halaman judul pengaruh menulis pengalaman keberhasilan...
TRANSCRIPT
HALAMAN JUDUL
Pengaruh Menulis Pengalaman Keberhasilan
Terhadap Self Efficacy
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Disusun oleh:
Eristan Melyana Br Haloho
NIM : 119114135
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTO
Masa depan memang “engkau tidak tahu”, tetapi Firman Tuhan
berkata : Masa depan itu sungguh ada dan harapanmu tidak
akan hilang (Amsal 23:18).
Teruslah berusaha, jangan pesimis!
Just because it’s hard doesnt mean it’s impossible.
You can do it.
Never let anyone knowe what you are thinking.
“Al Pacino”
Move in silence. Only speak when it’s time to say checkmate.
Forgive anyone who has caused you pain or harm.
Whenever you feel sad just remember that there are billions of
cells in your body and all they care about is you.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya sederhana ini kepada orang yang kukasihi dan kusayangi :
Kini aku sampai pada waktuku!
Terima kasih mama dan bapak atas kesabaran, kasih sayang, dukungan, senyuman, pelukan,
dan cinta kasih yang sangat luar biasa
Kusadari bahwa aku tidak akan pernah bisa membalas segala yang kalian berikan dengan
ribuan ucapan terima kasih
Kupersembahkan karya ini sebagai bukti cinta kasih, rasa hormat dan tanda baktiku
Semoga ini menjadi langkah awal untukku membahagiakan mama dan bapak karena kusadari
selama ini aku belum mampu melakukannya
Untuk kalian malaikatku yang tidak pernah meninggalkanku, yang selalu mendoakanku, dan
menungguku
Sekali lagi terima kasih mama...terima kasih bapak...
Untuk adik perempuanku terima kasih karena selalu ada untukku
Terima kasih sudah menjadi adik, sahabat, teman, dan kakak selama ini.
Untuk adik laki-lakiku terima kasih karena selalu mendukungku dan menyayangiku dengan
caramu yang unik.
Untuk para sahabat terima kasih untuk segala dukungannya meskipun kita terpisah jarak
dan waktu.
Untuk teman-teman luar biasa yang memberikan begitu banyak kisah dan kasih semoga
pertemanan kita tidak putus di sini. Tetap jaga hubungan ini hingga kita menjadi kakek dan
nenek.
Dan untuk Dia yang selalu mengasihiku dan menjagaku kapanpun dan di manapun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAN{AN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya ata.u bagiut dari karya milik orang lain, kecuali yang telah
disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimanalayaknyakarya ilmiah.
Yogyakafta,
Penulis.
()
{,fuiiullns"
-'t-'--Eristan Melyana Br Haloho
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
Pengaruh Menulis Pengalaman Keberhasilan Terhadap Self Efficacy
Eristan Melyana Br Haloho
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh menulis pengalaman keberhasilan
terhadap peningkatan self efficacy. Peneliti mengajukan hipotesis bahwa menulis pengalaman
keberhasilan mampu meningkatkan self efficacy. Subjek penelitian adalah 32 mahasiswa. Subjek
dibagi ke dalam kelompok pembanding dan kelompok eksperimen. Kelompok eksperimen
mendapat perlakuan menulis pengalaman keberhasilan. Data self efficacy diukur menggunakan
skala self efficacy yang disusun peneliti. Analisis data menggunakan uji Independent Sample T-
test. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang tidak signifikan antara kelompok pembanding
dan eksperimen (p = 0.390 > 0.05). Maka, hipotesis dalam penelitian ini ditolak.
Kata Kunci : menulis, pengalaman keberhasilan, self efficacy
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
THE EFFECT OF WRITING SUCCESS EXPERIENCE ON SELF EFFICACY
Eristan Melayana Br haloho
ABSTRACT
This study aimed to know the effect of writting success experience on the improvement of self
efficacy. This study suggested the hypothesis that writing success experience could improve the
self-efficacy. The subjects of this study were 32 students. The subject was divided into comparable
groups and experiment groups. The experiment group got the treatment of writing success
experience. The self-efficacy's data was measured with self-efficacy scale made by the researcher.
The data analysis used the independent sample t-test. The result of this study showed the difference
that there was not significant between comparable and experiment group (p = 0.390 > 0.05).
Therefore, the hypothesis in this research was rejected.
Keywords : writing, success experience, self efficacy.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangar di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Eristan Melyana Br Haloho
NIM :119114135
Demi pengernbangan ilmr-r pengetahuan, saya rnemberikau kepacla Perpustakaan
Universitas Sanata Dhanna karya ilmiah saya yaltg berjuclul :
ooPengaruh Menulis Pengalaman Keberhasilan
Terhadap Self Efficacy"'
Beserta perangkat yang diperlukan (bi1a ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain
unfuk kepentingan akademis tanpa meminta ijin dari saya maupun memberikan
royalti kepada saya selamatetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pemyataan ini saya buat dengan sebenamya.
Dibuat di Yogyakarta
Padatanggal,
Yang menyatakan,
ix
Eristan Melyana Br Haloho
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat
dan kasih setia-Nya hingga saya mampu menyelesaikan skripsi ini. Berkat
dukungan orang-orang yang luar biasa di sekeliling saya, tugas akhir ini mampu
saya selesaikan. Saya juga mengucapakan terima kasih kepada :
1. Ibu Dr. Titik Kristiyani, M.Psi., Dekan Fakultas Psikologi Universitas
Sanata Dharma Yogyakrta.
2. Ibu Monica Eviandaru Madyaningrum M.App., Ph. D., Kepala Program
Studi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Ibu Monica Eviandaru Madyaningrum M.App., Ph. D., Dosen
Pembimbing Akademik yang telah berjuang hingga kami angkatan 2011
masih diberikan kesempatan.
4. Ibu Ratri Sunar M.Si, Dosen Pembimbing Skripsi yang selalu meluangkan
waktu dan sabar dalam menghadapi serta merevisi tugas akhir.
5. Dr. A. Priyono Marwan, S. J., yang membantu penulis untuk bangkit
kembali, berkonsultasi mengenai tugas akhir dan meluangkan waktu untuk
memotivasi, membimbing, dan menginspirasi penulis.
6. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Psikologi Universitas Sanata
Dharma Yogyakrta atas semua pembelajaran dan kesemapatan yang luar
biasa bagi penulis.
7. Bapak, mama, vera, ucok yang sangat luar biasa dan selalu ada memberi
semangat bahwa penulis mampu melakukan dan menyelesaikannya hingga
akhir.
8. Bapa tua Hana dan Opung Sinurat, terima kasih atas dukungan dan
bantuannya hingga penulis memiliki semangat kembali.
9. Linda, Gerson, Kunto, Weni, terima kasih sudah menjadi “alarm” ketika
penulis merasa putus asa, malas, sedih, dan marah. Terima kasih juga
karena sudah mau “memanggilku kembali” ketika penulis ingin berhenti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
Sekali lagi, terima kasih untuk waktu dan bantuannya selama penulisan
tugas akhir ini.
10. Terima kasih kepada teman-teman Psikologi angkatan 2011 Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta untuk kisah-kasih yang luar biasa selama ini.
11. Terima kasih untuk Kiki, sahabat “LDR” yang selalu memantau dan
memotivasiku.
12. Terima kasih untuk Ilmi dan Daning atas bantuan dan tempat tinggal untuk
penulis tumpangi sementara.
13. Terima kasih teman-teman “D’Bandit SMA” yang selalu memberi
semangat dan menungguku.
14. Terima kasih untuk teman-teman Student Residence atas waktu dan
pengalamannya. Kalian luar biasa dan tetap semangat untuk mencapai
cita-citanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ............................................ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... iii
HALAMAN MOTO ................................................................................................. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................. v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................ vi
ABSTRAK ............................................................................................................... vii
ABSTRACT .............................................................................................................. viii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................ ix
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................................................. ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................... x
DAFTAR ISI ............................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ................................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xvii
LAMPIRAN ........................................................................................................... xviii
B I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
A.Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 9
D.Manfaat Penelitian ......................................................................................... 10
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................... 11
A.Self Efficacy ................................................................................................... 11
1. Pengertian Selff Efficacy............................................................................ 11
2. Dimensi Self Efficacy ................................................................................ 13
3. Proses-proses dalam Self Efficacy.............................................................. 14
4. Sumber-Sumber Pembentukan Self Efficacy .............................................. 15
5. Strategi Peningkatan Self Efficacy ............................................................. 17
B. Menulis Pengalaman Keberhasilan ................................................................. 20
1. Menulis ..................................................................................................... 20
2. Pengalaman Keberhasilan ......................................................................... 23
C. Remaja ........................................................................................................... 25
1. Pengertian Remaja .................................................................................... 25
2. Periode Masa Remaja................................................................................ 26
3. Ciri-Ciri Masa Remaja .............................................................................. 27
4. Tugas Perkembangan Remaja ................................................................... 29
D.Pengaruh Menulis Pengalaman Keberhasilan Terhadap Self Efficacy .............. 30
E. Hipotesis ........................................................................................................ 34
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................ 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
A.Jenis dan Desain Penelitian ............................................................................ 35
B. Variabel Penelitian ......................................................................................... 36
C. Definisi Operasional ....................................................................................... 37
1. Self Efficacy .............................................................................................. 37
2. Menulis Pengalaman Keberhasilan ............................................................ 37
D.Subjek Penelitian ............................................................................................ 38
E. Alat dan Bahan Penelitian .............................................................................. 39
F. Prosedur Penelitian ......................................................................................... 39
G.Metode dan Alat Pengumpulan Data .............................................................. 42
Tabel 1. Distribusi Item Sebelum Try Out ................................................................. 44
H.Validitas dan Reliabilitas ................................................................................ 44
1. Validitas ................................................................................................... 44
2. Reliabilitas ................................................................................................ 46
I. Metode Analisis Data ..................................................................................... 47
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................... 49
A.Pelaksanaan Penelitian ................................................................................... 49
B. Deskriptif Subjek ........................................................................................... 50
C. Hasil Penelitian .............................................................................................. 50
1. Uji Normalitas .......................................................................................... 52
2. Uji Beda Independent Sample t-test .......................................................... 53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
D.Pembahasan ................................................................................................... 54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..................................................................... 59
A.Kesimpulan .................................................................................................... 59
B. Saran .............................................................................................................. 59
C. Kelebihan dan Keterbatasan Penulisan ........................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 62
LAMPIRAN ............................................................................................................. 67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
TABEL 1. Distribusi Item Self Efficacy Sebelum Try Out .................................. 44
TABEL 2. Distribusi Item Setelah Try Out......................................................... 46
TABEL 3. Statistik Deskriptif Gain Score Subjek .............................................. 51
TABEL 4. Hasil Uji Normalitas ......................................................................... 52
TABEL 5. Uji Homogenitas dan Uji Beda Independent Sample t-test................. 53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GAMBAR
GBR 1. Pengaruh Menulis Pengalaman Keberhasilan Terhadap Self Efficacy ..... 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1. Blue Print Skala Self Efficacy .................................................... 68
LAMPIRAN 2. Skala Try Out ............................................................................ 74
LAMPIRAN 3. Uji Reliabilitas dan Validitas ..................................................... 81
LAMPIRAN 4. Penghitungan Koefisien Alpha Berstrata ................................... 84
LAMPIRAN 5. Prosedur Penelitian ................................................................... 85
LAMPIRAN 6. Intruksi Menulis Pengalaman Keberhasilan ............................... 87
LAMPIRAN 7. Informed Consent ...................................................................... 88
LAMPIRAN 8. Skala Penelitian Pre Test........................................................... 89
LAMPIRAN 9. Skala Penelitian Post Test ......................................................... 95
LAMPIRAN 10. Tabel Gain Score Self Efficacy .............................................. 101
LAMPIRAN 11. Tabel Uji Normalitas ............................................................. 103
LAMPIRAN 12. Uji Homogenitas dan Independent Sample t-test .................... 105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
B I PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak ke masa dewasa.
Perkembangan masa kanak-kanak menuju masa dewasa melibatkan
perubahan-perubahan dalam aspek biologis, kognitif, sosioemosional, dan
tuntutan sosial (Hurlock, 1994). Pada masa transisi, berbagai perubahan di
dalam maupun di luar diri menimbulkan beban psikologis pada remaja
sehingga remaja mudah merasa kecewa, tidak menghargai diri sendiri dan
menganggap dirinya sebagai orang yang gagal (Khan, 2012). Hurlock (1994)
mengatakan bahwa pada masa transisi, remaja digambarkan sebagai orang
yang tidak menentu, emosional, dan sulit diramalkan. Konflik emosi yang
sering muncul pada anak-anak dan remaja adalah stres. Stres muncul karena
transisi berlangsung pada suatu masa ketika banyak perubahan pada remaja
yaitu fisik, sosial, dan psikologis (Sandha, dkk., 2012).
Pada masa transisi, remaja melakukan penyesuaian diri. Penyesuaian diri
merupakan cara yang dilakukan remaja untuk mengatasi masalah di dalam
hidup dan mencapai keseimbangan antara tuntutan dalam diri dengan harapan
lingkungan (Desmita, 2009). Jourard (dalam Hurlock, 1990) menjelaskan
bahwa penyesuaian diri dikatakan berhasil apabila individu memiliki
kemampuan menetapkan hubungan dekat dengan seseorang. Latifah (2015)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
mengatakan bahwa tidak selamanya individu berhasil dalam penyesuaian diri.
Remaja yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan cenderung
rendah diri, tertutup, suka menyendiri, kurang percaya diri, dan merasa malu
berada di antara orang lain (Ahyani & Kumalasari, 2012). Kegagalan remaja
menyesuaikan diri, membuat ia mudah terlibat dalam pergaulan bebas,
perkelahian antar remaja, dan penggunaan serta perdagangan narkoba
(Maharani & Andayani, 2003).
Berdasarkan uraian di atas, maka subjek dalam penelitian ini adalah
remaja. Remaja memandang bahwa masa transisi merupakan masa yang
sangat sulit untuk dilewati dan memberi rasa tertekan. Pada masa transisi,
salah satu masalah yang berkaitan dengan remaja adalah prestasi akademik
(Sarwono, 2006). Prestasi akademik adalah pemahaman dan ketrampilan
subjek pada suatu materi (Rubin, 2011). Zahra dan Hernawati (2015)
menjelaskan bahwa berdasarkan data PISA pada tahun 2012 menunjukkan
prestasi akdemik remaja Indonesia menduduki peringkat 64 dari total 65
negara. Prestasi akademik rendah yang dimiliki remaja dikarenakan remaja
kesulitan memahami penjelasan dari pengajar, kesulitan mengerjakan tugas,
dan malas dalam menyelesaikan tugas (Puspita, 2016).
Pada penelitian Maharani dan Andayani (2003) menunjukkan bahwa
tidak semua remaja mampu melewati masa transisi dengan baik. Oleh karena
itu, untuk menghadapi masa transisi dengan baik, remaja harus memiliki self
efficacy. Self efficacy merupakan penilaian mengenai kemampuan diri dalam
melakukan tindakan yang baik atau buruk, tepat atau salah, dan mampu atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
tidak mampu mengerjakan sesuatu (Alwisol, 2009). Self efficacy membantu
remaja menghadapi perubahan dan tuntutan dari lingkungan.
Bandura (1997) menjelaskan bahwa self efficacy memiliki peran yang
sangat penting dalam kehidupan supaya individu mampu menggunakan
potensi diri secara optimal. Salah satu aspek kehidupan yang dipengaruhi self
efficacy adalah performansi akademik (Zahra dan Hernawati, 2015). Dalam
dunia pendidikan masih ada pelajar yang memiliki prestasi belajar rendah.
Hal ini dikarenakan banyaknya tuntutan berupa tugas-tugas yang harus
diselesaikan pelajar (Puspita, 2016). Pelajar juga dituntut untuk mampu
menguasai semua materi pelajaran dengan baik dan memperoleh nilai yang
maksimal.
Fenomena di SMP Negeri 1 Lasem menunjukkan bahwa siswa kelas VIII
memiliki prestasi belajar rendah terutama pada mata pelajaran Matematika
(Puspita, 2016). Sebanyak 32% dari 221 siswa memperoleh nilai dibawah
standar ketuntasan minimal. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan
Puspita (2016) menunjukkan bahwa salah satu faktor penyebab siswa
memiliki prestasi rendah adalah ketidakyakinan siswa terhadap
kemampuannya. Siswa sering memperoleh nilai rendah pada ulangan-ulangan
sebelumnya. Hal ini membuat siswa malas untuk menyelesaikan soal
matematika, mudah menyerah ketika harus memecahkan soal matematika,
dan sering terlambat mengumpulkan tugas.
