jurnal ilmiah binalita sudama -...

15
JURNAL ILMIAH BINALITA SUDAMA PENGARUH KONSELING SPRITUAL TERHADAP MEKANISME KOPING PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KLINIK VCT VETERAN MEDAN (Ambia, Heru Santosa, Nunung Febriany Sitepu) FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) IBU HAMIL DI KLINIK BERSALIN HJ.LINDAWATI DUSUN 1 DESA PASAR BENGKEL KECAMATAN PERBAUNGAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI (Eriyani) PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN BERBASIS PENGALAMAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KOLANG (Kesya Nirma Lumbantobing) SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPERAWATAN TELEMONITORING PASIEN DIABETES TIPE 2 (Ns. Juwi Athia Rahmini) THE DIFFERENCES BETWEEN MAN AND WOMEN WHEN USING SLANG LANGUAGE AT SMP PERMATA BANGSA (Sriwida Harahap) HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DBD RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT LARAS KECAMATAN BANDAR HULUAN KABUPATEN SIMALUNGUN (Suhardiono, Yuni Maisyarah) FAKTOR-FAKTOR PENGUAT (REINFORCING FACTORS ) YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA MAHASISWA DI PROGRAM STUDI TEHNIK ELEKTRO MEDIK STIKES BINALITA SUDAMA TAHUN 2019 (Widyawati) EFEK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN TEAMWORK SKILLS TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA (Nova Irwan) VOLUME 4 NOMOR 1 MEI 2019 ISSN: 2541-1039

Upload: others

Post on 26-May-2020

22 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JURNAL ILMIAH BINALITA SUDAMA - perpustakaan.bsm.ac.idperpustakaan.bsm.ac.id/assets/files/GABUNG_JURNAL...sistem informasi manajemen keperawatan telemonitoring pasien diabetes tipe

i

JURNAL ILMIAH BINALITA SUDAMA

PENGARUH KONSELING SPRITUAL TERHADAP MEKANISME KOPING PADA

PENDERITA HIV/AIDS DI KLINIK VCT VETERAN MEDAN (Ambia, Heru Santosa,

Nunung Febriany Sitepu)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

(ANC) IBU HAMIL DI KLINIK BERSALIN HJ.LINDAWATI DUSUN 1 DESA PASAR

BENGKEL KECAMATAN PERBAUNGAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI (Eriyani)

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN BERBASIS

PENGALAMAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KOLANG (Kesya Nirma

Lumbantobing)

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPERAWATAN TELEMONITORING PASIEN

DIABETES TIPE 2 (Ns. Juwi Athia Rahmini)

THE DIFFERENCES BETWEEN MAN AND WOMEN WHEN USING SLANG LANGUAGE

AT SMP PERMATA BANGSA (Sriwida Harahap)

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN

PASIEN DBD RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT LARAS KECAMATAN BANDAR

HULUAN KABUPATEN SIMALUNGUN (Suhardiono, Yuni Maisyarah)

FAKTOR-FAKTOR PENGUAT (REINFORCING FACTORS ) YANG BERHUBUNGAN

DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA MAHASISWA DI PROGRAM STUDI TEHNIK

ELEKTRO MEDIK STIKES BINALITA SUDAMA TAHUN 2019 (Widyawati)

EFEK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN

TEAMWORK SKILLS TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA (Nova Irwan)

VOLUME 4 NOMOR 1 MEI 2019

ISSN: 2541-1039

Page 2: JURNAL ILMIAH BINALITA SUDAMA - perpustakaan.bsm.ac.idperpustakaan.bsm.ac.id/assets/files/GABUNG_JURNAL...sistem informasi manajemen keperawatan telemonitoring pasien diabetes tipe

i

JURNAL ILMIAH BINALITA SUDAMA

Diterbitkan oleh Yayasan Binalita Sudama Medan

Pelindung

Pembina Yayasan Binalita Sudama Medan

Penasehat

Pengurus Yayasan Binalita Sudama Medan

Penanggungjawab

1. Suhardiono, M.Kes

2. Ns. Widyawati, S.Kep, M.Kes

3. Imnadir, MT

4. Arya Novika Naulista Siregar, RO, M.Pd

Pemimpin Redaksi

Elvi Susanti Lubis, M.Kes

Sekretaris Redaksi

Zulianti, RO, SKM

Bendahara

Havija Sihotang, M.Kep

Tim Editor

1. Teguh Supriyadi, MPH

2. Hj. Eriyani, M.Kep

3. Riny Apriani, M.Kep

4. Roy Chandra Nainggolan, RO, SE

Page 3: JURNAL ILMIAH BINALITA SUDAMA - perpustakaan.bsm.ac.idperpustakaan.bsm.ac.id/assets/files/GABUNG_JURNAL...sistem informasi manajemen keperawatan telemonitoring pasien diabetes tipe

ii

JURNAL ILMIAH

BINALITA SUDAMA

Diterbitkan oleh Yayasan Binalita Sudama Medan

Jadwal Penerbitan

Terbit dua kali dalam setahun

Penyerahan Naskah

Naskah merupakan hasil penelitian dan kajian pustaka ilmu kesehatan yang

belum pernah dipublikasikan/diterbitkan paling lama 5 (lima) tahun terakhir.

