cisadane, Kamis 14 Juni 2007. Berbagai macam acara digelar seperti; lomba dayung perahu naga, ritual pechun (memandikan perahu pechun), kole-kole, barongsai, pagelaran seni khas Tangerang, festival makanan tradisional Tangerang, pameran dan bazar yang menampilkan kerajinan tangan warga keturunan Tionghoa. Ajang tahunan tradisi lama budaya Kota Tangerang itu digelar dari Kamis 14 Juni sampai Rabu 20 Juni 2007. Ribuan warga begitu antusias menyaksikan acara tersebut, terutama perlombaan dayung. Tidak kurang dari 40 tim pedayung ikut ambil bagian dalam perlombaan itu. Pesertanya datang dari berbagai daerah seperti Jakarta, Depok, Bekasi, bahkan Cilacap. Jelas Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Indagkopar) Kota Tangerang - Dafyar Eliadi Herdian. Meskipun perahu yang digunakan untuk lomba dayung yang diketuai oleh Purwoko ini hanya berjumlah 7 unit dan digunakan secara bergantian oleh peserta lomba, namun tidak menyurutkan semangat para peserta dan kemeriahan festival. Perahu yang digunakan untuk perlombaan ini adalah perahu berstandar nasional, yakni panjang 12 m, lebar 175 m dan berat 400 kg. Pemenang pertama mendapat piala bergilir serta uang tunai Rp 10 juta, kedua Rp 7,5 juta, dan ketiga Rp 5 juta. Hadir dalam acara tersebut Wagub Banten HM Masduki dan Wali Kota Tangerang Wahidin Halim. Acara pembukaannya dimeriahkan oleh kehadiran Habib Haddad Alwi. Sedangkan selama seminggu kegiatan Festival Cisadane akan diisi kegiatan marawis, nasyid, gambang kromong, rampak bedug, reog ponorogo, suling dan calung, sampai hiburan wayang golek. Dalam hiburan wayang golek dengan alur cerita Gatot Kaca Tandang, akan ada pesan-pesan moral dan pembangunan Kota Tangerang seperti soal Perda 7 dan 8, ujar Dafiar.

  • Sungai Dibersihkan BEBERAPA hari sebelumnya, di sepanjang alur Sungai Cisadane dilakukan pembersihan di sepajang sungai oleh Wahidin Halim, Walikota Tangerang bersama timnya. Juga penertiban terhadap bangunan atau gubuk liar termasuk kegiatan lain yang dilakukan oleh masyarakat di bantaran sungai yang tidak sesuai dengan fungsinya. Bersamaan dengan pembukaan Festival Cisadane, juga dilakukan pencanangan transportasi air, yang akan menjadi angkutan alternatif atau wisata air. Kita juga berharap dengan adanya transportasi air, kondisi Sungai Cisadane akan terjaga dan terawat, sehingga keasriannya akan muncul. Harap Dafyar. Sedangkan Ketua Panitia Festival Cisadane yang juga Sekda Kota Tangerang Harry Mulya Zein menyatakan; Festival cisadane yang dilaksanakan setiap tahun, bukan semata acara seromonial saja. Yang kita inginkan dari festival ini ada upaya nyata bagaimana melestarikan sungai, meskipun sebetulnya pengelolaan sungai atau situ adalah kewenangan Pemprov Banten. Ujar Harry. Barongsai Dan Golek

  • Di Kota Tangerang ada beberapa perkumpulan barongsai yang selalu tampil setiap digelar Festival Cisadane. Kehadiran kelompok seni ini mampu menyedot perhatian pengunjung Festival Cisadane yang setiap harinya datang ke pusat acara di Jalan Benteng, Kota Tangerang. Sejak dulu etnis Tionghoa atau oleh masyarakat Kota Tangerang disebut sebagai Cina Benteng itu selalu menggelar pentas barongsai setiap ada kegiatan budaya ritual pechun Kata Hendarsyah - Kepala Sub Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pariwisata (Kasubdin Indagkopar) Kota Tangerang. Selain itu juga tampil kesenian Wayang Golek yang dipentaskan pada Kamis 15 Juni malam. Tampilnya kreasi seni dari berbagai etnis inilah yang membuat Festival Cisadane terlihat unik. Masyarakat Kota Tangerang memang berasal dari berbagai kultur yang memiliki budaya dan keseniannya masing-masing yang sangat beragam. Ini merupakan potensi wisata yang sangat besar bagi Kota Tangerang. Lanjut Hendarsyah.

    Tradisi Pechun Upacara Pechun kembali mewarnai dan mendominasi acara rutin tahunan Festival Cisadane. Sejak tahun 2000 hingga saat ini, perayaan Pechun selalu dilaksanakan bersamaan dengan pegelaran Festival Cisadane. Langkah penggabungan kedua

  • acara ini, digagas oleh Pemerintah Kota Tangerang, mengingat jadwal kedua perayaaan itu nyaris bersamaan. Ujar Ardedy, Ketua Divisi Pechun mewakili Kelenteng Boen Tek Bio, dalam perayaan Festival Cisadane. Perayaan Pecun yang diawali dengan ritual ibadah Konghucu ini diikuti ratusan pengikutnya dengan hening. Hembusan angin turut meniupkan aroma hio yang dibakar, sehingga suasana semakin semakin sakral. Bagi warga etnis Tionghoa, kata Ardedy; Upacara Pechun merupakan sebuah simbol penghormatan terhadap jasad salah seorang tokoh Tionghoa berpengaruh yang tewas tenggelam di salah satu sungai di Tiongkok. Pechun berarti sebuah upaya pencarian yang dilakukan dengan menggunakan perahu dengan cara didayung.

  • Perayaan Pechun di Tangerang pertama kali digelar pada 1910. Bermula dari kehadiran seorang hartawan Tionghoa, Kapitan Oey Giok Koen, yang menyumbangkan dua buah perahu Naga Kuning dan Papak Merah, ke Kelenteng Boen San Bio di kawasan Pasar Baru, Kota Tangerang yang dikenal dengan sebutan Vihara Nimmala. Dua tahun kemudian, seorang hartawan Tionghoa lainnya, Oey Khe Tay, juga membuat perahu Papak Hijau dan Papak Merah yang kemudian disumbangkan kepada Kelenteng Boen Tek Bio, di Jalan Kisamaun, Pasar Lama, Kota Tangerang.

  • Perayaan Pechun pertama di Tangerang ditandai dengan perlombaan perahu Papak Merah dan Hijau di Sungai Cisadane. Namun akibat terjadi benturan, perahu Papak Hijau akhirnya patah di bagian tengah. Bangkai perahu Papak Hijau yang dinilai keramat kini disimpan dan dirawat oleh Lim Tiang Tiang, yang tinggal di wilayah Karawaci. Jelas Ardedy. [DH, AWP Sumber Istimewa]

  • Silat-Silat Asli Banten

    Pencak silat adalah warisan asli bangsa Indonesia khususnya dan rumpun Melayu umumnya yang beraneka ragam alirannya yang membawa kekayaan tersendiri. IPSI (Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia), organisasi resmi yang mewadahi perguruan dan perkumpulan pencak silat se-Indonesia, membagi pencak silat menjadi 4 bagian tak terpisahkan, yakni; Olahraga, Beladiri, Seni, Mental dan Spritual, adalah aspek/kandungan pencak silat yang telah dirumuskan dengan penelitian mendalam, menjadikannya sebagai salah satu cabang beladiri di dunia. Salah satu silat asli Indonesia yang patut diperhitungkan adalah silat asli Banten.

  • Sejarah ilmu persilatan di Banten memiliki akar yang sangat panjang. Dalam Serat Centhini disebutkan bahwa pada masa pra-Islam telah dikenal istilah paguron/perguron atau padepokan di sekitar Gunung Karang, Pandeglang. Dalam masyarakat Banten dikenal berbagai macam perguron yang mewakili aliran-alirannya, seperti; Terumbu, Bandrong, Silat Makao, Sin Lam Ba, Paku Banten, Jalak Rawi, Cimande (modifikasi), si Pecut dan sebagainya. Setiap perguron memiliki jurus-jurus dan karakteristik yang berbeda-beda dengan sejarah kelahirannya. Kini semua perguron tersebut terangkum dalam P3SBBI (Persatuan Pendekar Persilatan dan Seni Budaya Banten Indonesia) yang dipimpin H. Tb. Chasan Sochib.

  • TERUMBU Latar Belakang Aliran Silat Terumbu Banten Kiyai Terumbu adalah ulama besar Banten pada Abad 15 sebelum Sultan Hasanudin menjadi sultan di Banten. Beliau mempunyai anak bernama Abdul Fatah/Ki Beji (Anak pertama. Anaknya ada 5 orang). Julukan Ki beji karena beliau berhati besi atau beji yang membangkang dan tidak mau diusir oleh penjajah - Belanda dari tanah kampung Terumbu - Banten. Masyarakat dan keturunan Ki Terumbu diajari ilmu silat dari anak anak hingga dewasa untuk melawan penjajahan Belanda. Hingga sekarang silat ini turum temurun masih terjaga kelestariannya di kampung Terumbu, Kasemen, Serang. Pada keturunan ke 4 atau cicit dari H. Agus (anak ke 4 dari Ki Zunedil Qubro bin Ki Terumbu), yaitu H. Mad sidiq mewarisi ilmu silat Bandrong dan mempunyai istri di Pulo Ampel, Bojonegara Serang, serta mengembangkannya ke daerah Cilegon dan sekitarnya untuk melawan penjajahan Belanda dan Jepang. Sedangkan M. Idris mewarisi ilmu silat Terumbu, dan beliau bermukim di kampung Terumbu. Dalam pengembangannya, aliran silat ini berkembang ke daerah serang dan sekitarnya untuk melawan penjajahan Belanda dan Jepang.

  • BANDRONG Kata Bandrong berasal dari kata Bendrong yang berarti beradu tetapi diasalnya di daerah Pulo Ampel dan Pulo Kali (sekarang kecamatan Bojonegara, Kab. Serang arah utara Cilegon), keturunan Ki Terumbu - H. Mad Sidiq (abad 15-an), sering melihat polah dan tingkah laku ikan Cucut di pesisir pantai Bojonegara yang terbang diatas air dan mengadu cucutnya sebagai sejatanya, bahkan melihat para nelayan kewalahan jika sedang memancing dan mendapatkan ikan tersebut, karena langsung putus oleh senjata (cucut)-nya, jika ikan tersebut terbang di udara. Dari situlah H. Mad Sidiq menamakan silatnya Bandrong yang mengibaratkan kekuatan ikan terbang dalam hitungan detik dapat melepaskan diri dari jeratan kail nelayan, bahkan cucutnya bisa melukai/membunuh orang.