Hal ini sejalan dengan penelitian Sari dan Akmal (2018) yang
menunjukkan bahwa 60% pelajar di salah satu SMA Jakarta memiliki self
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
efficacy rendah. Rendahnya self efficacy yang dimiliki pelajar karena siswa
merasa kesulitan memenuhi tuntutan tugas seperti menghafal, membuat suatu
kesimpulan, dan menganalisa suatu permasalahan.
Self efficacy rendah tidak hanya dialami oleh siswa tetapi juga dialami
oleh mahasiswa. Penelitian Hartono (2012) menunjukkan bahwa mahasiswa
kedokteran UNNES memiliki self efficacy rendah. Self efficacy rendah yang
dimiliki mahasiswa dikarenakan mahasiswa memiliki kecemasan terhadap
tekanan akademik, jadwal kuliah yang tidak rapi, dan kurangnya ketrampilan
yang diajarkan. Salah satu dampak apabila individu memiliki self efficacy
rendah adalah kecenderungan melakukan prokrastinasi (Julianda, 2012). Self
efficacy rendah yang dimiliki individu dikarenakan ia memiliki pemikiran
irasional dalam menilai kemampuan diri. Individu menilai bahwa beban tugas
yang diberikan melampaui batas kemampuan sehingga mendorong seseorang
untuk bermalas-malasan. Untuk mengatasi masalah performansi akademik
tersebut maka individu diharapkan mampu meningkatkan self efficacy.
Individu dengan self efficacy tinggi mampu menghadapi permasalahan dan
memperoleh hasil yang diharapkan.
Self efficacy adalah keyakinan individu terhadap kemampuan diri untuk
menyelesaikan suatu tugas (Bandura, 1977). Bandura (dalam Suryana, 2016)
mengungkapkan bahwa self efficacy menentukan bagaimana individu merasa,
berpikir, memotivasi diri sendiri dan berperilaku. Self efficacy membentuk
perbedaan perilaku antar individu, meskipun memiliki kemampuan yang
sama (Gist & Mitchell, dalam Ghuffron & Rini, 2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Bandura (dalam Feist & Feist, 2011) menjelaskan bahwa self efficacy
membantu individu menentukan tindakan yang dipilih dan usaha-usaha yang
dilakukan. Myers (dalam Putri, dkk., 2011) menambahkan bahwa self efficacy
mengarahkan individu dalam mencapai tujuan yang menantang dan bertahan
dalam kesulitan.
Mukhid (2009) menjelaskan bahwa perasaan efficacy yang kuat
meningkatkan confidence individu dalam memandang tugas-tugas sulit
sebagai tantangan untuk dikuasai dari pada sebagai ancaman untuk dihindari.
Individu memiliki minat yang lebih kuat dan mendalam pada kegiatan,
menyusun tujuan yang menantang, memelihara komitmen, dan meningkatkan
usaha dalam menghadapi kegagalan. Keyakinan individu terhadap diri
membuat individu memiliki pengharapan terhadap keberhasilan (Suryana,
2016).
Individu dengan self efficacy rendah cenderung meragukan kemampuan
diri. Mereka percaya bahwa sesuatu lebih sulit dibanding kenyataan (Mukhid,
2009). Individu dengan keyakinan rendah cenderung mudah merasa cemas,
tidak tenang, dan mudah putus asa dalam menghadapi rintangan serta
kesulitan (Suryana, 2016). Kondisi demikian menyebabkan individu sulit
mengembangkan potensi diri. Self efficacy penting dimiiliki individu untuk
menghadapi masalah di dalam kehidupan. Oleh karena itu, self efficacy pada
diri remaja perlu ditingkatkan.
Bandura (dalam Alwisol, 2009) menjelaskan bahwa self efficacy mampu
ditingkatkan melalui salah satu atau kombinasi dari empat sumber yaitu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
pengalaman keberhasilan, pengalaman vikarius, persuasi sosial dan keadaan
emosi. Bandura (dalam Alwisol, 2009) mengatakan bahwa pengalaman
keberhasilan merupakan prestasi yang pernah dicapai di masa lalu.
Pengalaman vikarius adalah keberhasilan individu yang diperoleh dengan
cara mengidentifikasi keberhasilan orang lain. Selain itu, individu juga
mampu meningkatkan self efficacy melalui persuasi sosial. Persuasi sosial
merupakan nasihat atau pengaruh dari orang lain secara langsung (Bandura,
dalam Alwisol, 2009). Self Efficacy pada individu juga mampu ditingkatkan
melalui kedaan emosi. Individu yang memiliki emosi tidak berlebihan, seperti
ketakutan normal dan kecemasan normal mampu meningkatkan self efficacy.
Penelitian Uzuntiryaki (dalam Rustika, 2012) terhadap guru-guru kimia di
Turki menunjukkan bahwa mastery experience adalah sumber yang paling
berperan dalam meningkatkan self efficacy. Keberhasilan individu dalam
menyelesaikan suatu masalah mampu meningkatkan self efficacy dan
sebaliknya kegagalan mampu menurunkan self efficacy (Bandura, 1997).
Perkembangan self efficacy tidak hanya ditentukan oleh keberhasilan atau
kegagalan yang pernah dilakukan tetapi juga penilaian diri (Rustika, 2012).
Individu yang menilai diri kurang baik, memiliki self efficacy yang rendah.
Saat individu menilai dirinya kurang pandai dan tidak mampu hal ini
membuat keyakinan dirinya menurun. Kondisi tersebut membuatnya mudah
putus asa dan menyerah ketika menghadapi kesulitan. Inidvidu yang memiliki
penilaian diri baik, memiliki self efficacy tinggi meskipun mengalami
kegagalan terus menerus dan tidak pantang menyerah. Individu yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
memandang dirinya secara positif akan membuat keyakinan dirinya
meningkat. Saat menghadapi kesulitan dan tantangan individu tidak mudah
menyerah dan terus berusaha hingga mampu mencapai keberhasilan.
Pengalaman-pengalaman masa lalu menjadi penentu self efficacy
individu melalui representasi kognitif. Representasi kognitif tersebut meliputi
ingatan terhadap keberhasilan dan kegagalan, serta situasi saat terjadinya
keberhasilan dan kegagalan. Pennebaker dan Seagal (dalam Niko, 2016)
mengatakan bahwa mengingat dan mengorganisasikan kembali pengalaman
mampu dilakukan melalui aktifitas menulis.
Menulis merupakan kegiatan untuk mengungkapkan pikiran, gagasan,
dan perasaan ke dalam sebuah tulisan sehingga mampu dipahami pembaca
(Rosidi, 2009). Melalui aktifitas menulis, individu mampu melihat
permasalahan dengan jelas dan rinci sehingga membantu individu memahami
sesuatu dari sudut pandang yang berbeda (Bolton, 1999).
Selain itu, menulis membantu individu untuk mengevaluasi,
menganalisis, dan menilai kembali kejadian-kejadian yang dialami
(Susilowati dan Hasanat, 2011). Menulis kembali pengalaman masa lalu
membuat individu memproses dan mengorganisasikan kembali pikiran dan
perasaannya (Pennebaker, 1997). Individu jadi mampu memahami
pengalaman yang dialami dan dirinya sendiri. Saat individu menulis
pengalaman yang berkesan, menarik, dan menantang, tulisan tersebut menjadi
bermanfaat (King, 2001). Individu menjadi lebih mampu meregulasi dan
menyadari dirinya sendiri. Selain itu, individu semakin mampu memaknai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
nilai-nilai dalam setiap pengalamannya. King (2001) menambahkan bahwa
dengan menulis pengalaman positif mampu meningkatkan hal-hal positif
didalam diri. Hal ini sejalan dengan tujuan peneliti bahwa dengan menulis
pengalaman positif yaitu keberhasilan, individu diharapkan mampu
meningkatkan hal positif di dalam diri. Hal tersebut meliputi sikap, persepsi,
cara berpikir, dan keyakinan diri (self efficacy). Individu semakin merasa
bahwa dirinya mampu mencapai keberhasilan di masa sekarang. Hal tersebut
membuat self efficacy individu meningkat dan mendorongnya untuk terus
berusaha sehingga mencapai keberhasilan.
Beberapa penelitian menunjukkan manfaat kegiatan menulis pengalaman
emosional. Kaloeti (dalam Fikri, 2012) melakukan penelitian menggunakan
terapi menulis pengalaman emosional untuk mengelola stres pada
penyalahgunaan NAPZA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktifitas
menulis mampu menurunkan tingkat distress karena membantu individu
untuk belajar membuka diri, bersentuhan dengan diri pribadi, dan mengenal
emosinya dengan lebih baik.
Penelitian Brown dan Dennis (2007) menunjukkan bahwa kegiatan
menulis pengalaman emosional (expressive writing) mampu meningkatkan
self efficacy pada ibu menyusui. Selain itu, penelitian Schutte (2010) meminta
subjek untuk menuliskan pengalaman kepemimpinan transformasional
dengan mediator efikasi diri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kepemimpinan transformasional manajer meningkat. Kedua penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
tersebut menggunakan intruksi menulis pengalaman emosional (expressive
writing) berdasarkan sumber-sumber self efficacy Bandura.
Penelitian Pennebaker, Mayne dan Francis (dalam King, 2001)
menunjukkan bahwa menulis pengalaman positif mampu meningkatkan hal-
hal positif di dalam diri sehingga berdampak pada meningkatnya kesehatan
individu.
Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai pengaruh menulis pengalaman keberhasilan terhadap self
efficacy. Sejauh pengetahuan peneliti berbagai penelitian mengenai self
efficacy banyak ditemukan di Indonesia, tetapi penelitian tersebut melihat
pengaruh maupun hubungan self efficacy dengan variabel lain. Belum banyak
penelitian yang melihat peran sumber-sumber self efficacy terhadap
pembentukan self efficacy. Hal tersebut mendorong peneliti untuk melihat
pengaruh salah satu sumber self efficacy, yaitu pengalaman keberhasilan
terhadap self efficacy.
B. Rumusan Masalah
Peneliti merumuskan masalah sebagai berikut : “Apakah Menulis
Pengalaman Keberhasilan mampu berpengaruh pada Self Efficacy?”
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Menulis Pengalaman
Keberhasilan terhadap Self Efficacy.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan mampu memberi sumbangan
khasanah ilmu pengetahuan, yaitu tentang pengaruh menulis pengalaman
keberhasilan terhadap self efficacy dan untuk pengembangan keilmuan
bidang Psikologi Kepribadian.
2. Secara Praktis
Penelitian ini mampu digunakan sebagai acuan membuat intervensi
menulis pengalaman keberhasilan untuk meningkatkan self efficacy.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
BAB II LANDASAN TEORI
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Self Efficacy
1. Pengertian Selff Efficacy
Bandura (1997) mengatakan bahwa self efficacy merupakan
keyakinan individu atas kemampuan diri sendiri untuk menyelesaikan
suatu pekerjaan. Self efficacy adalah penilaian mengenai kemampuan diri
dalam melakukan tindakan yang baik atau buruk, tepat atau salah,
mampu atau tidak mampu mengerjakan sesuatu (Alwisol, 2009). Self
efficacy mengarahkan individu dalam mencapai tujuan yang menantang
dan bertahan dalam menghadapi kesulitan (Myers, dalam Putri, dkk.,
2011).
Bandura (dalam Feist & Feist, 2011) menjelaskan bahwa self
efficacy mempengaruhi individu dalam menentukan tindakan yang
dilakukan. Self efficacy mempengaruhi pula ketahananan individu dalam
menghadapi tantangan serta kegagalan, bagaimana kesuksesan atau
kegagalan mempengaruhi perilaku individu di masa depan. Selain itu,
self efficacy mempengaruhi individu untuk melakukan kontrol terhadap
diri sendiri dan suatu kejadian dalam lingkungan. Bandura (dalam Feist
& Feist, 2011) mengatakan bahwa individu dengan keyakinan kuat lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
mampu untuk bertindak dan berhasil dibanding individu dengan
keyakinan rendah.
Individu yang memiliki keyakinan positif pada diri, mengalami
peningkatan motivasi, ketekunan, dan pikiran positif tentang kemampuan
diri (Cassidy, 2003). Mukhid (2009) mengatakan bahwa individu dengan
self efficacy tinggi memandang tugas sulit sebagai tantangan dan
memiliki minat kuat serta mendalam pada kegiatan. Individu menyusun
tujuan yang menantang, memelihara komitmen, dan peningkatan usaha
dalam mengatasi kegagalan. Individu dengan self efficacy rendah
cenderung meragukan kemampuan sendiri (Mukhid, 2009). Individu
mudah merasa cemas, tidak tenang, dan putus asa ketika tidak mampu
menghadapi kesulitan (Suryana, 2016). Tingkat self efficacy individu
mempengaruhi kemampuan individu dalam menghadapi masalah.
Self efficacy mampu ditingkatkan dengan mengingat kembali
keberhasilan di masa lalu. Pengalaman keberhasilan merupakan salah
satu sumber yang paling berperan dalam meningkatkan self efficacy
(Uzuntiryaki dalam Rustika, 2012). Mengingat kembali pengalaman
keberhasilan mampu dilakukan melalui menulis (Pennebaker, dalam
Niko, 2017).
Berdasarkan penjelasan di atas, self efficacy merupakan keyakinan
individu atas kemampuan diri sendiri untuk menyelesaikan suatu
pekerjaaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
2. Dimensi Self Efficacy
Bandura (1997) menegaskan bahwa self efficacy memiliki beberapa
dimensi yang berimplikasi pada perilaku individu dalam mencapai suatu
hasil. Dimensi-dimensi tersebut adalah :
a. Magnitude
Dimensi magnitude adalah pandangan atau keyakinan individu
terhadap kemampuannya dalam menghadapi berbagai tingkat
kesulitan suatu tugas. Dimensi magnitude berhubungan dengan
kemudahan atau kesulitan suatu tugas. Persepsi individu terhadap
tingkat kesulitan suatu tugas mempengaruhi perilaku individu.
Individu lebih memilih mengerjakan tugas yang menurutnya mudah
dan menghindari tugas yang menurutnya sulit. Individu dengan self
efficacy tinggi memiliki keyakinan bahwa diri mampu untuk
menghadapi tugas-tugas yang sulit.
b. Generality
Dimensi generality merupakan keyakinan individu terhadap
kemampuannya dalam menghadapi berbagai macam tugas. Dimensi
generality menekankan pada tugas yang berbeda-beda dan situasi
saat mengerjakan tugas. Beberapa individu memiliki keyakinan
hanya mampu mengerjakan tugas tertentu dan dalam kondisi
tertentu. Sedangkan individu lain memiliki keyakinan mampu
mengerjakan berbagai tugas dan dalam berbagai situasi. Individu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
dengan self efficacy tinggi memiliki keyakinan bahwa diri mampu
menghadapi berbagai macam tugas.
c. Strength
Dimensi strength adalah kuatnya keyakinan individu terhadap
kemampuannya untuk tetap bertahan dalam menyelesaikan suatu
tugas. Individu yang memiliki keyakinan kuat pada kemampuannya
akan lebih tekun dalam berusaha, meskipun banyak kesulitan dan
rintangan.
3. Proses-proses dalam Self Efficacy
Bandura (1997) menjelaskan empat proses pembentukan self efficacy
yang meliputi :
a. Proses Kognitif
Individu dalam menjalankan suatu tugas menetapkan suatu tujuan
tertentu sebagai sasaran yang dicapai. Penetapan tujuan tersebut
membutuhkan proses kognitif. Individu melakukan penilaian terhadap
kemampuan yang dimilikinya. Semakin individu mampu menganalisa
tujuan yang ingin dicapai, maka individu semakin mampu
mengarahkan perilaku untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
b. Proses Motivasi
Individu memotivasi diri sendiri dan menuntun perilakunya
sendiri. Individu membentuk keyakinan mengenai yang mampu
diperbuat, dan mengantisipasi kemungkinan hasil positif dan negatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Individu mengatur tujuan untuk diri sendiri dan merencanakan jalan
untuk berperilaku ke arah tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
c. Proses Afektif
Individu yakin pada kemampuannya dalam mengatasi stres,
depresi dan ancaman atau situasi sulit membuat individu lebih mampu
mengatasi segala persoalan yang mengancam keberadaannya.
d. Proses Selektif
Individu yakin terhadap kemampuannya cenderung bertindak
selektif atau melakukan pemilihan terhadap pencapaian tujuan hidup.
Individu memilih pemecahan masalah dan pencapaian tujuan sesuai
kemampuan yang dimiliki.
