info lembaga pom

12
ISSN 1829-9334 BADAN POM RI Halaman 1 InfoPOM BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA Vol. 9, No. 6, November 2008 Edisi November 2008 Editorial MELAMIN DALAM PRODUK PANGAN PENDAHULUAN Melamin dengan nama kimia Melamina adalah senyawa dengan rumus kimia C3 H6 N6 dan memiliki nama 1,3,5-triazina-2,4,6- triamina. Ia hanya sedikit larut dalam air (6) . Kebanyakan berbentuk kristal putih atau tepung putih yang kaya nitrogen (1,6) . Melamina adalah trimer dari sianamida, dan seperti sianamida, ia mengandung 66% nitrogen (berdasarkan massa). Ia merupakan metabolit dari siromazina, sejenis pestisida. Melamina terbentuk dalam tubuh mamalia yang mengkonsumsi siromazina. (2) Dilaporkan juga siromazina diubah menjadi melamina pada tanaman (3), (4) Istilah "melamina" digunakan pula untuk merujuk pada resin melamina, yakni plastik yang dibuat dari melamina dan formaldehida. Istilah ini berbeda dengan melanin, pigmen yang ditemukan pada kulit dan rambut. Sumber: MSDS Melamina (Science Lab.com, 2008) Nama Sifat Nama kimia: Nama lain: Nama sistematis: Identifikasi: Melamina Sianurotriamida Sianurotriamina Sianuramida 1,3,5-Triazina- 2,4,6-triamina No.CAS: [108-78-1] PubChem: 7955 Kode Katalog: SLM3256 Rumus molekul: Massa molar: Warna: Densitas: Titik leleh: Titik didih: Kelarutan dalam air: C 3 H 6 N 6 126,12 g/mol Putih padat 1574 kg/m 3 350°C, 623° K, 662°F Menyublim 3,1 g/l (20°C) Sintesa Melamina pertama kali disintesa oleh Liebig pada 1834. Pada produksi awal, kalsium sianamida diubah menjadi disiandiamida, kemudian dipanaskan di atas titik leburnya untuk menghasilkan melamina. Namun, pada zaman sekarang, kebanyakan pabrik industri menggunakan urea untuk menghasilkan melamina melalui reaksi berikut. 6 (NH 2 ) 2 CO •C 3 H 6 N 6 + 6 NH 3 + 3 CO 2 Pertama-tama, urea terurai menjadi asam sianat pada reaksi endotermik: (NH 2 ) 2 CO •'HCNO + NH 3 . Kemudian asam sianat berpolimerisasi membentuk melamina dan karbon dioksida: 6 HCNO •'C3H 6 N 6 + 3 CO 2 . Reaksi kedua adalah eksotermik namun keseluruhan proses reaksi bersifat endotermik. Pembaca InfoPOM Pada Info POM edisi kali ini kami sajikan artikel terkait dengan berita terkini yang sedang hangat dibicarakan masyarakat luas yaitu Melamina Dalam Produk Pangan. Istilah "melamina" digunakan pula untuk merujuk pada resin melamina, plastik yang dibuat dari melamina dan formaldehida. Di China terjadi pencampuran melamina dalam susu bayi, sehingga menyebabkan kematian sejumlah besar bayi akibat gagal ginjal. Melamina ditemukan pula pada pangan berbasis susu seperti yogurt, biskuit dan minuman kaleng. Artikel selanjutnya yaitu Keamanan Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) Serta Upaya Penanggulangannya. Pembentukan kualitas SDM sejak masa sekolah akan mempengaruhi kualitasnya pada saat mereka mencapai usia produktif. Pangan jajanan memegang peranan yang cukup penting dalam memberikan asupan energi dan gizi bagi anak-anak usia sekolah. Hasil survei yang dilakukan di Bogor pada tahun 2004 menyatakan sebanyak 36% kebutuhan energi anak sekolah diperoleh dari pangan jajanan yang dikonsumsinya (Guhardja S dkk, 2004). Dan artikel ketiga adalah Penggunaan Obat Pada Anak. Masa anak-anak menggambarkan suatu perioda pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Penggunaan obat pada anak merupakan hal yang memerlukan perhatian khusus karena ada perbedaan pada laju perkembangan atau pematangan organ yang juga mencakup fungsi organ tubuh, sistem dalam tubuh maupun enzim yang berperan dalam proses pengolahan (metabolisme dan pembuangan) obat. Sebagai penutup kami sajikan Connected Government : Implementasi Indonesia National Single Window (INSW) di Badan POM. Atas keberhasilan Badan POM dalam memanfaatkan TI untuk mengimplementasikan e-Government telah mengantarkan Badan POM meraih penghargaan sebagai terbaik pertama e- Government Award 2008 kategori Lembaga Negara Non-Departemen. Selamat Membaca

Upload: muhammad-safari

Post on 03-Jul-2015

205 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Info Lembaga Pom

ISSN 1829-9334

BADAN POM RI

Halaman 1

InfoPOMBADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

Vol. 9, No. 6, November 2008

Edisi November 2008

Editorial MELAMIN DALAM PRODUK PANGAN

PENDAHULUAN

Melamin dengan nama kimia Melamina adalah senyawa denganrumus kimia C3 H6 N6 dan memiliki nama 1,3,5-triazina-2,4,6-triamina. Ia hanya sedikit larut dalam air (6). Kebanyakan berbentukkristal putih atau tepung putih yang kaya nitrogen(1,6). Melaminaadalah trimer dari sianamida, dan seperti sianamida, ia mengandung66% nitrogen (berdasarkan massa). Ia merupakan metabolit darisiromazina, sejenis pestisida. Melamina terbentuk dalam tubuhmamalia yang mengkonsumsi siromazina.(2) Dilaporkan jugasiromazina diubah menjadi melamina pada tanaman(3), (4)

Istilah "melamina" digunakan pula untuk merujuk pada resin melamina,yakni plastik yang dibuat dari melamina dan formaldehida. Istilahini berbeda dengan melanin, pigmen yang ditemukan pada kulit danrambut.

Sumber: MSDS Melamina (Science Lab.com, 2008)

Nama Sifat

Nama kimia:

Nama lain:

Namasistematis:

Identifikasi:

Melamina

SianurotriamidaSianurotriaminaSianuramida

1,3,5-Triazina-2,4,6-triamina

No.CAS:[108-78-1]

PubChem: 7955Kode Katalog:SLM3256

Rumus molekul:

Massa molar:

Warna:

Densitas:

Titik leleh:

Titik didih:

Kelarutan dalamair:

C3H6N6

126,12 g/mol

Putih padat

1574 kg/m3

350°C, 623° K,662°F

Menyublim

3,1 g/l (20°C)

Sintesa

Melamina pertama kali disintesa oleh Liebig pada 1834. Padaproduksi awal, kalsium sianamida diubah menjadi disiandiamida,kemudian dipanaskan di atas titik leburnya untuk menghasilkanmelamina. Namun, pada zaman sekarang, kebanyakan pabrikindustri menggunakan urea untuk menghasilkan melamina melaluireaksi berikut.

6 (NH2)2CO •C3H6N6 + 6 NH3 + 3 CO2

Pertama-tama, urea terurai menjadi asam sianat pada reaksiendotermik: (NH2)2CO •'HCNO + NH3. Kemudian asam sianatberpolimerisasi membentuk melamina dan karbon dioksida:6 HCNO •'C3H6N6 + 3 CO2. Reaksi kedua adalah eksotermiknamun keseluruhan proses reaksi bersifat endotermik.

Pembaca InfoPOM

Pada Info POM edisi kali ini kami sajikanartikel terkait dengan berita terkini yangsedang hangat dibicarakan masyarakatluas yaitu Melamina Dalam ProdukPangan. Istilah "melamina" digunakanpula untuk merujuk pada resin melamina,plastik yang dibuat dari melamina danformaldeh ida. D i Ch ina ter jad ipencampuran melamina dalam susu bayi,sehingga menyebabkan kematiansejumlah besar bayi akibat gagal ginjal.Melamina ditemukan pula pada panganberbasis susu seperti yogurt, biskuit danminuman kaleng.

Artikel selanjutnya yaitu KeamananPangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS)Serta Upaya Penanggulangannya.Pembentukan kualitas SDM sejak masasekolah akan mempengaruhi kualitasnyapada saat mereka mencapai usia produktif.Pangan jajanan memegang peranan yangcukup penting dalam memberikan asupanenergi dan gizi bagi anak-anak usiasekolah. Hasil survei yang dilakukan diBogor pada tahun 2004 menyatakansebanyak 36% kebutuhan energi anaksekolah diperoleh dari pangan jajananyang dikonsumsinya (Guhardja S dkk,2004).

Dan artikel ketiga adalah PenggunaanObat Pada Anak. Masa anak-anakmenggambarkan suatu per iodapertumbuhan dan perkembangan yangpesat. Penggunaan obat pada anakmerupakan hal yang memerlukanperhatian khusus karena ada perbedaanpada laju perkembangan atau pematanganorgan yang juga mencakup fungsi organtubuh, sistem dalam tubuh maupun enzimyang berperan dalam proses pengolahan(metabolisme dan pembuangan) obat.

Sebagai penutup kami sajikan ConnectedGovernment : Implementasi IndonesiaNational Single Window (INSW) di BadanPOM. Atas keberhasilan Badan POMdalam memanfaatkan TI un tukmengimplementasikan e-Governmenttelah mengantarkan Badan POM meraihpenghargaan sebagai terbaik pertama e-Government Award 2008 kategoriLembaga Negara Non-Departemen.

Selamat Membaca

Page 2: Info Lembaga Pom

Halaman 2

Badan POMINFOPOM

Edisi November 2008

Daftar Isi1. Melamin dalam Produk

Pangan 2 . K e a m a n a n P a n g a n

Jajanan Anak Sekolah(PJAS) serta UpayaPenganggulangannya

3. Penggunaan Obat padaAnak

4. Connected Government:Implementasi IndonesiaNasional Single Window(INSW) di Badan POM

Melamina (Sumber FDA, 2007)(14)

Penggunaan UmumSenyawa 1,3,5-triazina-2,4,6-triamina, merupakan monomerresin melamina. Senyawa inibersama formaldehid dan aditifl a innya d igunakan un tukpembuatan plastik, peralatanrumah tangga pecah belah,pelapis papan/kayu, dan adesif.(6).Dalam Pangan dan PakanInformasi WHO 2008, bahwa diChina terjadi pencampuranmelamina dalam susu bayi,sehingga menyebabkan kematiansejumlah besar bayi akibat gagalginjal. Melamina ditemukan pulapada pangan berbasis sususeperti yogurt, biskuit danminuman kaleng (1, 5, 7).Pada 2007 melamina jugaditemukan dalam gluten gandum

dan konsentrat protein berasyang diekspor USA dari Chinasebagai pakan ternak, sehinggamenyebabkan kematian sejumlahbesar anjing dan kucing(1).Tanpa mengindahkan proteinfungs iona l , penambahanmelamina akan meningkatkankandungan total nitrogen,s e h i n g g a m e m b e r i k a np e n a m p i l a n s e o l a h - o l a hkandungan proteinnya tinggi(1).Pengaruh terhadap KesehatanManusiaMenurut WHO 2008, belum adadata penelitian terhadap manusiasecara langsung, tetapi baruterhadap hewan coba. Melaminamenyebabkan batu kandungkemih hewan coba. Ketikabersama asam sianurat, yangkemungkinan ada bersamamelamina, dapat membentukkristal batu ginjal(1,6). Kristal-kristalkecil ini kemudian menutupilubang-lubang kecil dalam ginjalyang dapat menyebabkan gagalginjal serta kematian (1 ,14).Melamina juga penyebab kankerhewan coba, sedang padamanusia belum ada bukti (1),sehingga efek karsinogeniknyamasih samar(6). Potensial kroniklainnya adalah mutagenik untuk

bakteri dan atau khamir (yeast).Potensial akut pada iritasi kulit,iritasi mata, dan iritasi paru(6).Teknik Analisa MelaminaPengawasan pangan perludidukung oleh laboratorium yanghandal. Laboratorium pengujiharus dibekali peralatan yangsensitif, memiliki batas deteksisekeci l mungkin. Anal is ismelamina dan atau senyawaturunannya (asam sianurat,ammelida dan ammelina) dapatdilakukan menggunakan alat-alatyang sensitif. Alat yang dapatdigunakan adalah HPLC-UV(9),GC/MS (9 ,10) , LC/MS/MS (9) .P e n g g u n a a n L C / M S / M Sdianggap lebih peka daripadadua alat pertama(9). Pengujianmelamina juga dapat dilakukans e c a r a e n z y m e l i n k e di m m u n o s o r b e n t a s s a y(ELISA)(11).Proteksi dan LegalisasiPenambahan melamina dalampangan tidak dibenarkan CodexAlimentarius FAO/WHO ataupunoleh banyak negara(1). PerhatianMasyarakat Uni Eropa terhadapkasus ini tertera pada PernyataanEFSA (The European FoodSafe ty Au thor i t y ) da lammenjalankan amanat Article 31

Page 3: Info Lembaga Pom

Halaman 3

Badan POMINFOPOM

Edisi November 2008

of Regulation (EC) No 178/2002,y a n g b e r d a m p a k p a d apenghentian impor susu danproduk asal susu dari China(7).Amerika dengan FDA-nyamelakukan kajian risiko terhadapmelamina, serta asam sianurat,ammelida, ammelina yangketiganya merupakan turunanmelamina. FDA menyimpulkanbahwa konsumsi daging babi,ayam, ikan lokal dan telur dariternak yang diberi makan “wheatgluten” dan “r ice proteinconcentrate” impor dari Chinad i n y a t a k a n t e r c e m a rmelamina(14).Proteksi Nasional1. Undang-undang No.7 Th 1996

tentang Pangan , Bab IKetentuan Umum, Pasal 1angka 4, batasan keamananpangan adalah kondisi dayaupaya yang diperlukan untukmencegah pangan dar ikemungk inan cemaranbiologis, kimia dan benda lainyang dapat mengganggukesehatan manusia. Masihda lam Undang-undangtersebut, lebih lanjut diuraikanpada Bab II tentang keamananpangan yang mengatur tentangsanitasi pangan (Bagian I),bahan tambahan pangan(Bagian II), kemasan pangan(Bagian IV), pangan tercemar(Bagian VI) dan laranganm e n g e d a r k a n p a n g a ntercemar (Bagian VI, Pasal 21).Sumber hukum yang lain yakniPP No.28 Th 2004 TentangKeamanan, Mutu dan GiziPangan(15,16). Melamina dalampangan yang keberadaannyabaik disengaja ataupun tidakdisengaja ditambahkan, adalahmenyalahi Undang-UndangPangan.

Isu Produk China MengandungmelaminaSehubungan dengan isu produkChina mengandung melamina,Badan POM beserta instansiberwenang yang terkait bertindak

proaktif dalam pengawasanpangan tercemar melamina.Sejak tanggal 18 September2008 impor produk Chinamengandung susu sudahdihentikan. Hal ini dilakukanuntuk melindungi masyarakatd a r i k e m u n g k i n a nmengkonsumsi susu dan produksusu yang tercemar melaminadari China. Badan POM telahmembuat surat edaran kepadapara distributor dan pengeceruntuk segera melakukanpengamanan terhadap produksusu ser ta produk yangmengandung susu dari China,dengan cara menariknya dariperedaran, menyegel danmelaporkan hasilnya kepadaBadan POM.Badan POM juga te lahmelakukan pengambilan sampelterhadap produk impor asalChina yang mengandung susudari sarana distribusi. Terhadaps a m p e l p r o d u k C h i n amengandung susu yangd i temukan , Badan POMm e l a k u k a n p e n g u j i a nlaboratorium terhadap melamina.Dari 19 (sembilan belas) ProdukImpor Asa l Ch ina yangmengandung susu sampai saatini hanya ditemukan 6 (enam)Jenis Produk di saranadistribusi. Selain itu ditemukanjuga beberapa jenis produk tidakterdaftar (ilegal). Keseluruhansampel Produk Impor Asal Chinaditemukan positif mengandungmelamina dengan kadarmelamina berkisar antara 8.51mg/kg (ppm) sampai dengan945.86 mg/kg (ppm). Terhadapproduk yang mengandungmelamina tersebut akan segerad i l a k u k a n p e m u s n a h a n .Kepada masyarakat dihimbauuntuk membantu memberiinformasi bila menemukanproduk impor asal China yangmengandung susu ke UnitLayanan Pengaduan Konsumen(ULPK) Badan POM RI dengan

nomor telepon (021) 4263333,(021) 321 99 000, sms ke No.HP 081511997772 atau emailu l p k @ p o m . g o . i d d a [email protected] dihimbau pula agartidak mengkonsumsi ProdukImpor Asa l Ch ina yangmengandung melamina sesuaitemuan Badan POM dan ProdukImpor Asa l Ch ina yangmengandung melamina temuanAVA Singapura. Untuk lebih jelasmengenai produk China yangdicurigai mengandung melaminadapat dilihat pada website BadanPOM RI (www.pom.go.id) padamenu press release. (Suyanto,S.P., M.Si Bagian PanganPPOMN, Yulinar, SKM PIOM)DAFTAR PUSTAKA1. WHO.2008.Epidemic and

Pandemic Alert Response(EPR) . Quest ions andAnswers on melamine.A v a i l a b l e a tURL:http://www.who.int/csr/media/faq/QAmelamine/en/index.html

2 Report on cyromazine of theEuropean Medicines Agency.

3. Lor i 0 . L im , SusanJ.Scherer, Kenneth D.Shuler, and John P. Toth.1990. Disposition of in Plantsu n d e r E n v i r o n m e n t a lConditions J. Agric. FoodChem. 38: 860-864

4. h t t p : / / f a o . o r g / a g / A G P /AGPP/Pesticid/JMPR/Download/92/Cyromazi.PDFFAOreport on cyromazine

5. FDA (U.S. Food and DrugAdministration)News. 2008.FDA Issues Interim Safety andRisk Assessment of Melamineand Melamine-Rela tedCompunds in Food. Availablea t U R L :http/www.cfsan.fda.gov/bbs/topics/NEWS/2008/NEW01895.html

6 Science lab.com 2005.Material Safety Data SheetMelamine (MSDS). p:1-6

Page 4: Info Lembaga Pom

Badan POMINFOPOM

Halaman 4Edisi November 2008

7. EFSA (European FoodS a f e t y A u t h o r i t y ) .2008.Statement of EFSA onRisks for Public Health dueto the Presences o fMelamine in Infant Milk andOther Milk Products in China.P 1 -10 . Ava i lab le a tURL:http://www.efsa.europa.eu/cs /B lobserver /mb32ndmeet annex a en4.pdf?ssbinary

8. NZFSA(New Zealand FoodSafety Authority).2008.Statement on Melamine andLactoferrin

9. Anonymous.2007. AnalyticalSolution. Determination ofMelamine and Derivatives inF o o d P r o d u c t s b yHPLC/MS/MS. AmericanA n a l y t i c a l C h e m i s t r yLaboratories, 711 ParklandCourt, Champaign, Illinois61821. Vol.3

10. Long , M iche l l e andJ.Kowalsk i .2008.HighSensitivity Melamine GC/MSAnalysis of Cat Food.p:1-7

11. R o m e r L a b s . 2 0 0 8 .AgraQuant® MelamineSensitive Assay. Romer LabsSingapore Pte Ltd.p:1-4

12. Nestle.2008.RE: NestleS.A.(CH)-Nest le DairyProducts not Made from MilkAdulterated with Melamine.

13. SGS.2008.Melamine andRelated Compunds in Milk.S a f e G u a r d s . S G SConsumer Testing Services No.075/08 September 2008.

14. FDA (U.S. Food and DrugAdminist rat ion). 2007.Interime Melamine andAnalogues Safety/RiskAssesment. FDA/Centre forFood Safety & AppliedNutrition.

15. UU RI No 7 Tahun 1996Tentang Pangan

16. PP No.28 Th 2004 TentangKeamanan, Mutu dan GiziPangan

17. http:/ /www.pom.go.id/PressRelease/

KEAMANAN PANGAN JAJANAN ANAKSEKOLAH (PJAS) SERTA UPAYA

PENANGGULANGANNYA

A. PENGERTIAN PANGAN JAJANAN

Definisi pangan jajanan menurutFAO (1991&2000) adalahmakanan dan minuman yangdisajikan dalam wadah atausarana penjualan di pinggir jalan,tempat umum atau tempatlainnya, yang terlebih dahulusudah dipersiapkan atau dimasakdi tempat produksi/di rumah ataudi tempat berjualan.Umumnya pangan jajananmerupakan pangan siap sajidimana Peraturan PemerintahN o . 2 8 Ta h u n 2 0 0 4mendefinisikan pangan siap sajisebagai makanan dan/atauminuman yang sudah diolah dansiap untuk langsung disajikan ditempat usaha atau di luar tempatusaha atas dasar pesanan.Pangan jajanan sangat banyakdijumpai di lingkungan sekitarsekolah dan umumnya rutindikonsumsi oleh sebagian besaranak usia sekolah. Terdapat 2(dua) kategori penjaja pangan disekitar sekolah yaitu yang ditunjukoleh sekolah (umumnya menyatudengan kantin dan dikelola olehkoperasi sekolah) dan penjualpangan jalanan yang mangkal disekitar sekolah.

B. MONITORING PJAS

Keamanan pangan jajanan anakseko lah (PJAS) pen t i ngmengingat anak seko lahmerupakan cikal bakal SumberDaya Manusia (SDM) suatubangsa. Pembentukan kualitasSDM sejak masa sekolah akanmempengaruhi kualitasnya padasaat mereka mencapai usiaprodukti f . Pangan jajananmemegang peranan yang cukuppenting dalam memberikanasupan energi dan gizi bagi anak-anak usia sekolah. Hasil surveiyang dilakukan di Bogor pada

tahun 2004 menyatakan sebanyak36% kebutuhan energi anaksekolah diperoleh dari panganjajanan yang dikonsumsinya(Guhardja S dkk, 2004). Akantetapi, peranan yang strategis initidak diimbangi dengan mutu dankeamanan pangan jajanan yangbaik.Jajanan anak sekolah sangatberagam jenisnya, dapat berupamakanan dan m inuman .Kebiasaan orang tua yang tidakmenyediakan bekal dan memberiuang jajan kepada anak-anaknyasudah berlangsung sejak lama.Meskipun di sekolah ada kantinsekolah, banyak anak-anaksekolah yang jajan sembarangandan membeli makanan danminuman jajanan dari pedagangpangan jajanan yang menjajakand a g a n g a n n y a d i s e k i ta rsekolahnya.Sampai saat ini tingkat keamananpangan jajanan anak sekolahmemprihatinkan. Penyalahgunaanbahan kimia berbahaya sepertiformalin dan rhodamin B olehprodusen Industri Rumah TanggaPangan (IRTP) pangan jajananadalah salah satu contohrendahnya tingkat pengetahuandan kepedulian produsen/IRTPmengenai keamanan panganjajanan. Selain itu praktek higienedan sanitasi yang masih rendahakibat tidak memadainya suplaiair, fasilitas cuci tangan dantempat sampah di lingkungankantin sekolah dan sekelilingsekolah, merupakan faktor utamapenyebab masalah keamananpangan jajanan.Secara rutin monitoring PJASd i lakukan o leh 26 Ba la iB e s a r / B a l a i P O M y a n gpelaksanaannya dikoordinir olehDirektorat Inspeksi dan SertifikasiProduk Pangan, Deputi III, BadanPOM RI. Monitoring dilakukan

Page 5: Info Lembaga Pom

Badan POMINFOPOM

Halaman 5Edisi November 2008

melalui sampling pangan JAS di26 ibukota provinsi di Indonesia.Survei dilaksanakan di beberapasekolah dasar hampir diseluruhibukota provinsi di Indonesia.Tujuan umum kegiatan monitoringini adalah agar terlaksananyakegiatan sampling dan pengujiandalam rangka PengawasanProduk Pangan Jajanan AnakSekolah di sarana distribusipangan secara efektif dan efisien.Sedangkan tujuan khususnyaadalah untuk mengetahui profilmutu dan keamanan produk PJASyang beredar di masyarakatsecara lebih luas, antara laintermasuk:a. Meningkatkan pengawasan

mutu dan keamanan produkPJAS yang diprodukasi dandiedarkan di Indonesia.

b. Tersedianya data mengenaimutu dan keamanan produkPJAS sebagai bahan evaluasiproduk, penyusunan standardan penentuan kebijakan lebihlanjut.

c. Mengetahui sejauh manatingkat kepatuhan paraprodusen produk PJAS bagiyang telah mendapatkanpembinaan atau penegakanhukum.

d. Meningkatkan intervensimelalui penyuluhan danpromosi keamanan panganyang tepat sasaran.

C . G A M B A R A N U M U MKEAMANAN PJAS

Hasil monitoring PJAS yangdikoordinasi oleh DirektoratInspeksi dan Sertifikasi ProdukPangan, Badan POM RI

Waspadai Jajanan Anak di Sekolah

berwarna merah, dan saosdianalisa dengan parameterkandungan bahan tambahanpangan Benzoat. Hasil analisamenunjukkan sebanyak 27sampel (2 %) menggunakanBenzoat melebihi batas maksimal.Sedangkan dari 2256 sampelyang diuji kandungan pemanisbuatan Siklamat dan Sakarin, 497sampel (22%) diantaranyamenggunakan siklamat melebihibatas maksimal dan 208 sampel(9%) menggunakan Sakarinmelebihi batas maksimal.Dari 2957 sampel PJAS yangdianalisis terhadap parameter ujicemaran mikroba, sebanyak 1445sampel (49%) tidak memenuhisyarat karena mengandungcemaran mikroba melebihi batas,yaitu sebanyak 887 sampel (30%)mengandung ALT melebihi batasmaksimal, 450 sampel (15%)mengandung MPN coliformmelebihi batas maksimal, dan 108sampel (4%) mengandung AngkaKapang-Khamir yang melebihibatas maksimal. Sedangkankontaminasi bakteri E. coliditemukan pada 28 sampel (1%)PJAS yaitu es, minuman, baksodan mie.

Data Kejadian Luar Biasa (KLB)keracunan pangan yangdihimpun oleh DirekoratSurveilan dan PenyuluhanKeamanan Pangan (SPKP)Badan POM RI :Pada tahun 2007 menunjukkanbahwa 28 ke jad ian KLBKeracunan Pangan (16%) terjadidi lingkungan sekolah dengankorban terpapar 3894 siswa dankorban yang sakit 1336 siswa.Pangan jajanan berkontribusisebesar 28.57% sebagai panganpenyebab KLB KeracunanPangan di lingkungan Sekolahdan siswa sekolah dasar (SD)merupakan kelompok yang palingser ing (67%) menga lamikeracunan Pangan Jajanan AnakSekolah.

menunjukan bahwa :Pada tahun 2007. hasil monitoring2957 sampel menunjukansebanyak 54.72% sampel PJASmemenuhi syarat dan sebanyak45.28% sampel PJAS tidakmemenuhi persyaratan terhadapsatu atau beberapa parameteryang diuji.Pengujian parameter Boraks yangdilakukan pada 1829 sampelproduk PJAS yang terdiri dariproduk mie, bakso dan snack(gorengan, kerupuk, keripik, kue,dsb) menunjukan bahwa 97sampel (5%) positif mengandungBoraks dan dari 1834 sampelyang diuji Formalin yaitu padaproduk mie, bakso, permen dansnack (gorengan, kerupuk, keripik,kue, dsb), 43 sampel (2%) positifmengandung Formalin.Hasil analisis terhadap parameterp e w a r n a y a n g d i l a r a n gRhodamin-B, Methanyl Yellow,dan Amaranth menunjukkanbahwa dari 2256 sampel yangterdiri dari sampel es (misalnyaes mambo, lo l ipop , dansebagainya), minuman berwarnamerah, sirop, jelly, agar-agar,permen, saos dan kudapan(misalnya gorengan, kerupuk,keripik, kue, dan sebagainya)menunjukkan bahwa 98 sampel(4%) diantaranya mengandungR h o d a m i n - B , 3 s a m p e lmengandung Methanyl Yellowdan satu sampel mengandungAmaranth.Dari 2957 sampel PJAS, 1123sampel yaitu produk es, sirop,je l ly, agar-agar, minuman

Page 6: Info Lembaga Pom

D. STRATEGI BADAN POMD A L A M M E N G ATA S IPERMASALAHAN PJAS

Badan POM RI merumuskanstrategi berdasarkan prinsip-prinsip analisis risiko (WHO,2004), yaitu dengan melakukankegiatan kajian risiko, manajemenrisiko, dan komunikasi risiko untukmengatas i permasa lahankeamanan PJAS.Pemerintah telah melakukanpencanangan Sistem KeamananPangan Terpadu (SKPT) padatanggal 13 Mei 2004. DalamSKPT diperlukan suatu forumkerjasama antar instansi terkaituntuk mengharmonisasikanprogram keamanan pangannasional dan laboratorium yangbers tandar in ternas iona l .Pemetaan stakeholder yangterka i t da lam SKPT danbertanggung jawab terhadapkeamanan pangan dilakukandegan menggunakan modelWHO (1996) yang meliputi fungsiedukasi, promosi, sistem jaminanm u t u s e c a r a s u k a r e l a ,pengawasan pangan, tim panelregulasi keamanan pangan,penelitian dan pengembangan,serta komite keamanan pangannasional yang mel ibatkanpemerintah, produsen, konsumentermasuk lembaga-lembagaswadaya masyarakat terkait.Keenam fungs i te rsebu tdimodifikasi menjadi tiga fungsidalam kerangka analisis risiko,yaitu kajian risiko, manajemenrisiko, dan komunikasi risiko,sehingga diperlukan tiga jejaring.Tiga jejaring yang diperlukandalam SKPT dikelompokkanmenurut pendekatan analisisrisiko adalah :Jejaring Intelijen Pangan –berdasarkan kajian risiko, dengansekretariat Direktorat Surveilandan Penyuluhan KeamananPangan, Deputi III, Badan POMRI.Jejaring Pengawasan Pangan –berdasarkan menajemen risiko,dengan sekretariat Direktorat

Inspeksi dan Sertifikasi Pangan,Deputi III, Badan POM R.I.Jejaring Promosi KeamananPangan – berdasarkan komunikasir is iko, dengan sekretar iatD i rek to ra t Surve i lan danPenyuluhan Keamanan Pangan,Deputi III, Badan POM RI

E. UPAYA-UPAYA YANG TELAHDILAKUKAN BADAN POMD A L A M M E N G ATA S IPERMASALAHAN PJAS

Kegiatan yang saat ini dilakukanoleh Badan POM RI antara lain :

1. Kajian Risiko denganmeningkatkan aktivitass u r v e i l a n k e a m a n a npangan, khusus panganjajanan anak sekolah

a. Intensifikasi monitoring PJASdan tindak lanjutnya

b. Kegiatan Surveilan KLB(Ke jad ian Luar B iasa)K e r a c u n a n P a n g a n ,khususnya KLB yang terjadidi lingkungan sekolah

c. Surveilan Keamanan Pangankhususnya PJAS

· D i se lu ruh i buko taprop ins i /Ba la i POM.

· D i M a l a n g , u n t u kmengetahui paparan BTP( B a h a n Ta m b a h a nPangan) pada panganjajanan.

· Di Bogor, Surabaya, danMedan untuk mengetahuip a p a r a n B T P d a nkontaminan.

2 . Me lakukan Keg ia tanmanajemen Risiko

o Ker jasama programK e a m a n a n P a n g a nTerpadu Pangan JajananAnak Sekolah yang,melibatkan DepDiknas,D e p K e s , B a d a nKetahanan Pangan sertainstansi terkait lainnyauntuk program terpadu,LSM, Media Massa,Industri Pangan, danAsosiasi.

o Pemberdayaan petugasPemda yang sudah dilatihBadan POM RI.

o Pembuatan PedomanD o n a s i K e a m a n a nPangan Di Sekolah,Pedoman PenyuluhanKeamanan Pangan DiSekolah, Pedoman CaraProduksi Pangan SiapSaji yang Baik untukKantin Sekolah, PedomanPember ian P iagamBin tang KeamananPangan bagi KantinSekolah, sebagai acuankerja.

3 . Melakukan Kegia tanKomunikasi Risiko

o K o m u n i k a s i h a s i lpengawasan.

o Pengembangan alatbantu penyuluhan /p romos i KeamananPangan (modul, poster,komik, leaflet, dll) untukbahan penyuluhan dil ingkungan sekolah,termasuk pemberianP i a g a m B i n t a n gKeamanan Pangan.

o Talkshow , interview ,p a m e r a n , d e m oKeamanan Pangan,Kunjungan, dll.

o Promos i keamananpangan bagi penjualpangan dan konsumen.· Penyuluhan keamanan

pangan di sekolahkepada anak sekolah,guru, penanggungjawab dan pengelolakantin, penjaja panganjajanan di sekitarsekolah, orang tuamurid dalam bentukpresentasi dan tanyajawab, diskusi danpermainan cuci tangan.

o Roadshow kampanyekeamanan pangan di SDdalam bentuk panggungBoneka PoMpi denganpesan utama kebersihandan dilanjutkan denganpermainan cuci tangandan workshop panggungBoneka PoMpi.

Badan POMINFOPOM

Halaman 6Edisi November 2008

Page 7: Info Lembaga Pom

Badan POMINFOPOM

Halaman 7Edisi November 2008

o Pelatihan Tenaga DistrictFood Inspector (DFI)sebanyak 1821 tenagadan Penyuluh KeamananPangan (PKP) sebanyak2522 tenaga.

F . P E M B E R D A Y A A NS E K O L A H D A L A MPENGAWASAN PJAS DANMENJAGA KEAMANANPJAS DI LINGKUNGANSEKOLAH :

o Identifikasi stakeholder /p e n a n g g u n g j a w a bkeamanan pangan disekolah.

o Sosial isasi PedomanDonasi Pangan, PedomanPenge lo laan Kant inSekolah.

o D i k e m b a n g k a n :P e m b e r i a n P i a g a mB i n ta n g K e a m a n a nPangan (PBKP) bagikantin sekolah – Auditnya

Dosis obat, formulasi obat, hasilpengobatan dan efek samping yangmuncul dapat sangat bervariasipada pemberian obat pada anak.Keberhasilan pengobatan padaanak memerlukan peran dankontribusi orang tua dan orang lainyang berperan dalam kehidupansehari-hari si anak. Untuk itu orangtua harus memahami benar semuahal yang terkait dengan penggunaanobat untuk anaknya yang meliputipemberian, penanganan danpenyimpanan obat. Dengandiperhatikannya aspek-aspektersebut maka diharapkan dapatdiperoleh manfaat obat yang optimaldengan risiko efek sampingseminimal mungkin, dan dicegahterjadinya terlupa memberikan obat,cara pemberian yang tidak sesuai,penggunaan berlebihan yang tidakdisengaja, dan bahkan keracunan.

Bila orang tua sebagai konsumenobat memahami hal-hal yangberhubungan dengan pengobatanyang sedang dijalani anak, makasebetulnya orang tua telah

karena itu, obat harus digunakandengan tepat sehingga dapatdiperoleh manfaat yang maksimaldengan risiko yang seminimalmungkin, termasuk pada anak.Hal penting yang harus selaludiingat adalah bahwa anak-anakbukanlah merupakan miniatur dariorang dewasa. Penggunaan obatpada anak tentunya perlumendapat tambahan perhatiandan kehati-hatian. Mengapademikian? Dan hal-hal apa sajayang harus d iperhat ikan?

Masa anak-anak menggambarkansuatu perioda pertumbuhan danperkembangan yang pesat.Penggunaan obat pada anakmerupakan hal yang memerlukanperhatian khusus karena adap e r b e d a a n p a d a l a j uperkembangan atau pematanganorgan yang juga mencakup fungsiorgan tubuh, sistem dalam tubuhmaupun enzim yang berperandalam proses pengolahan(metabolisme dan pembuangan)obat.

PENDAHULUAN

Pada saat anak yang sakit diberiobat oleh dokter, pasti banyakpertanyaan yang ada dalambenak orang tua, terutama paraibu. Demikian juga saat orang tuamemilihkan obat untuk mengatasipenyakit ringan yang dialamianaknya atau memilih vitamin bagianaknya. Amankah obat ini untukanak saya? Sudah sesuaikahvitamin yang saya pilihkanuntuknya? Bagaimana jika anaksaya terkena efek samping obat?Bagaimana kalau anak saya tidaksuka dengan rasa obatnya?

Obat memang mempunyaimanfaat yang besar untukmemelihara kesehatan danmenyembuhkan penyakit. Namuntetap harus diingat bahwa obattetap dapat menimbulkan berbagaihal yang tidak diinginkan, berbagaiefek samping dapat timbul,sehingga pemberian obat menjadisia-sia dan biaya yang dikeluarkanmenjadi terbuang percuma. Oleh

telah dilakukan di 13propinsi.

o Pelatihan bagi aparatsekolah (guru, pengelolakantin/pedagang sekitarsekolah, komite sekolah),pe la t ihan penge lo lakantin/pedagang jajanana n a k s e k o l a h d a npelatihan untuk siswa.

o P e m b u a t a n d a nd i s e m i n a s i p r o d u kin formasi keamananpangan yang terkai tdengan Jajanan AnakSekolah meliputi : Posterdan Leaflet KeamananPangan Jajanan AnakSekolah, Leaflet 5 Kunciuntuk Keamanan Pangan,Stiker “Amankan Pangandan bebaskan Produk dariBahan Berbahaya”, BukuPenyuluhan KeamananPangan d i Seko lah

termasuk powerpointnya,Komik seri KeamananPangan, Buletin FoodWatch, PenyebarluasanCD, poster dan leafletk e a m a n a n P a n g a nkepada stakeholder terkaitd a l a m r a n g k aParticipatory Multi LevelFood Safety Campaign(PMLFSC) dan MaskotK e a m a n a n P a n g a n(PoMpi)

(DIREKTORAT SURVEILAND A N P E N Y U L U H A NK E A M A N A N PA N G A N )

Pustaka

1. 2005, Winiati dkk, PenyuluhanKeamanan Pangan di Sekolah

2. 2007, vol 1 Buletin FoodWatch

3. Makalah yang disampaikanpada acara Pra WNPG IXtanggal 5-6 Juni 2008

PENGGUNAAN OBAT PADA ANAK

Page 8: Info Lembaga Pom

Halaman 8

Badan POMINFOPOM

Edisi November 2008

b e r p e r a n d a l a m p r o s e spengawasan obat. Sebagaimanadiketahui, sistem pengawasanobat dan makanan terdiri dari 3lapis. Lapis pertama adalahpengawasan yang dilakukan olehprodusen, dengan menerapkanCara Pembuatan Obat yang Baik,Cara Distribusi Obat yang Baik,dan upaya lain yang dapatmenjamin bahwa obat yangsampai di tangan konsumenadalah obat yang memenuhistandar mutu. Lapis kedua adalahpengawasan yang dilakukan olehpemerintah. Disini pemerintahm e m b u a t r e g u l a s i d a nstandardisasi, serta memberikanpublic warning untuk produk yangd ianggap membahayakanmasyarakat, dengan tujuan agarmasyarakat terlindungi darip e r e d a r a n o b a t y a n gmembahayakan kesehatan. Lapisterakhir dalam sistem pengawasanadalah pengawasan yangdi lakukan oleh konsumen.Pengawasan oleh konsumen inidapat tercapai apabila konsumenmempunyai kepedulian terhadapinformasi tentang obat. Konsumenyang kritis dan mempunyaipengetahun yang cukup tentangobat dapat melindungi diri dankeluarganya dari kesalahgunaanobat.

KELOMPOK USIA ANAK-ANAKKelompok usia anak-anakd i d a s a r k a n p a d a u s i aperkembangan anak.1. Bayi (usia 1 – 12 bulan)

Pada usia ini bayi mengalamiperkembangan kepercayaandan ikatan batin dengan ibudan pengasuhnya. Jikaperasaan ini berlangsungsecara terus menerus dankonstan, maka akan timbulrasa percaya bayi terhadapsekitarnya. Kemampuan bayiuntuk mengingat pengalamanyang menyakitkan juga akanmeningkat dan akan dikaitkandengan ingatan lain sebagaipenyebabnya. Sebagai contohadalah rasa sakit karenainjeksi akan dikaitkan dengan

seragam putih perawat ataupe tugas labora to r ium.Untuk anak yang harusmenjalani rawat inap, sedapatmungkin orang tua tetapm e n d a m p i n g i u n t u kmenghindari rasa serba asingbagi si bayi. Benda-bendayang biasa ada di sekitarnyasebaiknya tetap beradadisekitar si bayi. Dekapdengan lembut si bayisebe lum dan sesudahpemberian obat terutamauntuk cara pemberian yangmenyebabkan rasa sakit.

2. Anak usia 1 – 3 tahunAnak pada usia ini lebih baikdiberi tahu bahwa akan diberioba t , sesaa t sebe lumpemberian, karena jika diasudah tahu dalam waktucukup lama maka akan timbulk e c e m a s a n y a n gberkepanjangan. Biarkan diamengenali perlengkapan obatyang akan digunakan sepertisendok obat dan syringeinjeksi (tanpa jarum). Lakukanpermainan memberikan obatkepada boneka sehingga sianak menangkap konsepkaitan panyakit denganpemberian obat. Apabila sianak menjadi marah akibatpemberian obat, jangand ihukum, b ia rkan d iam e l a m p i a s k a nkemarahannya denganmenggunakan misalnyamainan palu plastiknya. Padaanak yang harus menjalanirawat inap, jika tidak adaorang tua yang dapatmemberikan obat padaanaknya, maka barangkesayangan si anak harusberada disekitarnya.

3. Anak usia pra sekolah (3 –5 tahun)Pada usia ini, anak bisa mulaidilibatkan secara aktif dalamberbagai aspek terkait denganterapi obat. Jika perlu dapatdiberikan melalui gambar-gambar karena komunikasiverba l kadang kurang

memadai. Biarkan si anakmerasa diberi tanggung jawabsehingga akan meningkatkankepekaan dan pengendaliandiri. Jangan pernah menakutis i a n a k , a p a l a g imenghubungkan pemberianobat (terutama injeksi) denganhukuman karena ketidakpatuhan, misalnya jika tidakmau makan nant i akandisuntik.

4. Anak usia sekolah (6 – 12 tahun)Pada usia ini, anak sudahmampu mengaitkan antarapenyakit dengan terapi obat,namun kadang-kadang adasalah pemahaman bahwapenyakit disebabkan karenaperilaku yang tidak baik.Untuk menjelaskan terapiobat dapat dibantu denganboneka, alat bantu mengajar,perlengkapan obat (sendok,oral syringe), model anatomiyang sederhana. Denganmemberikan mereka pilihanp e n g o b a t a n , a k a nmeningkatkan kepercayaand a n k e m a m p u a npengendalian diri sehinggaakan lebih mudah bekerjasama un tuk meminumobatnya.

5. Anak remaja (13 – 17 tahun)Umumnya pemahamantentang struktur dan fungsitubuh masih sangat minim.Untuk anak pada usia inidapat dilengkapi denganinformasi tertulis. Si anakremaja sedapat mungkindilibatkan dalam penetapan

Page 9: Info Lembaga Pom

Halaman 9

Badan POMINFOPOM

Edisi November 2008

terapi obat. Akan lebih baik,untuk penyaki t -penyaki ttertentu seperti HIV/AIDS, jikaada pendamping sebaya yangsudah memiliki pengalamanyang serupa.

F A K T O R Y A N GMEMPENGARUHI1. Faktor Farmakok inet ik

Obat yang masuk ke dalamtubuh melalui berbagai carap e m b e r i a n u m u m n y am e n g a l a m i a b s o r p s i ,distr ibusi, metabolisme,pengikatan untuk sampai ditempat obat bekerja danmenimbulkan efek sertaekskresi. Seluruh prosestersebut disebut prosesfarmakokinet ik . Prosesfarmakokinetik merupakanf a k t o r y a n g s a n g a tbe rpengaruh te rhadapkeberhasilan terapi obat.Absorpsi (proses penyerapanobat dari tempat pemberian)obat yang diberikan peroral(me la lu i mu lu t ) dapa tdipengaruhi oleh beberapafaktor yaitu waktu transit obatdi dalam lambung dan usus,pH lambung dan usus sertawaktu pengosongan lambungyang kesemuanya berbedaantara bayi baru lahir (bayi <1 bulan) dengan bayi. Waktupengosongan lambung akanmenyamai orang dewasapada usia 6 bulan dan barusetelah mencapai usia 2ta h u n p r o d u k s i a s a mlambung akan menyamaiorang dewasa.Setelah diabsorpsi, obat akandidistribusikan ke seluruhtubuh melalui sirkulasi darah.Selama usia bayi, kadar airtotal dalam tubuh terhadapberat badan total memilikiprosentase yang lebih besardaripada anak yang lebih tuaatau pada orang dewasa.Prosentase ini akan menurunsesuai pertambahan usiaanak. Kadar air total dalamtubuh akan berpengaruhterhadap efek yang dicapai

obat untuk obat-obat yangbersifat larut dalam air,dimana pencapain efekterapetiknya akan sangatdipengaruhi oleh kadar airdalam tubuh. Selain itujumlah obat yang berikatandengan protein merupakanhal yang juga berpengaruhdalam distribusi obat. Ikatanprotein pada bayi dapatberkurang karena rendahnyakadar protein darah (globulindan albumin). Beberapapenelitian menunjukkan bahwasetelah usia 3 tahun, ikatanprotein menjadi sebandingdengan nilai orang dewasauntuk obat yang bersifat asamsedangkan untuk obat yangbersifat basa memerlukan waktusampai usia mencapai 7 -1 2tahun.Selanjutnya obat akandimetabolisme. Metabolismeobat adalah proses perubahanstruktur kimia obat yang terjadidalam tubuh dan dikatalisis olehenzim. Pada proses ini, obatdiubah menjadi bentuk inaktifuntuk mengakhiri kerja obat danmudah dikeluarkan dari tubuh.Pada saat lahir, sebagian besarsistem enzim yang terlibat dalammetabolisme obat belumterbentuk atau sudah adanamun dalam jumlah yangsangat sedikit, sehinggakapasitas metabolismenyabelum optimal. Namun ukuranhati dibandingkan dengan beratbadan total anak yang sedangberkembang, lebih besar 50%dibandingkan orang dewasa.Oleh karena itu, pada bayi yanglebih tua dan anak terdapatpeningkatan kecepatanmetabolisme. Sehingga untukobat-obat tertentu dosis yanglebih besar mungkin diperlukanuntuk anak-anak dibandingorang dewasa. Contohnyaadalah dosis teofilin pada anakusia 1 – 9 tahun adalah 24mg/kg/hari, sedangkan padaorang dewasa 13 mg/kg/hari.Setelah itu, obat dikeluarkan dari

tubuh melalui berbagai organekskresi dimana ginjal merupakansalah satu organ ekskresiterpenting. Saat bayi baru lahir,ginjalnya relatif belumberkembang dengan baik. Fungsiginjalnya baru mencapai sekitar30 – 40% dibandingkan orangdewasa. Kemampuanmengeliminasi obat-obat padabayi baru lahir dan bayi yangsangat belia tentu belumopt imal dan mungkindiperlukan penurunan dosis.Tetapi fungsi ginjal akanmeningkat setelah minggu-minggu pertama kelahiran danmencapai sebanding denganorang dewasa pada usia 1tahun.

2. Faktor DosisPerlu diingatkan kembalibahwa anak-anak bukanlahmerupakan miniatur dari orangdewasa bila dikaitkan denganpengobatan. Dokter atauApoteker telah menetapkandosis yang paling tepat untukanak anda. Dosis untuk anakdapat diperoleh berdasarkanpengalaman klinik maupundihitung dengan menggunakanr u m u s y a n g t e l a hdikembangkan berdasarkanusia, berat dan tinggi badan.

3. Faktor Pemberian ObatBeberapa faktor dapat menjadibahan pertimbangan sebelumsuatu obat diberikan kepadaseorang pasien anak, antaralain rute pemberian yangdiinginkan, usia anak,ketersediaan bentuk sediaan,pengobatan lain yang sedangdijalani, serta kondisi penyakit.Bayi dan anak yang sangatbelia, umumnya menghabiskansebagian besar waktunyauntuk tidur sehingga waktupemberian obat harusdijadwalkan ulang selamamereka terjaga. Untuk masalahseperti ini jangan ragu untukberkonsultasi dengan Dokteratau Apoteker anda. Merekaakan memil ihkan obatdengan cara pemberian yangsesuai, misalnya satu atau

Page 10: Info Lembaga Pom

Halaman 10

Badan POMINFOPOM

Edisi November 2008

dua kali sehari sehingga akanm e m u d a h k a n d a nmeningkatkan kepatuhanuntuk minum obat secarateratur.Bentuk sediaan padat dapatdiberikan pada anak yanglebih besar karena anakdiatas usia 6 tahun biasanyasudah dapat menelan. Selaini tu sebaiknya janganmenambahkan obat dalamsusu atau makanan cair.Hal ini untuk menghindariterjadinya interaksi yangdapat terjadi antara obatdengan susu atau makanancair. Selain itu jika susu ataumakanan cair tersebut tidakdihabiskan seluruhnya, makasebagian obat akan ikutterbuang.Bay i a tau anak akandiberikan obat melalui anusjika pasien mual berat atauenggan minum obat melaluimulut atau pada pasien yangtidak dapat minum. Padapemberian obat melalui anusini, ada beberapa hal yangharus diperhatikan yaitu:1. Obat harus dimasukkan

secara benar ke dalamanus agar obat tetap didalam tempatnya dalamanus sehingga diabsorpsisecara sempurna.

2. Olesi dengan jeli berbahand a s a r a i r u n t u kmengurangi keluhan ataurasa tidak nyaman saatd i pa k a i d a n u n t u kmencegah lecet padaanus. Pada bayi atauanak yang diberi obatdengan cara inhalasik a d a n g d a p a tmenimbulkan kesulitankarena memer lukank o o r d i n a s i d a l a mmenggunakan aerosol –yaitu saat memencetdengan saat menghirupinhaler. Namun demikian,sekarang sejumlah alattelah tersedia denganefisiensi dan efektifitaspenghantaran obat ke

paru-paru yang lebih baikseperti nebulizer, spacer,metered dose inhaler.

4. Faktor KepatuhanKepatuhan anak terhadapp e n g o b a t a n s a n g a ttergantung pada orang tua,guru dan atau pengasuhm e r e k a . P e n e l i t i a nm e n u n j u k k a n b a h w akepatuhan akan meningkats e i r i n g p e n i n g k a t a npemahaman akan tingkatkeparahan kondisi penyakit sianak di mata orang tuanya.Apabila anda ragu atau belumjelas mengenai hal-hal terkaitmanfaat, efek samping yangdapat timbul dan penggunaanobat, jangan pernah raguuntuk meminta dokter atauapoteker anda mengulangkembali semua informasi yangbelum anda pahami. Ikuti danpatuhi anjuran dokter atauapoteker tentang kepatuhans e u t u h n y a t e r h a d a ppengobatan anak.Beberapa faktor dapatmempengaruhi tingkat kerjasama anak dalam meminumobat antara lain bentuksediaan, kemudahan carapenggunaan, dan rasa. Jikamemungkinkan, lakukanpenyamaran rasa misalnyadengan memberikan obatdengan sirup sebelum dansesudah obat diminumkan.Pengenceran obat jarang bisamenyamarkan rasa dan justrumemperbesar volume obatyang harus diberikan. Apabiladilakukan pengenceran, makapastikan bahwa obat danbahan te rsebu t dapa ttercampurkan dan bahwa sianak memperoleh seluruhdosis obat yang harusdiminum.

EFEK SAMPING PADA ANAKBayi baru lahir, bayi dan padaumumnya anak sangat berisikoterkena efek samping obat. Hal inidisebabkan antara lain karenabelum sempurnanya fungsi organpengeluaran obat (hati dan ginjal)

d a n b e r b e d a n y a f a k t o rfarmakokinetik dibanding padaorang dewasa. Namun demikian,tidak semua efek samping obatberbahaya. Seperti misalnyakencing yang berwarna merahsetelah minum Rifampisin. Efeksamping obat ini tidak termasukefek samping obat yangberbahaya.Untuk mewaspadai kemungkinanterjadinya efek samping, adabeberapa hal yang harusdiperhatikan:1. Informasikan jika anak anda

sedang minum obat bebasatau suplemen makanankepada dokter atau apoteker.

2. Tanyakan efek samping dariobat anak anda pada dokteratau apoteker.

3. Amati apakah terjadiperubahan pada anak andasetelah minum obat. Jikaterjadi efek samping obat yangberbahaya segera hentikanpengobatan dan laporkankepada apoteker atau kembalike dokter.

4. Ikuti petunjuk dosis dan carapakai yang diberikan olehdokter atau apoteker, jangansekali-kali mengubah dosistanpa berkonsultasi denganapoteker atau dokter.

5. Untuk obat yang diberikanjangka pan jang un tukmengatasi penyakit kronis,jangan menghentikan obatsecara mendadak karenadapat memperparah penyakit.(PIO Nas)

Pustaka :1. Aslam Mohamed, Farmasi

Klinis (Menuju PengobatanRasional dan PenghargaanPilihan Pasien)

2. Goodman and Gillman’s,Pharmacological Basis ofTherapeutics 9 th ed.

3. Hay, William W., et al, CurrentPediatric and Treatment 15 thed.

4. Pagliaro LA, et al., Problemsin Pediatric Drug Therapy 4 thed.

Page 11: Info Lembaga Pom

Badan POMINFOPOM

Halaman 11Edisi November 2008

POM. Dengan demik iankeputusan kantor Bea dan Cukaisangat ditentukan oleh keputusanBadan POM.Sebelum ini kolaborasi kerjadi lakukan secara manual,sehingga membutuhkan waktulama. Lamanya waktu yangdibutuhkan sekaligus berdampakpada tingginya biaya yang harusdikeluarkan. Oleh karena itu perluada upaya untuk menfasilitasiperdagangan ekspor-impormelalui percepatan prosedurbirokrasi, yang diharapkan dapatm e m b e r i d a m p a k p a d apenurunan ekonomi biaya tinggi.Saling terhubung antar instansi(connected government) akanmemudahkan komunikasi danmengkoordinasikan hubungankerja melalui sistem kolaborasiyang difasilitasi dengan teknologiinformasi. Tahun 2008 inimerupakan tahun kedua BadanPOM mengimplementasikansistem layanan perijinan ekspor-impor melalui kolaborasi kerjayang saling terhubung denganberbagai instansi terkait lainnyadan khususnya dengan kantorKPU(Kantor Pelayanan Utama)Ditjen Bea dan Cukai.Sistem pelayanan perijinanekspor-impor melalui layanansatu pintu ini dikenal denganistilah INSW (Indonesia NationalS i n g l e W i n d o w ) , y a n gpengertiannya adalah bahwamelalui layanan elektronik satu

atap, pengusaha ekspor-impordapat mengurus perijinannyahanya dengan melewati satuprosedur tetap. Prosedur tetap inimenghubungkan antara berbagaiinstansi terkait yang memudahkanpengusaha dalam pengurusanijinnya. Dalam kaitan ini tidakdiperlukan lagi pengusahamendatangi setiap kantor denganmembawa surat-surat bukti darikantor-kantor pemerintah lainnya.S u r a t - s u r a t b u k t i y a n gdimaksudkan tersebut sudahdigant ikan dengan sistemelektronik yang mengalir secaraotomatis dari kantor pemerintahyang satu (Badan POM) ke kantorpemerintah yang lain (misalnyaBea Cukai) sesuai dengan aturanyang sudah d i t e tapkan .D i s a m p i n g m e n j a n j i k a nsimplifikasi prosedur, percepatanwaktu, efisiensi dan efektifitas,cara ini juga sangat berguna bagipengatasan masalah pemalsuandokumen yang biasanya jugaterkait dengan kasus suap. Jadisekali membuat sistem, dua tigamasalah teratasi.Badan POM menjadi salah satuinstansi pemerintah utama yangterlibat secara intens dalamimplementasi INSW, sehubungandengan banyaknya produk Obatdan Makanan yang menjadik o m o d i t a s p e r d a g a n g a ne k s p o r - i m p o r . D e n g a nmengimplementasikan INSWsekaligus membuktikan tekadBadan POM untuk menjadipelayan masyarakat dalammemajukan kesejahteraanbangsa, dan mendorongtumbuhnya perekonomian yangsehat. Implementasi INSWmenggunakan sistem aplikasiyang dinamakan e-bpom (dapatdiakses melalui http://pom.go.idatau http://e-bpom.pom.go.id),tahun ini ikut berkontribusimengantarkan Badan POMmeraih penghargaan sebagaiterbaik pertama e-GovernmentAward 2008 kategori LembagaNegara Non-Depar temen.(Irhama HWT)

Connected Government: Implementasi Indonesia National Single Window (INSW)di Badan POM

Di era teknologi informasisekarang, tuntutan terhadapkecepatan, kemudahan, dantransparansi menjadi isu yangsangat penting untuk ditanggapi.Untuk instansi pemerintah yangm e r u p a k a n i n s t i t u s ipenyelenggaran pemerintahanuntuk layanan publik, maka isuini menjadi sangat krusial.Lahi rnya Undang-undangKeterbukaan Informasi Publik(UU nomor 18 tahun 2008)merupakan respon untukmengakomodir hal tersebut.Dalam Undang-undang ini jelasdinyatakan bahwa publik memilikihak atas informasi yangmenyangkut kepentingan publik,d a n b e r h a k u n t u kmendapatkannya denganmudah, murah dan cara yangsederhana. Oleh karena itutidaklah zamannya lagi menutupiinformasi “publik” dengan alasan-alasan yang tidak jelas.Lebih jauh dari keterbukaaninformasi, tuntutan selanjutnyaadalah bagaimana informasi bisamengalir dan saling terhubungantara satu instansi denganlainnya, khususnya bila instansi-instansi tersebut terlibat dalamsatu bentuk kerjasama yangk e p u t u s a n n y a s a l i n gmenentukan. Contoh yang adadi Badan POM adalah keterkaitanantara perijinan ekspor - imporproduk Obat dan Makanan dipelabuhan tergantung padaadanya rekomendasi dari Badan

Penganugerahan e-Government Award 2008, Badan POM menerima penghargaansebagai Terbaik Pertama Kategori LPND Pengaplikasi e-Government 2008.

Page 12: Info Lembaga Pom

InfoPOM

Penasehat : Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan ; Penanggung Jawab: SekretarisUtama Badan Pengawas Obat dan Makanan ; Pimpinan Redaksi : Kepala Pusat Informasi Obat danMakanan ; Sekretaris Redaksi : Dra. Reri Indriani; Tim Editor : Dra. Sri Hariyati, MSc, Dra.Elza Rosita, MM, Dra. Sylvia N Utama, Apt, MM, Dra. Dyah Nugraheni, Apt, Dra. HerminiTetrasari, MSi, Ellen Simanjuntak, SE, Yustina Muliani, S.Si, Apt, Dra. Murti Hadiyani, Dra.T. Asti Isnariani M.Pharm, Dewi Sofiah, S.Si, Apt, Arief Dwi Putranto, SSi, Dra. Yusra Egayanti,Apt ; Redaksi Pelaksana : Yulinar, SKM, Dra. Helmi Fauziah, Apt, Sandhyani E.D, S.Si, Apt, IndahWidiyaningrum, SSi, Eriana Kartika Asri, SSi, Denik Prasetiawati, SFarm; Sirkulasi : Surtiningsih, NettySiraitAlamat Redaksi : Pusat Informasi Obat dan Makanan Badan Pengawas Obat dan Makanan,Jl. Percetakan Negara No. 23, Jakarta Pusat, Telp. 021-4259945, Fax. 021-42889117, e-mail :[email protected] menerima naskah yang berisi informasi yang terkait dengan obat, makanan, kosmetika, obattradisonal, komplemen makanan, zat additif dan bahan berbahaya. Kirimkan melalui alamat redaksidengan format MS. Word 97 spasi ganda maksimal 2 halaman kuarto. Redaksi berhak mengubah sebagianisi naskah untuk diterbitkan.

ISS

N18

29-9

334

77

18

29

9

33

42

89