  • Gerak Bandrong Adalah gerakan menggulung lawan di depan dengan cara kuda - kuda kaki kanan didepan, sedang posisi kaki kiri dibelakang, menggeser kearah depan 180 derajat, kaki kanan mengambil mata kaki kuda - kuda lawan dan tangan kiri menyodok seraya membuang badan lawan dari arah belakang tulang rusuk saat mengambil kaki dan badan, posisi kepala merunduk dan langsung dorong kearah depan. Sedangkan Bandrong tungkeb adalah gerakan bandrong untuk menipu lawan yang lebih dari satu. Bandrong tungkeb membuat putaran kaki kiri 180 derajat dan posisi badan memutar 360 derajat dengan poros kaki kanan jika lawan kita akan menendang dari arah belakang kita. Bandrong tungkeb asal katanya dari bandrong dan tungkeb. Bandrong adalah gerakan menggulung lawan seperti ikan terbang (cucut), sedangkan tungkeb (bahasa Banten) artinya dibalikkan. Jika orang terkena bandrong saja, orang tersebut hanya jatuh terlentang saja. Sedangkan bila terkena Bandrong tungkeb, maka orang tersebut akan terpelanting dengan posisi kepala dibawah. Gerakan bandrong ada yang mirip ketika menjatuhkan lawan, kemungkinan besar sesuai sejarahnya ada keturuan Ki Terumbu, yaitu H. Buang pada masa penjajahan Belanda tinggal di daerah Sunda Kelapa (sekarang Jakarta), daerah benteng (sekarang Tangerang). Bisa jadi beliau mengajari silat pejuang-pejuang Betawi pada waktu itu. Kemungkinan terjadi akulturasi silat Banten dan Betawi yang disebut Cingkrik Goning, juga ada yang lainnya, seperti gerak rasa silat Betawi. Sepak Samrin Bandrong

  • Sepak samrin/sepak pentil dalam istilah bandrong adalah tendangan dengan cara melipat kesemua jari kaki kedalam dan menendang memantul seperti per, ngeper ke arah kemaluan lawan, kuda - kuda pada lutut atau paha dengan ujung kaki. Sikap ini dilakukan pada saat ada celah lawan yang longgar. Sepak pentil ini sangat berbahaya jika mengenai alat vital, paha dan lutut pas kuda kuda. Sepak samrin ini untuk melumpuhkan lawan dengan sekali tendang/sepakan saja, dimana lawan langsung roboh dan tidak bisa bangun lagi. Beset Istilah "Beset" dalam Bandrong berarti gerakan tangan menipu lawan yang tadinya posisi diatas bisa sekelebat hitungan detik bisa mengambil kaki kuda - kuda lawan dengan tangan kanan pada mata kaki bagian dalam dan posisi kepala merunduk dibawah ketiak lawan, posisi tangan kiri mengunci pada ketiak lawan dan langsung membuangnya ke samping kanan/kiri dengan serta merta mengayunkan kedua tangan secara bersamaan (tangan kanan kebawah, tangan kiri keatas). Gerakan beset ini juga bisa digunakan dalam mengunci tendangan, seperti tendangan dalam IPSI (tendangan A, C, T, B, serkel atas). Gerak tipu bandrong hampir kesemuanya langsung dibuang, tidak ada kuncian tetapi langsung meng-kick off/melumpuhkan kuda - kuda lawan. SILAT MAKAO (ULIN PEUPEUH GERAK RASA) Adalah kombinasi teknik pukulan, kecepatan gerak dan kepekaan rasa. Silat Makao adalah aliran silat berasal dari Banten yang merupakan gabungan pencak silat dengan kuntao dari Makao. Aliran ini menitik beratkan pada aspek beladiri (fight). "Ulin Peupeuh Gerak Rasa", begitulah yang diucapkan oleh Ki Arba, seorang pendekar tua yang tinggal di Banten tentang beladiri ini. Beladiri ini dikembangkan oleh Ki Abu Arwanta, seorang pendekar dari Pandeglang, Banten. Ki Arba (90 tahun lebih) bersama Ki Asnawi (70 tahun lebih) adalah generasi ketiga aliran ini. Mereka berguru pada orang yang sama, Ki Jakaria (Ki Cipluk), murid Ki Abu Arwanta.

  • Ki Arba, generasi ketiga (kiri), Ki Asnawi, bersama muridnya (kanan) Aliran ini mungkin kurang dikenal di kalangan persilatan. Penyebabnya antara lain aliran pencak silat ini tidak mempunyai nama resmi dan seragam, tidak seperti halnya aliran lain seperti aliran Cimande, aliran Cikalong, aliran Sabandar, dan sebagainya. Para penganut aliran ini ada yang menyebutnya dengan nama Ulin Abu (diambil dari nama penyebarnya, yaitu Ki Abu Arwanta), Ulin Sawah (mengambil nama tempat tinggal Ki Abu, yaitu Kampung Sawah), Ulin Makao (diambil dari asal orang Cina yang merupakan guru Ki Abu), Ulin Jeceng (nama salah seorang anak Ki Abu), Ulin Sabrang Girang (tempat tinggal Ki Asnawi), atau bahkan ada pula yang tidak menyebut nama sama sekali. Meskipun sebutannya tidak sama, namun disepakati bahwa pendiri aliran ini adalah Ki Abu Arwanta dari Kampung Sawah, Pandeglang - Banten, yang diperkirakan berdiri sekitar akhir abad XIX. Hal ini dapat dilihat dari generasi ketiganya yang ketika mulai belajar terjadi pada zaman penjajahan Belanda dan penjajahan Jepang, sekarang berusia sekitar 75 sampai 90 tahun. Ki Abu Arwanta adalah seorang pendekar yang telah mempelajari beberapa aliran pencak silat dari beberapa orang guru, baik di Banten maupun luar Banten. Sampai pada suatu saat ia bertemu dengan ahli kuntao dari Makao, yang kemudian menjadi gurunya. Ki Abu ternyata memiliki bakat mengolah ilmu dari orang Cina itu dengan ilmu yang telah didapat dari guru-guru sebelumnya. Ia menyimpulkan bahwa masing-masing mempunyai keunggulan dan kelemahan. Ia pun menggabungkannya menjadi sebuah sistem perkelahian baru yang memadukan teknik pukulan dengan kecepatan gerak dan kepekaan rasa, dan masing-masing kelemahan dapat saling ditutupi. Pada suatu kesempatan latih tanding dengan gurunya, Ki Abu mencoba mempraktekkan hasil renungannya itu, dan ternyata berhasil. Gurunya ternyata tidak bisa mengalahkan Ki Abu. Setiap serangan dapat digagalkan, bahkan serangan balik Ki Abu seringkali tidak berhasil ditangkis atau dihindarkan. Sejak kejadian itu, orang Cina Makao tersebut mengakui keunggulan Ki Abu, kemudian ia menganggap Ki Abu sebagai kawan yang sederajat dan menjadi mitra diskusi dalam teknik-teknik beladiri. Dari hasil diskusi kedua pendekar itu, disusunlah suatu sistem beladiri baru yang sekarang dikenal dengan nama Ulin Makao, Ulin Abu, atau Ulin Peupeuh Gerak Rasa. Sampai sekarang aliran ini terus berkembang, namun seperti umumnya aliran-aliran pencak silat tradisional lainnya, belum terorganisasi dengan baik, sehingga aliran ini banyak dipelajari oleh kelompok-kelompok kecil tanpa diwadahi oleh organisasi perguruan pencak silat. Hanya beberapa perguruan yang tercatat mempelajari aliran ini, yaitu Perguruan Pencak Silat Manderaga di Bandung, dan Perguruan Pencak Silat Alas Banten di Banyuwangi yang pada tingkat tertentu mempelajari aliran pencak silat ini.

  • Tradisi dan Cara Latihan Sampai saat ini tatacara tradisional di tempat asalnya (Pandeglang, Banten) masih tetap dilaksanakan. Setiap calon murid yang akan belajar terlebih dahulu harus menyerahkan ayam jantan kepada calon gurunya. Latihan biasanya dilakukan pada malam hari, selepas shalat Isya. Tempatnya biasanya di dapur yang beralas tanah. Kalau murid yang latihannya banyak, tempat latihan kadang-kadang dipindahkan ke lapangan di tengah kebun bambu. Para murid tidak menggunakan atribut perguruan seperti seragam, sabuk, atau badge. Mereka menggunakan pakaian sehari-hari. Tahap pertama: Jalan Jurus Setelah memenuhi syarat-syarat yang diajukan oleh guru, maka sebagai latihan tahap pertama yang dipelajari adalah sebanyak 20 jalan jurus, ada pula yang mengatakan 18, 10, atau 5 jalan jurus yang terdiri dari dasar-dasar langkah, pola langkah, serangan, maupun belaan yang tersusun dalam rangkaian gerak. Jalan jurus ini harus benar-benar dikuasai karena setiap unsur gerak mengandung makna beladiri yang akan dipelajari pada tahap berikutnya. Jalan jurus tersebut di antaranya adalah sebagai berikut : 1. Suliwa 2. Susun 3. Tektok 4.Galeng 5. Sabet 6. Jurus Cina 7. Sikut Pulang Cina 8. Depok 9. Depok Galeng 10. Tiga Kalima 11. Muka Satu 12. Muka Satu Tendang 13. Lok Be. Tahap kedua: Beulitan Pada tahap ini murid mulai belajar aplikasi jurus yang terkumpul dalam 35 jenis beulitan. Beulitan adalah metode latihan yang dilakukan dua orang yang saling berhadapan. Mereka melakukan serangkaian teknik serangan dan belaan dengan gerakan yang sudah diatur. Dalam tahap ini diajarkan juga cara menghadapi serangan bersenjata. Maksud latihan ini adalah untuk mempelajari perbendaharaan teknik serangan maupun belaan. Beulitan juga dapat digunakan untuk melatih kecepatan dan kepekaan rasa. Beberapa contoh beulitan adalah sebagai berikut : 1. Beulitan indung 2. Beulitan indung gencet 3. Beulitan indung serot

