kasus ujian interna miske - nyeri abdomen kuadran kanan atas
TRANSCRIPT
LAPORAN KASUS UJIAN
NYERI ABDOMEN KUADRAN KANAN ATAS
Pembimbing
dr. Syaifun Niam, Sp.PD
Mahasiswa
Miske Marsogi
406107023
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Jakarta
Periode 8 Oktober 2012 – 15 Desember 2012
LEMBAR PENGESAHAN
Nama : Miske Marsogi
NIM : 406107023
Fakultas : Kedokteran Umum
Universitas : Tarumanagara
Tingkat : Program Pendidikan Profesi Dokter
Bidang Pendidikan : Ilmu Penyakit Dalam
Periode Kepaniteraan Klinik : 08 Oktober 2012 – 15 Desember 2012
Judul kasus : Nyeri abdomen kuadran kanan atas
Diajukan : Desember 2012
Pembimbing : dr. Syaifun Niam, Sp. PD
TELAH DIPERIKSA DAN DISAHKAN TANGGAL :
Mengetahui,
Ketua SMF Ilmu Penyakit Dalam Pembimbing,
BLU RSUD Kota Semarang,
Dr. Pujo Hendriyanto, Sp. PD Dr. Syaifun Niam , Sp. PD
LAPORAN KASUS ILMU PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG
Nama Mahasiswa : Miske Marsogi
No. Mahasiswa : 406107023
Dokter Pembimbing : dr. Syaifun Niam, Sp.PD
IDENTITAS PASIEN
Nama Lengkap : Ny. A
Umur : 62 tahun
Status Perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Jl. Gedongsari no.63, Semarang
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Tanggal Masuk : 7 Desember 2012
A. ANAMNESIS
Diambil dari autoanamnesa dan alloanamnesa, tanggal 9 Desember 2012, pk. 18.00 WIB
a. Keluhan Utama : nyeri perut kanan atas
b. Riwayat Penyakit Sekarang :
Onset
Pasien mengalami nyeri perut kanan atas sejak 2 minggu SMRS
Kronologis
Pasien datang ke IGD RSUD Kota Semarang dengan keluhan nyeri perut
kanan atas, lemas, dan tidak nafsu makan. sejak ±2 minggu SMRS pasien
mendadak mengalami nyeri perut kanan atas, seperti kram, dirasakan terus-
menerus. Nyeri dirasakan memburuk jika bersamaan dengan batuk, dan
membaik sedikit dengan istirahat. Nyeri perut tidak menjalar. Nyeri dirasakan
semakin memberat secara perlahan, dan mengganggu aktivitas sehari-hari
pasien. Keluhan mual (±), muntah (-), keluhan tidak berubah dengan diberi
makanan. Pasien merasa perutnya semakin membesar, dan terasa kembung.
BAB (+) jumlah, warna dalam batas normal, BAK (+) jumlah, warna dalam
batas normal. Pasien juga mengetahui adanya benjolan di perut kanan atasnya
yang disadarinya 2 minggu ini, dan dirasakan semakin membesar secara
perlahan, namun tidak nyeri.
Pasien juga mempunyai keluhan batuk sejak 2 minggu SMRS. Batuk berdahak
awalnya putih-kekuningan, dan pernah didapatkan ada darah warna merah
dalam jumlah sedikit. Nafsu makan menurun serta keringat malam diakui
pasien. Keluhan lain seperti demam, pilek, nyeri telan, berat badan turun
disangkal pasien.
Pasien mempunyai keluhan sesak nafas yang dirasakan terus menerus, dan
mengganggu aktivitas pasien. Sesak bertambah berat jika tidur dalam posisi
terlentang, dan membaik dengan posisi duduk. Pasien tidur dengan 3-4 bantal,
dan sering terbangun dari tidur karena sesak dan batuk. Keluhan sesak ini
sudah dirasakan sejak 1-2 tahun, namun dirasakan semakin berat 1 tahun ini,
dimana sesak juga bisa kambuh ketika sedang istirahat. Keluhan seperti kaki
bengkak diakui. Bengkak kaki diakui hilang-timbul, namun pasien tidak tahu
faktor apa yang memicu atau memperingan bengkak tungkai. Keluhan seperti
nyeri dada disangkal.