4. Sumber-Sumber Pembentukan Self Efficacy
Bandura (dalam Alwisol, 2009) mengatakan bahwa self efficacy
diperoleh, diubah, ditingkatkan atau diturunkan, melalui salah satu atau
kombinasi dari empat sumber. Keempat sumber tersebut adalah sebagai
berikut :
a. Pengalaman Keberhasilan (Mastery Experience)
Pengalaman menguasai suatu prestasi adalah keberhasilan yang
pernah dicapai pada masa yang telah lalu. Performansi masa lalu
memiliki pengaruh yang paling kuat terhadap pengubahan self
efficacy. Saat individu mengingat kembali pengalaman di masa lalu
maka individu menyadari kemampuan yang dimiliki dan usaha-
usaha yang pernah dilakukan hingga mampu berhasil. Hal tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
membuat individu semakin yakin akan kemampuan diri dan
mendorongya untuk terus berusaha mencapai keberhasilan di masa
sekarang. Pennebaker dan Seagel (dalam Niko, 2017) mengatakan
bahwa mengingat dan mengorganisasikan kembali pengalaman
mampu dilakukan melalui menulis pengalaman emosi positif atau
keberhasilan.
b. Pengalaman Vikarius
Pengalaman vikarius diperoleh melalui model sosial. Individu
mengidentifikasi keberhasilan atau kegagalan orang lain melalui
pengamatan. Identifikasi tersebut berfungsi sebagai ukuran
keberhasilan dan kegagalan diri terhadap keberhasilan dan kegagalan
orang lain. Self efficacy individu meningkat saat mengamati
keberhasilan seseorang. Self efficacy menurun saat individu
mengamati orang dengan kemampuan yang kira-kira sama dengan
dirinya ternyata gagal.
c. Persuasi Sosial
Self efficacy diperoleh, diperkuat atau dilemahkan melalui
persuasi sosial. Dampak dari sumber ini cukup terbatas, tetapi pada
kondisi yang tepat, persuasi dari orang lain mampu meningkatkan
atau menurunkan self efficacy. Kondisi yang dimaksud di atas adalah
rasa percaya kepada pemberi persuasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
d. Keadaan Emosi
Keadaan emosi yang mengikuti suatu kegiatan mempengaruhi
self efficacy seseorang pada kegiatan tersebut. Emosi yang kuat,
seperti ketakutan kuat, kecemasan kuat, tingkat stres tinggi,
menurunkan self efficacy individu. Individu yang mengalami
peningkatan emosi (yang tidak berlebihan), seperti ketakutan normal,
kecemasan normal, meningkatkan self efficacy seseorang.
5. Strategi Peningkatan Self Efficacy
Bandura (Alwisol, 2009) menjelaskan bahwa self efficacy mampu
ditingkatkan melalui salah satu dari empat sumber, yaitu pengalaman
keberhasilan, pengalaman vikarius, persuasi sosial, dan keadaan emosi.
Strategi-strategi peningkatan self efficacy tersebut adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Sumber Cara Induksi
Pengalaman
Keberhasilan
Participant modeling Meniru model yang
berprestasi.
Performance
desensitization
Menghilangkan pengaruh
buruk prestasi masa lalu.
Performance exposure Menonjolkan keberhasilan
yang pernah dicapai.
Self-instructed
performance
Melatih diri untuk
melakukan yang terbaik
Pengalaman
Vikarius
Live modeling Mengamati model yang
nyata.
Symbolic modeling Mengamati model
simbolik, film, komik,
cerita.
Persuasi
Verbal
Suggestion Nasihat, peringatan yang
mendesak atau memaksa.
Exhortation Memerintah diri sendiri.
Self instruction Memerintah diri sendiri.
Interpretive treatment Interpretasi baru
memperbaiki interpretasi
lama yang salah.
Pembangkitan
Emosi
Attribution Mengubah atribusi,
penanggung jawab suatu
kejadian emosional.
Relaxation biofeedback Relaksasi.
Symbolic desensitization Menghilangkan sikap
emosional dengan
modeling simbolik.
Symbolic exposure Memunculkan emosi
secara simbolik.
Uzuntiryaki (dalam Rustika, 2012) mengatakan bahwa sumber
informasi yang paling mampu mempengaruhi perkembangan self efficacy
adalah mastery experience (pengalaman keberhasilan). Hal ini
dikarenakan pengalaman langsung dari individu. Individu terlibat
langsung dalam suatu tugas kemudian menilai hasil pekerjaannya. Hasil
penilaian tersebut digunakan untuk mengembangkan keyakinan atas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
kemampuannya untuk menghadapi tugas-tugas berikutnya. Penilaian
individu terhadap keberhasilannya meningkatkan self efficacy.
Self efficacy mampu ditingkatkan dengan cara induksi pada
pengalaman keberhasilan. Cara induksi adalah proses dalam berpikir dari
hal bersifat khusus menuju hal yang bersifat umum (Nur dan Sugiarto,
2014). Proses berpikirnya dilakukan dengan cara meminta individu
mengingat kembali pengalamannya saat mampu mencapai keberhasilan
dengan meniru model yang berprestasi. Saat individu mengingat
keberhasilannya, ia melakukan analisa terhadap keberhasilan.
Kemampuan individu dalam menganalisa keberhasilan di masa lalu
mendorongnya menghilangkan pengaruh buruk yang mempengaruhi
pencapaian keberhasilan. Individu menonjolkan keberhasilan yang
pernah dicapai. Individu selanjutnya menganalisa hal-hal atau usaha-
usaha yang membuatnya berhasil di masa lalu. Selanjutnya individu
melatih diri untuk melakukan yang terbaik sehingga diharapkan mampu
mencapai keberhasilan. Saat individu mampu melakukan proses ini
dengan baik artinya individu memahami pengalaman keberhasilannya.
Individu mampu memahami pengalaman keberhasilannya dengan baik,
artinya tanpa disadari self efficacy individu meningkat. Hal ini
mendorong individu untuk terus berusaha dan bertahan hingga mencapai
keberhasilan di masa sekarang.
Individu mampu mengingangat dan mengorganisasikan kembali
pengalaman emosi positif atau keberhasilannya dengan cara menulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
(Pennebaker & Seagel, dalam Niko, 2017). Menulis pengalaman emosi
positif, yaitu keberhasilan mampu meningkatkan hal-hal positif di dalam
diri (King, 2001).
B. Menulis Pengalaman Keberhasilan
1. Menulis
a. Pengertian Menulis
Menulis adalah sebuah disiplin yang memaksa individu untuk
mengenali dan merumuskan setiap detail perasaan dan pikiran
(Dawami, 2010). Poerwadarminta (dalam Siswanto & Prawita Sari,
2003) menyatakan bahwa menulis adalah ungkapan perasaan dan
pikiran dalam bentuk tulisan yang dapat dibaca oleh orang lain.
Menulis merupakan kegiatan menuangkan pikiran, gagasan, dan
perasaan ke dalam sebuah tulisan yang diharapkan mampu dipahami
oleh pembaca (Rosdi, 2009).
Menulis adalah cara untuk membebaskan dan mengeksplorasi
pikiran, rasa, dan ingatan (Myers dalam Hafsari, 2013). Pennebaker
(1997) menambahkan bahwa menulis ekspresif (expressive writting)
adalah kegiatan menulis suatu hal yang sangat emosional tanpa
memperhatikan tata bahasa maupun diksi. Saat individu menulis,
dirinya mengeluarkan emosi yang selama ini dipendam dan mencoba
merekonstruksi memori dalam suatu peristiwa spesifik tertentu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
sehingga menimbulkan kesadaran. Melalui aktifitas menulis,
individu mampu melihat permasalahan dengan jelas dan rinci
sehingga membantu individu memahami sesuatu dari sudut pandang
yang berbeda (Bolton, 1999). Menulis kembali pengalaman positif
mampu mendorong individu memiliki sikap, persepsi, cara berpikir,
keyakinan diri ke arah yang lebih positif (King, 2001).
Penjelasan di atas memberi kesimpulan bahwa menulis adalah
kegiatan mengungkapkan perasaaan dan keinginan terdalam dalam
sebuah tulisan dengan tujuan menghasilkan sikap, persepsi, cara
berpikir, dan keyakinan diri yang lebih positif.
b. Administrasi Menulis
Pennebaker (dalam Niko, 2017) menjelaskan bahwa administrasi
dalam menulis sangat sederhana, yaitu dengan menulis hal yang
emosional tanpa memperhatikan tata bahasa dan diksinya. Menulis
dilakukan selama 3 sampai 5 hari berturut-urut dengan lama
penulisan 15 sampai 30 menit setiap hari. Setiap tulisan dijaga
kerahasiaannya dan peneliti tidak memberikan feedback terhadap
tulisan subjek. Karakteristik, budaya, kepribadian, tingkat
pendidikan, dan bahasa dalam penelitian tidak mempengaruhi teknik
menulis.
c. Proses Menulis
Pennebaker (1999) menjelaskan bahwa menulis mampu
mengeluarkan emosi, mengosntruksi ulang ingatan, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
menyadarkan individu terhadap suatu peristiwa. Ada tiga proses
menulis dalam meningkatkan kesehatan individu. Pertama, menulis
membantu individu mengekspresikan diri. Kesehatan individu
meningkat ketika mampu mengungkapkan pengalamannya dalam
tulisan. Kedua, menulis pengalaman membuat individu menyadari
kesehatannya dan berusaha mengubah kebiasaan buruk di dalam diri.
Ketiga, menulis mendorong individu mengubah emosi dan imajinasi
menjadi kata-kata dalam tulisan. Proses tersebut mampu membuat
individu mengorganisasikan dan memikirkan kembali pengalaman di
masa lalu. Mengintegrasikan pikiran dan perasaan pengalaman masa
lalu membuat individu lebih mudah membentuk cerita yang masuk
akal. Individu yang menuliskan kembali pengalamannya di masa lalu
lebih mampu terbuka, bijaksana, dan melakukan refleksi diri.
Individu yang sering melakukan kegiatan menulis akan belajar
menyatukan isi pikiran dan mengingat peristiwa yang pernah dialami
untuk dihadirkan kembali. Individu memilih hal-hal yang ingin
disampaikan melalui tulisan, dan melatih emosi untuk mengahadapi
peristiwa yang mirip dengan peristiwa sebelumnya (Pennebeker,
2002). Individu yang sering menulis diharapkan memperoleh
gambaran tentang peristiwa yang dialami secara menyeluruh.
Individu semakin memahami peristiwa dan mampu melakukan
refleksi diri. Individu mampu memandang peristiwa yang dialami
dari sudut pandang berbeda dan menemukan penyelesaiannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
(Pennebeker, 2002). Selain itu, penelitian Pennebaker, Mayne dan
Francis (dalam King, 2001) menunjukkan bahwa dengan
memberikan pelatihan menulis pengalaman positif mampu
meningkatkan hal-hal positif di dalam diri. Individu dengan
pandangan positif akan berdampak pada meningkatnya kesehatan
individu.
d. Manfaat Menulis
Davis (dalam Fikri, 2012) menyatakan bahwa menulis memiliki
manfaat sebagai berikut :
1.) Meningkatkan pemahaman bagi diri sendiri maupun orang lain
dalam bentuk tulisan.
2.) Meningkatkan kreativitas, ekspresi, dan harga diri.
3.) Memperkuat kemampuan berkomunikasi dan hubungan
interpersonal.
4.) Mengekspresikan emosi yang berlebihan (katarsis) dan
menurunkan ketegangan.
5.) Meningkatkan kemampuan individu dalam menghadapi masalah
dan beradaptasi.
2. Pengalaman Keberhasilan
a. Pengertian Pengalaman Keberhasilan
Bandura (dalam Alwisol, 2009) mengatakan bahwa pengalaman
keberhasilan adalah prestasi yang pernah dicapai pada masa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
telah lalu. Pengalaman keberhasilan meningkatkan self efficacy,
sedang kegagalan menurunkan self efficacy.
b. Dampak Pengalaman Keberhasilan
Bandura (dalam Alwisol, 2009) menyatakan bahwa keberhasilan
individu di masa lalu memberikan dampak pada self efficacy.
Dampak-dampak tersebut adalah :
1.) Individu mencapai keberhasilan dengan tugas yang sulit, maka
self efficacy tinggi.
2.) Bekerja sendiri, lebih meningkatkan self efficacy dibanding
bekerja secara kelompok maupun dibantu orang lain.
3.) Individu yang biasa mengalami keberhasilan, sesekali gagal
tidak mempengaruhi self efficacy di dalam diri.
Menulis kembali pengalaman keberhasilan mampu menjadi
salah satu cara untuk meningkatkan self efficacy. Melalui menulis,
individu memproses dan mengorganisasikan kembali pikiran dan
perasaannya (Pennebraker, 1997). Saat menulis, individu mengingat
kembali usaha-usaha yang pernah dilakukan hingga mencapai
keberhasilan. Proses tersebut membuat individu menyadari pikiran,
perasaan, dan kemampuannya sehingga merubah persepsi individu
menjadi lebih positif (King, 2001). Penelitian King (2001)
menunjukkan bahwa saat individu menulis pengalaman positif maka
meningkatkan hal-hal positif di dalam diri. Hal-hal positif tersebut
meliputi persepsi, sikap, dan keyakinan diri (self efficacy). Individu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
semakin merasa bahwa dirinya memiliki kemampuan dan mampu
meraih keberhasilan. Hal tersebut membuat self efficacy individu
meningkat dan mendorongnya untuk terus berusaha dan bertahan
hingga mampu mencapai keberhasilan di masa sekarang.
C. Remaja
1. Pengertian Remaja
Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak ke masa
dewasa, yang meliputi semua perkembangan yang dialami sebagai
persiapan memasuki masa dewasa (Gunarsa & Gunarsa, 1981). Kartono
(1990) mengatakan bahwa masa remaja sebagai masa penghubung atau
masa peralihan dari masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Remaja
menyadari kemampuan, potensi, dan cita-cita didalam diri. Piaget (dalam
Hurlock, 1990) mengatakan, masa remaja adalah usia di mana remaja
mulai berinterkasi dengan masyarakat dewasa. Remaja merasa berada
dalam tingkatan hak yang sama dengan orang yang lebih dewasa.
Hurlock (1994) mengatakan bahwa masa remaja ditandai oleh adanya
perubahan fisik, perkembangan kogintif, sosio emosional dan sosial.
Gunarsa (2003) remaja berasal dari kata Latin adolescentia, dari
kepustakaan Belanda disebutkan bahwa adolescentia dimulai ketika
tercapainya kematangan seksual secara biologis sesudah pubertas.
Adolescentia dari kepustakaan Inggris menunjukkan masa peralihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
dengan diikuti oleh perubahan fisiologis dan perkembangan psikologis,
yakni antara 12-21 tahun.
Perkembangan masa kanak-kanak menuju masa dewasa melibatkan
perubahan-perubahan dalam aspek biologis, kognitif dan sosio emosinal
(Santrock, 2007).
Penjelasan di atas, memberi kesimpulan bahwa remaja adalah
peralihan dari masa kanak-kanak menuju dewasa yang meliputi
perkembangan dan perubahan-perubahan dalam aspek biologis, kognitif
dan sosio emosional.
2. Periode Masa Remaja
Menurut masyarakat Indonesia batasan usia remaja, yaitu antara 11-
24 tahun dan belum menikah. Sarwono (2006) membagi masa remaja
menjadi tiga periode, yaitu :
a. Remaja Awal (Early Adolescence)
Tahapan usia remaja awal ini antara usia 12-15 tahun. Pada
tahap ini remaja masih bingung dengan perubahan-perubahan yang
terjadi pada tubuhnya dan dorongan-dorongan yang menyertai
perubahan tersebut. Remaja mengembangkan pikiran baru dan mulai
tertarik dengan lawan jenis.
b. Remaja Madya (Middle Adolescence)
Tahapan usia pada remaja tengah antara usia 15-18 tahun. Pada
tahap ini remaja sangat membutuhkan teman sebaya dan
kecenderungan untuk narsistik. Selain itu, pada tahap ini remaja juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
berada dalam kondisi kebingungan karena tidak tahu harus memilih
yang mana antara ramai-ramai atau sendiri, idealis atau matrealis,
dan sebagainya.
c. Remaja Akhir (Late Adolescence)
Tahapan usia pada remaja akhir antara usia 18-24 tahun. Tahap
ini adalah masa kesiapan remaja memasuki masa dewasa yang
ditandai dengan semakin mantapnya minat terhadap fungsi-fungsi
intelektual, terbentuknya identitas sosial, dan egosentrisme diganti
dengan keseimbangan antara kepentingan diri sendiri dan orang lain.