  • 4. Beulitan indung heuras 5. Beulitan indung getap 6. Sikut pulang cina 7. Siling serot 8. Golewang serot 9. Gebrag 10. Gunting Tahap ketiga: Kumaitu "Kumaitu" berasal dari kata kumaha itu yang berarti "terserah atau bagaimana gerak lawan". Pada tahap ini dipelajari bagaimana memecahkan berbagai kasus yang mungkin dihadapi dalam suatu perkelahian. Setiap murid harus mampu mempraktekkan jurus beulitan untuk menghadapi setiap gerak lawan. Contoh gerak kumaitu antara lain : Bendung, Depok, Depok Muntir, dan Luncat. Tahap keempat: Sabalikna Hampir sama seperti beulitan. Bedanya, dalam tahap ini dipelajari kemungkinan pihak yang kalah mengubah tekniknya menjadi pihak yang menang. Misalnya setiap kali berada dalam posisi diserang, baik dipukul, didesak, atau dikunci, murid harus dapat mementahkan serangan tersebut dan segera melakukan serangan balik. Begitu pula yang menerima serangan balik harus berusaha agar selalu menang. Contoh sabalikna misalnya : tangkis peupeuh dapat dibalas dengan bangkol, jambret dapat dibalas dengan serot, dan sebagainya. Tahap kelima: Rusiah Jurus Pada tahap ini materi kembali ke awal, yaitu jalan jurus. Namun setiap gerakan tersebut dijelaskan secara rinci maksud dan tujuannya dalam bentuk aplikasi. Seperti umumnya pencak silat, setiap satu gerak bisa mengandung puluhan maksud dan tujuan dalam aplikasinya. Misalnya jalan jurus pertama suliwa, dapat digunakan untuk menyerang, menangkis, melepaskan diri dari pegangan, menangkap, atau menarik tangan lawan. Dalam latihan setiap gerakan harus dilakukan dengan sungguh-sungguh. Serangan harus dikenakan pada tubuh lawan sampai terasa sakit (tapi tidak sampai cedera) atau sampai lawan tidak berdaya. Sasaran yang berbahaya bila terkena serangan dengan telak seperti mata, leher, dan alat vital biasanya diarahkan beberapa sentimeter dari sasaran sebenarnya. Aliran ini mempunyai beberapa gaya yang dipengaruhi kebiasaan seorang guru. Kebiasaan seorang guru dalam mengajar berpengaruh terhadap perkembangan gaya selanjutnya. Ki Arba misalnya, lebih senang menggunakan teknik tempel kosrek, yaitu teknik menjatuhkan sambil memukul lawan yang berada dalam keadaan hilang keseimbangannya. Ki Asnawi lebih menyukai teknik tempel peupeuh serot, yaitu teknik menyambut serangan sambil merapat ke tubuh lawan dan mendesaknya hingga menutup ruang gerak sambil menyerang dengan pukulan pada saat yang bersamaan.

  • Selain gaya-gaya tersebut di atas, masih ada lagi gaya yang lain, namun pada prinsipnya sesuai dengan namanya "Ulin Peupeuh Gerak Rasa", aliran ini lebih menekankan pada teknik pukulan untuk mengakhiri perkelahian dengan ditunjang oleh kecepatan gerak dan kepekaan rasa. Jurus Lokbe

  • Beulitan Indung Gencet Peraga: H. Omar Rahayu dan Arif MR

  • Aliran ini dapat dipelajari di Perguruan Pencak Silat Manderaga, Jl. Gegerkalong Girang No. 9 Bandung dengan menghubungi H. Omar Rahayu (022) 2015596 atau Gending Raspuzi (08122386534).

    SIN LAM BA

    http://silatsilat.multiply.com/journal/item/2

  • Ilmu Sin Lam Ba, dari kitab " ilmu yg bekerja jika dizalimi orang lain", terkenal dengan istilah ilmu kontak, yaitu menjatuhkan lawan dari jarak jauh/tanpa menyentuh. Berasal dari Syekh Abdul Karim Banten, tokoh Tarekat Qadiriyyah terkenal di Asia Tenggara di akhir abad 19. Kitab tersebut berisi jurus lima (jurus wajib selain ilmu pencak silat yang setiap kolat memiliki jurus berbeda-beda) dan amalan-amalan doa.

    Setelah pecahnya perang Banten yang digagalkan Belanda pada 1888, putra-putra beliau menyingkir ke pedalaman Karawang utara, sekitar 15 km timur laut Rengas Dengklok dan mendirikan sebuah pesantren. Rombongan ini dipimpin putra beliau yang dikenal dengan nama Haji Odo (wafat 1930-an dalam usia hampir 100 tahun), yang kemudian memberikan pengajaran ilmu hikmah kepada Toha dari Menteng Dalam dan dilanjutkan oleh 2 orang tokoh besar lainnya, yaitu Alm. Haji Harun Ahmad (pendiri Sin Lam Ba, salah satu putra Toha) dan Alm. Mohammad Syaki Abdus Syukur (pendiri Al Hikmah yang tinggal di Cisoka Sukajami, Banten. Penerusnya adalah anaknya, H. Romli Ismail). 2 orang tokoh dari aliran Sin Lam Ba yang kini masih eksis adalah Abdul Rauf/Cang Rauf (sesepuh Sin Lam Ba, salah satu putra Toha) dan Udin (pelatih Sin Lam Ba). [DH-Sumber:sahabatsilat.com, silatindonesia.com, duel.melsa.net.id, silatsilat.multiply.com, ditpertais.net, dan lain-lain]

  • MTQ Ke-VI Tingkat Provinsi Banten 2007 Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Ke-VI Tingkat Provinsi Banten 2007 diselenggarakan pada 30 April - 05 Mei 2007 di Kabupen Serang. Dimulai dengan Pelantikan Dewan Hakim, Senin 30 April 2007, 10:00 WIB di pendopo gubernur Provinsi Banten, Pawai Ta'aruf pada 13:00 WIB di depan Pendopo Kabupaten Serang. Dibuka secara resmi oleh Gubernur Banten - Hj. Ratu Atut Chosiyah, SE. pada hari selasa, 1 Mei 2007, 20:00 WIB di Alun-alun Timur dan ditutup Sabtu, 5 Mei 2007. Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) yang digelar dua tahun sekali ini diselenggarakan untuk meningkatkan pemahaman, penghayatan dan pengamalan isi kandungan Al-Quran secara kontinyu dan berkesinanbungan, untuk menghasilkan Qori/Qoriah, Hafidz/Hafidzah, mufasir/mufasirah dan khathah/khathatah yang berkualitas, sehingga dapat meraih pretasi peringkat Nasional. MTQ sebagai wadah pembinaan akhlakul karimah, bertujuan memberi kesejahteraan jasmaniah rohaniah dalam negara Indonesia berdasarkan Pancasila, memupuk kebenaran hakiki dari Kitabullah Al-Quran. Untuk mencapai tujuan optimal, maka MTQ diselenggarakan secara sistematis, melalui azas kejujuran dan kesetiaan, keikhlasan dan kesucian hati, membentuk karakter dan kepribadian, serta kedewasaan berpikir dilandasi Iman yang tangguh. TUJUAN DAN SASARAN

    Menggalakkan Syiar Islam Melalui Cinta Baca Al-Quran Membangun Persatuan dan Kesatuan Umat Islam se-banten Ajang Kompetisi dan Wadah Pembinaan Qori dan Qoriah Mempersiapkan Qori dan Qoriah untuk MTQ Nasional Tahun 2008 MTQ Bersifat Religius, Mendidik, Menghibur dan Memiliki Coverage Luas

    sebagai Event Keagamaan Regional dengan News Value Tinggi Melibatkan Partisipasi Aktif Masyarakat

    MUSHABAQOH Cabang dan Golongan 1. Cabang Tilawah Al-Quran 6 golongan menurut Kelompok Umur 2. Cabang Hifzh Al-Quran 5 Golongan 3. Cabang Tafsir Al-Quran 3 Golongan 4. Cabang Fahm Al-Quran 2 regu 5. Cabang Syarh al-Quran 2 Regu

  • 6. Cabang Khat Al-Quran 3 Golongan 7. Cabang qiroatul Kutub 2 Golongan Sistem Musabaqoh Musabaqoh diselenggarakan 2 babak Penyisihan dan Final Materi maqra/Soal, waktu penampilan Cabang tartil Al-Quran 1. Tartil Quran juz 1-10, 5-6 menit 2. Anak anak juz 1-10, 7-8 menit 3. Remaja juz 1- 20, 8-9 menit 4. Dewasa juz 1-30,10-12 menit 5. Qiroat Al-Quran 3 jenis Bacaan dikuasai, 10-12 menit 6. Cabang Hifz Al-Quran 7. Gol.1 Juz dan Tilawah materi 1-10 juz, waktu 7-8 menit 8. Gol.5 juz dan Tilawah materi 1-20 juz, waktu 7-8 menit 9. Gol 10,20,30 juz materi hafalan 30 juz Cabang tafsir Al-Quran 1. Gol.bahasa arab hafalan 30 juz, waktu 30 menit 2. Gol Bahasa Inggris hafalan 30 juz 3. Gol bahasa Indonesia hafalan 30 Juz. Cabang Syahrh Al-Quran 1. Penampilan 3 (tiga) bentuk,waktu 15-20 menit, tema diserahkan 3 bulan sebelumnya. Cabang Khat Al-quran 1. Golongan Naskah 2. Golongan Hiasan Mushaf 3. Golongan Dekorasi 4. Materi Penyisihan diberi teks, Final Imla. Cabang Qiroatul Kutub 1. Golongan remaja, materi Kitab Majalis Al-Saniyah, Final Kitab. Fatul Muin waktu, 20-30 menit Seksi Musabaqoh MTQ VI Provinsi Banten ini diketuai oleh H.M. Rasna Dahlan M.Ag.

  • Perlombaan Sejumlah tempat yang digunakan untuk lomba MTQ diantaranya adalah;

    1. Masjid Taman Graha Asri, perumahan Graha Asri, dimana Majelis XI berlokasi dan dilombakan cabang tilawah Golongan Kepala Desa dan Do'a Ma'tsur.

    2. Masjid Syeh Arif Zaenul, Perumahan Puri Raya, Majelis IV, dilombakan cabang Hifdzil Qur'an 1, 5 juz serta cabang tilawah Golongan Kepala Desa dan Do'a Ma'tsur.

    3. Masjid As Sayubah, Jl. TB. Makmun, komp. Al Azhar, dilombakan Cabang Tilawah golongan anak, diikuti 16 peserta dengan Ketua Dewan Hakim KH. Badrudin.

