kak kabupaten temon

Upload: petrus-janu

Post on 14-Apr-2018

243 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/30/2019 Kak Kabupaten Temon

    1/33

    Standar Dokumen Pengadaan Secara ElektronikJasa Konsultansi Badan Usaha

    Metode e-Seleksi Umum/Sederhana

    (dengan Prakualifikasi)

    PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

    UNIT LAYANAN PENGADAAN

    KABUPATEN KULON PROGO

    Jalan Perwakilan No . 1, Wates, Kulon Progo 55611 (0274)

    773010.

    EMAIL : lpse.kulonprogokab.go.id

    DOKUMEN SELEKSI SEDERHANA

    PENGADAAN JASA KONSULTANSI PERENCANA DENGAN

    METODE EVALUASI PAGU ANGGARAN SATU SAMPUL

    NOMOR : 06/POKJA 3 (3.6)/ULP-KP/IV/2012

    TANGGAL : 16 APRIL 2013

    UNTUK

    PENGADAAN

    JASA KONSULTANSI PERENCANAAN TEKNIS

    PEKERJAAN : PERENCANAAN TEKNIS

    Penyusunan Rencana Detil Tata Ruang Kawasan Perkotaan Temon

    Kabupaten Kulon Progo

    L O K A S I : KAB. KULON PROGO

    TAHUN ANGGARAN : 2013

  • 7/30/2019 Kak Kabupaten Temon

    2/33

    42

    Standar Dokumen Pengadaan

    Jasa Konsultansi Badan Usaha

    (dengan Prakualifikasi)

    BAB III.BAB III.BAB III.BAB III. LEMBARLEMBARLEMBARLEMBAR DATA PEMILIHANDATA PEMILIHANDATA PEMILIHANDATA PEMILIHAN (L(L(L(LDPDPDPDP))))

    A.A.A.A.LingkupLingkupLingkupLingkupPekerjaanPekerjaanPekerjaanPekerjaan

    1. Pokja ULP : POKJA JASA KONSULTASI 3 (3.6) ULP KABUPATENKULON PROGO

    2. Alamat Pokja ULP: ULP Kabupaten Kulon ProgoJalan Perwakilan no.1 Wates, Kulon Progo Telp. (0274) 773010

    3. Alamat website:http://www.kulonprogokab.go.id

    4. Alamat websiteLPSE : http://lpse.kulonprogokab.go.id

    5. Nama paket pekerjaan: Pengadaan Jasa KonsultansiPenyusunan Rencana Detil Tata Ruang Kawasan Perkotaan

    Temon Kabupaten Kulon Progo

    6. Uraian singkat pekerjaan: Penyusunan Rencana Detail TataRuang Perkotaan Temon bertujuan terlaksananya fungsi

    penyelengaraan penataan ruang dengan tersedianya suatu

    rencana tata ruang perkotaan Temon yang terpadu, dinamis

    dan komprehensif, yang bersifat operasional, dapat

    mengakomodir dan mengikat bagi seluruh stakeholder

    (pemerintah, dunia usaha dan masyarakat) juga untuk

    mewujudkan keterpaduan pembangunan agar tetap

    terpeliharanya kelestarian fungsi lingkungan hidup

    7. Jangka waktu penyelesaian pekerjaan: 90(sembilan puluh) harikalender.

    B.B.B.B. SumberSumberSumberSumberDanaDanaDanaDana

    Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBD KABUPATENKULON PROGO Tahun Anggaran 2013

    C.C.C.C.PPPPemberianemberianemberianemberianPenjelasanPenjelasanPenjelasanPenjelasanDokumenDokumenDokumenDokumenPemilihanPemilihanPemilihanPemilihan

    Sebagaimana yang tercantum dalam aplikasi SPSE

    D.D.D.D.PeninjauanPeninjauanPeninjauanPeninjauanLapanganLapanganLapanganLapangan(apabila(apabila(apabila(apabila

    diperlukan)diperlukan)diperlukan)diperlukan)

    Peninjauan Lapangan akan dilaksanakan pada :Hari : __________Tanggal : __________

    Waktu : ____s.d____Tempat : __________

    E.E.E.E. Mata UangMata UangMata UangMata UangPenawaranPenawaranPenawaranPenawarandan Caradan Caradan Caradan CaraPPPPembayaranembayaranembayaranembayaran

    1. Bentuk mata uang penawaran : Rupiah

    2. Pembayaran dilakukan dengan cara temin

  • 7/30/2019 Kak Kabupaten Temon

    3/33

    43

    Standar Dokumen Pengadaan

    Jasa Konsultansi Badan Usaha

    (dengan Prakualifikasi)

    F.F.F.F. MasaMasaMasaMasaBerlakuBerlakuBerlakuBerlakuPenawaranPenawaranPenawaranPenawaran

    Masa berlaku penawaran selama 60 (enam puluh) hari kalender

    sejak batas akhir waktu pemasukan penawaran.

    G.G.G.G.JadwalJadwalJadwalJadwalPemasukanPemasukanPemasukanPemasukanDokumenDokumenDokumenDokumenPenawaranPenawaranPenawaranPenawaran

    Sebagaimana yang tercantum dalam aplikasi SPSE

    H.H.H.H.Batas AkhirBatas AkhirBatas AkhirBatas AkhirPemasukanPemasukanPemasukanPemasukanPenawaranPenawaranPenawaranPenawaran

    Sebagaimana yang tercantum dalam aplikasi SPSE

    I.I.I.I. PembukaanPembukaanPembukaanPembukaanPenawaranPenawaranPenawaranPenawaran

    Sebagaimana yang tercantum dalam aplikasi SPSE

    J.J.J.J. EvaluasiEvaluasiEvaluasiEvaluasi

    TeknisTeknisTeknisTeknis

    Bobot unsur-unsur pokok yang dinilai :

    1. Unsur Pengalaman Perusahaan : 15%a. Pengalaman perusahaan peserta harus dilengkapi dengan

    referensi/kontrak sebelumnya, yang menunjukkan kinerjaperusahaan peserta yang bersangkutan selama 10 (sepuluh)tahun terakhir dan dapat dibuktikan kebenarannya denganmenghubungi penerbit referensi/PPK/pemilik pekerjaan.

    b. Apabila tidak dilengkapi referensi/kontrak sebelumnyamaka tidak dinilai.

    c. Apabila dilengkapi referensi namun terbukti tidak benar,maka penawaran digugurkan dan peserta dikenakan DaftarHitam.

    d. Sub unsur pengalaman melaksanakan kegiatan sejenis,

    dengan bobot sub unsur 40%, dan ketentuan penilaian subunsur :Dihitung jumlah paketjumlah paketjumlah paketjumlah paket pengalaman perusahaan padapekerjaan yang sesuai. Jumlah paket pengalamanperusahaan yang paling banyak dijadikan pembandinguntuk mendapatkan nilai. Nilai yang diperoleh dikalidengan bobot sub unsur. Rumusan penghitungan sebagaiberikut:

    Keterangan:X = Nama perusahaanNP = Nilai Pengalaman

    JPP = Jumlah Pengalaman Perusahaan

    e. Sub unsur pengalaman melaksanakan di lokasi kegiatan,dengan bobot sub unsur 30%, dan ketentuan penilaian subunsur :Dihitung jumlah paketjumlah paketjumlah paketjumlah paket pengalaman perusahaan pada

  • 7/30/2019 Kak Kabupaten Temon

    4/33

    44

    Standar Dokumen Pengadaan

    Jasa Konsultansi Badan Usaha

    (dengan Prakualifikasi)

    pekerjaan yang sesuai pada lokasi kegiatan(Provinsi/Kabupaten/Kota). Jumlah paket pengalamanperusahaan yang paling banyak di lokasi kegiatan tersebut,dijadikan pembanding untuk mendapatkan nilai. Nilai yang

    diperoleh dikali dengan bobot sub unsur.Rumusan penghitungan sebagai berikut:

    Keterangan:X = Nama perusahaanNPL = Nilai Pengalaman di Lokasi

    JPPL = Jumlah Pengalaman Perusahaan di Lokasi

    f. Sub unsur pengalaman manajerial dan fasilitas utama1,dengan bobot sub unsur 15%, dan ketentuan penilaian sub

    unsur :i) Pengalaman sebagai lead firm:Dihitung jumlah pengalaman menjadijumlah pengalaman menjadijumlah pengalaman menjadijumlah pengalaman menjadi lead firmlead firmlead firmlead firm. Jumlah

    yang paling banyak, dijadikan pembanding untukmendapatkan nilai. Nilai yang diperoleh dikali dengan1/3 (satu per tiga) bobot sub unsur.Rumusan penghitungan sebagai berikut:

    Keterangan:X = Nama perusahaanNPLF = Nilai Pengalaman sebagai Lead Firm

    JPPL = Jumlah Pengalaman Perusahaan sebagai Lead Firm

    ii)Pengalaman mengelola kontrak:Dihitung nilai kontrak tertingginilai kontrak tertingginilai kontrak tertingginilai kontrak tertinggi dari pekerjaan yangsejenis. Nilai kontrak yang tertinggi, dijadikanpembanding untuk mendapatkan nilai. Nilai yangdiperoleh dikali dengan 1/3 (satu per tiga) bobot subunsur.

    Rumusan penghitungan sebagai berikut:

    Keterangan :X = Nama perusahaanNPK = Nilai Pengalaman KontrakNK = Nilai Kontrak

    1Fasilitas utama adalah peralatan utama yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan

  • 7/30/2019 Kak Kabupaten Temon

    5/33

    45

    Standar Dokumen Pengadaan

    Jasa Konsultansi Badan Usaha

    (dengan Prakualifikasi)

    iii)Ketersediaan fasilitas utama :Bila fasilitas utama tersedia, dihitung dengan rumusansebagai berikut :

    Keterangan :X = Nama perusahaanNFU = Nilai Fasilitas Utama

    NFU bernilai 0 (nol) apabila :(a)fasilitas utama yang dibutuhkan tidak dicantumkan

    di dalam KAK.(b)fasilitas utama yang dibutuhkan dicantumkan di

    dalam KAK, namun tidak diusulkan di dalam

    Penawaran Teknis.(c)fasilitas utama yang dibutuhkan dicantumkan di

    dalam KAK dan diusulkan dalam Penawaran Teknis,namun tidak memenuhi salah satu kriteria.

    NFU bernilai 1 (satu) apabila :Fasulitas utama yang diusulkan dalam Penawaran Teknismemenuhi seluruh kriteria dalam KAK.

    iv)Nilai pengalaman manajerial dan fasilitas utama =NPLF + NPK + NFU

    g. Sub unsur kapasitas perusahaan dengan memperhatikan

    jumlah tenaga ahli tetap, dengan bobot sub unsur 15%, danketentuan penilaian sub unsur :Dihitung jumlah tenaga ahli tetajumlah tenaga ahli tetajumlah tenaga ahli tetajumlah tenaga ahli tetapppp terbanyak untukkemudian dijadikan pembanding untuk mendapatkan nilai.Nilai yang diperoleh dikali dengan bobot sub unsur.Rumusan penghitungan sebagai berikut:

    Keterangan:X = Nama perusahaanKP = Kapasitas Perusahaan

    JTAT = Jumlah Tenaga Ahli Tetap

    h.Total bobot seluruh sub unsur = 100 %i. NILAI PENGALAMAN PERUSAHAANNILAI PENGALAMAN PERUSAHAANNILAI PENGALAMAN PERUSAHAANNILAI PENGALAMAN PERUSAHAAN = NP + NPL + Nilai

    Pengalaman Manajerial dan Fasilitas Utama + KP + NilaiSub Unsur Lainnya.

  • 7/30/2019 Kak Kabupaten Temon

    6/33

    46

    Standar Dokumen Pengadaan

    Jasa Konsultansi Badan Usaha

    (dengan Prakualifikasi)

    2. Unsur Pendekatan dan Metodologi : 30%a. Sub unsur pemahaman atas jasa layanan yang tercantum

    dalam KAK, dengan bobot sub unsur 25%, dan ketentuanpenilaian sub unsur :

    1)[apabila memberikan tanggapan dengan sangat baik yangmenggambarkan pemahaman peserta atas jasa layanan

    yang tercantum dalam KAK, diberi nilai 100 (seratus);2)apabila memberikan tanggapan baik menggambarkan

    pemahaman peserta atas jasa layanan yang tercantumdalam KAK, diberi nilai 80 (delapan puluh);

    3)apabila memberikan tanggapan dengan cukup baik yangmenggambarkan pemahaman peserta atas jasa layanan

    yang tercantum dalam KAK, diberi nilai 60 (enam puluh);4)apabila memberikan tanggapan yang kurang

    menggambarkan pemahaman peserta atas jasa layananyang tercantum dalam KAK, diberi nilai 40 (empatpuluh);

    5)apabila memberikan tanggapan yang sangat kurangmenggambarkan pemahaman peserta atas jasa layanan

    yang tercantum dalam KAK, diberi nilai 20 (dua puluh);]

    6)Apabila peserta tidak memberikan tanggapan atas jasalayanan yang tercantum dalam KAK, maka tidakdiberikan nilai.

    7)Nilai Sub Unsur Pemahaman Atas Jasa Layanan YangTercantum dalam KAK = nilai yang didapatkan X bobotsub unsur.

    b. Sub unsur kualitas metodologi, dengan bobot sub unsur25%, dan ketentuan penilaian sub unsur :1)ketepatan analisa yang disampaikan dan langkah

    pemecahan yang diusulkan [sangat baik, baik, cukupbaik, kurang, sangat kurang] sesuai dengan tujuan yangakan dicapai, diberi nilai : _____________

    2)konsistensi antara metodologi dengan rencana kerja[sangat baik, baik, cukup baik, kurang, sangat kurang]sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, diberi nilai:

    _____________3)apresiasi terhadap inovasi [sangat baik, baik, cukup baik,

    kurang, sangat kurang] sesuai dengan tujuan yang akandicapai, diberi nilai : _____________

    4)dukungan data yang tersedia terhadap KAK [sangat baik,baik, cukup baik, kurang, sangat kurang] sesuai dengan

    tujuan yang akan dicapai, diberi nilai: _____________5)uraian tugas [sangat baik, baik, cukup baik, kurang,sangat kurang] sesuai dengan tujuan yang akan dicapai,diberi nilai : _____________

    6)jangka waktu pelaksanaan [sangat baik, baik, cukup baik,kurang, sangat kurang] sesuai dengan tujuan yang akandicapai, diberi nilai : _____________

    7) program kerja, jadwal pekerjaan, dan jadwal penugasan[sangat baik, baik, cukup baik, kurang, sangat kurang]

  • 7/30/2019 Kak Kabupaten Temon

    7/33

    47

    Standar Dokumen Pengadaan

    Jasa Konsultansi Badan Usaha

    (dengan Prakualifikasi)

    sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, diberi nilai :_____________

    8) organisasi [sangat baik, baik, cukup baik, kurang, sangatkurang]sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, diberi

    nilai : _____________9) kebutuhan fasilitas penunjang [sangat baik, baik, cukup

    baik, kurang, sangat kurang]sesuai dengan tujuan yangakan dicapai, diberi nilai : _____________

    10) apabila peserta tidak menyajikan maka tidak diberikannilai.

    11) ketentuan kriteria penilaian :sangat baik = 100baik = 80cukup baik = 60kurang = 40sangat kurang = 20

    12) Nilai Sub Unsur Kualitas Metodologi = Nilai rata-rata

    komponen sub unsur x Bobot Sub Unsur.c. Sub unsur hasil kerja (deliverable), dengan bobot sub unsur

    25%, dan ketentuan penilaian sub unsur :1)penyajian analisis dan gambar-gambar kerja2 [sangat

    baik, baik, cukup baik, kurang, sangat kurang]sesuaidengan tujuan yang akan dicapai, diberi nilai :

    _____________2)penyajian spesifikasi teknis dan perhitungan teknis2

    [sangat baik, baik, cukup baik, kurang, sangat kurang]sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, diberi nilai :

    _____________3)penyajian laporan-laporan [sangat baik, baik, cukup baik,

    kurang, sangat kurang] sesuai dengan tujuan yang akandicapai, diberi nilai : _____________

    4)apabila peserta tidak menyajikan maka tidak diberikannilai.

    5) ketentuan kriteria penilaian :sangat baik = 100baik = 80cukup baik = 60kurang = 40sangat kurang = 20

    6)Nilai Sub Unsur Hasil Kerja (deliverable) = Nilai rata-ratakomponen sub unsur x Bobot Sub Unsur.

    d. Sub unsur gagasan baru yang diajukan oleh peserta untuk

    meningkatkan kualitas keluaran yang diinginkan dalamKAK, dengan bobot sub unsur 25%, dan ketentuan penilaiansub unsur :1)[apabila gagasan baru yang diajukan oleh peserta sangat

    baik, diberi nilai 100 (seratus);2)apabila gagasan baru yang diajukan oleh peserta baik,

    2dipersyaratkan untuk konsultan konstruksi

  • 7/30/2019 Kak Kabupaten Temon

    8/33

    48

    Standar Dokumen Pengadaan

    Jasa Konsultansi Badan Usaha

    (dengan Prakualifikasi)

    diberi nilai 80 (delapan puluh);3)apabila gagasan baru yang diajukan oleh peserta cukup

    baik, diberi nilai 60 (enam puluh);4)apabila gagasan baru yang diajukan oleh peserta kurang,

    diberi nilai 40 (empat puluh);5)apabila gagasan baru yang diajukan oleh peserta sangat

    kurang, diberi nilai 20 (dua puluh);]6) [sebutkan kriteria penilaian lain beserta nilainya apabila

    ada]7)Apabila peserta tidak mengajukangagasan baru untuk

    meningkatkan kualitas keluaran yang diinginkan dalamKAK, maka tidak diberikan nilai.

    8)Nilai Sub Unsur Gagasan Baru Yang Diajukan OlehPeserta Untuk Meningkatkan Kualitas Keluaran YangDiinginkan dalam KAK = nilai yang didapatkan X bobotsub unsur .

    e. Total bobot seluruh sub unsur = 100 %

    f. NILAINILAINILAINILAI PENDEKATAN DAN METODOLOGIPENDEKATAN DAN METODOLOGIPENDEKATAN DAN METODOLOGIPENDEKATAN DAN METODOLOGI = Total NILAIseluruh sub unsur X bobot unsur Pendekatan danMetodologi.

    3. Unsur Kualifikasi Tenaga Ahli : 55%a. Sub unsur tingkat pendidikan, dengan bobot sub unsur 40%,

    dan ketentuan penilaian sub unsur :1)Tingkat pendidikan:

    a) tingkat pendidikan yang disyaratkan dalam KAK,diberi nilai : 100 (seratus);

    b) < tingkat pendidikan yang disyaratkan dalam KAK,diberi nilai : 0 (nol).

