ev aluasi tegangan p ada nosel t angki …digilib.batan.go.id/e-prosiding/file...
TRANSCRIPT
Prosiding Pertemuan Ilmiah Nasional Rekayasa Perangkat NuklirSerpong, 20 Nopember 2007
ISSN 1693-3346
EVALUASI TEGANGAN PADA NOSEL TANGKI PEMBANGKIT UAP PL TNDENGAN PROGRAM ANSYS
Utaya-Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir -BAT ANB.Bandriyana- Pusat Teknologu Bahan Industri - BATAN
ABSTRAK
EVALUASI TEGANGAN PAOA NOSEL TANGKI PEMBANGKIT UAP
PLTN OENGAN PROGRAM ANSYS. Studi tentang pemodelan dan perhitungan
tegangan dalam nose I PLTN tipe PWR dilakukan untuk evaluasi dan pengembangan
desain komponen mekanik sistem PLTN. Untuk model perhitungan diambil material nosel
dari baja SA 516-70 dengan modulus elastisita 2. 101\ MPa dan angka Poisson 0,296.
Perhitungan dilakukan dengan pemodelan 3 dimensi berdasarkan metode elemen hingga
menggunakan program ANSYS. Oistribusi tegangan menunjukkan harga tegangan total
pada nosel berkisar antara 100 sampai dengan 700 MPa. Konsentrasi tegangan terjadi pada
sambungan antara nosel dan tangki pada permukaan bagian dalam dengan tegangan
maksimum sekitarO 706 MPa dan pergeseran maksimum sebesar 2,36 mm memenuhi
persyaratan desain. Evaluasi dan pengembangan desain untuk komponen dapat dilakukan
lebih teliti berdasarkan tegangan lokal maksimum.
Kata kunci : tegangan , nosel, ANSYS
ABSTRACT
STRESS EVALUATION ON NOZLE OF STEAM GENERATOR FOR THE
NUCLEAR POWER PLANT USING THE ANSYS PROGRAM. Study on modeling and
calculation of stress was performed in the nozle of steam generator of the PWR-nuclear
power plant. The material of nozle was steel SA 516-70 with the modulus elasticity of 2.
101\ MPa and the Poisson ratio of 0,296. The calculation was done by the finite element
method using the 3 dimension modeling of ANSYS 5.4. program. The stress distribution
showed the stress on nozzle was 100 to 700 MPa. The stress concentration was occurred
at the junction of the nozzle and vessel in the inner surface with the maximum stress
arround of 706 MPa and the maximum displacement of 2,36 mm met with the design
121
Prosiding Pertemuan I1miah Nasional Rekayasa Perangkat NuklirSerpong, 20 Nopember 2007
ISSN 1693-3346
requirement. Evaluation and development of the component design could be done more
accurately by based on the maximum local stress.
Key words: residual stress, welding, Tee junction, finite element
Disampaikan pad a Pertemuan IImiah Nasional Rekayasa Perangkat Nuklir 2007, Pusat
Rekayasa Perangkat Nuklir-BA TAN, 20 Nopember 2007.
PENDAHULUAN
Nosel merupakan komponen penting dalam tangki pembangkit uap pada sistem
PLTN yang berfungsi sebagai penyambung tangki dengan sistem pemipaan. Nosel
disambungkan secara mati pada tangki dengan menggunakan sambungan las. Sambungan
nosel ini merupakan titik kritis yang menjadi dasar perhitungan struktur dan kekuatan
tangki pembangkit. Beberapa program komputer secara khusus dibuat untuk mengevaluasi
kekuatan nosel secara praktis, misalnya dalam program PV ELITE. Untuk perhitungan
desain bisa juga digunakan metode dan rumusan dari ASME VIII tentang desain bejana
tekan dan komponen nuklir. Program perhitungan dalam PV ELITE dilakukan dengan
mengambil ban yak asumsi dan menghasilkan nilai tegangan secara global sehingga
mengurangi tingkat ketelitian hasil perhitungan. Rumusan ASME juga menghasilkan
tegangan secara global dengan berbagai perhitungan parameter yang cukup rumit dan lama
untuk mengevaluasi desain.