    4. Masjid Agung Serang, Jl. Maulana Yusuf, dilombakan cabang Tilawah golongan remaja, diikuti 16 peserta, diketuai Dewan - KH. Kurtubi dan Canet (Cacat Netra). Dapat dipastikan bahwa para peserta lomba yang memiliki keterbatasan indra ini sangat istimewa, mampu bersaing dan tidak kalah baiknya dalam persiapan lomba dengan para peserta lomba dititik-titik lomba lainnya.

    5. Aula Islamic Centre, dilombakan cabang Khatil Quran bidang Naskah Quran.

    6. Masjid At Taubah STIA Maulana Yusuf, Jl. Trip Jamaksari, Cinanggung Serang, dilombakan cabang Hifdzil Quran 10, 20 dan 30 Juz, diikuti 6 peserta, diketuai Dewan Hakim - KH. Abdul Rahman. Disaksikan oleh kepala Kanwil Depag. Provinsi Banten - HM. Romli dan Ketua Harian LPTQ Provinsi Banten - KH. Asmuni.

    7. Alun-Alun Barat Serang, dilombakan Mushabaqah Qiraatul Subah (MQS) dan Qiraatul Qutub.

    8. Majelis III berlokasi di Mesjid As Syuban Al Azhar Kaujon pada cabang tilawah golongan Kanak-kanak dan Murottal;

    9. Masjid Sallahudin, lingkungan Kantor Pajak, Jl. A. Yani Serang, dilombakan cabang Qiraatul Kutub/tafsir kitab kuning, diikuti 12 peserta tingkat dewasa. Kriteria penilaiannya diantaranya adalah; kelancaran membaca, kefasihan menterjemahkan dan wawasan.

    Lomba berlangsung dengan baik dan lancar dari 08.00 - 12.00, diselingi Istirahat. Dilanjutkan kembali pada 14.00 - 16.30 WIB.

    Pawai Taaruf

    Dibuka oleh Sekretaris Daerah Provinsi Banten - Ir. Hilman Nitiamidjaja, pada hari Senin 30 April. Start di Perumahan Kota Serang Baru (KSB), Jl. Jend. Sudirman, finish di Alun Alun Barat. Pesertanya diperkirakan 10.000 orang. Masing-masing kafilah

  • menampilkan atraksi seni tradisional sebagai daya tarik. Kafilah Kota Tangerang sebagai juara umum MTQ V Provinsi Banten mengawalinya dengan menampilkan kesenian Tanjidor dan Barongsai. Kafilah Kabupaten Tangerang menampilkan Barongsai, Tanjidor dan Gambang Kromong. Sementara Kafilah Kabupaten Lebak mengetengahkan atraksi Angklung Buhun, Saman, dan Qasidah. Seni tradisional dan kolaborasi Rampak Bedug, Bendrong Lesung, dan Patingtung ditampilkan oleh Kafilah Kota Cilegon. Sedangkan Kafilah Kabupaten Pandeglang menampilkan Tari Saman dan Rudat. Tuan rumah Kabupaten Serang menyuguhkan tari kolaborasi Terbang Gede dan Rudat. Di Alun-Alun Barat, Kafilah disambut oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Banten, Ketua DPRD Banten, Bupati Serang, Walikota Tangerang, Wakil Bupati Serang dan Pandeglang, Wakil Walikota Cilegon, Sekretaris Daerah Lebak, Asisten Daerah Kabupaten Tangerang serta unsur Muspida lainnya. Hadirnya sejumlah seni tradisional ini mendapat respon yang meriah dari penonton sekaligus menegaskan terpeliharanya keharmonisan plurarisme budaya di Banten. Selain seni tradisional, Pawai Taaruf dimeriahkan marching band dan kendaraaan hias.

    Dukungan Warung Amal Dukungan mensukseskan pelaksanaan MTQ dari warga kelurahan Serang RT.01/XIV dibuktikan pengurus PKK di wilayah tersebut dengan menyajikan makanan-makanan ringan tradisional untuk peserta dan penonton. Setiap hari menunya berganti, sumbangan sukarela warga RW XIV kelurahan Serang.

    Bidang Naskah

    Diikuti 18 peserta putra-puteri dari seluruh kabupaten/kota dengan tulisan wajib QS:Al-Nahl 90-91 dan tulisan pilihan QS: Al-Nahl 98.

    Penilaian pada cabang ini benar-benar harus dilakukan secara profesional karena unsur subjektivitas bukan tidak mungkin terjadi. Masing-masing juri memiliki pandangan tersendiri dan hal ini dibahas secara terbuka. Inilah yang membedakan penjurian cabang Khatil dengan dengan cabang yang lain, papar A Thalabi Kharli, SH, ketua Dewan Hakim Cabang Khatil Quran.

    Selain aturan kaidah, kaidah tulisan dan hiasan juga menjadi kriteria penilaian. Peserta dilarang menggunakan cat sablon,hiasan tempel atau bunga-bunga kering namun demikian penggunaan tekstur sangat dimungkinkan, terang Thalabi yang asli Cilegon namun aktif di UIN Tangerang sebagai tenaga pengajar dan saat ini

  • tengah mengambil gelar doktoral di universitas yang sama. Di dinding aula tampak dipajang hasil karya peserta lomba bidang Hiasan Mushaf.

    Kafilah Kabupaten Pandeglang menghadirkan rombongan pendukung yang khusus didatangkan dari Pandeglang, dipimpin Asda I Kabupaten Pandeglang Drs. Aah Wahid Maulani. Cabang Qiraatul Kutub adalah salah satu cabang unggulan bagi Kabupaten Pandeglang, mengingat ada ribuan pesantren Salafi di Pandeglang yang memang khusus mengkaji kitab kuning, ujarnya.

    Dewan Pengawas dan Dewan Hakim Anggota Dewan Pengawas dan Dewan Hakim MTQ VI Tingkat Provinsi Banten dilantik oleh Gubernur Banten, Hj. Ratu Atut Chosiyah pada hari Senin, 30 April 2007 di Gedung Negara Provinsi Banten. Dihadiri Wakil Ketua DPRD Provinsi Banten - Syadeli Karim, LC, Wakil Gubernur Banten - HM. Masduki, Kakanwil Depag Banten - H.R Romli, Sekretaris Daerah Provinsi Banten - Ir. Hilman Nitiamidjaja dan Bupati Serang - Taufik Nuriman. Berdasarkan SK Gubernur Banten Nomor 451.15/Kep.310-Huk/2007 Tanggal 26 April 2007 Tentang Susunan Keanggotaan Dewan Hakim MTQ VI Tingkat Provinsi Banten, Prof. K.H. A. Wahab, MA ditetapkan sebagai Ketua Dewan Pengawas sedangkan Dewan Hakim diketuai Drs. H.E Syibli Syarjaya, LML, MM. Adapun Majelis-Majelis Musabaqah berjumlah 11 dengan total seluruh anggota Dewan Hakim berjumlah 142 orang. Gubernur menekankan, hasil pelaksanaan MTQ VI Tingkat Provinsi Banten ini sebagai tolok ukur dimulainya seleksi bagi duta Banten untuk ajang MTQ 2008 Tingkat Nasional yang akan diselenggarakan di Provinsi Banten. Sebagai tuan rumah MTQ Nasional 2008, saya berharap Banten mampu meraih juara umum. Kondisi ini hanya bisa dicapai melalui persiapan dan pembinaan yang intensif. Ungkap Gubernur. Komentar salah seorang anggota Dewan Hakim - Ahmad Bahir tentang MTQ VI tingkat Provinsi Banten; ...penyelenggaraan MTQ yang digelar pada 30 April - 5 Mei 2007 ini mengalami peningkatan, baik dari sisi kuantitas dan kualitas kader qari/qariah, hafizh/hafizhah, dan sebagainya, maupun peningkatan aspek kualitas penyelenggaraan, yakni penyelenggaraan yang modern dan profesional serta dilandasi semangat ukhuwwah islamiyyah, ukhuwwah wathaniyah, dan ethos pembangunan umat dalam arti seluas-luasnya. Semua ini adalah bentuk tanggung jawab dan bukti bahwa LPTQ (Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran) Banten mampu menjawab keraguan berbagai pihak dalam penyelenggaraan MTQ tahun ini.

  • Dewan Hakim Perempuan Dari 141 dewan hakim pada Musabakah Tilawatil Quran (MTQ) ke-6 tingkat Provinsi Banten, terdapat sebanyak 7 dewan hakim dari kaum perempuan, antara lain; Hj. Suwarsih, S.PdI (Kabupaten Tangerang), Hj. Muflihah (Kabupaten Serang) dan Dra. Hj. Sulastri (Kabupaten Serang). Tiga dewan hakim yang ditemui sesudah rapat pleno Tim Peliput (DZ & NK), Pusat Informasi MTQ ke-6 Banten, di Hotel Le Dian, Serang, salah satunya - Muflihah mengatakan; Potensi dewan hakim dari kaum perempuan cukup besar. Yang diperlukan sekarang bagaimana pihak terkait dapat memberikan pembinaan dan kesempatan kepada kaum hawa, agar lebih banyak lagi berperan dalam setiap MTQ. Saya berharap, keterlibatan kaum perempuan dalam MTQ, terutama kesempatan untuk menjadi dewan hakim lebih meningkat lagi. Tentu saja, perlu pembinaan lebih intensif lagi tehadap potensi yang dimiliki kaum perempuan. Sulastri menambahkan; Pembinaan Lembaga Pembinaan Tilawatil Quran (LPTQ) Provinsi Banten terhadap potensi kaum perempuan bisa dilakukan bersama organisasi perempuan, seperti majelis taklim, PKK, MUI dan Kantor Departemen Agama, baik provinsi maupun kabupaten/kota. Hasil dari pembinaan intensif itu diseleksi secara ketat, sehingga dapat melahirkan calon-calon dewan hakim potensial yang akan dipersiapkan pada setiap MTQ, baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Kata Suwarsih. Ketiganya optimistis, jika dilakukan pembinaan dan seleksi secara ketat, kualitas dewan hakim perempuan bisa sejajar dengan pria. Gubernur menyarankan pada pelaksanaan MTQ Tingkat Provinsi di tahun mendatang agar lebih meningkatkan jumlah peran serta anggota Dewan Hakim perempuan yang saat ini hanya berjumlah 7 orang dari total 142. Provinsi Banten sebagai tuan rumah Penyelenggaraan MTQ XXII Tingkat Nasional MTQ Banten tahun ini memiliki nilai strategis dalam kaitan penunjukan Provinsi Banten sebagai tuan rumah Penyelenggaraan MTQ XXII Tingkat Nasional yang akan digelar pada pertengahan 2008 mendatang. Kepercayaan ini oleh Gubernur Banten dinilai sebagai Penghargaan yang patut dibanggakan yang telah diberikan Pemerintah Republik Indonesia kepada Banten yang notabene merupakan provinsi termuda di Indonesia.

