hubungan pola asuh orangtua dengan pemilihan karir …digilib.unila.ac.id/56955/8/skripsi tanpa bab...
TRANSCRIPT
HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN PEMILIHAN KARIR
SISWA KELAS XII DI SMA NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN
PELAJARAN 2018/2019
(Skripsi)
Oleh
BUDI CANDRA KURNIAWAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
ABSTRAK
THE CORRELATION BETWEEN THE PARENTING PATTERN WITH
THE STUDENT CAREER CHOICES SMA NEGERI 1 SUKOHARJO
BY
BUDI CANDRA KURNIAWAN
The problem in this study was the maturity the student’s career choices. The
purpose of this study was to determine the correlation between the parenting
pattern with the student’s career choices. The research method was product
moment analysis. The population is 219 students and the research sample as
many as 44 students dertermined by simple random sampling technique. Data
collection techniques used parenting pattern questionnaire and students career
questionnare. The results showed there was a correlation between the parenting
pattern with the student’s career choices with the correlation value rxy 0.402 >
rtabel 0.297 at the level of significant 0.05 then Ho rejected and Ha accepted. The
conclusion of this research is there was a positive and significant correlation
between the parenting pattern with the student career choices in SMA Negeri 1
Sukohajo academic year 2018/2019, it means the greater the parenting pattern is
the higher maturity student career choices, become
Keywords: giudance counseling, parenting pattern, student career choices.
ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANGTUA DENGAN PEMILIHAN
KARIR SISWA KELAS XII DI SMA NEGERI 1 SUKOHARJO
TAHUN AJARAN 2018/2019
Oleh
BUDI CANDRA K
Masalah dalam penelitian ini adalah adanya kurangnya kematangan pilihan karir
siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pola asuh
orang tua dengan pemilihan karir siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah
analisis product moment. Populasi sebanyak 219 siswa dengan sampel berjumlah 44
siswa, diambil dengan teknik simple random sampling. Teknik pengumpulan data
menggunakan angket pola asuh orangtua dan angket pemilihan karir siswa. Hasil
penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antara pola asuh orangtua dengan
pemilihan karir siswa dengan nilai korelasi rxy hitung=0,402 > rtabel=0,297 pada taraf
signifikan 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan penelitian ini adalah
terdapat hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi
belajar siswa pada siswa kelas XII di SMA Negeri 1 Sukoharjo tahun pelajaran
2018/2019, artinya semakin tinggi pola asuh orangtua maka semakin matang
pemilihan karir siswa.
Kata kunci: bimbingan dan konseling, pemilihan karir, pola asuh orangtua.
HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN PEMILIHAN KARIR
SISWA KELAS XII DI SMA NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN
PELAJARAN 2018/2019
Oleh
BUDI CANDRA KURNIAWAN
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Program Studi Bimbingan Konseling
Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
RIWAYAT HIDUP
Budi Candra Kurniawan lahir di Lampung pada tanggal 16
bulan April tahun 1995 sebagai anak kedua dari enam
bersaudara dari pasangan Bapak Muhamad Hadik dan Ibu
Samsiyah
Pendidikan formal penulis dimulai dari Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2
Waringinsari Barat, diselesaikan tahun 2006, Sekolah Menengah Pertama Negeri
(SMPN) 2 Adiluwih , diselesaikan tahun 2010, kemudian melanjutkan ke Sekolah
Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Sukoharjo, diselesaikan tahun 2013.
Kemudian tahun 2013 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi
Bimbingan dan Konseling, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Bersama Masuk
Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Selanjutnya pada bulan Juli sampai Agustus
tahun 2016 penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan (PPL) di
Sekolah SMA Negeri 1 Kota Gajah, Kecamatan Kota Gajah, Kabupaten Lampung
Tengah. Kedua kegiatan tersebut dilaksanakan di kampung Kota Gajah,
Kecamatan Kota Gajah , Kabupaten Lampung Tengah.
MOTTO
Menikmati hidup dengan berjuang, bersyukur, ikhlas dan sabar serta
tawakal untuk mencapai kebahagian.
Kesuksesan bukan seberapa kaya atau berkuasa dirimu,
tapi seberapa bahagia dan bermanfaat hidupmu
(Budi C.K)
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wa Ta‘ala atas segala
rahmat dan hidayah yang dilimpahkan Nya serta Nabi besar junjungan kita
Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam atas segala Syafa’atnya, maka dengan
segala ketulusan, kerendahan hati, kekurangan serta perjuangan dan jerih payahku
Aku persembahkan Skripsi ini untuk:
Ibunda dan ayahku tercinta, yang tulus memberikan kasih sayangnya dan tak henti
memberikan motivasi serta meberikan kerpecayaannya kepadaku
Adik-adikku tersayang
Calon isteriku tercinta, Endang Lestari
Para pendidik yang ku hormati
Almamater tercinta
i
SANWACANA
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Kasih dan Anugerah-
Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul ” Hubungan
Pola Asuh Orangtua dengan Pemilihan Karir Siswa Kelas XII di SMA Negeri 1
Suoharjo Tahun Ajaran 2018/2019”. Adapun maksud penulisan skripsi ini
merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada
Program Studi Bimbingan dan Konseling Jurusan Ilmu Pendidikan, FKIP
Universitas Lampung.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P., selaku Rektor Universitas
Lampung;
2. Bapak Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;
3. Bapak Drs. Riswandi, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan
Universitas Lampung;
4. Bapak Drs. Yusmansyah, M.Si., selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan
Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
Untuk kesediaannya memberikan bimbingan, saran dan kritik yang
membangun dalam penyelesaian skripsi ini;
ii
5. Bapak Dr. Syarifuddin Dahlan, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Utama
sekaligus Dosen Pembimbing Akademik yang telah menyediakan waktunya
dalam memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik;
6. Bapak Redi Eka Andriyanto, M.Pd., Kons., selaku Dosen Pembimbing
Pembantu yang telah memberikan motivasi, semangat, bimbingan serta
arahan kepada penulis selama proses pengerjaan skripsi sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik;
7. Ibu Ratna Widiastuti, S.Psi., M.A., Psi., selaku Dosen Pembahas atas
kesediaannya memberikan bimbingan, saran dan kritik yang membangun
dalam penyelesaian skripsi ini;
8. Bapak dan Ibu Dosen Bimbingan dan Konseling Unila;
9. Bapak dan Ibu staf dan karyawan di lingkungan FKIP Unila;
10. Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Sukoharjo, Bapak Surasa , M.Pd., selaku
Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum, Slamet Hariyadi, S.Pd., dan Bapak
Pribadi, S.Pd., Selaku Guru Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 12
Bandar Lampung yang telah berkenan memberikan izin dan kesediaannya
membantu penulis untuk melaksanakan penelitian di sekolah serta ilmu-ilmu
yang diberikan selama penulis melaksanakan penelitian di sekolah;
11. Kedua orang tuaku tercinta, terutama ibuku, Samsiyah. Terimakasih atas
semua yang telah diberikan untukku, doa, kasih sayang, senyuman,
bimbingan, candaan, serta segala pengorbanan yang diberikan untuk penulis
yang tiada pernah bisa dinilai dari segi apapun;
iii
12. Keempat adikku tersayang, Puspita Rahayu Setia Ningsih, Ardi Jaya
Khairudin, Diah ayu Lestari, dan Siti Fardiatus Salamah serta seluruh
keluarga besarku;
13. Kepada calon isteriku tercinta, Endang Lestari yang telah memberikan
dukungan selama ini serta sabar menanti;
14. Sahabat-sahabatku Febriono, Ari Ardianto, M. Adenin RI, Tri Sutisna, S.Pd.,
Rhetlia Eistantia, S.Pd., yang telah memberikan semangat dan dukungannya
serta selalu menemani penulis dikala sedang jenuh, terima kasih telah menjadi
sahabat hingga saat ini;
15. Teman-teman seperjuanganku di prodi Bimbingan dan Konseling Unila
angkatan 2013. Semoga kita sukses semua dan selalu dalam lindungan Allah
Yang Maha Esa;
16. Semua teman-teman KKN Desa Kota Gajah dan PPL SMA Negeri 1 Kota
Gajah, Kabupaten Lampung Tengah;
17. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak
dapat disebutkan satu per satu;
18. Almamaterku tercinta.
Akhir kata penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.
Akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Bandar Lampung, Mei 2019
Budi Candra Kurniawan
iv iv
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL............................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ vii
I. PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang dan Masalah .............................................................. 1
1. Latar Belakang ............................................................................... 1
2. Identifikasi Masalah ....................................................................... 5
3. Pembatas Masalah .......................................................................... 6
4. Perumusan Masalah ....................................................................... 6
B. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................................... 7
1. Tujuan Penelitian ........................................................................... 7
2. Manfaat Penelitian ......................................................................... 7
C. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................. 7
D. Kerangka Fikir ................................................................................... 8
E. Hipotesis ............................................................................................ 10
II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 11
A. Pola Asuh Orangtua .......................................................................... 11
1. Pengertian Pola Asuh Orangtua ..................................................... 11
2. Jenis-Jenis Pola Asuh Orangtua ..................................................... 12
B. Rencana Pemilhan Karir .................................................................... 18
1. Pengertian Karir ............................................................................. 18
2. Perencanaan Karir .......................................................................... 19
C. Hubungan Pola Asuh Terhadap Rencana Pilihan Karir .................... 31
III. METODOLOGI PENELITIAN ................................................................ 34
A. Tempat dan Waktu penelitian ............................................................. 34
B. Desain Penelitian ................................................................................ 34
C. Variabel dan Devinisi Oprasional ...................................................... 35
1. Varibel............................................................................................ 35
2. Definisi oprasional ......................................................................... 36
D. Populasi dan sampel ........................................................................... 37
1. Populasi. ......................................................................................... 37
2. Sampel............................................................................................ 37
E. Metode Pengumpul Data ................................................................... 38
F. Uji Validitas dan Reabilitas ............................................................... 41
v
G. Teknik Analisis Data .......................................................................... 46
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................. 49
A. Prosedur Penelitian ............................................................................ 49
B. Analisis Hasil Penelitian .................................................................... 50
1. Uji Normalitas ............................................................................... 50
2. Uji Linieritas ................................................................................. 51
3. Uji Korelasi ................................................................................... 52
C. Pembahasan........................................................................................ 53
V. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 61
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 64
LAMPIRAN ..................................................................................................... 68
1. Hasil Skala Pola Asuh Orangtua ............................................................... 69
2. Hasil Skala Pemilihan Karir Siswa ........................................................... 72
3. Skala Pola Asuh Orangtua ........................................................................ 74
4. Skala Pemilihan Karir Siswa..................................................................... 78
5. Laporan Hasil Uji ahli ............................................................................... 81
6. Laporan Hasil Uji Coba Instrumen ........................................................... 92
7. Distribusi Nilai rtabel Signifikansi 5% dan 1% ........................................... 97
8. Uji Normalitas ........................................................................................... 99
9. Uji Linieritas ............................................................................................. 100
10. Uji Hipotesis ............................................................................................. 101
11. Dokumentasi ............................................................................................. 102
12. Surat Izin Penelitian .................................................................................. 104
13. Surat Keterangan Penelitian ...................................................................... 105
vi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 3.1. Alternatif jawaban angket .............................................................. 39
Tabel 3.2. Kisi-kisi angket pola asuh orangtua ................................................ 39
Tabel 3.3 Kisi-kisi angket pilihan karir .......................................................... 40
Tabel 3.4 Uji Validitas .................................................................................... 43
Tabel 3.5 Kreteria Realiabilitas....................................................................... 45
Tabel 4.1. Rangkuman hasil uji normalitas ...................................................... 51
Tabel 4.1. Hasil uji linearitas ........................................................................... 51
Tabel 4.1. Hasil korelasi................................................................................... 52
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1.1 Kerangka Pikir ........................................................................................... 9
3.1 Rumus Product Moment ............................................................................ 48
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang dan Masalah
1. Latar Belakang
Pemilihan karir merupakan salah satu proses pembuatan keputusan
terpenting dalam kehidupan individu. Keputusan yang ia buat akan
berdampak pada apa yang dilalui dalam hidupnya. Pemilihan karir juga
merupakan aspek kehidupan sosial seseorang yang tidak dapat terelakkan
karena hal tersebut merupakan salah satu proses pembuatan keputusan
setelah individu melewati beberapa tahap perkembangan dalam hidupnya.