3. Ciri-Ciri Masa Remaja
Remaja memiliki ciri-ciri khusus di dalam dirinya, yaitu (Hurlock,
1980) :
a. Masa remaja sebagai masa yang penting
Pada periode ini perubahan fisik dan psikis memiliki pengaruh
yang besar terhadap pembentukan kepribadian remaja.
b. Masa remaja sebagai periode peralihan
Dalam periode peralihan, remaja ragu atas peran yang
dilakukan. Remaja meninggalkan segala sesuatu yang bersifat
kekanak-kanakan dan mempelajari pola perilaku dan sikap baru
untuk menggantikan perilaku dan sikap yang sudah ditinggalkan.
c. Masa remaja sebagai periode perubahan
Tingkat perubahan tingkah laku remaja sama dengan perubahan
fisik yang terjadi pada remaja, meliputi perubahan emosi, perubahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
tubuh, perubahan minat dan perilaku yang disertai dengan perubahan
nilai-nilai.
d. Masa remaja sebagai usia bermasalah
Masalah remaja sering menjadi masalah yang sulit diatasi.
Ketidakmampuan remaja mengatasi masalah membuat remaja
akhirnya menemukan bahwa penyelesainnya tidak selalu sesuai
dengan harapan.
e. Masa remaja sebagai masa mencari identitas
Salah satu cara untuk menampilkan identitas diri supaya diakui
oleh teman sebaya atau lingkungan pergaulan, menggunakan symbol
status dalam bentuk kemewahan untuk mendapat perhatian atau
dengan tampil berbeda di depan umum.
f. Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan
Usia remaja merupakan usia yang membawa ketakutan dan
kekhawatiran bagi orang tua. Kondisi demikian, membentuk
pemahaman diri dan sikap remaja terhadap diri sendiri.
g. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik
Remaja cenderung melihat dirinya dan orang lain sesuai dengan
keinginannya dan tidak realistis.
h. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa
Pada masa menjelang dewasa ini, remaja meninggalkan
kebiasaan yang melekat pada masa kanak-kanak. Dalam menyikapi
kondisi ini, terkadang remaja menunujukkan bahwa dirinya sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
dewasa dan siap menjadi dewasa, dengan cara meniru tingkah laku
orang dewasa. Tingkah laku tersebut dapat berupa tingkah laku
positif maupun negative.
4. Tugas Perkembangan Remaja
Tugas-tugas perkembangan masa remaja adalah sebagai berikut
(Hurlock, 1980) :
a. Mencapai hubungan baru dan lebih matang dengan teman sebaya
baik pria maupun wanita, membina persahabatan maupun
pertemanan dengan teman sebaya secara harmonis.
b. Mencapai peran sosial pria dan wanita. Remaja memahami peran
yang dilakukan supaya tidak bertentangan dengan jenis kelaminnya.
c. Menerima keadaan fisik dan menggunakan tubuhnya secara efektif.
Pandangan diri yang positif terhadap keadaan fisik dan kondisi tubuh
sangat diperlukan dalam pembentukan kepercayaan diri remaja.
d. Mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggung
jawab. Remaja dapat bekerja sama dan bertingkah laku secara sosial,
bertanggung jawab dan tidak melanggar aturan-aturan yang berlaku
di masyarakat.
e. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang-orang
dewasa lainnya. Remaja mampu melepaskan diri dari kedekatan dan
ketergantungannya pada orang tua, dan dapat secara mandiri
mengambil keputusan dan bertindak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
f. Mempersiapkan karier ekonomi. Perencanaan karier sejak dini
dilakukan supaya remaja tidak mengalami kebingungan dalam
menghadapi pekerjaan di masa depan.
g. Mempersiapkan perkawinan dan keluarga. Sejak remaja, penting
sekali memiliki pengetahuan tentang perkawinan dan membina
keluarga. Remaja dituntut untuk berkomitmen, dan mampu
bertanggung jawab dalam membina keluarga.
h. Memperoleh perangkat nilai dan system etis sebagai pegangan dalam
berperilaku mengembangkan ideology. Adanya nilai-nilai dan sistem
etis yang dianut membuat remaja lebih berwawasan luas dan
memiliki pegangan untuk berperilaku dalam mengembangkan
ideology dan pemikirannya.
D. Pengaruh Menulis Pengalaman Keberhasilan Terhadap Self Efficacy
Self efficacy adalah keyakinan individu atas kemampuan diri sendiri
untuk meyelesaikan suatu pekerjaan (Bandura, 1997). Self efficacy penting
bagi remaja karena menentukan tindakan yang dipilih. Selain itu, menentukan
usaha-usaha yang dilakukan, dan ketahanan individu dalam menghadapi
tantangan serta kegagalan. Bagaimana kesuksesan atau kegagalan
mempengaruhi perilaku individu di masa depan (Bandura, dalam Feist &
Feist, 2011). Self efficacy mengarahkan individu dalam mencapai tujuan yang
menantang dan bertahan dalam menghadapi kesulitan (Myers, dalam Putri,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
dkk., 2011). Tinggi dan rendahnya self efficacy individu mempangaruhi
kemampuan bertahan individu dalam menghadapi masalah.
Remaja dengan self efficacy rendah cenderung merasakan perasaan
cemas, menunjukkan sikap tidak tenang, dan merasa mudah putus asa
(Suryana, 2016). Bandura (Utami & Helmi, 2017) mengatakan bahwa remaja
dengan self efficacy rendah memiliki keyakinan yang rendah dalam
menyelesaikan tugas-tugas sulit dan mudah menyerah dalam menghadapi
berbagai kesulitan. Self efficacy penting ditingkatkan bagi individu supaya
terhindar dari sikap negatif. Bandura (dalam Alwisol, 2009) mengatakan
bahwa self efficacy mampu ditingkatkan melalui salah satu dari empat
sumber. Keempat sumber tersebut meliputi pengalaman keberhasilan,
pengalaman vikarius, persuasi sosial, dan keadaan emosi. Uzuntiryaki (dalam
Rustika, 2012) mengatakan bahwa mastery experience (pengalaman
keberhasilan) merupakan sumber yang paling berperan dalam meningkatkan
self efficacy. Mengingat kembali pengalaman di masa lalu mampu dilakukan
melalui aktifitas menulis (Pennebaker & Seagal, 1999).
Individu memproses dan mengorganisasikan kembali pikiran dan
perasaannya melalui menulis (Pennebaker, 1997). Individu mengingat
kembali usaha-usaha yang pernah dilakukannya hingga mampu mencapai
keberhasilan. Proses tersebut membuat individu menyadari pikiran, perasaan,
dan kemampuannya, sehingga merubah persepsi individu menjadi lebih
positif (King, 2001). Individu semakin merasa bahwa ia memiliki
kemampuan dan mampu meraih keberhasilan. Hal tersebut membuat self
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
efficacy individu meningkat dan mendorongnya untuk terus berusaha dan
bertahan sehingga mencapai keberhasilan di masa sekarang.
Selain itu, dengan meningkatnya self efficacy membuat individu
memandang tugas sulit sebagai tantangan, memiliki minat kuat dan
mendalam. Individu mampu menyusun tujuan yang menantang, memelihara
komitmen, dan peningkatan usaha dalam mengatasi kegagalan (Mukhid,
2009). Bandura (Utami dan Helmi, 2017) mengatakan bahwa remaja dengan
self efficacy yang tinggi memiliki keyakinan tinggi dalam menyelesaikan
tugas-tugas sulit. Individu yakin bahwa diri mampu menghadapi berbagai
macam tugas, dan kuat untuk bertahan dalam menghadapi berbagai kesulitan.
Berdasarkan penjelasan di atas, disimpulkan bahwa dengan
meningkatnya self efficacy maka remaja lebih mampu bertahan dalam
menghadapi kesulitan dibanding remaja dengan self efficacy rendah. Semakin
meningkat keyakinan individu terhadap kemampuannya, semakin meningkat
pula kemampuan bertahan remaja dalam menghadapi masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Gambar 1. Skema Pengaruh Menulis Pengalaman Keberhasilan Terhadap
Self Efficacy
GAMBAR GAMBAR 1. Pe ngaruh Menulis Pengalama n Ke ber hasila n Terha da p Self EfficacyPengar uh Menulis Pengalaman Keberhas ilan Terhadap Self Efficacy
Mengingat Kembali
Pengalaman
Keberhasilan
Menulis Pengalaman
Keberhasilan
Menyadari
Kemampuan yang
Dimiliki
Self Efficacy
Meningkat
Tanpa Perlakuan
Tidak Menyadari
Kemampuan yang
Dimiliki
Self Efficacy Tetap
atau Menurun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
E. Hipotesis
Penelitian ini memiliki hipotesis bahwa menulis pengalaman
keberhasilan meningkatkan self efficacy.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
BAB III METODE P ENELITIAN
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain
eksperimen pretest-posttest control group. Supratiknya (2014) mengatakan
bahwa penelitian kuantitatif bertujuan untuk menguji teori secara objektif
dengan mengukur kemampuan antar variabel secara numerik dan
menganalisanya secara statistik. Eksperimen adalah prosedur terstruktur yang
memiliki sekurang-kurangnya dua kondisi perlakuan terhadap subjek (Myers
& Hansen, 2002). Peneliti bermaksud meningkatkan self efficacy dengan
metode menulis. Peneliti membagi subjek menjadi dua kelompok secara acak,
yaitu kelompok eksperimen dan kelompok pembanding. Kelompok
eksperimen dan kelompok pembanding diberi pre test dengan tujuan untuk
mengetahui keadaan awal sebelum diberi perlakuan. Setelah itu, kelompok
eksperimen diberi perlakuan yaitu menulis pengalamaan keberhasilan
sedangkan kelompok pembanding tidak diberi perlakuan. Setelah perlakuan
atau treatment, kelompok eksperimen dan kelompok pembanding diberikan
post test. Berikut gambaran desain penelitian (Seniati, 2015) :
R (KE) O1 X O2
R (KP) O1 O2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Catatan :
R : Randomisasi
KE : Kelompok Eksperimen (Kelompok yang diberi perlakuan, yaitu menulis
pengalaman keberhasilan).
KP : Kelompok Pembanding (Kelompok yang tidak diberi perlakuan)
O1 : Pengukuran (Pre test)
X : Treatment atau perlakuan (Menulis pengalaman keberhasilan)
O2 : Pengukuran (Post test)
B. Variabel Penelitian
Peneliti menggunakan dua variabel dalam penelitian ini, yaitu:
1. Variable Dependent (Variabel Tergantung)
Variabel dependent merupakan respon subjek penelitian yang diukur
sebagai pengaruh dari variable independent (Seniati, 2015). Variable
dependent dalam penelitian adalah self efficacy.
2. Variable Independent (Variabel Bebas)
Variable independent adalah variabel yang dimanipulasi dalam
penelitian karena diduga memiliki pengaruh terhadap variabel lain
(Seniati, 2015). Cara memanipulasi variabel dalam penelitian ini adalah
dengan memberikan perlakuan. Perlakuan yang diberikan dalam
penelitian ini, yaitu menulis pengalaman keberhasilan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
C. Definisi Operasional
1. Self Efficacy
Self efficacy merupakan keyakinan seseorang atas kemampuan diri
sendiri untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Self efficacy individu
dilihat melalui tiga dimensi, yaitu magnitude (tingkat), generality
(generalisasi), dan strength (kekuatan). Melalui dimensi tersebut self
efficacy diukur menggunakan skala self efficacy yang dibuat oleh
peneliti. Semakin tinggi gain score yang diperoleh individu, maka
semakin tinggi individu mengalami peningkatan self efficacy. Sebaliknya,
semakin rendah gain score yang diperoleh individu, maka semakin
rendah individu tersebut mengalami penurunan self efficacy.
2. Menulis Pengalaman Keberhasilan
Menulis pengalaman keberhasilan dalah kegiatan memproses dan
mengorganisasikan kembali keberhasilan yang pernah dicapai di masa
lalu ke dalam sebuah tulisan tanpa memperhatikan ejaan, pemilihan kata,
dan tanda baca. Menulis pengalaman keberhasilan dilaksanakan dalam
waktu 15 menit selama 3 hari berturut-urut (Pennebaker, 1997). Tema
ditentukan oleh peneliti dan subjek dibebaskan untuk memilih topik yang
sama atau berbeda sesuai dengan tema setiap harinya.
a. Kelompok Eksperimen
Kelompok eksperimen melakukan kegiatan menulis pengalaman
keberhasilan selama tiga hari berturut-urut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
b. Kelompok Pembanding
Kelompok pembanding tidak melakukan kegiatan menulis
pengalaman keberhasilan.
D. Subjek Penelitian
Pemilihan subjek dalam penelitian ini menggunakan metode convenience
sampling. Convenience sampling adalah pengambilan sampel berdasarkan
ketersediaan dan kemudahan untuk memperolehnya (Sugiarto, 2001). Subjek
penelitian ini adalah 32 mahasiswa yang tinggal di Student Residence
Paingan. Pemilihan subjek di Student Residence karena subjek mudah
diperoleh dan dikumpulkan. Seluruh subjek dalam penelitian eksperimen
dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok pembanding dan kelompok
eksperimen (Sugiyono, 2012). Kelompok eksperimen adalah kelompok yang
diberi perlakuan. Kelompok pembanding merupakan kelompok yang tidak
diberi perlakuan (Sugiyono, 2012). Kelompok pembanding tidak diberikan
perlakuan apapun dan dibiarkan menjalankan kehidupan sehari-sehari seperti
biasa. Subjek dalam penelitian ini berasal dari berbagai daerah, seperti NTT,
Nias, Sorong, Papua, Mentawai, dan Sulawesi. Pennebaker (1997)
menjelaskan bahwa menulis pengalaman merupakan suatu kegiatan yang
bebas dari bias budaya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
E. Alat dan Bahan Penelitian
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi :
1. Kertas HVS A4
2. Bollpoint
3. Daftar absen
4. Informed consent untuk kelompok eksperimen
5. Instruksi penelitian
6. Skala pretest dan posttest
F. Prosedur Penelitian
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan pilot study dengan
tujuan untuk mengetahui kelemahan metode menulis pengalaman
keberhasilan. Pada metode menulis pengalaman keberhasilan ini, peneliti
menggunakan satu tema yaitu tema keberhasilan yang pernah dicapai di masa
lalu. Tema ini didasarkan pada teori Bandura (1977) yang mengatakan bahwa
pengalaman keberhasilan merupakan salah satu sumber yang mampu
meningkatkan self efficacy. Pemberian instruksi yang spesifik mampu
membuat individu lebih mudah mengingat dan mengorganisasikan
pengalamannya (King, 2001).
Pilot Study dilakukan di ruang diskusi perpustakaan Universitas Sanata
Dharma pada tanggal 3 dan 5 November 2018. Wike (2009) menjelaskan
bahwa pilot study dilakukan bertujuan untuk melihat kelemahan instruksi,
kesulitan tugas, waktu yang dibutuhkan untuk eksperimen, prosedur dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
peralatan eksperimen. Subjek pilot study dalam penelitian ini adalah 6 orang
mahasiswa Universitas Sanata Dharma (2 laki-laki dan 4 perempuan). Pilot
study bertujuan untuk melihat kelemahan instruksi menulis pengalaman
keberhasilan.
Pada hari pertama, pilot study dilaksanakan selama 15 menit. Peneliti
membagikan kertas, bollpoint, dan instruksi. Peneliti membacakan instruksi
dengan diikuti subjek dalam hati. Setelah itu, peneliti meminta subjek
menulis selama 15 menit. Saat waktu pengerjaan telah habis, masih ada satu
mahasiswa yang menulis. Hal ini menjadi bahan evaluasi bagi peneliti.
Pada hari kedua, peneliti dan subjek membaca kembali instruksi. Setelah
itu, subjek dipersilahkan menulis. Setelah selesai menulis, subjek diminta
untuk memberikan kritik dan saran mengenai intruksi penulisan. Subjek juga
diminta untuk menuliskan pikiran dan perasaannya mengenai kegiatan yang
berlangsung selama 2 hari tersebut.
Berdasarkan pilot study tersebut, peneliti memutuskan untuk melakukan
penulisan pengalaman keberhasilan selama 15 menit dan dilaksanakan dalam
waktu 3 hari berturut-urut. Subjek juga diperbolehkan untuk melanjutkan
cerita atau mengulang cerita pada hari selanjutnya. Selama proses
berlangsung, subjek merasa jenuh dan beberapa dari subjek bahkan berhenti
menulis sebelum diminta peneliti berhenti.
Eksperimen dilakukan di Student Recidence Universitas Sanata Dharma
di Paingan. Peneliti mengatur suhu, pencahayaan, dan ketenangan ruangan.
