hukum 1 newton

9
Hukum 1 Newton Hukum 1 Newton berbunyi: “ Benda yang dalam keadaan diam akan mempertahankan keadaannya untuk tetap diam dan benda yang sedang bergerak lurus beraturan akan cenderung mempertahankan keadaannya untuk bergerak lurus beraturan dalam arah yang sama selama tidak ada gaya yang bekerja padanya ”. Penjelasan hukum 1 Newton adalah sebagai berikut : Sifat benda untuk mempertahankan keadaannya yang diam tetap diam, yang bergerak lurus beraturan tetap bergerak lurus beraturan disebut inersia benda. Hukum 2 Newton Hukum 2 Newton berbunyi “Percepatan sebuah benda yang diberi gaya adalah sebanding dengan besar gaya dan berbanding terbalik dengan massa benda  Penjelasan hukum 2 Newton adalah sebagai berikut : Dalam bentuk rumus hukum 2 Newton dapat dituliskan sbb F = m . a dimana,  F = gaya (N). m = massa benda (kg). a = percepatan benda (m/s 2 ). Hukum 3 Newton Hukum 3 Newton berbunyi “Setiap ada gaya aksi, maka akan selalu ada gaya reaksi yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan”. Penjelasan hukum 3 Newton adalah sebagai berikut : Hukum 3 Newton menjelaskan bahwa setiap ada gaya aksi akan timbul gaya reaksi yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan. Ciri gaya aksi  reaksi : * besarnya sama. * arah berlawanan. * bekerja pada benda yang berlainan. Sumber:  http://id.shvoong.com/exact-sciences/phy sics/2143475-hukum-new ton-hukum-newton- dan/#ixzz1alVljgrJ  Hukum gerak Newton adalah tiga hukum fisika yang menjadi dasar  mekanika klasik. Hukum ini menggambarkan hubungan antara gaya yang bekerja pada suatu benda dan gerak yang disebabkannya. Hukum ini telah dituliskan dengan pembahasaan yang berbeda-beda selama hampir 3 abad, [1]  dan dapat dirangkum sebagai berikut: 1. Hukum Pertama: setiap benda akan memiliki  kecepatan yang konstan kecuali ada gaya yang resultannya tidak nol bekerja pada benda tersebut . [2][3][4]  Berarti jika resultan gaya nol, makapusat massa dari suatu benda tetap diam, atau bergerak dengan  kecepatan konstan (tidak mengalami percepatan). 2. Hukum Kedua: sebuah benda dengan massa M mengalami gaya resultan sebesar F akan mengalami percepatan a yang arahnya sama dengan arah gaya, dan besarnya berbanding lurus terhadap F dan berbanding terbalik terhadap M. atau F=Ma. Bisa juga diartikan resultan

Upload: lindsay-cox

Post on 18-Oct-2015

48 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

fisika

TRANSCRIPT

Hukum 1 Newton

Hukum 1 Newton berbunyi: Benda yang dalam keadaan diam akan mempertahankan keadaannya untuk tetap diam dan benda yang sedang bergerak lurus beraturan akan cenderung mempertahankan keadaannya untuk bergerak lurus beraturan dalam arah yang sama selama tidak ada gaya yang bekerja padanya.

Penjelasan hukum 1 Newton adalah sebagai berikut :Sifat benda untuk mempertahankan keadaannya yang diam tetap diam, yang bergerak lurus beraturan tetap bergerak lurus beraturan disebut inersia benda.

Hukum 2 Newton

Hukum 2 Newton berbunyi Percepatan sebuah benda yang diberi gaya adalah sebanding dengan besar gaya dan berbanding terbalik dengan massa benda

Penjelasan hukum 2 Newton adalah sebagai berikut :Dalam bentuk rumus hukum 2 Newton dapat dituliskan sbbF = m . adimana,F = gaya (N).m = massa benda (kg).a = percepatan benda (m/s2).