Memilih sebuah karir lebih dari sekedar menentukan apa yang akan
dilakukan seseorang untuk mencari nafkah. Henderson (Gladding, 2012:
402) menyebutkan bahwa: Individu yang sangat bahagia dengan
pekerjaannya akan setia dalam menjalankan apa yang menjadi minatnya,
memperlihatkan kompetensi dan kekuatan pribadi yang luas, dan
berfungsi dalam lingkungan kerja yang dicirikan dengan kebebasan,
tantangan, arti, dan atmosfer sosial yang positif.
Menurut Crites (1969) arah pilihan karir adalah pemilihan karir yang
tidak dibuat berdasarkan fantasi atau khayalan namun berdasarkan minat,
kapasitas, dan nilai-nilai yang dianut oleh seseorang setelah
2
mengekploitasi dunia dengan cara mengelaborasi serta mengklarifikasi
minat, bakat, kemampuan serta nilai-nilai pribadi yang dianut setelah
terlebih dahulu mengalami perkembangan karir dalam jangka waktu yang
cukup panjang.
Menurut A. Muri yusuf (2002:59) Dunia pendidikan adalah awal yang
ikut menentukan karier seseorang. Pada siswa SD baru tahap
pertumbuhan, dimana tahap ini pemberian informasi berbagai jenis
pekerjaan. Pada siswa SLTP, sesuai sengan irama, tempo, dan tugas-tugas
perkembangannya dengan pemberian informasi karir akan menimbulkan
kesadaran (awareness) siswa pada berbagai jenis-jenis okupasi/pekerjaan.
Pada siswa SLTA pemberian informasi sebagai persiapan untuk
pemilihan pekerjaan. Pada perguruan tinggi pilihan dan penempatan
mahasiswa pada program studi/jurusan sesuai dengan “siapa ia” sangat
penting. Manrihu (1992:143-144) menjelaskan bahwa dari seluruh masa
pendidikan, masa sekolah menengah inilah yang memiliki rentang taraf-
taraf kematangan karir.
Berdasarkan uraian diatas memilih dan merencanakan karir merupakan
salah satu tugas perkembangan pada masa remaja. Hakikat tujuan tugas
ini adalah memilih suatu pekerjaan atau karir yang sesuai dengan
kemampuannya dan minatnya serta mempersiapkan diri dengan memiliki
pengetahuan dan keterampilan untuk memasuki pekerjaan atau karir
tersebut. Remaja harus menetapkan identitas dirinya, siapa saya saat ini,
ingin menjadi apa saya dimasa dewasa nanti. Untuk menetapkan identitas
3
dirinya remaja harus mencari informasi berbagai alternatif-alternatif karir
atau pekerjaan untuk pencapaian status identitas vokasional, dan harus
memilih serta menetapkan salah satu pekerjaan yang menjadi minatnya
(komitmen), dengan demikian remaja tersebut memiliki identitas dalam
bidang vokasional.
Ada dua hal yang menentukan pembentukan identitas diri remaja, yaitu
eksplorasi. Eksplorasi adalah usaha yang dilakukan remaja akhir secara
aktif untuk mencari dan memahami masalah-masalah yang menyangkut
pekerjaan, agama, dan politik sehingga sampai pada sebuah keputusan
dan komitmen. Komitmen merupakan aktifitas yang relatif tegas dan
menarik tentang elemen-elemen identitas remaja, berperan sebagai
pengarah menuju tindakan penuh arti pada sesuatu, yang dipilih dengan
disertai keyakinan, kesetiaan, dan sulit untuk digoyahkan atau
dipengaruhi. Ketidakadaan komitmen menunjukkan bahwa remaja
memiliki komitmen lemah dan mudah dipengaruhi serta mudah berubah.
Rasa ketergantungan pada orangtua di kalangan remaja Indonesia tenyata
lebih besar dibanding dengan di beberapa Negara lainnya, hal ini
disebabkan oleh perlakuan orangtua yang memang menuntut anak-
anaknya untuk selalu patuh. Hasil penelitian Kagichibasi menemukan
bahwa ibu dari suku Jawa dan Sunda mengharapkan agar anak menuruti
orangtua (Jawa : 88%, Sunda 81%). Harapan itu berbeda dengan yang
terjadi pada bangsa Korea, Singapura, dan Amerika Serikat. Pada bangsa-
bangsa tersebut lebih banyak orangtua yang berharap agar anaknya bisa
4
mandiri (ibu Korea : 62%, ibu Singapura : 60%, ibu AS : 51%, ayah
Korea : 68%, ayah Singapura : 69%, ayah AS : 43%). Pola harapan
orangtua Indonesia (yang diwakili oleh suku Jawa dan Sunda) yang
menekankan agar anak selalu menuruti kemauan orangtua mungkin
adalah dalam rangka agar anak menjadi seperti yang dicita-citakan oleh
orangtua. Hal seperti ini tanpa orangtua sadari telah menciptakan sistem
yang otoriter dalam mengasuh anak. Pola asuh semacam ini akan
menghambat kemandirian anak dalam menentukan pilihannya (Sarwono,
2006: 85).
Selain orangtua, lingkungan sekolah juga memberikan peranan penting
dalam pemilhan karir siswa. SMA N 1 Sukoharjo merupakan sekolah
yang sudah menerapkan layanan bimbingan dan konseling dalam
membantu pemilihan karir para siswanya dengan layanan bimbingan dan
konseling karir. Namun, tidak menjamin bahwa layanan bimbingan yang
diberikan akan selalu sejalan dengan pemilihan karir siswa. Masih
ditemukan siswa yang mengaku bimbang untuk menentukan pilihan
dalam memilih jurusan, menentukan perguruan tinggi mana yang kelak
akan dimasuki atau akan mencari pekerjaan setelah lulus. Pemilihan
jurusan dan memilih perguruan tinggi merupakan proses dalam pemilihan
karir ke depan. Kebingungan mereka dikarenakan pilihan mereka tidak
sama dengan kehendak orangtua. Orangtua mereka memaksakan untuk
memilih bidang yang sesuai dengan pilihan orangtua. Orangtua
berkeyakinan bahwa pilihannya adalah pilihan terbaik untuk anaknya. Hal
5
ini akan menjadi gejolak pada diri anak antara memilih sesuai dengan
keinginan diri sendiri atau orangtua mereka.
Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa pola asuh orangtua akan
memberikan pengaruh terhadap pemilihan karir siswa. Roe (1956)
menyatakan bahwa pengalaman pada awal masa kanak-kanak memainkan
peranan penting dalam pencapaian kepuasan dalam bidang yang dipilih
seseorang. Penelitiannya menginvestigasi bagaimana pola asuh orang tua
(parental styles) mempengaruhi hierarki kebutuhan anak, dan bagaimana
hubungan antara kebutuhan ini dengan gaya hidup masa dewasanya.
Pernyataan tersebut menandakan bahwa pemilihan karir dipengaruhi oleh
pola asuh orangtua.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai “Hubungan Pola Asuh Orangtua dengan Pemilihan Karir pada
Siswa Kelas XII di SMA Negeri 1 Sukoharjo Tahun Ajaran 2018/2019”.
2. Identifikasi Masalah
Berdasrkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut :
a. Kebingungan siswa SMA Negeri 1 Sukoharjo dalam memilih
karirnya, masih banyak diantara mereka masih ragu-ragu dalam
membuat pilihan karir.
6
b. Adanya kesenjangan antara pilihan anak dengan pilihan orangtua
yang menjadi hambatan dalam pemilihan karir siswa SMA Negeri 1
Sukoharjo.
c. Individu mengalami kebingungan identitas tidak menemukan arah
pekerjaan atau komitmen ideologi yang mana pun, dan mencapai
kemajuan kecil kearah tujuan-tujuan ini.
d. Persepsi anak terhadap pola asuh orangtua akan berpengaruh pada
pemilihan karir anak.
e. Belum diketahuinya Hubungan Pola Asuh dengan Pemilihan Karir
pada siswa Di SMA Negeri 1 Sukoharjo.
3. Pembatas Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, agar dalam penelitian ini tidak
terjadi hal yang tidak diinginkan, maka penulis membatasi masalah
mengenai “hubungan pola asuh orangtua terhadap rencana pilihan karir
siswa kelas XII di SMA Negeri 1 Sukoharjo”
4. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan pembatan masalah
di atas, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut: “Adakah hubungan pola asuh orangtua dengan rencana
pilihan karir siswa”.
7
B. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah yang telah dikemukakan diatas maka
tujuan penelitian ini: “untuk mengetahui hubungan antara pola asuh
dengan rencana pilihan karir pada siswakelas XII di SMA Negeri 1
Sukoharjo”.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritik
1) Mengetahui ada atau tidak hubungan antara pola asuh orangtua
dengan rencana pilihan karir siswa.
2) Dapat dijadikan bahan kajian untuk penelitian selanjutnya.
b. Manfaat Praktis
1) Hasil penelitian ini bisa membantu guru BK dalam meningkatkan
program layanan bimbingan karir.