Penelitian ini berlangsung selama tiga hari berturut-urut. Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
sebelumnya mengatakan bahwa penelitian dapat dilakukan selama 3 sampai 5
hari berturut-urut dalam waktu 15 sampai 30 menit perhari (Pennebaker,
1997).
Langkah-langkah dalam eksperimen ini meliputi :
1. Hari 1 :
a. Subjek menandatangani daftar hadir.
b. Subjek dibagi menjadi dua kelompok, kelompok pembanding dan
kelompok eksperimen.
c. Subjek dalam kedua kelompok menandatangani informed concent.
d. Subjek dalam kelompok pembanding dan eksperimen mengerjakan
pre-test self efficacy.
e. Asisten peneliti memberitahukan peraturan selama kegiatan
eksperimen berlangsung dan mempersilahkan kelompok pembanding
meninggalkan ruangan serta bertemu kembali pada hari Selasa, 13
November 2018 pada pukul 20.00 WIB.
f. Asisten peneliti membagikan dan membacakan instruksi menulis
pengalaman keberhasilan.
g. Subjek dipersilahkan menulis selama 15 menit.
h. Saat waktu habis, peneliti meminta subjek untuk berhenti menulis.
2. Hari 2 :
a. Asisten peneliti membacakan peraturan selama kegiatan eksperimen
berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
b. Asisten peneliti membagikan dan membacakan instruksi menulis
pengalaman keberhasilan kepada kelompok eksperimen.
c. Subjek dipersilahkan menulis selama 15 menit.
d. Saat waktu habis, peneliti meminta subjek untuk berhenti.
e. Subjek mengisi daftar hadir.
3. Hari 3 :
a. Asisten peneliti membacakan peraturan selama kegiatan eksperimen
berlangsung.
b. Asisten peneliti membagikan dan membacakan instruksi menulis
pengalaman keberhasilan kepada kelompok eksperimen.
c. Subjek dipersilahkan menulis selama 15 menit.
d. Saat waktu habis, peneliti meminta subjek untuk berhenti.
e. Subjek diminta menuliskan perasaan dan pikiran yang muncul terkait
dengan kegiatan selama tiga hari.
f. Asisten Peneliti mempersilahkan kelompok pembanding masuk ke
dalam ruangan.
g. Kelompok pembanding dan kelompok eksperimen mengerjakan post-
tes self efficacy.
h. Subjek mengisi daftar hadir.
G. Metode dan Alat Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan
penyebaran skala. Azwar (2010) mengatakan bahwa skala adalah suatu alat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
ukur berupa pertanyaan atau pernyataan yang memiliki stimulus untuk
mengungkap indikator perilaku sehingga mampu memancing jawaban yang
menggambarkan tentang keadaan dirinya dan respon subjek tersebut mampu
diinterpretasi. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala self
efficacy. Peneliti menggunakan skala likert yang berisi 4 alternatif jawaban,
yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak
Setuju (STS). Skala likert yang terdiri dari 4 alternatif jawaban bertujuan
untuk menghindari jawaban tengah atau netral. Supratiknya (2014)
mengatakan bahwa dengan jumlah opsi jawaban genap maka subjek tidak
mampu memilih jawaban tengah atau netral.
Skala self efficacy terdiri dari pernyataan favorable dan unfavorable.
Item-item disusun dengan memperhatikan keseimbangan antara pernyataan
favorable dan unfavorable. Skala self efficacy terdiri dari 30 item dengan 15
pernyataan favorable dan 15 item pernyataan unfavorable. Item favorable
memiliki nilai dari 1 (Sangat Tidak Setuju), sampai 4 (Sangat Setuju). Item
unfavorable memiliki nilai 1 (Sangat Setuju) hingga 4 (Sangat Tidak Setuju).
Skala self efficacy disusun berdasarkan tiga dimensi, yaitu magnitude
(tingkat), generality (generalisasi), dan strength (kekuatan).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Tabel 1. Distribusi Ite m Se belum Try Out
Tabel 1
Distribusi Item Self Efficacy Sebelum Try Out
No. Dimensi Self
Efficacy
Item Total
Item
Presenta
se Favorable Unfavorable
1. Magnitude
(Tingkat)
1, 4, 12, 20,
18
9, 13, 19, 23,
27
10 33,33%
2. Generality
(generalisasi)
2, 11, 14,
22, 28
5, 6, 10, 17,
29
10 33,33%
3. Strength
(Kekuatan)
7, 8, 15, 21,
24
3, 16, 25, 26,
30
10 33,33%
Total 15 15 30 100%
TABEL 1. Distribusi Ite m Self Efficacy Sebelum Try Out
Skala self efficacy diberikan kepada kelompok pembanding dan kelompok
eksperimen pada pre-test dan post-test. Pre-test bertujuan untuk mendapatkan
informasi awal tingkat self efficacy. Post-test bertujuan untuk mengukur
tingkat self efficacy seteleh perlakuan. Skala self efficacy pada pre-test dan
post-test memiliki item yang sama dengan urutan yang berbeda.
H. Validitas dan Reliabilitas
1. Validitas
Validitas adalah sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat
ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 2012). Suatu instrumen
mampu dikatakan memiliki validitas tinggi apabila memberikan hasil
ukur yang sesuai dengan tujuan pengukuran. Pengukuran validitas dalam
penelitian ini menggunakan validitas isi. Sugiyono (2012) mengatakan
bahwa untuk menguji validitas isi dibutuhkan pendapat dari ahli. Dalam
penelitian ini, yang menjadi profetional judgement adalah dosen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
pembimbing. Skala dikatakan baik apabila memenuhi isi yang relevan
dan tidak keluar dari batasan tujuan pengukuran.
Selain itu, peneliti juga melakukan seleksi item untuk memperoleh
skala yang valid sehingga layak digunakaan dalam penelitian. Validitas
skala self efficacy diperoleh dari item total correlation (r) per item.
Supratiknya (2014) menjelaskan bahwa skala dikatakan memiliki
validitas yang baik apabila r ≥ 0.30. Penghitungan ini dilakukan
menggunakan program SPSS versi 21.0.
Pelaksanaan uji coba skala self efficacy dilakukan pada hari Jumat, 2
November 2018 di Kampus Mrican dan Paingan Univeristas Sanata
Dharma. Uji coba skala dalam penelitian ini diberikan kepada 50
mahasiswa.
Dari 30 item skala self efficacy yang diuji cobakan terdapat 5 item
yang memiliki r < 0.30, yaitu item nomer 4 sebesar 0.234, item nomer 15
sebesar 0.244, item nomer 18 sebesar 0.280, item nomer 20 sebesar
0.281, dan item nomer 23 sebesar -0.103. Peneliti memutuskan untuk
menggugurkan item-item tersebut sehingga skala self efficacy yang
digunakan dalam penelitian berjumlah 25 item. Pada dimensi magnitude,
item yang lolos sebanyak 6, dimensi generality semua item lolos, dan
dimensi strength sebnyak 9 item yang lolos.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tabel 2
Distribusi Item Setelah Try Out
No. Dimensi Self
Efficacy
Item Total Item
Favorable Unfavorable
1. Magnitude
(Tingkat)
1, 4, 12, 20,
18
9, 13, 19, 23,
27 6
2. Generality
(generalisasi)
2, 11, 14,
22, 28
5, 6, 10, 17,
29 10
3. Strength
(Kekuatan)
7, 8, 15, 21,
24
3, 16, 25, 26,
30 9
Total 11 14 25 Bold : item yang gugur
TABEL 2. Distribusi Item Setelah Try O ut
2. Reliabilitas
Reliabilitas merupakan sejauhmana hasil suatu pengukuran mampu
dipercaya (Azwar, 2010). Artinya bahwa ketika hasil pengukuran diuji
cobakan kembali pada kelompok subjek yang sama memperoleh hasil
yang sama. Azwar (2010) mengatakan bahwa skala dianggap memiliki
reliabilitas baik apabila nilai Cronbach Alpha, α mendekati nilai 1.00.
Koefisien reliabilitas pada skala ini dilihat dengan menggunakan
pendekatan konsistensi internal Cronbach Alpha (α). Azwar (2010)
menjelaskan bahwa apabila skala disusun dari beberapa dimensi, maka
penghitungan koefisien reliabilitasnya dihitung sendiri-sendiri. Skala self
efficacy terdiri dari tiga dimensi, yaitu magnitude, generality, dan
strength. Penghitungan dengan program SPSS versi 21.0 menunjukkan
bahwa koefisien reliabilitas tiga dimensi tersebut berbeda-beda. Dimensi
magnitude memiliki α sebesar 0.650, dimensi generality memiliki α
sebesar 0.799, dimensi strength memiliki α sebesar 0.806. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
menunjukkan bahwa skala yang terdiri dari beberapa dimensi self
efficacy pada penelitian ini memiliki reliabilitas yang baik.
Peneliti juga menggunakan penghitungan koefisien alpha berstrata
untuk memeriksa lebih lanjut reliabilitas skala self efficacy. Widhiarso
(2011) mengatakan bahwa penghitungan koefisien alpha berstrata
digunakan untuk mengestimasi reliabilitas alat ukur yang disusun dari
beberapa dimensi. Peneliti melakukan penghitungan ini karena didalam
penelitian ini, peneliti menganalisa self efficacy secara keseluruhan bukan
per dimensi. Penghitungan koefisien alpha berstrata pada skala self
efficacy menghasilkan nilai reliabilitas sebesar 0.906. Hal ini
menunjukkan bahwa skala self efficacy secara keseluruhan memiliki
reliabilitas baik (α = 0.906, mendekati nilai 1).
I. Metode Analisis Data
1. Uji Normalitas
Uji normalitas berfungsi untuk melihat apakah sebaran data normal
atau tidak. Apabila sebaran data normal maka data tersebut mampu
mewakili populasi. Peneliti menggunakan Saphiro-Wilk test untuk
menguji normalitas karena jumlah subjek dalam penelitian ini kurang
dari 50. Distribusi data dinyatakan normal apabila p > 0.1 (Santoso,
2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas berfungsi untuk melihat apakah varian dari sample
bersifat homogen atau mempunyai variasi yang sama (Riadi, 2015). Uji
homogenitas dalam penelitian ini menggunakan uji homogenitas
Levene’s test. Varian dari sample dikatakan memiliki variasi yang sama,
bila p > 0,05.
3. Uji Hipotesis
Peneliti menggunakan teknik analisis independent sample t-test
untuk melihat pengaruh menulis pengalaman keberhasilan terhadap self
efficacy dengan menggunakan penghitungan data gain score. Data gain
score adalah selisih antara data post-test dan pre-test. Dalam gain score,
nilai pre-test digunakan sebagai nilai awal sebelum penelitian dan nilai
post-test digunakan sebagai nilai setelah pemberian perlakuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
BAB IV HASIL DAN PEMBAHA SAN
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian berlangsung pada hari Minggu, 11 November 2018 hingga
Selasa, 13 November 2018 di Student Residence (SR) Paingan, Universitas
Sanata Dharma. Jumlah subjek dalam penelitian sebanyak 32 mahasiswa
yang terdiri dari 17 mahasiswa perempuan dan 15 mahasiswa laki-laki.
Subjek dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok pembanding dan
kelompok eksperimen secara acak.
Pada pelaksanannya, peneliti memberikan skala pre-test kepada kedua
kelompok. Setelah itu, kelompok pembanding meninggalkan ruangan dan
kelompok eksperimen mendapat perlakuan. Kelompok eksperimen
melakukan menulis pengalaman keberhasilan sesuai instruksi. Pada hari
ketiga, kelompok pembanding memasuki ruangan setelah kelompok
eksperimen menyelesaikan menulis pengalaman keberhasilan. Kelompok
pembanding dan eksperimen diberikan skala post test dengan urutan item
berbeda dari skala pre test. Dari 32 subjek penelitian, tidak ada subjek yang
mengundurkan diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
B. Deskriptif Subjek
Subjek dalam penelitian adalah mahasiswa yang tinggal di Student
Residence Paingan, Universitas Sanata Dharma. Dari 32 subjek, sebanyak 15
orang merupakan subjek laki-laki atau 46.9% dari keseluruhan subjek.
Sedangkan subjek perempuan dalam penelitian ini berjumlah 17 atau 53.1%
dari keseluruhan subjek. Rentang usia subjek dalam penelitian ini antara 18
tahun sampai dengan 23 tahun.
C. Hasil Penelitian
Peneliti menggunakan gain score masing-masing subjek untuk
mengetahui pengaruh menulis pengalaman keberhasilan terhadap self
efficacy. Data gain score adalah selisih antara nilai post test dan pre test.
Gain score diperoleh dari skor post test dikurangi skor pre test kemudian
dibagi skor pre test dan dikali 100. Cara ini digunakan untuk mengetahui gain
score yang sesuai dengan base line masing-masing subjek. Berikut hasil
statistik deskrptif gain score subjek :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Tabel 3. Statistik Deskriptif Gain Score Masing-masing Subjek
No. Kelompok Pembanding Kelompok Eksperimen
Pre
Test
Post
Test
Gain Score Pre
Test
Post
Test
Gain Score
1. 94 92 -0.021276596 83 85 0.024096386
2. 50 52 0.04 54 63 0.166666667
3. 75 77 0.026666667 69 73 0.057971014
4. 72 66 -0.083333333 71 76 0.070422535
5. 67 70 0.044776119 65 64 -0.015384615
6. 72 67 -0.069444444 73 74 0.01369863
7. 67 65 -0.029850746 74 71 -0.040540541
8. 68 66 -0.029411765 64 67 0.046875
9. 81 90 0.111111111 67 63 -0.059701493
10. 55 59 0.072727273 44 54 0.227272727
11. 80 83 0.0375 66 57 -0.136363636
12. 68 64 -0.058823529 71 73 0.028169014
13. 70 66 -0.057142857 79 83 0.050632911
14. 72 75 0.041666667 69 63 -0.086956522
15. 81 79 -0.024691358 77 74 -0.038961039
16. 73 74 0.01369863 77 83 0.077922078
71.5
625
71.5
625
0.00088574
68.93
75
70.18
75
0.024113695
TABEL 3. Statistik Deskriptif Gain Score Subjek
Analisis utama dalam penelitian eksperimen menggunakan uji beda
independent sample t-test (Sugiyono, 2012). Uji beda analisis independent
sample t-test digunakan untuk mengetahui pengaruh menulis pengalaman
keberhasilan terhadap self efficacy antara kelompok pembanding dan
kelompok eksperimen. Perbandingan hasil rata-rata gain score antara
kelompok eksperimen dan kelompok pembanding menunjukkan pengaruh
dari perlakuan yang diberikan. Pengaruh menulis pengalaman keberhasilan
terhadap self efficacy dapat dilihat dari perbedaan rata-rata gain score post-
pre test dari kelompok eksperimen dan kelompok pembanding. Apabila
perbedaan siginifikansi (p) antara rata-rata gain score kedua kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
diperoleh hasil kurang dari 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa perlakuan
(menulis pengalaman keberhasilan) yang diberikan mempunyai pengaruh atau
efektif terhadap perubahan yang terjadi pada self efficacy. Sebelum
melakukan uji beda independent sample t-test, peneliti melakukan dua asumsi
dasar terlebih dahulu, yaitu uji normalitas dan uji homogenitas (Santoso,
2015).
1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data dalam
penelitian berasal dari populasi yang memiliki sebaran data normal atau
tidak. Peneliti menggunakan uji Shapiro Wilk untuk mengetahui
normalitas data gain score karena jumlah subjek dalam penelitian ini
kurang dari 50 orang. Berikut tabel hasil uji normalitas :
Tabel 4.
Hasil Uji Normalitas
TABEL 4 .Hasil Uji N ormalitas
Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig.
Gain Score
Kel. Pembanding .955 16 .578
Kel. Eksperimen .967 16 .792
Nilai Shapiro Wilk (Sig.) dikatakan normal apabila p > 0.1 (Santoso,
2015). Hasil uji normalitas menggunakan SPSS 21 menunjukkan data
gain score kelompok pembanding Sig.pembanding = 0.578 > 0.1 dan
kelompok eksperimen Sig. eksperimen = 0.792 > 0,1. Hasil tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
menunjukkan bahwa data penelitian berdistribusi normal karena taraf
signifikansi > 0.1.
2. Uji Beda Independent Sample t-test
Sebelum melakukan uji beda indepenent sample t-test, peneliti
melakukan uji homogenitas terlebih dahulu. Uji homogenitas bertujuan
untuk melihat variasi atau keberagaman data dari kedua sampel
kelompok (Santoso, 2015). Homogenitas data gain score dilihat melalui
nilai Lavene test. Berikut tabel hasil uji homogenitas :
Tabel 5. Uji Homogenitas dan Uji Beda Independent Sample t-
test
TABEL 5 . Uji Homogenita s dan Uji Beda Independent Sample t-test
Levene's
Test for
Equality of
Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. T Df Sig. (2-
tailed)
Mean
Differen
ce
Std.