Hukum 3 Newton

Hukum 3 Newton berbunyi Setiap ada gaya aksi, maka akan selalu ada gaya reaksi yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan.

Penjelasan hukum 3 Newton adalah sebagai berikut :Hukum 3 Newton menjelaskan bahwa setiap ada gaya aksi akan timbul gaya reaksi yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan.Ciri gaya aksi reaksi :* besarnya sama.* arah berlawanan.* bekerja pada benda yang berlainan.

Sumber:http://id.shvoong.com/exact-sciences/physics/2143475-hukum-newton-hukum-newton-dan/#ixzz1alVljgrJHukum gerak Newtonadalah tigahukum fisikayang menjadi dasarmekanika klasik. Hukum ini menggambarkan hubungan antaragayayang bekerja pada suatu benda dangerakyang disebabkannya. Hukum ini telah dituliskan dengan pembahasaan yang berbeda-beda selama hampir 3 abad,[1]dan dapat dirangkum sebagai berikut:1. Hukum Pertama: setiap benda akan memilikikecepatanyang konstan kecuali ada gaya yang resultannya tidak nol bekerja pada benda tersebut.[2][3][4]Berarti jikaresultan gayanol, makapusat massadari suatu benda tetap diam, atau bergerak dengankecepatankonstan (tidak mengalami percepatan).2. Hukum Kedua: sebuah benda denganmassaM mengalami gaya resultan sebesar F akan mengalamipercepatana yangarahnyasama dengan arah gaya, dan besarnya berbanding lurus terhadap F dan berbanding terbalik terhadap M. atau F=Ma. Bisa juga diartikan resultan gaya yang bekerja pada suatu benda sama denganturunandarimomentum linearbenda tersebut terhadapwaktu.3. Hukum Ketiga: gaya aksi dan reaksi dari dua benda memiliki besar yang sama, dengan arah terbalik, dan segaris. Artinya jika ada benda A yang memberi gaya sebesar F pada benda B, maka benda B akan memberi gaya sebesar F kepada benda A. F dan F memiliki besar yang sama namun arahnya berbeda. Hukum ini juga terkenal sebagai hukum aksi-reaksi, dengan F disebut sebagaiaksidan F adalahreaksinya.Ketiga hukum gerak ini pertama dirangkum olehIsaac Newtondalam karyanyaPhilosophi Naturalis Principia Mathematica, pertama kali diterbitkan pada 5 Juli 1687.[5]Newton menggunakan karyanya untuk menjelaskan dan meniliti gerak dari bermacam-macam benda fisik maupun sistem.[6]Contohnya dalam jilid tiga dari naskah tersebut, Newton menunjukkan bahwa dengan menggabungkan antara hukum gerak denganhukum gravitasi umum, ia dapat menjelaskanhukum pergerakan planetmilikKepler.Daftar isi[sembunyikan] 1Tinjauan 2Hukum pertama Newton 3Hukum kedua Newton 3.1Impuls 3.2Sistem dengan massa berubah 3.3Sejarah 4Hukum ketiga Newton 5Pentingnya hukum Newton dan jangkauan validitasnya 6Hubungan dengan hukum kekekalan 7Lihat juga 8Referensi dan catatan kaki 9Bacaan lanjut 10Pranala luar

[sunting]TinjauanHukum Newton diterapkan pada benda yang dianggap sebagai partikel,[7]dalam evaluasi pergerakan misalnya, panjang benda tidak dihiraukan, karena obyek yang dihitung dapat dianggap kecil, relatif terhadap jarak yang ditempuh. Perubahan bentuk (deformasi) dan rotasi dari suatu obyek juga tidak diperhitungkan dalam analisisnya. Maka sebuah planet dapat dianggap sebagai suatu titik atau partikel untuk dianalisa gerakan orbitnya mengelilingi sebuah bintang.Dalam bentuk aslinya, hukum gerak Newton tidaklah cukup untuk menghitung gerakan dari obyek yang bisa berubah bentuk (benda tidak padat).Leonard Eulerpada tahun 1750 memperkenalkan generalisasi hukum gerak Newton untuk benda padat yang disebuthukum gerak Euler, yang dalam perkembangannya juga dapat digunakan untuk benda tidak padat. Jika setiap benda dapat direpresentasikan sebagai sekumpulan partikel-partikel yang berbeda, dan tiap-tiap partikel mengikuti hukum gerak Newton, maka hukum-hukum Euler dapat diturunkan dari hukum-hukum Newton. Hukum Euler dapat dianggap sebagaiaksiomadalam menjelaskan gerakan dari benda yang memiliki dimensi.[8]Ketika kecepatan mendekatikecepatan cahaya, efek darirelativitas khususharus diperhitungkan.[9][sunting]Hukum pertama Newton

Walter Lewinmenjelaskan hukum pertama Newton.(MIT Course 8.01)[10]Lex I: Corpus omne perseverare in statu suo quiescendi vel movendi uniformiter in directum, nisi quatenus a viribus impressis cogitur statum illum mutare.Hukum I: Setiap benda akan mempertahankan keadaan diam atau bergerak lurus beraturan, kecuali ada gaya yang bekerja untuk mengubahnya.[11]Hukum ini menyatakan bahwa jikaresultan gaya(jumlah vektordari semua gaya yang bekerja pada benda) bernilai nol, makakecepatanbenda tersebut konstan. Dirumuskan secara matematis menjadi:

Artinya: Sebuah benda yang sedang diam akan tetap diam kecuali ada resultan gaya yang tidak nol bekerja padanya. Sebuah benda yang sedang bergerak, tidak akan berubah kecepatannya kecuali ada resultan gaya yang tidak nol bekerja padanya.Hukum pertama newton adalah penjelasan kembali dari hukum inersia yang sudah pernah dideskripsikan olehGalileo. Dalam bukunya Newton memberikan penghargaan pada Galileo untuk hukum ini.Aristotelesberpendapat bahwa setiap benda memilik tempat asal di alam semesta: benda berat seperti batu akan berada di atas tanah dan benda ringan seperti asap berada di langit. Bintang-bintang akan tetap berada di surga. Ia mengira bahwa sebuah benda sedang berada pada kondisi alamiahnya jika tidak bergerak, dan untuk satu benda bergerak pada garis lurus dengan kecepatan konstan diperlukan sesuatu dari luar benda tersebut yang terus mendorongnya, kalau tidak benda tersebut akan berhenti bergerak. Tetapi Galileo menyadari bahwa gaya diperlukan untuk mengubah kecepatan benda tersebut (percepatan), tapi untuk mempertahankan kecepatan tidak diperlukan gaya. Sama dengan hukum pertama Newton: Tanpa gaya berarti tidak ada percepatan, maka benda berada pada kecepatan konstan.[sunting]Hukum kedua Newton

Walter Lewinmenjelaskan hukum dua Newton dengan menggunakan gravitasi sebagai contohnya.(MIT OCW)[12]Hukum kedua menyatakan bahwa total gaya pada sebuah partikel sama dengan banyaknya perubahanmomentum linierpterhadap waktu:

Karena hukumnya hanya berlaku untuk sistem dengan massa konstan,[13][14][15]variabel massa (sebuah konstan) dapat dikeluarkan dari operatordiferensialdengan menggunakanaturan diferensiasi. Maka,