2) Bagi Peneliti hasil penelitian ini bisa membantu peneliti apabila
kelak menjadi guru BK bisa membantu dalam proses pemberian
layanan karir.
3) Sebagai dasar atau acuan bagi siswa dalam memilih jurusan.
C. Ruang Lingkup Penelitian
1. Ruang Lingkup Ilmu
Ruang lingkup ilmu dalam penelitian ini adalah konsep keilmuan
bimbingan dan konseling khususnya mata kuliah Bimbingan dan
8
Konseling Keluarga, Bimbingan dan Konseling Karir, Bimbingan dan
Konseling Remaja.
2. Ruang Lingkup Objek
Objek dalam penelitian ini adalah pola asuh orangtua, rencana pilihan karir
siswa kelas XII.
3. Ruang Lingkup Subjek
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XII di SMA Negeri 1 Sukoharjo.
4. Ruang Lingkup Wilayah
Penelitian ini mengambil wilayah di SMA Negeri 1 Sukoharjor.
5. Ruang Lingkup Waktu
Ruang lingkup waktu penelitian ini dilakukan pada tahun pelajaran
2018/2019.
D. Kerangka Fikir
Kerangka pikir adalah dasar pemikiran dari penelitian yang disintesiskan dari
fakta-fakta, observasi dan kajian kepustakaan. Kerangka berfikir memuat
teori, dalil atau konsep yang akan dijadikan dasar dalam penelitian. Kerangka
berfikir dapat disajikan dalam bagan yang menunjukan alur berfikir peneliti
serta keterkaitan antara variabel yang diteliti.
Berdasarkan uraian dari pengertian kerangka fikir diatas dapat disimpulkan
bahwa pemilihan karir siswa adalah suatu proses dimana siswa membuat
keputusan pilihan karir yang akan dipilihnya setelah menempuh jenjang
pendidikan SLTA.
9
Pada kenyataannya, siswa bimbang dalam memilih pilihan karir yang akan
ditempuhnya kelak, banyak factor yang mempengaruhi pilihan karir siswa,
baik factor internal maupun eksternal. Salah satunya adalah keinginan atau
nilai-nilai yang ditanamkan orangtua, dalam hal ini adalah pola asuh orangtua.
Oleh karena itu penting sekali mempertimbangkan pola asuh orangtua
terhadap pilihan karir siswa.
Menurut Roe (Winkel & Hastuti, 2012: 629-630), menekankan unsur
perkembangan dalam pilihan karir, lebih-lebih corak pergaulan dengan orang
tua selama masa kecil dan pola pendidikan yang diterapkan oleh orang tua.
Corak pergaulan antara orang tua dan anak dipandang sebagai sumber utama
kebutuhan, minat, dan sikap yang tercermin dalam pilihan jabatan pada umur
yang lebih tua. Roe mengemukakan corak pergaulan orang tua dan anak yang
berbeda-beda akan menghasilkan pemilihan karir yang berbeda-beda pula.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pola asuh orangtua merupakan
faktor yang penting dalam mempengaruhi pemilihan karir siswa.
Untuk lebih memahami kaitan antara pola asuh orangtua dengan pilihan karir
siswa dapat dilihat melalui gambar berikut ini:
Pola Asuh Oang Tua Rencana Pilihan Karir
10
E. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara dan perlu dibuktikan kebenarannya
dengan menggukan data atau fakta yang ada dan terjadi di lapangan.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
“Terdapat hubungan antara pola asuh orangtua dengan rencana pilihan karir
siswa pada siswa kelas XII SMA Negeri 1 Sukoharjo Tahun Ajaran
2018/2019”
Berikut hipotesis statistik penelitian:
1. Ho: Tidak ada hubungan yang positif antara pola asuh orangtua dengan
rencana karir siswa di SMA Negeri 1 Sukoharjo.
2. Ha: Terdapat hubungan yang positif antara pola asuh orangtua dengan
rencana pilihan karir siswa di SMA Negeri 1 Sukoharjo.
11
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pola AsuhOrangtua
1. Pengertian Pola Asuh Orangtua
Pola asuh terdiri dari dua kata yaitu pola dan asuh. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (2008:1088) bahwa “pola adalah model, sistem, atau
cara kerja”, asuh adalah “menjaga, merawat, mendidik, membimbing,
membantu, melatih, dan sebagainya” Kamus Besar Bahasa Indonesia
(2008:96). Gunarsa (2000:44) mengemukakan bahwa “Pola asuh tidak
lain merupakan metode atau cara yang dipilih pendidik dalam mendidik
anak-anaknya yang meliputi bagaimana pendidik memperlakukan anak
didiknya.” Jadi yang dimaksud pendidik adalah orangtua terutama ayah
dan ibu atau wali.
Casmini (dalam Palupi, 2007:3) menyebutkan bahwa :
Pola asuh sendiri memiliki definisi bagaimana orangtua
memperlakukan anak, mendidik, membimbing, dan
mendisiplinkan serta melindungi anak dalam mencapai proses
kedewasaan, hingga kepada upaya pembentukan norma-norma
yang diharapkan oleh masyarakat pada umumnya.
Menurut Thoha (1996:109) menyebutkan bahwa “Pola Asuh orangtua
adalah merupakan suatu cara terbaik yang dapat ditempuh orangtua
12
dalam mendidik anak sebagai perwujudan dari rasa tanggung jawab
kepada anak.”
Sedangkan menurut Kohn (dalam Thoha, 1996:110) mengemukakan:
Pola asuh merupakan sikap orangtua dalam berhubungan dengan
anaknya. Sikap ini dapat dilihat dari berbagai segi, antara lain
dari cara orangtua memberikan pengaturan kepada anak, cara
memberikan hadiah dan hukuman, cara orangtua menunjukkan
otoritas dan cara orangtua memberikan perhatian, tanggapan
terhadap keinginan anak. Dengan demikian yang dimaksud
dengan Pola Asuh Orangtua adalah bagaimana cara mendidik
anak baik secara langsung maupun tidak langsung.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pola asuh
orangtua adalah suatu proses interaksi antara orangtua dan anak, yang
meliputi kegiatan seperti memelihara, mendidik, membimbing serta
mendisplinkan dalam mencapai proses kedewasaan baik secara langsung
maupun tidak langsung.
2. Jenis-Jenis Pola Asuh Orangtua
Terdapat perbedaan yang berbeda-beda dalam mengelompokkan pola
asuh orangtua daam mendidik anak, yang antara satu dengan yang lainnya
hampir mempunyai persamaan. Diantaranya sebagai berikut:
Menurut Baumrind (dalam santrock, 2010:185) membagi pola asuh
orangtua menjadi 4 macam, yaitu:
a. Pola Asuh Otoriter
Ciri pola asuh ini menekankan segala aturan orangtua harus ditaati
oleh anak.Orangtua bertindak semena-mena, tanpa dapat dikontrol
oleh anak. Anak harus menurut dan tidak boleh membantah terhadap
apa yang diperintahkan oleh orangtua.
13
b. Pola Asuh Permisif
Sifat pola asuh ini, children centered yakni segala aturan dan
ketetapan keluarga di tangan anak. Apa yang dilakukan oleh anak
diperbolehkan orangtua, orangtua menuruti segala kemauan anak.
c. Pola Asuh demokratis
Kedudukan antara anak dan orangtua sejajar.Suatu keputusan
diambil bersama dengan mempertimbangkan kedua belah pihak.
Anak diberi kebebasan yang bertanggung jawab, artinya apa yang
dilakukan oleh anak tetap harus di bawah pengawasan orangtua dan
dapat dipertanggungjawabkan secara moral.
d. Pola Asuh Situasional
Orangtua yang menerapkan pola asuh ini, tidak berdasarkan pada
pola asuh tertentu, tetapi semua tipe tersebut diterapkan secara
luwes disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang berlangsung saat
itu.
Dapat disimpulkan dari pendapat ahli mengenai jenis-jenis pola asuh
orangtua yang diterapkan dalam kehidupanya, secara garis besar semua
hampir memiliki kesamaan dalam ciri-ciri setiap pola asuh yang
diterapkan maka dapat di simpulkan jenis-jenis pola asuh diantaranya
adalah : pola asuh otoriter, pola asuh permisif, pola asuh demokratis dan
pola asuh situasional.
14
3. Ciri-ciri Pola Asuh Orangtua
a. Pola Asuh Otoriter
Orangtua yang berpola asuh otoriter menurut Yatim dan Irwanto
(1991: 100) adalah sebagai berikut:Kurang komunikasi
1. Sangat berkuasa
2. Suka menghukum
3. Selalu mengatur
4. Suka memaksa
5. Bersifat kaku
b. Pola Asuh Demokratis
Ciri-ciri orangtua berpola asuh demokratis menurut Yatim dan
Irwanto (1991:101) adalah sebagai berikut:
1. Suka berdiskusi dengan anak
2. Mendengarkan keluhan anak
3. Memberi tanggapan
4. Komunikasi yang baik
c. Ciri-ciri pola asuh permisif
Ciri-ciri orangtua berpola asuh permisif menurut menurut Yatim dan
Irwanto (1991: 102) adalah sebagai berikut :
1. Kurang membimbing
2. Kurang kontrol terhadap anak
3. Tidak pernah menghukum ataupun memberi ganjaran pada anak
4. Anak lebih berperan daripada orangtua
5. Memberi kebebasan terhadap anak
15
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh Orangtua
Dalam pola pengasuhan sendiri terdapat banyak faktor yang
mempengaruhi serta melatar belakangi orangtua dalam menerapkan pola
pengasuhan pada anak-anaknya. Menurut Manurung (1995:53) beberapa
faktor yang mempengaruhi dalam pola pengasuhan orangtua adalah :
a. Latar belakang pola pengasuhan orangtua
Maksudnya para orangtua belajar dari metode pola pengasuhan yang
pernah didapat dari orangtua mereka sendiri.
b. Tingkat pendidikan orangtua
Orangtua yang memiliki tingkat pendidikan tinggi berbeda pola
pengasuhannya dengan orangtua yang hanya memiliki tingkat
pendidikan yang rendah.
c. Status ekonomi serta pekerjaan orangtua
Orangtua yang cenderung sibuk dalam urusan pekerjaannya terkadang
menjadi kurang memperhatikan keadaan anak-anaknya. Keadaan ini
mengakibatkan fungsi atau peran menjadi “orangtua” diserahkan
kepada pembantu, yang pada akhirnya pola pengasuhan yang
diterapkanpun sesuai dengan pengasuhan yang diterapkan oleh
pembantu.