    2)Nilai Sub Unsur Tingkat Pendidikan = Nilai yangdidapatkan X bobot sub unsur tingkat pendidikan.

    b. Sub unsur pengalaman kerja profesional seperti yangdisyaratkan dalam KAK, dengan bobot sub unsur 30%, danketentuan penilaian sub unsur :1)dukungan referensi :

    a)apabila melampirkan referensi dan dapat dibuktikankebenarannya dengan menghubungi penerbitreferensi, maka pengalaman kerja diberi nilai 100(seratus);

    b)apabila tidak dilengkapi referensi maka tidak diberinilai 0 (nol);

    c)apabila melampirkan referensi namun terbukti tidak

    benar, maka penawaran digugurkan dan pesertadikenakan Daftar Hitam.2)perhitungan bulan kerja tenaga ahli, yang dihitung

    berdasarkan ketentuan yang tercantum dalam IKP, :(i) lingkup pekerjaan :

    a)sesuai, diberi nilai : 100b)menunjang/terkait, diberi nilai : 50c) lingkup pekerjaan yang :

    i. sesuai adalah : __________[deskripsikan

  • 7/30/2019 Kak Kabupaten Temon

    9/33

    49

    Standar Dokumen Pengadaan

    Jasa Konsultansi Badan Usaha

    (dengan Prakualifikasi)

    dengan jelas].ii. menunjang/terkait adalah :

    ______[deskripsikan dengan jelas].(ii) posisi :

    a)sesuai, diberi nilai : 100b)tidak sesuai, diberi nilai :0c)posisi yang :

    i. sesuai adalah : __________[deskripsikandengan jelas].

    ii. tidak sesuai adalah : _____[deskripsikandengan jelas].

    (iii)perhitungan bulan kerja X nilai lingkup pekerjaan Xnilai posisi = jumlah bulan kerja profesional

    (iv)nilai total seluruh jumlah bulan kerja profesionaldibagi angka 12 = jangka waktu pengalaman kerjaprofesional

    (v) nilai jangka waktu pengalaman kerja profesional :

    a) memiliki ____ tahun pengalaman kerjaprofesional pada KAK, diberi nilai 100 (seratus);

    b) memiliki < ____ tahun pengalaman kerjaprofesional pada KAK, diberi nilai 50 (limapuluh);

    3)Nilai Sub Unsur Pengalaman Kerja Profesional = NilaiJangka Waktu Pengalaman Kerja Profesional X Bobot SubUnsur.

    c. Sub unsur sertifikat keahlian/profesi3, dengan bobot subunsur 25%, dan ketentuan penilaian sub unsur :1)memiliki, diberi nilai : 100 (seratus).2)tidak memiliki, diberi nilai : 0 (nol).3)Nilai Sub Unsur Sertifikat Keahlian/Profesi = nilai yang

    didapatkan X bobot sub unsur sertifikat keahlian/profesi.d. Total bobot seluruh sub unsur = 100 %.e. Total NILAI seluruh sub unsur = NILAI 1 (SATU) ORANG

    TENAGA AHLI.f. [apabila tenaga ahli yang dinilai lebih dari 1 (satu) maka

    setiap tenaga ahli harus diberi bobot]Bobot tenaga ahli :1) Tenaga Ahli 1 (Team Leader), diberi bobot

    =_____________2) Tenaga Ahli 2 (____________), diberi bobot

    =_____________3) dan seterusnya

    g.Nilai 1 (Satu) Orang Tenaga Ahli X bobot tenaga ahli =

    NILAI tenaga ahlih.Total NILAI seluruh tenaga ahli X bobot unsur KualifikasiTenaga Ahli = NILAINILAINILAINILAI KUALIFIKASI TENAGA AHLIKUALIFIKASI TENAGA AHLIKUALIFIKASI TENAGA AHLIKUALIFIKASI TENAGA AHLI.

    3Sertifikat keahlian/profesi dipersyaratkan untuk keahlian konsultan yang sudah memiliki

    organisasi profesi.

  • 7/30/2019 Kak Kabupaten Temon

    10/33

    50

    Standar Dokumen Pengadaan

    Jasa Konsultansi Badan Usaha

    (dengan Prakualifikasi)

    4. Nilai Evaluasi Teknis = NILAI PENGALAMAN PERUSAHAAN +NILAI PENGALAMAN PERUSAHAAN +NILAI PENGALAMAN PERUSAHAAN +NILAI PENGALAMAN PERUSAHAAN +NILAINILAINILAINILAI PENDEKATAN DAN METODOLOGIPENDEKATAN DAN METODOLOGIPENDEKATAN DAN METODOLOGIPENDEKATAN DAN METODOLOGI + NILAI+ NILAI+ NILAI+ NILAIKUALIFIKASI TENAGA AHLIKUALIFIKASI TENAGA AHLIKUALIFIKASI TENAGA AHLIKUALIFIKASI TENAGA AHLI

    5. Ambang batas nilai teknis (passing grade) = 65

    K.K.K.K. JadwalJadwalJadwalJadwalTahapanTahapanTahapanTahapanPemilihanPemilihanPemilihanPemilihan

    L.L.L.L. PembukaanPembukaanPembukaanPembukaanPenawaranPenawaranPenawaranPenawaran

    Sebagaimana yang tercantum dalam aplikasi SPSE

    Sebagaimana yang tercantum dalam aplikasi SPSE

    M.M.M.M. EvaluasiEvaluasiEvaluasiEvaluasiBiayaBiayaBiayaBiaya 1. [untuk Metode Evaluasi Kualitas dan Biaya]Bobot Penawaran Teknis : ______________ %Bobot Penawaran Biaya : ______________ %

    2. Jangka waktu pelaksanaan Evaluasi Biaya :_______________ s.d _______________[tuliskan tanggal bulan dan tahun]

    N.N.N.N. Unit BiayaUnit BiayaUnit BiayaUnit BiayaPersonilPersonilPersonilPersonilBerdasarBerdasarBerdasarBerdasar----kan Satuankan Satuankan Satuankan SatuanWaktuWaktuWaktuWaktu

    Unit biaya personil berdasarkan satuan waktu dihitung sebagaiberikut:

    1 (satu) bulan : 22 (dua puluh dua)hari kerja1 (satu) hari kerja: 8 (delapan) jam kerja

    O.O.O.O. SanggahanSanggahanSanggahanSanggahan,,,,SSSSanggahananggahananggahananggahanBBBBandingandingandingandingdandandandanPPPPengaduanengaduanengaduanengaduan

    1. Sanggahan disampaikan melalui aplikasi SPSE.2. Tembusan sanggahan dapat disampaikan diluar aplikasi SPSE

    (offline) ditujukan kepada :a. PPK KEGIATAN PENYUSUNAN RDTR Kawasan Perkotaanb. PA/KPA KEPALA BAPPEDA KAB. KULON PROGOc. IRDA KABUPATEN KULON PROGO

    3. Sanggahan Banding (apabila ada) disampaikan di luaraplikasi SPSE (offline) ditujukan kepada : BUPATI KULONPROGO

    4. Tembusan sanggahan banding dapat disampaikan di luaraplikasi SPSE (offline) ditujukan kepada :

    a. PPK KEGIATAN PENYUSUNAN RDTR KawasanPerkotaan

    b. PA/KPA KEPALA BAPPEDA KAB. KULON PROGOc. IRDA KABUPATEN KULON PROGO

  • 7/30/2019 Kak Kabupaten Temon

    11/33

    51

    Standar Dokumen Pengadaan

    Jasa Konsultansi Badan Usaha

    (dengan Prakualifikasi)

    5. Pengaduan dapat disampaikan di luar aplikasi SPSE (offline)ditujukan kepada:a. IRDA KABUPATEN KULON PROGO

    P.P.P.P. JaminanJaminanJaminanJaminanSSSSanggahananggahananggahananggahanBBBBandingandingandinganding

    1. Besarnya jaminan sanggahan banding Rp.1.296.220 (SatuJuta Dua Ratus Sembilan Puluh Semilan Ribu Enam RatusDua Puluh Rupiah)

    2. Jaminan sanggahan banding ditujukan kepada Pokja 3 (3.6)ULP Kab. Kulon Progo.

    3. Jaminan Sanggahan Banding dicairkan dan disetorkan padaKas Daerah

    Q.Q.Q.Q. JaminanJaminanJaminanJaminanUangUangUangUang

    MukaMukaMukaMuka

    1. Nilai Jaminan Uang Muka sebesar Rp ___________(____________)

    2.Jaminan Uang Muka ditujukan kepada ____________ [diisinama PPK]

    3.Jaminan Uang Muka dicairkan dan disetorkan pada__________[Kas Negara/Kas Daerah] (apabila ada)

  • 7/30/2019 Kak Kabupaten Temon

    12/33

    52

    Dokumen Pengadaan Standar

    Jasa Konsultansi Badan Usaha

    (dengan Prakualifikasi)

    BAB IV. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)1. LATAR

    BELAKANG

    : Berdasarkan Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang

    Penataan Ruang maka penyelenggaraan penataan ruang

    bertujuan untuk mewujudkan ruang wilayah nasional yangaman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan berlandaskan

    Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional dengan

    terwujudnya keharmonisan antara lingkungan alam dan

    lingkungan buatan, terwujudnya keterpaduan dalam

    penggunaan sumber daya alam dan sumber daya buatan

    dengan memperhatikan sumber daya manusia, dan

    terwujudnya pelindungan fungsi ruang dan pencegahan

    dampak negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan

    ruang. Hal utama dalam perencanaan tata ruang adalahberpijak pada sumber daya manusia agar dapat melakukan

    aktivitasnya dengan berdasar pada potensi yang ada sehingga

    kelestarian sumber daya alam tetap terjaga.

    Di dalam penyelenggaraan penataaan ruang, Pemerintah,

    Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota

    mempunyai kewenangan sesuai dengan tingkatannya.

    Pemerintah Kabupaten/Kota mempunyai wewenang dalam

    pengaturan, pembinaan dan pengawasan pelaksanaan

    penataan ruang wilayah kabupaten/kota dan kawasan

    strategis kabupaten/kota, pelaksanaan penataan ruang dan

    kerja sama penataan ruang antar kabupaten/kota.

    Sesuai dengan amanat Perda No. 1 Tahun 2012 tentang

    RTRW Kabupaten Kulon Progo pasal 8 bahwa terdapat

    beberapa kawasan perkotaan yang akan ditetapkan Rencana

    Detail Tata Ruang (RDTR), salah satunya adalah Kawasan

    Perkotaan Temon. Kawasan Perkotaan Temon termasuk

    dalam wilayah Kecamatan Temon. Kedudukan Kawasan

    Perkotaan Temon sebagai salah satu pusat pertumbuhan

    perkotaan memiliki nilai strategis terkait dengan letak dan

    posisinya yang dilewati jalan nasional yang menghubungkan

    Yogyakarta Cilacap dan mempunyai aksesibilitas regional ke

    wilayah Kabupaten Purworejo dan kabupaten-kabupaten di

    wilayah selatan Propinsi Jawa Tengah. Selain itu posisi

    Kecamatan Temon juga berada dalam Kawasan StrategisBidang Ekonomi, yang meliputi kawasan strategis koridor

    yang menghubungkan Temon Wates Yogyakarta dan

    Kawasan Agropolitan. Ditambah lagi dengan adanya rencana

    pembangunan bandara internasional baru yang terletak di

    Kecamatan Temon, menjadikan Kawasan Perkotaan Temon

    memiliki fungsi dan peran yang sangat penting.

  • 7/30/2019 Kak Kabupaten Temon

    13/33

    53

    Standar Dokumen Pengadaan

    Jasa Konsultansi Badan Usaha

    (dengan Prakualifikasi)

    Dalam RTRW Kabupaten Kulon Progo (2012-2032)

    kedudukan perkotaan Temon adalah sebagai Pusat Kegiatan

    Lokal (PKL) dengan fungsi pelayanan sebagai kawasan

    pertanian, pariwisata, industri, perkebunan, dan agropolitan.

    PKL adalah kawasan perkotaan yang berfungsi untuk

    melayani kegiatan skala kabupaten atau beberapa kecamatan.

    Dengan kedudukan tersebut, menjadikan perkotaan Temon

    sebagai pusat satuan wilayah pelayanan bagi sebagian

    wilayah beberapa kecamatan antara lain Kecamatan Temon,

    Kokap dan Girimulyo, dll. Dengan demikian prasarana dan

    sarana yang terdapat di perkotaan Temon tidak hanya

    diperuntukkan bagi masyarakat lokal perkotaan Temon,

    namun juga antar wilayah kecamatan.

    Perencanaan tata ruang perkotaan yang dimaksud adalah

    Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) yang dimaksudkanuntuk penyiapan perwujudan ruang dalam rangka

    pelaksanaan program-program pembangunan. Rencana tata

    ruang ini diharapkan dapat sebagai sarana regulasi bagi

    pemberian advis planing, pengaturan bangunan setempat,

    penyusunan rencana teknik ruang kawasan perkotaan atau

    rencana tata bangunan dan lingkungan serta memberikan

    acuan untuk pekerjaan yang akan datang yang menyangkut

    peruntukan dan pemilikan lahan pada simpul-simpul

    kegiatan maupun pada wilayah perkotaan keseluruhan dan

    selanjutnya dapat diterima oleh masyarakat perkotaan secara

    luas.

    RDTR Kecamatan Temon dapat dipergunakan sebagai arahan

    lokasi pembangunan yang akan dilaksanakan baik oleh

    Pemerintah tingkat Nasional, Provinsi, Kabupaten maupun

    masyarakat. Selain itu RDTRK juga dapat digunakan untuk

    penyusunan Pengaturan Bangunan Setempat (PBS), Rencana

    Teknik Ruang Kawasan (RTRK) perkotaan atau Rencana Tata

    Bangunan dan Lingkungan (RTBL) serta pelaksanaan

    program-program pembangunan yang dilaksanakan oleh

    pemerintah dan swasta. Dengan tersusunnya RDTRK Temon

    pembangunan, kegiatan investasi masyarakat dan

    peningkatan minat dunia usaha menjadi terarah, terencanadan terkendali. RDTRK dilengkapi dengan Peraturan Zonasi

    (PZ) sebagai alat untuk mewujudnyatakan rencana yang

    tertuang di dalamnya.

    2. MAKSUD : a. Maksud

  • 7/30/2019 Kak Kabupaten Temon

    14/33

    54

    Standar Dokumen Pengadaan

    Jasa Konsultansi Badan Usaha

    (dengan Prakualifikasi)

    DANTUJUAN

    Maksud Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang PerkotaanTemon adalah terlaksananya fungsi penyelengaraanpenataan ruang dengan tersedianya suatu rencana tataruang perkotaan Temon yang terpadu, dinamis dan

    komprehensif, yang bersifat operasional, dapatmengakomodir dan mengikat bagi seluruh stakeholders(Pemerintah, dunia usaha dan masyarakat) juga untukmewujudkan keterpaduan pembangunan agar tetapterpeliharanya kelestarian fungsi lingkungan hidup.

    b. Tujuan

    Tujuan dari Penyusunan Rencana Detail Tata RuangPerkotaan Temon adalah :

    1. Menyusun rencana pemanfaatan ruang KawasanPerkotaan secara terperinci yang disusun untuk

    menyiapkan perwujudan ruang dalam rangkapelaksanaan program-program pembangunan perkotaan.

    2. Menyusun rencana yang menetapkan blok-blokperuntukan pada kawasan fungsional perkotaan denganmemperhatikan keterkaitan antara kegiatan utamadengan kegiatan penunjang dalam kawasan fungsionaltersebut.

    3. Menyiapkan perwujudan ruang dalam rangkapelaksanaan program pembangunan perkotaan.

    4. Menjaga konsistensi pembangunan dan keserasianperkembangan kawasan perkotaan dengan RTRWKabupaten Kulon Progo.

    5. Menciptakan keterkaitan antar kegiatan yang selaras,serasi dan efisien.

    6. Menjaga konsistensi perwujudan ruang kawasanperkotaan melalui pengendalian program-programpembangunan perkotaan.

    7. Menciptakan pengaturan pemanfaatan ruang yangberdaya guna dan berhasil guna.

    8. Menciptakan pola pemanfaatan ruang yang lebih terarahdan optimal tanpa mengorbankan kelestarian manfaatsumber daya alam dan lingkungan hidup.

    9. Menyiapkan pedoman untuk jaminan kepastian hukumdalam pelaksanaan pembangunan, termasuk kepastianuntuk mendapatkan pelayanan, kondisi yang selaras danserasi dalam melakukan kegiatannya.

    3. TARGET/

    SASARAN

    : Target/Sasaran dari penyusunan Rencana Detail Tata Ruang

    Perkotaan Temon adalah :

    1. Tersusunnya arahan kebijakan, strategi dan rencana

  • 7/30/2019 Kak Kabupaten Temon

    15/33

    55

    Standar Dokumen Pengadaan

    Jasa Konsultansi Badan Usaha

    (dengan Prakualifikasi)

    pengembangan Kawasan Perkotaan untuk kurun

    waktu 20 tahun ke depan, yang akan menjadi

    pedoman operasional bagi pengembangan program-

    program perkotaan.

    2. Tersusunnya pedoman pemanfaatan ruang perkotaan

    Temon bagi seluruh stakeholders, baik itu pemerintah,

    swasta dan masyarakat.

    3. Tersusunnya pedoman pengendalian pemanfaatan

    ruang untuk Kawasan Perkotaan Temon bagi

    pemerintah, swasta dan masyarakat.

    4. Tersusunnya tujuan pengembangan kawasan

    fungsional perkotaan Temon.

    5. Tersusunnya rencana struktur dan pola pemanfaatan

    ruang Kawasan Perkotaan Temon.6. Tersusunnya pedoman pelaksanaan pembangunan

    kawasan fungsional perkotaan Temon.

    7. Tersusunnya Draft Raperda dan Peraturan Zonasi

    tentang Rencana Detail Tata Ruang Perkotaan Temon.

    4. NAMAORGANISASIPENGADAAN

    KONSULTANSI

    : a. SKPD : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

    Kabupaten Kulon Progo.

    b. PA/KPA : Nama : Ir. AGUS LANGGENG BASUKI

    Jabatan : Kepala Bappeda Kab. Kulon Progo

    NIP : 19610801 198903 1 005

    c. PPK : Nama : Ir. LANGGENG RAHARJO, MT

    Jabatan : Kepala Bidang Praswil Tata Ruang

    dan Lingkungan Hidup

    NIP : 19661207 199303 1 008

    d. PPTK : Nama : EKO SETYA

    NUGROHO,S.HUT,MSc

    Jabatan :Kepala Sub Bidang Tata Ruang dan

    Perhubungan

    NIP : 19760513 200003 1 0025. SUMBER

    DANA DANPERKIRAANBIAYA

    : a. Sumber Dana :

    APBD Tahun 2013

  • 7/30/2019 Kak Kabupaten Temon

    16/33

    56

    Standar Dokumen Pengadaan

    Jasa Konsultansi Badan Usaha

    (dengan Prakualifikasi)

    b. Total perkiraan biaya yang diperlukan :

    Rp. 129.622.000,- (Seratus Dua Puluh Sembilan Juta Enam

    Ratus Dua Puluh Dua Ribu Rupiah).

    6. RUANGLINGKUP,LOKASIPEKERJAAN, FASILITASPENUNJANG

    : Ruang lingkup wilayah perencanaan dikaji dalam 2 (dua) aspek,yaitu lingkup kawasan perencanaan dan lingkup substansial materi

    perencanaan.

    1. Lingkup Kawasan Perencanaan

    Wilayah perencanaan RDTRK meliputi :

    Wilayah amatan intensif : Kawasan Perkotaan TemonKecamatan Temon, khususnya Desa Temon Wetan,

    Desa Temon Kulon, Desa Kalidengen dan DesaKaligintung .

    Wilayah amatan ekstensif : Kabupaten Kulon Progo,

    khususnya kawasan strategis bidang pertumbuhan

    ekonomi (meliputi kawasan strategis strategis koridoryang menghubungkan Temon Wates Yogyakarta,

    kawasan Agropolitan, dan kawasan rencana bandara)

    dan kawasan industri sentolo. Untuk itu wilayahamatan mencakup Kecamatan Temon, Panjatan, Kokap

    dan Wates.

    Dengan demikian pembuatan zonasi tidak hanyaterbatas pada perkotaan Temon, akan tetapi pada

    seluruh Kecamatan Temon.

    2. Lingkup Materi/Substansi Perencanaan

    Secara keseluruhan lingkup substansi keluaran pekerjaan ini

    adalah : penentuan kawasan perencanaan, identifikasi potensi

    dan masalah pembangunan, perumusan dan penetapan

    Rencana Detail Tata Ruang Perkotaan Temon yang meliputi :

    a. Penentuan kawasan perencanaan kota

    Dalam menentukan kawasan perencanaan perkotaan

    dilakukan berdasarkan tingkat urgensi/prioritas

    penanganan kawasan tersebut di dalam konstelasi wilayah

    kota.

    Penentuan Batas Kawasan Perkotaan Temon :

    Batas kawasan perkotaan Temon ditentukan berdasarkan

    aspek-aspek atau kriteria-kriteria penentu kawasan

    perkotaan. Kriteria-kriteria ini merupakan dasar yang

    digunakan/ ditentukan berdasarkan ciri-ciri fisik suatu

    kawasan perkotaan. Ciri fisik ini merupakan penciri

    kawasan perkotaan yang mudah dikenali serta dapat

  • 7/30/2019 Kak Kabupaten Temon

    17/33

    57

    Standar Dokumen Pengadaan

    Jasa Konsultansi Badan Usaha

    (dengan Prakualifikasi)

    dilihat secara nyata di lapangan. Kriteria penentu bataskawasan perkotaan Temon tersebut adalah :

    Kepadatan Permukiman

    Kerapatan Jaringan Jalan Ketersediaan dan Kelengkapan Fasilitas Pelayanan

    Kriteria lain sebagai pendukung kriteria fisik tersebut

    adalah kriteria non-fisik. Meskipun sebenarnya kriteria

    fisik sudah dapat menggambarkan aktivitas penduduk

    perkotaan, kriteria non-fisik masih tetap diperlukan.

    Kriteria non-fisik tersebut antara lain adalah aktivitas

    ekonomi penduduk pada kawasan yang bersifat non-

    pertanian. Aktivitas utama dari penduduk perkotaan

    biasanya adalah perdagangan, jasa, industri maupun

    perkantoran.

    b. Identifikasi permasalahan pembangunan dan perwujudanruang kawasan

    Analisis yang didasarkan atas tuntutan pelaksanaanpembangunan suatu kegiatan perkotaan yang

    selanjutnya didukung keputusan strategis dari

    pemerintah daerah setempat untuk

    pengembangannya;

    Terdapat suatu permasalahan dalam perwujudanruang kawasan seperti masalah rumah kumuh, urban

    heritage dsb.

    c. Perkiraan kebutuhan pelaksanaan pembangunan kawasanPerkiraan kebutuhan pelaksanaan pembangunan kawasan

    didasarkan atas hasil analisis kependudukan, sektor /kegiatan potensial, daya dukung lingkungan, kebutuhanprasarana dan sarana lingkungan, sasaran pembangunan

    kawasan yang hendak dicapai, dan pertimbangan efisiensi

    pelayanan.

    Perkiraan kebutuhan tersebut ditinjau dari kebutuhan

    aspek kependudukan, sosial, serta ketersediaan

    prasarana, sarana, dan lahan

    d. Perumusan Rencana Detail Tata Ruang KawasanPerkotaan

    Perumusan ini berdasarkan pada perkiraan kebutuhan

    pelaksanaan pembangunan dan pemanfaatan ruang yang

    disusun berdasarkan kriteria sbb :1) Rumusan kebijaksanaan pemanfaatan ruang sejalandengan penetapan dalam Rencana Tata Ruang yang

    lebih tinggi (RTRW Nasional, RTRW Propinsi dan

    RTRW Kabupaten).

    2) Rumusan rencana sudah merupakan penyiapan ruangdalam rangka pelaksanaan program pembangunandalam jangka menengah dan panjang.

    3) Rumusan rencana sudah dapat dipakai sebagai alat

  • 7/30/2019 Kak Kabupaten Temon

    18/33

    58

    Standar Dokumen Pengadaan

    Jasa Konsultansi Badan Usaha

    (dengan Prakualifikasi)

    pengendalian terhadap pemanfaatan ruang kota, yangsecara teknis sudah merupakan kebijakan yang lebih

    kongkrit tentang pengembangan penduduk,pemanfaatan ruang blok peruntukan, struktur tingkat

    pelayanan kegiatan kota, dan sistim jaringan fungsijalan.

    e. Draft Rancangan Peraturan Daerah dan Peraturan ZonasiUntuk mengoperasionalisasikan Rencana Detail Tata

    Ruang Perkotaan Temon, perlu adanya suatu penetapan

    rencana tata ruang dalam bentuk Peraturan Daerah

    tentang Rencana Detail Tata Ruang Perkotaan Temonsebagai penjabaran RTRW Kabupaten Kulon Progo.

    3. Lingkup Temporal

    Rencana Detail Tata Ruang Perkotaan Temon yang akandisusun direncanakan berlaku untuk jangka waktu 20 tahun

    dan setiap 5 (lima) tahun dapat ditinjau kembali.

    7. PRODUKYANGDIHASILKAN

    1. Laporan Pendahuluan : 5 Eksemplar2. Laporan Antara (Data dan Analisa) : 5 Eksemplar3. Laporan Akhir (Rencana) : 5 Eksemplar4. Executive Summary : 5 Eksemplar5. Materi Teknis (dilengkapi buku data dan analisis,

    buku rencana format A4) : 5 Eksemplar

    6. Album Peta A3 (pelengkap DraftRaperda RDTR dan Peraturan Zonasi) : 5 Eksemplar

    7. Album Peta A1 Skala 1:5000 (pelengkap materiteknis) : 3 Eksemplar

    8. CD Laporan dan Peta Format digital (Arc GIS) : 5 buah9. Draft Raperda dan Peraturan Zonasi beserta

    lampirannya (tabel indikasi program pemanfaatan

    ruang prioritas) : 5 buah

    8. WAKTUPELAKSANAAN YANGDIPERLUKAN

    :Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan

    Temon dilaksanakan dalam waktu 90 (sembilan puluh) hari

    kalender terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah Kerja

    oleh Pengguna Jasa di Kabupaten Kulon Progo. Diperkirakan

    dari tanggal 31 Mei s/d 29 Agustus 2013

    Termasuk dalam kurun waktu tersebut adalah :

    a. kegiatan pengumpulan data,b. pekerjaan survey lapangan,c. analisis,d. perencanaan dan

  • 7/30/2019 Kak Kabupaten Temon

    19/33

    59

    Standar Dokumen Pengadaan

    Jasa Konsultansi Badan Usaha

    (dengan Prakualifikasi)

    e. penyusunan laporan serta rapat panitia pengarah(steering committee) dengan pihak pemberi tugas dan

    instansi terkait lainnya.

    9. TENAGAAHLI

    : Konsultan diwajibkan untuk mempersiapkan Tim Perencana

    yang akan ditugaskan khusus untuk melaksanakan pekerjaan

    ini, dari mulai survei sampai dengan penyusunan

    perencanaan. Tim perencana minimal terdiri dari :

    1. Seorang Team Leader yang merangkap AhliPerencanaan/Pengembangan Wilayah, kualifikasi

    pendidikan S2 Perencanaan/Pengelolaan Sumber Daya

    Alam/Pembangunan Wilayah dengan pengalaman kerja

    minimal 5 tahun.

    2. Tim Inti Perencanaan, kualifikasi pendidikan S1 denganpengalaman kerja minimal 5 tahun, yang meliputi

    bidang keahlian :

    1 orang ahli Arsitektur, pendidikan S1 TeknikArsitektur

    1 orang ahli Pemetaan , pendidikan S1 TeknikGeodesi/Geografi

    1 orang ahli Teknik Sipil, pendidikan S1 TeknikSipil

    1 orang ahli Teknik Lingkungan,pendidikan S1Teknik Lingkungan

    1 orang ahli Ekonomi Pembangunan,pendidikan

    S1 Ekonomi Studi Pembangunan 1 orang ahli Sosial, pendidikan S1

    Sosiologi/Antropologi

    1 orang ahli Hukum, pendidikan S1 Hukum

    Diskripsi Tugas dan Tanggungjawab Tenaga Ahli

    1. Ahli Perencanaan Kota sebagai Team Leader.

    a. Memberi pengarahan dan pengawasan terhadap

    pelaksanaan pekerjaan.

    b. Melakukan komunikasi tingkat pimpinan dengan

    pemberi tugas.

    c. Bertanggung jawab penuh terhadap pemberi

    tugas / hasil pelaksanaan kegiatan, baik secara

    teknis dan administrasi.

    d. Menyusun organisasi pelaksanaan kegiatan danprogram kerja.

    e. Melakukan koordinasi dengan Designing leader

    serta melakukan komunikasi konsultatif dengan

    pimpinan kegiatan dan pengguna jasa.

  • 7/30/2019 Kak Kabupaten Temon

    20/33

    60

    Standar Dokumen Pengadaan

    Jasa Konsultansi Badan Usaha

    (dengan Prakualifikasi)

    f. Bertanggung jawab atas kualitas, kontinyuitas,

    jadwal waktu serta efisiensi pelaksanaan

    kegiatan.

    g. Melaksankan koordinasi kerja dalam divisi

    pengembangan wilayah terhadap pelaksanaan

    setiap tahapan pekerjaan, yaitu mulai dari

    pengumpulan data, penyiapan kelengkapan

    dokumen, evaluasi teknis, proses pengajuan

    substansi muatan teknis raperda dan raperbup

    tetang zonasi.

    h. Merumuskan konsep perencanaan kawasan

    sebagai solusi atas permasalahan yang terjadi.

    i. Membuat rencana pola-pola disain kawasan, serta

    rencana perubahan-perubahan ruang kawasan.

    j. Menyusun program-program yang harus

    dilakukan untuk mewujudkan rencana dalamtahap implementasi.

    k. Bertanggung jawab terhadap kajian dan rencana

    spasial kawasan.

    l. Melaksanakan kontrol terhadap RMK.

    2. Ahli Arsitektur

    a. Melakukan kajian terhadap kondisi tata bangunan

    di kawasan.

    b. Menyusun potensi dan permasalahan berkaitan

    dengan aspek tata bangunan.

    c. Menganalisa kerangka rencana arsitektural

    kawasan terutama dalam disain arsitekturbangunan, sesuai dengan identitas karakter

    kawasan.

    d. Menyusun kajian kebutuhan keruangan banguan

    di kawasan.

    e. Merumuskan konsep perencanaan bangunan

    pada tapak mikro.

    f. Menyusun aspek insentif desinsentif dari aspek

    fisik bangunan.

    g. Menyusun rencana tapak, rencana ruang terbuka

    hijau, pavement serta street furniture sebagai

    bagian dari site development.

    3. Ahli Pemetaan

    a. Bertanggung jawab melakukan pengukuran site,

    stick-out tapak dan kontur serta memberikan

    analisis yang berkaitan dengan situasi lahan.

    b. Menyajikan peta-peta thematic berkaitan dengan

    kondisi fisik kawasan yang sangat terukur dengan

  • 7/30/2019 Kak Kabupaten Temon

    21/33

    61

    Standar Dokumen Pengadaan

    Jasa Konsultansi Badan Usaha

    (dengan Prakualifikasi)

    skala yang sesuai.

    c. Melakukan pemetakan dan pengukuran terhadap

    komponen-komponen yang terdapat pada

    kawasan, misalnya sarana prasarana dan jaringan

    utilitas.

    d. Menyusun peta-peta rencana dalam lingkup

    makro, mezzo dan mikro.

    e. Memberikan masukan bagi tenaga ahli lain

    berkaitan dengan karakteristik mapping di

    kawasan perencanaan.

    f. Melakukan evaluasi secara komprehensif baik

    untuk kepentingan penyusunan muatan teknis

    raperda dan raperbup tetang zonasi serta album

    peta.

    g. Melakukan koordinasi intensif dengan operator

    GIS dalam penyiapan evaluasi muatan teknisraperda dan raperbup tetang zonasi serta album

    peta.

    h. Bertanggung jawab atas kualitas berbagai produk

    peta, kesesuaian dengan ketentuan standar

    pemetaan maupun kesesuaian kebutuhan peta

    untuk kelengkapan produk.

    4. Ahli Teknik Sipil

    a. Melakukan analisa dan rencana dalam aspek-

    aspek yang berhubungan dengan sarana dan

    prasarana kawasan sehingga tercipta sistem yang

    dapat menunjang kualitas kawasan ditinjau darisegi aksesibilitas dalam maupun antar kawasan.

    b. Melakukan survey dan investigasi kondisi sistem

    jaringan sarana dan prasarana kawasan yang ada

    di kawasan perencanaan.

    c. Melakukan kajian terhadap mitigasi bencana

    alam dalam aspek konstruksi bangunan,

    mengingat bahwa wilayah studi termasuk

    wilayah rawan bencana longsor dan gempa bumi.

    d. Melakukan perencanaan sistem jaringan

    prasarana di kawasan perencanaan yang efektif

    dan efisien untuk dapat mencapai hasil maksimal

    dengan tetap menjaga kualitas ekosistem yangada dan mengantisipasi

    perkembangan/perubahan di masa yang akan

    datang.

    e. Memberikan masukan kepada bidang urban

    design, arsitektur, dan bidang-bidang terkait

    lainnya tentang segala sesuatu yang menjadi

  • 7/30/2019 Kak Kabupaten Temon

    22/33

    62

    Standar Dokumen Pengadaan

    Jasa Konsultansi Badan Usaha

    (dengan Prakualifikasi)

    pendukung dan penghambat dalam perumusan

    sistem prasarana dan sarana yang tepat.

    f. Memberikan solusi kreatif terhadap penanganan

    konstruksi bangunan di wilayah studi, khususnya

    berkaitan dengan keberadaan wilayah studi

    dalam konteks hidrologi.

    g. Melakukan analisa terhadap kondisi dan kinerja

    jaringan prasarana di kawasan perencanaan,

    h. Bertanggung jawab terhadap kualitas dan

    keandalan rancangan sistem utilitas kawasan.

    i. Menyusun program pengendalian pengembangan

    kawasan dari aspek struktur bangunan dan

    sarana-prasarana.

    5. Ahli Teknik Lingkungan

    a. Membuat analisa kerja pemanfaatan ruang

    kawasan berkaitan dengan aspek lingkungan dan

    dampak yang bisa ditimbulkan.

    b. Menetapkan strategi dan pendekatan

    perencanaan program, berpedoman baku mutu

    lingkungan.

    c. Menyusun potensi dan permasalahan lingkungan

    dari bangkitan kegiatan yang ada.

    d. Memberikan masukan pada bidang keahlian lain

    tentang analisa kondisi lingkungan.

    e. Bertanggung jawab terhadap rekomendasi

    penanganan lingkungan guna pengembangan

    kawasan.f. Melakukan analisa daya dukung lingkungan.

    g. Menyusun rencana penanganan dan antisipasi

    terhadap dampak yang bisa ditimbulkan dari

    bangkitan kegiatan yang ada dan akan

    berkembang.

    6. Ahli Ekonomi Pembangunan

    a. Melakukan analisa kelayakan ekonomi untuk

    pemanfaatan dan pengembangan kawasan.

    b. Memperhitungkan kebutuhan di masa mendatang

    sesuai dengan aspek demand and supplay,

    terutama dari segi pembiayaan pembangunan.c. Memberikan solusi alternatif pengembangan

    kegiatan berkaitan dengan kepentingan

    pemerataan pembangunan kawasan dan

    peningkatan kesejahteraan umum.

    d. Bertanggung jawab terhadap konsep pembiayaan

    pembangunan.

    e. Mengembangkan metode insentif dan desinsentif

  • 7/30/2019 Kak Kabupaten Temon

    23/33

    63

    Standar Dokumen Pengadaan

    Jasa Konsultansi Badan Usaha

    (dengan Prakualifikasi)

    sebagai alat pengendali dalam proses

    pembangunan.

    7. Ahli Sosial

    a. Melakukan kajian terhadap kondisi sosial budayamasyarakat di kawasan perencanaan.

    b. Melakukan identifikasi permasalahan sosial

    budaya.

    c. Memperhitungkan pengaruh pengembangan

    kegiatan terhadap perilaku budaya masyarakat

    dan sebaliknya.

    d. Memberikan solusi alternatif pengembangan

    kegiatan berkaitan dengan kepentingan sosial

    budaya.

    e. Bertanggung jawab terhadap konsep

    penembangan sosial budaya.

    8. Alli Hukum

    a. Melakukan analisa pengembangan regulasi

    pembangunan dan pengendalian pembangunan di

    kawasan.

    b. Mengkaji sistem peraturan yang dapat

    mendukung atau menghambat pengembangan

    kawasan.

    c. Mengevaluasi kinerja pelaksanaan peraturan atau

    regulasi yang berlaku dalam kaitannya dengan

    pengembangan kawasan.

    d. Melakukan resume terhadap peraturan-

    perundangan yang berkaitan dengan penyusunanraperda dan raperbup tetang zonasi.

    e. Menyusun draf/rancangan raperda dan raperbup

    tetang zonasi.

    f. Mengkaji keterpaduan antar produk peraturan

    kebijakan penataan ruang baik lintas sektoral,

    wilayah dan lintas horizontal/ hirarkis sehingga

    dapat dicapai aspek sinerginya.

    g. Menyiapkan draft produk hukum sebagai hasil

    dari produk ini, untuk kemudian dilakukan

    pembahasan.

    h. Bertanggung jawab penuh terhadap hasil kajianlegal.

    3. Tenaga Pembantu, dengan jumlah dan kualifikasi yangdisesuaikan dengan kebutuhan, meliputi :

    Administrasi Kantor 1 orang

    Operator Komputer 2 orang

    Surveyor 2 orang

  • 7/30/2019 Kak Kabupaten Temon

    24/33

    64

    Standar Dokumen Pengadaan

    Jasa Konsultansi Badan Usaha

    (dengan Prakualifikasi)

    Sopir 2 orang

    10 PENDEKAT

    AN DANMETODOLOGI

    : Penyusunan RDTR Perkotaan Temon dilakukan dengan

    penelitian data primer maupun sekunder meliputi datanumerik, tekstual dan spasial.Tahapan-tahapan pekerjaan

    dalam melaksanakan kegiatan studi ini, adalah :

    1. Pemahaman terhadap KAK, penyusunan jadualkegiatan, serta persiapan dan studi literatur

    a. Mengumpulkan informasi dan produk/buku

    pengaturan, konsultasi, hasil penyusunan database

    yang sudah ada sebagai referensi/contoh.

    b. Persiapan, meliputi penyusunan rencana kerja,

    mobilisasi tenaga dan peralatan, studi pustaka dsb.

    c. Penelitian pendahuluan, meliputi penentuan lokasipengamatan, jumlah responden, berbagai data

    sekunder, peta dan kondisi lokasi di lapangan.

    2. Review studi/ evaluasi Rencana Tata Ruang yang sudahada

    Pengkajian ulang tentang kebijakan, strategi dan

    rencana pengembangan kawasan perkotaan.

    3. Penelitian pokok, meliputi pengumpulan data primerdan sekunder dan analisisnya.

    a. Persiapan survey (penyusunan check list,penyusunan jadual, penetapan petugas survey dari

    Konsultan di koordinasikan dengan Tim Pelaksana

    Bantuan Teknis Tingkat Desa dan Kecamatan serta

    Tim Teknis Kabupaten.

    b. Dalam rangka pelaksanaan pelibatan masyarakat,dilakukan penjaringan data aspirasi masyarakat

    dengan menggunakan metode focus group

    discussion (FGD).

    c. Pelaksanaan survey (lapangan dan instansional),dikofirmasikan secara intensif dengan pemberi

    tugas dan aparat dari instansi/dinas terkait.

    4. Penyusunan data base.

    a. Proses penyusunan hasil survey ke dalam formatdigital dan non digital.

    b. Format data base berupa tabel, uraian singkat danpeta tematik dengan formatArc GIS.

    5. Pembuatan produk rencana

    Materi yang termuat dalam produk RDTR Perkotaan

  • 7/30/2019 Kak Kabupaten Temon

    25/33

    65

    Standar Dokumen Pengadaan

    Jasa Konsultansi Badan Usaha

    (dengan Prakualifikasi)

    Temon yang berupa rencana desain akhir sekurang-

    kurangnya memuat isi sebagai berikut:

    a. Kebijakan pengembangan penduduk dalam hal

    distribusi dan penentuan kepadatan untuk tiap-tiapblok peruntukan;

    b. Pemanfaatan ruang ditinjau dari segi besarannyauntuk setiap blok peruntukan yang materinya

    sekurang-kurangnya akan mengatur pusat

    perbelanjaan/ pasar/ pertokoan, industri menurut

    jenisnya, pendidikan mulai dari TK s.d. sekolah

    menengah, puskesmas dan rumah sakit, rumah

    ibadat, taman rekreasi dan olah raga, perkantoran

    dan perumahan, penginapan/hotel/wisma, stasiun,

    terminal, pertanian, pemakaman dan kawasan

    khusus lainnya;c. Pembagian pola ruang menjadi kawasan budidaya

    (pertanian, perkebunan, perikanan dll)dan kawasan

    lindung (sempadan sungai, sempadan pantai, mata

    air, rawan bencana, dll)

    d. Struktur tingkat pelayanan kegiatan kota dalam halhubungan tata jenjang kapasitas dan intensitas

    antara fungsi-fungsi pelayanan tiap-tiap lingkungan

    yang materinya sekurang-kurangnya akan

    mengatur perdagangan, pendidikan, kesehatan,

    olah raga dan rekreasi;

    e. Sistim jaringan fungsi jalan dalam hal penentuanlokasi dan besaran fungsi jaringan pergerakan,

    fungsi jalan arteri sekunder, fungsi jalan kolektor

    sekunder, fungsi jalan lokal sekunder termasuk

    jaringan jalan kereta api;

    f. Sistim jaringan utilitas dalam hal penentuan lokasidan besaran jaringan sekunder dan tersiser pada

    air bersih, telepon, listrik, gas, pengelolaan sampah,

    air limbah dan air hujan;

    g. Kepadatan bangunan lingkungan dalam hal

    perbandingan antara keseluruhan luas lahan yangtertutup dengan luas bangunan pada setiap blok

    peruntukan yang materinya sekurang-kurangnya

    akan mengatur : koefisien dasar bangunan sangat

    tinggi (di atas 75%), tinggi (50% - 75%), menengah

    (20% - 50%), rendah (5% - 20%) dan sangat

    rendah (kurang dari 5%);

  • 7/30/2019 Kak Kabupaten Temon

    26/33

    66

    Standar Dokumen Pengadaan

    Jasa Konsultansi Badan Usaha

    (dengan Prakualifikasi)

    h. Penentuan tinggi bangunan, maksimum danminimum pada setiap blok peruntukan yang

    materinya sekurang-kurangnya akan mengatur

    jumlah maksimum lantai bangunan.

    i. Penetapan garis sempadan atau garis pengawasanjalan bagi lahan yang boleh atau tidak boleh ada

    bangunan di atasnya pada setiap blok peruntukan

    yang materinya sekurang-kurangnya akan

    mengatur : jarak antara as jalan dengan pagar

    halaman / rumah baik pada sisi muka, samping dan

    belakang;

    j. Penetapan luas petak bangunan yang terdapat padasetiap blok peruntukan, dimana materinya

    sekurang-kurangnya akan mengatur klasifikasi luas

    perpetakan sebagai berikut :1. Klasifikasi I, di atas 2.500 meter persegi2. Klasifikasi II, antara 1000 - 2.500 meter

    persegi

    3. Klasifikasi III, antara 600 - 1000 meter persegi4. Klasifikasi IV, antara 250 - 600 meter persegi5. Klasifikasi V, antara 100 - 250 meter persegi6. Klasifikasi VI, antara 50 - 100 meter persegi7. Klasifikasi VII, di bawah 50 meter persegi8. Klasifikasi VIII, untuk rumah susun

    k. Indikasi pelayanan dalam hal fasilitas langsung kota

    yang terdiri dari pelayanan perbelanjaan,kesehatan, pendidikan, rekreasi dan olah raga pada

    setiap blok peruntukan.

    l. Tahapan pelaksanaan pembangunan dalam halpengendalian peruntukan, pelaksanaan program /

    kegiatan dari sarana dan prasarana kota dalam

    kurun waktu 20 tahun yang dibagi dalam tahunan.

    m. Pengelolaan/ penanganan lingkungan dalam halpeningkatan perbaikan, pembaharuan, pemugaran,

    peremajaan, perlindungan lingkungan dan

    manajemen pertanahan serta pengoperasian aparat

    pelaksana dan pengendali pada tingkat pemerintah

    wilayah kecamatan.

    11 SPESIFIKASI

    TEKNIS

    : Spesifikasi yang diperlukan, meliputi:

    a. Kajian kebijakan dan strategi pengembangan perlu

    mengacu pada studi-studi/ rencana, kebijakan dan

    peraturan-peraturan pembangunan yang sudah ada, baik

  • 7/30/2019 Kak Kabupaten Temon

    27/33

    67

    Standar Dokumen Pengadaan

    Jasa Konsultansi Badan Usaha

    (dengan Prakualifikasi)

    di tingkat pusat maupun di tingkat daerah,antara lain :1. UU nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar

    Pokok-Pokok Agraria.

    2. UU nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

    Pengelolaan Lingkungan Hidup.3. UU nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan

    4. UU nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah

    5. UU nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan.

    6. UU nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan

    Bencana.

    7. UU nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.

    8. Peraturan Pemerintah no 16 Tahun 2004 tentang

    Panatagunaan Tanah.9. Peraturan Pemerintah no 24 Tahun 2009 tentang

    Kawasan Industri.

    10.Keppres Nomor 32 Tahun 1990 tentang KawasanLindung.

    11.Permen PU nomor 20/PRT/M/2011 tentang Pedoman

    Penyusunan RDTR dan Peraturan Zonasi

    Kabupaten/Kota.

    b. Pelaksanaan Penyusunan RDTR Perkotaan Temon akan

    dilaksanakan dengan sistem organisasi sebagai berikut :

    1. Pemerintah Daerah membentuk Tim Pelaksana yang

    terdiri dari unsur Pemerintah Kabupaten Kulon Progo.

    Tim Pelaksana akan bertindak sebagai pusat

    koordinasi di dalam proses pengambilan keputusandalam memberikan masukan serta membantu

    pelaksanaan, khususnya saran informasi dan

    dukungan lain yang diperlukan dalam pelaksanaan

    pekerjaan. Proses pembahasan akan dilaksanakan oleh

    Tim Pelaksana dengan melibatkan berbagai pihak, baik

    pemerintah, swasta dan masyarakat umum untuk

    memperoleh masukan-masukan yang diperlukan

    dalam penyusunan RDTR.

    2. Dalam proses penyusunan RDTR Perkotaan Temon

    dilaksanakan dengan memberikan peluang kepada

    masyarakat dan LSM untuk berperan baik dalam

    bentuk pemberian masukan-masukan, informasi-informasi, saran-saran dan dalam proses pembahasan.

    Di lain pihak masyarakat berkewajiban mentaati

    rencana tata ruang yang telah ditetapkan. Dengan

    demikian, produk RDTRK mampu mengakomodir dan

    merupakan hasil kesepakatan seluruh pelaku

    pembangunan (pemerintah, swasta dan masyarakat),

  • 7/30/2019 Kak Kabupaten Temon

    28/33

    68

    Standar Dokumen Pengadaan

    Jasa Konsultansi Badan Usaha

    (dengan Prakualifikasi)

    sehingga hasil perencanaan tata ruang dapat

    menyerasikan peraturan penataan ruang dengan

    peraturan lain yang terkait, harmonisasi

    pembangunan antara pemerintah,swasta dan

    masyarakat, meningkatkan partisipasi masyarakat

    dalam mengendalikan pemanfaatan ruang dan

    mewujudkan sistem kelembagaan penataan ruang

    yang akan meningkatkan koordinasi antar pihak.

    3. Pendekatan ini merupakan dasar bagi pendekatan

    'community driven planning` yang menjadikan

    masyarakat sebagai penentu dan pemerintah sebagai

    fasilitatornya. Sejalan dengan-proses penataan ruang

    yang partisipatif, maka keterlibatan masyarakat ada

    pada setiap proses tersebut dan selalu tanggap dan

    mengikuti setiap dinamika dan perkembangan di

    dalam masyarakat.4. Seluruh keluaran pekerjaan studi dalam bentuk draft

    harus dikonsultasikan dan didiskusikan dengan tim

    teknis dan unsur lain yang terkait. Kesepakatan hasil

    konsultasi dan diskusi menjadi bahan perbaikan

    keluaran dimaksud dan bersifat mengikat bagi

    tahapan pekerjaan berikutnya.

    12 LAPORAN

    KEMAJUAN

    PEKERJAAN

    : a. Laporan Pendahuluan (Inception Report)

    oran ini berisi tentang :

    1. Pemahaman/tanggapan terhadap KAK yangdiartikulasikan sebagai persepsi terhadap KAK;

    2. Penjabaran KAK ke dalam item-item jenis dan

    urutan kegiatan (menampilkan rencana dan jadual

    kegiatan);

    3. Latar belakang permasalahan (pentingnya

    pekerjaan);

    4. Struktur organisasi tata kerja dan personil yang

    bertanggung jawab/Job Description;

    5. Bahan dan rencana kegiatan survey (instansional

    dan lapangan);

    6. Pendekatan teoritis terhadap kondisi yang ada;

    7. Deskripsi awal profil wilayah perencanaan8. Metode pengumpulan data, metode analisis dan

    metode pembakuan mekanisme perencanaan;

    9. Rencana proses penyusunan produk laporan dibuat

    dengan pola bagan alir atauflow chart;

    10. Rancangan pelaporan (garis besar per laporan) dan

    tahapan kerja keseluruhan.

  • 7/30/2019 Kak Kabupaten Temon

    29/33

    69

    Standar Dokumen Pengadaan

    Jasa Konsultansi Badan Usaha

    (dengan Prakualifikasi)

    Laporan Pendahuluan ini diserahkan dalam bentuk draft

    sebanyak 25(dua puluh lima)eksemplar untukpembahasan dengan tim teknis. Setelah dibahas dandisetujui tim teknis, maka Laporan Pendahuluandiserahkan sebanyak 5 (lima) eksemplar paling lambat 25(dua puluh lima) hari kalender setelah dikeluarkannyaSPMK. Cara penyajian laporan ini akan diperkuat denganbeberapa diagram untuk metode pendekatannya dangambar-gambar peta untuk deskripsi awal wilayahperencanaan.

    b. Laporan Antara (Interim Report)

    Laporan Antara berisi tentang:

    1. Hasil survey terdiri atas:a. Metode survei dan pengumpulan data;

    b. Data eksisting (data dasar, produk peraturan dan

    hal-hal lain yang dipandang perlu);

    c. Laporan pelaksanaan FGD dan hasilnya;

    d. Peta-peta dasar dan peta-peta pendukungnya.

    2. Hasil analisis .

    a. Metode analisis yang digunakan;

    b. Hasil analisis;

    c. Sintesis (Gabungan) hasil analisis.

    Laporan Antara (Interim report) berisi hasil pengamatan

    lapangan dan pengumpulan data di lapangan terhadapwilayah studi disertai dengan analisis perencanaan tata

    ruang serta rancangan konsep strategi dan rencana

    pengembangan.

    Laporan Antara ini diserahkan dalam bentuk draft

    sebanyak 25 (dua puluh lima) eksemplar untuk

    pembahasan dengan tim teknis. Setelah dibahas dan

    disetujui tim teknis, maka Laporan Antara diserahkan

    sebanyak 5 (lima) eksemplar paling lambat 55 (lima puluh

    lima) hari kalender sejak dikeluarkannya SPMK.

    c. Laporan Akhir (Final Report)

    Laporan akhir berisi rencana akhir yang memuat rencana

    Kota yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

    Laporan Akhir berisi tentang :

    1. Data eksisting prasarana-sarana.

    2. Penilaian kondisi prasarana-sarana serta

  • 7/30/2019 Kak Kabupaten Temon

    30/33

    70

    Standar Dokumen Pengadaan

    Jasa Konsultansi Badan Usaha

    (dengan Prakualifikasi)

    permasalahan yang berkaitan dengan kinerjanya dan

    permasalahan-permasalahan yang mungkin akan

    timbul di masa mendatang.

    3. Dalam laporan akhir ini mempertimbangkan hasil

    pelaksanaan Konsultasi Publik.

    Laporan Akhir, Draf Raperda dan Peraturan tentang Zonasi

    ini diserahkan dalam bentuk draf untuk pembahasan

    sebanyak 25 (lima belas) eksemplar dan setelah dibahas

    dan disetujui, Laporan Akhir diserahkan sebanyak 5 (lima)

    termasuk CD laporan sebanyak 5 (lima) buah paling

    lambat 90 (sembilan puluh) hari kalender sejak

    dikeluarkannya SPMK.

    Semua bentuk produk Laporan Pendahuluan, Laporan

    Antara dan Laporan Akhir dibuat dalam kertas HVS 80

    gram ukuran kuarto 1 spasi, dijilid dengan sampulkualitas baik.

    d. Album Peta Ukuran A3

    Pihak Penyedia Jasa juga harus menyerahkan Album Peta

    ukuran A3 yang memuat peta-peta sesuai dengan rencana

    kota sebanyak 5 (lima) set, dilengkapi dengan CDnya

    dengan format GIS/Arc View sebanyak 5 (lima) buah. Skala

    peta menyesuaikan ukuran kertas A3. Album peta A3

    diserahkan sebanyak 5 (lima) eksemplar termasuk CD

    laporan sebanyak 5 (lima) buah paling lambat 90

    (sembilan puluh) hari kalender sejak dikeluarkannyaSPMK

    e. Album Peta Ukuran A1

    Pihak Penyedia Jasa juga harus menyerahkan Album Peta

    ukuran A1 skala 1 : 5.000 yang memuat peta-peta sesuai

    dengan rencana kota sebanyak 3 (tiga) eksp, dan

    dilengkapi dengan CDnya dengan format Arc GIS sebanyak

    5 (lima) buah paling lambat 90 (sembilan puluh) hari

    kalender sejak dikeluarkannya SPMK. Album peta

    minimum terdiri atas:

    peta wilayah perencanaan, yang berisi informasi rupabumi, dan batas administrasi BWP dan sub BWP (bila

    ada);

    peta penggunaan lahan saat ini;

    peta rencana pola ruang BWP, yang meliputi rencanaalokasi zona dan subzone sesuai klasifikasi yang telah

    ditentukan;

    peta rencana jaringan prasarana BWP, yang meliputi

  • 7/30/2019 Kak Kabupaten Temon

    31/33

    71

    Standar Dokumen Pengadaan

    Jasa Konsultansi Badan Usaha

    (dengan Prakualifikasi)

    rencana pengembangan jaringan pergerakan, jaringan

    energi/kelistrikan, jaringan telekomunikasi,jaringan

    air minum, jaringan drainase, jaringan air limbah,

    prasarana lainnya;dan

    peta penetapan Sub BWP yang diprioritaskanpenanganannya

    f. Executive Summary

    Berisi ringkasan dari rencana detail tata ruang, dicetak

    sebanyak 5 eksemplar, dan diserahkan paling lambat 90

    (Sembilan puluh) hari kalender sejak dikeluarkan SPMK

    g. Materi Teknis

    Dilengkapi buku data dan analisis, dan buku rencanaformat A4. Dicetak sebanyak 5 exsemplar, dan diserahkan

    paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kalender sejak

    dikeluarkan SPMK

    h. Draft Rancangan Peraturan Daerah (RAPERDA) danPeraturan tentang Zonasi tentang RDTR Perkotaan

    Temon sebanyak 5 (lima) eksemplar, dan diserahkan

    paling lambat 90 (Sembilan puluh) hari kalender sejak

    dikeluarkan SPMK.

    i. Jadwal Penyerahan LaporanSesuai dengan uraian diatas maka kepada penyedia jasa

    diharapkan dapat menyerahkan laporan sesuai jadwal

    pada tabel 1 berikut :

  • 7/30/2019 Kak Kabupaten Temon

    32/33

    72

    Standar Dokumen Pengadaan

    Jasa Konsultansi Badan Usaha

    (dengan Prakualifikasi)

    Tabel 1. Jadwal Penyerahan Laporan

    No Jenis Laporan JumlahBulan

    5 6 7 8

    1 LaporanPendahuluan

    5 eksp

    2 Laporan Antara 5 eksp

    3 Laporan Akhir 5 eksp

    4Eksekutif

    Summary5 eksp

    5 Album Peta A3 5 eksp

    6 Album Peta A1 3 eksp

    7 Materi Teknis 5 eksp

    8

    CD Laporan dan

    Peta Format arc

    view

    5 buah

    9

    Draft Rancangan

    Perda dan

    Peraturan Zonasi

    5 eksp

  • 7/30/2019 Kak Kabupaten Temon

    33/33

    73

    Hal-Hal Lain

    23.23.23.23. Produksi dalamProduksi dalamProduksi dalamProduksi dalamNegeriNegeriNegeriNegeri

    Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkanKAK ini harus dilakukan di dalam wilayah

    Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkanlain dalam angka 4 KAK dengan pertimbanganketerbatasan kompetensi dalam negeri.

    24.24.24.24. PersyaratanPersyaratanPersyaratanPersyaratanKerjasamaKerjasamaKerjasamaKerjasama

    Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansilain diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan jasakonsultansi ini maka persyaratan berikut harusdipatuhi:

    25.25.25.25. PedomanPedomanPedomanPedomanPengumpulan DataPengumpulan DataPengumpulan DataPengumpulan DataLapanganLapanganLapanganLapangan

    Pengumpulan data lapangan harus memenuhipersyaratan berikut:

    26.26.26.26. Alih PengetahuanAlih PengetahuanAlih PengetahuanAlih Pengetahuan Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansiberkewajiban untuk menyelenggarakanpertemuan dan pembahasan dalam rangka alihpengetahuan kepada personil satuan kerjaPejabat Pembuat Komitmen berikut: