kasus kecil penyakit dalam
DESCRIPTION
Kasus kecilTRANSCRIPT
Kasus Kecil
SEORANG LAKI-LAKI USIA 56 DENGAN DIABETES MELITUS TIPE II NON OBESE GD TERKONTROL BURUK, TBC BTA (?), PNEUMONIA
KOMUNITI PORT 106 KELAS RESIKO IV DAN AZOTEMIA
Oleh:
Residen Pembimbing:
Staf Pembimbing :
DR.dr.Sugiyarto SpPD-FINASIM
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAMFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
RSUD DR MOEWARDISURAKARTA
2013
DAFTAR MASALAH
Nomer Masalah Keterangan Tanggal
1 DM tipe II non obese dengan GD terkontrol buruk
Teratasi 6-12-2013
2 CHF NYHA III Menetap 13-12-2013
3 Azotemia Menetap 13-12-2013
4 Hiponatremia Berat
Teratasi 11-12-2013
STATUS PENDERITA
I. IDENTITAS PENDERITA
Nama : Tn S
Umur : 56 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Karanganyar
RM : 01231904
Tanggal masuk : 4 Desember 2013
Tanggal periksa : 13 Desember 2013
II. ANAMNESIS
A. Keluhan Utama
Sesak Nafas
B. Riwayat Penyakit Sekarang :
Sesak nafas dirasakan sejak 2 minggu SMRS. Sesak nafas
dirasakan terus menerus dan bertambah berat kurang lebih 1 hari
SMRS. Keluhan dirasakan sepanjang hari, tidak berkurang dengan
istirahat ataupun perubahan posisi, tidak dipengaruhi suhu, cuaca,
emosi, debu, stres, asap, maupun aktifitas, pasien juga
mengeluhkan sesak nafas tidak disertai bunyi ngik-ngik/mengi.
Sesak nafas juga tidak disertai jantung berdebar-debar dan nyeri
dada sebelah kiri. Sesak nafas juga tidak disertai mual, muntah, dan
adanya rasa haus. Pasien juga merasa demam sumer-sumer 1 hari
SMRS. Demam dirasakan terus-menerus. Demam berkurang jika
pasien dikompres. Demam tidak dirasakan bertambah parah sampai
saat pasien dating ke IGD RSDM. Pasien juga mengeluh sering
batuk-batuk sejak kurang lebih 1 tahun yang lalu. Batuk berdahak
warna putih kental. Tiga minggu SMRS pasien batuk berdahak
warna putih kental kemudian menjadi kuning kental. Batuk tidak
disertai dengan darah. Pasien hanya membeli obat batuk di warung
untuk meredakan batuknya tetapi kemudian kumat kembali. Pasien
belum pernah memeriksakan diri ke puskesmas. Batuk kadang juga
disertai dengan sesak nafas. Pasien juga mengeluh batuk disertai
dengan keluarnya keringat di malam hari. Penurunan berat badan
juga dirasakan pasien dari berat badan 65 kg menjadi 55 kg dalam
waktu 1 tahun terakhir. Pasien juga mengeluhkan kadang
terbangun di malam hari karena tiba-tiba sesak nafas. Keluhan
sesak ini memberat dengan tidur telentang, dan berkurang jika tidur
dengan bantal tinggi. Riwayat batuk di malam hari disangkal, perut
kanan terasa mbesesek (+). Keluhan juga dirasakan timbul saat
beraktivitas ringan seperti berjalan kaki 6 langkah. Keluhan
dirasakan berkurang dengan duduk. Pasien juga mengeluh kaki
kanan dan kirinya bengkak. Keluhan sesak seperti ini sudah
dirasakan sejak kira-kira 8 bulan SMRS. Awalnya sesak nafas tidak
dirasakan begitu berat, sesak nafas baru timbul ketika pasien
beraktifitas seperti biasa seperti menyapu, mengepel, kemudian
dalam 8 bulan ini keluhan semakin bertambah berat. Pasien juga
mengeluhkan badan terasa lemas. Keluhan lemas dirasakan
memberat jika melakukan aktivitas ringan. Lemas dirasakan pada
seluruh tubuh. Lemas berkurang dengan istirahat. Rasa lemas ini
tidak dipengaruhi dengan pemberian makan dan minum yang
manis. Lemas tidak disertai kelemahan anggota gerak. Pasien
merasa buang airnya sedikit. Pasien buang air kecil 4 kali sehari,
satu gelas belimbing, warna kuning, jernih, darah (-), berpasir (-),
nyeri bak (-). Pasien buang air besar 2 kali sehari, konsistensi
lunak, warna kuning, lendir dan darah (-).