Sedangkan Santrock (1995: 240) menyebutkan ada beberapa faktor yang
mempengaruhi dalam pola pengasuhan antara lain :
a. Penurunan metode pola asuh yang didapat sebelumnya.
16
Orangtua menerapkan pola pengasuhan kepada anak berdasarkan pola
pengasuhan yang pernah didapat sebelumnya.
b. Perubahan budaya, yaitu dalam hal nilai, norma serta adat istiadat
antara dulu dan sekarang.
Pendapat di atas juga didukung Mindel (dalam Walker, 1992:3) yang
menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi
terbentuknya pola asuh orangtua dalam keluarga, diantaranya:
1. Budaya setempat
Dalam hal ini mencakup segala aturan, norma, adat dan budaya
yang berkembang di dalamnya.
2. Ideologi
Ideologi yang berkembang dalam diri orangtua Orangtua yang
mempunyai keyakinan dan ideologi tertentu cenderung untuk
menurunkan kepada anak-anaknya dengan harapan bahwa
nantinya nilai dan ideologi tersebut dapat tertanam dan
dikembangkan oleh anak dikemudian hari.
3. Letak geografis dan norma etis
Penduduk pada dataran tinggi tentu memiliki perbedaan
karakteristik dengan penduduk dataran rendah sesuai tuntutan dan
tradisi yang dikembangkan pada tiap-tiap daerah.
4. Orientasi religius
Orangtua yang menganut agama dan keyakinan religius tertentu
senantiasa berusaha agar anak pada akhirnya nanti juga dapat
mengikutinya.
17
5. Status ekonomi
Dengan perekonomian yang cukup, kesempatan dan fasilitas yang
diberikan serta lingkungan material yang mendukung cenderung
mengarahkan pola asuh orangtua menuju perlakuan tertentu yang
dianggap orangtua sesuai
6. Bakat dan kemampuan orangtua
Orangtua yang memiliki kemampuan komunikasi dan
berhubungan dengan cara yang tepat dengan anaknya cenderung
akan mengembangkan pola asuh yang sesuai dengan diri anak.
7. Gaya hidup
Gaya hidup masyarakat di desa dan di kota besar cenderung
memiliki ragam dan cara yang berbeda dalam mengatur interaksi
orangtua dan anak.
Soekanto (2004:43) secara garis besar menyebutkan bahwa “ada dua
faktor yang mempengaruhi dalam pengasuhan seseorang yaitu faktor
eksternal serta faktor internal.”Faktor eksternal adalah lingkungan sosial
dan lingkungan fisik serta lingkungan kerja orangtua, sedangkan faktor
internal adalah model pola pengasuhan yang pernah didapat sebelumnya.
Secara lebih lanjut pembahasan faktor-faktor yang ikut berpengaruh
dalam pola pengasuhan orangtua adalah :
a. Lingkungan sosial dan fisik tempat dimana keluarga itu tinggal
Pola pengasuhan suatu keluarga turut dipengaruhi oleh tempat dimana
keluarga itu tinggal. Apabila suatu keluarga tinggal di lingkungan
yang otoritas penduduknya berpendidikan rendah serta tingkat sopan
18
santun yang rendah, maka anak dapat dengan mudah juga menjadi
ikut terpengaruh.
b. Model pola pengasuhan yang didapat oleh orangtua sebelumnya
Kebanyakan dari orangtua menerapkan pola pengasuhan kepada anak
berdasarkan pola pengasuhan yang mereka dapatkan sebelumnya. Hal
ini diperkuat apabila mereka memandang pola asuh yang pernah
mereka dapatkan dipandang berhasil.
c. Lingkungan kerja orangtua
Orangtua yang terlalu sibuk bekerja cenderung menyerahkan
pengasuhan anak mereka kepada orang-orang terdekat atau bahkan
kepada baby sitter.Oleh karena itu pola pengasuhan yang didapat oleh
anak juga sesuai dengan orang yang mengasuh anak tersebut.Dari
uraian di atas dapat diketahui bahwa faktor-faktor yang
memepengaruhi pola asuh orangtua yaitu adanya hal-hal yang bersifat
internal (berasal dalam diri) dan bersifat eksternal (berasal dari luar).
Hal itu menentukan pola asuh terhadap anak-anak untuk mencapai
tujuan agar sesuai dengan norma yang berlaku.
B. Rencana Pemilhan Karir
1. Pengertian Karir
Menurut Wilson (2006:95), karir adalah keseluruhan pekerjaan yang kita
lakukan selama hidup kita, baik itu dibayar maupun tidak. Selanjutnya
Collin (dalam Kristanto 2003) menambahkan bahwa karir muncul akibat
interaksi seseorang dengan organisasi dan lingkungan sosialnya. Menurut
19
Greenhaus (1987: 5) yang dikutip dari Irianto (2001: 93) terdapat dua
pendekatan untuk memahami makna karir, yaitu:
Pendekatan pertama memandang karir sebagai pemilikan (a property)
dan/atau dari occupation atau organisasi. Pendekatan ini memandang
bahwa karir sebagai jalur mobilitas di dalam organisasi yang tunggal
seperti jalur karir di dalam fungsi marketing, yaitu menjadi sales
representatif, manager produk, manager marketing distrik, manager
marketing regional dan wakil presiden divisionaal marketing dengan
berbagai macam tugas dan fungsi pada setiap jabatan. Pendekatan kedua
memandang karir sebagai satu properti atau kualitas individual dan bukan
occupation atau organisasi. Pendekatan ini memandang bahwa karir
merupakan perubahan-perubahan nilai, sikap, dan motivasi yang terjadi
pada setiap individu.
Berdasarkan kedua pendekatan tersebut definisi karir adalah sejenis pola
pengalaman berdasarkan pekerjaan (work-related experiences) yang
merentang sepanjang perjalanan pekerjaan yang dialami oleh setiap
individu dan secara luas dapat dirinci ke dalam obyective events. Salah
satu contoh untuk menjelaskannya melalui serangkain posisi
jabatan/pekerjaan, tugas atau kegiatan pekerjaan, dan keputusan yang
berkaitan dengan pekerjaan (workrelated decisions).
2. Perencanaan Karir
Karir masa depan siswa perlu direncanakan secara sadar dan
nalar. Menurut Enoch (1995:1) perencanaan dapat dijelaskan sebagai
20
“suatu proses mempersiapkan hal-hal yang akan dikerjakan pada waktu
yang akan datang untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan
terlebih dahulu”. Menurut Hornby dalam Walgito (2010:201) karir adalah
“pekerjaan atau profesi”. Karir adalah suatu rangkaian pekerjaan, jabatan
dan kedudukan yang mengarah pada kehidupan dalam dunia kerja.
Menurut Hale dalam Manrihu (1992:170) perencanaan karir di pandang
“sebagai proses menghubungkan hasil dari evaluasi diri dengan informasi
yang tersedia sekarang tentang dunia kerja”. Menurut Gunawan
(1992:109) perencanaan karir dilakukan “untuk membantu perkembangan
siswa melalui bantuan kepada setiap siswa untuk memilih dan
merencanakan menggunakan setiap kesempatan dan sumber kemungkinan
yang tersedia di sekolah atau dalam pasaran kerja dalam masyarakat”.
Pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa perencanaan karir merupakan
suatu bantuan yang diberikan kepada siswa secara sistematis dalam
mengembangkan tujuan dan pemilihan dikaitkan dengan pendidikan dan
pekerjaan di masa depan.
Perencanaan yang matang menuntut pemikiran tentang segala tujuan yang
hendak dicapai dalam jangka waktu panjang (long-range goals) dan semua
tujuan yang hendak dicapai dalam jangka waktu pendek (short-range
goals). Tujuan perencanaan karir menurut Winkel dan Hastuti (2006:683)
“jangka panjang yaitu gaya hidup (life style) yang ingin dicapai dan nilai-
nilai kehidupan (values) yang ingin direalisasikan dalam hidup, sedangkan
jangka pendek adalah ijazah dan sertifikat yang ingin diperoleh dalam
21
rangka mempersiapkan diri mempersiapkan jabatan tertentu dikemudian
hari”. Suatu saat siswa membutuhkan bantuan dalam menjelaskan dan
membahas tujuan jangka panjang dan dalam menetapkan tujuan jangka
pendek yang akan sangat membantu sasaran jangka panjangnya.
a. Konsep Dasar Pemilihan Karir
Teori Roe atau biasa disebut sebagai “a need theory approach to career
choice” atau teori pemilihan karir dengan pendekatan kebutuhan,
memandang pilihan karir seseorang dipengaruhi oleh tiga komponen
yang mendasar dalam hidup.Ketiga komponen tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Pengaruh Hereditas terhadap Putusan Karir
Roe memandang bahwa pada prinsipnya individu memiliki berbagai
potensi bawaan yang akan menentukan sifat-sifat, minat, bakat dan
tempramen. Pada akhirnya potensi tersebut memiliki pengaruh yang
besar dalam kehidupan seseorang terutama dalam pemilihan karir
yang akan dilalui pada masa yang akan datang. Seorang anak yang
terlahir dari keluarga yang bekerja pada bidang jasa cenderung juga
akan bekerja pada bidang jasa ketika ia dewasa kelak, demikian juga
halnya dengan bidang pekerjaan lainnya. Sifat, minat, bakat dan
temperamen individu diturunkan dari orangtua mereka.
2. Pengalaman Masa Kecil
Berbagai pola asuh yang diterima individu pada masa anak-anak
akan mempengaruhi bagaimana pilihan karirnya di masa depan.
Selain itu, suasana dan iklim yang ada di keluarga juga memiliki
22
kontribusi besar terhadap pilihan karir individu.Suasana yang terjadi
tersebut dapat saja berupa hal yang positif, seperti, kasih sayang,
penuh perhatian, dan saling menghargai.Suasana negatif, misalnya,
perlakuan kasar, kekerasan, acuh tak acuh dan keluarga yang broken
home.
b. Penggolongan Jabatan
Roe menggolongkan seluruh jabatan atas dua kategori dasar (dalam
Winkel dan Hastuti, 2007:64), yaitu :
1. Person Oriented
Pekerjaan yang berorientasi pada kontak dengan orang lain.
Misalnya orang-orang yang suka bekerja bersama dengan orang lain,
di anggap cenderung demikian karena mereka menghayati kebutuhan
yang kuat untuk di terima baik oleh orang lain. Semua orang ini di
didik oleh orangtua yang menunjukan sikap menerima dan
menyayangi.Kelompok atau penggolongan pekerjaan yang tergolong
dalam kelompok ini adalah:
1) Jasa (service)
Pekerjaan-pekerjaan yang tugas utamanya berhubungan langsung
dengan kebanyakan orang dan bertugas untuk melayani orang lain
serta berbuat untuk kepentingan orang lain.
2) Kontak bisnis (business contact)
Pekerjaan-pekejaan yang langsung berinteraksi langsung dengan
orang lain dengan tujuan lebih kepada upaya untuk
23
mempengaruhi dibandingkan dengan berbuat untuk kepentingan
orang lain.
3) Organisasi (organization)
Pekerjaan-pekerjaan manajerial serta membentuk interaksi yang
bersifat formal untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
4) Kebudayaan (general culture)
Pekerjaan-pekerjaan yang tujuan utamanya adalah upaya untuk
pelestarian dan pewarisan budaya,seperti halnya pendidikan.
5) Seni dan hiburan (art and entertainment)
Pekerjaan-pekerjaan yang membentuk interaksi antara orang-
orang yang memiliki kreatifitas dan keterampilan khusus.
2. Non-Person Oriented
Pekerjaan yang berorientasi pada benda-benda. Pekerjan non-peron
oriented ini biasanya adalah orang-orang yang lebih suka bekerja
dengan menangani barang atau benda tanpa mencari kontak dengan
individu di sekitarnya itu di anggap berkecenderungan demikian
karena mereka menghayati kebutuhan yang kuat untuk merasa aman
dan terlindung dari bahaya. Kelompok atau penggolongan pekerjaan
yang tergolong dalam non-peron oriented adalah:
1) Teknologi (technology)
Pekerjaan-pekerjaan yang berorientasi kepada produksi,
pemeliharaan dan segala sesuatu yang berhubungan dengan
barang.
24
2) Luar ruangan (outdoor)
Pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan di ruangan terbuka/alam
bebas dan tidak terlalu tergantung/membutuhkan adanya
interaksi dengan banyak orang.
3) Ilmu pengetahuan (science)
Pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan pengembangan
keilmuan, teori, konsep dibidang ilmu yang berhubungan
dengan perilaku.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karir
Faktor-faktor yang mempengaruhi karier meliputi dua faktor yaitu faktor
yang bersumber dari diri individu dan faktor yang bersumber dari
lingkungan dan orang lain. Kedua faktor ini sangat berpengaruh baik
langsung maupun tidak langsung padapemilih karir.
a. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang bersumber pada diri
individu. Berikut faktor-faktor internal yang mempengaruhi pemilihan
karir:
1. Kemampuan Inteligensi
Taraf inteligensi (kecerdasan) yaitu taraf kemampuan untuk
mencapai prestasi-prestasi yang di dalamnya berpikir memegang
peranan (Winkel, 1991:531).Kemampuan inteligensi yang
dimiliki oleh individu memegang peran yang penting sebab
kemampuan itelegensi yang dimiliki seseorang dapat
dipergunakan sebagai pertimbangan dalam memasuki pekerjaan,
25
jabatan atau karier dan juga sebagai pelengkap dalam
mempertimbangkan memasuki suatu jenjang pendidikan
tertentu.Adanya suatu perbedaan kecepatan dan kesempurnaan
individu dalam memecahkan berbagai permasalahan yang
dihadapinya, sehingga hal itu memperkuat asumsi bahwa
kemampuan inteligensi itu memang ada dan berbeda-beda pada
setiap orang, dimana orang yang memiliki taraf inteligensi yang
lebih tinggi lebih cepat untuk memecahkan permasalahan yang
sama bila dibandingkan dengan orang ynag memiliki taraf
inteligensi yang lebih rendah. Kemampuan inteligensi yang
dimiliki oleh individu memegang peranan yang penting, sebab
kemampuan inteligensi yang dimiliki seseorang dapat
dipergunakan sebagai pertimbangan dalam memasuki suatu
pekerjaan, jabatan atau karir dan juga sebagai pelengkap dalam
mempertimbangkan memasuki suatu jenjang pendidikan
tertentu.Tingkat inteligensi yang dimiliki oleh seseorang dalam
satu jabatan tetentu dapat dipergunakan sebagai suatu pola acuan
dalam merningkatkan promosi jabatannya, apakah mereka itu
cocok dipromosikan dalam jabatan professional dan manajerial I,
profesional dan manajerial II, skillet, semi skillet, unskilled
ataukah tetap berada pada posisi semula kalau ditinjau dari
jabatan struktural.
26
2. Bakat
Mulyatiningsih (2004:91) bakat merupakan kemampuan yang
dibawa sejak lahir untuk itulah kiranya perlu sedini mumgkin
bakat-bakat yang dimiliki seseorang atau anaka-anak disekolah
diketahui dalam rangka memberikan bimbingan belajar yang
paling sesuai dengan bakat-bakatnya dan lebih lanjut dalam
rangka memprediksi bidang kerja, jabatan atau karir para murid
setelah menamatkan studinya perlulah kiranya pada setiap siswa
disekolah dilaksanakan tes bakat. Kemampuan itu jika diberi
kesempatan untuk berkembang melalui belajar akan menjadi
kecakapan yang nyata.
Sedangkan menurut Munandir (1992:17) bakat (aptitude) adalah
kemampuan bawaan, sebagai potensi yang masih perlu
dikembangkan dan dilatih agar dapat terwujud.Bakat memilki
pengaruh dalam karir khususnya dalam kesuaian bakat dengan
pilihan jabatan atau karir, individu cendrung memilih jabatan atau
karir yang sesuai dengan bakatnya.
3. Minat
Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari kombinasi,
perpaduan dan campuran dari perasaan, harapan, prasangka,
cemas, takut dan kecendrungan-kecendrungan lain yang bisa
mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu (Sukardi,
1994:46). Sedangkan Munandir (1996:146) berpendapat bahwa
minat adalah kecendrungan tingkah laku umum seseorang untuk
27
tertarik kepada sekelompok hal tertentu. Minat merupakan daya
yang mengarahkan individu untuk memanfaatkan waktu luangnya
dalam melaksanakan hal yang paling disenangi untuk dilakukan.
Minat sangat besar pengaruhnya dalam mencapai prestasi dalam
suatu pekerjaan, jabatan atau karir.
4. Sikap
Sikap ialah kecendrungan seseorang untuk bertindak atau
bertingkah laku (Mulyatiningsih, 2004:20). Dengan pengertian
lain sikap dimiliki individu dalam mereaksi terhadap dirinya
sendiri, orang lain atau situasi tertentu. Dalam memutuskan
pilihan karier individu akan bersikap atau bertindak sesuai dengan
keadaan atau situasi yang dihadapinya. Sikap individu berbeda-
beda dalam menghadapi situasi sehingga dalam pemilihan
karirnya individu akan bereaksi sesuai sikapnya sendiri. Reaksi
positif dari individu terhadap suatu pekerjaan, jabatan atau karir
merupakan suatu faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan
untuk mencapai prestasi.
5. Kepribadian
Kepribadian diartikan sebagai suatu organisasi yang dinamis di
dalam individu dari sistem-sistem psikofisik yang menentukan
penyesuaian-penyesuaian yang Unik terhadap lingkungannya.
Terbentuknya pola kepribadian seseorang dipengarui oleh
beberapa faktor yakni faktor bawaan (fisik dan psikis), faktor
pengalaman awal dalam keluarga dan faktor pengalaman untuk
28
kehidupan seterusnya. Faktor kepribadian ini memiliki peranan
yang berpengaruh bagi seseorang dalam menentukan arah pilihan
jabatan.
6. Nilai
Nilai adalah sifat-sifat atau hal-hal yang penting atau berguna
bagi kemanusiaan (Sukardi, 1994:47). Dimana nilai bagi manusia
di pergunakan sebagai suatu patokan dalam melaksanakan
tindakan. Nilai-nilai yang dianut oleh individu berpengaruh
terhadap pekerjaan yang dipilihnya, serta berpengaruh terhadap
prestasi dalam pekerjaan. Individu yang memiliki nilai moral
yang tinggi akan memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi pula
dalam pekerjaannya.
7. Hobi
Hobi adalah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan individu karena
kegiatan tersebut merupakan kegemarannya atau kesenangannya.
Biasanya individu menyesuaikan karier dengan hobinya. Dengan
hobi yang dimilikinya seseorang memilih pekerjaan yang sesuai
sudah barang tentu berpengaruh terhadap prestasi kerja yang
dijabatnya.
8. Prestasi
Prestasi merupakan perwujudan dari bakat kemampuan (Utami
Munandar, 1992:19) prestasi yang sangat menonjol dalam salah
satu bidang mencerminkan bakat yang unggul dalam bidang
tersebut.
29
9. Keterampilan
Keterampilan yang dapat pula diartikan cakap dan cekatan dalam
mengerjakan sesuatu. Dengan pengertian lain keterampilan ialah
penguasaan individu terhadap sesuatu perbuatan.
10. Penggunaan waktu senggang
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan diwaktu senggang agar
mendapatkan kepuasan kerja biasanya dalam melaksanakan
kegemaran dan hobi. Misalnya : olahraga, kemping, mendaki
gunung, dll.
11. Aspirasi dan pengetahuan pendidikan
Aspirasi dengan pendidikan sambungan yang diinginkan yang
berkaitan dengan perwujudan cita-citanya.
12. Pengalaman
Pengalamanyang pernah dialami dan dilakukan individu akan
mempengaruhi pemilihan karirnya.
13. Keterbatasan fisik dan penampilan lahiriah.
Hal ini seringkali menjadi pemicu invididu untuk tidak
melakukan suatu karierkarena keterbatasan fisik dan penampilan
lahiriah yang kurang mendukung.
14. Masalah dan keterbatasan pribadi
Masalah atau problema dari aspek diri sendiri selalu ada
kecendrungan yang bertentangan apabila menghadapi masalah
tertentu sehingga merasa tidak senang, benci, khawatir, takut,
pasrah dan binggung apa yang harus dikerjakan.
30
b. Faktor Eksternal
Disamping faktor yang ada pada diri individu, faktor luar juga
memiliki pola kecendrungan yang berpengaruh terhadap pola jabatan,
yaitu:
1. Orangtua
Dukungan positif dari orangtua sangat membantu dalam memilih
karir yang diinginkan. Sebaliknya sebuah pemaksaan akan
berakibat buruk bagi pemilihan karir dan jabatan.
2. Masyarakat
Winkel (1991:536) masyarakat merupakan lingkaran sosial
budaya dimana orang muda dibesarkan. Individu yang berada di
lingkungan masyarakt tidak lepas dari pandangan-pandangan
mereka, termasuk juga dalam pemilihan karier individu akan
jabatan yang dipandang masyarakat baik.
3. Sosial ekonomi keluarga
Status sosial ekonomi keluarga berpengaruh pada pemilihan karir
mengingat persyaratan memasuki jabatan memerlukan tingkat
pendidikan tertentu dan tingkat pendidikan sangat dipengaruhi
oleh tingkat sosial ekonomi keluarga.
