geol i strik fix

27
MAKALAH GEOLISTRIK INTERPRETASI METODE SCHLUMBERGER Disusun oleh : Budi atmadi Dedy rizky ludiarna Komang wahyu krisnabrata M. Akbar Agang Novita ayu yusva Yoshi dwi dharma 1107045050 1107045058 1107045039 1107045046 1107045059 1107045040 GEOFISIKA GEOLOGI

Upload: budhi-atmadhi-ynwa

Post on 29-Dec-2015

38 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

geolistrik

TRANSCRIPT

Page 1: Geol i Strik Fix

MAKALAH GEOLISTRIK

INTERPRETASI METODE SCHLUMBERGER

Disusun oleh :

Budi atmadi

Dedy rizky ludiarna

Komang wahyu krisnabrata

M. Akbar Agang

Novita ayu yusva

Yoshi dwi dharma

1107045050

1107045058

1107045039

1107045046

1107045059

1107045040

GEOFISIKA GEOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS MULAWARMAN

SAMARINDA

2014

Page 2: Geol i Strik Fix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah

SWT. Tuhan semesta alam karena atas limpahan rahmat, hidayah serta

pertolonganNya sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas makalah Geolistrik

tepat pada waktunya.

dimana semua Tugas makalah Geolistrik tersebut diharapkan nantinya

dapat dijadikan sebagai materi tambahan untuk mempelajari materi dengan tingkat

yang lebih tinggi lagi.

Tidak lupa kami ucapkan banyak terima kasih kepada dosen pembimbing

yang telah memberikan materi tersebut. Kekurangan dalam segala hal tentu ada.

Kami berlapang dada dan dengan tangan terbuka akan menerima kritik saran serta

tegur sapa yang bersifat membangun demi kesempurnaan Tugas ini untuk

kemajuan bersama. Hal demikian bahkan sangat kami nantikan datangnya dari

semua pihak

Akhirnya hanya kepada Allah SWT. Kami memohon pertolongan dan

perlindunganNya, semoga laporan ini membawa berkah dan manfaat bagi kita

semua.

Samarinda, 19 Maret 2014

Penyusun

Page 3: Geol i Strik Fix

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................

DAFTAR ISI.....................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LatarBelakang......................................................................................

1.2.Tujuan....................................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Geolistrik............................................................................

2.2. Macam-macam Potensial Listrik..........................................................

2.3. Macam-macam Potensial Listrik..........................................................

BAB III PEMBAHASAN

3.1. Pembahasan..........................................................................................

BAB IV PENUTUP

4.1. Kesimpulan...........................................................................................

4.2. Saran.....................................................................................................

ii

Page 4: Geol i Strik Fix

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Metoda geofisika merupakan salah satu metoda yang umum digunakan

dalam eksplorasi endapan bahan galian. Meskipun eksplorasi mineral sudah

dilakukan semenjak ratusan tahun yang lalu tetapi catatan ilmiah mengenai hal ini

baru dimulai pada tahun 1556 manakala Georgius Agricola mempublikasikan De

re Metalica. Berpangkal dari buku ini maka beberapa tahun kemudian eksplorasi

mineral dan dunia pertambangan mulai menggunakan suatu landasan ilmu

pengetahuan. Sejarah mencatat ternyata di dunia pertambangan ini pula kemudian

berkembang ilmu-ilmu lain yang sangat mendukung antara lain ilmu geologi dan

geofisika. Meskipun perkembangan ilmu-ilmu tersebut sudah cukup lama namun

aplikasi metode geofisika pada dunia pertambangan ternyata baru dimulai pada

tahun 1893, ketika Von Wrede menmukan bahwa variasi medan magnet bumi

yang di ukur oleh Lamont menggunakan magnetic theodolite ternyata dapat di

pakai untuk mengidentifikasi bodi dari suatu magnetic ore. Sekitar 25tahun

kemudian seorang professor bernama Robert Thalens mempublikasikan bukunya

yang berjudul On The Examination of Iron Ore deposits by Magnetics Methodes.

Tahun-tahun sesudahnya adalah maraknya aplikasi geomagnet di dunia

pertambangan. Metode geolistrik berkembang pada awal tahun 1900-an. Tetapi

kemudian mulai banyak dipakai untuk keperluan eksplorasi pada tahun 1970-an.

Metode yang pertama kali banyak dipakai di Indonesia adalah metode

geolistrik aturan Schlumberger dan Wenner. Pada metode ini pengambilan data V

(beda potensial) dan I (kuat arus) dilakukan mengikuti konfigurasi elektroda yang

dibuat oleh Schlumberger (untuk aturan schlumberger) dan Wenner (untuk aturan

Wenner).

Page 5: Geol i Strik Fix

1.2 Tujuan

- Mengetahui metode Schlumberger

- Mengetahui Interpretasi Metode Schlumberger

Page 6: Geol i Strik Fix

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Geolistrik

Metoda geolistrik adalah salah satu metoda geofisika yang didasarkan

pada penerapan konsep kelistrikan pada masalah kebumian. Tujuannya adalah

untuk memperkirakan sifat kelistrikan medium atau formasi batuan bawah

permukaan terutama kemampuannya untuk menghantarkan atau menghambat

listrik (konduktivitas atau resistivitas).

Aliran listrik pada suatu formasi batuan terjadi terutama karena adanya

fluida elektrolit pada pori-pori atau rekahan batuan. Oleh karena itu resistivitas

suatu formasi batuan bergantung pada porositas batuan serta jenis fluida pengisi

pori-pori batuan tsb. Batuan porous yg berisi air atau air asin tentu lebih konduktif

(resistivitas-nya rendah) dibanding batuan yg sama yang pori-porinya hanya berisi

udara (kosong).

Metoda geolistrik ada banyak macamnya, antara lain, metode:

1. Metode Resistivitas.

2. Metode Polarisasi Terimbas/Induce Polarization.

3. Metode potensial diri/Self Potential.

Prinsip fisika yang digunakan pada metoda geolistrik secara sederhana

dapat dianalogikan dengan rangkaian listrik. Jika arus dari suatu sumber dialirkan

ke suatu beban listrik (misalkan kawat seperti terlihat pada gambar) maka

besarnya resistansi R dapat diperkirakan berdasarkan besarnya potensial sumber

dan besarnya arus yg mengalir. Potensial listrik batuan adalah potensial listrik

alam atau potensial diri disebabkan terjadinya kegiatan elektrokimia atau kegiatan

alam. Faktor pengontrol dari semua kejadian ini adalah air tanah. Potensial ini

berasosiasi dengan pelapukan mineral pada bodi sulfida, perbedaan sifat batuan

(kandungan mineral) pada kontak geologi, kegiatan bioelektrik, dan materi

organik korosi, gradient termal, serta gradient tekanan.

Page 7: Geol i Strik Fix

2.2 Macam-macam Potensial Listrik

1. Potensial elektrokinetik

Terjadi ketika cairan dengan tahanan jenis ρ dan viskositas η ‘tertekan’

pada suatu medium berpori. ζ yaitu potensial zeta (absorpsi), ΔP yaitu beda

tekanan, dan k yaitu konstanta dielektrik.

2. Potensial Difusi (Liquid Junction)

Terjadi karena perbedaan pergerakan ion pada fluida berkonsentrasi beda.

3. Potensial Nerst

Terjadi saat 2 buah logam yang berkonsentrasi beda dibenamkan dalam

cairan elektrolit.

4. Potensial Mineralisasi

Terjadi saat 2 metal berbeda dimasukkan dalam cairan yang sama.

2.3 Jenis-jenis metode geolistrik:

1. Metode Tahanan Jenis

Metode resistivitas merupakan metode geolistrik yang mempelajari sifat

tahanan jenis listrik dari lapisan batuan di dalam bumi. Prinsip dasar metode

resistivitas yaitu mengirimkan arus ke bawah permukaan, dan mengukur kembali

potensial yang diterima di permukaan. Sebaran arus pada permukaan akibat arus

listrik yang dikirim ke bawah permukaan. Garis tegas menunjukkan arus yang

dikirim mengalami respon oleh suatu lapisan yang homogenous. Sedangkan arus

putus-putus menunjukkan arus normal dengan nilai yang sama. Garis-garis

tersebut disebut dengan garis equipotensial.

Faktor geometri diturunkan dari beda potensial yang terjadi antara

elektroda potensial MN yang diakibatkan oleh injeksi arus pada elektroda arus

AB, yaitu : Besarnya resistansi R dapat diperkirakan berdasarkan besarnya

potensial sumber dan besarnya arus yg mengalir. Besaran resistansi tsb. tidak

dapat digunakan untuk memperkirakan jenis material karena masih bergantung

ukuran atau geometri-nya. Untuk itu digunakan besaran resistivitas yg merupakan

resistansi yang telah dinormalisasi terhadap geometri. Ketika melakukan

eksplorasi, perbandingan posisi titik pengamatan terhadap sumber arus. Perbedaan

Page 8: Geol i Strik Fix

letak titik tersebut akan mempengaruhi besar medan listrik yang akan diukur.

Besaran koreksi terhadap perbedaan letak titik pengamatan tersebut dinamakan

faktor geometri.

Macam-macam konfigurasi metode resistivitas berdasarkan letak elektrodanya,

yaitu;

1. Segaris dan simetri terhadap titik pusat pada kedua sisi.

a. Konfigurasi Wenner

b. Konfigurasi Schlumberger

c. Konfigurasi Dipole-dipole

2. Tidak segaris dan simetri terhadap titik pusat pada kedua sisi.

a. Konfigurasi Dipole.

Konfiguirasi Wenner

Metode ini dikembangkan di Amerika. Jarak MN selalu 1/3 dari jarak AB.

Jika jarak AB diperlebar maka, jarak MN juga harus diubah, sehingga jarak MN

tetap 1/3 jarak AB.

Kelebihan dan kekurangannya:

1. Ketelitian pembacaan nilai tegangan pada elektroda MN lebih baik

dengan angka yang relatif besar.

2. Tidak bisa mendeteksi homogenitas batuan didekat permukaan,

yang bisa berpengaruh terhadap hasil perhitungan.

Konfigurasi Schlumberger

Jarak MN idealnya, dibuat sekecil mungkin, sehingga jarak MN secara teoritis

tidak berubah. Terbatasnya kepekaan alat ukur maka, ketika jarak AB sudah

relatif besar maka jarak MN juga dirubah. Perubahan jarak MN hendaknya tidak

lebih 1/5 jarak AB.

Page 9: Geol i Strik Fix

Kelebihan dan kekurangannya:

1. Mampu mendeteksi adanya non-homogenitas lapisan batuan pada

permukaan.

2. Pembacaan tegangan pada elektroda MN, lebih kecil, terutama ketika

jarak AB jauh.

Konfigurasi Dipole

Mempunyai dua bagian utama ‘Current Dipole’ (AB) dan ‘Potential Dipole’

(MN), yang letaknya tidak segaris dan simetris. Untuk menambah kedalaman

penetrasi, jarak CD dan PD diperpanjang, sedangkan jarak AB dan MN tetap.

Kelebihan dan kekurangannya:

1. Kemampuan penetrasi yang lebih dalam sehingga mampu

medeteksi batuan lebih dalam.

2. Tidak praktis dibandingkan konfigurasi Wenner atau

Schlumberger.

Teknik Pengukuran

Berdasarkan pada tujuan penyelidikan metode resistivitas, teknik pengukurannya

dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu metode resistivity mapping dan

sounding. Metode resistivity mapping merupakan metode resistivitas yang

bertujuan untuk mempelajari variasi tahanan jenis lapisan bawah permukaan

secara lateral. Sedangkan metode resistivitas sounding bertujuan untuk

mempelajari variasi resisitivitas batuan di bawah permukaan bumi secara vertikal.

Selain itu juga terdapat teknik imaging/topografi, yaitu teknik

pengukuran untuk memperoleh informasi baik secara lateral maupun

vertical (2D dan 3D).

2. Metode Polarisasi Terimbas

Metode polarisasi terimbas merupakan salah satu metode geofisika yang

mendeteksi terjadinya polarisasi listrik pada permukaan mineralmineral logam di

bawah permukaan bumi. Metode IP pada hakekatnya adalah pengembangan lebih

lanjut dari metode tahanan jenis yang mampu memberikan informasi tambahan

ketika tidak ditemukan kontras tahanan jenis yang memadai.

Page 10: Geol i Strik Fix

Pada metoda ini arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui dua

elektroda arus, kemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui

dua elektroda potensial.

Dalam metoda polarisasi terimbas ada 3 macam metoda pengukuran yaitu:

1) Pengukuran dalam domain waktu,

2) Pengukuran dalam domain frekuensi,

3) pengukuran sudut fasa.

Metoda polarisasi terimbas ini terutama dipahami dalam eksplorasi logam

dasar (Base Metal) dan penyelidikan air tanah (Ground Water).

Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda potensial dan arus, dikenal beberapa

jenis metoda polarisasi terimbas antara lain :

1) Metoda Schlumberger

2) Metoda Wenner

3) Metoda Pole-Dipole

4) Metode Dipole-dipole

Ketika arus tunak dialirkan ke medium dapat dihitung arus efektifnya. Namun

ketika arus dimatikan, maka arus yang terukur, tidak langsung seketika menjadi =

0. Efek ini disebut potensial polarisasi (efek IP) yang dianalisis dalam metode IP.

Penyebab Polarisasi Batuan

• Polarisasi Membran

Penghantaran secara elektrolit paling mungkin terjadi apabila material tidak

memiliki kandungan mineral logam. Untuk memungkinkan penghantaran jenis ini

berlangsung, diperlukan zona-zona porus yang medium. Kebanyakan material

pembentuk batuan muatan negatif (-) pada bidang batas antara permukaan

batuan dengan fluida pada pori. Karenanya, ion positif (+) akan tertarik ke zona

tersebut dan ion negatif akan tertolak dari zona tersebut apabila medium dialiri

arus.

• Polarisasi Elektroda

Polarisasi elektroda merupakan sumber polarisasi terbesar disebabkan oleh

keberadaan mineral logam dalam medium batuan. Penghantaran arus dalam

medium batuan yang mengandung mineral logam dilakukan secara elektronik

Page 11: Geol i Strik Fix

maupun elektrolitik. Reaksi kimia berupa reaksi reduksi-oksidasi dan

kemungkinan pertukaran ionik akan terjadi pada bidang batas mineral dengan

elektrolit sampai terjadi keadaan setimbang. Apabila arus dialirkan ke dalam

medium, akan timbul gangguan kesetimbangan berupa polarisasi pada bidang

batas mineral logam yang berfungsi sebagai elektroda dan air pada medium

batuan yang berfungsi sebagai eletrolit.

Page 12: Geol i Strik Fix

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 PEMBAHASAN

Kelemahan dari konfigurasi Schlumberger ini adalah pembacaan tegangan

pada elektroda MN adalah lebih kecil terutama ketika jarak AB yang relatif jauh,

sehingga diperlukan alat ukur multimeter yang mempunyai karakteristik ‘high

impedance’ dengan akurasi tinggi yaitu yang bisa mendisplay tegangan minimal 4

digit atau 2 digit di belakang koma. Atau dengan cara lain diperlukan peralatan

pengirim arus yang mempunyai tegangan listrik DC yang sangat tinggi.

Sedangkan keunggulan konfigurasi Schlumberger ini adalah kemampuan

untuk mendeteksi adanya non-homogenitas lapisan batuan pada permukaan, yaitu

dengan membandingkan nilai resistivitas semu ketika terjadi perubahan jarak

elektroda MN/2.

Agar pembacaan tegangan pada elektroda MN bisa dipercaya, maka ketika jarak

AB relatif besar hendaknya jarak elektroda MN juga diperbesar. Pertimbangan

perubahan jarak elektroda MN terhadap jarak elektroda AB yaitu ketika

pembacaan tegangan listrik pada multimeter sudah demikian kecil, misalnya 1.0

milliVolt.

Umumnya perubahan jarak MN bisa dilakukan bila telah tercapai

perbandingan antara jarak MN berbanding jarak AB = 1 : 20. Perbandingan yang

lebih kecil misalnya 1 : 50 bisa dilakukan bila mempunyai alat utama pengirim

arus yang mempunyai keluaran tegangan listrik DC sangat besar, katakanlah 1000

Volt atau lebih, sehingga beda tegangan yang terukur pada elektroda MN tidak

lebih kecil dari 1.0 milliVolt.

Page 13: Geol i Strik Fix

Parameter yang diukur :

1. Jarak antara stasiun dengan elektroda-elektroda (AB/2 dan MN/2)

2. Arus (I)

3. Beda Potensial (∆ V)

Parameter yang dihitung :

1. Tahanan jenis (R)

2. Faktor geometrik (K)

3. Tahanan jenis semu (ρ )

Cara intepretasi Schlumberger adalah dengan metode penyamaan kuva

(kurva matching). Ada 3 (tiga) macam kurva yang perlu diperhatikan dalam

intepretasi Schlumberger dengan metode penyamaan kurva, yaitu :

Kurva Baku

Kurva Bantu, terdiri dari tipe H, A, K dan Q

Kurva Lapangan

Untuk mengetahui jenis kurva bantu yang akan dipakai, perlu diketahui

bentuk umum masing-masing kurva lapangannya.

Kurva bantu H, menunjukan harga ρ minimum dan adanya variasi 3 lapisan

dengan ρ1 > ρ2 < ρ3.

Kurva bantu A, menunjukkan pertambahan harga ρ dan variasi lapisan dengan

ρ1 < ρ2 < ρ3.

Kurva bantu, K menunjukan harga ρ maksimum dan variasi lapisan dengan ρ1 <

ρ2 > ρ3.

Kurva bantu Q, menunjukan penurunan harga ρ yang seragam : ρ1 > ρ2 > ρ3

Page 14: Geol i Strik Fix

Kurva-Kurva Bantu Dalam Metode Penyamaan Kurva Schlumberger

Koreksi Kedalaman

Untuk titik-titik pusat (Pn) yang terletak pada kurva bantu tipe H, tidak perlu

dikoreksi.

Titik P pada kurva Bantu tipe A, K dan Q perlu dikoreksi.

Titik P1 apapun kurvanya tidak perlu dikoreksi.

Page 15: Geol i Strik Fix

Tabel Nilai Resistivitas

Rock Resitivitas

Common rocks 

Topsoil

Loose sand

Gravel

Clay

Weathered bedrock

Sandstone

Limestone

Greenstone

Gabbro

Granite

Basalt

Graphitic schist

Slates

Quartzite

Common rocks 

50–100

500–5000

100–600

1–100

100–1000

200–8000

500–10 000

500–200 000

100–500 000

200–100 000

200–100 000

10–500

500–500 000

500–800 000

Page 16: Geol i Strik Fix

Ore minerals

Pyrite (ores)

Pyrrhotite

Chalcopyrite

Galena

Sphalerite

Magnetite

Cassiterite

Hematite

Ore mineral

0.01–100

0.001–0.01

0.005–0.1

0.001–100

0.01–1 000 000

0.01–1000

0.001–10 000

1000–1 000 000

Page 17: Geol i Strik Fix

NO NILAI K NILAI X (p)

1 1 8 1 8 38.6 136 50.265482457 1.5 14.2665266392 2 8 1 8 25 99 50.24 3 12.6868686873 8 2 16 13.3 183 150.72 7.5 10.9539672135 3 8 1 8 48.9 195 50.24 7.5 12.5986461546 8 2 16 11.6 98 150.72 15 17.8403265317 8 3 24 7.6 123 301.44 24.5 18.6255609769 4 8 1 8 31.2 77 50.24 13.5 20.356987013

10 8 2 16 19.7 146 150.72 25 20.33687671211 8 3 24 9.5 123 301.44 38.5 23.2819512212 8 4 32 6.2 72 502.4 54 43.26222222213 5 8 1 8 34.3 161 50.24 19.5 10.70330434814 8 2 16 7.8 40 150.72 35 29.390415 8 3 24 7.3 83 301.44 52.5 26.51219277116 8 4 32 6 59 502.4 72 51.09152542417 8 5 40 5.1 84 753.6 93.5 45.75428571418 6 8 1 8 49.2 133 50.24 27 18.58502255619 8 2 16 10.3 69 150.72 47.5 22.49878260920 8 3 24 8.2 93 301.44 70 26.57858064521 8 4 32 7 150 502.4 94.5 23.44533333322 8 5 40 5.8 89 753.6 121 49.11101123623 8 6 48 5.2 85 1055.04 149.5 64.54362352924 7 8 1 8 21.1 68 50.24 36 15.58917647125 8 2 16 9.7 52 150.72 62.5 28.11507692326 8 3 24 8.6 115 301.44 91 22.54246956527 8 4 32 8 157 502.4 121.5 25.628 8 5 40 6.3 109 753.6 154 43.55669724829 8 6 48 5.1 61 1055.04 188.5 88.20826229530 8 7 56 5.4 77 1406.72 225 98.65309090931 8 8 1 8 16.7 44 50.24 46.5 19.06836363632 8 2 16 13.1 100 150.72 80 19.7443233 8 3 24 6.7 66 301.44 115.5 30.60072727334 8 4 32 6.3 87 502.4 153 36.38068965535 8 5 40 6.4 65 753.6 192.5 74.20061538536 8 6 48 5.8 77 1055.04 234 79.47054545537 8 7 56 4.7 69 1406.72 277.5 95.82005797138 8 8 64 4.5 107 1808.64 323 76.06429906539 9 8 1 8 14.5 50 50.24 58.5 14.569640 8 2 16 20.6 150 150.72 100 20.6988841 8 3 24 8.2 89 301.44 143.5 27.77312359642 8 4 32 5.7 49 502.4 189 58.4424489843 8 5 40 6.2 75 753.6 236.5 62.297644 8 6 48 5.6 61 1055.04 286 96.85613114845 8 7 56 5.6 128 1406.72 337.5 61.54446 8 8 64 4.4 148 1808.64 391 53.77037837847 8 9 72 5 62 2260.8 446.5 182.3225806548 10 8 1 8 27.2 68 50.24 72 20.09649 8 2 16 12.1 78 150.72 122.5 23.38092307750 8 3 24 7.4 49 301.44 175 45.52359183751 8 4 32 6.2 67 502.4 229.5 46.49074626952 8 5 40 5.1 51 753.6 286 75.3653 8 6 48 5.4 148 1055.04 344.5 38.49470270354 8 7 56 5 173 1406.72 405 40.65664739955 8 8 64 4.7 151 1808.64 467.5 56.29541721956 8 9 72 4.5 22 2260.8 532 462.4363636457 8 10 80 4.7 74 2763.2 598.5 175.5005405458 11 8 1 8 19.3 44 50.24 87 22.03709090959 8 2 16 9.2 39 150.72 147.5 35.55446153860 8 3 24 7.9 54 301.44 210 44.09955555661 8 4 32 7.2 59 502.4 274.5 61.30983050862 8 5 40 5.2 75 753.6 341 52.249663 8 6 48 6.8 235 1055.04 409.5 30.52881702164 8 7 56 5.2 93 1406.72 480 78.65531182865 8 8 64 4.7 115 1808.64 552.5 73.91833043566 8 9 72 4.8 94 2260.8 627 115.4451063867 8 10 80 4.5 70 2763.2 703.5 177.6342857169 12 8 1 8 32.8 64 50.24 103.5 25.74870 8 2 16 8.2 33 150.72 175 37.45163636471 8 3 24 6.5 44 301.44 248.5 44.53090909172 8 4 32 6.4 63 502.4 324 51.03746031773 8 5 40 8 192 753.6 401.5 31.474 8 6 48 5.2 65 1055.04 481 84.403275 8 7 56 5.4 113 1406.72 562.5 67.22378761176 8 8 64 5.4 72 1808.64 646 135.64877 8 9 72 4.6 87 2260.8 731.5 119.5365517281 13 8 1 8 57.5 119 50.24 121.5 24.27563025282 8 2 16 12.2 63 150.72 205 29.18704761983 8 3 24 6.6 55 301.44 290.5 36.172884 8 4 32 4.6 52 502.4 378 44.44307692385 8 5 40 6.4 107 753.6 467.5 45.07514018786 8 6 48 5.4 124 1055.04 559 45.94529032387 8 7 56 5.9 83 1406.72 652.5 99.99575903688 8 8 64 5.1 87 1808.64 748 106.0237241494 14 8 1 8 37.8 76 50.24 141 24.98778947495 8 2 16 25.5 165 150.72 237.5 23.29309090996 8 3 24 13.2 147 301.44 336 27.06808163397 8 4 32 5.1 53 502.4 436.5 48.34415094398 8 5 40 5.2 58 753.6 539 67.56413793199 8 6 48 6.7 105 1055.04 643.5 67.3216

100 8 7 56 6.7 146 1406.72 750 64.554958904108 15 8 1 8 50.3 70 50.24 162 36.101028571109 8 2 16 26.6 132 150.72 272.5 30.372363636

TITIK SONDING

SPASI ELEKTRODA POTENSIAL (a)

FAKTOR PEMISAH (n)

SPASI ELEKTRODA V-I (an)

BEDA POTENSIAL (∆V)

KUAT ARUS (I)

Page 18: Geol i Strik Fix

BAB IV

Page 19: Geol i Strik Fix

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

1. Konfigurasi Schlumberger ini adalah pembacaan tegangan pada

elektroda MN adalah lebih kecil terutama ketika jarak AB yang relatif

jauh, sehingga diperlukan alat ukur multimeter yang mempunyai

karakteristik ‘high impedance’ dengan akurasi tinggi yaitu yang bisa

mendisplay tegangan minimal 4 digit atau 2 digit di belakang koma.

2. Cara intepretasi Schlumberger adalah dengan metode penyamaan

kuva (kurva matching). Ada 3 (tiga) macam kurva yang perlu

diperhatikan dalam intepretasi Schlumberger dengan metode

penyamaan kurva, yaitu :

- Kurva Baku

- Kurva Bantu, terdiri dari tipe H, A, K dan Q

- Kurva Lapangan

4.2 Saran

Sebaiknya materi tentang Cara Interpretasi metode Schlumberger harus lebih

diperluas, agar wawasan mahasiswa lebih banyak.AMIN