DenganFadalah total gaya yang bekerja,madalah massa benda, danaadalah percepatan benda. Maka total gaya yang bekerja pada suatu benda menghasilkan percepatan yang berbanding lurus.Massa yang bertambah atau berkurang dari suatu sistem akan mengakibatkan perubahan dalam momentum. Perubahan momentum ini bukanlah akibat dari gaya. Untuk menghitung sistem dengan massa yang bisa berubah-ubah, diperlukan persamaan yang berbeda.Sesuai denganhukum pertama, turunan momentum terhadap waktu tidak nol ketika terjadi perubahan arah, walaupun tidak terjadi perubahan besaran. Contohnya adalahgerak melingkar beraturan. Hubungan ini juga secara tidak langsung menyatakankekekalan momentum: Ketika resultan gaya yang bekerja pada benda nol, momentum benda tersebut konstan. Setiap perubahan gaya berbanding lurus dengan perubahan momentum tiap satuan waktu.Hukum kedua ini perlu perubahan jikarelativitas khususdiperhitungkan, karena dalam kecepatan sangat tinggi hasil kali massa dengan kecepatan tidak mendekati momentum sebenarnya.[sunting]ImpulsImpulsJmuncul ketika sebuah gayaFbekerja pada suatu interval waktu t, dan dirumuskan sebagai[16][17]

Impuls adalah suatu konsep yang digunakan untuk menganalisis tumbukan.[18][sunting]Sistem dengan massa berubahSistem dengan massa berubah, seperti roket yang bahan bakarnya digunakan dan mengeluarkan gas sisa, tidak termasduk dalamsistem tertutupdan tidak dapat dihitung dengan hanya mengubah massa menjadi sebuah fungsi dari waktu di hukum kedua.[14]Alasannya, seperti yang tertulis dalamAn Introduction to Mechanicskarya Kleppner dan Kolenkow, adalah bahwa hukum kedua Newton berlaku terhadap partikel-partikel secara mendasar.[15]Pada mekanika klasik, partikel memiliki massa yang konstant. Dalam kasus partikel-partikel dalam suatu sistem yang terdefinisikan dengan jelas, hukum Newton dapat digunakan dengan menjumlahkan semua partikel dalam sistem:

denganFtotaladalah total gaya yang bekerja pada sistem,Madalah total massa dari sistem, danapmadalah percepatan daripusat massasistem.Sistem dengan massa yang berubah-ubah seperti roket atau ember yang berlubang biasanya tidak dapat dihitung seperti sistem partikel, maka hukum kedua Newton tidak dapat digunakan langsung. Persamaan baru digunakan untuk menyelesaikan soal seperti itu dengan cara menata ulang hukum kedua dan menghitung momentum yang dibawa oleh massa yang masuk atau keluar dari sistem:[13]

denganuadalah kecepatan dari massa yang masuk atau keluar relatif terhadap pusat massa dari obyek utama. Dalam beberapa konvensi, besar (udm/dt) di sebelah kiri persamaan, yang juga disebutdorongan, didefinisikan sebagai gaya (gaya yang dikeluarkan oleh suatu benda sesuai dengan berubahnya massa, seperti dorongan roket) dan dimasukan dalam besarnyaF. Maka dengan mengubah definisi percepatan, persamaan tadi menjadi

[sunting]SejarahHukum kedua Newton dalam bahasa aslinya (latin) berbunyi:Lex II: Mutationem motus proportionalem esse vi motrici impressae, et fieri secundum lineam rectam qua vis illa imprimitur.Diterjmahkan dengan cukup tepat oleh Motte pada tahun 1729 menjadi:Law II: The alteration of motion is ever proportional to the motive force impress'd; and is made in the direction of the right line in which that force is impress'd.Yang dalam Bahasa Indonesia berarti:Hukum Kedua: Perubahan dari gerak selalu berbanding lurus terhadap gaya yang dihasilkan / bekerja, dan memiliki arah yang sama dengan garis normal dari titik singgung gaya dan benda.[sunting]Hukum ketiga Newton

Hukum Ketiga Newton. Para pemain sepatu luncur es memberikan gaya pada satu sama-lain dengan besar yang sama tapi berlawanan arah.

Penjelasan hukum ketiga Newton.[19]Lex III: Actioni contrariam semper et qualem esse reactionem: sive corporum duorum actiones in se mutuo semper esse quales et in partes contrarias dirigi.

Hukum ketiga: Untuk setiap aksi selalu ada reaksi yang sama besar dan berlawanan arah: atau gaya dari dua benda pada satu sama lain selalu sama besar dan berlawanan arah.

Benda apapun yang menekan atau menarik benda lain mengalami tekanan atau tarikan yang sama dari benda yang ditekan atau ditarik. Kalau anda menekan sebuah batu dengan jari anda, jari anda juga ditekan oleh batu. Jika seekor kuda menarik sebuah batu dengan menggunakan tali, maka kuda tersebut juga "tertarik" ke arah batu: untuk tali yang digunakan, juga akan menarik sang kuda ke arah batu sebesar ia menarik sang batu ke arah kuda.Hukum ketiga ini menjelaskan bahwa semua gaya adalahinteraksiantara benda-benda yang berbeda,[20]maka tidak ada gaya yang bekerja hanya pada satu benda. Jika bendaAmengerjakan gaya pada bendaB, bendaBsecara bersamaan akan mengerjakan gaya dengan besar yang sama pada bendaAdan kedua gaya segaris. Seperti yang ditunjukan di diagram, para peluncur es (Ice skater) memberikan gaya satu sama lain dengan besar yang sama, tapi arah yang berlawanan. Walaupun gaya yang diberikan sama, percepatan yang terjadi tidak sama. Peluncur yang massanya lebih kecil akan mendapat percepatan yang lebih besar karena hukum kedua Newton. Dua gaya yang bekerja pada hukum ketiga ini adalah gaya yang bertipe sama. Misalnya antara roda dengan jalan sama-sama memberikan gaya gesek.Secara sederhananya, sebuah gaya selalu bekerja pada sepasang benda, dan tidak pernah hanya pada sebuah benda. Jadi untuk setiap gaya selalu memiliki dua ujung. Setiap ujung gaya ini sama kecuali arahnya yang berlawanan. Atau sebuah ujung gaya adalah cerminan dari ujung lainnya.Secara matematis, hukum ketiga ini berupa persamaan vektor satu dimensi, yang bisa dituliskan sebagai berikut. Asumsikan benda A dan benda B memberikan gaya terhadap satu sama lain.

DenganFa,badalah gaya-gaya yang bekerja pada A oleh B, danFb,aadalah gaya-gaya yang bekerja pada B oleh A.Newton menggunakan hukum ketiga untuk menurunkan hukumkekekalan momentum,[21]namun dengan pengamatan yang lebih dalam, kekekalan momentum adalah ide yang lebih mendasar (diturunkan melaluiteorema Noetherdarirelativitas Galileodibandingkan hukum ketiga, dan tetap berlaku pada kasus yang membuat hukum ketiga newton seakan-akan tidak berlaku. Misalnya ketikamedan gayamemiliki momentum, dan dalammekanika kuantum.

eachobjectwillhavea constantvelocityunless there isnon-zeroresultantforceacting on the object.[2][3][4]That meansif theresultantforceis zero,makapusatthe massofan objectremainsstationary,ormoving withconstantvelocity(noexperienceacceleration).Top of Form2.Second Law:abody of massMexperiencingthe resultant forceof Fwill experiencean acceleration aisequal totheforcedirection,and magnitudeproportional toFand inversely proportionalto M.orF=ma.It couldalso meanresultantforce actingon an objectequal tothe derivativeoflinearmomentum ofthe objectwith respect to time.

Top of Form3.Third Law:action andreactionforcesof thetwo objectshavethe same great,with thereversedirection,andalignment.This means thatifan objectA whichgivesa force ofF onobjectB,thenobjectB willgivethe maximumforceFto theobjectA.Fand-Fhavethe same magnitudebutdifferentdirection.This law isalsoknownas thelaw of action-reaction,knownastheF-F isthe actionandreactionBottom of FormBottom of Form