1) Pergaulan
Teori John L. Holland menyatakan pemilihan pekerjaan atau
jabatan adalah hasil dari interaksi antara faktor hereditas
dengan segala pengaruh budaya, teman bergaul orangtua,
orang dewasa yang dianggap memiliki peran yang penting.
31
2) Keadaan sosial ekonomi lingkungan dan budaya
Menurut Winkel (1991:536) keadaan sosial ekonomi negara
atau daerah yaitu laju pertumbuhan ekonomi yang lambat
atau cepat, stratifikasi masyarakat dalam golongan sosial
ekonomi tinggi, tengah dan rendah yang terbuka atau tertutup
bagi anggota kelompok
C. Hubungan Pola Asuh Terhadap Rencana Pilihan Karir
Pengaruh orangtua terhadap pemilihan karir anak itu berbeda-beda Sebagian
orang tua mendidik anak-anaknya menurut pendirian-pendirian modern,
sedangkan sebagian lagi menganut pendirian-pendirian yang kuno atau kolot.
Keadaan tiap-tiap keluarga berlainan pula satu sama lain. Ada keluarga yang
kaya, ada keluarga yang kurang mampu. Ada keluarga yang besar (banyak
anggota keluarganya), dan ada pula keluarga kecil, ada keluarga yang selalu
diliputi oleh suasana tenang dan tentram, ada pula yang selalu gaduh, ramai
dan sebagainya. Keadaan dalam keluarga yang bermacam-macam coraknya
itu diduga akan membawa pengaruh yang berbeda-beda pula terhadap
kemandirian anak itu untuk memilih karirnya sendiri.
Ahli teori karir dan peneliti telah lama berpendapat bahwa keluarga adalah
pengaruh penting pada karier pengambilan keputusan (Brachter, 1982;
Gottfredson, 1981; Roe, 1956; Schulenberg, Vondracek, & Crouter, 1984;
Super, 1980; Whiston & Keller, 2004b). Misalnya, Gottfredson (1981)
mengemukakan bahwa keluarga mengarahkan dan membatasi berbagai
alternatif pekerjaan yang dapat diterima untuk anggota keluarganya. Duffy
32
dan Dik (2009) memandang keluarga sebagai satu set pengaruh eksternal
pada proses pengembangan karir. Demikian pula, Sampson, Reardon,
Peterson, dan Lenz (2004) mengacu pada pengaruh keluarga sebagai satu
faktor kontekstual yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan karir.
Sedangkan Roe (Winkel & Hastuti, 2012) mengemukakan bahwa pola
pengembangan arah pilih jabatan terutama, sangat ditentukan oleh kesan
pertama. Yaitu pada masa bayi dan masa awal kanak-kanak, berupa kesan
atas perasaan puas dan tidak puas, selanjutnya akan terus berkembang
menjadi suatu kekuatan yang berupa energi psikis.
Roe (1956) menekankan bahwa pengalaman pada awal masa kanak-kanak
memainkan peranan penting dalam pencapaian kepuasan dalam bidang yang
dipilih seseorang. Penelitiannya menginvestigasi bagaimana pola asuh orang
tua (parental styles) mempengaruhi hierarki kebutuhan anak, dan bagaimana
hubungan antara kebutuhan ini dengan gaya hidup masa dewasanya. Dalam
mengembangkan teorinya, dia menggunakan teori Maslow tentang Hierarchy
of Needs sebagai dasar. Struktur kebutuhan seorang individu menurut Roe,
sangat dipengaruhi oleh frustasi dan kepuasan pada awal masa kanak-kanak.
Misalnya, individu yang menginginkan pekerjaan yang menuntut kontak
dengan orang (person oriented) adalah mereka yang didorong oleh kebutuhan
yang kuat untuk memperoleh kasih sayang dan mendapatkan pengakuan
sebagai anggota kelompok. Mereka yang memilih jenis pekerjaan non-person
oriented akan memenuhi kebutuhan akan rasa aman pada tingkat yang lebih
rendah. Roe berhipotesis bahwa individu yang senang bekerja dengan orang
33
adalah mereka yang dibesarkan oleh orang tua yang penuh kehangatan dan
penerimaan, dan mereka yang menghindari kontak dengan orang adalah yang
dibesarkan oleh orang tua yang dingin atau menolak kehadiran anaknya.
Berbagai pola asuh yang diterima individu pada masa anak-anak akan
mempengaruhi bagaimana pilihan karirnya di masa depan. Selain itu, suasana
dan iklim yang ada di keluarga juga memiliki kontribusi besar terhadap pilhan
karir individu.
34
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian adalah lokasi tertentu yang digunakan untuk objek dan
subjek yang akan diteliti dalam penelitian. Sesuai dengan judul penelitian ini,
maka peneliti melakukan penelitian dengan mengambil lokasi penelitian di
SMA Negeri 1 Sukoharjo dan waktu pelaksanaan penelitiannya pada tahun
pelajaran 2018/2019.
B. Desain Penelitian
Penelitian ini bersifat korelatif untuk melihat hubungan antara gejala dengan
gejala lain, atau variabel dengan variabel lain (Notoatmojo, 2002). Dalam hal
ini, melihat hubungan antara pola asuh orangtua terhadap rencana pilihan
karir di SMA Negeri 1 Sukoharjo. Pendekatan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pendekatan korelasi product moment yaitu suatu
penelitian untuk menguji hipotesis asosiatif (uji hubungan) dua variabel bila
datanya berskala interval atau rasio, artinya tiap subjek penelitian hanya
diteliti sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau
variabel saja pada saat pemeriksaan, hal ini tidak berarti bahwa semua subjek
penelitian diamati pada waktu yang sama. Korelasi product moment
dikembangkan oleh Karl Pearson (Hasan, 1999).
35
C. Variabel dan Devinisi Oprasional
1. Varibel
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel dalam penelitian ini yaitu
variabel bebas (variabel X) dan variabel terikat (variabel Y). Variabel
bebas dalam penelitian ini adalah pola asuh orangtua (variabel X) dan
variabel terikatnya adalah rencana pilihan karir siswa (variabel Y).
Penjelasan dari variabel tersebut antara lain adalah sebagai berikut :
Variabel X : pola asuh orangtua
Pola asuh orangtua merupakan kondisi tatacara memperlakukan atau
tidakan yang diberikan kepada orangtua kepada anggota keluarga atau
anak-anaknya sehingga terjadi sebuah interaksi antara orangtua dan anak
selama mereka bersama di dalam keluarga tersebut.masing-masing
anggota keluarga memiliki peran dan fungsi masing-masing sehingga
kondisi yang demikian ini akan mempengaruhi prilaku, sikap dan tidakan
bagi setiap anggota keluarga begitu juga dengan remaja.
Variabel Y :rencana pilihan karir siswa
Rencana pilihan karir merupakan perencanaan seseorang individu untuk
memilih karir yang akan ia jalani di masa depan. Seseorang dalam
membuat sebuah rencana pilihan karir banyak mempertimbangkan
berbagai hal, seperti harapan orangtua, kondisi lingkungan, kemampuan
diri.
36
2. Definisi Oprasional
Definisi operasional merupakan bagian yang mendefinisikan sebuah
konsep atau variabel agar dapat diukur, dengan cara melihat dalam
dimensi (indikator) dari suatu konsep atau variabel. Dalam penelitian ini
terdapat dua variabel, yaitu pola asuh orangtua dan pemiihan karir.
Definisi opersional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Pola Asuh Orangtua
Pola asuh orangtua adalah suatu proses interaksi antara orangtua dan
anak, yang meliputi kegiatan seperti memelihara, mendidik,
membimbing serta mendisplinkan dalam mencapai proses kedewasaan
baik secara langsung maupun tidak langsung.Secara umum pola asuh
orangtua terbagi menjadi tiga jenis, yaitu pola asuh otoriter, demoratis,
dan permisif.
b. Rencana Pilihan Karir
Rencana pilihan karir adalah rancangan atau perencenaan siswa dalam
memilih karir yang akan ia jalani dimasa mendatang. Rencana piihan
karir siswa dikelompokan menurut orientasinya meliputi, jasa
(service), kontak bisnis (business contact), organisasi (organization),
kebudayaan (general culture), seni dan hiburan (art and
entertainment), teknologi (technology), luar ruangan (outdoor), ilmu
pengetahuan (science).
37
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi.
Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas XII di SMA Negeri 1
Sukoharjo. Jumlah populasi dalam penelitian adalah 219 siswa. Terdiri
dari 7 kelas.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang diharapkan mampu mewakili
populasi dalam penelitian. Adapun penentuan sampel menurut Arikunto
(2002:112) adalah “apa bila subjek kurang dari 100 lebih baik di ambil
semua sehingga penelitianya termasuk penelitian populasi, selanjutnya
apabila subjek lebih dari 100 dapat di ambil 20%-25% atau lebih.
Setidaknya tergantung dari:
1. kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu dan biaya.
2. sempit luasnya penelitian dari setiap subyek karena hal itu
menyangkut banyak sedikitnya data. besar kecilnya resiko yang
ditanggung oleh peneliti yang resikonya besar dan hasilnya akan
lebih baik”.
Dalam penelitian ini saya mengambil sample siswa kelas XII di SMA
Negeri 1 Sukoharjo yang berjumlah 44 siswa atau 20% dari jumlah
populasi sebanyak 219 untuk mengukur hubungan pola asuh orangtua
dengan pemilihan karir siswa.
38
E. Metode Pengumpulan Data
Agar suatu penelitian memperoleh data yang sejelas-jelasnya, maka
diperlukan adanya metode dan instrumen pengumpulan data. Adapun teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Kuesioner/Angket
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah dengan menggunakan kuesioner/angket tertutup multiple choice.
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan secara tertulis
kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2005:162).
Menurut Gall (2003) Langkah-langkah yang dilakukan dalam menyusun
dan mengelola kuesioner/angket penelitian adalah:
1. Menentukan Tujuan penelitian
2. Menentukan kelompok sampel
3. Merancang kuesioner
4. Menguji cobakan kuesioner
5. Komunikasi awal dengan sampel
6. Surat Pengantar Kuesioner
7. Tindak lanjut
8. Menganalisis data kuesioner
Seperti telah dijelaskan diatas bahwa kuesioner/angket dalam penelitian ini
menggunakan model kuesioner/angket tertutup multiple choice yang
memiliki alternatif respon pernyataan yaitu sangat sesuai (SS), sesuai (S),
tidak sesuai (ST), dan sangat tidak sesuai (STS). Kuesioner ini juga terdiri
dari pernyataan yangpaling sesuai deskriptor dari setiap variabelnya.Bobot
nilai untuk keempat respon pernyataan memiliki nilai yang berbeda yaitu
sebagai berikut.
