jurnal praktikum
DESCRIPTION
PraktikumTRANSCRIPT
7/17/2019 jurnal praktikum
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-praktikum-569097a862511 1/4
Abstract
Background:
Diabetes mellitus is a metabolic disorder with involvement of the neurovascular and muscular system. Peripheral neuropathy (PN) is thought to be the principal cause of foot complications in
type diabetes mellitus (!D"). #owever$ foot evaluation using ultrasonography early in the
course of diabetes has not gained due importance. !he aim of the present study was to evaluatethe thickness of intrinsic foot muscles$ plantar skin$ plantar fascia$ and plantar fat pad in !D"
sub%ects with and without PN using musculoskeletal ultrasonography.
"ethods:!his study was conducted in &' !D" sub%ects with and without PN and &' agematched non
diabetes mellitus (ND") sub%ects. fter detailed clinical evaluation$ highfre*uency
musculoskeletal ultrasonography was used to measure the thickness of the intrinsic foot muscles
and plantar tissue thickness under the metatarsals. Data were analy+ed using independent tteststo compare !D" groups with ND" sub%ects$ and oneway N,- followed by !ukeys
honestly significant difference test for between and withingroup analyses.
/esults:
!here was a significant reduction in the thickness of the intrinsic foot muscles and plantar tissuein !D" compared with ND" sub%ects (P<'.'0). #owever$ there were differences in intrinsic
foot muscle and plantar tissue thickness between !D" sub%ects with and without PN.
1onclusion:!here was a substantial decrease in intrinsic foot muscle and plantar tissue thickness in !D"
compared with ND" sub%ects$ indicating that structural changes appear in the foot before PN
develops. !he techni*ues used in this study cannot e2clude the possibility that neuropathic
changes that are clinically undetectable may develop in parallel with changes in plantar tissues.
3eywords:
peripheral nervous system disease$ type diabetes mellitus$ ultrasonography.
Abstrak
Latar Belakang:
Diabetes mellitus adalah gangguan metabolisme dengan keterlibatan sistem
neurovaskular dan berotot. Neuropati perifer (PN) diperkirakan menjadi penebab
utama komplikasi kaki pada diabetes mellitus tipe ! (D"#!). Namun$ evaluasi kaki
menggunakan ultrasonogra% a&al perjalanan diabetes belum diperoleh karena
pentingna. #ujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi ketebalan otot
kaki intrinsik$ kulit plantar$ plantar fasia$ dan plantar pad lemak dalam mata
pelajaran D"#! dengan dan tanpa menggunakan ultrasonogra% PN
muskuloskeletal."etode:
Penelitian ini dilakukan di ' mata pelajaran D"#! dengan dan tanpa PN dan '
diabetes mellitus non (ND") subek usia ang sama. etelah evaluasi klinis rin*i$
frekuensi tinggi muskuloskeletal ultrasonogra% digunakan untuk mengukur
ketebalan otot kaki intrinsik dan ketebalan jaringan plantar ba&ah metatarsal. Data
dianalisis menggunakan t+tes independen untuk membandingkan kelompok D"#!
dengan mata pelajaran ND"$ dan satu+&a AN,-A dilanjutkan dengan uji beda jujur
7/17/2019 jurnal praktikum
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-praktikum-569097a862511 2/4
signi%kan #uke untuk antara+ dan dalam kelompok analisis.
asil:
Ada penurunan ang signi%kan dalam ketebalan otot kaki intrinsik dan jaringan
plantar di D"#! dibandingkan dengan subek ND" (P /$0). Namun$ ada
perbedaan intrinsik otot kaki dan ketebalan jaringan plantar antara subjek D"#!
dengan dan tanpa PN.1esimpulan:
Ada penurunan substansial dalam intrinsik otot kaki dan ketebalan jaringan plantar
di D"#! dibandingkan dengan subek ND"$ menunjukkan bah&a perubahan
struktural mun*ul di kaki sebelum PN berkembang. #eknik ang digunakan dalam
penelitian ini tidak dapat mengesampingkan kemungkinan bah&a perubahan
neuropatik ang se*ara klinis tidak terdeteksi dapat berkembang se*ara paralel
dengan perubahan plantar
jaringan.
1ata kun*i:
Penakit perifer saraf sistem$ diabetes mellitus tipe !$ ultrasonogra%
42ercise as an d%unctive !herapy for 5D""any health professionals in 1anada and the 6nited 7tates who counsel women with 5D"recommend that patients increase their physical activity. !he 1anadian Diabetes ssociation 89
suggests that$ ;physical activity should be encouraged$ with the fre*uency$ type$ duration and
intensity tailored to individual obstetric risk.<!he merican Diabetes ssociation 8 suggests that$ ;women without medical or obstetrical
contraindications be encouraged to start or continue a program of moderate e2ercise as part of
treatment for 5D".< !he merican 1ollege of ,bstetricians and 5ynecologists 8' suggests
that$ ;women with 5D" who lead an active lifestyle should be encouraged to continue a program of e2ercise approved for pregnancy.< !he latest recommendation from the =ifth
>nternational ?orkshop1onference on 5D" suggests$ ;planned physical activity of &' minutes@
day is recommended ... dvising 5D" patients to walk briskly or do arm e2ercises while seatedin a chair for at least 9' minutes after each meal accomplishes this goal< 8A. #owever$ because
most current data are based on small studies$ e2ercise remains an ad%unctive therapy.
4videncebased studies determining the fre*uency$ intensity$ time$ and type of activity areneeded to provide the best possible outcomes for women with 5D"C however$ they have yet to
be determined. ?hen e2ercise was evaluated for controlling blood glucose concentrations or for
delaying or preventing insulin therapy$ the results were inconclusive. !hese mi2ed results could be due to the nonrandomi+ation of the sub%ect pool$ small sample si+es$ lack of wellcontrolled
or reported e2ercise intensity$ limited evaluation (only acute e2ercise was evaluatedC no chronicfollowup was done)$ the differences in e2ercise modalities$ or *uestionable compliance to the
e2ercise program. week arm ergometry e2ercise program was successful in normali+ing fasted plasma glucose
concentrations and glycosylated hemoglobin in 5D" women randomi+ed to diet therapy plus
e2ercise compared with diet therapy alone 89. !he e2ercise program consisted of ' minutes of arm ergometry$ three times per week$ at an intensity less than or e*ual to 0'E ma2imum o2ygen
7/17/2019 jurnal praktikum
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-praktikum-569097a862511 3/4
consumption (-, ma2). !he results of this classic study gave rise to the recommendation of arm
e2ercise for 5D" women mentioned above. Bung et al. 8 randomi+ed 5D" women into a
group with diet and insulin therapy or diet and e2ercise. !he e2ercise program consisted ofstationary cycle ergometry (0'E -, ma2) for A0 minutes (three 90minute bouts with two rests)$
three times per week. Because no differences were found between groups$ the authors suggested
that e2ercise may provide avoidance of insulin therapy through an increase in insulin sensitivity8.Latihan sebagai #erapi ajuvan untuk 2D"
Banak profesional kesehatan di 1anada dan Amerika erikat ang &anita
berkonsultasi dengan 2D" merekomendasikan bah&a pasien meningkatkan
aktivitas %sik mereka. #he 3anadian Diabetes Asso*iation 456 menunjukkan bah&a$
7aktivitas %sik harus didorong$ dengan frekuensi$ jenis$ durasi dan intensitas
disesuaikan dengan risiko obstetrik individu.7
#he Ameri*an Diabetes Asso*iation 4!6 menunjukkan bah&a$ 7&anita tanpa
kontraindikasi medis atau kandungan didorong untuk memulai atau melanjutkan
program latihan moderat sebagai bagian dari pengobatan untuk 2D".7 #he
Ameri*an 3ollege of ,bstetri*ians dan 2ne*ologists 4!6 menunjukkan bah&a$ 7&anita dengan 2D" ang memimpin gaa hidup aktif harus didorong untuk
melanjutkan program latihan disetujui untuk kehamilan. 78ekomendasi terbaru dari
Lokakara+1onferensi 9nternasional 1elima pada 2D" menarankan$7 aktivitas %sik
ang diren*anakan dari ' menit hari dianjurkan ... menasihati pasien 2D"
berjalan *epat atau melakukan latihan lengan sambil duduk di kursi paling sedikit
5 menit setelah makan menelesaikan tujuan ini 74; <<6. Namun$ karena sebagian
besar data saat ini didasarkan pada penelitian ke*il$ olahraga tetap merupakan
terapi tambahan.
tudi berbasis bukti menentukan frekuensi$ intensitas$ &aktu$ dan jenis aktivitas
ang diperlukan untuk memberikan hasil terbaik untuk &anita dengan 2D"=Namun$ mereka belum ditentukan. 1etika latihan dievaluasi untuk mengendalikan
kadar glukosa darah atau untuk
menunda atau men*egah terapi insulin$ hasilna tidak meakinkan. 9ni hasil ang
beragam bisa disebabkan oleh non+penga*akan dari kolam subjek$ ukuran sampel
ang ke*il$ kurangna intensitas latihan ang terkendali dengan baik atau
dilaporkan$ evaluasi terbatas (hana latihan akut dievaluasi$ tidak ada ang kronis
tindak lanjut dilakukan)$ perbedaan di modalitas latihan$ atau kepatuhan
dipertanakan untuk program latihan.
ebuah program latihan lengan ergometri > minggu berhasil menormalkan kadar
glukosa plasma puasa dan hemoglobin glikosilasi pada &anita 2D" a*ak terapi diet
dan olahraga dibandingkan dengan terapi diet saja 4!56. Program latihan terdiri dari
! menit dari lengan ergometri$ tiga kali per minggu$ pada intensitas kurang dari
atau sama dengan 0? oksigen maksimum
1onsumsi (-, ma@). asil penelitian klasik ini memun*ulkan rekomendasi lengan
latihan untuk &anita 2D" ang disebutkan di atas. Bung et al. 4!!6 a*ak &anita
2D" menjadi kelompok dengan diet dan insulin terapi atau diet dan olahraga.
Program latihan terdiri dari
7/17/2019 jurnal praktikum
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-praktikum-569097a862511 4/4
stasioner siklus ergometri (0? -, ma@) selama ;0 menit (tiga 50 menit serangan
dengan dua beristirahat)$ tiga kali per minggu. 1arena tidak ada perbedaan ang
ditemukan antara kelompok+kelompok$ penulis menarankan bah&a olahraga dapat
memberikan menghindari terapi insulin melalui peningkatan sensitivitas insulin
4!!6.