Error
Differen
ce
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Gain
Score
Equal variances
assumed
1.370 .251 -.871 30 .390 -.02323 .02666 -.07767 .03121
Equal variances
not assumed
-.871 24.878 .392 -.02323 .02666 -.07814 .03169
Data gain score dari populasi yang memiliki variasi sama apabila
nilai Lavene test, p > 0.05. Hasil uji homogenitas menunjukkan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
nilai Lavene test sebesar 0.251 > 0.05, artinya variasi dari kedua sampel
kelompok bersifat homogen (memiliki variasi yang sama).
Selanjutnya, uji beda independent sample t-test data gain score
bertujuan untuk melihat perbedaan peningkatan tingkat self efficacy
kedua kelompok. Nilai Sig. 2-tailed (p) menunjukan perbedaan signifikan
apabila p < 0.05. Tabel hasil uji beda independent sample t-test di atas
menunjukkan bahwa 0.390 > 0.05. Artinya tidak ada perubahan
peningkatan self efficacy antara kelompok eksperimen dan kelompok
pembanding secara siginifikan.
D. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh menulis pengalaman
keberhasilan dalam meningkatkan self efficacy. Penelitian sebelumnya
membuktikan bahwa menulis pengalaman emosional (expressive writing)
mampu meningkatkan self efficacy pada ibu menyusui (Brown & Dennis,
2007). Hasil penelitian gain score menggunakan independent sample t-test
menunjukkan tidak ada perbedaan tingkat self efficacy yang signifikan (p =
0.390 > 0.05). Artinya perlakuan menulis pengalaman keberhasilan tidak
efektif untuk meningkatkan self efficacy.
Berdasarkan data deskriptif gain score subjek (halaman 51), peneliti
menemukan kecenderungan bahwa kelompok eksperimen mengalami
peningkatan self efficacy dialami oleh 62.5% dari 16 subjek kelompok
eksperimen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Beberapa hal yang mendasari ketidaksesuaian penelitian ini dengan
penelitian sebelumnya. Pennebaker (2002) mengatakan bahwa semakin sering
dan lama seseorang melakukan kegiatan menulis maka semakin membuat
individu terbiasa untuk bercerita dan berefleksi. Hal ini membuat proses
kognitif semakin berkembang dan terbiasa memahami pengalaman melalui
cara yang positif. Peneliti memberikan perlakuan menulis pengalaman
keberhasilan hanya dalam waktu yang singkat, yaitu tiga hari untuk
mengetahui dampak langsung terhadap self efficacy. Kemungkinan hal
tersebut mempengaruhi pemrosesan pemahaman subjek terhadap kemampuan
dan keberhasilannya di masa lalu sedikit, terutama pada subjek yang terlihat
bingung saat menulis.
Peneliti sebelumnya mengatakan bahwa karakteristik budaya,
kepribadian, tingkat pendidikan, dan bahasa dalam penelitian tidak
mempengaruhi hasil teknik menulis. Beberapa subjek dalam penelitian ini
adalah mahasiswa baru dari daerah timur. Mereka mengatakan bahwa mereka
masih sedikit kesulitan memahami Bahasa Indonesia dengan baik karena
berasal dari daerah dan baru beberapa bulan berada di Student Residence. Hal
ini membuat subjek kesulitan untuk memahami maksud dari instruksi
menulis. Selain itu, subjek kesulitan menuliskan pengalamannya dengan
menggunakan Bahasa Indonesia yang baik.
Selain itu, subjek dalam penelitian ini juga kurang tepat. Baiki dan
Wilhelm (2005) mengatakan bahwa menulis pengalaman emosional
(expressive writing) memiliki pengaruh yang lebih kuat ketika dilakukan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
subjek klinis. Subjek klinis merupakan subjek yang memiliki gangguan
tertentu berkaitan dengan variabel. Menulis pengalaman emosional lebih
memiliki pengaruh terhadap subjek klinis. Hal ini dikarenakan menulis
pengalaman emosional merupakan suatu terapi dengan aktivitas menulis.
Menulis mengenai pikiran dan perasaan yang mendalam terhadap
pengalaman yang berkaitan dengan kejadian yang menekan atau bersifat
traumatik (Susilowati dan Hasanat, 2011). Menulis pengalaman emosional
lebih cocok untuk subjek yang memiliki masalah klinis seperti depresi, cemas
yang berlebihan, self efficacy rendah, dan lain-lain. Peneliti menyimpulkan
bahwa subjek dalam penelitian ini tidak memiliki kecenderungan klinis,
khususnya mengenai self efficacy sehingga tidak peka terhadap perlakuan
menulis pengalaman keberhasilan.
Rentang waktu yang dekat antara pre test dan post test kemungkinan
membuat subjek masih mengingat skala pre test dan post test meskipun
peneliti telah mengubah urutan item. Hal ini membuat subjek kemungkinan
menduga hipotesis dari suatu penelitian dan memberikan respon sesuai atau
justru berkebalikan dengan hipotesis. Kepala Student Residence mengatakan
bahwa sebagian besar mahasiswa yang tinggal di Student Residence sudah
terbiasa menjadi subjek penelitian. Hal ini kemungkinan membuat subjek
mengisi skala dengan tidak jujur dan melaksanakan eksperimen dengan tidak
sunggguh-sungguh.
Menulis kembali pengalaman dengan tema yang spesifik, seperti
pengalaman positif mampu meningkatkan hal-hal positif didalam diri (King,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
2001). Hal ini bertujuan supaya individu menemukan cerita yang masuk akal
dan konstruktif. Saat penelitian, peneliti memberikan tema yang spesifik,
yaitu pengalaman keberhasilan dengan tujuan agar memudahkan subjek
dalam menulis.
Pada saat penelitian, subjek justru terlihat jenuh dan berhenti menulis
sebelum diminta berhenti. Hal ini kemungkinan dikarenakan subjek hanya
diminta menulis pengalaman keberhasilan. Pada hari berikutnya subjek
diperbolehkan untuk menulis kembali pengalaman yang telah ditulis pada
hari sebelumnya. Hal ini berbeda dengan penelitian sebelumnya yang
meminta subjek menulis dengan tema lebih dari satu topik (Niko, 2017).
Selain itu, beberapa subjek terlihat bingung ketika diminta untuk
memulai menulis. Hal ini kemungkinan karena sebagian besar subjek tidak
terbiasa menulis. Ketidakmampuan membahasakan pikiran dan perasaan ke
dalam tulisan membuat subjek menjadi tertekan karena kesulitan mengelola
pengalamannya (Jamison, 1998).
Saat individu menulis kembali pengalaman keberhasilan maka ia
mengingat kembali usaha-usaha yang pernah dilakukan hingga mampu
mencapai keberhasilan. King (2001) menjelaskan bahwa proses mengingat
membuat individu menyadari pikiran, perasaan, dan kemampuannya sehingga
merubah persepsi individu menjadi lebih positif. Individu semakin merasa
bahwa ia memiliki kemampuan dan mampu meraih keberhasilan. Hal itu
membuat self efficacy individu meningkat dan mendorongnya untuk terus
berusaha dan bertahan sehingga diharapkan mampu mencapai keberhasilan di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
masa sekarang. Dalam penelitian ini, peneliti tidak tahu sejauh mana subjek
bersungguh-sungguh melakukan kegiatan menulis pengalaman keberhasilan
ini. Sejauh mana subjek mampu memahami kemampuan dan keberhasilan
yang pernah dicapainya. Subjek yang tidak bersungguh-sungguh dalam
menulis pengalaman keberhasilan ini, kemungkinan menjadi penyebab subjek
dalam kelompok eksperimen tidak mengalami peningkatan self efficacy atau
bahkan mengalami penurunan.
Peneliti melakukan pengukuran skala self efficacy subjek pada masing-
masing kelompok sebelum memberikan perlakuan. Hasil pengukuran awal
skala self efficacy semua subjek, tidak dikelompokan ke dalam kategori
tinggi, sedang, dan rendah. Hal ini menyebabkan subjek dengan self efficacy
tinggi berkumpul pada satu kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
BAB V KESIMPU LAN DAN SARAN
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukkan menulis pengalaman keberhasilan tidak
efektif meningkatkan self efficacy. Peneliti menyimpulkan dari hasil uji beda
independent sample t-test pada gain score kelompok eksperimen dan
pembanding. Analisis statistik menunjukkan nilai p = 0.390 > 0.05. Hal
terebut menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara
kelompok eksperimen dan kelompok pembanding dalam peningkatan self
efficacy. Maka, hipotesis dalam penelitian ini tidak diterima yaitu menulis
pengalaman keberhasilan tidak mampu meningkatkan self efficacy.
B. Saran
Peneliti selanjutnya diharapkan untuk lebih memahami adminstrasi
menulis pengalaman keberhasilan sehingga mampu membuat desain
penelitian dengan baik. Peneliti selanjutnya diharapkan menambah jumlah
hari dan waktu dalam melakukan kegiatan menulis. Semakin lama dan sering
individu melakukan kegiatan menulis, akan semakin membantu seseorang
memahami diri sendiri dan kemampuannya. Selain itu, peneliti selanjutnya
diharapkan melakukan pengelompokan berdasarkan nilai pre test self efficacy
masing-masing subjek sehingga meminimalisir kemungkinan kelompok
dengan nilai tertinggi berkumpul menjadi satu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
C. Kelebihan dan Keterbatasan Penulisan
Penelitian ini memiliki beberapa kelebihan dibanding penelitian
sebelumnya. Pertama, penelitian ini lebih sederhana, murah, dan tidak
membutuhkan umpan balik. Sederhana karena mampu dilakukan di manapun
karena sudah ada instruksi yang mudah dipahami. Murah karena hanya
membutuhkan bollpoin dan kertas. Tidak mebutuhkan umpan balik terhadap
tulisan subjek artinya peneliti tidak memberikan umpan balik terhadap hasil
tulisan subjek dan dijaga kerahasiaannya.
Kedua, penelitian ini menggunakan subjek umum dari mulai try out skala
hingga pelaksanaan penelitian. Pemilihan subjek umum dalam penelitian ini
bertujuan memperkecil kemungkinan subjek memprediksi hipotesis penelitian
karena pengetahuan yang mereka miliki. Selain itu, juga mampu memperluas
cakupan subjek. Asisten peneliti memastikan sejauh mana subjek memahami
intruksi kegiatan menulis dan meminta subjek untuk bertanya apabila ada
yang tidak dimengerti.
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah subjek menduga atau
memprediksi hipotesis penelitian. Subjek kemungkinan memberikan response
sesuai dengan hipotesis atau berkebalikan dengan hipotesis. Menurut kepala
Student Residence (SR), mahasiswa yang tinggal di SR merupakan
mahasiswa yang telah sering menjadi subjek penelitian. Seringnya mahasiswa
SR menjadi subjek penelitian membuat mereka kemungkinan tidak jujur
dalam mengisi skala dan melaksanakan eksperimen dengan tidak sungguh-
sungguh karena merasa jenuh. Hal tersebut berdampak pada hasil penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Sebelum memulai eksperimen, peneliti mengukur skor self efficacy
masin-masing subjek. Peneliti tidak melakukan kategorisasi atau
pengelompokan tingkat self efficacy masing-masing subjek. Penelitian ini
bertujuan melihat pengaruh menulis pengalaman keberhasilan terhadap
peningkatan self efficacy. Peneliti menempatkan subjek secara random
menjadi salah satu kelemahan. Kemungkinan subjek yang memiliki
kategorisasi self efficacy tinggi atau rendah berkumpul dalam satu kelompok.
Pembagian subjek yang tidak merata tersebut kemungkinan besar
mempengaruhi hasil penelitian yang tidak mendukung hipotesis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
DAFTAR PUSTAKA
Ahyani, L. N., & Kumalasari. F. (2012). Hubungan antara dukungan sosial
dengan penyesuaian diri remaja di panti asuhan. Jurnal Penelitian, Kudus :
Universitas Muria Kudus.
Alwisol. (2009). Psikologi kepribadian (Edisi Revisi). Malang: UMM Press.
Azwar, S. (2010). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (2012). Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bandura, A. (1997). Self efficay: The exercise of control. New York: W. H
Freeman and Company.
Baiki, K. A., & Wilhelm, K. (2005). Emotional and physical health benefits of
expressive writting. Advance in Psychiatric Treatment, 11, 316-338.
Baron, R. A., & Byrne, D. (2003). Psikologi sosial (10th
). Jakarta: Erlangga.
Bolton, G. (1999). Therapiutic potential of creative writing. London: Jessica’s
Kingsley Publishers.
Brown, R. F., & Dennis, C. (2007). The impact of a self efficacy intervention on
short-term breast-feeding outcomes. Health Education and Behavior, 36,
250-259.
Dawami, M. I. (2010). The miracle of writing. Yogyakarta: Leutika.
Desmita. (2009). Psikologi perkembangan peserta didik. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Dewi, G. K., & Cahyani, B. H. Resiliensi pada remaja yatim piatu yang tinggal di
panti asuhan. Jurnal Spirits, 5, 2.
Feist, J & Feist, G. J. (2011). Teori kepribadian (Edisi 7). Jakarta: Salemba
Humanika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Fikri, H. T. (2012). Pengaruh menulis pengalaman emosional dalam terapi
ekspresif terhadap emosi pada remaja. Humanitas, 9(2), 103-122.
Fitzgerald, S., and Schutte, N.S. (2010). Increasing transformational leadership
through enhancing self-efficacy. Journal of Management Development,
2(5), 495-505.
Ghufron, N. M., & Rini, R. S. (2010). Teori-teori psikologi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Gunarsa, S. D., & Yulia, S. D. G. (1991). Psikologi praktis anak remaja dan
keluarga. Jakarta: Gunung Mulia.
Hartono, D. R. (2012). Pengaruh self efficacy terhadap tingkat kecemasan
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Skripsi,
Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Hurlock, E. B. (1980). Psikologi perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang
rentang kehidupan. Jakarta: Gramedia.
Hurlock, E. B. (1994). Psikologi perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang
rentang kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Hurlock, E. B. (1990). Developmental psychology: A lifespan approach. Boston:
Mc. Graw-Hill.
Jamison, K. R. (1989). Mood disorders and seasonal patterns in british writers and
artist. British Journal of Psychology, 52(2), 125-134.
Julianda, B. N. (2012). Prokrastinasi dan self efficacy pada mahasiswa Fakultas
Psikologi Universitas Surabaya. Jurnal Ilmiah, 1, 1.
Khan, R. I. (2012). Perilaku asertif, harga diri, dan kecenderungan depresi.
Persona, Jurnal Psikologi Indonesia, 1(2), 143-154.
King, L. A. (2001). Health benefit of writing about life goals. Personality of
Social Psychology Bulletin, 27(7), 798-807.
Kusumasmara, N. (2017). Pengaruh expressive writing pada harga diri. Skripsi,
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Lathifah, Siti. (2015). Hubungan antara kematangan emosi dan penyesuaian diri
pada remaja pondok pesantren al-luqmaniyyah Yogyakarta. Skripsi,
Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Maclin, M. K., & Solso, R. L. (2008). Experimental psychology: A case
approach. Boston: Pearson Education Inc.
Maharani, O. P., & Andayani, B. (2003). Hubungan antara dukungan sosial ayah
dengan penyesuaian sosial pada remaja laki-laki. Jurnal Psikologi, 1, 23-
25.
Mukhid, A. (2009). Self efficacy (Perspektif teori kognitif sosial dan implikasinya
terhadap pendidikan). Tadris, 4, 1.
Myers, A. & Hansen, C. 2002. Experimental psychology (Fifth Edition). Pasific
Grove, CA : Wadsword.
Pennebaker, J. W. (1997). Writing about emotional experiences as a therapeutic
process. Psyhological Science, 8(3), 162-166.
Pennebaker, J. W. (2002). Ketika diam bukan emas. Bandung: Mizan Pustaka.
Pennebaker, J. W., & Chung, C. K. (2007). Expressive writing, emotional
upheavels, and health. In H. Friedman, & R. Silver, Handbook of health
Psychology (pp. 262-284). New York: Oxford University Press.
Puspita, W. R. (2016). Upaya meningkatkan self efficacy melalui model learning
cycle 5e pada pokok bahasan perbandingan. Seminar Nasional, 557-562.
Putri, Aulia, & Chandra. (2011). Hubungan antara self efficacy dengan kecemasan
berbicara di depan umum pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas
Putra Indonesia “YPTK” Padang. Jurnal Fakultas Psikologi. Padang:
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang.