39
Tabel 3.1 Alternatif Jawaban Angket
Pernyataan Skor aitem
Sangat sesuai (SS) 4
Sesuai (S) 3
Tidak Sesuai (TS) 2
Sangat Tidak Sesuai (STS) 1
Tabel 3.2 Kisi-kisi kuesioner/angket pola asuh orangtua
No Variabel Indikator Deskriptor Nomor
Aitem
1
Pola asuh
orangtua
Otoriter Kurang komunikasi 4, 24
Sangat berkuasa
15, 23
Suka menghukum 1, 7
Selalu Mengatur 3, 12
Suka memaksa 17, 27
Demokratis Suka berdiskusi dengan
anak
2, 8
Mendengarkan keluhan
anak
5, 26
Menjalin komunikasi
yang baik
9, 18
Memberi tanggapan
6, 28
40
Permisif Kurang membimbing 11, 19
Kurang kontrol
terhadap anak
22, 16
Tidak pernah
menghukum
14, 20
Anak lebih berperan
dalam pengambilan
keputusan
13, 21
Memberi kebebasan
kepada anak
10, 25
Tabel 3.3 Kisi-kisi kuesioner/angket pemilihan karir siswa
1 Pemilihan
karir
Jasa Memberikan pelayanan
kepada orang lain
7, 12, 45
Mementingkan
kepentingan umum
diatas kepentingan
pribadi
27, 32, 40
Kontak
Bisnis
Mempengaruhi orang
lain
11, 42, 47
Mengatur orang lain 16, 21, 26
Organisasi Menyukai kerja sama 3, 8, 13
Aktif dalam berdiskusi 18, 23, 35
Kebudayaan Menyukai sejarah 5, 10, 44
Aktif dimasyarakat 25, 30, 37
Seni dan
hiburan
Memiliki ketrampilan
seni
4, 9, 14,
19
41
Bahagia ketika melihat
orang tertawa
24, 29, 34,
39
Teknologi Senang dalam
pengoprasian mesin
2, 31, 36
Penggunaan barang
secara optimal
41, 46
Luar ruangan Menyukai alam terbuka 33, 38, 43
Gemar bepergian 1, 6, 49
Ilmu
pengetahuan
Merencenakan sesuatu
sebelum bertindak
15, 20, 28
Gemar belajar 17, 22, 48
F. Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau
kesahihan instrumen (Arikunto, 2005). Sebelum kita gunakan dalam
penelitian, kuesioner terlebih dahulu kita uji coba menurut pendapat ahli
(judgment expert), melalui uji validitas isi (content validity). Content
validitiy adalah tingkat representativitas isi atau subtansi pengukuran
terhadap konsep (pengertian) variabel sebagaimana di rumuskan dalam
devinisi oprasional dalam penelitian, data mempunyai kedudukan yang paling
tinggi, karena data merupakan penggambaran variabel yang diteliti dan
berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis. Benar tidaknya data, sangat
menentukan bermutu tidaknya hasil penelitian. Sedang benar tidaknya data,
tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpulan data. Menurut Umar
42
(2003:87), instrumen yang baik memenuhi 5 kriteria yaitu : (1) validitas, yaitu
sejauh mana data yang ditampung pada suatu kuesioner akan mengukur yang
ingin diukur, (2) reliabilitas, yaitu sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif
konsisten apabila alat ukur digunakanberulang kali, (3) sensitivitas, yaitu
kemampuan suatu instrumen untuk melakukan diskriminasi, (4) objektivitas,
yaitu data yang diisikan pada kuesioner terbebas dari penilaian yang subjektif,
dan (5) fisabilitas, yaitu berkenaan dengan teknis pengisian kuesioner, serta
penggunaan sumber daya dan waktu. Sebelum digunakan, instrumen dalam
penelitian ini akan diuji dengan uji validitas dan uji reliabilitas. Tempat uji
coba (try out) di SMA Negeri 1 Sukoharjo kepada populasi bukan anggota
sampel sebanyak 42 siswa.
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahihan suatu instrumen. Uji validitas digunakan untuk mengetahui
apakah instrumen yang dibuat dapat mengukur apa yang diinginkan.
Penelitian ini menggunakan judgement expert atau pendapat para ahli.
Dalam penelitian ini, uji ahli instrumen dilaksanakan pada tanggal 15-30
April 2018 peneliti memberikan instrumen kepada tiga dosen ahli yaitu
IbuAsri Mutiara Putri, M.Psi., Psi.,Ibu Citra Abriani Maharani, M.Pd.,
Kons., danIbuYohanaOktarina, M.Pd.dari Program Studi Bimbingan
Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
Menurut Azwar (2012:134) “ Aiken telah merumuskan formula Aiken’s V
untuk menghitung content validity coeffisien yang di dasarkan pada hasil
penilaian panel ahli sebanyak jumlah responden terhadap suatu aitem
43
mengenai sejauh mana aitem tersebut mewakili konstruk yang diukur”.
Penilaian dilakukan dengan cara memberikan angka antara 1 (yaitu sangat
tidak mewakili atau sangat tidak relevan sampai dengan 4 (yaitu sangat
mewakili atau sangat relevan).
Berikut adalah formula Aiken’s V dalam Azwar (2012:134):
V = ∑ S/ [n(c-1)]
Keterangan :
n : Jumlah panel penilaian (expert)
Io : Angka penilaian validitas terendah (dalam hal ini = 1)
c : Angka penilaian validitas tertinggi (dalam hal ini = 4)
r : Angka yang diberikan seorang penilai
s : r – Io
Semakin mendekati angka 1,00 perhitungan dengan rumus Aiken’s V
diinterpretasikan memiliki validitas tinggi.
Setelah dilakukan uji coba instrumen kepada 44 responden atau siswa,
langkah selanjutnya adalah mencari instrumen yang valid dan tidak valid.
Dari hasil uji validitas yang dilakukan terdapat 1 butir aitem pernyataan
yang tidak valid untuk masing-masing kuesioner, kuesiner pola asuh
orangtua dan kuesioner pemilihan karir siswa.
Tabel 3.4 Uji Validitas Isi (Judgement Expert) Berikut data
perhitungan rumus Aiken’s V kuesioner pola asuh orangtua :
No V
Aiken
’s
No V
Aiken’s
No V
Aiken’s
No V
Aiken’s
No V
Aiken’s
1 0,66 4 0,66 7 0,66 10 0,66 13 0,66
2 0,66 5 0,66 8 0,66 11 0,55 14 0,66
3 0,66 6 0,66 9 0,66 12 0,66 15 0,66
44
16 0,66 19 0,66 22 0,66 25 0,66 28 0,66
17 0,66 20 0,66 23 0,66 26 0,66
18 0,66 21 0,66 24 0,66 27 0,66
Tabel 3.4 Uji Validitas Isi (Judgement Expert) Berikut data
perhitungan rumus Aiken’s V kuesioner pemilihan karir siswa :
No V
Aiken
’s
No V
Aiken’s
No V
Aiken’s
No V
Aiken’s
No V
Aiken’s
1 0,66 11 0,66 21 0,66 31 0,66 41 0,66
2 0,66 12 0,66 22 0,66 32 0,66 42 0,66
3 0,66 13 0,66 23 0,66 33 0,66 43 0,66
4 0,66 14 0,66 24 0,66 34 0,66 44 0,66
5 0,66 15 0,55 25 0,66 35 0,66 45 0,66
6 0,66 16 0,66 26 0,66 36 0,66 46 0,66
7 0,66 17 0,66 27 0,66 37 0,66 47 0,66
8 0,66 18 0,66 28 0,66 38 0,66 48 0,66
9 0,66 19 0,66 29 0,66 39 0,66 49 0,66
10 0,66 20 0,66 30 0,66 40 0,66 50 0,66
Berdasarkan hasil uji ahli maka, koefisien validitas isi Aiken’s V dari 28
aitem pernyataan kuesioner pola asuh orangtua adalah pada rentang 0,656
berkaidah keputusan sedang. Dengan demikian koefisien validitas isi pola
asuh orangtua ini dapat memenuhi persyaratan sebagai instrumen yang
valid dan dapat digunakan dalam penelitian. Sedangkan koefisien validitas
isi Aiken’s V dari 50 aitem pernyataan kuesioner pemilihan karir siswa
45
adalah pada rentang 0,657 berkaidah keputusan sedang. Dengan demikian
koefisien validitas isi pemilihan karir siswa ini dapat memenuhi
persyaratan sebagai instrumen yang valid dan dapat digunakan dalam
penelitian.
2. Uji Reliabilitas
Pengujian instrumen selanjutnya adalah uji reliabilitas. Reliabilitas adalah
suatu instrument yang cukup dapat di percaya untuk dilakukan sebagai alat
pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik (Arikunto,2002)
untuk menguji reliabilitas dapat dilakukan dengan cronbach alpha dengan
rumus sebagai berikut:
r[
] [ ∑
]
Keterangan:
r : reliabilitas instrument.
K : mean kuadrat antar subjek.
∑ : jumlah Variabel butir.
: varian Total.
Untuk mengetahui tinggi rendahnya reliabilitas menggunakan kriteria
reliabilitas ( Sugiyono 2014:184) sebagai berikut :
Tabel 3.3 Kriteria Reliabilitas
Koefisien r Kategori
0,8 – 1,000 Sangat tinggi
0,6 – 0,799 Tinggi
0,4 – 0,599 Cukup
0,2- 0,399 Rendah
0,0-0,199 Sangat rendah
46
Setelah uji coba instrumen penelitian diperoleh gambaran mengenai
reliabilitas kuesioner dengan bantuan SPSS 16. Berdasarkan hasil
pengolahan data uji coba didapatlah nilai alpha untuk kuesioner pola asuh
orangtua sebesar 0,977. Sedangkan hasil pengolahan data uji coba
didapatlah nilai alpha untuk kuesioner pola asuh orangtua sebesar 0,957.
Hal ini menunjukkan bahwa instrumen ini termasuk dalam kategori
Reliabilitas yang sangat tinggi (hasil uji reliabilitas terlampir di halaman
102). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kedua instrumen dalam
penelitian ini dapat digunakan dalam penelitian.
G. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan salah satu langkah yang sangat penting dalam
kegiatan penelitian. Dengan analisis data maka dapat membuktikan hipotesis.
Maka dari itu, teknik analisis data dalam penelitian ini adalah statistik
korelasi untuk melihat hubungan antara pola asuhorangtua dengan pemilihan
karir siswa.
