edisi januari 2018 suplemen majalah sains...

8
Edisi Januari 2018 Suplemen Majalah SAINS Indonesia

Upload: lamdat

Post on 11-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Edisi Januari 2018 Suplemen Majalah SAINS Indonesiabpatp.litbang.pertanian.go.id/balaipatp/assets/upload/download/... · berbagai macam varietas, krisan dapat diproduksi secara bergantian,

�Edisi Januari 2018Suplemen Majalah SAINS Indonesia

Page 2: Edisi Januari 2018 Suplemen Majalah SAINS Indonesiabpatp.litbang.pertanian.go.id/balaipatp/assets/upload/download/... · berbagai macam varietas, krisan dapat diproduksi secara bergantian,

� Edisi Januari 2018 Suplemen Majalah SAINS Indonesia

Page 3: Edisi Januari 2018 Suplemen Majalah SAINS Indonesiabpatp.litbang.pertanian.go.id/balaipatp/assets/upload/download/... · berbagai macam varietas, krisan dapat diproduksi secara bergantian,

�Edisi Januari 2018Suplemen Majalah SAINS Indonesia

Suplemen Agrotek

Krisan “Pinka Pinky”Hangatkan Suasana

Dinginnya suhu Cianjur sore itu, tidak dirasakan Andi Burdah Zawahir dan keluarganya. Kehadiran krisan Pinka

Pinky di sudut ruang keluarganya mampu menghangatkan suasana. Bagi Andi, krisan (Crhysantermum Sp.) pula yang membuat ekonomi keluarganya hidup kembali.

Andi adalah seorang petani penangkar mitra Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan). Ia berjualan benih krisan yang Ia produksi di lahan seluas 600 m2, tempat Ia membangun green house untuk penyemaian benih krisan. Dengan keuntungan sebesar Rp. 7,7 juta per musim tanam, modal yang dikeluarkan Andi sudah kembali hanya dalam dua atau tiga kali siklus perbenihan atau sekitar 2-3 bulan.

“Dulu, petani di sini adalah petani sayur, namun kurang menguntungkan karena luasan

lahan yang sempit, petani kemudian beralih

menjadi petani bunga

krisan, apalagi lingkungannya sangat mendukung,” tutur Andi.

Adalah Lia Liauw Sanjaya, peneliti dari Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi) yang giat dalam pemuliaan krisan. Cukup banyak varietas krisan yang telah dihasilkan dari tangan dinginnya, salah satunya Krisan varietas Pinka Pinky.

Krisan yang menyajikan warna pink merupakan turunan esensial dari booming-nya varietas “Fiji Pink” dengan penggunaan teknologi sinar gamma. Diameter kuntum bunga 12 – 14 cm dengan hasil bunga mencapai 60-64 tangkai/m2/musim tanam.

Umur mulai berbunga cukup singkat yakni 58 – 63 hari setelah tanam. Tumbuhnya dapat adaptif pada ketinggian 750 – 1200 m dpl.

Sederhananya, Pinka Pinky memiliki keunggulan dari sisi ukuran bunga yang besar dan ditopang oleh batang yang sangat tebal sehingga cukup menguntungkan bagi petani dan disukai oleh konsumen. Apalagi dengan penampilan warna yang lembut terbukti cukup

Page 4: Edisi Januari 2018 Suplemen Majalah SAINS Indonesiabpatp.litbang.pertanian.go.id/balaipatp/assets/upload/download/... · berbagai macam varietas, krisan dapat diproduksi secara bergantian,

� Edisi Januari 2018 Suplemen Majalah SAINS Indonesia

Suplemen Agrotek

laris dengan menyasar segmentasi pasar kalangan anak muda.

Tanaman yang masuk ke Indonesia sekitar tahun 1800 dan mulai dikembangkan secara komersial sejak tahun 1940 itu kian populer di kalangan pencinta bunga hias. Selain unggul dari ragam warna dan bentuk, krisan potong cukup awet dengan daya tahan hingga 3 minggu dalam rangkaian bunga. Bahkan dengan hadirnya berbagai macam varietas, krisan dapat diproduksi secara bergantian, sehingga pecinta krisan dapat menikmati keindahannya sepanjang tahun.

Produksi Krisan di Indonesia berdasarkan data statistik Direktorat Jenderal Hortikultura tahun 2015 mendominasi hingga 58% diantara bunga potong lainnya. Ini dikarenakan permintaan Krisan sejak tahun 2007-2013 yang terus mengalami peningkatan dengan kenaikan rata-rata 37,12% setiap tahunnya.

Kalaupun terjadi penurunan permintaan, lebih disebabkan oleh penurunan produksi petani. Konsumen bunga potong krisan

tidak lagi hanya untuk kalangan kelas atas seperti hotel, restoran, atau acara tertentu melalui pengelolaan florist, tapi sudah familiar dikonsumsi oleh kalangan rumah tangga atau personal.

Page 5: Edisi Januari 2018 Suplemen Majalah SAINS Indonesiabpatp.litbang.pertanian.go.id/balaipatp/assets/upload/download/... · berbagai macam varietas, krisan dapat diproduksi secara bergantian,

�Edisi Januari 2018Suplemen Majalah SAINS Indonesia

Suplemen Agrotek

Roti Manis Kimpul

Lebih Lembut dan Sehat

Sumber Daya Genetik NasionalKrisan saat ini menjadi salah satu sumber

daya genetik nasional meskipun bukan tanaman asli nusantara. Budidaya krisan hampir menyebar di seluruh Indonesia dengan sentra terbesar terdapat di tiga provinsi di pulau Jawa yang mendominasi 95,95% produksi. Dari jumlah tersebut, produksi Jawa Barat merupakan yang terbesar dengan 48,98%, di susul Jawa Tengah (26,33%), dan Jawa Timur (20,64%).

Ada sembilan Kabupaten di Jawa Barat yang memproduksi krisan. Tiga diantaranya memberikan kontribusi tertinggi yakni Kabupaten Cianjur (53,57%), disusul Bandung Barat (24,75%), dan Kabupaten Sukabumi (20,69%). Kondisi agroklimat di ketiga

Kabupaten tersebut berpengaruh besar pada pertumbuhan krisan.

Ragam krisan yang diwakilkan dari aneka varietas terus berkembang, termasuk kontribusi hasil pemuliaan Balitbangtan melalui Balithi yang kemudian menjadi varietas krisan nasional. Salah satu varietas yang cukup terkenal dinamakan Puspita Nusantara dengan warna kuning yang sangat anggun. Balithi menargetkan semua hasil pemuliaan secara spesifik dapat menggantikan varietas introduksi seperti warna, diameter dan tipe bunga. Tujuannya agar petani tidak lagi mengalami kesulitan mendapatkan benih krisan berkualitas yang umumnya masih memakai benih dari luar negeri sekaligus menambah khasanah krisan bagi konsumen.

Morina Pasaribu/Setia Lesmana

Teksturnya lebih lembut namun lebih berserat. Remahnya cenderung seragam. Rasanya jauh lebih enak

ketimbang roti manis berbasis terigu. Itulah roti manis berbahan baku tepung Kimpul (Xanthosoma Sp.), umbi-umbian bahan pangan yang tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia, khususnya untuk daerah perdesaan.

Produksi kimpul di Indonesia mencapai 825 ton pada tahun 2013 pada luasan lahan

sekitar 55 ha. Namun dengan cakupan sebaran produksi hanya di beberapa kabupaten saja.

Bagian umbinya dapat diolah melalui berbagai cara seperti direbus,

dikukus, dibakar, atau dimanfaatkan menjadi beragam pangan olahan meskipun masih terbatas. Kimpul masih lekat dengan citra makanan

tradisional yang jarang dilirik konsumen, karena cita rasa dan penampilannya

kurang membangkitkan selera. Tak heran, jangkauan konsumsi dan pasarnya hingga saat ini belum berkembang.

Banyak yang enggan mengkonsumsinya karena mengandung senyawa lendir dan antigizi (kalsium oksalat) dengan densitas lebih dari 120 ribu/cm yang dapat menimbulkan

Page 6: Edisi Januari 2018 Suplemen Majalah SAINS Indonesiabpatp.litbang.pertanian.go.id/balaipatp/assets/upload/download/... · berbagai macam varietas, krisan dapat diproduksi secara bergantian,

� Edisi Januari 2018 Suplemen Majalah SAINS Indonesia

Suplemen Agrotek

rasa gatal. Padahal umbi kimpul ditengarai mengandung senyawa diosgenin yang bersifat anti kanker, menghambat proliferase sel, dan mempunyai efek hipoglikemik (anti diabetes).

Sementara itu, kandungan polisakarida larut air (PLA), dapat membantu melancarkan pencernaan. Bagi penderita Diabetes Mellitus, umbi kimpul juga dapat menjadi alternatif dan pilihan pangan sehat, karena rendah karbohidrat, lemak, dan glukosa.

Balitbangtan, melalui Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi), memanfaatkan dan mengolahnya menjadi pasta untuk menghilangkan rasa gatal. Pasta kimpul juga memiliki keunggulan sebagai bahan substitusi tepung terigu dalam pembuatan roti manis.

Substitusi tepung terigu dengan tepung lainnya biasanya akan menghasilkan tekstur roti yang keras dan remah kasar. Sedangkan dengan penggunaan pasta kimpul yang patinya telah mengalami gelatinisasi, tekstur roti akan lebih lembut dan remahnya seragam.

Tepung kimpul dapat diolah menjadi aneka produk yang meliputi produk kering, produk semi basah, dan basah. Tepung kimpul juga dapat dikompositkan dengan tepung lain untuk memperbaiki sifat-sifatnya atau memperkaya kandungan

gizinya. Sebagai contoh, tepung kimpul yang dikompositkan dengan tepung pisang dan kacang hijau, lalu diolah menjadi breakfast meal memiliki nilai gizi yang cukup lengkap untuk sarapan.

Inventor pasta dan roti manis kimpul, Erliana Ginting menyatakan, bahwa invensi ini sudah diberikan perlindungan paten dan siap untuk diterapkan pada skala industri. Ketersediaan pasta kimpul secara kontinu dengan harga terjangkau menjadi salah satu titik kritis berkembangnya invensi ini. Sehingga untuk pengembangannya, perlu bekerjasama dengan pelaku usaha.

Penyediaan informasi tentang kandungan manfaat dan gizinya serta cara mengolah bahan baku kimpul menjadi berbagai bahan pangan alternatif nan inovatif juga dapat membantu naiknya pamor bahan pangan ini. Termanfaatkannya pasta kimpul pada pembuatan roti manis dalam skala lebih luas, tidak hanya berkontribusi pada gerakan diversifikasi pangan yang sudah lama digaungkan, namun juga berpotensi menggeser tepung terigu. Dengan semakin naiknya sumber pangan lokal, ketergantungan pada sumber pangan impor juga dapat terus direduksi.

Yovita Anggita Dewi/Setia Lesmana

Kandungan gizi umbi kimpul per 100 g berat bahan

Energi (Kal)145,0

Protein (g)1,2

Lemak (g)0,4

Hidrat arang (g)34,2

Abu (g)1,0 Kalsium (mg)

26,0

Berat yang dapat dimakan (%)

85,0

Air (g)63,1

Vitamin C (mg)2,0

Vitamin B1 (mg)0,10

Ferrum (mg)1,4Fosfor (mg)

54,0Sumber: Balitkabi, Balitbangtan

Page 7: Edisi Januari 2018 Suplemen Majalah SAINS Indonesiabpatp.litbang.pertanian.go.id/balaipatp/assets/upload/download/... · berbagai macam varietas, krisan dapat diproduksi secara bergantian,

�Edisi Januari 2018Suplemen Majalah SAINS Indonesia

Balitbangtan kembali mencatatkan prestasi yang cukup membanggakan berkat perolehan royalti tahun 2017 yang meningkat dari tahun sebelumnya, yakni dari Rp 3,1 miliar menjadi Rp 4,5 miliar.

Penyerahan royalti oleh Kepala Balitbangtan kepada inventor telah dilangsungkan bersamaan dengan acara pembukaan Agro Inovasi Fair

2017, 22-26 November 2017, di Botani Square Mall, Bogor. Pemberian royalti tersebut diharapkan dapat memacu inventor lain untuk menghasilkan lebih

banyak lagi paten maupun perlindungan varietas tanaman (PVT).

Royalti,Pacu Penciptaan Inovasi

1. Dr. Abi Prabowo dan Tim untuk invensi Indo Jarwo Transplanter.

2. Mardison, S.TP., M.Si dan Tim untuk invensi Mini Combine Harvester.

3. Ir. Rudy Tjahjohutomo, MT untuk invensi Mesin Pemipil Jagung Berkelobot.

4. Dr. I Made Jana Mejaya dan Tim untuk invensi Jagung Hibrida Bima 3.

5. Dr. Andi Takdir Makkulawu, SP., MP dan tim untuk invensi Jagung Hibrida HJ-21 Agritan dan Jagung Hibrida Bima 9.

6. Prof. Dr. Sri Widowati dan Tim untuk invensi Proses Penurunan Indeks Glikemik Gabah.

7. Kusmana, SP untuk invensi Kentang Varietas Medians.

8. Dr. I Made Samudra dan Tim untuk invensi Feromon Exi.

9. Dr. Surono, SP., M.Agr untuk invensi Formula Pupuk Hayati untuk Tanaman Padi dan Formula Pupuk Hayati untuk Tanaman Kedelai.

Inventor penerima royalti Balitbangtan 2017

Suplemen Agrotek

�Edisi Januari 2018Suplemen Majalah SAINS Indonesia

Page 8: Edisi Januari 2018 Suplemen Majalah SAINS Indonesiabpatp.litbang.pertanian.go.id/balaipatp/assets/upload/download/... · berbagai macam varietas, krisan dapat diproduksi secara bergantian,

� Edisi Januari 2018 Suplemen Majalah SAINS Indonesia