Riadi, E. (2015). Metode statistika parametrik & nonparametrik (Cetakan Ke-2).
Tangerang: Pustaka Mandiri.
Rosidi, I. (2009). Menulis siapa takut. Yogyakarta: Kanisius.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Rubin, M. (2011). A glossary of developmental educations terms compiled by the
CRLA task force on professional language for college reading and
learning. Journal of College Reading and Learning, 23(2), 1-14.
Rustika, I. M. (2012). Efikasi diri: Tinjauan teori albert bandura. Buletin
Psikologi, 20(1-2), 18-25.
Sandha, T., Hartati, S., & Fauziah, N. (2012). Hubungan antara self esteem
dengan penyesuaian diri pada siswa tahun pertama sma krista mitra
semarang. Jurnal Psikologi, 1(1), 47-82.
Santoso, A. (2010). Statistik untuk psikologi dari blog menjadi buku. Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma.
Santoso, S. (2015). Menguasai statistik parametrik. Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo
Sari, R. N., & Akmal, S. Z. (2018). Hubungan gaya kelekatan dengan self efficacy
akademik siswa sma di jakarta. Jurnal Insight, 14, 1.
Sarwono, S. W. (2006). Psikologi remaja. Jakarta: Rajawali.
Seniati, L., Yulianto, A., & Setiadi, B. N. (2015). Psikologi eksperimen. Jakarta:
PT. Indeks.
Siswanto & Prawitasari, E. J. (2003). Pengaruh menulis pengalaman emosional
terhadap simtom-simtom depresi pada mahasiswa. Sosiohumanika,
16A(1), 26–42.
Sugiarto. (2001). Teknik sampling. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Sugiyono. (2012). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Supratiknya, A. (2014). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Penerbit
Universitas Sanata Dharma.
Suryana, E. (2016). Self efficacy dan plagiarisme di perguruan tinggi. Tadrib, II,
2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Susilowati, T. G., & Hasanat, N. U. (2011). Pengaruh terapi menulis pengalaman
emosional terhadap penurunan depresi pada mahasiswa tahun pertama.
Jurnal Psikologi, 38(1), 92-107.
Utami, C. T., & Helmi, A. F. (2017). Self efficacy dan resiliensi: Sebuah Tinjauan
Meta Analisis. Buletin Psikologi, 25(1), 54-65.
Wike, E. L. (2009). Data analisis: A statistical primer for psychology students.
USA: Aldinetransaction.
Zahra, Y., & Hernawati, N. (2015). Prokrastinasi akademik menghambat
peningkatan prestasi akademik remaja di wilayah perdesaan. Junal Ilmu
Keluarga & Konseling, 8(3), 163-172.
Zusya, A. R., & Akmal, S. Z. (2016). Hubungan self efficacy akademik dengan
prokrastinasi akademik pada mahasiswa yang sedang menyelesaikan
Skripsi. Jurnal Ilmiah Psikologi, 3(2), 191-200.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
LAMPIRAN
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Lampiran 1. Blue Print Skala Self Efficacy
LAMPIRAN 1. Blue Print Skala Self Efficacy
BLUE PRINT SKALA SELF EFFICACY
NO. DIMENSI INDIKATOR NOMOR ITEM
FAVORABLE UNFAVORABLE
1. Tingkat
(Magnitude)
Tingkat
kemampuan
individu dalam
menghadapi
kesulitan
1. Saya mampu
mengerjakan
tugas yang
terlihat sulit
2. Saya mampu
melakukan tugas
yang menurut
orang lain sulit
3. Saya optimis
melakukan tugas
yang sulit
4. Saya menyukai
aktifitas yang
menuntut saya
untuk berpikir
keras sesuai
kemampuan
saya
5. Saya
menganggap
bahwa tidak ada
tugas yang sulit
selama mau
berusaha
mengerjakannya
1. Saya kesulitan
melakukan
pekerjaan yang
menurut saya
sulit
2. Saya menyerah
bila
mengerjakan
tugas yang sulit
3. Saya
menghindari
aktifitas yang
menuntut saya
berpikir keras
4. Saya kesulitan
mengerjakan
suatu tugas,
meskipun tugas
tersebut menurut
orang lain
mudah
5. Tidak ada cara
untuk
menyelesaikan
tugas yang sulit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
6. Saya menyukai
tugas yang rumit
sesuai dengan
kemampuan
saya
7. Saya mampu
mengerjakan
sendiri tugas
yang dikerjakan
orang lain
8. Saya akan
mencari cara
untuk
memecahkan
tugas yang sulit
9. Saya semangat
jika
mengerjakan
tugas yang sulit
10. Saya
mampu
menyelesaikan
tugas sulit bila
saya berusaha
6. Saya hanya
mengerjakan
tugas yang
menurut saya
mudah
7. Saya merasa
pekerjaan lebih
mudah
dikerjakan bila
dibantu orang
lain
8. Saya akan
membiarkan
tugas yang sulit
9. Saya putus asa
bila
mengerjakan
tugas yang sulit
10. Tugas yang
sulit membuat
saya malas
untuk
menyelesaikann
ya
2. Generalisasi
(Generality)
Keyakinan
individu
terhadap
kemampuannya
dalam berbagai
situasi tugas
1. Saya mampu
melakukan
berbagai
kegiatan
sekaligus
1. Saya
menganggap
bahwa
kemampuan
saya hanya
terbatas pada
satu bidang saja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
2. Kesuksesan saya
pada satu bidang
mendorong saya
untuk
melakukan
kembali pada
bidang yang lain
3. Saya mencoba
kemampuan
yang saya miliki
untuk
melakukan
berbagai tugas
4. Saya akan
menerima tugas
baru meskipun
saya sedang
mengerjakan
tugas lain
5. Saya berhasil
meraih
kesuksesan pada
berbagai bidang
yang saya
inginkan
6. Saya mampu
melakukan
berbagai tugas
dalam waktu
bersamaan
2. Saya takut
mencoba hal
baru karena
kegagalan yang
pernah saya
alami
3. Saya kesulitan
mencoba hal
baru yang belum
pernah
dilakukan
4. Saya kesulitan
mengembangka
n kemampuan
saya pada
bidang lain
5. Saya pesimis
mampu meraih
kesuksesan
dalam berbagai
bidang
6. Saya merasa
takut melakukan
beberapa tugas
sekaligus
7. Saya kesulitan
menyelesaikan
tugas ketika
sedang memiliki
masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
7. Saya mampu
mengerjakan
tugas-tugas yang
diberikan
meskipun saya
sedang memiliki
masalah
8. Saya mampu
melakukan tugas
baru yang belum
pernah saya
kerjakan
8. Saya merasa
khawatir ketika
diminta
mengerjakan
tugas yang
belum pernah
saya kerjakan
3. Kekuatan
(Strength)
Kuatnya
keyakinan
individu
terhadap
kemampuan
yang dimiliki
1. Saya yakin
memperoleh
hasil yang baik
dari setiap tugas
yang diberikan
2. Saya yakin tugas
yang saya
kerjakan
hasilnya
memuaskan
3. Saya yakin
mampu meraih
cita-cita dengan
kemampuan
yang saya miliki
1. Saya ragu-ragu
terhadap tugas
yang saya
kerjakan
2. Saya khawatir
akan gagal
dalam
menyelesaikan
tugas
3. Saya ragu-ragu
dengan
kemampuan
saya dalam
meraih cita-cita
4. Saya mudah
putus asa ketika
menghadapi
hambatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
4. Saya yakin
mampu
menyelesaikan
tugas meskipun
banyak
tantangan yang
dihadapi
5. Apabila saya
memiliki niat
dan tujuan, saya
mampu
menghadapi
kesulitan
6. Saya siap untuk
menghadapi
berbagai tugas
apapun
7. Keyakinan saya
semakin
bertambah
ketika saya
berhasil
menyelesaikan
tugas yang sulit
8. Saya
mendapatkan
hasil yang
memuaskan
karena
kemampuan
saya
5. Saya merasa
ragu-ragu ketika
saya
menghadapi
kesulitan
6. Saya merasa
ragu-ragu ketika
menghadapi
berbagai tugas
7. Saya merasa
gagal ketika
saya tidak
berhasil
menyelesaikan
tugas sulit
8. Saya merasa
sulit
memperoleh
hasil yang baik
karena
ketidakmampua
n saya
9. Saya ragu-ragu
mampu meraih
keberhasilan
dalam hidup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
9. Saya harus
memiliki
keyakinan
supaya saya
sukses
10. Saya yakin
mampu
menyelesaikan
setiap tugas
dengan
kemampuan
saya
10. Saya
pesimis dengan
kemampuan
saya dalam
menyelesaikan
suatu tugas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Lampiran 2. Skala Try Out
LAMPIRAN 2. Skala T ry Out
SKALA PENELITIAN
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGANTAR
Dengan hormat,
Saya Eristan Melyana, mahasiswi semester akhir Fakultas Psikologi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
Saat ini saya sedang melakukan penelitian untuk keperluan skripsi. Oleh karena
itu, saya memohon bantuan dan kesediaan Saudra/i untuk mengisi skala ini
dengan jujur sesuai keadaan diri Saudara/i masing-masing. Jangan lupa
membaca petunjuk pengisian skala sebelum mulai mengerjakan.
Kerahasiaan jawaban data diri Saudara/i dijamin dan dilindungi oleh kode
etik Psikologi.
Atas kesediaan dan bantuan yang Saudara/i berikan, saya mengucapkan terima
kasih.
Hormat saya,
Peneliti
Eristan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
LEMBAR IDENTITAS
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
INISIAL :
JENIS KELAMIN :
USIA :
Menyatakan bersedia menjadi responden dalam penelitian ini dan memberikan
jawaban yang sejujurnya sesuai dengan yang saya alami.
Yogyakarta, November 2018
Responden
.........................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
PETUNJUK PENGISIAN
Skala ini terdiri dari berbagai pernyataan yang mungkin sesuai dengan kondisi
diri Saudara/i saat ini. Terdapat 4 (empat) pilihan jawaban yang disediakan untuk
setiap pernyataan, yaitu :
SS : Apabila Saudara/i Sangat Setuju
S : Apabila Saudara/i Setuju
TS : Apabila Saudara/i Tidak Setuju
STS : Apabila Saudara/i Sangat Tidak Setuju
Berikan jawaban yang paling sesuai dengan keadaan Saudara/i saat ini dengan
cara memberi tanda ceklist (√) pada kolom jawaban. Tidak ada jawaban yang
benar atau salah karena jawaban yang diberikan merupakan keadaan yang sesuai
dengan diri Saudara/i sebenarnya. Apabila Saudara/i ingin mengganti jawaban
yang lebih sesuai dengan keadaan Saudara/i, silahkan beri tanda () pada jawaban
yang dirasa kurang sesuai dan beri tanda ceklist pada jawaban yang menurut anda
lebih sesuai.
Jangan sampai ada nomor yang terlewatkan. Periksa kembali jawaban
Saudara/i setelah selesai mengerjakan.
Selamat Mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
No. PERNYATAAN SS S TS STS
1. Saya mampu melakukan tugas yang menurut
orang lain sulit.
2. Kesuksesan saya pada satu bidang mendorong
saya untuk melakukannya kembali pada
bidang yang lain.
3. Saya ragu-ragu dengan kemampuan yang saya
miliki.
4. Saya menyukai aktifitas yang menuntut saya
untuk berpikir keras sesuai kemampuan saya.
5. Saya takut mencoba hal baru karena kegagalan
yang pernah saya alami.
6. Saya kesulitan mengembangkan kemampuan
saya pada bidang lain.
7. Saya yakin mampu menyelesaikan tugas
meskipun banyak tantangan yang saya hadapi.
8. Saya siap untuk menghadapi berbagai tugas
apapun.
9. Saya menyerah bila mengerjakan tugas yang
sulit.
10. Saya pesimis mampu meraih kesuksesan
dalam berbagai bidang.
11. Saya akan menerima tugas baru meskipun
saya sedang mengerjakan tugas lain.
12. Saya mampu mengerjakan tugas yang sama
seperti yang dikerjakan orang lain.
13. Tugas yang sulit membuat saya malas untuk
menyelesaikannya.
14. Saya mampu melakukan tugas baru yang
belum pernah saya kerjakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
15. Keyakinan saya semakin bertambah ketika
saya berhasil menyelesaikan tugas yang sulit.
16. Saya merasa gagal ketika saya tidak berhasil
menyelesaikan tugas sulit.
17. Saya merasa takut ketika harus menyelesaikan
beberapa tugas sekaligus.
18. Saya mampu menyelesaikan tugas sulit bila
saya berusaha.
19. Saya kesulitan mengerjakan suatu tugas,
meskipun tugas tersebut menurut orang lain
mudah.
20. Saya akan mencari cara untuk memecahkan
tugas yang sulit.
21. Saya mendapatkan hasil yang memuaskan
karena kemampuan saya.
22. Saya berhasil meraih kesuksesan pada
berbagai bidang yang saya inginkan.
23. Saya merasa pekerjaan lebih mudah dikerjakan
bila dibantu orang lain.
24. Saya yakin mampu meraih cita-cita dengan
kemampuan yang saya miliki.
25. Saya mudah putus asa ketika menghadapi
hambatan.
26. Saya merasa ragu-ragu ketika menghadapi
berbagai tugas.
27. Saat saya menghadapi tugas yang sulit, saya
memilih untuk membiarkannya.
28. Saya mampu melakukan berbagai tugas dalam
waktu bersamaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
29. Saya merasa khawatir ketika diminta
mengerjakan tugas yang belum pernah saya
kerjakan.
30. Saya merasa sulit memperoleh hasil yang baik
karena ketidakmampuan saya.
Periksa kembali jawaban Anda, jangan sampai ada yang terlewatkan!
Terima kasih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Lampiran 3. Uji Reliabilitas dan Validitas
LAMPIRAN 3. Uji Reliabil itas dan Va liditas
Dimensi Magnitude :
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.650 10
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
item1 25.44 7.639 .360 .616
item4 25.08 7.912 .234 .643
item9 25.22 7.522 .301 .630
item12 25.16 7.688 .449 .604
item13 25.44 6.782 .501 .579
item18 24.74 8.237 .274 .634
item19 25.38 7.057 .462 .591
item20 24.98 8.183 .279 .633
item23 26.16 9.158 -.102 .713
item27 24.94 7.241 .503 .587
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 50 96.2
Excludeda 2 3.8
Total 52 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
28.06 9.200 3.033 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Dimensi Generality :
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 50 100.0
Excludeda 0 .0
Total 50 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.799 10
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
item2 24.36 13.909 .587 .773
item5 24.70 13.847 .400 .791
item6 24.86 13.592 .526 .776
item10 24.50 13.316 .433 .788
item11 24.82 14.477 .361 .793
item14 24.72 13.389 .586 .770
item17 24.98 13.163 .467 .784
item22 24.58 14.289 .358 .794
item28 24.92 13.014 .580 .769
item29 24.88 13.291 .496 .779
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
27.48 16.459 4.057 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Dimensi Strength :
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 50 100.0
Excludeda 0 .0
Total 50 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.806 10
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
item3 26.52 12.500 .711 .761
item7 26.08 14.524 .356 .801
item8 26.12 14.475 .437 .794
item15 25.74 15.013 .244 .812
item16 26.76 13.166 .444 .795
item21 26.02 14.061 .430 .794
item24 25.92 14.116 .404 .797
item25 26.36 12.358 .670 .765
item26 26.46 12.907 .544 .781
item30 26.64 12.888 .571 .778
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
29.18 16.436 4.054 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Lampiran 4. Penghitungan Koefisien Alpha Berstrata
LAMPIRAN 4. Pe nghitungan Koefisien A lpha Berstrata
k
∑ ( -1)
i=1
αs = 1-
Keterangan :
: Varians sub total butir komponen ke-i
: Varians skor total
α : Koefisien alpha komponen ke-i
((9.200 (1 – 0,650)) + (16.459 (1- 0,799)) + (16.436 (1- 0,806)))
αS = 1 -
104.418
(9.200 (0,35)) + (16.459 (0,201)) + (16.456 (1- 0,806))
= 1 -
104.418
3.220 + 3.308,459 + 3.188,584
= 1-
104.418
9.716,843
= 1 -
104.418
= 1- 0,0930571645
= 0,906
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Lampiran 5. Prosedur Penelitian
LAMPIRAN 5. Prose dur Pe nelitian
1. Hari 1 :
a. Subjek menandatangani daftar hadir.
b. Subjek dibagi menjadi dua kelompok, kelompok pembanding dan
kelompok eksperimen.
c. Subjek dalam kedua kelompok menandatangani informed concent.
d. Subjek dalam kelompok pembanding dan eksperimen mengerjakan pre-
test self efficacy.
e. Asisten peneliti memberitahukan peraturan selama kegiatan eksperimen
berlangsung dan mempersilahkan kelompok pembanding meninggalkan
ruangan serta bertemu kembali pada hari Selasa, 13 November 2018 pada
pukul 20.00 WIB.
f. Asisten peneliti membagikan dan membacakan instruksi menulis
pengalaman keberhasilan.
g. Subjek dipersilahkan menulis selama 15 menit.
h. Saat waktu habis, peneliti meminta subjek untuk berhenti menulis.
Catatan :
Pada hari selanjutnya, subjek boleh melanjutkan cerita sebelumnya,
mengulang kembali cerita yang telah dituliskan, atau membuat cerita baru.
Subjek tidak boleh berhenti sebelum waktu menulis habis.
2. Hari 2 :
a. Asisten peneliti membacakan peraturan selama kegiatan eksperimen
berlangsung.
b. Asisten peneliti membagikan dan membacakan instruksi menulis
pengalaman keberhasilan kepada kelompok eksperimen.
c. Subjek dipersilahkan menulis selama 15 menit.
d. Saat waktu habis, peneliti meminta subjek untuk berhenti.
e. Subjek mengisi daftar hadir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Catatan :
Pada hari selanjutnya, subjek boleh melanjutkan cerita sebelumnya,
mengulang kembali cerita yang telah dituliskan, atau membuat cerita baru.
Subjek tidak boleh berhenti sebelum waktu menulis habis.
3. Hari 3 :
a. Asisten peneliti membacakan peraturan selama kegiatan eksperimen
berlangsung.
b. Asisten peneliti membagikan dan membacakan instruksi menulis
pengalaman keberhasilan kepada kelompok eksperimen.
c. Subjek dipersilahkan menulis selama 15 menit.
d. Saat waktu habis, peneliti meminta subjek untuk berhenti.
e. Subjek diminta menuliskan perasaan dan pikiran yang muncul terkait
dengan kegiatan selama tiga hari.
f. Asisten Peneliti mempersilahkan kelompok pembanding masuk ke dalam
ruangan.
g. Kelompok pembanding dan kelompok eksperimen mengerjakan post-tes
self efficacy.
h. Subjek mengisi daftar hadir.
Catatan :
Subjek diminta mengisi skala sesuai dengan keadaan yang dirasakan tiga hari
terakhir.
Subjek kelompok eksperimen diminta menuliskan perasaan dan pikiran yang
muncul terkait dengan kegiatan selama tiga hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Lampiran 6. Instruksi Menulis Pengalaman Keberhasilan
LAMPIRAN 6. Intruksi Me nulis Pe ngalaman Keberhasilan
INSTRUKSI Nama :
Mulai hari ini, selama 3 hari kedepan, saya meminta Anda untuk menuliskan
pikiran dan perasaan yang paling dalam mengenai pengalaman keberhasilan
Anda. Anda dapat menuliskan kesuksesan yang pernah Anda raih dalam hal
apapun. Ungkapkanlah dengan bebas perasaan dan pikiran Anda tanpa
mempedulikan tata bahasa, pilihan kata, ejaan, dan tanda baca. Ingatlah kembali
usaha-asaha apa saja yang Anda lakukan sehingga anda dapat mencapai
keberhasilan tersebut. Bagaimana perasaan Anda dan orang-orang di sekitar
ketika Anda mencapai keberhasilan tersebut. Anda dapat menuliskan topik yang
sama atau berbeda setiap harinya. Saat menulis saya meminta Anda untuk
bercerita sedetail mungkin. Kegiatan menulis ini berlangsung selama 15 menit.
Peraturan dalam kegiatan menulis ini adalah ketika Anda mulai menulis, jangan
berhenti sebelum instruksi “Berhenti!”. Kerahasiaan tulisan Anda sangat dijaga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Lampiran 7. Informed Consent
LAMPIRAN 7. Informed Conse nt
LEMBAR PERSETUJUAN
(INFORMED CONSENT FORM)
JUDUL PENELITIAN
Manfaat Menulis Pengalaman Keberhasilan
DESKRIPSI SINGKAT PROYEK PENELITIAN
Penelitian ini meminta partisipan untuk menulis pengalaman hidup selama 15
menit dalam 3 hari berturut-turut.
Dengan menandatangani formulir persetujuan ini saya menyatakan bahwa saya
telah membaca dan memahami maksud penelitian ini dan bersedia menjadi salah
satu partisipan. Saya bersedia mengikuti prosedur dan menjawab pertanyaan
penelitian. Saya mengikuti penelitian ini dengan sukarela dan menyetujui
penggunaan data yang saya berikan untuk kepentingan penelitian.
Peneliti menjamin kerahasiaan semua data yang diberikan selama penelitian. Jika
ada hal-hal yang ingin ditanyakan atau kurang dipahami mengenai penelitian ini,
anda dapat menghubungi peneliti melalui HP/WA : 082226753596
Yogyakarta, 5 November 2018
(...............................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Lampiran 8. Skala Penelitian Pre Test
LAMPIRAN 8. Skala Pe nelitian Pre Test
SKALA PENELITIAN
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGANTAR
Dengan hormat,
Saya Eristan Melyana, mahasiswi semester akhir Fakultas Psikologi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
Saat ini saya sedang melakukan penelitian untuk keperluan skripsi. Oleh karena
itu, saya memohon bantuan dan kesediaan Saudra/i untuk mengisi skala ini
dengan jujur sesuai keadaan diri Saudara/i masing-masing. Jangan lupa
membaca petunjuk pengisian skala sebelum mulai mengerjakan.
Kerahasiaan jawaban data diri Saudara/i dijamin dan dilindungi oleh kode
etik Psikologi.
Atas kesediaan dan bantuan yang Saudara/i berikan, saya mengucapkan terima
kasih.
Hormat saya,
Peneliti
Eristan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
LEMBAR IDENTITAS
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
INISIAL :
JENIS KELAMIN :
USIA :
Menyatakan bersedia menjadi responden dalam penelitian ini dan memberikan
jawaban yang sejujurnya sesuai dengan yang saya alami.
Yogyakarta, November 2018
Responden
.........................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
PETUNJUK PENGISIAN
Skala ini terdiri dari berbagai pernyataan yang mungkin sesuai dengan kondisi
diri Saudara/i saat ini. Terdapat 4 (empat) pilihan jawaban yang disediakan untuk
setiap pernyataan, yaitu :
SS : Apabila Saudara/i Sangat Setuju
S : Apabila Saudara/i Setuju
TS : Apabila Saudara/i Tidak Setuju
STS : Apabila Saudara/i Sangat Tidak Setuju
Berikan jawaban yang paling sesuai dengan keadaan Saudara/i saat ini dengan
cara memberi tanda ceklist (√) pada kolom jawaban. Tidak ada jawaban yang
benar atau salah karena jawaban yang diberikan merupakan keadaan yang sesuai
dengan diri Saudara/i sebenarnya. Apabila Saudara/i ingin mengganti jawaban
yang lebih sesuai dengan keadaan Saudara/i, silahkan beri tanda () pada jawaban
yang dirasa kurang sesuai dan beri tanda ceklist pada jawaban yang menurut anda
lebih sesuai.
Jangan sampai ada nomor yang terlewatkan. Periksa kembali jawaban
Saudara/i setelah selesai mengerjakan.
Selamat Mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
No. PERNYATAAN SS S TS STS
1. Saya mampu melakukan tugas yang menurut
orang lain sulit.
2. Kesuksesan saya pada satu bidang mendorong
saya untuk melakukannya kembali pada
bidang yang lain.
3. Saya ragu-ragu dengan kemampuan yang saya
miliki.
4. Saya takut mencoba hal baru karena kegagalan
yang pernah saya alami.
5. Saya kesulitan mengembangkan kemampuan
saya pada bidang lain.
6. Saya yakin mampu menyelesaikan tugas
meskipun banyak tantangan yang saya hadapi.
7. Saya siap untuk menghadapi berbagai tugas
apapun.
8. Saya menyerah bila mengerjakan tugas yang
sulit.
9. Saya pesimis mampu meraih kesuksesan
dalam berbagai bidang.
10. Saya akan menerima tugas baru meskipun
saya sedang mengerjakan tugas lain.
11. Saya mampu mengerjakan tugas yang sama
seperti yang dikerjakan orang lain.
12. Tugas yang sulit membuat saya malas untuk
menyelesaikannya.
13. Saya mampu melakukan tugas baru yang
belum pernah saya kerjakan.
14. Saya merasa gagal ketika saya tidak berhasil
menyelesaikan tugas sulit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
15.
Saya merasa takut ketika harus menyelesaikan
beberapa tugas sekaligus.
16. Saya kesulitan mengerjakan suatu tugas,
meskipun tugas tersebut menurut orang lain
mudah.
17. Saya mendapatkan hasil yang memuaskan
karena kemampuan saya.
18. Saya berhasil meraih kesuksesan pada
berbagai bidang yang saya inginkan.
19. Saya yakin mampu meraih cita-cita dengan
kemampuan yang saya miliki.
20. Saya mudah putus asa ketika menghadapi
hambatan.
21. Saya merasa ragu-ragu ketika menghadapi
berbagai tugas.
22. Saat saya menghadapi tugas yang sulit, saya
memilih untuk membiarkannya.
23. Saya mampu melakukan berbagai tugas dalam
waktu bersamaan.
24. Saya merasa khawatir ketika diminta
mengerjakan tugas yang belum pernah saya
kerjakan.
25. Saya merasa sulit memperoleh hasil yang baik
karena ketidakmampuan saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Lampiran 9. Skala Penelitian Post Test
LAMPIRAN 9. Skala Pe nelitian Post Test
SKALA PENELITIAN
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGANTAR
Dengan hormat,
Saya Eristan Melyana, mahasiswi semester akhir Fakultas Psikologi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
Saat ini saya sedang melakukan penelitian untuk keperluan skripsi. Oleh karena
itu, saya memohon bantuan dan kesediaan Saudra/i untuk mengisi skala ini
dengan jujur sesuai keadaan diri Saudara/i masing-masing. Jangan lupa
membaca petunjuk pengisian skala sebelum mulai mengerjakan.
Kerahasiaan jawaban data diri Saudara/i dijamin dan dilindungi oleh kode
etik Psikologi.
Atas kesediaan dan bantuan yang Saudara/i berikan, saya mengucapkan terima
kasih.
Hormat saya,
Peneliti
Eristan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
LEMBAR IDENTITAS
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
INISIAL :
JENIS KELAMIN :
USIA :
Menyatakan bersedia menjadi responden dalam penelitian ini dan memberikan
jawaban yang sejujurnya sesuai dengan yang saya alami.
Yogyakarta, November 2018
Responden
.........................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
PETUNJUK PENGISIAN
Skala ini terdiri dari berbagai pernyataan yang mungkin sesuai dengan kondisi
diri Saudara/i saat ini. Terdapat 4 (empat) pilihan jawaban yang disediakan untuk
setiap pernyataan, yaitu :
SS : Apabila Saudara/i Sangat Setuju
S : Apabila Saudara/i Setuju
TS : Apabila Saudara/i Tidak Setuju
STS : Apabila Saudara/i Sangat Tidak Setuju
Berikan jawaban yang paling sesuai dengan keadaan Saudara/i saat ini dengan
cara memberi tanda ceklist (√) pada kolom jawaban. Tidak ada jawaban yang
benar atau salah karena jawaban yang diberikan merupakan keadaan yang sesuai
dengan diri Saudara/i sebenarnya. Apabila Saudara/i ingin mengganti jawaban
yang lebih sesuai dengan keadaan Saudara/i, silahkan beri tanda () pada jawaban
yang dirasa kurang sesuai dan beri tanda ceklist pada jawaban yang menurut anda
lebih sesuai.
Jangan sampai ada nomor yang terlewatkan. Periksa kembali jawaban
Saudara/i setelah selesai mengerjakan.
Selamat Mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
No. PERNYATAAN SS S TS STS
1. Saya merasa sulit memperoleh hasil yang baik
karena ketidakmampuan saya.
2. Saya merasa khawatir ketika diminta
mengerjakan tugas yang belum pernah saya
kerjakan.
3. Saya mampu melakukan berbagai tugas dalam
waktu bersamaan.
4. Saat saya menghadapi tugas yang sulit, saya
memilih untuk membiarkannya.
5. Saya merasa ragu-ragu ketika menghadapi
berbagai tugas.
6. Saya mudah putus asa ketika menghadapi
hambatan.
7. Saya yakin mampu meraih cita-cita dengan
kemampuan yang saya miliki.
8. Saya berhasil meraih kesuksesan pada
berbagai bidang yang saya inginkan.
9. Saya mendapatkan hasil yang memuaskan
karena kemampuan saya.
10. Saya kesulitan mengerjakan suatu tugas,
meskipun tugas tersebut menurut orang lain
mudah.
11. Saya merasa takut ketika harus menyelesaikan
beberapa tugas sekaligus.
12. Saya merasa gagal ketika saya tidak berhasil
menyelesaikan tugas sulit.
13. Saya mampu melakukan tugas baru yang
belum pernah saya kerjakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
14. Tugas yang sulit membuat saya malas untuk
menyelesaikannya.
15.
Saya mampu mengerjakan tugas yang sama
seperti yang dikerjakan orang lain.
16. Saya akan menerima tugas baru meskipun
saya sedang mengerjakan tugas lain.
17. Saya pesimis mampu meraih kesuksesan
dalam berbagai bidang.
18. Saya menyerah bila mengerjakan tugas yang
sulit.
19. Saya siap untuk menghadapi berbagai tugas
apapun.
20. Saya yakin mampu menyelesaikan tugas
meskipun banyak tantangan yang saya hadapi.
21. Saya kesulitan mengembangkan kemampuan
saya pada bidang lain.
22. Saya takut mencoba hal baru karena kegagalan
yang pernah saya alami.
23. Saya ragu-ragu dengan kemampuan yang saya
miliki.
24. Kesuksesan saya pada satu bidang mendorong
saya untuk melakukannya kembali pada
bidang yang lain.
25. Saya mampu melakukan tugas yang menurut
orang lain sulit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Lampiran 10. Tabel Gain SCORE Self Efficacy
LAMPIRAN 10. Tabel Gain Score Self Efficacy
Kelompok Pembanding :
No. Pre Test Post Test Gain Score
1. 94 92 -0.021276596
2. 50 52 0.04
3. 75 77 0.026666667
4. 72 66 -0.083333333
5. 67 70 0.044776119
6. 72 67 -0.069444444
7. 67 65 -0.029850746
8. 68 66 -0.029411765
9. 81 90 0.111111111
10. 55 59 0.072727273
11. 80 83 0.0375
12. 68 64 -0.058823529
13. 70 66 -0.057142857
14. 72 75 0.041666667
15. 81 79 -0.024691358
16. 73 74 0.01369863
71.5625
71.5625
0.00088574
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Kelompok Eksperimen :
No. Pre Test Post Test Gain Score
1. 83 85 0.024096386
2. 54 63 0.166666667
3. 69 73 0.057971014
4. 71 76 0.070422535
5. 65 64 -0.015384615
6. 73 74 0.01369863
7. 74 71 -0.040540541
8. 64 67 0.046875
9. 67 63 -0.059701493
10. 44 54 0.227272727
11. 66 57 -0.136363636
12. 71 73 0.028169014
13. 79 83 0.050632911
14. 69 63 -0.086956522
15. 77 74 -0.038961039
16. 77 83 0.077922078
68.9375
70.1875
0.024113695
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Lampiran 11. Tabel Uji Normalitas
LAMPIRAN 11. Tabel Uji Nor malitas
Tests of Normality
Kelompok Kolmogorov-Smirnov
a Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
GainScore Kel.Pembanding .155 16 .200
* .955 16 .578
Kel.Eksperimen .152 16 .200* .967 16 .792
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Lampiran 12. Uji Homogenitas dan Independent Sample T-test
LAMPIRAN 12. Uj i Homogenitas dan Independe nt Sample t-test
Group Statistics
Kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
GainScore Kel.Pembanding 16 .0009 .05573 .01393
Kel.Eksperimen 16 .0241 .09091 .02273
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality of
Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. t Df Sig.
(2-
taile
d)
Mean
Differen
ce
Std.
Error
Differe
nce
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Gain
Scor
e
Equal
variances
assumed
1.370 .251 -.871 30 .390 -.02323 .02666 -.07767 .03121
Equal
variances
not
assumed
-.871 24.878 .392 -.02323 .02666 -.07814 .03169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI