jumlah rumah tangga usaha pertanian di kab. tasikmalaya tahun

22
BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN TASIKMALAYA Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kab. Tasikmalaya Tahun 2013 sebanyak 282,6 ribu rumah tangga Jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum di Kab. Tasikmalaya Tahun 2013 sebanyak 21 Perusahaan Jumlah perusahaan tidak berbadan hukum atau bukan usaha rumah tangga usaha pertanian di Kab. Tasikmalaya Tahun 2013 Sebanyak 16 Unit Jumlah sapi/kerbau di Kab. Tasikmalaya pada 1 Mei 2013 sebanyak 54,6 ribu ekor

Upload: duongxuyen

Post on 13-Jan-2017

229 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kab. Tasikmalaya Tahun

BADAN PUSAT STATISTIKKABUPATEN TASIKMALAYA

Jumlah rumah tangga usaha pertaniandi Kab. Tasikmalaya Tahun 2013

sebanyak 282,6 ribu rumah tangga

Jumlah perusahaan pertanianberbadan hukum di Kab. TasikmalayaTahun 2013 sebanyak 21 Perusahaan

Jumlah perusahaan tidak berbadanhukum atau bukan usaha rumahtangga usaha pertanian di Kab.

Tasikmalaya Tahun 2013Sebanyak 16 Unit

Jumlah sapi/kerbau di Kab.Tasikmalaya pada 1 Mei 2013

sebanyak 54,6 ribu ekor

Page 2: Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kab. Tasikmalaya Tahun
Page 3: Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kab. Tasikmalaya Tahun

Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yangdiselenggarakan Badan Pusat Statistik (BPS) setiap 10 (sepuluh) tahun sekali

sejak 1963. Pelaksanaan ST2013 merupakan amanat Undang-UndangNomor 16 Tahun 1997 Tentang Statistik dan mengacu pada sejumlah

rekomendasi dari FAO yang menetapkan “The World Programme for the 2010Around Agricultural Censuses Covering Periode 2006-2015”.

Pelaksanaan ST2013 dilakukan secara bertahap, yaitu pencacahan lengkap usahapertanian pada bulan Mei 2013, dilanjutkan dengan pendataan rinci melalui

Survei Pendapatan Rumah Tangga Usaha Pertanian pada bulan November 2013dan Survei Struktur Ongkos Komoditas Pertanian Strategis dalam setiap subsektor

pertanian pada bulan Mei-Oktober 2014.

Buku ini disusun untuk memberi gambaran awal hasil ST2013 mengenai jumlahrumah tangga usaha pertanian, jumlah perusahaan pertanian berbadanhukum, dan jumlah perusahaan tidak berbadan hukum atau bukan rumahtangga usaha pertanian di seluruh Indonesia. Di samping itu, publikasi ini juga

menyajikan jumlah sapi dan kerbau dari hasil Pendataan Sapi Potong, SapiPerah, dan Kerbau (PSPK) 2011 dan hasil ST2013. Informasi lebih lanjut dapat

dilihat pada website http:\\st2013.bps.go.id.

Publikasi ini merupakan persembahan perdana dari berbagai publikasi yangakan diterbitkan BPS terkait dengan pelaksanaan ST2013. Kami mengucapkanterima kasih yang setinggi-tingginya atas bantuan semua pihak baik secaralangsung maupun tidak langsung yang telah ikut berpartispiasi dalammenyukseskan Sensus Pertanian 2013.

Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penerbitan publikasi ini,kami juga mengucapkan terima kasih.

Tasikmalaya, 17 Agustus 2013Kepala Badan Pusat Statistik

Kabupaten Tasikmalaya

Ir. Gandjar Rachman

SeuntaiKata

Page 4: Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kab. Tasikmalaya Tahun

DukunganBupati Tasikmalaya

“...Dengan kegiatanSensus Pertanian2013 diharapkan

mampu mengangkatmartabat petani

khususnya diKabupaten

Tasikmalaya...”

Page 5: Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kab. Tasikmalaya Tahun
Page 6: Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kab. Tasikmalaya Tahun
Page 7: Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kab. Tasikmalaya Tahun

1963 Sensus pertanian pertama.

Cakupan wilayah: daerah perdesaan di seluruh Indonesia,kecuali Irian Jaya (Papua).