    Apapun hasilnya dari penyelenggaraan MTQ Banten tahun ini, akan menjadi pengalaman yang amat berharga dan oleh karenanya harus dievaluasi selengkap dan secermat mungkin sehingga benar-benar akan menjadi alas pijak bagi sukses

  • atau tidaknya penyelenggaraan MTQN tahun depan. Sebaliknya, pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan MTQ Banten tahun ini sepatutnya berhati-hati dan melakukan analisis dan perhitungan yang cermat dan mendalam terhadap semua aspek penyelenggaraan MTQ. Tindakan yang serampangan dan tidak didasarkan pada analisa yang matang, dikhawatirkan akan menurunkan citra Banten dan melahirkan keraguan publik Indonesia terhadap kesiapan Banten sebagai calon tuan rumah penyelenggaran MTQ XXII Tingkat Nasional 2008.

    Menteri Agama - H. Maftuh Basyuni mengatakan; Keberhasilan MTQ ini merupakan momentum penting untuk menyiapkan diri bagi Banten yang akan menjadi Tuan Rumah pelaksanaan MTQ Tingkat Nasional tahun 2008. Pemerintah Provinsi Banten dan juga seluruh masyarakat harus siap sebagai Tuan Rumah untuk mempersiapkan diri baik sebagai Juara Umum maupun dalam pelaksanaannya. Kesempatan ini sudah diberikan kepada Banten, harga mati.

    Saya sangat optimis Banten dapat menjadi tuan rumah MTQ tingkat nasional XXII tahun 2008 nanti, apalagi jika melihat kualitas penyelenggaraan dan respon masyarakat Banten, ungkap Wagub berbagai masukan dari masyarakat harus menjadi catatan kita. Bagaimanapun tidak ada yang sempurna namun keyakinan itu harus kita miliki, lanjutnya.

    Anggota Dewan Hakim MTQ VI Provinsi Banten yang juga anggota komisi I DPRD Banten - Zaenal Abidin Sudjai menyatakan; Kualitas qori dan qoriah pada beberapa cabang musabaqah, salah satunya cabang Tafsir Quran dinilai lebih baik dibandingkan qori dan qoriah tingkat nasional. Untuk itu jika nanti tampil di MTQ nasional, sangat besar harapan kita mendapatkan gelar juara.

    BANTEN SIAPKAN KAFILAHNYA HADAPI MTQ NASIONAL 2008 Dana Lembaga Pembinaan Tilawatil Quram (LPTQ) Provinsi Banten untuk Tahun 2007 sebesar Rp. 5 milyar dan akan digunakan bukan hanya untuk penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Quram namun juga untuk pembinaan terhadap qori/qoriah selama satu tahun serta sebagian kecil untuk LPTQ kabupaten/kota sebagai stimulan. Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sigit Switarto mengatakan untuk MTQ tingkat nasional yang akan digelar 2008 mendatang pihaknya akan benar-benar berupaya membawa kafilah Banten menjadi yang terbaik. Selain itu dikatakan Dewan Hakim akan diseleksi dengan ketat yang kebutuhannya mencapai 108 orang. Menurut Sigit saat ini yang diperlukan adalah keterpaduan dan kerjasama untuk suksesnya pelaksanaan MTQ provinsi menuju MTQ nasional.

  • Penutupan & Pemenang

    Perhelatan akbar MTQ VI Tingkat Provinsi Banten di Kabupaten Serang ini ditutup oleh Gubernur Banten, Hj. Ratu Atut Chosiyah, SE. pada hari Sabtu, 5 Mei 2007, 20.00 WIB. Pada malam penutupan, Alun-Alun Barat bagaikan lautan manusia yang sangat antusias mengikuti penutupan MTQ, mengetahui hasil lomba, sekaligus menikmati sajian musik islami oleh Kelompok Musik DEBU.

    Surat Keputusan Dewan Hakim MTQ VI Tingkat Provinsi Banten Tahun 2007 No. 10/DH-MTQ-VI/V/2007 tentang penetapan Penetapan Peraihan Nilai dan Juara Umum pada MTQ VI Tingkat Provinsi Banten 2007 dibacakan oleh 4 orang anggota Dewan Hakim yang diketuai Drs. H.E. Syibli Syarjaya, L.M.I, MM:

    1. Peringkat I Kontingen Kabupaten Serang dengan nilai 199 2. Peringkat II Kontingan Kabupaten Tangerang dengan nilai 78 3. Peringkat III Kontingen Kabupetan Pandeglang dengan nilai 73 4. Peringkat IV Kontingen Kota Cilegon dengan nilai 32 5. Peringkat V Kontingen Kabupaten Lebak dengan nilai 25 6. Peringkat VI Kontingen Kota Tangerang dengan nilai 16

    Terpilih sebagai Juara Umum adalah Kabupaten Serang. Selamat kepada Kabupaten Serang yang telah berhasil meraih Juara Umum, semoga dapat terus dilakukan pembinaan untuk peningkatan kualitas yang lebih baik lagi.

    Gubernur Banten, Hj. Ratu Atut Chosiyah, SE dalam sambutan penutupannya menyampaikan rasa syukur atas sukses dan lancarnya penyelenggaraan MTQ. Beliau berharap hal ini tidak hanya di ukur dari prestasi penyelenggaraan dan prestasi kejuaran semata, tetapi juga dapat diambil hikmah dan nilai tambah oleh seluruh masyarakat terhadap peningkatan pemahaman, penghayatan dan pengamalan nilai-nilai Al-Quran (tidak hanya bisa membaca) dalam rangka membentuk manusia yang beriman dan bertaqwa yang selalu melandasi kehidupannya dengan nilainilai Al-Quran.

    Rasa syukur dan bahagia dilontarkan oleh Gubernur atas kehadiran dan dukungan Menteri Agama, para pejabat di Provinsi Banten, tokoh masyarakat, tokoh agama dan masyarakat. Gubernur berharap Menteri Agama dapat memberikan arahan, pembinaan dan dukungan terhadap Banten dalam peningkatan bidang keagamaan. Ucapan selamat disampaikan Gubernur kepada seluruh pemenang lomba dan berharap agar prestasi yang telah diraih dapat terus ditingkatkan, sehingga dapat menjadi duta dan mengharumkan nama Banten di tingkat nasional maupun internasional. Kepada peserta yang belum berhasil, Gubernur bersimpati agar tidak patah semangat, karena masih banyak kesempatan untuk terus memacu prestasi. Gubernur mengajak seluruh masyarakat Banten untuk semakin memantapkan

  • jalinan ukhuwah islamiyah sebagai pondasi guna terciptanya ukhuwah bashariyah (persaudaraan antar bangsa) dan ukhuwah wathoniyah (persaudaraan atas dasar kesamaan tanah air) dalam rangka mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa, khusunya bagi kemajuan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Banten. Gubernur didampingi Menteri Agama R.I, Wakil Ketua DPRD Provinsi Banten, Wakil Gubernur Banten, Bupati Serang dan Ketua Umum LPTQ Banten menutup MTQ VI Tingkat Provinsi Banten yang ditandai dengan penekanan tombol sirene disertai dengan semaraknya percikan kembang api. Menteri Agama, H. Maftuh Basyuni dalam sambutannya menyampaikan bahwa Al-Quran adalah pedoman hidup umat Islam. Apabila seluruh umat Islam dapat memahami isi kandungan al-quran maka tidak akan terjadi kekacauan di dunia ini, tidak akan ada teroris. Menteri Agama menyampaikan apresiasi terhadap Banten yang telah berhasil melaksanakan MTQ dengan baik dan menjadi indikator kesiapan Banten menjadi Tuan Rumah MTQ Tingkat Nasional. [DH-Sumber; bantenprov.go.id]

  • PERSIAPAN KONTINGEN BANTEN UNTUK PON XVII 2008 DI KALIMANTAN TIMUR Banten Loloskan 13 Cabor Banten memastikan diri tampil di 13 cabang olahraga (cabor) dari 43 cabor yang dipertandingkan di PON XVII 2008 di Kalimantan Timur, diantaranya; sepak bola, sofbol, angkat besi, angkat berat, binaraga, karate, renang, berkuda, dan golf. Di PON XVII 2008, Banten berharap bisa tampil di minimal 40 cabor dari 43 cabor yang dipertandingkan. Tiga cabor yang dinilai sulit untuk diikuti adalah dansa, menyelam, dan ski air. Alasannya, selain Banten belum memiliki atlet, kepengurusan daerah (pengda)-nya pun belum terbentuk. Sementara, target atlet Banten yang bakal berlaga di PON XVII sebanyak 400 orang. Di PON XVI 2003, Banten tampil di 32 cabor dengan jumlah atlet 209 orang. Anggar Sudah Mumpuni Pengda Ikasi Banten ingin meraih prestasi terbaik bagi Banten di PON XVII 2008 nanti. Di Pra PON XVII, Juni 2007, 10 atlet pelatda tampil di seluruh nomor; degan, floret, dan sabel. Seluruh atlet tersebut adalah atlet terbaik pada pelaksanaan Porprov II Banten, di Cilegon, September 2006. Juga pernah mencetak prestasi di kejuaraan anggar lainnya. Patokan kita, atlet yang masuk pelatda harus pernah berprestasi di event-event sebelumnya. Prestasi yang bagus dibutuhkan untuk memupuk mental bertanding sekaligus membuktikan kemampuan atlet tersebut. Jelas Ade Hariana - pelatih anggar Banten. Ade menjamin 10 atlet yang dipanggil mengikuti pelatda adalah atlet terbaik yang dimiliki Banten di luar atlet anggar program Banten Keh. Dari sepuluh atlet tersebut, banyak di antaranya yang sudah memiliki prestasi di tingkat lokal ataupun nasional, beber Ade. Jika dilihat dari komposisi atlet yang dipanggil ke Pelatda Pra PON XVII, cabang anggar Banten bisa dibilang yang terbaik saat ini. Banten diperkuat atlet yang kenyang pengalaman nasional, seperti; Mika Sari (degen wanita) yang pada Kejurnas 2005 meraih perak, Dwi Kesnawati (sabel wanita) - atlet nasional yang sebelumnya banyak diincar daerah lain, Diana Pancawati, Satriani, dan Saliah yang merupakan atlet program khusus Banten Keh, Luki (floret pria), Dede (degen pria), Aris (degen pria), Nano (sabel pria), Widi (sabel pria), Binser (sabel pria), Diana (sabel wanita), Seliah (sabel wanita), dan Satriani (sabel wanita).

  • Pasukan Ade Hariana pernah sukses saat Pra PON 2004 di Surabaya, berhasil meloloskan atletnya di 2 nomor. Jika lolos ke PON XVII di Kalimantan Timur, menurutnya, Banten sangat berpeluang meraih medali dari nomor sabel wanita. Peluang lain juga dilirik dari nomor floret pria. Ada yang perlu disayangkan sebelum Pra PON XVII, selama Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) cabang anggar dihadang kendala minimnya perlengkapan berlatih. 10 atlet hanya menggunakan 5 pedang selama latihan, 1 sable, 2 floret dan 2 degen. Walaupun dengan keterbatasan seperti itu, Banten tetap mengadakan uji coba. Namun ternyata uji coba pun minim bagi para atletnya, sehingga memaksa Pengurus Daerah Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (Pengda Ikasi) Banten berinisiatif menggelar kejuaraan anggar terbuka pada 16 Mei lalu di GOR Tangerang, yang diikuti oleh 4 daerah; DKI Jakarta, Jawa Barat, Sumatera Selatan, dan Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), dengan atlet-atlet nasionalnya mengikuti nomor floret, degen, dan sabel. Pengurus Daerah Ikasi Banten menargetkan untuk meloloskan 20 atlet / semua penghuni Pelatda Pra PON XVII cabang anggar. Menurut Ketua Pengda Ikasi Banten serta Sekot Tangerang - Harry Mulya Zein; Kekuatan anggar Banten saat ini mumpuni menuju PON XVII. Persiapannya matang, atlet tinggal membenahi kemampuan teknik dan strategi. Angkat Besi, Berat & Binaraga - PABBSI Banten Raih 7 Tiket Sebanyak 20 atlet mengikuti Pelatda Pra PON. Khusus untuk angkat besi dan angkat berat, para pelatih terus mengupayakan peningkatan beban buat para atlet. Menurut Odih Supriyatna, pelatih angkat berat serta Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Daerah PABBSI (Persatuan Angkat Besi, Berat, dan Binaraga Seluruh Indonesia) Banten, para atlet telah mencapai peningkatan signifikan dari total angkatan beban pada awal Pelatda. Mereka telah melewati skala minimum angkatan yang ditetapkan Pelatda, berdasarkan standar nasional. Bahkan, sebagian besar telah mendekati rekor nasional. Peningkatan beban sejak awal, mencapai 25 persen, papar Odih. Saat ini, atlet angkat besi dan angkat berat Banten akan terus dipompa kemampuan tekniknya. Untuk mengetahui peningkatan program latihan, pelatih memberlakukan tes, setiap pekan, untuk memacu atlet meningkatkan jumlah beban mereka. Dari perkembangan latihan serta hasil Kejurnas 2006 lalu, Odih yakin angkat besi dan berat bisa meloloskan semua atletnya ke PON. Kombinasi pretasi Kejurnas dan hasil latihan membuat kami yakin bisa lolos semua. Untuk tiap nomor, kami akan meloloskan 5 atlet.

  • Pada kesempatan itu, Odih mengungkapkan kendala yang dihadapi Pelatda, yakni minimnya peralatan. Padahal peralatan bertanding sangat dibutuhkan segera agar atlet bisa beradaptasi lebih lama. Untuk tiket ke PON XVII, Banten meraih 7 tiket, diantaranya 2 perak dihasilkan atlet angkat berat atas nama Suwarno di kelas 42,5 kg untuk kategori bench press dan binaragawan Rahmat di kelas 85 kg plus menempati posisi kedua dan hanya kalah dari binaragawan nasional - Ade Rai. Odih berharap agar hasil ini disikapi serius Pengda PABBSI maupun KONI Banten, agar para atlet yang lolos bisa mencatat prestasi lebih baik di PON XVII di Kalimantan Timur. Menurutnya, Banten berpeluang meraih emas jika persiapan jangka panjang dilakukan. Sofbol Target Perunggu di PON XVII Memastikan diri lolos ke PON XVII, pengurus menginventarisasi program persiapan Pelatda. Salah satunya adalah terkait merencanakan penggunaan tenaga ahli untuk jajaran pelatih. Selain akan menggunakan pelatih lokal untuk meningkatkan kemampuan, Pengda Perbasasi Banten juga akan memakai tenaga penasehat teknis. Karena keberhasilan tim sofbol pria Banten lolos ke PON XVII dan meraih peringkat 5 Kejurnas 2007 di Jakarta, Mei lalu, maka 2 pemain andalan Banten, Aris Susanto (pitcher/pelempar) dan Syahril Nasution (catcher/penangkap) diminta bergabung dengan Timnas Sofbol proyeksi ke SEA Games XXIV di Thailand. Menanggapi dipanggilnya 2 atlet Banten masuk Pelatnas, Ketua Harian Pengda Perbasasi Banten, Mas Bagus Taftayazi, menyatakan bahwa ini jadi kebanggaan, bukti apresiatifnya PB Perbasasi terhadap prestasi Banten. Tim pria berada di grup yang agak ringan, sementara tim wanita masuk grup neraka. Di PON XVII nanti, tim pria Banten satu grup dengan DKI Jakarta, Sulawesi Utara (Sulut), dan Jawa Timur (Jatim). Sedangkan tim wanita harus bersaing dengan Papua, DKI Jakarta, dan Jatim. Menurut Mas Bagus Taftayazi, peluang tim pria lebih besar dibanding tim wanita. Bahkan khusus tim pria, Mas Bagus berani menargetkan medali perunggu dari PON XVII. Lawan paling berat di grup kita adalah DKI Jakarta yang juara di Kejurnas 2007. Kalau Jatim dan Sulut, Insya Allah masih bisa kita atasi. Saya yakin Banten bisa maju ke semi final mewakili grup bersama DKI. Tinggal kita berhadapan dengan tim dari grup lainnya. Prediksi saya, dari grup lain yang maju ke semi final adalah Kaltim dan Lampung. Kita mungkin bisa mengungguli Lampung untuk menempati posisi ketiga alias perunggu, papar Mas Bagus. Soal kekuatan DKI dan Kaltim, Mas Bagus memang mengakui keunggulan dua tim

  • yang bertemu di final Kejurnas 2007 itu. Karena itu, target perunggu sudah maksimal bagi tim pria Banten. Di kejurnas lalu, tim pria Banten berada di peringkat 5. Sedangkan peluang tim wanita masih belum bisa diprediksi karena lawan-lawan di babak penyisihan grup memang berat. Papua adalah juara pertama di Kejurnas 2007. DKI Jakarta adalah salah satu tim elit yang masuk 4 besar. Sedangkan tim wanita Banten hanya menempati posisi 8 nasional. Panjat Tebing Atlet Pelatda Pra PON panjat tebing Banten terus ditempa kemampuannya untuk dapat tampil maksimal di ajang pra PON yang akan digelar 1-14 Agustus di Jawa Timur. Sembilan atlet terus dipersiapkan secara khusus di Pandeglang dengan menjalani latihan rutin selama sepekan penuh. Untuk mendongkrak penampilan Ratno dkk direncanakan Pengprov FPTI Banten mengirim atlet untuk menjalani beberapa ujicoba penting. Ujicoba pertama di Bandung pada bulan Juni. Sedang ujicoba lainnya di Kejurnas panjat tebing junior di Bali di bulan Agustus. Menurut Deni Musadat, Ketua Harian Pengprov FPTI Banten, ujicoba di Bandung dilakukan karena terkenal sebagai daerah yang banyak menghasilkan pemanjat tebing handal dan menggelar event skala nasional. Sementara untuk event Kejurnas Junior pada pertengahan Juli, Banten merencanakan mengirim 2 atlet Pelatda kategori Junior (19-20 tahun) - Ratno dan Maman. Untuk kedua atlet ini Pengprov FPTI Banten berharap masuk jajaran elit pemanjat tebing nasional. Sebelumnya 9 atlet Banten telah mengikuti kejuaran tingkat nasional di Jakarta, di Universitas Pancasila, medio Mei lalu. Hasilnya 6 atlet masuk babak final / 8 besar. Sebelum tampil di Pra PON, untuk terakhir kali atlet Banten akan tampil di Kejurnas yang rencananya digelar oleh sebuah produser olahraga petualangan terkenal - Eiger. Sembilan atlet yang ada telah memasuki tahap peningkatan kemampuan dan sepesialisasi nomor. Wushu - 5 Pelatih 14 atlet wushu Banten digembleng fisik dan tekniknya di Medan pada 27-31 Juli sebelum diterjunkan di babak kualifikasi / Pra PON XVII.Menurut Ketua Harian Pengurus Daerah Wushu Indonesia (Pengda WI) Banten, Roni Alfanto, 14 atlet itu terdiri dari 4 atlet pria yang akan turun di nomor taolou (seni gerak) serta 6 atlet pria dan 4 wanita di nomor sanshou (pertarungan). Sebenarnya, mereka telah latihan di Kota Tangerang sejak Februari lalu. Kalau yang dipusatkan di Serang baru saja dimulai awal Mei lalu, ujar Roni. Pelatda di Serang dikhususkan bagi atlet yang turun di nomor sanshou. Tidak tanggung-tanggung, mereka dibimbing 4 pelatih sekaligus, 2 orang berlatar

  • belakang wushu, 1 orang pelatih tinju dan 1 orang lagi pelatih gulat. Alasan merekrut 4 pelatih, menurut Roni, karena nomor pertarungan di cabang wushu masih kental dengan teknik tinju dan gulat. Teknik dua cabang ini diperlukan untuk meraih poin atau bahkan untuk menjatuhkan lawan. Empat pelatih tersebut adalah Nisful Laili, Markus Koknak (wushu), Andi (gulat), dan Zulfren Saragih (tinju). Kita tak ingin main-main karena punya target meloloskan 12 atlet ke PON XVII. Sebelas di antaranya dari nomor sanshou. Makanya kita rekrut banyak pelatih yang berbobot, tambah Roni. Khusus 4 atlet nomor taolou, Pengda WI Banten mengirim mereka berlatih di Senayan Jakarta, bersama atlet DKI Jakarta, di bawah bimbingan pelatih Ahmad Rivai, karena di Banten belum ada peralatan memadai di nomor ini, seperti; toya, golok panjang, pedang, dan tombak. 2003 lalu, Pengda WI Banten mengirimkan 14 atlet ke Pra PON XVI 2003 dan mampu meloloskan 12 atlet ke PON XVI 2003 di Palembang. Di akhir perhelatan, wushu menyumbang 6 perunggu untuk kontingen Banten. Dengan materi atlet seperti sekarang ini, saya optimis bisa lebih baik lagi, pungkas Roni. (say) Panahan Lirik S. Pujiono Pimpro Banten Keh, Oktavianus Matakupan mengatakan bahwa saat ini Banten Keh telah mempunyai calon atlet panahan yang bisa diandalkan, yaitu S. Pujiono, atlet panahan nomor tradisional. Lirikan jatuh kepada Pujiono lantaran atlet ini punya konsistensi dalam penampilannya. Setelah meraih tiga emas pada Kejurnas Panahan di BSD Serpong 2005, ia mampu mempertahankan prestasi itu di Porprov II Banten lalu. Dan dari pantauan akan peta persaingan level nasional di nomor tradisional, Pujiono merupakan atlet handal dan berpeluang meraih emas pada PON XVII di Kalimantan Timur 2008 mendatang. Bidikan terhadap Pujiono, dikemukakan Octav mengingat dari cabang lain tidak ada atlet yang memenuhi syarat memenangi peta persaingan. Rata-rata rekor catatan waktu ataupun skor atlet lain terpaut jauh dengan yang dibukukan oleh atlet nasional. Sementara Pujiono memiliki skor panahan yang berada di posisi tiga besar. Pemusatan latihan daerah (pelatda)-nya 2 minggu sebelum Pra PON, agar bisa meloloskan banyak atlet ke PON XVII 2008, bertujuan menyamakan kemampuan atlet (desentralisasi) yang selama ini berlatih secara berpencar di daerahnya masing-masing. Sebanyak 15 pemanah Banten bergabung dan menggelar latihan di empat tempat berbeda, Kota Tangerang, Serang, Cilegon dan Solo (Jawa Tengah). Meski demikian, mereka berlatih berdasarkan program yang telah disusun bersama dengan jajaran pelatih. Mereka tetap kita pantau secara berkala. Tegas Imam Sugirwa, Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengda Persatuan Panahan Seluruh

  • Indonesia (Perpani) Banten. Sepatu Roda - Seleksi Atlet dan Persiapan Terkendala Lintasan, Dana Macet dan Peralatan Usang Pengurus Daerah Persatuan Sepatu Roda Seluruh Indonesia (Pengda Porserosi) Banten menentukan 10 atlet yang berhak masuk pemusatan latihan daerah (pelatda) menuju Pra PON XVII. Namun pelatda menghadapi masalah tidak adanya lintasan permanen untuk latihan. Menurut Zainab Umiani, Sekretaris Pengda Perserosi Banten, tidak adanya lintasan akan sangat berpengaruh terhadap proses seleksi atlet. Sepatu roda sebagai cabang olahraga terukur memerlukan hasil nyata sebagai bukti kemampuan atlet, yaitu catatan waktu. Catatan waktu hanya bisa diketahui dengan berlombanya para atlet di lintasan. Kami sampai saat ini masih mencari tempat yang pas untuk menggelar seleksi. Jika tidak ada di Banten, mungkin kami akan mencari lintasan di Cikarang. Lintasan yang baik sangat penting untuk mengukur kemampuan atlet dengan tepat. Jelas Zainab. Pengda Perserosi Banten menyeleksi atlet sepatu roda untuk Pra PON XVII yang diikuti seluruh pesepatu roda terbaik se-Banten, yang berprestasi di Porprov II Banten lalu maupun mereka yang tidak ikut tapi berdomisili di Banten. Tapi, seleksi tak akan diikuti 4 pesepatu roda yang sudah masuk program khusus Banten Keh, karena sudah dipersiapkan khusus masuk kontingen Banten yang diproyeksikan meraih medali emas. Sayangnya, keempat pesepatu roda itu juga mengalami masalah sama, yaitu tidak memiliki lintasan latihan. Terpaksa mereka menggunakan jalan umum di belakang Telkom Bumi Serpong Damai dan lahan parkir di Boulevard Madrid Bumi Serpong Damai. Seleksi bertujuan mencari atlet terbaik yang mampu lolos ke PON XVII. Persiapan cabang sepatu roda jelang babak kualifikasi / Pra PON XVII dihadang masalah dana untuk membeli peralatan. Pengurus Daerah Persatuan Olahraga Sepatu Roda Seluruh Indonesia (Pengda Porserosi) Banten dinilai lamban hingga masalah ini berpotensi mengganggu persiapan atlet di Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) Pra PON. Sulit rasanya mencapai target jika peralatan tidak di perbarui. Yakinlah, peralatan baru bisa meningkatkan penampilan atlet, tegas Penanggung Jawab Pelatda Pra PON sepatu roda, Henky Max Surya. Akibat masalah ini pula, Banten tidak mengirimkan atlet ke Kejurnas Sepatu Roda 2007, di Yogyakarta, 1-3 Juni. Banten hanya diwakili 3 atlet Pelatda yang berangkat atas biaya pribadi dan Pengcab Porserosi. Meski demikian, Banten mampu menghasilkan 2 medali perak atas nama atlet Kabupaten Tangerang - Valerisa Maharani, yang tampil sebagai juara kedua di nomor 300 dan 500 meter.

  • Senam - 6 Pesenam Lolos PON XVII Pengurus Daerah Persatuan Senam Seluruh Indonesia (Pengda Persani) Banten mampu mewujudkan target meloloskan 6 pesenam ke PON XVII 2008 dari babak kualifikasi / Pra PON yang digelar di Palembang, 27-31 Mei lalu. Selain itu Banten membawa pulang 1 perak 2 perunggu. Perak dipersembahkan Dani Adriana dan Lina Herliana Agustin di Aerobic Gymnastic nomor Mix Player (MP) / pasangan campuran. Dani Adriana dan Lina Herliana Agustin gagal mengalahkan perolehan nilai pesenam Riau yang akhirnya merebut medali emas. Peringkat ketiga nomor ini diraih pesenam DI Yogyakarta. Nomor ini sangat berpeluang meraih medali. Hasil latihan dan pengorbanan atlet selama ini juga tidak percuma, papar Samsuri, pelatih Aerobic Gymnastic. Sedangkan Rahadiyani Gusti Ayu mempersembahkan perunggu di nomor Ritmik Sportif kategori tali dan pita. Tiket ke PON XVII lainnya dipersembahkan Adi Purbaya (Artistik pria), Ita Rosmiati (Artistik wanita), dan Ribka Francisca (Ritmik wanita). Banten masih berpeluang meloloskan satu pesenam lagi atas nama Hery dari nomor Aerobic Gymnastic pria. Hery mampu menembus peringkat 4 nasional, namun harus ditentukan rapat PB Persani. Rapat digelar terkait kuota pesenam yang akan tampil di nomor MP perorangan PON XVII yaitu 5 orang. Tiga pesenam adalah peringkat 1 hingga 3 di Pra PON. Sementara 2 tempat lagi untuk atlet tuan rumah dan penghuni Pelatnas SEA Games. Pelatih Senam Banten, Encu, puas dengan hasil yang diraih pesenam binaannya, namun harus ditindak lanjuti KONI Banten dengan langsung menggelar Pelatda PON XVII. Pencak Silat - Hanya 1 Tiket Babak kualifikasi atau Pra PON XVII 2008 berakhir kemarin, di GOR Grup 1 Kopassus, Taktakan, Serang. DKI Jakarta menjadi kontingen paling banyak yang meloloskan pesilatnya. Sedangkan Banten hanya meloloskan seorang pesilat saka. Mempertandingkan 16 kelas di kategori tarung (pria/wanita) dan 6 kelas di seni gerak. Ada 32 tiket dari kelompok tarung dan 6 tiket di seni gerak (tunggal pria, tunggal wanita, ganda pria, ganda wanita, beregu pria, dan beregu wanita) yang diperebutkan. Dari jumlah itu, DKI memperoleh tiket paling banyak - 12 tiket. Kedua, Jawa Tengah - 10 tiket. Ketiga, Jawa Timur - 8 tiket. Keempat, Jawa Barat - 5 tiket. Kelima, DI Yogyakarta - 2 tiket. Terakhir, Banten - 1 tiket ke PON XVII. Sayang sekali, padahal banten adalah gudangnya pendekar.

  • Satu-satunya pesilat Banten yang lolos ke PON XVII adalah Dwi Priyono, di kelas I (85-90 kg), yang juga pesilat pelatnas. Saat ini, Dwi yang juga pegawai protokoler Pemkot Cilegon tengah melakukan persiapan guna mewakili Indonesia di Kejuaraan Silat Dunia di Belgia. Karate - 6 Karateka Lolos Turunnya semua kekuatan karate nasional, termasuk karateka Pelatnas SEA Games, membuat peta persaingan Babak Kualifikasi atau Pra PON XVII, di GOR Bhineka, Solo, 25-27 Mei, berlangsung ketat. Dari even ini, Banten memastikan meloloskan 6 karateka ke PON XVII 2008, di Kalimantan Timur. Dari 6 karateka yang lolos, 5 di antaranya dari nomor kumite (tarung), yakni M Takhir (60 kg), Junior (55 kg), Jakson (80 kg) dan karateka wanita - Arum Damayantiningsih (48 kg) serta Amnah (53 kg). Satu karateka lainnya berasal dari nomor kata (gerak) atas nama Sugeng, di nomor Kata Perorangan. Banten sebenarnya berpeluang merebut 2 tiket lagi atas nama Arum Damayantiningsih dan Nurul, di kelas bebas. Sayang, keduanya gagal saat memperebutkan posisi 9 besar. Awalnya, Pengda Forki Banten menargetkan 10 tiket ke PON. Karateka Banten sudah berusaha semaksimal mungkin. Ikut sertanya karateka Pelatnas SEA Games membuat peta persaingan berubah. Tetapi, kemampuan karateka kita sangat kompetitif dengan peserta lain yang lolos ke PON. kata Edi Mursalim, Ketua Pengda Forki Banten. Target 10 tiket PON tidak tercapai akibat gagalnya beberapa nomor andalan Banten. 2 karateka yang gagal adalah; Adnin Hasibuan (65 kg) dan Sonny Gunawan (75 kg). Keduanya semula diprediksi bukan hanya lolos PON XVII, namun mampu menyabet medali, karena kedua kareteka ini pernah berprestasi cukup baik di beberapa kejuaraan tingkat nasional. Hoki - Prestasi di PON XVII Sangat Terbuka Pengurus Daerah Persatuan Hoki Seluruh Indonesia (Pengda PHSI) Banten mengirimkan daftar 64 atlet, 32 pria dan 32 wanita, kemudian disaring menjadi masing-masing 16 orang untuk mewakili Banten di ajang Pra PON XVII. Penyaringan dilakukan dengan dua cara, yaitu kejurda dan seleksi khusus. Penyaringan lewat Kejurda Hoki Banten pada Desember 2007 ungkap Saepudin - Ketua Umum Pengda PHSI Banten. Prestasi maksimal hoki Banten yaitu saat Kejurnas Hoki 2006, di Lampung. Ketika itu, tim pria/wanita Banten mampu menempati posisi ketiga. Banten hanya kalah bersaing dari DKI Jakarta, Papua, dan Jawa Barat. Baru-baru ini tim wanita Kabupaten Tangerang berhasil menjadi juara kedua di Kejuaraan Marathon Hoki di Bandung, 19-20 Mei lalu.

