intervensi sma
DESCRIPTION
sdfhfhgdsTRANSCRIPT
IntervensiDataPerencanaanRasional
Tujuan (NOC)Intervensi (NIC)
Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan kelemahan ototpernapasan
2 x 24 jam setelah diberikan intervensi pola pernapasan klien kembali efektif dengan kriteria hasil : Irama, frekuensi dan kedalaman pernapasan dalam batas normal, bunyi nafas terdengar jelas, respirator terpasang dengan optimal
Kaji kemampuan ventilasi
Kaji kualitas, frekuensi,dan kedalaman pernapasan
Baringkan klien dalamposisi yang nyaman
Observasi tanda-tandavital (nadi,RR). Untuk klien dengan penurunan kapasitas ventilasi, perawat mengkaji frekuensi pernapasan, kedalaman, dan bunyi nafas,pantau hasil tes fungsi paru-paru (volume)
Dengan mengkaji kualitas, frekuensi, dankedalaman pernapasan, kita dapatmengetahui sejauh mana perubahan kondisiklien. Dalam posisi dudukPenurunan diafragma memperluas daerahdada sehingga ekspansi paru bisamaksimal. Peningkatan RR dan takikardi merupakanindikasi adanya penurunan fungsi paru
Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan disfonia, gangguan pengucapan kata,gangguan neuromuskular, kehilangan kontrol tonus otot fasial atau oral.Kliendapatmenunjukkan pengertianterhadapmasalah komunikasi, mampu mengekspresikan perasaannya, mampu menggunakan bahasaisyarat dengan kriteria hasil Terciptanya suatu komunikasi di mana kebutuhanklien dapat dipenuhi, klien mampu merespons setiap berkomunikasi secara verbalmaupun isyarat. Kaji komunikasi verbal klien
Lakukan metode komunikasi yang ideal sesuai dengan kondisi klien.
Beri peringatan bahwaklien di ruang ini mengalami gangguan berbicara, sediakan belkhusus bila perlu Antisipasi dan bantu kebutuhan klien.
Kolaborasi: konsultasi keahli terapi bicara Kelemahan otot-otot bicara klien krisis miastenia gravis dapat berakibat pada komunikasi.Teknik untuk meningkatkan komunikasimeliputi mendengarkan klien, mengulangiapa yang mereka coba komunikasikan dengan jelas dan membuktikan yang diinformasikan, berbicara dengan klien terhadap kedipan mata mereka dan atau goyangkan jari-jari tangan atau kaki untuk menjawab ya/tidak. Setelah periode krisis klien selalu mampu mengenal kebutuhan mereka. Untuk kenyamanan yang berhubungan dengan ketidakmampuan komunikasi. Membantu menurunkan frustasi oleh karena ketergantungan atau ketidakmampuan berkomunikasi. Mengkaji kemampuan verbal individual,sensorik, dan motorik, serta fungsi kognitifuntuk mengidentifikasi defisit dan kebutuhan terapi.
Gangguan aktivitas sehari-hari berhubungan dengan kelemahan fisik umum, keletihan.Infeksibronkhopulmonaldapatdikendalikanuntuk Mengkaji kemampuan verbal individual, sensorik, dan motorik, serta fungsi kognitifuntuk mengidentifikasi defisit dan kebutuhan terapi. Dengan kriteria hasil
Kaji kemampuan klien dalam melakukan aktivitas Atur cara beraktivitas klien sesuai kemampuan. Evaluasi kemampuan aktivitas motorik Menjadi data dasar dalam melakukan intervensi selanjutnya.
Sasaran klien adalah memperbaiki kekuatan dan daya tahan. Menilai singkat keberhasilan dari terapiyang boleh diberikan.