Satuan wilayah sensus terkecil adalah lingkungan.

Tujuan utama: mendapatkan data statistik di sektor pertanianyang dapat menggambarkan struktur pertanian di Indonesia.

Data yang dikumpulkan: penggunaan lahan, irigasi, penggunaanpupuk, ternak, rumah tangga pertanian, tenaga kerja pertanian,fasilitas transportasi untuk menjual hasil pertanian, alat-alatpertanian.

Hasil sensus belum sempura, disebabkan antara lain presisisampling design rendah, response rate belum optimal, danLandreform yang dilancarkan pemerintah dengan Undang-Undang No.5 Tahun 1960 yang berpengaruh terhadap jawabanresponden.

1973 Sensus Pertanian yang kedua

Cakupan wilayah: daerah perdesaan dan perkotaan diseluruh Indonesia, kecuali Irian Jaya.

Satuan wilayah sensus terkecil adalah blok sensus.

Pengumpulan data pada pertanian rakyat, perkebunanrakyat dan perkebunan besar, perikanan laut danperikanan tambak dilakukan secara terpisah dan dalamwaktu yang berbeda.

Pencacahan perkebunan besar dilakukan secara lengkap,sedangkan untuk perikanan laut dan tambak hanyadilakukan pada blok sensus terpilih di Sumatera, Jawa, danBali.

Data yang dikumpulkan: (a) struktur pertanian rakyat yangmeliputi data penguasaan dan penggunaan lahanpertanian; struktur tanaman musiman dan tahunan;peternakan; perikanan laut dan darat; peralatan pertanian;pengairan; pemupukan; dsb. (b) Potensi pertanian masing-masing desa yang meliputi luas dan penggunaan tanah;keadaan pengairan dan potensi pengairan; fasilitaspengolahan; pemasaran; pengangkutan danpenggudangan; mekanisme pertanian; perikanan; koperasi;dsb. (c) Data perkebunan besar seperti strukturperkebunan; jenis tanaman; luas dan produksi; pengolahanhasil perkebunan dan pemasarannya; dsb. (d) Dataperikanan laut yang meliputi rumah tangga perikanan; alat-alat penangkap ikan; perahu/kapal perikanan; penanamanmodal; dan jumlah nelayan.

1983 Sensus pertanian yang ketiga.

Cakupan: semua kegiatan di sektor pertanian (kecuali kehutanan dan perburuan) di seluruh Indonesia, termasukIrian Jaya dan Timor Timur, baik di daerah perdesaan maupun perkotaan.

Satuan wilayah sensus terkecil adalah blok sensus.

Data yang dikumpulkan: sama dengan Sensus Pertanian 1973.

Konsep pertanian 1983 rumah tangga pertanian mencakup:- Rumah tangga pertanian pengguna lahan:

Tanaman padi/palawija, tanaman hortilkultura, tanaman perkebunan, peternakan, budidaya ikan/biota lain dikolam air tawar/sawah, dan budidaya ikan/biota lain di tambak air payau.

- Rumah tangga pertanian yang tidak menggunakan lahan:Budidaya ikan/biota lain di laut, budidaya ikan/biota lain di perairan umum, Penangkapan ikan/biota lain di laut,dan penangkapan ikan/biota lain di perairan umum

Pengumpulan data pokok di sektor pertanian, baik di daerah perkotaan maupun perdesaan, dilakukan melaluipendaftaran rumah tangga pertanian pada blok sensus terpilih.

Pengumpulan data dilakukan melalui dua cara, yaitu pencacahan lengkap untuk perusahaan pertanian, KUD, Podesdan pencacahan sampel untuk rumah tangga pertanian.

Page 8: Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kab. Tasikmalaya Tahun

1993 Sensus pertanian yang keempat.

Pendaftaran bangunan dan rumah tanggadilakukan di seluruh Indonesia, baik di daerahperdesaan maupun perkotaan.

Pencacahan sampel untuk rumah tanggapertanian hanya dilakukan di wilayah kabupatendaerah perdesaan.