Kualitas
Keluhan yang timbul menyebabkan pasien tidak dapat menjalankan aktifitas sehari-
hari
Kuantitas
Nyeri perut dirasakan seperti kram, tidak tajam, dirasakan terus-menerus
Faktor yang memperberat
Nyeri perut bertambah ketika batuk
Faktor yang memperingan
Nyeri perut sedikit berkurang dengan istirahat
Gejala yang menyertai
Kembung, perut dirasakan membesar, batuk berdahak, sesak nafas
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat diabetes (+) ±10 tahun, pengobatan tidak teratur
Riwayat penyakit jantung koroner (+) Juli 2012
Riwayat penyakit paru tidak diketahui, riwayat batuk lama 1 bulan (+)
Riwayat hipertensi, penyakit ginjal, hati / riwayat kuning, asma, alergi, keganasan
disangkal.
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat diabetes (+) (orangtua laki-laki)
Riwayat penyakit paru dengan pengobatan 6 bulan (+) (suami)
Riwayat keluarga dengan keluhan serupa, hipertensi, penyakit hati, ginjal, asma, alergi,
keganasan, dan penyakit sistemik lain disangkal.
e. Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien seorang ibu rumah tangga, tidak bekerja. Biaya pengobatan ditanggung keluarga
dengan bantuan SKTM. Kesan ekonomi kurang.
B. PEMERIKSAAN FISIK (dilakukan 9 Desember 2012, pk. 18.00 WIB)
Kesadaran : composmentis
Keadaan Umum : tampak sakit sedang, tampak sesak.
Tinggi Badan : 153 cm
Berat Badan : 55 kg
BMI : 23,5
Kesan Gizi : overweight
Tanda Vital
Tekanan darah : 110/60 mmHg
Nadi : 92x/menit, reguler
Suhu : 36,5⁰C
Pernapasan : 28x/menit, reguler
Kepala : Normocephali
Mata : CA -/- , SI -/-
Leher : JVP 5+2 cm H2O, KGB dan kelenjar tiroid tidak teraba,
THORAKS
Posterior Anterior
Inspeksi Simetris saat statis dan dinamis
Deformitas (-), retraksi (-) lagging
(-)
Simetris saat statis dan dinamis
Deformitas (-), retraksi (-), deviasi
trakhea (-), lagging (-)
Palpasi Pergerakan nafas tidak tertinggal
Stem fremitus sama kuat, nyeri (-)
Pergerakan nafas tidak tertinggal
Stem fremitus sama kuat, nyeri (-)
Perkusi Kiri Sonor di seluruh lapang paru Sonor di seluruh lapang paru
Kanan Sonor di seluruh lapang paru Sonor di seluruh lapang paru
Auskultasi Kiri - Suara vesikuler
- Wheezing (-), Ronki basah
halus di basal paru (+)
- Suara vesikuler
- Wheezing (-), Ronki basah
halus di basal paru (+)
Kanan - Suara vesikuler
- Wheezing (-), Ronki basah di
basal paru (+)
- Suara vesikuler
- Wheezing (-), Ronki basah di
basal paru (+)
Dada depan Dada belakang
JANTUNG
Inspeksi : Iktus cordis tampak ±1cm lateral ICS V midclavicula sinistra
Palpasi : Iktus kordis teraba ±1cm lateral ICS V midclavicula sinistra
diameter ± 2 – 2,5cm, kuat angkat, sifat high amplitudo & sustained
thrill (-)
Perkusi : Batas kiri jantung ± ICS V linea axillaris anterior sinistra
Batas atas terletak pada ICS III parasternal sinistra
Batas kanan ICS V linea parasternal dextra
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II reguler. Murmur (-), gallop (-)
ABDOMEN
Inspeksi : perut cembung, asimetris (menonjol kesisi kanan), striae (+) abu-abu
di kuadran perut bawah kiri-kanan. scar (-), lesi (-), venektasi (-)
Palpasi : supel, nyeri tekan (+) kuadran kanan atas, rebound tenderness (-)
Massa superficial (+) kuadran kanan atas, diameter ±4-5cm, bulat,
batas kurang tegas, nyeri (-), inflamasi (-), mobile (+), lunak, licin,
carnet sign: massa tetap menonjol
Teraba hepar lobus kiri dibawah proc. Xiphoideus, tepi tajam, licin,
kenyal, nyeri (-) (liver span lobus kiri 7cm)
Murphy sign (-)
Perkusi : Hipertimpani 4 kuadran (+) redup (+) pada perkusi massa superficial
Shifting dullness (+)
Auskultasi : Bising usus (+) 5x/menit. Bruit (-), friction rub(-)
EKSTREMITAS
Tungkai bawah
Kanan Kiri
Pemeriksaan
neurologis
Motorik (5)
Sensorik (dBn)
Refleks (dBn)
Lain-lain (dBn)
Motorik (5)
Sensorik (dBn)
Refleks (dBn)
Lain-lain (dBn)
Luka (-) (-)
Pulsasi (+) (+)
Edema (±) (±)
Pemeriksaan
lain
Perabaan hangat (+)
Nyeri tekan (-)
Perabaan hangat (+)
Nyeri tekan (-)
Ekstremitas lain dalam batas normal
C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium
PARAMETER HASIL NILAI
NORMAL
7/12-2012
Hb 15,8 12,0 – 16,0 g/dL
Ht 37,3 37 – 47 %
Leukosit 9,6 4,8 – 10,8 /uL
Trombosit 322 150 – 400 x 103
/uL
GDS 151 70 – 115 mg/dL
Asam urat 6,0 2,3 – 6,1 U/L
Kolesterol Total 135 < 200 mg/dL
Trigliserida 99 50 – 200 mg/dL
CKMB 16 0 – 24
Pemeriksaan EKG (7/12-2012)
1. Frekuensi : 1500 / 15 = 100x/menit
2. Ritme : reguler
3. Irama : sinus
4. Axis : lead I (+7), AvF (-6): left axis deviation
5. Kompleks QRS : Q patologis (III, AvF)
6. Gelombang T : T inverted (lead I, AvL, V6)
7. Keterangan : elektroda EKG detached, gelombang V5 (-)
8. Kesan : Sinus takikardi
: Iskemi lateral
: OMI inferior
Pemeriksaan x-thorax AP (9/12-2012)
Kesan : kardiomegali, elongatio aorta
: curiga awal edema paru
D. RESUME
Pasien perempuan, 62 tahun, datang ke IGD RSUD Kota Semarang dengan keluhan
nyeri perut kanan atas sejak 2 minggu SMRS. Nyeri perut muncul mendadak, terus
menerus, tidak menjalar, dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Sensasi nyeri seperti
kram, tidak tajam, memburuk dengan batuk, membaik sedikit dengan istirahat. Nyeri
dirasakan semakin bertambah secara perlahan. Keluhan lain: perut kembung, dan
dirasakan semakin membesar. Pasien mempunyai benjolan di perut kanan atas yang
membesar perlahan ± 2 minggu, tidak nyeri. Pasien juga batuk berdahak (+) warna putih
kekuningan, pernah ada darah, jumlah sedikit. Nafsu makan menurun, keringat malam
diakui pasien.
Pasien juga merasa sesak nafas terus menerus, dan mengganggu aktivitas pasien.
Sesak bertambah berat jika tidur dalam posisi terlentang, dan membaik dengan posisi
duduk. Pasien tidur dengan 3-4 bantal, dan sering terbangun dari tidur karena sesak dan
batuk. Keluhan sesak ini sudah dirasakan sejak 1-2 tahun, namun dirasakan semakin berat
1 tahun ini, dimana sesak juga bisa kambuh ketika sedang istirahat.
Keluhan lain: kedua kaki bengkak ±, mual ±, muntah (-), demam (-), berat badan
turun (-), nyeri dada (-), pilek (-), nyeri telan (-). BAB (+) dan BAK (+) dalam batas
normal.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan:
Thorax : ronkhi basah halus kedua paru
Jantung:
Inspeksi : Iktus cordis tampak ±1cm lateral ICS V midclavicula sinistra
Palpasi : Iktus kordis teraba ±1cm lateral ICS V midclavicula sinistra
diameter ± 2 – 2,5cm, kuat angkat, sifat high amplitudo & sustained
thrill (-)
Perkusi : Batas kiri jantung ± ICS V linea axillaris anterior sinistra
Batas atas terletak pada ICS III parasternal sinistra
Batas kanan ICS V linea parasternal dextra
Abdomen:
Inspeksi : perut cembung, asimetris (menonjol kesisi kanan), striae (+) abu-abu
di kuadran perut bawah kiri-kanan. scar (-), lesi (-), venektasi (-)
Palpasi : supel, nyeri tekan (+) kuadran kanan atas, rebound tenderness (-)
Massa superficial (+) kuadran kanan atas, diameter ±4-5cm, bulat,
batas kurang tegas, nyeri (-), inflamasi (-), mobile (+), lunak, licin,
carnet sign: massa tetap menonjol
Teraba hepar lobus kiri dibawah proc. Xiphoideus, tepi tajam, licin,
kenyal, nyeri (-) (liver span lobus kiri 7cm)
Murphy sign (-)
Perkusi : Hipertimpani 4 kuadran (+) redup (+) pada perkusi massa superficial
Shifting dullness (+)
Ekstremitas : edema tungkai bawah kiri-kanan (±)
DAFTAR ABNORMALITAS
Nyeri perut kanan atas
Perut kembung & membesar
Batuk berdahak disertai darah (hemoptysis)
Sesak nafas
Kedua kaki bengkak
Nafsu makan ↓
Mual ±
Rh basah halus (+/+)
Kardiomegali suspek LVH
Massa superficial abdomen
Asites
Gula darah sewaktu 151mg/dL (↑) hiperglikemia
Asam urat 6,7 mg/dL (↑) hiperuricemia
EKG: kesan sinus takikardi, iskemi lateral, OMI inferior
Ro thorax AP: kesan kardiomegali, curiga awal edema pulmo
E. RENCANA PEMECAHAN MASALAH
PROBLEM :
1. NYERI PERUT KANAN ATAS
Ass (DD) : kolik bilier ec kolelithiasis, kolesistitis, hepatitis
IpDx :
Pemeriksaan kimia darah: liver function test
Pemeriksaan seromarker hepatitis
USG abdomen
IpTx :
Parasetamol 3 x 500 mg p.r.n
IpMx
Observasi gejala klinis dan tanda vital
2. CHF (CONGESTIF HEART FAILURE)
Ass (komplikasi) : edema paru akut, shok kardiogenik, efusi pleura
Dx Fungsional : Gagal Jantung Kongestif NYHA IV
Dx Etiologi : Ischemic Heart Disease (IHD)
Dx Anatomi : Kardiomegali (susp. LVH)
IpDx :
- X-ray thorax PA
- Echocardiography (atas indikasi)
IpTx :
- O2 nasal canul 3L/menit
- Infus RL 10 tpm
- Posisi ½ duduk
- Inj ceftriaxon 2 x 1 gr
- Inj. Furosemid 1 x 1 amp
- Captopril 3 x 6,25 mg
- Spironolakton 1 x 25 mg
- Bisoprolol 1 x 1,25 mg
- Aspilet 1 x 80 mg
IpMx :
Observasi gejala klinis, tanda-tanda vital, SaO2, EKG, diuresis
Monitor respons keadaan pasien dengan terapi yang ada jika tidak terdapat
perbaikan rencana perubahan / penambahan terapi.
Pemeriksaan lab darah lengkap & elektrolit ulang
IpEx :
Edukasi mengenai gagal jantung, penyebab, pengobatan, upaya bila timbul keluhan,
komplikasi, dan pentingnya untuk kontrol teratur
Edukasi pola diet: gizi seimbang, rendah garam (< 2gram/hari), kontrol asupan air
(anjuran < 2L/hari), pentingnya pencegahan obesitas, monitor berat badan,
menghindari rokok & alkohol.
Pentingnya membatasi aktivitas, mobilisasi sesuai kemampuan dan kondisi gejala
3. HEMOPTYSIS
Ass (DD) : tuberkulosis, bronchitis kronik, cardiogenic pulmonary edema
IpDx:
Pemeriksaan sputum S-P-S
EKG, x-thorax PA ulang
Echocardiography
Pulmonary arterial catheter
IpTx:
Tirah baring posisi ½ duduk
Terapi underlying disease
Codein 30 – 60 mg IM p.r.n
IpMx:
Observasi jumlah dan frekuensi hemoptysis
Observasi tanda-tanda vital
4. MASSA SUPERFICIAL ABDOMEN
Ass (DD) : lipoma, ateroma, abses, desmoid tumor
IpDx & IpTx:
Konsultasi bagian bedah
Pemeriksaan radiologik sesuai indikasi (USG/CT/MRI)
Eksisi dengan biopsi sesuai indikasi
IpMx:
Monitor tanda klinis, dan ukuran dari massa
5. OBS. ASITES
Ass (DD):
HT porta intrahepatik
HT porta extrahepatik
Hipoalbumin
Lain2
IpDx:
Pemeriksaan kimia darah: fungsi hati, fungsi ginjal, albumin-globulin
USG abdomen
Pungsi diagnostik asites
IpTx:
Restriksi konsumsi garam (< 2 – 3 gr / hari)
IpMx:
Observasi gejala klinis & tanda vital, serta diuresis
Observasi berat badan, dan lingkar perut
PROGNOSIS
Ad Vitam : dubia
Ad Fungsionam : dubia
Ad Sanationam : dubia