karakteristik predisposisi dan pendukung...

14
KARAKTERISTIK PREDISPOSISI DAN PENDUKUNG YANG BERPENGARUH TERHADAP PEMANFAATAN POLIKLINIK GIGI DAN MULUT DI RSUD H.PADJONGA DG NGALLE KABUPATEN TAKALAR PREDISPOSING CHARACTERISTICS AND THE ENABLING FACTORS THAT INFLUENCE THE UTILIZATION OF DENTAL AND MOUTH CARE POLYCLINIC AT H.PADJONGA DG NGALLE LOCAL GENERAL HOSPITAL, TAKALAR REGENCY Adriyaningsih, Sukri Palutturi, Arsunan Arsin Bagian Administrasi Dan Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin Alamat Koresponden: Jl. Mapala Komp. UNM Blok A4 No. 4 Makassar Hp. 082195774442 Email: [email protected]

Upload: nguyenngoc

Post on 05-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KARAKTERISTIK PREDISPOSISI DAN PENDUKUNG …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/afbf89d1a1cb9bce0ba37fc6e5b1ead5.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh karakteristik

KARAKTERISTIK PREDISPOSISI DAN PENDUKUNG YANG BERPENGARUH TERHADAP PEMANFAATAN POLIKLINIK GIGI DAN MULUT DI RSUD H.PADJONGA DG NGALLE KABUPATEN TAKALAR

PREDISPOSING CHARACTERISTICS AND THE ENABLING FACTORS THAT INFLUENCE THE UTILIZATION OF DENTAL AND MOUTH CARE

POLYCLINIC AT H.PADJONGA DG NGALLE LOCAL GENERAL HOSPITAL, TAKALAR REGENCY

Adriyaningsih, Sukri Palutturi, Arsunan Arsin

Bagian Administrasi Dan Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin

Alamat Koresponden: Jl. Mapala Komp. UNM Blok A4 No. 4 Makassar Hp. 082195774442 Email: [email protected]

Page 2: KARAKTERISTIK PREDISPOSISI DAN PENDUKUNG …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/afbf89d1a1cb9bce0ba37fc6e5b1ead5.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh karakteristik

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh karakteristik dan pendukung terhadap pemanfaatan poli gigi Rumah Sakit Umum H.Padjonga Dg Ngalle Kabupaten Takalar Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan kajian potong lintang. Populasi penelitian sebanyak 1753 orang dan sampel penelitian sebanyak 95 orang dengan teknik penentuannya secara aksidental. Pengumpulan data melalui kuesioner. Data dianalisis dengan uji chi-Square dengan confident interval (CI) 95% dan =0,05. Kesimpulan dari hasil uji dilihat dari derajat kemaknaannya (nilai p). Uji statistic yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi logistik menggunakan software SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan, sikap, fasilitas kesehatan dan asuransi terhadap pemanfaatan poli gigi RSUD Takalar. Faktor umur, jenis kelamin, suku/ras, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, kepercayaan, dan tenaga kesehatan tidak memiliki hubunhan dengan keputusan pasien memanfaatkan pelayanan poli gigi. Variabel yang paling berpengaruh terhadap keputusan memanfaatkan pelayanan poli gigi adalah asuransi berdasarkan hasil analisis multivariat menggunakan SPSS R18. Kesimpulannya adalah Tidak ada pengaruh signifikan umur, pekerjaan, pendapatan, pasien terhadap keputusan pasien memanfaatkan pelayanan kesehatan gigi mulut di Poliklinik Gigi RSUD H. Padjonga Dg Ngalle Kab. Takalar, dan berpengaruh signifikan yaitu pendidikan, pengetahuan, dukungan keluarga, Kepercayaan, sikap, pengolahan informasi.

Kata kunci :Karakteristik predisposisi, karakteristik pendukung, Pemanfaatan pelayanan poli gigi Abstract This research aimed to analyze the influence of the pedisposing and enabling factors on the utilization of the dental and mouth care at H. Pajonga Dg. Ngalle Local General Hospital, Takalar Regency.The research type was quantitative with the cross-sectional design approach. The population covered 1753 people and 95 sample. The data werw collected by using questionnaires. The collected data were then analyzed using the Chi-square and the logistic regression analyses assisted by the SPSS software program.The research results revealed that there was a correlation between the knowledge, attitude, health facilities, and insurance and utilization of dental care policlinic at H. Pajonga Dg. Ngalle Local General Hospital, Takalar Regency. However, the factors of age, sex, ethnic group/race, education, occupation, income,belief, and health force showed no correlation with the utilization of dental care policlinic. On the other hand the multivariat analysis using the SPSS software Package R16 revealed that variable of the health insurance was the most influential on the utilization of the dental and mouth care at H. Pajonga Dg. Ngalle Local General Hospital, Takalar Regency.

Keywords: Predisposing characteristics, enabling, utilization, dental care polyclinic.

Page 3: KARAKTERISTIK PREDISPOSISI DAN PENDUKUNG …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/afbf89d1a1cb9bce0ba37fc6e5b1ead5.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh karakteristik

PENDAHULUAN

Pelayanan kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral dari pelayana kesehatan

secara keseluruhan. Hasil studi morbiditas SKRT-SURKESNAS 2001 menunjukkan bahwa dari

10 kelompok penyakit terbanyak yang dikeluhkan masyarakat, penyakit gigi dan mulut

menduduki urutan pertama (60 % penduduk). Kondisi ini tentunyan menpengaruhi kualitas hidup

jika dikaitkan dengan gangguan produktivitas kerja. Hasil Surkesnas 1998 menunjukkan bahwa

62.4 % pendududk merasa terganggu pekerjaan/sekolah karena sakit gigi, selama rata-rata

pertahun 3.86 hari. Kondisi ini menunjukkan bahwa penyakit gigi walaupun tidak menimbulkan

kematian tetapi dapat menurunkan produktifitas kerja.

Prevalensi penduduk Indonesia yang mengalami masalah gigi dan mulut menunjukkan

peningkatan dalam kurun waktu lima tahun terakhir, berdasarkan data Riskesdas tahun 2007 dan

tahun 2013 yang dapat dilihat pada lampiran (1).Tahun 2007 sebanyak 23,3% penduduk

Indonesia yang bermasalah gigi mulut, hanya 29,7% yang menerima perawatan dari tenaga

medis gigi dan Effektif Medical Demand (EMD) 6,9%. Pada tahun 2013 sebanyak 25,9%

penduduk Indonesia yang bermasalah gigi mulut, hanya 31,1 % yang menerima perawatan dari

tenaga medis gigi dan EMD 8,1%. Ini menunjukkan masih kurangnya penduduk yang

memanfaatkan pelayanan kesehatan gigi mulut.

Khusus untuk Tahun 2013 provinsi sulawesi selatan, jika dibandingkan dengan rata-rata

nasional, merupakan salah satu propinsi dengan penduduk yang mengalami masalah gigi dan

mulut tertinggi lampiran (2).yaitu sebanyak 36,2% yang bermasalah gigi mulut, hanya 28,5 %

yang menerima perawatan dari tenaga medis gigi dan EMD 10,3%. (Kementerian Kesehatan RI,

2013b), Ini menunjukkan masih kurangnya penduduk yang memanfaatkan pelayanan kesehatan

gigi mulut.

Penduduk kabupaten Takalar berdasarkan hasil perhitungan dana alokasi umum DAU

2012, berjumlah 275.034 jiwa yang tersebar di 9 kecamatan, dengan jumlah penduduk terbesar

berada di Kecamatan Polombangkeng Utara, yakni 46.748 jiwa.Rasio jumlah penduduk berjenis

perempuan lebih banyak dari penduduk yang berjenis kelamin laki-laki perkabupaten, dimana

Page 4: KARAKTERISTIK PREDISPOSISI DAN PENDUKUNG …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/afbf89d1a1cb9bce0ba37fc6e5b1ead5.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh karakteristik

132.325 jiwa berjenis kelamin laki-laki dan 142.709 jiwa berjenis kelamin perempuan (Badan

Pusat Statisitik, 2013).

Prevalensi penyakit gigi-mulut berdasarkan rekapitulasi laporan dari Puskesmas dalam

wilayah kerja Kabupaten Takalar berdasarkan lampiran (3), jumlah kasus kesehatan gigi dan

mulut pada tahun 2011, prevalensi penyakit gigi mulut yang terbanyak adalah penyakit pulpa

sebanyak 7672 kasus, prevalensi pada jenis kelamin perempuan lebih banyak yaitu 5177

sedangkan jenis kelamin laki-laki sebanyak 2495.. Total kunjungan kasus pada tahun 2011

adalah 20.427 kunjungan,jenis kelamin perempuan sebanyak 13.055 kunjungan dan laki-laki

sebanyak 7372 kunjungan (Dinas Kesehatan, 2012).

Menurut Andersen R 1968, perilaku orang sakit berobat ke pelayanan kesehatan secara

bersama dipengaruhi oleh faktor predisposisi (predisposing factors), faktorpemungkin (enabling

factors), dan faktor kebutuhan (need factors). Menurut teori perilaku Lawrence L. Green (1980)

dalam Notoatmojo (2012), perilaku dipengaruhi oleh faktor predisposisi (Predisposing factors),

faktor pendukung(Enabling factors), faktor pendorong (Reinforcing factors). Beberapa faktor

yang mempengaruhi pemanfaatan oleh konsumen atau pengambilan keputusan yang dilakukan

konsumen sampai pada akhirnya melakukan keputusan pembelian. Faktor pertama

adalah karakteristik konsumen yang terdiri dari budaya, sosial, personaldan psikologi. Faktor

kedua adalah marketing stimuli yang terdiri dari product, price, place, dan promotion.Danfaktor

ketiga adalah stimuli lain yang terdiridari ekonomi, teknologi, politik dan budaya.

Beberapa penelitian sebelumya tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan

pelayanan perawatan gigi dan mulut, dipengaruhi oleh kualitas pelayanan dan sikap pegawai

rumah sakit yang bersahabat (Al-Hussyeen, 2010). Faktor lain adalah kemudahan akses, biaya

perawatan, sikap pasien terhadap perawatan gigi dan ketakutan pada dokter gigi (Heaton, et al.,

2004). Selanjutnya motivasi, persepsi dan sikap memiliki hubungan terhadap pemanfaatan

kesehatan gigi dan mulut (Barmo, et al., 2013). Faktor pendapatan berpengaruh pada keputusan

pasien dalam memilih pemanfaatan layanan perawatan gigi pada rumah sakit pemerintah

(Wallace & Entee, 2012). Tujuan Penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh karakteristik

predisposisi dan pendukung terhadap pemanfaatan layanan Poli Gigi dan Mulut RSUD H.

Padjonga Dg. Ngalle Kab. Takalar.

Page 5: KARAKTERISTIK PREDISPOSISI DAN PENDUKUNG …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/afbf89d1a1cb9bce0ba37fc6e5b1ead5.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh karakteristik

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional study,

yakni suatu penelitian yang bertujuan untuk melihat suatu hubungan pada waktu yang sama

antara variabel-variabel independen dan variabel dependen. Study dilakukan untuk menganalisis

pengaruh variabel independen (Umur, Jenis Kelamin, Suku/Ras, Pendidikan, Pekerjaan

Pengetahuan, Sikap, Keyakinan (health belief), Penghasilan Keluarga, Tenaga Kesehatan, Sarana

Pelayanan Kesehatan dan Asuransi Kesehatan)terhadap variabel dependen yaitu pemanfaatan

layanan poliklinik gigi RSUD H. Padjonga Dg Ngalle Kab. Takalar.

Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien

yang pernah memanfaatkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di RSUD H. Padjonga Dg.

Ngalle Kab. Takalar. Data kunjungan pasien untuk tahun 2013 adalah sebanyak 1.753 orang.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut

(Sugiyono, 2013). Teknik pengambilan sampel secara accidental sampling, dimana pengambilan

sampling responden yang secara kebetulan ada atau sampel yang tersedia saat penelitian

(Notoatmodjo, 2003). Sampel dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan rumus penentuan

sampel untuk penelitian survey (Notoatmodjo, 2003). Besar sampel dihitung menggunakan

rumus Slovin dalam Notoatmodjo (2003), sebagai berikut :

Keterangan :

n = Jumlah Sampel

N = Jumlah Populasi

d = Presisi 10 %

Dengan demikian besarnya sampel sebagai berikut :

Page 6: KARAKTERISTIK PREDISPOSISI DAN PENDUKUNG …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/afbf89d1a1cb9bce0ba37fc6e5b1ead5.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh karakteristik

Jumlah sampel (n) digenapkan menjadi 95 orang.

Prosedur Pengambilan Data

Prosedur pengambilan data di lokasi penelitian dilakukan dengan dua tahapan sebagai

berikut: (a). Pemberian informasi awal kepada calon responden. (b). Pelaksanaan wawancara dan

pembagian kuesioner. Sumber data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Data primer

adalah data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak memalui

perantara).Data primer secara khusus dikumpulkan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Data

primer adalah data yang diperoleh dari responden melalui wawancara langsung berpedoman

pada kuesioner yang telah disiapkan dengan menggunakan daftar pertanyaan yang tersedia

(kuesioner). Data sekunder adalah data yang secara tidak langsung diperoleh dari sumbernya,

tetapi melalui pihak kedua.Sumber data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari dokumen

tertulis/registrasi pasien tentang kunjungan pasien ke poli gigi dan mulut RSUD H.Padjonga Dg

Ngalle Takalar dan data yang berhubungan dengan pelayanan poli gigi RSUD H.Padjonga Dg

Ngalle Takalar.

Analisis Data

Analisis univariat adalah untuk mengetahui gambaran/menjelaskan/mendeskripsikan

karakteristik masing-masing variabelyang akan diteliti. Analisa bivariat dilakukan untuk melihat

hubungan antara dua variabelyaitu variabel independen dan variabel dependen. Untuk data

kategorik, Jenis ujistatistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Chi Square

denganconfident interval (CI) 95% dan α= 0,05. Kesimpulan dari hasil uji dilihat dariderajat

kemaknaanya (nilai p). Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

regresilogistik ganda karena variabel dependen dalam penelitian ini adalah variabelkategorik.

Analisis multivariat digunakan untuk mengetahui Variabel independen mana yang paling besar

pengaruhnya terhadap variabeldependen. Apakah variabel independen berhubungan dengan

variabel dependendipengaruhi variabel lain atau tidak. Bentuk hubungan beberapa variabel

independen dan variabel dependen apakah berhubungan langsung atau pengaruh tidak langsung.

HASIL

Analisis Univariat

Pada table 1 terlihat bahwa Penilaian responden terhadap proses keputusan

memanfaatkan pelayanan kesehatan gigi mulut dapat diukur melalui empat item pernyataan,

Page 7: KARAKTERISTIK PREDISPOSISI DAN PENDUKUNG …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/afbf89d1a1cb9bce0ba37fc6e5b1ead5.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh karakteristik

yang terdiri dari responden merasa perlu untuk memeriksa penyakit gigi mulut enam bulan

sekali, pada saat sakit gigi berobat di poli gigi, lebih memilih poli gigi daripada tempat

pengobatan lain,menyampaikan pada keluarga untuk berobat di poli gigi. Pad table 2 terlihat

bahwa Dari 95 responden semuanya memanfaatkan pelayanan kesehatan gigi mulut di Poliklinik

Gigi RSUD H. Padjonga Dg Ngalle Kab. Takalar.

Analisis Bivariat

Berdasarkan table 2 terliaht bahwa hasil analisis bivariat dengan menggunakan chi-

square sebelumnya telah diketahui bahwa variabel independenyang berhubungan dengan

variabel keputusan memanfaatkan pelayanan kesehatan gigi mulut yaitu variabel pengetahuan,

sikap,fasilitas kesehatan, dan asuransi kesehatan. Sedangkan variabel umur,jenis kelamin,

Suku/Ras, Pendidikan, Pekerjaan, Penghasilan, Kepercayaan, tenaga kesehatantidak

berhubungan dengan keputusan pasienmemanfaatkan pelayanan kesehatan gigi mulut.

Analisis Multivariat

Tabel 3 menunjukkan variabel pendidikan (p=0,047), pengetahuan (p=0,011), keluarga

(p=0,027), Kepercayaan (p=0,002), pengetahuan (p=0,033), sikap (p=0,042) dan pengolahan

informasi (p=0,018) memiliki nilai p≤0,05, yang berarti secara statistik variabel tersebut

memiliki pengaruh secara simultan terhadap keputusan pasienmemanfaatkan pelayanan

kesehatan gigi mulut, sedangkan variabel umur (p=0,064) tidak memiliki pengaruh secara

simultan terhadap keputusan pasienmemanfaatkan pelayanan kesehatan gigi mulut di Poliklinik

Gigi RSUD H. Padjonga Dg Ngalle Kab. Takalar.

Berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat model akhir persamaan regresi logistik untuk

menentukan variabel independen yang paling mempengaruhi variabel dependen. Interpretasi

dapat dilakukan dengan melihat nilai wald (nilai estimasi odds rasio) atau nilai koefisien

persamaan regresi yang terbentuk. Model ini dapat menunjukkan besar pengaruh variabel

perilaku konsumen secara simultan yang ada dalam hubungannya dengan keputusan

pasienmemanfaatkan pelayanan kesehatan gigi mulut yakni dengan melihat nilai

OverallPercentage sebesar 88,3%.

Hasil regresi logistik tersebut juga menunjukkan bahwa variabel perilaku konsumen yang

sangat berpengaruh terhadap keputusan pasienmemanfaatkan pelayanan kesehatan gigi mulut

adalah dengan melihat nilai pengaruh yang paling tinggi yakni pada variabel keluarga dengan

Page 8: KARAKTERISTIK PREDISPOSISI DAN PENDUKUNG …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/afbf89d1a1cb9bce0ba37fc6e5b1ead5.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh karakteristik

nilai wald sebesar 4,888 kali terhadap keputusan pasienmemanfaatkan pelayanan kesehatan gigi

mulut dengan nilai p = 0,027.

PEMBAHASAN

Pada penelitian ini terlihat bahwa Tidak ada pengaruh signifikan umur, pekerjaan,

pendapatan, pasien terhadap keputusan pasienmemanfaatkan pelayanan kesehatan gigi mulut di

Poliklinik Gigi RSUD H. Padjonga Dg Ngalle Kab. Takalar, dan berpengaruh signifikan yaitu

pendidikan, pengetahuan, dukungan keluarga, Kepercayaan, sikap, pengolahan informasi.

Hal ini tidak sesuai dengan penelitian Hasan (2008), kelompok umur dewasa muda

mempunyai pola permintaan pelayanan kesehatan gigi yang lebih baik dibandingkan dengan

kelompok umur yang lain, disebabkan oleh karena kelompok umur ini mempunyai kebutuhan

akan perawatan kesehatan gigi yang lebih tinggi, berdasarkan pola kecendrungan menderita

karies gigi tahap awal dan gejala awal dari kelainan jaringan gingiva. Sebaliknya pada umur tua

yang banyak menderita kehilangan gigi asli ternyata kurang menyadari kebutuhan perawatan gigi

pada giginya, sehingga mengakibatkan rendahnya permintaan akan perawatan gigi pada usia

lanjut, (Hendrartini & yulita, 1995).

Lebih lanjut Hendrartini & yulita (1995), menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi

pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi di RS Sardjito dan RS Bethesda, menyimpulkan bahwa

faktor umur mempunyai pengaruh bermakna terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi.

Pendidikan responden merupakan jenjang pendidikan formal terakhir yang ditempuh dan

ditamatkan oleh responden. Pendidikan diklasifikasikan sesuai dengan jenjang pendidikan

sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah Republik IndonesiaNomor 47 Tahun

2008 TentangWajib Belajar. Berdasarkan hal tersebut, maka pendidikan dalam penelitian ini

dikategorikan menjadi dua, yaitu pendidikan tinggitamat PT) dan pendidikan rendah (tidak tamat

PT).

Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p = 0,223, karena

nilai p >0,05 maka tidak ada hubungan antara pendidikan dengan Keputusan Pasien

memanfaatkan pelayanan kesehatan gigi mulut di Poliklinik Gigi RSUD H. Padjonga Dg Ngalle

Page 9: KARAKTERISTIK PREDISPOSISI DAN PENDUKUNG …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/afbf89d1a1cb9bce0ba37fc6e5b1ead5.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh karakteristik

Kab. Takalar. Pendidikan dianggap penting karena merupakan dasar dari seseorang untuk

mengerti dalam hal menerima informasi. Di mana informasi dapat lebih mudah diterima dan

diadopsi pada orang yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi daripada pendidikan rendah

(Murniati, 2007).

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hendrartini &

yulita (1995), menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang positif dan bermakna antara tingkat

pendidikan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi di RS Sardjito dan RS Bethesda, yang

berarti semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin tinggi pula tingkat pemanfaatan

pelayanan kesehatan gigi di RS. Diantara faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, faktor

pengetahuan merupakan faktor yang mempunyai pengaruh yang paling luas dan paling dalam

dari perilaku konsumen serta merupakan penyebab paling mendasar dari keinginan dan perilaku

seseorang (Kotler & Keller, 2009). Adapun definisi kepengetahuanan menurut Stanton dalam

Dharmmesta & Handoko (2013), adalah simbol dan fakta yang kompleks yang diciptakan oleh

manusia, diturunkan dari generasi ke generasi, sebagai penentu dan pengatur perilaku manusia

yang ada dalam masyarakat. Sedangkan menurut Hasan (2013), pengetahuan merupakan

sekumpulan nilai, kebiasaan, persepsi, preferensi, dan perilaku tertentu yang diperoleh dari

lingkungan keluarga, agama, kebangsaan, ras, dan geografis.

Pencarian tempat pelayanan kesehatan berorientasi pada sosial- pengetahuan masyarakat

daripada hal- hal yang masih dianggap asing. Dimana lingkungan pengetahuan tersebut sangat

mempengaruhi tingkah laku manusia yang memiliki pengetahuan tersebut sehingga

keanekaragaman pengetahuan menimbulkan variasi dalam perilaku manusia dalam segala hal,

termasuk dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan (Notoatmodjo, 2003).

Selanjutnya hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji regresi logistik multivariat

diperoleh p pengetahuan = 0,011 (p ≤0,05) dan nilai wald sebesar 2,561. Halini menunjukkan

bahwa variabel pengetahuan memiliki pengaruh sebesar 2,561 kali terhadap keputusan

pasienmemanfaatkan pelayanan kesehatan gigi mulut di Poliklinik Gigi RSUD H. Padjonga Dg

Ngalle Kab. Takalar. Hasil penelitian ini sesuai dengan yang ditemukan dalam penelitian Ghoni

& Bodroastuti (2012), yang menemukan ada pengaruh yang signifikan antara faktor pengetahuan

(X1) terhadap perilaku konsumen (Y). Dimana pengaruh faktor pengetahuan terhadap perilaku

konsumen diperoleh t hitung 2,019.

Page 10: KARAKTERISTIK PREDISPOSISI DAN PENDUKUNG …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/afbf89d1a1cb9bce0ba37fc6e5b1ead5.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh karakteristik

Demikian juga dengan hasil penelitian yang ditemukan oleh Juliwanto (2009), yang

menunjukkan ada pengaruh signifikan antara faktor pengetahuan dengan pengambilan keputusan

memilih penolong persalinan dengan nilai p =0,000 dan nilai OR sebesar 24,00. hal ini berarti

bahwa pasien bersalin dengan pengetahuan positif yang memilih dukun bayi sebagai penolong

persalinan akan 24 kali lebih besar dibandingkan dengan pasien bersalin dengan pengetahuan

negatif.

Sumber daya atau Kepercayaan merupakan potensi yang dimiliki baik oleh pasien,

keluarga, maupun masyarakat yang mendukung dalam pemanfaatan layanan kesehatan gigi

mulut. Menurut Anderson dalam Aeni (2012), sumber daya terdiri dari dua, yaitu (1) Sumber

daya yang dimiliki keluarga, seperti: penghasilan, simpanan, dan jaminan kesehatan; dan (2)

sumber daya yang dimiliki komunitas atau masyarakat, seperti: ketersediaan tenaga dan fasilitas,

lama menunggu pelayanan, dan lamanya waktu untuk mencapai pelayanan).

Selanjutnya untuk ketersediaan pelayanan kesehatan gigi mulut yang sesuai standar

pelayanan kesehatan gigi mulut (7T) di Poliklinik Gigi RSUD H. Padjonga Dg Ngalle Kab.

Takalar, masih terdapat 18 responden (23,4%) yang menyatakan masih kurang. Adapun jenis

pelayanan yang dianggap tidak diperoleh oleh pasien ketika melakukan pemeriksaan penyakit

gigi mulut yaitu tes penyakit menular, yaitu sebanyak 9 responden (11,7%). Sebenarnya

pelayanan tes penyakit menular sudah disediakan di Poliklinik Gigi RSUD H. Padjonga Dg

Ngalle Kab. Takalar, namun karena ketidaktahuan pasien, sehingga mereka menganggap bahwa

mereka tidak mendapatkan pelayanan tes penyakit menular ketika melakukan pemeriksaan

penyakit gigi mulut.

Selanjutnya hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji regresi logistik multivariat

diperoleh p Kepercayaan =0,002 dan pengaruh sebesar 4,583 (nilai wald= 4,583). Karena nilai p

Kepercayaan≤0,05, maka hal ini menunjukkan bahwa variabel Kepercayaan memberikan

pengaruh sebesar 4,583 kali terhadap keputusan pasienmemanfaatkan pelayanan kesehatan gigi

mulut di Poliklinik Gigi RSUD H. Padjonga Dg Ngalle Kab. Takalar.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Tuladhar & Dhakal

(2011), di mana dalam penelitian ini ditemukan bahwa variabel penting yang terkait dengan

pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi mulut adalah Kepercayaan fisik layanan. Kedekatan

pelayanan kesehatan, terutama di negara-negara berkembang, memainkan peran penting dalam

pemanfaatan pelayanan ini. Jarak geografis ditemukan menjadi salah satu faktor penentu yang

Page 11: KARAKTERISTIK PREDISPOSISI DAN PENDUKUNG …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/afbf89d1a1cb9bce0ba37fc6e5b1ead5.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh karakteristik

paling penting dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan di daerah pedesaan. Pasien yang

memiliki akses yang lebih baik ke layanan kesehatan (jarak yang dekat dan waktu yang singkat

untuk mencapai klinik kesehatan) 3 kali lebih mungkin untuk menerima perawatan kesehatan

gigi mulutyang rutin.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa, Tidak

ada pengaruh signifikan umur, pekerjaan, pendapatan, pasien terhadap keputusan

pasienmemanfaatkan pelayanan kesehatan gigi mulut di Poliklinik Gigi RSUD H. Padjonga Dg

Ngalle Kab. Takalar, dan berpengaruh signifikan yaitu pendidikan, pengetahuan, dukungan

keluarga, Kepercayaan, sikap, pengolahan informasi terhadap keputusan pasien memanfaatkan

pelayanan kesehatan gigi mulut di Poliklinik Gigi RSUD H. Padjonga Dg Ngalle Kab. Takalar.

Pihak Poliklinik Gigi RSUD H. Padjonga Dg Ngalle Kab. Takalar agar meningkatkan

penyuluhan-penyuluhan kesehatan khususnya penyuluhan tentang pentingnya pemeriksaan

penyakit gigi mulut oleh tenaga kesehatan. Baik pada saat konseling maupun dengan

memberikan leaflet ataupun media penyuluhan yang lebih menarik dan mudah dipahami oleh

pasien gigi mulutyang berkunjung.

Page 12: KARAKTERISTIK PREDISPOSISI DAN PENDUKUNG …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/afbf89d1a1cb9bce0ba37fc6e5b1ead5.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh karakteristik

DAFTAR PUSTAKA

Aeni, N. (2012). Faktor- Faktor Penyebab Kematian Ibu di Kabupaten Pati. Retrieved 15 Maret 2014, from Kantor Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Pati 2014 http://litbang.patikab.go.id/index.php/kajian-isu-strategis/195-faktor-faktor-penyebab-kematian-ibu-di-kabupaten-pati/174-faktor-faktor-penyebab-kematian-ibu-di-kabupaten-pati

Al-Hussyeen, A. J. A. (2010). Factors Affecting Utilization Of Dental Health Servises And Satisfaction Among Adolescent Females in Riyadh City. The Saudi Dental Journal, 22, 19-25.

Badan Pusat Statisitik. (2013). Kabupaten Takalar Dalam Angka. Takalar: BPS Kab. Takalar. Barmo, S., Balqis, & Nurhayani. (2013). Hubungan Faktor Perilaku Konsumen Terhadap

Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Di Puskesmas Antang Perumnas Kota Makassar Tahun 2013. Jurnal AKK Fakultas Kesehatan Masyarakat UNHAS(Tahun 2013), 1-12.

Dharmmesta, B. S., & Handoko, T. H. (2013). Manajemen Pemasaran: Analisis Perilaku Konsumen. Yogyakarta: BPFE.

Dinas Kesehatan. (2012). Profil Dinas Kesehatan Tahun 2012. Takalar. Hasan, A. (2013). Marketing dan Kasus- Kasus Pilihan. Yogyakarta: CAPS. Hasan, H. F. A. (2008). Service Quality and Student Satisfaction: A Case Study at Private Higher

Education Institutions. International Business Research, Vol. 1(No. 3), 163-175. Heaton, L. J., A.Smith, T., & Raybould, T. P. (2004). Factors Influencing Use Of Dental Servis

in Rural and Urban Communities:Considerations for Practitioners in Underserved Areas. Journal Of Dental Education, 1081-1089.

Hendrartini, & yulita. (1995). Analisi pemanfaatan unit pelayanan kesehatan gigi di Rumah Sakit : Kajian di Rumah Sakit Sardjito dan Rumah Sakit Bethesda. Pasca Sarjana, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. (c.1 (630/H/95))

Juliwanto, E. (2009). Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan pada Ibu Hamil di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008 Tesis, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Kementerian Kesehatan RI. (2013b). Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta. Kotler, P., & Keller, K. L. (2009). Manajemen Pemasaran Edisi Kedua Belas Jilid 1. Indonesia:

Indeks. Murniati. (2007). Faktor- Faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Pelayanan Antenatal

Oleh Ibu Hamil di Kecamatan Aceh Tenggara. Tesis, Universitas Sumatera Utara, Medan. Retrieved from http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6760/1/057012021.pdf

Notoatmodjo, S. (2003). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta.

Page 13: KARAKTERISTIK PREDISPOSISI DAN PENDUKUNG …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/afbf89d1a1cb9bce0ba37fc6e5b1ead5.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh karakteristik

Notoatmojo, S. (2012). Promosi kesehatan dan perilaku keshata. jakarta bhinneka cipta. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Tuladhar, & Dhakal. (2011). Impact of Antenatal Care on Maternal and Perinatal utcome: A

Study at Nepal Medical College Teaching Hospital. NJOG, 6(2), 37-43. Wallace, B. B., & Entee, M. M. (2012). Access to Dental care for Low-Income Adults:

Perceptions of Affordability, Availability and Acceptability. Journal Community Health, 37, 32-39.

Tabel 1. Distribusi Penilaian Responden Terhadap Keputusan Memanfaatkan Pelayanan

Kesehatan gigi mulutdi Poliklinik Gigi RSUD H. Padjonga Dg Ngalle Kab. Takalar Tahun 2014

NO INDIKATOR SETUJU TIDAK SETUJU

TOTAL

n % n % n %

1

Sayamemeriksakan kesehatan gigi dan mulut di Poli Gigi RSUD Takalar minimal setiap enam bulan sekali.

75 78,9 20 21,1 95 100

2

Pada saat saya mengalami sakit gigi, saya langsung berobat ke Poli Gigi RSUD Takalar.

71 74,7 15 15,8 95 100

3

Saya lebih memilih Poli Gigi RSUD Takalar dari pada tempat pengobatan lain jika mengalami sakit gigi.

71 74,7 24 25,3 95 100

4

Saya akan menyampaikan kepada keluarga dan kerabat saya untuk berobat ke poli gigi RSUD Takalar apabila mereka mengalami sakit gigi dan mulut.

81 85,3 14 14,7 95 100

Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan Keputusan Memanfaatkan Pelayanan Kesehatan gigi mulut di Poliklinik Gigi RSUD H. Padjonga Dg Ngalle Kab. Takalar Tahun 2014

No. Keputusan Memanfaatkan Frekuensi

Page 14: KARAKTERISTIK PREDISPOSISI DAN PENDUKUNG …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/afbf89d1a1cb9bce0ba37fc6e5b1ead5.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh karakteristik

Pelayanan Kesehatan gigi mulut n % 1. Memanfaatkan 95 100 2. Tidak Memanfaatkan 0 0

Total 95 100 Sumber : Data Primer, 2014

Tabel 3. Hubungan Masing-Masing Variabel Perilaku Konsumendengan Variabel Keputusan PasienMemanfaatkan Pelayanan Kesehatan gigi mulut di Poliklinik Gigi RSUD H. Padjonga Dg Ngalle Kab. Takalar Tahun 2014

Variabel Sig.

Umur 1,000 Jenis Kelamin 0,544

Suku/Rasa 0,877 Pendidikan Pekerjaan 0,499

Penghasilan 0,388 Pengetahuan 0,001

Sikap 0,001 Kepercayaan 0,665

Fasilitas Kesehatan 0,003 Asuransi Kesehatan 0,001

Sumber : Data Primer, 2014