Satuan wilayah sensus terkecil adalah wilayahpencacahan (wilcah).

Sebagai persiapan pencacahan, setahunsebelumnya dilakukan pemutakhiran wilcah.

Konsep rumah tangga pertanian mengalamiperluasan dibanding Sensus Pertanian 1983,yaitu untuk konsep rumah tangga pertanianpengguna lahan ditambah dengan usahabudidaya kayu-kayuan kehutanan, dan setiapkomoditas yang diusahakan harus memenuhiBatas Minimal Usaha |(BMU) sedangkan untukrumah tangga pertanian tidak menggunakanlahan ditambah dengan usaha pemungutan hasilhutan dan atau penangkapan satwa liar sertausaha di bidang jasa pertanian.

2003 Sensus pertanian yang kelima.

Pendaftaran bangunan dan rumah tangga, baik di daerahperdesaan dan perkotaan, dilakukan di seluruh Indonesia padabulan Agustus 2003, kecuali di Nanggroe Aceh Darussalam(NAD) yang dilaksanakan pada bulan Mei 2004.

Pendaftaran bangunan dan rumah tangga dilakukan secaralengkap di daerah perdesaan dan perkotaaan kecuali daerahperkotaan bukan pantai dan non konsentrasi pertaniandilakukan secara sampel.

Pedaftaran bangunan dan rumah tangga dilakukan diseluruhIndonesia pada bulan Agustus 2003, kecuali Nanggroe AcehDarussalam (NAD) dilaksanakan pada bulan Mei 2004.

Satuan wilayah sensus terkecil adalah blok sensus.

Setahun sebelumnya dilakukan pemutakhiran blok sensussebagai persiapan pencacahan.

Beberapa perubahan mendasar dibanding Sensus Pertanian1993: (a) perusahaan pertanian dan KUD tidak dicacah yangdilakukan dalam Sensus Pertanian hanya up dating direktoriperusahaan pertanian, (b) kegiatan listing dilakukan secaralengkap di daerah perdesaan dan sampel di daerah perkotaan,(c) penarikan sampel untuk subsektor palawija, hortikultura,perkebunan, peternakan dilakukan per komoditas sedangkanperikanan menurut jenis budidaya atau sarana penangkapan,(d) jumlah komoditas yang dicakup diperluas.

Konsep rumah tangga pertanian sama dengan 1993.

Pengolahan data dilakukan dengan scanner.

2013 Sensus Pertanian keenam.

Pelaksanaan di seluruh wilayah Indonesia pada bulan Mei 2013.

Satuan wilayah sensus terkecil adalah Blok Sensus.

Dalam pelaksanaan pencacahan lengkap, dilakukan dua kali kunjungan yaitu pertama melakukan pemutakhiran rumah tanggadan identifikasi rumah tangga pertanian pada kunjungan kedua melakukan pencacahan lengkap usaha pertanian.

Dalam pelaksanaan pemutakhiran wilayah administrasi dikelompokkan berdasarkan konsentrasi pertaniannya. Untuk daerahkonsentrasi usaha pertanian, dilakukan secara door to door, dan untuk daerah nonkonsentrasi secara snowball.

Cakupan: usaha pertanian rumah tangga, perusahaan pertanian berbadan hukum, dan lainnya yaitu usaha pertanian yang dikelolabukan oleh perusahaan pertanian berbadan hukum dan bukan oleh rumah tangga.

Konsep rumah tangga pertanian adalah rumah tangga yang salah satu atau lebih anggota rumah tangganya melakukan danbertanggungjawab dalam kegiatan pembudidayaan, pemeliharaan, pengembangbiakan, pembesaran/penggemukan komoditaspertanian dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya untuk dijual, baik usaha pertanian milik sendiri, secara bagi hasil, ataumilik orang lain dengan menerima upah, dan termasuk jasa pertanian.

Pengolahan data dilakukan dengan scanner.

Page 9: Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kab. Tasikmalaya Tahun

Usaha Pertanianadalah kegiatan yang menghasilkan produk pertanian dengan tujuan sebagian atau seluruh hasil produksi dijual/ditukar atas risikousaha (bukan buruh tani atau pekerja keluarga). Usaha pertanian meliputi usaha tanaman pangan, hortikultura, perkebunan,peternakan, perikanan, dan kehutanan, termasuk jasa pertanian. Khusus tanaman pangan (padi dan palawija) meskipun tidak untukdijual (dikonsumsi sendiri) tetap dicakup sebagai usaha.

Rumah Tangga Usaha Pertanianadalah rumah tangga yang salah satu atau lebih anggota rumah tangganya mengelola usaha pertanian dengan tujuan sebagian atauseluruh hasilnya untuk dijual, baik usaha pertanian milik sendiri, secara bagi hasil, atau milik orang lain dengan menerima upah,dalam hal ini termasuk jasa pertanian.

Perusahaan Pertanian Berbadan Hukumadalah setiap bentuk usaha yang menjalankan jenis usaha di sektor pertanian yang bersifat tetap, terus menerus yang didirikandengan tujuan memperoleh laba yang pendirian perusahaan dilindungi hukum atau izin dari instansi yang berwenang minimal padatingkat kabupaten/kota, untuk setiap tahapan kegiatan budidaya pertanian seperti penanaman, pemupukan, pemeliharaan, danpemanenan. Contoh bentuk badan hukum: PT, CV, Koperasi, Yayasan, SIP Pemda.

Perusahaan Tidak Berbadan Hukum atau Bukan Usaha Rumah Tangga Usaha Pertanianadalah usaha pertanian yang dikelola oleh bukan perusahaan pertanian berbadan hukum dan bukan oleh rumah tangga seperti,pesantren, seminari, kelompok usaha bersama, tanksi militer, lembaga pemasyarakatan, lembaga pendidikan, dan lain-lain yangmengusahakana pertanian.

Jumlah Sapi dan Kerbauadalah jumlah sapi dan kerbau yang dipelihara pada tanggal 1 Mei 2013 baik untuk usaha (pengembangbiakan/penggemukan/pembibitan/pemacekan) maupun bukan untuk usaha (konsumsi/hobi/angkutan/perdagangan/ lainnya).

Catatan:1. Dalam publikasi hasil Sensus Pertanian 2003 yang diterbitkan BPS, rumah tangga pertanian adalah rumah tangga yang

mengusahakan komoditas dimana setiap komoditas harus memenuhi batas minimal usaha (BMU).2. Dalam tabel-tabel di booklet ini data rumah tangga pertanian 2003 menggunakan konsep ST2013 dan master wilayah 2013

untuk rumah tangga usaha pertanian.

Konsep dan DefinisiSensus Pertanian 2013

Page 10: Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kab. Tasikmalaya Tahun

GambaranUmum UsahaPertanian diKabupatenTasikmalaya

Berdasarkan angka sementara hasil pencacahanlengkap Sensus Pertanian 2013, jumlah usahapertanian di Kabupaten Tasikmalaya sebanyak 262.673dikelola oleh rumah tangga, sebanyak 16 dikelola olehperusahaan pertanian berbadan hukum dan sebanyak27 dikelola oleh selain rumah tangga dan perusahaanberbadan hukum.

Kabupaten Sukabumi, Kab. Cianjur, dan Kab.Tasikmalaya merupakan tiga kabupaten dengan urutanteratas yang mempunyai jumlah rumah tangga usahapertanian terbanyak, yaitu masing-masing 291.192rumah tangga, 282.964 rumah tangga, dan 262.673rumah tangga. Sedangkan Kota Cirebon merupakanwilayah yang paling sedikit jumlah rumah tangga usahapertaniannya, yaitu sebanyak 2.381 rumah tangga.

Dari jumlah 282.673 ruta tani, terbesar berada diwilayah Kecamatan Karangnunggal yaitu sebanyak17.485 rumah tangga, sedangkan Kecamatan Sariwangimenjadi kecamatan yang paling sedikit jumlahrumahtangga taninya yaitu sebanyak 2.369 rumahtangga. Sementara itu jumlah perusahaan pertanianberbadan hukum dan usaha pertanian selainperusahaan dan rumah tangga di KabupatenTasikmalaya tersebar di 14 kecamatan. Perusahaanpertanian berbadan hukum berada di KecamatanCipatujah, Karangnunggal, Salawu, Jatiwaras, Cineam,Singaparna, Cigalontang dan Jamanis, sedangkan usahapertanian selain perusahaan dan rumah tangga beradadi Kecamatan Pancatengah, Taraju, Mangunreja,Kecamatan Cigalontang, Sukaratu dan KecamatanCisayong.

Page 11: Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kab. Tasikmalaya Tahun

Perbandingan Jumlah Rumah Tangga Usaha Pertaniandan Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum diKabupaten Tasikmalaya Tahun 2003 dan 2013

Berdasarkan angka sementara hasil pencacahanlengkap Sensus Pertanian 2013, jumlah rumah tanggausaha pertanian di Kabupaten Tasikmalaya mengalamipenurunan sebanyak 38.159 rumah tangga dari320.832 rumah tangga pada Tahun 2003 menjadi282.673 rumah tangga pada Tahun 2013, yang berartimenurun sebesar 1,19 persen per tahun. Penurunanterbesar terjadi di Kecamatan Sariwangi dan penurunanterendah terjadi di Kecamatan Bojongasih, yaitumasing-masing sebesar 53 persen dan 3,7 persenselama sepuluh tahun.

Komposisi jumlah rumah tangga usaha pertanian danyang dikelola perusahaan diluar rumah tangga (NonRumah tangga) selama sepuluh tahun terakhir jugatidak banyak berubah. Berdasarkan hasil ST2003,sebanyak 60,4 persen rumah tangga usaha pertanianberada di rumah tangga dan sisanya sebesar 39,6persen berada di luar rumah tangga. Sementaramenurut hasil ST2013, komposisinya adalah 62,8persen di rumah tangga dan 37,2 persen di luar rumahtangga.Berikut diagram perbandingan jumlah rumah tanggausaha pertanian dan jumlah perusahaan pertanianberbadan hukum pada tahun 2003 dan tahun 2013.

Page 12: Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kab. Tasikmalaya Tahun

Banyaknya Usaha Pertanian Berdasarkan Hasil Sensus Pertanian 2003 dan 2013Menurut Kecamatan dan Cakupan Usaha (dalam ribu)

No Kecamatan2003 2013

Pertumbuhan RPT(2003-2013)

RTP Pers RTP Pers Absolut %1 2 3 4 5 6 7 8

1 CIPATUJAH 14.605 5 13.647 3 (958) (7)2 KARANGNUNGGAL 18.323 5 17.485 2 (838) (5)

3 CIKALONG 15.692 1 16.456 0 764 5

4 PANCATENGAH 11.218 1 11.401 0 183 2

5 CIKATOMAS 10.884 0 11.401 0 517 5

6 CIBALONG 7.066 0 6.584 0 (482) (7)

7 PARUNGPONTENG 9.256 0 8.105 0 (1.151) (12)

8 BANTARKALONG 7.292 0 6.524 0 (768) (11)

9 BOJONGASIH 5.000 1 4.814 0 (186) (4)

10 CULAMEGA 6.159 0 5.907 0 (252) (4)11 BOJONGGAMBIR 9.685 1 8.351 0 (1.334) (14)

12 SODONGHILIR 14.750 0 14.420 0 (330) (2)

13 TARAJU 8.131 1 6.894 0 (1.237) (15)

14 SALAWU 12.575 0 11.026 1 (1.549) (12)15 PUSPAHIANG 8.017 0 7.136 0 (881) (11)

16 TANJUNGJAYA 8.120 0 7.370 0 (750) (9)

17 SUKARAJA 7.394 1 6.344 0 (1.050) (14)

18 SALOPA 9.322 4 7.677 2 (1.645) (18)19 JATIWARAS 9.932 0 9.114 1 (818) (8)

20 CINEAM 8.886 2 7.194 2 (1.692) (19)

21 KARANGJAYA 3.478 0 3.048 0 (430) (12)

22 MANONJAYA 8.052 1 7.368 0 (684) (8)23 GUNUNGTANJUNG 6.533 0 5.673 0 (860) (13)

24 SINGAPARNA 4.792 1 2.736 0 (2.056) (43)

25 SUKARAME 4.393 0 2.810 2 (1.583) (36)

26 MANGUNREJA 6.885 0 4.719 0 (2.166) (31)27 CIGALONTANG 13.446 1 11.332 1 (2.114) (16)28 LEUWISARI 4.784 0 3.998 0 (786) (16)

29 SARIWANGI 5.043 0 2.369 0 (2.674) (53)

30 PADAKEMBANG 4.728 0 3.905 0 (823) (17)31 SUKARATU 6.453 0 5.377 0 (1.076) (17)

32 CISAYONG 8.154 0 6.183 0 (1.971) (24)

33 SUKAHENING 4.747 0 4.347 0 (400) (8)

34 RAJAPOLAH 4.702 0 2.852 0 (1.850) (39)35 JAMANIS 4.840 0 4.412 2 (428) (9)

36 CIAWI 6.109 1 6.258 0 149 2

37 KADIPATEN 5.287 0 4.965 0 (322) (6)

38 PAGERAGEUNG 10.141 0 8.541 0 (1.600) (16)39 SUKARESIK 5.958 0 3.930 0 (2.028) (34)

Kabupaten 320.832 26 282.673 16 (38.159) (12)

Page 13: Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kab. Tasikmalaya Tahun

Perbandingan Jumlah Sapi dan Kerbaudi Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2011dan 2013Pelaksanaan Pendataan Sapi Potong, Sapi Perah, danKerbau (PSPK) 2011 yang dilaksanakan serentak diseluruh Indonesia mulai 1-30 Juni 2011, mencatatpopulasi sapi dan kerbau kondisi 1 Juni 2011. Populasisapi dan kerbau hasil PSPK di Kab. Tasikmalayamencapai 66.639 ekor. Sementara itu, dari hasil sensuspertanian 2013, populasi sapi dan kerbau mencapai54.846 ekor.

Berdasarkan hasil sensus pertanian 2013 apabila dirincimenurut wilayah, kecamatan yang memiliki sapi dankerbau paling banyak adalah Kecamatan Cipatujahdengan jumlah populasi sebanyak 5.511 ekor,kemudian Kec. Cikatomas sebanyak 4.365 ekor danKec. Cikalong sebanyak 4.100 ekor. Sedangkankecamatan yang memiliki sapi dan kerbau paling sedikitadalah Kecamatan Karangjaya dengan jumlah populasisebanyak 131 ekor.

Page 14: Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kab. Tasikmalaya Tahun

Jumlah Sapi dan Kerbau Berdasarkan Hasil Pendataan Sapi Potong, Sapi Perah,dan Kerbau (PSPK) 2011 dan Sensus Pertanian 2013 Menurut Kecamatan (ekor)

No Kecamatan 2011 2013Pertumbuhan 2011-2013

Absolut %

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 CIPATUJAH 6.946 5.511 (1.435) (20,66)2 KARANGNUNGGAL 3.938 3.432 (506) (12,85)3 CIKALONG 5.227 4.100 (1.127) (21,56)4 PANCATENGAH 5.567 3.994 (1.573) (28,26)5 CIKATOMAS 6.753 4.365 (2.388) (35,36)6 CIBALONG 3.266 2.134 (1.132) (34,66)7 PARUNGPONTENG 4.655 3.828 (827) (17,77)8 BANTARKALONG 1.881 1.668 (213) (11,32)9 BOJONGASIH 3.189 2.216 (973) (30,51)

10 CULAMEGA 1.151 1.029 (122) (10,60)11 BOJONGGAMBIR 1.206 1.005 (201) (16,67)12 SODONGHILIR 3.163 3.004 (159) (5,03)13 TARAJU 707 709 2 0,2814 SALAWU 739 677 (62) (8,39)15 PUSPAHIANG 502 425 (77) (15,34)16 TANJUNGJAYA 807 826 19 2,3517 SUKARAJA 1.974 1.673 (301) (15,25)18 SALOPA 2.149 1.814 (335) (15,59)19 JATIWARAS 4.208 3.557 (651) (15,47)20 CINEAM 505 661 156 30,8921 KARANGJAYA 218 131 (87) (39,91)22 MANONJAYA 482 607 125 25,9323 GUNUNGTANJUNG 376 385 9 2,3924 SINGAPARNA 241 319 78 32,3725 SUKARAME 299 339 40 13,3826 MANGUNREJA 185 200 15 8,1127 CIGALONTANG 1.487 1.342 (145) (9,75)28 LEUWISARI 374 493 119 31,8229 SARIWANGI 342 370 28 8,1930 PADAKEMBANG 317 267 (50) (15,77)31 SUKARATU 506 485 (21) (4,15)32 CISAYONG 422 331 (91) (21,56)33 SUKAHENING 106 151 45 42,4534 RAJAPOLAH 307 311 4 1,3035 JAMANIS 161 174 13 8,0736 CIAWI 231 141 (90) (38,96)37 KADIPATEN 113 202 89 78,7638 PAGERAGEUNG 1.711 1.513 (198) (11,57)39 SUKARESIK 260 199 (61) (23,46)

Kabupaten 66.671 54.588 (12.083) (18,12)

Page 15: Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kab. Tasikmalaya Tahun

Penyebaran Rumah TanggaUsaha Pertanian di KabupatenTasikmalaya Tahun 2013

Page 16: Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kab. Tasikmalaya Tahun

Penyebaran PerusahaanPertanian Berbadan Hukum DiKabupaten TasikmalayaTahun 2013

Page 17: Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kab. Tasikmalaya Tahun

Penyebaran Non-Rumah TanggaUsaha Pertanian di KabupatenTasikmalaya Tahun 2013

Page 18: Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kab. Tasikmalaya Tahun

Penyebaran Sapi dan Kerbaudi Kabupaten TasikmalayaTahun 2013

Page 19: Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kab. Tasikmalaya Tahun
Page 20: Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kab. Tasikmalaya Tahun

Setiap pembangunan, termasuk pula pembangunan di bidang pertanian,bila diharapkan berhasil baik maka memerlukan perencanaan yangmatang dan teliti serta didasarkan atas angka-angka statistik khususnyadi bidang pertanian yang lengkap, aktual, dan dapat dipercaya. Olehkarena itu, dengan dilaksanakannya Sensus Pertanian 2013 ini,diharapkan dapat memberi solusi dan pencerahan dari berbagaikalangan baik pemerintah maupun swasta sebagai bahan untukmembuat kebijakan dan evaluasi program pembangunan pertanian.

Semoga dengan tema “Menyediakan Informasi untuk Masa Depan Petaniyang Lebih Baik”, kiranya dapat menjadi penyemangat bagi semuakalangan pengambil kebijakan demi terwujudnya masa depan petaniyang lebih baik.

Page 21: Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kab. Tasikmalaya Tahun

Ucapan Terima

Kasih

Seluruh jajaran Badan Pusat StatistikKabupaten Tasikmalayamengucapkan ribuan terima kasih atas bantuan dan dorongan

yang diberikan oleh berbagai pihak dalam rangka menyukseskanseluruh rangkaian kegiatan Sensus Pertanian 2013.

Dalam kesempatan ini secara khusus kami sampaikanterima kasih kepada:

• Bupati Kabupaten Tasikmalaya• • Para Camat/Lurah/Kepala Desa seluruh Kab Tasikmalaya

• Lembaga/Instansi yang terkait• Para Petugas Lapangan Sensus Pertanian 2013

• Seluruh Warga Kabupaten Tasikmalayayang telah membantu menyukseskan Sensus Pertanian 2013

MenyediakanInformasi untuk

Masa DepanPetani yang Lebih

Baik

Page 22: Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kab. Tasikmalaya Tahun

BADAN PUSAT STATISTIKKABUPATEN TASIKMALAYAJl. Ir. H. Juanda Kompleks PerkantoranTelp. : (0265)Homepage : http://www.bps.go.id E-mail : [email protected]