Naskah dapat dikirim melalui e-mail atau diserahkan langsung ke Redaksi

dalam bentuk rekaman Compact Disk (CD) dan Print-out 2 eksemplar,

ditulis dalam MS Word atau dengan program pengolahan data yang

kompatibel. Gambar, ilustrasi, dan foto dimasukkan dalam file naskah.

Penerbitan Naskah

Naskah yang layak terbit ditentukan oleh Dewan Redaksi setelah mendapat

rekomendasi dari Mitra Bestari. Perbaikan naskah menjadi tanggung jawab

penulis dan naskah yang tidak layak diterbitkan akan dikembalikan kepada

penulis.

Alamat Redaksi

Akper Binalita Sudama Medan

Jl. Gedung PBSI/ Jl. Pancing No.1 Pasar V Barat

Medan Estate 20371

Telp. (061) 6620661, Fax. (061) 6620661

Page 4: JURNAL ILMIAH BINALITA SUDAMA - perpustakaan.bsm.ac.idperpustakaan.bsm.ac.id/assets/files/GABUNG_JURNAL...sistem informasi manajemen keperawatan telemonitoring pasien diabetes tipe

iii

PENGANTAR REDAKSI

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang

Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga Jurnal Ilmiah Binalita Sudama

ini dapat kami terbitkan.

Jurnal Ilmiah Binalita Sudama ini diterbitkan dalam rangka

memberikan wadah bagi para dosen/mahasiswa untuk mempublikasikan

hasil penelitian dan karya ilmiah dalam bidang kesehatan.

Sebagai jurnal yang baru pertama diterbitkan, kami menyadari

tentunya banyak sekali kekurangan baik dari segi tampilan maupun isinya.

Karena itu kritik dan saran amat kami butuhkan demi perbaikan jurnal ini

dikemudian hari.

Akhir kata semoga jurnal ini dapat memberi manfaat besar bagi

dunia pendidikan, khususnya bidang kesehatan.

Medan, Mei 2019

Redaksi

Page 5: JURNAL ILMIAH BINALITA SUDAMA - perpustakaan.bsm.ac.idperpustakaan.bsm.ac.id/assets/files/GABUNG_JURNAL...sistem informasi manajemen keperawatan telemonitoring pasien diabetes tipe

iv

PENGARUH KONSELING SPRITUAL TERHADAP MEKANISME KOPING PADA PENDERITA HIV/AIDSDI KLINIK VCT VETERAN

MEDAN

Ambia, Heru Santosa, Nunung FebrianySitepu………………………...........1

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN

ANTENATAL CARE (ANC) IBU HAMIL DI KLINIK BERSALIN

HJ.LINDAWATI DUSUN 1 DESA PASAR BENGKEL KECAMATAN

PERBAUNGAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI.

Eriyani ............................................................................................................ 15

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN

BERBASIS PENGALAMAN PADA SISWA KELAS VII SMP

NEGERI 1 KOLANG

Kesya Nirma Lumbantobing .......................................................................... 24

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPERAWATAN

TELEMONITORING PASIEN DIABETES TIPE 2

Ns. Juwi Athia Rahmini ................................................................................ 37

THE DIFFERENCES BETWEEN MAN AND WOMEN WHEN USING

SLANG LANGUAGE AT SMP PERMATA BANGSA

Sriwida Harahap ............................................................................................. 45

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN

TINGKAT KEPUASAN PASIEN DBD RAWAT INAP DI RUMAH

SAKIT LARAS KECAMATAN BANDAR HULUAN KABUPATEN

SIMALUNGUN

Suhardiono, Yuni Maisyarah .......................................................................... 53

FAKTOR-FAKTOR PENGUAT (REINFORCING FACTORS ) YANG

BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA

MAHASISWA DI PROGRAM STUDI TEHNIK ELEKTRO MEDIK

STIKES BINALITA SUDAMA TAHUN 2019.

Widyawati ………………………………………………………………..61

EFEK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP

INVESTIGATION DAN TEAMWORK SKILLS TERHADAP HASIL

BELAJAR FISIKA

(Nova Irwan) …………………………………………………………………..69

PEDOMAN PENULISAN NASKAH JURNAL ILMIAH KESEHATAN

BINALITA SUDAMA MEDAN……………………………………………….80

DAFTAR ISI

Page 6: JURNAL ILMIAH BINALITA SUDAMA - perpustakaan.bsm.ac.idperpustakaan.bsm.ac.id/assets/files/GABUNG_JURNAL...sistem informasi manajemen keperawatan telemonitoring pasien diabetes tipe

v

JURNAL ILMIAH

BINALITASUDAMA MEDAN

Page 7: JURNAL ILMIAH BINALITA SUDAMA - perpustakaan.bsm.ac.idperpustakaan.bsm.ac.id/assets/files/GABUNG_JURNAL...sistem informasi manajemen keperawatan telemonitoring pasien diabetes tipe

25

Jurnal Penelitian Binalita Sudama Volume 4, NOmor 1, Mei 2019

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENULIS

CERPEN BERBASIS PENGALAMAN PADA SISWA

KELAS VII SMP NEGERI 1 KOLANG

Kesya Nirma Lumbantobing

*Email : [email protected]

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pola pengembangan

modul pembelajaran menulis cerpen berbasis pengalaman, (2) kelayakan modul

pembelajaran menulis cerpen berbasis pengalaman, (3) hasil belajar menulis

cerpen berbasis pengalaman pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kolang. Jenis

penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan berdasarkan model

pengembangan Borg and Gall. Subjek uji coba terdiri dari ahli materi, ahli

desain, guru bahasa Indonesia, siswa SMP Negeri 1 Kolang pada uji coba

perorangan terdiri dari 3 siswa, 9 siswa pada uji coba kelompok kecil, dan 35

siswa pada uji coba kelompok lapangan terbatas. Data tentang kualitas produk

pengembangan ini dikumpulkan melalui angket. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa: (1) validasi ahli materi meliputi kelayakan isi dengan rata-rata 88,88%

pada kriteria sangat baik, kelayakan penyajian dengan rata-rata 89,06% pada

kriteria sangat baik, aspek bahasa dengan rata-rata 85,00% pada kriteria sangat

baik, aspek kelayakan buku dengan rata-rata 89,06% pada kriteria sangat baik

(2) validasi ahli desain dengan rata-rata 88,75% pada kriteria sangat baik, (3) uji

coba guru dengan rata-rata 86.03% dengan kriteria sangat baik (5) uji coba

perorangan dengan rata-rata 79,86% dengan kriteria baik, (5) uji coba kelompok

kecil dengan rata-rata 81,25% dengan kriteria sangat baik, dan (6) uji kelompok

lapangan terbatas dengan rata-rata 88,57% dengan kriteria sangat baik, (7) hasil

belajar rata-rata siswa sebelum menggunakan bahan ajar 63,69% dan hasil

belajar rata-rata siswa setelah menggunakan bahan ajar 74,63% dengan kriteria

baik. Dengan demikian, modul pembelajaran menulis cerpen berbasis

pengalaman yang telah dikembangkan layak untuk digunakan dalam proses

pembelajaran sebagai sumber belajar.

Kata Kunci : Pengembangan, Modul, Cerpen, Pengalaman.

Page 8: JURNAL ILMIAH BINALITA SUDAMA - perpustakaan.bsm.ac.idperpustakaan.bsm.ac.id/assets/files/GABUNG_JURNAL...sistem informasi manajemen keperawatan telemonitoring pasien diabetes tipe

26

Jurnal Penelitian Binalita Sudama Volume 4, NOmor 1, Mei 2019

PENDAHULUAN

Bahan ajar merupakan

komponen penting dalam

pembelajaran. Bahan ajar diperlukan

sebagai pedoman beraktivitas dalam

proses pembelajaran sekaligus

merupakan substansi komponen yang

dibelajarkan kepada siswa. Dengan

bahan ajar, program pembelajaran

dapat dilaksanakan secara lebih

teratur karena guru sebagai pelaksana

pendidikan akan memperoleh

pedoman materi yang jelas.

Terdapat sejumlah alasan,

mengapa guru perlu untuk

mengembangkan bahan ajar. Dalam

lampiran Permendiknas Nomor 16

Tahun 2007 tentang Standard

Kualifikasi Akademik dan

Kompetensi, guru sebagai pendidik

profesional diharapkan memliki

kemampuan mengembangkan bahan

ajar sesuai dengan mekanisme yang

ada dengan memerhatikan

karakteristik dan lingkungan sosial

peserta didik. Sejalan dengan itu

Thamrin (2014:91) mengungkapkan

ada tiga alasan pengembangan bahan

ajar dilakukan karena: Pertama,

ketersediaan bahan ajar yang sesuai

tuntutan kurikulum. Kedua,

ketersediaan bahan ajar sesuai dengan

karakteristik peserta didik. Ketiga,

ketersediaan bahan ajar sesuai dengan

tuntutan pemecahan masalah belajar.

Apabila bahan ajar yang

sesuai dengan tuntutan kurikulum

tidak ada ataupun sulit diperoleh,

maka membuat bahan belajar sendiri

adalah suatu keputusan yang bijak.

Untuk mengembangkan bahan ajar,

referensi dapat diperoleh dari

berbagai sumber baik itu berupa

pengalaman ataupun pengetahauan

sendiri, ataupun penggalian informasi

dari narasumber baik orang ahli

ataupun teman sejawat. Demikian

pula referensi dapat kita peroleh dari

buku-buku, media masa, internet, dll.

Namun demikian, kalaupun bahan

yang sesuai dengan kurikulum cukup

melimpah bukan berarti kita tidak

perlu mengembangkan bahan sendiri.

Bagi siswa, seringkali bahan yang

terlalu banyak membuat mereka

bingung, untuk itu maka guru perlu

membuat bahan ajar untuk menjadi

pedoman bagi siswa.

Departemen Pendidikan

Nasional dalam bukunya “Teknik

Belajar dengan Bahan Ajar Modul”

(2002:5) mendefinisikan bahwa

modul merupakan suatu kesatuan

bahan belajar yang disajikan dalam

bentuk „self-instruction‟, artinya

bahan belajar yang disusun di dalapm

modul dapat dipelajari siswa secara

mandiri dengan bantuan yang terbatas

dari guru atau orang lain. Sehubungan

dengan itu, guru dapat mengelola

kegiatan pembelajaran secara efektif

dan efisien melalui sarana modul.

Siswa pun dapat mengikuti kegiatan

belajar mengajar secara maksimal

dengan modul. Akan tetapi, pada

kenyataannya isi bahan ajar (modul)

yang ada sekarang justru didominasi

oleh teori. Padahal untuk menulis

cerpen siswa perlu panduan tentang

bagaimana cara menulis cerpen,

bukan hanya pengetahuan tentang

menulis cerpen. Sayuti, dkk

(2009:11) dalam penelitian tentang

menulis cerpen, menemukan

penyebab utama belum tercapainya

tujuan pembelajaran menulis cerpen

yang disebabkan oleh pihak guru

yaitu masalah rendahnya kompetensi

guru dalam menulis cerpen dan

kompetensi guru dalam membimbing

siswa menulis cerpen. Kompetensi

para guru dalam menulis cerpen yang

rendah ternyata berakibat pada

Page 9: JURNAL ILMIAH BINALITA SUDAMA - perpustakaan.bsm.ac.idperpustakaan.bsm.ac.id/assets/files/GABUNG_JURNAL...sistem informasi manajemen keperawatan telemonitoring pasien diabetes tipe

27

Jurnal Penelitian Binalita Sudama Volume 4, NOmor 1, Mei 2019

rendahnya kompetensi mereka dalam

membimbing siswa menulis cerpen.

Jadi, antara peran guru dalam

membimbing siswa dan bahan teks

pelajaran sangat berpengaruh dalam

proses belajar mengajar di kelas.

Sehubungan dengan

pernyataan di atas, kondisi tersebut

juga terjadi di SMP Negeri 1 Kolang.

Melalui hasil observasi awal oleh

peneliti diketahui bahwa yang

menjadi kendala yang dihadapi oleh

guru dalam kegiatan menemukan

pokok-pokok informasi, yaitu 1)

motivasi belajar siswa yang masih

rendah, 2) guru yang belum bisa

mengelola pembelajaran dengan baik,

dan 3) bahan ajar yang digunakan di

sekolah kurang memadai. Selain itu,

dari hasil observasi awal oleh peneliti

juga diketahui bahwa nilai rata-rata

ulangan harian Bahasa Indonesia

khususnya pada materi menulis

cerpen adalah 65 dengan ketuntasan

57%. Kondisi ini menunjukkan bahwa

pemahaman siswa dalam proses

pembelajaran masih rendah sehingga

menyebabkan hasil belajar siswa

cenderung rendah.

Pengalaman adalah guru yang

terbaik karena dari pengalaman

seseorang dapat belajar. Selain itu,

Mel Siberman (2014:255)

mengemukakan bahwa pengalaman

merupakan ingatan yang terekam dan

tersimpan sebagai cerita yang

membentuk saringan persepsi (sikap,

nilai-nilai, keyakinan, bias dan

asumsi) yang akhirnya menuntun

tingkah laku. Siapapun dapat

membangun beragam ingatan dari

pengalaman-pengalamannya yang

selanjutnya dapat dituangkan dalam

wujud cerita singkat atau yang dikenal

dengan istilah cerita pendek (cerpen).

Oleh karena itu, kemampuan menulis

cerpen dapat dikembangkan

berdasarkan pengalaman. Pengalaman

yang diperoleh melalui

mendengarkan, berbicara, dan

membaca dapat divisualisasikan

dengan bahasa tulis.

Pendekatan pembelajaran

yang didasarkan pada pengalaman ini

disebut dengan experiential learning.

Pembelajaran pengalaman adalah

proses belajar, proses perubahan yang

menggunakan pengalaman sebagai

media belajar atau pembelajaran.

Pembelajaran ini dilakukan melalui

refleksi dan juga melalui suatu proses

pembuatan makna dari pengalaman

langsung. Dalam hal ini adalah untuk

menulis cerpen. Pembelajaran

pengalaman berfokus pada proses

pembelajaran untuk masing-masing

individu.

Berdasarkan tinjauan di atas

dan menanggapi masalah sebelumnya

terkait rendahnya keterampilan siswa

dalam bersastra, diperlukan modul

pembelajaran menulis cerpen berbasis

pengalaman yang memadukan antara

teori dan praktik yang dibuat untuk

siswa SMP. Oleh karena itu, peneliti

merasa terdorong dan bermaksud

untuk mengembangkan modul

pembelajaran menulis cerpen berbasis

pengalaman bagi siswa SMP.

Pembelajaran pengalaman mencakup

empat tahap, yaitu pengalaman

konkrit, pengalaman reflektif,

konseptualisasi abstrak, dan

percobaan aktif. Modul yang

dikembangkan berisi teori dan juga

langkah-langkah dalam menulis

cerpen berdasarkan tahap

pembelajaran pengalaman yang

disertai dengan contoh-contoh, kolom

aktivitas, dan pengalaman-

pengalaman dari penulis-penulis

profesional dunia sehingga lebih

menarik dan dapat memberikan

motivasi siswa untuk menulis.

Page 10: JURNAL ILMIAH BINALITA SUDAMA - perpustakaan.bsm.ac.idperpustakaan.bsm.ac.id/assets/files/GABUNG_JURNAL...sistem informasi manajemen keperawatan telemonitoring pasien diabetes tipe

28

Jurnal Penelitian Binalita Sudama Volume 4, NOmor 1, Mei 2019

Pada penelitian ini, peneliti

merancang modul yang valid

digunakan guru dan siswa dalam

proses pembelajaran sesuai dengan

karakteristik siswa dan potensi yang

ada di sekolah sehingga dapat

meningkatkan kreativitas dan hasil

belajar siswa. Modul ini juga dilihat

dari kecermatan isi yang merupakan

validasi dan kesahihan isi buku atau

kebenaran isi secara keilmuan dan

keselarasan isi berdasarkan sistem

nilai yang dianut oleh suatu

masyarakat atau bangsa. Validasi isi

menunjukkan bahwa modul tidak

dikembangkan secara asal-asalan. Isi

modul dikembangkan berdasatkan

kosep dan teori yang yang berlaku

dalam bidang ilmu serta sesuai

dengan perkembangan bidang ilmu

dan hasil penelitian empiris yang

dilakukan dalam bidang ilmu tersebut.

Penelitian diawali dengan

mengkaji lebih mendalam analisis

kebutuhan subjek penelitian yang

kemudian akan digunakan sebagai

landasan rumusan pngembangan

materi ajar cerita pendek berbasis

pengalaman dengan pengalaman

konkrit, pengalaman reflektif,

konseptualisasi abstrak, dan

percobaan aktif dalam pembelajaran

bahasa Indonesia berbasisi teks materi

cerita pendek. Pemilihan cerpen

hanya semata-mata agar

pembahasaannya lebih terfokus,

materi ajar pembelajaran menulis

cerpen berbasis pengalaman

diharapkan mampu menumbuhkan

rasa cinta terhadap sastra,

mempermudah, dan menggugah

semangat siswa dalam pembelajaran

menulis cerpen. Modul yang

dihasilkan diharapkan dapat

mendukung pelaksanaan

pembelajaran menulis cerpen.\

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan

metode Research and Development

(R&D). Menurut Sugiyono

(2010:407) Metode penelitian dan

pengembangan adalah metode

penelitian yang digunakan untuk

menghasilkan produk tertentu dan

menguji keefektifan produk tersebut .

Sedangkan Menurut Putra (2012:67)

R&D merupakan metode penelitian

yang secara sengaja, sistematis,

bertujuan/diarahkan untuk

mencaritemukan, merumuskan,

memperbaiki, mengembangkan,

menghasilkan, menguji keefektifan

produk,model, metode/strategi/cara,

jasa, prosedur tertentu yang lebih

unggul, baru, efektif, efisien,

produktif, dan bermakna. Metode

penelitian ini merujuk pada model

Borg & Gall dengan sedikit

penyesuaian sesuai konteks

penelitian.

Subjek pada penelitian ini

adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1

Kolang yang terletak di P.O. Hurlang

Kecamatan Kolang, Tapanuli Tengah

dengan rata-rata jumlah siswa 35

orang dan 2 orang guru sebagai

observer.

Teknik pengumpulan data

dimulai dengan mencari informasi

bahan ajar cerpen berbasis

pengalaman yang telah distandarisasi,

kemudian menetapkan salah satunya

untuk diadopsi dan dikembangkan

inovasi pembelajarannya. Selanjutnya

buku dikembangkan agar sesuai

digunakan untuk mengajarkan pokok-

pokok bahasan yang terdapat pada

bahan ajar cerpen kelas VII.

Melakukan analisis materi ajar

Bahasa Indonesia yang telah

dikembangkan dengan menggunakan

instrumen analisis kelayakan isi

materi, bahasa, penyajian, dan

Page 11: JURNAL ILMIAH BINALITA SUDAMA - perpustakaan.bsm.ac.idperpustakaan.bsm.ac.id/assets/files/GABUNG_JURNAL...sistem informasi manajemen keperawatan telemonitoring pasien diabetes tipe

29

Jurnal Penelitian Binalita Sudama Volume 4, NOmor 1, Mei 2019

kegrafikan kepada validator ahli

(dosen dan guru Bahasa Indonesia).

Selanjutnya melakukan uji coba

modul Bahasa Indonesia yang sudah

diinovasi kepada siswa kelas VII di

sekolah tempat penelitian.

Instrumen yang digunakan

dalam penelitian ini untuk

mengumpulkan data dikelompokkan

menjadi 3 macam yaitu: 1).

Instrumen validasi tim ahli terhadap

modul cerpen berbasis pengalaman 2).

Instrumen tanggapan siswa dan guru

terhadap modul. 3). Instrumen lembar

tes (menulis cerpen berbasis

pengalaman).

HASIL PENELITIAN

1. Kelayakan Aspek Isi Modul

No

Sub

komponen

Penilaian

Skor

rata-

rata

Kriteria

1

Kesesuaian

Materi dengan

SK dan KD

91,66 Sangat Baik

2 Keakuratan

Materi 87,05 Sangat Baik

3 Kemutakhiran

Materi 91,66 Sangat Baik

4 Mendorong

Keingintahuan 87,05 Sangat Baik

Rata-Rata 88,88 Sangat Baik

Berdasarkan hasil persentase

dari ahli materi tentang kelayakan isi

di atas diperoleh bahwa sub

komponen penilaian terhadap

kesesuaian materi denga SK dan KD

memiliki persentase rata-rata 91,66%,

keakuratan materi dengan rata-rata

87,05%, kemutakhitan materi dengan

rata-rata 91,66%, dan mendorong

keingintahuan dengan rata-rata

87,05%. Hasil persentase rata-rata

dari keseluruhan sub komponen

penilaian aspek kelayakan isi adalah

88,88% dengan kriteria “sangat baik.”

2. Kelayakan Aspek Penyajian Isi

No

Sub

Komponen

Penilaian

Skor

Rata-

Rata

Kriteria

1 Teknik

Penyajian 83,33

Sangat

Baik

2 Pendukung

Pembelajaran 91,66

Sangat

Baik

3

Koherensi dan

Keruntutan

Alur Pikir

93,75 Sangat

Baik

Rata-Rata 89,06 Sangat

Baik

Berdasarkan tabel di

kelayakan penyajian di atsa diperoleh

bahwa sub komponen penilaian

terhadap teknik penyajian memiliki

persentas rata-rata 83,33%,

pendukung pembelajaran memiliki

persentase rata-rata 91,66%, dan

koherensi dam keruntutan alur pikir

m93,75%. Hasil persentase rata-rata

dari keseluruhan komponen penilaian

aspek kelayakan penyajian adalah

89,06% dengan kriteria “sangat baik”.

3. Kelayakan Aspek Bahasa

No

Sub

Komponen

Penilaian

Skor

Rata-

Rata

Kriteria

1 Keakuratan 93,75 Sangat

Baik

2 Komunikataif 75,00 Baik

3

Kesesuaian

Perkembagan

Peserta Didik

81,25 Sangat

Baik

Rata-Rata 85,00 Sangat

Baik

Page 12: JURNAL ILMIAH BINALITA SUDAMA - perpustakaan.bsm.ac.idperpustakaan.bsm.ac.id/assets/files/GABUNG_JURNAL...sistem informasi manajemen keperawatan telemonitoring pasien diabetes tipe

30

Jurnal Penelitian Binalita Sudama Volume 4, NOmor 1, Mei 2019

Berdasarkan hasil penilaian

dari ahli materi tentang penilaian

kelayakan bahasa di atas diperoleh

bahwa sub komponen penilaian

terhadap keakuratan memiliki

persentase rata-rata 93,75%,

komunikatif memiliki persentase rata-

rata 75,00% dan kesesuaian

perkembangan peserta didik memiliki

persentase sebesar 81,25%. Hasil

persentase rata-rata dari keseluruhan

sub komponen penilaian aspek

kelayakan bahasa adalah 85,00%

dengan kriteria “sangat baik”.

4. Kelayakan Aspek Desain Modul

No

Sub

Komponen

Penilaian

Skor

Rata-

Rata

Kriteria

1 Ukuran

Modul 87,50

Sangat

Baik

2

Desain

Sampul

Modul

88,89 Baik

3 Desain Isi

Modul 88,82

Sangat

Baik

Rata-Rata 88,75 Sangat

Baik

Berdasarkan hasil persentase

rata-rata yang ditunjukkan pada

tabeldi atas diperoleh bahwa sub

komponen penilaian terhadap ukuran

modul memiliki persentase rata-rata

87,50%, desain sampul modul

memiliki persentase rata-rata 88,89%,

dan desain isi modul memiliki

persentase rata-rata 88,82%. Hasil

persentase rata-rata dari keseluruhan

sub komponen penilaian kelayakan

desain modul adalah 88,75% dengan

kriteria “sangat baik”. Hal ini berarti

bahwa modul pembelajaran menulis

cerpen berbasis pengalaman yang

telah dikembangkan telah layak

digunakan dan dapat memenuhi

tuntuhan kebutuhan pembelajaran

menulis cerpen.

PEMBAHASAN 1. Kelayakan Modul

Hasil validasi dari ahli materi

dalam pengembangan modul berbasis

pengalaman untuk siswa

menunjukkan bahwa kelayakan isi

dengan rata-rata 88,88 pada kriteria

sangat baik, kelayakan penyajian

dengan rata-rata 89,06% pada kriteria

sangat baik, kelayakan bahasa dengan

rata-rata 85,00% pada kriteria sangat

baik dan kelayakan buku dengan rata-

rata 89,06 pada kriteria sangat baik..

Dengan demikian, bahan ajar berbasis

pengalaman berupa modul yang

dikembangkan secara keseluruhan

termasuk dalam kriteria “sangat baik”.

Hasil validasi dari ahli desain

terhadap kelayakan desain dalam

pengembangan bahan ajar berupa

modul pembelajaran menulis cerpen

berbasis pengalaman untuk siswa

yang dikembangkan menunjukkan

bahwa ukuran modul memiliki

persentase rata-rata 87,50% pada

kriteria sangat baik, desain sampul

modul dengan rata-rata 88,89% pada

kriteria sangat baik, dan desain isi

modul dengan rata-rata 88,82% pada

kriteria sangat baik. Hasil persentase

rata-rata dari keseluruhan sub

komponen penilaian desain adalah

88,75% dengan kriteria “sangat baik”.

Dengan demikian, kelayakan desain

bahan ajar berbasis masalah berupa

modul yang dikembangkan dapat

dijadikan pola desain yang akan

digunakan siswa.

Hasil data yang diperoleh dari

guru, menyatakan bahwa bahan ajar

berupa modul pembelajaran menulis

cerpen berbasis pengalaman untuk

siswa kelas VII yang dikembangkan

sesuai dengan penilaian indikator

Page 13: JURNAL ILMIAH BINALITA SUDAMA - perpustakaan.bsm.ac.idperpustakaan.bsm.ac.id/assets/files/GABUNG_JURNAL...sistem informasi manajemen keperawatan telemonitoring pasien diabetes tipe

31

Jurnal Penelitian Binalita Sudama Volume 4, NOmor 1, Mei 2019

dalam pernyataan secara keseluruhan

dengan rata-rata 86,03% pada kriteria

“sangat baik”.

Data-data yang diperoleh dari

siswa bahwa bahan ajar berupa modul

pembelajaran menulis cerpen berbasis

pengalaman yang dikembangkan

sesuai dengan penilaian indikator

dalam pernyataan secara keseluruhan

menunjukkan bahwa (1) persentase

rata-rata dari uji coba perorangan

adalah 79,86% dengan kriteria “baik”,

(2) persentase rata-rata dari uji coba

kelompok kecil adalah 81,25%

dengan kriteria “sangat baik”, dan (3)

persentase rata-rata dari uji kelompok

lapangan terbatas adalah 88,57%

dengan kriteria “sangat baik”. Data

hasil respon siswa terhadap modul

yang dikembangkan mengalami

peningkatan yaitu peningkatan

sebesar 1,39% dari uji coba

perorangan ke uji coba kelompok

kecil, dan peningkatan 7,32% dari uji

coba kelompok kecil ke uji coba

kelompok lapangan terbatas.

2. Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar siswa yang

dideskripsikan dalam penelitian ini

adalah dalam bentuk pretes dan

postes, sebelum dan sesudah

menggunakan modul pembelajaran

menulis cerpen berbasis pengalaman.

Pada tahap pretes diperoleh hasil

belajar siswa satu kelas yang

berjumlah 35 orang dengan jumlah

2229 dengan rata-rata 63,69%,

seedangkan pada tahap postes

diperoleh hasil belajar dengan jumlah

nilai 2612 dengan rata-rata 74,63%.

3. Efektivitas Modul

Berdasarkan analisis, nilai

rata-rata pada siswa yang

menggunakan modul berbasis

pengalaman lebih tinggi dengan

jumlah 2612 dengan rata-rata 74,63%

dibandingkan nilai rata-rata siswa

sebelum menggunakan bahan ajar

berupa modul yang berjumlah 2229

dengan rata-rata 63,69%. Sehingga

dapat dinyatakan bahwa terdapat

perbedaan hasil belajar antara siswa

yang menggunakan modul menulis

cerpen berbasis pengalaman dan

siswa yang tidak menggunakan

modul.. Disimpulkan bahwa modul

hasil pengembangan efektif dan layak

dipakai sebagai sumber belajar.

KESIMPULAN Berdasarkan rumusan, tujuan,

hasil, dan pembahasan dalam

penelitian pengembangan modul

pembelajaran menulis cerpen berbasis

pengalaman ini pada siswa kelas VII

SMP Negeri 1 Kolang yang

dikemukakan sebelumnya dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Produk modul berbasis

pengalaman yang dikembangkan

pada materi pembelajaran menulis

cerpen untuk siswa kelas VII

SMP Negeri 1 Kolang memenuhi

syarat dan layak digunakan

berdasarkan validasi ahli materi

meliputi kelayakan isi dengan

rata-rata delapan puluh delapan

koma delapan puluh delapan

persen pada kriteria sangat baik,

kelayakan penyajian dengan rata-

rata delapan puluh sembilan koma

enam persen pada kriteria sangat

baik, aspek bahasa dengan rata-

rata delapan puluh lima persen

pada kriteria sangat baik, aspek

kelayakan buku dengan rata-rata

delapan puluh sembilan koma

enam persen pada kriteria sangat

baik, dan validasi ahli desain

dengan rata-rata delapan puluh

delapan koma tujuh puluh lima

persen pada kriteria sangat baik.

Page 14: JURNAL ILMIAH BINALITA SUDAMA - perpustakaan.bsm.ac.idperpustakaan.bsm.ac.id/assets/files/GABUNG_JURNAL...sistem informasi manajemen keperawatan telemonitoring pasien diabetes tipe

32

Jurnal Penelitian Binalita Sudama Volume 4, NOmor 1, Mei 2019

2. Hasil belajar siswa yang diperoleh

sebelum menggunakan modul

pembelajaran menulis cerpen

berbasis pengalaman berjumlah

dua ribu dua ratus dua puluh

sembilan dengan nilai rata-rata

enam puluh tiga koma enam puluh

sembilan persen dan hasil belajar

siswa setelah menggunakan modul

pembelajaran menulis cerpen

berbasis pengalaman berjumlah

dua ribu enam ratus dua belas

dengan rata-rata tujuh puluh

empat koma enam puluh tiga

persen.

3. Penggunaan modul berbasis

pengalaman lebih efektif

meningkatkan hasil belajar siswa.

Hal ini ditunjukkan hasil belajar

siswa yang dibelajarkan

menggunakan modul yang

dikembangkan lebih tinggi dari

hasil belajar siswa yang tidak

dibelajarkan dengan menggu-

nakan modul atau hanya

menggunakan buku teks.

SARAN Berdasarkan hasil temuan

yang telah diuraikan pada simpulan

dari hasil penelitian pengembangan

modul ini, berikut diajukan beberapa

saran sebagai berikut:

1. Produk hasil penelitian

pengembangan modul

pembelajaran menulis cerpen

berbasis pengalaman ini

diharapkan dapat digunakan

dalam proses pembelajaran

sehingga dapat membantu siswa

untuk memahami materi

pembelajaran, dan mampu

mengaitkan pembelajaran yang

diperoleh dengan kehidupan

sehari-hari.

2. Mengingat hasil penelitian

pengembangan modul

pembelajaran menulis cerpen

berbasis pengalaman ini masih

memungkinkan dipengaruhi oleh

faktor-faktor yang belum mampu

terkendali, maka perlu kiranya

dilakukan penelitian lebih lanjut

pada sampel yang lebih banyak

dan luas.

3. Produk hasil penelitian

pengembangan modul

pembelajaran menulis cerpen

berbasis pengalaman ini

diharapkan dapat digunakan

peneliti selanjutnya untuk menguji

keefektifan modul tersebut pada

pembelajaran menulis cerpen dan

diharapkan ada pengembangan

modul pembelajaran lainnya

dengan pendekatan serupa

maupun pendekatan lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2006. Panduan Penyususnan

Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan. Jakarta: Badan

Standar Nasional Pendidikan.

Arifin, S dan Adi K. 2009. Sukses

Menulis Buku Ajar &

Referensi. Jakarta: PT

Grasindo.

Cahyani, I. 2000. Peran Experiential

Learning dalam Meningkatkan

Motivasi Pembelajar

BIPA. Makalah. Bandung:

Universitas Pendidikan

Indonesia.

Daryanto. 2013. Menyusun Modul

Bahan Ajar untuk Persiapan

Guru dalam Mengajar.

Yogyakarta: Gava Media.

Page 15: JURNAL ILMIAH BINALITA SUDAMA - perpustakaan.bsm.ac.idperpustakaan.bsm.ac.id/assets/files/GABUNG_JURNAL...sistem informasi manajemen keperawatan telemonitoring pasien diabetes tipe

33

Jurnal Penelitian Binalita Sudama Volume 4, NOmor 1, Mei 2019

Depdiknas. 2002. Teknik Belajar

dengan Modul. Jakarta: Dirjen

Pendidikan Dasar dan

Menengah.

Depdiknas, 2003. Kamus Besar

Bahasa Indonesia Edisi

Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.

Diponegoro, M. 2011. Nulis Cerpen

Yuk!.Jakarta: Narasi.

Kolb, D. A. 1984. Experiential

Learning: Experience as the

Source of Learning and

Development. Englewood

Cliffs, N. J.: Prentice-Hall.

Laksana. 2006. Ketatabahasaan dan

Kesusastraan Cermat

Berbahasa Indonesia.

Bandung: Yrama Widya.

Nurgiyantoro, B. 2012. Teori

Pengkajian Fiksi. Yogyakarta:

Gadjah Mada

University Press.

Putra, N. 2012. Research &

Development Penelitian dan

Pengembangan: Suatu

Pengantar. Jakarta: Rajawali

Pers. . .

Sayuti, S. A. dkk. 2009. Modul

Menulis Fiksi. Yogyakarta:

PBSI FBS UNY.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian

Pengembangan. Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian

Kombinasi (Mixed Methods).

Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, N. S. dan Erliana S..

2012. Kurikulum dan

Pembelajaran Kompetensi.

Bandung: PT Refika Aditama.

Sukmadinata, N. S. 2013. Metode

Penelitian Pendidikan.

Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Sumardjo, J. 1997. Catatatan Kecil

Tentang Menulis Cerpen.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suryaman, M. 2006. Pedoman

Penulisan Buku Pelajaran

Penjelasan Standar Mutu

Buku Pelajaran Bahasa dan

Sastra Indonesia. Jakarta:

Pusat Perbukuan Depertemen

Pendidikan Nasional.

Suryaman, M. dkk.. 2006. Panduan

Pengembangan Materi

Pembelajaran Sekolah

Menengah Pertama Mata

Pelajaran Bahasa Indonesia.

Diktat. Depertemen

Pendidikan Nasional.

Tarigan, H.G. 2008. Menulis Sebagai

Suatu Keterampilan Berbahasa.

Angkasa: Bandung.

Thahar, H. E. 1999. Kiat Menulis

Cerpen. Bandung: Angkasa.

Waluyo, B. 2013. Bahasa dan Sastra

Indonesia untuk Kelas VII

SMP dan MTs. Jakarta:

Platinum.

Wiyatmi. 2009. Pengantar Kajian

Sastra. Yogyakarta: Pustaka.

115