1. Dialisis peritonealPeritonitis merupakan hal umum di antara orang-orang yang menjalani terapi dialisis peritoneal.

2. Kondisi medis lainnyaKondisi medis berikut ini meningkatkan risiko peritonitis: sirosis, radang usus buntu, penyakit Crohn, radang lambung, divertikulitis dan pankreatitis.

3. Riwayat peritonitis

Riwayat peritonitis, berisiko terkena lagi peritonitis lebih tinggi daripada seseorang yang belum pernah memiliki peritonitis.

Sementara itu, menurut Haryono (2012), faktor resiko peritonitis adalah sebagai berikut:

1. Penyakit radang panggul pada wanita yang masih aktif melakukan kegiatan seksual

2. Infeksi dari rahim dan saluran telur, yang mungkin disebabkan oleh beberapa jenis kuman (termasuk yang menyebabkan gonore dan infeksi chlamidia)

3. Kelainan hati atau gagal jantung, dimana cairan bisa berkumpul di perut (asites) dan mengalami infeksi

4. Peritonitis dapat terjadi setelah suatu pembedahan. Cedera pada kandung empedu, ureter, kandung kemih atau usus selama pembedahan dapat memindahkan bakteri ke dalam perut. Kebocoran juga dapat terjadi selama pembedahan untuk menyambungkan bagian usus.5. Iritasi tanpa infeksi. Misalnya peradangan pankreas (pankreatitis akut) atau bubuk bedak pada sarung tangan dokter bedah juga dapat menyebabkan peritonitis tanpa infeksi.