intervensi sol
TRANSCRIPT
3. Intervensi Keperawatan
NoDiagnosa
KeperawatanBatasan Karakteristik NOC NIC
1. Nyeri akut
berhubungan dengan
peningkatan TIK
. Subyektif :
Mengungkapkan secara verbal
atau melaporkan nyeri dengan
isyarat
Obyektif :
Posisi untuk menghindari nyeri
Perubahan tonus otot (dengan
rentang dari lemas tidak
bertenaga sampai kaku)
Perubahan selera makan
Perilaku distraksi (misalnya,
mondar-mandir, mencari orang
dan atau aktivitas berulang)
Gangguan tidur
Pasien akan memperlihatkan
pengendalian nyeri yang
dibuktikan oleh :
a. Pasien mengenali
awitan nyeri
b. menggunakan tindakan
pencegahan
c. melaporkan nyeri dapat
dikendalikan.
Manajemen nyeri
a. Lakukan pengkajian nyeri
yang komprehesif meliputi
lokasi, karakteristik,
awitan dan durasi,
frekuensi , kualitas,
intensitas, keparahan nyeri
dan factor presipitasinya
b. Ajarkan teknik
penggunaan non farkologis
seperti umpan-balik,
distraksi, relaksasi,
imajinasi terbimbing.
c. Berikan informasi tentang
nyeri, seperti penyebab
nyeri, berapa lama akan
berlangsung dan antisipasi
ketidaknyamanan akibat
prosedur.
d. Kendalikan factor
lingkungan yang dapat
memengaruhi respon
pasien terhadap
ketidaknyamanan.
e. Pastikan pemberian
analgesi terapi.
2. Gangguan perfusi
jaringan serebral
berhubungan dengan
gangguan aliran darah
di otak.
Subyektif :
-
Obyektif :
Perubahan status mental
Perubahan reaksi pupil
Perubahan respon motorik
Kelemahan atau paralisis
ekstremitas
Pasien akan menunjukkan
kognisi, yang dibuktikan
dengan indicator :
a. pasien dapat
berkomunikasi dengan
jelas dan sesuai dengan
usia serta kemampuan
b. dapat mengolah
informasi
c. menunjukkan
perhatian/konsentrasi
Promosi perfusi serebral
a. pantau tanda-tanda vital
b. pantau TIK dan respons
neurologis pasien terhadap
aktivitas keperawatan.
c. Minimalkan stimulus
lingkungan
d. Tinggikan bagian kepala
tempat tidur
e. Berikan obat-obatan untuk
meningkatkan volume
intravaskuler sesuai
program
3. Ketidakefektifan pola
nafas berhubungan
dengan hiperventilasi
Subyektif :
Dispnea
Sesak nafas
Obyektif :
Penurunan tekanan inspirasi dan
ekspirasi
Nafas cuping hidung
Penggunaan otot bantu asesorius
untuk bernafas
Penurunan kapasitas vital
Perubahan ekskursi dada
Pasien menunjukkan pola
pernafasan efektif, yang
dibuktikan oleh status
pernafasan, status ventilasi dan
pernafasan yang tidak
terganggu :
a. keoatenan jalan nafas
dan tidak ada
penyimpangan tanda
vital dari rentang
normal
Manajemen jalan nafas
a. Pantau adanya pucat dan
sianosis
b. Pantau peningkatan
kegelisahan, ansietas, dan
lapar udara.
c. Konsultasikan dengan ahli
pernafasan untuk
memastikan keadekuatan
fungsi ventilator mekanis.
d. Atur posisi pasien untuk
mengoptimalkan
pernafasan
e. Anjurkan nafas dalam
melui abdomen selama
periode gawat nafas.
4. Risiko nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan
mual dan muntah
Subyektif :
Menolak memakan
Nyeri abdomen
Persepsi ketidakmampuan untuk
Pasien akan memperlihatkan
status gizi : asupan mkanan
dan cairan yang dibuktikan
Manajemen nutrisi
a. Timbang pasien pada
interval yang tepat.
b. Berikan informasi kepada
mencerna makanan
Obyektif :
Kurang makan
Melaporkan perubahn sensasi rasa
Merasa cepat kenyang setelah
mengkonsumsi makanan
Kram abdomen
Indigesti
oleh indicator sebagai berikut :
a. makanan oral
b. pemberian makanan
lewat selang adekuat
c. asupan cairan oral
adekuat.
pasien untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi
c. Buat perencanaan makan
dengan pasien yang masuk
dalam jadwal makan,
lingkungan makan,
kesukaan dan
ketidaksukaan pasien.
d. Ciptakan lingkungan yang
menyenangkan untuk
makan.
e. Berikan pasien minuman
dan kudapan bergizi, tinggi
protein, tinggi kalori yang
siap dikonsumsi.
5. Ketidakefektifan
termoregulasi
berhubungan dengan
peningkatan suhu
tubuh.
Obyektif :
Fluktuasi suhu tubuh diatas atau
dibawah rentang normal
Kulit terapa hangat
Menggigil
Pasien akan menunjukkan
termoregulasi yang dibuktikan
dengan :
a. Suhu tubuh normal
b. Tidak ada dehidrasi
Terapi demam
a. Pantau dehidrasi
b. Pantau warna kulit dan
suhu
c. Gunakan waslap dingin
Kulit merah untuk mengompres
d. Anjurkan asupan cairan
oral sedikitnya 2 liter/hari
e. Berikan obat antipiretik
6. Risiko cedera
berhubungan dengan
disfungsi otot
Objektif :
a. kejang, disorientasi, gangguan
penglihatan, pendengaran
Risiko cedera akan menurun
dibuktikan dengan :
a. Keamanan personal
b. Pengendalian risiko
Manajemen lingkungan
(keamanan)
a. Identifikasi factor yang
mempengaruhi kebutuhan
keamanan.
b. Identifikasi factor
lingkungan yang
memungkinkan risiko
terjatuh
c. Berikan edukasi yang
berhubungan dengan
strategi dan tindakan untuk
mencegah cedera
d. Bantu ambulasi pasien
e. Orientasikan kembali
pasien terhadap realitas
dan lingkungan saat ini
bila dibutuhkan.
7. Gangguan persepsi
sensori penglihatan
berhubungan dengan
perubahan resepsi
Subyektif :
Distorsi sensori
Obyektif :
Perubahan pola perilaku
Gelisah
Perubahan ketajaman sensori
Disorientasi
Hambatan komunikasi
Pasien menunjukkan status
neurologis : fungsi
motorik/sensorik yang
dibuktikan oleh tidak ada
gangguan penglihatan
Peningkatan komunikasi
a. Pantau dan
dokumentasikan perubahan
status neurologis pasien
b. Kaji lingkungan terhadap
kemungkinan bahaya
terhadap keamanan.
c. Tingkatkan penglihatan
pasien yang masih tersisa
d. Jangan memindahkan
barang-barang pasien di
dalam kamar pasien tanpa
memberitahu pasien.
e. Pastikan akses terhadap
dan penggunaan alat bantu
sensori.
8. Kelebihan volume
cairan berhubungan
dengan gangguan
mekanisme pengaturan
Subyektif :
Ansietas
Dispnea
Gelisah
Pasien akan menunjukkan
keseimbangan cairan tidak
terganggu dibuktikan dengan
indicator
a. Keseimbangan asupan
Manajemen cairan
a. Timbang berat badan
setiap hari dan pantau
kecenderungan
b. Pertahankan asupan asupan
Obyektif :
Edema
Peningkatan tekanan vena sentral
Perubahan elektrolit
Kenaikan berat badan dalam
peiode singkat
dan haluaran dalam 24
jam
b. Berat badan stabil
c. Berat jenis urin dalam
batas normal
dan haluaran akurat
c. Ajarkan pasien tentang
penyebab dan cara
mengatasi edema
d. Tinggikan ekstremitas
untuk meningkatkan aliran
darah balik
e. Berikan diuretic jika perlu