Analisis dalam penelitian ini, data yang akan dikorelasikan berbentuk
interval, maka dari itu untuk menguji hipotesis hubungan, akan diuji dengan
menggunakan teknik korelasi product moment. Dengan menggunakan
normalitas, uji linieritas, dan uji hipotesis.
1. Uji Normalitas
Sebelum pengujian hipotesis dilakukan terlebih dahulu dilakukan uji
normalitas yang bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh
berasal dari populasi didistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang
47
dipakai menggunakan teknik one sample kolmogrov-smirnov dengan
bantuan program SPSS 16. Jika nilai sign > 0,05 berarti berdistribusi data
normal. (Haryadi 2011:64)
Hasil dari normalitas sebaran data pola asuh orangtua diperoleh nilai
kolmogrov-smirnov Z sebesar 0,932 dengan 0,349 p> 0,05.
Normalitas sebaran data pemilihan karir siswa diperoleh nilai kolmogrov-
smirnov Z sebesar 0,886 dengan 0,189 p= > 0,05. Hal ini berarti sebaran
data kuesioner pola asuh orangtua dan kuesioner pemilihan karir siswa
berdistribusi normal.
2. Uji Linieritas
Uji linieritas adalah suatu teknik statistik yang digunakan untuk menguji
apakah hubungan antara dua buah variabel (biasanya variabel bebas
dengan variabel terikat) memiliki hubungan yang bersifat linier atau tidak
linier (Triyono, 2013: 222). Pengujian linieritas dalam penelitian ini
menggunakan bantuan program IBM SPSS Statistics 16.
Dasar pengambilan keputusan dalam uji linieritas yakni jika nilai
signifikansi lebih besar dari 0,05 maka seberannya dianggap linier.
Sebaliknya, jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka sebarannya
dianggap tidak linier.
Uji linieritas yang dilakukan dengan bantuan SPSS 16. Untuk menguji
linieritas antara variabel interaksi motivasi belajar dengan prestasi belajar
berdasarkan hasil perhitungan pada output table anova diketahui bahwa
nilai sig deviation from linearity 0,887. Karena nilai 0,887 > 0,05 maka
data berbentuk linier.
48
3. Uji Hipotesis
Setelah dilakukan uji normalitas dan uji linieritas, langkah selanjutnya
adalah melakukan perhitungan dan menguji hipotesis yang diajukan
dengan teknik korelasi product moment. Rumus yang digunakan sebagai
berikut:
( ) ( )( )
* ( ) +* ( )
Keterangan:
= Koefisisen koreklasi antara X dan Y
= jumlah skor butir, masing – masing item
y= jumlah skor total
N= jumlah responden
= Jumlah kuadrat butir
= jumlah kuadrat total ( Arikunto, 2006).
Kaidah keputusan : jika > = valid, jika < = tidak valid
Jika r hitung > dari r tabel, maka item dalam kuesioner valid.
Jika r hitung < dari r tabel, maka item dalam kuesioner tidak valid.
Dan hasil analisis menggunakan rumus diatas dan bantuan spps 16.0 telah
diketahui bahwa nilai untuk variabel motivasi belajar (X) dengan
motivasi belajar (Y) memiliki indeks korelasi =0,402>
=0,297 dan nilai signifikansi p = 0,000 ; p < 0,05. Yang berarti
bahwa kedua variabel tersebut memiliki hubungan yang positif dan
signifikan.
61
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan di SMA Negeri 1
Sukoharjo, Pringsewu diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan dibahas dalam bab
sebelumnya dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat hubungan positif dan
signifikan antara pola asuh orangtua dan pemilihan karir siswa kelas XII di
SMA Negeri 1 Sukoharjo tahun ajaran 2018/2019. Hasil perolehan korelasi
pola asuh orangtua dan pemilihan karir siswa sebesar rxy 0.402 > 0.304 rtabel,
artinya semakin tinggi pola asuh orangtua maka semakin berpengaruh
terhadap pemilihan karir siswa. Sebaliknya, tinggi rendahnya pemilihan karir
siswa ditentukan oleh besarnya pola asuh orangtua. Artinya, kematangan
pemilihan karir siswa yang dicapai memiliki hubungan erat dengan pola asuh
orangtua.
62
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti maka dapat
diajukan saran-saran sebagai berikut :
1. Bagi Guru BK
Guru BK hendaknya memberikan arahan karir terhadap siswa baik
menggunakan konseling individu, konseling kelompok, maupun layanan
informasi guna meningkatkan kematangan pilihan karir siswa.
2. Bagi siswa
Sebagai siswa sebaiknya lebih memahami apa yang terbaik untuk kalian,
sebagai orang tua semua aturan dan semua bimbingan yang mereka
berikan memiliki alasan masing-masing untuk menetapkan seperti apa
pola yang baik untuk masa depan kalian, termasuk dalam pemilihan
karir.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya hendaknya dapat mengambil sampel lebih luas lagi
atau latar belakang yang berbeda seperti jenjang pendidikan orangtua,
pekerjaan orangtua serta mencarifaktor lain yang memiliki kekuatan
hubungan yang lain yang dapat mempengaruhipemilihan karir. Penelitian
ini hanya mencari seberapa kuat hubungan pola asuh orang tua dengan
pemilihan karir siswa. Namun, dalam penelitian ini tidak melihat
pengaruh lain yang juga mempengaruhi pemilihan karir siswa. Maka dari
itu, disarankan kepada peneliti selanjut-nya hendaknya dapat melakukan
penelitian mengenai faktor lain yang memiliki kekuatan pengaruh yang
tinggi selain pola asuh orang tua, seperti pergaulan teman sebaya, konsep
63
diri, latar belakang pendidikan orangtua,pendapatan orangtua, kondisi
lingkungan siswa yang berupa lingkungan tempat tinggal, serta
kehidupan kemasyarakatan siswa. Cita-cita atau aspirasi siswa, seperti
cita-cita seseorang akan memperkuat semangat belajar dan mengarahkan
perilaku belajar serta kondisi siswa yang meliputi keadaan jasmani dan
rohani.
64
DAFTAR PUSTAKA
65
DAFTAR PUSTAKA
Adawiah, R. 2017. Pola Asuh Orang Tua dan Implikasinya Terhadap Pendidikan
Anak. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan. 7: 1-14.
Ahmadi, A dan Munawar, S. 2005. Pisikologi Perkembangan. PT Rinika Cipta,
Jakarta.
Ali, M. dkk. 2006. Pisikologi Remaja : Perkembangan Peserta Didik. PT Bumi
Aksara, Jakarta.
Arikunto, S. 2013. Manajemen Penelitian. Rineka Cipta, Jakarta.
_________. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta,
Jakarta.
Basori, M. 2004. Paket Bimbingan Perencanaan dan Pengambilan Keputusan
Karir Bagi Siswa SMU (Skripsi). Universitas Negeri Malang, Malang.
Casmini. 2007. Emotional Parenting: Dasar-Dasar Pengasuhan Kecerdasan
Emosi Anak. Pilar Media, Yogyakarta.
Fasha F, dkk. 2015. Pengembangan Model E-Career Untuk Meningkatkan
Keputusan Karir Siswa SMA Negeri 3 Makasar. Jurnal Psikologi
Pendidikan & Konseling. 1: 1-13.
Fellasari, F & Lestari, Y.I. 2016. Hubungan Antara Pola Asuh Orangtua Dengan
Kematangan Emosi Remaja. Jurnal Psikologi. 12: 78-92.
Hartinah, G. dkk. 2015. Pengembangan Model Layanan Informasi Karir Berbasis
Life Skills Untuk Meningkatkan Pemahaman Dalam Perencanaan Karir
Siswa SMA. Jurnal Bimbingan Konseling. 4: 1-15.
Hartono. 2016. Bimbingan Karir. Kencana, Jakarta.
66
Hidayati, R. 2015. Layanan Informasi Karir Membantu Peserta Didik Dalam
Meningkatkan Pemahaman Karir. Jurnal Konseling GUSJIGANG. 4: 1-13.
Isaacson, L.E. 1986. Career Information in Counseling and Career Development.
Allyn & Bacon, Inc., Boston.
Lestari, I. 2017. Meningkatkan Kematangan Karir Remaja Melalui Bimbingan
Karir Berbasis Life Skills. Jurnal Konseling GUSJUGANG. 3: 1-14.
Lestari, S. 2012. Pisikologi Keluarga : Penanaman Nilai Dan Penanganan
Konflik dalam Keluarga. Kencan prenada media group, Jakarta.
Munandar. 1996. Program Bimbingan Karir di Sekolah. Jalan Pintu Satu, Jakarta..
Muslima. 2015. Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kecerdasan Finansial Anak.
Gender Equality: Internasional Journal of Child and Gender Studies. 1:
80-93.
Osipow, S,H. 1983. Theories of Career Development. Prentice Hall, Inc., New
Jersey.
Papalia, D.E. 2009. Human Development : Perkembangan Manusia. Salemba
Humanika, Jakarta.
Partino. 2006. Kematangan Karir Siswa SMA. Jurnal Psikologi. 11: 1-12.
Rianse, U dan Abdi. 2009. Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi : Teori dan
Aplikasi. CV Alfabeta, Bandung.
Roe, A. 1956. The Psychology of Occupations. John Willey & Sons, Inc., New
York.
Saifuddin, dkk. 2017. Meningkatkan Kematangan Karier Peserta Didik SMA
dengan Pelatihan Reach Your Dreams dan Konseling Karier. Jurnal
Psikologi. 4: 1-14.
Santrock, J.W. 2002. Life Span Development : perkembangan masa hidup.
Erlangga, Jakarta.
____________. 2003. Adolescence : Perkembangan Remaja Edisi ke-6. Erlangga,
Jakarta.
____________. 2007. Perkembangan Anak. Erlangga, Jakarta.
67
Sianipar, S. 2005. Pola Asuh Otoritatif Orang Tua Dan Efikasi Diri Dalam
Mengambil Keputusan Karir Pada Mahasiswa Tahun Pertama. Jurnal
Empati. 4: 1-15.
Sugiyono. 2010. Statistic Untuk Penelitian. Alfabeta, Bandung.
________. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D). Alfabeta, Bandung.
Sujarweni, V. dkk. 2012. Statistika Untuk Penelitian. Graha Ilmu, Yogyakarta.
Sukardi, D.K. 2000. Psikologi Pemilihan Karir. Rineka Cipta, Jakarta.
Walgito, B. 2010. Bimbingan dan Konseling (Studi dan Karir). Andi Offset,
Yogyakarta.
Winkel, W.S dan Hastuti, S. 2012. Bimbingan dan Konseling di Institusi
Pendidikan. Media Abadi, Yogyakarta.