eksperimen pembuatan roll cake bahan dasar tepung …lib.unnes.ac.id/22878/1/5401410105.pdf · i...

Download EKSPERIMEN PEMBUATAN ROLL CAKE BAHAN DASAR TEPUNG …lib.unnes.ac.id/22878/1/5401410105.pdf · i EKSPERIMEN PEMBUATAN ROLL CAKE BAHAN DASAR TEPUNG BERAS HITAM (Oryza sativa L.indica)

If you can't read please download the document

Upload: dinhnhu

Post on 06-Feb-2018

275 views

Category:

Documents


21 download

TRANSCRIPT

  • i

    EKSPERIMEN PEMBUATAN ROLL CAKE BAHAN

    DASAR TEPUNG BERAS HITAM (Oryza sativa

    L.indica) SUBTITUSI TEPUNG TERIGU

    Skripsi

    disajikan sebagai salah satu syarat

    untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

    Program Studi S1 Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (Tata Boga)

    oleh

    Marita Anggiet Artaty

    5401410105

    JURUSAN PENDIDIKAN KESEHJAHTERAAN KELUARGA

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

    2015

  • ii

  • iii

  • iv

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN

    MOTTO

    Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat(QS. Al-Baqarah:214)

    PERSEMBAHAN

    Skripsi ini kupersembahkan kepada:

    1. Bapak dan Ibu tercinta atas dukungan

    dan doanya.

    2. Kakak dan adik tersayang yang selalu

    memberikan inspirasi untukku.

    3. Seseorang yang selalu memberiku

    semangat

    4. Rekan seperjuanganku mahasiswa Tata

    Boga angkatan 2010

    5. Almamaterku UNNES

  • v

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

    melimpahkan segala Rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

    menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul Eksperimen Pembuatan Roll

    CakeBahan Dasar Tepung Beras Hitam Substitusi Tepung Terigu.

    Skripsi ini dapat diselesaikan karena dukungan, kerjasama, bantuan dan

    motivasi dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini, penulis

    mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu

    terselesaikannya skripsi ini. Ucapan terima kasih ini penulis tujukan kepada yang

    terhormat:

    1. Drs. M. Herlanu, M.Pd.Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.

    2. Dra. Wahyuningsih, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kesehjahteraan

    Keluarga dan sebagai penguji I yang telah memberi masukan yang sangat

    berharga berupa saran, ralat, perbaikan, pertanyaan, komentar, tanggapan,

    menambah bobot dan kualitas karya tulis ini .

    3. Meddiati Fajri Putri.,S.Pd.,M.Scselaku Dosen Pembimbing yang telah

    meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan, saran dan motivasi

    hingga terselesaikannya skripsi ini.

    4. Muhammad Ansori, S.TP.,M.P. Penguji II yang telah memberi masukan yang

    sangat berharga berupa saran, ralat, perbaikan, pertanyaan, komentar,

    tanggapan, menambah bobot dan kualitas karya tulis ini.

    5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas

    bantuan dan dorongannya.

    Semarang, April 2015

    Penulis

  • vi

    Abstrak

    Anggiet A.,Marita. 2014. Eksperimen Pembuatan Roll CakeBahan Dasar Tepung

    Beras Hitam Substitusi Tepung Terigu. Skripsi, Jurusan Teknologi Jasa dan

    Produksi Konsentrasi Tata Boga Universitas Negeri Semarang. Dosen

    pembimbing Meddiati Fajri Putri., S.Pd.,M.Sc.

    Kata kunci : Antosianin, Roll Cake, Tepung Beras Hitam, Serat Kasar

    Roll cake merupakan jeniscake yang memiliki tampilan unik, tekstur

    lembut, rasa lezat, dan isian/olesan variatif. Beras hitam mengandung antosianin

    dan serat kasar yang tinggi. Antosianin berfungsi sebagai antioksidan,

    antimutagenik, hepatoprotektif, antihipertensi, dan antihiperglisemik. Serat

    pangan memiliki fungsi pemelihara kesehatan, pencegahan berbagai penyakit, dan

    sebagai komponen penting dalam terapi gizi. Kandungan gizi roll cakeakan

    bervariasi bila bahan dasar yang digunakan tepung beras hitam. Latar belakang di

    atas sebagai dasar dalam eksperimen pembuatanroll cake bahan dasar tepung

    beras hitam subtitusi tepung terigu yang perbandingan persentasenya (90%:10%),

    (80%:20%), (70%:30%) dengan tujuan: (1) Untuk mengetahui perbedaan kualitas

    roll cake hasil eksperimen ditinjau dari aspek berbeda warna, aroma, tekstur dan

    rasa. (2) Untuk mengetahui tingkat kesukaan masyarakat terhadap roll cakehasil

    eksperimen. (3) Untuk mengetahui kandungan serat dan antosianin dari roll cake

    hasil eksperimen. Objek penelitian ini adalah roll cake bahan dasar tepung beras

    hitam subtitusi tepung terigu dengan persentase perbandingan 90%:10%,

    80%:20%, 70%:30%.

    Desain Eksperimen menggunakan desain One-shot case study.Objek

    penelitian adalah roll cake bahan dasar tepung beras hitam komposit tepung

    terigu.Metode pengumpulan data meliputi penilaian subjektif dengan cara uji

    indrawi dan uji organoleptik serta penilaian objektif untuk mengetahui kandungan

    antosianin dan serat kasar.

    Berdasarkan analisis varian klasifikasi tunggal diketahui tidak ada

    perbedaan nyata pada aspek warna F hitung 0,49 < F tabel 3,23, aspek aroma khas

    roll cake F hitung 2,98 < F tabel 3,23, aspek aroma khas beras hitam F hitung 1,76

    < F tabel 3,23, dan aspek rasa manis ideal roll cake F hitung0,49 < F tabel 3,23.

    Sedangkan analisis varian klasifikasi tunggal pada aspek tekstur lembut ideal roll

    cake F hitung 5,71 > F tabel 3,23 artinya terdapat perbedaan nyata pada aspek

    tekstur. Hasil Uji kesukaan persentase kesukaan keseluruhan aspek yang dimiliki

    sampel A yaitu 74 % dengan kriteria suka. Sedangkan sampel B dan sampel C

    memiliki persentase yang sama yaitu 75%, dengan kriteria suka.Kemudian hasil

    uji kandungan gizi dari roll cake adalah untuk sampel A (90%:10%) memiliki

    3,9986-4,0755 ppm antosianin dan 5,8606-5,9766 % serat kasar. Pada sampel B

    (80%:20%) memiliki 3,4004-3,4777 ppm antosianin dan 5,4630-5,4909% serat

    kasar. Sedangkan pada sampel C (70%:30%) memiliki 2,5326-2,6071 ppm

    antosianin dan 4,8188-4,9424% serat kasar. Simpulan dari penelitian ini

    adalah(1)tidak ada perbedaan kualitas roll cakehasil eksperimandilihat dari aspek

  • vii

    warna, aroma dan rasa. Tetapi terdapat perbedaan roll cake hasil eksperimen pada

    aspek tekstur lembut idael roll cake.(2) Hasil uji kesukaan masyarakat, dapat

    diketahui bahwa sampel A,sampel B dan sampel C memiliki kriteria kesukaan

    yang sama yaitu kriteria suka. (3)Semakin besar persentase penambahan tepung

    beras hitam maka kandungan antosianin dan serat mengalami peningkatan.

  • viii

    DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

    HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. ii

    HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................ iii

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv

    KATA PENGANTAR ........................................................................................ v

    ABSTRAK .......................................................................................................... vi

    DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii

    DAFTAR TABEL ............................................................................................... xi

    DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii

    DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvi

    BAB 1 PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1

    1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 3

    1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 4

    1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 4

    1.5 Penegasan Istilah ....................................................................................... 5

    1.6 Sistematika Skripsi .................................................................................... 8

    BAB 2 LANDASAN TEORI

    2.1 Tinjauan Umum Tentang Roll Cake .......................................................... 10

    2.1.1 Bahan Baku Roll Cake ........................................................................ 11

    2.1.2 Standar Resep Roll Cake .................................................................... 20

    2.1.3 Proses Pembuatan Roll Cake .............................................................. 21

    2.1.4 Peralatan yang digunakan dalam MembuatRoll Cake ........................ 29

    2.1.5 KriteriaRoll Cake ................................................................................ 33

    2.1.6 Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Roll Cake Secara Umum ........ 33

    2.2 Tinjauan Umum Tentang Tepung Terigu .................................................. 36

    2.2.1 Proses Pembuatan Tepung Terigu ...................................................... 36

  • ix

    2.2.2 Standar Mutu Tepung Terigu ............................................................. 39

    2.2.3 Kandungan Gizi Tepung Terigu ......................................................... 39

    2.3 Tinjauan Umum Tepung Beras Hitam ...................................................... 40

    2.3.1 Karakteristik Beras Hitam .................................................................. 41

    2.3.2 Pembuatan Tepung Beras Hitam ........................................................ 42

    2.3.3 Kandungan GiziTepung Beras Hitam ................................................ 44

    2.4 Kerangka Berfikir ...................................................................................... 48

    2.5 Hipotesis .................................................................................................... 51

    BAB 3 METODE PENELITIAN

    3.1 Metode Penentuan Obyek Penelitian ......................................................... 52

    3.1.1 Objek Penelitian ................................................................................. 52

    3.1.2 Populasi Penelitian ............................................................................. 52

    3.1.3 Sampel Penelitian ............................................................................... 53

    3.1.4 Teknik Pengambilan Sampel .............................................................. 53

    3.1.5 Variabel Penelitian ............................................................................. 54

    3.2 Metode Pendekatan Penelitian ................................................................... 55

    3.2.1 Desain Eksperimen ............................................................................. 55

    3.2.2 Pelaksanaan Ekperimen ...................................................................... 57

    3.3 Metode Pengumpulan Data........................................................................ 61

    3.3.1 Metode Penilaian Subjektif ................................................................ 61

    3.3.2 Metode Penilaian Obyektif ................................................................. 64

    3.4 Alat Pengumpul Data ................................................................................. 64

    3.4.1 Panelis Agak Terlatih ......................................................................... 64

    3.4.2 Panelis Tidak Terlatih ......................................................................... 70

    3.5 Metode Analisa Data ................................................................................. 72

    3.5.1 Uji Prasyarat ....................................................................................... 72

    BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    4.1 Hasil Penelitian .......................................................................................... 83

    4.1.1 Rekrutmen Calon Panelis ................................................................... 84

    4.1.2 Hasil Pengujian Inderawi.................................................................... 85

    4.1.3 Hasil Uji Persyaratan dari Analisis Varian Klasifikasi Tunggal ........ 93

  • x

    4.1.4 Hasil Perhitungan Analisis Varian Klasifikasi Tunggal Roll Cake

    Hasil Eksperimen Berdasarkan Aspek Warna, Aroma, Tekstur,

    dan Rasa .............................................................................................. 95

    4.1.5 Rekapitulasi Analisis Varian Klasifikasi Tunggal Terhadap RollCake

    Hasil Eksperimen Pada Aspek Warna, Aroma, Tekstur,dan Rasa .... 102

    4.1.6 Hasil Uji Tukey .................................................................................. 103

    4.1.7 Hasil Uji Kimiawi ............................................................................... 105

    4.1.8 Hasil Analisis Deskriptif Persentase................................................... 106

    4.2 Pembahasan Hasil Analisis ........................................................................ 111

    4.2.1 Pembahasan Hasil Uji Inderawi Indikator Warna .............................. 112

    4.2.2 Pembahasan Hasil Uji Inderawi Indikator Aroma Khas Roll Cake.... 113

    4.2.3 Pembahasan Hasil Uji Inderawi Indikator Aroma Khas Beras Hitam 113

    4.2.4 Pembahasan Hasil Uji Inderawi Indikator Tekstur Lembut Ideal

    Roll Cake ............................................................................................ 114

    4.2.5 Pembahasan Hasil Uji Inderawi Indikator Rasa Manis Ideal

    Roll Cake ............................................................................................115

    4.2.6 Pembahasan Hasil Uji Kimiawi .......................................................... 115

    4.2.7 Pembahasan Hasil Analisis Deskriptif Persentase.............................. 116

    BAB 5 PENUTUP

    5.1 Simpulan .................................................................................................... 121

    5.2 Saran .......................................................................................................... 122

    DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 123

    LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................. 128

  • xi

    DAFTAR TABEL

    Tabel Halaman

    2.1 Kandungan Gizi Tepung Terigu per 100 gram .......................................... 13

    2.2 Kandungan Gizi Telur per 100 gram ......................................................... 14

    2.3 Tabel Persyaratan Tingkat Mutu Telur Ayam Konsumsi .......................... 15

    2.4 Standar Resep Roll Cake ........................................................................... 21

    2.5 Syarat Mutu Tepung terigu Sebagai Bahan Makanan ............................... 39

    2.5 Kandungan Gizi Tepung Terigu per 100 gram .......................................... 40

    2.6 Kandungan Gizi Tepung Beras Hitam ....................................................... 42

    3.1 Daftar Bahan dan Ukuran Pembuatan Roll Cake ...................................... 57

    3.2 Daftar Peralatan Pembuatan Roll Cake...................................................... 58

    3.3 Indikator Warna ......................................................................................... 62

    3.4 Indikator Aroma Khas Roll Cake .............................................................. 62

    3.5 Indikator Aroma Khas Beras Hitam .......................................................... 62

    3.6 Indikator Tekstur Lembut Ideal Roll Cake ................................................ 63

    3.7 Indikator Manis Ideal Roll Cake ................................................................ 63

    3.8 Analisis Varian Klasifikasi Tunggal .......................................................... 74

    3.9 Interval Rerata Skor dan kriteria Uji Inderawi .......................................... 77

    3.10 Interval Rerata Skor dan Kriteria Roll CakeHasil Eksperimen Terbaik .... 78

    3.11 Interval Persentase Uji Organoleptik ......................................................... 79

    4.1 Hasil Penilaian Roll CakeHasil Eksperimen pada Aspek Warna .............. 85

    4.2 Hasil Penilaian Roll Cake Hasil Eksperimen pada Aspek Aroma Khas

    Roll Cake ................................................................................................... 87

    4.3 Hasil Penilaian Roll Cake Hasil Eksperimen pada Aspek Aroma Khas

    Beras Hitam ............................................................................................... 88

    4.4 Hasil Penilaian Roll Cake Hasil Eksperimen pada Aspek Tekstur Lembut

    Ideal Roll Cake .......................................................................................... 90

    4.5 Hasil Penilaian Roll Cake Hasil Eksperimen pada Aspek Rasa Manis Ideal

    Roll Cake ................................................................................................... 92

  • xii

    4.6 Hasil Uji Normalitas Data Uji Inderawi Roll Cake Hasil Eksperimen ...... 94

    4.7 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Homogenitas ..................................... 95

    4.8 Hasil Perhitungan Analisis Varian pada Aspek Warna ............................ 96

    4.9 Hasil Perhitungan Analisis Varian pada Aspek Aroma Khas Roll Cake... 97

    4.10 Hasil Perhitungan Analisis Varian pada Aspek Aroma Khas Beras Hitam 98

    4.11 Hasil Perhitungan Analisis Varian pada Aspek Tekstur Lembut Ideal

    Roll Cake ................................................................................................... 99

    4.12 Hasil Perhitungan Analisis Varian pada Aspek Rasa Manis Ideal

    Roll Cake ................................................................................................... 101

    4.13 RekapitulasiHasil Analisis Varian Klasifikasi Tunggal ............................ 102

    4.14 Hasil Uji Tukey Terhadap Roll Cake Hasil Eksperimen .......................... 104

    4.15 Rekapitulasi Rerata Tiap Aspek dan Rerata Total Masing-Masing Roll

    Cake Hasil Eksperimen.............................................................................. 105

    4.16 Hasil Uji Kimiawi Kandungan Antosianin dan Serat Kasar Roll Cake..... 106

    4.17 Hasil Uji Kesukaan Panelis Tidak Terlatih Golongan Dewasa

    Perempuan ................................................................................................. 107

    4.18 Hasil Uji Kesukaan Penelis Tidak Terlatih Golongan Dewasa

    Laki Laki ................................................................................................. 108

    4.19 Hasil Uji Kesukaan Penelis Tidak Terlatih Golongan Remaja

    Perempuan ................................................................................................. 109

    4.20 Hasil Uji Kesukaan Penelis Tidak Terlatih Golongan Remaja

    Laki - Laki ................................................................................................. 109

    4.21 Rekapitulasi Hasil Uji Kesukaan Panelis Tidak Terlatih Secara

    Keseluruhan ............................................................................................... 110

  • xiii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar Halaman

    2.1 Roll Cake .................................................................................................. 11

    2.2 Bagan Kekuatan Selai ................................................................................ 20

    2.3 Diagram Alir Tahap Pembuatan Roll Cake ............................................... 28

    2.4 Gandum dan Tepung Terigu ...................................................................... 38

    2.5 Diagram Alir Proses Pembuatan Tepung Beras ........................................ 43

    2.6 Diagram Alir Kerangka Berfikir ................................................................ 50

    3.1 Diagram Alir Desain Eksperimen .............................................................. 56

    4.1 Histogram Nilai Rata Rata Roll Cake Hasil Eksperimen Pada Aspek

    Warna ......................................................................................................... 86

    4.2 Histogram Nilai Rata Rata Roll Cake Hasil Eksperimen Pada Aspek

    Aroma Khas Roll Cake .............................................................................. 88

    4.3 Histogram Nilai Rata Rata Roll Cake Hasil Eksperimen Pada Aspek

    Aroma Khas Beras Hitam .......................................................................... 89

    4.4 Histogram Nilai Rata Rata Roll Cake Hasil Eksperimen Pada Aspek

    Tekstur Lembut IdealRoll Cake ................................................................. 91

    4.5 Histogram Nilai Rata Rata Roll Cake Hasil Eksperimen Pada Aspek

    Rasa Manis Ideal Roll Cake ....................................................................... 92

    4.6 Sketsa Hipotesis Aspek Warna .................................................................. 96

    4.7 Sketsa Hipotesis Aspek Aroma Khas Roll Cake ....................................... 98

    4.8 Sketsa Hipotesis Aspek Aroma Khas Beras Hitam ................................... 99

    4.9 Sketsa Hipotesis Aspek Tekstur Lembut Ideal Roll Cake ......................... 100

    4.10 Sketsa Hipotesis Aspek Rasa Manis Ideal Roll Cake ................................ 101

    4.11 Histogram Uji Kesukaan Pada Keseluruhan Sampel Roll CakeHasil

    Eksperimen ................................................................................................ 111

  • xiv

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran Halaman

    1. Daftar Nama Calon Panelis Tahap Wawancara ......................................... 128

    2. Pedoman Wawancara Seleksi Calon Panelis ............................................. 129

    3. Tabulasi Skor Hasil Wawancara Seleksi Calon Panelis ............................ 131

    4. Daftar Nama Calon Panelis Tahap Penyaringan ....................................... 132

    5. Formulir Penyaringan Calon Panelis ......................................................... 133

    6. Rekapitulasi Hasil Seleksi Calon Panelis Tahap Penyaringan .................. 135

    7 Daftar Nama Calon Panelis Tahap Pelatihan............................................. 139

    8. Formulir Pelatihan ..................................................................................... 140

    9. Rekapitulasi Pelatihan ............................................................................... 142

    10. Daftar Nama Calon Panelis yang Lolos Tahap Pelatihan .......................... 146

    11. Formulir Uji Inderawi ................................................................................ 147

    12. Uji Normalitas Aspek Warna Ungu .......................................................... 149

    13. Uji Normalitas Aspek Aroma Khas Roll Cake .......................................... 151

    14. Uji Normalitas Aspek Aroma Khas Beras Hitam ...................................... 153

    15. Uji Normalitas Aspek Tekstur Lembut Ideal Roll Cake ............................ 155

    16. Uji Normalitas Aspek Rasa Manis Ideal Roll Cake................................... 157

    17. Uji Homogenitas Aspek Warna Ungu ...................................................... 159

    18. Uji Homogenitas Aspek Aroma Khas Roll Cake ...................................... 160

    19. Uji Homogenitas Aspek Aroma Khas Beras Hitam .................................. 161

    20. Uji Homogenitas Aspek Tekstur Lembut Ideal Roll Cake ........................ 162

    21. Uji Homogenitas Aspek Rasa Manis Ideal Roll Cake ............................... 163

    22. Analisis Varian Data Aspek Warna Ungu ................................................ 164

    23. Analisis Varian Data Aspek Aroma Khas Roll Cake ................................ 167

    24. Analisis Varian Data Aspek Aroma Khas Beras Hitam ............................ 170

    25. Analisis Varian Data Aspek Tekstur Lembut Ideal Roll Cake .................. 173

    26. Analisis Varian Data Aspek Rasa Manis Ideal Roll Cake ......................... 176

    27. Daftar Nama Panelis Tidak Terlatih Golongan Remaja 12-20 Tahun ...... 177

    28. Daftar Nama Panelis Tidak Terlatih Golongan Dewasa 21-55 Tahun ...... 180

  • xv

    29. Formulir Uji Kesukaan .............................................................................. 181

    30. Uji Kesukaan Roll Cake Hasil Eksperimen Oleh Penelis Tidak Terlatih

    Indikator Warna ......................................................................................... 183

    31. Uji Kesukaan Roll Cake Hasil Eksperimen Oleh Penelis Tidak Terlatih

    Indikator Aroma Khas Roll Cake .............................................................. 184

    32. Uji Kesukaan Roll Cake Hasil Eksperimen Oleh Penelis Tidak Terlatih

    Indikator Aroma Khas Beras Hitam .......................................................... 185

    33. Uji Kesukaan Roll Cake Hasil Eksperimen Oleh Penelis Tidak Terlatih

    Indikator Tekstur Lembut Ideal Roll Cake ................................................ 186

    34. Uji Kesukaan Roll Cake Hasil Eksperimen Oleh Penelis Tidak Terlatih

    Indikator Rasa Manis IdealRoll Cake ........................................................ 187

    35. Gambar Proses Pembuatan Roll Cake ....................................................... 188

    36. Hasil Uji Lab. Roll Cake ............................................................................ 190

    37. Hasil Uji Lab. Beras Hitam ....................................................................... 191

  • 1

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    Bab pendahuluan memberikan gambaran secara umum mengenai isi

    skripsi meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,

    manfaat penelitian, penegasan istilah dan sistematika skripsi.

    1.1 Latar Belakang

    Beras Hitammerupakan tanaman pangan yang berasal dari family

    Graminae. Sesuai dengan namanya, beras ini memiliki ciri khas yaitu warna bulir

    beras (karnel) ungu pekat hingga mendekati hitam. Masyarakat lebih mengenal

    ketan hitam dibandingkan baras hitam. Meskipun warnanya sama-sama hitam

    beras hitam dengan ketan hitam memiliki perbedaan, jika beras hitam dipotong

    melintang akan terlihat terlihat beras yang berwarna jernih dan jika dimasak akan

    sedikit pera dibandingkan beras biasa. Sedangkan ketan hitam jika dipotong

    melintang akan terlihat warnanya putih susu pada beras tersebut, dan jika dimasak

    akan lengket seperti ketan (Maspary 2014).

    Pigmen Antosianinyang terkandung dalam beras hitam menjadikan bulir

    beras berwarna ungu pekat.Kandungan antosianin pada beras hitam berfungsi

    sebagai antioksidan, antimutagenik, hepatoprotektif,antihipertensi dan

    antihiperglisemik (Reddy 1996, Suardi 2005). Peran antioksidan bagi kesehatan

    manusia untuk mencegah penyakit kanker, gangguan sel syaraf, liver, gangguan

    pembuluh darah seperti jantung koroner, diabetes, katarak, dan penyakit

  • 2

    timbulnya proses penuaan dini juga pemicu penyakit kronis lainnya (Hardoko et

    al. 2010)

    Selain mengandung antioksidan tinggi, beras hitam mengandung serat

    yang tinggi. Serat pangan tidak dapat dicerna dan diserap oleh saluran

    pencernaan manusia tetapi memiliki fungsi yang sangat penting bagi

    pemeliharaan kesehatan, pencegahan berbagai penyakit dan sebagai komponen

    penting dalam terapi gizi (Sardesai 2003, Asrawan dan Wresdiyati 2004).

    Menurut Sechneeman (1986) serat makanan menghasilkan sejumlah reaksi

    fisiologis seperti; meningkatkan massa fases, menurunkan kadar kolesterol plasma

    dan menurunkan respon glisemik makanan.

    Berdasarkan hasil uji laboratorium di Chem-Mix Pratama, Bantul,

    Yogyakarta kandungan gizi dari tepung beras hitam (berdasarkan berat kering)

    berkisar 13,14-13,08% air, 1,98-1,20% abu, 8,50-8,52% protein, 3,26-3,57%

    lemak, 5,14-5,39% karbohidrat, energi 327,30-328,41 calori/100gr, dan 58,07-

    59,73 ppm antosianin. Melihat karakteristik dari beras hitam yang memiliki

    kandungan antosianin dan serat yang tinggi muncul inisiatif untuk menjadikan

    beras hitam digunakan sebagai bahan dasar roll cake.

    Tepung beras hitam memiliki kekurangan bila dijadikan bahan dasar roll

    cake hal ini disebabkan sifat beras hitam yang memiliki kemampuan menyerap air

    dan kandungan amilosa yang tinggi menjadikan tekstur pera (berserat kasar),

    maka di subtitusikan dengan tepung terigu agar menutupi kekurangan tekstur pera

    dari beras hitam. Tepung terigu memiliki kelebihan yaitu dari kandungan gluten

    yang menjadikan adonan roll cake bertekstur lembut dan halus, serta sifat gluten

  • 3

    yang elastis memberikan kontribusi memudahkan ketika adonan roll cake

    digulung.

    Roll cake merupakan sejeniscake yang dibuat dari telur, terigu, gula,

    dicetak di loyang agak pipih sehingga menghasilkan lembaran cake tipis yang

    dioles bahan isian kemudian digulung. Keistimewaan Roll caketerletak pada

    tampilannya yang unik, tekstur lembut, rasa lezat, dan isian/olesan variatif. Pada

    umumnya roll cake dibuat dengan bahan dasar tepung terigu berprotein

    rendah.Dalam rangka kegiatan penelitian sebagai gerakan penganekaragaman

    pangan maka dapat dipilih salah satu alternatif pembuatan roll cakemenggunakan

    tepung beras hitam yang memiliki banyak kandungan antosianin dan serat untuk

    menciptakan produk roll cake memiliki variasi kandungan gizi dan bermanfaat

    untuk kesahatan.

    Berdasarkan pertimbangan latar belakang diatas penulis berkeinginan

    menyusun skripsi dengan judul EKSPERIMEN PEMBUATAN ROLL CAKE

    BAHAN DASAR TEPUNG BERAS HITAM SUBSTITUSI TEPUNG

    TERIGU. Sebagai persyaratan untuk mengambil gelar S1 pada program studi

    Pendidikan Kesehjahteraan Keluarga konsentrasi Tata Boga Universitas Negeri

    Semarang.

    1.2 Rumusan Masalah

    Permasalahan yang perlu dibahas pada penelitian dengan judul

    Eksperimen Pembuatan Roll Cake Bahan Dasar Tepung Beras Hitam

    SubstitusiTepung Terigu adalah :

  • 4

    1.2.1 Apakah ada perbedaan kualitasroll cakebahan dasar tepung beras

    hitamsubtitusi tepung terigu yang berbeda perbandingan persentase yaitu

    90%:10%, 80%:20%, 70%:30% ditinjau dari aspek warna, aroma, tekstur,

    dan rasa?

    1.2.2 Bagaimana tingkat kesukaan masyarakat terhadap roll cake bahan dasar

    tepung beras hitam subtitusi tepung terigu dengan perbandingan persentase

    90%:10%, 80%:20%, 70%:30%?

    1.2.3 Berapa kandungan serat dan antosianin dari roll cake bahan dasar tepung

    beras hitam subtitusi tepung teriguyang berbeda perbandingan persentase

    yaitu 90%:10%, 80%:20%, 70%:30%?

    1.3 Tujuan Penelitian

    Sesuai permasalahan diatas, maka penelitian dengan judul Eksperimen

    PembuatanRoll Cake Bahan Dasar Tepung Beras Hitam Substitusi Tepung

    Terigumempunyai tujuan penelitian sebagai berikut:

    1.3.1 Untuk mengetahui perbedaan kualitas inderawi pada roll cakebahan dasar

    tepung beras hitam subtitusi tepung terigu yang berbeda persentase yaitu

    90%:10%, 80%:20%, 70%:30% ditinjau dari aspek warna, aroma, tekstur,

    dan rasa.

    1.3.2 Untuk mengetahui tingkat kesukaan masyarakat terhadap roll cakebahan

    dasar tepung beras hitam subtitusi tepung terigudengan perbandingan

    persentase90%:10%, 80%:20%, 70%:30%.

  • 5

    1.3.3 Untuk mengetahui berapa kandungan serat dan antosianin dari roll

    cakebahan dasar tepung beras hitam subtitusi tepung teriguyang berbeda

    persentase yaitu 90%:10%, 80%:20%, 70%:30%.

    1.4 Manfaat Penelitian

    Manfaat penelitian dengan judul EksperimenPembuatan Roll Cake

    Bahan Dasar Tepung Beras Hitam Substitusi Tepung Terigu adalah sebagai

    berikut :

    1.4.1 Bagi mahasiswa diharapkan dapat memperluas cakrawala pengetahuan dan

    sebagai informasi dalam mendukung studi khususnya prodi Tata Boga

    dalam pemanfaatan produk lokal beras hitam menjadi produk roll cake.

    1.4.2 Bagi Perguruan Tinggi dapat digunakan sebagai tambahan referensi di

    perpustakaan jurusan Pendidikan Kesehjahteraan Keluarga Fakultas

    Teknik dan perpustakaan pusat Universitas Negeri Semarang. Selain itu

    juga dapat digunakan sebagai sumber informasi bagi masyarakat yang

    membutuhkan pengetahuan tentang inovasi pengolahan beras

    hitam.Menambah pengetahuan dan membuka wawasan bagi mahasiswa

    jurusan Pendidikan Kesehjateraan Keluarga konsentrasi Tata Boga tentang

    penggunaan tepung beras hitam dalam pembuatan roll cake.

    1.5 Penegasan Istilah

    Untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam mengartikan judul, serta

    untuk membatasi cakupan penelitian ini maka perlu diberikan batasan pada istilah

  • 6

    dari judul penelitian Eksperimen Pembuatan Roll Cake Bahan Dasar Tepung

    Beras Hitam Substitusi Tepung Terigu.

    1.5.1 Eksperimen

    Eksperimen adalah percobaan yang sistematis dan berencana (Dendy

    Sugono et al. 1991). Eksperimen pada umumnya dianggap sebagai metode

    penelitian yang paling canggih dan dilakukan untuk menguji hipotesis (Nana

    Sudjana dan Ibrahim 2007). Jadi yang dimaksud eksperimen disini adalah suatu

    penelitian dengan bentuk percobaan yang sistematis dan berencana dalam

    pembuatan roll cake bahan dasar tepung beras hitam subtitusi tepung terigu

    dengan perbandingan 90%:10%, 80%:20%, 70%:30%.

    1.5.2 Roll Cake

    Roll Cake dikenal juga dengan nama Swiss Roll, sedangkan di Indonesia

    dikenal dengan nama Bolu Gulung. Kue jenis ini merupakan kue yang lazim

    dikonsumsi terutama pada acara-acara tertentu, selain karena bentuknya yang

    unik, rasanya juga tak kalah lezat karena umumnya menggunakan banyak telur

    dan krim mentega (butter cream) beraneka rasa sebagai isiannya (Krisdianto,

    2014)

    Sedangkan menurut Ensiklopesia Bebas (Wikipedia) bolu gulung (Inggris:

    Swiss roll) adalah kue bolu yang dipanggang menggunakan loyang dangkal, diisi

    dengan selai atau krimmentega kemudian digulung. Bolu gulung sering dikenal

    sebagaijam roll, atau jelly roll di Amerika Serikat. Dalam penelitian ini, roll cake

    dibuat dari bahan dasar tepung beras hitam di subtitusi dengan tepung terigu.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggrishttp://id.wikipedia.org/wiki/Kue_boluhttp://id.wikipedia.org/wiki/Selaihttp://id.wikipedia.org/wiki/Krimhttp://id.wikipedia.org/wiki/Krimhttp://id.wikipedia.org/wiki/Amerika_Serikat

  • 7

    1.5.3 Tepung Beras Hitam

    Tepung beras hitam merupakan tepung yang didapat dari penggilingan

    beras hitam sampai kelembutan 100 mesh. Beras hitam memiliki karakteristik

    fisik bulir beras berwarna hitam, warna hitam tersebut diatur secara genetic oleh

    warna aleuron dan komposisi pati pada endospermia. Pada beras hitam aleuron

    dan endospermia memproduksi antosianin yang menyebabkan warna ungu

    menjadi terlihat hitam (Damaiyanti dan Risnandar 2014).

    1.5.4 Tepung Terigu

    Tepung Terigu menurut Badan Standarisasi Nasional Indonesia 2751-

    2009, merupakan tepung tepung yang dibuat dari endosperma biji gandum

    Triticum aestivum L.(club wheat)dan atau Triticum compactum Host atau

    campuran keduanya dengan penambahan Fe, vitamin B1, vitamin B2 dan asam

    folat sebagai fortifikan.

    Menurut Lies Dahlia(2014),cake tidak membutuhkan kadar protein

    gandum setinggi roti, karena produk cake tidak banyak membutuhkan kemampuan

    untuk dapat menahan CO2 hasil peragian. Biasanya produk yang ingin dihasilkan

    adalah cake yang memiliki struktur halus dan lembut. Tepung terigu yang

    digunakan dalam pembuatan roll cake adalah tepung terigu protein rendah

    mengandung 8 9% protein.

    1.5.5 Subtitusi

    Subtitusi adalahpenggantian (Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa 2008).

    Subtitusi dalam penelitian ini adalah penggantian bahan dasar beras hitam dengan

  • 8

    tepung terigu kedalam pembuatan roll cakebahan dasar tepung beras hitam dengan

    persentase 10%, 20%, 30%.

    Subtitusi bahan dasar ini bertujuan untuk memperkaya kandungan gizi roll

    cake sehingga dapat memenuhi kriteria roll cakeyang sesuai. Perbandingan antara

    tepung beras hitam dan tepung terigu yang digunakan yaitu 90%:10%, 80%:20%,

    dan 70%:30%.

    1.6 Sistematika Skripsi

    Sistematika skripsi terdiri dari tiga bagian yaitu bagian awal skripsi,

    bagian isi dan bagian akhir yang dapat disajikan sebagai berikut :

    1.6.1 Bagian Awal Skripsi

    Bagian awal skripsi berisi halaman judul, halaman pengesahan, motto dan

    persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan

    daftar lampiran.

    1.6.2 Bagian isi terdiri dari lima bab, antara lain:

    BAB 1 Pendahuluan

    Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

    penelitian, penegasan istilah dan sistematika skripsi. Bab pendahuluan ini

    memberikan gambaran kepada pembaca tentang isi skripsi.

    BAB 2 Landasan Teori

    Dalam bab ini diuraikan tentang materi yang mendasari penelitian ini,

    yaitu: tinjauan umum tentang roll cake, tinjauan umum tentangtepung terigu,

  • 9

    tinjauan umum tentang tepung tepung beras hitam, kerangka berfikir dan

    hipotesis.

    BAB 3 Metode Penelitian

    Metode penelitian digunakan sebagai pegangan atau pedoman dalam

    kegiatan penelitian. Pada bab ini akan diuraikan tentang metode penentuan objek

    penelitian, metode pendekatan penelitian, metode pengumpulan data, alat

    pengumpuldata dan metode analisis data.

    BAB 4 Hasil Penelitian dan Pembahasan

    Dalam bab ini diuraikan tentang data penelitian secara garis besar serta

    pembahasan, sehingga data yang ada mempunyai arti.

    BAB 5 Penutup

    Berisikan simpulan dan saran dari hasil penelitian.

    1.6.3 Bagian akhir skripsi

    Bagian akhir skripsi berisi : daftar pustakadan lampiran-lampiran. Daftar

    pustaka berisi daftar buku atau literatur yang berkaitan dengan penelitian.

    Lampiran berisi tentang skripsi dan perhitungan analisis data.

  • 10

    BAB 2

    LANDASAN TEORI

    Dalam landasan teori ini akan diuraikan mengenai tinjauan umum tentang

    roll cake, tinjauan tentang tepung terigu, tinjauan tentang tepung beras hitam dan

    proses pembuatanroll cake bahandasar tepung beras hitam subtitusi tepung terigu.

    2.1 Tinjauan Umum Tentang Roll Cake

    Roll cakemerupakan sejeniscake yang dibuat dari telur, terigu, gula,

    dicetak di loyang agak pipih sehingga menghasilkan lembaran cake tipis yang

    dioles bahan isian kemudian digulung.Roll Cake dikenal juga dengan nama Swiss

    Roll, sedangkan di Indonesia dikenal dengan nama Bolu Gulung. Kue jenis ini

    merupakan kue yang lazim dikonsumsi terutama pada acara-acara tertentu, selain

    karena bentuknya yang unik, rasanya juga tak kalah lezat karena umumnya

    menggunakan banyak telur dan krim mentega (butter cream) beraneka rasa

    sebagai isiannya (Krisdianto 2014)

    Adapun bentuk roll cake yang lazim ditemui dipasaran yaitu berupa

    gulungan utuh yang memiliki diameter 5-7 cm, dengan panjang irisan 1 cm.

    Berikut ini terdapat gambarroll cake yang dapat dilihat pada Gambar 2.1.

    10

  • 11

    Gambar 2.1. Roll Cake

    2.1.1 Bahan Baku Roll Cake

    Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan roll caketerbagi menjadi

    dua yaitu bahan utama dan bahan tambahan. Bahan utama dalam pembuatan roll

    cakeadalah tepung terigu. Sedangkan bahan tambahan yang digunakan adalah

    telur, gula pasir, lemak, tepung maizena, cake emulsifier,vanilli, dan selai.

    2.1.1.1 Bahan Utama

    Bahan utama dalam pembuatan rollcake adalah tepung terigu. Tepung

    terigu merupakan tepung/bubuk halus yang berasal dari biji gandum

    (Aceng2008).Di pasaran tersedia 3 jenis terigu. Ketiganya dibedakan berdasarkan

    kadar lemak tepung dan gluten yang terkandung didalamnya. Untuk pembuatan

    roti sebaiknya gunakan tepung terigu berkadar gluten tinggi. Sedangkan untuk

    cake atau kering, digunakan tepung terigu berkadar gluten sedang dan rendah. Jika

    menggunakan tepung terigu berkadar gluten tinggi, sebaiknya tepung disangrai

    terlebih dahulu sampai kering agar kadar lemaknya berkurang (Aceng2008).

    Menurut Eddy Setyo Mudjajanto et al.(2004), ada tiga jenis tepung terigu

    yaitu :

  • 12

    (1) Tepung protein tinggi, sifat gluten kuat, kandungan proteinnya 11-12%,

    sifat elastisitasnya baik dan tidak mudah putus, biasanya digunakan untuk

    membuat mi dan roti.

    (2) Tepung protein sedang, sifat gluten sedang dan kadar protein 10-11%,

    biasanya digunakan untuk membuat mi, roti, dan keperluan rumah tangga.

    (3) Tepung protein rendah, sifat gluten lemah, kandungan proteinnya 8-9%,

    sifat elastisitasnya kurang dan mudah putus, biasanya digunakan untuk

    pembuatan cake, cookies dan kue kering.

    Berdasarkan ketiga jenis tepung terigu tersebut, jenis tepung terigu yang

    lazim dalam pembuatan roll cake adalah jenis tepung terigu protein rendah.

    Tepung terigu protein rendahadalah tepung terigu dengan kandungan protein

    sekitar 8%-9%.Fungsi tepung terigu dalam pembuatan roll cake adalah

    membentuk kerangka adonanroll cake.

    Dilihat dari nilai gizinya, tepung terigu merupakan sumber energi yang

    sangat baik dibandingkan dengan zat gizi lainnya seperti protein dan lemak.

    Dilain pihak, terdapat juga zat gizi pada tepung terigu yang tidak mengandung

    nilai gizi yaitu vitamin C dan vitamin A. Kandungan gizi tepung terigu per 100

    gram dapat di lihat pada Tabel 2.1.

  • 13

    Tabel 2.1. Kandungan Gizi Tepung Terigu per 100 gram

    No. Komposisi Jumlah

    1 Kalori (kal) 333

    2 Protein (g) 9,0

    3 Lemak (g) 1,0

    4 Karbohidrat (g) 77,2

    5 Kalsium (miigram) 22

    6 Fosfor (miligram) 150

    7 Zat Besi (miligram) 1,3

    8 Air (g) 11,8

    Sumber : Direktorat Gizi Dep. Kes. RI. 2005.(DKBM)

    2.1.1.2 Bahan Tambahan

    Pada pembuatan roll cake, terdapat bahan tambahan didalamnya yaitu

    telur, gula,lemak, tepung maizena, cake emulsifier, vanili dan selai.

    2.1.1.2.1 Telur

    Telur merupakan salah satu bahan yang mempunyai peranan penting pada

    pembuatan cake (Hendrasty2013). Biasanya untuk pembuatan roll cake

    menggunakan telur ayam. Telur bebek biasanya hanya digunakan untuk kue

    tradisional. Untuk cake sebaiknya jumlah putih telur dikurangi. Bila perlu

    tambahkan kuning telur untuk tekstur cake yang lebih lembut dan legit (Aceng

    2008). Sebagai patokan, biasanya telur ayam ukuran sedang memiliki barat 50-60

    gram (Sutomo 2008).

    Telur berfungsi mengikat bahan lain, membangun struktur kue,

    melembabkan, memberikan rasa gurih, dan meningkatkan nilai gizi. Sifat putih

    telur adalah mengeraskan adonan, sedangkan kuning telur memberikan efek

    empuk, merapuhkan, dan meningkatkan cita rasa (Sutomo 2008).Untuk

    mengetahui kandungan gizi telur per 100 gram, dapat dilihat pada Tabel 2.2.

  • 14

    Tabel 2.2. Kandungan Gizi Telur per 100 gram

    No. Komposisi Jumlah

    1 Kalori (kal) 154

    2 Protein (g) 12,40

    3 Lemak (g) 10,80

    4 Karbohidrat (g) 0,70

    5 Kalsium (miigram) 86,00

    6 Fosfor (miligram) 258

    7 Besi (miligram) 3,00

    Sumber :Direktorat Gizi Dep. Kes. RI. 2005.(DKBM)

    Dalam pembuatan roll cake dipilih telur ayam petelur atau rasyang bersih

    dan bebas kotoran yang dijual dipasaran. Dan telur ayam yang dipilih sesuai

    dengan Standar telur ayam konsumsi yaitu SNI 3926-2008 Telur Ayam Segar

    untuk Konsumsi. Menurut SNI telur ayam segar adalah telur ayam yang tidak

    mengalami proses pendinginan dan tidak mengalami penanganan pengawetan

    serta tidak menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan embrio yang jelas, kuning

    telur belum tercampur dengan putih telur, utuh dan bersih. Persyaratan mutu telur

    ditunjukkan pada tabel 2.3:

  • 15

    Tabel 2.3. Tabel SNI Persyaratan Tingkat Mutu Telur Ayam Konsumsi

    No. Faktor Mutu Tingkat Mutu

    Mutu I Mutu II Mutu III

    1. Kondisi Karabang

    a. Bentuk Normal Normal Abnormal

    b. Kehalusan Halus Halus Sedikit kasar

    c. Ketebalan Tebal Sedang Tipis

    d. Keutuhan Utuh Utuh Utuh

    e. Kebersihan Bersih Sedikit noda

    kotor (stain)

    Banyak noda

    dan sedikit

    kotor

    2. Kondisi kantung udara (dilihat dengan peneropong)

    a. Kedalaman

    kantong udara < 0,5cm

    0,5 cm 0,9

    cm > 0,9 cm

    b. Kebebasan

    bergerak

    Tetap

    ditempat

    Bebas

    bergerak

    Bebas bergerak

    dan dapat

    terbentuk

    gelembung

    udara

    3. Kondisi putih telur

    a. Kebersihan

    Bebas bercak

    darah, atau

    benda asing

    lainnya

    Bebas bercak

    darah, atau

    benda asing

    lainnya.

    Ada sedikit

    bercak darah

    tidak ada benda

    asing lainnya

    b. Kekentalan kental Sedikit encer

    Encer, kuning

    telur belum

    bercampur

    dengan putih

    telur

    c. Indeks 0,134-0,175 0,092-0,133 0,050-0,091

    4. Kondisi kuning telur

    a. Bentuk Bulat Agak pipih Pipih

    b. Posisi Di tengah Sedikit

    bergerak dari

    tengah

    Agak kepinggir

    c. Penampakan

    batas Tidak jelas Agak jelas Jelas

    d. Kebersihan Bersih Bersih Ada sedikit

    bercak darah

    e. Indeks 0,458-0,521 0,394-0,457 0,330-0,393

    5

    . Bau Khas Khas Khas

    Sumber : Badan Standardisasi Nasional (SNI 3926-2008)

    Dalam pembuatan roll cake membutuhkan kuning telur yang banyak.

    Tujuannya agar roll cake lentur sehingga mudah untuk gulung dan hasil yang

  • 16

    didapat roll cake yang empuk dengan tekstur lembut. Dan menggunakan telur

    mutu I sesuai standar SNI telur sehingga didapat kualitas roll cake yang baik.

    2.1.1.2.2 Gula

    Gula adalah suatu istilah umum yang sering diartikan bagi setiap

    karbohidrat yang digunakan sebagai pemanis (Buckle et al. 1987). Dalam

    pembuatanroll cake,gula yang sering digunakan adalah gula kastor. Gula ini

    semacam gula pasir dengan butiran halus dan agak mengkilap (bukan gula

    bubuk). Keunggulannya adalah gula ini mudah sekali larut (Aceng 2008)

    Beberapa jenis gula selain gula kastor, diantaranya sebagai berikut ini:

    (1) Gula putih atau granulated sugar berasal dari tebu atau bit, gula ini yang

    sering dipakai sehari-hari.

    (2) Gula kastor atau castor atau caster sugar merupakan gula yang butirannya

    halus sehingga lebih mudah larut. Gula kastor bisa dibuat sendiri dangan

    cara memblender gula putih.

    (3) Gula kristal, ukuran setiap butir gula kristal bisa mencapai 4 kali ukuran

    butir gula putih biasa. Jadi butirannya lebih besar dan keras daripada gula

    putih biasa.

    (4) Brown sugar, campuran antara gula putih dengan molase, semakin gelap

    warna gula makin kuat rasa molase. Brown sugar bisa diganti dengan gula

    putih biasa dengan cara mencampurkan gula putih biasa dengan gula palem/

    gula jawa dengan perbandingan 1:1, tetapi aromanya tidak sama dengan

    brown sugar.

  • 17

    (5) Gula palem, gula palem berwarna cokelat cerah, berasal dari nira palem. Di

    toko-toko atau supermarket dikenal dengan palmsuiker.

    (6) Gula icing, gula yang sudah dihaluskan dan ditambah dengan bahan anti

    penggumpal. Biasanya digunakan untuk menghias cake. Gula icing jangan

    digunakan untuk mengganti gula biasa atau gula castor karena sudah

    mengandung bahan anti penggumpal.

    (7) Gula donat adalah gula icing yang sudah ditambah perasa dingin dan lumer

    di lidah. Bentuk gula donat seperti gula halus tetapi tidak dapat

    menggumpal. Gula ini banyak digunakan untuk melapisi permukaan donat

    atau kue kering.

    2.1.1.2.3 Tepung Maizena

    Tepung maizena merupakan tepung yang terbuat dari pati jagung atau

    dikenal dengan nama corn-starch. Tepung maizena biasa digunakan sebagai

    campuran tepung terigu dalam pembuatan kue. Umumnya hanya digunakan

    sebanyak 15%-20% saja dari jumlah berat tepung terigu yang digunakan, jika

    berlebihan, kue akan menjadi berat dan bantat (Krisdianto2014).

    Tepung maizena bukan merupakan bahan dasar, hanya sebagai bahan

    tambahan berfungsi menambah ke elasitisitas dari roll cake, sehingga mudah

    ketika digulung (Krisdianto 2014).

  • 18

    2.1.1.2.6 Lemak

    Lemak digolongkan menjadi lemak nabati (margarin) dan hewani

    (mentega). Margarin bertekstur padat dan mengandung lemak 80%-85% dan

    garam 5%. Biasanya, terbuat dari minyak sawit, kelapa, kedelai, atau jagung.

    Mentega mengandung lemak susu 80%, air 15%, dan susu solid 5%. (Sutomo

    2008)

    Mentega atau butter terbuat dari lemak susu hewan. Tekstur mentega

    sangat lembut pada suhu ruang, beraroma susu, dan mudah meleleh pada suhu

    hangat. Selain itu warnanya kuning pucat (lebih muda dari margarin). Sedangkan

    margarin terbuat dari lemak tumbuhan (nabati) teksturnya lebih kaku, stabil pada

    suhu ruang (tidak mudah meleleh), dan warnanya pun lebih kuning dari mentega

    (Tyana 2011)

    Dalam penggunaannya sebagai bahan kue, terutama cake, masing-masing

    mempunyai kelebihan dan kekurangan. Mentega memiliki aroma yang enak,

    tetapi terlalu lembut dan daya emulsinya kurang baik sehingga tekstur kue kurang

    kokoh. Sedangkan margarin, aromanya tidak seenak mentega, tetapi daya

    emulsinya bagus sehingga bisa menghasilkan tekstur kue yang bagus. (Nink

    Tyana 2011). Untuk hasil yang terbaik penggunaannya dapat dikombinasikan

    dengan mencampur mentega dan margarin dengan perbandingan 1 : 1 untuk

    mendapatkan aroma yang enak sekaligus tekstur kue yang memuaskan (Tyana

    2011).

    Fungsi lemak dalam pembuatan roll cakeadalah memberikan aroma harum

    sehingga meningkatkan cita rasa.Selain itu, lemak juga dapat membuat tekstur roll

  • 19

    cake menjadi lebih lembut dan renyah.Lemak yang terlalu banyak menyebabkan

    kue melebar saat dipanggang, sedangkan kurang lemak membuat kue seret, keras

    dan kasar dimulut (Sutomo 2008).

    2.1.1.2.7 Cake Emulsifier

    Cake emulsifieradalah pengemulsi adonan. Adonan yang ditambah cake

    emulsifierakan lebih stabil, mudah mengembang, tercampur dengan sangat rata,

    dan tidak terlalu cair ataupun padat sehingga tidak mudah berubah karena

    pengaruh lingkungan (Tyana 2011).

    Menurut Ugan T. Aceng, 2008merupakan bahan adiktif yang aman

    dimakan. Sebenarnya, cakeemulsifierbisa dihilangkan karena merupakan bahan

    pembantu. Di pasaran, cakeemulsifier pupuler dengan nama TBM, ovalet, SP, dan

    VX (Tyana 2011).

    Salah satu emulsifier yang digunakan dalam pembuatanroll cakeadalah

    ovalet. Fungsinya untuk menstabilkan adonan dan tekstur roll cake agar menjadi

    lembut dan cerah warnanya.

    2.1.1.2.8 Vanilli

    Vanilli tidak pernah dalam bentuk minyak, akan tetapi berbentuk ekstrak

    atau essence. Perisa dari vanili tergantung dari ukuran dan varietas tanamannya.

    Tanaman yang berasal dari Meksiko dikenal paling baik diantara lainnya. Biji

    vanili mengandung gum resin dan enzim yang semua ini sangat berpengaruh

    terhadap perisa vanili (Hendrasty 2013).Jenis vanili yang digunakan dalam

    pembuatan roll cake menggunakan vanili berbentuk serbuk.

  • 20

    2.1.1.2.9 Selai

    Di Amerika Serikat selai didefinisikan sebagai bahan pangan setengah

    padat yang dibuat dari tidak kurang dari 45 bagian berat zat penyusun sari buah

    dengan 55 bagian berat gula (Desrosier 1988). Campuran ini dikentalkan sampai

    zat padat terlarut tidak kurang dari 65 persen. Zat warna dan cita rasa dapat

    ditambahkan. Pektin dan asam dapat ditambahkan untuk melengkapi kekurangan

    yang ada dalam buah itu sendiri ( Desrosier 1988).

    Ada empat subtitusi yang penting dalam memproduksi suatu gel buah.

    Komponen-komponen ini ialah pektin, asam, gula, dan air. Selai dipilih adalah

    dengan kadar gula 67,5%, kadar pectin 1,0%, dan kadar pH 3,2 karena pada kadar

    ini hasil selai yang optimum. Berikut ini gambar struktur kekuatan selai

    berdasarkan subtitusi bahan ditunjukkan pada gambar 2.2

    Gambar 2.2. Bagan Kekuatan Selai yang Digunakan Dalam Roll Cake

  • 21

    2.1.2 Standar Resep Roll Cake

    Pada umumnya bahan baku dalam pembuatanroll cake dipasaran

    menggunakan tepung terigu.Menurut Rosida(2011)roll cake memilliki tekstur

    yang lembut dan lemas yang diperoleh dari penggunaan kuning telur yang banyak,

    serta tepung terigu yang sedikit sehingga mudah digulung. Formula dasar roll

    cakedapat dilihat pada Tabel 2.4.

    Tabel 2.4. Standar Resep Roll Cake

    Nama Bahan Jumlah

    Tepung terigu 40 gr

    Maizena 10 gr

    Kuning telur 7 butir

    Putih telur 3 butir

    Gula 75 gr

    Margarin 100 gr

    Ovalet 2 gr

    Sumber : Rosida (2011)

    Dalam penelitian ini akan dilakukan diversifikasi roll cakedengan

    mensubtitusikan bahan tepung terigu dicampurkan dengan tepung beras hitam.

    2.1.3 Proses Pembuatan Roll Cake

    Proses pembuatan roll cake diawali dengan seleksi bahan yaitu pemilihan

    bahan-bahan yang memiliki kualitas baik, penimbangan bahan-bahan untuk

    menentukan seberapa besar bahan yang akan dipergunakan dalam pembuatan roll

    cake, pencampuran bahan-bahan sehingga menjadi adonan yang homogen,

    pencetakan adonan, penggulungan adonan kemudian pendinginanlalu

    pengemasan. Uraian mengenai proses pembuatan roll cake adalah sebagai berikut:

  • 22

    2.1.3.1 Seleksi Bahan

    Seleksi bahan merupakan suatu cara dalam pemilihan bahan-bahan yang

    akan digunakan dalam pembuatan rollcake. Seleksi bahan dalam pembuatan roll

    cake dilakukan dengan cara memilih bahan yang berkualitas baik.Bahan yang

    memiliki kualitas baik dan sesuai digunakan dalam membuat roll cakediantaranya

    yaitu tepung terigu yang memiliki kandungan protein rendah dengan kadar protein

    8%-9%. Tepung yang digunakan sesuai dengan SNI 3751:2009tepung terigu

    sebagai bahan makanan yang memiliki warna putih khas terigu, bentuk serbuk dan

    bau normal(bebas dari bau asing) serta bebas dari benda asing.

    Pemilihan telur dalam pembuatan roll cake yaitu telur ayam ras yang

    sesuai dengan SNI 01-3926-1995 telur ayam konsumsi segar tidak rusak, dan

    bersih dari kotoran. Telur ayam yang segar akan membentuk adonan yang

    mengembang sempurna dan tidak bantat jika dipakai untuk membuat adonan

    cake. Telur dalam pembuatan adonan roll cake lebih banyak menggunakan

    kuning telur agar diperoleh adonan yang lembut dan elastis sehingga mudah

    ketika digulung.

    Sedangkan gula yang digunakan adalah gula kristal putih denganbutiran

    kecil halus dan agak mengkilap (bukan gula bubuk) warna putih bersih, tidak

    menggumpal, dan kering. Dan gula dipilih berdasarkan standar SNI 3140.3:2010

    Gula Kristal Putih. Gula memberikan rasa manis dan warna gula yang putih

    dipilih agar tidak memberi perubahan warna yang tidak diinginkan.

  • 23

    Lemak yang digunakan dalam pembuatan roll cake merupakan lemak

    margarin yang disesuai dengan SNI 01-3926-2008. Lemak membantu

    melembutkan dan melembabkan adonan cake.

    Pemilihan tepung maizena yang tepat sebaiknya pilih tepung yang

    berwarna normal, bau normal, rasa normal, tidak terdapat benda asing, dan sesuai

    dengan SNI 01-3727-1995Tepung maizena (tepung jagung). Tepung maizena

    memberikan tekstur elastis pada adonan cake, sehingga adonan roll cake tidak

    patah ketika digulung.

    Sedangkan selai yang digunakan selai adalah selai dengan kadar gula

    67,5%, kadar pectin 1,0%, dan kadar pH 3,2 karena pada kadar ini hasil selai yang

    optimum. Selai digunakan sebagai bahan perekat adonan cakeketika digulung dan

    menambah rasa pada roll cake.

    2.1.3.2 Penimbangan Bahan

    Dalam hal ini, penimbangan bahan merupakan proses yang dilakukan

    dalam menimbang agar bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan roll cake

    dapat sesuai dengan takaran resep yang digunakan.Semua bahan yang telah

    diseleksi ditimbang sesuai dengan formulanya. Penimbangan bertujuan untuk

    mengantisipasi adanya kekurangan maupun kelebihan pada jumlah penggunaan

    bahan dalam pembuatan roll cake. Bahan-bahan yang digunakan dalam

    pembuatan roll cakeditimbang menggunakan timbangan digital. Menurut Sutomo

    (2008), Penggunaan timbangan digital lebih disarankan karena lebih akurat.

  • 24

    2.1.3.3. PencampuranBahan

    Pencampuran bahan adalah cara mencampurkan bahan dengan komposisi

    tertentu untuk didapatkan campuran yang homogen.Pencampuran bahan

    dilakukan dengan mencampur bahan-bahan roll cake menjadi satu adonan yaitu

    dengan cara pertama mencampur telur dan gula kastor hingga mengembang lalu

    tambahkan ovalet dan aduk hingga putih kental. Pencampuran bahan dilakukan

    dengan menggunakan mixer atau pengaduk adonan. Kecepatan mixer yang

    digunakan yaitu menggunakan speedtinggi. Setelah itu masukkan tepung terigu,

    tepung maizena, dan vanili yang telah dicampur menjadi satu aduk rata, lalu tuang

    margarincair, aduk lagi hingga rata. Pada tahap ini kecepatan mixer yang

    digunakan yaitu menggunakan speedrendah. Pencampuran bahan dilakukan

    dengan menggunakan mixer dengan kecepatan tinggi dan kecepatan rendah.

    Pencampuran bahan bertujuan untuk mencampurkan bahan-bahan roll cake

    menjadi satu adonan yang tercampur rataatau homogen.

    2.1.3.4. Pencetakan AdonanRoll Cake

    Pencetakan adonan roll cake dilakukan dengan cara dasar loyang dialasi

    dengan kertas roti setelah itu diolesi margarin. Tuangkan adonan roll cakeyang

    sudah homogen kedalam loyang setinggi 1 cm, agar didapat hasil cake yang tipis

    dan mudah digulung.

    2.1.3.5 Pemanggangan Adonan Roll Cake

    Pemanggangan adonan dilakukan menggunakan oven gas dengan suhu

    pembakaran175oC selama 15 menit , karena adonan sangat tipis. Bila terlalu

    lama roll cakeakan gosong dan pecah saat digulung karena kering, sebaliknya bila

  • 25

    suhunya kurang, menyebabkan kulit roll cake kurang kering sehingga ketika

    digulung akan mengelupas.

    Dalam cake seluruh pengaruh pengembangan diperoleh dari udara yang

    terbungkus putih telur selama pengocokan. Putih telur juga berperan dalam

    pembentukan cita rasa dan warna cake. Sedangkan kuning telur berfungsi sebagai

    pengemulsi dan pengempuk struktur cake. Faktor yang mempengaruhi

    keberhasilan produk cakedititik beratkan pada kemampuan pembentukan matrik

    protein, penyerapan dan pengikatan, pengemulsi dan pembentukan busa dari

    bahan yang ada dalam formula yang selanjutnya akan terjadi ekspansi gas dalam

    adonan selama pemanggangan. Untuk itu, beberapa penambahan bahan yang

    mempunyai kemampuan tersebut diketahui dapat meningkatkan mutu cake yang

    dihasilkan (Subagio 2003).

    2.1.3.6 Penggulungan Adonan Roll Cake

    Penggulungan adonan dilakukan dengan penambahan bahan perekat

    seperti jam, selai, atau butter cream. Roll cake digulung pada saat uap panasnya

    hilang. Karena bila cake masih panas maka bahan perekat akan masuk ke dalam

    cake sehingga ketika dipotong kurang menarik.

    Setelah digulung, bungkus gulungan roll cake dengan kertas roti,

    kemudian disimpan selama 30-60 menit di dalam lemari pendingin agar

    mendapatkan hasil potongan yang bagus (Krisdianto 2014)

  • 26

    2.1.3.7 Pengemasan

    Pengemasan adalah faktor yang menentukan dalam pengendalian

    perubahan kelembapan dalam bahan pangan yang disimpan (Harris 1989).

    Dampak perubahan kelembapan dalam bahan pangan adalah masalah yang lebih

    rumit dibandingkan dampak oksigen, dan besarnya pengaruh kemasan kedap air

    pada pengawetan bahan pangan bergantung pada jenis bahan pangan dan keadaan

    penyimpanan (Harris 1989).

    Faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan dapat dibagi menjadi dua

    golongan : yaitu yang secara alami sudah ada dalam produk dan tidak dapat

    dicegah dangan pengemasan saja, dan yang tergantung dari lingkungan sekitar

    dan mungkin dapat dikendalikan hampir semua oleh pengemasan (Buckle 1987).

    Tujuan utama pengemasan kue adalah mencegah perubahan cita rasa,

    warna, dan kenampakan yang tak disukai (Harris 1989). Pengemasan bahan

    pangann memperlihatkan 5 fungsi-fungsi utama diantaranya:

    (1) Harus dapat mempertahankan produk agar bersih dan memberikan

    perlindungan terhadap kotoran dan pencemaran lainnya.

    (2) Harus memberi perlindungan pada bahan pangan terhadap kerusakan fisik,

    air, oksigen, dan sinar.

    (3) Harus berfungsi secara benar, efisien dan ekonomis dalam proses

    pengepakan yaitu selama pemasukan bahan pangan ke dalam kemasan .

    (4) Harus mempunyai suatu tingkat kemudahan untuk dibentuk menurut

    rancangan, di mana bukan saja memberikan kemudahan pada konsumen

    misalnya kemudahan dalam membuka dan menutup kembali wadah

  • 27

    tersebut tetapi juga harus mempermudah pada tahap selanjutnya selama

    pengelolaan digudang dan selama pengangkutan untuk distribusi.

    Terutama harus dipertimbangkan dalam ukuran, bentuk, dan berat dari unit

    pengepakan.

    (5) Harus memberikan pengenalan, ketergantungan dan daya tarik penjualan.

    Pengemasan untuk roll cake dikemas menggunakan kemasan dengan

    bahan kedap air yaitu plastik gunanya untuk tetap menjaga kelembapan dari roll

    cakeitu sendiri, menghambat perubahan organoleptik, menjaga agar tetap bersih

    dan sebagai upaya pengawetan nilai gizi.

  • 28

    Untuk lebih jelasnya mengenai tahap pembuatan roll cake dapat dilihat

    pada Gambar 2.3. dibawah ini:

    Gambar 2.3. Diagram Alir Tahap Pembuatan Roll Cake

    Pemilihan Bahan

    Penimbangan Bahan

    Pengadukan I

    (Gula dan telur diaduk hingga

    mengembang lalu masukkan ovalet)

    Pengayakan dan Pengadukan II

    (Bahan tepung diayak dan diaduk

    sampai homogen)

    Pengadukan III

    (Margarin)

    Pengovenan

    (Adonana roll cake dicetak dalam

    loyang kemudian dioven 15menit

    dengan suhu 175oC)

    Pendinginan dan Pengisian

    Bahan Perekat (Selai)

    Penggulungan Roll Cake

    Pengemasan

    Persiapan Alat

    TahapPelaksanaan

    Tahap Penyelesaian

    Tahap Persiapan

  • 29

    2.1.4 Peralatan yang Digunakan Dalam Membuat Roll Cake

    Peralatan yang digunakan dalam pembuatan roll cake ini akan dibahas

    mengenai peralatan memasak dan persyaratan alat masak yang digunakan.

    Adapun alat yang digunakan dalam pembuatanroll cake adalah sebagai berikut:

    2.1.4.1 Timbangan

    Timbangan yang dapat digunakan untuk menimbang bahan-bahan yaitu

    timbangan analog maupun timbangan digital. Akan tetapi menurut Sutomo (2008)

    Penggunaan timbangan digital lebih disarankan karena lebih akurat. Sehingga

    pada pembuatan roll caketimbangan yang digunakan yaitu timbangan digital agar

    penimbangan bahan dapat dilakukan secara akurat. Timbangan digital umumnya

    menggunakan arus lemah dan indikatornya berupa angka digital pada layar bacaan

    dan menggunakan satuan gram.Syarat timbangan yang masih dalam keadaan baik

    yaitu tingkat ketelitiannya tepat.

    2.1.4.2 Mixer

    Mixermerupakan mesin pengocok adonan. Bisa berupa hand mixer atau

    standing mixer (Krisdianto 2014).Kapasitas mixer harus disesuaikan dengan

    banyaknya adonan yang dibuat (Sutomo 2008).Kapasitas mixer harus disesuaikan

    dengan banyaknya adonan yang dibuat. Menurut Anni Faridah et al.(2008), dari

    kapasitas bahan, ada bebrapa jenis mixer diantaranya; jenis mixer rumah tangga,

    mixer besar dan mixer untuk industri.

    1) Mixer rumah tangga umumnya mampu mengocok hingga 8 butir telur utuh.

  • 30

    2) Mixer besar umumnya dilengkapi dengan pengocok khusus berbentuk pedal

    untuk melembutkan mentega/margarin, keju, dan bahan-bahan setengah keras

    lainnya. Mixer besar memiliki motor yang lebih kuat, hingga mampu

    mengocok dalam waktu lebih singkat dan menguleni adonan roti.

    3) Mixer industri berkapasitas 5 kg ke atas, digunakan di bakery atau pabrik

    pastry untuk tujuan industri.

    Menurut Sutomo, 2008 bahan mixer yang paling baik terbuat dari stainles

    steelkarena mudah dibersihkan, tidak berkarat, dan tidak menyebabkan bau. Pada

    pembuatan roll cake, jenis mixer yang digunakan yaitu menggunakan mixer

    rumah tangga yang mampu mengocok hingga 8 butir telur utuh.Hal ini

    dikarenakan pembuatanroll cake disesuaikan dengan resep dan masih sebatas pada

    penelitian sehingga tidak memerlukan mixer berkapasitas besar.

    2.1.4.3 Saringan Tepung atau Flour Filter

    Flour Filter atau Saringan tepung digunakan untuk menyaring tepung,

    gula halus dan bahan-bahan kering lainnya (Faridah et al. 2008). Pada pembuatan

    roll cake, saringan tepung digunakan untuk menyaring tepung terigu dan tepung

    tapioka agar menjadi tepung yang halus. Saringan tepung yang digunakan untuk

    menyaring tepung terigu dan tepung tepung beras hitamini memiliki tingkat

    kehalusan 100 mesh. Syarat saringan yang digunakan untuk menyaring tepung

    yaitu bersih, kering dan memiliki tingkat kehalusan tepat. Setelah pemakaian alat

    ini dicuci dan disikat bersih (Faridah et al.2008).

  • 31

    2.1.4.4 Baskom

    Baskom berfungsi mencampur adonan (Sutomo 2008).Selain itu, baskom

    juga digunakan untuk meletakan bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan

    roll cake baik yang sudah ditimbang maupun belum ditimbang.Baskom berbahan

    stainless steel, kaca atau plastik lebih mudah dibersihkan (Sutomo 2008). Pada

    pembuatan adonan roll cake, baskom yang digunakan yaitu baskom paket mixer

    yang terbuat dari bahan plastik tebal sehingga mudah untuk dibersihkan dan aman

    untuk digunakan.

    2.1.4.5 Spatula

    Spatula digunakan untuk mengumpulkan sisa-sisa adonan. Sifatnya yang

    lentur membuatnya mudah mengeruk adonan hingga ke dasar mangkuk untuk

    menghindari tertinggalnya adonan di dasar mangkuk, dan membersihkan

    mangkuk dari sisa adonan hingga licin bersih (Faridah et al. 2008). Dalam

    memilih spatula, pilih spatula yang lentur tapi kuat dan tidak mudah patah,

    tangkainya panjang dan pipih, terbuat dari kayu atau plastik, yang lentur

    memudahkan untuk digunakan sesuai dengan bentuk mangkuk. Fungsi spatula

    dalam pembuatan roll cakeadalah untuk mengaduk, mengontrol atau

    mempengaruhi adonan yang telah dibuathingga adonan benar-benar tercampur

    yaitu ketika mencampur margarin cair pada adonan roll cake yang sudah

    homogen.

  • 32

    2.1.4.6 Loyang

    Dalam pembuatan roll cakemenggunakanloyang datar untuk mencetak

    adonan roll cake.Ukuran loyang yang digunakan adalah loyang datar berbentuk

    persegi empat dengan panjang 22x22x2 cm.

    2.1.4.8 Kompor

    Kompor yang digunakan untuk memanaskan margarin dan butter cair

    menggunakan kompor gas rumahan. Kompor yang baik memiliki nyala api yang

    seragam dan berwarna biru (Mudjajanto et al. 2004)

    2.1.4.9 Tray atau baki

    Tray atau baki dalam pembuatan roll cake digunakan untuk

    mendinginkan dan meletakan roll cake saat dimasukan pada lemari pengering

    sebelum dikemas. Tray atau Baki yang baik terbuat dari alumunium.Selain ringan,

    baki tersebut juga tidak berkarat ( Mudjajanto et al. 2004).

    2.1.4.10 Kertas Roti

    Pada pembuatan cake, akan lebih baik jika dasar loyang dialasi dengan

    kertas roti setelah diolesi margarin untuk memastikan dasar cake mulus dan rata.

    Kertas roti berwarna abu abu buram (Bahalwan, Fatmah et al. 2011). Kertas roti

    digunakan untuk alas loyang agar cake mudah diambil dan digunakan untuk

    membungkus roll cake setelah digulung.

  • 33

    2.1.4.11. Mesin Sealer

    Sealer fungsinya untuk merekatkan atau menutup kemasan plastik

    (Sutomo 2008). Hal ini bertujuan agar plastik kemas tertutup dengan sempurna

    dan bersifat kedap udara.

    2.1.5 Kriteria Roll Cake

    Produk roll cake memiliki kriteria yang dapat dilihat dari beberapa aspek.

    Berdasarkan wawancara pada industry kecil roll cake, kriteria roll cake untuk

    aspek aroma yaitu beraroma khas roll cake, aspek rasa yaitu memiliki rasa manis

    ideal, dan dilihat dari aspek tekstur roll cake memiliki tekstur yang lembut.

    Sedangkan aspek warna yang dimiliki roll cake yaitu kuning keemasan.

    2.1.6 Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Roll Cake Secara Umum

    Faktor yang mempengaruhi kualitas roll cake dibagi menjadi 3 yaitu faktor

    bahan, faktor peralatan yang digunakan, dan faktor proses pembuatan.

    2.1.6.1. Faktor Bahan

    Faktor bahan dibagi menjadi dua yaitu faktor kualitas bahan dan faktor

    kuantitas bahan.

    2.1.6.1.1 Faktor kualitas bahan

    Faktor kualitas bahan sangat berpengaruh terhadap roll cake yang

    dihasilkan. Jika bahan yang digunakan kualitasnya baik maka akan menghasilkan

    roll cake yang kriterianya baik, namun bila kualitas bahan yang digunakan kurang

    baik maka akan menghasilkan roll cake yang kriterianya kurang baik pula.

  • 34

    2.1.6.1.2 Faktorkuantitas bahan

    Kuantitas atau ukuran bahan yang digunakan juga akan mempengaruhi

    roll cake yang dihasilkan. Bila ukuran bahan yang digunakan sesuai dengan resep

    maka akan menghasilkan roll cake yang kualitasnya baik, namun bila ukuran

    bahan melebihi atau kurang dari ketentuan resep maka akan mempengaruhi

    kualitas warna, rasa, aroma dan tekstur roll cake yang dihasilkan seperti tidak

    mengembang sempurna, adonan menjadi bantat, bahan tepung mengendap didasar

    adonan, bila digulung menjadi pecah.

    2.1.6.2 Faktor Peralatan yang Digunakan

    Peralatan yang digunakan dalam pembuatan roll cake harus memenuhi

    persyaratan, karena hal ini akan berpengaruh terhadap roll cake yang dihasilkan.

    Apabila peralatan yang digunakan sudah rusak,tidak bersih, berjamur atau

    berkarat, maka roll cake yang dihasilkan akan kurang baik kualitasnya, sehingga

    alat yang digunakan untuk pembuatan roll cake harus bersih dan selalu terjaga

    kebersihannya. Untuk itu peranan pembersihan atau pencucian perlu diperhatikan

    secara mendasar.

    2.1.6.3 Faktor Proses Pembuatan

    Proses pembuatan produk makanan merupakan rangkaian proses yang

    mempengaruhi mutu dan produk yang dihasilkan. Sehingga dalam membuat roll

    cake terdapat faktor-faktor yang harus diperhatikan, dengan memperhatikan

    tahapan suatu pengolahan maka akan menghasilkan makanan yang berkualitas.

  • 35

    2.1.6.3.1 Faktor Pencampuran adonan

    Pengadukan adonan pada saat tepung, adonan gula dengan telur,

    margarin dan mentega cair hendaknya dilakukan secara teratur, sehingga adonan

    homogen. Pengadukan yang tidak teratur akan mengakibatkan roll cake yang

    dihasilkan kurang maksimal dan ada bagian yang tidak tercampur rata yang akan

    berpengaruh terhadap aroma dan warna roll cake yang dihasilkan. Adapun waktu

    yang digunakan untuk mencampur bahan menggunakan mixer dilakukan selama 5

    menit.

    2.1.6.3.2 Faktor Pencetakan Roll Cake

    Pencetakan roll cake dilakukan dengan menuangkan adonan roll cake

    yang homogen kedalam loyang pendek ukuran 22 x 22dengan tinggi 1 cm dari

    dasar loyang. Pada dasar loyang dialasi dengan kertas roti dan diolesi margarin

    agar mudah diambil ketika matang. Pencetakan roll cake tidak perlu tinggi karena

    nantinya cake yang tipis akan digulung dan jika cake yang dihasilkan tebal saat

    digulung dapat menjadi pecah atau merekah pada cake.

    2.1.6.3.3 Faktor Pemanggangan Adonan Roll Cake

    Pemanggangan roll cake menggunakan oven gas dengan suhu

    pembakaran sekitar 175oC. Pada pemanggangan membutuhkan waktu 15 menit,

    bila terlalu lama menyebabkan cake menjadi kering dan pecah saat digulung hal

    tersebut dikarena adonan roll cake yang tipis. Sebaliknya bila suhunya kurang,

    menyebabkan kulit roll cake kurang kering sehingga ketika digulung akan

    mengelupas.

  • 36

    2.1.6.3.4 Faktor Penggulungan Adonan Roll cake

    Penggulungan adonan roll cakedilakukan saat uap panasnya hilang.

    Karena saat roll cake digulung akandiberi bahan perekat seperti jam, selai, atau

    butter cream. Bila cake masih panas diberi bahan perekat, bahan perekat akan

    masuk ke dalam cake sehingga ketika dipotong kurang menarik.Setelah digulung,

    bungkus gulungan roll cake dengan kertas roti, kemudian disimpan selama 30-60

    menit di dalam lemari pendingin agar mendapatkan hasil potongan yang rapi.

    2.2 Tinjauan Umum Tentang Tepung Terigu

    Menurut SNI 3571 2009 Tepung Terigu Sebagai Bahan Makanan,

    tepung terigu merupakan merupakan tepung yang dibuat dari endosperma biji

    gandum Tritium eastivum L. (club Wheat) dan atau Tritium compactum Hostatau

    campuran keduanya dengan penambahan Fe, Zn, Vitamin B1, Vitamin B2, dan

    asam folat sebagai fortifikan.

    2.2.1 Proses Pembuatan Tepung Terigu

    Tepung terigu berasal dari penggilingan gandum. Jadi penggilingan

    gandu merupakan proses yang sangat berbeda dengan penggilingan beras. Dan

    tujuan utama penggilingan gandum adalah:

    (1) Memisahkan endosperma dari dedak dan benih

    (2) Menghancurkan endosperma menjadi ukuran tepung (100 mesh) (Buckle

    1987)

  • 37

    Langkah langkah pembuatan tepung terigu yang mencangkup dalam

    penggilingan gandum adalah sebagai berikut :

    2.2.1.1. Proses Pembersihan Gandum

    Dimana biji dibersihkan dari kotoran, biji-biji yang bukan gandum, kayu,

    batang gandum, batu, serangga, potongan-potongan logam dan sebagainya.

    Teknik yang digunakan untuk melakukan pembersihan ini termasuk pengikisan

    basah dan kering, pembersihan magnetis dan penggunaan udara dan pengayakan.

    2.2.1.2. Penimbunan Gandum

    Penimbunan gandum, sehingga tercapai kadar air biji yang optimum untuk

    memberikan hasil tepung yang maksimum. Kadar ini kira-kira 15% tetapi dapat

    berbeda-beda tergantung pada jenis gandum, tempat penggilingan tepung, dan

    sifat-sifat tepung yang diinginkan.

    2.2.1.3. Proses Penggilingan

    Proses penggilingan di mana dedak dan benih dipisahkan dari endosperma

    dan endosperma digiling adalah penghalusan. Proses ini terdiri dari beberapa

    tahapan penggilingan. Tahapan-tahapan ini termasuk gilingan yang membuka biji

    dan mengorek endosperma dari dedak. Alat pengorek ini diukir (fluted) berupa

    celah-celah berbentuk spiral yang membuka biji dan mengorek endosperma dari

    biji. Alat gilas pengecil tidak berlekuk, dan ini menghancurkan endosperma

    menjadi partikel yang halus (Buckle 1987)

    Tepung gandumyang dibuat seperti diuraikan diatas berwarna krem,

    karena adanya zat warna xantofil. Warna tepung akan memutih selama

    penyimpanan, tetapi ini merupakan proses yang lambat (Buckle 1987). Oleh

  • 38

    karena kesukaan konsumen akan tepung putih, penggunaan bahan pemutih tepung

    telah banyak dipakai. Bahan pemutih yang paling sering digunakan adalah benzil

    peroksida (Buckle 1987).

    Protein tepung gandum adalah unik, bila tepung gandum dicampur dengan

    air dalam perbandingan tertentu, maka protein akan membentuk suatu massa atau

    adonan koloidal yang plastis yang dapat menahan gas dan akan membentuk suatu

    struktur spons bila dipanggang (Desrosier 1988).

    Sementara protein tepung bertindak selaku unsur-unsur struktur dasar

    dalam cake, seperti halnya pada roti, protein tepung cake terdapat kuantitas dan

    kualitas yang tidak memadai untuk mendukung pengembangan sampai sebesar

    yang dijumpai pada roti. Karena sifatnya, cake juga memerlukan jenis tepung

    yang berbeda-beda, dari jenis gandum lunak dan kadar protein yang lebih rendah,

    terentang dari 7-10 persen (Desrosier 1988)

    Sedangkan gluten tepung yang digunakan dalam cake tidak sepenuhnya

    menunjang pembentukan sel-sel gas yang besar berdinding tipis, kekurangan ini

    dapat diperbaiki dengan menggunakan telur dalam formula (Desrosier 1988).

    Protein telur bergabung dengan gluten dapat membentuk dinding sel dan

    menyebabkan penjebakan selama pencampuran (Desrosier 1988).

    Dibawah ini terdapat gambar gandum dantepung terigu dapat dilihat pada

    Gambar 2.4.

    Gandum Tepung Terigu

    Gambar 2.4 Gandum dan Tepung Terigu

  • 39

    2.2.2 Standar Mutu Tepung Terigu

    Tabel 2.5. Syarat mutu tepung terigu sebagai bahan makanan (SNI 3751: 2009 )

    Jenis uji Satuan Persyaratan

    Keadaan

    a. Bentuk b. Bau c. Warna

    -

    -

    -

    serbuk

    normal (beban dari bau

    asing) putih, khas terigu

    Benda asing tidak ada

    Serangga dalam semua bentuk

    stadia dan potongan-potongannya

    yang tampak

    - tidak ada

    Kehalusan, lolos ayakan 212 m

    (mesh No. 70) (b/b)

    % min 95

    Kadar Air (b/b) % maks. 14,5

    Kadar Abu (b/b) % maks.0,70

    Kadar Protein (b/b) % min. 7,0

    Keasaman mg KOH/100 g maks. 50

    Falling number (atas dasar kadar

    air 14%)

    Detik min. 300

    Besi (Fe) mg/kg min. 50

    Seng (Zn) mg/kg min. 30

    Vitamin B1 (tiamin) mg/kg min. 2,5

    Vitamin B2 (riboflavin) mg/kg min. 4

    Asam folat mg/kg min. 2

    Cemaran logam

    a. Timbal (Pb) b. Reaksi (Hg) c. Kadmium (Cd)

    mg/kg

    mg/kg

    mg/kg

    maks. 1,0

    maks. 0,05

    maks. 0,1

    Cemaran Arsen mg/kg maks. 0,50

    Cemaran mikroba :

    a. Angka lempeng total b. E. coli c. Kapang d. Bacillus cereus

    koloni/g

    APM/g

    koloni/g

    koloni/g

    maks. 1x 105

    maks. 10

    maks. 1 x 104

    maks. 1 x 104

    2.2.3 Kandungan Gizi Tepung Terigu

    Tepung terigu merupakan tepung yang dibuat dari biji gandum. Gandum

    mengandung protein yang dikelompokkan ke dalam empat kategori jika

    berdasarkan kemampuan melarutkan protein pada berbagai jenis pelarut, yaitu:

    albumin terlarut pada air, globulin terlarut pada larutan garam,gliadin terlarut

    pada alkohol, dan glutenin terlarut pada cairan asam (Dahlia 2014). Kandungan

    gizi yang terdapat pada tepung terigu dapat dilihat pada Tabel2.6.

    Sumber : Badan Standarisasi Nasional (SNI 01-3751-2009)

  • 40

    Tabel 2.6.Kandungan Gizi Tepung Terigu per 100 gram

    No Kandungan Gizi Jumlah

    1 Kalori (kal) 333 kkal

    2 Protein (g) 9,00 gr

    3 Lemak (g) 1,00 gr

    4 Karbohidrat (g) 77,20 gr

    5 Kalsium (mg) 22,00

    6 Fosfor (mg) 150

    7 Zat besi (mg) 1,30

    8 Bagian yang dapat dimakan (Bdd %) 100

    Sumber : Direktorat Gizi Dep. Kes. RI. 2005.(DKBM)

    2.3 Tinjauan Umum Tepung Beras Hitam

    Pada tinjauan umum tepung beras hitam, didalamnya akan dibahas

    mengenai karakteristik beras hitam, mutu gizi tepung beras hitam, pembuatan

    tepung beras hitam.

    Taksonomi Tanaman Padi Beras Hitam

    Kingdom : Plantae

    Subkingdom : Tracheobionta

    Super Divisi : Spermatophyta

    Divisi : Magnoliophyta

    Subdivisi : Angiospermae

    Kelas : Monocotyledoneae

    Subkelas : Commelinidae

    Ordo : Glumiflorae

    Famili : Poaceae/ Gramineae

    Subfamili : Oryzoideae

    Suku : Oryzeae

    Genus : Oryza

    Spesies : Oryza sativa L.

    Sub Spesies : Japonica/ Indica(Vaughan et al., 2003)

  • 41

    Beras hitam merupakan salah satu jenis varietas beras yang berwarna ungu

    pekat yang mendekati hitam, banyak terdapat di Asia Selatan dan dataran tinggi

    Cina. Pada umunya beras hitam mempunyai manfaat kesehatan bagi tubuh. (Ryu

    et al.1998).

    2.3.1 Karakteristik Beras Hitam

    Beras hitam, memiliki nama yang berbeda -beda tergantung di mana beras

    hitam tersebut berada. Beras hitam yang ada di Solo dikenal dengan nama "beras

    wulung". Di kawasan Cibeusi, Subang, Jawa Barat, beras hitam disebut dengan

    nama "beras gadog". Di Sleman, beras hitam dikenal dengan nama cempo ireng

    dan ada juga yang menyebut "beras jlitheng". Sedangkan di Bantul dikenal

    dengan "beras melik". Di sulawesi varietas toraja dikenal dengan rentepau

    (Suhartini & Suardi 2013).

    Beras hitam tersebut memiliki karakter fisik bulir beras berwarna hitam,

    warna hitam tersebut diatur secara genetik oleh warna aleuron dan komposisi pati

    pada endospermia. Pada beras hitam aleuron dan endospermia memproduksi

    antosianin yang menyebabkan warna ungu. Karena tingginya kadar antosianin ini

    warna ungu menjadi terlihat hitam (Damaiyanti dan Risnandar 2014)

    Karakteristik lainnya warna gabah coklat. Meski warna berasnya hitam,

    kulit gabah tetap coklat separti padi biasa dan tanamannya berumur panjang.

    Secara umum pengembangan beras hitam adalah pada umur panen yang penjang

    bisa mencapai 200 hari. Namum beberapa varietas yang sudah genjah (berumur

    panen pendek), bisa dipanen 4 bulan. Benih tersebut masih sulit ditemukan dan

    belum stabil.Postur tanaman tinggi. Beras hitam lokal nusantara tekstur

  • 42

    tanamannya tegap. Tingginya bisa mencapai 2 meter (Damaiyanti dan Risnandar.

    2014).

    2.3.2 Pembuatan Tepung Beras Hitam

    Tepung beras merupakan hasil penggilingan beras, sampai kelembutan

    100 mesh, teknik penggilingan beras sebagai berikut;

    1. Penentuan bahan baku beras. Bahan baku yang digunakan beras hitam yang

    organik dan bersih. Aroma beras hitam khas beras hitam, bentuk utuh dan

    beras hitam yang masih baru.

    2. Proses perendaman. Beras yang sudah dicuci bersih dimasukkan kedalam

    karung plastik diikat kemudian diletakkan kedalam bak berisi air selama

    15 menit.

    3. Proses penirisan. Setelah proses perendaman 15 menit kemudian beras

    diangkat dan ditiriskan selama 10 menit.

    4. Proses penepungan. Proses penepungan dengan hamer mill dengan engine

    23 PK selama 8 menit. Maksudnya proses penggilingan beras menjadi

    tepung beras dengan alat hamer mill selama 8 menit.

    5. Proses pengeringan. Pengeringan dilakukan untuk mengurangi kadar air.

    Kadar air yang tersisa umumnya berkisar antara 12-15%. Kadar air di atas

    15% menyebabkan tepung beras hitam menjadi lembab sehingga cepat

    rusak.Ada dua cara pengeringan yaitu:

    (1) Penjemuran dengan sinar matahari selama 1 hari dengan menggunakan

    tamir dengan kertas koran.

  • 43

    (2) Pengeringan dengan alat dryer, menggunakan alat pengering tipe ulir,

    tombol dihidupkan dengan suhu 650 C

    6. Proses pengayakan. Pengayakan dilakukan dengan menggunakan mesh

    ukuran 100.

    7. Pengemasan. Pengemasan dilakukan dengan kantong plastik kemudian

    disaeler.

    Uraian Proses Pembuatan Tepung Beras Hitam disederhanakan dalam

    bentuk diagram alit pada Gambar 2.5 berikut ini:

    Gambar 2.5 Diagram Alir Proses Pembuatan Tepunga Beras (Departemen

    Pertanian,2005)

    Perendamanan selama 15 menit

    Penirisan

    Setelah proses perendaman ditiriskan selama 10 menit.

    Penepungan

    Menggunakan alat hamer mill dengan engine 23 PK

    selama 8 menit

    Pengeringan

    Dengan alat dryer, menggunakan alat pengering tipe

    ulir, tombol dihidupkan dengan suhu 650 C

    Pengayakan ukuran 100 mesh

    Tepung Beras

    Beras

  • 44

    2.3.3 Kandungan Gizi Tepung Beras Hitam

    Kandungan gizi dari beras hitam berdasarkan uji laboratorium di Chem-

    Mix Pratama, Bantul, Yogyakarta pada tanggal 13 Januari 2015 ditunjukkan pada

    Tabel. 2.7 sebagai berikut ini:

    Tabel 2.7.Kandungan Gizi Tepung Beras Hitam per 100 gram

    No Analisa Ulangan I % Ulangan II % Rata-Rata

    1. Air 13,1391 13,0850 13,1121

    2. Abu 1,9930 1,9787 1,9859

    3. Protein 8,5168 8,5038 8,5103

    4. Lemak 3,2600 3,5736 3,4168

    5. Serat kasar 5,1379 5,3904 5,2642

    6. Karbohidrat 67,9906 67,4685 67,7296

    7. Energi 327,2950

    Calori/100 gr

    328,4059

    Calori/100gr

    327,8505

    Calori/100gr

    8. Antosianin 59,7338 ppm 58,0744 ppm 58,9041 ppm

    2.3.3.1 Antosianin

    Antosianin (bahasa Inggris = anthocyanin, dari gabungan kata Yunani :

    anthos = bunga, dan cyanos = biru) adalah pigmen larut air yang secara alami

    terdapat pada berbagai jenis tumbuhan. Sesuai namanya pigmen ini memberikan

    warna pada bunga, buah, dan daun tumbuhan hijau, dan telah banyak digunakan

    sebagai pewarna alami pada berbagai produk pangan dan berbagai aplikasi

    lainnya (Rachana 2013).

    Pigmen warna dalam beras hitam biasanya disebabkan oleh warna pigmen

    antosianin. Pada beras hitam, aleuron dan endosperm memproduksi antosianin

    dangan intensitas tinggi sehingga warna beras menjadi ungu pekat mendekati

    hitam (Suryanawati 2010). Secara kimiawi, antosianin merupakan turunan dari

    struktur aromatik tunggal yaitu sianidin yang terbentuk dari pigmen sianidin

  • 45

    dengan penambahan dan pengurangan gugus hidroksil, metalisi, dan glikosilasi.

    Antosianidin adalah aglikon antosian yang terbentuk apabila antosianin

    dihidrolisis dengan asam (Harborne 1987)

    Fungsi antosianin sebagai antioksidan di dalam tubuh sehingga dapat

    mencegah terjadinya aterosklerosis, penyakit penyumbatan pembuluh darah.

    Antosianin bekerja menghambat proses aterogenesis dangan mengoksidasi lemak

    jahat dalam tubuh, yaitu lipoprotein densitas rendah. Kemudian antosianin juga

    melindungi sel endetol yang melapisi dinding pembuluh darah sehingga tidak

    terjadi kerusakan (Ginting 2011). Antosianin berm