  • Menurut Saepudin, yang juga salah satu pengurus teras Pengcab PHSI Kabupaten Tangerang, prestasi di Bandung jadi bukti bahwa Kabupaten Tangerang siap mengirim atlet ke Pelatda Pra PON cabang hoki. Apalagi, atlet yang bertarung di Bandung sebagian besar sudah lolos seleksi Pelatda. Seapudin yakin potensi hoki Banten berprestasi di PON XVII sangat terbuka. Taekwondo - Rekrut Mantan Pelatih Nasional Pengurus Daerah Taekwondo Indonesia (Pengda TI) Banten serius mempersiapkan atletnya menjelang Pra-PON dengan merekrut Agus Sumarno, mantan pelatih taekwondo di Program Indonesia Bangkit (PIB). Dijelaskan Wakil Ketua II Pengda TI Banten, Viva Zabreno, kehadiran Agus Sumarno diharapkan bisa mendongkrak prestasi taekwondoin Banten di Pra-PON dan PON XVII. Track record Agus cukup baik di tingkat nasional dan internasional. Kami berharap kemampuan pelatih berpengalaman menular kepada atlet Banten. Saya yakin kehadiran Agus bisa memacu taekwondoin yang kita persiapkan ke babak kualifikasi PON agar meraih hasil memuaskan. Kata Viva. Sementara itu, Agus Sumarno mengaku senang bisa bergabung dengan Banten. Katanya, ia lebih tertantang menangani atlet provinsi baru. Sebelum memutuskan gabung Banten, Nangroe Aceh Darussalam (NAD) sebenarnya keukeuh meminta saya. Tetapi, dengan berbagai pertimbangan, terutama kedekatan saya dengan pengurus TI Banten, akhirnya saya menjatuhkan pilihan ke Banten, terang Agus yang berstatus PNS di Dispenda Pemkot Bandung itu. Dinilainya, taekwondoin Banten kompak dan disiplin. Dua faktor itu menurutnya merupakan kunci utama keberhasilan. Soal teknik dan kemampuan, peraih emas SEA Games 2003 ini juga optimis atlet yang ditanganinya bakal meraih prestasi. Taekwondoin yang mengikuti pemusatan latihan daerah di Pandeglang berjumlah 34 orang, memang melebihi kuota yang diberikan KONI Banten - 16 orang. Seleksi ulang dilakukan untuk mengerucutkan jumlah atlet agar sesuai kuota. Tetapi sebelumnya, Pengda TI Banten tetap menempa 34 atletnya. Balap Sepeda - Optimis Loloskan 8 Pembalap Persiapan pembalap sepeda Banten jelang Pra PON XVII, Juni, di Sulawesi Selatan, adalah tahap pemantapan teknik strategi. Sebanyak 8 pembalap, terdiri dari 7 pembalap jalan raya dan 1 pembalap Mountain Bike (MTB) / sepeda gunung, diyakini bisa lolos dari Pra PON menuju PON XVII 2008, yang didasari beberapa bukti, seperti prestasi beberapa pembalap di lomba Tour de Indonesia. Bahkan,

  • seorang pembalap jalan raya, M. Radius Ginting, saat ini menghuni Pelatnas SEA Games yang tengah berlatih di Yogyakarta dan Malang. Bergabungnya Ginting ke Pelatnas membuktikan bahwa kita punya kesempatan besar lolos ke PON XVII. Kita optimis meloloskan semua pembalap. Kata Suharno, Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Daerah Ikatan Sepeda Sport Indonesia (Pengda ISSI) Banten. Selain Ginting, yang juga juara Tour de Indonesia untuk kategori pembalap nasional, Banten memililiki 3 pembalap andalan lain, yakni; Iman Suparman, Kurniawan, dan Roni. Iman merupakan jebolan Pelatnas SEA Games yang dikenal sebagai pembalap berbakat nasional. Sedangkan Kurniawan dan Roni meraih hasil cukup baik di Kejurnas Tanjakan, Maret lalu, di Bandung. Kurniawan dan Roni masuk jajaran papan atas. Bahkan, Kurniawan jadi juara ketiga dengan menyingkirkan salah satu pembalap kawakan, Tonton Sutanto. Semua bukti ini membuat Suharno yakin cabang balap sepeda bisa meloloskan semua pembalapnya ke PON XVII 2008, di Kalimantan Timur. Apalagi, catatan waktu para pembalap Banten terus mengalami perkembangan positif di Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda), di Subang, Jawa Barat. Kalau secara fisik, bekal mereka sudah cukup baik, terbukti dari hasil beberapa lomba mereka ikuti. Sekarang kita butuh teknik dan strategi agar 8 pembalap yang ada lolos semua. Teknik dan strategi kita butuhkan juga untuk mengincar nomor beregu. Jelas Suharno. Dipilihnya Subang sebagai tempat Pelatda tak lepas dari tekad memaksimalkan strategi dan teknik dengan jenis jalan yang bakal dijadikan ajang Pra PON XVII. Jalan raya di Subang kebanyakan tanjakan dan mirip dengan jalan-jalan raya di Sulawesi Selatan yang akan jadi tempat kualifikasi PON XVII. Bola Basket Pria 3 Besar, Wanita Runner Up Pengurus Daerah Persatuan Basket Seluruh Indonesia (Pengda Perbasi) Banten di babak kualifikasi / Pra PON XVII Wilayah B di Bali, 10-16 Juni, menargetkan Tim wanita jadi runner-up, sedangkan tim pria masuk kelompok 3 besar. Target inilah yang bisa membuat kedua tim Banten itu lolos ke PON XVII 2008. Banten bertarung dengan 10 kontestan lain dari Pulau Jawa, Sulawesi, dan Kalimantan. Untuk memenuhi target itu, Banten menghadapi kendala di bagian pria. Tim pria Banten sulit mengumpulkan para pemainnya dalam pemusatan latihan permanen dan sentralisasi, karena banyaknya atlet yang sulit mendapat izin dari perguruan tinggi tempat mereka kuliah atau perusahaan tempat mereka bekerja. Juga banyak atlet Banten yang berdomisili di Jakarta, hingga membuat Pelatda sentralisasi terwujud. Pelatih Basket Pra PON XVII Banten, Pandu Hendrato optimis, karena materi tim pria terdapat pemain Indonesia Basket League (IBL) dan diperkuat tiga pebasket pelajar yang membawa Indonesia juara di Piala Pelajar ASEAN 2006 lalu.

  • Sementara di bagian wanita kendalanya sama, namun dapat teratasi karena hanya sedikit pemain yang berdomisili di luar Tangerang. Sebagian besar pemain dapat hadir mengikuti Pelatda di GOR Tangerang. Untuk mencapai target 2 besar dan lolos, tim wanita Banten harus mengalahkan kekuatan basket Jawa Barat, Jawa Tengah dan Kalimantan Barat. Judo 5 Pejudo Aman Pengurus Daerah Persatuan Judo Seluruh Indonesia (Pengda PJSI) Banten bertekad meloloskan pejudo sebanyak-banyaknya ke PON XVII 2008, di Kalimantan Timur. Salah satunya caranya dengan mengejar poin di 4 turnamen nasional yang berlangsungkan hingga Juli 2007. Keempat event itu adalah; Indonesia Timur Open, Suhud Cup, Wismoyo Internasional dan Kejurnas Judo Senior. Poin di kejurnas seperti ini lumayan tinggi. Juaranya bisa meraih nilai di atas seribu poin. Bahkan, di Wismoyo Internasional, pejudo yang bisa menang dari penghuni pelatnas otomatis mendapat tiket tampil di SEA Games mendatang. Kata Suwarno. Di Pelatda Pra PON XVII, judo Banten mendapat kuota 16 pejudo dan 3 orang pelatih. Untuk memperkuat persiapan, Pengda PJSI Banten juga mengirim 5 pejudo ke event kualifikasi lainnya, yakni Sirkuit Judo Indonesia Barat, 5 Mei lalu dan Piala Kapolri, Juli 2007. 5 pejudo yang ke Palembang masing-masing berperingkat 5 hingga 8 besar nasional Kata Suwarno, Pelatih Judo Banten. Ke 5 pejudo tersebut adalah; Vincent Majid, Erlangga, Sarwanto, Wisnu, dan Pipit (wanita). Ke 5 pejudo Banten itu sudah masuk kategori aman untuk lolos ke PON XVII, karena sudah masuk peringkat 8 besar di masing-masing kelas. Dari 5 pejudo itu, hanya pejudo wanita - Pipit, yang masih di posisi 8 besar nasional. Erlangga sudah menempati posisi 5 besar, Sarwanto di posisi 6 besar, dan Vincent di posisi 7 besar. Sementara, Wisnu sudah masuk peringkat 4 nasional. Ada lagi 5 pejudo Pelatda Banten Pra PON XVII dengan posisi 3 besar nasional, yakni; Sofia Lubis, Herfiner, Siti M, Sutrisno, dan Maulana. 2 nama yang berpeluang meraih emas di PON XVII adalah Vi