C. Riwayat Penyakit Dahulu
Hipertensi : Disangkal
DM : Ketahuan 1 tahun yang lalu, 6 bulan yang lalu
pasien menggunakan insulin namun putus karena
pasien putus asa karena sakit tidak sembuh-
sembuh
Jantung : Disangkal
Liver : Disangkal
Ginjal : Disangkal
Paru : Pasien pernah berobat ke dokter paru 2 bulan
SMRS dan diambil cairan dari parunya 2 kali @ 1 gelas warna kuning
jernih
D. Riwayat Penyakit Keluarga
DM : Disangkal
Hipertensi : Disangkal
Jantung : Disangkal
Liver : Disangkal
Ginjal : Disangkal
E. Riwayat Kebiasaan
Minum jamu : Disangkal
Minum obat : Disangkal
Minum MIRAS : Disangkal
F. Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien bekerja sebagai wiraswasta. Pasien tinggal bersama istri dan
ketiga anaknya
G. Riwayat Gizi
Pasien makan sehari 3 kali. Pasien makan dengan sayur lauk tahu
tempe. Pasien tidak pernah berolah raga
H. Anamnesis Sistem
1. Kepala : Nyeri kepala (-)
2. Leher : Leher terasa kaku dan
cengeng (-)
3. Mata : Pandangan kabur seperti
tertutup tirai (-)
4. Hidung : Pilek (-)
5. Telinga : Keluar cairan purulen (-)
6. Mulut : Mulut kering (-) Ludah kental
(-)
7. Tenggorokan : Nyeri telan (-) Serak (-)
8. Sistem Respirasi : Batuk (+) Berdahak putih
kental
9. Kardiovaskular : Sesak nafas (+)
10. Gastrointestinal : Mual, Muntah (-)
11. Muskuloskeletal : Badan lemas (+)
12. Genitourinaria : BAK sedikit, Nyeri BAK (-)
BAK berpasir (-)
13. Ekstremitas atas : Edema (-), Akral Dingin (-)
14. Ektremitas bawah : Edema (+), Akral Dingin (-)
15. Neuropsikiatri : Pasien merasa putus asa
terhadap penyakitnya sehingga sulit minum obat
16. Integumentum : Kulit kuning (-) Pucat (-)
III. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik dilakukan tanggal 4 Desember 2013
1. Keadaan umum : CM, tampak sakit berat
2. Tanda vital :
a) Tensi : 100/80 Milimeter air raksa
b) Nadi : 117 x/ menit
c) Suhu : 37,5 derajad Celcius
d) Respirasi : 32 kali / menit, kussmaul
3. Kepala : Mesochepal, atrofi muskulus temporalis (-)
4. Mata : Konjungtiva pucat (-/-) Sklera ikterik (-/-)
5. Mulut : Mulut kering (-)
6. Telinga : Liang sempit (-), Nyeri tekan tragus (-)
7. Leher : JVP R+5 cm
8. Thorax : Retraksi (+) SIC V-VI-VII-VIII kiri,
Barrel chest (-)
9. Cor :
a) Inspeksi : Iktus kordis tidak tampak
b) Palpasi : Iktus kordis teraba pada spatium
inetercostalis VI sinistra 1 jari lateral linea
medioclavikularis sinistra
c) Perkusi:
i. Batas Kanan Atas : SIC II linea
parasternalis dekstra
ii. Batas Kanan Bawah : SIC IV linea
parasternalis sinistra
iii. Batas Kiri Atas : SIC II linea
parasternalis dekstra
iv. Batas Kiri Bawah : SIC VI 2 jari
linea medioclavikularis sinistra
Kesan : Jantung membesar kaudolateral
d) Auskultasi : BJ I-II normal intensitas regular bising
(-) gallop (-)
10. Pulmo depan :
a) Inspeksi Statis : Simetris, Normochest,
Sela iga tidak melebar
Inspeksi Dinamis : Pengembangan dada
kanan tertinggal Pengembangan dada kiri
b) Palpasi Statis : Simetris
Palpasi Dinamis : Frenitus raba kanan
< Frenitus raba kiri
c) Perkusi kanan : Sonor SIC I-IV
redup di SIC V ke bawah
Perkusi kiri : Sonor
d) Auskultasi kanan : Suara dasar
vesikuler menurun, Suara tambahan (+), Ronki
basah kasar (+), Wheezing (-)
Auskultasi kiri : Suara dasar vesikuler,
Suara tambahan (+), Ronki basah kasar (+),
Wheezing (+)
11. Pulmo belakang :
a) Inspeksi statis : Simetris, Sela iga
melebar (-)
Inspeksi dinamis : Pengembangan dada
kanan= Pengembangan dada kiri, Retraksi (-)
b) Palpasi statis : Simetris
Palpasi dinamis : Frenitus raba kanan
menurun < Frenitus raba kiri
c) Perkusi kanan : Sonor SIC I-IV
redup di SIC V ke bawah
Perkusi kiri : Sonor
d) Auskultasi kanan : Suara dasar
vesikuler menurun, Suara tambahan (+) ronki
basah kasar (+)
Auskultasi kiri : Suara dasar vesikuler,
Suara tambahan (+) ronki basah kasar (+)
wheezing (-)
12. Punggung : Kifosis (-) Lordosis (-) Skoliosis (-) nyeri ketok
kostovertebra (-)
13. Abdomen :
a) Inspeksi : Dinding perut lebih tinggi
dari dinding dada
b) Auskultasi : Bunyi usus (+) normal
c) Palpasi : Nyeri tekan (-) Supel Hepar
teraba 3 cm di bawah arcus costa dekstra, 2 cm
di bawah procesus xyphoideus, permukaan licin,
rata
d) Perkusi : Timpani
14. Genitourinaria : Sekret (-), tanda radang (-)
15. Ekstremitas :
Akral Dingin (-)
Edema (+) ekstremitas bawah
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium Darah 4-12-2013
Pemeriksaan Nilai/Satuan Rujukan/Satuan
Hemoglobin 10,8 g/dl 13,5-17,5 g/dl
Hematokrit 34 % 33-45 %
Angka Lekosit 7,3 ribu/dl 4,5-11 ribu/dl
Angka Trombosit 126 ribu/dl 150-450 ribu/dl
Angka Eritrosit 4,12 juta/dl 4,5 -5,9 juta/dl
Golongan Darah B
Glukosa Darah
Sewaktu
801 mg/dl 60-140 mg/dl
SGOT 17 u/L 0-35 u/L
SGPT 9 u/L 0-45 u/L
Kreatinin 3,7 mg/dl 0,9-1,3 mg/dl
Ureum 126 mg/dl <50 mg/dl
Na 118 mmol /L 136-145 mmol/L
K 4,2 mmol/L 3,7-5,4 mmol/L
Cl 85 mmol/L 98-106 mmol/L
PH 7,538 7,35-7,45
BE -0,9 mmol/L -2 - +3
pCO2 24,9 mmHg 27-41 mmHg
pO2 100,2 mmHg 83-108 mmHg
HCT 38 % 37-50 %
Total CO2 18,8 19-24
Saturasi O2 99,5 % 94-98%
Pemeriksaan EKG 4-12-2013 : Irama sinus takikardi
117 x/ menit, RAD, RVH, Q patologis di V1,V2,V3,V4
Kesan : OMI anteroseptal
Rontgen Torak 4-12-2013 : Kesan efusi pleura kanan
V. RESUME
Seorang pasien laki-laki usia 56 tahun datang ke IGD RSUD DR
Moewardi Surakarta dengan keluhan sesak nafas. Keluhan dirasakan sejak
2 minggu SMRS. Sesak nafas dirasakan terus menerus dan bertambah
berat kurang lebih 1 hari SMRS. Keluhan dirasakan sepanjang hari, tidak
berkurang dengan istirahat ataupun perubahan posisi, tidak dipengaruhi
suhu, cuaca, emosi, debu, stres, asap, maupun aktifitas, pasien juga
mengeluhkan sesak nafas tidak disertai bunyi ngik-ngik/mengi. Sesak
nafas juga tidak disertai jantung berdebar-debar dan nyeri dada sebelah
kiri. Sesak nafas juga tidak disertai mual, muntah, dan adanya rasa haus.
Pasien juga merasa demam sumer-sumer 1 hari SMRS. Demam dirasakan
terus-menerus. Demam berkurang jika pasien dikompres. Demam tidak
dirasakan bertambah parah sampai saat pasien datang ke IGD RSDM.
Pasien juga mengeluh sering batuk-batuk sejak kurang lebih 1 tahun yang
lalu. Batuk berdahak warna putih kental. Tiga minggu SMRS pasien batuk
berdahak warna putih kental kemudian menjadi kuning kental. Batuk tidak
disertai dengan darah. Pasien hanya membeli obat batuk di warung untuk
meredakan batuknya tetapi kemudian sering kumat kembali. Pasien belum
pernah memeriksakan diri ke puskesmas. Batuk kadang juga disertai
dengan sesak nafas. Pasien juga mengeluh batuk disertai dengan keluarnya
keringat di malam hari. Penurunan berat badan juga dirasakan pasien dari
berat badan 65 kg menjadi 55 kg dalam waktu 1 tahun terakhir.. Pasien
juga mengeluh tiba-tiba terbangun di malam hari karena sesak nafas.
Keluhan memberat ketika tidur telentang berkurang tidur dengan bantal
tinggi. Keluhan muncul ketika aktivitas sangat ringan seperti berjalan 4
langkah, berkurang dengan duduk/istirahat. Keluhan awalnya dirasakan
timbul saat aktivitas biasa, menyapu, ngepel, tetapi dalam 8 bulan ini
memberat. Pasien mengeluh perutnya mbesesek. Pasien juga mengeluh
lemas. Keluhan ini dirasakan semakin memberat terutama saat aktivitas
membaik dengan istirahat. Lemas tidak membaik dengan pemberian
makan dan minum yang manis. Lemas dirasakan pada seluruh tubuh. BAK
pasien 4 x sehari 1 gelas belimbing, BAB tidak ada masalah. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan KU CM tampak sakit berat, Tensi 100/80,
nadi 117 x/menit, rr 32 x/menit kusmaul, pada pemeriksaan leher JVP R+5
cm, pada pemeriksaan jantung ictus kordis teraba di SIC VI 1 jari LMCS,
jantung kesan melebar kaudolateral, BJ tidak ada kelainan, thorax retraksi
di SIC IV, V, VI, VII kiri, pengembangan dada kanan tertinggal dari
pengembangan dada kiri, suara dasar vesikuler menurun pada paru kanan,
pada pemeriksaan paru didapatkan RBK (+) pada kedua lapang paru, pada
pemeriksaan abdomen didapatkan hepar membesar teraba 3 cm BACD dan
2 cm BPX, pada pemeriksaan ekstremitas didapatkan edema pada kedua
ekstremitas bawah. Hasil laborat didapatkan Hb 10,8 gr%, AE 4,12
juta/dl , GDS 801 mg/dl, ur 3,7 mg/dl, cr 126 mg/dl, dan Na 118 mmol/L.
dari pemeriksaan EKG kesan OMI anteroseptal, dari pemeriksaan rontgen
toraks didapatkan kesan efusi pleura kanan.
VI. DAFTAR ABNORMALITAS
Anamnesis
1. Sesak nafas yang tidak dipengaruhi aktifitas, perubahan posisi,
suhu, cuaca, tanpa mengi, tanpa mual muntah dan rasa haus, tanpa
nyeri dada dan dada berdebar-debar
2. Riwayat DM yang baru ketahuan 1 tahun yang lalu dengan riwayat
memakai insulin baru 6 bulan yang lalu kemudian putus karena
pasien merasa putus asa karena penyakitnya tidak sembuh-sembuh
3. Demam sumer-sumer 1 hari SMRS
4. Batuk-batuk sejak kurang lebih 1 tahun
5. Batuk berdahak warna putih kental kemudian berubah menjadi
kuning kental
6. Batuk kadang juga disertai dengan sesak nafas
7. Batuk disertai dengan keluarnya keringat di malam hari
8. Penurunan berat badan juga dirasakan pasien dari berat badan 65
kg menjadi 55 kg dalam 1 tahun terakhir
9. Sesak nafas yang membuat terbangun di malam hari
10. Sesak nafas ketika tidur telentang
11. Sesak nafas berkurang jika tidur dengan bantal tinggi
12. Sesak nafas saat aktifitas sangat ringat
13. Sesak nafas berkurang saat istirahat
14. Perut mbeseseg
15. Badan lemas dengan aktivitas membaik dengan istirahat tidak
dipengaruhi pemberian makanan dan minuman manis
16. BAK 4 kali / sehari @ 1 gelas belimbing
Pemeriksaan Fisik
17. KU CM tampak sakit berat
18. BB : 55 kg, TB : 160 cm, BMI : 21, 48 kg/meter persegi
19. Tensi 100/80
20. Nadi 110 x/menit
21. Nafas 32 x/ menit kusmaul
22. JVP R+5 cm
23. Iktus kordis teraba di SIC VI 1 jari lateral LMCS
24. Jantung membesar kaudolateral
25. Retraksi SIC IV, V,VI, VII sinistra
26. Pengembangan dada kanan tertinggal
27. Frenitus raba dada kanan menurun
28. Suara dasar vesikuler paru kanan menurun
29. Paru RBK di kedua lapang
30. Hepar teraba 3 jari BACD 2 jari BPX
31. Edema ekstremitas bawah
Pemeriksaan Laboratorium
32. Hb 10,8 gr%
33. AE 4,12 juta/dl
34. GDS 801 mg/dl
35. Ur 3,7 mg/dl
36. Cr 126 mg/dl
37. Na 118 mmol/dl
Penunjang lainnya
38. OMI Anteroseptal
39. Rotngen tampak efusi pleura kanan
40. Rontgen tampak swarte (penebalan pleura) kiri
VII. ANALISIS DAN SINTESIS
a) Masalah nomer 1, 2, 8, 33 DM tipe II non obese dengan GD
terkontrol buruk
b) Masalah nomer 4, 7, 8, 26, 27, 28, 29, 39 TBC BTA (-) Lesi
Luas Kasus Baru
c) Masalah nomer 3, 5, 6, 25, 40 Pneumonia komuniti PORT 106
kelas risiko IV
d) Masalah nomer 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 22, 23, 24, 30, 31 CHF
NYHA III
e) Masalah nomer 16, 33, 35, 36 Azotemia dd AKI dd Acute on
CKD
f) Masalah nomer 37 Hiponatremia ringan
VIII. RENCANA PEMECAHAN MASALAH
1. Problem I. DM tipe II non obese dengan GD terkontrol buruk
a) Ass : Sesak nafas, Riwayat DM baru ketahuan 1 tahun yang
lalu 6 bulan yang lalu terkontrol insulin lalu putus pemakaian
karena putus asa penyakit tidak sembuh-sembuh, Penurunan
berat badan juga dirasakan pasien dari berat badan 65 kg
menjadi 55 kg dalam 1 tahun terakhir. BMI normal, tensi
100/80, nadi 110 x/menit, nafas 32 x/menit kusmaul, GDS 801
mg/dl, Osmolaritas 309,9 mOSM/L, PH 7,538
b) IpDX : Cek Darah Lengkap, Elektrolit, AGD, Cek
GDP/G2PP setelah gula darah terkontrol, HbA1C
c) IpTX : Bedrest ½ duduk , oksigen 3 lpm, Inf NaCL 0,9 % 16
tpm, Bolus insulin rapid 10 unit dilanjutkan dengan Syringe
pump insulin rapid 50 unit dalam 50 cc NaCl kecepatan 5 cc/
jam dipertahankan sampai gula darah <= 200 mg/dl kemudian
turun 2,5 cc/jam dipertahankan sampai GDS antara 150-200
mg/dl
d) IpMX : GDS/jam selama pemakaian syringe pump insulin
rapid, cek elektrolit/ 6 jam
e) IpEX : Menjelaskan pada pasien penyebab keadaan pasien
dan menjelaskan terapinya
2. Problem 2.TBC BTA (?) Lesi Luas Kasus Baru
a) Ass : Batuk-batuk sejak kurang lebih 1 tahun
Batuk disertai dengan keluarnya keringat di malam hari,
Penurunan berat badan juga dirasakan pasien dari berat
badan 65 kg menjadi 55 kg dalam 1 tahun terakhir,
Pengembangan dada kanan tertinggal, Frenitus raba dada
kanan menurun, Suara dasar vesikuler paru kanan menurun,
Paru RBK di kedua lapang, Rotngen tampak efusi pleura
kanan
b) IpDX : Rontgen toraks
c) IpTX : R/H/Z/E : 400/300/1250/1000 3 x
seminggu, GG 3 x 100 mg, OBH 3 x C1
d) IpMX : Cek Sputum Mo/K/Gr/BTA,
Konsultasi paru, rontgen ulang
e) IpEX : Memberi tahu pada pasien mengenai
penyakitnya, komplikasi, serta pengobatannya pada
pasiennya
3. Problem 3.Pneumonia Komuniti Port 109 Kelas Risiko IV
a) Ass : Demam sumer-sumer 1 hari SMRS, Batuk
berdahak warna putih kental kemudian berubah menjadi
kuning kental, Batuk kadang juga disertai dengan sesak
nafas, Retraksi SIC IV, V,VI, VII sinistra, Paru RBK di
kedua lapang, penebalan pleura line kiri (swarte)
b) IpDX : Pemeriksaan fisik dan rontgen toraks
c) IpTX : O2 3 lpm, Injeksi Cefriakson 1 gr / 12 jam
d) IpMX : Cek sputum Mo/K/Gr konsultasi paru
e) IpEX : Menjelaskan pada pasien mengenai
penyakitnya, komplikasinya, serta pengobatannya
4. Problem 4. F : CHF NYHA III; A: OMI anteroseptal; E:
Kardiomiopati DM
a) Ass : Dyspnea d’effort, Ortopnea, Dyspnea Nocturnal
Paroksismal, JVP R+4 cm, jantung kesan membesar
kaudolateral, paru RBH (+), perut mbeseseg, hepar
membesar, edema ekstremitas bawah, EKG RVH, LVH,
OMI anteroseptal.
b) IpDX : Ekokardiografi
c) IpTX : Injeksi furosemide 20 mg/24 jam, Bed rest ½
duduk , O2 3 lpm, aspilet 80 mg 1x1
d) IpMX : KUVS/ jam, EKG / 24 jam
e) IpEX : Menjelaskan pada pasien dan keluarga mengenai
penyakitnya, penyebab penyakitnya, dan terapinya
5. Problem 5. Azotemia dd AKI dd Acute on CKD dd nefropati
DM
a) Ass : Ur : 3,7 mg/dL; Cr : 126 mg/dL; Hb : 10,8 gr%,
AE : 4,12 juta/dl; BAK 4 kali sehari @ 1 gelas belimbing
b) IpDX : Urine rutin, USG urologi, GDT
c) IpTX : Inf NaCl 16 tpm, injeksi furosemide 20 mg/24
jam
d) IpMX : Ur / Cr untuk evaluasi,
e) IpEX : Menjelaskan pada pasien dan keluarganya
mengenai penyakit pasien, komplikasi penyakit, dan
terapinya
6. Problem 6. Hiponatremia berat
a) Ass : Na :118 mmol/dl
b) IpDX : Cek elektrolit
c) IpTX : Infus NaCl 0,9 % 16 tpm, Capsul garam
3x1
d) IpMX : Cek kadar Na pos koreksi
e) IpEX : Menjelaskan pada pasien dan keluarganya
mengenai keadaaan pasien, penyebab, dan tatalaksananya