Untuk meningkatkan ketelitian dalam desain nosel dewasa ini telah ban yak
dikembangkan metode perhitungan yang berdasarkan teori elemen hingga. Dasar dari
metode elemen hingga adalah membagi benda kerja menjadi elemen-elemen kecil yang
jumlahnya berhingga dan dapat menghitung reaksi akibat beban pada kondisi batas yang
diberikan. Ide ini sangat membantu ketika perhitungan analitis diferensial sangat susah
dilakukan karena berbagai faktor, misal karena geometri, variasi beban,
dan waktunya yang simultan. Dari elemen-elemen terse but dapat disusun. persamaan
persamaan matrik yang bisa diselesaikan secara numerik dan hasilnya menjadi jawaban
dari beban pada kondisi beban yang diberikan pada benda kerja tersebut. Salah satu basis
122
Prosiding Pertemuan IImiah Nasional Rekayasa Perangkat NuklirSerpong, 20 Nopember 2007
ISSN 1693-3346
perhitungan dengan metode elemen hingga adalah program komputer ANSYS yang bisa
digunakan untuk evaluasi berbagai model desain mekanik, termal maupun model aliran
fluida. Permasalahan yang perlu diperhatikan dalam penggunaan program ANSYS adalah
penyiapan data masukan (input) untuk menggambarkan geometri benda serta asumsi untuk
menentukan beban dan syarat batas sesuai dengan teori perhitungan elemen hingga.
Penggunaan program ini dapat menghasilkan distribusi tegangan dalam komponen
sehingga diperoleh hasil yang teliti dengan meninjau tegangan lokal maksimum.
Makalah ini menguraikan suatu studi untuk evaluasi kekuatan desain nosel dengan
menghitung dan menganalisis distribusi tegangan yang terjadi dalam nose I menggunakan
program ANSYS. Hasil perhitungan dan analisis diharapkan untuk menjadi dasar dalam
evaluasi tegangan nosel khususnya dalam teknik dan metode komputasi sehingga dapat
dikembangkan untuk evaluasi desain peralatan nose!. Dengan diperolehnya program
masukan yang teruji maka evaluasi dan pengembangan desain akan mudah dilakukan
dengan model perhitungan dan simulasi.
METODE DAN T AT A KERJA
Perhitungan dengan program ANSYS
Metode perhitungan tegangan dilakukan berdasarkan langkah perhitungan
dengan program ANSYS sebagai berikut[l], [2] :
1. IDEALISASI PROBLEM
Analisis untuk pemodelan dilakukan dengan model 3 dimensi untuk nosel dan
bagian atas tangki pembangit uap pad a kondisi steady state. Basis data material,
geometri/ ukuran dan sistem desain serta data operasi untuk penentuan pembebanan
diambil dengan mengacu pada data teknik sistem pembangkit uap PLTN tipe reaktor
bertekananan (PWR). Data-data untuk perhitungan ditentukan sebagai berikut:
123
Prosiding Pertemuan IImiah Nasional Rekayasa Perangkat NuklirSerpong, 20 Nopember 2007
Geometri dan ukuran [3],[4]
• Diameter tangki pembangkit uap, 0 = 200 em
• Nosel berupa pipa dengan diameter luar, d = 25 em
• Tebal tangki, t = 2,5 em
• Tebal pipa nosel, tn = 3 em
• Panjang nosel, L = 30 em
Data material[S]
ISSN 1693-3346
• Material untuk nosel, baja SA 516-70 dengan data dan sifat mekanik :
• Modulus elastisitas, E = 2 x lOll MPa,
• Angka Poisson, v = 0,296
Parameter operasi [3],[4]
• Tekanan uap primer pad a tutup tangki atas , p = 17 MPa
• Suhu operasi pada tangki dan nose I, T = 147°e
2. PREPROCESSING
Dalam tahap ini dilakukan proses pembuatan model geometri 3 dimensi,
pemasukan sifat-sifat material dengan data seperti pada idealisasi dan pemilihan tipe
elemen, Langkah selanjutnya membuat mesh untuk membagi model kedalam elemen
hingga. Untuk elemen dipilih tipe elemen untuk struktur dalam analisa 3 dimensi, yaitu
3 dimensional 4-node tetrahedral structural solid atau disebut SOLID92[6]. Meshing
dilakukan dengan eara otomatis dan membagi komponen tangki bagian atas dan nose I
dalam bentuk elemen yang semakin mengeeil pada ujung sambungan nosel dan tangki
dengan jumlah elemen sebanyak 378 elemen. Geometri tangki tutup bagian atas dan
nose I dengan hasil mesh dari model ditunjukkan dalam gambar I.
124
Prosiding Pertemuan IImiah Nasional Rekayasa Perangkat NuklirSerpong, 20 Nopember 2007
Gambar 1. Geometri dan meshing dari model tutup tangki dan nose I
3. PENYELESAIAN (SOLUTION)
ISSN 1693-3346
Langkah ini berisikan pemberian syarat batas dan pemberian beban berupa tekanan
untuk tangki kemudian menyelesaikan persamaan aljabar dengan program ANSYS .
Untuk beban dalam perhitungan ini hanya diambil beban mekanik berupa tekanan sebesar
17 MPa pada. bagian dalam tangki dan nosel. Untuk syarat batas dalam perhitungan
diambil kondisi sambungan sebagai titik tetap sehingga terjadi distribusi tegangan akibat
pengaruh tekanan.
4. POST PROCESSING
Dalam proses ini dilakukan pengambilan data-data penting dari hasil perhitungan untuk
keperluan analisis. Data hasil perhitungan berupa distribusi tegangan total dan distribusi
pergerakan total dari model.
125
Prosiding Pertemuan I1miah Nasional Rekayasa Perangkat NuklirSerpong, 20 Nopember 2007
HASIL DAN PEMBAHASAN
ISSN 1693-3346
Hasil perhitungan dengan program ANSYS menunjukkan pola distribusi tegangan
total (von mises), dan distribusi pergeseran total seperti yang disajikan dalam Gambar 2
dan 3.
.A.N3YS 5.'1APR 9 200612:22:39
NODAL SOLUTION
STEP-1SUE -1TIME-l
SEQV (AVG)Powe["Gt"aphic~[FACET-l
J..VRES-MatDMX -2.266SMN -29.751SKX -7059
_ 29.7511!:2!!1 810.798D 1592o 2373IE'!!] 315qD 3935D n16D 5q97_ 6278
7059
Gambar 2. Oistribusi tegangan total pada tangki dan nose I
ANSYS 5.4APR 9 200612: 23: 12NODAL SOLUTIONSTEP-!SUB -1TIME-!USUH (A.VG)R5Y5-QPoverGre.phiceEFACET-!AVRES-I'!at.DHX -2.2665HX -2.266
_ 0ER!J .25175C:J .503501c:J .755251~ 1.007CJ 1.259c::J 1.511c::J 1.762_ 2.0142.266
Gambar 3. Oistribusi pergeseran total pad a tangki dan nosel
126
Prosiding Pertemuan Ilmiah Nasional Rekayasa Perangkat NuklirSerpong, 20 Nopember 2007
ISSN 1693-3346
Gambar 2 menunjukkan distribusi tegangan pada nosel dan tangki bagian atas
ditampilkan dalam posisi utuh. Selain distribusi tegangan dapat diamati besarnya distribusi
pergeseran (displacement) total seperti disajikan dalam Gambar 3.
Berdasarkan pola distribusi tegangan dan pergeseran tersebut dapat diamati posisi
titik (node) dan harga tegangan serta pergeseran maksimum yang terjadi pada nosel dan
tangki. Pola distribusi tegangan pada Gambar 2 menunjukkan harga tegangan pada daerah
tangki cukup rendah berkisar antara 30 sampai 800 Kg/mm2 atau sekitar 3-80 MPa,
sedangkan pada daerah nosel tegangan yang terjadi berkisar antara lOOOsampai dengan
7000 Kg/mm2 atau sekitar 100 - 700 MPa. Tegangan maksimum sekitar 706 MPa terjadi
pada sambungan tangki dan nosel dan beberapa titik pada ujung nosel merupakan titik
kritis dari desain.
Dari hasil perhitungan berdasarkan perumusan tegangan akibat tekanan dinding
sebesar 17 MPa dengan rum us umum untuk tegangan keliling secara konvensional
diperoleh hasil tegangan rata-rata sebesar 340 MPa. Validasi dengan menggunakan
rumusan dasar tegangan pada tangki dengan perhitungan menggunakn standar ASME VIII
bisa memberikan evaluasi batas kekuatan desain dengan memberikan faktor rasio tegangan
maupun pengaruh momen. Dalam penelitian ini belum dilakukan validasi terhadap hasil
perhitungan dari standar ASME.
Untuk desain secara konvensional batas tegangan ijin bisa digunakan dibawah
tegangan elastis bahan yang untuk baja ini berada di sekitar 400 MPa. Dari hasil
perhitungan dengan ANSYS diperoleh tegangan maksimum diatas batas kekuatan bahan
meskipun masih berada dibawah tegangan maksimum yang diijinkan bahan sekitar 750
MPa. Secara konvensional tegangan masih dibawah tegangan ijin desain. Dari hasil ini
diketahui bahwa desain masih aman terhadap tegangan nosel tetapi pada titik tertentu pada
tegangan lokal maksimum perlu mendapat perhatian karena sudah mendekati batas aman
desain.
Berdasar data dari pola distribusi pergeseran pad a Gambar 3, besarnya pergeseran
maksimum sekitar 2,3 mm terjadi pada daerah ujung nosel yang juga merupakan daerah
tegangan tinggi. Titik dengan tegangan dan regangan tinggi akan merupakan titik kritis
untuk kerusakan fatik atau creep j ika dioperasikan pada suhu tinggi. Pada operasi
pembangkit uap ini suhu operasi maksimum 350°C belum memberikan pengaruh
terjadinya kerusakan creep.
127
Prosiding Pertemuan Ilmiah Nasional Rekayasa Perangkat NuklirSerpong, 20 Nopember 2007
ISSN 1693-3346
Dengan modeling ini dapat dievaluasi batas tegangan dan regangan kritis yang
dicapai dan dapat didesain ulang jika melebihi persyaratan desain yang ditentukan.
Modeling untuk perhitungan tegangan akan membantu dan menjadi alat evaluasi yang
efektif dengan menghasilkan perhitungan yang lebih teliti karena tidak menganggap
tegangan merata keseluruh bagian komponen. Masalah utama yang perlu mendapat
perhatian dalam modeling ini adalah ketelitian hasil. Ketelitian hasil akan sangat
dipengaruhi oleh langkah dalam mengambil model, asumsi data dan ketelitian modeling.
Verifikasi hasil perhitungan dalam modeling ini belum dilakukan dengan teliti baik
dibandingkan dengan hasil perhitungan program ataupun hasil eksperimen.
Pengembangan perhitungan dapat dilakukan untuk berbagai model dan ukuran
nosel untuk memperoleh hasil perhitungan yang teliti. Dengan mengubah data dan input
file akan dengan mudah diketahui hasil tegangan maksimum dan daerah kritis yang terjadi.
Penggambaran geometri menggunakan program AUTOCAD atau SOLID WORK untuk
mempermudah pembuatan gambar sebagai masukan program perlu dilakukan untuk
pengembangan komputasi.
KESIMPULAN
Distribusi tegangan dalam nosel pada tangki pembangkit uap suatu PLTN dapat
dihitung menggunakan metoda elemen hingga. Bagian kritis dengan tegangan maksimum
sebesar 706 MPa terjadi pada sambungan antara pipa dan nosel dengan pergeseran
maksimum 2,36 mm masih berada dalam batas aman tegangan maksimum bahan. Metode
elemen hingga menggunakan program ANSYS dapat memberikan simulasi untuk analisis
dan desain nose I dengan baik dengan mengubah data berupa input file.
128
Prosiding Pertemuan Ilmiah Nasional Rekayasa Perangkat NuklirSerpong, 20 Nopember 2007
UCAP AN TERIMA KASIH
ISSN 1693-3346
Diucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Sunardi Dipl. Ing. staf Bidang Bahan
Industri Nuklir PTBIN-BA TAN yang ban yak membantu dalam simulasi dan pemodelan.
DAFT AR PUST AKA
1. Anonim, "ANSYS Structural Analysis Guide," ANSYS, Inc., 1994.
2. SAEED MOA YENI, " Finite Element Analysis", Prentice Hall, New Jersey, 1999,
USA
3. Anonim, AP600 Plant Design Criteria, GW-GI-OOI RevA-Westinghouse Energy
Center, 1994.
4. EUGENE CAMP, "Three-dimensional Finite Element and Three-dimensional Photo
elastic Experiment Stress Analysis of PWR Steam Generator", Structural Mechanics in
Reactor Technology", Atomic Energy Society of Japan, 1991.
5. SHACKELFORD, J. F, WILLIAM ALEXANDER, "Materials Science and
Engineering Hand Book," CRC Press, Inc., 1994.
6. FRANK STASSA, "Applied Finite Element Analysis for Engineers",
CBS Collage Publishing.
129